RPJM Daerah
RPJP Daerah
RKP RPJM
Nasional
RPJP Nasiona
l
RKP Daerah
Renstra KL
Renja - KL
Renstra SKPD
Renja - SKPD
RAPBN
RAPBD
RKA-KL
RKA - SKPD
APBN
Rincian APBN
APBD
Rincian APBD
Diacu
Pedoman Dijabar
kan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diperhatikan
Dijabarkan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diacu
Diacu
Diserasikan melalui Musrenbang
Planning
Pemerintah Pusat
Budgeting
Pemerintah Daerah
Pedoman
Pembahasan & Pembahasan & Kesepakaan Kesepakaan KUAKUA antara KDH dgn DPRD (Juni) antara KDH dgn DPRD (Juni)
Pembahasan dan Kesepakatan PPAS antara KDH dgn DPRD
(Juni)Penyusunan RKA-SKPD & RAPBD (Juli-September)
Pembahasan dan persetujuan Rancangan
APBD dgn DPRDOktober-November)
Penetapan Perda APBD(Desember)
Penetapan RKPD(Mei)
Musrenbang Kab/Kota(Maret)
Forum SKPDPenyusunan Renja
SKPD Kab/Kota (Maret)
Musrenbang Kecamatan(Februari)
Musrenbang Desa(Januari)
SKEDUL PERENCANAAN & PENGANGGARAN
Penyusunan DPA SKPDDesember)
1
2
3
4
56
7
8
9
11
12
10
13
Pelaksanaan APBDJanuari thn berikutnya
Evaluasi Rancangan Perda APBD (Desember)
Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan/ Pengendalian
Input Proses Output/Input
Proses Output/Input
Proses Output
Kebijakan Umum APBD
KegiatanAnggaran
APBD Penatausahan & Akuntansi Laporan
Pelaksanaan APBD
Evaluasi
Kinerja
Hasil Evaluasi
RPJMD/RKPDPenjaringan
AspirasiKinerja Masa
LaluAsumsi Dasar
Kebijakan
Pemerintah(RPJM/RKP/
Prioritas Pembangunan)
Prestasi Kerja
Perda APBD
Formulir/Dokumen
Catatan/Register
SemesteranTahunan
Prioritas & Plafon Anggaran Sementara
SINKRONISASI PENYUSUNAN RANCANGAN APBD & APBNSINKRONISASI PENYUSUNAN RANCANGAN APBD & APBN(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)
SINKRONISASI PENYUSUNAN RANCANGAN APBD & APBNSINKRONISASI PENYUSUNAN RANCANGAN APBD & APBN(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)(UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004)
RPJMDRPJMD
RenstraSKPD
RenstraSKPD
RenjaSKPDRenjaSKPD RKPDRKPD
KUAKUA PPASPPAS
PEDOMANPENYUSUNAN
RKA-SKPD
PEDOMANPENYUSUNAN
RKA-SKPD
RAPERDAAPBD
RAPERDAAPBD
TAPDTAPD
RKA-SKPDRKA-SKPD
Dibahas bersama DPRD
5 tahun
5 tahun
1 tahun 1 tahun
RKPRKP
RPJMRPJM
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH
1 tahun 1 tahun
5 tahun
1 tahun
PROSES PENYUSUNAN APBD
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
MASYARAKATTokoh Masyarakat, LSM, Ormas, Asosiasi Profesi,
Perguruan Tinggi dan lain-lain
MASYARAKATTokoh Masyarakat, LSM, Ormas, Asosiasi Profesi,
Perguruan Tinggi dan lain-lain
PEMDAPEMDA DPRDDPRD
RenstradaRenstrada
Arahan, mandat dan pembinaan dari Pemerintah Pusat
Arahan, mandat dan pembinaan dari Pemerintah Pusat
Juklak & Juknis Plafon Anggaran/Standar Biaya Standar Pelayanan Tolok Ukur Kinerja Unit Kerja Formulir RKA SKPD SAB
Pengajuan RAPBD Klarifikasi & Ratifikasi RAPBD
SK P
EN
GA
NG
KA
TA
N(P
EN
DE
LE
GA
SIA
N
WE
WE
NA
NG
)
TIM ANGGARAN PEMDA
TIM ANGGARAN PEMDA
Kebijakan Umum APBD
Kebijakan Umum APBD
Penjaringan Aspirasi Penjaringan Aspirasi
Data HistorisData Historis
PANITIA ANGGARAN PANITIA ANGGARAN
PANITIAANGGARAN
PANITIAANGGARAN
Pokok-pokok Pikiran DPRD
Pokok-pokok Pikiran DPRD
MASY. PEMERHATIMASY. PEMERHATI
Strategi & Prioritas APBD
Strategi & Prioritas APBD
Forum Propinsi Forum Kota/Kab Forum
Kelurahan
Forum Propinsi Forum Kota/Kab Forum
Kelurahan
Rencana Program /Kegiatan
Rencana Program /Kegiatan
R A P B DR A P B D
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
(RKA) SKPD
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
(RKA) SKPD
Surat Edaran
Surat Edaran
Perda APBDPerda APBD
R A P B DR A P B D
MASY. PEMERHATIMASY. PEMERHATI
Renstra UKRenstra UK
UNIT KERJAUNIT KERJA
PENGERTIAN PENGERTIAN KEBIJAKAN UMUM APBDKEBIJAKAN UMUM APBD
SASARAN DAN KEBIJAKAN DAERAH DALAM SATU TAHUN ANGGARAN YANG MENJADI PETUNJUK DAN KETENTUAN UMUM YANG DISEPAKATI SEBAGAI
PEDOMAN PENYUSUNAN R-APBD DAN RP-APBD
• RENSTRADA/DOKUMEN PERENCANAAN DRH LAINNYA
• ARAH & KEBIJAKAN UMUM APBD
• STRATEGI & PRIORITAS APBD
• RPJPD
• RPJMD
• RKPD
• KU APBD
• PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA
KEPMENDAGRI No. 29/2002KEPMENDAGRI No. 29/2002 PERMENDAGRI BARUPERMENDAGRI BARU
PERBEDAAN DOKUMENPERBEDAAN DOKUMEN
Proses Penyampaian Rancangan Proses Penyampaian Rancangan KUAKUA
DPRD
RancanganKUA
Disampaikanke DPRDpaling lambatPertengahanbulan Juni
RancanganKUA
TAPD
KOORDINATOR TAPD
RancanganKUA
KDH
RancanganKUA
Disampaikan ke KDHpaling lambatawal bulan Juni
Sekda selakuKoordinatorTAPD
Rancangan KUAdibahas bersama
PanitiaAnggar
anDPRD
PEMERINTAH DAERAH
Nota Kesepakatan
Paling lambat
Minggu ke-1
Juli
RKPD
NO
PRIORITAS PEMBANGUNAN
PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR PROGRAM
INDIKATOR KEGIATANORGA NISASI
PAGU INDIKATIFLOKASI
HasilKeluaran
Hasil
Jumlah (Rp) Sum ber
1 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Rasio Anak Usia Dini bersekolah dengan Jumlah Anak Usia Dini sebesar 1 : 3
Dinas Pendi dikan
858.000.000
Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)
5 (Lima) Unit Gedung Sekolah Baru (TK) dengan standar 3 kelas untuk setiap sekolah
1.Rasio Jumlah Kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 50
2.Jumlah anak yang terlayani menjadi 400 orang
754.000.000
APBDKec. AKec. BKec. C
Program Peningkatan Mutu Pendidikan SD
Rata-rata biaya pendidikan menurun sebesar 20%
100.000.000
Penyediaan Biaya Operasional Sekolah
Biaya Ujian Gratis
Biaya Pendidikan menurun sebesar 20%
100.000.000 APBN Setiap SD
HUBUNGAN RKPD DENGAN KUACONTOH RKPD
NO
PRIORITAS PEMBANGUN
AN
PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR PROGRAM
INDIKATOR KEGIATAN
ORGA
NISASI
PAGU INDIKATIF
LOKASI
Hasil Keluaran HasilJumlah
(Rp)Sum ber
1 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Rasio Anak Usia Dini bersekolah dengan Jumlah Anak Usia Dini sebesar 1 : 3
Dinas Pendi dikan
858.000.000
Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)
5 (Lima) Unit Gedung Sekolah Baru (TK) dengan standar 3 kelas untuk setiap sekolah
1.Rasio Jumlah kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 50
2.Jumlah anak yang terlayani menjadi 400 orang
754.000.000
APBD
Kec. AKec. BKec. C
HUBUNGAN RKPD DENGAN KUA
RKPD YANG DITUANGKAN DALAM KUA
PROGRAM/KEGIATAN
• INDIKATOR PROGRAM
• INDIKATOR KEGIATAN
• Hasil • Keluaran • Hasil
Program Pendidikan Anak Usia Dini
• Rasio Anak Usia Dini bersekolah dengan Jumlah Anak Usia Dini sebesar 1 : 3
Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)
5 (Lima) Unit Gedung Sekolah Baru (TK) dengan standar 3 kelas setiap sekolah.
1. Rasio Jumlah Kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 50
2. Jumlah anak yang terlayani menjadi 400 orang
Pengadaan mebelair sekolah
•Mebelair pendidikan untuk 5 (Lima) Unit Gedung Sekolah Baru (TK) dengan standar 3 kelas setiap sekolah.
1. Rasio Jumlah kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 50
2. Jumlah anak yang terlayani menjadi 400 orang
Pengembangan kurikulum, bahan ajar dan model pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dengan muatan local.
•Tersusunnya kurikulum 7 mata pelajaran pokok berbasis minat dan bakat bermuatan lokal.
• Terpenuhinya kurikulum untuk pelayanan pendidikan anak usia dini sebanyak 400 orang anak.
PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KEGIATAN SELAMA 5 TAHUN
KONDISI TAHUN 2005
KeluaranHasil
Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)
50 (Lima) Unit Gedung Sekolah Baru (TK) yang terdiri dari 3 kelas setiap sekolah
1.Rasio Jumlah Kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 40
2.Jumlah anak yang terlayani menjadi 500 orang
Rasio Jumlah Sekolah dan anak didik sebesar 1 : 70 dengan data jumlah anak usia sekolah dini yang belum sekolah rata-rata sebesar 600 orang.
PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KEGIATAN PAGU INDIKATIFLOKA
SI
KeluaranHasil
Jumlah (Rp)
Sum ber
Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)
5 (Lima) Unit Gedung Sekolah Baru (TK) yang terdiri dari 3 kelas setiap sekolah.
1.Rasio Jumlah Kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 50
2.Jumlah anak yang terlayani menjadi 400 orang
754.000.000
APBD
Kec. AKec. BKec. C
HUBUNGAN INFORMASI DALAM RKPD DENGAN RPJMD
INFORMASI DALAM RPJMD ( 2005 – 2009 )
INFORMASI DALAM KUA ( RKPD 2007 )
PROGRAM/KEGIATANINDIKATOR KEGIATAN SELAMA 5 TAHUN
KONDISI TAHUN 2005Hasil
Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)
Rasio Jumlah Kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 40
Rasio Jumlah Kelas dan anak didik sebesar 1 : 70 dengan data jumlah anak usia sekolah dini yang belum sekolah rata-rata sebesar 600 orang.
PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KEGIATAN PAGU INDIKATIF
HasilJumlah (Rp) Sumber
Dana
Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)
Rasio Jumlah Kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 50
754.000.000
APBD
CONTOH PERHITUNGAN PENCAPAIAN TARGET DALAM KUA
INFORMASI DALAM RPJMD ( 2005 – 2009 )
INFORMASI DALAM KUA ( RKPD 2007 )
PENCAPAIAN TARGET 2007
(70-50)
:(70 - 40)
{ } x 100% = 66,67%
KODEBIDANG URUSANPEMERINTAHAN
DAERAH
SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN
TARGET (%)
ORGANISASI
PAGU INDIKATI
F•(Juta Rp)
1 URUSAN WAJIB
101 PENDIDIKAN
101
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Rasio Anak Usia Dini bersekolah dengan Jumlah Anak Usia Dini sebesar 1 : 3
66,67 %
Dinas Pendidikan
858.000.000
101
Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)
Rasio Jumlah kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 50 dengan terbangunnya 5 unit sekolah baru (USB) TK dengan standar 1 sekolah terdiri dari 3 kelas sehingga jumlah anak yang terlayani menjadi 400 orang
66,67%Dinas Pendidikan
754.000.000
CONTOH PENYAJIAN PENCAPAIAN TARGET DALAM KUA
CONTOH PENYAJIAN INDIKATOR PROGRAM/KEGIATAN
PROGRAM/KEGIATANINDIKATOR PROGRAM
INDIKATOR KEGIATAN (KELUARAN)
INDIKATOR KEGIATAN (HASIL)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Prosentase jumlah surat terkirim dibanding dengan total jumlah surat dalam satu tahun adalah 80%
Penyediaan jasa surat menyurat
1500 surat terkirim
Tercapainya prosentase rata-rata surat yang gagal Tersampaikan 20% dari rata-rata jumlah surat yang seharusnya terkirim.
CONTOH PENYAJIAN INDIKATOR PROGRAM/KEGIATAN
PROGRAM/ KEGIATAN
INDIKATOR PROGRAM
INDIKATOR KEGIATAN (KELUARAN)
INDIKATOR KEGIATAN (HASIL)
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Perbandingan jumlah mebelair layak pakai dengan jumlah pegawai non struktural adalah 1 : 1
Pengadaan mebeleur (meja-kursi)
62 unit (meubelair) meja kursi
Tercapainya prosentase total mebelair untuk pegawai non struktural yang tidak layak pakai sebesar 30% dari total meubelair yang dimiliki
PENGERTIAN PENGERTIAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN
SEMENTARA (PPAS)SEMENTARA (PPAS)
PROGRAM PRIORITAS DAN PATOKAN BATAS MAKSIMAL ANGGARAN YANG DIBERIKAN KEPADA SKPD UNTUK SETIAP PROGRAM DAN KEGIATAN
SEBAGAI ACUAN DALAM PENYUSUNAN RKA-SKPD
PENENTUAN BATAS MAKSIMAL DAPAT DILAKUKAN SETELAH
MEMPERHITUNGKAN BELANJA PEGAWAI
PENGERTIANPENGERTIAN
Prioritas adalah suatu upaya mengutamakan sesuatu daripada yang lain
Prioritas merupakan proses dinamis dalam pembuatan keputusan yang saat ini dinilai paling penting dengan dukungan komitmen untuk melaksanakan keputusan tsb
Penetapan prioritas tidak hanya mencakup keputusan apa yang penting untuk dilakukan, tetapi juga menentukan skala atau peringkat wewenang/urusan/fungsi atau program dan kegiatan yang harus dilakukan lebih dahulu dibandingkan program atau kegiatan yang lain
PRIORITASPRIORITAS
TUJUANTUJUANPRIORITASPRIORITAS
Terpenuhinya skala dan lingkup kebutuhan masyarakat yang dianggap paling penting dan paling luas jangkauannya, agar alokasi sumber daya dapat digunakan/ dimanfaatkan secara ekonomis, efisien dan efektif, mengurangi tingkat risiko dan ketidakpastian serta tersusunnya program atau kegiatan yang lebih realistis.Contoh :- Prioritas Pendidikan : Program Wajib Belajar 9 Thn
- Prioritas Kesehatan : Penurunan tingkat kematian ibu & anak
- Keamanan & Ketertiban : Antisipasi peledakan bom - Infrastruktur : Jalan, Jembatan dan Irigasi
Plafon anggaran sementara adalah jumlah rupiah batas tertinggi yang dapat dianggarkan oleh tiap-tiap satuan kerja perangkat daerah, termasuk didalamnya belanja pegawai
Plafon anggaran yang disepakati oleh Pemerintah Daerah dengan DPRD, selanjutnya menjadi dasar penyusunan SE Kepala Daerah tentang Pedoman Penyusunan APBD, yang menjadi acuan SKPD dalam menyusun RKA-SKPD.
PPA yang telah ditetapkan selanjutnya dijadikan pedoman dalam penyusunan rencana anggaran satuan kerja perangkat daerah pada masing-masing satuan kerja perangkat daerah
Tentukan skala prioritas dalam urusan wajib dan urusan pilihan
Tentukan urutan program dalam masing-masing urusan
Menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masing program (berdasarkan prioritas kegiatan)
KUA
SURAT EDARAN KEPALA DAERAH Tentang
Pedoman Penyusunan RKA-SKPD(Permendagri Nomor 59/2007, Pasal 89)
a. PPA yang dialokasikan untuk setiap program SKPD berikut rencana pendapatan dan pembiayaan;
b. sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan kinerja SKPD berkenaan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan;
c. batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD;
d. hal-hal lainnya yang perlu mendapatkan perhatian dari SKPD terkait dengan prinsip-prinsip peningkatan efisiensi, efektifitas, tranparansi dan akuntabilitas penyusunan anggaran dalam rangka pencapaian prestasi kerja; dan
e. dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD, format RKA-SKPD, analisis standar belanja dan standar satuan harga.
a. prioritas pembangunan daerah dan program/kegiatan yang terkait;
b. alokasi plafon anggaran sementara untuk setiap program/kegiatan SKPD;
c. batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD;
d. dihapus;
e. dokumen sebagai lampiran surat edaran meliputi KUA, PPAS, analisis standar belanja dan standar satuan harga.
Permendagri 13/2006Permendagri 13/2006 Permendagri 59/2007Permendagri 59/2007
Diterbitkan
Paling lambat awal bulan Agustus tahun berjalan
Penyusunan Penyusunan RKA-SKPD + RKA-SKPD + Pembahasan Pembahasan
TAPDTAPD
PROSES PENYUSUNAN, PEMBAHASAN DAN PROSES PENYUSUNAN, PEMBAHASAN DAN PENETAPAN PENETAPAN
PERSETUJUAN KUA. PPAS & RAPERDA APBDPERSETUJUAN KUA. PPAS & RAPERDA APBDPembahasan & Pembahasan &
Penetapan Penetapan Persetujuan Bersama Persetujuan Bersama
RAPBDRAPBD
JuniJuni JuliJuli
PengajuPengajuan KUA an KUA (TAPD + (TAPD + Panggar)Panggar)
PengajuaPengajuan PPASn PPAS(TAPD + (TAPD + Panggar)Panggar)
Agustus s.d SeptemberAgustus s.d September
Pembahasan & Penetapan Pembahasan & Penetapan Nota Kesepakatan KUA & Nota Kesepakatan KUA &
PPASPPAS(Psl 35 ayat 4 PP 58/2005)(Psl 35 ayat 4 PP 58/2005)
Minggu I Minggu I OktoberOktober
Tingkat I Tingkat I PenyampaiPenyampaian Nota an Nota Keuangan Keuangan & Raperda & Raperda APBDAPBD
Tingkat II Tingkat II PemandanPemandangan Umum gan Umum Fraksi & Fraksi & Jawaban Jawaban KDHKDH
Tingkat III Tingkat III Pembahasan Pembahasan Komisi/GabuKomisi/Gabungan Komisi ngan Komisi atau Pansus atau Pansus dgn KDH dgn KDH atau pjbt yg atau pjbt yg ditunjukditunjuk
Tingkat IV Tingkat IV Pendapat Pendapat Akhir & Akhir & Pengambilan Pengambilan Keputusan Keputusan Persetujuan Persetujuan Bersama Bersama Raperda Raperda APBDAPBD
30 November30 November
MinggMinggu IIu II
MinggMinggu IIu II
Nota Nota KesepakatKesepakat
an PPAan PPA
Nota Nota Kesepakatan Kesepakatan
KUAKUA
Program & Program & kegiatan kegiatan serta pagu serta pagu indikatif & indikatif & asumsi serta asumsi serta hal-hal lain hal-hal lain yg yg disepakati disepakati utk utk ditindaklanjuditindaklanjuti dlm PPASti dlm PPAS
bahas KUAbahas KUAbahas PPASbahas PPAS
Mengacu Mengacu pada KUA & pada KUA &
PPAPPA
- skala prioritas rusan skala prioritas rusan wajib wajib dan pilihandan pilihan,,- urutan program urutan program masing-masing masing-masing urusanurusan, , - - plafon anggaran plafon anggaran setiap setiap programprogram yg yg disepakati disepakati - hal-hal lain yg akan - hal-hal lain yg akan disepakati dlm disepakati dlm pembahasan Raperda pembahasan Raperda APBDAPBD
Pasal 97 PP 25/2004Pasal 97 PP 25/2004
Dibahas Dibahas Komisi- Komisi- KomisiKomisi
Dibahas Dibahas Komisi- Komisi- KomisiKomisi
Penyusunan KUA-PPAS
Perubahan +Penyusunan
APBD Perubahan
Program, kegiatan, alokasi dana indikatif dan sumber pendanaan yang dirumuskan dalam RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD disusun berdasarkan:a.pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah serta perencanaan dan penganggaran terpadu;b.kerangka pendanaan dan pagu indikatif; danc.urusan wajib yang mengacu pada SPM sesuai dengan kondisi nyata daerah dan kebutuhan masyarakat, atau urusan pilihan yang menjadi tanggungjawab SKPD.
1. Undang-undang tentang APBN merupakan dasar bagi Pemerintah Pusat untuk melakukan penerimaan dan pengeluaran negara.
2. Peraturan Daerah tentang APBD merupakan dasar bagi Pemerintah Daerah untuk melakukan penerimaan dan pengeluaran daerah.
3. Setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat pengeluaran atas beban APBN/APBD jika anggaran untuk membiayai pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia.
4. Semua pengeluaran negara, termasuk subsidi dan bantuan lainnya yang sesuai dengan program pemerintah pusat, dibiayai dengan APBN.
5. Semua pengeluaran daerah, termasuk subsidi dan bantuan lainnya yang sesuai dengan program pemerintah daerah, dibiayai dengan APBD.
6. Anggaran untuk membiayai pengeluaran yang sifatnya mendesak dan/atau tidak terduga disediakan dalam bagian anggaran tersendiri yang selanjutnya diatur dalam peraturan pemerintah.
7. Kelambatan pembayaran atas tagihan yang berkaitan dengan pelaksanaan APBN/APBD dapat mengakibatkan pengenaan denda dan/atau bunga
Asas umum pelaksanaan APBD mencakup:
Bahwa semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah harus dikelola dalam APBD; Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau menerima pendapatan daerah wajib melaksanakan pemungutan dan/atau penerimaan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan; Dana yang diterima oleh SKPD tidak boleh langsung digunakan untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan; Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetor ke rekening kas umum daerah paling lama 1 (satu) hari kerja; Jumlah belanja daerah yang dianggarkan dalam APBD merupakan batas tertinggi untuk setiap pengeluaran belanja;
Lanjutan…..
6.Pengeluaran tidak dapat dibebankan pada anggaran belanja daerah jika untuk pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam APBD; 7.Pengeluaran seperti tersebut pada butir (6) hanya dapat dilakukan dalam keadaan darurat, yang selanjutnya harus diusulkan terlebih dahulu dalam “rancangan perubahan APBD” dan/atau disampaikan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA); 8.Kriteria keadaan darurat ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 9.Setiap SKPD tidak boleh melakukan pengeluaran atas beban anggaran daerah untuk tujuan lain dari yang telah ditetapkan dalam APBD; dan 10.Pengeluaran belanja daerah harus dilaksanakan berdasarkan prinsip hemat, tidak mewah, efektif, efisien, dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
DAERAH
PROSES RAPBD DENGAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (RKA) SKPD DAN SAB
DO
KU
MEN
YA
NG
DIH
AS
ILK
AN
KEBIJAKAN UMUM APBD:
• Tujuan Umum• Sasaran Umum
PRIORITAS
PLAFON
UNIT KERJA SUB UNIT KERJA
RKA UK:• Tupoksi • Tujuan UK• Sasaran UK• PRIORITAS
PROGRAMFORMULIR
USULAN KEGIATAN /RKA:
• Nama Kegiatan;• Masukan;Masukan;• Keluaran• Hasil• Manfaat• Dampak
SAB / RKASAB / RKA• Belanja pegawai;• B. Barang & Jasa;• B. Modal
REKAP KEGIATAN:• Target
Keluaran• Indikasi
Outcome
INDIKASI OUTCOME
PROGRAM KEGIATAN
DASAR PENILAIAN SAB OLEH TIM ANGGARAN
PEMDA/TAPD
WAJAR
NOTA KEUANGAN DAERAH
RINGKASAN APBD
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (RKA) SKPD dan
SABRKA berkaitan dengan penyusunan APBD berbasis kinerjaDalam menyusun APBD menggunakan SABRKA dan SAB disusun oleh Unit Kerja beserta Sub-Unit kerjaBasisnya aktivitas = ada biayanya
Dokumen perencanaan yang memuat rancangan anggaran
unit kerja sebagai dasar penyusunan rancangan APBD
Memenuhi ketentuan perundang-undangan :Memenuhi ketentuan perundang-undangan : Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah,Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah, pendekatan pendekatan
penganggaran berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan penganggaran berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan keputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam perspektif keputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam perspektif lebih dari satu tahun anggaran dengan mempertimbangkan lebih dari satu tahun anggaran dengan mempertimbangkan implikasi biaya akibat keputusan yang bersangkutan pada tahun implikasi biaya akibat keputusan yang bersangkutan pada tahun berikutnya yang dituangkan dalam prakiraan maju berikutnya yang dituangkan dalam prakiraan maju
Prakiraan Maju (Prakiraan Maju (forward estimateforward estimate),), perhitungan kebutuhan perhitungan kebutuhan dana untuk tahun anggaran berikutnya dari tahun yang dana untuk tahun anggaran berikutnya dari tahun yang direncanakan guna memastikan kesinambungan program dan direncanakan guna memastikan kesinambungan program dan kegiatan yang telah disetujui dan menjadi dasar penyusunan kegiatan yang telah disetujui dan menjadi dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya. anggaran tahun berikutnya.
Penganggaran terpadu (Penganggaran terpadu (unified budgetingunified budgeting),), penyusunan penyusunan rencana keuangan tahunan yang dilakukan secara terintegrasi rencana keuangan tahunan yang dilakukan secara terintegrasi untuk seluruh jenis belanja guna melaksankan kegiatan untuk seluruh jenis belanja guna melaksankan kegiatan pemerintahan yang didasarkan pada prinsip pencapaian efisiensi pemerintahan yang didasarkan pada prinsip pencapaian efisiensi alokasi dana (tidak mengenal anggaran belanja rutin dan alokasi dana (tidak mengenal anggaran belanja rutin dan pembangunan serta belanja aparatur dan belanja publik)pembangunan serta belanja aparatur dan belanja publik)
Anggaran berbasis prestasi kerjaAnggaran berbasis prestasi kerja, pendekatan penganggaran , pendekatan penganggaran yang mengutamakan keluaran/hasil dari kegiatan yang akan atau yang mengutamakan keluaran/hasil dari kegiatan yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yg terukur.kuantitas dan kualitas yg terukur.
PENDEKATAN KINERJAPENDEKATAN KINERJA
OUTPUT (KELUARAN) MENUNJUKKAN OUTPUT (KELUARAN) MENUNJUKKAN BARANG ATAU JASABARANG ATAU JASA YANG YANG DIHASILKAN OLEH KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK DIHASILKAN OLEH KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN DAN TUJUAN PROGRAM DAN MENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN DAN TUJUAN PROGRAM DAN KEBIJAKANKEBIJAKAN
INPUT (MASUKAN) ADALAH BESARNYA SUMBER DAYA BAIK YANG INPUT (MASUKAN) ADALAH BESARNYA SUMBER DAYA BAIK YANG BERUPA PERSONIL, BARANG MODAL TERMASUK PERALATAN DAN BERUPA PERSONIL, BARANG MODAL TERMASUK PERALATAN DAN TEKNOLOGI, DANA,TEKNOLOGI, DANA, ATAU ATAU KOMBINASI DARI BEBERAPA ATAU KOMBINASI DARI BEBERAPA ATAU KESEMUA JENIS SUMBERDAYAKESEMUA JENIS SUMBERDAYA YANG DIGUNAKAN UNTUK YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN KEGIATANMELAKSANAKAN KEGIATAN
KINERJA/PRESTASI KERJA ADALAH KELUARAN/HASIL DARI KINERJA/PRESTASI KERJA ADALAH KELUARAN/HASIL DARI KEGIATAN/PROGRAM YANG AKAN ATAU TELAH DICAPAI SEHUBUNGAN KEGIATAN/PROGRAM YANG AKAN ATAU TELAH DICAPAI SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN KUANTITAS DAN KUALITAS DENGAN PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN KUANTITAS DAN KUALITAS YANG TERUKURYANG TERUKUR
ANALISIS STANDARANALISIS STANDAR BELANJABELANJA(ASB)(ASB)
DALAM SISTEM ANGGARAN KINERJA SETIAP DALAM SISTEM ANGGARAN KINERJA SETIAP USULAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN USULAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN DINILAI KEWAJARANNYADINILAI KEWAJARANNYA
ANALISIS STANDARANALISIS STANDAR BELANJABELANJA ADALAH STANDAR ADALAH STANDAR ATAU PEDOMAN YANG DIGUNAKAN UNTUK ATAU PEDOMAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGANALISIS MENGANALISIS KEWAJARAN BEBAN KERJAKEWAJARAN BEBAN KERJA ATAU ATAU BIAYABIAYA SETIAP PROGRAM ATAU KEGIATAN YANG SETIAP PROGRAM ATAU KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN DALAM SATU TAHUN ANGGARANDILAKSANAKAN DALAM SATU TAHUN ANGGARAN
PENILAIAN KEWAJARAN DALAM ASB MENCAKUP PENILAIAN KEWAJARAN DALAM ASB MENCAKUP DUA HAL: DUA HAL: KEWAJARAN BEBAN KERJAKEWAJARAN BEBAN KERJA DAN DAN KEWAJARAN BIAYAKEWAJARAN BIAYA
PENILAIAN KEWAJARAN PENILAIAN KEWAJARAN BEBAN KERJABEBAN KERJA• KAITAN LOGIS ANTARA KAITAN LOGIS ANTARA
PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN DENGAN KUA DAN PPASDENGAN KUA DAN PPAS
• KESESUAIAN ANTARA KESESUAIAN ANTARA PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD YANG BERSANGKUTANYANG BERSANGKUTAN
• KAPASITAS SATUAN KERJA UNTUK KAPASITAS SATUAN KERJA UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM/KEGIATAN MELAKSANAKAN PROGRAM/KEGIATAN PADA TINGKAT PENCAPAIAN YANG PADA TINGKAT PENCAPAIAN YANG DIINGINKAN DAN DALAM JANGKA WAKTU DIINGINKAN DAN DALAM JANGKA WAKTU SATU TAHUN ANGGARANSATU TAHUN ANGGARAN
PENILAIAN KEWAJARAN BIAYAPENILAIAN KEWAJARAN BIAYA
KAITAN ANTARA BIAYA YANG KAITAN ANTARA BIAYA YANG DIANGGARKAN DENGAN TARGET DIANGGARKAN DENGAN TARGET PENCAPAIAN KINERJA (STANDAR PENCAPAIAN KINERJA (STANDAR BIAYA)BIAYA)
KAITAN ANTARA STANDAR BIAYA KAITAN ANTARA STANDAR BIAYA DENGAN HARGA YANG BERLAKUDENGAN HARGA YANG BERLAKU
KAITAN ANTARA BIAYA YANG KAITAN ANTARA BIAYA YANG DIANGGARKAN, TARGET PENCAPAIAN DIANGGARKAN, TARGET PENCAPAIAN KINERJA DENGAN SUMBER DANAKINERJA DENGAN SUMBER DANA
PENILAIAN KEWAJARAN BIAYAPENILAIAN KEWAJARAN BIAYAPROGRAMPROGRAM
KEGIATAN TARGET KEGIATAN TARGET KINERJA KINERJA
ANGGARAN BELANJA STANDAR ANGGARAN BELANJA STANDAR BIAYABIAYA
HARGA YANG BERLAKUHARGA YANG BERLAKU
CONTOHCONTOHKEGIATANKEGIATAN TARGET TARGET
KINERJAKINERJA
ANGGARANANGGARAN BELANJABELANJA STANDAR STANDAR BIAYABIAYA
HARGA YANG BERLAKUHARGA YANG BERLAKU
TOT BINTEK PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN DAERAH
100 PESERTA TERLATIH
BELANJA PEGAWAIBELANJA BARANG/JASA
BELANJA RATA-RATA PER PESERTA
HONOR FASILITATORBIAYA MAKAN & MINUMBIAYA PENGGANDAAN
MASUKANMASUKANBESARAN SUMBER DAYA YANG DIGUNAKAN BESARAN SUMBER DAYA YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU KEGIATANKEGIATAN
KELUARANKELUARAN
BARANG ATAU JASA YANG DIHASILKANBARANG ATAU JASA YANG DIHASILKAN DARI DARI PROGRAM ATAU KEGIATANPROGRAM ATAU KEGIATAN
HASILHASIL
SEGALA SESUATU YANG MENCERMINKAN SEGALA SESUATU YANG MENCERMINKAN BERFUNGSINYA KELUARAN BERFUNGSINYA KELUARAN DARI KEGIATAN-DARI KEGIATAN-KEGIATAN DALAM SUATU PROGRAM ATAU KEGIATAN DALAM SUATU PROGRAM ATAU KEGIATANKEGIATAN
PERMENDAGRI No 13 Tahun 2006
HASIL
KELUARAN
PROGRAM
KEGIATAN 1
KEGIATAN 2
DST…………
MASUKAN
PENILAIAN KINERJA
PENYUSUNAN ANGGARAN
OUTCOME / HASIL
1. Prosentase (%)
2. Rasio
3. Kuantitas, Jumlah
OUTCOME / HASIL
1. Prosentase (%)
2. Rasio
3. Kuantitas, Jumlah
SASARAN 5 TAHUN
SASARAN 1 TAHUN
PROGRAM
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Dst……..
KELUARAN
Kuantitas
Jumlah
POLA PIKIR PERMENDAGRI No 13 Tahun 2006
PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN TAHUNAN UNIT
KERJA/SKPD
PROGRAM DAERAH
PROGRAM DAERAH
TARGET KINERJATARGET KINERJA
SAB MAKRO
APBDAPBDImplementasi
EVALUASIEVALUASI
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
Visi/MisiVisi/Misi
Kebj Umum APBD (KUA)
Kebj Umum APBD (KUA)
Strategi Priortas
UNIT KERJA
DESKRIPSI UNIT KERJA
(Visi Misi, Tujuan Sasaran )
DESKRIPSI UNIT KERJA
(Visi Misi, Tujuan Sasaran )
TUPOKSITUPOKSI
Implementasi
ANGGARAN Unit Kerja
ANGGARAN Unit Kerja
PROGRAMPROGRAM
KEGIATANTARGET KINERJA
KEGIATANTARGET KINERJA
SAB MIKRO EVALUASI
EVALUASI
PERENCANAAN
S A B
Feed
back
Plafon Anggaran
PENGENDALIAN &PENGAWASAN
An
gg
ara
n
Poli
cy
Feed
back
Feed
back
PENGENDALIAN & PENGAWASAN
PROSES OUTPUTINPUT
EVALUASI KINERJA
HASIL EVALUASI KINERJA
LAPORAN
PERENCANAAN
PROSES OUTPUTINPUT
ASPIRASI
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SKPD
RAPBD
- Visi Misi, Tujuan - Sasaran, Tupoksi- Program, Aktivitas- Target Kinerja- SAB
INPUT ? Aspirasi
PROSES RKA SKPD VISI,MISI,TUJUAN,SASARAN,TUPOKSI,
PROGRAM,KEGIATANSAB
OUTPUT RAPBD APBD
INPUT ? APBD
PROSES SISTEM AKUNTANSI
OUTPUT LAPORAN TRIWULAN
SEMESTER,TAHUNAN
INPUT LAPORAN
PROSES EVALUASI KINERJA
OUTPUT HASIL EVALUASI KINERJA
SETIAP PROGRAM/KEGIATAN MENGACU PADA
STRUKTUR APBD/APBN
DAN KODE REKENING
STRUKTUR PENDAPATAN STRUKTUR PENDAPATAN
A.A. Pendapatan Asli Daerah:Pendapatan Asli Daerah:1.1. Pajak DaerahPajak Daerah2.2. Retribusi DerahRetribusi Derah3.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
DipisahkanDipisahkan4.4. Lain-lain PAD yang sahLain-lain PAD yang sah
B.B. Dana Perimbangan:Dana Perimbangan:1.1. Dana Bagi HasilDana Bagi Hasil2.2. Dana Alokasi UmumDana Alokasi Umum3.3. Dana Alokasi KhususDana Alokasi Khusus
C.C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:1.1. HibahHibah2.2. Dana DaruratDana Darurat3.3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah lainnyaPemerintah Daerah lainnya4.4. Dana Penyesuaian & Dana OTSUSDana Penyesuaian & Dana OTSUS5.5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda
lainnyalainnya
STRUKTUR BELANJASTRUKTUR BELANJA
A.A. Belanja Tidak Langsung:Belanja Tidak Langsung:1.1. Belanja PegawaiBelanja Pegawai2.2. Belanja BungaBelanja Bunga3.3. Belanja SubsidiBelanja Subsidi4.4. Belanja HibahBelanja Hibah5.5. Belanja Bantuan SosialBelanja Bantuan Sosial6.6. Belanja Bagi HasilBelanja Bagi Hasil7.7. Bantuan KeuanganBantuan Keuangan8.8. Belanja Tak TerdugaBelanja Tak Terduga
B.B. Belanja Langsung:Belanja Langsung:1.1. Belanja PegawaiBelanja Pegawai2.2. Belanja Barang dan JasaBelanja Barang dan Jasa3.3. Belanja ModalBelanja Modal
STRUKTUR PEMBIAYAANSTRUKTUR PEMBIAYAAN
A.A. Penerimaan Pembiayaan:Penerimaan Pembiayaan:1.1. Selisih Lebih Perhitungan (SiLPA) Anggaran Tahun Selisih Lebih Perhitungan (SiLPA) Anggaran Tahun
SebelumnyaSebelumnya2.2. Pencairan Dana CadanganPencairan Dana Cadangan3.3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang DipisahkanHasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan4.4. Penerimaan Pinjaman DaerahPenerimaan Pinjaman Daerah5.5. Penerimaan Kembali Pemberian PinjamanPenerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
B.B. Pengeluaran Pembiayaan:Pengeluaran Pembiayaan:1.1. Pembentukan Dana CadanganPembentukan Dana Cadangan2.2. Penyertaan Modal pemerintah DaerahPenyertaan Modal pemerintah Daerah3.3. Pembayaran Utang PokokPembayaran Utang Pokok4.4. Pemberian Pinjaman DaerahPemberian Pinjaman Daerah
Pembiayaan Neto (A – B)Pembiayaan Neto (A – B)
KELOMPOK BELANJA
1. Belanja Tidak Langsung :
merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
2. Belanja Langsung :merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Belanja pegawai, digunakan untuk menganggarkan belanja penghasilan pimpinan dan anggota DPRD, gaji pokok dan tunjangan kepala daerah dan wakil kepala daerah serta gaji pokok dan tunjangan pegawai negeri sipil, tambahan penghasilan, serta honor atas pelaksanaan kegiatan.
Belanja bunga, digunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga utang yang dihitung atas kewajiban pokok utang (principal outstanding) berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang..
Belanja subsidi, digunakan untuk menganggarkan subsidi kepada masyarakat melalui lembaga tertentu yang telah diaudit, dalam rangka mendukung kemampuan daya beli masyarakat untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Lembaga penerima belanja subsidi wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana subsidi kepada kepala daerah.
Belanja hibah, untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pihak-pihak tertentu yang tidak mengikat/tidak secara terus menerus yang terlebih dahulu dituangkan dalam suatu naskah perjanjian antara pemerintah daerah dengan penerima hibah, dalam rangka peningkatan penyelenggaraan fungsi pemerintahan di daerah, peningkatan pelayanan kepada masyarakat, peningkatan layanan dasar umum, peningkatan partisipasi dalam rangka penyelenggaraan pembangunan daerah.
Bantuan sosial, untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yang tidak secara terus menerus/berulang dan selektif untuk memenuhi instrumen keadilan dan pemerataan yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Belanja bagi hasil, untuk menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan provinsi yang dibagihasilkan kepada kabupaten/kota atau pendapatan kabupaten/kota yang dibagihasilkan kepada pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Belanja bantuan keuangan, untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada kabupaten/kota, pemerintah desa, dan kepada pemerintah daerah lainnya atau dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah desa dan pemerintah daerah lainnya dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan.
Belanja tidak terduga, untuk menganggarka belanja atas kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.
Belanja barang dan jasa, digunakan untuk menganggarkan belanja barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan.
Belanja modal, digunakan untuk menganggarkan belanja yang digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaatnya lebih dari 12 (duabelas) bulan. Honorarium panitia dalam rangka pengadaan dan administrasi pembelian/pembangunan untuk memperoleh aset dianggarkan menjadi satu pada belanja modal sebagai harga perolehan.