Download - Alokasi kecamatan
Membangun Responsivitas Perencanaan Pembangunan DAERAH
terhadap Rencana PembangunanDesa
dalam Koridor PP No.8 Tahun 2008
Latar Belakang
• Musrenbang sebagai amanat Undang-Undang
• Musrenbang sebagai proses dan mekanisme perencanaan pembangunan, selama ini dipandang belum efektif.
• PIK merupakan upaya ke arah perencanaan pembangunan yang efektif dan proporsional
PAGU INDIKATIF KEWILAYAHANPagu Indikatif Kewilayahan adalah sejumlah
patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada kecamatan berbasis kewilayahan yang penentuan alokasi belanjanya ditentukan oleh mekanisme partisipatif melalui Musrenbang Kecamatan dengan berdasarkan kepada kebutuhan dan prioritas program yang mendesak berdimensi strategis kewilayahan
Pagu indikatif Kewilayahan tersebut dialokasikan berbasiskan pada urusan sesuai dgn permendagri 13 tahun 2006 lampiran VII.a
DASAR FILOSOFI
Perencanaan memberikan arahan dan acuan agar kegiatan pelaksanaan pembangunan berjalan efektif dan efesien.
Diberikannya kewenangan kepada daerah pada pelaksanaan Otonomi Daerah, untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan pembangunan nasional, daerah dan antar daerah.
Rasionalisasi : Persepsi Pemerintah dan Masyarakat desa
• Desa telah melaksanakan Musrenbangdes dan menyusun RPK-Desa & APBDesa
• Desa selalu diundang dalam Musrenbang Kecamatan dan mengajukan DU RKPDes-nya
• Tetapi Daftar Usulan RKP-Desa yang diajukan pada Musrenbang Kecamatan hampir selalu tidak ada tindak-lanjutnya
• Pemerintah dan Masyarakat Desa lama kelamaan jenuh dan bosan dengan “ritual” Musrenbangcam
• Pemerintah dan Masyarakat Desa merasa semakin terpinggirkan dan tidak percaya kepada semangat pembangunan Pemerintah Daerah
• Pemerintah dan Masyarakat Desa menjadi apatis terhadap Rencana Program dan Kegiatan Pemerintah Daerah
Tujuan Utama Perencanaan Pembangunan Daerah
1. Meningkatkan konsistensi antar kebijakan yg dilakukan berbagai organisasi publik dan antara kebijakan makro dan mikro maupun antara kebijakan dan pelaksanaan
2. Meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam proses perumusan kebijakan dan perencanaan program
3. Menyelaraskan perencanaan program dan penganggaran4. Meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan sumberdaya dan keuangan publik5. Terwujudnya penilaian kinerja kebijakan yang terukur, perencanaan dan
pelaksanaan, sesuai RPJMD sehingga tercapai efektivitas perencanaan
Proses perencanaan dilaksanakan dengan memasukkan prinsip pemberdayaan, pemerataan, demokratis, desentralistik, transparansi, akuntabel, responsif, dan partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur lembaga negara, lembaga pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan
(Penjelasan UMUM PP No.8/2008)
Semangat PP No.8/2008 : Masyarakat terlibat dalam proses penyusunan
Rencana Pembangunan DaerahSedikitnya tertuang di dalam 7 (tujuh) pasal sbb: (psl 2 ay.2) Perencanaan pembangunan daerah dilakukan pemerintah daerah bersama
para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing (psl 3) Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara transparan, responsif,
efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan (psl 17 ay.5) Penetapan program prioritas berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar
masyarakat, dan pencapaian keadilan yang berkesinambunan dan berkelanjutan (psl 18 ay.1) Musrenbang RKPD merupakan wahana partisipasi masyarakat di daerah (psl 36 ay.1.e) program urusan wajib dan urusan pilihan yg mengacu pada standar
pelayanan minimal sesuai dgn kondisi nyata daerah dan kebutuhan riil masyarakat (psl 38) Rancangan kebijakan pembangunan daerah yg telah disusun dibahas dalam
forum konsultasi publik (psl 52 ay.1) Masyarakat dapat melaporkan program dan kegiatan yang dianggap tidak
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
Renja SKPD dan RKP-DesaPenyusunan Renja SKPD
(PP No.8/2008)
Musrenbang Desa(SEB Bappenas-Depdagri 2007 sbg wujud
pelaksanaan PP No.8/2008 psl 20)
Pasal 17 ayat (3):Kepala Bappeda mengkoordinasikan penyusunan rancangan RKPD menggunakan Rancangan Renja SKPD dengan Kepala SKPD
Pasal 27 ayat (2):Rancangan Renja SKPD disusun dgn mengacu pada rancangan awal RKPD, Renstra SKPD, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat
Hasil Musrenbang Desa terdiri dari:a)Daftar kegiatan prioritas yg akan dilaksanakan sendiri oleh Desa yg akan dibiayai dari APBDesa, serta swadaya gotong-royong masyarakat desab)Daftar kegiatan prioritas yg akan diusulkan ke Kecamatan untuk dibiayai melalui APBD Kab/Kota dan APBD Propinsic)Daftar nama anggota delegasi yg akan membahas hasil Musrenbang Desa pada Musrenbang Kecamatan
Implikasinya: RKP-Desa diakomodasi di dalam Renja SKPDPersoalannya: Bagaimana mekanisme pengakomodasiannya
Musrenbang Kecamatan :“Titik Awal” Pengakomodasian Kebutuhan Masyarakat Desa
DU RKP-Desa
MUSRENBANG Kecamatan
MUSRENBANG Kecamatan
KUOTA Kecamatan(berasal dari Rancangan
Renja SKPD & pagu indikatifnya
Jaring Asmara DPRD
Jaring Asmara DPRD
FORUM SKPD
M U
S R
E N
B A
N G
D
ESA
RKP - Desa
Mekanisme Musrenbang Kecamatan:Pengakomodasian RKP-Desa ke dalam Renja SKPD
1) Daftar Usulan RKP-Desa yang diajukan ke Kecamatan untuk dibiayai melalui APBD Kab/Kota dibahas di dalam Musrenbangcam, bersama-sama dengan pagu indikatif Rancangan Renja SKPD dan hasil-hasil Jaring Asmara DPRD.
2) Setiap Kecamatan harus sudah memiliki KUOTA KECAMATAN (yang dibedakan dari Pagu Indikatif Kecamatan). Kuota Kecamatan adalah Pagu Indikatif SKPD-SKPD yang akan melaksanakan program-program kegiatan di desa-desa di lingkup wilayah kecamatan
3) Hasil Musrenbang Kecamatan sebagai bahan (Materi) penyempurnaan Rancangan Renja SKPD, yang kemudian melalui Forum SKPD menjadi Renja SKPD ( lihat psl 27 ay.5 beserta penjelasannya)
4) Selanjutnya Renja SKPD (dipadukan dengan hasil-hasil Musrenbang Kabupaten)menjadi bahan penyempurnaan Rancangan RKPD
PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH
RPJMD Kab
Renstra SKPD
Renstra Kecamat
an
RPJM Desa/
Keluranan
Rancangan RKPD
Kab
Ranc RKP Desa/
Kelurahan
Rancangan Renja SKPD
Musrenbang Desa/Kelura
han
Musrenbang
Kecamatan
Forum SKPD
KA
BU
PA
TEN
S
KP
DK
EC
AM
ATA
ND
ES
A
Musrenbang Kab
Gu
bern
ur
DP
RD
Juni Juli November
Desember Agustus - Oktober
Evaluasi
RKA
PerKaDa Penjabaran APBD
Ranc KUA
& PPAS
Pembahasan KUA &
PPAS
Nota Kesepakatan KDH -
DPRD
Pedoman Penyusuna
n RKA SKPD
RKA SKPD
Pembahasan RKA oleh Tim Anggr
Pemda
Rencana
APBD
Pembahasan
Rencana APBD
Rancangan Perkada
Ttg Penjabara
n APBD
PERDA APBD
Renja Kecamata
n
RKP Desa/
Kelurahan
RKPD
Renja SKPD
Persetujuan
Bersama
Verifikasi DPA oleh
Tim Anggr Pemda
Ranc DPA
SKPD
DPA SKP
D
Januari
Gu
bern
ur
Februari Maret - MeiMasukan Keluaran
ADD & Pagu
Indikatif
Block grant
Jaring Aspirasi Masyara
katKonsul
tasi Publik
Pem
da
SK
PD
Kecam
ata
nD
esa
Gu
bern
ur
DP
RD
JuniJanuari
Gu
bern
ur
Februari
AprilMasukan
RPJMD
Kab
Renstra SKPD
Renstra Kecamat
an
RPJM Desa/
Keluranan
Rancangan RKPD Kab
Rancangan RKP Desa/ Kelurahan
Rancangan Renja
SKPD
Musrenbang Desa/Kelurah
an
Musrenbang
Kecamatan
Forum
SKPD
Musrenbang Kab
Renja Kecamata
n
RKP Desa/ Kelurahan
RKPD
Renja
SKPD
Pagu Indika
tif
Maret Mei
Jaring Asmara
Pem
da
SK
PD
Kecam
ata
nD
esa
Gub
ern
ur
DP
RD
Juni Juli November
Desember September
Gu
bern
ur Evaluasi
RKA
PerKaDa Penjabaran
APBDRanc KUA dan
PPAS
Pembahasan KUA &
PPAS
Nota Kesepakatan KDH -
DPRD
Pedoman Penyusun
an RKA SKPD
RKA SKPD
Pembahasan RKA oleh Tim Anggr
Pemda
Rencana APBD
Pembahasan Rencana
APBD
Rancangan
Perkada Ttg
Penjabaran APBD
PERDA APBD
Persetujuan Bersama
Verifikasi DPA oleh
Tim Anggr Pemda
Ranc DPA
SKPD DPA SKP
D
Agustus Oktober
Konsultasi
Publik
4 Event penting :Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Penyusunan RKPD-APBD
1. Terlibat di dalam Musrenbang Kecamatan untuk membahas dan “menetapkan” alokasi Kuota Kecamatan (program kegiatan dan pagu indikatifnya)
2. Terlibat di dalam Forum SKPD guna (a,l) memberikan klarifikasi atas “penetapan” Kuota Kecamatan
3. Terlibat di dalam Musrenbang Kabupaten untuk mengetahui keseluruhan konteks Perencanaan Pembangunan Daerah
4. Terlibat di dalam Konsultasi Publik guna meyakini bahwa Daftar Usulan RKP-Desa mereka diakomodasi di dalam RPKD lengkap dengan rancangan anggarannya
Hasil dan Manfaat : Mengakomodasian RPK-Desa ke dalam RKPD
(bagi SKPD / PEMDA) Mekanisme Kuota Kecamatan menjamin semangat dan antusiasme para
delegasi Desa untuk berpartisipasi dan berjuang mendapatkan bagian dari Kuota Kecamatan sesuai dengan RKP-Desa masing-masing. Disini Kuota Kecamatan mensyaratkan bahwa setiap desa harus memiliki RKP-Desa sesuai dengan RPJM-Desa masing-masing, dan telah di-musrenbangdes-kan.
Renja SKPD dan RKPD relatif akan lebih mudah disusun dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat desa, tanpa menimbulkan “friksi” di antara masyarakat dalam proses pelaksanaannya;
Fungsionaris SKPD akan jauh lebih mudah melakukan monitoring atas pelaksanaan program kegiatan yang ditetapkan karena (otomatis) akan dibantu masyarakat
Fungsi pengawasan masyarakat (PP No.8/2008 psl 52) otomatis akan muncul, dan SKPD sebagai Unit Pelaksana program lebih mudah menampung keluhan masyarakat
Dampaknya
• Prinsip-prinsip Good Governance dalam tata Pemerintahan Daerah akan dapat diwujudkan dan dilembagakan dengan mudah
• Akan muncul tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap proses penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
• Hubungan dan Komunikasi antara Birokrasi daerah dan Masyarakat akan mudah dijalin dengan sangat baik