ANALISIS PENGARUH PENGHASILAN INDUSTRI PAVING BLOK TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA
DI KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
OLEH
SALMAWATI NIM : 08C20101111
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT
2013
ANALISIS PENGARUH USAHA INDUSTRI PAVING BLOK TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT
DI KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
OLEH
SALMAWATI NIM : 08C20101111
Skripsi/tugas akhir sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar Meulaboh
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT
2013
ABSTRAK
SALMAWATI. Pengaruh Penghasilan Usaha Industri Paving Blok terhadap Pendapatan Tenaga Kerja di Kabupaten Aceh Barat. Dibawah bimbingan T. Razali Rasyid dan Herman Syahputra. Sektor industri paving blok merupakan sektor yang sangat potensial dikembangkan di Kabupaten Aceh Barat, disamping itu sektor industri paving blok dapat memberikan peranan besar terhadap masyarakat yaitu sebagai sumber pekerjaan dan penghasilan pendapatan masyarakat. Juga sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh usaha industri paving blok terhadap pendapatan masyarakat di Kabupaten Aceh Barat.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari tempat-tempat usaha industri paving blok yang berada di Kabupaten Aceh Barat yaitu UD. Batu Alam, UD. Batu Jaya, UD. Seni Alam, dan UD. Sinar Alam, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah yaitu Dinas Perindustrian, Perdagangan dan koperasi Kabupaten Aceh Barat dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Barat. Data yang digunakan adalah data tahun 2007-2012 yang meliputi variabel Pendapatan Masyarakat dan Pendapatan Usaha.
Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata jumlah pendapatan tenaga kerja sebesar Rp. 8.7334 dan rata-rata penghasilan usaha industri paving blok di Kabupaten Aceh Barat Rp. 8.3484. Dan diperoleh persamaan akhir estiminasi yaitu sebagai berikut Y= 5.953+0.097X. jika konstanta sebesar 5.953 artinya apabila variabel pendapatan tenaga kerja dianggap konstanta maka penghasilan usaha industri paving blok di Kabupaten Aceh Barat sama dengan nol sebesar Rp 5.953.
Apabila terjadi perubahan pendapatan masyarakat sebesar 1% maka penghasilan usaha industri paving blok di Kabupaten Aceh Barat akan turun sebesar Rp 0,097. Dengan asumsi variabel lainnya yang berpengaruh terhadap pendapatan tenaga kerja dianggap tetap. Koefisien determinasi(R2) adjusted bernilai 0,893 menunjukkan bahwa Rp 89,3. Pendapatan tenaga kerja di Kabupaten Aceh Barat dipengaruhi oleh hasil penghasilan usaha sedangkan sisanya sebesar Rp 10,7 dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa penghasilan usaha berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan tenaga kerja paving blok di Kabupaten Aceh Barat.
Kata kunci : Penghasilan Usaha dan Pendapatan Tenaga Kerja
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kahadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya serta kekuatan pada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Pengaruh Usaha Es Batu terhadap
Penanganan Hasil Produksi Perikanan di Kabupaten Aceh Barat ”.
Penulisan skripsi dalam rangka tugas akhir ini tentunya dibantu oleh
beberapa pihak untuk menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam pembuatan skripsi ini.
1. Ibu Hj. Cut Mega Putri, SE. selaku Pembimbing Utama dan Bapak Bakhtiar,
M.Pd. selaku Pembimbing Anggota yang telah banyak meluangkan waktu
dalam memberikan bimbingan, arahan serta masukan-masukan dalam
penulisan skripsi ini.
2. Ibu Yayuk E.W, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi dan
Studi Pembangunan(IESP) Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar
Meulaboh
3. Bapak Zulbaidi, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku
Umar.
4. Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku
Umar Meulaboh yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan selama
masa perkuliahan.
5. Ayahanda Syarif dan Ibunda Mardiana serta kakanda Herawati, dan adinda
Hapandi Saputra, Yulia Sarita dan M. Taslem yang telah mengingatkan dan
memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi.
6. Kakanda Satria Putra, S.Kel atas bantuan ide, fikiran, fasilitas, dan semangat
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Kakak Rita Yulina Frioni, SE, Nurbayan dan teman-teman mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar, angkatan 2008 khususnya lokal B
yang telah banyak memberi motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
8. Semua pihak yang telah membantu, mendoakan dan memberi semangat
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, untuk
itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengaharapkan kritik dan saran dari
kesempurnaanskripsi ini.
Akhirnya kepada Allah SWT semua budi baik ini penulis serahkan guna
memberi imbalan yang setimpal. Kemudian kepada Allah jualah kita memohon
dan berserah diri. Amin...
Meulaboh, Februari 2012
Penulis
Titik Dewi Widawati
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN TUJUAN .................................................................................. ii ABSTRAK ................................................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................. v DAFTAR ISI ................................................................................................ vii DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 7 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 7 1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 7 1.4.1 Manfaat Teoritis .............................................................................. 7 1.4.2 Manfaat Praktis................................................................................ 7 1.5 Sistematika Pembahasan ..................................................................... 8
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 9 2.1 Pengertian Usaha .................................................................................... 9 2.2 Pengertian Es Batu ................................................................................. 9 2.2.1 Pengertian Usaha Es Batu ............................................................... 10 2.3 Pengertian Proses Produksi ..................................................................... 14 2.4 Tingkat Produksi Optimal ....................................................................... 16 2.5 Pengertian Ikan Sebagai Bahan Mentah................................................... 18 2.6 Ekonomi Perikanan ................................................................................. 18 2.7 Produksi Perikanan ................................................................................. 19
2.7.1 Dasar-Dasar Pengolahan Ikan .................................................... 21 2.7.2 Tujuan Utama Pengolahan Ikan .................................................. 22
2.8 Pendinginan ........................................................................................... 23 2.9 Perumusan Hipotesis .......................................................................... 23 III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 24 3.1 Populasi Dan Sampel .............................................................................. 24 3.2 Data Penelitian ........................................................................................ 24 3.2.1 Jenis Dan Sumber Data .................................................................... 24 3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 25 3.3 Model Analisis Data ................................................................................ 25 3.3.1 Analisis Linear Regresi Sederhana .......................................... 25 3.3.2 Analisis Korelasi .................................................................................. 26 3.3.3 Uji t ...................................................................................................... 27 3.4 Definisi Operasional Variabel ................................................................. 27 3.5 Pengujian Hipotesis................................................................................. 28 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 29 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian .................................................... 29 4.1.1 Hasil Produksi Perikanan di Kabupaten Aceh Barat ..................... 29
4.1.2 Hasil Produksi Es Batu di Kabupaten Aceh Barat ........................... 31 4.2 Hasil Pengujian Hipotesisi ................................................................. 33
4.2.1 Pengaruh Usaha Es Batu Terhadap Hasil Produksi Perikanan di Kabupaten Aceh Barat .............................................................. 33
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 35 4.3.1 Tingkat Hasil Produksi Perikanan Di Kabupaten Aceh Barat .... 35 4.3.2 Analisis Koefisien Determinasi ................................................. 38 4.3.3 Uji t .......................................................................................... 39
V. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 40 5.1 Simpulan ........................................................................................... 40 5.2 Saran ` ............................................................................................. 40 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 41
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH PENGHASILAN INDUSTRI PAVING BLOK TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN ACEH BARAT
Nama Mahasiswa : Salmawati NIM : 08C20101111 Program Studi : EKP (Ekonomi Pembangunan)
Menyetujui, Komisi Pembimbing
Ketua
Drs.H.T.Razali Rasyid
Anggota
Herman Syahputra, SE.
Mengetahui,
Tanggal Lulus : 27 Juli 2013
Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Prodi IESP
Zulbaidi, MM Yayuk EW,SE M.Si
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI Skripsi dengan judul :
ANALISIS PENGARUH PENGHASILAN INDUSTRI PAVING BLOK
TERHADAP PENDAPATAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN ACEH BARAT
Yang disusun oleh : Nama : Salmawati NIM : 08C20101111 Fakultas : Ekonomi Program Studi : IESP (Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan) Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 27 Juli 2013 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima. SUSUNAN DEWAN PENGUJI 1. Abd. Jamal, SE. M.Si ……..………………………. (Ketua Penguji) 2. Drs. H. T. Razali Rasyid ……………………………… (Anggota Penguji I) 3. Herman Syahputra, SE. ……………………………… ( Anggota Penguji II) 4. Bakhtiar, M.Pd ……………………………… (Anggota Penguji III)
Alue Penyareng, 27 Juli 2013 Ketua Program Studi
Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
Yayuk EW, SE. M.Si
PERUNTUKAN
Tiada yang maha pengasih dan maha penyayang selain engkau ya Allah… Engkau curahkan kasihmu pada makhluk mu
Telah banyak karunia yang engkau berikan padaku, telah banyak engkau limpahkan rizkimu padaku, tak terhingga nikmat yang aku rasakan, namun demikian aku sering lalai mensyukurinya, jangan karena kealpaan itu engkau
murkai aku ya Allah… Ya Allah tiadalah daya kumemujamu saat ini, tanpa adanya nikmat terhadap
yang kau beri, tiada pula tertumpuk rasa bangga atas hati, tanpa adanya kerendahan jati diri, ku akan berlari mengejar masa yang telah dinanti,
melepaskan belenggu dari masa yang telah kulewati Ya Allah berilah arti akan hidup ini, agar tiada penyesalan atas waktu yang berganti. Dengan tangan, kaki dan hati kuberusaha, dengan mata, mulut dan
pikiran kuberkata semoga ini semua akan berguna, sebagai pacuan atas perjuangan dan masa depan. Dan tiadalah apa yang aku persembahkan,
melainkan segala amalan dan urusan dalam kehidupan Betapa beruntung diri ini menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi, beribu
pengalaman kudapat, selama menjalani perkuliahan di Universitas teuku Umar. Tak mudah kuraih ini semua, kusadari itu,bercucuran keringat pada tahun
pertama, curahan air mata saat suka dan duka, pengorbanan moril dan materil ditahun terakhir, pahit manis perjalananku di kampus ini, sangat ku syukuri
dan kunikmati..semua karena banyak orang yang terus mendukungku menggerakkan langkah kaki ini
SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK: Kedua orang tuaku tercinta…..Ayahanda dan Ibunda ku…..Betapa diri ini ingin melihat kalian bangga padaku…betapa tak ternilai kasih sayang dan pengorbanan kalian padaku. Dalam hati ini aku sangat menyayangi kalian
Kakakku, Rini Agustina, Kamaruddin dan adikku, Fadhil Alfarizi, Muhammad Kiki dan Farah Ayuning Tias…terima kasih atas doa dan
dukungannya….
I. PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Pembangunan merupakan suatu proses yang terus-menerus dilaksanakan melalui
suatu perencanaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam berbagai
aspek. Dengan kata lain pembangunan merupakan suatu upaya perbaikan yang
dilakukan secara terus-menerus dari kondisi yang sebelumnya tidak baik menjadi
lebih baik.
Pembangunan akan meningkatkan nilai-nilai budaya bangsa, yaitu terciptanya
taraf hidup yang lebih baik, saling harga menghargai sesamanya, serta terhindar
dari tindakan sewenang-wenang. Tujuan pembangunan ada dua tahap. Tahap
pertama adalah untuk menghapuskan kemiskinan dan apabila tujuan ini mulai
tercapai, dilanjutkan pada tahap kedua yaitu menciptakan kesempatan kerja bagi
warganya untuk dapat hidup bahagia dan terpenuhi segala kebutuhannya.
Seiring jalannya pembangunan Indonesia, perkembangan industri kontruksi
mengalami pertumbuhan yang besar setelah berakhirnya krisis moneter tahun
1998. Pertumbuhan tersebut didukung oleh adanya perkembangan industri
konstruksi diberbagai daerah termaksud salah satunya adalah di Provinsi Aceh. Di
Provinsi aceh salah satunya Kabupaten Aceh Barat industri konstruksi
berkembang pesat setelah hadirnya lembaga rekontruksi dan rehabilitas pasca
gempa dan tsunami tahun 2004 sehingga proses pembangunan di Kabupaten Aceh
Barat mengakibatkan produk perekonomian masyarakat kembali meningkat
terutamanya permintaan paving blok dalam proses pembangunan Aceh, material
yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi tersebut merupakan beton, yang
banyak dijumpai dalam pembuatan lantai, jalan, pekarangan sekolah, kantor, dan
lain-lain. Salah satu material konstruksi dalam pembuatan lantai bangunan adalah
paving blok.
Pembangunan industri yang dimaksud adalah untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat dan kesejahteraan penduduk harus sejalan dengan pemecahan
masalah-masalah lainnya dan sebisa mungkin tidak menimbulkan masalah baru.
Oleh karena itu, potensi diberbagai daerah dengan segala masalah ada pada daerah
yang bersangkutan harus di integrasikan sebagai suatu upaya untuk
mensejahterakan masyarakat dan daerah yang bersangkutan.
Pentingnya industri, khususnya di negara-negara sedang berkembang sering
dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial di negara tersebut seperti
tingkat kemiskinan yang tinggi, jumlah pengangguran yang besar terutama dari
golongan masyarakat berpendidikan rendah, dan proses pembangunan yang tidak
merata antara kota dan desa. Oleh karena itu, keberadaan atau pertumbuhan
industri kecil diharapkan dapat memberi suatu kontribusi positif yang signifikan
terhada upaya-upaya penanggulangan masalah-masalah tersebut. Pembangunan
industri yang dimaksud tidak hanya industri besar dengan menggunakan teknologi
yang canggih saja, akan tetapi perlu dikembangkan juga industri-industri kecil
sehingga bisa mendorong tingkat perekonomian di Kabupaten Aceh Barat.
Industri paving blok ini merupakan sektor industri kecil yang dikembangkan di
Kabupaten Aceh Barat, disamping itu juga untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Potensi yang dimiliki oleh industri ini berkaitan dengan
kemampuannya dalam hal penyerapan tenaga kerja yang terampil namun
berpendidikan rendah, serta dapat dijadikan wadah untuk menyalurkan
keterampilan kecakapan tangan, sehingga dengan memiliki kecakapan tersebut
industri kecil ini sangat mudah untuk dikembangkan. Usaha industri paving blok
ini sangat perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan
perekonomian Nasional melalui pembinaan yang mencakup permodalan, bantuan
teknologi dan informasi, dan pemasarannya sehingga dapat mewujudkan sesuai
dengan tujuan pembangunan Nasional.
Kabupaten Aceh Barat secara geografis terletak di 0461’-0447’ LU dan antara 95-
8630 BT secara keseluruhan memiliki luas wilayah 2.927,95 km terbagi menjadi
12 Kecamatan dan 322 Desa dengan jumlah penduduk 177.532 jiwa.. Berbatasan
langsung dengan Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Pidie di sebelah utara,
Samudera Hindia dan Kabupaten Nagan Raya di sebelah selatan, Samudera
Indonesia di sebelah barat, Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Nagan Raya
di sebelah timur (Aceh dalam angka tahun 2012).
Pasca gempa dan tsunami pembangunan di Kabupaten Aceh Barat mengalami
peningkatan. Proyek pembangunan fisik berlangsung diseluruh pelosok, baik yang
didanai pemerintah melalui PNPM maupun yang dikerjakan oleh swasta.
Pembangunan tersebut mengakibatkan permintaan terhadap bahan bangunan
mengalami peningkatan termasuk produk hasil industri beton seperti paving blok.
Salah satu produk hasil beton adalah paving blok. Paving blok termasuk bahan
kontruksi yang biasa dipakai sebagai trotoar maupun dipasang di halaman rumah
untuk mempercantik pemandangan. Fungsi utama paving blok adalah menutup
tanah secara bersih, rapi dan bertahan dalam waktu lama. Air mudah meresap dan
tidak becek apabila waktu hujan.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi disegala aspek
kehidupan masyarakat itulah, khususnya dibidang industri pembuatan paving blok
juga turut mengalami kemajuan guna menemukan satu bentuk yang dapat
memberikan kepuasan bagi para penggunanya. Paving blok merupakan produk
bahan bangunan dari semen yang digunakan sebagai salah satu alternatif penutup
atau pengerasan permukaan tanah. Paving blok dikenal juga dengan sebutan bata
beton (concrete block). Penggunaan paving blok juga dapat divariasikan dengan
jenis paving blok atau bahan bangunan penutup tanah lainnya
(http://www.google.com. Pengertian Paving Blok. diakses 20 Juni 2012).
Diantara berbagai macam alternatif penutup permukaan tanah, paving blok lebih
memiliki banyak variasi baik dari segi bentuk, ukuran, warna, corak dan tekstur
permukaan, serta kekuatan. Penggunaan paving blok juga dapat divariasikan
dengan jenis paving atau bahan bangunan penutup tanah lainnya. Proses
pembuatan paving blok relatif mudah untuk dilakukan dan tidak memerlukan
persyaratan khusus lokasi. Karena itu untuk melakukan usaha pembuatan paving
blok hampir merata dapat dilakukan diseluruh wilayah Indonesia yang memiliki
sumber bahan baku. Daerah Kecamatan Johan Pahlawan dan Kecamatan
Meurebo, merupakan salah satu daerah yang menghasilkan usaha industri paving
blok. Dilihat dari potensi dan daya dukung sumber daya alamnya cukup mudah
untuk mendapatkan bahan baku pembuatan paving blok tersebut.
Usaha industri paving blok yang ada di Kabupaten Aceh Barat pada umumnya
usaha yang didirikan oleh perorangan. Terdapat 4 tempat usaha industri paving
blok di Kabupaten Aceh Barat yaitu UD. Batu Alam, UD Batu Jaya, UD Seni
Alam, dan UD Sinar Alam. Dari peninjauan lapangan usaha industri paving blok
untuk memproduksi paving blok dalam satu hari bisa mencapai 300 paving blok
yang dihasilkan bahkan lebih. Usaha paving blok ini tidak hanya memproduksi
paving blok saja melainkan output yang dihasilkan adalah batako, cincin sumur,
gorong-gorong dan lain-lain. Adapun bahan-bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan paving blok yaitu semen, air, dan pasir. Tujuan utama didirikannya
adalah untuk mencari keuntungan.
Salah satu faktor yang membuat suatu Industri terus berkembang yaitu karena
jumlah pendapatan yang diperoleh jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah
biaya produksi yang dikeluarkan. Dalam proses produksi, sektor industri paving
blok ini memerlukan pembangunan diberbagai sektor untuk mendorong perbaikan
kualitas produk usaha industri paving blok di sekitar daerah penghasil paving blok
guna meningkatkan pendapatan industri itu sendiri serta bisa memperluas
lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja, sehingga dapat menambah pendapatan
khususnya pendapatan masyarakat. Bila sektor ini tumbuh dan berkembang serta
diiringi dengan pembinaan yang baik maka usahanya akan menjadi mantap, sehat,
dan dinamis. Tentu saja hal ini tidak lepas dari dorongan usaha dan bantuan dari
pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian yang dituangkan
dalam karya ilmiah yang berjudul “ Analisis Pengaruh Penghasilan Usaha
Industri Paving Blok terhadap Pendapatan Tenaga Kerja di Kabupaten
Aceh Barat”.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas perumusan masalah adalah seberapa
besar pengaruh penghasilan usaha industri paving blok terhadap pendapatan
tenaga kerja di Kabupaten Aceh Barat?
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
penghasilan usaha industri paving blok terhadap pendapatan tenaga kerja di
Kabupaten Aceh Barat.
I.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
I.4.I Manfaat Teoritis
a. Bagi penulis / Peneliti
Melalui penelitian ini penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan
yang telah diperoleh di bangku kuliah sekaligus mengaplikasikan dalam praktek
nyata di lapangan.
b. Bagi Lingkungan Akademik
Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan untuk pihak
akademik baik secara langsung maupun tidak langsung bagi perpustakaan fakultas
ekonomi, serta menambah bahan acuan bagi para mahasiswa di Universitas Teuku
Umar.
I.4.2 Manfaat Praktis
Memberikan manfaat bagi pemerintah daerah setempat, pemerintah
provinsi atau pusat. Khususnya para pengambil kebijakan dalam proses
pengambilan keputusan dan agar bisa menjadi dorongan bagi peneliti selanjutnya
dalam melakukan penelitian lanjutan.
I.5 Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini yaitu bagian pertama
merupakan Pendahuluan, yang menguraikan mengenai latar belakang masalah,
kemudian identifikasi masalah yang berdasarkan perumusan masalah, selanjutnya
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.
Bagian kedua yaitu Tinjauan pustaka yang berisi tentang pengertian usaha,
pengertian industri, pengertian produksi, faktor produksi, pengertian paving blok,
metode pembuatan paving blok dimasyarakat, klasifikasi paving blok, standar
mutu paving blok, material paving blok, konsep pendapatan, pengertian
pendapatan masyarakat, jenis-jenis pendapatan, pengertian harga dan perumusan
hipotesis.
Bagian ketiga Metode Penelitian yang terdiri dari populasi dan sampel,
data penelitian, Data penelitian diantaranya jenis dan sumber data, teknik
pengumpulan data, model analisis data, definisi operasional variabel dan
pengujian hipotesis.
Bagian keempat hasil dan pembahasan yang terdiri dari statistik
deskriptif variabel penelitian, hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil
penelitian.
Bagian kelima simpulan dan saran, yang berisi tentang simpulan
penelitian dan saran penulis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Usaha
Usaha adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencapai keberhasilan guna memenuhi kebutuhan finansial yang di kembangkan oleh pemilik. Usaha terbagi menjadi tiga yaitu usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Walaupun tingkatnya berbeda namun dalam menjalankannya sama-sama dibutuhkan tanggung jawab dan keberanian dalam menerima resiko.
Menurut Samuelson dan Nordhaus (1991, h. 125)
“Usaha adalah suatu kegiatan yang melakukan aktivitas produksi yang sangat beragam. Bagian terbesar dari kegiatan perekonomian dalam perekonomian pasar yang maju berlangsung dalam beberapa bentuk usaha, salah satunya usaha perorangan atau pribadi dimana modalnya berasal dari kekayaan pribadi dan resiko kerugiannya akan ditanggung sendiri”
2.2 Industri
Pengertian industri banyak didefinisikan oleh berbagai kalangan baik itu
para ahli maupun masyarakat sendiri, pengertian yang mereka ungkapkan pun
berbeda-beda, karena pada saat ini batasan mengenai pengertian industri itu
sendiri tergantung kepada keadaan dan fokus permasalahannya masing-masing.
Industri menurut sadono sukirno (2005, h. 193) adalah suatu usaha atau
kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi,
barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Hasil
industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Selanjutnya menurut Hasibuan (1993, h. 12) “Industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan proses, bentuk produk akhir dan konsumen akhir. Dalam arti yang lebih luas, industri dapat didefinisikan sebagai kumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa dengan elastisitas silang(Cross Elasticitics Of Demand) yang positif dan tinggi. Industri dapat didefinisikan sebagai sekelompok perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang sama atau bersifat subtitusi”.
Berdasarkan pendapat diatas jelas bahwa industri merupakan suatu
kumpulan perusahan yang memproduksi barang dan jasa.
Analisis industri adalah upaya memanfaatkan peluang bisnis dan
mengidentifikasikan cara mendapatkan keuntungan jangka panjang. Tujuannya
adalah meramalkan prilaku para pesaing, baik lama maupun baru yang akan
masuk kepasar, pengembangan produk, metode dan teknologi baru, serta
pengaruh pembangunan dan perkembangan pada industri yang berhubungan.
Analisis industri bertujuan menyajikan studi kasus yang dapat digunakan untuk
pengembangan masa depan industri (Kuncoro 2007, h. 134)
Selanjutnya analisis industri adalah efisiensi. Kemudian, perspektif sebuah
industri adalah ajaran Darwinisme yaitu yang dapat menyesuaikan diri akan
mampu bertahan, sedangkan yang tidak dapat akan mati. Menyesuaikan diri
disini dapat diartikan menjadi lebih efisien, lebih inovatif, dan lebih kompetitif.
Produsen barang dan jasa yang efisien atau inovatif atau kompetitif akan terus
bertahan, sedangkan yang tidak akan jatuh dan gagal atau akan di akuisisi oleh
yang lain. Analisis industri tidak selalu membantu perusahaan secara langsung
dalam memformulasikan strategi. Namun, analisis industri menyediakan konteks
dimana didalamnya strategi di formulasikan. Analisis industri
mengidentifikasikan isu-isu relevan yang di hadapi oleh sebuah perusahaan dan
proses formulasi strategi yang di lakukan perusahaan, terutama kekuatan-kekuatan
apa yang akan mengancam strategi perusahaan (Kuncoro 2007, h. 135).
2.3 Pengertian Produksi
Produksi adalah setiap usaha yang menciptakan atau memperbesar daya
guna barang (Rosyidi 2003, h. 55). Dalam pengertian sehari-hari produksi adalah
mengolah input, baik berupa barang atau jasa yang lebih bernilai atau bermanfaat.
2.3.1 Faktor Produksi
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk menghasilkan
produksi. Faktor-faktor produksi ini antara lain (Rosyidi 2003, h. 56):
1. Tanah
2. Tenaga kerja
3. Modal
4. Kecakapan
Faktor produksi adalah jenis-jenis sumber daya yang digunakan dan diperlukan
dalam suatu proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Besar kecilnya barang
dan jasa dari hasil produksi tersebut merupakan fungsi produksi dari faktor produksi.
Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan (Y) dan
variabel yang menjelaskan (X) variabel yang dijelaskan biasanya berupa output dan
variabel yang menjelaskan berupa input (dalam pembahasan teori ekonomi produksi,
maka telaah yang banyak diminati dan dianggap penting adalah telaah fungsi produksi.
Menurut Soekartawi (1994, h. 15). Hal tersebut disebabkan karena beberapa hal antara
lain:
a. Dengan fungsi produksi maka peneliti dapat mengetahui antara faktor produksi
(input) dan produksi (output) secara langsung dan hubungan tersebut dapat lebih
mudah dimengerti.
b. Dengan fungsi produksi maka peneliti dapat mengetahui antara variabel yang
dijelaskan (dependent variabel) y, dan variabel yang menjelaskan (independent
variabel) x, serta sekaligus mengetahui hubungan antar variabel penjelasan.
2.4 Pengertian Paving Blok
Paving blok adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari
campuran semen atau bahan perekat sejenisnya, air, dan pasir dengan atau tanpa
bahan baku lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton sebagai bahan
penutup dan pengerasan permukaan tanah, paving blok dikenal juga dengan
sebutan bata beton. Paving blok sangat luas penggunaannya untuk berbagai
keperluan, mulai dari keperluan yang sederhana sampai penggunaan yang
memerlukan spesifikasi khusus. Paving blok dapat digunakan untuk pengerasan
dan untuk memperindah trotoar, jalan di kota-kota, pengerasan jalan di komplek
perumahan, memperindah taman, area parkir, perkarangan, area perkantoran,
halaman rumah, pabrik, taman dan halaman sekolah, serta kawasan hotel dan
restoran. Paving blok dapat digunakan pada area khusus seperti pada Bandar
udara, terminal bis dan stasiun kereta api. Di Indonesia penggunaan paving blok
sudah banyak dijumpai, seperti pada trotoar jalan dan alun-alun di Ibu kota
Provinsi (http://www.google.com. Pengertian Paving Blok. diakses 20 Juni 2012).
Diantara berbagai macam alternatif penutup permukaan tanah paving blok
lebih memiliki banyak variasi baik dari segi bentuk, ukuran, warna, corak dan
tekstur permukaan, serta kekuatan. Penggunaan paving blok juga dapat
divariasikan dengan jenis paving blok atau bahan bangunan penutup tanah
lainnya.
Proses pembuatan paving blok relatif mudah untuk dilakukan dan tidak
memerlukan persyaratan khusus lokasi. Karena itu untuk melakukan usaha
pembuatan paving blok hampir merata dapat dilakukan diseluruh wilayah
Indonesia yang memiliki sumber bahan baku.
Selanjutnya, paving blok (bata beton) merupakan salah satu jenis beton yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan jalan, pelataran parkir, trotoar, taman dan
keperluan lainnya. Paving blok terbuat dari campuran semen, pasir dan air.
Paving blok dapat bewarna seperti warna aslinya atau diberi zat warna pada
komposisinya dan digunakan untuk lantai baik di dalam maupun di luar bangunan
(http://www.google.com. Pengertian Paving Blok. diakses 20 Juni 2012).
2.4.1 Metode Pembuatan Paving Blok di Masyarakat
Cara pembuatan paving blok yang biasanya digunakan dalam masyarakat dapat
diklasifikasikan menjadi dua metode yaitu:
1. Metode Konvensional
Metode ini adalah metode yang paling banyak digunakan oleh masyarakat kita
dan lebih dikenal dengan metode gablokan. Pembuatan paving blok cara konvensional
dilakukan dengan menggunakan alat gablokan dengan beban pemadatan yang
berpengaruh terhadap tenaga orang yang mengerjakan. Metode ini masih banyak
digunakan oleh masyarakat karena selain alat yang digunakan sederhana, juga mudah
dalam proses pembuatannya sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja. Semakin kuat
tenaga orang yang mengerjakan maka akan semakin padat dan kuat paving blok yang
dihasilkan. Dilihat dari cara pembuatannya, akan mengakibatkan pekerja cepat
kelelahan karena proses pemadatan dilakukan dengan menghantamkan alat pemadat
pada adukan yang berada dalam cetakan.
2. Metode Mekanis
Metode mekanis didalam masyarakat biasa disebut metode press. Metode ini
masih jarang digunakan karena untuk pembuatan paving blok dengan metode mekanis
membutuhkan alat yang harganya relatif mahal. Metode mekanis biasanya digunakan
oleh pabrik dengan skala industri besar. Pembuatan Paving blok cara mekanis dilakukan
dengan menggunakan mesin (www.dikti.depdiknas.go.id diakses 28 mei 2012).
2.4.2 Klasifikasi Paving Blok
Berdasarkan SK SNI T-04-1990-F, klasifikasi paving blok didasarkan atas bentuk,
tebal dan warna. Klasifikasi tersebut antara lain:
1. Klasifikasi berdasarkan bentuk
Bentuk paving blok secara garis besar terbagi atas dua macam yaitu:
a. Paving blok bentuk segi empat
b. Paving blok bentuk segi banyak
2. Klasifikasi berdasarkan ketebalan
Ketebalan paving blok ada tiga macam yaitu:
a. Paving blok dengan ketebalan 60 mm
b. Paving blok dengan ketebalan 80 mm
c. Paving blok dengan ketebalan 100 mm
Pemilihan bentuk dan ketebalan dalam pemakaian harus disesuaikan dengan
rencana penggunaanya dan kuat tekan paving blok tersebut juga harus diperhatikan.
3. Klasifikasi berdasarkan warna
Warna yang tersedia di pasaran antara lain abu-abu, hitam dan merah. Paving
blok yang bewarna kecuali untuk menambah keindahan juga dapat digunakan untuk
memberi batas pada perkerasan seperti tempat parkir, taman sekolah dan lain-lain
(http://konstruksirsps.com/paving-blok. Klasifikasi Paving Blok diakses 17 Juli 2012).
2.4.3 Standar Mutu Paving Blok
Standar mutu yang harus dipenuhi paving blok untuk lantai menurut SNI 03-
0691-1996 adalah sebagai berikut:
1. Sifat tampak paving blok untuk lantai harus mempunyai bentuk yang sempurna,
tidak terdapat retak-retak dan cacat, bagian sudut dan rusuknya tidak mudah
direpihkan dengan kekuatan jari tangan.
2. Bentuk dan ukuran paving blok untuk lantai tergantung dari persetujuan antara
pemakai dan produsen. Setiap produsen memberikan penjelasan tertulis mengenai
bentuk, ukuran dan kontruksi pemasangan paving blok untuk lantai.
3. Penyimpangan tebal paving blok untuk lantai diperkenankan kurang lebih 3 mm.
4. Paving blok untuk lantai tidak boleh cacat dan kehilangan berat yang diperbolehkan
maksimum 1% (http://konstruksirsps.com/paving-blok. Standar Mutu Paving Blok
diakses 17 Juli 2012).
2.4.4 Material Paving Blok
Material yang digunakan dalam pembuatan paving blok adalah semen, pasir dan
air. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing material:
1. Semen
Semen merupakan bahan yang biasa digunakan untuk pembuatan paving blok. Semen
dicampur dengan air (hydration) untuk dapat membentuk massa yang mengeras.
Adapun jenis-jenis semen yang digunakan antara lain:
a. Semen Padang dan
b. Semen Andalas
2. Agregat halus (pasir)
Agregat halus dapat berupa pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan-
batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu.
3. Air
Air diperlukan dalam proses pembuatan paving blok untuk pemicu proses kimiawi
semen, membasahi agregat dan memberikan kemudahan dalam pelaksanaan pekerjaan
Menurut hasibuan (1993, h. 22-34) masalah-masalah yang dihadapi industri
dalam memilih lokasi adalah:
a. Dekat dengan sumber material
b. Dekat dengan pasar
c. Mudah mendapat tenaga kerja
d. Mudah fasilitas transportasi
e. Mudah memperoleh air
Tujuan perencanaan merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dibuat sebaik
mungkin agar usaha yang dilakukan dapat beroperasi dengan lancar dengan biaya
operasi rendah dan memungkinkan dilakukannya perluasan usaha yang akan
datang.
Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam:
a. Melayani konsumen dengan memuaskan
b. Mendapatkan bahan mentah yang cukup dan berkelanjutan dengan harga yang
terjangkau
c. Mendapatkan tenaga kerja yang cukup
d. Memungkinkan perluasan dikemudian hari
Kesalahan dalam pemilihan lokasi dapat mengakibatkan tingginya biaya
transportasi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan bersaing, tidak
cukup ketersediaan bahan baku atau hal-hal lain yang menganggu kelancaran
perusahaan, yang akhirnya akan mengakibatkan rendahnya pendapatan
perusahaan. Lokasi merupakan salah satu faktor perusahaan untuk melakukan
persaingan dengan sangat berpengaruh bagi kelangsungan usaha. Lokasi usaha
adalah tempat dimana perusahaan menjalankan usahanya.
2.5 Konsep Pendapatan
Pendapatan merupakan faktor penting yang mempengaruhi aktivitas dan
kelangsungan perusahaan. Sebagai salah satu unsur usaha pendapatan dapat
dijadikan indikator naik turunya usaha suatu perusahaan. Pendapatan merupakan
jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh perusahaan yang belum dikurangi
oleh biaya-biaya. Ada beberapa istilah yang mengacu pengertiannya atau sama
persis maknanya seperti arti dari pendapatan. Beberapa istilah yang sering
digunakan itu meliputi total revenue (TR), volume penjualan, omset usaha.
Berikut merupakan beberapa konsep tentang pendapatan:
Menurut Samuelson dan nordhaus (1991, h. 194) “Pendapatan adalah total uang
yang diterima atau terkumpul dalam satu periode. Dari pernyataan tersebut dapat
kita simpulkan bahwa pendapatan merupakan hasil dari perkalian antara harga (P)
dengan kuantitas atau jumlah barang yang terjual.
Menurut Hasibuan (1993, h. 22-24) ada 3 alasan yang menyebabkan diporehnya
pendapatan yaitu:
1. Karena pemilik perusahaan menanggung resiko
2. Adanya ketidak sempurnaan, tepatnya pada persaingan yang tidak sempurna dalam
kegiatan bisnis
3. Dalam keadaan yang menguntungkan apa yang diproduksi cepat laku kalau
perkiraan terhadap selera konsumen adalah cocok, tetapi dapat juga sebaliknya.
Pendapatan merupakan salah satu target usaha yang diinginkan oleh setiap usaha.
Hal ini dikarenakan indikator keberhasilan usaha dapat dilihat dari jumlah
pendapatan yang diterimanya. Pendapatan terbentuk karena dapat menciptakan
laba yang akan diperoleh pengusaha dan merupakan salah satu penunjang
kontinuitas usaha yang dijalani. Dimana pendapatan terbentuk dari semua
penerimaan yang didapat dari usahanya.
Setiap perusahaan atau organisasi dituntut untuk memahami bahwa terdapat
berbagai faktor yang mempengaruhi pendapatan dimana kerangka suatu usaha
dapat dilihat dari tercapai atau tidaknya tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan atau organisasi tersebut. Tujuan yang ingin dicapai tersebut biasanya
berupa pendapatan, peningkatan skala usaha, perluasan pangsa pasar dan lain-lain.
Istilah pendapatan pada penelitian ini adalah total penerimaan atau bisa disebut
dengan total revenue yaitu semua hasil penjualan barang yang ditentukan oleh
struktur pasar dan diterima oleh produsen. Untuk menentukan nilai pendapatan
adalah dengan menghitung total penerimaan yang didapat.
2.5.1 Pengertian Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat adalah pendapatan yang diperoleh tanpa menghiraukan
tersedia atau tidaknya faktor produksi (Sukirno 2005, h. 48) .
Pendapatan merupakan penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang kontan
maupun tidak. Pendapatan atau juga disebut dengan income dari seorang warga
masyarakat adalah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya pada
sektor produksi. Sektor produksi ini membeli faktor-faktor produksi tersebut untuk
digunakan sebagai input proses produksi dengan harga yang berlaku di pasar faktor
produksi.
2.5.2 Jenis-Jenis Pendapatan
1. Pendapatan Nasional Neto (NNI) adalah pendapatan Nasional Neto (Net National
Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima
oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari
NNP dikurangi pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah
pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan,
pajak hadiah dan lain-lain.
2. Pendapatan perseorangan (PI) adalah pendapatan perseorangan (Personal Income)
adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat,
termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer
payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan
merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan di ambil dari sebagian
pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiun, tunjangan sosial
bagi para pengangguran, bunga hutang pemerintah, dan sebagainya. Untuk
mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak
laba perusahaann (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba
yang tidak di bagi (sejumlah laba yang tetap ditahan didalam perusahaan untuk
beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran
pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan
dengan maksud untuk dibayar kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi
bekerja).
3. Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang
siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya
menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable Income ini
diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung
(direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain,
artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
4. Pendapatan Nasional Riel adalah pendapatan Nasional yang dihitung atau
ditentukan berdasarkan harga-harga yang tidak berubah atau tetap dari tahun
ketahun.
5. Pendapatan Nasional menurut harga yang berlaku adalah pendapatan Nasional yang
dihitung atau ditentukan berdasarkan harga-harga yang berlaku pada tahun dimana
produksi Nasional yang sedang dinilai diproduksikan.
6. Pendapatan Nasioanl menurut harga tetap adalah harga yang berlaku pada suatu
tahun tertentu dan seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang
dihasilkan pada tahun-tahun yang lain (Sukirno 2008, h. 33).
2.5.3 Pengertian Harga
Menurut Kotler, harga adalah jumlah keseluruhan nilai yang dipertukarkan
konsumen untuk manfaat yang didapatkan atau digunakannya atas produk dan jasa
(Amir 2005, h. 163).
Harga merupakan suatu tingkat penilaian yang pada tingkat itu barang yang
bersangkutan dapat ditukarkan dengan sesuatu yang lain, apapun bentuknya. Kegunaan
(utility) sesuatu akan menimbulkan keinginan dan keinginan ini pada gilirannya akan
membuahkan permintaan. Sebaliknya, kelangkaan itu suatu barang akan mendorong
beberapa orang untuk memanfaatkan kelangkaan itu dengan cara menjualnya, sehingga
dari kelangkaan itu timbul penawaran, jadi, ringkasnya adalah kelangkaan akan
menimbulkan penawaran, sedangkan kegunaan menimbulkan permintaan. Atau dengan
kata lain, karena bergunalah suatu barang diminta, dan karena langkalah maka suatu
barang ditawarkan di pasar. Harga ditentukan oleh bertemunya dua kekuatan atau
pengaruh yaitu pengaruh permintaan dan penawaran (Rosyidi 2003, h. 237).
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah uang
yang ditentukan perusahaan berdasarkan kalkulasi biaya yang dikeluarkan seperti biaya
produksi atau biaya mendapatkan produk. Biaya marketing, biaya operasional.
Keuntungan yang diinginkan perusahaan dan sesuatu yang lain yang diadakan
perusahaan untuk memuaskan keinginan konsumen. Dengan kata lain harga ditetapkan
karena terdapat keinginan. Kebutuhan dan daya beli konsumen atau dapat dikatakan
bahwa harga sebenarnya ialah suatu nilai yang dicapai oleh penjual dan pembeli
mengenai suatu barang.
2.6 Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kajian dari penelitian ini diduga terdapat pengaruh yang nyata antara
penghasilan usaha industri paving blok terhadap pendapatan tenaga kerja di
Kabupaten Aceh Barat.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi dalam
penelitian ini adalah keseluruhan tempat usaha industri paving blok yang berada
di Kabupaten Aceh barat yaitu terdapat 4 (empat) usaha industri paving blok.
Kecamatan Johan Pahlawan terdapat 3 (tiga) unit usaha industri paving blok, dan
di Kecamatan Meurebo terdapat 1 (satu) unit usaha industri paving blok.
Selanjutnya yang akan menjadi sampel pada penelitian ini adalah keseluruhan dari
populasi usaha industri paving blok mengingat bahwa jumlah populasi sangat
sedikit, maka penulis menggunakan sampel sampling jenuh, yaitu jumlah
keseluruhan populasi dijadikan sampel sebanyak 4 (empat) usaha industri paving
blok mulai dari tahun 2007-2012.
3.2 Data Penelitian
3.2.1 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan data
primer dan sekunder. Untuk mendapatkan data primer maka penulis mengandalkan
penelitian lapangan yaitu dari hasil pengolahan seperti komunikasi langsung dalam hal
ini wawancara dengan objek-objek yang akan diteliti seperti tempat usaha industri
paving blok.
Sedangkan data sekunder dalam penulisan karya tulis ini adalah data yang diambil
langsung pada instansi pemerintah yang terkait yaitu Badan Pusat Statistik Kabupaten
Aceh barat yang dapat memberikan keterangan yang berhubungan dengan penelitian ini
Serta pengambilan data pendukung dari perpustakaan.
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai
berikut:
a. Study Pustaka (library Research)
Metode ini dilakukan dengan cara menelaah teori-teori yang bersumber dari
buku diperpustakaan, literature, internet serta bahan lainnya yang diperlukan.
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer secara langsung
dari sumbernya dengan cara observasi yaitu pengamatan secara langsung
terhadap objek yang diteliti dan wawancara (interview) dengan responden. Dalam
penelitian ini respondennya adalah manajer usaha paving blok dan tenaga
kerjanya.
c. Proses data dilakukan dengan program SPSS.
3.3 Model Analisa Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana, analisis
korelasi, koefisien determinasi, dan uji t yang datanya akan diolah dengan menggunakan
program SPSS.
3.3.1 Analisis Linier Regresi Sederhana
Menurut Hasan (2002, h. 250) Analisis linier regresi sederhana ini hanya
mengandalkan satu variabel bebas dan variabel terikat yaitu dengan rumus:
Y = a+bx
Keterangan:
Y = Pendapatan Tenaga Kerja
a = Nilai Konstan
b = Koefisien regresi
X = Penghasilan Usaha
3.3.2 Analisis Korelasi (r)
a. Koefisien korelasi (r)
Koefisien korelasi adalah suatu analisa untuk menyatakan ada atau tidaknya
hubungan yang signifikan antara variabel satu dengan variabel lainnya, dan dinyatakan
dalam lambang r.
b. Koefisien determinasi (r2)
Koefisien determinasi ini sering juga disebut dengan koefisien penentu digunakan untuk
melihat besarnya pengaruh nilai variabel (X) dengan variabel (Y)
3.3.3 Uji t
Uji t digunakan untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel bebas
(pendapatan tenaga kerja) terhadap variabel terikat (penghasilan usaha) secara
individual.
3.4 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel disini menjelaskan tentang X adalah variabel
bebas dan Y adalah variabel terikat dapat didefinisikan secara operasional sebagai
berikut:
a . Pendapatan Tenaga Kerja (Y)
Merupakan penerimaan bersih seseorang baik berupa uang kontan maupun
tidak yang diberikan manager atau pemilik usaha untuk membayar jerih payah
tenaga kerja yang sudah bekerja dan dihitung dalam rupiah.
b . Penghasilan Usaha (X)
Merupakan penghasilan yang diperoleh dari kegiatan pokok usaha yang telah
didapat dari penjualan bersih. Pendapatan atau juga disebut dengan income jumlah
keseluruhan dari hasil usaha penjualan faktor-faktor produksi yang dimiliki pada sektor
produksi dan hasil dari usaha yang dilakukan untuk menghasilkan pendapatan dan
dihitung dalam rupiah.
3.5 Pengujian Hipotesis
Hipotesa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
H0 ; β = 0, Artinya, Penghasilan usaha yang diteliti tidak terdapat pengaruh secara
nyata terhadap pendapatan tenaga kerja paving blok di Kabupaten Aceh
barat.
H1 ; β ≠ 0, Artinya, Penghasilan usaha yang diteliti terdapat pengaruh secara nyata terhadap pendapatan tenaga kerja paving blok di Kabupaten Aceh Barat.
Kriteria uji hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:
a . Apabila th> tt, maka H0 ditolak H1 diterima, artinya terdapat pengaruh yang
nyata antara penghasilan usaha terhadap pendapatan tenaga kerja paving
blok di Kabupaten Aceh Barat.
b . Apabila th< tt, maka H0 diterima H1 ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh
yang nyata antara penghasilan usaha terhadap pendapatan tenaga kerja
paving blok di Kabupaten Aceh Barat.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Kabupaten Aceh Barat adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi
Aceh. Dengan letak geografisnya di 0461’-0447’ LU dan antara 95-8630 BT
secara keseluruhan memiliki luas wilayah 2.927,95 km terbagi menjadi 12
Kecamatan dan 322 Desa dengan jumlah penduduk 177.532 jiwa.. Berbatasan
langsung dengan Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Pidie di sebelah utara,
Samudera Hindia dan Kabupaten Nagan Raya di sebelah selatan, Samudera
Indonesia di sebelah barat, Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Nagan Raya
di sebelah timur
Industri paving blok merupakan sektor industri kecil yang dikembangkan
di Kabupaten Aceh Barat, disamping itu juga untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Potensi yang dimiliki oleh industri paving blok berkaitan dengan
kemampuannya dalam hal penyerapan tenaga kerja yang terampil, namun
berpendidikan rendah, serta dapat dijadikan wadah untuk menyalurkan
keterampilan dan kecakapan tangan, sehingga industri kecil ini sangat mudah
untuk dikembangkan.
Di Kabupaten Aceh Barat terdapat 4 (empat) usaha industri paving blok
yang terletak di Kecamatan Johan Pahlawan dan Kecamatan Meureubo, yaitu:
1. UD. Batu Alam
2. UD. Batu Jaya
3. UD. Seni Alam
4. UD. Sinar Alam
Paving blok yang diproduksi oleh masing-masing tempat usaha tersebut
berbeda-beda, dengan harga berkisar Rp 1800 sampai dengan Rp 2000 per buah,
karena harga faktor-faktor produksi terus meningkat. Produksi ditentukan oleh
besarnya modal dan jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh tempat usaha paving
blok tersebut.
Untuk melihat jumlah produksi paving blok di Kabupaten Aceh Barat, secara
lengkap dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1 Jumlah Produksi Paving Blok di Kabupaten Aceh Barat
Tahun 2007-2011
No Tahun Produksi paving blok (Buah) 1 2007 550. 000 2 2008 386.000 3 2009 558.000 4 2010 550.000 5 2011 486.000 6 2012 432.000
Sumber : UD. Batu Alam, UD. Batu Jaya, UD. Seni Alam, UD. Sinar Alam di Kabupaten Aceh Barat ( data diolah Oktober 2012).
Tabel 1 (satu) menjelaskan bahwa jumlah produksi paving blok dari tahun
ke tahun mengalami penurunan sesuai permintaan pasar. Kita lihat pada tahun
2007 produksi paving blok sebanyak 550.000 buah, dan terjadi penurunan yang
nyata pada tahun berikutnya, yaitu tahun 2008 dengan jumlah produksi paving
blok sebanyak 386.000 buah, dan terjadi kenaikan yang nyata pada tahun
berikutnya, yaitu tahun 2009 dengan jumlah produksi paving blok sebanyak
558.000 buah. Sementara pada tahun 2010 mengalami penurunan tingkat produksi
sebanyak 550.000 buah. Sedangkan pada tahun 2011 kembali mengalami
penurunan jumlah produksi dari tahun sebelumnya, yaitu dengan jumlah produksi
sebanyak 486.000 buah. Dan pada tahun 2012 kembali mengalami penurunan
jumlah produksi dari tahun sebelumnya yaitu dengan jumlah produksi sebanyak
432.000 buah.
Terhitung dari tahun 2007 sampai tahun 2012 jumlah produksi paving blok
terus berubah-ubah, jumlah produksi paving blok tertinggi adalah pada tahun
2009. Ini dikarenakan jumlah permintaan paving blok oleh masyarakat meningkat
yang disebabkan bertambahnya pembangunan yang akan dilakukan oleh
masyarakat di Kabupaten Aceh Barat untuk mulai membangun kembali bangunan
yang telah hancur karena gempa dan gelombang tsunami pada tahun 2004,
sehingga kenaikan permintaan terhadap paving blok meningkat pada tahun
tersebut. Dan jumlah produksi paving blok paling rendah yaitu pada tahun 2008,
ini dikarenakan berkurangnya permintaan pasar terhadap produksi paving blok,
karena berkurangnya jumlah bangunan yang dibangun dengan menggunakan
material paving blok.
4.1.2. Pendapatan Tenaga Kerja Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerjanya
Pendapatan masyarakat pekerja paving blok di Kabupaten Aceh Barat
sangat berpengaruh terhadap seberapa banyak para pekerja sanggup memproduksi
dalam sehari, karena gaji tenaga kerja dibayar sesuai pekerjaan tenaga kerja pada
usaha industri paving blok sehingga penghasilan usaha pada industri tersebut bisa
bertambah apabila permintaan paving blok oleh masyarakat dapat terpenuhi.
pendapatan tenaga kerja paving blok di Kabupaten Aceh Barat dengan jumlah
tenaga kerja yang dipergunakan secara lengkap dapat dilihat pada tabel 2 berikut
ini:
Tabel 2 Pendapatan Masyarakat berdasarkan jumlah tenaga kerja paving blok
di Kabupaten Aceh Barat Tahun 2007-2011
No Tahun Jumlah Tenaga Kerja Paving Blok (Orang)
Pendapatan Tenaga
Kerja (Rp)
Penghasilan Usaha (Rp)
1 2007 35 108.771.428 972.000.000
2 2008 36 97.500.000 874.800.000
3 2009 40 97.740.000 1.004.400.000
4 2010 41 95.825.554 972.000.000
5 2011 34 62.123.428 641.520.000
6 2012 30 62.043.428 544.320.000
Sumber : UD. Batu Alam, UD. Batu Jaya, UD. Seni Alam, UD. Sinar Alam di Kabupaten Aceh Barat ( data diolah Oktober 2012).
Tabel 2 (dua) menjelaskan bahwa pada tahun 2007 jumlah tenaga kerja
paving blok yaitu 35 orang dengan pendapatan tenaga kerja sekitar Rp
108.771.428 dari penghasilan usaha sebesar Rp 972.000.000. Pada tahun 2008
jumlah tenaga kerja paving blok bertambah yaitu 36 orang dengan pendapatan
tenaga kerja sebesar Rp 97.500.000 dari penghasilan usaha sebesar Rp
874.800.000. Di tahun 2009 terjadi kenaikan tenaga kerja berjumlah 40 orang
dengan pendapatan tenaga kerja juga mengalami kenaikkan sebesar Rp
97.740.000 dari penghasilan usaha sebesar Rp 1.004.400.000 Sementara pada
tahun 2010 tenaga kerja bertambah menjadi 41 orang tetapi pendapatan tenaga
kerja menurun sebesar Rp 95.825.554 dari penghasilan usaha sebesar Rp
972.000.000 bertambahnya tenaga kerja di usaha paving blok mengakibatkan
pendapatan tenaga kerja menurun dikarenakan berkurangnya penghasilan pada
usaha paving blok. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi penurunan tenaga kerja
sekitar 34 orang dengan pendapatan tenaga kerja juga menurun sebesar Rp
62.123.428 . dari penghasilan usaha sebesar Rp 641.520.000. Dan pada tahun
2012 terjadi penurunan tenaga kerja sekitar 30 orang dengan pendapatan tenaga
kerja sebesar Rp 62.043.428 dari penghasilan usaha sebesar Rp 544.320.000.
4.2. Hasil Pengujian Hipotesis
4.2.1. Analisis Pengaruh Penghasilan Usaha Industri Paving Blok terhadap
Pendapatan Tenaga Kerja di Kabupaten Aceh Barat.
Untuk mengetahui pengaruh penghasilan usaha paving blok di Kabupaten
Aceh Barat, akan di analisis dengan mengunakan model analisis regresi sederhana
yang diolah melalui program SPSS. Variabel yang digunakan adalah :
Y = Pendapatan Tenaga Kerja
X = Penghasilan Usaha
Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil pengujian hipotesis yaitu :
a. Apabila th > tt, maka Ho di tolak H1 di terima, artinya terdapat pengaruh yang nyata
antara penghasilan usaha terhadap pendapatan tenaga kerja paving blok di
Kabupaten Aceh Barat.
b. Apabila th < tt, maka Ho di terima H1 di tolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang
nyata antara penghasilan usaha terhadap pendapatan tenaga kerja paving blok di
Kabupaten Aceh Barat.
Dari hipotesis diatas menampilkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata
antara penghasilan usaha terhadap pendapatan tenaga kerja paving blok Karena th
sebesar 5.787 lebih besar dari tt yaitu sebesar 2,353.
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1. Tingkat Pendapatan Tenaga Kerja Paving Blok di Kabupaten Aceh
Barat
Pendapatan tenaga kerja yang bekerja di paving blok pada saat ini
mengalami penurunan, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3 Standard deviasi Rata-rata dan Jumlah Sampel
No Variabel Rata-rata Std.Deviasi N
1 Pendapatan Tenaga Kerja
8.7334 2.00922 6
2 Penghasilan Usaha 8.3484 1.94806
6
Sumber : Hasil regresi (data diolah November 2012)
Dari tabel 3 (tiga) diatas dapat diketahui bahwa rata-rata pendapatan
tenaga kerja yang bekerja di paving blok di Kabupaten Aceh Barat selama tahun
2007-2012 adalah Rp 8.7334 dengan standar deviasi sebesar Rp 2.00922,
sementara rata-rata penghasilan usaha di paving blok selama 2007-2012 adalah
Rp 8.3484 dengan standar deviasi sebesar Rp 1.94806. Sedangkan N disini
merupakan observasi yang dilakukan dalam waktu 6 tahun.
Tabel 4
Hasil Koefisien Korelasi dan koefisien Determinasi No Variabel Penghasilan
Usaha Pendapatan Tenaga Kerja
1 Pearson Corelation a. Pendapatan Tenaga Kerja b. Penghasilan Usaha
1.000 .945
.945 1.000
2 Model a. Koefisien Korelasi (R) b. Koefisien Determinasi (R2) c. Koefisien Determinasi Adjusted
.945 .893 .867
Sumber : Hasil regresi ( data diolah November 2012)
Tabel diatas menjelaskan bahwa :
a. Koefisien korelasi besarnya penghasilan usaha paving blok diperoleh R= 0.945,
menjelaskan bahwa adanya hubungan antara pendapatan tenaga kerja (Y) dengan
penghasilan usaha (X) sebesar Rp 9,45. Hal ini disebabkan oleh besarnya
penghasilan usaha akan mempengaruhi pendapatan tenaga kerja.
b. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,893 menunjukkan bahwa penghasilan usaha
berpengaruh terhadap pendapatan tenaga kerja yang bekerja di paving blok
Kabupaten Aceh Barat sebesar Rp 8,93.
c. Koefisien determinasi adjusted bernilai 0,867 hal ini menunjukkan bahwa
penghasilan usaha berpengaruh terhadap pendapatan tenaga kerja yang bekerja di
paving blok Kabupaten Aceh Barat sebesar Rp 86,7, sedangkan sisanya Rp 13,3
dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
Tabel 5
Regresi sederhana dan uji persial (uji t)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T T Sig.
Correlations Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Zero- order
P partial Part
ToLer ance VIF
11 (Constant)
5.953
1.438
.414 .700
P.UP.Usaha ..097 .017 .945 55.787 . .004 .945 .945 .945
1.000
1 1 .000
Sumber : Hasil regresi (diolah Oktober 2012)
Hasil tabel 5 (lima) diperoleh persamaan akhir estimasi yaitu sebagai
berikut :
Y= 5.953+ 0.097X
Arti dari persamaan di atas adalah :
1. Konstanta
Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa nilai konstanta sebesar Rp 5.953. Nilai
tersebut menyatakan bahwa pendapatan tenaga kerja yang bekerja di paving blok di
Kabupaten Aceh Barat tanpa dipengaruhi oleh penghasilan usaha adalah sebesar Rp
5.953.
2. Koefisien Regresi X (penghasilan usaha)
Persamaan di atas dapat dilihat bahwa nilai X sebesar Rp 0.097, hal ini menyatakan
apabila terjadi perubahan sebesar 1% terhadap variabel pendapatan tenaga kerja yang
bekerja di paving blok di Kabupaten Aceh Barat maka akan berpengaruh terhadap
penghasilan usaha sebesar Rp 1,09.
4.3.2. Uji t Dari tabel koefisien, pengujian secara partial dengan uji-t pada jumlah
kepercayaan 95% dengan α = 0,05 yaitu bahwa pendapatan tenaga kerja
diperoleh t-hit sebesar 5,787 lebih besar dari t-tabel sebesar 2,353. Artinya secara
keseluruhan penghasilan usaha berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan
tenaga kerja paving blok di Kabupaten Aceh Barat.
Dari pembahasan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa penghasilan usaha
berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan tenaga kerja paving blok di
Kabupaten Aceh Barat.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada usaha industri
paving blok di Kabupaten PAceh Barat berdasarkan penelitian jumlah
penghasilan usaha industri paving blok di Kabupaten Aceh Barat dari tahun
2007-2012 rata-rata adalah sebesar Rp 8.3484 dan rata-rata jumlah pendapatan
tenaga kerja yang bekerja pada usaha industri paving blok di Kabupaten Aceh
Barat adalah sebesar Rp 8.7334. Menurut hasil pembuktian yang telah dilakukan
dengan menggunakan komputer SPSS secara persial variabel penghasilan usaha
terdapat pengaruh yang nyata terhadap pendapatan tenaga kerja industri paving
blok di Kabupaten Aceh Barat.
5.2. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis
menyarankan kepada pengusaha-pengusaha industri paving blok agar mampu
memperluas usaha yang telah dimilikinya, sehingga mampu menyerap tenaga
kerja dari masyarakat sekitar lebih banyak lagi serta dapat memproduksi paving
blok sesuai keinginan masyarakat dan pasar, serta mampu memproduksi paving
blok yang berkualitas untuk pembangunan Kabupaten Aceh Barat, sehingga bisa
menghadapi persaingan pada saat ini dan masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Taufiq. 2005. Dinamika Pemasaran. PT. Raja Grafindo Perkasa. Jakarta.
Badan Pusat Statistik. Aceh dalam angka. 2012. Kabupaten Aceh Barat.
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Edisi Kedua. PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Hasibuan, Nurimanjasah. 1993. Ekonomi Industri: Persaingan Monopoli dan
Regulasi. LP3ES. Jakarta. Kuncoro, Mudrajad, 2007. Ekonomika Industri Indonesia Menuju Negara Industri
Baru 2030. Edisi Kesatu, CV. Andi Offset, Yogyakarta. Nurba, Diswandi, et. Al, 2010. Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir.
Universitas Teuku Umar. Meulaboh. Rosyidi, Suherman. 2003. Pengantar Teori Ekonomi. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta. Sukirno, Sadono. 2005. Teori Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi Kesatu. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta. _____.2008. Teori Pengantar Ekonomi Makro. Edisi Ketiga. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta. Samuelson, A.Paul & Nordhaus, wiliam D. 2003. Mikro Ekonomi. Edisi Empat
Belas. Erlangga. Jakarta. Soekartawi. 1994. Teori Ekonomi Produksi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Usman, Husaini & Akbar, Setiadi P. 2006. Pengantar statistika. Edisi Kedua. PT.
Bumi Aksara. Yogjakarta. http://konstruksirsps.com/paving-blok. Klasifikasi Paving Blok dan Standar Mutu.
Diakses 17 Juli 2012. http://www.google.co.id. Pengertian Paving Blok diakses 20 Juni 2012. http://www.dikti.depdiknas.go.id. Metode Pembuatan Paving Blok diakses 28 mei
2012.
Lampiran 1 : Data input Jumlah Pendapatan Tenaga Kerja dan Penghasilan Industri Paving Blok di Kabupaten Aceh Barat Tahun 2007-2012.
No Tahun Pendapatan Tenaga Kerja Penghasilan Industri 1 2007 108.771.428 972.000.000 2 2008 97.500.000 874.000.000 3 2009 97.740.000 1.004.400.000 4 2010 95.825.554 972.000.000 5 2011 62.123.428 641.520.000 6 2012 62.043.428 544.320.000
Sumber : UD. Batu Alam, UD. Batu Jaya, UD. Seni Alam, UD. Sinar Alam di Kabupaten Aceh Barat ( data diolah Oktober 2012).
Lampiran 2 : Hasil regresi
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
P.Masy 9.2392E7 1.76844E7 5
P.Usaha 8.9294E8 1.48716E8 5
Correlations
P.Masy P.Usaha
Pearson Correlation P.Masy 1.000 .920
P.Usaha .920 1.000
Sig. (1-tailed) P.Masy . .013
P.Usaha .013 .
N P.Masy 5 5
P.Usaha 5 5
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 P.Usahaa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: P.Masy
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .920a .847 .796 7.99505E6
a. Predictors: (Constant), P.Usaha
b. Dependent Variable: P.Masy
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.059E15 1 1.059E15 16.570 .027a
Residual 1.918E14 3 6.392E13
Total 1.251E15 4
a. Predictors: (Constant), P.Usaha
b. Dependent Variable: P.Masy
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Zero-
order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) -
5.315E6 2.427E7
-.219 .841
P.Usaha .109 .027 .920 4.071 .027 .920 .920 .920 1.000 1.000
a. Dependent Variable: P.Masy
Coefficient Correlationsa
Model P.Usaha
1 Correlations P.Usaha 1.000
Covariances P.Usaha .001
a. Dependent Variable: P.Masy
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) P.Usaha
1 1 1.989 1.000 .01 .01
2 .011 13.500 .99 .99
a. Dependent Variable: P.Masy
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 6.4881E7 1.0459E8 9.2392E7 1.62726E7 5
Residual -6.84771E6 7.72896E6 .00000 6.92392E6 5
Std. Predicted Value -1.691 .749 .000 1.000 5
Std. Residual -.856 .967 .000 .866 5
a. Dependent Variable: P.Masy