ANALISIS PENERAPAN AKAD IJᾹRAH PADA
PENGADAAN ALAT KESEHATAN SERTA
KESESUAIANNYA DENGAN FATWA DSN-MUI
NO. 09/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG
PEMBIAYAAN IJᾹRAH
(Studi Kasus Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih, Jakarta Pusat)
Tesis
“Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Hukum (MH)”
(Prodi HES)
Oleh :
Nurul Roudatul Zannah
NIM. 21720272
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
PASCASARJANA MAGISTER
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
2021 M/1442 H
i
ANALISIS PENERAPAN AKAD IJᾹRAH PADA
PENGADAAN ALAT KESEHATAN SERTA
KESESUAIANNYA DENGAN FATWA DSN-
MUI NO. 09/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG
PEMBIAYAAN IJᾹRAH
(Studi Kasus Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih, Jakarta Pusat)
Tesis
“Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Hukum (MH)”
(Prodi HES)
Oleh :
Nurul Roudatul Zannah
NIM. 21720272
Pembimbing :
Dr.H.Endy M.Astiwara,MA.
Dr.Hidayat, MA.
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
PASCASARJANA MAGISTER
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
2021 M/1442 H
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tesis dengan judul “ANALISIS PENERAPAN AKAD IJᾹRAH
PADA PENGADAAN ALAT KESEHATAN SERTA
KESESUAIANNYA DENGAN FATWA DSN-MUI NO. 09/DSN-
MUI/IV/2000 TENTANG PEMBIAYAAN IJᾹRAH (Studi Kasus
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat)”
yang disusun oleh Nurul Roudatul Zannah dengan Nomor Induk
Mahasiswa 21720272 telah melalui proses bimbingan telah
memenuhi syarat ilmiah untuk diujikan di sidang Munaqasyah.
Pembimbing I, Pembimbing II,
iii
iv
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nurul Roudatul Zannah
NIM : 21720272
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Maret 1993
Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah
Menyatakan bahwa tesis dengan judul “ANALISIS PENERAPAN
AKAD IJᾹRAH PADA PENGADAAN ALAT KESEHATAN
SERTA KESESUAIANNYA DENGAN FATWA DSN-MUI NO.
09/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG PEMBIAYAAN IJᾹRAH
(Studi Kasus Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih,
Jakarta Pusat)” adalah benar-benar karya saya kecuali kutipan-
kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam
karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Nurul Roudatul Zannah
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TESIS UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, saya yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nurul Roudatul Zannah
NIM : 21720272
Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta Hak Bebas Royalti Non Ekslusif
(Non Exlusif Royalty Fee Right) atas karya ilmiah saya yan berjudul :
ANALISIS PENERAPAN AKAD IJᾹRAH PADA PENGADAAN
ALAT KESEHATAN SERTA KESESUAIANNYA DENGAN FATWA
DSN-MUI NO. 09/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG PEMBIAYAAN
IJᾹRAH (Studi Kasus Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih,
Jakarta Pusat)
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Non Ekslusif Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta berhak menyimpan,
mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database) merawat, dan mempublikasikan Tesis saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Bekasi
Pada Tanggal : 8 Februari 2021
Yang menyatakan,
vi
بسم الله الرحمن الرحيم KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT, yang telah menganugerahkan rahmat, hidayah, taufiq
serta nikmat-Nya hingga dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“ANALISIS PENERAPAN AKAD IJᾹRAH PADA
PENGADAAN ALAT KESEHATAN SERTA
KESESUAIANNYA DENGAN FATWA DSN-MUI NO. 09/DSN-
MUI/IV/2000 TENTANG PEMBIAYAAN IJᾹRAH (Studi Kasus
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat)”.
Şalawat serta salam tak lupa pula penulis curahkan kepada khatamul
anbiyᾱ, Nabiyallah Muhammad SAW beserta ahlul bait, sahabat dan
para pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari banyak pihak,
penulisan tesis ini akan sukar untuk diselesaikan. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih sedalam-dalamnya
dalam kesempatan ini kepada :
1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, Ibu Prof. Dr. Hj.
Huzaemah Tahido Yanggo, MA.
2. Direktur Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta,
Bapak Dr. H. Muhammad Azizan Fitriana, Lc, MA.
3. Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syariah/Muamalah,
Bapak Dr. Syarif Hidayatullah, S.S.I., MA.
4. Dr. H. Endy M. Astiwara, MA. Dan Dr. H. Hidayat, MA. Sebagai
dosen pembimbing tesis yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk dengan sabar
kepada penulis hingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
vii
5. Seluruh Dosen yang telah memberikan bekal pengetahuan beserta
staf-staf Fakultas Hukum Ekonomi Syariah IIQ Jakarta,
khususnya Nina Herlina, MH. dan Dafika Andiani, M,Ag. Yang
telah membantu penulis dari proses awal hingga akhir penulisan
tesis.
6. Teman-teman mahasiswa di Program Pascasarjana Institut Ilmu
Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta tahun ajaran 2017/2018.
7. Ibu Nr. Siti Rochana S.Kep,.M.Kep, Ibu Sunarti, Bapak Papan,
Bapak H. Fathurrahmam, S.Pd.I beserta staf-staf Rumah Sakit
Islam Jakarta Cempaka Putih yang telah meluangkan waktunya
untuk membantu penulis melakukan penelitian.
8. Ibunda tercinta Edah Suedah yang selalu menyemangati penulis
untuk terus belajar dan berusaha tanpa kenal lelah dan batasan
waktu. Terimakasih atas doanya setiap malam dan segala jerih
payahnya mendidik penulis hingga saat ini.
9. Ayahanda Suryanto yang dengan segala keterbatasannya tetap
mendukung cita-cita penulis dan memotivasi penulis untuk
berkembang hingga saat ini. Terimakasih untuk semuanya.
10. Seluruh adik-adik penulis, Ryan al Fazri, Namira Salsa Faradilla
dan Nanda Shafa Aulia. Terimakasih untuk doa dan perhatian
yang kalian curahkan. Semoga Allah memberkahi saudara-
saudariku dengan ilmu dan magfirah.
11. Sabahat fillah, khususnya Asmaul Husna, Aniesa Maqbullah,
Ramustika, Nuryani Fitria, Ibu Humaida serta rekan-rekan di
SDIT Bait Qur‟ani dan SD Al-Fursan yang turut serta
memberikan bantuan serta semangat hingga penulis dapat
menyelesaikan tesis.
viii
12. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu namanya namun tidak mengurangi rasa hormat penulis dan
telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis.
Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat
memanjatkan doa kepada Allah SWT semoga seluruh kebaikan yang
telah diberikan dapat bernilai ibadah dan Allah balas dengan pahala
yang berlipat ganda, Aaamiin.
Akhirnya, penulis serahkan semua urusan hanya kepada Allah
SWT, dan berdoa semoga hasil penelitian yang penulis lakukan dapat
bermanfaat bagi semua dan mendapat rida dari Allah SWT.
Penulis.
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan panggantian huruf dari abjad
yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan tesis dan disertasi di
Program Pascasarjana IIQ, transiliterasi Arab-Latin mengacu pada
berikut ini :
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif اTidak
dilambangkan
Tidak
dilambangkan
- Bᾱ‟ b ب
- Tᾱ' t ت
Śᾱ' ś ثs (dengan tanda
titik di atas)
- Jim j ج
‟Hᾱ' ha حh (dengan tanda
titik di bawah)
- Khᾱ' kh خ
- Dal d د
Źal ź ذz (dengan tanda
titik di atas)
- Rᾱ' r ر
- Zai z ز
- Sīn s س
- Syīn sy ش
x
Şᾱd ş صS (dengan
tanda titik di
bawah)
Dᾱd ḍ ضd (dengan
tanda titik di
bawah)
Tᾱ‟ ţ طt (dengan
tanda titik di
bawah)
Zᾱ‟ ẓ ظz (dengan
tanda titik di
bawah)
„ Aynˊ عKoma terbalik
ke atas
- Gain g غ
- Fᾱʾ f ؼ
- Qᾱf q ؽ
- Kᾱf k ؾ
- Lᾱm l ؿ
- Mīm m ـ
- Nūn n ف
- Waw w و
- Hᾱ‟ h ى
Hamzah ʾ Aspostrof ء
- Yᾱ y ي
xi
B. Konsonan Rangkap Dengan Tasyīd Ditulis Rangkap
دة ditulis muta‟addidah متػعد
ة ditulis Iddah عد
C. Tā’ Marbūţah di Akhir Kata
1. Bila dimatikan, ditulis h.
ditulis Hikmah حكمة
ditulis Jizyah جزية
(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang
sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, salat
dan sebagainya, kecuali di kehendaki lafal aslinya).
2. Bila Tā‟ marbūţah diikuti dengan kata sandang “al” serta
bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.
‟ditulis Karᾱmah al-auliyᾱ كرامةالأولياء
3. Bila Tā‟ marbūţah hidup atau dengan harakat fathah, kasrah
dan dammah ditulis t.
الفطرزكاة ditulis zᾱkat al-fitr
D. Vokal Pendek
Faţḥah ditulis A
Kasrah ditulis I
Ḍammah ditulis U
xii
E. Vokal Panjang
1. Faţḥah + alif ditulis Ᾱ
ditulis jᾱhiliyyah جاىلية
2. Faţḥah + ya‟ mati ditulis Ᾱ
ditulis Tansᾱ تػنسي
3. Kasrah + ya‟ mati ditulis Ῑ
ditulis Karīm كري
4. Ḍammah + wawu mati ditulis Ū
ditulis Furūd فػروض
F. Vokal Rangkap
1. Faţḥah + alif ditulis Ai
نكم ditulis Bainakum بػيػ
2. Faţḥah + ya‟ mati ditulis Au
ditulis Qaul قػوؿ
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalaam Satu Kata dipisahkan
dengan apostrof
Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya.
ditulis aˊantum اانػتم
ditulis uˊiddat اعدت
ditulis laˊin syakartum لئنشكرت
H. Kata Sandang Alif + Lᾱm
1. Bila diikuti huruf Qamariyyah.
ditulis al-Qurˊᾱn القراف
ditulis al-Qiyᾱs القياس
xiii
2. Bila diiikuti huruf syamsiyyah ditulis dengan huruf syamsiyyah
yang mengikutinya serta menghilangkan huruf l (el)-nya.
‟ditulis as-samᾱ السماء
ditulis asy-syams الشمس
I. Penulisan Kata-Kata dalam Rangkaian
Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya.1
ditulis zawi al-furūd ذوىالفروض
ditulis ahl al-sunnah اىلالسنة
1Huzaemah T.Yanggo, Pedoman Penulisan Proposal, Tesis dan Disertasi,
(Jakarta : IIQ Press, 2020), Cet. I, h. 18-22
xiv
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN TESIS....................................................... iii
PERNYATAAN PENULIS ................................................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TESIS UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................... vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................... xiv
ABSTRAKSI ......................................................................................... xix
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Permasalahan ....................................................................... 9
1. Identifikasi Masalah ....................................................... 9
2. Pembatasan Masalah ...................................................... 11
3. Perumusan Masalah ....................................................... 12
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 12
D. Kegunaan Penelitian ........................................................... 13
E. Definisi Operasional ........................................................... 13
F. Kajian Pustaka .................................................................... 16
G. Metodologi Penelitian ........................................................ 25
1. Jenis Penelitian ............................................................. 25
2. Pendekatan Penelitian .................................................... 26
3. Sumber Data Penelitian ................................................. 27
4. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 28
5. Teknik Analisa Data ...................................................... 29
6. Teknik Validasi Data ..................................................... 30
xv
7. Teknik Penulisan Tesis .................................................. 31
H. Sistematika Penelitian ........................................................ 31
BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG PENGADAAN, ALAT
KESEHATAN, IJᾹRAH DAN RUMAH SAKIT
A. Tinjauan Umum Pengadaan................................................. 35
1. Pengertian Pengadaan .................................................... 35
2. Prinsip dan Etika Pengadaan ......................................... 39
3. Landasan Hukum Pengadaan ........................................ 42
4. Pihak-Pihak yang Terkait dalam Pengadaan ................. 49
5. Macam-Macam Pengadaan............................................ 50
6. Metode Pengadaan ......................................................... 52
7. Metode Pemilihan Penyedia Barang.............................. 52
8. Proses Pengadaan Barang Swasta.................................. 54
9. Tujuan Pengadaan Barang ............................................. 55
10. Pengadaan Barang Menurut Islam ................................. 56
11. Landasan Hukum Islam pada Pengadaan ...................... 57
12. Macam-Macam Akad pada Pengadaan ......................... 59
13. Pengadaan yang Dilarang Islam .................................... 62
B. Sewa-Menyewa (Ijᾱrah) ...................................................... 63
1. Pengertian Ijᾱrah .......................................................... 63
2. Landasan Hukum Ijᾱrah ............................................... 67
3. Rukun dan Syarat Ijᾱrah ............................................... 73
4. Sifat Ijᾱrah .................................................................... 76
5. Macam-macam Ijᾱrah ................................................... 78
6. Ketentuan Ijᾱrah dalam Kompilasi Hukum Ekonomi
Syariah ........................................................................... 81
7. Manfaat dan Resiko Ijᾱrah............................................ 85
8. Ketentuan Fatwa DSN-MUI tentang Ijᾱrah .................. 85
xvi
9. Berakhirnya Ijᾱrah ........................................................ 88
C. Alat Kesehatan ..................................................................... 89
1. Pengertian Alat Kesehatan ............................................. 89
2. Fungsi Alat Kesehatan ................................................... 90
3. Ketentuan Alat Kesehatan Menurut Fatwa DSN-MUI .. 91
D. Rumah Sakit ......................................................................... 92
1. Pengertian Rumah Sakit ................................................ 93
2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit ..................................... 95
3. Jenis dan Klasifikasi Rumah Sakit ................................ 97
4. Perbedaan Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit
Berprinsip Syariah dan Rumah Sakit Islam .................. 100
5. Lima Maqâshid ash-Syarîah dalam Rumah Sakit
Berprinsip Syariah ......................................................... 102
6. Pembagian Pengadaan Barang di Rumah Sakit
Menurut Fatwa DSN-MUI ............................................ 116
7. Pengadaan Alat Kesehatan di Rumah Sakit .................. 117
8. Akad-akad dalam Pengadaan Alat Kesehatan
Menurut Fatwa DSN-MUI ............................................ 120
BAB III : AKAD IJᾹRAH PADA PENGADAAN ALAT
KESEHATAN DI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA
CEMPAKA PUTIH
A. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih ........................ 124
1. Sejarah Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih ..... 124
2. Visi, Misi, Falsafah, Motto, Tujuan dan Sasaran
Strategi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih ..... 129
3. Fasilitas dan Pelayanan Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih .............................................................. 131
4. Prestasi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih ..... 146
xvii
5. Struktur Organisasi Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih .............................................................. 148
B. Akad Ijᾱrah Pengadaan Alat Kesehatan di Rumah Sakit
Islam Jakarta Cempaka Putih .............................................. 151
1. Unsur-unsur Kontrak Pengadaan Alat Kesehatan di
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih .................. 151
2. Alat kesehatan dengan Akad Ijᾱrah di Rumah Sakit
Islam Jakarta Cempaka Putih ........................................ 152
3. Prosedur Pengadaan Alat Kesehatan di Rumah Sakit
Islam Jakarta Cempaka Putih ........................................ 154
4. Ketentuan Pengadaan Alat Kesehatan dengan Akad
Ijarᾱh di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih ... 156
BAB IV: ANALISIS PENERAPAN AKAD IJᾹRAH PADA
PENGADAAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH
SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
A. Akad-akad pada Pengadaan Alat Kesehatan di Rumah
Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih .................................... 159
B. Penerapan Akad Ijarᾱh pada Pengadaan Alat Kesehatan
di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih ................... 170
C. Analisis Kesesuaian Akad Ijᾱrah dalam Pengadaan Alat
Kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
dengan Fatwa No. 09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Akad
Ijarah .................................................................................. 176
xviii
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 196
B. Saran ..................................................................................... 197
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 197
Lampiran-lampiran ................................................................................. 226
Curriculum Vitae ..................................................................................... 227
xix
ABSTRAK
Analisis Penerapan Akad Ijᾱrah Pada Pengadaan Alat Kesehatan
Serta Kesesuaiannya Dengan Fatwa DSN-MUI No. 09/DSN-
MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Ijᾱrah (Studi Kasus Rumah Sakit
Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat), oleh Nurul Roudatul
Zannah, 21720272.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengadaan alat kesehatan
dalam perspektif Islam yang terdapat di lembaga swasta yaitu Rumah
Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
Penelitian ini berdasarkan penelitian “Legalitas Pengadaan Barang
atau Jasa Pemerintah dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah” oleh
Mutiara Ramadhani Kusumadewi, Universitas Islam Negeri (UIN)
Antasari, Banjarmasin tahun 2017 dan memiliki persamaan
pembahasan penelitian yaitu membahas pengadaan barang dalam
perspektif Ekonomi Islam. Adapun perbedaannya dengan penelitian
sebelumnya yaitu diteliti di lembaga swasta dan menurut perspektif
fatwa DSN-MUI.
Hasil penelitian menemukan : Pertama, akad-akad yang diterapkan
pada pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih adalah bayʾ dan ijᾱrah. Kedua, pelaksanaan akad
ijᾱrah pada pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih terdapat pada pengadaan alat biometri antara Nusa
Indah Optikal dan Rumah Sakit Islam Jakarta yang diawali dengan
negosiasi kemudian diadakan kerjasama pengadaan alat kesehatan di
antara keduanya dan melakukan hak dan kewajiban pada pengadaan
alat kesehatan dengan akad ijᾱrah. Ketiga, Penerapan akad ijᾱrah
pada pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih sesuai dengan Fatwa DSN yaitu pada ketentuan akad,
ketentuan musta‟jir dan mu‟jir serta ketentuan manfa‟âh aīn dan
ujrah. Penerapan ini juga memiliki ketidaksesuaian dengan Fatwa
DSN-MUI yaitu pada tempat penyelesaian perselisihan apabila tidak
tercapai mufakat.
Adapun metodologi penelitian yang diterapkan adalah metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris serta bersifat
deskriptif analisis yang bersumber dari data primer yang diperoleh
dari wawancara dengan staf Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
Putih berupa tanya jawab langsung dan dokumen pengadaan.
Penelitian juga bersumber dari data sekunder yang berasal dari
literatur-literatur kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian.
Kata Kunci : Pengadaan, alat kesehatan, akad ijarah, Rumah Sakit
dan Fatwa DSN-MUI Nomor 09 Tentang Pembiayaan Ijarah.
xx
ABSTRACT
Analysis of Ijᾱrah Contracts Implementation in the Medical
Devices Procurement and Their Compliance with the DSN-MUI
Fatwa Number 09/DSN-MUI/IV/2000 Regarding Ijᾱrah Financing
(Case Study of Jakarta Islamic Hospital at Cempaka Putih, Central
Jakarta), by Nurul Roudatul Zannah, 21720272.
The purpose of the research is to examine the medical devices
procurement from an Islamic perspective in private institutions,
namely the Jakarta Islamic Hospital at Cempaka Putih.
This research is based on the research "Legality of Goods or
Services Government Procurement in the Sharia Economic Law
Perspective" by Mutiara Ramadhani Kusumadewi, Antasari State
Islamic University (UIN), Banjarmasin in 2017 and has a similar
research discussion, namely discussing the goods procurement from
the Islamic Economics perspective. The difference with previous
research is that it was examined in private institutions and according
to the DSN-MUI fatwa perspective.
The results of the research are : First, the contracts that are applied
to the Jakarta Islamic Hospital medical devices procurement at
Cempaka Putih are bay and ijᾱrah. Second, the implementation of the
ijᾱrah contract on the Jakarta Islamic Hospital medical devices
procurement at Cempaka Putih is the biometric equipment
procurement between Nusa Indah Optikal and the Jakarta Islamic
Hospital which begins with negotiations and then a medical devices
procurement cooperation was held between the two of them to
exercise the rights and obligations of the medical device procurement
under the ijᾱrah contract. medical devices with an ijᾱrah contract.
Third, the implementation of the ijᾱrah contract to the Jakarta Islamic
Hospital medical devices procurement at Cempaka Putih in
accordance with the DSN-MUI Fatwa, namely the contract provisions,
the musta‟jir and mu‟jir provisions as well as the manfa'âh aīn and
ujrah provisions. This implementation also has an inconsistency with
the DSN-MUI Fatwa, namely the settlement place of disputes if no
consensus is reached.
The research methodology applied is a qualitative research method
with an empirical juridical approach and a descriptive analysis which
is sourced from primary data obtained from interviews with the
Jakarta Islamic Hospital staff at Cempaka Putih in the form direct
discussion and procurement documents. Research is also sourced from
secondary data from literature related to research.
Keywords: Procurement, Medical Equipment, Ijᾱrah Contract,
Hospital and DSN-MUI Fatwa Number 09 on Ijᾱrah Financing.
xxi
الخلاصةوالطبيةالدستلزماتالأجهزةشراءفيالإجارةعقودتنفيذتحليل لفتوىفقا
DSN-MUI90رقم /DSN-MUI / IV / 2000 دراسة)الإجارةتمويلبشأف،فيمباكاشالإسلاميجاكرتاستشفىمعنقضية الوسطىاكرتابجوتيو )،
.١١نةالجروضةنوروؿبقلمللشريعةالطبيةالدستلزماتشراءفحصىوالبحثمنالغرضكاف وفقاالإسلاميجاكرتامستشفىاوتحديد،الخاصالقطاعاتفيةسلاميالإ .وتيوفيمباكاش
و"بعنوافبحثإلىالبحثىذايستند السلع أوالدشترياتمشروعإعداد الإسلاميةالحكوميةالخدمات للشريعة وفقا رمضافموتيارابقلم"فيبانجرماسين،أنتاساري(UIN)الإسلاميةالدولةجامعة،كوزوماديوي
وفقاسلعشراءمناقشةوىي،مماثلةبحثيةمناقشةولديو١عاـالسابقالبحثمعحيثأفىناؾاختلافا.ةالإسلامييةقتصادحكاـالإللا .DSN-MUIفتوىالةلدنظوروفقااةةالخالقطاعاتفيافحصهتالتي
الدستلزماتوالأجهزةشراءعلىالدطبقةالعقود،أول:ىيالدراسةونتائجىيفيمباكاشالإسلاميجاكرتامستشفىفيالطبية .والإيجارالبيعوتيومستشفىفيالطبيةالأجهزةوشراءبشأفالإجارةعقدتنفيذيتم،ثانيا
نوساةيدليةبينبيومتريةمعداتشراءفيوتيوفيمباكاشالإسلاميجاكرتابالدفاوضاتبدأتوالتي وتيوفيمباكاشةالإسلاميجاكرتامستشفىوإنداهعلىثم التعاوفوالعقد الحقوؽبوالإلتزاـالطبيةالأجهزةلشراءبينهما
كمافيعقدالإيجارالدشترياتفيإعدادوالواجبات .والأجهزةالطبية
xxii
جاكرتاستشفىبمالطبيةالأجهزةشراءفيالإجارةعقدتنفيذ،ثالثا .وتيوفيمباكاشالإسلامي
وكذلكوالدوجورالدستجدوأحكاـالعقد،أحكاـ،DSN-MUIلفتوىوفقاوالأجرةالعينمنفعةمنالأحكاـ فتوىمعيتعارضأيضاالتنفيذىذا.
DSN-MUI،تسويةموقعفيالآراءفيتوافقإلىالتوةلعدـيجبأنوأي .الدنازعاتقانونيتجريبينهجذاتنوعيبحثطريقةىيالدطبقةالبحثمنهجيةإجراءمنعليهاالحصوؿتالتيالأوليةالبياناتمنمشتقوةفيوتحليلالأسئلةوطرحوتيوفيمباكاشالإسلاميجاكرتامستشفىموظفيمعلةالدقاب
أيضاالبياناتعلىالحصوؿتمصادرالبحث:.الشراءوسجلاتالدباشرةنفسالدوضوعمن الدتعلقةالكتبوالدؤلفاتالتيتحتويعلىشملتعلى
.بالبحثالدستشفى والإجارةوعقدالطبيةوالدعداتالدشتريات :المفتاحية الكلمات
.الإجارةتمويلبشأف٩٠ رقمDSN-MUIوفتوى
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia selaku negara dengan penduduk terbesar ke empat di
dunia dengan keragaman bahasa, agama, suku yang memiliki pola
pikir, gaya hidup serta daya konsumsi masyarakat yang variatif
hingga menimbulkan daya permintaan akan kesediaan barang yang
tinggi serta menghasilkan dinamika bisnis yang berbeda untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.2 Warga Negara Indonesia yang
beragama Islam memiliki kewajiban untuk mengikuti norma dan
prinsip Islam baik pada kehidupan ibadah maupun kehidupan
muamalah baik dalam hal makan dan minum, bersosialisasi, berwisata
bahkan berobat. Tugas seorang muslim untuk menyembuhkan diri
sesuai dengan syariat Islam meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya peranan industri jasa kesehatan terutama Rumah sakit
berprinsip Islam.3 Rumah sakit Islam merupakan salah satu contoh
kegiatan bisnis syariah dimana semua kegiatan usahanya harus sesuai
dengan aturan syariat dalam menjalankan usaha yakni memiliki
pemahaman tentang bisnis yang halal dan haram, selalu berpijak pada
nilai-nilai rûhiyah, sesuai dengan syariah yang benar dan berorientasi
ibadah kepada Allah.4 Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
adalah rumah sakit yang berdiri sejak tahun 1971 dengan mengadopsi
prinsip Islam karena kebutuhan masyarakat Jakarta terhadap rumah
2Ni Desak Made Sri Adnyawati DKK, Prilaku Konsumen, (Depok : PT
RajaGrafindo Persada, 2017), h. 4 3Emil Ibrahim, Entrepreneurship for Hospital, (Jakarta : Bumi Aksara : 2019),
h. xix 4Hamdi Agustin, Studi Kelayakan Bisnis Syariah, ( Depok : PT Rajagrafindo
Persada, 2017), h. 7
2
sakit yang berparadigma Islam5 yang kala itu belum memiliki Fatwa
DSN-MUI sebagai payung hukum ekonomi Islam yang diakui di
Indonesia. Pengadaan alat kesehatan merupakan aspek inti dalam
pelayanan institusi kesehatan Islam, hanya saja belum ada penelitian
yang membahas pengadaan alat kesehatan dalam perspektif Islam.
Oleh karenanya penulis melakukan penelitian untuk membahas sudah
sesuaikah akad-akad pada pengadaan alat kesehatan yang merupakan
faktor inti pengobatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
selaku Rumah sakit Islam dengan fatwa DSN-MUI?
Pengadaan barang adalah kegiatan untuk memperoleh barang
yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai
diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang yang
dilakukan oleh oleh Kementerian atau Lembaga atau Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau Institusi Swasta.6 Pengadaan alat kesehatan
adalah kegiatan yang dilakukan pihak rumah sakit untuk mencukupi
alat-alat kesehatan yang dibutuhkan di rumah sakit agar terciptalah
peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.7
Proses pengadaan alat kesehatan ini dilakukan dengan penilaian
lebih condong pada harga yang lebih rendah namun mengutamakan
efektifitas, efisiensi dan kesesuaian alat kesehatan yang di gunakan di
rumah sakit. Pengadaan alat kesehatan di rumah sakit terjadi dengan
undangan peserta pengadaan barang yang diberikan kepada rekanan
usaha baik dengan surat elektronik, surat dari pos atau telepon dan
5“Sejarah Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih”, diakses dari
https://www.rsi.co.id/tentang-kami/sejarah pada hari Rabu, tanggal 26 Agustus 2020 6“Pepres Nomor 4 tahun 2015 tentang Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah
Pasal 1”,
http://www.lkpp.go.id/v3/files/attachments/12_hHmWsSdaYSPhakMzMyXwLVANb
tuDNgTK.pdf, diakses tanggal 27 Januari 2020 7Jon Kenedi, dkk,”Analisis Pengadaan Alat Kesehatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Padang Pariaman Tahun 2017” dalam Jurnal Kesehatan Andalas Vol. 7
2018, h.1
3
mengutamakan kecepatan pengadaan barang.8 Apabila terjadi
kesepakatan harga terjadilah transaksi pengadaan barang antara rumah
sakit syariah dan produsen pertama selaku penyedia barang. Proses ini
merupakan proses penting dalam menjamin standar managemen
rumah sakit berprinsip syariah dan tercantum di dalam Fatwa DSN-
MUI Nomor 107. Salah satu pengadaan barang yang di bahas di
dalam Fatwa DSN-MUI Nomor 107 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Rumah Sakit Berdasarkan Prinsip Syariah adalah
pengadaan alat kesehatan yang berbunyi :
“Akad antara Rumah Sakit dengan Pemasok Alat Kesehatan dan
Pemasok Alat Laboratorium (selanjutnya disebut Pemasok) dapat
berupa akad ijᾱrah; rumah sakit sebagai penyewa (mustaʾjīr), dan
pemasok sebagai pihak yang menyewakan (mūʾjīr) ....”9
Ketentuan fatwa di atas, khususnya ketentuan dalam huruf (a)
merupakan pembahasan dalam tesis ini.
Adapun pengertian alat kesehatan menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2014 yaitu
instrumen, apparatus (peralatan), mesin, perkakas, dan atau implant,
reagen in vitro dan kalibrator, perangkat lunak, bahan atau material
yang digunakan tunggal atau kombinasi, untuk mendiagnosis,
mencegah, menyembuhkan, dan meringankan penyakit, merawat
orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh, menghalangi
pembuahan, desinfeksi alat kesehatan, dan pengujian in vitro terhadap
8Albert Ryan, Buku Pegangan Pengadaan Barang dan Jasa, (Yogyakarta:
Gradien Mediatama, 2011), h.69 9“Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia No. 107/DSN-
MUI/X/20016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Berdasarkan Prinsip
Syariah, h.12”, https://drive.google.com/file/d/0BxTl-
lNihFyzeGtndWNWTWRkbXM/view, diakses tanggal 03 April 2020
4
spesimen dari tubuh manusia, dan dapat mengandung obat yang tidak
mencapai kerja utama pada tubuh manusia melalui proses
farmakologi, imunologi atau metabolisme untuk dapat membantu
fungsi atau kinerja yang diinginkan.10
Pengertian di atas, menyebutkan bahwa alat kesehatan berfungsi
sebagai :
1. Mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan
penyakit manusia.
2. Mendiagnosa, memantau, merawat, meringankan atau
memulihkan cedera.
3. Memeriksa, mengganti, memodifikasi, atau menunjang anatomi
atau proses fisiologis.
4. Memelihara dan menopang kehidupan.
5. Mengontrol pembuahan.
6. Mendesifektan alat kesehatan.
7. Menyediakan informasi untuk tujuan medis atau mendiagnosa
melalui pengujian in vitro terhadap spesimen dan tubuh manusia
yang aksi utamanya di dalam atau pada tubuh manusia tidak
mencapai proses farmakologi, imunologi dan metabolisme, tetapi
dalam mencapai fungsinya dapat dibantu oleh proses tersebut.11
Dari beberapa ketentuan di atas, menyebutkan bahwa alat
kesehatan yang sesuai dengan maqâşidu as-syarīah yaitu menjaga diri
10
“Permenkes RI Nomor 70 Tahun 2014 Tentang Perusahaan Rumah Tangga
Alat Kesehatan Dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga”,
https://www.slideshare.net/ulfahhanum1/pmk-no-70-ttg-perusahaan-rumah-tangga-
dan-alkes, diakses tanggal 21 September 2020 11
“Pedoman Klasifikasi Izin Edar Alat Kesehatan”, Bab II,
http://regalkes.kemkes.go.id/informasi_alkes/Pedoman%20Klasifikasi.pdf, diakses
tanggal 21 September 2020
5
(h ifz u an-nafs) adalah alat kesehatan yang bertujuan untuk mencegah,
mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit manusia.12
Pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
116/SK/79, Alat kesehatan dapat digolongkan berdasarkan sifat
pemakaian yaitu :
1. Peralatan yang habis dipakai (consumable) contoh spuit, plester
kain kassa.
2. Peralatan yang dapat digunakan terus-menerus contoh
termometer, tensimeter, urinal, pispot.13
Transaksi ijᾱrah dalam pengertian ekonomi syariah adalah
kewenangan untuk menggunakan barang atau jasa dengan membayar
imbalan tertentu tanpa disertai perpindahan kepemilikan barang atau
jasa.14
Akad ini tentulah tidak cocok pada pengadaan alat kesehatan
pada angka (1) yaitu peralatan yang habis pakai (consumable) karena
manfaat barang tidak dapat digunakan berulang-ulang sehingga tidak
cocok dengan ketentuan ijᾱrah, oleh karenanya alat kesehatan yang
diteliti pada penelitian ini adalah alat kesehatan pada angka (2) yaitu
peralatan yang dapat digunakan terus-menerus.
Rumah sakit Islam merupakan contoh dunia usaha dimana
ketaaatan terhadap aturan tata kelola yang bersih dan baik (good
corporate governance) dapat memberikan dampak yang baik dan
memperlancar perekonomian Indonesia. Good corporate governance
menurut Islam mencakup asas tauhid, ketaqwaan, keseimbangan,
12
“Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia No. 107/DSN-
MUI/X/20016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Berdasarkan Prinsip
Syariah, h.10” 13
“Pharmacy care” https://www.mipa-farmasi.com/2016/05/alat-kesehatan-
alkes.html , diakses tanggal 22 September 2020 14
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta : PT
Rajagarifindo Persada, 2011),Cet. 11, h. 137-138
6
kemaslahatan dan etika bisnis. Perwujudan tata kelola yang bersih dan
baik ini memiliki peran signifikan dalam memakmurkan bumi.15
Salah satu bagian dari kemaslahatan adalah mencari pengobatan
atas berbagai penyakit yang timbul di masyarakat. Hal ini berdasarkan
hadiś :
عبد الرحن عبد أب عن عطاء عن سفياف ثػنا قاؿحد حبيب بن اللواللهل إف وسلم عليو ةلىاللو النبي بو لغ يػبػ مسعود بن اللو سعتعبد)رواه جهلو من وجهلو , علمو من علمو , شفاء لو إلانػزؿ داء يػنزؿ
16 (أحد
Telah menceritakan kepada kami Sufyᾱn dari 'Aţᾱ` dari Abī
Abdurrahman yakni Abdullah bin Habīb ia berkata; Aku mendengar
Abdullah bin Mas'ūd disampaikan sesuatu dari Nabi SAW
bersabda:“Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan suatu penyakit
kecuali Dia pun menurunkan padanya penawar. (Penawar tersebut)
diketahui orang yang tahu, dan tidak diketahui oleh orang yang tidak
tahu”(HR Ahmad)
Hadiś di atas mendorong umat Islam untuk berobat apabila sakit.
Beberapa hadiś menekankan bahwa obat yang digunakan haruslah
benda yang baik dan halal bukan benda yang buruk dan haram. Hal
ini tentu meningkatkan kesadaran muslim akan pengobatan dengan
cara yang baik dan halal,17
oleh karenanya tidak heran pula banyak
konsumen muslim mulai beralih mencari rumah sakit yang sesuai
dengan standarisasi hukum Islam. Hal inilah yang menyebabkan
rumah sakit berprinsip syariah mulai bermunculan di Indonesia.
15
Saiful Anwar dkk., Pengantar Falsafah Ekonomi dan Keuangan Syariah,
(Depok : Rajawali Press, 2018), h. 156-161 16
Ahmad bin Muhamad bin Hambal bin Hilal bin Asad al Marwazi al
Baghdadi, Musnad Ahmad, (Mesir : Dᾱrul Hadiś, 1995),Juz.1, h.496 17
Hendri Saparini, Akhmad Akbar Susamto dan Mohammad Faisal, Bisnis
Halal Teori dan Praktik, (PT Rajagrafindo Persada : Depok, 2018), h. 87-93
7
Rumah sakit berprinsip syariah adalah lembaga di bidang
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara lengkap yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat18
dan penyelenggaraannya sesuai
dengan standar syariah, instrument syariah serta Fatwa DSN-MUI
Nomor 107/DSN-MUI/X/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Rumah Sakit Berdasarkan Prinsip Syariah serta fatwa-fatwa yang
berhubungan dengan rumah sakit. Rumah sakit berprinsip syariah
diwajibkan terakreditasi Lembaga Nasional kemudian lulus pada
pemeriksaan sertifikasi syariah bagi lembaga kesehatan yang
diadakan oleh Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia
(MUKISI) selaku Lembaga yang dipercaya DSN-MUI untuk
pemeriksaan kesesuaian penerapan prinsip syariah di rumah sakit.19
Menurut pendapat Dr.H.Masyhudi, AM,M,Kes. selaku ketua
Umum MUKISI, rumah sakit berprinsip syariah adalah rumah sakit
yang seluruh aktifitasnya berdasar pada maqâşidu as-syarīah yaitu
memelihara agama (h ifz u ad-dîn), memelihara diri (h ifz u an-nafs),
memelihara akal (h ifz u al-aql), memelihara keturunan (h ifz u an-nasl)
dan memelihara harta (h ifz u al-mâl) dan pelayanannya berdasarkan
kasih sayang, saling menyelamatkan, kehalalan untuk mendapatkan
keberkahan dan menutup aurat karena rasa taat pada Allah.20
Sebelum
rumah sakit berprinsip syariah lahir di Indonesia, Indonesia mengenal
rumah sakit Islam yang prinsip dasarnya berasaskan prinsip Islam.
18
“Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit”, h. 1-24,
http://dkk.balikpapan.go.id/assets/files/1.UU44-09-RS_.pdf, diakses tanggal 4
November 2019 19
“RS Syariah Sajikan Pelayanan Berstandar Islami”,
https://republika.co.id/berita/pnl28t458/rs-syariah-sajikan-pelayanan-berstandar-
islami diakses tanggal 21 September 2020 20
“Mengenal Rumah sakit syariah”, https://mukisi.com/#, diakses tanggal 13
Maret 2020
8
Rumah Sakit Islam ini dibangun akan kebutuhan masyarakat
beragama Islam kala itu yang membutuhkan pengobatan yang sesuai
dengan prinsip Islam. Rumah sakit ini walaupun tidak memiliki
parameter yang sama dengan Rumah sakit berprinsip syariah namun
keduanya sama-sama memiliki prinsip Islam yang menjadi dasar.
Rumah Sakit Islam Jakarta Islam merupakan contoh rumah sakit
Islam yang sudah berdiri berpuluh-puluh tahun di Jakarta yang
berfungsi sebagai unit pelayanan di bidang kesehatan dengan prinsip
yang di atur dalam Islam.21
Penelitian berfokus pada pengadaan alat kesehatan di Rumah
Sakit Islam karena jarangnya penelitian yang di adakan di lembaga
swasta terkait pengadaan barang, terutama di Rumah Sakit Islam.
Penelitian tentang pengadaan barang memang telah dilakukan
sebelumnya namun sayangnya belum ada penelitian tentang
pengadaan barang dari sudut pandang Islam. Maraknya penelitian di
Rumah Sakit berprinsip syariah namun kebanyakan hanya mengulas
tentang pelayanan di Rumah Sakit padahal pengadaan alat kesehatan
merupakan kegiatan paling penting dalam pelayanan kesehatan di
Rumah sakit sesuai dengan Permenkes RI Nomor 72 Tahun 2016
yang menyebutkan pelayanan kesehatan di rumah sakit harus
berorientasi pada pelayanan kesehatan, penyediaan sedia farmasi, alat
21
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih adalah rumah sakit berprinsip Islam
yang dibangun pada tahun 1981 diprakarsai oleh Dr.H.Kusnadi, salah satu tokoh
Muhammadiyah karena kebutuhan masyarakat Jakarta terhadap Rumah Sakit
berprinsip Islam. Rumah sakit ini lahir sebelum 10 rumah sakit syariah pertama
tersertifikasi syariah pada tahun 2018 dan telah memperoleh predikat Paripurna pada
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) yang diselenggarakan oleh
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada hari Jum‟at, 28 Juni 2019. “Sejarah
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih”, diakses dari
https://www.rsi.co.id/tentang-kami/sejarah
9
kesehatan dan bahan habis pakai (BHMP) yang bermutu dan
terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.22
Penelitian ini bertempat di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
Putih karena rumah sakit ini telah memberikan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat khususnya di daerah Jakarta selama lebih dari 39
tahun, banyaknya pengalaman dan prestasi yang ditorehkan dapat
menjadi tempat berbagi pengetahuan khususnya tentang pengadaan
alat kesehatan di Rumah Sakit Islam yang telah menerapkan prinsip
Islam dalam pelayanan kesehatan.23
Berdasarkan uraian terkait pengadaan alat kesehatan serta Rumah
Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih di atas, maka penulis ingin
mengkaji lebih dalam melalui penelitian tesis yang berjudul
“ANALISIS PENERAPAN AKAD IJᾹRAH PADA
PENGADAAN ALAT KESEHATAN SERTA
KESESUAIANNYA DENGAN FATWA DSN-MUI NO. 09/DSN-
MUI/IV/2000 TENTANG PEMBIAYAAN IJᾹRAH (Studi Kasus
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat)” .
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah suatu tahap permulaan dari
penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu
22
“Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2016”,
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/105431/Permenkes%20Nomor%2072%2
0Tahun%202016.pdf, diakses tanggal 14 Januari 2021 23
Di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih terdapat komite koordinasi
Pendidikan (komkordik) yang bertugas untuk melakukan dan membantu penelitian
terkait Rumah Sakit dan sebagainya. Dalam divisi inilah peneliti dapat meminta
informasi terkait pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit. “Struktur Organisasi
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih” diakses dari
http://repository.fe.unj.ac.id/7228/1/LAPORAN%20PRAKTEK%20KERJA%20LAP
ANGAN%20-%20AHMAD%20NATSIRUDDIN.pdf Jum‟at, 19 Desember 2020
10
dapat kita kenali sebagai suatu masalah.24
Identifikasi masalah
merupakan suatu cara agar kita dapat melihat, menduga, mengira
dan menguraikan, serta menjelaskan sebuah masalah.25
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis dapat
mengidentifikasi masalahnya sebagai berikut :
a. Pengadaan barang di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
Putih.
b. Jenis pengadaan barang di Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih.
c. Konsep pengadaan barang menurut perundang-undangan di
Indonesia tentang pengadaan barang.
d. Kesesuaian konsep pengadaan barang dengan perundang-
undangan di Indonesia tentang pengadaan barang.
e. Fatwa DSN-MUI Nomor 107/DSN-MUI/X/2016 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Berdasarkan Prinsip
Syariah.
f. Fatwa DSN-MUI Nomor 09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang
Pembiayaan Ijᾱrah.
g. Fatwa DSN-MUI Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang
Murâbahah.
h. Fatwa DSN-MUI Nomor 27/DSN-MUI/III/2002 Tentang Al-
Ijᾱrah al-Muntahiyyat bi at-Tamlīk.
i. Fatwa DSN-MUI Nomor 73/DSN-MUI/X1/2008 Tentang
Musyârakah Mutanâqişah.
24
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 2001), h. 309 25
Husein Umar, Metodologi Penelitian; Aplikasi Dalam Pemasaran, (Jakarta:
Gramedia, 2001), h. 68
11
j. Fatwa DSN-MUI Nomor 07/DSN-MUI/IV/2000 Tentang
Mudhârabah (Qirᾱḍ).
k. Fatwa DSN-MUI Nomor 10/DSN-MUI/IV/2000 Tentang
Wakâlah.
l. Fatwa DSN-MUI Nomor 52/DSN-MUI/III/2006 Tentang
Akad Wakâlah Bi Al-Ujrah pada Asuransi dan Reasuransi
Syariah .
m. Penggolongan alat kesehatan berdasarkan fungsinya.
n. Penggolongan alat kesehatan berdasarkan sifat pemakaiannya.
o. Akad-akad pada pengadaan alat kesehatan menurut Fatwa
DSN-MUI Nomor 107/DSN-MUI/X/20016 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Rumah Sakit Berdasarkan Prinsip Syariah .
p. Penerapan akad ijᾱrah pada pengadaan alat kesehatan di
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
q. Kesesuaian akad ijᾱrah pada pengadaan alat kesehatan di
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dengan Fatwa
DSN-MUI Nomor 09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang
Pembiayaan Ijᾱrah.
2. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah merupakan bagian yang diawali dengan
pembatasan masalah apa saja, dari keseluruhan masalah yang
didefinisikan di bagian latar belakang, yang akan menjadi fokus
perhatian penelitian.26
Jadi, Pembatasan masalah adalah
memberikan gambaran yang jelas pada faktor-faktor tertentu
dalam masalah yang diteliti.27
26
Huzaemah T. Yanggo, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi,
(Jakarta: IIQ Press, 2020), h. 9 27
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. Ke-26, h. 97
12
Menurut penjelasan latar belakang dan identifikasi masalah di
atas, penulis membatasi tesis ini sebagai berikut :
a. Akad-akad pada pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit
Islam Jakarta Cempaka Putih.
b. Penerapan akad ijᾱrah pada pengadaan alat kesehatan di
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
c. Kesesuaian akad ijᾱrah pada pengadaan alat kesehatan di
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dengan Fatwa
DSN-MUI Nomor 09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang
Pembiayaan Ijᾱrah.
3. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah tersebut dapat dirumuskan beberapa
pertanyaan sebagai berikut :
a. Apa saja akad-akad yang digunakan dalam pengadaan alat
kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih ?
b. Bagaimana penerapan akad ijᾱrah pada pengadaaan alat
kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih ?
c. Apakah akad ijᾱrah pada pengadaan alat kesehatan di Rumah
Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih sudah sesuai dengan
konsep fatwa Nomor 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang
Pembiayaan Ijᾱrah ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka dapat
dirumuskan tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui akad-akad yang diterapkan pada pengadaan
alat kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
2. Untuk mengetahui penerapan akad ijᾱrah pada pengadaan alat
kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
13
3. Untuk mengkaji kesesuaian penerapan akad ijᾱrah pada
pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
Putih dengan dan fatwa DSN-MUI Nomor 09/DSN-MUI/IV/2000
Tentang Pembiayaan Ijᾱrah.
D. Kegunaan Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini
bertujuan agar dapat bermanfaat :
1. Secara teoritis penelitian ini ditunjukan sebagai sarana untuk
memajukan pengetahuan dan teori yang diperoleh di perguruan
tinggi terkait akad ijᾱrah pada pengadaan alat kesehatan ditinjau
dari perpektif Islam dan Fatwa DSN-MUI Nomor 09/DSN-
MUI/IV/2000 tentang pembiayaan ijᾱrah guna disajikan sebagai
bahan studi ilmiah terutama yang berkaitan dengan implementasi
akad ijᾱrah pada pengadaan alat kesehatan.
2. Secara praktis dan pemerhati hasil penelitian ini diharapkan dapat
mengembangkan pengetahuan pada bidang bisnis syariah serta
mengungkapkan masalah-masalah yang timbul di lapangan dan
masyarakat serta memberikan solusi bagi masalah yang terkait
bisnis syariah khususnya Rumah sakit berprinsip syariah.
E. Definisi Operasional
Pada dasarnya dalam setiap penelitian seharusnya memiliki suatu
acuan, yang mana acuan tersebut akan dipakai untuk mengkaji dan
meneliti terkait permasalahan yang akan diteliti sehingga hal ini
menjadi sebuah tolak ukur dalam menyelesaikan permasalahan dalam
sebuah penelitian. Sesuai dengan hal tersebut, maka definisi
operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
14
Tabel 1. Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Instrumen
Pengumpulan
Data
1. Akad ijᾱrah Ijᾱrah merupakan sewa
guna manfaat barang atau
jasa pada jangka waktu
yang ditentukan dengan
imbalan.
1. Wawancara.
2. Observasi
dokumen
perjanjian
sewa-
menyewa.
2. Pengadaan
barang
Pengadaan barang adalah
usaha untuk mendapat
barang secara transparan,
efektif dan efisien sesuai
dengan kebutuhan dan
keinginan penggunanya
dengan cara menyewa
barang.
1. Wawancara.
2. Observasi
dokumen
perjanjian
sewa-
menyewa.
3. Alat kesehatan Alat kesehatan
merupakan instrumen
yang dipakai untuk
meringankan penyakit
manusia. Dalam
pelaksanaan akad ijᾱrah,
alat kesehatan yang
dimaksud adalah alat
biometri yang berfungsi
1. Wawancara.
2. Observasi
dokumen
perjanjian
sewa-
menyewa..
15
untuk menentukan
ukuran lensa IOL serta
kelainan dalam bola mata
bagi pasien penderita
katarak sebelum di
operasi.
4. Fatwa DSN
MUI Nomor
09/DSN-
MUI/2000
tentang
pembiayaan
ijᾱrah
Fatwa yang membahas
aturan pada akad ijᾱrah
baik rukun ijᾱrah seperti
adanya pihak-pihak yang
melakukan akad ijᾱrah
(pemberi sewa dan
penyewa), shigat akad
ijᾱrah yang jelas baik
verbal maupun bentuk
lainnya (kontrak),
ketentuan objek akad
ijᾱrah (manfaat barang
dan upah), serta
kewajiban penyewa dan
pemberi sewa alat
kesehatan.
Kesesuaian akad ijᾱrah
pada pengadaan barang
ini akan ditinjau dari
ketentuan fatwa DSN-
MUI di atas.
1. Wawancara.
2. Observasi
dokumen
perjanjian
sewa-
menyewa
dan fatwa
DSN-MUI
Nomor 09
Tentang
Pembiayaan
Ijᾱrah
F. Kajian Pustaka
16
Penelitian terdahulu yang relevan ini diklasifikan menjadi dua,
yaitu: penelitian yang berupa penelitian terdahulu yang berupa tesis,
disertasi dan jurnal ilmiah yang memiliki korelasi dengan judul tesis
yang diteliti, yakni tentang penerapan Fatwa DSN-MUI Nomor
09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Ijᾱrah pada pengadaan
alat kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dan buku
terkait pengadaan barang.
1. Penelitian terdahulu yang berbentuk tesis, jurnal dan buku
diantaranya adalah :
a. Tesis dengan judul “Implementasi Good Governance pada
Pengadaan Barang dan Jasa pada Pemerintah Kabupaten
Bungo (Studi Kasus pada Dinas Pendidikan)” oleh mahasiswa
Universitas Terbuka Jakarta Tahun 2016, Syayuti. Tesis ini
membahas kesesuaian pengadaan barang dan jasa pada
program pendidikan di Kabupaten Bungo dengan penerapan
konsep good governance. Adapun maksud konsep good
governance adalah konsep penyelenggaraan pemerintahan
yang bersih, transparan, akuntabel, efisien, efektif dimana
pemerintah mampu membangun manajemen yang
bertanggung jawab dan dan solid sesuai dengan prinsip
demokrasi dan pasar yang efisien dan menghindari kelalaian
penyaluran dana dan investasi dan pencegahan korupsi baik
politik maupun administratif. Penelitian ini menguraikan
bahwa pengadaan barang dan jasa program pendidikan yang
dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) di Kabupaten Bungo telah berjalan dengan baik dan
sesuai konsep good governance ditinjau dari prinsip
17
partisipasi, rule of law, kesamaan hak dan pemerataan,
konsensus, efisiensi serta akuntabilitas dan berpedoman pada
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan Peraturan
Presiden Nomor 70 Tahun 2012. Peran masyarakat dalam
merencanakan hingga mengawasi agar regulasi tetap berjalan
dengan baik. Publikasi masa terkait pengadaan barang dan
jasa harus ditingkatkan dan pihak-pihak legislatif mematuhi
aturan dan regulasi hingga tidak terjadi intervensi yang
menimbulkan efek diskriminatif dan kepincangan dalam
pembangunan penduduk.
Tesis ini memiliki sedikit persamaan dengan penelitian
yang dikaji yaitu membahas pengadaan barang, namun
terdapat perbedaan yang mendasar dengan penelitian yang
akan dikaji yaitu penelitian sebelumnya meneliti tentang
penerapan good governance di Pemerintah Kabupaten
Bungo.28
Namun pada penelitian yang penulis teliti berfokus
pada analisis akad ijᾱrah pengadaan alat kesehatan yang
terjadi pada Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih serta
kesesuaiannya dengan Fatwa DSN-MUI.
b. Tesis dengan judul “Legalitas Pengadaan Barang atau Jasa
Pemerintah dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah” oleh
Mutiara Ramadhani Kusumadewi, Mahasiswi Pasca Sarjana
Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Banjarmasin pada
Tahun 2017. Tesis ini membahas tentang kesesuaian prinsip
ekonomi syariah terhadap Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
2010 pengadaan barang dan jasa yang memiliki tiga tahapan
28
Syayuti, “Implementasi Good Governance pada Pengadaan Barang dan Jasa
Pada Pemerintah Kabupaten Bungo (Studi Kasus pada Dinas Pendidikan)”, Tesis,
(Jakarta : Pasca Sarjana Universitas Terbuka, 2016), Tidak diterbitkan (t.d)
18
penting yaitu persiapan, pemilihan dan pelaksanaan.
Ketentuan ini merupakan asas hukum pengadaan barang dan
jasa yang berlaku di Indonesia, dimana penduduknya
mayoritas beragama Islam. Dilandasi oleh latar belakang di
atas, peneliti menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 harus dimulai
dengan perencaan yang baik, pemilihan alternatif-alternatif
dan penggunaaan strategi pengadaan barang dan jasa yang
terbaik. Penelitian ini juga menyimpulkan adanya kesesuaian
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dengan Al-Qur‟an,
hadiś, prinsip-prinsip muamalah seperti: al-aşlu fi-al
mu‟âmalâti al-ibâhah (hukum asal dari segala sesuatu adalah
boleh), menetapkan harga yang kompetitif, meninggalkan
intervensi yang yang dilarang, menghindari eksploitasi, jujur,
amanah, sesuai dengan asas saddu aź-źarîah dan wakâlah
muzayyadah. Selain itu sudah sesuai dengan hukum ekonomi
syariah yang memuat asas sukarela (ikhiyᾱri), kehati-hatian
(ikhtiyâti), asas menepati janji (amanah), asas tidak berubah
(luzūm), asas saling menguntungkan, asas kemudahan (taysīr),
asas kesetaraan (taswiyah), asas i‟tikad yang baik, asas sebab
yang halal, asas kebebasan berkontrak (hurriyyah), dan asas
tertulis (kitâbah).
Tesis ini memiliki persamaan dengan penelitian yang dikaji
yaitu membahas pengadaan barang dan jasa serta aspek
legalitas hukum Islam. Perbedaan di antara keduanya adalah
penelitian yang dibuat oleh Mutiara Ramadhani Kusumadewi
yaitu berfokus pada kesesuaian prinsip ekonomi Islam dengan
19
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010.29
Namun pada
penelitian yang penulis teliti berfokus pada analisis akad
ijᾱrah pada pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Islam
Jakarta Cempaka Putih serta kesesuaiannya dengan fatwa
DSN-MUI.
c. Tesis dengan judul “Implementasi Sistem Pengadaan Barang
atau Jasa secara Elektronik (SPSE) dalam Mewujudkan
Transparansi Pemerintahan (studi pada Badan Layanan
Pengadaan Barang atau Jasa (BLPBJ) dan Layanan Pengadaan
secara Elektronik (LPSE) Provinsi Lampung” oleh Firli
Satriawan, Mahasiswa Program Magister Universitas
Lampung, Bandar Lampung pada Tahun 2018. Tesis ini
membahas tentang sistem pengadaan barang dan jasa
pemerintah secara elektrorik dan biasa disebut e-procurement.
Penerapan metode ini selain karena perkembangan media
elektronik juga diharapkan dapat mengurangi penyalah-
gunaan kewenangan yang sering terjadi pemerintahan yang
dilatar-belakangi kecurangan oknum pemerintah yang
membatasi informasi proyek pengadaan barang dan jasa untuk
memonopoli pengadaan proyek-proyek Pemerintah serta
beberapa oknum tertentu yang berupaya memberikan fee atau
menekan oknum Pemerintah menggunakan preman agar dapat
memenangkan tender.
Penelitian ini menjelaskan bahwa Sistem Pengadaan
Barang atau Jasa Secara Elektroknik (SPSE) telah
mewujudkan transparansi, akuntabilitas atau terbuka, adil atau
29
Mutiara Ramadhani Kusumadewi, “Legalitas Pengadaan Barang atau Jasa
Pemerintah dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah”, Tesis, (Banjarmasin : Pasca
Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, 2017) Tidak Diterbitkan (t.d)
20
tidak diskriminatif walau ada beberapa kekurangan seperti
gangguan server. Penelitian ini juga menyimpulkan pada
tahapan pendaftaran lelang sejalan dengan Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 namun belum ada peningkatan yang
signifkan terkait peserta pelelangan dan tidak samanya
pemahaman peserta lelang terhadap cara dan ketentuan yang
berlaku. Dalam tahap uraian masalah terdapat kekurangan
seperti kurang maksimalnya panitia pelelangan dalam
menjabarkan informasi dan kurangnya personil pekerja
dibanding paket pekerjaan yang dilakukan. Pada tahap
penetapan terdapat kesulitan dalam memenuhi persyaratan
dokumen yang teralu sulit dipenui serta tingkat pemahaman
yang sama diantara para peserta.
Tesis ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang
peneliti akan teliti yaitu meneliti pengadaan barang dan jasa.
Sedangkan perbedaannya dengan penelitian terdahulu adalah
ruang lingkup penelitian pengadaan barang atau jasa adalah
media elektronik dan dilakukan pada Pemerintah kota
Bengkulu serta kesesuaiannya dengan Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010,30
adapun ruang lingkup penelitian
yang penulis teliti terkait analisis akad ijᾱrah yang terdapat
pada pengadaan barang di Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih serta kesesuaiannya dengan Fatwa DSN-MUI.
d. Jurnal Riset Akutansi Tahun 2017 dengan Judul “Analisis
Sistem Pengadaan Barang dan Jasa (Penunjung Langsung)
30
Firli Satriawan, “Implementasi Sistem Pengadaan Barang atau Jasa secara
Elektronik (SPSE) dalam Mewujudkan Transparansi Pemerintahan (studi pada Badan
Layanan Pengadaan Barang atau Jasa (BLPBJ) dan Layanan Pengadaan secara
Elektronik (LPSE) Provinsi Lampung” Tesis, (Bandar Lampung : Magister
Universitas Lampung, 2018), Tidak Diterbitkan (t.d)
21
Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kota Manado” oleh Nurul Ilmi Faisal,
Jenny Morasa dan Lidia M. Mawikere. Penelitian ini mengkaji
kelayakan sistem pengadaan barang dan jasa Dinas Pekerjaan
Umum pada Kota Manado. Hal ini dilatar-belakangi karena
penyelengaraan pengadaan barang dan jasa publik yang buruk
akan berakibat pada kerugian yang diterima oleh masyarakat,
termasuk minimnya tingkat pelayanan yang diterima
Pemerintah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
penyelengaraan pengadaan barang dan jasa pada Dinas Umum
Kota Manado ini sudah sejalan dengan Peraturan Presiden
Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Perubahan Pasal 4 Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010, begitu pula dengan proses
penunjukan langsung mobil dinas pada Dinas Umum Kota
manado yang sudah mengikuti peraturan dan prosedur yang
berlaku seperti persiapan negoisasi harga, negoisasi harga,
surat perjanjian kerja sama dan pemesanan barang. Penelitian
ini memiliki kesamaan dengan tesis yang penulis teliti yaitu
meneliti pengadaan barang dan jasa.
Sedangkan perbedaannya dengan penelitian terdahulu
adalah ruang lingkup penelitian pengadaan barang atau jasa
adalah pengadaan barang di Dinas Umum Kota Manado serta
kesesuaiannya dengan Peraturan Presiden Nomor5 Tahun
2015,31
adapun ruang lingkup penelitian yang penulis teliti
terkait analisis akad ijᾱrah yang tedapat pada pengadaan alat
31
Nurul Ilmi Faisal, Jenny Morasa dan Lidia M. Mawikere “Analisis Sistem
Pengadaan Barang dan Jasa (Penunjung Langsung) Pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Manado” dalam Jurnal Riset
Akutansi Going Concern Tanggal 2 Desember 2017
22
kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih serta
kesesuaiannya dengan Fatwa DSN-MUI Nomor 09/DSN-
MUI/IV/2000 terkait pembiayaan ijᾱrah.
e. Jurnal Pengadaan Vol.3 No. 3, bulan November 2013: 73-80
dengan tema Manajemen Pengadaan Publik yang ditulis oleh
Togar M. Simatupang dan Fanny Kartika. Pada jurnal ini
penulis menjelaskan pentingnya pengadaan barang dalam
sistem pemerintahan karena pengadaan publik dinilai dapat
membuat kehidupan masyarakat lebih baik, namun di
dalamnya terdapat kendala yaitu sistem penilaian kantor
berdasarkan percepatan penyerapan dana anggaran yang
menyebababkan pelaksanaan anggaran lebih mengutamakan
jumlah realisasi dibanding pemilihan jenis barang atau jasa
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dampak positIf
dari percepatan anggaran ini adalah pengadaan publik
berkelanjutan yang diimplementasikan melalui sistem kontrak
dan relasi dengan penyedia.32
Persamaan penelitian ini dengan tesis yang penulis tulis
adalah objek penelitian yaitu pengadaan barang sedang
perbedaannya adalah penelitian terdahulu membahas
pengadaan barang publik yang di dalamnya terdapat implikasi
terkait penerapan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
sedang dalam tesis yang penulis akan teliti adalah kesesuaian
akad ijᾱrah pada pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit
Islam Jakarta Cempaka Putih dengan fatwa DSN-MUI Nomor
09/DSN-MUI/IV/2000 terkait pembiayaan ijᾱrah.
32
Togar M. Simatupang dan Fanny Kartika, ”Manajemen Pengadaan Publik”
dalam Jurnal Pengadaan Vol.3 No. 3, November 2013
23
2. Penelitian yang berbentuk buku
a. Buku dengan judul Konsolidasi Terbaru Peraturan Presiden
Tentang Pengadaan Barang Atau Jasa Pemerintah Dari Pepres
54/2010, Pepres 35/2011. Pepres 70/2012, Pepres 172/2014
Sampai Pepres 4/2015, yang ditulis oleh Tim Redaksi BIP.
Dalam bukunya ini penulis membahas ketentuan-ketentuan
penting seputar pengadaan barang atau jasa pemerintah
menurut Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 yang
merupakan perubahan keempat atas Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010. adapun isinya sebagai berikut : Pertama,
penjelasan tentang pengadaan barang atau jasa pemerintah,
pihak-pihak yang terkait di dalam pengadaan barang, prinsip-
prinsip dalam pengadaan barang serta sistem-sistem yang
terdapat pada pengadaan barang contoh: pelelangan yaitu
sistem seleksi penyedia barang, seleksi yaitu sistem seleksi
untuk penyedia jasa konsultasi, sayembara yaitu sistem
pemilihan penyedia jasa yang tidak ada di pasar dan tidak
memiliki harga satuan di pasar dan kontes yaitu sistem
pemilihan penyedia barang yang tidak tersedia di pasar dan
tidak ada harga satuannya di pasar.33
Dari pembahasan di atas, memiliki sedikit persamaan
dengan penelitian yang akan penulis kaji, yaitu membahas
masalah pengadaan barang atau jasa. Namun terdapat
perbedaan yang mendasar dalam buku ini, di sini penulis tidak
menemukan pembahasan mengenai akad-akad syariah pada
33
Redaksi BIP, Konsolidasi Terbaru Peraturan Presiden Tentang Pengadaan
Barang Atau Jasa Pemerintah Dari Pepres 54/2010, Pepres 35/2011. Pepres
70/2012, Pepres 172/2014 Sampai Pepres 4/2015,(Jakarta : Penerbit Bhuana
Ilmu Populer, 2017) h. 1-243
24
pengadaan barang atau jasa khususnya di bidang swasta
sebagaimana yang akan penulis kaji.
b. Buku dengan judul Aspek Pengadaan barang dan jasa dan
bebagai permasalahannya yang dikarang oleh Adrian Sutedi,
S.H., M. H. Pada buku ini menjelaskan tinjauan umum terkait
pengadaan barang atau jasa, serta etika dan norma, juga
penyelenggara pengadaan barang dan jasa, kendala-kendala
yang terjadi pada pengadaan barang atau jasa pemerintah
conroh korupsi, suap, penyimpangan pengadaan barang atau
jasa, persengkolan dan monopoli. Di dalamnya juga terdapat
program-program untuk menghilangkan kendala-kendala yang
sering muncul di pengadaan barang atau jasa pemerintah
contohnya menggunakan sistem Layanan Pengadaan Barang
Secara Elektronik (LPSE), pakta integritas, audit serta sanksi-
sanksi bagi pelaku penyelewengan di dalam pengadaan
barang. Dari pembahasan di atas, memiliki sedikit persamaan
dengan penelitian yang akan penulis kaji, yaitu pengadaan
barang, namun terdapat perbedaan yang mendasar dalam buku
ini yaitu penulis tidak menemukan pengadaan barang menurut
hukum Islam serta akad-akad yang terdapat pada pengadaan
barang atau jasa.34
c. Buku dengan judul Fikih Mu‟amalah Maliyyah Akad Ijᾱrah
dan Ju‟alah yang dikarang oleh Prof.Dr. Jaih
Mubarok.,SE.,M.H.,M.Ag dan Dr.Hasanaudin,M.Ag. Pada
buku ini menjelaskan tinjauan umum terkait akad ijᾱrah
beserta ju‟alah baik pengertian, dalil, rukun, ragam, ujrah,
34
Adrian Sutedi, Aspek Hukum Pengadaan Barang dan Jasa dan Berbagai
permasalahannya,( Jakarta : Sinar Grafika, 2016), h. 1- 430
25
mahal al manfa‟ah dan fatwa-fatwa terkait ijᾱrah dan ju‟alah.
Dari pembahasan di atas, memiliki sedikit persamaan dengan
penelitian yang akan penulis kaji, yaitu akad ijarah, namun
ada beberapa hal yang tidak ada di dalam buku yaitu tentang
Fatwa Nomor 09 Tentang Pembiayaan Ijᾱrah.35
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif yaitu studi kasus dengan meneliti di lapangan (field
research) menggunakan penelitian kualitatif, sebagai salah satu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
ucapan atau tulisan dan perilaku yang diamati.36
Jenis penelitian ini adalah yuridis empiris yaitu penelitian
yang bertujuan untuk menelaah penerapan Fatwa Nomor 09/DSN-
MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijᾱrah pada pengadaan alat
kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Agar
mencapai tujuan dari tesis ini, penulis menggunakan dua macam
penelitian, yaitu :
a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh literatur yang
berkenaan dengan pengadaan barang atau jasa dan
menganalisa beberapa Peraturan Presiden dan beberapa fatwa
DSN-MUI yang digunakan untuk membahas pengadaan alat
kesehatan di Rumah sakit berprinsip syariah. Metode ini
digunakan untuk mencari data teraktual yang bersifat teoritis
35
Jaih Mubarok dan Hasanaudin, Fikih Mu‟amalah Maliyyah Akad Ijᾱrah dan
Ju‟alah, (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2020), Cet. 4, h. iii-vii 36
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis dan Mudah
Dipahami, (Yogyakarta: T.p, T.th)
26
dengan menggunakan buku-buku, majalah, karya-karya
ilmiah, koran, dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan
dengan materi tesis ini baik yang berada di perpustakaan dan
juga media elektronik.
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penulis melakukan penelitian lapangan untuk memperoleh
data-data yang berhubungan tentang penelitian ini dengan
melakukan pengamatan langsung ke tempat objek penelitian
untuk melakukan wawancara dan pengambilan dokumen-
dokumen terkait.
Adapun tempat penelitian yang dikaji adalah Jalan Cempaka
Putih Tengah I/1 Jakarta Pusat, 10510.37
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan membuat
deskripsi secara faktual, sistematis dan akurat tentang fakta-fakta
dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu.38
Metode deskriptif-
kualitatif merupakan suatu cara yang mencari teori, bukan
menguji teori.39
Penelitian ini menghasilkan data deskriptif, yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk menggambarkan semua data atau
keadaan subjek penelitian mengenai penerapan Fatwa Nomor
09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Ijᾱrah pada
pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
Putih. Pada penelitian ini penulis berfokus tentang penelitian pada
studi kritis terhadap penerapan Fatwa Nomor 09/DSN-
37
„Home”, https://www.rsi.co.id/, diakses tanggal 26 Agustus 2020 38
Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2006), h.69 39
Ardianto, Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan
Kualitatif, (Bandung : Simbiosa Rekatama Medi, 2010), h.6
27
MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Ijᾱrah pada pengadaan alat
kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
Penulis melakukan pendekatan penelitian di atas untuk
memperoleh data terkait informasi yang dibutuhkan dengan
melakukan observasi langsung ke tempat objek penelitian untuk
melakukan wawancara, melakukan pengamatan langsung, dan
memeperoleh dokumen yang terkait dengan penelitian.
3. Sumber Data Penelitian
Jenis data yang dipakai pada penelitian ini adalah bersumber
dari:
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data yang dikumpulkan langsung
oleh peneliti dari sumber pertama. Sumber data primer dalam
penelitian ini adalah :40
1) Person: sumber data ini adalah diperoleh dengan cara
wawancara secara mendalam kepada para staf Rumah Sakit
Islam Jakarta Cempaka Putih.
2) Place: Sumber data yang diperoleh dari gambaran, tentang
situasi dan kondisi yang berlangsung berkaitan dengan
permasalahan yang dibahas pada penelitian.
3) Paper, yaitu sumber data yang menyediakan tanda berupa
huruf, angka, gambar, atau simbol lain.
b. Sumber Data Sekunder.
Data sekunder adalah data yang tidak diusahakan peneliti,
data sekunder ini bersifat penunjang dan melengkapi data
40
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format Kuantitatif Dan
Kualitatif, (Surabaya: Airlangga University, 2005), h. 128
28
primer. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan dan
laporan penelitian yang sudah ada, yaitu sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data seperti,
dokumen, koran, majalah, jurnal dan lainnya yang berkaitan
dengan permasalahan penelitian.41
Data sekunder dalam
penelitian ini antara lain yakni berupa literatur ilmiah, buku,
atau tulisan yang berkaitan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data, penulis menggunakan teknik sebagai
berikut :
a. Teknik literasi, yaitu pengumpulan data dengan membaca
literatur atau buku-buku tentang pengadaan barang dan jasa,
akad-akad di pada pelaksanaan rumah sakit dengan prinsip
syariah dan Fatwa DSN-MUI.
b. Dokumenter, yaitu penggalian masalah-masalah yang diteliti
dengan meneliti data dari perjanjian kerjasama sewa-menyewa
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
c. Teknik Pengamatan, yaitu mengamati langsung objek
penelitian melalui penelaahan Perjanjian Kerjasama Antara
Rumah sakit Islam Cempaka Putih dengan Nusa Indah Optikal
tentang Operasional Alat Biometri Antara Rumah sakit Islam
Cempaka Putih Nomor 034/PKS/X/02/2018, Addendum
Perjanjian Kerjasama Antara Rumah sakit Islam Cempaka
Putih dengan Nusa Indah Optikal tentang perubahan harga alat
Biometri Antara Rumah sakit Islam Cempaka Putih Nomor
145/PKS/X/12/2019 serta Surat Perintah Kerja Nomor
41
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D,(Bandung: Alfabeta, 2009), h. 299
29
150/SPK/X/11/2020 di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
Putih kepada Optik Nusa Indah yang berhubungan dengan
pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih.
d. Teknik Wawancara, yaitu penggalian data dengan
mewawancarai para staff Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
Putih dan anggota DSN-MUI. Melalui tanya jawab secara
lisan menggunakan pedoman wawancara yang terstruktur
demi mendapatkan keterangan yang berhubungan dengan
penelitian dan mendapatkan informasi yang akurat.
5. Teknik Analisa Data
Data yang telah diperoleh dalam penelitian selanjutnya diolah,
dianalisa, untuk mencari pokok permasalahan yang diteliti.
Karena pendekatan data utama penelitian ini adalah kualitatif,
maka baik untuk jenis data normatif maupun empiris, akan
dilakukan dengan cara menganalisis isi. Selanjutnya data
dideskripsikan dan dijelaskan melalui tahapan-tahapan berikut ini:
a. Reduksi Data
Data yang diambil melalui studi literatur dan studi lapangan
akan diperiksa kelengkapannya dan kemudian dipilah-pilah
berdasarkan satuan konsep, kategori, atau tema tertentu. Pada
hal ini data yang tidak diperlukan disisihkan hingga data
diperlukan saja yang akan digunakan.
b. Display Data
Berdasarkan banyaknya data yang harus dianalisis dan
untuk mengurangi tingkat kesulitan dalam penjelasan dan
penegasan kesimpulan, maka perlu dibuat sketsa, matrik, atau
30
grafik sehingga keseluruhan data dan bagian- bagian rincinya
dapat dipetakan secara jelas.
c. Kesimpulan
Data yang telah diurutkan dan disusun secara sistematik,
baik melalui penentuan tema maupun yang telah dibuat sketsa
dan matriknya akan diambil kesimpulan sehingga makna data
dapat ditemukan.
6. Teknik Validasi Data
Data dapat dinyatakan benar apabila adanya kesesuain antara
yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi
pada objek yang diteliti.42
Dan suatu penelitian dianggap objektif
apabila siapa pun dengan prosedur kerja yang sama menghasilkan
kesimpulan penelitian yang sama.43
Pengujian kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data
hasil penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan cara:44
a. Perpanjangan pengamatan: peneliti kembali ke lapangan,
melakukan pengamatan, melakukan wawancara dengan
narasumber, baik yang pernah ditemui maupun yang baru
ditemui.
b. Peningkatan ketekunan: melakukan pengamatan secara lebih
berkesinambungan dan cermat sehingga validasi data dan
urutan peristiwa akan dapat dicatat secara pasti dan sistematis.
c. Triangulasi data: mencocokan data untuk menguji kebenaran
dari berbagai sumber dengan bermacam metode dan beragam
42
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, h. 299 43
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian kualitatif (Pendekatan Positivistik,
rasionalistik, Phenomenologik, dan Realisme Metaphisik) Telaah Studi Teks dan
Penelitian Agama, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996), h. 36 44
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D,h. 299
31
waktu. Dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber data yaitu wawancara dari staft
manajemen Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih,
observasi perjanjian kerjasama pengadaan alat kesehatan
dengan akad ijᾱrah di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
Putih.
d. Analisis kasus negatif: mencari data yang berbeda atau bahkan
berlawanan dengan data yang ditemukan. jika tidak ada data
yang berbeda atau berlawanan dengan temuan, maka data yang
ditemukan sudah dapat dipercaya.
e. Menggunakan bahan referensi: adanya tambahan data untuk
membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti, dapat
berupa foto-foto, rekaman, dan dokumen otentik.
f. Member check: proses pengecekan data yang berasal dari
narasumber untuk mengetahui seberapa jauh data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh nara sumber.
7. Teknik Penulisan Tesis
Teknik penulisan tesis ini beerdasarkan pada buku pedoman
penulisan Proposal, Tesis dan Disertasi yang diterbitkan oleh IIQ
Press Jakarta tahun 2020 yang diterbitkan oleh Institut Ilmu Al-
Qur‟an Jakarta.45
H. Sistematika Penulisan
Penulisan tesis ini dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari lima
bab dengan pembahasan sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan, merupakan bab pertama terdiri dari, latar
belakang masalah, permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan
45
Yanggo, dkk., Pedoman Penulisan Proposal, Tesis, dan Disertasi, h. 1-125
32
penelitian, definisi operasional, kajian pustaka, metodologi penelitian
dan sistematika penelitian.
BAB II : Tinjauan Umum Tentang Pengadaan, Alat Kesehatan,
Ijᾱrah dan Rumah Sakit, yang mencakup empat pembahasan.
pertama, tinjauan umum pengadaan yang berisi pengertian
pengadaan, prinsip dan etika pengadaan, landasan hukum pengadaan,
pihak-pihak yang terkait dalam pengadaan, metode pengadaan,
macam-macam pengadaan, proses pengadaan barang swasta, metode
pemilihan penyedia barang, tujuan pengadaan, pengadaan barang
menurut Islam, macam-macam jual beli pada pengadaan barang,
pembagian pengadaan barang di rumah sakit berprinsip syariah, akad-
akad dalam pengadaan di rumah sakit berprinsip syariah dan
pengadaan barang yang dilarang Islam. Kedua sewa-menyewa
(ijᾱrah) yang berisi tentang pengertian ijᾱrah, landasan hukum
ijᾱrah, rukun dan syarat ijᾱrah, sifat ijᾱrah, macam-macam ijᾱrah,
ketentuan ijᾱrah dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, manfaat
dan resiko ijᾱrah, ketentuan fatwa DSN-MUI tentang ijᾱrah,
berakhirnya ijᾱrah. ketiga, alat kesehatan yang terdiri dari :
pengertian alat kesehatan, fungsi alat kesehatan, ketentuan alat
kesehatan menurut fatwa DSN-MUI. keempat, tinjauan umum rumah
sakit yang terdiri dari: pengertian rumah sakit, tugas dan fungsi rumah
sakit, jenis dan klasifikasi rumah sakit, perbedaan rumah sakit umum,
rumah sakit syariah dan rumah sakit Islam, lima maqâshid ash-
syarîah dalam rumah sakit berprinsip syariah.
BAB III : Akad Ijᾱrah pada Pengadaan Alat Kesehatan di
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Bab ini menguraikan
33
secara mendalam tentang dua pembahasan. Pertama, Rumah sakit
Islam Jakarta Cempaka Putih meliputi : sejarah singkat perjalanan
rumah sakit, visi, misi rumah sakit, falsafah rumah sakit, motto rumah
sakit, tujuan rumah sakit dan sasaran strategi rumah sakit, fasilitas dan
layanan rumah sakit, prestasi rumah sakit serta struktur organisasi
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Kedua, Pengadaan Alat
Kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih yang terdiri
dari unsur-unsur kontrak pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit
Islam Jakarta Cempaka Putih, alat kesehatan dengan akad ijᾱrah di
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, prosedur pengadaan alat
kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, dan
ketentuan pengadaan alat kesehatan dengan akad ijarᾱh di Rumah
Sakit Islam Jakarta Cempaka.
Bab IV : Analisis Penerapan Akad Ijᾱrah Pada Pengadaan Alat
Kesehatan Di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih,
Pembahasan mengenai analis akad ijᾱrah dalam pengadaan alat
kesehatan di Rumah sakit Islam Cempaka Putih serta kesesuaiannya
dengan Fatwa DSN-MUI Nomor 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang
Pembiayaan Ijᾱrah. Uraiannya meliputi : Pertama, akad-akad yang
terdapat di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Kedua,
penerapan akad ijᾱrah yang terdapat pada pengadaan alat kesehatan
menurut Fatwa Nomor 09/DSN-MUI/IV/2000 di Rumah Sakit Islam
Jakarta Cempaka Putih. Ketiga, analisis kesesuaian akad ijᾱrah pada
pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
Putih dengan Fatwa Nomor 09/DSN-MUI/IV/2000.
34
BAB V : Penutup, yang terdiri atas kesimpulan dan penutup dari
pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang penulis
sampaikan agar dapat diterapkan di kemudian hari dan pada bab ini
dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang
berkenaan dengan penelitian.
196
196
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang dipaparkan di atas, penulis menguraikan
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Akad-akad yang diterapkan pada pengadaan alat kesehatan di
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih adalah akad jual beli
(bay‟) dan akad sewa menyewa (ijᾱrah).
2. Penerapan akad ijᾱrah pada pengadaan alat kesehatan di Rumah
Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih terdapat pada pengadaan alat
biometri. Pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Jakarta
Cempaka Putih adalah aktifitas untuk mewujudkan kebutuhan alat
kesehatan yang dirancang dan disepakati menggunakan akad ijᾱrah
di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Kegiatan ini berawal
dari negosiasi diantara kedua belah pihak lalu pembuatan dokumen
pengadaan alat kesehatan yang berisi kesepakatan di antara dua
pihak dalam pengadaan kemudian pihak rumah sakit (mustaˊjīr)
akan memeriksa kesesuaian antara surat pesanan, spesifikasi benda,
dokumen, alat pendukung setelah itu pihak rumah sakit melakukan
pembayaran sewa sesuai waktu yang disepakati kepada Nusa Indah
Optikal (mu‟jīr).
3. Kesesuaian akad ijᾱrah pada pengadaan alat kesehatan di Rumah
Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dengan Fatwa DSN-MUI
Nomor 09 Tentang Pembiayaan Ijᾱrah ditinjau dari dokumen-
dokumen perjanjian beserta wawancara dengan staf-staf rumah
sakit mengindikasikan dua kesimpulan yaitu sesuai jika ditinjau
197
baik dari ketentuan akad, aqidayni manfaˊah ˊain dan ujrah dan
tidak sesuai jika ditinjau dari tempat penyelesaian sengketa.
B. Saran
Adapun saran penulis berdasarkan uraian kesimpulan di atas adalah
sebagai berikut :
1. Hendaklah pihak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
menambahkan ketentuan di dalam perjanjian kerjasama sewa-
menyewa terkait tanggung jawab rumah sakit kepada barang
sewaan, kewajiban penggunaan Lembaga Keuangan Syariah dalam
akad ijᾱrah serta mengubah tempat penyelesaian sengketa apabila
tidak tercapai mufakat sesuai dengan Fatwa tentang ijᾱrah.
2. Hendaklah pihak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
mengadakan sosialisasi akad-akad syariah kepada seluruh
karyawan terutama bagian-bagian yang terkait serta perusahaan
yang ikut bekerjasama dengan Rumah Sakit sebagai langkah
menuju Rumah Sakit Islam.
3. Bagi kalangan akademisi untuk melanjutkan penelitian terkait
pengadaan alat kesehatan di rumah sakit menggunakan akad-akad
syariah misalnya bay‟, wakᾱlah bi al-ujrah, muḍᾱrabah dan ijᾱrah
muntahiyat bi at-tamlîk.
4. Bagi para peneliti, khususnya di bidang hukum ekonomi syariah
untuk menganalisa penerapan akad-akad syariah di Lembaga
Keuangan Non Perbankan.
Demikianlah uraian kesimpulan dan saran yang penulis dapat
sampaikan, penulis berharap penelitian ini dapat menambah khazanah
keilmuan serta bermanfaat, khususnya untuk perkembangan rumah
sakit berprinsip syariah di Indonesia.
198
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Daud Vicay dan Keon Chee. Buku Pintar keuangan Syariah, terj.
Satrio Wahono, Jakarta : Zaman, 2012
Addendum Perjanjian Kerjasama Antara Rumah Sakit Islam Cempaka Putih
dengan Nusa Indah Optikal tentang perubahan harga alat Biometri
Antara Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Nomor :
145/PKS/X/12/2019
Adnyawati, Ni Desak Made Sri DKK, Prilaku Konsumen, Depok : PT
RajaGrafindo Persada, 2017
Agustin, Hamdi. Studi Kelayakan Bisnis Syariah, Depok : PT Rajagrafindo
Persada, 2017
Amalia, Euis, Keadilan Distibutif dalam Ekonomi Islam, Penguatan Peran
LKM dan UKM di Indonesia, Jakarta : PT RajaGrafindoPersada, 2009
___________, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Depok : Gramata
Publishing, 2010
al-Andalusi, Abu Walid Muhammad Ibn Ahmad Ibnu Rusyd al-Qurtubi.
Bidayat al-Mujtahid Wa Nihayat al-Muqtashid, Kairo : Daarul Kutub
al-haditsah, 2004, Vol.1
Antonio, Syafii. Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta : Gema Insani,
2001
Anwar,Saiful. Pengantar Falsafah Ekonomi dan Keuangan Syariah, Depok :
Rajawali Press, 2018
Ardianto. Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan
Kualitatif, Bandung: Simbiosa Rekatama Medi, 2010
Arsana, I Putu Jati. Manajemen Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah,Yogyakarta : Penerbit Deepubish, 2012, Cet.1
199
Auda, Jasser. Membumikan Hukum Islam Melalui Maqasid Syariah,
Bandung : Mizan Media Utama, 2015, terj. Rosidin dan Ali Abd el
Mun‟im, Cet. 1
Azwar, Azrul. Pengantar Administrasi Kesehatan, Jakarta: Binarupa Aksara,
1996
Azzam, Abdul Aziz. Fiqh Muamalat, Jakarta : Amzah, 2010
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2017, Cet. Ke Lima
al-Baghdadi, Ahmad bin Muhamad bin Hambal bin Hilal bin Asad al
Marwazi. Musnad Ahmad, Mesir : Dᾱrul Hadiś, 1995, Juz 1
al-Bahuti, Kassyf al-Qina‟ an Matn al-Iqna‟, Mekah, Mathabi‟ al-hukumah,
1394, Vol.8
al-Bujairimy, Sulaiman bin Muhammad bin Umar. Al Bujairimy bin al
Khatib, Kairo : Daarul Hadits, 1951
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial : Format Kuantitatif Dan
Kualitatif, Surabaya : Airlangga University, 2005
Calunda, Rasidin. Manajemen Kesehatan, Makasar : CV Sah Media, 2018
Dahlan, Sofwan. Hukum Kedokteran (Rambu-rambu Bagi Profesi Dokter),
Semarang: BP UNDIP, 2000
Dewi, Gemala. Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Jakarta : Prenada
Media Group, 2005, Cet.2
DM, Sukarno. dkk, Konsolidasi Peraturan Presiden Republik Indonesia
No.54 Tahun 2010 dan Perubahannya tentang Pengadaan Barang /
Jasa Pemerintah, Jakarta : CV. Mini Jaya Abadi, 2015
DSN-MUI dan Mukisi, Standar dan Instrument Sertifikasi Rumah Sakit
Rumah Sakit Syariah Versi 1438, Jakarta : Muksi, 2015
Ghazaly, Abdul Rahman. Fiqh Muamalat, Jakarta : Kencana, 2010
200
Hakim, Abdul Hamid. Mabadiˊ al-Awwaliyah, Jakarta : Maktabah as -
Saadiyah Futra, 1967
Hallq, Wael B. Sejarah Teori Hukum Islam, terj. E. Kusumadiningrat, Jakarta
: Rajagrafindo Persada, 2000
Hariri, Wawan Muhwan. Hukum Perikatan Dilengkapi Hukum Perikatan
dalam Islam, Bandung : CV Pustaka Setia, 2011
Haroen,Nasrun. Fiqh Muamalah, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2002, Cet. 2
Haroen, Sudin. Islamic Banking : Rules & Regulations, Kuala Lumpur :
Pelanduk, 1997
Hidayat, Enang. Transaksi Ekonomi Syariah, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2016, Cet I
Hidayatullah, Syarif. Qawaidh Fiqhiyyah dan Penerapannya dalam
Transaksi Keuangan Syariah Kontenporer, Muamalat Maliyyah
Islamiyyah Mua‟shirah, Jakarta : Gratama Publishing, 2012
HS, Salim. Perkembangan Hukum Kontrak di Luar KUH Perdata, Jakarta :
Rajagrafindo, 2007
Huda, Qamarul Fiqh Muamalah, Yogyakarta: Sukses Offset, 2011
Huda, Nurul. dkk, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis, Jakarta,
Prenada Media Group, 2008
Hulwati, Ekonomi Islam Teori dan Prakteknya dalam Perdagangan Syariah
di Pasar Modal Indonesia dan Malaysia, Ciputat : Ciputat Press, 2009
Ibrahim, Emil. Entrepreneurship for Hospital, Jakarta : Bumi Aksara : 2019
Ibnu Hajar al- Asqalânȋ, Bulûgul Maram Min Adillati Al-Ahkâm, terj. Kahar
Masyhur Buku I, Jakarta : Rineka Cipta, 1992
Imantoro,A. Seputar Alat Kesehatan, Jakarta : Loka Aksara, 2019
Indrajit, Richardus Eko dan Richardus Djokopranoto. Strategi Manajemen
Pembelian Dan Supply Chain, Jakarta : PT Grasindo, 2005
201
al-Jauziyyah, Ibnu Qayyim, Iˊlam al-Muwaqqiˊiyan an Rabb al-ˊalamīn,
Beirut : Dar al-Fikr, 1997
Jazuli. Kaidah-Kaidah Fikih Kaidah-Kaidah Hukum Islam dalam
menyelesaikan Masalah-Masalah yang Praktis, Jakarta : Prenadamedia
Group, 2016), Cet. Ke-6
Jurjani, Abdullah bin „Adi bin Abdullah bin Muhammad Abu Ahmad. al-
Kamil fi al-dhu‟âfâ ar-Rijal, Beirut : Daarul Fikr, 1988, Cet. III. Juz.4
Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta : PT
Rajagarifindo Persada, 2011, Cet. 11
________________, Ekonomi Mikro Islam, Jakarta : Rajawali Press, 2014
Karisma, Jawade Hafidz Arsyadi Dian. Sentralisasi Birokrasi Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah, Jakarta: Sinar Grafika, 2018
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : Rajawali press,
2011
Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2006
Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI), Pedoman
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Jakarta : MUKISI, 2017
Mubaroh, Jaih dan Hasanudin, Fiqh Mu‟amalat Maliyyah Akad Ijarah dan
Ju‟alah, Bandung : Simbiosa Rekatama Media,2020, Cet.4
Mubarok, Jaih. Kuliah Umum “Fatwa dan Peraturan Perundang-undangan
Terkait Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia”, disampaikan
pada tanggal 13 Maret 2020 di Kampus IIQ Jakarta
Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian kualitatif (Pendekatan Positivistik,
rasionalistik, Phenomenologik, dan Realisme Metaphisik) Telaah Studi
Teks dan Penelitian Agama, Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996
Muslich, Ahmad Wardi. Fiqh Muamalat, Jakarta : Amzah, 2010
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009, Cet. Ke-26
202
NH, Muhammad Firdaus. dkk, Sistem & Mekanisme Pengawasan Syariah,
Jakarta : Reinaisan, 2007
Pasaribu, Chairuman. Hukum Perjanjian Dalam Islam, Jakarta: Sinar
Grafika, 1994
Perjanjian Kerjasama Antara Rumah Sakit Islam Cempaka Putih dengan
Nusa Indah Optikal tentang Operasional Alat Biometri Antara Rumah
Sakit Islam Cempaka Putih Nomor : 034/PKS/X/02/2018
al-Qazwayni, Ibn Majah Abu ˊAbdullah Muhamad Ibnu Yazid. Sunan Ibnu
Majah, Kairo: Daar al-Fikr,2004, Vol.II
Ramli, Samsul dan Muhammad Ide Ambardi. Bacaan Wajib Menyusun
Perencanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah, Jakarta :
Visimedia, 2015, Cet.1
Rauzi, Sarah Binti „Adil Ibn Muhammad Amin. al-Uqūd al-Mᾱliyah al-
Mustajaddah wa Dhawabituha : Dirᾱsah Uşūliyyah Taţbiqiyyah, KSA
: Universitas Umm Al-Qura, 2010
Redaksi BIP, Konsolidasi Terbaru Peraturan Presiden Tentang Pengadaan
Barang Atau Jasa Pemerintah Dari Pepres 54/2010, Pepres 35/2011.
Pepres 70/2012, Pepres 172/2014 Sampai Pepres 4/2015 Jakarta :
Penerbit Bhuana Ilmu Populer, 2017
Rikomah, Setya Enti. Farmasi Rumah Sakit, Sleman : CV Budi Utama, 2017
Ryan, Albert. Buku Pengadaan Barang dan Jasa, Yogyakarta : Gradien
Mediatama, 2011
Saparini, Hendri. at.all, Bisnis Halal Teori dan Praktik, PT Rajagrafindo
Persada : Depok, 2018
Sari, Nilam. Kontrak (Akad) dan Implementasinya pada Perbankan Syariah
di Indonesia, Banda Aceh : Yayasan peNa Banda Aceh, 2015
Satibi, Manajemen Obat Di Rumah Sakit, Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press, 2018, Cet. 2
203
aş-Şan‟ani, Muhammad bin Ismail bin Al-Amir. Subulus Salam al Mausulah
Ila Bulugul Maram, Jeddah – Riyadh : Daar ibn al Jauzi, 1421 H
as-Shiddiqy, Hasbi. Pengantar Fiqh Muamalah, Jakarta :Bulan Bintang,
1989
as-Sijistani, Abu Daud Sulaiman Ibn al-Asyath ibnu Ishaq al-Azdi. Sunan
Abi‟ Daud, Kairo : Daarul al-fajr Litturats,1935
Solihin, Ahmad Ifham. Buku Pintar Ekonomi Syariah, Jakarta : PTGramedia
Pustaka Utama, 2010, Cet.1
Soemitra, Andri. Hukum Ekonomi Syariah dan Fiqh Muamalah di Lembaga
Keuangan dan Bisnis Kontemporer, Jakarta : Kencana, 2019, Cet.1
Subekti, R. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Jakarta : Indonesia Legal
Center Publishing, 2013, Cet. Ke 2
Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta :
Ekonisia, 2007, Cet. IV
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D,Bandung: Alfabeta, 2009
Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalah, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002
Suherman, Sherly A. Tips Jitu Menang Tender, Jakarta : Medpress, 2010
Sujarweni, V. Wiratna Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis dan Mudah
Dipahami, Yogyakarta: T.p, T.th
Surat Perintah Kerja No: 150/SPK/X/11/2020 di Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih kepada Optik Nusa Indah
Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 2001
Sutedi, Adrian. Aspek Hukm Pengadaan Barang dan Jasa dan Berbagai
permasalahannya, Jakarta : Sinar Grafika, 2016
Syah, Ismail Muhammad. dkk, Filsafat Hukum, Jakarta : Bumi Aksara, 1992
204
Tim Cv. Tamita Utama, Himpunan Peraturan Keppres, Pepres, Inpres
Pepres No.95 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang / Jasa Pemerintah Tahun 2010, Jakarta : CV Tamita Utama,
2010
Tim Penyusun KHES, Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, Jakarta:
Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktorat Badan Peradilan
Agama, 2011
Tim Redaksi Pustaka Yustisia. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah, Yogyakarta :
Pustaka Yustisia, 2010
Tim Redaksi Pustaka Yustisia, Juklak Lengkap Pengadaan Barang /Jasa,
Jakarta : Penerbit Pustaka Yustisia, 2010, Cet. Kedua
Tim Redaksi Pustaka Yustisia, Kitab Lengkap KUHPer, KUHAPer, KUHP,
KUHP, KUHAP, KUHD, Jakarta : Penerbit Pustaka Yustisia, 2011,
Cet. Pertama
Umar, Husein. Metodologi Penelitian; Aplikasi Dalam Pemasaran, Jakarta:
Gramedia, 2001
Usman, Rachmadi. Produk dan Akad Perbankan Syariah di Indonesia,
Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2009
Wahhab, Muhammad. Pengantar Fiqh Muamalat, Jakarta : Rumah Fiqh
Publishing, 2018
Yahya, Marzuqi dan Endah Fitri Susanti. Buku Pintar Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah Sesuai dengan Pepres, Jakarta : Laskar Aksara,
2012
Yanggo, Huzaemah T. dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi,
Jakarta: IIQ Press, 2020
Yustina, Endang Wahyati, Mengenal Hukum Rumah Sakit, Jakarta : Keni
Media, 2012
205
al-Zuhaili, Wahbah. Fiqh Islam wa Adilatuhu terj.Abdul Hayyie al Kattani,
Jakarta : Gema Insani, 2011, Juz IV
________________, al-Qawᾱiḍ al-Fiqhiyyah al-Kubrᾱ wa Atsaruha fi al-
Muˊᾱmalᾱti al-Muˊaşirah, Damaskus : Dᾱr al-Qalam :2002
Jurnal
Asliana, Endang “Pengadaan Barang dan Jasa di Indonesia”, Jurnal Ilmiah
Esai Vol.6 No. 1, Januari 2012
Faisal, Nurul Ilmi at.all “Analisis Sistem Pengadaan Barang dan Jasa
(Penunjung Langsung) Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Manado”, Jurnal Riset
Akutansi Going Concern, tanggal 2 Desember 2017
Falahuddin dan Icut Aprilia. “Analisis Penerapan Akutansi Pembiayaan
Ijarah Berdasarkan PSAK Nomor 107 di PT Bank Rakyat Indonesia
Syariah Cabang Lhokseumawe”, Jurnal Akutansi dan Keuangan
Kenedi, Jon. Dkk.,”Analisis Pengadaan Alat Kesehatan di Rumah Sakit
Umum Daerah Padang Pariaman Tahun 2017”, Jurnal Kesehatan
Andalas Vol. 7 2018
Simatupang,Togar M. dan Fanny Kartika,” Manajemen Pengadaan Publik”,
Jurnal Pengadaan Vol.3 No. 3. November 2013
Sulistyowati, Arlina Dhian. dkk., “Gambaran Pelaksanaan Indikator Mutu
Syariah Perawat di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI”, Jurnal
Kepemimpinan dan Manajemen Perawatan, Vol.2 No.1 May 2019,
https://www.researchgate.net/publication/337559556_Gambaran_Pelak
sanaan_Indikator_Mutu_Syariah_Perawat_di_Rumah_Sakit_Islam_Yo
gyakarta_PDHI/link/5dddd288a6fdcc2837ed88b4/download, diakses
tanggal 15 Januari 2021
Yusliati, dkk., “Gambaran Perencanaan Pengadaan Alat Kesehatan di
Puskesmas Siompu Kabupaten Buton Selatan Tahun 2015”, Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Vol.1 No.2 2006
206
Tesis
Iskandar, A. Ika. “Analisis Pengadaan Barang Atau Jasa di Pemerintah Kota
Sukabumi, Pemerintah Bogor dan Lembaga Kebijakan pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)” , Tesis, Program Magister
Universitas Indonesia, 2012. Tidak diterbitkan
Kusumadewi, Mutiara Ramadhani. “Legalitas Pengadaan Barang atau Jasa
Pemerintah dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah”, Tesis, Pasca
Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, 2017. Tidak
Diterbitkan
Satriawan, Firli. “Implementasi Sistem Pengadaan Barang atau Jasa secara
Elektronik (SPSE) dalam Mewujudkan Transparansi Pemerintahan
(studi pada Badan Layanan Pengadaan Barang atau Jasa (BLPBJ) dan
Layanan Pengadaan secara Elektronik (LPSE) Provinsi Lampung”
Tesis, Magister Universitas Lampung, 2018. Tidak Diterbitkan
Syayuti, “Implementasi Good Governance pada Pengadaan Barang dan Jasa
Pada Pemerintah Kabupaten Bungo (Studi Kasus pada Dinas
Pendidikan)”, Tesis, Pasca Sarjana Universitas Terbuka, 2016. Tidak
diterbitkan
Internet
“Fasilitas lainnya di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih”
https://www.rsi.co.id/fasilitas/fasilitas-lainnya, diakses tanggal 27
Agustus 2020
“Fasilitas Umum di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih diakses dari
https://www.rsi.co.id/fasilitas/fasilitas-umum, diakses tanggal 27
Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Audiometri”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/audiometri, diakses
tanggal 27 Agustus 2020
207
“Fasilitas Penunjang Medis Bone Densitometry”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/bone-densitometry,
diakses tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Bronkskopi”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/bronkhoskopi, diakses
tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Carsiotograpy (CTG)”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/cardiotocography-ctg,
diakses tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Cath Lab”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/cath-lab, diakses
tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Echocardiografi”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/echocardiografi,
diakses tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Endocopy Urologi Set”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/endocopy-urologi-set,
diakses tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Endoskopi Retrograde Cholangio Pancreatografi
(ERCP)”, https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/endoscopi-
retrograde-cholangio-pancreatografi-ercp, diakses tanggal 27 Agustus
2020
“Fasilitas Penunjang Medis Elektrokardiografi (EKG)”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/elektrokardiografi-ekg,
diakses tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Elektrosefalogi (EEG)”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/elektroensefalografi-
eeg, diakses tanggal 27 Agustus 2020
208
“Fasilitas Penunjang Medis Elektro Myography (EMG) – Biofeedback”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/elektro-myography-
emg-biofeedback, diakses tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis ENT Treatment”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/ent-treatment, diakses
tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Esofagus Gasro Duodenoskopi”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/esofagus-gastro-
duodenoskopi, diakses tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/eswl-extracorporeal-
shock-wave-lithotripsy, diakses tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Holter Monitoring”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/holter-monitoring,
diakses tanggal 27 Agustus 2020
‟Fasilitas Penunjang Medis Infra Red (IR)”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/infra-red-ir, diakses
tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Kolposkopi”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/kolposkopi, diakses
tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Kolonoskopi”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/kolonoskopi, diakses
tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Parafin Bath”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/parafin-bath, diakses
tanggal 27 Agustus 2020
209
“Fasilitas Penunjang Medis Phaco Emulsifikasi”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/phaco-emulsifikasi,
diakses tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Magnetic Resonance Imaging (MRI)”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/mri-magnetic-
resonance-imaging, diakses tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Microwave Diathermy (MWD)”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/microwave-diathermy-
mwd, diakses tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis MSCT Scan 128 Slice”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/msct-scan-128-slice,
diakses tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Short Wave Diathermy (SWD)”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/short-wave-diathermy-
swd, diakses tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Spiral CT Scan”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/spiral-ct-scans, diakses
tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Spirometri”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/spirometri, diakses
tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Ultrasound”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/ultrasound, diakses
tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Uroflowmetri”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/uroflowmetri, diakses
tanggal 27 Agustus 2020
210
“Fasilitas Penunjang Medis USG Color Dopler”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/usg-color-dopler,
diakses tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Transcuntaneous Eletrical Nerve Stimulation
(TENS)”, https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-
medis/transcutaneous-electrical-nerve-stimulation-tens, diakses tanggal
27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Treadmill”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/treadmill, diakses
tanggal 27 Agustus 2020
“Fasilitas Penunjang Medis Vitrectomy”,
https://www.rsi.co.id/fasilitas/penunjang-medis/vitrectomy, diakses
tanggal 27 Agustus 2020
“Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia No. 06/DSN-
MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Istishna”, http://mui.or.id/wp-
content/uploads/files/fatwa/06-Istisna_.pdf, diakses tanggal 22
Desember 2020
“Fatwa DSN-MUI No. 09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Ijarah”,
https://drive.google.com/file/d/0BxTl-
lNihFyzWTJMRVY3bzdiYVk/view, diakses tanggal 03 April 2020
“Fatwa DSN-MUI Nomor 27/DSN-MUI/III/2002 Tentang Ijarah Muntahiyat
bi at-Tamlik”, http://mui.or.id/wp-conte nt/uploads/files/fatwa/27-
Ijarah_IMBT.pdf, diakses tanggal 03 April 2020
“Fatwa DSN-MUI Nomor 44/DSN-MUI/VIII/2004 Tentang Akad Ijarah
Multijasa”, https://drive.google.com/file/d/0BxTl-
lNihFyzMlRsek9RMjdFUU0/view, diakses tanggal 03 April 2020
211
“Fatwa DSN Nomor 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back”,
https://drive.google.com/file/d/0BxTl-lNihFyzeElvSkI2SU0zcFU/view,
diakses tanggal 03 April 2020
“Fatwa DSN Nomor 72/DSN-MUI/VI/2008 tentang Ijarah Sale and Lease
Back”, https://drive.google.com/file/d/0BxTl-
lNihFyzbGVEMFZncHltc2c/view, diakses tanggal 03 April 2020
“Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia No. 85/DSN-
MUI/XII/2012 tentang Waad dalam Transaksi Keuangan Syariah dan
Bisnis Syariah”, https://drive.google.com/file/d/0BxTl-
lNihFyzTFVrQUU2SnNfOEE/view, diakses tanggal 04 April 2020
“Fatwa DSN-MUI Nomor 101/DSN-MUI/X/2016 Tentang Akad al-Ijarah
al-Mausufah fii al-Dzimmah”, https://drive.google.com/file/d/0BxTl-
lNihFyzRl84dkE1M2lBalE/view, diakses tanggal 03 April 2020
“Fatwa DSN-MUI Nomor 102/DSN-MUI/X/2016 Tentang akad al-Ijarah
al-Mausufah fii al-Dzimmah untuk Produk Pembiayaan Pemilikan
Rumah (PPR) – Inden”, https://drive.google.com/file/d/0BxTl-
lNihFyzNVpfaDR0emtKLUE/view, diakses tanggal 03 April 2020
“Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia No. 107/DSN-
MUI/X/20016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit
Berdasarkan Prinsip Syariah”, https://drive.google.com/file/d/0BxTl-
lNihFyzeGtndWNWTWRkbXM/view, diakses tanggal 03 April 2020
“Fatwa DSN-MUI Nomor 112/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad Ijarah”,
https://drive.google.com/file/d/1ZogoMTJgVp9kuVtfW1Gy_VT_4gw3
RnQx/view, diakses tanggal 03 April 2020
“Home”, https://www.rsi.co.id/, diakses tanggal 26 Agustus 2020
Informasi SDM Kesehatan Nasional”
http://bppsdmk.kemkes.go.id/info_sdm/info/fasyankes?unit=3173073,
diakses tanggal 20 Maret 2021
212
“Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 147/MENKES/PER/I/2010
Tanggal : 27 Januari 2010”,
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/139972/permenkes-no-
147menkesperi2010-tahun-2010, diakses tanggal 15 Januari 2021
“Layanan Khusus Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih”,
https://www.rsi.co.id/layanan/layanan-khusus, diakses tanggal 27
Agustus 2020
“Layanan 24 jam Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih”,
https://www.rsi.co.id/layanan/layanan-24-jam, diakses tanggal 27
Agustus 2020
“Medical Check Up Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih”,
https://www.rsi.co.id/layanan/medical-check-up, diakses tanggal 27
Agustus 2020
“Mukisi, Penggagas Rumah Sakit Bersistem Syariah”,
https://mukisi.com/494/mukisi-penggagas-rumah-sakit-bersistem-
syariah/, diakses hanggal 25 Desember 2020
“_______, Standar dan Sertifikasi Rumah Sakit Syariah”
https://mukisi.com/503/standar-dan-sertifikasi-rumah-sakit-syariah/,
diakses tanggal 20 Maret 2021
“_______, Mengenal Rumah Sakit Syariah”, https://mukisi.com/#, diakses
tanggal 13 Maret 2020
“_______, Alkes Halal Wajib untuk RS Syariah”
https://MUKISI.COM/1038/alkes-halal-wajib-untuk-rs-syariah/,
diakses tanggal 20 Maret 2021
“_______, 100 RS Ditargetkan Miliki Sertifikasi Syariah pada 2020”,
https://mukisi.com/2913/100-rs-ditargetkan-miliki-sertifikasi-syariah-
pada-2020/, diakses tanggal 9 Januari 2021
“Pharmacy care”, https://www.mipa-farmasi.com/2016/05/alat-kesehatan-
alkes.html, diakses tanggal 22 September 2020
213
“Pedoman Klasifikasi Izin Edar Alat Kesehatan”, Bab II,
http://regalkes.kemkes.go.id/informasi_alkes/Pedoman%20Klasifikasi.
pdf, diakses tanggal 21 September 2020
“Pelantikan Direksi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Periode 2018-
2020”, https://rsi.co.id/berita/item/582-pelantikan-direksi-rumah-sakit-
islam-jakarta-cempaka-putih-periode-2018-2022, tanggal 19 Desember
2020
“Pepres Nomor 4 tahun 2015 tentang Pengadaan Barang atau Jasa
Pemerintah Pasal 1”,
http://www.lkpp.go.id/v3/files/attachments/12_hHmWsSdaYSPhakMz
MyXwLVANbtuDNgTK.pdf, diakses tanggal 27 Januari 2020
“Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/46/PBI/2005”,
https://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Documents/5381fcc4facf4
29e9330ee355087bdc7pbi74605.pdf, diakses pada tanggal 3 April
2020
“Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/19/PBI/2007”,
https://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Documents/7918efee3dbd
4fbfaf879e87d6e6b2bapbi_091907.pdf, diakses tanggal 3 April 2020
“Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2006 Tentang
Perubahan Ke Lima atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang atau Jasa
Pemerintah”, http://jdih.kkp.go.id/peraturan/perpres-79-2006.pdf,
tanggal 13 Februari 2021
“Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 Tentang
Perubahan Ke Tujuh atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang atau Jasa
Pemerintah”,
214
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2006/8TAHUN2006PERPRES.Ht
m, tanggal 13 Februari 2021
“Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2005 Tentang
Perubahan Ke Tiga atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang atau Jasa
Pemerintah”, , https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/42597/perpres-
no-70-tahun-2005, tanggal 13 Februari 2021
“Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2005 Tentang
Perubahan Ke Dua atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang atau Jasa
Pemerintah”, https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/42566/perpres-
no-32-tahun-2005, tanggal 13 Februari 2021
“Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2004 Tentang
Perubahan Ke Tujuh atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang atau Jasa
Pemerintah”, https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/55733/keppres-
no-61-tahun-2004, tanggal 13 Februari 2021
“Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2007 Tentang
Perubahan Ke Tujuh atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003
Tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah”,
https://jdih.lkpp.go.id/regulation/peraturan-presiden/peraturan-
presiden-nomor-106-tahun-2007, tanggal 13 Februari 2021
“Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2007 Tentang
Perubahan Ke Tujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang atau Jasa
Pemerintah”, http://www.bphn.go.id/data/documents/07pr095.pdf,
tanggal 13 Februari 2021
215
“Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaaan Barang atau
Jasa Pemerintah”,
http://www.lkpp.go.id/v3/files/attachments/1_AdRQsAeFlVOdLPKM
YiDxPzorXXmSrSWj.pdf, diakses tanggal 24 April 2020
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah”,
https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/Perpres35-2011.pdf, tanggal 13 Februari
2021
“Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang”
diakses dari https://jdih.lkpp.go.id/regulation/peraturan-
presiden/peraturan-presiden-nomor-70-tahun-2012, tanggal 17 Maret
2021
“Permenkes RI Nomor 70 Tahun 2014 Tentang Perusahaan Rumah Tangga
Alat Kesehatan Dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga”,
https://www.slideshare.net/ulfahhanum1/pmk-no-70-ttg-perusahaan-
rumah-tangga-dan-alkes, diakses tanggal 21 September 2020
“Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 172 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Ke Tiga atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah”,diakses dari
https://jdih.lkpp.go.id/regulation/peraturan-presiden/peraturan-
presiden-nomor-172-tahun-2014, tanggal 13 Februari 2021
“Peraturan Mentri Keuangan Nomor 08/PMK.02/2006 Tentang Kewenangan
Pengadaan Barang atau Jasa pada Badan Layanan Umum (BLU)”,
http://www.anggaran.kemenkeu.go.id/api/Medias/bc75a0c6-79b8-
4d6b-ad7d-e83ee24e5337, tanggal 13 Februari 2021
216
“Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2016”,
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/105431/Permenkes%20No
mor%2072%20Tahun%202016.pdf, diakses tanggal 14 Januari 2021
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1191/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Penyaluran Alat Kesehatan,
www.bkpm.go.id diakses tanggal 24 Maret 2021
“Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
147/MENKES/PER/I/2010 tentang Rumah Sakit”,
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/139972/permenkes-no-
147menkesperi2010-tahun-2010, diakses tanggal 15 Januari 2021
“Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.340/MENKES/PER/III/2000”,
http://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/peraturan-menteri-
kesehatan-nomor-340-tentang-klasifikasi-rumah-sakit.pdf, diakses
tanggal 15 Januari 2021
“Peraturan Mentri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2016
Tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Kesehatan di Lingkungan
Kementrian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia”,
https://www.kemhan.go.id/kuathan/wp-
content/uploads/2017/02/Permenhan_27_2016-1.pdf, diakses tanggal
17 Mei 2020
“Pengertian Alat Biometri”,
https://issuu.com/jec.risdik/docs/pemeriksaan_biometri_iolmaster,
diakses tanggal 19 Desember 2020
Pengertian Auto Refraktometer Keratometer (ARK).
https://rsmataachmadwardi.com/auto-refraktometer-keratometer-ark/,
tanggal 19 Desember 2020
217
“Prestasi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih”,
https://www.rsi.co.id/tentang-kami/prestasi, tanggal 19 Desember 2020
Putra, Purnama. dan Aan Finarti, “Implementasi Maqashid al-Syari‟ah
Terhadap Pelaksanaan CSR Bank Islam Studi Kasis Pada PT Bank BRI
Syariah” Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, Vol. 4 No,1 (Januari –
Juni 2015), https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/Share/article/view/724, diakses tanggal 15
Januari 2021
“Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih”,
https://www.rsi.co.id/layanan/rawat-inap, diakses tanggal 27 Agustus
2020
“Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih”,
https://www.rsi.co.id/dokter, diakses tanggal 27 Agustus 2020
“RS Syariah Sajikan Pelayanan Berstandar Islami”,
https://republika.co.id/berita/pnl28t458/rs-syariah-sajikan-pelayanan-
berstandar-islami, diakses tanggal 21 September 2020
“Sejarah Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih”,
https://www.rsi.co.id/tentang-kami/sejarah, diakses tanggal 26 Agustus
2020
“Struktur Orgnisasi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih” diakses dari
http://repository.fe.unj.ac.id/7228/1/LAPORAN%20PRAKTEK%20K
ERJA%20LAPANGAN%20-%20AHMAD%20NATSIRUDDIN.pdf
Jum‟at, 19 Desember 2020
“Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang kesehatan”, Bab 1 pasal 1
nomor 11”, https://www.balitbangham.go.id/po-
content/peraturan/uu.%20no%2023%20tahun%201992%20tentang%20
kesehatan.pdf, diakses tanggal 21 September 2020
218
“Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah”, https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-
bi/Documents/UU20Tahun2008UMKM.pdf, diakses tanggal 26 April
2018
“Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan”,
https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/1998/10Tahun~1998UU.html
diakses tanggal 25 Desember 2020
“Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah”,
https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-
bi/Documents/UU_21_08_Syariah.pdf ,diakses tanggal 3 April 2020
“Undang Nomor 23 Tahun 1992”, https://www.balitbangham.go.id/po-
content/peraturan/uu.%20no%2023%20tahun%201992%20tentang%20
kesehatan.pdf, diakses tanggal 14 Januari 2021
“Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit”,
http://dkk.balikpapan.go.id/assets/files/1.UU44-09-RS_.pdf, diakses
tanggal 4 November 2019
“Visi dan Misi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih”,
https://www.rsi.co.id/tentang-kami/visi-misi, diakses tanggal 27
Agustus 2020
Wawancara
Wawancara dengan Manajer Penunjang Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
Putih, Papan, Jakarta, 15 Desember 2020
Wawancara, Manajer Binroh Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih,
Fathurrahman, Jakarta, 16 Oktober 2020
Wawancara, Kasi Nafsul Muthmainnah Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
Putih, Widodo, Jakarta, 16 Oktober 2020