ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK,
RELIGIUSITAS, DAN NORMA SUBJEKTIF TERHADAP
KEPUTUSANPEMBELIAN PRODUK BERLABEL
HALAL DENGAN SIKAP SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(Studi Kasus Pada Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Disusun oleh :
Anis Choriroh 63020-15-0076
PROGRAM STUDI S1 EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
iii
ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK,
RELIGIUSITAS, DAN NORMA SUBJEKTIF TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BERLABEL
HALAL DENGAN SIKAP SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(Studi Kasus Pada Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Disusun oleh :
Anis Choriroh 63020-15-0076
PROGRAM STUDI S1 EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jalan Tentara Pelajar No. 02 Telepon( 0298) 3432784 Salatiga 50721
Website : www.febi.iainsalatiga.ac.id
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka
skripsi Saudara:
Nama : Anis Choriroh
NIM : 63020150076
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan : Ekonomi Syariah (S1)
Judul :ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK,
RELIGIUSITAS, DAN NORMA SUBJEKTIF TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BERLABEL HALAL
DENGAN SIKAP SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi
Kasus Pada Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang)
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 22 April 2019
Pembimbing
Fetria Eka Yudiana,M.Si.
NIP. 19740228 200901 2 005
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jalan Tentara Pelajar No. 02 Telepon( 0298) 3432784 Salatiga 50721
Website : www.febi.iainsalatiga.ac.id
v
PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK, RELIGIUSITAS, DAN
NORMA SUBJEKTIF TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
BERLABEL HALAL DENGAN SIKAP SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(Studi Kasus Pada Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang)
DISUSUN OLEH
ANIS CHORIROH
NIM: 63020 15 0076
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Istitut Agama islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada
Tanggal ................. dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Anton Bawono, M.Si.
Sekretaris Penguji : Fetria Eka Yudiana, M.Si.
Penguji I : Dr. H. Abdul Aziz NP, M.M.
Penguji II : Dr. H. Ahmad Mifdlol Muthohar, M.SI.
Salatiga, 2 Mei 2019
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Dr. Anton Bawono, M.Si.
NIP. 19740320 200312 1 001
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Anis Choriroh
NIM : 63020 15 0076
Jurusan : S1 Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Pengetahuan Produk, Religiusitas,
dan Norma Subjektif Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Berlabel Halal dengan Sikap Sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus Pada Konsumen Kosmetik
Safi di Kota Semarang)
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, 2 Mei 2019
Penulis,
Anis Choriroh
NIM. 63020 15 0076
vii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Anis Choriroh
NIM : 63020150076
Jurusan : S1 Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Dengan ini saya menyatakan bahwa judul skripsi “Analisis Pengaruh Pengetahuan
Produk, Religiusitas, dan Norma Subjektif Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Berlabel Halal dengan Sikap Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada
Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang)” benar bebas dari plagiat, dan apabila
pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai
ketentuan berlaku. Demikin pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Salatiga, 2 Mei 2019
Penulis,
Anis Choriroh
NIM 63020150076
viii
DECLARATION
In the name of Allah the most gracious and merciful.
Hereby the writer fully declares that the graduating paper is made by the writer
himself, and it is not contained the materials writers or has been published bu other
people and others, people ideas except the information from the references.
The writer is capable to account for graduating paper if in the future it can proved of
containing other’s ideas or fact the writer imitated to others’ graduating paper.
Like wise the declaration made by the writer and she hopes that this declaration can
be understood.
Salatiga, 2 Mei 2019
The writer
Anis Choriroh
NIM. 63020150001
ix
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Anis Choriroh
NIM : 63020150001
Jurusan : S1 Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Pengetahuan Produk, Religiusitas,
dan Norma Subjektif Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Berlabel Halal dengan Sikap Sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus Pada Konsumen Kosmetik
Safi di Kota Semarang)
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini diperkenakan untuk dipublikasikan
pada e-repository IAIN Salatiga. Demikian surat pernyataan ini saya buat, apabila
dikemudian hari terbukti karya saya ini bukan karya saya sendiri, maka saya sanggup
menanggup semua konsekuensinya.
Salatiga, 2 Mei 2019
Penulis,
Anis Choriroh
NIM 63020150075
x
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (QS Ar RA’d 11).
Barang siapa yang bersungguh-sungguh akan mendapatkannya.
Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan (QS Al Insyirah 5-6)
Balas dendam terbaik adalah dengan memperbaiki dirimu (Ali Bin Abi Thalib).
PERSEMBAHAN
Allah SWT,
Kedua orang tuaku tercinta,
Para dosenku, saudara-saudaraku,
Sahabat-sahabatku yang setia menemani dan membantuku,
Teman-teman seperjuanganku,
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayat,
serta kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “Analisis Pengaruh Pengetahuan Produk, Religiusitas, dan Norma Subjektif
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Berlabel Halal dengan Sebagai
Variabel Intervening” ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafaatnya di hari akhir kelak.
Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu
Ekonomi Syariah. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu serta memberi pengarahan, bimbingan, bantuan dalam proses penyusunan
skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi,M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga
3. Bapak Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar M, Lc.,M.SI selaku ketua program studi
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
ix
4. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku Pembimbing skripsi yang telah sabar
membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Program Studi S1-Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan serta wawasan
kepada penulis selama menempuh pendidikan.
6. Seluruh staf dan karyawan Institut Agama Islam Negeri Salatiga
7. Kedua orangtua saya ibu Siti Rukamah dan Bapak Turidi yang telah memberikan
dukungan, semangat, serta doaselama ini.
8. Seluruh keluarga besar saya yang telah memberikan bantuan dan dukungan.
9. Sahabat saya Radita Setya murin, Dwi Sariningsih, Desi Rahmawati, Yuni
Latifah, Zulia Fitroh, Asri Hana dan Ahmad Anan Fauzi yang telah menjadi
sahabat dalam suka maupun duka yang telah membantu serta selalu memberi
dukungan.
10. Teman-teman S1-Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga angkatan 2015, terimakasih atas kebersamaan serta kegembiraanya
selama kuliah.
11. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu
dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
x
Semoga kebaikan mereka mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.
Amin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bertambahnya
pengetahuan penulis. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Salatiga, 22 April 2019
Penulis
Anis Choriroh
63020150076
xi
ABSTRAK
Choriroh, Anis. 2019. Analisis Pengaruh Pengetahuan Produk, Religiusitas, dan
Norma Subjektif Terhadap Keputusan Pembelian Produk Berlabel Halal
dengan Sikap sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Konsumen
kosmetik Safi di Kota Semarang). Skripsi, Program Studi Ekonomi Syariah
S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri
Salatiga, Dosen Pembimbing Fetria Eka yudiana, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan produk,
religiusitas, dan norma subjektif terhadap keputusan pembelian produk berlabel halal
dengan sikap sebagai variabel intervening. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
penyebaran kuesioner menggunakan skala interval (1-5) kepada konsumen kosmetik
Safi di kota Semarang. Penelitian ini menggunakan responden sebanyak 100.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik sampel purposive
sampling yang merupakan salah satu teknik pengumpulan data dari non probability
sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu
IBM SPSS Statistic 24. Analisis ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji asumsi
klasik,uji statistik dan uji menggunakan path analysis.
Berdasarkan hasil uji t pertama menunjukkan hasil bahwa variabel
pengetahuan produk dan religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
sikap konsumen Sedangan norma subjektif berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap sikap konsumen. Hasil uji t kedua menunjukan bahwa variabel pengetahuan
produk, religiusitas, norma subjektif, dan sikap konsumen berpengaruh positif dan
dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk halal. Variabel sikap mampu
memediasi pengetahuan produk, religiusitas, dan norma subjektif terhadap keputusan
pembelian kosmetik Safi berlabel halal.
Kata Kunci : Pengetahuan Produk, Religiusitas, Norma Subjektif, Sikap, Keputusan
xii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................ iv
PENGESAHAN ............................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................... vi
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .......................................................................... vii
DECLARATION ......................................................................................................... viii
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ..................................................................... ix
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................ x
KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................................. 10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................ 11
1. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 11
2. Manfaat ..................................................................................................... 13
D. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................... 15
A. Telaah Pustaka ................................................................................................ 15
B. Landasan Teori ................................................................................................. 22
1. Theory of Planned Behavior ..................................................................... 22
2. Pengetahuan Produk ................................................................................. 26
4. Norma Subjektif ........................................................................................ 34
5. Sikap ......................................................................................................... 36
xiii
6. Keputusan pembelian ................................................................................ 38
C. Kerangka Penelitian ......................................................................................... 43
D. Hipotesis ........................................................................................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 55
A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 55
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................... 55
C. Populasi dan Sampel ........................................................................................ 55
1. Populasi ..................................................................................................... 55
2. Sampel ...................................................................................................... 56
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 57
1. Pengertian Data ......................................................................................... 57
2. Sumber dan Jenis Data .............................................................................. 58
3. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 58
E. Skala Pengukuran ............................................................................................. 59
F. Definisi Konsep dan Operasinal ...................................................................... 60
1. Variabel Penelitian .................................................................................... 60
G. Definisi Operasinal Variabel ............................................................................ 62
H. Instrumen Penelitian......................................................................................... 63
1. Uji Instrumen ............................................................................................ 63
2. Uji Statistik ............................................................................................... 66
3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 67
4. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................... 69
I. Alat Analisis ..................................................................................................... 72
xiv
BAB IV ANALISIS DATA ........................................................................................ 73
A. Deskripsi Objek Penelitian ............................................................................... 73
B. Gambaran Umum Responden .......................................................................... 75
1. Identifikasi Berdasarkan usia .................................................................... 75
2. Identifikasi Berdasarkan Pekerjaan .......................................................... 76
3. Identifikasi Berdasarkan Penghasilan ....................................................... 77
C. Analisis Data .................................................................................................... 78
1. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................................. 78
a. Hasil Uji Reabilitas ............................................................................... 78
b. Hasil Uji Validitas ................................................................................. 79
2. Hasil Uji Statistik ...................................................................................... 80
a. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ................ 80
b. Hasil Uji F Test (Uji secara serempak) .................................................... 85
c. Hasil Koefisien Determinasi (R2) ......................................................... 86
3. Analisis Jalur/Path Analysis .................................................................. 87
4. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 92
a. Uji Multikolineritas ............................................................................... 92
b. Uji Heterokedastisitas ........................................................................... 93
c. Uji normalitas ........................................................................................ 95
D. Uji Hipotesis .................................................................................................... 96
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 108
A. KESIMPULAN .............................................................................................. 108
B. SARAN .......................................................................................................... 109
xv
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................111
LAMPIRAN..............................................................................................................119
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Halal Beauty Market (US$ Million) tahun 2013-2015 ................................ 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 16
Tabel 2.2 Hipotesis Penelitian ................................................................................... 54
Tabel 3.1 Skala Likert ................................................................................................ 60
Tabel 3.2 Variabel dan Indikator Penelitian .............................................................. 62
Tabel 4.1 Karakteristik Usia Responden .................................................................... 75
Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ......................................................... 76
Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Penghasilan ..................................................... 77
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................. 78
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ...................................................................................... 79
Tabel 4.6 Hasil Uji TTest 1 .......................................................................................... 80
Tabel 4.7 Hasil Uji TTest 1 .......................................................................................... 80
Tabel 4.8 Hasil Uji TTest 2 .......................................................................................... 83
Tabel 4.9 Hasil Uji TTest 2 .......................................................................................... 83
Tabel 4.10 Hasil Uji FTest ....................................................................................................................................... 86
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 87
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikoliearitas......................................................................... 93
Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 94
xvii
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 95
Tabel 4.15 Hasil Hipotesis ....................................................................................... 107
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Data Sertifikasi Halal LPPOM MUI Periode 2011-2015......................... 3
Gambar 2.1 Teori Perilaku Direncanakan (Theory of Planned Behavior)................. 25
Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan ............................................................. 40
Gambar 2.3 Tahapan Dalam Proses Pembelian ......................................................... 42
Gambar 2.4 Kerangka Penelitian ............................................................................... 43
Gambar 3.1 Bagan Analisis Jalur ............................................................................... 70
Gambar 4.1 Bagan Analisis Jalur ............................................................................... 88
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner .............................................................................................. 119
Lampiran 2 Hasil Jawaban Responden .................................................................... 125
Lampiran 3 Uji Deskriptif ........................................................................................ 129
Lampiran 4 Output Uji Reliabilitas dan Validitas.................................................... 130
Lampiran 5 Output Uji Statistik ............................................................................... 136
Lampiran 6 Output Uji Asumsi Klasik .................................................................... 137
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik nasional memproyeksikan
jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020 yaitu sekitar 271 juta jiwa
(bps.go.id). Mayoritas agama yang dianut di Indonesia adalah agama islam
yaitu sekitar 207.176.162 (87,18%)dari jumlah penduduk di Indonesia
(Sensus penduduk,2010).Islam merupakan agama yang bertujuan untuk
kemaslahatan umat. Semua tentang kehidupan manusia sudah ditentukan dan
diatur oleh syariat. Allah telah mengatur segala sesuatu yang diperbolehkan
maupun yang dilarang, Termasuk perintah untuk menjauhi dan larangan
menggunakan produk yang haram. Karena dengan menggunakan produk
haram dapat menimbulkan kemudharatan dan membahayakan bagi tubuh
manusia.
Mengingat sebagian besar jumlah penduduk di Indonesia beragama
islam, permintaan akan produk yang halal akan semakinbanyak dan terus
meningkat. Kondisi tersebut menjadi perhatian khusus oleh perusahaan-
perusahaan untuk memproduksi halal product. Fenomena persaingan bisnis di
era modern ini menuntut perusahaan menjawab berbagai tantangan pasar
2
dengan cara memanfaatkan tantangan tersebut sebagai peluang bisnis yang
akan bertahan dimasa yang akan datang serta mengikuti tren yang sedang
diminati untuk sekarang dan juga masa depan. Salah satu tren global saat ini
adalah bisnis syariah yaitu suatu produk atau jasa yang membrandingkan
dirinya dengan sebutan halal(Nasrullah,2018).
Sertifikasi halal dapat didefinisikan sebagai fatwa tertulis Majelis
Ulama Indonesia yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan
syari’at islam. Sertifikasi Halal MUI ini merupakan syarat untuk mendapatkan
ijin pencantuman label halal pada kemasan produk dari instansi pemerintah
yang berwenang (LPPOM MUI.com). Labelisasi halal merupakan label yang
menginformasikan kepada pengguna produk berlabel tersebut, bahwa
produknya benar-benar halal dan nutrisi-nutrisi yang dikandungnya tidak
mengandung unsur-unsur yang diharamkan secara syariah sehingga produk
tersebut boleh dikonsumsi (Agustian dan Sujana,2013). Labelisasi halal
tersebut sangat membantu konsumen terutama konsumen muslim dalam
memilih dan membedakan mana produk yang halal dan boleh digunakan yang
telah sesuai dengan syariat. Banyak perusahaan yang mulai berlomba-lomba
mendaftarkan produknya ke LPPOM MUI untuk mensertifikasi kehalalan
produknya. Dari tahun ke tahun jumlah produk yang bersertifikat halal terus
meningkat. Berikut data sertifikasi halal LPPOM MUI tahun 2011-2018.
3
Sumber : LPPOM MUI
Gambar 1.1
Data Sertifikasi Halal LPPOM MUIPeriode 2011–2018
Seorang muslim diwajibkan untuk mengonsumsi produk yang halal.
Kehalalan merupakan parameter utama dalam proses pemilihan produk salah
satunya adalah produk kosmetik.Oleh karena itu,kosmetik halal menjadikan
jawaban bagi para kaum muslimah untuk tampil cantik dengan menggunakan
bahan yang halal dan sesuai dengan syariat islam.Pasar kosmetik global
diperkirakan akan mencapai nilai US $429 miliyar pada tahun 2022.
DiIndonesiasendiri produk kosmetik memiliki market share yang cukup
banyak. Industri kosmetik di Indonesia telah bertumbuh secara positif dengan
rata-rata pertumbuhan setiap tahunnya 13,03%. Industri kosmetik halal
diprediksi akan meningkat rata-rata sebesar 10% pada tahun 2015-2020.
Lebih lanjut, indonesia masuk ke dalam sepuluh besar Global Islamic
Economy Indicator (GIEI) (Nuzulfah, 2017).Lebih dari 2.000 produk
4
kosmetik yang beredar telah memperoleh sertifikasi halal dari Majelis Ulama
Indonesia (MUI). Ini membuktikan bahwa pemain kosmetik mulai
menjadikan halal sebagai salah satu prasyarat utama jika ingin bersaing di
pasar domestik. Menurut laporan Deloitte Tohmatsu Consulting pada tahun
2015, kosmetik halal diestimasikan akan menempati 11% dari total pasar halal
global yang bernilai lebih dari US$ 1 triliun. Di sisi lain, perusahaan riset
TechNavio melihat penjualan produk personal care halal tumbuh 14% hingga
tahun 2019 melebihi pasar produk personal care umum. Berikut
perkembangan halal beauty market dalam berbagai negara(marketeers.com).
Tabel1.1
Halal Beauty Market (US$ Million) tahun 2013-2015
Market 2013 2014 2015
Australia & NZ 1,34 1,36 1,37
China 17,3 19,98 18,74
Thailand 20,4 21,61 23,01
India 77.89 84,62 92,23
Pakistan 119,7 130,52 142,85
Indonesia 255 283 315,74
Malaysia 306,68 340,41 379,56
Total 798,31 881,5 973,5
Sumber : technavio
Dapat dilihat tabel 1.1 bahwa pasar kosmetik halal di Indonesia dari
tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini mengindikasikan bahwa
masyarakat di Indonesia terutama kaum wanita kesadaran terhadap produk
halal juga semakin meningkat. Seiring dengan trend, masyarakat terutama
kaum wanita di Indonesia mulai memperhatikan produk perawatan wajah dan
5
tubuh sebagai kebutuhan utama.Banyak sekali jenis-jenis produk kosmetik
yang beredar di Indonesia mulai dari produk lokal hingga produk impor.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat industri kosmetik nasional
tumbuh 7,36 persen pada kuartal pertama 2018. Presentase ini meningkat
dibandingkan pada 2017 yang tumbuh 6,35 persen (Tribunjatim.com). Namun
dalam peredarannya produk kosmetik masih banyak ditemukan yang bahan-
bahannya itu tidak sesuai dengat syariat islam dan tidak tercantum label halal.
Data BPOM (2018) menemukan 1,25 juta produk kosmetik ilegal yang
beredar di pasaran.
Sebagai muslim yang baik bukan hanya masakan saja yang mesti
dijaga kehalalannya, tetapi pun kosmetik. Sebab, kali ini kosmetik dengan
label halal menjadi salah satu fokus industri kecantikan yang digarap sejumlah
perusahaan kosmetik. Salah satunya Safi, produk skincare halal asal Malaysia.
Safi adalah produk skincare yang khusus diperuntukan buat perempuan
muslimah dan secara umum untuk perempuan yang mau memakai kosmetik
yang aman dan tak mengandung bahan berbahaya serta bersertifikat halal. Safi
sudah menemukan sertifikat halal dari Jabatan Kemajuan Islam Malaysia dan
Majelis Ulama Indonesia (MUI).Sementara banyaknya jumlah muslim di
Indonesia menjadi salah satu penyebab Safi meluncurkan produknya di
Indonesia. Masalah ini terbukti dengan persentase populasi perempuan
berhijab yang naik setidaknya pada dua tahun paling akhir (www.Safi.com).
6
Meski pemain baru di antara pemain produk skincare lainnya, Safi
dijamin memiliki keunggulam yang tak dimiliki para pesaingnya. Salah
satunya, Safi hanya menggunakan bahan-bahan alami dan natural. Produk Safi
juga tidak pernah diuji coba pada binatang. Bahan –bahan yang ada di Safi
menggunakan bahan vegan. Jadi, Safi tidak memakai bahan-bahan dari unsur
binatang. Semua produk Safi bebas alkohol dan gelatin. Tak hanya itu, untuk
memastikan produknya benar-benar sesuaidengankebutuhan para perempuan
Indonesia, Safi skincare terlebih dahulu melakukan research selama dua
tahun sebelum melepas produknya kepasar (www.Safi.com).
Safi mulai diluncurkan pada bukan maret 2018. Antusiasme
masyarakat cukup baik sejak diluncurkannya produk Safi. Penjualan produk
Safi sampai dengan juni 2018 telah mencapai index 481, atau lima kali lipat
sejak diluncurkan pada kuartal 1 2018. Prospek penjualan produk Safi masih
akan terus meningkat dan menjadi produk pilihan wanita indonesia
(lifestyle.bisnis.com).Masyarakat muslim di Indonesia khususnya wanita
muslimah telah sadar akan kehalalan produk kosmetik itu sangat penting.
Tidak hanya memiliki manfaat yang baik untuk wajah namun juga terciptanya
maslahah yaitu untuk kebaikan didunia maupun di akhirat.
Pemasaran produk Safi sekarang sudah mulai menyebar di sekitar kota
Semarang. Mulai dari mall-mall seperti Paragon dan Ciputra telah menjual
produk kosmetik Safi. Peneliti mencoba untuk meneliti konsumen disekitar
7
kota Semarang sebagai objek penelitian ini dengan kriteria yang telah
ditentukan.
Mengingat jumlah penjualan produk Safi yang semakin meningkat,,
penulis mencoba meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian. Penelitian tentang keputusan konsumen dalam membeli produk
berlabel halal telah banyak dilakukan, diantaranya penelitian yang dilakukan
oleh Aditya (2014) tentang Analisis Pengaruh Brand Liking, Subjective Norm,
Attitude Towards Brand Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Berlabel
Halal di Kota Semarang. Mutaalimah (2018) tentang Pengaruh Harga,
Kualitas Produk dan Religiusitas Terhadap Perilaku Pembelian Produk
Kecantikan Sariayu Berlabel Halal.Ismailia (2018) Pengaruh Gaya Hidup
Syariah dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Klinik Kecantikan
Muslimah Aishaderm. Sadzalia (2015) Pengaruh Label Halal Dan Religiusitas
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Di Kota Malang.
Pengetahuan produk merupakan wawasan yang dimiliki oleh kosumen
untuk megonsumsi produk tertentu. Konsumen mengonsumsi produk yang
memiliki label halal karena mempersepsikan produk-produk tersebut telah
sesuai dengan keyakinannya akan kualitas produk tersebut, bahwa produk itu
baik, memiliki manfaat dan tidak merugikan untuk dikonsumsi
(Rochmanto,2014). Variabel Pengetahuan produk digunakan dalam penelitian
ini karena pengetahuan produk merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
keputusan seorang konsumen. Ketika sesorang konsumen mengetahui
8
informasi atau atribut dari suatu produk maka ia akan cepat dalam
memutuskan pembelian atau tidak.
Dalam pembelian produk halal religiusitas juga merupakan salah satu
faktor dalam keputusan pembelian. Konsumen yang memiliki religiusitas
yang tinggi akan selektif dalam memilih produk halal untuk dikonsumsi, baik
itu dikonsumsi dalam tubuh maupun diluar tubuh. Penelitian terdahulu
menyebutkan religiusitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik di kota Malang (Sadzalia ,2015). Namun dalam
penelitian Mutaalimah (2018) menyebutkan bahwa religiusitas tidak
mempengaruhi secara signifikan dan negatif terhadap perilaku pembelian
pada produk kecantikan Sariayu berlabel halal. Dalam penelitian terdahulu
terdapatgap yang membuat peneliti ingin meneliti kembali variabel
religiusitas seseorang apakah mempengaruhi keputusan konsumen dalam
membeli produk kosmetik berlabel halal.
Norma subjektif merupakan sejauh mana seorang individu merasakan
bagaimana orang lain menyetujui tindakan individu dalam perilaku tertentu
(Kazerouni dkk,2011 dalam Nuzulfah dkk,2017). Dalam penelitian Putra
(2014) norma subjektif berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan
pembelian. Dalam penelitian Listyoningrum (2012) juga menyebutkan bahwa
norma subjektif berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen muslim.
Variabel norma subjektif digunakan dalam penelitian ini karena norma
subjektif juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
9
konsumen.Norma subjektif seseorang dapat mempengaruhi sikap seseorang
terhadap merk atau produk yang secara langsung juga dapat mempengaruhi
keputusan pembelian.
Variabel sikap konsumen terhadap kehalalan produk kosmetik Safi
digunakan dalam penelitian ini. Sikap merupakan evaluasi positif atau negatif
seseorang untuk melakukan suatu perilaku (Lada et al.,2009 dalam
Listyoningrum,2012).Peneliti menggunakan sikap sebagai variabel
intervening dalam penelitian ini untuk menganalisis apakah sikap konsumen
memiliki peranan yang cukup besar dalam meningkatkan keputusan
konsumen dalam pembelian produk kosmetik Safi.
Berdasarkan uraian kondisi dan permasalahan tersebut, maka peneliti
mencoba melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian produk kosmetik
berlabel halal dengan judul Analisis Pengaruh Pengetahuan Produk,
Religiusitas, dan Norma Subjektif Terhadap Keputusan Pembelian
produk Berlabel Halal Dengan SikapSebagai Variabel Intervening (Studi
Kasus Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang).
10
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, telah dijelaskan bahwa masih
terdapat beberapa kasus bahwa masih banyak kosmetik yang belum tercantum
label halal yang beredar di Indonesia. Sebagai seorang konsumen muslim
terutama kaum wanita diwajibkan menggunakan produk kosmetik yang halal.
Salah satu produk kosmetik halal adalah Safi. Safi merupakan produk
kosmetik yang masih dibilang baru di Indonesia. Safi merupakan produk
kosmetik yang mengusung konsep halal. Maka dari itu peneliti mencoba
menganalisis keputusan konsumen terhadap kesadaran kosmetik halal
khususnya kosmetik Safi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah pengetahuan produk mempengaruhi sikap terhadap produk
kosmetik Safi ?
2. Apakah religiusitas mempengaruhi sikap terhadap produk kosmetik Safi ?
3. Apakah norma subjektif mempengaruhi sikap terhadap produk kosmetik
Safi ?
4. Apakah pengetahuan produk mempengaruhi keputusan pembelian produk
kosmetik Safi?
5. Apakah religiusitas mempengaruhi keputusan pembelian produk kosmetik
Safi?
11
6. Apakah norma subjektif mempengaruhi keputusan pembelian produk
kosmetik Safi?
7. Apakah sikap konsumen mempengaruhi keputusan pembelian produk
kosmetik Safi?
8. Apakah pengetahuan produk mempengaruhi keputusan pembelian produk
kosmetik Safi melalui sikap sebagai variabel intervening?
9. Apakah religiusitas mempengaruhi keputusan pembelian produk kosmetik
Safi melalui sikap sebagai variabel intervening?
10. Apakah norma subjektif mempengaruhi keputusan pembelian produk
kosmetik Safi melalui sikap sebagaivariabel intervening?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku
konsumen terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Safi berlabel
halal. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan produk terhadap sikap
pada produk kosmetik Safi
b. Untuk menganalisis pengaruh religiusitas terhadap sikap pada produk
kosmetik Safi
12
c. Untuk menganalisis pengaruh norma subjektif terhadap sikap pada
produk kosmetik Safi
d. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan produk terhadap
keputusan pembelian produk kosmetik Safi
e. Untuk menganalisis pengaruh religiusitas terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik Safi
f. Untuk menganalisis pengaruh norma subjektif terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik Safi
g. Untuk menganalisis pengaruh sikap terhadap keputusan pembelian
produk kosmetik Safi
h. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan produk terhadap
keputusan pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai
variabel intervening
i. Untuk menganalisis pengaruh religiusitas terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabel
intervening
j. Untuk menganalisis pengaruh norma subjektif terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabel
intervening
13
2. Manfaat
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi peneliti, penelitian ini memberikan wawasan yang menyangkut
tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen
dalam membeli produk kosmetik halal dan menambah wawasan serta
pengalaman dibidang penelitian.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi untuk
menambah wawasan para pembaca dan juga dapat dijadikan bahan
referensi untuk penelitian selanjutnya.
c. Semoga hasil penelitian ini memberikan kontribusi kepada
perusahaan untuk membuat dan mengembangkan strategi pemasaran
produk halal. Dan bagi konsumen untuk melakukan seleksi lebih
cermat lagi tentang kehalalan dari suatu produk yang akan
digunakan.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini berisi penjelasan dari masing-masing bab
secara singkat dari keseluruhan skripsi ini. Sistematika dalam skripsi ini
terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN : Pendahuluan yang meliputi latar belakang
masalah, yang menjelaskan landasan pemikiran secara garis besar yang
menjadi alasan dan dibuatnya penelitian ini. Rumusan masalah yang berisi
14
pernyataan tentang keadaan yang memerlukan jawaban melalui penelitian.
Tujuan dan manfaat penelitian merupakan hal yang diharapan dapat dicapai
melalui penelitian ini.
BAB II TELAAH PUSTAKA : Landasan teori mencakup tentang teori-teori
yang menjadi landasan atau acuan yang mendukung penelitian ini dari
masalah yang dibahas, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritis, dan
hipotesis dari penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN : Metode penelitian menguraikan tentang
variabel penelitian dan definisi operasional, populasi, dan sampel yang
digunakan dalam penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, teknis
analisis data untuk menguji hipotesis.
BAB IVANALISIS DATA : Bab ini menjelaskan tentang diskripsi objektif
objek penelitian yang berisi penjelasan singkat objek yang digunakan dalam
penelitian. Analisis data dan pembahasan hasil penelitian merupakan bentuk
yang lebih sederhana yang mudah dibaca dan mudah diinterprestasikan
meliputi diskripsi objek penelitian, analisis penelitian, serta analisis data dan
pembahasan. Hasil penelitian mengungkapkan interprestasi.
BAB V PENUTUP : Merupakan bab terakhir dari skripsi ini yang berisi
kesimpulan berdasarkan hasil pembahasanserta saran-saran bagi para peneliti
selanjutnya.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Telaah pustaka penelitian terdahulu ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara penelitian yang pernah dilakukan. Dalam penelitian
terdahulu berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.
Variabel-variabel yang akan diteliti oleh penulis diambil dari penelitian-
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang kemudian dimodifikasi oleh
penulis. Dari penelitian terdahulu terdapat perbedaan hasil penelitian dari tiap-
tiap variabel. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nailis,dkk (2015),
Yoesmana (2015), dan Sumidah (2018) bahwa pengetahuan produk
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian namun dalam hasil
penelitian yang dilakukan oleh Mutiara dan Syahpura (2018) menyebutkan
bahwa variabel pengetahuan produk tidak berpengaruh terhadap variabel
keputusan pembelian.
Penelitian yang dilakukan Imamuddin (2017) menyebutkan bahwa
bahwa variabel religiusitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian. Namun dalam penelitian Pradani dan Iriani (2018) bahwa variabel
religiusitas tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian mie samyang.
Penelitian yang dilakukan oleh Kapantouw dan Mandey (2015)
menyebutkan bahwa variabel norma subjektif berpengaruh terhadap
16
keputusan pembelian produk handphone Asus dengan nilai koefisien yang
signifikan dan positif.Namun dalam penelitian Safira,dkk (2018)
menyebutkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel X1 yaitu
Norma Subyektif terhadap Y yaitu Keputusan Pembelian secara parsial.
Berikut tabel penelitian terdahulu yang dijadikan acuan oleh penulis guna
untuk melakukan penelitian.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Pengaruh Pengetahuan produk terhadap keputusanpembelian
No. Judul Variabel Peneliti Hasil
1 Pengaruh
Pengetahuan Produk
Dan Produk Halal
Terhadap
Keputusan
Pembelian Pada
Produk Kecantikan
Korea
Independen(X)
1.pengetahuan
produk
2. produk halal
Dependen (Y)
Keputusan
pembelia
Ichsani
Mutiara dan
Syahputra
(2018)
pengetahuan produk tidak
berpengaruh terhadap
variabel keputusan
pembelian.
2 Pengaruh Kemasan,
Label Halal, dan
Pengetahuan Produk
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen(studi
pada konsumen
kosmetik wardah di
kota palembang)
Independen(X)
1.label halal
2. pengetahuan
produk
Dependen(Y)
Keputusan
pembelian
Rani Nur
Khasanah
dkk (2014)
variabel pengetahuan
produk berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
konsumen.
3 Pengaruh
Pengetahuan Produk
Dan Persepsi
Kualitas Produk
Terhadap
Keputusan
Pembelian Pada
Kosmetik Organik
Independen(X)
1.pengetahuan
produk
2. persepsi kualitas
produk
Dependen(Y)
Keputusan
pembelian
Indarto
Candra
Yoesmana
(2015)
variabel pengetahuan
produk berpengaruh
positif terhadap keputusan
pembelian pada kosmetik
organik Melilea Botanical
Skin Care.
17
4 Pengaruh Label
Halal, Pengetahuan
Produk dan
Religiusitas
Terhadap
Keputusan
Pembelian Melalui
Sikap Sebagai
Variabel
Intervening(studi
kasus mahasiswa
pengguna kosmetik
wardah di STIE
Putra Bangsa
Kebumen)
Independen(X)
1.label halal
2. pengetahuan
produk
Dependen(Y)
Keputusan
pembelian
Siti Sumidah
(2018)
variabel pengetahuan
produk berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian pada
mahasiswa pengguna
kosmetik Wardah di STIE
Putra Bangsa Kebumen.
5 Pengaruh Green
Marketing,
Pengetahuan, dan
Minat Membeli
terhadap Keputusan
Pembelian
Independen(X)
1.Green marketing
2. pengetahuan
3.minat membeli
Dependen(Y)
Keputusan
pembelian
Riska
Septifani dkk
(2014)
variabel pengetahuan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan pembelian
1 pengaruh label halal
dan religiusitas
terhadap keputusan
pembeliam mie
instan mahasiswa
IAIN Bukittinngi
T.A 2016/2017
Independen(X)
1.Label halal
2.religiusitas
Independen(Y)
Keputusan
pembelian
M.Imamudd
in (2017)
Variabel religiusitas
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
2 Pengaruh
Religiusitas dan
Country Of Origin
terhadap Keputusan
Pembelian Mie
Samyang(studi pada
konsumen mie
samyang di
surabaya pusat)
Independen(X)
1.religiusitas
2. country of origin
Dependen (Y)
Keputusan
pembelian
Eka Yuniar
Pradani dan
Sri Setyo
Iriani (2018)
Variabel religiusitas tidak
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian mie
Samyang
3 Pengaruh Kualitas
Produk dan
Religiusitas
Terhadap
Keputusan Nasabah
Produk Simpanan
Pada BSM Cabang
Purwokerto
Independen(X)
1.kualitas produk
2. religiusitas
Dependen(Y)
Keputusan nasabah
Yois Shofwa
(2016)
Religiusitas berpengaruh
terhadap keputusan
nasabah
4 Pengaruh
Religiusitas dan
Brand Liking
terhadap Keputusan
Independen(X)
1.Religiusitas
2.Brand Liking
Intervening(Y1)
Khafilah Un
Cahyati dkk
(2017)
religiusitas berpengaruh
positif terhadap keputusan
menabung
18
Menabung dengan
Sikap terhadap
Merek sebagai
Variabel
Intervening (Studi
pada Bank BRI
Syariah Kebumen)
Sikap
Dependen (Y2)
Keputusan
Menabung
5 Menilai Tingkat
Religiusitas dan
Pengetahuan pada
Perilaku Beli
Generasi Muda
Terhadap Produk
Pangan Halal
Independen(X)
1.tingkat religiusitas
2.pengetahuan
Dependen(Y)
Keputusan
pembelian
Nurwulan
Purnasari
dkk (2018)
variabel tingkat
religiusitas berpengaruh
terhadap keputusan beli
produk halal
Pengaruh Norma Subjektif Terhadap Keputusan pembelian
1 Pengaruh Sikap,
Norma Subjektif,
dan Gaya Hidup
Terhadap keputusan
pembelian
Handphone Asus Di
Gamezone
jurnaComputer
Mega Mall Manado
Independen(X)
1.Sikap
2.norma subjektif
3.gaya hidup
Dependen (Y)
Keputusan
pembelian
Christian
Kapantouw
dan Silvya L.
Mandey
(2015)
variabel norma subjektif
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
produk handphone Asus
dengan nilai koefisien
yang signifikan dan positif
2 Analisis Sikap Dan
Norma Subyektif
Sebagai Faktor
Yang
Mempengaruhi
Keputusan
Pembelian Petani
Terhadap Pupuk
Organik Kemasan
Independen(X)
1.norma subjektif
2.sikap
Dependen (Y)
Keputusan
pembelian
Rini Dwi
Astuti dkk
(2010)
variabel norma subjektif
memiliki pengaruh positif
terhadap keputusan
pembelian
3 Perilaku Konsumen
dalam Pengambilan
Keputusan
Pembelian Produk
Kosmetik
Bersertifikat halal
MUI
Independen(X)
1.sikap
2.norma subjektif
3.Kontrol perilaku
Dependen (Y)
Keputusan
Pembelian
Novita Zati
Hulwani
(2017)
Variabel norma subjektif
(X2) berpengaruh positif
terhadap keputusan
pembelian produk
kosmetik bersertifikat
halal MUI
4 Pengaruh Sikap dan
Norma Subjektif
Terhadap Minat dan
Keputusan
Mahasiswa Dalam
Memilih Perguruan
Tinggi Universitas
Abdurrachman
Saleh Situbondo
(UNARS)
Independen(X)
1.sikap
2.norma subjektif
Intervening (Z)
Minat mahasiswa
Dependen(Y1)
Keputusan
mahasiswa
Ediyanto
(2016)
Norma Subjektif
mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap
Keputusan Mahasiswa.
19
5 Pengaruh Norma
Subyektif dan Self
Control Terhadap
Keputusan
Pembelian Produk
Branded Hijab
(Studi Kasus Vanilla
Hijab)
Independen(X)
1.norma subjektif
2.Self Control
Dependen (Y)
Keputusan
pembelian
Ivone Tamara
Safitri (2018)
tidak terdapat pengaruh
yang signifikan dari
variabel X1 yaitu Norma
Subyektif terhadap Y
yaitu Keputusan
Pembelian secara parsial.
Pengaruh Sikap konsumen Terhadap Keputusan pembelian
1 Pengaruh Sikap
Konsumen Terhadap
Keputusan
Pembelian Produk
Ekolabel (Studi
Pada Produk PT
Ultrajaya)
Independen(X)
1.Sikap konsumen
Dependen (Y)
Keputusan
pembelian
M. Afif
Fathi
Ramadhan
Edriana
Pangestuti
(2018)
Variabel sikap mempunyai
pengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian produk
ekolabel PT Ultrajaya.
2 Pengaruh Sikap,
Faktor Pribadi, dan
Faktor Sosial
Terhadap Keputusan
Pembelian Produk
Tata Rias Wajah
Import
Independen(X)
1.Sikap
2.Faktor pribadi
3.Faktor sosial
Dependen(Y)
Keputusan
pembelian
Kiki
Joesyiana
(2017)
variabel sikap
berpengaruh secara
signifikan terhadap
keputusan pembelian
produk kosmetik tata rias
merk import.
3 Pengaruh Sikap
Konsumen Terhadap
Keputusan
Pembelian Minuman
Merek Aqua
Berkaitan dengan
Penerapan Program
CSR (Corporate
Social
Responsibility)
Independen(X)
1.sikap
Dependen (Y)
Keputusan
Pembelian
Endi
Sarwoko
Madziatul
Churiyah
(2007)
Sikap konsumen
berpengaruh positif
terhadap keputusan
Minuman Merek Aqua
Berkaitan dengan
Penerapan Program CSR
4 Analisis Kualitas
Produk, Harga, dan
Sikap Konsumen
Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda
Motor Yamaha Pada
PT. Hasjrat Abadi
Manado
Independen(X)
1.kualitas produk
2.harga
3.sikap konsumen
Dependen(Y)
Keputusan
pembelian
Brian
Alfredo
Kaligis dkk
(2014)
Sikap Konsumen
berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian
sepeda motor Yamaha
pada PT. Hasjrat Abadi
Manado
5 Pengaruh Sikap dan
Norma Subjektif
Terhadap Minat dan
Keputusan
Mahasiswa Dalam
Memilih Perguruan
Tinggi Universitas
Abdurrachman
Saleh Situbondo
Independen(X)
1.sikap
2.norma subjektif
Intervening(Z)
Minat mahasiswa
Dependen(Y)
Keputusan
mahasiswa
Ediyanto
(2016)
Sikap berpengaruh positif
signifikan terhadap
keputusan.
20
Pengaruh Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan pembelian Melalui Sikap
1 Pengaruh Label
Halal, Pengetahuan
Produk dan
Religiusitas
Terhadap Keputusan
Pembelian Melalui
Sikap Sebagai
Variabel Intervening
(Studi pada
Mahasiswi
Pengguna Kosmetik
Wardah di STIE
Putra Bangsa
Kebumen)
Independen(X)
1.Label Halal
2.Pengetahuan
Produk
2. Religiusitas
Intervening(Z)
Sikap
Dependen(Y)
Keputusan
konsumen
Siti Sumidah
(2018)
Pengetahuan produk tidak
berpengaruh terhadap
sikap pada mahasiswi
pengguna kosmetik
Wardah. Adjusted R2
(koefisien determinasi)
substruktural I sebesar
0,095 artinya 9,5%
variansi dari variabel
intervening dapat
dijelaskan oleh variabel
variansi independen
sebesar 9,5% sehingga
koefisien pengaruh
variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian
ini sebesar 90,5 %.
2 Pengaruh
Pengetahuan Dan
Religiusitas
Terhadap Niat Beli
Pada Kosmetik
Halal Melalui Sikap
Independen(X)
1.Pengetahuan
2.Religiusitas
Intervening(Z)
Sikap
Dependen(Y)
Niat Beli
Karina
Indah
Rohmatun ,
Citra
Kusuma
Dewi (2017)
Pengetahuan berpengaruh
signifikan terhadap niat
beli remaja muslim
Indonesia pada produk
kosmetik halal dengan
sikap sebagai mediator.
Apabila niat beli
seseorang tinggi maka
dapat disimpulkan bahwa
keputusan pembelian
konsumen juga akan
positif.
Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan pembelian Melalui Sikap
1 Pengaruh Label
Halal, Pengetahuan
Produk dan
Religiusitas
Terhadap Keputusan
Pembelian Melalui
Sikap Sebagai
Variabel Intervening
(Studi pada
Mahasiswi
Pengguna Kosmetik
Wardah di STIE
Putra Bangsa
Kebumen)
Independen(X)
1.Label Halal
2.Pengetahuan
Produk
Intervening(Z)
Sikap
Dependen(Y)
Keputusan
konsumen
Siti Sumidah
(2018)
Religiusitas berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Adjusted R2 (koefisien
determinasi) substruktural
I sebesar 0,095 artinya
9,5% variansi dari variabel
intervening dapat
dijelaskan oleh variabel
variansi independen
sebesar 9,5% sehingga
koefisien pengaruh
variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian
ini sebesar 90,5%.
21
2 Pengaruh
Pengetahuan Dan
Religiusitas
Terhadap Niat Beli
Pada Kosmetik
Halal Melalui Sikap
Independen(X)
1.Pengetahuan
2.Religiusitas
Intervening(Z)
Sikap
Dependen(Y)
Niat Beli
Karina
Indah
Rohmatun ,
Citra
Kusuma
Dewi (2017)
Religiusitas berpengaruh
signifikan terhadap niat
beli remaja muslim
Indonesia pada produk
kosmetik halal dengan
sikap sebagai mediator.
Apabila niat beli semakin
tinggi maka dapat
disimpulkan keputusan
konsumen juga semakin
positif.
3 Pengaruh
Religiusitas dan
Brand Liking
terhadap Keputusan
Menabung dengan
Sikap terhadap
Merek sebagai
Variabel Intervening
(Studi pada Bank
BRI Syariah
Kebumen)
Independen(X)
1.Religiusitas
2.Brand Liking
Intervening(Z)
Sikap
Dependen(Y)
Keputusan
Menabung
Khafilah Un
Cahyati
(2017)
Sikap terhadap merek
dapat memediasi pengaruh
religiusitas terhadap
keputusan menabung.
Pengaruh Norma Subjektif Terhadap Keputusan pembelian Melalui Sikap
1 Pengaruh Islamic
Religiosity dan
Norma Subyektif
terhadap Niat Beli
Trend Busana
Muslim:An
Extended of Theory
of Reason Action
Independen(X)
1.Islamic Religiosity
2.Norma Subjektif
Intervening(Z)
Sikap
Dependen(Y)
Niat Beli
Sulis
Riptiono
(2018)
Variabel sikap konsumen
berpengaruh terhadap niat
beli trend busana muslim.
Variabel norma subjektif
berpengaruh signifikan
terhadap niat beli. Jadi
dapat disimpulkan
pengaruh tidak langsung
variabel norma subjektif
melalui sikap berpengaruh
positif. Pengaruh langsung
kedua variabel tersebut
berpengaruh positif
terhadap niat beli. Jika
niat beli seseorang tinggi
maka keputusan untuk
membelipun juga akan
semakin positif.
2 Analisis Pengaruh
Brand Liking,
Subjective Norm,
AttitudeTowards
Brand Terhadap
Keputusan
Pembelian Makanan
Berlabel Halal di
Independen(X)
1. Brand Liking
2. Subjective Norm
Intervening(Z)
AttitudeTowards
Brand
Dependen(Y)
Keputusan
Aditya
Hutama
Putra (2014)
Terdapat pengaruh secara
signifikan dan positif
antara Subjective Norm
terhadap Attitude Towards
Brand. Terdapat pengaruh
secara signifikan dan
positif antara Attitude
Towards Brand terhadap
22
Kota Semarang Pembelian Keputusan Pembelian.
Dalam hasil penelitian
tersebut juga dapat
disimpulkan jika pengaruh
tidak langsung antara
Subjective Norm terhadap
keputusan pembelian
melalui Attitude Towards
Brand juga memiliki
pengaruh yang positif
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak
pada objek penelitian dan variabel-variabel penelitian yang digunakan.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ditambah maupun dikurangi
dalam masing-masing penelitian.Dalam penelitian ini penulis juga
menggunakan uji path analysisdengan variabel sikap sebagai variabel
intervening.Dalam penelitian terdahulu hasil penelitian yang didapatkan
terdapat gap antara variabel penelitian yang satu dengan yang penelitian yang
lainnya, sehingga membuat peneliti harus meneliti kembali variabel-variabel
tersebut dengan objek penelitian yang berbeda.
B. Landasan Teori
1. Theory of Planned Behavior
Ajzen dan Fishbein telah mengembangkan teori tindakan beralasan
(Theory of Reasoned Action) yang menjadi dasar pemahaman terhadap
hubungan antara sikap dan perilaku yang sebelumnya masih dipandang
kontroversial. Teori tindakan beralasan Ajzen dan Fishbein, (1980),
23
mengasumsikan perilaku ditentukan oleh keinginan individu untuk
melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tertentu atau sebaliknya.
Keinginan ditentukan oleh dua variabel independen termasuk sikap dan
norma subyektif. Model TRA memiliki keterbatasan dalam memprediksi
minat dan perilaku konsumen karena konsumen tidak memiliki kontrol
atas kehendak perilaku mereka. Padahal tidak sepenuhnya semua perilaku
manusia terjadi atas kehendak sendiri.Theory of Reason Action yang
diusulkan oleh Ajzen dan Fishbein (1980), diperbaharui dengan teori
perilaku direncanakan (Theory Of Planned Behavior) oleh Ajzen (1991),
telah digunakan dalam beberapa dekade terakhir untuk meneliti keinginan
dan perilaku. Ajzen (2002) mengemukakan bahwa Theory Of Planned
Behavior telah muncul sebagai salah satu dari kerangka kerja yang paling
berpengaruh dan konsep yang populer pada penelitian dibidang
kemanusiaan.Teori perilaku direncanakan ini dikembangkan dari teori
tindakan beralasan dengan memasukan tambahan yaitu pembangun
perilaku kontrol yang dirasakan. Teori Ajzen tentang sikap terhadap
perilaku mengacu pada derajat mana seseorang memiliki penilaian
evaluasi menguntungkan atau tidak menguntungkan dari perilaku dalam
sebuah pertanyaan (Ajzen,1991). Hubungan sikap terhadap perilaku
merupakan keyakinan individu terhadap perilaku yang menggambarkan
probabilitas subyektif bahwa perilaku dalam pertanyaan akan
menghasilkan hasil tertentu dan evaluasi menggambarkan penilaian
24
implisit. Norma subyektif mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan
untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu (Ajzen,1991). Norma
subjektif merupakan keyakinan normatif yang berkaitan dengan persepsi
individu tentang bagaimana kelompok melihat perilaku dan evaluasi yang
pada umumnya diekspresikan sebagai motivasi individu untuk mematuhi
kelompok-kelompok rujukan. Persepsi kontrol perilaku yang dirasakan
merupakan kendali keyakinan yang mencakup persepsi individu
menunjukan kemudahan atau kesulitan melakukan perilaku (Ajzen,1991).
Persepsi kontrol perilaku merupakan kendali keyakinan dari persepsi
individu mengenai kemudahan mendapatkan sumber daya atau media dan
juga kemampuan maupun ketrampilan yang dapat dilakukan. Dari adanya
sumber daya dan ketrampilan yang dimiliki apakah memiliki peluang
kemudahan dalam melakukan suatu kegiatan.
Theory Of Planned Behavior yang mencakup tiga faktor yaitu
sikap, norma subjektif dan persepsi perilaku kontrol yang dapat digunakan
untuk memprediksi atau mengukur perilaku apakah seseorang akan
melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dari teori tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut.
25
Sumber : Ajzen, I. (1991)
Gambar 2.1
Teori Perilaku Direncanakan (Theory of Planned Behavior)
Teori perilaku terencana (Theory of planned behaviour atau TPB)
menunjukan bahwa tindakan manusia diarahkan oleh tiga macam
kepercayaan-kepercayaan. Ketiga kepercayaan-kepercayaan tersebut
adalah (Ajzen (1991):
a. Kepercayaan perilaku (behavior belieft) yaitu kepercayaan tentang
kemungkinan terjadinya perilaku. Di TRA, ini disebut dengan sikap
(attitude) terhadap perilaku.
b. Kepercayaan normatif (normative beliefs) yaitu kepercayaan tentang
ekspetasi-ekspetasi normatif dari orang-orang lain dan motivasi untuk
Behavioral
Beliefs
Normative
Beliefs
Attitude
Toward the
Behavior
Subjective
Norm
Control
Beliefs
Perceived
Behavioral
Control
intention Behavior
26
menyetujui ekspetasi-ekspetasi tersebut. Di TRA ini disebut dngan
norma-norma subjektif sikap (Subjektif norm) terhadap perilaku.
c. Kepercayaan kontrol (control beliefs) yaitu kepercayaan tentang
keberadaan faktor-faktor yang akan memfasilitasi atau merintangi
kinerja dari perilaku dan kekuatan persepsian dari faktor-faktor
tersebut. Di TRA konstruk ini belum ada dan ditambahkan di TPB.
2. Pengetahuan Produk
a. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan adalah semua informasi yang dimiliki konsumen
mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan
lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi
yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen (Sunyoto,
2013).
b. Jenis-jenis pengetahuan
Menurut Peter & Olson (2013) secara luas, terdapat dua jenis
pengetahuan yaitu yang pertama pengetahuan umum mengenai
lingkungan dan perilaku mereka, kedua pengetahuan prosedur
mengenai cara melakukan sesuatu.
1) Pengetahuan umum (general knowledge) membahas interprestasi
konsumen atas informasi relevan dalam lingkungan. Misalnya
konsumen menciptakan pengetahuan umum mengenai kategori
27
produk, toko atau bank, perilaku tertentu, orang lain atau mereka
sendiri.
2) Pengetahuan prosedural (prosedural knowledge) yaitu
pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu. Pengetahuan
prosedural juga tersimpan dalam memori sebagai jenis hubungan
“jika…, maka…” antara konsep (peristiwa) dan perilaku yang
bersesuaian.
c. Pengertian produk
Pengertian produk menurut Kotler dan Armstrong (2004) adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman
subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha
untuk mencapai tujuan oganisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan
kegiatan konsumen, ssesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi
serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai
persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil
produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan
dasar pengambilan keputusan konsumen.
Tjiptono (2010) dalam Syahputra (2018) mengartikan produk
sebagai : “segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
dicari, dibeli, digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuh
28
kebutuhan/keinginan pasar yang bersangkutan”. Produk yang ditawarkan
tersebut meliputi: barang, jasa, orang/pribadi, organisasi, dan ide. Secara
lebih rinci, konsep produk meliputi: barang, kemasan, merk, label, harga,
kualitas, pelayanan, dan jaminan.
Dalam merencanakan tawaran pasarnya, pemasar perlu
memikirkan secara mendalam lima tingkatan produk (Kotler,2005). Lima
tingkatan produk tersebut yaitu:
1) Manfaat ini (core benefit), yaitu manfaat ini atau manfaat yang
sesungguhnya didapat ketika konsumen membeli sebuah produk
2) Produk dasar (basic product), yaitu adanya manfaat tambahan dari
manfaat ini produk tersebut.
3) Produk yang diharapkan (expected product), yaitu beberapa kondisi
yang biasanya diharapkan oleh pembeli ketika mereka membeli suatu
produk.
4) Produk yang ditingkatkan (augmented product), yaitu manfaat atau
pelayanan yang diberikan oleh produk yang membedakan produk
tersebut dengan produk pesaing.
5) Calon produk (potential product), yaitu meliputi segala kemungkinan
peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau
tawaran tersebut pada masa yang akan datang.
29
d. Pengertian Pengetahuan produk
Pengetahuan produk telah menjadi isu sentral dari studi perilaku
pelanggan. Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi sejumlah besar
penelitian telah difokuskan pada perah pengetahuan produk dalam
peningkatan penjualan produk perusahaan. Pengetahuan produk telah
dikembangkan lebih baik dan lebih komplek semata dengan baik
dirumuskan kriteria keputusan (Kotler, 2009).
Product knowledge adalah pengetahuan konsumen tentang suatu
produk. Rao dan Sieben dkk (1992) dalam Waluyo dan Pamungkas
(2003) mendefinisikanproduct knowledge sebagai cakupan seluruh
informasi akurat yang disimpan dalam memori konsumen yang sama
baiknya dengan persepsinya terhadap pengetahuan produk. konsumen
yang berpengetahuan lebih tinggi akan lebih realistis dalam pemilihan
sesuai dengan harapannya. Menurut Sumarwan (2011) mendefinisikan
pengetahuan produk sebagai kumpulan berbagai macam informasi
mengenai produk. pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek,
terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan
kepercayaan mengenai produk.
Ada tiga jenis pengetahuan produk menurut Peter dan Olson
(Sumarwan, 2011):
30
1) Pengetahuan tentang atrubut produk : pengetahuan mengenai atribut
produk akan mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilam
keputusan. Pengetahuan yang lebih banyak mengenai atribut suatu
produk akan memudahkan konsumen untuk memilih produk yang
akan dibelinya.
2) Pengetahuan tentang manfaat produk : konsumen sering berfikir
mengenai manfaat (baik itu manfaat positif maupun negatif) yang
akan ia rasakan jika mengonsumsi atau membeli suatu produk, bukan
mengenai atributnya. Pengetahuan tentang manfaat produk adalah
penting bagi konsumen, karena pengetahuan ini akan mempengaruhi
keputusan pembeliannya.
3) Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk: setelah
konsumen menggunakan suatu produk maka mereka akan merasakan
manfaat yang diberikan oleh produk tersebut. Suatu ukuran seseorang
dikatakan puas apabila apa yang ia rasakan atau didapatkan adalah
sama atau melebihi dari apa yang ia harapkan.
3. Religiusitas
a. Pengertian religiusitas
Istilah agama berasal dari beberapa bahasa antara lain religion
(inggris), religie (belanda), religi (latin), dan dien (arab). Harun
Nasution menjelaskan pengertian agama berdasarkan asal kata yaitu
al-Din, religi (relegere, religare) dan agama. Al-Din berarti undang-
31
undang atau hukum. Dalam bahasa arab, akata ini mengandung arti
menguasai, menundukan, patuh utang, balasan, kebiasaan. Kemudia
kata religi (latin) atau relegere berarti mengumpulkan dan membaca,
sedangkan religare berarti mengikat. Adapun kata agama terdiri dari
a= tidak; gam= pergi yang mengandung arti tidak pergi, tetap ditempat
atau diwarisi turun-temurun (jalaluddin,2010).
Menurut Anshori dalam Ghufron & Risnawati (2010) agama
menunjuk pada aspek-aspek formal yang berkaitan dengan aturan dan
kewajiban, sedangakan religiusitas menunjuk pada aspek agama yang
telah dihayati oleh seseorang dalam hati. Ghufron & Risnawati
menegaskan lebih lanjut bahwa religiusitas merupakan tingkat
keterikatan individu terhadap agamanya. Apabila individu telah
menghayati dan menginternalisasikan ajaran agamanya, maka ajaran
agama akan berpengaruh dalam segala tindakan dan pandangan
hidupnya. Religiusitas adalah simbol, sistem keyakinan, sistem niali,
dan sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya itu berpusat
pada persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi
(Glock dan Stark, 1965 dalam Riptiono,2018).
Keberagamaan atau religiusitas adalah sesuatu yang amat
penting dalam kehidupan manusia. Keberagamaan atau religiusitas
diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan. Aktivitas beragama bukan
hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah),
32
tapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan
supranatural. Bukan hanya yang berkaitan dengan aktivitas yang
tampak dan dapat dilihat mata, tapi jugaaktivitas yang tak tampak dan
terjadi dalam hati seseorang. Sikap religiusitas merupakan integrasi
secara komplek antara pengetahuan agama, perasaan serta tindakan
keagamaan dalam diri seseorang. Religiusitas dapat dilihat dari
aktivitas beragama dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan secara
rutin dan konsisten (Astogini,2011).Ajaran-ajaran agama
mempengaruhi sikap, motivasi, persepsi, dan perilaku konsumen
dalam mengonsumsi barang dan jasa (Sumarwan, 2015).
b. Dimensi religiusitas
Menurut Glock & Stark dalam (Ancok, 2008) mengatakan
bahwa terdapat lima dimensi dalam religiusitas, yaitu:
1) Dimensi keyakinan atau Ideologis
Dimensi keyakinan adalah tingkatan sejauh mana seseorang
menerima hal-hal yang dogmatik dalam agamanya, misalnya
kepercayaan kepada Tuhan, malaikat, surga dan neraka. Pada
dasarnya setiap agama juga menginginkan adanya unsur ketaatan
bagi setiap pengikutnya. Adapun dalam agama yang dianut oleh
seseorang, maka yang terpenting adalah kemauan untuk mematuhi
aturan yang berlaku dalam ajaran agama yang dianutnya. Jadi,
dimensi keyakinan lebih bersifat doktriner yang harus ditaati oleh
33
penganut agama. Dengan sendirinya dimensi keyakinan ini
menuntut dilakukannya praktek-praktek peribadatan yang sesuai
dengan nilai-nilai Islam.
2) Dimensi praktik agama atau ritualistik
Dimensi praktik agama yaitu tingkatan sejauh mana
seseorang mengerjakan kewajiban-kewajiban ritual dalam
agamanya. Unsur yang ada dalam dimensi ini mencakup
pemujaan, ketaatan, serta hal-hal yang lebih menunjukan
komitmen seseorang dalam agama yang dianutnya. Wujud dari
dimensi ini adalah perilaku mansyarakat pengikut agama tertentu
dalam menjalankan ritus-ritus yang berkaitan dengan agama.
Dimensi praktek dalam agama islam dapat dilakukan dengan
menjalankan ibadah shalat, puasa, zakat, haji ataupun praktek
muamalat lainnya.
3) Dimensi pengalaman atau eksperiensial
Dimensi pengalaman adalah perasaan-perasaan atau
pengalaman yang pernah dialami dan dirasakan. Misalnya merasa
dekat dengan Tuhan, merasa takut berbuat dosa, merasa doanya
dikabulkan, diselamatkan oleh Tuhan, dan sebagainya.
4) Dimensi pengetahuan agama atau intelektual
Dimensi pengetahuan agama adalah dimensi yang
menerangkan seberapa jauh seseorang mengetahui tentang ajaran-
34
ajaran agamanya, terutama yang ada di dalam kitab suci manapun
yang lainnya. Paling tidak seseorang yang beragama harus
mengetahui hal-hal pokok mengenai dasar-dasar keyakinan, ritus-
ritus, kitab suci dan tradisi. Dimensi ini dalam islam meliputi
pengetahuan tentang isi Al-Quran, pokok-pokok ajaran yang harus
diimani dan dilaksanakan, hukum islam dan pemahaman terhadap
kaidah-kaidah keilmuan ekonomi islam/perbankan syariah.
5) Dimensi konsekuensi
Yaitu dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku
seseorang dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya dalam
kehidupan sosial, misalnya apakah ia mengunjungi tetangganya
sakit, menolong orang yang kesulitan, mendermakan hartanya, dan
sebagainya.
4. Norma Subjektif
Norma subjektif merupakan bagian dari Theory Of Planned
Behaviour. Norma subjektif adalah persepsi seseorang mengenai tekanan
sosial untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku (Ajzen, 1988).
Norma subjektif merupakanpersepsi individu yang berhubungan dengan
orang-orang di sekeliling yang dianggap penting bagi dirinya (seperti :
orang tua, kerabat, teman dekat, rekan kerja atau bisnis, dsb) yang
kemudian akanmempengaruhi individu untuk melakukan atau tidak
35
melakukan tingkah laku tertentu, orang-orang yang dianggapnya penting
bagi dirinya kemudian dijadikan acuan atau patokan untuk mengarahkan
perilaku.
Norma subjektif merupakan kecenderungan yang dipelajari dari
konsumen melalui keyakinannya bahwa referen berfikir tentang sesuatu
yang harus dilakukan oleh konsumen (Albari dan Liriswati, 2004).
Menurut Jogiyanto (2007) dalam Mandey (2015) norma subjektif
merupakan persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-
kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi intensi/minat untuk
melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan.
Norma subjektif juga merupakan fungsi dari keyakinan yang menentukan
individu atau kelompok untuk berfikir apakah ia harus atau tidak
melakukan perilaku.
Norma subjetif ditentukan oleh adanya keyakinan normatif
(normative belief) dan keinginan untuk mengikuti (motivation to comply)
Norma subjektif merupakan fungsi yang didasarkan oleh belief yang
disebut normative belief, yaitu belief mengenai kesetujuan dan atau
ketidaksetujuan yang berasal dari referent atau orang dan kelompok yang
berpengaruh bagi individu (significant other) seperti orang tua, pasangan,
teman dekat, rekan kerja atau lainnya terhadap suatu perilaku(Ajzen,
2005). Norma subjektif tidak hanya ditentukan oleh referent, tetapi juga
ditentukan oleh (motivation to comply). Secara umum individu yakin
36
bahwa kebanyakan referent akan menyetujui dirinya menampilkan
perilaku tertentu, dan adanya motivasi untuk mengikuti perilaku tertentu
akan merasakan tekanan sosial untuk melakukannya. Sebaliknya individu
yang yakin bahwa kebanyakan referent akan tidak menyetujui dirinya
menampilkan perilaku tertentu, dan tidak adanya motivasi untuk
mengikuti perilaku tertentu maka hal ini akan menyebabkan memiliki
norma subjektif yang menempatkan tekanan pada dirinya untuk
menghindari melakukan perilaku tersebut (Ajzen, 2005).
Norma subjektif menjadi prediktor untuk memilih produk halal.
Norma subjektif dalam mempengaruhi sikap tersebut dan niat untuk
memilih produk halal dapat membantu dalam membentuk suatu sikap
(Mukhthar dan Butt, 2012). Lada et al.,(2009)menemukan norma subjektif
untuk menjadi prediktor yang paling berpengaruh dari niat beli yang
kemudian akan mempengaruhi keputusan pembelian.
5. Sikap
Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan
tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan
lama dari seeorang terhadap suatu objek atau gagasan. Orang memiliki
sikap terhadap semua hal : agama, politik, pakaian, makanan, dan lain-
lain. Sikap menempatkan semua itu ke dalam sebuah kerangka pemikiran
yang menyukai atau tidak menyukai suatu objek, bergerak mendekati atau
37
menjauhi objek tersebut. Sikap menyebabkan orang-orang berperilaku
secara cukup konsisten terhadap obyek yang serupa (Kotler,2002). Pada
dasarnya sikap merupakan evaluasi dari seseorang terhadap sesuatu.
Secara umum, sikap dianggap mempunyai tiga komponen utama yaitu
(Peter dan Olson, 2013) :
1) Komponen kognitif (Pengetahuan)
Komponen kognitif mengacu pada kesadaran responden dan
pengetahuannya terhadap beberapa objek atau fenomena.
2) Komponen afektif (Emosi/perasaan)
Komponen afektif mengacu pada preferensi dan kesenangan
responden terhadap obyek atau fenomena.
3) Komponen perilaku (tindakan)
Komponen perilaku mengacu pada perilaku pembeli yang merupa
minat membeli dan membeli.
Sikap konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi
keputusan pembelian seorang konsumen. Konsep sikap sangat erat
kaitannya dengan konsep kepercayaam (Belief) dan Perilaku (behavior).
Sikap merupakan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai
atau tidak disukai.. Kepercayaan konsumen merupakan pengetahuan
konsumen mengenai atribut dan manfaat dari objek tersebut (Peter dan
Olson, 2013). Semakin positif sikap konsumen terhadap atribut kosmetik
38
halal, maka konsumen akan semakin melakukan pembelian aktual pada
kosmetik halal.
6. Keputusan pembelian
a. Definisi keputusan
keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal
dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada
terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi itulah
yang selanjutnya dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis
dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu begitu besarnya
pengaruh yang akan terjadi jika seandainya rekomendasi yang
dihasilkan tersebut terdapat kekeliruan atau adanya kesalahan-
kesalahan yang tersembunyi karena faktor ketidakhati-hatian dalam
melakukan pengkajian masalah (Fahmi,2016).
b. Tahap-tahap pengambilan keputusan
Guna memudahkan pengambilan keputusan maka perlu
dibuat tahap-tahap yang bisa mendorong kepada terciptanya
keputusan yang diinginkan. Adalah tahap-tahap tersebut adalah
(Fahmi,2016) :
1) Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau
mudah untuk dimengerti.
39
2) Membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan
menyusunnya secara prioritas dengan maksud agar adanya
sistematika yang terarah dan terkendali.
3) Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan
tujuan untuk lebih memberikan gambaran secara lebih tajam dan
terarah secara lebih spesifik.
4) Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya
masing-masing yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan
menggunakan model atau uji yang akan dipakai.
5) Memastikan kembali bahwa ,alat uji yang dipergunakan tersebut
telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang
berlaku pada umumnya.
c. Proses pengambilan keputusan
Lahirnya suatu keputusan tidak serta merta berlangsung
secara sederhana begitu, sebab sebuah keputusan itu selalu saja lahir
berdasarkan dari proses yang memakan waktu, tenaga dan pikiran
hingga akhirnya terjadi suatu pengkristalah dan lahirnya keputusan
tersebut. Saat pengambilan keputusam adalah saat dimana kita
sepenuhnya memilih kendali dalam bertindak sedangkan saat
kejadian tak pasti adalah saat dimana sesuatu di luar diri kitalah yang
menentukan apa yang akan terjadi artinya kendali diluar kemampuan
40
kita. Selanjutnya yang dianggap adalah pertanggungjawabab dari
keputusan itu sendiri kepada pihak yang berkepentingan.
Menurut stephen robbins dan mary counlter dalam Fahmi
(2016) proses pengambilan merupakan serangkaian tahap yang terdiri
dari delapan langkah yang meliputi mengidentifikasi masalah,
memilih suatu alternatif, dan mengevaluasi keputusan, adapun proses
pengambilan keputusan itu dapat dilihat pada gambar (lihat gambar
proses pengambilan keputusan).
Gambar 2.2
Proses Pengambilan Keputusan
Mengidentifikasi masalah
Mengidentifikasi kriteria keputusan
Memberi bobot pada kriteria
Mengembangkan alternatif-alternatif
Menganalisis alternatif
Memilih satu alternatif
Melaksanakan alternatif tersebut
Mengevaluasi efektivitas keputusan
41
d. Definisi keputusan pembelian
Machfoedz (2010) dalam Syahputra (2018) mengemukakan
bahwa pengambilan keputusan adalah suatu proses penilaian dan
pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-
kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap
paling menguntungkan. MenurutKotler (2002) keputusan pembelian
adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak
terhadap produk.
Keputusan konsumen merupakan tindakan konsumen dalam
memutuskan sebuah produk yang dianggap menjadi solusi dari
kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut. Setiadi (2003) dalam
Fahmi (2016) mendefinisikan bahwa inti dari pengambilan
keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang
mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku
alternatif atau lebih, dan memilih salah satu di antaranya. Hasil dari
proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara
kognitif sebagai keinginan berperilaku. Menurut Philip kotler dalam
Assauri (2014) menyatakan bahwa ada lima tahap yang terdapat
dalam proses pembelian, yaitu : timbulnya kebutuhan, pencarian
informasi, pengevaluasian perilaku, perbuatan keputusan untuk
membeli, dan perilaku atau perasaan setelah pembelian dilaksanakan.
42
Sumber : Kotler & Amstrong,2008
Gambar 2.3
Tahapan dalam Proses Pembelian
Penjelasan dari gambar 2.2 adalah sebagai berikut :
1) Pengenalan kebutuhan : Tahap ini merupakan tahap pertama yang
dilalui konsumen dalam proses keputusan pembelian, dimana
mereka menyadari suatu masalah atau kebutuhannya.
2) Pencarian informasi : Tahap ini merupakan tahap proses
keputusan pembeli dimana konsumen mencari informasi lebih
banyak yang berhubungan dengan kebutuhan mereka. Konsumen
dapat memperoleh infomasi dari berbagai sumber. Sumber ini
meliputi sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan),
sumber komersial (iklan,wiraniaga, situs Web, dll), sumber publik
(media massa, organisasi, pemeringkat konsumen, pencarian
internet, dan sumber pengalaman (penanganan, pemeriksaan,
pemakaian produk)
3) Evaluasi alternative : Tahap ini adalah tahap proses keputusan
pembeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk
mngevaluasi merek dalam sekelompok pilihan.
Timbulnya
kebutuhan
Keputusan
untuk
membeli
Perasaan/pe
rilaku
setelah
pembelian
dilakukan
Pencarian
informasi
Evaluasi
perilaku
43
4) Keputusan pembelian : Keputusan pembelian konsumen adalah
konsumen membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor
bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian.
5) Perilaku pascapembelian : Tahap proses keputusan pembeli dimana
konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian,
berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan mereka. Jika produk
tidak memnuhi ekspetasi maka konsumen akan kecewa,jika
produk melebihi ekspetasi maka konsumen akan sangat puas.
C. Kerangka Penelitian
Dari hasil analisa penelitian yang telah dilakukan peneliti lain serta
penjabaran teori mengenai masing-masing variabel, maka dapat dirumuskan
suatu kerangka penelitian sebagai berikut :
Gambar 2.4Kerangka Penelitian
Pengetahuan
Produk (X1)
Norma Subjektif
(X3)
Religiusitas(X2) Sikap
Konsumen
(Z)
Keputusan
konsumen untuk
membeli produk
kosmetik Safi
berlabel halal (Y)
44
D. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan dan kajian terhadap penelitian dahulu yang
relevan, maka hipotesis yang akan diujikan kebenarannya secara empiris
adalah :
1. Pengaruh pengetahuan produk terhadap sikap pada produk kosmetik
Safi
Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai informasi
mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek,
terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan
kepercayaan mengenai produk (Engel et al, dikutip dari Sumarwan 2011).
Pencarian informasi dari suatu produk merupakan tahapan yang dilakukan
oleh konsumen untuk menentukan produk mana yang cocok untuk dibeli
(Kotler and Keller, 2012). Jika pengetahuan seseorang mengenai suatu
produk semakin tinggi maka akan semakin besar pengaruhnya terhadap
sikap seseorang untuk membeli suatu produk. hal ini sejalan dengan
penelitian Rochmatun dan Dewi (2017)yang menggunakan Theory of
Reasoned Action yang dijadikan teori dasar dalam penelitiannya yang
menyatakan bahwa pengetahuan produk berpengaruh signifikan terhadap
sikap remaja muslim Indonesia. Dalam penelitian Safira,dkk (2018) yang
juga menggunakan Theory of Reasoned Action yang dijadikan teori
dasarpenelitiannya juga menyebutkan bahwa pengaruh pengetahuan
terhadap sikap konsumen pada produk kosmetik halal memiliki nilai
45
signifikansi yang positif. Berdasarkan penelitian di tersebut, maka penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut,
H1 = Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
sikap pada produk kosmetik Safi.
2. Pengaruh Religiusitas terhadap sikap pada produk kosmetik Safi
Religiusitas adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai,
dan sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya itu berpusat
pada persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi
(Glock dan Stark, 1965 dalam Riptiono, 2018).Menurut Said, dkk (2014)
dalam Safira,dkk (2018) komitmen pada religiusitas memainkan sebuah
peranan penting dalam membentuk kepercayaan, pengetahuan dan sikap
seseorang. Jadi semakin tinggi tingkat religisitas yang dimiliki oleh
konsumen maka semakin besar sikapnya terhadap produk yang halal. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riptiono (2018) yang
menggunakan model Theory of Reason Action bahwa pengaruh
religiusitas terhadap sikap konsumen memilki nilai signifikansi yang
positif. Dalam penelitian Sumidah (2018) menyebutkan bahwa pengaruh
religiusitas terhadap sikap konsumen pada produk kosmetik halal memilki
nilai signifikansi yang positif.Dapat disimpulkan bahwa religiusitas
memiliki pengaruh secara positif terhadap sikap konsumen pada produk
46
halal.Berdasarkan penelitian tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis
sebagai berikut,
H2 =Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap pada
produk kosmetik Safi.
3. Pengaruh Norma subjektif terhadap sikap pada produk kosmetik Safi
Norma subjektif adalah persepsi atau pandangan seseorang
terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan memengaruhi
intensi/minat untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang
dipertimbangkan (Jogiyanto, 2007). Dalam teori Ajzen (2005) Norma
Subjektif yang didefinisikan sebagai harapan orang-orang disekitarnya
sangat berpengaruh, baik individu maupun kelompok untuk melakukan
atau tidak suatu perilaku tertentu. Norma subjektif seseorang dapat
mempengaruhi sikap seseorang terhadap merek atau produk. hal ini
sejalan dengan penelitian Riptiono (2018) yang menggunakan model
Theory of Reason Action(2018)menunjukkan bahwa variabel norma
subjektif berpengaruh langsung terhadap sikap konsumen pada tren
busana muslim. Selain itu dalam penelitian Putra (2014) juga
menyebutkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh secara signifikan
dan positif antara Subjective norm terhadap Attitude Towards Brand.
Berdasarkan penelitian di tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis
sebagai berikut,
47
H3 = Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap
pada produk kosmetik Safi.
4. Pengaruh pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian
produk kosmetik Safi
Menurut Sumarwan(2011) dalam Yoesmanan (2015)
mendefinisikan pengetahuan produk sebagai kumpulan berbagai macam
informasi mengenai produk. pengetahuan ini meliputi kategori produk,
merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan
kepercayaan mengenai produk. pengambilan keputusan untuk membeli
suatu produk tentu tidak luput dari pengetahuan konsumen akan produk
yang akan dibeli. Pencarian informasi akan produk merupakan tahapan
yang dilakukan konsumen dalam menentukan produk mana yang cocok
untuk dibeli (kotler and keller, 2012 dalam syahputra, 2018).
Pengaruh pengetahuan produk terhadap keputusan konsumen
didukung dalam penelitian yang dilakukan Nailis,dkk (2014), Yoesmana
(2015), dan Santoso,dkk (2014) yang menggunakan Theory of Planned
Behaviour dalam penelitiannya menyebutkan bahwa pengetahuan produk
memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka penulis mengajukan hipotesis
sebagai berikut.
48
H4 = Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifkan terhadap
keputusan pembelian produk kosmetik Safi.
5. Pengaruh Religiusitas terhadap keputusan pembelian produk
kosmetik Safi
Religiusitas adalah simbol, sistem keyakinan, sistem nilai, dan
sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya itu berpusat pada
persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi (Glock
dan Stark, 1965 dalam Riptiono,2018). Religiusitas itu bukan hanya
terbatas pada urusan ibadah dalam menjalankan shalat saja, tetapi
religiusitas dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam
melakukan suatu kegiatan ataupun dalam mengonsumsi suatu produk guna
untuk memenuhi kebutuhan supaya tercipta keberkahan.
Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Sabarisman,dkk(2018)
yang menggunakan Theory of Planned Behaviour dalam
penelitiannyamenyebutkan bahwa tingkat religiusitas memiliki pengaruh
yang positif terhadap keputusan beli produk halal. Dalam penelitian
Fatmawati (2017) yang menggunakan teori perilaku konsumen juga
menyebutkan bahwa religiusitas berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Berdasarkan penelitian tersebut, maka penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut,
49
H5 =Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik Safi.
6. Pengaruh Norma Subjektif terhadap keputusan pembelian produk
kosmetik Safi
Norma subjektif merupakan bagian dari Theory Of Planned
Behaviour. Norma subjektif adalah persepsi seseorang mengenai tekanan
sosial untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku (Ajzen, 1998).
Semakin tinggi persepsi konsumen bahwa terdapat tekanan dalam
lingkungannya untuk menggunakan produk kosmetik halal, maka semakin
positif pula niat beli yang dimiliki. Tekanan yang dirasakan konsumen
berasal dari preferensi keluarga atau teman dekat konsumen terhadap
produk kosmetik halal (Nuzulfah,dkk 2017).
Pengaruh norma subjektif terhadap keputusan konsumen didukung
dalam penelitian yang dilakukan oleh Kapantouw dan Mandey (2015) dan
Rahayu,dkk (2010) yang menggunakan teori consumer behavior dalam
penelitiannya menyebukan bahwa norma subjektif memiliki pengaruh
positif terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan penelitian tersebut,
maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut,
H6 = Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian produk kosmetik Safi.
50
7. Pengaruh sikap terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Safi
Sikap terhadap suatu perilaku (attitude toward behavior)
ditentukan oleh keyakinan terhadap suatu perilaku (behavior beliefs) dan
biaya atau keuntungan dari perilaku tersebut (Ajzen, 1991 dalam
Maghfiroh, 2015). Semakin positif sikap yang dimiliki oleh konsumen
pada produk halal, maka akan semain positif pula keputusan pembelian
yang akan dilakukan. Hal tersebut didukung oleh penelitian Pangestuti
(2018) dan Joesyiana (2017) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa
variabel sikap berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan penelitian tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis
sebagai berikut,
H7 = Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik Safi.
8. Pengaruh pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian
produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai intervening
Menurut Rao dan Sieben yang dikutip dalam Waluyo dan
Pamungkas (2003), pengetahuan produk adalah cakupan seluruh infomasi
akurat yang disimpan dalam memori konsumen yang sama baiknya
dengan persepsinya terhadap pengetahuan produk. Jika pengetahuan
seseorang mengenai suatu produk semakin tinggi maka akan semakin
besar pengaruhnya terhadap sikap seseorang dalam niat untuk membeli
51
suatu produk. hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rochmatun dan Dewi (2017) yang menggunakan teori Theory Of Planned
Behaviourdalam penelitiannya hasil koefisien jalur, pengaruh tidak
langsung variabel Pengetahuan (X1) terhadap variabel Niat Beli (Z)
melalui variabel Sikap (Y) sebesar 7.10% dan sisanya sebesar 92.9%
dipengaruhi oleh variabel lain. Pengaruh langsung variabel pengetahuan
(X1) terhadap niat beli (Z) adalah sebesar 1.4% yang lebih kecil jika
dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung variabel Pengetahuan (X1)
terhadap variabel Niat Beli (Z) melalui variabel Sikap (Y). Hal ini
menunjukkan bahwa sikap (Y) memiliki peranan yang cukup besar untuk
meningkatkan niat beli (Z) remaja muslim untuk membeli produk
kosmetik halal. Jika niat beli seseorang tinggi maka keputusan untuk
membeli juga akan tinggi. Berdasarkan penelitian di tersebut, maka
penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut,
H8 = pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabel
intervening.
9. Pengaruh Religiusitas terhadap keputusan pembelian produk
kosmetik Safi dengan sikap sebagai intervening
Religiusitas adalah simbol, sistem keyakinan, sistem nilai, dan
sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya itu berpusat pada
persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi (Glock
52
dan Stark, 1965 dalam Riptiono,2018). Jika semakin tinggi tingkat
religisitas yang dimiliki oleh konsumen maka semakin besar sikapnya
terhadap produk dan keputusan pembelian produk yang halal. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rochmatun dan Dewi (2017)
yang menggunakan teori Theory Of Planned Behaviour dalam
penelitiannya hasil koefisien jalur, pengaruh tidak langsung variabel
Religiusitas (X2) terhadap variabel Niat Beli (Z) melalui variabel Sikap
(Y) sebesar 8.35% dan sisanya sebesar 91.65% dipengaruhi oleh variabel
lain diluar penelitian ini. Pengaruh langsung variabel religiusitas (X2)
terhadap niat beli (Z) adalah sebesar 0.8% yang lebih kecil jika
dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung variabel Religiusitas (X2)
terhadap variabel Niat Beli (Z) melalui variabel Sikap (Y). Hal ini
menunjukkan bahwa sikap (Y) memiliki peranan yang cukup besar untuk
meningkatkan niat beli (Z) remaja muslim untuk membeli produk
kosmetik halal. Jika nait beli seseorang positif maka keputusan untuk
membeli juga akan positif. Berdasarkan penelitian tersebut, maka penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut,
H9 =Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabel
intervening.
53
10. Pengaruh Norma subjektif terhadap keputusan pembelian produk
kosmetik Safi dengan sikap sebagai intervening
Norma subjektif merupakan bagian dari Theory Of Planned
Behaviour,. Norma subjektif adalah persepsi seseorang mengenai tekanan
sosial untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku (Ajzen, 1998).
Berbagai penelitian yang relevan dengan penelitian ini menunjukkan
bahwa norma subyektif mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap niat beli konsumen dan keputusan pembelian konsumen. Dalam
penelitian Putra (2014) yang menggunakan teori Theory Of Planned
Behaviour dalam penelitiannya juga menyebutkan terdapat pengaruh
secara signifikan dan positif antara Subjective Norm terhadap Attitude
Towards Brand dan juga terdapat pengaruh secara signifikan dan positif
antara Attitude Towards Brand terhadap Keputusan Pembelian. Dalam
hasil penelitian tersebut juga dapat disimpulkan jika pengaruh tidak
langsung antara Subjective Norm terhadap keputusan pembelian melalui
Attitude Towards Brand terhadap keputusan pembelian juga memiliki
pengaruh yang positif. Berdasarkan penelitian tersebut, maka penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut,
H10 = Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabel
intervening.
54
Tabel 2.2
Hipotesis Penelitian
H1 Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap pada
produk kosmetik Safi
H2 Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap pada produk
kosmetik Safi
H3 Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap pada
produk kosmetik Safi
H4 Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik Safi
H5 Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
produk kosmetik Safi
H6 Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik Safi
H7 Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusanpembelian produk
kosmetik Safi
H8 pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap
keputusan pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabel
intervening
H9 Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabel intervening
H10 Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabel intervening
55
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif karena penelitian ini disajikan dengan angka dan perhitungannya
menggunakan metode statistik. Data kuantitatif merupakan data yang diukur
dalam suatu skala numerik (angka), yang dapat dibedakan menjadi data
interval dan data rasio (Kuncoro,2013).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kota Semarang. Karena pemasaran produk
kosmetik Safi telah tersebar diberbagai mall yang ada di kota Semarang dan
untuk kota-kota kecil seperti ungaran, salatiga dan lain sebagainya masih agak
sulit untuk menemukan produk kosmetik Safi. Jadi penulis akan mencoba
meneliti di sekitar kota Semarang karena kemungkinan besar konsumen
produk Safi di kota semarang jumlahnya banyak. Waktu Pelaksanaan pada
bulan Februari sampai selesai.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2016). Populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan
56
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi adalah himpunan individu
atau objek yang banyaknya terbatas dan tidak terbatas. Populasi yang
terbatas itu merupakan populasi yang dapat dihitung dan diketahui
jumlahnya. Sedanngkan populasi tidak terbatas, sulit dihitung jumlahnya
(Tika,2006). Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh konsumen
produk Safi yang berada di kota Semarang. Jumlah populasi konsumen
Safi dalam penelitian ini tidak dapat diketahui secara pasti jumlahnya.
2. Sampel
Sampel dapat diartikan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi yang merupakan bagian dari populasi (Sugiyono,
2006). Atau juga dapat diartikan sampel merupakan bagian suatu subjek
atau objek yang mewakili populasi (Tika,2006). Sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah konsumen produk kosmetik Safi yang berada
di kota semarang.
Metode dalam dalam pengambilan sampel menggunakan
metodenon probability sampling dengan teknik purposive sampling
merupakan teknik menentukan sampel dengan pertimbangan khusus
sehingga layak untuk dijadikan sampel (Sugiyono,2009). Kriteria
respondennya adalah para wanita pengguna poduk kosmetik Safi dan
beragama islam. Jumlah populasi konsumen produk Safi di kota Semarang
57
tidak diketahui secara jelas jumlahnya. Menurut Wibisono dalam Riduwan
dan Akdon (2013) pada penelitian yang besaran populasinya tidak
diketahui dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
( ) (
)
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Zα/2 = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5%= 1,96
ɛ = margin of error yang bisa di toleransi dan ditetapkan sebesar 10% .
Melalui rumus di atas, jumlah sampel yang diperoleh sebesar :
( ) (
)
( ) (
)
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, sampel yang diambil sebanyak
96,4.Kemudian peneliti mengambil sampelnya menjadi 100 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengertian Data
Data penelitian merupakan informasi mentah yang tersedia, yang
diperoleh melalui survei atau observasi, fakta yang diberikan
58
kepadapeneliti dan lingkungan studinya (Wijaya,2013). Data merupakan
sekumpulan bukti atau fakta yang dikumpulkan dan disajikan untuk tujuan
tertentu (Tika, 2006).
2. Sumber dan Jenis Data
Jenis data dalam penelian ini adalah data primer .Menurut
Mustafa (2009) data primer adalah data yang diperoleh berdasarkan
pengukuran secara langsung oleh peneliti dari sumbernya (subjek
penelitian). Data primer bisa diperoleh dari narasumbernya secara
langsung bisa yang dijadikan sebagai objek penelitian sebagai sarana
untuk mencari informasi ataupun data. atau juga dapat diartikan data
primer itu merupakan data yang diperoleh dari sumber dan bersifat
mentah atau belum diolah. Data primer belum mampu memberikan
informasi dalam pengambilan keputusan sehingga perlu diolah lebih
lanjut (Wijaya, 2013).
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Angket (Kuesioner)
Menurut Hudori Nawawi dalam Tika (2006) angket
(kuesioner) adalah usaha mengumpulkan informasi dengan
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara
tertulis oleh responden. Kuesioner ini disebarkan dengan metode
offlinedan online. Offline yaitudengan cara menyebarkan secara
59
langsung kuesioner hard copy ke responden.sedangakan online yaitu
dengan cara menyebarkan secara tidak langsung melalui media google
form.
b. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pencarian informasi dari
buku-buku dan sumber-sumber lain yang relevan dengan masalah
yang dibahas dalam penelitian ini. Pencarian informasi ini dapat
bersumber pada jurnal, buku, dan referensi yang berkaitan dengan
bahan penelitian.
E. Skala Pengukuran
Skala pengkuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Dalam
penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti,
yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert,
maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan
(Sugiyono, 2016). Jawaban dari setiap item yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Berikut tabel
rentang penilaian dalam skala likert.
60
Tabel 3.1
Skala Likert
No. Pertanyaan
SS S TT TS STS
Keterangan :
SS =Sangat Setuju
S =Setuju
TT =Tidak Tahu
TS =Tidak Setuju
STS =Sangat Tidak Setuju
F. Definisi Konsep dan Operasinal
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas (independent variables)
Variabel bebas (independent variables) merupakan suatu
variabel yang dapat mempengaruhi variabel lainnya (Tika, 2006).
Variabel bebas (independent variables) adalah variabel yang
mempengaruhi (stimulus) atau variabel yang nilainya tidak
dipengaruhi oleh variabel lain (Wijaya, 2013). Dalam penelitian ini
61
variabel independennya adalah pengetahuan produk (X1), religiusitas
(X2), dan norma subjektif (X3).
b. Variabel Terikat (dependent Variables)
Variabel terikat (dependent variables) adalah variabel yang
dipengaruhi (respon) atau variabel yang nilainya tergantung oleh
perubahan variabel lain (Wijaya, 2013). Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y)
c. Variabel Intervening (intervening variables)
Variabel intervening merupakan variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan
dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur (Sugiyono, 2014).
Variabel intervening ini merupakan variabel perantara antara variabel
independen yang variabel dependen, yang mana variabel independen
tidak mempengaruhi langsung terhadap variabel dependen tetapi
melalui variabel perantara yaitu variabel intervening. Variabel
intervening dalam penelitian ini adalah sikap(Z).
62
G. Definisi Operasinal Variabel
Tabel 3.2
Variabel dan indikator penelitian
Variabel Konsep variable Indikator Skala
ukur
Pengetahuan
produk (X1)
Menurut Rao dan Sieben yang
dikutip dalam Waluyo dan
Pamungkas (2003),
pengetahuan produk adalah
cakupan seluruh informasi
akurat yang disimpan dalam
memori konsumen yang sama
baiknya dengan persepsinya
terhadap pengetahuan produk.
1. atribut produk
2. manfaat fisik
3. manfaat psikologis
4. nilai-nilai
(Peter dan Olson,2010 dalam
Mawardi, 2018)
Skala
Likert
Religiusitas
(X2)
Religiusitas adalah simbol,
sistem keyakinan, sistem niali,
dan sistem perilaku yang
terlembagakan, yang semuanya
itu berpusat pada persoalan-
persoalan yang dihayati sebagai
yang paling maknawi (Glock
dan Stark, 1965 dalam
Riptiono,2018).
1. keyakinan
2. praktik agama
3. pengalaman
4. pengetahuan agama
5. pengamalan
(Glock and Stark, 1965 dalam
Nasrullah, 2015)
Skala
Likert
Norma
subjektif
(X3)
Norma subjektif merupakan
bagian dari Theory Of Planned
Behaviour, norma subjektif
adalah persepsi seseorang
mengenai tekanan sosial untuk
melakukan atau tidak
melakukan perilaku (Ajzen,
1998)
1. Normative beliefs
2. Motivation to comply
(Ajzen, 2005)
Skala
Likert
Sikap (Y1) Sikap adalah evaluasi, perasaan
emosional, dan kecenderungan
tindakan yang menguntungkan
atau tidak menguntungkan dan
bertahan lama dari seeorang
terhadap suatu objek atau
gagasan (kotler,2002)
1. komponen Kognitif
(kepercayaan merek)
2. komponen afektif (evaluasi
merek)
3. komponen konatif (maksud
untuk membeli)
(Kotler dan Armstrong, 2008)
Skala
Likert
Keputusan
pembelian
(Y2)
keputusan pembelian adalah
tindakan dari konsumen untuk
mau membeli atau tidak
terhadap produk (Kotler ,2002).
1. pengenalan kebutuhan
2. pencarian informasi
3. evaluasi alternatif
4. keputusan pembelian
5. perilaku pasca pembelian
(Kotler dan Keller, 2009)
Skala
Likert
63
H. Instrumen Penelitian
1. Uji Instrumen
a. Uji Reliabilitas
Menurut Arukinto (2010), realiabilitas menunjukan pada suatu
pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut
sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan mengarahkan responden
untuk memilih pada suatu jawaban tertentu. Uji reliabilitas dilakukan
untuk memperoleh gambaran keajegan atau isntrumen penelitian yang
akan digunakan sebagai alat pengumpulan data.
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu
tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Hartono (2011)
menerangkan bahwa pengukuran dikatakan reliable jika dapat
dipercaya. Supaya dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus
akurat dan konsisten. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran
terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda.
Pengukuran reliabilitas instrument dalam penelitian ini dengan
menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Hal ini
dikarenakaninstrument yang diuji skornya bukan 1 dan 0 melainkan
64
skala dengan nila 1 – 5. Rumus perhitungannya sebagai berikut
(Mushtafa, 2009):
Cronbach’s Alpha = (
|
)
Keterangan :
Q = Banyaknya butir dalam suatu variabel
Sqi = Varians skor tiap butir
Sx = Varians skor total butir tersebut
Rxy = Mean korelasi antar butir
Sekaran (2003) dalam Mushtafa (2009) menyatakan bahwa,
jika koefisien reliabilitas perhitungan menunjukkan angka ≥ 0,6 maka
dapat disimpulkan bahwa instrumen yang bersangkutan dinyatakan
reliabel.
b. Uji Validitas
Validitas menurut Arikunto (2010) adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Sebuah instrumen bisa dikatakan valid apabila instrument tersebut
mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkap dari
variabel yang diteliti secara tepat.
65
Sedangkan Hartono (2011) menyimpulkan bahwa validitas
menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa yang
seharusnya diukur. Validitas dalam hal ini behubungan dengan
ketetapan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya.
Validitas berhubungan dengan kenyataan dan tujuan dari pengukuran.
Hartono juga mengatakan bahwa pengukuran dikatakan valid jika
mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Alat ukur yang tidak
valid akan memberikan memberi hasil ukuran menyimpang dari
tujuannya.
Rumus yang digunakan adalah (Mushtafa : 2009) :
∑xiy
Rxiy =
√( )( )
Jika Xi = skor butir ke I = 1,2,3,….
MX = rata-rata skor pada tiap butir
Y = skor total dari seluruh butir
MY = rata – rata skor total.
Mustafa (2009), berdasarkan pedoman aturan umum yang
biasa digunakan (rule of thumb), disimpulkan bahwa butir yang diuji
dinyatakan valid apabila taraf signifikasi yang dihasilkan dari uji t
tersebut ≤ 0,05.
66
2. Uji Statistik
a. Uji t
Ghozali (2011), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Adapun ketentuan
penerimaan atau penolakan apabila angka signifikansi dibawah atau
sama dengan 0,05 maka diterima yang artinya signifikan dan
sebaliknya, dengan ketentuan:
: Jika nilai sig penelitian < 0,05 maka diartikan bahwa
pengetahuan produk, religiusitas, norma subjektif, dan sikap
konsumen secara parsial berpengaruh terhadap keputusan
pembelian.
: Jika nilai sig penelitian > 0,05 maka diartikan pengetahuan
produk, religiusitas, norma subjektif, dan sikap konsumen secara
parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
b. Uji R2
Ghozali (2011), koefisien determinasi ( ) pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara
nol dan satu.Nilai ( ) adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai yang
67
mendekati satu (1) berarti variabel-variabel independen memberikan
hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Ghozali (2011), menyatakan bahwa uji multikolinieritas
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen.
Multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)
variance inflanation factor (VIF). Kedua ukuran tersebut menunjukan
ukuran setiap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur
variabilitas variabel independen yang dipilih dan tidak dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Cara untuk
mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinieritas dengan melihat
nilai Variance Inflanation Factor (VIF), apabila nilai VIF kurang dari
10 maka dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas.
b. Uji Heterokedastisitas
Ghozali (2011), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian
68
nilai residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian
dari nilai residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas bisa di analisis dengan
menggunakan metode rank spearman. Jika probabilitas signifikansinya
diatas tingkat kepercayaan 5% atau 0,05 dapat disimpulkan bahwa
model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Ghozali (2011), menerangkan bahwa uji normalitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Untuk data berdistribusi normal
atau tidak, salah satunya dengan menggunakan deteksi normalitas, bisa
dilihat dari nilai kolmogorof smirnov.
Jika nilai signifikansinya α ≥ 0,05 maka berdistribusi normal.
Sedangkan Blank (1982) menjelaskan mengenai asumsi CLT (central
limit theorem) yang dapat mengijinkan penggunaan teori distribusi
normal dalam mengelola data yang tidak berdistribusi normal. Teori
CLT berbunyi “suatau populasi bisa berasal dari suatu distribusi yang
belum diketahui nilai mean µ dan varian . Dengan mengambil
69
sampel sebesar n dari populasi tersebut, semakin besar nilai n
distribusi dari sampel mean akan mendekati distribusi normal.
Hal inilah yang mendasari nilai n≥30 yang dibutuhkan agar
suatu data dianggap menyebar normal. Artinya jika dapat
mengumpulkan sampel sebanyak 30 fari sembarang data yang besar
maka rata-rata nilai sampel yang kita ambil diasumsikan menyebar
normal sesuai dengan teori limit pusat diatas atau teori CLT.
4. Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur/path analysis adalah alat analisis statistik yang
digunakan untuk menganalisis pola hubungan kausal antar variabel dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung, baik secara
serempak maupun secara sendiri-sendiri beberapa variabel penyebab
terhadap sebuah variabel akibat (Muhidin dan Abdurahman, 2007). Menurut
Ghozali (2013) Analisis jalur bertujuan untuk menguji pengaruh variabel
intervening dan digunakan untuk menaksir hubungan antara tiga variabel
atau lebih. Analisis jalur tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat dan
tidak dapat digunakan untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel.
Hubungan langsung terjadi jika variabel independen mempengaruhi variabel
dependen tanpa adanya variabel intervening yang memediasi kedua variabel
tersebut. Sedangkan hubungan tidak langsung terjadi jika variabel variabel
intervening memediasi antara variabel independen dan variabel dependen.
70
Pada penelitian ini analisis jalur/path analysis digunakan yaitu
untuk menganalisis pengaruh pengetahuan produk, religiusitas, norma
subjektif, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian. Model
penelitian yang dapat dijadikan pedoman analisis jalur adalah :
e1 e2
Pzx1
Pyx1
Pyx2 Pzy
Pyx3
Pzx3
Pzx2
Gambar 3.1
Bagan Analisis Jalur
Dari bagan analisis jalur tersebut dapat diturunkan menjadi dua sub
struktur dalam melakukan analisis jalur.
Keterangan :
Pengetahuan
produk
Religiusitas Sikap Keputusan
pembelian
Norma
subjektif
71
X1 = Pengetahuan produk
X2 = Religiusitas
X3 = Norma subjektif
Y = Keputusan pembelian
Z = Sikap
Pzx1 = koefisien jalur pengetahuan produk terhadap sikap
Pzx2 =koefisien jalur religiusitas terhadap sikap
Pzx3 = koefisien jalur norma subjektif terhadap sikap
e1 = faktor lain yang mempengaruhi pengungkapan sikap
Pyx1 = koefisien jalur pengetahuan produk terhadap keputusan
pembelian
Pyx2 = koefisien jalur religiusitas terhadap keputusan pembelian
Pyx3 = koefisien jalur norma subjektif terhadap keputusan
pembelian
e2 = faktor lain yang mempengaruhi pengungkapan keputusan
pembelian
72
I. Alat Analisis
Data dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah data
kuantitatif. data kuantitatif merupakan data-data yang berupa angka-angka
atau pernyataan-pernyataan yang dinilai dan dianalisis dengan analisis statistik
dengan bantuan program SPSS. Program SPSS merupakan program komputer
statistik yang berfungsi untuk membantu mengolah data-data statistik secara
cepat, tepat, dan efisien.
73
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
Safi merupakan produk skincare halal diperuntukan khusus untuk
wanita muslimah dan secara umum untuk perempuan guna untuk perawatan
kulit wajah. Safi merupakan kosmetik yang aman serta tidak mengandung
bahan yang berbahaya serta bersertifikasi halal. Safi merupakan produk
kosmetik yang berasal dari Negara Malaysia. Safi sudah 34 tahun hadir di
Malaysia dan menjadi Brand Skincare no. 1 di Malaysia. Rangkain dari
produk Safi dibuat oleh Safi Research Institute dengan fasilitas riset yang
berlokasi di Subangg, Malaysia. Safi Research Institute memperkerjakan 100
ilmuwan dan ahli untuk membuat produk skincare halal yang tak hanya herbal
namun efektif dengan memadukan kekayaan alam dan menggunakan
teknologi modern (www.Safi.com)
Safi diluncurkan di Indonesia pada bulan maret 2018. Karena
mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam menjadi salah satu sebab
Safi meluncurkan produknya di Indonesia dengan wanita muslim yang
menjadi segmen pasarnya. Safi skincare sebelum diluncurkan di Indonesia
terlebih dahulu melakukan riset mendalam selama dua tahun pada konsumen
Indonesia. Dalam pemasaranya Safi mengunakan konsep halal, natural, dan
teruji. Halal merupakan platform (dasar) untuk setiap produk yang
74
diluncurkan, yang menjamin bahan baku, proses pembuatan serta produk jadi.
Natural yaitu dengan mengunakan bahan alami terbaik sebagai penggerak
utama untuk keefektifan produk. Teruji yaitu produk yang halal (aman),
natural (alami) dan Teruji (efektif) untuk memenuhi harapan wanita muslim
suapaya dapat mendapatkan kecantikan yang sesungguhnya dan mencapai
potensi dirinya. Rangkaian Safi skincare yang hadir di Indonesia ada 3 jenis :
1. Safi natural white
2. White ekpert
3. Age dafy
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan skincare Safi
menggunakan bahan-bahan yang aman tidak berbahaya dan alami yaitu :
a. Seed of blessing atau jinta yang sejak ratusan tahun yang lalu
dipercaya sebagai obat untuk segala jenis penyakit, memelihara kulit
agar sehat dan cerah. Antloksidan dalam habbatus sauda membantu
melindungi kulit dari paparan radikal bebas.
b. Mangosteen extract atau ekstak manggis yang membantu menjaga
kelembaban alami kulit wajah serta memeliharanya tampak lebih cerah
bercahaya.
c. Gold Extract yang telah dikenal sejak jaman dahulu kala dipakai oleh
para bangsawan sebagai bahan perawatan kulit untuk memelihara
keremajaan kulit (www.Safi.com).
75
B. Gambaran Umum Responden
Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti tentang pengetahuan
produk, religiusitas, dan norma subjektif terhadap keputusan pembelian
dengan sikap sebagai variabel intervening. Teknik pengampilan sampel yang
dilakukan oleh peneliti adalah metode non probability sampling dengan teknik
purposive sampling. Responden dalam penelitian ini sebanyak 100 wanita
muslim yang menggunakan kosmetik Safi dikota Semarang. Gambaran umum
responden dalam penelitian ini akan diuraikan secara deskriptif dan disajikan
dalam bentuk tabel dari jumlah responden yang dijadikan objek penelitian.
1. Identifikasi Berdasarkan usia
Pengelompokan usia dari responden dalam penelitian ini terbagi
menjadi empat kelompok yang dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Karakteristik Usia Responden
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1,0 1,0 1,0
> 16 tahun 1 1,0 1,0 2,0
16-25 tahun 46 46,0 46,0 48,0
26-35 tahun 42 42,0 42,0 90,0
36-45 tahun 10 10,0 10,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
76
Pada tabel 4.1 dapat diketahi bahwa sebanyak 1 orang atau 1%
masih dibawah usia 16 tahun, 46 orang atau 46% berusia 16-25 tahun,
sebanyak 42 orang yang berusia 26-35 tahun, dan sebanyak 10 orang
yang berusia 36-45 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas
atau kebanyakan konsumen produk Safi berusia antara 16-25 tahun.
2. Identifikasi Berdasarkan Pekerjaan
Pengelompokan berdasarkan pekerjaan dari responden dalam
penelitin ini terbagi menjadi lima kelompok yang dapat dilihat pada tabel
4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2
Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1,0 1,0 1,0
Karyawan Swasta 41 41,0 41,0 42,0
Lain-lain 11 11,0 11,0 53,0
Pelajar/Mahasiswa 18 18,0 18,0 71,0
PNS 7 7,0 7,0 78,0
Wiraswasta 22 22,0 22,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebanyak 41 orang atau 41%
bekerja sebagai karyawan Swasta, 11 orang atau 11% bekerja diberbagai
bidang atau lain-lain, 18 orang atau 18% masih sebagai
77
pelajar/nahasiswa, 7 orang atau 7% berprofesi sebagai PNS, dan 22 orang
atau 22% bekerja sebagai wiraswasta. Jadi dapat disimpulkan bahwa
konsumen Safi rata-rata berprofesi sebagai karyawan swasta.
3. Identifikasi Berdasarkan Penghasilan
Pengelompokan berdasarkan penghasilan dalam penelitian ini
terbagi menjadi empat kelompok yang dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagi
berikut:
Tabel 4.3
Karakteristik Berdasarkan Penghasilan
Penghasilan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1,0 1,0 1,0
> 3.000.000 23 23,0 23,0 24,0
1.100.000-
2.000.000 11 11,0 11,0 35,0
100.000-
1.000.000 18 18,0 18,0 53,0
2.100.000-
3.000.000 47 47,0 47,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Dari tabel 4.3 dapat diketahui jumlah responden yang
berpenghasilan > 3.000.000 sebanyak 23 orang atau 23%, 11 orang atau
11% berpenghasilan sebesar 1.100.000-2.000.000, sebanyak 18 orang
atau 18% berpenghasilan sebesar 100.000-1.000.000, dan sebanyak 47
orang atau 47% berpenghasilan sebanyak 2.100.000-3.000.000. sehingga
78
adapat disimpulkan mayoritas pengguna Safi berpenghasilan sekitar
2.100.000-3.000.000
C. Analisis Data
1. Hasil Uji Instrumen Penelitian
a. Hasil Uji Reabilitas
Hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.4
Hasil Uji Reabilitas
Variabel Reliabilitas
Coefficient
Cronbach's Alpha Keputusan
Pengetahuan
produk (X1)
4 item pertanyaan 0,736 Reliabel
Religiusitas (X2) 5 item pertanyaan 0,701 Reliabel
Norma subjektif
(X3)
3 item petanyaan 0,686 Reliabel
Sikap konsumen
(Z)
3 item pertanyaan 0,686 Reliabel
Keputusan
pembelian (Y)
5 item pertanyaan 0,726 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Dari keterangan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa hasil uji
reabilititas dengan 35 data responden masing-masing variabel, baik
X1, X2, X3, Z maupun Y memiliki Cronbach’s Alpha> 0,60. Dengan
demikian, hasil uji reliabilitas terhadap keseluruhan variabel penelitian
adalah reliabel atau dapat dipercaya.
79
b. Hasil Uji Validitas
Hasil uji validitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas
Variabel Pertanyaan R hitung R table Keterangan
Pengetahuan
produk
(X1)
Pertanyaan 1 0,668 0,3338 Valid
Pertanyaan 2 0,817 0,3338 Valid
Pertanyaan 3 0,761 0,3338 Valid
Pertanyaan 4 0,760 0,3338 Valid
Religiusitas
(X2)
Pertanyaan 1 0,676 0,3338 Valid
Pertanyaan 2 0,819 0,3338 Valid
Pertanyaan 3 0,800 0,3338 Valid
Pertanyaan 4 0,614 0,3338 Valid
Pertanyaan 5 0,399 0,3338 Valid
Norma
subjektif
(X3)
Pertanyaan 1 0,716 0,3338 Valid
Pertanyaan 2 0,706 0,3338 Valid
Pertanyaan 3 0,908 0,3338 Valid
Sikap
konsumen
(Z)
Pertanyaan 1 0,787 0,3338 Valid
Pertanyaan 2 0,822 0,3338 Valid
Pertanyaan 3 0,741 0,3338 Valid
Keputusan
konsumen
(Y)
Pertanyaan 1 0,630 0,3338 Valid
Pertanyaan 2 0,571 0,3338 Valid
Pertanyaan 3 0,785 0,3338 Valid
Pertanyaan 4 0,693 0,3338 Valid
Pertanyaan 5 0,772 0,3338 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil pengujian validitas dari 35 data
respondenseperti dijelaskan pada tabel 4.5, bahwa semua pernyataan
dari setiap indikator variabel dinyatakan valid semua. Indikator yang
digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini harus mempunyai r hitung > r tabel (r tabel = 0,3338).
80
Sehingga dapat disimpulkan semua indikator dari masing-masing
variabel telah memenuhi kelayakannya dan dapat digunakan dalam
penelitian.
2. Hasil Uji Statistik
a. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Kriteria penerimaan hipotesis apabilah
signifikansi kurang dari atau sama dengan 0,05 (Ghozali, 2011). Hasil
uji t dalan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hasil Uji TTest 1
Tabel 4.6
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,751a ,564 ,551 1,045
a. Predictors: (Constant), x3_total, x1_total, x2_total
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Tabel 4.7
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,397 1,085 ,366 ,715
x1_total ,410 ,097 ,448 4,219 ,000
x2_total ,154 ,073 ,225 2,109 ,038
x3_total ,145 ,087 ,157 1,662 ,100
a. Dependent Variable: z_total
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
81
Berdasarkan tabel tersebut maka diperoleh model persamaan
sebagai berikut :
Y = βο + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Y = 0.397 + 0.410 X1 + 0.154 X2 + 0.145 X3 + e
Dari model persamaan regresi tersebut dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1) Konstanta 0.397 mengandung arti apabila variabel pengetahuan
produk (X1), religiusitas (X2), dan norma subjektif (X3) konstan
atau tidak ada (0), maka sikap (Z) akan mengalami peningkatan
sebesar 0,397%.
2) Koefisien regresi pengetahuan produk (X1) sebesar 0,410
mengandung arti bahwa setiap tambahan satu poin pengetahuan
produk (X1) akan meningkatkan sikap (Z) sebesar 0,410 kali.
3) Koefisien regresi religiusitas (X2) sebesar 0,154 mengandung arti
bahwa setiap tambahan satu poin religiusitas (X2) akan
meningkatkan sikap (Z) sebesar 0,154.
4) Koefisien regresi norma subjektif (X3) sebesar 0,145 mengandung
arti bahwa setiap tambahan satu poin norma subjektif (X3) akan
meningkatkan sikap (Z) sebesar 0,145 kali.
82
Berdasarkan tabel 4.7 tersebut maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1) Pengetahuan produk mempunyai nilai t sebesar 4.219 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000 pada koefisien alpha 5%. Karena nilai
signifikansi < 0.05, hal ini berarti pengetahuan produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap.
2) Religiusitas mempunyai nilai t hitung sebesar 2,109 dan nilai
signifikansi sebesar 0.038 pada koefisien alpha 5%. Karena nilai
signifikansi < 0.05, hal ini berarti pengetahuan produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap.
3) Norma subjektif mempunayi t hitung sebesar 1,662 dan nilai
signifikansi sebesar 0,100 pada koefisien alpha 5%. Karena nilai
signifikansi > 0.05, maka dapat disimpulkan norma subjektif
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap sikap.
4) Besarnya nilai R2
atau R Squareyang terdapat dalam tabel Model
Summary sebesar 0,. Maka besarnya e1 dalam model persamaan
ini adalah e1 = √( )
83
Hasil Uji TTest 2
Tabel 4.8
Model Summary
Model R R Square
Adjusted
R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,919a ,844 ,837 ,855
a. Predictors: (Constant), z_total, x3_total, x2_total, x1_total
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Tabel 4.9
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 1,367 ,888 1,540 ,127
x1_total ,605 ,087 ,487 6,991 ,000
x2_total ,173 ,061 ,186 2,829 ,006
x3_total ,183 ,072 ,146 2,522 ,013
z_total ,294 ,083 ,216 3,519 ,001
a. Dependent Variable: y_total
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
Dari tabel tersebut maka diperoleh model persamaan regresi
sebagai berikut :
Y = βο + β1X1 + β2X2 + β3X3 +β4Z + e
Y = 1.367 + 0.605 X1 + 0.173 X2 + 0,183 X3 + 0,294 Z + e
Dari model persamaan regresi tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa :
1) Konstanta 1.367 mengandung arti apabila variabel pengetahuan
produk (X1), religiusitas (X2), norma subjektif (X3), dan Sikap
(Z) konstan atau tidak ada (0), maka keputusan pembelia (Y) akan
mengalami peningkatan sebesar 1.367 atau 1,36%.
84
2) Koefisien regresi pengetahuan produk (X1) sebesar 0.605
mengandung arti bahwa setiap tambahan satu poin pengetahuan
produk (X1) akan meningkatkan keputusan pembelian (Y)
sebesar 0.605 kali.
3) Koefisian regresi religiusitas (X2) sebesar 0.178 mengandung arti
bahwa setiap penambahan satu poin religiusitas (x2) maka akan
meningkatkan keputusan pembelian (Y) sebesar 0.178 kali.
4) Koefisien regresi norma subjektif (X3) sebesar 0.183
mengandung arti bahwa setiap tambahan satu poin norma
subjektif (X) akan meningkatkan keputusan pembelian (Y)
sebesar 0.183 kali.
5) Koefisien regresi sikap (Z) sebesar 0.294 mengandung arti bahwa
setiap tambahan poin sikap konsumen (Z) akan meningkatkan
keputusan pembelian (Y) sebesar 0.294 kali.
Apabila nilai sig. < 0.05 atau 5% maka variabel tersebut
dinyatakan positif berpengaruh terhadap variabel dependen.
Berdasarkan hasil tabel 4.9 hasil uji t hitung masing-masing untuk
pengetahuan produk, religiusitas, norma subjektif, dan sikap adalah
sebagai berikut :
1) Pengetahuan produk (X1) mempunyai nilai t sebesar 6,991 dan
nilai signifikansi sebesar 0,000 pada koefisien alpha 5%. Karena
85
nilai signifikansi < 0.05, maka pengetahuan produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
2) Religiusitas (X2) mempunyai nilai t hitung sebesar 2.829 dan
nilai signifikansi sebesar 0,006 pada koefisien alpha 5%. Karena
nilai signifikansi < 0.05, maka religiusitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
3) Norma subjektif (X3) mempunyai nilai t hitung sebesar 2,552 dan
nilai signifikansi sebesar 0,013 pada koefisien alpha 5%. Karena
nilai signifikansi < 0.05, maka pengetahuan produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelia.
4) Sikap (Z) mempunyai t hitung sebesar 3,519 dan signifikansi
sebesar 0,001 pada koefisien alpha 5%. Karena nilai signifikansi
< 0.05, maka sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
5) Besarnya nilai R2
atau R Square yang terdapat dalam tabel Model
Summary sebesar 0,837. Maka besarnya e1 dalam model
persamaan ini adalah e1 = √
b. Hasil Uji F Test (Uji secara serempak)
Menurut Bawono (2006) Uji F dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui seberapa jauh variabel independen atau variabel bebas
86
secara bersama-sama atau simultan dapat mempengaruhi variabel
dependen. Hasil uji F adalah sebagai berikut :
Tabel4.10
Hasil Uji F Test
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 374,544 4 93,636 128,147 ,000b
Residual 69,416 95 ,731
Total 443,960 99
a. Dependent Variable: y_total
b. Predictors: (Constant), z_total, x3_total, x2_total, x1_total
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil uji F
pada penelitian ini memiliki nilai koefisien sebesar 128.147 dengan
signifikansi sebesan 0.000 < 0.05. dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas secara simultan mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
c. Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Apabila nilai mendekati satu (1) berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
87
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Hasil uji
koefisien determinasi adalah sebagai berikut.
Tabel 4.11
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,919a ,844 ,837 ,855
a. Predictors: (Constant), z_total, x3_total, x2_total, x1_total
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Hasil uji tersebut menunjukan bahwa koefisien korelasi (R)
sebesar 0,919 artinya ada hubungan antara variabel dependen
(keputusan pembelian) dengan variabel independen ( pengentahuan
produk, religiusitas, norma subjektif, dan sikap konsumen) sebesar
0,919. Koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,837 ini
berarti kontribusi dari variabel independen mempengaruhi variabel
dependen sebesar 84,4% sedangkan sisanya sebesar 15,6%
dipengaruhi variabel lain diluar model.
3. Analisis Jalur/Path Analysis
analisis jalur bertujuan untuk menguji pengaruh variabel
intervening dan digunakan untuk menaksir hubungan antara tiga variabel
atau lebih. Analisis jalur tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat
dan tidak dapat digunakan untuk melihat hubungan kausalitas antar
88
variabel. Hubungan langsung terjadi jika variabel independen
mempengaruhi variabel dependen tanpa adanya variabel intervening yang
memediasi kedua variabel tersebut. Sedangkan hubungan tidak langsung
terjadi jika variabel variabel intervening memediasi antara variabel
independen dan variabel dependen (Ghozali, 2013). Berdasarkan tabel 4.7
dan 4.9 maka akan menghasilkan model analisis jalur seperti dibawah ini:
(0,670) (0,404)
0,605
0,410
0,154 0,294
0,145
0,183
0,173
Gambar 4.1
Bagan Analisis Jalur
Diuji dengan sobel tes menggunakan rumus :
Sp2p3=√
Keterangan:
P3 : Koefisien variabel mediasi
Pengetahuan
produk
Religiusitas Sikap Keputusan
pembelian
Norma
subjektif
89
P2 : Koefisien variabel bebas
Sp2 : Standar error koefisien bebas
Sp3 : Standar error koefisien mediasi
a. Pengaruh Pengetahuan Produk (X1) terhadap keputusan pembelian
yang dimediasi oleh sikap (Z)
Besarnya pengaruh langsung 0,605 sedangnkan pengaruh tidak
langsung harus dihitung yaitu P2 x P3 = 0,410 x 0,294 = 0,12054. Maka
pengaruh totalnya adalah pengaruh langsung ditambah pengaruh tidak
langsung yaitu P1 + (P2 x P3) = 0,605 + 0,12054 = 0,72554
Pengaruh mediasi yang ditujukan oleh perkalian koefisien (P2
x P3) untuk X1 sebesar 0,12054 signikansi atau tidak diuji
menggunakan Sobel test dengan menghitung standart eror dari koeisien
indirect effect (Sp2p3).
Sp2p3 = √
Sp2p3 = √( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Sp2p3 =√
Sp2p3 =√
Sp2p3 = 0,044866469
Berdasarkan Sp2p3 dapat menghitung nilai t statistik pengaruh
mediasi dengan rumus :
90
t =
=
= 2,68663888
karena t hitung = 2,687 lebih besar dari t tabel = 0.1966 maka
dapat disimpulkan bahwa pengaruh mediasi.
b. Pengaruh Religiusitas (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
yang dimediasi oleh Sikap (Z)
Besarnya pengaruh langsung 0,173 sedangkan pengaruh tidak
langsung harus dihitung yaitu P2 x P3 = 0,154 x 0,294 = 0,045276.
Maka pengaruh totalnya adalah pengaruh langsung ditambah pengaruh
tidak langsung yaitu P1 + (P2 x P3) = 0,173 + 0,045276 = 0,218276
Pengaruh mediasi yang ditunjukan oleh perkalian koefisien (P2 x
P3) untuk X2 sebesar 0,218276 signifikansi atau tidak diuji
menggunakan Sobel testdengan menghitung standart eror dari koeisien
indirect effect (Sp2p3).
Sp2p3 = √
Sp2p3 = √( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Sp2p3 =√
Sp2p3 =√
Sp2p3 = 0,025099801
91
Berdasarkan Sp2p3 dapat menghitung nilai t statistik pengaruh
mediasi dengan rumus :
t =
=
= 1,803839
Karena t hitung = 1,804 lebih besar dari t tabel 0,1966 maka
dapat disimpulkan ada pengaruh mediasi.
c. Pengaruh Norma Subjektif (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
yang dimediasi oleh Sikap (Z)
Besarnya pengaruh langsung 0,183 sedangkan pengaruh tidak
langsung harus dihitung yaitu P2 x P3 = 0,145 x 0,294 = 0,04263. Maka
pengaruh totalnya adalah pengaruh langsung ditambah pengaruh tidak
langsung yaitu P1 = (P2 x P3) = 0,183 + 0,04263 = 0,22563
Pengaruh mediasi yang ditunjukan oleh perkalian koefisien (P2 x
P3) untuk X3 sebesar 0,04263 signifikansi atau tidak diuji menggunakan
Sobel test dengan menghitung standart eror dari koeisien indirect effect
(Sp2p3).
Sp2p3 = √
Sp2p3 = √( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Sp2p3 =√
Sp2p3 =√
92
Sp2p3 = 0,029849623
Berdasarkan Sp2p3 dapat menghitung nilai t statistik pengaruh
mediasi dengan rumus :
t =
=
= 1,69841984
Oleh karena t hitung = 1,698 lebih besar dari t tabel = 0,1966
maka dapat disimpulkan ada pengaruh mediasi.
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolineritas
Tujuan dari uji multikolinieritas yaitu untuk mengetahui gejala
dimana satu atau lebih variabel independen dapat dinyatakan sebagai
kombinasi linier dari variabel independen lainnya. Jadi dapat
dikatakan terjadi multikolinearitas apabila ada hubungan yang kuat
pada dua atau lebih variabel independen (Yuliadi, 2009). Hasil uji
multikolinearitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
93
Tabel4.12
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardize
d Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Consta
nt) 1,367 ,888 1,540 ,127
x1_total ,605 ,087 ,487 6,991 ,000 ,340 2,942
x2_total ,173 ,061 ,186 2,829 ,006 ,381 2,626
x3_total ,183 ,072 ,146 2,522 ,013 ,492 2,033
z_total ,294 ,083 ,216 3,519 ,001 ,436 2,295
a. Dependent Variable: y_total
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Pada hasil uji multikolinearitas menunjukan nilai tolerance
untuk variabel pengetahuan produk (X1), religiusitas (X2), norma
subjektif (X3), dan Sikap (Z) masing-masing sebesar 0.340, 0.381,
0.492, dan 0.436. Nilai tolerance yang diperoleh pada variabel tersebut
lebih dari 0,1 serta nilai VIF dari masing-masing variabel pengetahuan
produk (X1), religiusitas (X2), norma subjektif (X3), dan Sikap (Z)
yaitu sebesar 2.942, 2.626, 2.033, dan 2.295 dimana nilai VIF dari
variabel-variabel tersebut kurang dari 10. Berdasarkan hasil uji
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
multikolinearitas.
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian nilai residual satu
94
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homikedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Pada
pengujian ini penulis menggunakan uji rank sperman. Hasil uji
heteroskedastisitas dapat dilihat dalam tabel ini :
Tabel 4.13
Hasil uji Heteroskedastisitas Rank Sperman
Correlations
x1_total x2_total x3_total z_total
Unstandardize
d Residual
Spearm
an's rho
x1_total
Correlation
Coefficient 1,000 ,757** ,657** ,737** ,008
Sig. (1-tailed) . ,000 ,000 ,000 ,470
N 100 100 100 100 100
x2_total
Correlation
Coefficient ,757** 1,000 ,654** ,670** -,030
Sig. (1-tailed) ,000 . ,000 ,000 ,383
N 100 100 100 100 100
x3_total Correlation
Coefficient ,657** ,654** 1,000 ,610** -,047
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 . ,000 ,320
N 100 100 100 100 100
z_total Correlation
Coefficient ,737** ,670** ,610** 1,000 -,066
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 . ,258
N 100 100 100 100 100
Unstanda
rdized
Residual
Correlation
Coefficient ,008 -,030 -,047 -,066 1,000
Sig. (1-tailed) ,470 ,383 ,320 ,258 .
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas tersebut dapat diketahui
bahwa nilai signifikasi variabel indepeden pengetahuan produk (X1),
religiusitas (X2), norma subjektif (X3), dan Sikap (Z) masing-masing
sebesar 0.470, 0.383, 0.320, dan 0.258. nilai dari masing-masing variabel
95
tersebut tidak signifikan yaitu lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa model regresi terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
c. Uji normalitas
Uji normalitas merupakan uji untuk mengetahui normalitas dari
variabel penggangu. Sebagaimana telah diketahui bahwa variabel
pengganggu diasumsikan memiliki distribusi normal sehingga uji t atau F
dapat dilakukan (yuliadi, 2009). Untuk mendeteksi apakah asumsi
normalitas dapat terpenuhi atau tidak bisa dilihat dari nilai kolmogorof
smirnov. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel4.14
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,83735903
Most Extreme Differences Absolute ,061
Positive ,052
Negative -,061
Test Statistic ,061
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
96
Pada hasil uji statistik non-parametrik kolmogorov-smirnov
dapat diketahui bahwa Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.200 sedangkan
tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0.05. hasil ini menunjukan
bahwa data yang digunakan berdistribusi normal, karenaAsymp. Sig (2-
tailed)lebih besar dari 0,05.
D. Uji Hipotesis
1. Pengaruh pengetahuan produk terhadap sikap pada produk kosmetik
Safi
Berdasarkan hasil pengujian t tes pertama, nilai koefisiennya
sebesar 4,219 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini
menunjukan bahwa pengetahuan produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap sikap konsumen, sehingga H1 diterima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2017)
dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa pengetahuan produk
berpengaruh signifikan terhadap sikap remaja muslim Indonesia. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Kusuma dan Untarini (2014) juga
mengatakan bahwa pengaruh pengetahuan produk memiliki hubungan
yang positif dan signifikan terhadap sikap.
Pengetahuan yang tinggi yang dimiliki konsumen terhadap produk
kosmetik Safi mengenai atribut maupun manfaat dapat membentuk sikap
yang positif dan terbukti memiliki pengaruh yang cukup besar pada
97
penelitian ini. Jumlah responden dalam kelompok usia produktif antara
16-25 lebih dominan daripada kelompok usia yang lain. Tahap usia ini
merupakan tahap dimana mereka lebih aktif untuk menggali pengetahuan
dan informasi. Selain itu mayoritas responden yang bekerja sebagai
pegawai swasta dengan penghasilan sekitar Rp 2.100.000-Rp 3.000.000
menunjukan bahwa responden juga memiliki pendidikan yang cukup baik.
Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki, maka responden akan
dengan mudah mendapatkan pengetahuan ataupun informasi. Dengan
pengetahuan lebih yang didapatkan membuat mereka mengevaluasi dan
mempertimbangkan suatu produk yang akhirnya akan membentuk sikap
positif ataupun negatif. Sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh
konsumen mengenai hal-hal yang berkaitan dengan produk kosmetik Safi
berhasil mempengaruhi sikap konsumen.
2. Pengaruh religiusitas terhadap sikap pada produk kosmetik Safi
Berdasarkan pengujian t tes pertama, nilai koefisien sebesar 2,109
dengan tingkat signifikansi 0,038 < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa
religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap konsumen,
sehingga H2 diterima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rohmatun
dan Dewi (2017) dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa
religiusitas berpengaruh signifikan terhadap sikap remaja muslim
indonesia terhadap produk halal. Selain itu dalam peneltian yang
98
dilakukan oleh Sumidah (2018) menyebutkan bahwa pengaruh
religiusitas terhadap sikap konsumen berpengaruh secara positif dan
signifikan.
Religiusitas merupakan tingkat keterikatan individu dengan agama
yang dianutnya, tidak hanya semata-mata melakukan ritual ibadah kepada
Allah namun juga implementasinya terhadap kehidupan sehari-hari yang
sesuai dengan ajaran Allah. Ajaran agama mempengaruhi sikap, motivasi,
persepsi, dan perilaku dalam mengonsumsi barang-barang dan jasa
(Sumarwan, 2015). Responden dalam penelitian ini berkisar antara 16-45
tahun. Usia tersebut merupakan usia dimana mereka telah memiliki
pengetahuan yang cukup tentang agama. Ketika seseorang memiliki
tingkat religiusitas yang tinggi mereka akan memperhatikan terkait halal
dan haram dari produk yang akan dikonsumsinya supaya tidak
menimbulkan kemudharatan bagi tubuh. Karena kosmetik Safi dalam
memasarkan produknya dengan mengunggulkan konsep halal membuat
wanita muslimah khususnya disemarang mampu membentuk sikap yang
positif dan tertarik dengan produk tersebut.
3. Pengaruh norma subjektif terhadap sikap pada produk kosmetik Safi
Berdasarkan pengujian t tes pertama, nilai koefisien sebesar 1,662
dengan tingkat signifikansi 0,100> 0,05. Hal ini menunjukan bahwa
religiusitas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap sikap
konsumen, sehingga H3 ditolak.
99
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian terdahulu
seperti dalam penelitian yang dilakukan Riptiono (2018) yang menyatakan
bahwa Norma subjektif berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
konsumen terhadap trend busana muslim. Norma subjektif merupakan
faktor eksternal lingkungan yang dapat mempengaruhi sikap konsumen,
namun hal ini tidak berlaku untuk konsumen kosmetik Safi. Jumlah
responden dalam yang paling banyak dalam penelitian ini adalah usia
produktif antara 16-25 tahun. Pada usia tersebut adalah tahap dimana
pikiran mereka masih labil dalam memutuskan sesuatu. Sehingga persepsi
mereka terhadap lingkungan yang dianggapnya benar untuk menjadi
rujukan dalam berperilaku masih berubah-ubah dan dapat membuat sikap
mereka berubah-ubah juga. Selain itu pembelian sebuah kosmetik
konsumen pasti lebih mengutamakan apakah produk tersebut cocok
dengan kulit wajah mereka. Jadi bukan karena terpengaruh dengan faktor
lingkungan namun dari faktor internal sendiri sesuai dengan kebutuhan
konsumen yang memberikan dampak positif.
4. Pengaruh Pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian
produk kosmetik Safi
Berdasarkan pengujian t tes kedua, nilai koefisien sebesar 6,991
dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa
pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian, sehingga H4 diterima.
100
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nailis dkk
(2014) dalam hasil peneltiannya menyebutkan bahwa variabel
pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan dengan keputusan
pembelian konsumen. Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh
Yoesmana (2015) juga mengatakan bahwa variabel pengetahuan produk
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Dari hasil penelitian tersebut menunjukan apabila pengetahuan
produk mengenai kosmetik Safi tinggi maka konsumen akan cepat dalam
melakukan keputusan pembelian. Jumlah responden dalam kelompok usia
produktif antara 16-25 lebih dominan daripada kelompok usia yang lain.
Tahap usia ini merupakan tahap dimana mereka lebih aktif untuk
menggali pengetahuan dan informasi. Kosmetik merupakan produk untuk
menunjang penampilan. Ketika konsumen ingin menggunakan suatu
produk kosmetik maka mereka akan berusaha mencari informasi
mengenai produk tersebut apakan sesuai dengan kebutuhan mereka atau
tidak. Oleh karena itu Safi harus mempertahankan serta meningkatkan
dalam pemasarannya dengan menekankan pengetahuan mengenai atribut
serta manfaat dari produknya karena penyebaran informasi diera
globalisasi sata ini sangat mudah untuk disebarluaskan.
101
5. Pengaruh religiusitas terhadap keputusan pembelian produk
kosmetik Safi
Berdasarkan pengujian t tes kedua, nilai koefisien sebesar 2,829
dengan tingkat signifikansi 0,006 < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa
religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian, sehingga H5 diterima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sabarisman
dkk (2018) yang mengatakan bahwa religiusitas memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan beli produk halal. Dalam penelitian
Fatmawati (2017) juga menyebutkan bahwa religiusitas berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Religiusitas merupakan tingkat keterikatan individu dengan agama
yang dianutnya, tidak hanya semata-mata melakukan ritual ibadah kepada
Allah namun juga implementasinya terhadap kehidupan sehari-hari yang
sesuai dengan ajaran Allah. Ajaran agama mempengaruhi sikap, motivasi,
persepsi, dan perilaku dalam mengonsumsi barang-barang dan jasan
(Sumarwan, 2015). Safi merupakan produk kosmetik yang mengusung
konsep halal dalam memasarkan produknya. Ketika konsumen memiliki
pengetahuan agama yang cukup dan mengetahui dasar halal dan haram
mereka akan tertarik dengan produk yang sudah dijamin kehalalannya.
102
Sehingga konsumen dengan cepat dapat memutuskan pembeliannya..
Responden dalam penelitian ini ditujukan untuk wanita-wanita muslim
dikota Semarang dimana usia-usia responden berkisar antara 16 tahun-45
tahun. Pada usia tersebut pasti mereka sudah memiliki pengetahuan agama
yang cukup baik.
6. Pengaruh norma subjektif terhadap keputusan pembelian produk
kosmetik Safi
Berdasarkan pengujian t tes kedua, nilai koefisien sebesar 2,522
dengan tingkat signifikansi 0,013< 0,05. Hal ini menunjukan bahwa
norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian, sehingga H6 diterima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mandey
(2015) yang mengatakan bahwa variabel norma subjektif memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Selain itu dalam penelitian Hulwani (2017) mengatakan bahwa variabel
norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik bersertifika halal MUI. Norma subjektif
merupakan faktor eksternal yang berasal dari keluarga, orang terdekat,
maupun lingkungan. Ketika faktor eksternal tersebut positif mengenai
kosmetik halal maka tanpa berpikir panjang konsumen dengan cepat akan
langsung memutuskan pembeliannya. Responden dalam penelitian ini
103
masih tahap dimana mereka dapat dengan mudah terpengaruh langsung
oleh faktor-faktor luar. Sehigga tanpa berpikir panjang akan memutuskan
untuk membeli kosmetik Safi berdasarkan persepsi yang dianggapnya
benar.
7. Pengaruh sikap terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Safi
Berdasarkan pengujian t tes kedua, nilai koefisien sebesar 3,519
dengan tingkat signifikansi 0,001< 0,05. Hal ini menunjukan bahwa sikap
konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian, sehingga H7 diterima
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pangestu
dkk (2018) yang mengatakan bahwa variabel sikap memiliki pengaruh
dalam keputusan pembelian. Selain itu dalan penelitian yang dilakukan
oleh samaraow,dkk (2014) mengatakan bahwa sikap konsumen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda
motor. Sebelum memutuskan pembelian maka konsumen akan
mengevaluasi produk tersebut sehingga dapat membentuk sikap. Ketika
responden mengevaluasi mengenai produk kosmetik Safi tersebut positif
maka akan menimbulkan sikap yang positif. Ketika sikap yang ditunjukan
konsumen positif maka dengan cepat akan memutuskan pembeliannya.
104
8. Pengaruh Pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian
kosmetik Safidengan sikap sebagai variabel intervening
Berdasarkan pengujian Path Analysis, diperoleh t hitung sebesar
2,687. karena t hitung = 2,687 lebih besar dari t tabel = 0.1966 maka
dapat disimpulkan bahwa pengaruh mediasi. Sikap konsumen menjadi
mediator dalam pengaruh pengetahuan produk terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik Safi, sehingga H8 diterima.
Hal ini sejalah dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusuma
dan Untarini (2014) yang menyatakan bahwa pengetahuan produk
berpengaruh signifikan terhadap niat beli melalui sikap. Jika niat beli
positif maka kemungkinan besar keputusan untuk membeli juga besar.
Ketika Safi menekankan pengetahuan produk terhadap konsumen maka
akan membuat konsumen memiliki informasi yang baik maka akan
menimbulkan rasa suka maupun tidak suka. Ketika konsumen tertarik dan
menimbulkan sikap yang positif maka konsumen akan cepat untuk
memutuskan pembelian terhadap produk kosmetik Safi.
9. Pengaruh Religiusitas terhadap keputusan pembelian produk
kosmetik Safi dengan sikap sebagai variabelintervening
Berdasarkan pengujian Path Analysis, diperoleh t hitung sebesar
1,804. karena t hitung = 1,804 lebih besar dari t tabel 0,1966 maka dapat
disimpulkan ada pengaruh mediasi. Sikap konsumen menjadi mediator
105
dalam pengaruh religiusitas terhadap keputusan pembelian produk
kosmetik Safi, sehingga H9 diterima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumidah
(2018) dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa pada persamaan
struktural I religiusitas berpengaruh terhadap sikap. Dan dalam
persamaan strukturan II religiusitas berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Maka dapat disimpulkan pula bahwa sikap dapat memediasi
religiusitas terhadap keputusan pembelian. Ketika konsumen memiliki
pengetahuan agama yang baik dan mengerti tentang halal dan haram
maka mereka akan berusaha memenuhi kebutuhan dengan barang-barang
yang halal untuk dikonsumsi. Safi merupakan produk kosmetik yang
mengusung konsep halal bukan hanya dari bahan namun dalam proses
produksinya dijamin halal. ketika tingkat religiusitas konsumen tinggi
maka akan menimbulkan sikap yang positif terhadap produk Safi,
kemudian akan menstimulus konsumen untuk melakukan keputusan
pembelian.
10. Pengaruh Norma subjektif terhadap keputusan pembelian produk
kometik Safidengan sikap sebagai variabel intervening
Berdasarkan pengujian Path Analysis, diperoleh t hitung sebesar
1,698. Karena t hitung = 1,698 lebih besar dari t tabel = 0,1966 maka
106
dapat disimpulkan ada pengaruh mediasi. Sikap konsumen menjadi
mediator dalam pengaruh norma subjektif terhadap keputusan pembelian
produk kosmetik Safi, sehingga H10 diterima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setianingsih
(2018) yang mengatakan bahwa sikap konsumen menjadi mediator antara
norma subjektif terhadap niat berperilaku. Ketika niat yang ditunjukan
positif maka keputusan pembelian juga akan positif. Norma subjektif
yang dipengaruhi oleh lingkungan eksternal seperti keluarga, orang
terdekat, maupun lingkungan membangun kesadaran seseorang yang
kemudian menimbulkan sikap untuk memutuskan membeli kosmetik
yang halal sesuai dengan syariat.
107
Tabel 4.15
Hasil Uji
No Hipotesis Kesimpulan
1 Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap sikap pada produk kosmetik Safi
Diterima
2 Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap
pada produk kosmetik Safi
Diterima
3 Norma subjektif berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap sikap pada produk kosmetik Safi
Ditolak
4 Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Safi
Diterima
5 Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian produk kosmetik Safi
Diterima
6 Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian produk kosmetik Safi
Diterima
7 Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusanpembelian produk kosmetik Safi
Diterima
8 pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Safi
dengan sikapsebagai intervening
Diterima
9 Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Safi dengan
sikapsebagai intervening
Diterima
10 Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap
terhadap keputusan pembelian produk kosmetik Safi dengan
sikap sebagai intervening
Diterima
108
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pengenai pengaru
pengetahuan produk, religiusitas, dan norma subjektif terhadap keputusan
pembelianproduk berlabel halal dengan sikap sebagai variabel intervening
(studi kasus pada konsumen kosmetik Safi di kota Semarang), maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap
pada produk kosmetik Safi di kota Semarang.
2. Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap pada
produk kosmetik Safi di kota Semarang.
3. Norma Subjektif berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap sikap
pada produk kosmetik Safi di Kota Semarang.
4. Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian produk kosmetik Safi di kota Semarang.
5. Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik Safi di kota Semarang.
6. Norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk kosmetik Safi di kota Semarang.
109
7. Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
produk kosmetik Safi di kota Semarang.
8. Pengetahuan produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
kosmetik Safidi kota Semarang yang dimediasi oleh sikap.
9. Religiusitas berpengaruh terhadap keputusan pembelianproduk kosmetik
Safidi kota Semarang yang dimediasi oleh sikap.
10. Norma subjektif berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
kosmetik Safi di kota Semarang yang dimediasi oleh sikap.
B. SARAN
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Bagi peneliti selanjutnya, hasil ini dapat dijadikan bukti studi kasus
dan acuan atau referensi mengenai pembahasan yang berkaitan dengan
topik proses perkuliahan.
b. Untuk peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan
tambahan bukti empiris bagi teori yang melandasi hubungan yang
digambarkan dalam model penelitian ini, karena pengetahuan produk,
religiusitas, dan sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian. Selain itu dalam analisis path variabel sikap
dapat memediasi ketiga variabel tersebut terhadap keputusan
pembelian..
110
c. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan untuk memperluas penelitian
dari segi wilayah, sampel, atau variabel yang belum dimasukan dalam
penelitian ini. Karena masih banyak faktor pendukung lain yang dapat
digunakan.
d. Item pernyataan religiusitas dan sikap dalam penelitian ini kurang
sesuai dengan kondisi dilapangan, diharapkan peneliti selanjutnya
dapat memperbaiki kuesioner penelitian sesuai dengan kondisi yang
ada dilapangan.
2. Bagi Perusahaan Safi
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, adapun saran yang
dapat diberikan penulis antara lain :
a. Karena Pengetahuan Produk berpengaruh positif dan signifikan
Disarankan perusahaan Safi untuk mempertahankan pemasarannya
dengan menekankan informasi produk kepada konsumen.
b. Karena religiusitas memberikan pengaruh positif dan signifikan
terhadap sikap dan keputusan pembelian disarankan perusahan Safi
untuk mempertahankan kualitas produk dengan konsep halalnya.
111
DAFTAR PUSTAKA
Agnesya Balques,dkk. 2017. Analisis Sikap, Norma Subjektif, dan Niat Beli Produk
Kosmetik Hlal pada Konsumen Muslim di Surabaya, Jurnal TeKnik ITS,
Vol. 6, No: 2.
Ajeng Larasati dkk. 2018. Religiusitas dan Pengetahuan Terhadap Sikap dan Intensi
Konsumen Muslim untuk Membeli Produk Kosmetik Halal, Jurnal Bisnis
dan Manajemen, Vol.8, No.2.
Ajzen, I. 1988. Attitudes, Personality, and Behavior, OpenUniversity Press, Milton
Keynes, UK.
. 1991. Organizational Behavior and Human Decision Processes. The
Theory of Planned Behavior. University of Massachusettsat Amberst:
Academic Press Inc.
. 2002. Perceived behavioral control, self-efficacy, locus of control, and the
theory of planned behavior. Journal of Applied Social Psychology, 32(4)
. 2005. Attitude, Personality, and Behavior second edition. USA: Open
University Press.
Ajzen, I., & Fishbein, M. 1980. Understanding attitudes and predicting social
behavior. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Ha.
Akdon, dan Riduan. 2013. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika. Bandung:
Alfabeta.
Ancok, Djamaludin & Fuat Nasori Suroso. Cetakan VII. 2008. Psikologi Islami:
Solusi Islam atas Problem-Problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
:Rineka Cipta.
Assauri, S. 2014. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga
Press.
Brian Alfredo K., dkk. 2014. Analisis Kualitas Produk, Harga, dan Sikap Konsumen
terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha pada PT. Hasjrat
Abadi Manado, Jurna EMBA, Vol.2, No.4.
112
Christian Kapantouw dan Silviya L. Mandey. 2015. Pengaruh Sikap, Norma
Subjektif, dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Handphone
ASUS di Gamezone Computer Mega Mall Manado, Jurnal EMBA, Vol.3,
No.2.
Dwi A. Dkk.2010. Analisis Sikap dan Norma Subjektif Sebagai Faktor yang
Mempengaruhi Keputusan Pembelian Petani Terhadap Pupuk Organik
Kemasan, AGRISE, Vol X, No. 2.
Ediyanto.2016. Pengaruh Sikap dan Norma Subjektif Terhadap Minat dan Keputusan
Mahasiswa dalam Memilih Perguruan Tinggi Universitas Abdurrachman
Saleh Situbondo (UNARS), Jurnal Ekonomi Bisnis GROWTH, Vol.14,
No.2.
Eka Yuniar P. Dan Sri Setyo Iriani.2018. Pengaruh Religiusitas dan Country Of
Origin terhadap Keputusan Pembelian Mie Samyang (Studi pada Konsumen
Mie Samyang di Surabaya Pusat), Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi.
Endi Sarwoko.2017. Penagruh Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
Minuman Merek Aqua Berkaitan dengan Penerapan Program
CSR(Corporate Sosial Responsibility), Jurnal Ekonomi MODERNISASI,
Vol.3, No.2.
Eri Agustin dan Sujana. 2013. Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pada Produk Wall’s Conello), Jurnal
Ilmiah Manajemen, Vol. 1, No.2.
Fahmi, Irham. 2016. Perilaku Konsumen Teori dan Aplikasi. Bandung: CV.Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang: BPFE UGM.
. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Progam SPSS. Badan
Penerbitan UDIP Semarang.
Ghufron, M.N & Risnawita, R.S. (2010). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: ArRuzz.
Hartono, Jogiyanto. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan
Pengalaman Pengalaman. Yogyakarta: BPFE UGM.
Ichsanti M. Dan Syahputra.2018. Pengaruh Pengetahuan Produk Halal Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Produk Kecantikan Korea, Jurnal Indonesia
Membangun, Vol. 17, No.2.
113
Indarto Candra Y.2015. Pengaruh Pengetahuan Produk dan Perspsi Kualiatas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Pada Kosmetik Organik, Jurnal Bisnis dan
Manajemen, Vol.7, No2.
Irma Dwi K. Dan Nindria Untarini. 2014. Pengaruh Pengetahuan produk Terhadap
Niat Beli Dengan Sikap Sebagai Variabel Intervening, Jurnal Ilmu
Manajemen, Vol.3, No.4.
Ismailia, Yasinta. 2018. Pengaruh Gaya Hidup Syariah dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Klinik Kecantikan Muslimah Aishaderm.
Skripsi. Surabaya. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
J. Paul peter and Jerry C Olson. 2013. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.
Jakarta: Salemba Empat.
Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali Pers.
Karina Indah R. Dan Citra Kusuma D.2017. Pengaruh Pengetahuan dan Religiusitas
Terhadap Niat Beli Pada Kosmetik Halal Melalui Sikap, Jurnal Ecodemica,
Vol.1, No. 1.
Kevin Yonathan Harry M. 2016. Motivasi Konsumen dan Sikap Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian di Wild, Jurnal Manajemen dan Star-Up Bisnis, Vol.1,
No.5.
Khalifah Un Cahyati dkk.2017. Pengaruh Religiusitas dan Brand Liking terhadap
Keputusan Menabung dengan Sikap terhadap Merk sebagai Variabel
Intervening (Studi pada Bank BRI Syariah Kebumen).
Kiki Joesyiana.2017. Pengaruh Sikap, Faktor Pribadi, dan Faktor Sosial Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Tata Rias Wajah Import (Survey pada
Mahasiswa Jurusan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Persada
Bunda), Jurnal Valuta, Vol.3, No.2.
Kotler, Philip & Amstrong, Gary. 2004. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1.
Edisi Kesembilan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta Erlangga.
Kotler, Philip dan Keller Kevin Lanne. 2009. Manajemen Pemasaran (Alih
bahasa Bob Sabran). Jilid 1 dan 2. Edisi Tigabelas. Jakarta: Erlangga.
. 2012. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta: Penerbit
Indeks.
114
. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid I dan II. Jakarta: PT Indeks.
Kuncoro, Mudjarat. 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 4. Jakarta:
Erlangga.
S. Lada, G. H. Tanakinjal, and H. Amin, “Predicting Intention to Choose Halal
Products Using Theory of Reasoned Action,”Int. J. Islam. Middle East.
Financ. Manag., pp. 66–76, 2009.
Listyoningrum, Anggit & Albari. (2012). Analisis Minat Beli Konsumen Muslim
Terhadap Produk yang Tidak Diperpanjang Sertifikat Halalnya. Jurnal
Ekonomi dan Keuangan Islam. Vol. 2, No.1.
M. Afif F. R. Dkk.2018. Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Ekolabel (Studi Pada Produk PT Ultrajaya), Jurnal administrasi
bisnis, Vol.57, No.1.
M. Imamuddin.2017.Pengaruh Label Halal dan Religiusitas Terhadap Keputusan
Pembelian Mie Instan Mahasiswa IAIN Bukittinggi TA 2016/2017, Jurnal
Of Economic Studies. Vol.1, No.1.
marketeers.com/zoya-kepincut-pasar-kosmetik-halal/
Muchlis H, Mas’ud. 2012. Pengaruh Sikap, Norma-Norma Subjektif dan Kontrol
Perilaku Yang Dipersepsikan Nasabah Terhadap Keinginan Untuk
Menggunakan Automatic Teller Machine (atm) Bank BCA di Kota Malang,
Jurnal Manajemen dan Akuntansi,Vol.1, No.3.
Muhammad Nasrullah.2015. Islamic Branding, Religiusitas, dan Keputusan
Konsumen Terhadap Produk, Jurnal Hukum Islam, Vol. 13, No. 2.
Mukhtar, A., & Butt, M. M. 2012. Intention to choose Halal
products: the role of religiosity. Journal of Islamic Marketing, 3, No2.
Mustafa, Zainal. 2009. Mengurangi Variabel Hingga Instrumen. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Mutaalimah. Siti. 2018. Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Religiusitas Terhadap
Perilaku Pembelian Produk Kecantikan Sariayu Berlabel Halal. Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Ilmu Agama Islam.
Novita Zati H.2017. Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian
Produk Kosmetik Bersetifikat Halal MUI (Studi Kasus pada Mahasiswa S1
Prodi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Malang)
115
Nurwulan Purnasari dkk.2018. Menilai Tingkat Religiusitas dan Pengetahuan pada
Perilaku Beli Generasi Muda Terhadap Produk Pangan Halal, Jurnal Bisnis
dan Manajemen Bisnis Islam, Vol.6, No.2.
Putra, Aditya Hutama. 2014. Analisis Pengaruh Brand Liking, Subjective Norm,
Attitude Towards Brand Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Berlabel
Halal di Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Bisnis.
Rani Nur Khasanah dkk.2014. Pengaruh Kemasan, Label Halal, dan Pengetahuan
Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Kosmetik
Wardah di Kota Palembang), Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Terapan.
Vo. 11. No.2.
Riska Septifani dkk.2014. Pengaruh Green Marketing, Pengetahuan dan Minat
Membeli terhadap Keputusan Pembelian, Jurnal Manajemen Teknologi, Vol.
13, No.2.
Rochmanto, B. Al. 2014). Pengaruh Pengetahuan Produk dan Norma Religius
Terhadap Sikap Konsumen Dala Niat Mengkonsumsi Produk Makanan
dan Minuman Halal (Studi Kasus di Kota Semarang). Skripsi Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Romario Nimrod M. Dan Mukhammad Kholid M. 2018. Pengaruh Product
Knowledge Terhadap Purchase Intention (Survei pada Pengunjung Toko
Buku UB Press, Kota Malang), Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.55, No.3.
Sadzalia, Shovi. 2015. Pengaruh Label Halal dan Religiusitas Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Kosmetik di Kota Malang. Malang: Fakultas Ekonomi.
Safitri, Ivone Tamara, 2018. Pengaruh Norma Subjektif dan Self Control Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Branded Hijab (Studi Kasus Vanilla Hijab).
Skripsi. Surabaya:Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
sensus penduduk, 2010.
Setyaningsih. 2018. Analisis Pengaruh Norma Subjektif dan Persepsi Kontrol
Perilaku Terhadap Niat Berperilaku Pada Produk Bersertifikat Halal dengan
Sikap Sebagai Variabel Intervening(Studi Mahasiswa Muslim di Solo
Raya).Skripsi. Surakarta:Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Siti Sumidah.2018. Pengaruh Label Halal, Pengetahuan Produk dan Religiusitas
Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Sikap Sebagai Variabel Intervening
(Studi pada Mahasiswa Pengguna Kosmetik Wardah di STIE Putra Bangsa
Kebumen,
116
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.
Alfabeta.
. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: CV. Alfabeta.
. 2016. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: CV. Alfabeta.
Sulis Riptiono.2018. Pengaruh Islam Religiosity dan Norma Subjektif terhadap Niat
Beli Trend Busana Muslim: An Extended of Theory of Reason Action,
Jurnal Ekonomi dan Teknik Informatika, Vol.6, No.2.
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya
dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
. 2015. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran . Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sunyoto, Danang. 2013. Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk
Mengenali Konsumen). Yogyakarta: Center of Academic Publishing Service.
Tika, H. Moh. Pabundu. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta. PT Bumi Angkasa.
Waluyo, P dan Pamungkas, A. 2003. Analisis Perilaku Brand Swithing
Konsumen dalam Pembelian produk Handphone di Semarang, Jurnal
Bisnis dan Ekonomi.
Wijaya, Toni. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
www.beritasatu.com/ekonomi/463975/bpom-temukan-125-juta-produk-kosmetik-
ilegal
www.Bps.go.id
www.halalmui.org/mui14/
www.jatim.tribunnews.com/2018/09/24/segmen-generasi-milenial-dorong-
pertumbuhan-industri-kosmetik-double-digit-hingga-akhir-tahun-2018
www.kemenperin.go.id/artikel/18957/Industri-Kosmetik-Nasional-Tumbuh-20
www.lifestyle.bisnis.com/read/20180719/220/818259/kosmetik-asal-malaysia-ini-
catat-kenaikan-penjualan-5-kali-lipat-di-indonesia
www.LPPOMMUI.COM
117
www.safi.com
Yoiz Shofwa. 2016. Pengaruh Kualitas Produk Dan Religiusitas Terhadap Keputusan
Nasabah Produk Simpanan Pada BSM Cabang Purwokwerto. Jurnal
Ekonomi Islam. Vol. 4 No.1
Yuliadi, Imamudin. 2009. Ekonometrika Terapan.Yogyakarta: UPFE-UMY
119
Lampiran 1 kuesioner
KUESIONER
Analisis Pengaruh Pengetahuan Produk, Religiusitas, dan Norma
Subjektif Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Membeli Produk
Berlabel Halal Dengan Sikap Sebagai Variabel Intervening
(Studi Kasus Pada Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang)
Kepada
Yth. Konsumen Produk Kosmetik Safi
Di tempat,
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Bersama ini saya mohon kesediaan saudara/i untuk mengisi kuesioner berikut.
Kuesioner ini diedarkan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian
untuk Skripsi. Penelitian ini dilakukan sebagai syarat kelulusan tingkat Sarjana di
Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Syariah.
Semua informasi yang diberikan dijamin kerahasiaannya dan semata-mata hanya
digunakan untuk penelitian ini. Untuk itu diminta kesediaan saudara/i untuk mengisi
kuesioner ini dengan keadaan yang sebenarnya, agar hasilnya dapat bermanfaat untuk
penelitian yang akan dilakukan. Atas kesediaan mengisi kuesioaner ini, saya ucapkan
terimakasih.
Salatiga, Februari 2019
Anis Choriroh
120
KUESIONER
Analisis Pengaruh Pengetahuan Produk, Religiusitas, dan Norma
Subjektif Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Membeli Produk
Berlabel Halal Dengan Sikap Sebagai Variabel Intervening
(Studi Kasus Pada Konsumen Kosmetik Safi di Kota Semarang)
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER :
1. Jawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya.
2. Sebelum anda mengisi kuesioner dimohon untuk terlebih dahulu mengisi
pertanyaan mengenai data diri anda.
3. Isilah kolom pertanyaan dengan menggunakan tanda (X) atau () pada kolom
yang tersedia.
I. Karakteristik Responden
Bagian karakteristik responden merupakan pernyataan yang
berhubungan dengan identitas responden, mohon diisi sesuai identitas anda.
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dan isilah titik-titik dengan
jawaban yang sesuai.
1. Nama Responden :………………………………………………..
2. Usia
a. < 16 tahun d. 36-45 tahun
b. 16-25 tahun e. > 45 tahun
c. 26-35 tahun
121
3. Pekerjaan
a. Pelajar/Mahasiswa d. Karyawan Swasta
b. PNS e. Lain-lain
c. Wiraswasta
4. Penghasilan
a. 100.0000- 1.000.000 c. 2.100.000- 3.000.000
b. 1.100.000- 2.000.000 d. > 3.000.000
5. Apakah anda menggunkan/mempunyai lebih dari satu item/macam
produk dari kosmetik Safi?
a. Ya
b. Tidak
II. PERNYATAAN
Pernyataan dibawah ini merupakan pertanyaan yang berkaitan dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian
produk kosmetik Safi.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda (X) atau ()
pada kolom yang sesuai.
122
Keterangan :
1. SS = Sangat Setuju
2. S = Setuju
3. TT = Tidak Tahu
4. TS = Tidak Setuju
5. STS = Sangat Tidak Setuju
A. Pernyataan Untuk Pengetahuan Produk
NO PERNYATAAN SS S TT TS STS
1 Saya mengetahui tentang atribut
produk kosmetik Safi
2 Saya mengetahui manfaat dari
produk kosmetik Safi
3 Saya merasa produk kosmetik Safi
memberikan dampak yang positif
bagi kulit wajah saya
4 Saya merasa puas dengan produk
kosmetik Safi
B. Pernyataan Untuk Religiusitas
NO PERNYATAAN SS S TT TS STS
1 Saya membeli produk kosmetik Safi
berlabel halal karena saya adalah
seorang muslim
2 Saya membeli produk kosmetik Safi
berlabel halal karena dapat
digunakan untuk sholat
123
3 Saya membeli produk kosmetik Safi
berlabel halal karena membuat hati
tenang
4 Saya membeli produk kosmetik Safi
berlabel halal karena mengetahui
tentang hukum halal dan haram
5 Saya membeli produk kosmetik Safi
berlabel halal karena aman
digunakan
C. Pernyataan Untuk Norma Subjektif
NO PERNYATAAN SS S TT TS STS
1 Sebagian besar orang terdekat saya
menggunakan produk kosmetik halal
2 Keluarga saya lebih menyukai
produk kosmetik halal
3 Teman-teman saya akan berfikir
bahwa saya harus memilih produk
kosmetik halal
D. Pernyataan Untuk Sikap Konsumen
NO PERNYATAAN SS S TT TS STS
1 Saya lebih berminat membeli produk
kosmetik Safi dibandingkan merek
lain
2 saya menyukai produk kosmetik Safi
karena cocok dengan kebutuhan kulit
wajah saya
124
3 Saya membeli produk kosmetik Safi
karena bahannya tidak berbahaya dan
alami
E. Pernyataan Untuk Keputusan Pembelian
NO PERNYATAAN SS S TT TS STS
1 Saya menyadari adanya kebutuhan
untuk menggunakan produk
kosmetik yang berlabel halal
2 Saya memperoleh informasi tentang
label halal produk kosmetik Safi dari
teman, keluarga, iklan, dan media
massa
3 saya berusaha memenuhi kebutuhan
dengan produk kosmetik yang
berlabel halal
4 Saya memutuskan untuk membeli
produk kosmetik Safi karena
memenuhi syarat kehalalan sesuai
syariat Islam
5 Saya memiliki keinginan untuk
membeli kembali produk kosmetik
Safi berlabel halal
125
Lampiran 2 Hasil Jawaban Responden
X1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x3.1 x3.2 x3.3 z.1 z.2 z.3 y.1 y.2 y.3 y.4 y.5
4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4
4 4 3 3 5 5 4 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4
5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4
5 5 5 4 5 5 3 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3
4 5 4 4 5 4 3 3 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5
3 3 4 4 5 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4
5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4
5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 5 5 5 4 4 4 5
5 5 4 4 5 4 3 5 4 4 4 2 4 4 5 4 5 4 4 5
5 4 4 4 4 3 2 5 5 3 4 2 4 4 5 5 5 4 3 4
4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 5 4 4 4
4 5 4 4 3 2 2 3 5 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4
4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
126
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 3 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4
5 4 4 3 5 4 2 5 4 3 4 3 3 4 5 4 4 4 5 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 3 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4
5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4
4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3
5 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 5 3 3
5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5
3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3
3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3
5 4 5 4 3 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4
5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4
5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5
4 4 5 5 4 5 3 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4
5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5
4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4
5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5
5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4
5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5
5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4
127
4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5
5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4
4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4
4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5
4 5 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 5 5 3 4 4 4
5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5
4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5
4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 5
5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 5 4 5
4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3
3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4
3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3
4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5
4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3
4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4
5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 3 4 4 3 4 5 5 5
4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4
5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4
4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4
128
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3
5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5
4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4
5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5
4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3
4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3
5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4
5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5
5 4 4 4 5 4 3 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5
4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 2 4 4 5 5 5 4 3 4
4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 3 3 3 4 4 3 5 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4
3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4
129
Lampiran 3 Uji Deskriptif
1. Usia Responden
Usia
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulat
ive
Percent
Valid 1 1,0 1,0 1,0
> 16 tahun 1 1,0 1,0 2,0
16-25 tahun 46 46,0 46,0 48,0
26-35 tahun 42 42,0 42,0 90,0
36-45 tahun 10 10,0 10,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
2. Pekerjaan Responden
Pekerjaan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1,0 1,0 1,0
Karyawan Swasta 41 41,0 41,0 42,0
Lain-lain 11 11,0 11,0 53,0
Pelajar/Mahasiswa 18 18,0 18,0 71,0
PNS 7 7,0 7,0 78,0
Wiraswasta 22 22,0 22,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
3. Penghasilan
Penghasilan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1,0 1,0 1,0
> 3.000.000 23 23,0 23,0 24,0
1.100.000-
2.000.000 11 11,0 11,0 35,0
100.000-
1.000.000 18 18,0 18,0 53,0
2.100.000-
3.000.000 47 47,0 47,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
130
Lampiran 4 Output Uji Reliabilitas dan Validitas
1. Uji Reliabilitas
X1 (Pengetahuan Produk)
Scale: ALL
VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100,0
Excludeda 0 0,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,736 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X1.1 12,66 2,055 0,401 0,748
x1.2 12,71 1,681 0,619 0,619
x1.3 12,86 2,067 0,606 0,650
x1.4 12,94 1,820 0,526 0,679
X2 (Religiusitas)
Scale: ALL
VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100,0
Excludeda 0 0,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure
131
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,701 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item Deleted
x2.1 16,26 4,138 0,485 0,643
x2.2 16,43 3,311 0,649 0,558
x2.3 17,17 3,264 0,597 0,584
x2.4 16,29 4,269 0,387 0,680
x2.5 16,37 5,064 0,179 0,742
X3 (Norma Subjektif)
Scale: ALL
VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100,0
Excludeda 0 0,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,686 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
x3.1 7,77 2,064 0,571 0,570
x3.2 7,86 2,067 0,446 0,665
x3.3 8,09 0,963 0,630 0,489
132
Z (Sikap)
Scale: ALL
VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100,0
Excludeda 0 0,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,686 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
z.1 8,43 1,076 0,487 0,609
z.2 8,14 1,008 0,555 0,517
z.3 8,00 1,235 0,462 0,639
Y (Keputusan Pembelian)
Scale: ALL
VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100,0
Excludeda 0 0,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
133
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,726 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
y.1 16,77 3,240 0,409 0,708
y.2 16,80 3,400 0,335 0,734
y.3 16,94 2,879 0,635 0,622
y.4 17,14 3,008 0,476 0,684
y.5 16,91 2,787 0,592 0,634
2. Uji Validitas
X1 (Pengetahuan Produk)
Correlations
X1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1_total
X1.1 Pearson
Correlation 1 ,396
* ,536
** ,108 ,668
**
Sig. (2-tailed) ,018 ,001 ,537 ,000
N 35 35 35 35 35
x1.2 Pearson
Correlation ,396
* 1 ,350
* ,629
** ,817
**
Sig. (2-tailed) ,018 ,039 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35
x1.3 Pearson
Correlation ,536
** ,350
* 1 ,513
** ,761
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,039 ,002 ,000
N 35 35 35 35 35
x1.4 Pearson
Correlation ,108 ,629
** ,513
** 1 ,760
**
Sig. (2-tailed) ,537 ,000 ,002 ,000
N 35 35 35 35 35
x1_total Pearson
Correlation ,668
** ,817
** ,761
** ,760
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
134
X2 (Religiusitas)
Correlations
x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x2_total
x2.1 Pearson Correlation 1 ,537**
,377* ,236 ,135 ,676
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,025 ,172 ,441 ,000
N 35 35 35 35 35 35
x2.2 Pearson Correlation ,537**
1 ,641**
,356* ,079 ,819
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,036 ,652 ,000
N 35 35 35 35 35 35
x2.3 Pearson Correlation ,377* ,641
** 1 ,329 ,178 ,800
**
Sig. (2-tailed) ,025 ,000 ,054 ,307 ,000
N 35 35 35 35 35 35
x2.4 Pearson Correlation ,236 ,356* ,329 1 ,147 ,614
**
Sig. (2-tailed) ,172 ,036 ,054 ,400 ,000
N 35 35 35 35 35 35
x2.5 Pearson Correlation ,135 ,079 ,178 ,147 1 ,399*
Sig. (2-tailed) ,441 ,652 ,307 ,400 ,018
N 35 35 35 35 35 35
x2_total Pearson Correlation ,676**
,819**
,800**
,614**
,399* 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,018
N 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
X3 (Norma Subjektif)
Correlations
x3.1 x3.2 x3.3 x3_total
x3.1 Pearson Correlation 1 ,326 ,593**
,761**
Sig. (2-tailed) ,056 ,000 ,000
N 35 35 35 35
x3.2 Pearson Correlation ,326 1 ,444**
,706**
Sig. (2-tailed) ,056 ,007 ,000
N 35 35 35 35
x3.3 Pearson Correlation ,593**
,444**
1 ,908**
Sig. (2-tailed) ,000 ,007 ,000
N 35 35 35 35
x3_total Pearson Correlation ,761**
,706**
,908**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
135
Z (Sikap)
Correlations
z.1 z.2 z.3 z_total
z.1 Pearson Correlation 1 ,470**
,351* ,787
**
Sig. (2-tailed) ,004 ,039 ,000
N 35 35 35 35
z.2 Pearson Correlation ,470**
1 ,442**
,822**
Sig. (2-tailed) ,004 ,008 ,000
N 35 35 35 35
z.3 Pearson Correlation ,351* ,442
** 1 ,741
**
Sig. (2-tailed) ,039 ,008 ,000
N 35 35 35 35
z_total Pearson Correlation ,787**
,822**
,741**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Y (Keputusan Pembelian)
Correlations
y.1 y.2 y.3 y.4 y.5 y_total
y.1 Pearson Correlation
1 ,045 ,623** ,153 ,383
* ,630
**
Sig. (2-tailed) ,797 ,000 ,380 ,023 ,000
N 35 35 35 35 35 35
y.2 Pearson Correlation
,045 1 ,307 ,310 ,328 ,571**
Sig. (2-tailed) ,797 ,073 ,070 ,054 ,000
N 35 35 35 35 35 35
y.3 Pearson Correlation
,623** ,307 1 ,392
* ,421
* ,785
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,073 ,020 ,012 ,000
N 35 35 35 35 35 35
y.4 Pearson Correlation
,153 ,310 ,392* 1 ,497
** ,693
**
Sig. (2-tailed) ,380 ,070 ,020 ,002 ,000
N 35 35 35 35 35 35
y.5 Pearson Correlation
,383* ,328 ,421
* ,497
** 1 ,772
**
Sig. (2-tailed) ,023 ,054 ,012 ,002 ,000
N 35 35 35 35 35 35
y_total Pearson Correlation
,630** ,571
** ,785
** ,693
** ,772
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
136
Lampiran 5 Output Uji Statistik
UJI TTEST 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant
) ,397 1,085 ,366 ,715
x1_total ,410 ,097 ,448 4,219 ,000
x2_total ,154 ,073 ,225 2,109 ,038
x3_total ,145 ,087 ,157 1,662 ,100
d. Dependent Variable: z_total
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
UJI TTEST 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constan
t) 1,367 ,888 1,540 ,127
x1_total ,605 ,087 ,487 6,991 ,000
x2_total ,173 ,061 ,186 2,829 ,006
x3_total ,183 ,072 ,146 2,522 ,013
z_total ,294 ,083 ,216 3,519 ,001
a. Dependent Variable: y_total
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
137
UJI F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 374,544 4 93,636 128,147 ,000b
Residual 69,416 95 ,731
Total 443,960 99
a. Dependent Variable: y_total
b. Predictors: (Constant), z_total, x3_total, x2_total, x1_total
UJI R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,919a ,844 ,837 ,855
a. Predictors: (Constant), z_total, x3_total, x2_total, x1_total
Lampiran 6 Output Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardize
d Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Consta
nt) 1,367 ,888 1,540 ,127
x1_total ,605 ,087 ,487 6,991 ,000 ,340 2,942
x2_total ,173 ,061 ,186 2,829 ,006 ,381 2,626
x3_total ,183 ,072 ,146 2,522 ,013 ,492 2,033
z_total ,294 ,083 ,216 3,519 ,001 ,436 2,295
a. Dependent Variable: y_total
138
Uji Heteroskedastisitas
Correlations
x1_total x2_total x3_total z_total
Unstandard
ized
Residual
Spearm
an's rho
x1_total
Correlation
Coefficient 1,000 ,757** ,657** ,737** ,008
Sig. (1-tailed) . ,000 ,000 ,000 ,470
N 100 100 100 100 100
x2_total
Correlation
Coefficient ,757** 1,000 ,654** ,670** -,030
Sig. (1-tailed) ,000 . ,000 ,000 ,383
N 100 100 100 100 100
x3_total Correlation
Coefficient ,657** ,654** 1,000 ,610** -,047
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 . ,000 ,320
N 100 100 100 100 100
z_total Correlation
Coefficient ,737** ,670** ,610** 1,000 -,066
Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 . ,258
N 100 100 100 100 100
Unstanda
rdized
Residual
Correlation
Coefficient ,008 -,030 -,047 -,066 1,000
Sig. (1-tailed) ,470 ,383 ,320 ,258 .
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,83735903
Most Extreme Differences Absolute ,061
Positive ,052
Negative -,061
Test Statistic ,061
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
139
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
1. Nama : Anis Choriroh
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 22 September 1997
3. Jenis Kelamin : Perempuan (P)
4. Agama : Islam
5. Warga Negara : Indonesia
6. Alamat : Dsn. Jangglengan RT 03/RW 03, Ds.
Banyukuning, Kec. Bandungan, Kab. Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
7. Telepon : 085 886 665 752
8. E-mail : [email protected]
Pendidikan
Periode (tahun) Sekolah/Institusi/Universitas Jurusan
2003-2010 MI Maarif Banyukuning -
2010-2013 SMP N 1 Sumowono -
2013-2015 SMK Perintis 29 Ungaran Akuntansi
2015-2019 IAIN Salatiga Ekonomi Syariah S1