i
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER
THINKING SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI
Studi Kasus Kelas X di SMK 17 Seyegan
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Elna Permatasari
NIM: 151334067
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa membimbing dan
menuntun setiap langkah hidupku.
2. Kedua orangtuaku terkasih Bapak Sugianto S.Pd. dan Ibu Astria Verediana
Daria yang senantiasa mendoakanku dan memberikan kasih sayang yang
melimpah.
3. Kedua abangku Frederik Sudarasmara dan Alan Budi Kusworo Riadi yang
senantiasa memberikan dukungan dan semangat.
4. Almamater kebanggaanku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah,
dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam
persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”.
(1 korintus 15:58)
“Setiap orang pasti mempunyai mimpi, begitu juga saya, namun bagi saya
yang paling penting adalah bukan seberapa besar mimpi yang kamu punya,
tetapi adalah seberapa besar usaha kamu untuk mewujudkan mimpi itu”.
(Nazril Irham)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING
SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
Studi Kasus Kelas X di SMK 17 Seyegan
Elna Permatasari
Universitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) desain Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK 17 Seyegan yang
memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2) pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru akuntansi di SMK 17 Seyegan yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi; (3) penilaian atau evaluasi
pembelajaran yang dibuat guru akuntansi SMK 17 Seyegan yang mengarah pada
unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Jenis penelitian ini adalah mixed methods dengan model sequential
eksploratory. Subjek dalam penelitian ini adalah guru akuntansi dan siswa kelas X
Akuntansi. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara,
dokumentasi, dan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) desain Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru Akuntansi kelas X Akuntansi di SMK
17 Seyegan belum memuat unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)
pelaksanaan kegiatan di SMK 17 Seyegan kelas X Akuntansi belum
mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi; (3) penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh
guru Akuntansi di SMK 17 Seyegan kelas X Akuntansi belum memenuhi unsur
pengukuran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Kata kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), keterampilan berpikir
tingkat tinggi, dan pelaksanaan penilaian kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
LEARNING ANALYSIS BASED ON HIGHER ORDER THINKING SKILLS
(HOTS) ON THE SUBJECT OF ACCOUNTING
A Case Study on the Tenth Class Students of SMK 17 Seyegan
Elna Permatasari
Sanata Dharma University
2019
This study aims to find out: (1) the design of the Learning Implementation Plan
(RPP) made by accounting teachers at SMK 17 Seyegan which meets the elements
of high-level thinking skills; (2) the implementation of learning activities carried
out by accounting teachers at SMK 17 Seyegan which lead to high-level thinking
skills; (3) assessment or evaluation of learning made by accounting teacher of
SMK 17 Seyegan which leads to the element of measuring high-level thinking
skills.
This type of research is mixed methods with sequential exploratory models. The
subjects in this study were accounting teachers and the tenth class Students of
Accounting students. Data were collected by using observation, interview,
documentation, and questionnaire techniques.
The results of the study show that: (1) the design of the Learning Implementation
Plan (RPP) made by Accounting teachers at SMK 17 Seyegan has not contained
the element of high-level thinking skills; (2) the implementation of activities at
SMK 17 Seyegan for the tenth class of Accounting has not implemented learning
activities that lead to high-level thinking skills; (3) assessment or evaluation of
learning made by Accounting teachers at SMK 17 Seyegan for the tenth class of
Accounting has not met the measurement element that leads to high-level thinking
skills.
Keywords: Learning Implementation Plan (RPP), implementation of learning
activities, learning assessment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat
dan cinta kasih-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING
SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI; Studi Kasus
Kelas X di SMK 17 Seyegan” dengan baik dan tepat waktu.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada
penyusunan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan, bantuan maupun
saran dari berbagai pihak sehingga peneliti selalu bersemangat dan dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini
peneliti ingin mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., Selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi, BKK Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membantu membimbing hingga akhir masa studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Bapak Sebastian Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si., sebagai Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
selama penyusunan skripsi.
5. Dosen dan staf karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
membantu penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.
6. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., yang telah berkenan
menjadi ahli Bahasa daan ahli materi.
7. Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd., yang telah berkenan menjadi
ahli materi.
8. Ibu Dra. Eny Pujiasri , M.M., Selaku Kepala Sekolah SMK 17 Seyegan yang
telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
9. Ibu Khusnawati Hidayah, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Akuntansi kelas
X SMK 17 Seyegan atas kerjasama, bantuan, dan informasi yang baik selama
penulis melakukan penelitian.
10. Siswa kelas X Akuntansi SMK 17 Seyegan yang telah bersedia membantu
dalam proses observasi dan pengisian kuesioner.
11. Kedua orang tuaku tercinta Bpk Sugianto S.Pd., dan Ibu Astria Verediana
Daria yang selalu mendukung dalam doa, yang terus memberikan semangat,
dorongan yang penuh dengan kasih dan kesabaran selama kuliah hingga
penyelesaian penulisan skripsi ini.
12. Kedua abangku Frederik Sudarasmara S.Pd., dan Alan Budi Kusworo Riadi
S.Pd., yang selalu memberikan semangat, motivasi dan doa yang tulus selama
perkuliahan dan penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. Teman dekatku Prims Deogracyanus Nera yang selalu memberikan doa,
semangat, dukungan, dan motivasi selama perkuliahan hingga selesainya
penulisan skripsi ini.
14. Sahabat-sahabat tercinta (Tarigas, Lintang, Ema, Luffy, Ovi) yang
memberikan bantuan dalam bentuk tenaga, waktu, semangat, motivasi serta
hiburan sehingga saya dapat menyelesaikan kuliah ini dengan baik.
15. Untuk semua teman-teman seperjuang payungan skripsi yang memberikan
bantuan dalam bentuk tenaga, waktu, semangat, motivasi serta hiburan
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
16. Seluruh teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2015, atas kerjasama,
canda tawa, dan keceriaan selama proses perkuliahan.
17. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan semuanya yang telah mendukung
saya dalam penyusunan skripsi ini.
Dengan segenap hati, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik, saran,
dan masukan yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
skripsi ini. Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua orang yang membaca skripsi ini.
Yogyakarta, 23 Juli 2019
Penulis
Elna Permatasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................ Viii
ABSTRACT ................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang masalah ................................................................................. 1
B. Batasan Masalah............................................................................................. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................ 7
A. Kurikulum 2013 ............................................................................................. 7
1. Pengertian Kurikulum .............................................................................. 7
2. Pengembangan Kurikulum 2013 .............................................................. 7
3. Tujuan Pengembangan Kurikulum ....................................................... 11
4. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013 .......................................... 11
5. Struktur Kurikulum SMK ...................................................................... 13
B. Berpikir Tingkat Tinggi ............................................................................... 14
1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi ....................................................... 14
2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi ......................................................... 14
3. Kategori-kategori dalam Dimensi Proses Kognitif Berpikir Tingkat
Tinggi ..................................................................................................... 17
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................ 18
1. Pengertian Rencana Pelaksanaan pembelajaran..................................... 18
2. Prinsisp-prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 20
3. Komponen dan Langkah-langkah Penyusunan RPP .............................. 21
4. Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengarah pada
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi................................................... 23
D. Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran ............................................................ 27
1. Pengertian Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .................................... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ......................................... 31
3. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi ..................................................................................................... 32
4. Lingkup ................................................................................................. 35
5. Pembelajaran yang Berpusat pada Guru ................................................ 36
6. Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa ............................................... 39
E. Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran ........................................................... 51
1. Pengertian Penilaian ............................................................................... 51
2. Fungsi Penilaian ..................................................................................... 52
3. Tujuan Penilaian .................................................................................... 53
4. Penilaian Kurikulum 2013 ..................................................................... 54
5. Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013 ............................................... 55
6. Karakteristik Soal HOTS ....................................................................... 56
F. Penelitian Yang relevan ............................................................................... 59
G. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 61
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................... 66
A. Metode Penelitian Mixed Methods ............................................................... 66
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ..................................................................... 66
C. Subjek Dan Objek Penelitian ....................................................................... 67
D. Operasionalisasi variabel Penelitian ............................................................ 67
E. Sumber Data Yang Digunakan .................................................................... 83
F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian .......................................................... 84
G. Instrument Penelitian ................................................................................... 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
H. Teknik Analisis Data .................................................................................... 90
I. Prosedur Penelitian....................................................................................... 94
BAB IV GAMBARAN UMUM .............................................................................. 97
A. Deskripsi Lokasi .......................................................................................... 97
B. Deskripsi Responden .................................................................................. 101
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN .......................................................... 104
A. Analisis Data .............................................................................................. 104
1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... 104
2. Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .................................. 113
3. Analisis Penilaian Pembelajaran .......................................................... 130
B. Pembahasan ................................................................................................ 136
1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... 136
2. Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .................................. 139
3. Analisis Penilaian Pembelajaran .......................................................... 142
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 144
A. Kesimpulan ................................................................................................ 144
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 145
C. Saran ........................................................................................................... 146
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 147
LAMPIRAN .......................................................................................................... 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMK ...................................................................... 13
Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom ....................................................................... 16
Tabel 2.3 Format Pasangan KD Pengetahuan dan Keterampilan ........................... 24
Tabel 2.4 Format Penetapan Target KD Pengetahuan dan Keterampilan .............. 24
Tabel 2.5 Perbedaan Pembelajaran Berpusat Pada Guru dengan Pembelajarn
Berpusat pada Siswa .............................................................................. 50
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrument RPP ....................................................................... 68
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Aktivitas Guru Di Kelas ......................................... 73
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kegiatan Penilaian Pembelajaran ............................................ 78
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrument Persepsi Siswa ....................................................... 81
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Persepsi Siswa ............................................................... 90
Tabel 3.6 Penilaian Persepsi Siswa ......................................................................... 94
Tabel 4.1 Daftar Rekapitulasi Siswa Per Bulan April 2019.................................. 103
Tabel 5.1 Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensi Pada RPP
Akuntansi Dasar Kelas X Materi Laporan Keuangan ........................... 109
Tabel 5.2 Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran pada RPP Akuntansi Dasar Kelas X
Materi Laporan Keuangan..................................................................... 110
Tabel 5.3 Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPP Akuntansi Dasar Kelas
X Materi Laporan Keuangan ............................................................... 110
Tabel 5.4 Hasil Wawancara Guru ........................................................................ 113
Tabel 5.5 Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa .............................................. 129
Tabel 5.6 Analisis Soal Latihan ........................................................................... 132
Tabel 5.7 Analisis Soal Keterampilan .................................................................. 134
Tabel 5.8 Instrumen Observasi Sikap Sosial ........................................................ 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tingkatan Proses Kognitif Menurut Bloom ..................................... 15
Gambar 2.2 Tingkatan Proses Kognitif Menurut Anderson dan Kathwohl .......... 16
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 65
Gambar 5.1 Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa ............. 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Dari Dikpora ........................................... 149
Lampiran 2 Surat Izin Dari Kampus ............................................................ 150
Lampiran 3 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ......................... 151
Lampiran 4 Hasil Validasi Instumen RPP .................................................. 152
Lampiran 5 Hasil Validasi Instrumen Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajarn .............................................................................. 158
Lampiran 6 Hasil Validasi Instumen Penilaian Pembelajaran .................... 164
Lampiran 7 Hasil Validasi Instumen Persepsi Siswa .................................. 169
Lampiran 8 Hasil Validasi Instumen Wawancara Guru ............................. 175
Lampiran 9 Hasil Analisis Penilaian Persepsi Siswa ................................... 178
Lampiran 10 Hasil Analisis Wawancara Guru............................................. 179
Lampiran 11 Hasil Analisis RPP ................................................................. 182
Lampiran 12 Hasil Analisis Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran ............... 187
Lampiran 13 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran ................................... 193
Lampiran 14 RPP Laporan Keuangan.......................................................... 196
Lampiran 15 Soal Latihan Laporan Keuangan ........................................... 216
Lampiran 16 Kelompok Kata Kerja Operasional pada Tingkatan
Taksonomi Bloom ................................................................... 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 adalah proses
pembelajaran yang berpusat pada siswa atau Student Center Learning dengan
sifat pembelajaran yang kontekstual (Kemendikbud, 2013). Pada dasarnya
pembelajaran saat ini menuntut siswa lebih berperan aktif dalam menemukan
dan mengembangkan pengetahuan, sehingga siswa tidak hanya dituntut
memiliki kemampuan berpikir tingkat rendah, tetapi sampai pada kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Berpikir tingkat tinggi merupakan cara berpikir yang
tidak lagi hanya menghafal secara verbalistik saja, namun harus dapat
memaknai hakikat dari kemampuan berpikir tingkat tinggi, untuk mampu
memaknai makna kemampuan berpikir tingkat tinggi dibutuhkan cara berpikir
yang integralistik dengan analisis, sintesis, mengasosiasi hingga menarik
kesimpulan menuju penciptaan ide-ide kreatif dan produktif.
Taksonomi Bloom dianggap sebagai dasar kemampuan berpikir tingkat
tinggi, maka terdapat tiga aspek dalam ranah kognitif yang menjadi bagian dari
kemampuan berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking. Ketiga aspek itu
adalah aspek menganalisis (C4), aspek mengevaluasi (C5), dan aspek mencipta
(C6). Sedangkan tiga aspek lain dalam ranah yang sama, yaitu aspek
mengingat (C1), aspek memahami (C2), dan aspek menerapkan (C3), masuk
dalam bagian kemampuan berpikir tingkat rendah atau lower order thinking.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Salah satu elemen perubahan pada kurikulum 2013 adalah penguatan
proses pembelajaran. Melalui penguatan proses pembelajaran diharapkan bisa
meningkatkan kualitas pembelajaran lebih efektif, efisien, menyenangkan, dan
bermakna, sehingga mampu meningkatkan kualitas pencapaian hasil belajar
dan mengedepankan siswa berpikir kritis (tidak sekedar menyampaikan
faktual). Pada kenyataannya masih banyak guru yang kurang paham tentang
HOTS. Hal ini tampak pada rumusan indikator, tujuan, maupun kegiatan
pembelajaran dan penilaiannya dalam rancangan pembelajaran yang dibuat dan
pelaksanaan proses pembelajarannya. Guru harus mampu mendesain kegiatan
pembelajaran yang bersifat Higher Order Thinking Skills (HOTS), dan ini
harus sudah diawali sejak merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
Dalam proses pembentukan kemampuan berpikir tingkat tinggi, sebagai
pihak yang memiliki peran penting, maka sekolah harus mampu
mengembangkan komponen pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada
kemampuan menghafal guna mencapai nilai yang tinggi. Peran sekolah dalam
menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dilakukan melalui
tahap perencanaan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi yang berupa desain
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), kegiatan pembelajaran dan
pelaksanaan penilaian (assessment). Banyak lembaga pendidikan yang hanya
berorientasi pada pencapaian nilai, sebagai akibatnya mulai dari perencanaan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran hingga pelaksanaan penilaian
(assessment) hanya mengacu pada kemampuan menghafal guna memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
nilai yang tinggi, sehingga kemampuan berpikir tingkat tinggi dari siswa itu
sendiri tidak diasah dan dikembangkan.
Kendala dalam pendidikan di sekolah ialah perubahan kurikulum yang
cukup cepat sehingga guru perlu melakukan penyesuaian terhadap tuntutan
kurikulum yang berlaku, baik dalam proses penyusunan RPP, pelaksanaan
pembelajaran, dan penilaian. Hasil observasi dan wawancara dengan guru
akuntansi di SMK 17 Seyegan ialah peneliti menemukan bahwa guru sudah
cukup memahami karakteristik pada setiap siswa, sehingga model dan metode
yang digunakan dapat membangun partisipasi siswa dalam proses kegiatan
belajar mengajar di kelas. Hal lain yang peneliti temukan bahwa guru
sebetulnya sudah paham terkait keterampilan berpikir tingkat tinggi pada
siswa, namun untuk menerapkannya guru masih kesulitan dikarenakan daya
serap siswa yang berbeda-beda dan kondisi kelas yang berubah-ubah. Oleh
karena itu dalam kegiatan belajar mengajar di kelas guru tidak menerapkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi secara keseluruhan. Peneliti juga
menemukan bahwa dengan adanya perubahan kurikulum 2013 sebelum dan
sesudah revisi membuat guru kesulitan dalam merancang RPP hingga
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi bagi siswa. Guru masih menggunakan kurikulum 2013
sebelum revisi yang mana di dalam RPP masih menggunakan 5M (Mengamati,
Menanya, Mengumpulkan, Mengasosiasikan, dan Mengkomunikasikan).
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) Pada Mata Pelajaran
Akuntansi; Studi Kasus Kelas X di SMK 17 Seyegan”
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti perlu memberikan
batasan masalah. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas permasalahan yang
ingin diteliti serta agar lebih fokus kegiatan penelitian juga dibatasi pada tahap
kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang mengarah pada
berpikir tingkat tinggi melalui desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), kegiatan pelaksanaan pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian kelas
(assessment).
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Apakah desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) di SMK 17
Seyegan sudah disusun sesuai dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi?
2. Apakah kegiatan pembelajaran di SMK 17 Seyegan mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi?
3. Apakah pelaksanaan penilaian pembelajaran di SMK 17 Seyegan telah
mengarah pada unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Tujuan Penelitian
Dengan melihat rumusan masalah di atas maka peneliti melakukan penelitian
dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis sejauh mana desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) di SMK 17 Seyegan sudah disusun sesuai dengan keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
2. Untuk menganalisis sejauh mana kegiatan pembelajaran di SMK 17
Seyegan mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
3. Untuk menganalisis sejauh mana pelaksanaan penilaian (assessment) di
SMK 17 Seyegan telah menunjukkan unsur pengukuran keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi SMK 17 Seyegan
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan menambah
informasi bagi guru, terutama guru mata pelajaran akuntansi agar dapat
merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), melakukan
kegiatan pembelajaran dan proses penilaian yang tidak hanya menanamkan
keterampilan menghafal, melainkan dapat membentuk kemampuan berpikir
tingkat tinggi pada setiap siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan bacaan
ilmiah bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan dapat memberikan
masukan atau refrensi bagi peneliti selanjutnya.
3. Bagi Penulis
Dengan melakukan penelitian ini penulis berharap dapat memperluas
cakupan wawasan yang ada dan menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh
selama perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kurikulum 2013
1. Pengertian Kurikulum 2013
Menurut (Arifin, 2011:1-6), kurikulum merupakan rancangan untuk
mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum harus sesuai dengan falsafah dan
dasar negara, yaitu Pancasila dan UUD 1945 yang menggambarkan
pandangan hidup suatu bangsa. Kurikulum ialah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman kegiatan belajar mengajar (UU. No.20 Tahun
2003). Kurikulum bersifat dinamis, artinya kurikulum mengalami perubahan
sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi, tingkat
kecerdasan, dan sistem nilai. Menurut Fadlillah (2014:16), kurikulum 2013
adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan
menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa sikap,
keterampilan, dan pengetahuan siswa. Dengan adanya kurikulum 2013,
harapannya peserta didik dapat mencapai kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan yang berkembang dan meningkat sesuai dengan jenjang
pendidikan.
2. Landasan pengembangan Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Dalam setiap pengembangan kurikulum pasti ada landasan-landasan
yang digunakan. Berikut ini landasan-landasan yang digunakan dalam
pengembangan kurikulum 2013 menurut (Majid, 2014:38-40):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
a. Landasan Filosofis
Landasan filosofis kurikulum merupakan pengembangan sistem
Pendidikan nasional secara formal adalah Pancasila yang terdiri atas lima
sila, yaitu: Ketuhanan Yang Mahaesa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Kadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Kurikulum menjadi acuan dan gambaran
dalam memilih dan menentukan isi/materi, proses pembelajaran, dan
sistem evaluasi. Tujuan Pendidikan adalah untuk membentuk manusia
yang utuh, yaitu memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, kreatif, dan
bertanggung jawab. Pendidikan tersebut berkaitan dengan kebutuhan
peserta didik secara individual, kepentingan professional, dan kebutuhan
sosial. Berdasarkan Pancasila, kurikulum yang dikembangkan atas dasar
filosofi sebagai berikut:
1) Kurikulum berakar pada budaya dan bangsa indonesia. Kurikulum
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar mengenai
budaya setempat tentang berbagai nilai-nilai luhur yang penting.
2) Kurikulum dikembangkan berdasarkan filosofi eksperimentalisme
yang mengatakan bahwa proses pendidikan adalah upaya untuk
mendekatkan peserta didik agar mereka dapat memahami bahwa apa
yang dipelajari di sekolah terjadi secara nyata di masyarakat.
3) Filosofis rekonstruksi sosial yang memberikan dasar bagi
pengembangan kurikulum untuk menempatkan peserta didik sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
subjek yang peduli pada lingkungan sosial, alam, dan lingkungan
budaya.
4) Filosofi esensialisme dan perenialisme yang menempatkan
kemampuan intelektual dan berpikir rasional sebagai aspek penting
yang harus menjadi kepedulian kurikulum untuk dikembangkan.
5) Filosofis eksitensialis, yaitu aliran filosofi yang memandang proses
pendidikan adalah untuk mengembangkan rasa kemanusiaan yang
tinggi, kemampuan berinteraksi dengan sesama dalam mengangkat
harkat kemanusiaan dan kebebasan berinteraksi dan berkreasi.
b. Landasan Yuridis
Landasan yuridis adalah landasan yang digunakan sebagai
penyusunan dan pengembangan kurikulum 2013. Dalam penyusunan
kurikulum 2013 landasan yang digunakan ialah Pancasila dan Undang-
undang Dasar 1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang
Standar Isi. Lebih lanjut, pengembangan kurikulum 2013 diamanatkan
oleh Rencana Pendidikan Pendidikan Menengah Nasional (RPPMN).
Landasan yuridis pengembangan kurikulum 2013 lainnya adalah
Instruksi Presiden Republik Indonesia tahun 2010 tentang Pendidikan
Karakter, Pembelajaran Aktif dan Pendidikan Kewirausahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Landasan Empiris
Berbagai perubahan telah terjadi di Indonesia. Kemajuan terjadi di
beberapa sektor di Indonesia, namun di beberapa sektor yang lain,
khususnya pendidikan, Indonesia tetap tertinggal di tempat, atau bahkan
mundur. Hal-hal seperti ini menunjukkan perlunya perubahan orientasi
kurikulum dengan tidak membebani peserta didik dengan konten, namun
pada aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga untuk
berperan serta dalam membangun negara pada masa mendatang. Dalam
satu sistem pendidikan, kurikulum itu bersifat dinamis serta harus selalu
dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti
perkembangan dan tantangan zaman. Namun demikian, perubahan dan
pengembangan kurikulum harus dilakukan secara terarah dan tidak asal-
asalan.
d. Landasan Teoritik
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan
berdasarkan standar” dan teori kurikulum berbasis kompetensi.
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan
standar nasional sebagai kualitas minimal warga negara untuk suatu
jenjang pendidikan. Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk
bersikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk
melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat dan lingkungan dimana
yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum berbasis kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang luas bagi peserta
didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan.
3. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013
Tujuan pengembangan Kurikulum 2013 mengacu pada Undang-Undang
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan kurikulum,
ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi kreatif,
mandiri dan bertanggung jawab. Menurut Fadlillah (2014:24-26), tujuan
kurikulum 2013 yaitu, meningkatkan mutu pendidikan dengan
menyeimbangkan hard skills dan soft skill melalui kemampuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan serta membentuk dan meningkatkan sumber
daya manusia yang produktif, kreatif, dan inovatif. Tujuan-tujuan kurikulum
2013 tersebut dapat dipahami bahwa secara umum tujuan tersebut hampir
sama dengan tujuan kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Pada kurikulum 2013, pemerintah telah menyiapkan buku teks
pembelajaran, serta berusaha meningkatkan hard skills dan soft skills peserta
didik secara seimbang dan berkelanjutan.
4. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013
Kurikulum terbaru adalah kurikulum 2013 yang mulai dilaksanakan
pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang ditunjuk pemerintah,
maupun sekolah yang siap melaksanakannya. Menurut Kurniasih & Sani
(2014:39-42), terdapat beberapa hal penting dari perubahan atau
penyempurnaan kurikulum tersebut, yaitu keunggulan dan kelebihan dari
kurikulum 2013. Keunggulan dari kurikulum 2013 yaitu: (a) Siswa dituntut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
untuk aktif, kreatif dan inovatif; (b) Adanya penilaian dari semua aspek,
seperti nilai kesopanan, religi, praktik, sikap dan lain-lain; (c) Standar
penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap,
keterampilan, dan pengetahuan; (d) Sifat pembelajaran sangat kontekstual;
(e) Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi
profesi, pedagogi, sosial, dan personal; (f) Buku dan kelengkapan dokumen
disiapkan secara lengkap.
Kelemahan kurikulum 2013 yaitu: (a) Kesalahan umum yang dilakukan
guru, karena guru beranggapan kurikulum 2013 tidak perlu menjelaskan
materi kepada siswa, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada
penjelasan dari guru; (b) Masih banyak guru yang belum siap secara mental
dengan kurikulum 2013; (c) Guru kurang memahami konsep pendekatan
saintifik; (d) Kurangnya keterampilan guru merancang RPP; (e) Guru tidak
banyak menguasai penilaian autentik; (f) Tugas menganalisis SKL, KI, KD,
Buku Siswa dan Buku guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru; (g)
Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam proses pengembangan
kurikulum 2013; (h) Terlalu banyaknya materi yang harus dikuasai siswa
sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan baik; (i) Beban
belajar siswa dan termasuk guru terlalu berat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
5. Struktur Kurikulum 2013 (SMA/SMK)
Berikut merupakan Tabel 2.1 struktur kurikulum SMK menurut
(Sanjaya, 2006:67-68).
Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMK
Struktur Kurikulum
Sekolah Menegah Kejuruan (SMK)
Program Keahlian: (Ditetapkan oleh Sekolah)
Program/Pendidikan dan Latihan Alokasi
Waktu
I. Program
Normatif
1. Pendidikan Sosial-Budaya dan
Kewarganegaraan 216
2. Pendidikan Agama 144
3. Olahraga dan Kesehatan 216
4. Bahasa Indonesia 144
II. Program
Adapatif
1. Bahasa Inggris
Sesuai
Program
Keahlian
2. Matematika
3. Keterampilan Komputer dan
Pengetahuan Informasi *)
4. Kewirausahaan **)
5. ……**)
III. Program
Produktif
1. .......... ***) Sesuai
Program
Keahlian
2. .......... ***)
3. .......... ***)
Jumlah
Penjelasan:
a. *) Mata pendidikan dan latihan ini adalah dalam seluruh Program
Keahlian.
b. **) Program keahlian tertentu menambah beberapa mata pendidikan dan
latihan.
c. ***) Nama mata pendidikan dan latihan program produktif disesuaikan
dengan karakteristik program keahlian.
d. Satu unit satuan waktu yang tercantum dalam alokasi waktu adalah 60
menit.
e. Minggu efektif belajar untuk kelas X, XI, dan XII dalam satu tahun
pelajaran (2 semester) adalah 24-40 minggu.
f. Alokasi waktu untuk SMK adalah untuk masa belajar 3 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
g. Muatan lokal diadakan dan ditentukan jenisnya oleh daerah/sekolah
sesuai demgan kebutuhan dan kesiapan daerah/sekolah sebagai
ekstrakurikuler.
h. Kegiatan yang mendorong/mendukung pembiasaan diatur dan
dilaksanakan oleh sekolah sebagai ekstrakurikuler.
B. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
1. Pengertian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah keterampilan berpikir
tingkat tinggi yang mengacu pada taksonomi Bloom yang direvisi,
kemampuan berpikir tingkat tinggi mengacu pada kemampuan kognitif
dalam aspek menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi (Sani, 2019:2).
Tiga aspek lainnya dalam ranah yang sama, yaitu aspek mengingat,
memahami, dan aplikasi masuk dalam bagian berpikir tingkat rendah.
Kemampuan berpikir merupakan proses keterampilan yang bisa dilatihkan,
artinya dengan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif akan
merangsang siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir. Oleh karena
itu, guru diharapkan untuk mencari metode dan strategi pembelajaran yang
dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa.
2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi
Taksonomi bloom merupakan landasan utama dari kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi terbagi kedalam enam
kategori yang didasari taksonomi hasil belajar yang dikemukakan oleh
Bloom, yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan
evaluasi, sedangkan dimensi kognitif yakni: Mengingat, Memahami,
Menerapkan, Menganalisis, Mengevaluasi, dan Mencipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gambar 2.1 Tingkat Proses Kognitif menurut Bloom (Sani, 2016:102)
Pengertian dari masing-masing tingkatan kognitif tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Pengetahuan: peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan dengan
hapalan, pada jenjang ini menekankan pada kemampuan dalam
mengingat kembali materi yang telah dipelajari.
b. Pemahaman: peserta didik dapat memahami dan menggunakan informasi
yang dikomunikasikan dengan baik.
c. Aplikasi: peserta didik dituntut untuk dapat menerapkan konsep dan
prinsip yang ia miliki pada situasi baru yang belum pernah diberikan
sebelumnya.
d. Analisis: peserta didik dapat menguraikan informasi yang diperoleh dan
kemudian dapat mendefinisikan hubungan antarbagian.
e. Sintesis: kemampuan menggabungkan bagian-bagian yang terpisah
menjadi sesuatu yang terpadu yang berkaitan secara logis dan memiliki
pola.
C6 Evaluasi
C5 Sintesis
C4 Analisis
C3 Aplikasi
C2 Pemahaman
C1 Pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
f. Evaluasi: kemampuan mengambil keputusan atau memberikan pendapat
berdasarkan penilaian menggunakan kriteria-kriteria tertentu terhadap
suatu situasi, pernyataan, nilai-nilai, ide, dan informasi.
Anderson dan Krathwohl (2000) menelaah kembali Taksonomi Bloom
dan melakukan revisi sebagai berikut:
Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom
Tingkatan Taksonomi Bloom (1956) Anderson dan
Krathwohl (2000)
C1 Pengetahuan Mengingat
C2 Pemahaman Memahami
C3 Aplikasi Menerapkan
C4 Analisis Menganalisis
C5 Sintesis Mengevaluasi
C6 Evaluasi Mengkreasi
Gambar 2.2 Tingkat Proses Kognitif Menurut Anderson dan Krathwohl
di Dalam Buku Sani (2016:104)
Mengkreasi
Mengevaluasi
Menganalisis
Mengaplikasikan
Memahami
Mengingat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Revisi taksnomi yang dilakukan oleh Anderson dan Krathwohl
mendeskripsikan perbedaan antara proses kognitif dengan dimensi
pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metagoknitif). Revisi
taksonomi tersebut memberikan gambaran bahwa yang termasuk dalam
Kemampuan berpikir tingkat rendah yaitu mengingat, memahami, dan
mengaplikasikan. Sedangkan yang termasuk dalam kemampuan berpikir
tingkat tinggi adalah menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Dimensi
proses kognitif yang semakin meningkat dari mengingat sampai mengkreasi.
3. Kategori-Kategori Dalam Dimensi Proses Kognitif Kemampuan
Berpikir Tinggkat Tinggi
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa terdapat tiga
dimensi kognitif pada taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dan
Krathwohl. Menurut Sani (2016:108) yang menjadi indikator kemampuan
berpikir tingkat tinggi yaitu: Menganalisis, Mengevaluasi dan
mengkreasi/Mencipta. Masing-masing indikator akan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Menganalisis
Menganalisis melibatkan proses memecah-mecahkan materi jadi
bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian-
bagian dan struktur keseluruhannya. Kategori proses menganalisis ini
meliputi proses-proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan
mengatribusikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
b. Mengevaluasi
Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif memeriksa
keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria internal dan
mengkritik keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria
eksternal.
c. Mengkreasi/Mencipta
Merupakan suatu kegiatan yang melibatkan proses menyusun
beberapa elemen menjadi sebuah keseluruhan yang fungsional. Tujuan
yang diklasifikasikan dalam proses mencipta menuntut siswa untuk
membuat suatu produk baru dengan mereorganisasikan elemen atau
membuat suatu pola serta struktur yang belum pernah ada sebelumnya.
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal dengan istilah
RPP merupakan suatu perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh
pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, pendidik
memperhatikan materi, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, maupun
metode pembelajaran yang akan digunakan sehingga kegiatan pembelajaran
dapat tersusun dengan rapi dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran.
Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Sandar Proses,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajeman pembelajaran untuk mencapai
satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan
dijabarkan dalam silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam
kurikulum 2013, yaitu penyususnan rencana pelaksanaan pembelajaran
untuk setiap muatan pembelajaran.
Merumuskan RPP yang baik cukup sulit, komponen-komponen
pembelajaran yang disusun sebisa mungkin dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. RPP yang baik tidak hanya mendorong kemampuan berpikir
siswa pada level rendah, melainkan harus mengarahkan siswa pada
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Perumusan RPP yang mengarah pada
kemampuan berpikir tingkat tinggi atau tidak akan terlihat pada perumusan
tujuan. Dengan berlandaskan pada taksonomi Bloom, sebagaimana yang
menjadi indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah ranah kognitif
yang berada pada tingkatan kemampuan menganalisis, mengevalusi dan
mencipta. Dengan merumuskan tujuan pembelajaran, maka kegiatan
pembelajaran yang dilakukan akan membentuk kemampuan berpikir tingkat
tinggi sebagaimana yang menjadi tujuan dari kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
Dengan adanya rencana pelaksanaan pembelajaran, maka dapat
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mencapai suatu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan
dijabarkan dalam silabus. Rencana pelaksanaan pembelajaran sekurang-
kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Rencana Pelasanaan Pembelajaran
Dalam penyusunan dan pengembangan RPP harus dilakukan dengan
cermat dan memperhatikan prinsip-prinsip yang telah ditentukan dan sesuai
dengan kurikulum 2013. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik ialah
perencanaan pembelajaran yang dapat memuat dan merangkum seluruh
materi yang akan disampaikan beserta metode dan penilaian yang
digunakan. Rencana pembelajaran juga harus mencatumkan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai agar pembelajaran dapat berjalan sesuai
arah yang telah ditentukan. Untuk memudahkan guru dalam pengembangan
RPP kurikulum 2013, ada beberapa prinsip kurikulum 2013 menurut
Fadlillah (2014:145-146), diantaranya sebagai berikut:
a. RPP disusun guru berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di
tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk
direalisasikan dalam pembelajaran.
b. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan silabus dengan kondisi di
satuan pendidikan, baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi
belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kecepatan
belajar, bakat, kebutuhan khusus, latar belakang budaya, normal, nilai,
dan lingkungan peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
d. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta
didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas,
inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar,
dan kebiasaan belajar.
e. RPP membuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remidi. Pemberian pembelajaran remidi
dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan.
f. RPP disusun dengan memerhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara
KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
g. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi
dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi.
3. Komponen dan Langkah-langkah Penyusunan RPP
Menurut Majid & Rochman (2014:262-264), berbagai komponen dan
langkah-langkah pengembangan RPP dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Mencantumkan identitas
Identitas merupakan hal pertama yang dicantumkan dalam
menyusun RPP. Hal yang harus ada dalam identitas adalah nama sekolah,
mata pelajaran, kelas/semester, standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, dan alokasi waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Mencantumkan tujuan pembelajaran
Tujuan pelajaran memuat penguasaan kompetensi yang ditargetkan
atau yang harus dicapai oleh peserta didik. Tujuan pembelajaran
dirumuskan dengan mengacu pada rumusan yang terdapat dalam
indikator, maka dari itu jumlah rumusan tujuan pembelajaran dapat sama
atau lebih banyak dari pada indikator. Alasan guru harus membuat tujuan
pembelajaran adalah agar dapat melakukan pemilihan materi, metode, dan
urutan kegiatan agar memiliki komitmen untuk menciptakan lingkungan
belajar sehingga dapat mencapai tujuan dan membantu guru dalam
pembuatan penilaian yang benar. Guru tidak akan tahu siswanya telah
mencapai sebuah tujuan jika guru belum menuliskan tujan pembelajaran
yang akan dicapai.
c. Mencantumkan materi pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Hal yang harus diketahui adalah bahwa maeri dalam
RPP merupakan pengembangan dari materi pokok yang terdapat dalam
silabus. Oleh karena itu, materi pembelajaran dalam RPP harus
dikembangkan secara terinci bahkan jika perlu guru dapat
mengembangkannya menjadi Buku Siswa.
d. Mencantumkan model/ metode pembelajaran
Penetapan model atau metode pembelajaran harus memperhatikan
seperti apa materi yang akan diajarkan. Tidak semua model atau metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pembelajaran cocok untuk diterapkan di semua materi pembelajaran.
Selain memperhatikan materi yang diajarkan, model atau metode
pembelajaran juga harus memperhatikan karakteristik siswa-siswa. Setiap
peserta didik mempunyai kemampuan menerima pelajaran yang berbeda,
maka model atau metode pembelajaran yang digunakan harus sesuai
dengan materi pembelajaran dan karakteristik peserta didik agar kegiatan
pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif.
e. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembalajaran
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran harus dicantumkan dalam
RPP untuk menjadi pedoman pada saat guru melaksanakan kegiatan
pelaksanaan pembelajaran di kelas. Pada dasarnya, langkah-langkah
kegiatan pembelajaran memuat pendahuluan/kegiatan awal, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup, dimana masing-masing disertai alokasi waktu yang
dibutuhkan.
f. Mencantumkan media/alat/bahan/sumber belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang terdapat
dalam silabus. Apabila ketiga aspek ini dipenuhi maka penyusunan harus
menyebutkan secara jelas: 1) media, 2) alat/bahan, 3) sumber belajar yang
digunakan. Oleh karena itu, guru harus memahami secara benar
pengertian ketiga aspek tersebut.
g. Mencantumkan penilaian
Penilaian dijabarkan atas jenis/teknik penilaian, bentuk instrumen
dan instrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dan tujuan pembelajaran. Format penilaian dapat disajikan dalam bentuk
matriks horizontal maupun matriks vertical. Dalam format penilaian
hendaknya mencantumkan teknik/jenis, bentuk insrumen, kunci
jawaban/rambu-rambu jawaban untuk memudahkan proses penilaian.
4. Karakteristik RPP Kurikulum 2013
Desain RPP yang dikembangkan perlu memperhatikan langkah-langkah
sistematis yang harus dibuat oleh guru dengan berorientasi pada
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Menurut Ariyana, Pudjiastuti, Bestary,
& Zamroni (2018:48-50), karakteristik dalam menyusun langkah-langkah
desain pembelajaran HOTS adalah sebagai berikut:
a. Mencantumkan dan menganalisis kompetensi dasar yang sesuai dengan
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Dasar yang
menjadi sasaran minimal yang akan dicapai sesuai Kompetensi Dasar
dengan format sebagai berikut:
Tabel 2.3
Format Pasangan KD pengetahuan dan keterampilan
Kompetensi Dasar
Pengetahuan
Kompetensi Dasar
Keterampilan
<Nomor KD><KD
Pengetahuan>
<Nomor KD><KD
Keterampilan>
b. Menentukan target yang akan dicapai sesuai dengan Kompetensi Dasar
dengan format sebagai berikut:
Tabel 2.4
Format Penetapan Target KD pengetahuan dan keterampilan
No Kompetensi Dasar Target KD
KD Pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1 <KD Pengetahuan> <Target pengetahuan yang
diamanatkan oleh KD>
KD Keterampilan
2 <KD Keterampilan> <Target keterampilan yang
diamanatkan oleh KD>
c. Proyeksikan dalam sumbu simetri seperti pada tabel 2.3 kombinasikan
dengan pengetahuan dengan proses berpikir.
d. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dilakukan dengan
langkah sebagai berikut:
1) Memperhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan yang
menjadi target dan harus dicapai peserta didik.
2) Menentukan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diturunkan menjadi
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).
3) Menggunakan Kata Kerja Operasional yang sesuai dengan Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK) agar konsep materi dapat tersampaikan
secara efektif.
e. Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah peningkatan kognitif,
psikomotorik atau afektif. Perumusan tujuan pembelajaran harus jelas
menunjukkan kecapakan yang harus dimiliki peserta didik. Tujuan
pembelajaran mengisyaratkan bahwa ada beberapa karakter kecakapan
yang akan dikembangkan guru dalam pembelajaran. Selain itu, tujuan
pembelajaran juga bertujuan untuk menguatkan pilar pendidikan.
f. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan model
pembelajaran:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1) Pahami KD yang dianalisis.
2) Pahami IPK dan materi pembelajaran yang telah dikembangkan.
3) Pahami sintaks-sintaks yang ada pada model pembelajaran, rumuskan
kegiatan pembelajaran yang meliputi orientasi, motivasi, dan
apersepsi.
4) Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:
a) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).
b) Karakteristik peserta didik.
c) Pendekatan saintifik.
d) 4C (Creativity, Critical Thingking, Communication,
Collaboration).
e) Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan literasi.
5) Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan refleksi baik
individual maupun kelompok:
a) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
b) Melakukan kegiatan tindak lanjut.
c) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
d) Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir sesuai KD yang
bersangkutan.
e) Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
f) Rumusan penilaian (formatif dan sumatif) untuk pembelajaran
yang mengacu pada IPK.
D. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Pengertian Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan sikap.
Pengertian ini lebih diarahkan kepada perubahan individu, baik menyangkut
ilmu pengetahuan maupun berkaitan dengan sikap dan keperibadian dalam
kehidupan sehari-hari. Melalui pembelajaran, harapannya ilmu akan
bertambah, dan keterampilan meningkat. Dalam UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pembelajaran ialah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran yaitu proses interaksi antara pendidik dengan peserta
didik maupun antar peserta didik. Proses interaksi ini bisa dilakukan dengan
berbagai media dan sumber belajar yang menunjang keberhasilan belajar
peserta didik. Oleh karena itu, pembelajaran dapat didefinisikan sebagai
proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik dan peserta didik
dengan peserta didik dalam memperoleh pengetahuan yang baru dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
menggunakan berbagai media, metode, dan sumber belajar yang sesuai
dengan kebutuhan.
Pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 terbagi menjadi tiga, yaitu
membuka pembelajaran, penyampaian materi pembelajaran, dan menutup
pembelajaran. Ketiga kegiatan tersebut tersusun menjadi satu dalam suatu
kegiatan pembelajaran dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Berikut penjelasan pelaksanaan pembelajaran menurut Fadlillah (2014:182-
187):
a. Membuka pembelajaran
Membuka pembelajaran merupakan kegiatan pendahuluan sebelum
memasuki penyampaian materi pembelajaran. Biasanya alokasi waktu
untuk membuka pembelajaran ialah 15 menit. Pada kegiatan ini yang
dapat dilakukan oleh guru ialah sebagai berikut:
1) Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
2) Mengawali dengan membaca doa pembukaan pembelajaran dan
salam.
3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait materi yang akan dipelajari.
4) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai.
5) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan pejelasan tentang
kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan
suatu permasalahan atau tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
6) Memberikan motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan
memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional, dan
internasional.
Dalam kegiatan pendahuluan ini bersifat fleksibel. Artinya, guru
dapat menyesuaikan dengan kondisi kelas masing-masing. Dalam
pendahuluan yang terpenting ialah motivasi belajar dan menyampaikan
tujuan pembelajaran serta memberikan stimulasi mengenai materi yang
akan dipelajari.
b. Penyampaian materi pembelajaran
Penyampaian materi adalah kegiatan yang paling penting dan utama
dalam proses pembelajaran. Karena pada kegiatan ini materi
pembelajaran akan disampaikan dan diberikan kepada pesera didik.
Untuk memperoleh keberhasilan dalam kegiatan ini, peserta harus
dipastikan siap dan berpartisifasi aktif dalam pembelajaran. Penyampaian
materi merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang
dilakukan secara inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi
peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta
memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas dan kemandirian sesuai
dengan bakat dan minat peserta didik.
Penyampaian materi menggunakan metode yang disesuaikan dengan
krakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang meliputi proses
observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Dalam kegiatan ini terdapat proses untuk menanamkan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik. Proses tersebut
dapat diimplementasikan sebagai berikut:
1) Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat,
menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta
didik untuk melakukan pengamatan dan melalatih mereka untuk
memperhatikan hal yang penting dari suatu benda atau obyek.
2) Menanya
Dalam kegiatan menanya, guru perlu membimbing peserta didik untuk
dapat mengajukan pertanyaan atas apa yang telah disampaikan atau
ditampilkan oleh guru. Guru yang efektif mampu menginspirasi
peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuannya.
3) Mengumpulkan dan Mengasosiasikan
Dalam kegiatan ini peserta didik dituntut untuk dapat menggali dan
mengumplkan informasi dari berbagai sumber belajar seperti buku,
perpustakaan, dan internet. Dalam kasus ini peserta didik dituntut
untuk aktif bekerja sama dalam mengolah informasi yang sudah
didapatkan dan menarik kesimpulan atas informasi tersebut.
4) Mengomunikasikan Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Dalam kegiatan ini peserta didik menyampikan hasil temuan informasi
yang didapatkan. Peserta didik diharapkan untuk saling bertukar
informasi dengan siswa lain, sehingga akan tercipta kondisi peserta
didik yang aktif dan menjadikan peserta didik sebagai sumber belajar.
c. Menutup Pembelajaran
Kegiatan akhir atau penutup adalah kegiatan yang dimaksudkan
untuk mengakhiri proses pembelajaran. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan
oleh guru untuk menarik kesimpulan tentang materi pembelajaran yang
baru saja selesai dilaksanakan. Guru dan peserta didik melakukan refleksi
dan evaluasi untuk melihat tingkat keberhasilan pembelajaran. Beberapa
aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru dan peserta didik pada saat
kegiatan pembelajaran akan berakhir ialah sebagai berikut:
1) Menarik kesimpulan terhadap seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran yang sudah berlangsung.
2) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
3) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik
tugas individual maupun kelompok.
4) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
2. Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran
Kurikulum 2013 berupaya untuk memadukan antara kemampuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Ketiga kemampuan tersebut dapat berjalan
seimbang dan beriringan sehingga pencapaian pembelajaran dapat berhasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dengan maksimal. Untuk mewujudkan ketercapaian pembelajaran tersebut,
ada prinsip-prinsip yang dapat dijadikan bahan acuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran menurut Fadlillah (2014:174), di
antaranya sebagai berikut:
a. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu.
b. Peserta didik belajar dengan dari berbagai sumber belajar.
c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah.
d. Pembelajaran berbasis kompetensi.
e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas pembelajaran.
f. Suasana belajar menyenangkan dan menantang.
Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut diaplikasikan dalam kegiatan
pembelajaran secara satu kesatuan dan berlaku untuk setiap mata pelajaran.
Dengan memperhatikan berbagai prinsip tersebut, maka pendidik dapat
mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki pesert didik dengan
cara yang baik, menarik, dan menyenangkan. Selain itu, proses
pembelajaran dapat menumbuhkan semangat peserta didik untuk lebih
kreatif, mandiri, jujur, dan bertanggung jawab.
3. Karakteristik Pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking Skill)
Menurut Sani (2019:62), kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a. Aktif dalam berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Pembelajaran yang mengarah pada kerampilan berpikir tingkat tinggi
harus membuat siswa aktif dalam mengikuti proses pembalajaran. Peran
guru dalam pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi adalah sebagai fasilitator untuk memberi kemudahan bagi
siswa dalam berpikir. Guru disarankan untuk lebih banyak memberikan
kesempatan bagi siswa untuk mencari dan menemukan sendiri apa yang
akan dipelajarinya. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam
meningkatan kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi adalah
dengan cara mempersiapkan tugas-tugas atau soal yang dapat membuat
siswa berpikir kreatif, kritis, dan menyelesaikan masalah. Siswa diberi
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya sehingga
menguasai keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Memformulasikan masalah
Pembelajaran yang membuat siswa harus memformulasikan masalah
merupakan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Siswa harus dapat merumuskan masalah atas masalah
yang dihadapi. Perumusan masalah dilakukan untuk memudahkan siswa
dalam memahami masalah dan mencari solusi untuk pemecahan masalah
tersebut.
c. Mengkaji permasalahan kompleks
Permasalahan yang dikaji dalam pembelajaran yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah permasalahan yang tidak
dapat diselesaikan hanya dengan mengingat atau menerapkan strategi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
yang telah diketahui secara umum. Pada umumnya permasalahan tersebut
dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari (konstektual) yang
mencakup berbagai bidang ilmu. Penyelesaian masalah yang kompleks
membutuhkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis. Siswa yang
tidak memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi akan mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan konstektual yang terkait
dengan berbagai bidang ilmu.
d. Berpikir divergen dan mengembangkan ide
Pengembangan kreativitas sangat membutuhkan kemampuan
berpikir divergen. Melatih siswa untuk berpikir divergen akan
mengembangkan kemampuan mereka dalam mengajukan beberapa ide
yang berbeda. Pengembangan ide-ide kreatif sangat terkait dengan
kemampuan berpikir divergen.
e. Mencari informasi dari beberapa sumber
Belajar dengan mencari berbagai sumber belajar dapat melihat
perbedaan karakteristik siswa dalam gaya belajar, kebutuhan, minat,
keingintahuan, dan pengetahuan awal masing-masing siswa. Mencari
informasi berbagai sumber belajar dapat mendorong siswa untuk
bertanggungjawab dan melatih kemandirian belajar. Pembelajaran
dengan menugaskan siswa mencari berabagai sumber belajar dapat
dilakukan di kelas maupun di luar kelas melalui penugasan. Setelah siswa
mencari berbagai sumber belajar, siswa dilatih untuk membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari informasinya tau solusinya dari
berbagai sumber yang berbeda.
f. Berpikir ktitis dan menyelesaikan masalah secara kreatif
Aktivitas belajar dengan melatih siswa untuk berpikir kritis akan
berguna bagi siswa ketika mengevaluasi ide baru, memilih yang terbaik,
dan melakukan perubahan yang diperlukan. Pembelajaran yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi harus memberikan
kesempatan pada siswa untuk terbiasa berpikir kritis dalam menghadapi
suatu persoalan atau ketika menerima informasi.
g. Berpikir analitik, evaluatif, dan membuat keputusan
Aktivitas belajar membuat keputusan dapat dilihat ketika siswa
diminta memilih suatu cara di antara beberapa cara alternatif yang
tersedia. Siswa dilatih oleh guru dalam membuat keputusan analitik,
yakni dengan mempertimbangkan kelemahan dan kelebihan dari masing-
masing solusi alternatif yang akan dipilih. Kelemahan dan kelebihan dari
masing-masing solusi alternatif dapat ditulis pada Lembar Kerja Siswa
(LKS).
4. Lingkup
Menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014, pembelajaran pada
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan
berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan
beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran
merupakan suatu bentuk pembelajaran yang meiliki nama, ciri, sintaks,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, problem based
learning, dan inquiry learning.
Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran langsung dan tidak
langsung. Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan
menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung dengan
sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran
langsung, peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan
dan keterampilan langsung yang disebut dengan dampak pembelajaran
(instructional effect).
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai
sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Hal ini berbeda dengan
pengetahuan tentang nilai dan sikap sebagai proses pengembangan moral
dan perilaku, dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap
kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu
dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler, dan esktrakurikuler baik yang terjadi di kelas, sekolah, dan
masyarakat (luar sekolah) dalam rangka mengembangkan moral dan
perilaku yang terkait dengan nilai dan sikap.
5. Pembelajaran Yang Berpusat Pada Guru
1. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
a. Ruang Lingkup Pengajaran Langsung
1) Pengertian
Pengajaran langsung yaitu suatu model pengajaran yang
bersifat teacher center, guru mempunyai tanggung jawab untuk
mengidentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung jawab yang
besar terhadap penstrukturan isi atau materi, keterampilan,
menjelaskan kepada siswa, memberikan kesempatan kepada siswa
serta memberikan umpan balik.
Ciri-ciri model pengajaran langsung (Majid, 2013:73), sebagai
berikut:
a) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa
termasuk prosedur penilian belajar.
b) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.
c) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang
diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat
berlangsung dengan berhasil.
b. Tahap Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung yang berpusat pada guru, tetapi harus
melibatkan siswa. Tahapan pelaksanaan model pembelajaran langsung
(direct instruction) menurut Majid (2013:76-77), adalah sebagai
berikut:
1) Guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tujuan ini untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa,
serta memotivasi mereka untuk berperan serta dalam pembelajaran.
Penyampaian tujuan kepada siswa dapat dilakukan guru melalui
rangkuman rencana pembelajaran, serta alokasi waktu yang
disediakan untuk setiap tahap. Kegiatan ini bertujuan untuk
menarik perhatian siswa, memusaatkan perhatian siswa pada pokok
pembicaraan, dan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang
telah dimilikinya.
2) Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau
menyampaikan informasi tahap demi tahap. Pada tahap ini guru
dapat menyajikan materi pembelajaran, baik berupa konsep-konsep
maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa:
a) Penyajian materi dalam langkah-langkah kecil, sehingga materi
dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek.
b) Pemberian contoh-contoh yang kongkrit dan beragam.
c) Pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi
atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas.
d) Menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.
c. Membimbing pelatihan
Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berlatih konsep atau keterampilan. Keterlibatan siswa secara aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dalam pelatihan dapat meningkatkan keterampilan, membuat
pembelajaran berlangsung dengan lancar, dan memungkinkan siswa
menerapkan konsep atau keterampilan pada situasi yang baru. Latihan
terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk menilai
kemampuan siswa dalam melakukan tugasnya.
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Pada tahap umpan balik guru memberikan beberapa pertanyaan
lisan atau tertulis kepada siswa dan guru memberikan respon terhadap
siswa. Guru harus selalu memberikan respon yang positif terhadap
siswa, karena dengan respon yang positif dapat memotivasi siswa
untuk lebih berkembang dalam hal penyampaian pendapat, tidak malu
untuk bertanya, dan mau mencoba sesuatu yang belum pernah
dilakukan sebelumnya. Sebaliknya, jika guru memberikan respon yang
negatif terhadap siswa, maka siswa cenderung lebih malas untuk
bertanya, tidak percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya.
e. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjut dan penerapan konsep
Guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk
meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah dipelajari.
Kebanyakan latihan mandiri yang dibrikan kepada siswa sebagai fase
akhir pelajaran pada pengajaran langsung adalah pekerjaan rumah.
6. Pembelajaran Yang Berpusat Pada Siswa
Pembelajaran yang berpusat pada siswa merupakan pendekatan wajib
dalam kurikulum 2013 dimana pembelajaran lebih mendahulukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kepentingan dan kemampuan siswa dalam belajar. Dalam pembelajaran
yang berpusat pada siswa ini, peran guru hanya sebagai fasilitator yang
dapat membangkitkan ketertarikan siswa terhadap suatu materi.
Pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat diwujudkan melalui kegiatan
mengamati, mananya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan atau bisa disebut 5M. Melalui tahapan ini, guru harus
mampu memotivasi dan membangkitkan semangat siswa dalam
ketertarikannya pada topik pembelajaran, membimbing siswa untuk
menanyakan fakta-fakta , konsep maupun prosedur yang relevan dengan
topik pembelajaran tersebut. Selain itu guru juga harus mampu membimbing
siswa dalam mengumpulkan informasi mengenai fakta-fakta, konsep,
maupun prosedur-prosedur untuk kemudian dibimbing dalam tahap
mengasosiasikan dan menyimpulkan, kemudian yang terakhir adalah guru
harus mampu membimbing siswa dalam mengkomunikasikan semua fakta-
fakta, konsep maupun prosedur-prosedur tersebut.
a. Model Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa
1) Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
a) Pengertian Pembelajaran Penemuan
Menurut (Sani, 2014:98), discovery adalah menemukan konsep
melalui serangkaian data atau informasi yang diperoleh melalui
pengamatan atau percobaan. Pembelajaran discovery sendiri
merupakan metode pembelajaran kognitif yang menuntut guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat memuat peserta didik
belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri.
b) Tahapan Pembelajaran Discovery secara umum
(1) Guru memaparkan topik yang akan dikaji, tujuan belajar,
motivasi, dan memberikan penjelasan ringkas.
(2) Guru mengajukan permasalahan atau pertanyaan yang terkait
dengan topik yang dikaji.
(3) Kelompok merumuskan hipotesis dan merancang percobaan
atau mempelajari tahapan percobaan yang dipaparkan oleh
guru, LKS, atau buku.
(4) Guru membimbing dalam perumusan hipotesis dan
merencanakan percobaan.
(5) Guru memfasilitasi kelompok dalam melaksanakan
percobaan/investigasi.
(6) Kelompok melakukan percobaan atau pengamatan untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis.
(7) Kelompok mengorganisasikan dan menganalisis data serta
membuat laporan hasil percobaan atau pengamatan.
(8) Kelompok memaparkan hasil investigasi (percobaan dan
pengamatan) dan mengemukakan konsep yang ditemukan.
Guru membimbing peserta didik dalam mengkonstruksi
konsep berdasarkan hasil investigasi.
2) Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry Based Learning)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Menurut (Hamdayama, 2016:132), model pembelajaran
inquiry merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri, biasanya dilakukan
melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
a) Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan
kemampuan berpikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran
ini selain berorientasi kepada hasil belajar dan juga berorientasi
pada proses pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri
bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat menguasai
materi pelajaran, akan tetapi seajuh mana siswa beraktivitas
mencari dan menemukan sesuatu. Melalui proses berpikir ini
siswa dapat menemukan sesuatu yang pasti dan benar, oleh
sebab itu setiap gagasan yang dikembangkan adalah gagasan
yang dapat ditemukan.
b) Prinsip interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi,
baik interaksi antara siswa maupun interaksi antara siawa
dengan guru bahkan interaksi siswa dengan lingkungan
sekitarnya. Pembelajaran sebagai sebagai proses interaksi
berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
Guru perlu mengarahkan agar siswa mengembangkan
kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka.
c) Prinsip bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan
model pembelajaran inquiry adalah guru sebagai penanya.
Sebab, kemampuan siswa unuk menjawab setiap pertanyaan
pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.
Oleh sebab itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap
langkah inquiry sangat diperlukan. Berbagai jenis dan teknik
bertanya perlu dikuasai oleh setiap guru, apakah itu bertanya
hanya sekedar untuk meminta perhatian siswa, bertanya untuk
melacak, bertanya untuk mengembangkan kemampuan, atau
bertanya untuk menguji.
d) Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi
belajar adalah proses berpikir, yakni proses mengembangkan
potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan
dan pengunaan otak secara maksimal. Belajar yang hanya
cenderung memanfaatkan otak kiri.
e) Prinsip keterbukaan
Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai
kemungkinan. Segala sesuatu mungkin saja terjadi. Oleh sebab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
itu, anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai
dengan perkembangan kemampuan logika nalarnya.
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang
menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang
harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah
mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan
kebenaran hipotesis yang diajukan.
3) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
a) Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning)
Model pembelajaran berbasis masalah, dapat diartikan
sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan
pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
Model pembelajaran ini merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran yang harus dilakukan oleh siswa. Pembelajaran
berbasis masalah tidak mengharapkan siswa hanya sekedar
mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran,
akan tetapi melalui model pembelajaran ini siswa dapat aktif
berpikir, mencari dan mengolah data dan kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
menyimpulkan. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk
menyelesaikan masalah. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
sebagai kunci dari proses pembelajaran, sebab tanpa masalah
tidak mungkin ada proses pembelajaran. Pemecahan masalah
dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah, yaitu proses
berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan
secara sistematis dan empiris.
b) Tahap Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning)
(1) Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan pengamatan
terhadap fenomena tertentu, terkait dengan kompetensi
dasar yang akan dikembangkannya.
(2) Guru mendorong siswa untuk merumuskan suatu masalah
terkait dengan fenomena yang diamatinya. Masalah itu
dirumuskan dengan berupa pertanyaan yang bersifat
problematis.
(3) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi
(data) dalam rangka menyelesaikan masalah, baik secara
individu maupun kelompok, dengan membaca berbagai
refrensi, pengamatan lapangan, wawancara, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
(4) Guru meminta siswa untuk melakukan analisis data dan
merumuskan jawaban terkait dengan masalah yang mereka
ajukan sebelumnya.
(5) Guru memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan jawaban
atas permasalahan yang mereka rumuskan sebelumnya.
Guru juga membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang
dilakukan.
4) Model Pembelajaran Berbasis Proyek
a) Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut Majid & Rochman (2014: 162-163), pembelajaran
berbasis proyek atau project based learning adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai
inti pembelajaran. Peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran
berbasis proyek merupakan model belajar yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
berbasis proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan
kompleks yang diperlukan peserta didik dalam melakukan
investigasi dan memahaminya.
b) Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut Majid & Rochman (2014:168-169), langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek adalah
sebagai berikut:
(1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the essential
question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu
pertanyaan yang memberikan penugasan bagi peserta didik
dalam melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil agar
siswa mengajukan pertanayaan adalh topik yang sesuai
dengan realitas dunia nyata disekitar kehidupan peserta
didik. Guru harus memberikan topik yang relevan dengan
peserta didik agar topik tersebut mampu dipahami. Topik
yang relevan maksudnya adalah topik yang pernah dialamai
atau sesuai dengan pengalaman peserta didik secara umum.
(2) Mendesain perencanaan proyek (design a plan for the
project)
Perencanaan dilakukan secara bersama-sama antara
guru dengan siswa agar siswa merasa bahwa proyek yang
akan dilakukan adalah proyek miliknya bukan sekedar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
proyek atau tugas yang diberikan oleh guru. Perencanaan
proyek berisi tentang aturan main atau aturan yang harus
dipatuhi dalam pembuatan proyek, pemilihan aktivitas yang
dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial,
serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk
membantu penyelesaian proyek.
(3) Menyusun jadwal (Create a schedule)
Guru dan peserta didik membuat jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek berdasarkan keputusan yang telah
disepakati bersama. Jadwal yang dibuat dalam
menyelesaikan proyek merupakan jadwal yang telah
disepakti bersama yang berarti jadwal tersebut tidak
menganggu aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa di
luar jam pembuatan dan penyelesaian proyek. Maka proyek
yang dikerjakan dapat dimulai dan diselesaikan dengan
waktu yang tepat. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
membuat timeline untuk menyelesaikan proyek; membuat
deadline penyelesaian proyek; membawa peserta didik agar
merencanakan cara yang baru; membimbing peserta didik
ketika mereka mengalami kesulitan dalam membuat cara
untuk penyelesaian proyek; dan meminta peserta didik
untuk membuat penjelasan atau alasan tentang cara yang
dipilih dalam penyelesaian proyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
(4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the
students and the progress of the project)
Tugas selanjutnya adalah tugas yang dilakukan oleh
guru. Guru harus mengawasi atau memonitor pengerjaan
proyek yang dilakukan oleh peserta didik. Penyelesaian
proyek perlu dimonitor oleh guru agar proyek dapat selesai
sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan. Monitoring
dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada
setiap proses pengerjaan proyek. Agar mempermudah
proses monitoring, maka guru dapat membuat rubrik yang
dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
(5) Menguji hasil (Assess the outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam
mengukur ketercapaian siswa dalam mengerjakan proyek.
Penilaian yang dilakukan oleh guru berpern dalam
mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik dalam
mengerjakan proyek. Penilaiaan yang dilakukan oleh guru
seharusnya dapat memberikan umpan balik tentang
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik. Peran
penilaian dapat membantu guru dalam menyusun strategi
pembelajaran selanjutnya .
(6) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the experience)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta
didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek
yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara
individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik
diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikan proek. Guru dan
peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka
memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga
pada akhirnya ditemukan suatu temuan untuk menjawab
permasalahan yang diajukan pada tahap pertama
pembelajaran.
c) Peran Guru dan Pesrta Didik dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Berbasis Proyek
Guru dan peserta didik menjalankan perannya masing-
masing dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek.
Menurut Majid & Rochman (2014:169-170), peran guru dan
peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4
Peran Guru dan Peserta Didik
Peran Guru Peran Siswa
Merencanakan dan
mendesai pembelajaran;
Menggunakan kemampuan
bertanya dan berpikir;
Membuat strategi
pembelajaran; Melakukan riset sederhana;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
E. Pelaksanaan
Penilaian
1. Pengertian Penilaian
Proses ataupun program apapun memerlukan penilaian untuk mengukur
sudah sejauh mana tingkat ketercapaian proses maupun program tersebut.
Dalam desain pembelajaran berbasis pencapaian kompetensi, penilaian
pembelajaran dilakukan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang
telah diraih oleh peserta didik. Angka atau nilai biasanya menjadi patokan
untuk menentukan penugasan program tersebut. Penilaian merupakan
kegiatan yang dilakukan guru untuk memperoleh informasi secara objektif,
berkelanjutan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang dicapai
siswa, yang hasilnya digunakan sebagai dasar untuk menentukan perlakuan
selanjutnya (Depdiknas, 2001). Hal ini berarti penilaian tidak hanya untuk
mencapai target sesaat atau satu aspek saja, melainkan menyeluruh.
Menurut Sani (2016:15), penilaian pembelajaran ialah proses untuk
menentukan hasil belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria tertentu
dari beberapa kegiatan yang telah didesain dan diimplementasikan untuk
Membayangkan interaksi
yang akan terjadi antara
guru dan siswa.
Mempelajari ide dan
konsep baru;
Mencari keunikan siswa; Belajar mengatur waktu
dengan baik;
Menilai siswa dengan
cara transaparan dan
menilai dengan berbagai
macam penilaian;
Melakukan kegiatan belajar
sendiri/kelompok;
Membuat portofolio
pekerjaan siswa.
Mengaplikasikan hasil
belajar lewat tindakan;
Melakukan interaksi sosial
(wawancara, survey,
observasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
mendukung tercapainya berbagai kompetensi dalam kegiatan-kegiatan
tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk membuat suatu kebijakan.
Penilaian pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami
pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Dengan adanya penilaian,
maka dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan
pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses
pembelajaran itu sendiri.
2. Fungsi Penilaian
Penilaian berfungsi sebagai pemantauan kinerja komponen-komponen
kegiatan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan yang diharapkan
dalam proses belajar mengajar. Informasi yang diberikan oleh hasil analisis
terhadap hasil penilaian sangat diperlukan bagi pemuatan kebijakan-
kebijakan yang harus dilakukan oleh seorang guru untuk peningkatan mutu
proses belajar mengajar. Fungsi evaluasi hasil belajar menurut (Jihad &
Haris, 2012:56-57), sebagai berikut:
a. Fungsi formatif
Evaluasi yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung dapat
memberikan informasi yang berupa umpan balik, baik bagi guru maupun
bagi siswa. Bagi pendidik umpan balik tersebut dapat dipakai perbaikan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Di mana titik kelemahan atau
kekurangan ditemukan, maka akan dilakukan suatu perbaikan. Bagi
pendidik umpan balik yang diterima akan memberikan informasi apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
kompetensi dasar dan standar kompetensi telah dicapai. Dengan
demikian dapat dilakukan perbaikan-perbaikan dalam belajar bila
kompetensi dasar dan standar kompetensi belum tercapai.
b. Fungsi sumatif
Tes sumatif dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar biasanya
dilakukan pada akhir program pengajaran, misalnya pada akhir semester
atau akhir tahun ajaran. Sebagai hasilnya akan diketahui sampai sejauh
mana pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai suatu tujuan telah
tercapai.
c. Fungsi diagnostik
Evaluasi dapat mengungkapkan kesulitan-kesulitan peserta didik,
untuk mengetahui kesulitan yang dialami oleh peserta didik selama
mengikuti proses belajar, maka diperlukanlah evaluasi tesebut.
d. Fungsi selektif
Dengan evaluasi, guru dapat menyeleksi peserta tes (siswa) dalam
rangka mencapai tujuan tertentu. Berkaitan dengan tujuan ini beberapa
hal yang dapat diambil dari evaluasi adalah:
1) Menentukan layak diterima atau tidak seorang peserta tes.
2) Menentukan layak dinaikkan atau tidak seorang siswa ke kelas
berikutnya.
3) Menentukan layak dilepas atau tidak seorang siswa dari lembaga
tempat belajar.
4) Menentukan siswa yang layak untuk menerima beasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3. Tujuan Penilaian
Menurut Kunandar (2013:70) tujuan penilaian hasil belajar peserta didik
adalah:
a. Melacak kemajuan peserta didik, artinya dengan melakukan penilaian,
maka perkembangan hasil belajar peserta didik dapat diidentifikasi. Guru
bisa menyusun profil kemajuan peserta didik yang berisi pencapaian hasil
belajar secara periodik.
b. Mengecek ketercapaian kompetensi peserta didik, artinya dengan
melakukan penilaian, maka dapat diketahui apakah peserta didik telah
menguasai kompetensi tersebut atau belum, selanjutnya guru mencari
tindakan tertentu bagi yang belum menguasai kompetensi tersebut.
c. Mendeteksi kompetensi yang belum dikuasai oleh peserta didik, artinya
dengan melakukan penilaian, maka dapat diketahui kompetensi mana
yang belum dikuasai dan kompetensi mana yang telah dikuasai.
d. Menjadi umpan balik untuk perbaikan bagi peserta didik, artinya dengan
melakukan penilaian, maka dapat dijadikan bahan acuan untuk
memperbaiki hasil belajar peserta didik yang masih dibawah standar
(KKM).
4. Penilaian Kurikulum 2013
Penilaian dapat disebut sebagai proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar Peserta Didik
(Permendikbud No. 66 Tahun 2013). Penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan. Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran
berlangsung (penilaian proses) dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan
(penilaian hasil/produk).
5. Karakteristik penilaian kurikulum 2013
Karakteristik penilaian kurikulum 2013 menurut (Sunarti & Rahmawati,
2014:4-5), sebagai berikut:
a. Belajar tuntas (Mastry Learning)
Belajar tuntas, yaitu peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan
pekerjaan berikutnya sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
prosedur yang benar. Peserta didik harus mendapatkan bantuan yang
tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan untuk mencapai
kompetensi yang ditentukan. Peserta didik yang belajar lambat perlu
diberi waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan dengan
peserta didik pada umumnya.
b. Penilaian autentik
Penilaian autentik dapat dikelompokkan menjadi:
1) Memandang penilaian dan pembelajaran merupakan dua hal yang
saling berkaitan.
2) Mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3) Menggunakan berbagai cara dan kriteria penilaian.
4) Holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap)
5) Penilaian autentik tidak hanya mengukur hal yang diketahui oleh
peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur hal yang dapat
dilakukan oleh peserta didik.
c. Penilaian berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan selama
pembelajaran berlangsung, untuk mendapatkan gambaran yang utuh
mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses,
kemajuan dan perbaikan hasil terus-menerus dalam bentuk penilaian
proses dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan.
d. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan produk,
portofolio, unjuk kerja, proyek, pengamatan, dan penilaian diri.
e. Berdasarkan acuan kriteria
Penilaian berdasarkan acuan kriteria maksudnya penilaian harus
didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
Kemampuan peserta didik tidak tidak dibandingkan terhadap
kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan,
misalnya ketuntasan belajar minimal (KKM).
6. Karakteristik Soal HOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Menurut Widana (2017:3-6), karakteristik soal-soal HOTS sangat
direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk penilaian kelas.
Berikut adalah karakteristik soal-soal HOTS.
a. Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk
memecahkan masalah (problem solving), keterampilan berpikir kritis
(critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan
berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan
(desicion making). Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan salah
satu kompetensi penting dalam dunia modern, sehingga wajib dimiliki
oleh setiap peserta didik. Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam
HOTS, terdiri atas (1) kemampuan menyelesaikan permasalahan yang
tidak familiar, (2) kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda,
(3) menemukan model-model penyelesaian baru yang berbeda dengan
cara sebelumnya.
b. Berbasis Permasalahan Kontekstual
Soal-soal HOTS merupakan assessment yang berbasis situasi nyata
dalam kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik diharapkan dapat
menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan
masalah. Karakteristik assessment kontekstual sebagai berikut (1)
relating yaitu assessment terkait langsung dengan konteks pengalaman
kehidupan nyata, (2) experencing yaitu assessment yang ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kepada penggalian (exploration), penemuan (discovery) dan penciptaan
(creation), (3) applying yaitu assessment yang menuntut kemampuan
peserta didik untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di
dalam kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata, (4)
communicating yaitu assessment yang menuntut kemampuan peserta
didik untuk mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada
kesimpulan konteks masalah, (5) transfering yaitu assessment yang
menuntut kemampuan peserta didik untuk mentransformasi konsep-
konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru.
c. Membangun Bentuk Soal Beragam
Bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir soal HOTS
sebagai berikut.
1) Pilihan ganda
Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan stimulus yang
bersumber pada situasi nyata. Soal pilihan ganda terdiri dari pokok
soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas
jawaban dan pengecoh (disractor).
2) Pilihan ganda kompleks (benar/salah, atau ya/tidak)
Soal bentuk pilihan ganda kompleks bertujuan untuk menguji
pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah secara komperhensif
yang terkait antara pernyataan satu dengan yang lainnya. Sebagaimana
soal pilihan ganda biasa, soal-soal HOTS yang berbentuk pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
ganda kompleks juga memuat stimulus yang bersumber pada situasi
kontekstual.
3) Isian singkatan atau melengkapi
Soal isian singkatan atau melengkapi yaitu soal yang menuntut
peserta tes untuk mengisi jawaban singkat dengan cara mengisi kata,
frase, angka atau simbol.
4) Jawaban singkat atau pendek
Soal dengan bentuk jawaban singkat atau pendek adalah soal yang
jawabannya berupa kata, kalimat pendek atau frase terhadap suatu
pertanyaan.
5) Uraian
Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya menuntut
peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang
telah dipelajari dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan
gagasan tersebut menggunakan kalimatnya sendiri dalam bentuk
tertulis.
F. Penelitian Yang Relevan
Penelitian tentang analisis pembelajaran berbasis HOTS yang peneliti
kembangkan, sama halnya dengan penelitian terdahulu yang dapat
menunjukkan bahwa penelitian ini masih relevan untuk dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
1. Penelitian yang pertama oleh Maharani Yuniar, Cece Rakhmat, Asep
Saepulrohman (2015) dengan judul “Analisis HOTS (High Order Thinking
Skill) Pada Soal Objektif Tes dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) Kelas V SD Negeri 7 Ciamis”. Alasan dilakukannya penelitian
ini karena masih banyaknya soal yang dibuat oleh guru yang tidak
memenuhi kriteria pembuatan soal yang baik. Metode penelitian yang
dilakukan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian berusaha
mendeskripsikan pengembangan HOTS pada soal ditemukan 14 butir soal
memenuhi kriteria HOTS dan 6 butir soal tidak memenuhi kriteria HOTS.
2. Penelitian yang kedua oleh Khusnul Fajriyah dan Ferina Agustina (2018)
dengan judul “Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SD
Pilot Project Kurikulum 2013 Kota Semarang” yang bertujuan untuk
memperoleh data secara terperinci tentang bagaimana kemampuan siswa SD
pilot project kota Semarang dalam menerpkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi sesuai dengan kompetensi. Metode penelitian yang digunakan yaitu
deskriptif kuantitatif dengan teknik statistik deskriptif melalui perhitungan
skor, mean, persentase, dan penyajian data melalui tabel dan diagram. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa
SD pilot project kurikulum 2013 berada pada level kurang yaitu dengan
rata-rata 40. Siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal berbasis
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Penguasaan berpikir tingkat tinggi
tergolong masih rendah sebanyak 53,3% yang masuk kedalam rentang
kurang dari 54.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3. Penelitian yang ketiga oleh Maria Agustina Amelia (2016) dengan judul
“Analisis Soal Tes Hasil Belajar High Order Thinking Skill (HOTS)
Matematika Materi Pecahan untuk Kelas 5 Sekolah Dasar” yang bertujuan
untuk menganalisis kualitas tes hasil belajar matematika buatan guru
mengenai materi pecahan untuk siswa kelas 5 SD. Metode penelitian yang
digunakan yaitu survei dengan teknik pengumpulan data berupa teknik
random sampling dengan mengumpulkan data mengenai kemampuan
berpikir kritis materi pecahan pada siswa kelas 5 menggunakan tes pilihan
ganda dengen 4 pilihan jawaban. Hasil analisis validitas soal dengan taraf
signifikan 5% diperoleh 20 soal (100%) valid. Hasil uji reliabilitas soal
diperoleh indeks reliabilitas dalam kriteria „tinggi”. Jadi butir soal memiliki
konsistensi yang tinggi dalam mengukur kemampuan peserta didik
mengenai materi pecahan. Hasil uji daya pembeda pada soal terdapat 3 soal
yang perlu direvisi karena belum dapat membedakan peserta didik
berkemampuan tinggi dengan peserta didik berkemampuan rendah. Ada 17
soal yang dapat diterima karena sudah dapat membedakan peserta didik
berkemampuan tinggi dengan peserta didik berkemampuan rendah. Hasil uji
analisis tingkat kesukaran soal yaitu 1 soal (5%) memiliki tingkat kesukaran
kategori mudah, 15 soal (75%) memiliki tingkat kesukaran kategori sedang
dan 4 soal (20%) yang memiliki tingkat kesukaran kategori sukar.
G. Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Sebagai lembaga yang berperan penting dalam proses pendidikan, sekolah
harus mampu menanamkan hal-hal positif yang bermanfaat bagi kehidupan
setiap generasi pelajar. Dalam melaksanakan program pendidikan, guru adalah
individu yang memegang peran penting setiap pelaksanaannya. Pendidikan
pada saat ini harus diarahkan pada peningkatan kemampuan berpikir agar
mampu berkompetisi dalam persaingan global. Hal ini bisa tercapai jika
pendidikan di sekolah diarahkan tidak semata-mata pada kemampuan
menghafal dan pemahaman konsep-konsep ilmiah, tetapi juga pada
peningkatan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa itu sendiri.
khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi. Artinya, guru perlu
mengajarkan siswanya keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan di sekolah bagi pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung
maupun tidak langsung, seperti pihak guru, kepala sekolah, pengawas,
orangtua, masyarakat, dan pihak siswa itu sendiri. Dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 masih banyak kendala yang
mempengaruhi hasil belajar, baik dari segi media yang digunakan maupun
penilaian pada kurikulum 2013.
Dengan kata lain prinsip utama yang paling mendasar pada kurikulum
2013 adalah penekanan pada kemampuan guru mengimplementasikan proses
pembelajaran yang otentik, menantang, dan bermakna bagi peserta didik
sehingga dengan demikian dapatlah berkembang potensi peserta didik sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh tujuan pendidikan nasional. Namun, masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
banyak guru yang belum bisa atau masih bingung dalam melaksanakan atau
mengimplementasikan kurikulum 2013 itu dalam pembelajaran.
Perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan
signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang
kaku menjadi lebih modern. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga
ranah (kognitif, afektif, psikomotor) tersebut secara utuh, artinya
pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah yang
lainnya. Dalam perencanaan proses pembelajaran ini ada beberapa aspek yang
perlu diperhatikan yaitu: desain pembelajaran, rencana pelaksanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil dan proses
pembelajaran.
Sejak tahun 1945, kurikulum di Indonesia telah berulang kali diperbaharui
dan disempurnakan. Penyempurnaan itu dilakukan berdasarkan perkembangan-
perkembangan yang ada baik dari segi teknologi yang semakin canggih,
perkembangan peserta didik, dan tuntutan standar yang ingin dicapai.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam kurikulum membawa kebaikan dalam
setiap penyempurnaannya, hingga perubahan kurikulum saat ini menjadi
kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Kurikulum 2013 mendefinisikan standar kompetensi lulusan (SKL) sesuai
dengan yang seharusnya, yakni sebagai kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Acuan dan prinsip penyusunan kurikulum 2013 mengacu pada pasal 36
Undang-Undang No. 20 tahun 2003, yang menyatakan bahwa penyusunan
kurikulum harus memperhatikan peningkatan iman dan takwa; peningkatan
akhlak mulia; peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
keragaman potensi daerah dan lingkungan; tuntutan pembangunan daerah dan
nasional; tuntutan dunia kerja; perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni; agama; dinamika perkembangan global; dan persatuan nasional dan nilai-
nilai kebangsaan. Kategori hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa adalah
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat diterapkan melalui kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hal ini dapat dirumuskan dalam
bentuk desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan
Kegiatan Pembelajaran, dan Pelaksanaan Penilaian Kelas (assessment).
Dengan menerapkan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi, maka lembaga pendidikan akan menghasilkan siswa yang tidak
hanya mampu memperoleh nilai tinggi dengan cara menghafal maupun
memahami. Kemampuan menghafal dan memahami materi pelajaran
merupakan keterampilan berpikir tingkat rendah, melainkan siswa yang
dihasilkan adalah siswa yang mampu meperoleh nilai tinggi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
kemampuan berpikir yang baik yakni dengan kemampuan untuk menganalisis,
mengevaluasi, dan mengkreasi.
Guru
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Pelaksanaan
Penilaian Kelas
Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
Siswa
Keterampilan
Berpikir Tingkat
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Mixed Methods
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian mixed methods
dengan model Sequential eksploratory. Menurut (Sugiyono, 2018:48), metode
penelitian mixed methods model Sequential eksploratory adalah metode
penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kualitatif dan
kuantitatif secara berurutan. Dalam penelitian ini, penekanan metode lebih
pada metode kualitatif dan selanjutnya dilengkapi dengan metode kuantitatif.
Kedua metode tersebut saling berhubungan antara hasil penelitian pertama dan
tahap berikutnya.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK 17 Seyegan, sleman, tepatnya di Mranggen,
Margodadi, Seyegan, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini berlangsung selama bulan April - Mei 2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Akuntansi SMK
17 Seyegan yang menerapkan kurikulum 2013 sebagai subjek utama dan
siswa kelas X Akuntansi sebagai subjek kedua. Guru akuntansi adalah
subjek dalam mempraktikkan kegiatan proses pembelajaran, narasumber
wawancara, dan sebagai sumber dokumentasi untuk meminta Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta dokumen soal penilaian
pembelajaran. Siswa sebagai subjek untuk mengisi kuesioner, untuk
menerima pelaksanaan pembelajaran serta narasumber dokumentasi.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan pelaksanaan kegitan
penilaian pembelajaran yang memuat indikator keterampilan berpikir
tingkat tinggi pada mata pelajaran akuntansi.
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki tiga variabel, yakni satu variabel terikat, satu
variabel bebas, dan satu variabel tambahan. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi. Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah desain RPP, pelaksanaan kegitan pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran, sedangkan variabel tambahan dalam penelitian ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
persepsi siswa. Operasionalisasi variabel penelitian akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran untuk satu kali pertemuan atau lebih yang dikembangkan dari
silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Desain RPP yang dikembangkan mencakup: (1) kompetensi dasar, (2)
indikator, (3) tujuan pembelajaran, dan (4) langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang dikembangkan dengan tujuan untuk menumbuhkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa. Desain RPP yang memuat
unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi harus dikembangkan berdasarkan
tahapan pemikiran yang dikembangkan oleh Bloom, yaitu memuat proses
kognitif berupa menganalisis, mengevalusi, dan mencipta yang merupakan
indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi. Kisi-kisi instrumen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
No. Variabel Sub
Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertany-
aan
Nomor
Butir
Instrum-
en
1
Identitas
Mata
Pelajaran
Bahasa
Kejelasan
dan
kelengkapan
identitas
-
Satuan
Pendidikan 5 1,2,3,4,5
Kelas/Semes
-ter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
No. Variabel Sub
Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertany-
aan
Nomor
Butir
Instrum-
en
Mata
Pelajaran
Tema
Pelajaran
Alokasi
Waktu
2 Kompetensi
Inti (KI)
Kelengkapan
kompetensi
inti
KI 1 Spiritual
1 6
KI 2 Sosial
KI 3 Pengetahuan
KI 4 Keterampila-
n
3
Kompetensi
Dasar (KD)
dan
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
(IPK)
Pengembang
-an IPK
untuk
mencapai
KD
-
Terdapat
Kompetensi
Dasar
2 7,8 Keterkaitan
antar KD
dengan IPK
KKO
yang
digunaka
-n
mengara-
h pada
ranah
kognitif
Menganalisi-
s
1 9 Mengevalua-
si
Mencipta
4
Perumusan
Tujuan
Pembelajara-
n
Kesesuaian
dengan
indikator
-
Penjabaran
tujuan
pembelajara-
n mengacu
pada
indikator
pencapaian
kompetensi
yang
didalamnya
terdapat
kegiatan
literasi dan
PPK serta
mengandung
3 objek
1 10,11
5
Materi
Pembelajara-
n
Kesesuaian
dan
kelengkapan
materi
pembelajara-
n
-
Memuat
fakta 1 11
Memuat
konsep/prins
-ip
1 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No. Variabel Sub
Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertany-
aan
Nomor
Butir
Instrum-
en
Memuat
prosedur
yang relevan
dengan
materi
1 13
Memuat
motakognitif 1 14
6
Metode
Pembelajara-
n
Kesesuaian
dengan
tujuan
pembelajara-
n
Pendekat
-an
Pendekatan
Saintifik 1 15
Pendekatan
Kontekstual
Model
Discovery
Learning
1 16
Problem
Based
Learning
Project
Based
Learning
Inquiry
Learning
Metode
Metode
Diskusi
1 17
Metode
Ceramah
Metode
Tanya jawab
Metode
Penugasan
Metode
Eksperimen
Metode
Demonstrasi
Metode
Simulasi
7
Sumber
Belajar dan
Media
Belajar
Tercetak -
Buku
1 18 Koran
LKS
Modul
Non cetak -
Internet
1 19 Video
Power Point
8
Skenario
Pembelajara-
n
Langkah-
langkah
Pembelajara-
n
Kegiatan
Pendahu-
luan
Memberikan
salam
1 20 Siswa dan
guru berdoa
bersama
Pengkondisi-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No. Variabel Sub
Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertany-
aan
Nomor
Butir
Instrum-
en
an kelas
Mengecek
kehadiran
siswa
Mengulang
materi
pertemuan
sebelumnya
Kegiatan
apersepsi
Menjelaskan
tujuan
pembelajara-
n yang akan
dicapai dan
mengaitkan
manfaat
dalam
kehidupan
sehari-hari
Memotivasi
siswa
Kegiatan
Inti
Berdasarkan
PPK dan
literasi
1 21
Berdasarkan
4C
(Creativity,
Critical
Thinking,
Communicat
ion,
Collaboratio
-n)
Kegiatan
Penutup
Memberikan
umpan balik
1 22
Memberikan
penguatan
Membuat
Kesimpulan
Memberikan
PR
Meminta
siswa untuk
mempelajari
materi
pertemuan
berikutnya
Mengadakan
refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No. Variabel Sub
Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertany-
aan
Nomor
Butir
Instrum-
en
Menutup
pembelajara-
n dengan
salam
9. Penilaian
Sikap
Spiritual Berdoa
1 23
Bersyukur
Sosial
Jujur
Tanggungja-
wab
Disiplin
Toleransi
Santun
Bekerjasama
Penilaian
teman
sebaya
Pengetahuan
Tes Tulis
Pilihan
Ganda
1 24 Esai
Tes
Lisan
Tanya jawab
Diskusi
Keterampila-
n
Kesesuai
an
dengan
teknik
dan
bentuk
penilaian
autentik
Portofolio
1 25
Praktik
Proyek
Teknik
penialaian
Sikap
Jurnal
1 26 Ceklis
Pengetah
-uan Tes tertulis 1 27
Keteram
pilan
Penilaian
kinerja 1 28
10.
Bahasa
Penggunaan
bahasa tulis
Tata
bahasa
Menggunaka
-n Ejaan
Bahasa
Indonesia
(EBI) yang
baik dan
benar
1 29
Menggunaka
-n kalimat
baku sesuai
dengan
KBBI
1 30
Menggunaka
-n pola 1 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
No. Variabel Sub
Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertany-
aan
Nomor
Butir
Instrum-
en
kalimat yang
lengkap
(SPOK)
Penggunaan
istilah yang
mudah
dipahami
1 32
Kesederh
anaan
bahasa
Tidak
mengandung
makna
ambigu
1 33
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan untuk menumbuhkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah langkah-langkah pembelajaran
yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Pelaksanaan pembelajaran seharusnya memuat indikator keterampilan
berpikir tingkat tinggi yang memuat proses kognitif berupa menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta agar tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
dapat terpenuhi yaitu siswa dapat memiliki keterampilan berpikir tingkat
tinggi yang akan diuji melalui penilaian keterampilan. Kisi-kisi instrumen
aktivitas guru di kelas dapat dilihat pada Tebel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Guru di Kelas
No. Variabel Sub
Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertany-
aan
Nomor
Butir
Instru-
men
1 Persiapan RPP - Kelengkapan
komponen 1 1
2 Penyajian Pendahuluan - Memberikan 2 2,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No. Variabel Sub
Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertany-
aan
Nomor
Butir
Instru-
men
salam
Siswa dan
guru berdoa
bersama
2 4,5
Memeriksa
kondisi kelas
sebelum
memulai
kegiatan
pembelajara-
n
3 6,7,8
Mengecek
kehadiran
siswa
1 9
Mengulang
materi
pertemuan
sebelumnya
1 10
Melakukan
kegiatan
apersepsi
dan motivasi
siswa
1 11
Menjelaskan
tujuan
pembelajara-
n yang akan
dicapai dan
mengaitan
dengan
kehidupan
sehari-hari
1 12
Kegiatan Inti
Berdasarkan
IPK 1 13
Berdasarkan
karakteristik
peserta didik
1 14
Berdasarkan
PPK dan
literasi
2 15,16
Berdasarkan
4C (creavity,
critical
thinking,
communicati
-on,
collaboratio-
n)
1 17
Penutup - Memberikan
umpan balik 1 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No. Variabel Sub
Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertany-
aan
Nomor
Butir
Instru-
men
Memberikan
penguatan 1 19
Menyimpulk
-an materi 1 20
Memberi
tugas pada
siswa
2 21,22
Mengadakan
refleksi 1 23
Menutup
pelajaran
dengan
salam
1 24
3
Metode
Pembelajar
-an
Kesesuaian
dengan
tujuan
pembelajara-
n
Pendekatan
Pendekatan
saintifik 1 25
Pendekatan
kontekstual
Model
Discovery
learning
1 26
Problem
based
learning
Project
based
lerning
Inquiry
based
learning
Metode
Metode
diskusi
1 27
Metode
ceramah
Metode
tanya jawab
Metode
penugasan
Metode
eksperimen
Metode
demonstrasi
Metode
simulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No. Variabel Sub
Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertany-
aan
Nomor
Butir
Instru-
men
Sumber
belajar dan
media
belajar
Pemanfaatan
Media
Pembelajara-
n
Tercetak
Buku
1 28 Koran
LKS
Modul
Non Cetak
Internet
1 29 Video
Power Point
3 Bahasa
Penggunaan
Bahasa Tulis
Tata Bahasa
Menggunaka
-n Ejaan
Bahasa
Indonesia
(EBI) yang
baik dan
benar
1 30
Menggunaka
-n kalimat
baku sesuai
dengan
KBBI
1 31
Menggunaka
-n pola
kalimat yang
lengkap
(SPOK)
1 32
Penggunaan
istilah yang
mudah
dipahami
1 33
Kesederhana
-an kalimat
Tidak
mengandung
makna
ambigu
1 34
Penggunaan
Bahasa
Lisan
Lafal
Pengucapan
bahasa yang
jelas
1 35
Intonasi
Kalimat
yang
diucapkan
dapat
didengar
dengan baik
1 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No. Variabel Sub
Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertany-
aan
Nomor
Butir
Instru-
men
Jeda
Perhentian
kalimat
dengan tepat
1 37
Lugas dan
Komunikatif
Ketepatan
struktur
kalimat
1 38
Mudah
dimengerti
Penjelasan
runtut 1 39
Penggunaan
bahasa yang
mudah
1 40
Pilihan kata
lebih
familiar
1 41
Penggunaan
Bahasa
Tubuh
Non verbal Mata 1 42
Tangan 1 43
3. Pelaksanaan Penilaian
Penilaian ialah suatu proses sistematis yang dilakukan melalui
pengumpulan informasi yang valid dan reliabel dengan menilai kinerja
peserta didik. Hasil penilaian akan digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam penentuan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran.
Pelaksanaan penilaian menjadi salah satu komponen yang sangat penting
dalam menanamkan keterampilan berpikir tingkat tinggi kepada peserta
didik. Penilaian pembelajaran yang baik akan tertuang dalam perumusan
instrumen evaluasi yang digunakan. Dalam perumusan instrumen evaluasi,
masing-masing butir instrumen harus mampu mengarahkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi yang sesuai dengan proses kognitif yaitu
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kisi-kisi instrumen pelaksanaan
penilaian dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Kegiatan Penilaian Pembelajaran
No. Variabel Sub
Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertany-
aan
Nomor
Butir
Instrum-
en
1 Kata Kerja
Operasional
KKO yang
mengarah
pada
kemampuan
tingkat
rendah
- Mengingat
3 1,2,3
- Memahami
- Menerapkan
KKO yang
mengarah
pada
kemampuan
tingkat
tinggi
- Menganalisi-
s
3 4,5,6 - Mengevalua-
si
- Mencipta
2 Bahasa
Penggunaan
Bahasa Tulis
Tata
Bahasa
Menggunaka
-n Ejaan
Bahasa
Indonesia
yang baik
dan benar
1 8
Menggunaka
-n kalimat
baku sesuai
dengan
KBBI
1 9
Menggunaka
-n pola
kalimat yang
lengkap
(SPOK)
1 10
Penggun
aan
Istilah
Penggunaan
istilah yang
mudah
dipahami
1 11
Kesederh
-anaan
Kalimat
Tidak
mengandung
makna
ambigu
1 12
Penggunaan
Bahasa
Lisan
Lafal
Pengucapan
bahasa yang
jelas
1 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No. Variabel Sub
Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertany-
aan
Nomor
Butir
Instrum-
en
Intonasi
Kalimat
yang
diucapkan
dapat
didengar
dengan baik
1 15
Jeda
Perhentian
kalimat
dengan tepat
1 16
Lugas
dan
Komunik
-atif
Ketepatan
struktur
kalimat
1 17
Keefektifan
kalimat 1 18
3. Soal yang
diujikan
Kesesuaian
soal
-
Sesuai
dengan
materi yang
diajarkan
1 19
Sesuai
dengan
tujuan
pembelajara-
n yang ingin
dicapai
1 20
Sesuai
dengan
perbedaan
kemampuan
siswa
1 21
Sesuai
dengan
indikator
pencapaian
kompetensi
(IPK)
1 7
Kejelasan
Soal
Soal yang
dibuat tidak
bergantung
dengan soal
sebelumnya
1 13
4.
Macam-
macam
penilaian
Sikap
spiritual berdoa
1 22
bersyukur
Sosial
Jujur
Tanggung
jawab
Disiplin
Toleransi
Santun
Bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No. Variabel Sub
Variabel
Sub-sub
Variabel Indikator
Jumlah
Pertany-
aan
Nomor
Butir
Instrum-
en
sama
Penilaian
teman
sebaya
Pengetahuan
Tes
tertulis
Pilihan
ganda
1 23 Essay
Tes lisan Tanya jawab
Diskusi
Keterampila-
n
Kesesuai
an
dengan
teknik
dan
bentuk
penilaian
autentik
Portofolio 1 24
Praktik
Proyek
Teknik
penilaian
Sikap Jurnal
1 25
Ceklis
Pengetah
uan Tes tertulis
Keteram
pilan
Penilaian
kinerja
5. Tindak
Lanjut Guru
Remidial
-
Guru
melakukan
remidial
untuk
membantu
siswa yang
mengalami
kesulitan
dalam
menguasi
materi
pelajaran
1 26
Pengayaan
Guru
melakukan
Pengayaan
untuk
mengemban
gkan potensi
siswa secara
optimal
1 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
4. Persepsi Siswa
Persepsi merupakan suatu proses pengamatan terhadap suatu objek
yang menyangkut tanggapan mengenai kebenaran dan keyakinan terhadap
objek tertentu.
Untuk melihat kesesuaian hasil observasi yang dilakukan peneliti
terhadap guru, maka perlu dilakukan penelitian terhadap persepsi siswa.
Penilaian persepsi siswa pada guru mata pelajaran akuntansi dalam
menerapkan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi dengan menggunakan 4 kriteria yaitu kecakapan guru dalam
mengajar, kemampuan guru dalam penguasaan materi, proses belajar
mengajar yang dilakukan guru dikelas, dan penerapan pendekatan saintifik.
Secara umum persepsi siswa dapat diukur dari apakah siswa sudah merasa
dilibatkan secara penuh dalam proses pembelajaran di kelas. Kisi-kisi
kuesioner dapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Persepsi Siswa
No. Variabel Sub Variabel Indikator
Pernyataa
-n Jumlah
Pertanyaan + -
1
Persepsi siswa
tentang
kemampuan
mengajar guru
Kecakapan
Memberikan
penjelasan
yang mudah
dipahami
siswa
1 2 2
Metode
mengajar
membuat
materi lebih
jelas
3,4 5 3
Pengetahuan
Menujukkan
penguasaan
materi
pembelajaran
6 7 2
Menjelaskan 8 9 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No. Variabel Sub Variabel Indikator
Pernyataa
-n Jumlah
Pertanyaan + -
materi secara
runtut
Memberikan
materi
pelajaran
dengan jelas
10 - 1
Memberikan
materi disertai
dengan contoh
yang mudah
dipahami
11 12 2
Proses Belajar
Mengajar
Memilih
metode
mengajar yang
sesuai dengan
materi
pelajaran
13 - 1
Memberikan
informasi
tujuan
pembelajaran
14 - 1
Menggunakan
media
pembelajaran
yang tepat
15,1
6 - 2
Memotivasi
siswa dengan
berbagai cara
yang positif
17,1
8 19 3
Memberikan
pertanyaan
umpan balik
untuk
mengetahui
daya serap
siswa di setiap
komponen
pembelajaran
20 21 2
Menyimpulka-
n hasil belajar 22 - 1
Menggunakan
waktu secara
efektif dan
efisien
23,2
4 25 3
Menjawab
pertanyaan
siswa dengan
baik
26,2
7 - 2
2 Pendekatan
Saintifik
Penerapan
pendekatan
saintifik
Mengamati 28,2
9 - 2
Menanya 30 - 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
No. Variabel Sub Variabel Indikator
Pernyataa
-n Jumlah
Pertanyaan + -
Mengumpulka
-n Data 31 - 1
Mengasosiasi 32 - 1
Mengomunika
-sikan 33 - 1
E. Sumber Data Yang Digunakan
Berdasarkan variabel yang diteliti, maka data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini berupa:
1. Data Primer
Menurut (Hasan, 2002:82-83), data primer adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data
primer juga merupakan data asli yang bersifat up to date.
a. Penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
mata pelajaran akuntansi di kelas dengan metode, model, dan teknik
tertentu dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran berupa
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Penilaian pendahuluan terhadap kesesuaian atau tingkat kekonsistenan
pernyataan guru dengan praktik pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
terjadi di kelas.
c. Persepsi siswa terhadap guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
di kelas yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2. Data Sekunder
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Menurut (Hasan, 2002:82-83), data sekunder adalah data yang diperoleh
atau dikumpulkan peneliti melalui berbagai sumber yang telah ada.
a. Desain RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi.
b. Pelaksanaan penilaian kelas untuk mengetahui sejauh mana soal evaluasi
yang dibuat oleh guru telah menunjukkan indikator pengukuran
keterampilan berpikir tingkat tinggi melalui kata kerja yang digunakan
dalam soal berupa kata kerja menganalisis, mengevaluasi, dan
mengkreasi.
F. Teknik pengumpulan data
a. Teknik Pengumpulan Kualitatif
a) Observasi
Metode observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang akan diteliti.
Teknik observasi digunkan untuk memperoleh data primer berupa
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan sudah sesuai dengan RPP yang
telah dibuat sebelumnya yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi, selain itu observasi juga dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh data yang konsisten sesuai dengan data yang diperoleh
melalui kegitan wawancara.
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan pengamatan secara
langsung terhadap objek penelitian, yaitu pada saat pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam teknik observasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
dilakukan, yang akan menjadi subjek penelitian adalah guru mata
pelajaran Akuntansi kelas X.
b) Wawancara
Metode pengumpulan data dengan wawancara merupakan metode
yang paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. Wawancara
dilakukan guna memperoleh data yang konsisten dengan data yang
diperoleh melalui observasi, yang menjadi narasumber dalam wawancara
adalah guru mata pelajaran Akuntansi yang mengajar di kelas XI.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru di kelas sudah memuat indikator menganalisis,
mengevaluasi, dan mengkreasi.
c) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder yang dibutuhkan oleh
peneliti berupa desain RPP dan soal-soal latihan yang dibuat oleh guru
Akuntansi.
b. Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif
a) Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan alat pengumpul data yang berisi beberapa
pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Terdapat dua betuk
kuesioner yaitu kuesioner tertutup dan terbuka. Kuesioner terbuka yaitu
kuesioner dengan jawaban pendek atau tanggapan yang cukup diberi
tanda centang (√) pada kolom yang disediakan atau dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
melingkari nomor atau huruf di depan pilihan jawaban yang tersedia
dikenal sebagai bentuk tertutup atau terbatas, kuesioner bentuk terbuka
atau bebas ini memberi keleluasaan kepada responden untuk memberi
tanggapan atau jawaban secara bebas dengan kata-kata sendiri.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner tertutup yang
akan disebarkan di kelas XI Akuntansi. Kuesioner dalam penelitian ini
digunakan untuk memperoleh data berupa persepsi siswa kepada guru
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pada kuesioner ini skala pengukuran
menggunakan skala Likert, dengan menggunkan empat pilihan jawaban,
yaitu (1) selalu dengan skor 4, (2) sering dengan skor 3, (3) jarang
dengan skor 2, dan (4) tidak pernah dengan skor 1.
G. Instrumen Penelitian
a. Instrumen Penelitian Kualitatif
a) Lembar Observasi digunakan untuk melihat apakah kegitan pembelajaran
yang dilaksanakan oleh guru Akuntansi sudah sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat sebelumnya dan sudah
mengarah pada unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b) Lembar Wawancara digunakan untuk mengetahui proses pelaksanaan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas serta
menemukan kendala-kendala yang dihadapi oleh guru Akuntansi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
menerapkan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
c) Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data sekunder berupa
desain RPP dan penilaian pembelajaran yang dibuat oleh guru Akuntansi.
Desain RPP dan penilaian pembelajaran akan dianalisis dengan melihat
apakah desain RPP dan penilaian pembelajaran tersebut sudah memuat
unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.
d) Keabsahan Data.
Keabsahan data dalam penelitian kualitatif merupakan salah satu
bagian yang sangat penting untuk mengetahui derajat kepercayaan dari
hasil penelitian yang telah dilakukan. Teknik pemeriksaan keabsahan
data yang digunakan dalam penelitian dengan teknik analisis data
kualitatif adalah teknik triangulasi. Dalam pengumpulan data, data yang
diperoleh akan lebih konsisten sehingga menjadi suatu data yang valid
dan bisa dipertanggungjawabkan. Agar hasil penelitian ini dapat
dipertanggungjawabkan diperlukan pengecekan data apakah data yang
disajikan valid atau tidak, maka diperlukan teknik keabsahan atau
kevalidan data. Menurut (Sugiyono, 2018:327), triangulasi diartikan
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda
untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Pengumpulan data yang
dilakukan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
triangulasi metode yang diperoleh dari kegiatan penelitian wawancara,
observasi, dan dokumentasi sudah sesuai dengan data yang didapatkan di
lapangan.
b. Instrumen Penelitian Kuantitatif
a) Uji Validitas
Uji validitas instrumen dilakukan untuk menunjukan keabsahan dari
instrumen yang akan dipakai pada penelitian. Pengertian validitas
tersebut menunjukan ketepatan dan kesesuaian alat ukur yang digunakan
untuk mengukur variabel. Alat ukur dapat dikatakan valid jika benar-
benar sesuai dan menjawab secara cermat tentang variabel yang akan
diukur. Uji validitas juga menunjukkan sejauh mana ketepatan
pernyataan dengan apa yang dinyatakan sesuai dengan koefisien
validitas. Untuk menguji kevalidan instrumen penelitian persepsi siswa
terhadap guru Akuntansi kelas X dalam melakukan kegiatan pelaksanaan
pembelajaran di kelas, instrumen tersebut akan dimintakan validasi
kepada ahli bahasa dan ahli materi. Hasil validasi bahasa dan materi RPP
dapat dilihat di Lampiran 4; hasil validasi bahasa dan materi pelaksanaan
kegiatan pembelajaran dapat dilihat di Lampiran 5; hasil validasi bahasa
dan materi pelaksanaan penilaian pembelajaran dapat dilihat di Lampiran
6; hasil validasi bahasa dan materi instrumen kuesioner persepsi siswa
dapat dilihat di Lampiran 7; hasil validasi bahasa dan materi wawancara
guru dapat dilihat di Lampiran 10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
b) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu
instrumen (alat ukur) didalam mengukur gejala yang sama walaupun
dalam waktu yang berbeda. Reliabilitas instrumen yaitu suatu instrumen
yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,
maka akan menghasilkan data yang sama. Hasil pengukuran yang
memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi akan mampu memberikan hasil
yang terpercaya. Tinggi rendahnya reliabilitas instrumen ditunjukan oleh
suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Jika suatu instrumen
dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil
pengukurannya yang diperoleh konsisten, instrumen itu reliabel. Untuk
menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, menggunakan
koefisien reliabilitas Alfa Cronbach (Haris, 2012:180-181) yaitu :
⌈
⌉ ⌈
⌉
Keterangan:
n = banyaknya butir soal
= jumlah varians skor tiap item
= varians skor total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Hasil uji reliabilitas terhadap persepsi siswa dapat dilihat pada
Tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5
Persepsi siswa terhadap guru pada pelaksanaan pembelajaran yang
mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,966.
Karena angka Cronbach‟s Alpha sebesar 0,966 (>) dari 0,60. Maka
dapat disimpulkan bahwa ke-31 pertanyaan angket persepsi siswa
adalah reliabel.
H. Teknik Analisis Data
1. Teknik Analisis Data Kualitatif
Analisis data merupakan tahap pertengahan dari serangkaian tahap
dalam sebuah penelitian yang mempunyai fungsi yang sangat penting. Hasil
penelitian yang dihasilkan harus melalui proses analisis data terlebih dahulu
agar dapat dipertanggungjawabkan. Peneliti harus mampu melakukan
analisis data secara tepat dan sesuai prosedur yang ditentukan. Intinya dari
analisis data kualitatif adalah mengurai dan mengelolah data mentah
menjadi data yang ditafsirkan dan dipahami secara lebih spesifik, sehingga
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,966 ,966 31
Sumber: data primer dioleh, 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
hasil dari analisis data yang baik adalah data olah yang tepat dan dimaknai
sama atau relatif sama dan tidak bias atau menimbulkan perspektif yang
berbeda-beda. Ada empat tahap dalam teknik analisis data selama di
lapangan model Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2017:484-492),
yaitu:
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian
dengan mencari, mencatat, dan mengumpulkan data melalui hasil
observasi, wawancara, dan dokumentasi yang terkait dengan desain RPP,
pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajran yang memuat
unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Reduksi Data
Reduksi data yang berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal penting. Dengan demikian, data yang sudah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah untuk dilakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya bila diperlukan.
Adapun proses reduksi data di dalam penelitian ini adalah catatan
tertulis di lapangan yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara
dengan guru Akuntansi kelas X di SMK 17 Seyegan. Reduksi data
dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Mengingat
reduksi data ini terjadi secara berulang-ulang dan apabila ditemukan data
yang tidak cocok, maka akan dilakukan pengecekan kembali di SMK 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Seyegan untuk memperoleh kevalidan data dalam menjawab fokus
penelitian.
c. Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian atau narasi singkat. Dengan penyajian data, maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan apa yang
akan dikerjakan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami karena
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, maka
penyajian data yang dilakukan lebih banyak dalam bentuk uraian.
d. Kesimpulan dan Verifikasi
Selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
awal dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Pada penelitian ini, kesimpulan awal yang
dikemukakan akan didukung oleh data-data yang diperoleh di lapangan.
Jawaban dari hasil penelitian akan memberikan penjelasan dan
kesimpulan atas permasalahan penelitian yang diteliti dalam penelitian
ini.
2. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik
deskriptif. Statistik deskriptif adalah suatu cara menggambarkan persoalan
data yang telah dikumpulkan dengan cara menata data tersebut sedemikian
rupa sehingga dengan mudah dapat dipahami tentang keakuratan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Untuk mengetahui skor presepsi siswa kelas X Akuntansi yang
berjumlah 24 siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran yang mengarah
pada keterampillan berpikir tingkat tinggi maka terlebih dahulu menentukan
jumlah kelas dengan menggunakan rumus sturges sebagai berikut :
Jumlah kelas = K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 20
= 1 + 3,3 x 1,301
= 1 + 4.293
= 5.293 => 5
Ket : K = Jumlah Kelas
Log = Logaritma
N = jumlah Siswa
Dengan perhitungan di atas dapat diketahui jumlah kelas sebesar 5.293
yang dibulatkan menjadi 5.
Setelah jumlah kelas diketahui, selanjutnya menentukan rentang skor
yaitu dengan menentukan nilai maksimal dan minimum. koesioner persepsi
siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi berjumlah 33 instrumen. Setiap instrumen atau butir
pernyataan menggunakan 4 alternatif jawaban, maka skor maksimal adalah
4x33=132 dan skor terendah 1x33=33, untuk menentukan rentang skor
dengan cara mengurangkan skor maksimal dengan skor minimum maka
perhitungannya adalah rentang skor = 132 – 33 = 99. Rentang skor yang
sudah didapat digunakan untuk menentukan panjang interval kelas setiap
alternatif kriteria penilaian yang telah ditentukan, yaitu dengan cara rentang
skor/jumlah kelas maka perhitungannya adalah panjang interval = 99/5 =
19.8 dibulatkan menjadi 20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Pada penilaian presepsi siswa menurut rumus sturges terdapat 5 kelas
sedangkan kriteria yang digunakan dalam penilaian presepsi siswa
dikategorikan menjadi 3 kriteria, maka jumlah kelas dikelompokan menjadi
3 kriteria dengan alternatif jumlah kelas ke-1 dan ke-2 dikelompokan dalam
kriteria baik, kelas ke-3 dikelompokan dalam kriteria cukup baik, dan kelas
ke-4 dan ke-5 dikelompokkan dalam kriteria kurang baik. Penilaian presepsi
siswa dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.6
Penilaian Presepsi Siswa
Skor Kriteria
93 – 132 Baik
73 – 92 Cukup baik
33 – 72 Kurang baik
I. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini meliputi tiga tahap, yaitu tahap pra-
lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. Berikut penjelasan
ketiga tahap tersebut:
1) Tahap Persiapan
Tahap ini merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti dengan
pertimbangan etika penelitian lapangan melalui tahap pembuatan rancangan
usulan penelitian hingga menyiapkan perlengkapan penelitian. Dalam tahap
ini peneliti diharapkan mampu memahami latar belakang penelitian dengan
persiapan-persiapan diri yang mantap untuk masuk dalam lapangan
penelitian. Hal-hal yang harus dilakukan dalam persipan awal ini ialah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
a) Pencarian sekolah dan meminta izin sekolah
Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus terlebih dahulu
menentukan sekolah yang menjadi tempat penelitian, kemudian peneliti
meminta izin kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian di
sekolah tersebut dengan menyampaikan judul yang akan menjadi
pedoman peneliti dalam melakukan penelitian.
b) Penyusunan instrumen penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus membuat atau menyusun
instrumen penelitian yang berfungsi sebagai alat untuk mengumpulkan
data. Dengan adanya instrumen penelitian maka peneliti dapat
memperoleh data yang akurat.
c) Validasi instrumen penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus melakukan uji validitas
instrumen. Instrumen yang valid merupakan syarat diperolehnya hasil
penelitian data yang valid.
2) Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini peneliti berusaha mempersiapkan diri untuk menggali
dan mengumpulkan data-data untuk dibuat suatu analisis mengenai
kemampuan berpikir tingkat tinggi di SMK 17 Seyegan yang akan
dilaksakan pada bulan April – Mei 2019. Langkah-langkah yang dilakukan
adalah:
a) Pengambilan data berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi kelas X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
b) Melakukan observasi yaitu mengikuti proses pembelajaran baik di dalam
kelas maupun di luar kelas.
c) Melalukan wawancara kepada guru Akuntansi kelas X terkait dengan
proses pelaksanaan kegitan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.
d) Pengisian kuesioner oleh siswa untuk memperoleh data berupa persepsi
siswa terhadap guru dalam melaksanakan kegitan pembelajran yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
3) Tahap Analisis Data
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis sesuai dengan teknik analisis
data. Penelitian mixed methods yang digunakan dalam penelitian ini ialah
teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif.
Dalam teknik analisis data kualitatif, data yang akan dianalisis berupa
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran akuntansi yang
mengarah pada unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi, sedangkan dalam
teknik analisis data kuantitatif data yang akan dianalisis ialah persepsi siswa
terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru akuntansi di
kelas, dimana pelaksanaan pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan RPP
yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Deskripsi Lokasi
Penelitian ini dilakukan di SMK 17 Seyegan, sleman, tepatnya di
Mranggen, Margodadi, Seyegan, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta. SMK 17 Seyegan terletak disebelah selatan selokan mataram dan
terletak disebelah barat tuk si beduk. SMK 17 Seyegan terkenal dengan sebutan
SEMPIT (semea pitulas).
Sejarah berdirinya SMK 17 Seyegan adalah dengan keluarnya izin dari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 8 Mei 1986 dengan nama
SMEA 17-V Seyegan. Pada saat itu proses belajar mengajar menggunakan
gedung Aula Kelurahan Margodadi. Seiring dengan berjalannya waktu SMEA
ini mengalami banyak perubahan baik itu nama dan juga pemindahan tempat.
Pada tahun 1990 sekolah pindah ke lahan yang baru yaitu di Tanah Kas Desa
Margodadi yang terletak di Padukuhan Mranggen, Margodadi,
Seyegan,Sleman dengan luas 5.930 m2. Dengan jurusan Tata Niaga dan
Akuntansi. Dengan Nama SMK 17 Seyegan.
Pada saat di sekolah ini terdapat tiga kompetensi keahlian yaitu Akuntansi
dan Keuangan Lembaga (AKL), Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP), dan
Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). SMK 17 Seyegan adalah sekolah yang
menerapkan kurikulum 2013 dalam sistem pendidikannya. SMK 17 Seyegan
memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
100
1. Visi
Tamatan yang berakhlak mulia, mandiri dan profesional berdasarkan
IMTAK dan IPTEK.
2. Misi
a. Mengembangkan nilai-nilai agama, moral, etika dan estetika.
b. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan.
c. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
d. Mengembangkan kerja sama dengan dunia usaha, dunia industri, dan
dunia kerja.
e. Mengembangkan sikap kompetitif.
f. Menciptakan sekolah yang mampu memiliki wawasan tentang
lingkungan hidup serta keberadaan potensi bencana di Indonesia.
g. Menumbuhkembangkan norma-norma etika berlalu lintas melalui
pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, serta
pembiasaan peserta didik tentang etika berlalu lintas.
3. Tujuan SMK 17 Seyegan
a. Menghasilkan tamatan yang berakhlak mulia, kompetitif, dan berbudaya
Indonesia.
b. Menghasilkan tamatan sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang
produktif, terampil, dan mandiri sesuai dengan program keahlian yang
dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
c. Menghasilkan tamatan yang dapat mengisi dan atau menciptakan
lapangan kerja yang sesuai dengan perkembangan dunia industri/dunia
kerja/dunia usaha agar dapat meningkatkan kesejahteraan.
d. Menghasilkan tamatan yang dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.
e. Menghasilkan tamatan yang peduli lingkungan hidup dan tanggap
bencana alam.
f. Menghasilkan tamatan yang selalu mengimplementasikan norma-norma
etika berlalu lintas.
SMK 17 Seyegan Juga memfasilitasi siswa dengan berbagai sarana
prasarana yang dapat memudahkan akses siswa, berbagai fasilitas yang ada di
SMK 17 Seyegan adalah sebagai berikut:
1. Ruang Kelas
Di SMK 17 Seyegan terdapat 9 kelas yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Kelas X berjumlah 3 kelas yang terdiri dari satu kelas untuk
jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), satu kelas untuk jurusan
Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP), dan satu kelas untuk jurusan Teknik
Komputer dan Jaringan (TKJ). Kelas XI berjumlah 3 kelas yang terdiri dari
satu kelas untuk jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), satu
kelas untuk jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP), dan satu kelas
untuk jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Kelas XII berjumlah 3
kelas yang terdiri dari satu kelas untuk jurusan Akuntansi dan Keuangan
Lembaga (AKL), satu kelas untuk jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
(BDP), dan satu kelas untuk jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
Setiap ruang kelas dengan fasilitas sebagai berikut:
a. Meja dan kursi untuk siswa
b. Meja dan kursi untuk guru
c. Satu buah LCD proyektor
d. Kipas angin
e. Papan tulis
f. Spiker
g. Lemari untuk menyimpan perlengkapan kelas
2. Kantor
Ruang kantor yang ada di SMK 17 Seyegan terdiri dari:
a. Kantor kepala sekolah
b. Kantor wakil kepala sekolah
c. Kantor guru
d. Kantor tata usaha
Adapun ruangan-ruangan lain yang disediakan oleh pihak sekolah yang
dapat menunjang aktivitas belajar siswa baik untuk akademik maupun non
akademik antara lain:
1. Ruang pembelajaran berbasis TIK
2. Laboratorium komputer dan pemasaran
3. BKK (Bursa Kerja Khusus)
4. Bank mini
5. Gedung serba guna/aula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
6. Sarana Olah Raga
7. Perpustakaan
8. Ruang kesehatan/UKS
9. Mushola
10. Free Hotspot
11. Ruang OSIS
12. Parkiran
13. Kantin
B. Deskripsi Responden
1. Guru
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa SMK 17
Seyegan memiliki tenaga pengajar yang bermutu, maka dari itu diperlukan
adanya upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu sekolah, baik
pada bidang akademik maupun non akademik. Untuk mencapai mutu yang
baik maka diperlukan adanya tenaga pendidik yang sungguh-sungguh
kompeten dalam bidang pendidikan. Secara keseluruhan terdapat kurang
lebih 28 orang tenaga pendidik yang ada di SMK 17 Seyegan, yang masing-
masing berasal dari kota Yogyakarta maupun daerah Jawa Tengah.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, terlebih bahwa guru
memiliki hubungan yang baik dan akrab antara yang satu dengan yang
lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Guru pada mata pelajaran Akuntansi di SMK 17 Seyegan yang menjadi
subjek dalam penelitian adalah Ibu Khusnawati Hidayah. Beliau berasal dari
FKIP atau memiliki latar belakang pendidikan sebagai guru, oleh karena itu
berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti beliau memiliki
kompetensi yang baik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain
memiliki latar belakang pendidikan sebagai pendidik, beliau memiliki
pengalaman yang cukup banyak dalam bidang pendidikan dan terbilang
cukup lama menjadi seorang tenaga pendidik.
2. Siswa
SMK 17 Seyegan memiliki jumlah murid yang cukup banyak. Masing-
masing siswa tersebut berasal dari daerah kota Yogyakarta dan Jawa Tengah
dengan rata-rata usia sebagaimana siswa SMK pada umumnya, yakni
berkisar antara 15-19 tahun. Berdasarkan pengamatan yang pernah
dilakukan, masing-masing siswa memiliki sikap yang sopan dan ramah, hal
ini dapat dilihat ketika siswa berinteraksi dengan guru, dengan semua siswa
maupun dengan peneliti ketika melakukan kegiatan penelitian di sekolah
tersebut.
Siswa SMK 17 Seyegan rata-rata memiliki akademik yang baik, hal ini
dapat dilihat dari siswa yang aktif ketika pelaksanaan kegiatan pembelajaran
di kelas. SMK 17 Seyegan memiliki program unggulan yakni jurusan Bisnis
Daring dan Pemasaran (BDP). Oleh karena itu jumlah siswa yang masuk
jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) sangat kontras jika
dibandigkan dengan siswa pada jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
(AKL) dan jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Jumlah
keseluruhan siswa SMK 17 Seyegan akan dipaparkan pada tebel 4.1 Berikut
ini:
Tabel 4.1
Daftar Rekapitulasi Siswa per bulan April 2019
Kelas Jumlah
X AKL 20
X BDP 23
X TKJ 15
XI AKL 18
XI BDP 28
XI TKJ 16
XII AKL 18
XII BDP 18
XII TKJ 16
TOTAL 171
Sumber: data primer diolah, 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
Proses penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 April sampai 25 April
2019. Data penelitian diperoleh dari hasil wawancara, kuesioner, analisis
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), analisis kegiatan pembelajaran, dan
analisis evaluasi penilaian. Pengambilan data bertujuan untuk mengetahui
apakah guru sudah menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada desain
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kegiatan pembelajaran, dan
kegiatan penilaian.
Sebelum melakukan pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan uji
kelayakan terhadap instrumen-instrumen yang akan digunakan. Setelah
dilakukan uji instrumen oleh validator kemudian dilanjutkan dengan
pengambilan data yang berupa wawancara, observasi di kelas, dokumen
rencana pelaksanaan pembelajaran, dan dokumen evaluasi penilaian.
Analisis data pembahasan penelitian ini dibagi menjadi tiga rumusan
masalah, yaitu:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Untuk menciptakan pembelajaran yang optimal diperlukan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang baik. Oleh itu, dalam penyusunan dan
pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran harus dilakukan dengan
cermat dan memperhatikan prinsip-prinsip yang telah ditentukan dan sesuai
dengan kurikulum 2013. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik ialah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
perencanaan pembelajaran yang dapat memuat dan merangkum seluruh
materi yang akan disampaikan beserta metode dan penilaian yang
digunakan. Rencana pembelajaran juga harus mencantumkan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai agar pembelajaran dapat berjalan sesuai
arah yang telah ditentukan. Untuk memudahkan guru dalam pengembangan
RPP kurikulum 2013, maka karakteristik RPP yang baik menurut Majid &
Rochman (2014:262-264) adalah sebagai berikut:
a. Mencantumkan identitas
Identitas merupakan hal yang paling utama dalam penyusunan RPP,
komponen RPP yang tercantum dalam identitas ialah; nama sekolah,
mata pelajaran, kelas/semester, standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, dan alokasi waktu.
b. Mencantumkan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan gambaran proses dan hasil belajar
yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan
kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran menjadi pedoman dalam
merancang model, metode, dan langkah-langkah pembelajaran.
c. Mencantumkan materi pembelajaran
Materi pembelajaran ialah bahan ajar atau materi pembelajaran
untuk membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar yang disusun
secara sistematis dalam rangka mencapai indikator kompetensi yang
diharapkan. Oleh karena itu, materi pembelajaran dalam RPP harus
dikembangkan secara rinci.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
d. Mencantumkan model dan metode pembelajaran
Pada komponen kegiatan pembelajaran, penggunaan model dan
metode pembelajaran harus memperhatikan materi yang akan diajarkan,
karena tidak semua model dan metode pembelajaran dapat diterapkan
dalam materi ajar. Selain itu, model dan metode pembelajaran yang
diterapkan harus memperhatikan karakteristik pada peserta didik, karena
setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, maka
model dan metode pembelajaran yang diterapkan harus sesuai dengan
materi ajar dan karakteristik peserta didik agar kegiatan pembelajaran
dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
e. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran merupakan pedoman yang
digunakan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran memuat kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
f. Mencantumkan media/alat/bahan/sumber ajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang terdapat
dalam silabus. Apabila ketiga aspek ini dipenuhi maka penyusunan harus
mencantumkan secara jelas: 1) media, 2) alat/bahan, 3) sumber belajar
yang digunakan. Oleh karena itu, guru harus memahami secara benar
pengertian ketiga aspek tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
g. Mencantumkan penilaian
Penilaian dijabarkan atas jenis/teknik penilaian, di dalam penelitian
terdapat instrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian
indikator dan tujuan pembelajaran. Dalam format penilaian hendaknya
mencantumkan teknik/jenis, bentuk instrumen, kunci jawaban/rambu-
rambu jawaban untuk memudahkan proses penilaian.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa guru membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus dengan melihat
kondisi di satuan pendidikan, baik dilihat dari kemampuan peserta didik,
minat, motivasi belajar, dan gaya belajar. Dengan menyusun rencana
pelaksanaan tersebut guru memerhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar. Rencana pelaksanaan
pembelajaran yang dibuat juga mempertimbangkan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi secara efektif sesuai situasi dan kondisi.
Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran guru juga menetapkan
standar kompetensi lulusan yang dijadikan pedoman untuk merumuskan
tujuan pembelajaran serta evaluasi hasil belajar dan pembelajaran yang
dicapai siswa. Di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, guru juga
membuat standar isi materi yang akan dicapai yang berdasarkan kompetensi
inti dan kompetensi dasar yang akan dibahas pada materi tersebut. Rencana
pelaksanaan pembelajaran yang dibuat juga telah menyantumkan standar
sasaran, dimana guru menggunakan teknologi berupa laptop dan LCD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
dalam menayangkan power point yang berisikan materi yang disampaikan.
Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat standar proses yang
dimana guru merancang pembelajaran berdasarkan model dan metode yang
sesuai dengan karakter siswa.
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat sudah lengkap sesuai
dengan pendapat Majid & Rochman (2014:262-264). Hal tersebut dapat
dilihat melalui kelengkapan RPP yang tercantum dalam format penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru. Pada
komponen kompetensi dasar masih belum digunakan kata kerja yang
mengacu pada proses kognitif yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Hal ini terlihat dari cara guru menyusun indikator
pembelajaran. Dalam format penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pada bagian kompetensi dasar tertulis bahwa siswa
diminta untuk menganalisis dan menyusun materi pembelajaran. Kegiatan
menganalisis, mengumpulkan dan menyusun merupakan kategori proses
kognitif yang berada pada level kemampuan menganalisis (C4) dan
mengaplikasikan (C3). Pada komponen indikator, guru belum menerapkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hal ini masih didominasi oleh KKO
yang berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah, KKO tersebut dapat
dilihat pada rumusan indikator yang menggunakan kata kerja menyusun dan
mengumpulkan. Dengan demikian, menyusun dan mengumpulkan
merupakan bagian proses kognitif berupa kemampuan mengaplikasikan
(C3) yang artinya berada pada tahap kemapuan berpikir tingkat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Berikut adalah hasil RPP pada komponen IPK, Tujuan Pembelajaran dan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
Tabel 5.1
Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompotensi (IPK) pada RPP
No Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
3.11.1
Dapat menganalisis
pengertian
perusahaan dagang.
√
Kata kerja operasional
terdapat pada
tingkatan C4 yaitu
menganalisis.
3.11.2 Dapat menganalisis
jurnal penyesuaian. √
Kata kerja operasional
terdapat pada
tingkatan C4 yaitu
menganalisis.
3.11.3
Dapat menganalisis
jurnal penyesuaian
untuk persediaan
barang dagang.
√
Kata kerja operasional
terdapat pada
tingkatan C4 yaitu
menganalisis.
3.11.4 Dapat menyusun
neraca lajur √
Kata kerja operasional
terdapat pada
tingkatan C3 yaitu
mengaplikasikan.
3.11.5
Dapat menyusun
akun harga pokok
penjualan
√
Kata kerja operasional
terdapat pada
tingkatan C3 yaitu
mengaplikasikan.
3.11.6
Dapat menyususn
laporan perusahaan
dagang skala kecil.
√
Kata kerja operasional
terdapat pada
tingkatan C3 yaitu
mengaplikasikan.
3.11.7 Dapat menyusun
neraca saldo √
Kata kerja operasional
terdapat pada
tingkatan C3 yaitu
mengaplikasikan.
4.11.1
Dapat
mengumpulkan
unsur-unsur
laporan keuangan.
√
Kata kerja operasional
terdapat pada
tingkatan C3 yaitu
mengaplikasikan.
4.11.2 Dapat menyusun
laporan keuangan. √
Kata kerja operasional
terdapat pada
tingkatan C3 yaitu
mengaplikasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.1 hasil analisis indikator
pencapaian kompetensi pada RPP yang sudah termasuk HOTS adalah
nomor indikator 3.11.1, 3.11.2, dan 3.11.3 dengan menggunakan KKO
menganalisis (C4), sedangkan pada nomor indikator 3.11.4, 3.11.5, 3.11.6,
3.11.7, 4.11.1, dan 4.11.2 dengan menggunakan KKO mengaplikasikan
(C3) yang masih berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah.
Tabel 5.2
Hasil Analisis Tujuan Pembejaran pada RPP
B
erdasarkan hasil analisis pada tabel 5.2 analisis tujuan pembelajaran pada
RPP yang sudah termasuk HOTS adalah nomor indikator 3.11.1 dengan
menggunakan KKO menganalisis (C4), sedangkan pada nomor indikator
4.11.1 dengan menggunakan KKO mengaplikasikan (C3) yang masih
berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah.
Tabel 5.3
Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPP
No Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
1. Kegiatan Inti √ √
Kata kerja operasional dalam
kegiatan inti yang tercermin
dalam kegiatan pemberian
rangsangan, identifikasi
masalah, dan pengumpulan
No Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
3.11.1 Menganalisis
perusahaan
dagang.
√
Kata kerja operasional
terdapat pada tingkatan C4
yaitu menganalisi.
4.11.1 Menyusun
laporan keuangan √
Kata kerja operasional
terdapat pada tingkatan C3
yaitu mengaplikasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
No Indikator LOTS HOTS Keterangan
Materi Laporan Keuangan
data terdapat pada tingkatan
C1 dan C2 yaitu mengingat
dan memahami, sedangkan
untuk kegiatan pembuktian
data dan menarik kesimpulan
kata kerja operasional yang
digunakan terdapat pada
tingkatan C6 yaitu
menciptakan dan C5
mengevaluasi.
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.3 hasil analisis kegiatan
pembelajaran pada RPP yang sudah termasuk HOTS dengan menggunakan
KKO mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6), sedangkan KKO yang berada
pada kemampuan tingkat rendah yaitu mengingat (C1), memahami (C2),
dan mengaplikasikan (C3).
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.1, 5.2, dan 5.3 hasil analisis
pada RPP dapat disimpulkan bahwa penyusunan RPP yang dibuat oleh guru
masih berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah. Adapun hasil
analisis indikator pencapaian kompetensi pada RPP ialah 33% berada pada
kemampuan berpikir tingkat tinggi, sedangkan 67% berada pada
kemampuan berpikir tingkat rendah. Hasil analisis tujuan pembelajaran pada
RPP ialah 50% berada pada kemampuan berpikir tingkat tinggi, sedangkan
50% berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah. Hasil analisis
kegiatan pelaksanaan pada RPP ialah 40% berada pada kemampuan berpikir
tingkat tinggi, sedangkan 60% berada pada kemampuan berpikir tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
rendah. Berdasarkan presentase di atas dapat dikatakan bahwa RPP yang
disusun oleh guru masih berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah.
Dalam karakteristik RPP kurikulum 2013 menurut Buku Pedoman
Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
(Ariyana, Pudjiastuti, Bestari, dan zamroni, 2018: 48-50), langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang dicantumkan harus disesuaikan dengan model
pembelajaran. Selain itu dalam membuat langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
maka guru harus merumuskan kegiatan pendahuluan yang meliputi
orientasi, motivasi, dan apersepsi. Kegiatan inti harus dirumuskan
berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), pendekatan saintifik,
4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration), dan PPK
serta literasi, sedangkan kegiatan penutup harus meliputi kegiatan refleksi,
pemberian umpan balik, kegiatan tindak lanjut, dan penginformasian materi
untuk pertemuan selanjutnya.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, langkah-langkah pembelajaran
dalam RPP yang dibuat oleh guru sudah mencantumkan kegiatan yang
sebagian besar sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih oleh guru
yaitu Discovery Learning. Dalam kegiatan pendahuluan guru sudah
mencantumkan kegiatan orientasi, motivasi, dan apersepsi. Kegiatan inti
yang dibuat oleh guru dalam RPP sudah sesuai dengan IPK yang
dicantumkan, namun guru tidak mencantumkan kegiatan literasi, PPK, dan
4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration). Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
kegiatan inti, kegiatan penutup yang dicantumkan oleh guru dalam RPP
sudah terdapat refleksi yang dilakukan secara bersamaan, pemberian umpan
balik, atau masukan untuk pertemuan selanjutnya, melakukan tindakan
lanjut dengan memberikan PR pada siswa, dan menginformasikan kegiatan
dan materi pada pertemuan selanjutnya.
2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan
Kegiatan Pembelajaran
a. Wawancara
Untuk mengetahui bahwa Guru mata pelajaran sudah melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan kriteria keterampilan berpikir
tingkat tinggi, maka peneliti melakukan wawancara kepada guru mata
pelajaran akuntansi yang bernama Ibu Khusnawati Hidayah. Kegiatan
wawancara dilakukan pada tanggal 25 April 2019. Berikut hasil
wawancara guru mata pelajaran Akuntansi kelas X dapat dilihat pada
Tabel 5.4.
Tabel 5.4
Hasil Wawancara Guru
No Butir Pertanyaan Jawaban
1.
Apakah guru melakukan
observasi pada siswa
sebelum membuat RPP?
Tidak, karena RPP disiapkan pada
saat sebelum pembelajaran, dan
untuk kelas X otomatis tidak ada
observasi yang dilakukan, karena
RPP harus sudah selesai sebelum
pembelajaran dimulai.
2.
Apakah guru bertanya
pada guru lain mengenai
RPP yang akan dibuat?
Iya, karena ada kelompok kecil di
lingkup sekolah pada mata pelajaran
yang berkaitan dan Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP)
tingkat kabupaten, sehingga bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
No Butir Pertanyaan Jawaban
saling tanya jawab berkaitan dengan
pembuatan RPP dan apablila ada
perubahan dalam kurikulum 2013
guru dapat segera menyesuaikan.
3. Apakah sebelum
mengajar guru sudah
membuat RPP dengan
komponen yang lengkap
sesuai dengan format
kurikulum 2013?
Untuk RPP sudah sesuai dengan
format kurikulum 2013, akan tetapi
untuk kelengkapan bisa dikatan
belum lengkap, karena adanya
perubahan pada kurikulum yang
terus terjadi.
4. Apakah guru
menerapkan kegiatan
pembelajaran yang sesuai
dengan langkah-langkah
pembelajaran yang
tertera dalam RPP?
Tidak, kegiatan pembelajaran yang
disusun belum sudah sesuai dengan
langkah-langkah yang ada pada RPP
dan langkah-langkahnya belum
disesuaikan dengan kompetensi
dasarnya.
5. Apakah guru mengalami
hambatan dalam
menentukan metode dan
model pembelajaran
yang akan digunakan
untuk kegiatan
pembelajaran?
Iya, guru memiliki hambatan karena
setiap materi memiliki kompetensi
dasar yang berbeda, sehingga metode
dan model menyesuaikan dengan
kemampuan siswa.
6. Apakah dalam proses
pembelajaran guru sudah
menerapkan 5M
(Mengamati, Menanya,
Mengumpulkan
Informasi, Mengasosiasi,
dan
Mengkomunikasikan)?
Iya, karena pada RPP juga guru
sudah mencantukan 5M dan pada
saat proes pembelajaran guru juga
sudah menerapkan 5M tersebut.
7. Apakah dalam proses
pembelajaran guru sudah
menerapkan 4C
(Creativity, Critical
Thinking,
Comunnication,
Collaboration)?
Tidak selamanya guru menerapkan
4C dan guru juga melihat situasi dan
kondisi siswa dan juga guru juga
menyesuaikan dengan materi yang
dipelajari.
8. Apakah guru
menerapkan kegiatan
pembelajaran yang
bersifat mengarahkan
siswa pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi?
Iya, guru wajib menerapkan kegiatan
pembelajaran yang bersifat
mengarahkan siswa pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi,
guru selalu mengarahkan dan
menuntun siswa untuk dapat berpikir
tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
No Butir Pertanyaan Jawaban
9. Apakah dalam proses
pembelajaran guru sudah
melaksanakan kegiatan
literasi?
Guru sudah melaksanakan kegiatan
literasi, setiap kompetensi baru guru
meminta siswa untuk membaca
terlebih dahulu.
10.
Apakah dalam proses
pembelajaran guru
menerapkan kegiatan
Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK)?
Guru sudah menerapkan kegiatan
PPK, setiap awal pembelajaran guru
melakukan pembenahan pada
karakter siswa yang kurang baik dan
guru juga selalu mengingatkan
ataupun menegur siswa apabila ada
yang kurang baik, entah itu sikap
siswa dalam mengikuti pembelajaran
ataupun cara berpakian siswa.
11.
Apakah guru
menerapkan model,
metode, dan teknik
pembelajaran yang
mampu menumbuhkan
partisipasi siswa melalui
kegiatan dikusi dan
pemecahan masalah?
Guru sudah menerapkan model,
metode, dan teknik pembelajaran
untuk menumbuhkan partisipasi
siswa dalam kegiatan diskusi dan
pemecahan masalah. Siswa biasanya
diminta untuk melakukan diskusi dan
pemecahan masalah pada kelompok
kecil kemudian hasilnya akan
disampaikan kepada teman-teman
yang lain dan semua siswa pasti
kebagian untuk menyampaikan
hasilnya.
12. Apakah respon siswa
sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh guru?
Tidak, karena dalam proses
pembelajaran tidak semua siswa
merespon gurunya.
13. Apakah siswa berperan
aktif dalam kegiatan
pembelajaran?
Siswa tidak berperan aktif dalam
kegiatan pembelajaran, karena dalam
proses pembelajaran siswa masih
sangat pasif.
14.
Apakah siswa mengalami
kesulitan dalam kegiatan
pembelajaran?
Iya, siswa terkadang mengalami
kesulitan, apabila ada siswa yang
mengalami kesulitan dalam
memahami materi maka guru
menjelaskan materi tersebut sampai
siswanya dapat memahami.
15.
Apakah saat proses
pembelajaran ada
hambatan dalam
pengelolaan kelas ?
Secara umum hambatan dalam
proses belajar mengajar tentunya
ada, misalnya siswa mengobrol
dengan teman sebangku sehingga
akan membuat konsentrasi siswa
dalam belajar tidak fokus.
16. Apakah guru berjalan Guru selalu berkeliling untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
No Butir Pertanyaan Jawaban
keliling untuk memantau
aktivitas belajar siswa
saat kegiatan diskusi
guna memastikan bahwa
setiap siswa berperan
aktif?
memantau aktivitas siswa dalam
berdiskusi dan selalu menanyakan
soal yang kurang dipahami oleh
siswa.
17.
Apakah ada hambatan
yang berasal dari siswa
pada saat proses
pembelajaran
berlangsung?
Hambatan dari siswa tentunya ada,
misalnya ada beberapa siswa yang
kurang mampu dalam memahami
materi, sehingga guru harus
mendekati siswa dan menjelaskan
materi sampai siswa tersebut dapat
memahami.
18. Apakah saat
melaksanakan kegiatan
proses pembelajaran guru
dapat mengelola kelas
dengan waktu yang
efektif dan efisien?
Guru tidak dapat mengelola kelas
dengan waktu yang efektif dan
efesien.
19. Apakah guru melakukan
refleksi pada akhir
pembelajaran tentang
materi yang masih belum
dipahami siswa?
Guru tidak selamanya melakukan
refleksi pada akhir dikarenakan
waktu yang teradang tidak
mencukupi.
20.
Apakah guru
mengadakan remedial
untuk memperbaiki nilai
ujian siswa yang masih
dibawah KKM?
Guru selalu melakukan remedial
untuk siswa yang nilainya masih
dibawah KKM. Biasanya guru
meminta siswa untuk mengerjakan
soal yang sama dan dikerjakan
dirumah ataupun disekolah, setelah
selesai guru memberikan soal yang
mirip untuk menguji pemahaman
siswa terhadap materi tersebut.
21. Apakah guru
memberikan kesimpulan
pada akhir pembelajaran
terkait materi yang telah
dibahas?
Guru selalu memberikan kesimpulan
diakhir pembelajaran dan guru selalu
memberikan soal untuk menguji
pemahaman siswa terhadap materi
tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara yang didapat dari guru mata
pelajaran Akuntansi sebagai narasumber. Beberapa informasi tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut:
Sumber: data primer diolah, 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Sebelum membuat RPP guru tidak melakukan observasi pada
siswa, dikarenakan RPP yang dibuat oleh guru harus sudah dikumpulkan
ke kepala sekolah sebelum proses pembelajaran berlangsung.
Selanjutnya, guru bertanya pada guru lain yang mengampuh mata
pelajaran yang sama tentang pembuatan RPP. Sehingga guru dapat saling
tanya jawab mengenai pembuatan RPP dan dapat segera menyesuaikan
jika terdapat perubahan pada kurikulum 2013. Dalam kaitannya dengan
komponen RPP, guru sudah menyusun komponen RPP secara lengkap
sesuai format kurikulum 2013.
Dalam proses pembelajaran di kelas, guru mengalami hambatan
dalam menentukan metode dan model pembelajaran yang akan
digunakan, karena kompetensi dasar pada setiap materi berbeda,
sehingga metode dan model yang diterapkan menyesuaikan dengan
kemampuan siswa. Dalam proses pembelajaran guru telah menerapkan
5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Mengasosiasikan,
dan Mengkomunikasikan), namun guru belum menerapkan pembelajaran
4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration).
Salah satu informasi penting yang didapatkan melaui wawancara
adalah dalam kegiatan pembelajaran, guru sudah berusaha melakukan
kegiatan pembelajaran yang bersifat mengarahkan siswa pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi, namun tidak secara keseluruhan dari
awal hingga akhir pelajaran. Hal ini dikarenakan siswa mengalami
kesulitan ketika guru menerapkan kegiatan pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, kesulitan-
kesulitan tersebut seperti siswa sulit menangkap dan memahami materi
pembelajaran yang diberikan oleh guru. Kemampuan siswa dalam
berpikir belum sampai pada tingkat yang lebih tinggi dan pada proses
pembelajaran guru selalu melakukan kegiatan PPK (Penguatan
Pendidikan Karakter). Nilai-nilai karakter itu seperti tanggungjawab,
disiplin, toleransi, rasa ingin tahu, religius, dan kerja sama. Selaian itu
guru juga selalu melakukan kegiatan literasi dalam pembelajaran.
Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas guru telah menerapkan
model, metode, dan teknik pembelajaran yang mampu menumbuhkan
partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi dan pemecahan masalah. Namun
tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa siswa masih mengalami kesulitan
dalam belajar, terkhusus siswa yang pasif saat mengikuti kegiatan
pembelajaran. Untuk memantau aktivitas belajar siswa saat kegiatan
diskusi maupun pembelajaran seperi biasa, guru selalu berkeliling kelas
untuk memastikan bahwa setiap siswa berperan aktif dalam memberikan
pendapat, ide, dan gagasan.
Dalam pengelolaan kelas, guru mengalami hambatan dalam proses
pembelajaran, dikarenakan saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar,
terkadang guru tidak dapat menyelesaikan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang sudah dialokasikan. Hal ini dikarenakan kondisi
siswa yang tidak menentu, dan guru harus menyesuaikan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
perkembangan belajar siswa bahkan guru harus mengulang dan
melakukan penguatan terhadap apa yang belum dipahami oleh siswa.
Pada akhir pembelajaran guru selalu melakukan kegiatan
kesimpulan bersama dengan siswa, terutama mengajak siswa untuk
menemukan kesulitan-kesulitan dalam belajar dan materi yang masih
belum dipahami. Selanjutnya dalam melakukan evaluasi pembelajaran,
guru tetap mengadakan remedial untuk memperbaiki nilai siswa yang
masih dibawah KKM dan memberikan pengayaan kepada siswa yang
sudah mencapai KKM dengan tingkat kesulitan soal yang lebih tinggi.
Berdasarkan hasil wawancara yang dapat dilihat pada lampiran,
peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa guru sudah paham mengenai
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Namun pada kenyataannya, dalam
penyusunan RPP kurikulum 2013 guru sudah membuat komponen yang
lengkap sesuai dengan format kurikulum 2013, walaupun ada kesulitan
yang dihadapi namun kesulitan tersebut dapat diatasi melalui diskusi
bersama dengan guru lain mengenai RPP yang akan dibuat.
Dalam RPP yang dibuat, guru selalu mencantumkan langkah-
langkah pembelajaran dan pada saat pembelajaran di kelas guru selalu
berusaha untuk menerapkan langkah-langkah pembelajaran sesuai
dengan yang tercantum di dalam RPP, namun keadaan pada saat proses
pembelajaran dikelas tidak dapat diduga, sehingga terkadang guru
melakukan kegiatan pembelajaran tidak sesuai dengan yang tercantum
dalam RPP karena menyesuaikan keadaan yang terjadi di dalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Hambatan yang dialami oleh guru ialah menentukan metode dan
model pembelajaran yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran
di kelas. Hal tersebut dikarenakan metode dan model yang sudah
ditentukan oleh guru terkadang hanya efektif untuk sebagian siswa saja.
Berdasarkan hasil wawancara pada guru dengan item nomor
pertanyaan 6, 8, 9, 10, 11, 16, 20, dan 21 dengan presentase 44% dapat
dikatakan sudah mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi,
sedangkan hasil wawancara pada guru dengan item nomor pertanyaan 4,
5, 7, 12, 13, 14, 15, 17, 18, dan 19 dengan presentase 56% dapat
dikatakan masih mengarah pada kemampuan berpikir tingkat rendah.
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru masih mengarah pada kemampuan berpikir
tingkat rendah.
b. Observasi kegiatan guru di kelas
Untuk mengetahui bahwa guru sudah menerapkan kegiatan
pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi, maka peneliti melakukan observasi kegiatan pelaksanaan
pembelajaran oleh guru di kelas X. Observasi kegiatan pelaksanaan
pembelajaran guru di kelas dilakukan pada hari 12 April 2019. Instrumen
yang digunakan untuk meneliti kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru
di kelas yaitu berjumlah 43 pernyataan yang sudah divalidasi oleh
validator. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan
menggunakan pernyataan instrumen dapat dikatakan bahwa kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
pelaksanaan pembelajaran di kelas sudah mengacu pada RPP yang
sebelumnya sudah dibuat terlebih dahulu oleh guru mata Akuntansi.
Bahasa yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran
di kelas mudah dipahami siswa. Bahasa yang digunakan untuk
menjelaskan materi laporan keuangan merupakan bahasa yang sering
didengar oleh siswa. Guru tidak selalu menggunakan bahasa indonesia
yang baik sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), namun terkadang
guru menggunakan bahasa daerah untuk mengajar di kelas yaitu bahasa
jawa. Menggunakan bahasa derah untuk mengajar di kelas tentunya
terdapat kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan adalah dapat membuat
interaksi antara guru dan siswa menjadi lebih dekat sehingga dalam
mentranfer materi siswa akan menerima dan memahami materi tersebut
dengan mudah. Kekurangan mengajar mengguankan bahasa daerah
adalah jika terdapat siswa yang berasal dari luar jawa, maka siswa
tersebut akan mengalami kesulitan dalam memahami penjelasan guru.
Pelaksanaan pembelajaran yang baik menurut Fadlillah (2014:182-
187), terbagi menjadi tiga, yaitu membuka pembelajaran, penyampaian
materi pembelajaran, dan menutup pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
merupakan kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain, sehingga
tidak dapat dipisahkan. Sebelum melakukan kegiatan inti, guru harus
terlebih dahulu melakukan kegiatan pendahuluan untuk menyiapkan
peserta didik dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran. Setelah
melakukan kegiatan inti, kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
adalah kegiatan penutupan. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran akan
dijabarkan sebagai berikut:
1). Membuka pembelajaran
Membuka pembelajaran merupakan kegiatan pendahuluan
sebelum memasuki penyampaian materi pembelajaran. Biasanya
alokasi waktu untuk membuka pembelajaran ialah 15 menit. Pada
kegiatan ini yang dapat dilakukan oleh guru ialah sebagai berikut:
a) Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
b) Mengawali dengan membaca doa pembukaan pembelajaran dan
salam.
c) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait materi yang akan dipelajari.
d) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai.
e) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan pejelasan tentang
kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan
suatu permasalahan atau tugas.
f) Memberikan motivasi belajar peserta didik secara kontekstual
sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-
hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional,
dan internasional.
Dalam kegiatan pendahuluan ini bersifat fleksibel. Artinya, guru
dapat menyesuaikan dengan kondisi kelas masing-masing. Dalam
pendahuluan yang terpenting ialah motivasi belajar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberikan stimulasi
mengenai materi yang akan dipelajari.
2) Penyampaian materi
Penyampaian materi adalah kegiatan yang paling penting dan
utama dalam proses pembelajaran. Karena pada kegiatan ini materi
pembelajaran akan disampaikan dan diberikan kepada pesera didik.
Untuk memperoleh keberhasilan dalam kegiatan ini, peserta harus
dipastikan siap dan berpartisifasi aktif dalam pembelajaran.
Penyampaian materi merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan, yang dilakukan secara inspiratif, menyenangkan, menantang,
dan memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari
informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas dan
kemandirian sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.
Penyampaian materi menggunakan metode yang disesuaikan
dengan krakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang meliputi
proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan
komunikasi. Dalam kegiatan ini terdapat proses untuk menanamkan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik. Proses
tersebut dapat diimplementasikan sebagai berikut:
a) Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui
kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan dan
melalatih mereka untuk memperhatikan hal yang penting dari suatu
benda atau obyek.
b) Menanya
Dalam kegiatan menanya, guru perlu membimbing peserta
didik untuk dapat mengajukan pertanyaan atas apa yang telah
disampaikan atau ditampilkan oleh guru. Guru yang efektif mampu
menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan
mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya.
c) Mengumpulkan dan Mengasosiasikan
Dalam kegiatan ini peserta didik dituntut untuk dapat menggali
dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber belajar seperti
buku, perpustakaan, dan internet. Dalam kasus ini peserta didik
dituntut untuk aktif bekerja sama dalam mengolah informasi yang
sudah didapatkan dan menarik kesimpulan atas informasi tersebut.
d) Mengomunikasikan Hasil
Dalam kegiatan ini peserta didik menyampikan hasil temuan
informasi yang didapatkan. Peserta didik diharapkan untuk saling
bertukar informasi dengan siswa lain, sehingga akan tercipta
kondisi peserta didik yang aktif dan menjadikan peserta didik
sebagai sumber belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
3) Menutup Pembelajaran
Kegiatan akhir atau penutup adalah kegiatan yang dimaksudkan
untuk mengakhiri proses pembelajaran. Kegiatan ini dapat
dimanfaatkan oleh guru untuk menarik kesimpulan tentang materi
pembelajaran yang baru saja selesai dilaksanakan. Guru dan peserta
didik melakukan refleksi dan evaluasi untuk melihat tingkat
keberhasilan pebelajaran. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan
oleh guru dan peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran akan
berakhir ialah sebagai berikut:
1) Menarik kesimpulan terhadap seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran yang sudah berlangsung.
2) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
3) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,
baik tugas individual maupun kelompok.
4) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
Untuk mengetahui bahwa guru mata pelajaran akuntansi sudah
melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan teori menurut
Fadlillah (2014:182-187), maka berikut ini merupakan hasil peneliti
dalam melakukan observasi di kelas X Akuntansi:
1) Membuka pembelajaran
Berdasarkan observasi yang dilakukan, ditemukan bahwa guru
mata pelajaran akuntansi sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
yang mengarah pada kegiatan pendahuluan berdasarkan kurikulum
2013. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan guru diawal pembelajaran,
guru menggunakan waktu kurang lebih 15 menit sebelum proses
belajar dimulai untuk menyiapkan siswa mengikuti pembelajaran yang
akan berlangsung, kemudian sebelum pembelajaran dimulai salah satu
siswa memimpin doa, setelah itu guru sekilas membahas materi
sebelumnya, dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, kemudian guru menyampaikan
materi dan skenario pembelajaran dan memberikan motivasi kepada
siswa dalam mengikuti pembelajara tersebut.
2) Penyampaian materi
Berdasarkan observasi yang dilakukan, ditemukan bahwa guru
mata pelajaran akuntansi sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang mengarah pada kegiatan penyampaian materi berdasarkan
kurikulum 2013. Hal ini dapat dilihat dari proses yang terjadi pada
saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada saat proses
pembelajaran berlangsung guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memahami terlebih dahulu materi yang akan dibahas, hal
ini dilakukan dengan kegiatan: siswa membaca materi yang ada pada
modul, melihat materi dalam bentuk power point yang ditayangkan
guru melalui LCD, kemudian siswa menyimak dan mendengarkan
guru pada saat menyelaskan materi yang sedang dibahas. Guru juga
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya apabila ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
materi yang belum dipahami. Saat proses pembelajaran berlangsung
guru juga meminta siswa untuk mengasosiasikan, dimana guru
memberikan soal berupa kasus tentang laporan keuangan dan siswa
diminta untuk menyelesaikan kasus tersebut, setelah itu siswa diminta
untuk menyampaikan hasil dari penyelesaian kasus laporan keuangan.
3) Menutup pembelajaran
Berdasarkan observasi yang dilakukan, ditemukan bahwa guru
mata pelajaran akuntansi sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang mengarah pada kegiatan menutup pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013. Hal ini dapat dilihat dari guru bersama siswa
memberikan kesimpulan pada pembelajaran yang telah berlangsung,
guru juga memberikan umpan balik kepada siswa dengan respon yang
positif, dan sebelum mengakhiri pelajaran guru memberikan siswa
pekerjaan rumah atau tugas untuk memperdalam pemahaman siswa
serta meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas
pada minggu depan.
Menurut Sani (2019: 62-70), aktivitas pembelajaran berbasis
kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi aktif dalam berpikir;
memformulasikan masalah; mengkaji permasalahan kompleks; dan
mengembangkan ide; mencari informasi dari berbagai sumber; berpikir
kritis dan menyelesaikan masalah secara kreatif, dan evaluativ, dan
membuat kesimpulan. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas
yang dilakukan oleh guru masih banyak menggunakan metode ceramah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
sehingga tidak bisa mengembangkan aktivitas siswa untuk aktif dalam
berpikir karena siswa hanya mendengarkan dan mendapatkan penjelasan
dari guru. Penyusunan jurnal memiliki cara penyusunan yang umum atau
sudah diketahui oleh seluruh siswa melalui penjelasan guru, maka dari itu
siswa kurang memiliki kesempatan untuk menemukan masalah yang
dikembangkan melalui pemikiran siswa sehingga siswa sulit untuk
mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Kegiatan
pengumpulan data yang dilakukan oleh siswa hanya sebatas
mendengarkan penjelasan dari guru dan berdiskusi dengan teman
sebangku mereka mengenai materi jurnal. Kegiatan tersebut masih belum
dapat mengembangkan siswa untuk berpikir tingkat tinggi.
Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan oleh guru belum menerapkan
pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk aktif dan berpikir secara
kritis karena dalam proses pembelajaran guru melakukan kegiatan
ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, dan praktik. Dalam kegiatan
tersebut metode yang digunakan guru sudah HOTS, akan tetapi pada
penerapannya belum mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
dan masih berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah.
Untuk melihat apakah guru sudah sungguh-sungguh melaksanakan
pembelajaran sebagaimana yang diamati oleh peneliti selama kegiatan
observasi di kelas, maka peneliti juga mencari informasi dari siswa
melalui pengisian kuesioner. Dengan melihat persepsi siswa terhadap
kinerja guru selama mengajar, maka diharapkan data yang dikumpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
dapat menunjukkan keadaan yang sesungguhnya. Untuk mengetahui
persepsi siswa terhadap guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran
yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi,
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melaui kuesioner yang
dibagikan pada siswa kelas X jurusan akuntansi yang berjumlah 20
siswa. Pada kuesoner presepsi siswa terhadap guru dalam implementasi
pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
yang melibatkan 3 indikator keterampilan berpikir, yaitu kegiatan
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Data hasil kuesioner dianalisis dengan menghitung total skor setiap
siswa dari 33 pernyataan. Berikut ini hasil dari analisis total skor dan
kualifikasi dari presepsi siswa kepada guru pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5
Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa
S
u
m
b
e
r: data primer diolah, 2019
Gambar 5.1
Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa
Skor Kriteria Jumlah Siswa Presentase
93-132 Baik 10 50%
73-92 Cukup Baik 10 50%
33-72 Kurang Baik 0 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Sumber: data primer diolah, 2019
Dari Tabel 5.5 di atas dapat diketahui bahwa hasil persepsi siswa
terhadap guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran yang
meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa melalui
perhitungan hasil kuesioner untuk kelas X dengan kriteria baik sebanyak 10
siswa sedangkan untuk kriteria cukup baik sebanyak 10 siswa.
Berdasarkan hasil analisis pada wawancara guru akuntansi dan
observasi kegiatan guru di kelas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
kegiatan pembelajaran masih mengarah pada kemampuan berpikir tingkat
rendah, hal tersebut dikarenakan bahwa pada kegiatan wawancara guru item
keseluruhan pertanyaan berjumlah 18, sedangkan jawaban dari guru yang
mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi ialah berjumlah 8
pertanyaan yang dijawab sudah mengarah pada kemampuan berpikir tingkat
tinggi, sedangkan jawaban guru yang mengarah pada kemampuan berpikir
tingkat rendah ialah berjumlah 10 pertanyaan yang dijawab mengarah pada
kemampuan berpikir tingkat rendah. Sedangkan dilihat dari observasi
kegiatan guru di kelas ialah kegiatan pelaksanaan yang dilakukan oleh guru
50% 50%
0% 0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Baik Cukup Baik Kurang Baik
Hasil Kuesioner Persepsi Siswa
Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
belum menerapkan pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk aktif dan
berpikir secara kritis karena dalam proses pembelajaran guru melakukan
kegiatan ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, dan praktik. Dalam
kegiatan tersebut metode yang digunakan guru sudah HOTS, akan tetapi
pada penerapannya belum mengarah pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi dan masih berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah.
3. Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assessment)
Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran berbasis aktivitas, yang
diharapkan dapat berpikir secara kreatif, inovatif, produktif, dan afektif.
Untuk mengetahui bahwa guru mata pelajaran akuntansi telah menyusun
soal latihan yang akan dikerjakan siswa di dalam kelas yang mengarah pada
indikator pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peneliti
mengumpulkan dokumen berupa soal latihan mata pelajaran akuntansi dari
guru yang menjadi subjek dalam penelitian. Soal tersebut kemudian
dianalisis tingkat kesesuaiannya dengan indikator kriteria berpikir tingkat
tinggi. Menurut Sani (2016:103-104), soal yang dibuat guru Akuntansi
dapat meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi ketika KKO yang
digunakan mengarahkan siswa pada kemampuan menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta. Berikut hasil analisis penilaian yang dibuat
oleh guru mata pelajaran Akuntansi:
a. Penilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuan merupakan proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur proses dan hasil pencapaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
kompetensi peserta didik yang berada pada ranah kognitif, maka ranah
kognitif yang mengarah kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi
ialah: menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Penilaian pengetahuan
dapat dilakukan dengan berbagai teknik, guru dapat memilih teknik
penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar,
indikator, atau tujuan pembelajaran yang akan dinilai. Berikut merupakan
hasil dari analisis soal latihan yang dibuat oleh guru pada Tebel 5.6.
Tabel 5.6 Soal Latihan
No. Indikator LOTS HOTS Keterangan
Soal Laporan Keuangan
1 Menjelaskan pengertian
jurnal penyesuaian. √
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan CI yaitu
mengingat
2
Menyebutkan akun-
akun juranl
penyesuaian.
√
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan CI yaitu
mengingat
3
Menganalisis
penyesuaian untuk
persediaan barang
dagang dengan
membuka akun ikhtisar
laba/rugi.
√
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C4
yaitu
menganalisis
4
Menganalisis
penyesuaian untuk
persediaan barang
dagang dengan
√
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
No. Indikator LOTS HOTS Keterangan
membuka akun harga
pokok penjualan.
yaitu
menganalisis.
5 a. Menampilkan jurnal
penyesuaian. √
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C3
yaitu
mengaplikasikan.
b. Membuat neraca
lajur. √
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C3
yaitu
mengaplikasikan.
c. Menyusun laporan
laba/rugi, laporan
perubahan modal,
dan neraca.
√
Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C3
yaitu
mengaplikasikan.
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.6 hasil analisis soal latihan
yang dibuat oleh guru yang sudah termasuk HOTS adalah soal nomor 3
dan 4 yaitu menggunakan KKO yang berada pada level menganalisis
(C4), sedangkan pada soal nomor 1 dan 2 menggunakan KKO yang
berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah, yaitu mengingat (C1)
dan untuk soal dengan nomor 5, 6 dan 7 menggunakan KKO yang masih
berada pada kemampuan berpikir tingkat rendah yaitu mengaplikasikan
(C3).
Menurut Helmawati (2019:227) presentase penilaian pembelajaran
dikatakan berada pada kemampuan berpikir tingkat tinggi pada aspek
kognitif harusnya memuat presentase sebesar 75%. Berdasarkan hasil
analisis soal latihan yang dibuat oleh guru ialah 29% berada pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
kemampuan berpikir tingkat tinggi, sedangkan 71% berada pada
kemampuan berpikir tingkat rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa soal
yang dibuat oleh guru masih berada pada kemampuan berpikir tingkat
rendah.
b. Penilaian keterampilan
Dalam pembuatan soal untuk melatih keterampilan siswa,
komponen soal yang dibuat seharusnya mengarahkan siswa pada pada
kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Berikut ini hasil
dari analisis soal latihan yang dibuat guru pada Tabel 5.7.
Tabel 5.7 Soal Latihan Keterampilan
No. Indikator LOTS HOTS Keterangan
Soal Laporan Keuangan
1 Mengumpulkan
laporan keuangan. √
Kata kerja operasional
terdapat pada tingkatan C3
yaitu mengaplikasikan.
2 Menyusun
laporan keuangan. √
Kata kerja operasional
terdapat pada tingkatan C3
yaitu mengaplikasikan.
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.7 hasil analisis soal latihan
keterampilan yang digunakan oleh guru untuk menilai keterampilan
siswa masih menggunakan KKO yang beradapa pada keterampilan
berpikir tingkat rendah yaitu mengaplikasikan (C3).
c. Penilaian sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Penilaian sikap merupakan penilaian terhadap perilaku peserta didik
dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk membina perilaku
dalam pembentukan karakter siswa. Dalam kompetensi dasar mengenai
penyusunan laporan keuangan, siswa diminta untuk lebih teliti,
bertanggung jawab dan memiliki keterampilan dalam proses penyusunan
dan pembuatan laporan, sehingga setiap siswa dapat memahami dengan
baik. Tetapi yang dilakukan oleh guru hanya melakukan penilaian sikap
sosial namun tidak menilai sikap spiritual. Bentuk instrumen penilaian
sikap sosial untuk siswa dengan cara menceklist pada angka yang sudah
ditentukan masing-masing skornya, dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8 Bentuk Instrumen Observasi Sikap Sosial
No Nama
peserta
didik
Indikator
Kedisi
-plinan
Tanggun
-gjawab
Kejujura
-n
Kerjasa-
ma
Percaya-
diri
1
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
Dst.
Menurut Widana (2017:3-6), karakteristik soal yang dibuat oleh guru
mata pelajaran Akuntansi meliputi pengukuran keterampilan berpikir tingkat
tinggi, berbasis permasalahan konstektual dan membentuk soal beragam.
Berdasarkan hasil analisis pada keterampilan soal yang dibuat oleh guru
mata pelajaran Akuntansi tidak beragam seperti yang disebutkan dalam teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
bahwa karakteristik soal HOTS adalah soal yang beragam, tetapi guru hanya
membuat soal dengan bentuk uraian. Selain bentuk soal yang tidak beragam
KKO yang digunakan oleh guru dalam menyusun soal masih ada soal yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat rendah yang berada di
tingkatan C1 (mengingat), sehingga dapat dikatakan bahwa soal yang dibuat
oleh guru belum dapat mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi. Soal
yang dibuat oleh guru tidak mengarahkan pada pembelajaran kontekstual,
tetapi dalam membuat soal guru masih mengarah pada teori. Berdasarkaan
analisis yang dilakukan pada penilaian pembelajaran maka dapat dikatakan
bahwa penilaian yang dibuat oleh guru belum sepenuhnya sesuai dengan
karakteristik soal HOTS menurut Widana (2017:3-6).
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap komponen dan
langkah-langkah pembelajaran dalam RPP, dapat diketahui bahwa rencana
pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru dapat dikatan sudah baik
dan sesuai dengan teori menurut Majid & Rohman. Hal tersebut
dikarenakan guru sudah mencantumkan identitas; yang meliputi nama
sekolah, kelas/semester, kompetensi dasar, indikator, dan alokasi waktu.
Selain itu guru juga sudah mencantumkan tujuan pembelajaran;
model/alat/bahan/sumber belajar dan penilaian, walaupun pada komponen
tujuan pembelajaran guru belum mencantumkan salah satu unsur yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
berupa unsur Degree (D). Namun secara keseluruhan komponen dan
langkah-langkah pembelajaran yaitu dalam RPP yang dibuat oleh guru
sudah baik.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa kompetensi
dasar yang tercantum dalam RPP adalah menganalisis dan menyusun,
dimana kata kerja tersebut berada pada level C4 dan C3. Kompetensi dasar
merupakan sasaran minimal yang harus digunakan oleh guru sebagai
pedoman dalam menyusun indikator pencapaian kompetensi, sehingga guru
perlu menyusun IPK dengan kata kerja minimal sesuai dengan kata kerja
operasional yang tercantum dalam KD atau guru dapat merumuskan IPK
dengan KKO yang lebih tinggi dari KKO yang tercantum dalam KD. Kata
kerja yang tercantum dalam indikator pencapaian kompetensi tersebut
belum mencapai pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, tetapi masih
didominasi oleh KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat
randah.
Rumusan IPK yang dibuat oleh guru kemudian diturunkan kedalam
tujuan pembelajaran. Berdasarkan analisis, tujuan pembelajaran yang dibuat
oleh guru sudah sesuai dengan IPK. Tujuan pembelajaran yang dibuat
dimaksudkan agar lebih mudah dalam memilih model, metode, media dan
urutan kegiatan. Dalam RPP, model yang digunakan oleh guru adalah
Discovery Learning. Discovery Learning ialah model pembelajaran yang
menuntut siswa pada kemandirian untuk menemkan sesuatu yang baru
melalui pengamatan atau percobaan, sehingga informasi yang didapat bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
diingat untuk jangka watu yang lama, sehingga model pembelajaran dan
tujuan pembelajaran dapat dikatakan sesuai.
Sedangkan metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab,
diskusi, penugasan, dan praktik. Salah satu metode pembelajaran yang
digunakan belum sesuai dengan model pembelajaran yang diterapkan yaitu
metode ceramah, karena melalui kegiatan ceramah siswa hanya dapat
menjelaskan kembali sehingga siswa susah dalam mendapatkan
pengetahuan baru melalui kegiatan ceramah, metode yang sudah sesuai
dengan model pembelajaran yaitu tanya jawab, diskusi, penugasan, dan
praktik. Metode tersebut dikatakan sudah sesuai dikarenakan dengan metode
tersebut sudah dapat melatih kemandirian siswa dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan.
Materi pembelajaran yang dicantumkan oleh guru sudah sesuai dengan
materi pembelajaran pada identitas dalam RPP. Mata pelajaran pada
identitas dalam RPP adalah akuntansi dasar dan materi dalam RPP adalah
laporan perusahaan dagang. Laporan keuangan merupakan bagian materi
yang termasuk dalam mata pelajaran akuntansi dasar. Langkah-langkah
pembelajaran yang diterapkan oleh guru pada RPP sudah meliputi kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup.
Penilaian pengetahuan dan keterampilan yang dibuat oleh guru harus
sesuai dengan materi yang diajarkan oleh guru di kelas. Penilaian
pengetahuan dan keterampilan yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan
materi yang diajarkan yaitu laporan keuangan, selaian harus sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
materi yang diajarkan penilaian pengetahuan dan keterampilan harus sesuai
dengan IPK yang sudah dirumuskan oleh guru. Soal pengetahuan yang
dibuat oleh guru sudah sesuai dengan IPK yang dirumuskan, dengan
menanyakan pengertian, penyesuaian, menyusun dan mengumpulkan
laporan keuangan, soal keterampilan yang dibuat oleh guru sudah sesuai
dengan IPK yang dirumuskan.
Berdasarkan karakteristik dalam menyusun langkah-langkah desain
pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
menurut Buku Pedoman Berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi (Ariayan, Pudjiastuti, Bestari, dan Zamroni, 2018 : 48-50), RPP yang
dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi kelas X di SMK 17 Seyegan
belum mampu mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Dikarenakan dalam pembuatan RPP guru belum mencantumkan 4C
(Creatifity, Critical Thinking, Comunication, Collaboration) di dalam
kegiatan inti pembelajaran. Akan tetapi guru sudah mampu menurunkan KD
ke dalam IPK, tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran yang
mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan
Kegiatan Pembelajaran
a. Wawancara
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti mengenai
hasil wawancara oleh guru mata pelajaran akuntansi, guru sudah
membuat desain RPP dengan berpedoman pada kurikulum 2013. Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
juga bertanya kepada guru lain melalui kegiatan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) tingkat kabupaten, melalui kegiatan tersebut sesama
guru bisa bertanya satu sama lain tentang RPP yang terbaru. Dalam hasil
wawancara, guru berusaha menerapkan kemampuan keterampilan
berpikir tingkat tinggi kepada siswa, dengan menggunakan metode dan
model yang sesuai, melalui metode dan model yang sesuai siswa dapat
menerima dan antusias dalam menjawab pertanyaan, hal ini dikarenakan
mayoritas siswa dikelas X akuntansi adalah perempuan, sehingga guru
tidak mempunyai kesulitan dalam menerapkan pembelajaran yang
mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, meskipun
ada beberapa siswa yang belum memahami secara jelas mengenai materi
yang disampaikan, guru berusaha mendekatkan diri kepada siswa dan
menjelaskan bagian-bagian yang belum siswa pahami.
Kesimpulan dari hasil wawancara adalah guru mencoba menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan metode dam model pembelajaran
yang dapat mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi,
tetapi ada beberapa sifat materi akuntansi yang masih membutuhkan
penjelasan dari guru, sehingga guru masih menerapkan metode ceramah
pada kegiatan pembelajaran dan belum mampu sepenuhnya membuat
soal penilaian yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
b. Observasi kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada saat kegiatan
pelaksanaan pembelajaran, kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh
guru mata pelajaran Akuntansi menurut Fadlillah (2014:182-187),
kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Berdasarkan hasil
observasi guru dikelas, pada kegiatan pendahuluan guru sudah
menerapkan kegiatan pendahuluan sesuai dengan teori menurut menurut
Fadlillah, hal ini dapat dilihat dari salam pembuka, pengkondisian siswa,
pengecekan kehadiran siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan
melakukan apresepsi yang dilakukan oleh guru dalam kelas.
Berdasarkan hasil observasi guru dalam kelas, pada kegiatan inti,
guru sudah menerapkan pembelajaran yang sesuai. Hal tersebut
dikarenakan pada kegiatan inti guru sudah menerapkan kegiatan 5M
(mengamati, menanya, mengumpulkan, mengasosiasi, mengomunikasi).
Dalam proses pembelajaran guru menerapkan model discovery learning.
Berdasarkan hasil observasi guru dalam kelas, pada kegiatan penutup,
guru sudah menerapkan kegiatan penutup sesuai dengan teori Fadlillah.
Guru sudah melakukan kegiatan rangkuman/kesimpulan, melakukan
kegiatan penilaian, melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan, pemberian tugas, merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk remidi, program pengayan dan memberikan tugas
individual maupun kelompok, serta menyampaikan rencana kegiatan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Berdasarkan obsevasi yang dilakukan guru sudah mengarahkan
siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal tersebut dikarenakan
penggunaan metode tanya jawab, diskusi, penugasan, dan praktik yang
dilakukan oleh guru, akan tetapi guru juga menggunakan metode
ceramah pada kegiatan pembelajaran, hal tersebut dikarenakan ada
beberapa materi yang mengharuskan guru melalukan penjelasan terhadap
materi tersebut. Tetapi secara keseluruhan guru sudah mengarahkan
siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Apabila dilihat dari persepsi siswa terhadap guru, sebagian siswa
menilai bahwa guru sudah menerapkan kegiatan pembelajaran yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan sebagian siswa
menilai bahwa guru belum menerapkan kegiatan pembelajaran yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal ini dapat dilihat
dari hasil analisis kuesioner yang telah dilakukan peneliti, dimana hasil
tersebut menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas adalah imbang dengan
presentase sebesar 50% adalah baik dan cukup baik, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh dari penilaian persepsi siswa
sama dengan hasil observasi yang dilakukan peniliti terhadap kegiatan
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas.
3. Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assessment)
Berdasarkan KKO yang digunakan dalam soal yang mencerminkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi menurut Sani (2016:103-104), soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
yang dibuat guru mata pelajaran Akuntansi belum mengarahkan siswa
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Karena KKO yang digunakan
dalam soal pengetahuan masih ada yang berada pada keterampilan
berpikir tingkat rendah. KKO yang berada pada kemampuan tingkat
rendah yaitu menjelaskan, menyebutkan, dan menyusun. Menjelaskan,
menyebutkan dan menyusun terdapat pada tingkatan rendah yaitu C1
(mengingat), C2 (memahami) dan C3 (mengaplikasikan). Selain
melakuka penilaian pengetahuan dan keterampilan guru seharusnya
melakukan penilaian sikap sosial dan sikap spiritual, tetapi pada
kenyataannya guru hanya melakukan penilaian sikap sosial pada siswa
kelas X akuntansi SMK17 Seyegan. Pada dasarnya sikap spiritual
memang dilakukan oleh guru mata pelajaran agama. Penilaian sikap juga
biasanya juga dilakukan oleh guru mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
Berdasarkan karasteristik soal HOTS menurut Widana (2017:3-6),
soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran akuntansi belum memuat
indikator berpikir tingkat tinggi yang mengarahkan siswa berpikir tingkat
tinggi. Soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran guru Akuntansi tidak
beragam seperti yang disebutkan dalam teori bahwa karakteristik soal
HOTS adalah soal yang beragam, tetapi guru hanya membuat soal hanya
dengan satu bentuk yaitu uraian. Selain bentuk soal yang tidak beragam,
KKO yang digunakan oleh guru dalam menyusun soal masih ada yang
berada pada KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
rendah yang berada ditingkatan C1 (mengingat), C2 (memahami), dan C3
(mengaplikasikan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), hasil observasi, kuesioner presepsi siswa dan sikap
ilmiah, soal penilaian, dan wawancara guru kelas X jurusan akuntansi SMK 17
Seyegan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru
Akuntansi kelas X Akuntansi di SMK 17 Seyegan belum memuat unsur
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Guru belum mampu sepenuhnya
menurunkan Kompetensi Dasar (KD) HOTS ke dalam Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK), tujuan pembelajaran, dan langkah-langkah
pembelajaran.
2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru akuntansi di SMK 17 Seyegan
kelas X Akuntansi belum mengimplementasikan kegiatan pembelajaran
yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Guru berusaha
menerapkan kegiatan pembelajaran 4C (Creatifity, Critical Thinking,
Comunication, Collaboration) yang mengarahkan siswa untuk berpikir
tingkat tinggi tetapi pelaksanaan kegiatan pembelajaran lebih didominasi
dengan kegiatan yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir
tingkat rendah, karena guru belum dapat mengimplementasikan model
pembelajaran discovery learning kedalam langkah-langkah keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
berpikir tingkat tinggi, dan guru belum sepenuhnya melakukan kegiatan
pembelajaran yang telah disusun dalam rancangan pelaksanaan
pembelajaran.
3. Penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru Akuntansi di
SMK 17 Seyegan kelas X Akuntansi belum memenuhi unsur pengukuran
yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Soal yang dibuat
oleh guru masih memuat kata kerja operasional yang ada pada taksonomi
Bloom di tingkat yang lebih rendah yaitu yang berada pada tingkat C1
(mengetahui), C2 (memahami), dan C3 (mengaplikasikan).
B. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa keterbatasan
penelitian sebagai berikut:
1. Terbatasnya soal latihan yang diberikan, yaitu hanya berupa soal pada
materi yang sedang dibahas, sehingga peneliti tidak dapat menganalisis
keseluruhan soal yang ada.
2. Terbatasnya waktu pada saat penelitian, hal ini dikarenakan materi kegiatan
belajar mengajar yang hampir selesai dan dikarenakan akan dilaksanakan
ulangan akhir semester.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Guru Mata Pelajaran Akuntansi
Guru hendaknya mempelajari pedoman pelaksanaan pembelajaran berpikir
tingkat tinggi dan mengimplementasikan di dalam pembelajaran. Terbukti
bahwa adanya pembelajaran berpikir tingkat tinggi dapat membantu siswa
mengembangkan kemampuan yang lebih mendalam mengenai
permasalahan ini.
2. Untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang sama
dengan penelitian ini dapat menambahkan masalah lain yang dilihat dari
perspektif yang berbeda agar mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih
mendalam mengenai permasalahan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
DAFTAR PUSTAKA
Al-Tabany, T. I. (2014:256-257). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Progresif, dan Kontrkstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya
Pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/TKI). Jakarta:
Kencana.
Arifin, Z. (2011:1-6). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Depdiknas. (2001). Pedoman umum penyusunan silabus berbasis kemampuan
dasar Siswa Sekolah Menengah Umum (SMU). Jakarta: Dikmenum.
Fadlillah. (2014:16). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,
SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Hamdayama, J. (2016:132). Metodologi Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hariyanto, S. d. (2011:9). Belajar dan Pembelajaran; Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hasan, I. (2002:82-83). Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Jihad, A., & Haris, A. (2012:56-57). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Kurniasih, I., & Sani, B. (2014:39-42). Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep &
Penerapan. Surabaya: Kata Pena.
Majid, A. (2013:73). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Majid, A. (2014:38-40). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran
SD/MI, SMP/MTS, & SMA/MA. Bandung: Interes Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Ridwan. (2016:102). Penilaian Autentik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ridwan. (2019:2). Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills).
Tangerang: Tsmart Printing.
Sani, R. A. (2014:98). Pembelajaran saintifik untuk kurikulum 2013. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sani, R. A. (2016:102). Penilaian Autentik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sani, R. A. (2019:2). Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking
Skills) . Tangerang: Tira Smart.
Sanjaya, W. (2006:67-68). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. (2018:327). Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta, cv.
Sunarti, & Rahmawati, S. (2014:4-5). Penilaian Dalam Kurikulum 2013
Membantu Guru dan Calon Guru Mengetahui Langkah-langkah Penilaian
Pembelajaran. Yogyakarta: Andi Offset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian dari Dikpora
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian dari Kampus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 3. Surat Izin Pernyataan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 4. Hasil Validasi Instrumen Rencana Pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 5. Hasil Validasi Instrumen Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran 6. Hasil Validasi Instrumen Penilaian Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 7. Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 8. Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Tabel 5.1 Hasil Analisis Kuesioner Presepsi Siswa
Skor Kriteria Jumlah
Siswa Presentase
93-132 Baik 10 50%
73-92 Cukup Baik 10 50%
33-72 Kurang Baik 0 0
Lampiran 9. Hasil Analisis Penilaian Persepsi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Pedoman Wawancara Guru
No. Butir Pertanyaan Jawaban
1.
Apakah guru melakukan
observasi pada siswa sebelum
membuat RPP?
Tidak, karena RPP disiapkan pada
saat sebelum pembelajaran, dan untuk
kelas X otomatis tidak ada observasi
yang dilakukan, karena RPP harus
sudah selesai sebelum pembelajaran
dimulai.
2.
Apakah guru bertanya pada
guru lain mengenai RPP yang
akan dibuat?
Iya, karena ada kelompok kecil di
lingkup sekolah setiap mata pelajaran
yang berkaitan, sehingga bisa saling
tanya jawab berkaitan dengan
pembuatan RPP dan apablila ada
perubahan dalam kurikulum 2013
guru dapat segera menyesuaikan.
3.
Apakah sebelum mengajar
guru sudah membuat RPP
dengan komponen yang
lengkap sesuai dengan format
kurikulum 2013?
Untuk RPP sudah sesuai dengan
format kurikulum 2013, akan tetapi
untuk kelengkapan bisa dikatan belum
lengkap, karena adanya perubahan
pada kurikulum yang terus terjadi.
4.
Apakah guru menerapkan
kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran yang
tertera dalam RPP?
Tidak, kegiatan pembelajaran yang
disusun belum sesuai dengan langkah-
langkah yang ada pada RPP dan
langkah-langkahnya belum
disesuaikan dengan kompetensi
dasarnya.
5.
Apakah guru mengalami
hambatan dalam menentukan
metode dan model
pembelajaran yang akan
digunakan untuk kegiatan
pembelajaran?
Iya, karena setiap materi memiliki
kompetensi dasar yang berbeda,
sehingga metode dan model
menyesuaikan dengan kemampuan
siswa.
6.
Apakah dalam proses
pembelajaran guru sudah
menerapkan 5M (Mengamati,
Menanya, Mengumpulkan
Informasi, Mengasosiasi, dan
Mengkomunikasikan)?
Iya, karena pada RPP juga guru sudah
mencantukan 5M dan pada saat proes
pembelajaran guru juga sudah
menerapkan 5M tersebut.
7
Apakah dalam proses
pembelajaran guru sudah
menerapkan 4C (Creativity,
Tidak selamanya guru menerapkan
4C dan guru juga melihat situasi dan
kondisi siswa. Didalam RPP guru
Lampiran 10. Hasil Analisis Wawancara Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
No. Butir Pertanyaan Jawaban
Critical Thinking,
Comunnication,
Collaboration)?
sudah mencantumkan 4C, akan tetapi
tidak selalu menerapkan 4C tersebut,
dan guru juga menyesuaikan dengan
materi yang dipelajari.
8.
Apakah guru menerapkan
kegiatan pembelajaran yang
bersifat mengarahkan siswa
pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi?
Iya, guru wajib menerapkan kegiatan
pembelajaran yang bersifat
mengarahkan siswa pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi,
guru selalu mengarahkan dan
menuntun siswa untuk dapat berpikir
tingkat tinggi.
9.
Apakah dalam proses
pembelajaran guru sudah
melaksanakan kegiatan
literasi?
Guru sudah melaksanakan kegiatan
literasi, setiap kompetensi baru guru
meminta siswa untuk membaca
terlebih dahulu.
10.
Apakah dalam proses
pembelajaran guru
menerapkan kegiatan
Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK)?
Guru sudah menerapkan kegiatan
PPK, setiap awal pembelajaran guru
melakukan pembenahan pada karakter
siswa yang kurang baik dan guru juga
selalu mengingatkan ataupun
menegur siswa apabila ada yang
kurang baik, entah itu sikap siswa
dalam mengikuti pembelajaran
ataupun cara berpakian siswa.
11.
Apakah guru menerapkan
model, metode, dan teknik
pembelajaran yang mampu
menumbuhkan partisipasi
siswa melalui kegiatan dikusi
dan pemecahan masalah?
Guru sudah menerapkan model,
metode, dan teknik pembelajaran
untuk menumbuhkan partisipasi siswa
dalam kegiatan diskusi dan
pemecahan masalah. Siswa biasanya
diminta untuk melakukan diskusi dan
pemecahan masalah pada kelompok
kecil.
12.
Apakah respon siswa sesuai
dengan apa yang diharapkan
oleh guru?
Tidak, karena dalam proses
pembelajaran tidak semua siswa
merespon gurunya.
13. Apakah siswa berperan aktif
dalam kegiatan pembelajaran?
Siswa tidak berperan aktif dalam
kegiatan pembelajaran, karena dalam
proses pembelajaran siswa masih
sangat pasif.
14.
Apakah siswa mengalami
kesulitan dalam kegiatan
pembelajaran?
Iya, siswa terkadang mengalami
kesulitan, apabila ada siswa yang
mengalami kesulitan dalam
memahami materi maka guru
menjelaskan materi tersebut sampai
siswanya dapat memahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
No. Butir Pertanyaan Jawaban
15.
Apakah saat proses
pembelajaran ada hambatan
dalam pengelolaan kelas ?
Secara umum hambatan dalam proses
belajar mengajar tentunya ada,
misalnya siswa mengobrol dengan
teman sebangku sehingga akan
membuat konsentrasi siswa dalam
belajar tidak fokus.
16.
Apakah guru berjalan keliling
untuk memantau aktivitas
belajar siswa saat kegiatan
diskusi guna memastikan
bahwa setiap siswa berperan
aktif?
Guru selalu berkeliling untuk
memantau aktivitas siswa dalam
berdiskusi dan selalu menanyakan
soal yang kurang dipahami oleh
siswa.
17.
Apakah ada hambatan yang
berasal dari siswa pada saat
proses pembelajaran
berlangsung?
Hambatan dari siswa tentunya ada,
misalnya ada beberapa siswa yang
kurang mampu dalam memahami
materi, sehingga guru harus
mendekati siswa dan menjelaskan
materi sampai siswa tersebut dapat
memahami.
18.
Apakah saat melaksanakan
kegiatan proses pembelajaran
guru dapat mengelola kelas
dengan waktu yang efektif dan
efisien?
Guru tidak selamanya melakukan
refleksi pada akhir dikarenakan waktu
yang terkadang tidak mencukupi.
19.
Apakah guru melakukan
refleksi pada akhir
pembelajaran tentang materi
yang masih belum dipahami
siswa?
Guru selalu melakukan refleksi pada
akhir pembelajaran dan guru selalu
menanyakan kepada siswa tentang
materi yang belum dipahami.
20.
Apakah guru mengadakan
remedial untuk memperbaiki
nilai ujian siswa yang masih
dibawah KKM?
Guru selalu melakukan remedial
untuk siswa yang nilainya masih
dibawah KKM. Biasanya guru
meminta siswa untuk mengerjakan
soal yang sama dan dikerjakan
dirumah ataupun disekolah, setelah
selesai guru memberikan soal yang
mirip untuk menguji pemahaman
siswa terhadap materi tersebut.
21.
Apakah guru memberikan
kesimpulan pada akhir
pembelajaran terkait materi
yang telah dibahas?
Guru selalu memberikan kesimpulan
diakhir pembelajaran dan guru selalu
memberikan soal untuk menguji
pemahaman siswa terhadap materi
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
No. Komponen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Keterangan
1 2 3 4
1. Guru sudah mencantumkan satuan
pendidikan. √
2. Guru sudah mencantumkan kelas/semester. √
3. Guru sudah mencantumkan mata pelajaran. √
4. Guru sudah mencantumkan tema pelajaran. √
5. Guru sudah mencantumkan alokasi waktu. √
6. Guru sudah mencantumkan KI 1-KI 4. √
7. Guru sudah mencantumkan Kompetensi
Dasar (KD). √
8. Guru membuat Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) sudah sesuai dengan
Kompetensi Dasar (KD). √
9. IPK yang dibuat oleh Guru sudah
menggunakan KKO yang mengarah pada
ranah kognitif menganalisis, mengevaluasi,
dan mencipta.
√
10. Guru membuat tujuan pembelajaran sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi yang
didalamnya terdapat kegiatan literasi dan
PPK.
√
11.
Tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru
mengandung 3 objek yaitu:
a. Pendekatan, model dan metode, √
b. Materi pembelajaran, √
c. PPK yang akan dicapai. √
12. Guru mencantumkan fakta sesuai dengan
materi yang berkaitan dalam kehidupan
sehari-hari. √
13. Guru mencantumkan konsep materi sesuai
dengan materi pembelajaran. √
14. Guru mencantumkan prosedur untuk
memudahkan siwa dalam proses
pembelajaran. √
15. Guru mencantumkan unsur metakognitif
untuk mengarahkan siswa pada kemampuan
berpikir tingkat tinggi. √
16. Guru mencantumkan pendekatan yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran, yaitu:
Lampiran 11. Hasil Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
No. Komponen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Keterangan
1 2 3 4
a. Pendekatan Saintifik √
b. Pendekatan Kontekstual √
17.
Guru mencantumkan model pembelajaran:
a. Problem Based Learning √
b. Discovery Learning √
c. Project Based Learning (PBL) √
d. Inquiry Learning √
18.
Guru mencantumkan metode pembelajaran:
a. Diskusi √
b. Ceramah √
c. Tanya jawab √
d. Penugasan √
e. Eksperimen √
f. Demonstrasi √
g. Simulasi √
19.
Guru mencantumkan sumber belajar dan
media belajar tercetak berupa:
a. Koran √
b. LKS √
c. Modul √
d. Buku √
20.
Guru mencantumkan sumber belajar dan
media belajar non cetak berupa:
a. Video √
b. Power Point √
c. Internet √
21.
Guru mencantumkan kegiatan pendahuluan
dalam RPP berupa:
a. Salam pembuka √
b. Doa pembuka √
c. Pengkondisian kelas √
d. Presensi siswa √
e. Kegiatan apersepsi √
f. Mengulang kembali materi sebelumnya √
g. Penyampaian tujuan pembelajaran √
22.
Guru mencantumkan kegiatan inti dalam RPP
berupa:
a. PPK dan literasi √
b. Kegiatan 4C atau Kegiatan 5M √
23.
Guru mencantumkan kegiatan penutup dalam
RPP berupa:
a. Memberikan umpan balik kepada siswa √
b. Membuat kesimpulan bersama dengan √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
No. Komponen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Keterangan
1 2 3 4
siswa
c. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR)
pada peserta didik √
d. Memberikan tugas untuk membaca
materi pertemuan berikutnya √
e. Mencantumkan kegiatan refleksi √
f. Mengakhiri pembelajaran dengan salam √
24.
Guru mencantumkan penilaian sikap berupa:
a. Spiritual √
b. Sosial √
25.
Guru melakukan penilaian pengetahuan pada
siswa berupa:
a. Tes tertulis √
b. Tes lisan √
26.
Guru melakukan penilaian keterampilan
sesuai dengan teknik dan bentuk penilaian
autentik.
√
27.
Guru melakukan teknik penilaian sikap
berupa:
a. Jurnal √
b. Ceklis √
28. Guru melakukan teknik penilaian
pengetahuan berupa tes tertulis. √
29. Guru melakukan teknik penilaian
keterampilan berupa penilaian kinerja. √
30.
Bahasa yang digunakan guru dalam
pembuatan RPP sudah sesuai dengan Ejaan
Bahasa Indonesia (EBI) yang baik dan benar. √
31.
RPP yang dibuat guru sudah menggunakan
kalimat baku sesuai dengan Kamus Besar
Bahasa Indoesia (KBBI). √
32.
RPP yang dibuat guru sudah menggunakan
pola kalimat yang lengkap sesuai dengan
struktur SPOK. √
33. RPP yang dibuat guru sudah menggunakan
istilah yang mudah dipahami. √
34. RPP yang dibuat guru tidak mengandung
makna ambigu. √
Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berbasis HOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
No. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Keterangan
Ya Tidak
1. IPK yang dibuat oleh Guru sudah menggunakan KKO
yang mengarah pada ranah kognitif menganalisis. √
2. IPK yang dibuat oleh Guru sudah menggunakan KKO
yang mengarah pada ranah kognitif mengevaluasi. √
3. IPK yang dibuat oleh Guru sudah menggunakan KKO
yang mengarah pada ranah kognitif mencipta. √
4. Tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru sesuai
dengan IPK √
5. Guru mencantumkan fakta sesuai dengan materi
pembelajaran. √
6. Guru mencantumkan konsep materi sesuai dengan
materi pembelajaran. √
7. Guru mencantumkan prosedur untuk memudahkan
siswa dalam proses pembelajaran. √
8. Guru mencantumkan unsur metakognitif untuk
mengarahkan siswa pada kemampuan berpikir tingkat
tinggi.
√
9. Guru mencantumkan pendekatan yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran pendekatan saintifik/ pendekatan
kontekstual
√
10. Guru mencantumkan metode pembelajaran diskusi
√
11. Guru mencantumkan metode pembelajaran penugasan √
12. Guru mencantumkan metode pembelajaran
eksperimen √
13. Guru mencantumkan metode pembelajaran
demonstrasi √
14 Guru mencantumkan metode pembelajaran simulasi √
15. Guru mencantumkan sumber belajar dan media belajar √
16. Guru mencantumkan kegiatan pendahuluan √
17. Guru mencantumkan kegiatan inti √
18. Guru mencantumkan kegiatan penutup √
19. Guru mencantumkan penilaian sikap spiritual √
20. Guru mencantumkan penilaian sikap sosial √
21. Guru melakukan penilaian pengetahuan pada siswa
berupa tes tertulis √
22. Guru melakukan penilaian pengetahuan pada siswa
berupa tes lisan √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
23. Guru melakukan penilaian keterampilan sesuai dengan
teknik dan bentuk penilaian autentik. √
24. Guru melakukan teknik penilaian sikap berupa jurnal
√
25. Guru melakukan teknik penilaian sikap berupa ceklis
√
26. Guru melakukan teknik penilaian pengetahuan berupa
tes tertulis. √
27. Guru melakukan teknik penilaian keterampilan berupa
penilaian kinerja. √
Total 13 14
Lampiran 12. Hasil Analisis Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas
Petunjuk:
Berilah tanda (v) pada kolom skor sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru di dalam kelas, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang dan sering tidak melakukan
1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
1.
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran guru
sudah menyiapkan RPP untuk menjadi pedoman
mengajar di dalam kelas dengan komponen yang
sesuai dengan format RPP kurikulum 2013.
√
2. Sebelum memulai pelajaran guru mengucapkan
salam. √
3. Siswa menjawab salam dari guru. √
4. Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama. √
5. Salah satu siswa mengajukan diri untuk memimpin
doa. √
6. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru
memeriksa kebersihan kelas. √
7. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru
memeriksa kerapian ruang kelas. √
8.
Guru memeriksa kerapian seragam/pakaian yang
dipakai oleh siswa sebelum memulai kegiatan
pembelajaran di kelas.
√
9. Sebelum kegiatan pembelajaran guru mengecek
kehadiran siswa. √
10. Sebelum kegiatan pembelajaran guru mengulang
materi pertemuan sebelumnya. √
11.
Sebelum masuk ke materi pembelajaran guru
melakukan kegiatan apersepi dan memotivasi
siswa.
√
12.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-
hari.
√
13.
Guru menyampaikan materi pembelajaran
berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi
yang akan dicapai.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
14. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. √
15. Guru melakukan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) yang tercermin dalam proses pembelajaran. √
16. Guru melakukan literasi yang tercermin dalam
proses pembelajaran. √
17.
Guru melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarahkan siswa untuk melaksanakan kegiatan
4C (creavity, critical thinking, communication,
collaboration) atau 5M (Mengamati, Menanya,
Mengumpulkan informasi, Mengasosiasikan dan
Mengkomunikasikan).
√
18. Guru merespon positif pendapat yang disampaikan
siswa. √
19. Guru memberikan penguatan atas hasil diskusi
siswa. √
20. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran. √
21. Guru memberikan PR untuk dikerjakan di rumah. √
22. Guru meminta siswa untuk membaca materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. √
23. Guru bersama siswa melakukan refleksi bersama
tentang kegiatan pembelajaran sudah berlangsung. √
24. Guru memberikan salam saat pembelajaran
berakhir. √
25.
Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
pendekatan:
a. Pendekatan saintifik √
b. Pendekatan kontekstual √
26.
Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
model:
a. Discovery learning √
b. Problem based learning √
c. Project based lerning √
d. Inquiry based learning √
27.
Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
metode:
a. Metode diskusi √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
b. Metode ceramah √
c. Metode tanya jawab √
d. Metode penugasan √
e. Metode eksperimen √
f. Metode demonstrasi √
g. Metode simulasi √
28.
Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
media cetak:
a. Buku √
b. Koran √
c. LKS √
d. Modul √
29.
Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan
media noncetak:
a. Internet √
b. Video √
c. Power point √
30. Guru sudah menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia
(EBI) yang baik dan benar. √
31. Guru sudah menggunakan kalimat baku yang
sudah sesuai dengan KBBI. √
32. Guru sudah menggunaka pola kalimat yang sesuai
dengan (SPOK). √
33. Guru menggunakan istilah yang mudah dipahami
oleh siswa. √
34. Kalimat yang disampaikan oleh guru tidak
mengandung makna ambigu. √
35. Dalam menyampaikan materi, guru menggunakan
bahasa yang jelas. √
36.
Dalam menjelaskan materi, kalimat yang
diucapkan oleh guru dapat didengar siswa dengan
baik.
√
37. Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan
jeda yang tepat sehingga informasi atau materi √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh
siswa.
38. Dalam menjelaskan materi, struktur kalimat yang
digunakan oleh guru sudah tepat. √
39. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan runtut. √
40. Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan
bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. √
41. Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan
istilah yang sering didengar siswa. √
42. Guru memandang siswa dengan sewajarnya. √
43. Guru menggunakan gerak tangan untuk
memudahkan siswa saat guru menjelaskan. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Berbasis HOTS
No. Aspek yang diamati Keterangan
Ya Tidak
1.
Sebelum masuk ke materi pembelajaran guru
melakukan kegiatan apersepi dan
memotivasi siswa.
√
2.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai dan mengaitkan dengan
kehidupan sehari-hari.
√
3.
Guru menyampaikan materi pembelajaran
berdasarkan Indikator Pencapaian
Kompetensi yang akan dicapai.
√
4.
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh
guru disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik.
√
5.
Guru melakukan Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) yang tercermin dalam proses
pembelajaran.
√
6. Guru melakukan literasi yang tercermin
dalam proses pembelajaran. √
7.
Guru melakukan kegiatan pembelajaran
yang mengarahkan siswa untuk
melaksanakan kegiatan 4C (creavity, critical
thinking, communication, collaboration).
√
8
Guru melakukan kegiatan pembelajaran
yang mengarahkan siswa untuk
melaksanakan kegiatan 5M (Mengamati,
Menanya, Mengumpulkan informasi,
Mengasosiasikan dan Mengkomunikasikan).
√
9. Guru memberikan penguatan atas hasil
diskusi siswa. √
10. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran. √
11. Guru memberikan PR untuk dikerjakan di
rumah. √
12.
Dalam kegiatan pembelajaran guru
menggunakan pendekatan saintifik/
pendekatan kontekstual.
√
13. Dalam kegiatan pembelajaran guru
menggunakan metode diskusi. √
14. Dalam kegiatan pembelajaran guru
menggunakan metode penugasan. √
15. Dalam kegiatan pembelajaran guru
menggunakan metode eksperimen. √
16. Dalam kegiatan pembelajaran guru √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
No. Aspek yang diamati Keterangan
Ya Tidak
menggunakan metode demonstrasi.
17. Dalam kegiatan pembelajaran guru
menggunakan metode simulasi. √
18. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan
runtut. √
Total 9 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Instrumen Analisis Kegiatan Penilaian Pembelajaran (Assesment)
No. Kriteria Penilaian Keterampilan
1 2 3 4
1.
Soal yang dibuat oleh guru masih
menggunakan KKO yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat rendah yaitu
mengingat.
√
2.
Soal yang dibuat oleh guru masih
menggunakan KKO yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat rendah yaitu
memahami.
√
3.
Soal yang dibuat oleh guru masih
menggunakan KKO yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat rendah yaitu
menerapkan.
√
4.
Soal yang dibuat oleh guru masih
menggunakan KKO yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu
menganalisis.
√
5.
Soal yang dibuat oleh guru masih
menggunakan KKO yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu
mengevaluasi.
√
6.
Soal yang dibuat oleh guru masih
menggunakan KKO yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu dan
mencipta.
√
7.
Soal yang dibuat oleh guru sudah sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi pada
RPP.
√
8.
Soal yang dibuat oleh guru sudah
menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
yang baik dan benar.
√
9.
Soal yang dibuat oleh guru sudah
menggunakan kalimat baku sesuai dengan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
√
10.
Soal yang dibuat oleh guru sudah
menggunakan pola kalimat yang lengkap sesuai
dengan struktur SPOK.
√
11. Dalam pembuatan soal, guru menggunakan
bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. √
12. Soal yang dibuat oleh guru tidak mengandung √
Lampiran 13. Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
No. Kriteria Penilaian Keterampilan
1 2 3 4
lebih dari satu makna.
13. Soal yang dibuat oleh guru tidak bergantung
dengan soal sebelumnya. √
14.
Dalam penyampaian instruksi pengerjaan soal,
guru menggunakan bahasa yang mudah
dipahami oleh siswa.
√
15.
Dalam penyampaian instruksi pengerjaan soal,
guru menggunakan intonasi yang dapat
didengar oleh seluruh siswa di dalam kelas.
√
16.
Dalam menyampaikan intruksi pengerjaan soal
guru menggunakan jeda yang tepat sehingga
informasi yang disampaikan dapat diterima
dengan baik oleh siswa.
√
17.
Dalam penyampaian instruksi pengerjaan soal,
guru menggunakan kalimat yang sederhana/
tidak bertele-tele.
√
18.
Dalam penyampaian instruksi pengerjaan soal,
guru menggunaka kalimat yang efektif dan
efisien.
√
19. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan
materi yang diajarkan. √
20. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan
tujuan pembelajaran dalam RPP. √
21. Soal yang dibuat oleh guru berdasarkan
perbedaan kemampuan tiap siswa. √
22.
Terdapat 2 macam penilaian sikap yang
dilakukan oleh guru pada siswa, yaitu:
a. Spiritual √
b. Sosial √
23.
Terdapat penialaian pengetahuan yang
dilakukan oleh guru pada siswa:
a. Tes tertulis √
b. Tes lisan √
24. Guru melakukan penilaian keterampilan sesuai
dengan teknik dan bentuk penilaian autentik. √
25.
Guru melakukan teknik penilaian untuk
menilai:
a. Sikap √
b. Pengetahuan √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
No. Kriteria Penilaian Keterampilan
1 2 3 4
c. Keterampilan √
26.
Guru memberikan remedial bagi siswa yang
masih memiliki nilai yang belum mencapai
KKM.
√
27. Guru memberikan pengayaan bagi siswa yang
nilainya sudah diatas KKM. √
Instrumen Analisis Kegiatan Penilaian Pembelajaran (Assesment) Berbasis
HOTS
No. Kriteria Penilaian Keterangan
Ya Tidak
1. Soal yang dibuat oleh guru masih
menggunakan KKO yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu
menganalisis.
√
2. Soal yang dibuat oleh guru masih
menggunakan KKO yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu
mengevaluasi.
√
3. Soal yang dibuat oleh guru masih
menggunakan KKO yang mengarah pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu dan
mencipta.
√
4. Soal yang dibuat oleh guru sudah sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi pada
RPP.
√
5. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan
materi yang diajarkan. √
6. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan
tujuan pembelajaran dalam RPP.
√
7. Soal yang dibuat oleh guru berdasarkan
perbedaan kemampuan tiap siswa √
8. Guru melakukan penilaian sikap spiritual √
9. Guru melakukan penilaian sikap Sosial √
10. Guru melakukan penilaian pengetahuan berupa
Tes tertulis √
11. Guru melakukan penialaian pengetahuan
berupa tes lisan √
12. Guru melakukan penilaian keterampilan sesuai
dengan teknik dan bentuk penilaian autentik.
√
13. Guru melakukan teknik penilaian untuk
menilai sikap √
14. Guru melakukan teknik penilaian untuk √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
No. Kriteria Penilaian Keterangan
Ya Tidak
menilai pengetahuan
15. Guru melakukan teknik penilaian untuk
menilai keterampilan √
16. Guru memberikan remedial bagi siswa yang
masih memiliki nilai yang belum mencapai
KKM.
√
17. Guru memberikan pengayaan bagi siswa yang
nilainya sudah diatas KKM.
√
Total 8 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP 11 )
Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK 17 SEYEGAN
Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar
Kompetensi Keahlian : Akuntansi Keuangan dan Lembaga
Kelas/Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Alokasi Waktu : 20 x 45 menit (8 kali pertemuan)
Pertemuan ke : 5-8
Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan scientific dengan menggunakan model pembelajaran
discovery learning dengan metode Tanya jawab, diskusi, presentasi peserta
didik dapat Menganalisis perusahaan dagang serta permasalahan dan cara
mengatasi.
Kompetensi Inti :
KI 3.Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan
Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan
kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
Lampiran 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
D. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.11 Menganalisis perkiraan untuk
menyusun laporan
keuangan
Menganalisis pengertian perusahaan
dagang
Menganalisis jurnal penyesuaian
yang umumnya dibuat
Menganalisis jurnal penyesuaian
untuk persediaan barang dagang
Menyusun neraca lajur
Menyusun akun harga pokok
penjualan
Menyusun laporan perusahaan
dagang skala kecil
Menyusun neraca saldo
4.11 Menyusun laporan keuangan Kumpulkanlah unsur-unsur yang
termasuk laporan keuangan
Menyusun laporan keuangan
E. Materi Pembelajaran
1. Faktual : Pengertian perusahaan dagang
2. Konseptual :
- Jurnal penyesuaian yang umumnya dibuat
- Jurnal penyesuaian untuk persediaan barang dagang
3. Oprasional
- Neraca lajur
- Akun harga pokok penjualan
4. Metakognitif
- Laporan perusahaan dagang skala kecil
- Neraca saldo
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, dan
praktik
G. Media Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja siswa
Lembar penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
LCD Proyektor
Alat/Bahan :
Papan tulis dan spidol
Laptop dan infocus
H. Sumber Belajar
Buku Akuntansi siswa kelas X
- Akuntansi Dasar, Sari Dwi Astuti, 2018, Mediatama
- Akuntansi Dasar, Sri Hartati, Yatimatun Nafi‟ah, 2018, PT Gramedia
Buku refensi yang relevan
Lingkungan setempat
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-5
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu dan
mengucapkan salam.
Ketua kelas memimpin doa saat
pembelajaran akan dimulai.
Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen
siswa.
Guru memberikan informasi mengenai
kompetensi, meteri, serta tujuan
pembelajaran
Menjelaskan penilaian yang dilakukan.
Memberikan Pre Tes
Mengelompokkan siswa
10 menit
Inti Pemberian rangsangan
1. Mengamati
Peserta didik membaca modul atau buku
untuk mengulas tentang pengertian jurnal
penyesuaian perusahaan dagang skala kecil
Peserta didik mendengarkan penjelasan dari
guru tentang materi yang disampaikan
Identifikasi masalah
2. Menanya
Peserta didik mengajukan pertanyaan –
pertanyaan berdasarkan hasil pengamatannya
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dan guru menjawab dengan
115 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
jelas apa yang belum dipahami oleh peserta
didik
Pengumpulan data
3. Mengumpulkan Informasi
Guru membagi kelas dalam beberapa
kelompok
Peserta didik diberikan soal tentang jurnal
penyesuaian pada perusahaan dagang yang
berbeda dengan penyesuaian dalam
perusahaan jasa
Guru mengamati cara kerja peserta didik
serta memberikan arahan apabila terdapat
peserta didik yang membutuhkan bantuan
Pembuktian
4. Menalar
Guru meminta peserta didik untuk
menganalisis pengertian jurnal penyesuaian
pada perusahaan dagang
Peserta didik menganalisis jurnal penyesuaian
Menarik kesimpulan
5. Mengomunikasikan
Guru menugaskan peserta didik untuk
menyajikan hasil diskusi tentang jurnal
penyesuaian perusahaan dagang yang telah
dibuat dengan jujur
peserta didik menyajikan hasil diskusi
tentang jurnal penyesuaian yang telah dibuat
dengan jujur
Peserta Didik lain memberi tanggapan hasil
presentasi
Peserta Didik lain memperbaiki hasil
presentasi dan membuat kesimpulan tentang
jurnal penyesuaian perusahaan dagang
Penutup
Guru melakukan tanya jawab dengan
peserta didik untuk membuat rangkuman
materi belajar tentang jurnal penyesuaian
perusahaan dagang
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran,
dan motivasi untuk tetap semangat serta
mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi baru yang lebih
10 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
menantang.
Guru melakukan evaluasi
Guru memberikan informasi materi
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
Pertemuan ke-6
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu dan
mengucapkan salam.
Ketua kelas memimpin doa saat
pembelajaran akan dimulai.
Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen
siswa.
Guru memberikan informasi mengenai
kompetensi, meteri, serta tujuan
pembelajaran
Menjelaskan penilaian yang dilakukan.
Memberikan Pre Tes
Mengelompokkan siswa
10 menit
Inti Pemberian rangsangan
1. Mengamati
Peserta didik membaca modul atau buku
untuk mengulas tentang jurnal penyesuaian
dan memasukkan ke neraca lajur
Peserta didik mendengarkan penjelasan dari
guru tentang materi yang disampaikan
Identifikasi masalah
2. Menanya
Peserta didik mengajukan pertanyaan–
pertanyaan berdasarkan hasil pengamatannya
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dan guru menjawab dengan
jelas apa yang belum dipahami oleh peserta
didik
Pengumpulan data
3. Mengumpulkan Informasi
Guru membagi kelas dalam beberapa
kelompok
Peserta didik diberikan soal diskusi tentang
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
jurnal penyesuaian dan cara memasukkan ke
kolom neraca lajur
Peserta didik mengerjakan soal-soal
Guru mengamati cara kerja peserta didik serta
memberikan arahan apabila terdapat peserta
didik yang membutuhkan bantuan
Pembuktian
4. Menalar
Guru meminta peserta didik untuk
menganalisis akun akun yang diperlukan
untuk penyesuaian dan cara memasukkan ke
kolom neraca lajur
Peserta didik menganalisis akun akun yang
diperlukan untuk penyesuaian dan neraca
lajur
Menarik kesimpulan
5. Mengomunikasikan
Guru menugaskan peserta didik untuk
menyajikan hasil dikusi tentang akun akun
yang diperlukan untuk menyusun neraca lajur
yang telah dibuat dengan jujur
Peserta didik menyajikan hasil dikusi tentang
akun akun yang diperlukan untuk menyusun
neraca lajur yang telah dibuat dengan jujur
Peserta Didik lain memberi tanggapan hasil
presentasi
Peserta Didik lain memperbaiki hasil
presentasi dan membuat kesimpulan diskusi
tentang akun akun yang diperlukan untuk
menyusun neraca lajur yang telah dibuat
dengan jujur
Penutup Guru melakukan tanya jawab dengan
peserta didik untuk membuat rangkuman
materi belajar
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran,
dan motivasi untuk tetap semangat serta
mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi baru yang lebih
menantang.
Guru melakukan evaluasi
Guru memberikan informasi materi
10 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
Pertemuan ke-7
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu dan
mengucapkan salam.
Ketua kelas memimpin doa saat
pembelajaran akan dimulai.
Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen
siswa.
Guru memberikan informasi mengenai
kompetensi, meteri, serta tujuan
pembelajaran
Menjelaskan penilaian yang dilakukan.
Memberikan Pre Tes
Mengelompokkan siswa
10 menit
Inti Pemberian rangsangan
1. Mengamati
Peserta didik membaca modul atau buku
untuk mengulas tentang penyusunan laporan
keuangan perusahaan dasar dari neraca lajur
Peserta didik mendengarkan penjelasan dari
guru tentang materi yang disampaikan
Identifikasi masalah
2. Menanya
Peserta didik mengajukan pertanyaan–
pertanyaan berdasarkan hasil pengamatannya
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dan guru menjawab dengan
jelas apa yang belum dipahami oleh peserta
didik
Pengumpulan data
3. Mengumpulkan Informasi
Guru membagi kelas dalam beberapa
kelompok
Peserta didik diberikan soal diskusi tentang
penyusunan laporan keuangan perusahaan
115 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
dasar dari neraca lajur
Peserta didik mengerjakan soal-soal
Guru mengamati cara kerja peserta didik serta
memberikan arahan apabila terdapat peserta
didik yang membutuhkan bantuan
Pembuktian
4. Menalar
Guru meminta peserta didik untuk
menganalisis akun akun yang diperlukan
dalam penyusunan laporan keuangan
perusahaan dagang
Peserta didik menganalisis akun akun yang
diperlukan untuk penyusunan laporan
keuangan perusahaan dagang
Menarik kesimpulan
5. Mengomunikasikan
Guru menugaskan peserta didik untuk
menyajikan hasil dikusi tentang penyusunan
laporan keuangan perusahaan dagang yang
telah dibuat dengan jujur
Peserta didik menyajikan hasil dikusi tentang
penyusunan laporan keuangan perusahaan
dagang yang telah dibuat dengan jujur
Peserta Didik lain memberi tanggapan hasil
presentasi
Peserta Didik lain memperbaiki hasil
presentasi dan membuat kesimpulan diskusi
tentang penyusunan laporan keuangan
perusahaan dagang yang telah dibuat dengan
jujur
Penutup Guru melakukan tanya jawab dengan
peserta didik untuk membuat rangkuman
materi
Peserta didik menilai hasil pencatatan
penyusunan laporan keuangan perusahaan
dagang
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran,
dan motivasi untuk tetap semangat serta
mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi baru yang lebih
menantang.
Guru melakukan evaluasi
10 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
Guru memberikan informasi materi
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
Pertemuan Ke-8
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu dan
mengucapkan salam.
Ketua kelas memimpin doa saat
pembelajaran akan dimulai.
Guru mengisi agenda kelas dan mengabsen
siswa.
Guru memberikan informasi mengenai
kompetensi, meteri, serta tujuan
pembelajaran
Menjelaskan penilaian yang dilakukan.
Memberikan Pre Tes
Mengelompokkan siswa
10 menit
Inti Pemberian rangsangan
1. Mengamati
Peserta didik membaca modul atau buku
untuk mengulas tentang jurnal penyesuaian
perusahaan dagang, neraca lajur sampai
penyusunan laporan keuangan
Identifikasi masalah
2. Menanya
Peserta didik mengajukan pertanyaan–
pertanyaan berdasarkan hasil pengamatannya
Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dan guru menjawab dengan
jelas apa yang belum dipahami oleh peserta
didik
Pengumpulan data
3. Mengumpulkan Informasi
Guru membagi kelas dalam beberapa
kelompok
Peserta didik diberikan soal diskusi tentang
jurnal penyesuaian perusahaan dagang dan
soal-soal lain yang berkaitan dengan transaksi
perusahaan dagang
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
Peserta didik mengerjakan soal-soal
Guru mengamati cara kerja peserta didik serta
memberikan arahan apabila terdapat peserta
didik yang membutuhkan bantuan
Pembuktian
4. Menalar
Guru meminta peserta didik untuk
menganalisis jurnal penyesuaian perusahaan
dagang dan soal-soal lain yang berkaitan
dengan transaksi perusahaan dagang
Peserta didik menganalisis jurnal penyesuaian
perusahaan dagang dan soal-soal lain yang
berkaitan dengan transaksi perusahaan dagang
Menarik kesimpulan
5. Mengomunikasikan
Guru menugaskan peserta didik untuk
menyajikan hasil dikusi tentang akun akun
yang diperlukan untuk penyesuaian dan soal-
soal lain yang berkaitan dengan transaksi
perusahaan dagang yang telah dibuat dengan
jujur
Peserta didik menyajikan hasil dikusi tentang
akun akun yang diperlukan untuk
penyesuaian dan soal-soal lain yang berkaitan
dengan transaksi perusahaan dagang yang
telah dibuat dengan jujur
Peserta Didik lain memberi tanggapan hasil
presentasi
Peserta Didik lain memperbaiki hasil
presentasi dan membuat kesimpulan diskusi
tentang akun akun yang diperlukan untuk
penyesuaian dan soal-soal lain yang berkaitan
dengan transaksi perusahaan dagang yang
telah dibuat dengan jujur
Penutup Guru melakukan tanya jawab dengan
peserta didik untuk membuat rangkuman
materi
Peserta didik menilai hasil pencatatan
penyusunan jurnal penyesuaian akun akun
yang diperlukan untuk penyesuaian dan soal-
soal lain yang berkaitan dengan transaksi
perusahaan dagang yang telah dibuat dengan
10 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Kegiatan Deskripsi Pembelajaran Alokasi
Waktu
jujur
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran,
dan motivasi untuk tetap semangat serta
mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi baru yang lebih
menantang.
Guru melakukan evaluasi
Guru memberikan informasi materi
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
J. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik penilaian
a. Teknik : Observasi, Non Test dan Test (test otentik)
b. Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis Pilihan Ganda, essay, dan lisan
Penilaian keterampilan : Pembuatan laporan keuangan
Penilaian sikap : Jurnal
2. Instrument Penilaian
a. Kisi-Kisi dan Soal
Kompeten
si Dasar Indikator Materi
Indikator
Soal
Bentu
k
Soal
NO
Soal
3.11
Menganali
sis
perkiraan
untuk
menyusun
laporan
keuangan
3.11.1
Menjelask
an laporan
perusahaan
dagang
skala kecil
3.11.2
Menyusun
neraca
saldo
Pengertia
n jurnal
penyesuai
an
Penyusun
an Neraca
lajur
Penyusun
an laporan
keuangan
Menjelaskan
Pengertian
jurnal
penyesuaian
Penyesuaian
untuk
persediaan
barang
dagang
Cara
penyusunan
laporan
keuangan
Essay
I.
1-4
4.11
Menyusun
laporan
keuangan
4.11.1
Melakukan
pengumpul
an yang
termasuk
unsur-
Disajikan
soal untuk
disusun jurnal
penyesuaian
dan
penyusunan
laporan
Essay
II. 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Kompeten
si Dasar Indikator Materi
Indikator
Soal
Bentu
k
Soal
NO
Soal
unsur
laporan
keuangan
4.11.2
Menyusun
laporan
keuangan
keuangan
3. Instrumen Penilaian Sikap
No Nama
peserta
didik
Indikator
Kedisi
plinan
Tanggun
gjawab
Kejujura
n
Kerjasa
ma
Percaya
diri
1
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
dst...
Sleman, … Januari 2019
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Dra. Eny Pujiasri, M.M Khusnawati Hidayah, S.Pd
NIP. 19640306 198903 2 005
LAMPIRAN
Materi Pembelajaran
A. Pengertian Jurnal Penyesuaian Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo
akun yang belum sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada akhir periode
dalam membuat laporan keuangan. Data yang digunakan untuk menyusun
jurnal penyesuaian adalah bukti memorial.
B. Jurnal Penyesuaian Yang Umumnya Dibuat
1. Pemakaian perlengkapan
a. Di catat sebagai aktiva pada saat pembelian.
Beban perlengkapan Rp xxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Perlengkapan Rp xxx
( Jumlahnya sebesar perlengkapan yang dipakai)
b. Dicatat sebagai beban pada saat pembelian
Perlengkapan Rp xxx
Beban Perlengkapan Rp xxx
( Jumlah yang dicatat sebesar perlengkapan yang belum
terpakai)
2. Taksiran kerugian piutang yang tak dapat ditagih Beban Kerugian piutang Rp xxx
Cadangan kerugian piutang Rp xxx
3. Penghasilan yang sudah menjadi hak, tetapi belum diterima
Piutang pendapatan Rp xxx
Pendapatan Rp xxx
4. Penyusutan aktiva tetap
Beban penyusutan aktiva Rp xxx
Akumulasi penyusutan aktiva Rp xxx
5. Biaya dibayar di muka
a. Bila dicatat sebagai aktiva pada saat transaksi
Beban…. Rp xxx
…..di bayar dimuka Rpxxx
( Jumlah yang dicatat sebesar beban pada tahun yang
bersangkutan) b. Bila dicatat sebagai beban pada saat transaksi terjadi
…..di bayar di muka Rp xxx
Beban…. Rp xxx
(Jumlah yang ditulis sebesar jumlah biaya yang dipakai)
6. Hutang biaya
Beban…… Rp xxx
Hutang beban… Rp xxx
7. Pendapatan diterima di muka
a. Dicatat sebagai pendapatan pada saat transaksi terjadi
Pendapatan …… Rp xxx
Pendapatan…. Diterima dimuka Rp xxx
( Jumlahnya sebesar pendapatan yang belum menjadi hak pada tahun yang
bersangkutan)
b. Pada saat transaksi terjadi dicatat sebagai hutang pendapatan.
Pendapatan…..diterima dimuka Rp xxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Pendapatan ….. Rp xxx
( Jumlah yang dicatat sebesar pendapatan yang menjadi hak pada
periode yang bersangkutan)
JURNAL PENYESUAIAN UNTUK PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN
1. Menggunakan Perkiraan Laba Rugi
Bila data persediaan awal dan persediaan akhir tersedia, maka jurnal yang
dibuat adalah:
a. Memindahkan persediaan awal yang tertera pada neraca saldo ke akun
ikhtisar laba rugi
Ikhtisar laba rugi Rp xxx
Persediaan barang dagang Rp xxx
b. Memindahkan persediaan akhir yang ada pada data penyesuaian atau
data pada bukti memorial ke akun ikhtisar laba rugi
Persediaan barang dagang Rp xxx
Ikhtisar laba rugi Rp xxx
2. Menggunakan Akun Harga Pokok Penjualan
Jurnal penyesuaian yang dibuat dengan memindahkan akun yang menjadi
unsure harga pokok penjualan, maka jurnal penyesuaian adalah:
a. Memindahkan saldo persediaan awal, pembelian, biaya angkut
pembelian ke dalam harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan Rp xxx
Persediaan barang dagang Rp xxx
Pembelian Rp xxx
Beban angkut pembelian Rp xxx
( Nilai persediaan barang dagang dari neraca saldo)
b. Memindahkan saldo persediaan akhir, retur pembelian, dan potongan
pembelian kedalam harga pokok penjualan
Retur pembelian Rp xxx
Potongan pembelian Rp xxx
Persediaan barang dagang Rp xxx
Harga pokok penjualan Rp xxx
NERACA LAJUR ( KERTAS KERJA)
A. Pengertian Neraca Lajur
Neraca lajur adalah daftar neraca untuk mengumpulkan data yang diperlukan
dalam penyusunan laporan keuangan. Daftar/kolom yang terdapat pada neraca
lajur adalah neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, ikhtisar laba
rugi dan neraca.
B. Penyelesaian Neraca Lajur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Menggunakan Akun Ikhtisar Laba Rugi
1. Neraca saldo diambilkan dari saldo buku besar
2. Penyesuaian diambilkan dari data jurnal penyesuaian
3. Neraca saldo disesuaikan dibuat dengan membandingkan data neraca saldo
dengan data penyesuaian
a. Saldo akun yang tidak dibuat jurnal penyesuaian dipindahkan dari neraca
saldo ke neraca saldo disesuaikanpada kolom debet kredit yang sama
b. Pada saldo akun yang di buat penyesuaian, angka pada neraca saldo
dibandingkan dengan angka pada penyesuaian
4. Ikhtisar laba rugi
Dari data neraca saldo disesuaikan, yang dipindahkan adalah akun-akun
yang berhubungan dengan laporan laba rugi, antara lain akun-akun:
Penjualan (K) Beban-beban (D)
Retur penjualan (D) Pendapatan (K)
Potongan penjualan (D) Ikhtisar laba rugi (D/K)
Pembelian (D)
Retur pembelian (K)
Potongan pembelian (K)
5. Neraca
Dari data neraca saldo disesuaikan yang dipindahkan adalah akun yang
berhubungan dengan laporan neraca antara lain akun-akun
Kelompok aktiva (D)
Kelompok hutang (K)
Akun modal (K)
Akun prive (D)
MENGGUNAKAN AKUN HARGA POKOK PENJUALAN
Apabila menggunakan akun harga pokok penjualan,maka dibuat jurnal
penyesuaian untuk akun-akun yang berhubungan dengan harga pokok penjualan,
sehingga pada neraca saldo disesuaikan akan kosong.
Akun yang dipindah ke harga pokok penjualan (untuk persediaan awal) adalah
pembelian, retur pembelian, potongan pembelian dan biaya angkut pembelian.
Saldo akun yang dipindahkan ke Harga pokok penjualan:
Penjualan (K) Harga pokok penjualan (D)
Retur penjualan (D) Beban-beban (D)
Potongan penjualan (D) Pendapatan (K)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari siklus akuntansi. Laporan
keuangan terdiri dari laporan rugi laba, Laporan perubahan ekuitas, dan laporan
posisi keuangan atau neraca.
A. Laporan keuangan rugi laba
Laporan ini merupakan laporan yang berisi pendapatan dan biaya selama satu
periode, juga termasuk pendapatan diluar usaha dan biaya usaha.
1. Bentuk single step adalah laporan yang penyajian pendapatan usaha dan
pendapatan diluar usaha dikelompokkan menjadi satu, juga untuk kelompok
biaya usaha dan biaya diluar usaha dikelompokkan menjadi Saturday
2. Bentuk multiple step adalah penyajian laporan perhitungan rugi laba yang
mengelompokkan antara pendapatan dan biaya usaha terpisah dari
pendapatan dan biaya di luar usaha
Laba usaha perusahaan dagang diperoleh dengan membandingkan antara
penjualan bersih, harga pokok penjualan dan beban operasi perusahaan. Adapun
komponen perhitungan laba rugi perusahaan dagang adalah:
1. Laba bersih operasi adalah laba bruto dikurangi beban operasi perusahaan
2. Laba bruto (kotor) atas penjualan merupakan selisih antara penjualan bersih
dengan harga pokok penjualan.
3. Penjualan bersih adalah jumlah seluruh penjualan dikurangi dengan retur
penjualan dan potongan penjualan.
4. Harga pokok penjualan adalah harga perolehan barang yang terjual. HPP
dapat dihitung dengan menjumlahkan persediaan barang dagang awal dengan
pembelian bersih dikurangi persediaan akhir.
5. Pembelian bersih meliputi jumlah seluruh pembelian ditambah beban angkut
pembelian dikurangi dengan retur pembelian dan potongan pembelian.
6. Beban operasi perusahaan terdiri atas semua beban yang dikeluarkan
sehubungan dengan kegiatan pokok perusahaan.
Beban operasi dikelompokkan menjadi dua macam:
a. Beban penjualan , meliputi beban yang berhubungan dengan kegiatan
penjualan barang
b. Beban administrasi dan umum,meliputi beban operasi yang tidak
berhubungan langsung dengan penjualan barang dagang, seperti beban gaji
pegawai kantor, beban perlengkapan kantor , beban penyusutan gedung
kantor dan beban asuransi gedung kantor.
7. Pendapatan dan beban diluar usaha pokok adalah pendapatan yang diperoleh
dan beban yang dikeluarkan, tetapi tidak ada hubungan langsung dengan
penjualan contoh: pendapatan bunga, pendapatan sewa, laba penjualan aktiva
tetap.
8. Laba bersih sebelum pajak adalah laba bersih operasi di tambah dengan
pendapatan dikurangi beban di luar operasi perusahaan.
B. Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal akan melaporkan bagaimana modal berubah. Dalam
laporan ini akan terlihat modal awal, tambahan modal dan pengurangan modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Komponen laporan perubahan ekuitas adalah Modal, laba/rugi bersih dan
prive.
C. LAPORAN KEUANGAN NERACA
Neraca merupakan laporan yang berisi mengenai besarnya aktiva, hutang dan
modal yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu waktu tertentu
Bentuk neraca ada dua macam:
1. Bentuk Scontro adalah penyajian neraca dengan kelompok aktiva
ditempatkan sebelah kiri dan kelompok hutang dan modal disebelah kanan.
2. bentuk staffel/ laporan merupakan penyajian neraca yang diurutkan dari atas
ke bawah.
Format laporan
1. Laporan laba rugi
PD XYZ
LAPORAN LABA RUGI
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 20XX
Penjualan XXX
Potongan penjualan XXX
Retur penjuan XXX
_____
(XXX)
_______
Penjualan bersih
XXX
Harga pokok penjualan (HPP)
Persediaan awal XXX
Pembelian XXX
Potongan pembelian (XXX)
______
Total persediaan XXX
Persediaan akhir ( XXX )
_________
HPP (XXX)
_______
Laba kotor
XXX
Beban operasional:
Beban pemasaran XXX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Beban administrasi dan umum XXX
_____
Total beban operasinal (XXX)
_______
Laba bersih XXX
=====
2. Laporan perubahan modal
PD XYZ
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 20XX
Modal Tn. X, 1 Januari 2010 Rp. XXX
Laba bersih Rp. XXX
Prive Tn. X (Rp. XXX)
_______
Penambahan Ekuitas Rp. XXX
_______
Modal Tn. X 31 Desember 2010 Rp. XXX
=======
3.Neraca
PD XYZ
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 20XX
AKTIVA LANCAR
Kas
xxx
Piutang dagang
KEWAJIBAN DAN MODAL
Hutang usaha
xxx
Hutang Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
xxx
Persediaan barang dagang
xxx
Perlengkapan
xxx
Iklan di bayar dimuka
xxx
Asuransi di bayar dimuka
xxx
Sewa di bayar dimuka
xxx
AKTIVA TETAP
Peralatan toko xxx
Ak.Penyst prlt (xxx)
xxx
Kendaraan xxx
Ak.Penyst (xxx)
xxx
______
Jumlah aktiva
xxx
======
xxx
MODAL
xxx
_____
Total Pasiva
xxx
======
JURNAL PENYESUAIAN
Halaman:
Tanggal Keterangan Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
d. Pedoman Penilaian:
i. Nilai Pengetahuan : ∑ Skor perolehan
X 100 =
∑ Skor maksimum
Catatan : Skor Pengetahuan masing-masing No Skor 1 sehingga
jumlah Maksimum = 4
ii. Nilai Ketrampilan : ∑ Skor perolehan
X 100 =
∑ Skor maksimum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Program Remedial :
• Remedial Tes diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai
di bawah 70 (untuk pengetahuan dan keterampilan), dengan
catatan jumlah siswa yang remedialnya sebanyak maksimal
30% dari jumlah seluruh siswa di kelas.
• Dan jika jumlah siswa yang remedial mencapai 50% maka
diadakan remedial teaching terlebih dahulu, lalu dilanjutkan
remedial tes
2. Program Pengayaan :
Program pengayaan diberikan/ditawarkan kepada siswa yang
mendapatkan nilai diatas 70 sebagai bentuk pendalaman terhadap
materi yang diberikan.
Sleman, .... Januari 2019
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Dra. Eny Pujiasri, M.M Khusnawati Hidayah, S.Pd
NIP. 19640306 198903 2 005
Soal Latihan
1. Jelaskan pengertian jurnal penyesuaian !
2. Sebutkan akun-akun yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian?
3. Analisislah penyesuaian untuk persediaan barang dagang dengan membuka
akun ikhtisar rugi laba ?
Lampiran 15. Soal Latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
4. Analisislah penyesuaian untuk persediaan barang dagang dengan membuka
akun Harga pokok penjualan ?
5.
Diketahui :
PD ”MAKMUR JAYA”
Neraca Saldo
31 Desember 2018
Nomor
Akunt
A k u n Neraca Saldo
Debet Kredit
1101 Kas Rp. 47.000.000,-
1102 Piutang Dagang 86.000.000,-
1103 Persediaan Barang Dagang 65.000.000,-
1106 Sewa dibayar dimuka 48.000.000,-
1201 Aktiva Tetap 120.000.000,-
1202 Akumulasi penyusutan
Aktiva Tetap
40.000.000,-
2101 Hutang Dagang 55.000.000,-
2102 Hutang Bank 60.000.000,-
3101 Modal Makmur 130.000.000,-
3102 Prive Makmur 10.000.000,-
4101 Penjualan 568.400.000,-
4102 Retur Penjualan 2.300.000,-
4103 Potongan Penjualan 4.800.000,-
5101 Pembelian 385.000.000,-
5102 Biaya Angkut Masuk 8.600.000,-
5103 Retur Pembelian 3.200.000,-
5104 Potongan Pembelian 5.400.000,-
5201 Beban Gaji 66.300.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
5203 Beban Listri & Telpon 6.200.000,-
5204 Beban Perlengkapan 5.600.000,-
5205 Beban Asuransi 2.400.000,-
5301 Beban Bunga 4.800.000,-
Jumlah 862.000.000,- 862.000.000,-
Informasi Penyesuaian :
1. Setelah dihitung secara fisik, harga pokok persediaan barang dagang per 31
Desember 2018 sebesar Rp. 74.500.000,-
2. Sisa perlengkapan ditaksir seharga Rp. 1.600.000,-
3. Asuransi yang telah jatuh tempo sebesar Rp. 1.800.000,-
4. Beban sewa untuk tahun 2018 sebesar Rp. 18.000.000,-
5. Penyusutan aktiva tetap yang menjadi beban tahun 2018 berjumlah Rp.
10.000.000,-
6. Bunga pinjaman dari Bank untuk bulan Desember 2018 Rp. 1.200.000,-
masih harus dicatat.
7. Gaji Karyawan bulan Desember 2018 sebesar Rp. 6.400.000,- akan
dibayarkan pada tanggal 2 Januari 2019.
8. Rekening listrik dan telpon untuk Bulan Desember 2018 ditaksir sebesar Rp.
600.000,-. Jumlah tersebut masih harus dicatat.
Diminta :
a. Menampilkan Jurnal Penyesuaian
b. Membuat Neraca Lajur
c. Menyusun Laporan Laba rugi, Laporan perubahan modal dan neraca
Taksonomi Bloom
Mengetahui (C1) Memahami (C2) Mengaplikasikan (C3)
Mengutip Memperkirakan Menugaskan
Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan
Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan
Menggambar Mencirikan Menerapkan
Membilang Merinci Menyesuaikan
Lampiran 16. kelompok Kata Kerja Operasional pada Tingkatan
Taksonomi Bloom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Mengidentifikasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi
Mendaftar Membandingkan Memodifikasi
Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi
Memberi label Mengkontraskan Menghitung
Memberi indeks Mengubah Membangun
Memasangkan Mempertahankan Mengurutkan
Menamai Menguraikan Membiasakan
Manandai Menjalin Mencegah
Membaca Membedakan Menggambarkan
Menyadari Mendiskusikan Menggunakan
Menghafal Menggali Menilai
Meniru Mencontohkan Melatih
Mencatat Menerangkan Menggali
Mengulang Mengemukakan Mengemukakan
Mereproduksi Mempolakan Mengadaptasi
Meninjau Memperluas Menyelidiki
Memilih Menyimpulkan Mengoperasikan
Menyatakan Meramalkan Mempersoalkan
Mempelajari Merangkum Mengkonsepkan
Mentabulasi Menjabarkan Melaksanakan
Memberi kode Meramalkan
Menelusuri Memproduksi
Menulis Memproses
Mengaitkan
Menyusun
Mensimulasikan
Memecahkan
Melakukan
Mentabulasi
Membuat
Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5) Mengkreasikan (C6)
Menganalisis Membandingkan Mengabstraksi
Mengaudit Menyimpulkan Mengatur
Memecahkan Menilai Menganimasi
Menegaskan Mengarahkan Mengumpulkan
Mendeteksi Mengkritik Mengkategorikan
Mendiagnosis Menimbang Mengkode
Menyeleksi Memutuskan Mengkombinasikan
Memerinci Memisahkan Menyusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
Menominasikan Memprediksi Mengarang
Mendiagramkan Memperjelas Membangun
Mengkorelasikan Menugaskan Menanggulangi
Merasionalkan Menafsirkan Menghubungkan
Menguji Mempertahankan Menciptakan
Mencerahkan Memerinci Mengkreasikan
Menjelajah Mengukur Mengoreksi
Membagankan Merangkum Merancang
Menyimpulkan Membuktikan Merencanakan
Menemukan Memvalidasi Mendikte
Menelaah Mengetes Meningkatkan
Memaksimalkan Mendukung Memperjelas
Memerintahkan Memilih Memfasilitasi
Mengedit Memproyeksikan Membentuk
Mengaitkan Merumuskan
Memilih Menggeneralisasi
Mengukur Menggabungkan
Melatih Memadukan
Mentransfer Membatas
Mereparasi
Menampilkan
Menyiapkan
Memproduksi
Merangkum
Merekonstruksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI