perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN,
LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 - 2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Oleh:
INDRIA PALUPI N.
F 1 2 0 8 5 2 8
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN,
LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 - 2009
Oleh:
Indria Palupi Nurlitawati
F1208528
Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian studi empiris yang
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal.
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 sampai tahun 2009. Sampel yang
diambil adalah Perusahaan Manufaktur dalam sektor industri dasar dan kimia,
sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi dan seluruh perusahaan
manufaktur. Perusahaan tersebut memiliki data lengkap dan melaporkan laporan
keuangan per 31 Desmber tahun 2007 - 2009. Metode Analisis data dalam
penelitian ini analisis yang digunakan adalah Uji Asumsi Klasik dan Analisis
Regresi Linier Berganda.
Pada sampel Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan
Kimia variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 32% Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 68% dipengaruhi oleh
faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima
variabel tersebut berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur
dalam sektor Industri Dasar dan Kimia. Sedangkan secara parsial kelima variabel
tersebut tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal perusahaan Manufaktur
dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2007-2009.
Pada sampel Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri
variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 49,6% Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 50,4% dipengaruhi oleh faktor lain
di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima variabel
tersebut tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur
dalam Sektor Aneka Industri. Secara parsial hanya variabel Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur
dalam Sektor Aneka Industri. Sedangkan Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR,
dan Struktur Aktiva tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2007-2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
Pada sampel Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang
Konsumsi variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 37,6% Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 62,4% dipengaruhi oleh
faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima
variabel tersebut berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur
dalam Sektor Industri Barang Konsumsi. Secara parsial variabel ROA dan
Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif dan positif terhadap
Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi.
Sedangkan Variabel Ukuran Perusahaan, CR, dan Struktur Aktiva tidak
berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-
2009.
Pada sampel Seluruh Perusahaan Manufaktur variabel ROA, Ukuran
Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat
menjelaskan 34,2% Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar
65,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan
(bersama-sama) kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap Struktur Modal
Seluruh Perusahaan Manufaktur. Secara parsial variabel Struktur Aktiva dan
Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif dan positif terhadap
Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Sedangkan Variabel ROA,
Ukuran Perusahaan, dan CR tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.
Kata Kunci : Profitabilitas (ROA), Ukuran Perusahaan, Likuiditas(CR),
Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dan Stuktur
Modal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan Judul :
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN,
LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 - 2009
Surakarta, 18 Maret 2011
Disetujui dan diterima oleh
Dosen Pembimbing
Drs. Harmadi, MM
NIP. 19580513 198403 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah disetujui dan diterima baik oleh Tim Penguji Skripsi
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna
melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen.
Surakarta, 14 April 2011
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang Tanda Tangan
1. Drs. Sunarjanto, MM. Sebagai Ketua ............................
NIP. 19560327 198503 1 004
2. Muh. Juan Suamtoro, SE, M.Si Sebagai Sekretaris ............................
NIP. 19760613 200812 1 001
3. Drs. Harmadi, MM. Sebagai Pembimbing .............................
NIP. 19580513 198403 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
HALAMAN MOTTO
Tugas kita bukanlah untuk berhasil.
Tugas kita adalah untuk mencoba.
Karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil. (Mario Teguh)
Orang sukses adalah orang yang membentuk kebiasaan mengerjakan sesuatu
yang tak ingin dikerjakan orang gagal. (Donald Riggs)
Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. (QS. Al Insyiroh:6)
Teman sejati mengerti ketika kamu berkata ‘aku lupa’
Dan menunggu selamanya ketika kamu berkata ‘tunggu sebentar’
Tetap tinggal ketika kamu berkata ‘tinggalkan aku sendiri’
Teman sejati membuka pintu meskipun kamu belum mengetuk dan berkata
‘bolehkah saya masuk?’ (Fatila El Silasavy)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Hasil karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:
• Papi dan ibuku tercinta yang telah memberi kasih sayang, doa
dan perhatian.
• Kakak dan adikku yang selalu terus memberikan doa dan
semangat yang amat berarti.
• Almamater yang aku banggakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, karena hanya atas ridho dan rahmat-Nya
penulisan skripsi dengan judul ” Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Peusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
Terhadap Stuktur Modal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009)” dapat terselesaikan dengan
baik.
Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa
bantuan, bimbingan, serta kerjasama yang baik dari berbagai pihak tidak dapat
mewujudkan skripsi ini. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang setulusnya kepada :
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dra. Endang Suhari, M.Si, dan Drs. Wiyono, MM., serta Reza Rahardian,
SE, M.Si, Selaku Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Harmadi, MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
banyak masukan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Drs. Sunarjanto, MM selaku ketua penguji skripsi yang telah memberikan
banyak masukan kepada penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
5. Muh. Juan Suamtoro, SE, M.Si selaku dosen anggota penguji skripsi yang
telah memberikan banyak masukan kepada penulis.
6. Seluruh Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah mendidik dengan ilmu dan pengetahuan, serta
berbagi pengalaman hidupnya.
7. Papi dan Ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang, dukungannya
kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Beserta kakak dan adikku
yang telah memberi dorongan bagi penulis untuk mengerjakan skripsi ini.
8. Teman-teman manajemen angkatan 2008, Sekar, Sintia, Kurnia, Ery dan
teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
9. Teman-temanku Candra, Tania, Pipit, Yunita dan teman-teman kos Wisma
Anif, lily, Nduty, Mimy, Heni, Ulfa yang telah mendukung penulis.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini karena
keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kekurangan
tersebut dan penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak yang membaca skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan semua pembaca.
Surakarta, Maret 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. ...... i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v
HALAMAN MOTTO ................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 9
2.1. Pengertian Perusahaan ............................................................. 9
2.2. Modal ....................................................................................... 10
2.2.1 pengertian Modal ............................................................ 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
2.2.2 Jenis-jenis Modal ........................................................... 11
2.3. Struktur Modal ........................................................................ 16
2.3.1. Pengertian Struktur Modal ................................................. 16
2.3.2. Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ..................... 16
2.4. Analisis Laporan Keuangan ..................................................... 20
2.4.1. Pengertian Laporan Keuangan ........................................ 20
2.4.2. Pihak-pihak yang Berkepentingan dalam Laporan
Keuangan. ........................................................................ 21
2.4.3. Pengertian Analisis Laporan Keuanggan......................... 22
2.5. Penelitian Terdahulu ................................................................ 23
2.6. Kerangka Pemikiran ................................................................. 26
2.7. Hipotesis ................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 31
3.1. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 31
3.2. Populasi dan Sampel .................................................................... 31
3.2.1 Populasi .......................................................................... 31
3.2.2 Sampel ............................................................................. 32
3.3. Definisi Operasional Variabel ...................................................... 33
3.3.1 Variabel Independen ........................................................ 33
3.3.2 Variabel Dependen ........................................................... 36
3.4. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 36
3.5. Sumber dan Jenis Data ................................................................. 36
3.6. Metode Analisis Data ................................................................... 37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
3.6.1 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 37
3.6.2 Regresi Berganda .............................................................. 39
3.6.3 Uji Hipotesis ..................................................................... 40
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................... 42
4.1 Deskripsi Data .......................................................................... 42
4.2 Analisis dan Pembahasan ......................................................... 46
4.2.1 Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Dasar dan
Kimia .............................................................................. 46
4.2.1.1 Uji Asumsi Klasik ............................................ 46
a. Normalitas .................................................... 46
b. Autokorelasi ................................................. 47
c. Heterokedastisitas ........................................ 48
d. Multikolinieritas .......................................... 49
4.2.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda .................... 50
4.2.1.3 Uji Hipotesis ..................................................... 52
a. Koefisien Determinasi ................................. 52
b. Uji-F .............................................................. 53
c. Uji-t .............................................................. 54
4.2.2 Perusahaan Manufaktur dalam sektor Aneka Industri .... 58
4.2.2.1 Uji Asumsi Klasik ............................................... 58
a. Normalitas..................................................... 58
b. Autokorelasi .................................................. 59
c. Heterokedastisitas ......................................... 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
d. Multikolinieritas ........................................... 61
4.2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda........................ 62
4.2.2.3 Uji Hipotesis ........................................................ 64
a. Koefisien Determinasi ................................. 64
b. Uji-F .............................................................. 65
c. Uji-t .............................................................. 66
4.2.3 Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Barang
Konsumsi ....................................................................... 70
4.2.3.1 Uji Asumsi Klasik .............................................. 70
a. Normalitas ...................................................... 70
b. Autokorelasi ................................................... 71
c. Heterokedastisitas ........................................... 72
d. Multikolinieritas ............................................. 73
4.2.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda ...................... 74
4.2.3.3 Uji Hipotesis ....................................................... 76
a. Koefisien Determinasi ................................... 76
b. Uji-F ............................................................... 77
c. Uji-t ................................................................ 78
4.2.4 Seluruh Perusahaan Manufaktur ..................................... 82
4.2.4.1 Uji Asumsi Klasik ................................................ 82
a. Normalitas ....................................................... 82
b. Autokorelasi .................................................... 83
c. Heterokedastisitas ............................................ 84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
d. Multikolinieritas .............................................. 85
4.2.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda ....................... 86
4.2.4.3 Uji Hipotesis ......................................................... 88
a. Koefisien Determinasi ................................... 88
b. Uji-F ............................................................... 89
c. Uji-t ................................................................ 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 94
5.1. Kesimpulan .................................................................................. 94
5.2. Implikasi ....................................................................................... 98
5.3. Keterbatasan ................................................................................. 100
5.4. Saran ............................................................................................. 100
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 101
LAMPIRAN .................................................................................................. 103
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Pemimikiran .................................................................. 28
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Sektor Industri Dasar dan Kimia ................. 48
Gambar 4.2 Grafik Scatterplot Sektor Aneka Industri .................................. 60
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sektor Industri Barang Konsumsi ............... 72
Gambar 4.4 Grafik Scatterplot Sektor Industri Barang Konsumsi ............... 84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel. 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 24
Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel ................................................................... 32
Tabel 4.1 Daftar Industri Dasar dan Kimia Perusahaan ............................ 43
Tabel 4.2 Daftar Aneka Industri ................................................................ 44
Tabel 4.3 Daftar Industri Barang Konsumsi ............................................. 45
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Sektor Industri Dasar dan Kimia. .......... 46
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Sektor Industri Dasar dan Kimia .......... 47
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas Sektor Industri Dasar dan Kimia ... 49
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Sektor Industri Dasar
dan Kimi .................................................................................... 50
Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinasi Sektor Industri Dasar dan Kimia 52
Tabel 4.9 Hasil Uji F Sektor Industri Dasar dan Kimia ........................... 53
Tabel 4.10 Hasil Uji-t Sektor Industri Dasar dan Kimia ............................. 54
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Sektor Aneka Industri ............................. 58
Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi Sektor Aneka Industri .......................... 59
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas Sektor Aneka Industri .................... 61
Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Sektor Aneka Industri 62
Tabel 4.15 Hasil Koefisien Determinasi Sektor Aneka Industri ................. .64
Tabel 4.16 Hasil Uji F Sektor Aneka Industri ........................................... 65
Tabel 4.17 Hasil Uji-t Sektor Aneka Industri ........................................... 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas Sektor Industri Barang Konsumsi ........... 70
Tabel 4.19 Hasil Uji Autokorelasi Sektor Industri Barang Konsumsi ........ 71
Tabel 4.20 Hasil Uji Multikolinieritas Sektor Industri Barang Konsumsi .. 73
Tabel 4.21 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Sektor Industri
Barang Konsumsi ...................................................................... 74
Tabel 4.22 Hasil Koefisien Determinasi Sektor Industri Barang
Konsumsi .................................................................................. 76
Tabel 4.23 Hasil Uji F Sektor Industri Barang Konsumsi ......................... 77
Tabel 4.24 Hasil Uji-t Sektor Industri Barang Konsumsi .......................... 78
Tabel 4.25 Hasil Uji Normalitas Seluruh Perusahaan Manufaktur ............ 82
Tabel 4.26 Hasil Uji Autokorelasi Seluruh Perusahaan Manufaktur .......... 83
Tabel 4.27 Hasil Uji Multikolinieritas Seluruh Perusahaan Manufaktur .... 85
Tabel 4.28 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Seluruh Perusahaan
manufaktur ................................................................................ 86
Tabel 4.29 Hasil Koefisien Determinasi Seluruh Perusahaan manufaktur . 88
Tabel 4.30 Hasil Uji F Seluruh Perusahaan manufaktur ............................ 89
Tabel 4.31 Hasil Uji-t Seluruh Perusahaan manufaktur ............................. 90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pernyataan
Lampiran 2 ROA Industri dasar dan Kimia 2007-2009
Lampiran 3 ROA Aneka Industri 2007-2009
Lampiran 4 ROA Industri Barang Konsumsi 2007-2009
Lampiran 5 ROA Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009
Lampiran 6 Ukuran Perusahaan Industri dasar dan Kimia 2007-2009
Lampiran 7 Ukuran Perusahaan Aneka Industri 2007-2009
Lampiran 8 Ukuran Perusahaan Industri Barang Konsumsi 2007-2009
Lampiran 9 Ukuran Perusahaan Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009
Lampiran 10 Curren Ratio Industri dasar dan Kimia 2007-2009
Lampiran 11 Curren Ratio Aneka Industri 2007-2009
Lampiran 12 Curren Ratio Industri Barang Konsumsi 2007-2009
Lampiran 13 Curren Ratio Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009
Lampiran14 Struktur Aktiva Industri dasar dan Kimia 2007-2009
Lampiran 15 Struktur Aktiva Aneka Industri 2007-2009
Lampiran 16 Struktur Aktiva Industri Barang Konsumsi 2007-2009
Lampiran 17 Struktur Aktiva Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009
Lampiran 18 Pertumbuhan Perusahaan Industri Dasar dan Kimia 2007-2009
Lampiran 19 Pertumbuhan Perusahaan Aneka Industri 2007-2009
Lampiran 20 Pertumbuhan Perusahaan Industri Barang Konsumsi 2007-2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
Lampiran 21 Pertumbuhan Perusahaan Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-
2009
Lampiran 22 Struktur modal Industri dasar dan Kimia 2007-2009
Lampiran 23 Struktur modal Aneka Industri 2007-2009
Lampiran 24 Struktur modal Industri Barang Konsumsi 2007-200
Lampiran 25 Struktur modal Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009
Lampiran 26 Uji Asumsi Klasik, Regresi,Hipotesis Industri dasar dan
Lampiran 27 Uji Asumsi Klasik, Regresi,Hipotesis Aneka Industri
Lampiran 28 Uji Asumsi Klasik, Regresi,Hipotesis Industri Barang Konsumsi
Lampiran 29 Uji Asumsi Klasik, Regresi,Hipotesis Seluruh Perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN,
LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 - 2009
Oleh:
Indria Palupi Nurlitawati
F1208528
Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian studi empiris yang
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal.
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 sampai tahun 2009. Sampel yang
diambil adalah Perusahaan Manufaktur dalam sektor industri dasar dan kimia,
sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi dan seluruh perusahaan
manufaktur. Perusahaan tersebut memiliki data lengkap dan melaporkan laporan
keuangan per 31 Desmber tahun 2007 - 2009. Metode Analisis data dalam
penelitian ini analisis yang digunakan adalah Uji Asumsi Klasik dan Analisis
Regresi Linier Berganda.
Pada sampel Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan
Kimia variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 32% Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 68% dipengaruhi oleh
faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima
variabel tersebut berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan manufaktur
dalam sektor Industri Dasar dan Kimia. Sedangkan secara parsial kelima variabel
tersebut tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal perusahaan Manufaktur
dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2007-2009.
Pada sampel Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri
variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 49,6% Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 50,4% dipengaruhi oleh faktor lain
di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima variabel
tersebut tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur
dalam Sektor Aneka Industri. Secara parsial hanya variabel Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur
dalam Sektor Aneka Industri. Sedangkan Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR,
dan Struktur Aktiva tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2007-2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pada sampel Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang
Konsumsi variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 37,6% Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 62,4% dipengaruhi oleh
faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan (bersama-sama) kelima
variabel tersebut berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur
dalam Sektor Industri Barang Konsumsi. Secara parsial variabel ROA dan
Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif dan positif terhadap
Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi.
Sedangkan Variabel Ukuran Perusahaan, CR, dan Struktur Aktiva tidak
berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-
2009.
Pada sampel Seluruh Perusahaan Manufaktur variabel ROA, Ukuran
Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dapat
menjelaskan 34,2% Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar
65,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti. Secara simultan
(bersama-sama) kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap Struktur Modal
Seluruh Perusahaan Manufaktur. Secara parsial variabel Struktur Aktiva dan
Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif dan positif terhadap
Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Sedangkan Variabel ROA,
Ukuran Perusahaan, dan CR tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.
Kata Kunci : Profitabilitas (ROA), Ukuran Perusahaan, Likuiditas(CR),
Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dan Stuktur
Modal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan globalisasi yang begitu besar dewasa ini
menimbulkan persaingan dalam dunia usaha yang sangat kompetitif. Sebagian
besar yang dilakukan perusahaan bertujuan memperoleh laba dan
meningkatkan nilai perusahaan. Namun, dalam menjalankan usahanya
perusahaan memerlukan modal yang merupakan bagian dari keseluruhan dalam
perusahaan. Modal tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan investasi,
memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari, dan sebagai penunjang
kelancaran operasi perusahaan sehingga dapat bertahan dan berkembang lebih
besar. Modal perusahaan itu dapat berasal dari 2 sumber yaitu modal sendiri
maupun modal asing. Modal sendiri atau equity merupakan modal yang berasal
dari setoran pemilik dan hasil operasi perusahaan itu sendiri. Sedangkan modal
asing adalah modal yang berasal dari pinjaman baik dari Bank, Lembaga
Keuangan, maupun dengan mengeluarkan surat hutang, dan atas penggunaanya
perusahaan harus harus memberikan kompensasi berupa bunga yang menjadi
beban tetap bagi perusahaan.
Salah satu keputusan yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam
kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan
pendanaan dan keputusan struktur modal yaitu suatu keputusan keuangan yang
berkaitan dengan komposisi hutang saham preferen dan saham biasa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
harus digunakan perusahaan, manajer harus mampu menghimpun dana yang
bersumber dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan secara efisien,
dalam arti keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan pendanaan
yang mampu meminimalisasikan biaya modal yang ditanggung perusahaan.
Biaya modal yang timbul dari keputusan pendanaan tersebut merupakan
konsekuensi yang secara langsung timbul dari keputusan yang dilakukan
manajer. Ketika manajer menggunakan hutang, jelas biaya modal yang timbul
sebesar bunga yang dibebankan oleh kreditur, sedangkan jika manajer
menggunakan dana internal atau dana sendiri akan timbul (opportunity cost)
dari dana atau modal sendiri yang digunakan. Keputusan pendanaan yang
dilakukan secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk
biaya modal yang tinggi, yang selanjutnya dapat berakibat pada profitabilitas
perusahaan.
Stuktur modal perusahaan akan berubah jika perusahaan tersebut
membiayai operasi perusahaan dengan modal asing khususnya dengan hutang
jangka panjang. Perubahan pada sruktur modal perusahaan tersebut biasanya
berpengaruh positif maupun negatif bagi pengelolaan keuangan perusahaan.
Oleh karena itu perusahaan harus cermat dalam menentukan sumber
pembelanjaan untuk mencukupi kebutuhan akan modal yang diperlukan.
Masalah sruktur modal merupakan masalah yang penting bagi setiap
perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek
langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Suatu perusahaan yang
mempunyai sruktur modal yang tidak baik yaitu mempunyai hutang yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
sangat besar akan memberikan beban yang berat kepada perusahaan yang
bersangkutan (Riyanto, 2001:296).
Keputusan yang diambil oleh manajer keungan mengenai penggunaan
modal harus efisien, khususnya dalam menjalankan fungsi keputusan
pendanaan harus mencari sumber-sumber alternatif dana untuk kemudian
dianalisis dalam kaitannya penggambilan keputusan investasi. Dengan
demikian manajer keuangan harus berhadapan dengan berbagai sumber
pendanaan perusahaan yaitu dengan menggunakan dana yang bersal dari
hutang ataupun menggunakan modal sendiri sehingga dapat diperoleh sumber
dana yang tepat dan efisien dan menciptakan struktur modal perusahaan yang
optimal atau struktur modal yang ditargetkan masing-masing perusahaan.
Seiring dengan meningkatnya minat serta pengetahuan masyarakat dibidang
pasar modal, terutama bagi investor yang berniat menanamkan modalnya atau
dalam melakukan investasi. Struktur modal telah menjadi salah satu faktor
pertimbangan yang cukup penting.
Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengruhi stktur modal
tersebut antara lain penelitian yang dilakukan oleh Arumsani (2007) meneliti
mengenai Market to book ratio , Firm Size, tangibility of Asset dan Firm
Profitability terhadap penggunaan Leverage Perusahaan Manufaktur di
Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah Variabel Market to book ratio dan
Variabel Tangibility of Asset secara parsial berpengaruh positif terhadap
Leverage Perusahaan. Sedangkan Variabel Firm Size secara parsial tidak
berpengaruh terhadap Leverage Perusahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Eriotis, Vasiliou dan Neokosmidi (2007) meneliti mengenai How firm
Characteristics affect Capital Stucture. Hasil dari penelitian ini membenarkan
hipotesisnya bahwa terdapat hubungan negatif antara rasio utang dengan
Growth Perusahaan, Liquidity, dan Interest coverage Ratio. Size muncul untuk
mempertahankan hubungan yang positif dan seseuai dengan Variabel Dummy
ada perbedaan dalam stuktur modal antara perusahaan dengan rasio utang lebih
besar dari 50% dan rasio utang lebih rendah dari 50%.
Purwoko (2009) meneliti mengenai Tangible Asset, Firme Size, Degree
of operating leverage, Sales Growth, profitability, Liquiditas. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan secara simultan Tangible asset, Firm Size , Degree
of Operating Leverage (DOL), Sales Growth (SG), Profitabilitas (NPM) dan
Liquiditas (CR) berpengruh secara signifikan terhadap Struktur Modal (DTA).
Ristianti (2009) meneliti mengenai Deviden Payout ratio, Kepemilikan
manajerial, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap keputusan
pendanaan. Hasil dari penelitian ini adalah Deviden Payout ratio dan
kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap keputusan pendanaan.
Variabel Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan.
Ukuran Perusahaan menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan
pendanaan.
Rustantok (2007) meneliti mengenai Struktur Aktiva, Tingkat
Pertumbuhan, Total Aktiva, Profitabilitas terhadap Struktur Modal. Hasil dari
penelitian ini adalah Variabel Struktur Aktiva dan Variabel Tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Pertumbuhan Total Aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur
Modal. Variabel Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Serrasqueiro dan Nunes (2005) meneliti mengenai Determinants Capital
structure pada perusahaan portugis. Hasil penelitian menunjukan Nondebt tax
shields dan Size berpengaruh signifikan positif terhadap debt. Profitability
berpengaruh signifikan negatif terhadap debt. Tangibility, Risk dan Growth
Opportuniy tidak berpengaruh signifikan terhadap debt.
Shah dan Khan (2007) meneliti mengenai Determinant Capital structure
perusahaan Non financial di Pakistan. Hasil Pengujian menunjukkan
Tangibility berpengaruh signifikan terhadap leverage. Size dan Volatility tidak
berpengaruh terhadap leverage. Profitability berpengaruh negatif terhadap
leverage.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa ada perbedaan hasil penelitian
antara peneliti yang satu dengan yang lain. Karena perbedaan tersebut maka
penulis tertarik untuk meneliti mengenai Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan terhadap
Sruktur Modal. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, untuk itu
penulis memberikan judul :
”ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN
PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, STRUKTUR AKTIVA DAN TINGKAT
PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STUKTUR MODAL”
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2007 - 2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
1.2. Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah yang telah diuraika diatas,
masalah yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva
dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Sruktur
Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan
Kimia?
2. Apakah Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva
dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Sruktur
Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri?
3. Apakah Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva
dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Sruktur
Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang
Konsumsi?
4. Apakah Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva
dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Sruktur
Modal pada Seluruh Perusahaan Manufaktur?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dengan melakukan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
terhadap Sruktur Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor
Industri Dasar dan Kimia.
2. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
terhadap Sruktur Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor
Aneka Industri.
3. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
terhadap Sruktur Modal pada Perusahaan Manufaktur dalam Sektor
Industri Barang Konsumsi.
4. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Likuiditas, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
terhadap Sruktur Modal pada Seluruh Perusahaan Manufaktur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pihak-pihak yang
membutuhkan antara lain :
1. Bagi perusahaan (emiten)
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi menggenai
beberapa variabel yang dapat mempengaruhi keputusan pendanaan
sehingga dapat membantu perusahaan dalam menetapkan keputusan
pendanaanya agar mencapai struktur pendanaan yang optimal.
2. Bagi Akademis dan Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan bukti empiris dan
gambaran mengenai beberapa variabel yang dapat mempengaruhi
keputusan pendanaan.
3. Bagi penelitian selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan dan
informasi tambahan agar penelitian selanjutnya dapat memperoleh hasil
yang lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-
sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan
masyarakat (Sumarni dan Soeprihanto,1998:5).
Perusahaan emiten yang tercatat di BEI diklasifikasikan ke dalam
sembilan sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEI
(www.idx.co.id). Kesembilan sektor tersebut adalah:
a. Sektor-sektor Primer (Ekstraktif)
■ Sektor 1 : Pertanian
■ Sektor 2 : Pertambangan
b. Sektor-sektor Sekunder (Industri Pengolahan / Manufaktur)
■ Sektor 3 : Industri Dasar dan Kimia
■ Sektor 4 : Aneka Industri
■ Sektor 5 : Industri Barang Konsumsi
c. Sektor-sektor Tersier (Industri Jasa / Non-manufaktur)
■ Sektor 6 : Properti dan Real Estate
■ Sektor 7 : Transportasi dan Infrastruktur
■ Sektor 8 : Keuangan
■ Sektor 9 : Perdagangan, Jasa dan Investasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
2.2. Modal
2.2.1. Pengertian Modal
Dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam
perusahan serta juga makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi
besar, maka faktor produksi modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi.
Sebenarnya masalah modal dalam perusahaan merupakan persoalan yang tak
akan berakhir , mengingat bahwa masalah modal itu mengandung begitu
banyak dan berbagai rupa aspek. Beberapa pengertian modal menurut beberapa
penulis dalam (Riyanto, 2001:17).
Litge dalam Riyanto mengartikan modal hanyalah dalam artian uang
(geldkapital).
Schwieldland dalam Riyanto memberikan pengertian modal dalam artian
yang lebih luas, di mana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang,
maupun dalam bentuk barang. Misalnya mesin, barang dagangan dan lain
sebagainya.
A Amonn, J. Von Komorzynsky dalam Riyanto yang memandang modal
sebagai kekuasaan menggunakan yang diharapkan atas barang-barang modal
yang belum digunakan.
Prof. Meij dalam Riyanto mengartikan modal sebagai ”kolektivitas dari
barang-barang modal” yang terdapat dalam neraca sebagai debit, sedangkan
yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah semua barang yang ada
dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk membentuk
pendapatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Prof, Polak dalam Riyanto mengartikan modal adalah kekuasaan untuk
menggunakan barang-barang modal. Dengan demikian Modal ialah terdapat di
neraca sebelah kredit. Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal
ialah barang-barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi
yang terdapat di neraca sebelah debit.
Prof. Bakker dalam Riyanto mengartikan modal sebagai barang-barang
baik yang berupa barang konkret yang masih ada dalam rumah tangga
perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debit, maupun beruapa daya beli
atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di sebelah kredit.
2.2.2. Jenis - jenis Modal
1. Modal Asing/Utang
Modal Asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja didalam perusahaan, dan bagi perusahaan
yang bersangkutan modal tersebut merupakan ”hutang”, yang pada
saatnya harus dibayar kembali (Riyanto, 2001:227). Modal asing atau
hutang ini dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a. Utang Jangka Pendek (Short-term debt)
Adalah modal asing yang jangka pengembaliannya paling lama
satu tahun. Sebagian besar utang jangka pendek terdiri dari kredit
perdagangan yaitu kredit yang diperlukan untuk menyelenggarakan
usahannya. Adapun jenis-jenis modal asing (utang atau kredit)
jangka pendek yang terutama adalah :
1. Rekening Koran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Kredit Rekening Koran adalah kredit yang diberikan oleh Bank
kepada perusahaan dengan batas plafond tertentu dimana
perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian
demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya, dan bunga yang
dibayar hanya untuk jumlah yang telah diambil saja.
2. Kredit dari Penjualan
Kredit Penjualan merupakan kredit perniagaan (trade-credit)
dan kredit ini teradi apabila penjualan produk dilakukan dengan
kredit. Apabila penjualan berarti bahwa penjualan baru
menerima pembayaran harga dari barang yang dijualnya
beberapa waktu kemudian setelah barang diserahkan.
3. Kredit dari Pembelian
Kredit Pembeliana adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan
sebagai pembelian kepada pemasok (supplier) dari bahan
mentahnya atau barang-barang lainnya.
4. Kredit Wesel
Kredit Wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan
”surat pengakuan utang” yang berisikan kesanggupan untuk
membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu (surat
Promes/Notes Payables), dan setelah ditanda-tangani surat
tersebut dapat dijual atau diuangkan ke Bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
b. Utang Jangka Menengah (Intermediate-term debt)
Modal asing yang jangka waktu atau umumnya adalah lebih dari
satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Bentuk-bentuk utama dari
kredit janka menenganh adalah :
1. Term Loan
Term Loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu
tahun dan kurang dari 10 tahun. Pada umumnya term loan
dibayar kembalai deangan angsuran tetap selama suatau periode
tertentu, misalkan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan,
setiap kuartal atau setiap tahun.
2. Leasing
Leasing adalah suatu alat atau cara untuk mendapatkan service
dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya adalah sama seperti
halnya kalau kita menjual obligasi untuk mendapatkan service
dan hak milik atas aktiva tersebut dan bedanya pada leasing
tidak disertai hak milik.
c. Utang Jangka Panjang (Long-term debt)
Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya adalah
panjang, umumnya lebih dari 10 tahun. Adapun jenis atau bentuk-
bentuk utama dari utang jangka panjang antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
1. Pinjaman Obligasi
Pinjaman Obligasi adalah pinjaman untuk jangka waktu
panjang, untuk debitur mengeluarkan surat pengakuan utang
yang mempunyai nominal tertentu.
2. Pinjaman dari Hipotik
Pinjman Hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana
pemberi uang (kreditur) diberi hak hipotik terhadap suatu
barang tidak bergerak, agar supaya pihak debitur tidak
memenuhi kewajibannya, barang itu dapat dijual dan dari hasil
penjualan tersebut dapat digunakan untuk untuk menutupi
tagihannya.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri pada dasrnya adalah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu
tertentu lamanya (Riyanto, 2001:240). Modal Sendiri terdiri dari :
a. Modal Saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam
suatu perusahaan yang bersangkutan, yang diterima dari hasil
penjualan sahamnya ”akan tetap tertanam” di dalam perusahaan
tersebut selama hidupnya. Meskipun bagi pemegang saham sendiri
itu bukanlah merupakan penanaman yang permanen, karena setiap
waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
1) Saham Biasa.
Para pemegang saham biasa akan mendapatkan deviden tiap
akhir tahun pembukuan apabila perusahaan mendapatkan
keuntungan, namun apabila perusahaan mengalami kerugian
maka para pemegang saham tidak akan mendapatkan deviden.
2) Saham Preferent.
Saham preferent merupakan saham yang disertai dengan
preferensi tertentu diatas saham biasa dalam hal pembagian
deviden dan pembagian kekayaan dalam pembubaran
perusahaan.
b. Cadangan
Cadangan dibentuk dari keuntungan yang diperoleh perusahaan
selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun yang berjalan.
Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri misalnya cadangan
ekspansi, cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian-
kejadian yang tidak diduga sebelumnya.
c. Laba ditahan
Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan yang sebagian
dibayarkan sebagai deviden dan sebagian lagi ditahan perusahaan.
Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai
penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan tersebut adalah
”keuntungan yang ditahan” (retained earning).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2.3. Struktur Modal
2.3.1. Pengertian Struktur Modal
Riyanto (2001:22) mendefinisikan Struktur Modal adalah sebagai
pertimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan
modal sendiri. Rumus perhitungan Struktur Modal adalah sbb:
2.3.2. Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara antara
modal asing dengan modal sendiri. Malah struktur modal merupakan masalah
yang penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal
akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansiil perusahaan. Struktur
modal suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor di mana faktor tersebut
antara lain (Riyanto. 2001:297).
1. Tingkat Bunga
Tingkat bunga akan mempengaruhi pemilihan jenis modal apa yang akan
ditarik, apakah perusahaan akan mengeluarkan saham atau obligasi.
2. Stabilitas dari Earning
Suatu perusahaan yang mempunyai earning yang stabil akan selalu dapat
memenuhi kewajiban finansiilnya sebagai akibat dari penggunaan modal
asing.
3. Susunan dari Aktiva
Perusahaan yang sebagian besar dari modalnya tertanam dalam aktiva tetap
akan mengutamakan kebutuhan modalnya dari modal permanen yaitu modal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
sendiri. Dan Perusahaan yang sebagian besar aktivitasnya sendiri dari
aktivitas lancar akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dananya dengan
utang jangka pendek.
4. Kadar Risiko dari Aktiva
Makin panjang jangka waktu penggunaan aktiva di dalam perusahaan,
makin besar resikonya.
5. Besarnya Jumlah Modal yang Dibutuhkan
Apabila jumlah modal yang dibutuhkan sangat besar, maka perusahaan
dapat mengeluarkan beberapa golongan securities secara bersama-sama
misalnya saham biasa, saham preferent dan obligasi. Bila perusahaan
membutuhkan dana yang tidak begitu besar cukup mengeluarkan satu
golongan securities saja misalnya saham biasa.
6. Keadaan Pasar Modal
Pada umumnya apabila gelombang meninggi para investor akan lebih
tertarik untuk menanamkan modalnya dalam saham. Berhubung dengan itu
maka perusahaan dalam rangka untuk menjual securities harus
menyesuaikan dengan keadaan pasar modal tersebut.
7. Sifat Manajemen
Seorang manajer yang bersifat optimis akan mempunyai keberanian untuk
menanggung resiko yang besar dan lebih berani membiayai pertumbuhan
penjualan dengan dana yang berasal dari utang. Sebaliknya seorang
manajer yang bersifat pesimis takut untuk menanggung resiko, akan lebih
suka menggunakan dana yang berasal dari sumber intern.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
8. Besarnya Suatu Perusahaan
Suatu perusahaan yang besar di mana sahamnya tersebar sangat luas, setiap
perluasan modal saham hanya akan mempunyai pengaruh yang kecil
terhadap kemungkinan hilangnya kontrol dari pihak dominan terhadap
perusahaan yang bersangkutan.
Faktor-faktor yang umumnya dipertimbangkan dalam mengambil
keputusan mengenai Struktur Modal menurut Brigham dan Houston (2006:42-
44) adalah :
1. Stabilitas Penjualan.
Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil lebih mudah memperoleh
pinjaman jika dibanding dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil.
2. Struktur Aktiva
Perusahaan yang mempunyai jenis aktiva sesuai untuk jaminan kredit akan
cenderung menggunakan banyak hutang karena kemudahan yang dimiliki.
3. Leverage Operasi
Jika hal-hal yang lain sama, perusahaan dengan leverage operasi yang lebih
kecil lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangan karena interaksi
leverage operasi dan keunggulanlah yang mempengaruhi penurunan
penjualan terhadap laba operasi dan arus kas bersih secara keseluruhan.
4. Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang pesat cenderung lebih
banyak menggunakan hutang atau mengandalkan modal eksternal dari pada
perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih lambat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
5. Profitabilitas
Perusahaan yang tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi
pengguanaan hutang yang relatif lebih kecil dengan tingkat pengembalian
yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar
pendanaan dengan dana internal.
6. Pajak
Bunga hutang adalah beban yang dapat dikurangkan untuk tujuan
perpajakan dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang
pada tarif pajak yang tinggi.
7. Pengendalian
Pengaruh akibat penerbitan surat-surat hutang vs saham terhadap posisi
pengendalian manajemen bisa mempengaruhi struktur modal.
8. Sikap Manajemen
Sikap manajemen yang lebih konservatif daripada manajemen lainya akan
menggunakan jumlah hutang yang lebih kecil dari rata-rata industri,
sementara untuk manajemen yang lainnya berlaku hal yang sebaliknya.
9. Sikap Pemberi Pinjaman dan Perusahaan Peneliti Kredibilitas
Meskipun manajer memiliki analisis tersendiri mengenai leverage yang
tepat bagi perusahaannya namun seringkali sikap pemberi pinjaman dan
perusahaan penilai kredibilitas sangat berpengaruh terhadap keputusan
struktur modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
10. Kondisi Pasar
Kondisi di pasar saham dan obligasi mengalami perubahan jangka panjang
dan jangka pendek yang mempunyai pengaruh penting terhadap struktur
modal perusahaan yang optimal.
11. Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi internal perusahaan juga berpengaruh terhadap struktur modal yang
ditargetkan.
12. Fleksibilitas Keuangan
Seorang manajer pendanaan yang cakap harus mampu menggunakan
berbagai alternatif dalam memutuskan struktur modal yang digunakan
perusahaan.
2.4. Analisis Laporan Keuangan
2.4.1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan Keuangan menurut Myer dalam Munawir (2004:5) adalah :
Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu
perusahaan. Kedua faktor itu adalah faktor neraca atau daftar posisi keuangan
dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah
menjadi kewajiban bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga
yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba ditahan).
2.4.2. Pihak-pihak yang Berkepentingan dalam Laporan Keuangan
1. Para pemilik perusahaan.
Para pemilik perusahaan mengunakan laporan keuangan untuk menilai
hasil-hasil yang telah dicapai dan untuk menilai kemungkinan hasil-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
hasil yang akan dicapai di masa yang akan datang sehingga bisa
menaksir bagian keuntungan yang akan diterima atau perkembangan
harga saham yang dimilikinya.
2. Manajer / Pemimpin Perusahaan.
Manajer / Pemimpin Perusahaan mengunakan laporan keuangan
sebagai alat pertanggung jawaban kepada pemilik perusahaan atas
kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.
3. Investor.
Investor mengguanakan laporan keuangan untuk mengetahui prospek
keuntungan di masa yang akan datang dan perkembangan perusahaan
selanjutnaya.
4. Kreditur dan Bankers.
Para Kreditur dan Bankers sebelum mengambil keputusan untuk
memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan perlu
mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan dari suatu perusahaan
yang bersangkutan. Posisi atau keadaan keuangan perusahaan peminta
kredit dapat diketahui melalui analisis laporan keuangan perusahaan
tersebut.
5. Shareholder (Pemegang Saham).
Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai
kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh
dan penambahan modal untuk busines plan sanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
6. Pelanggan.
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika mereka terlibat dalam
perjanjian jangka panjang dengan perusahaan.
7. Karyawan.
Karyawan tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka
melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam
memberiakan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
8. Masyarakat.
Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan
informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran
perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
9. Pemerintah.
Pemerintah menggunakan laporan keuangan untuk menentukan
besarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan.
2.4.3. Pengertian Analisis Laporan Keuanggan
Menganalisis Laporan Keuangan berarti menggali lebih banyak informasi
yang dikandung dalam suatu laporan keuanggan. Djarwanto (1984:51)
mendefinisikan laporan keuanggan sbb :
Analisis Laporan Keuangan meliputi penelaahhan tentang hubungan atau
kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil
usaha dan kemajuan perusahaan memuaskan atau tidak. Analisis dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk
mengetahui arah perkembangannya.
Menurut Brigham (2001:78) Analisis Laporan Keuangan mencakup :
1. Perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam
industri yang sama.
2. Evaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang
waktu.
2.5. Penelitian Terdahulu
Dalam penulisan proposal ini penulis ingin mengungkapkan hasil
penelitian sebelumnya sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam penulisan
penelitian ini. Dari beberapa penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang
berbeda-beda, antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Tahun Variabel Hasil
1.
Arumsani 2007 Meneliti Menenai
Market to book
ratio, Firm Size,
tangibiliti of Asset
dan Firm
Profitability
terhadap
penggunaan
Leverage
Perusahaan
Manufaktur di
Indonesia.
Hasil dari penelitian ini
adalah Variabel Market to
book ratio dan Variabel
Tangibility of Asset secara
parsial berpengaruh positif
terhadap Leverage
Perusahaan. Sedangkan
Variabel Firm Size secara
parsial tidak berpengaruh
terhadap Leverage
Perusahaan.
2. Eriotis,
Vasiliou
dan
Neokosmidi
2007 Meneliti
mengenai How
firm
Characteristics
affect Capital
Stucture : an
empirical study
Hasil dari penelitian ini
membenarkan
hipotesisnya bahwa
terdapat hubungan negatif
antara rasio utang dengan
Growth Perusahaan,
Liquidity, dan Interest
coverage Ratio. Size
muncul untuk
mempertahankan
hubungan yang positif dan
seseuai dengan Variabel
Dummy ada perbedaan
dalam stuktur modal
antara perusahaan dengan
rasio utang lebih besar dari
50% dan rasio utang lebih
rendah dari 50%.
3. Purwoko 2009 Meneliti
mengenai
Tangible Asset,
Firm Size, Degree
of operating
leverage, Sales
Growth,
profitability,
Liquiditas.
Secara simultan Tangible
asset, Firm Size , Degree
of Operating Leverage
(DOL), Sales Growth
(SG), Profitabilitas (NPM)
dan Liquiditas (CR)
berpengruh secara
signifikan terhadap
Struktur Modal(DTA).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Lanjutan Tabel Penelitian Terdahulu
4. Ristianti 2009 Meneliti
mengenai
Deviden Payout
ratio,
Kepemilikan
manajerial,
Profitabilitas dan
Ukuran
Perusahaan
terhadap
keputusan
pendanaan.
Hasil dari penelitian ini
adalah Deviden Payout
ratio dan kepemilikan
Manajerial tidak
berpengaruh terhadap
keputusan pendanaan.
Variabel Profitabilitas
berpengaruh negatif
terhadap keputusan
pendanaan. Ukuran Peru
sahaan menunjukkan
pengaruh positif terhadap
keputusan pendanaan.
5. Rustantok 2007 Meneliti
mengenai
Struktur Aktiva,
Tingkat
Pertumbuhan,
Total Aktiva,
Profitabilitas
terhadap struktur
Modal.
Variabel Struktur Aktiva
dan Variabel Tingkat
Pertumbuhan Total Aktiva
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
Struktur Modal. Variabel
Profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap
struktur modal.
6. Serrasqueiro
dan Nunes
2005 Meneliti
mengenai
Determinants
Capital structure
pada perusahaan
portugis.
Hasil penelitian
menunjukkan Non debt tax
shields dan Size
berpengaruh signifikan
positif terhadap debt.
Profitability berpengaruh
signifikan negatif terhadap
debt. Tangibility, Risk dan
Growth Opportuniti tidak
berpengaruh signifikan
terhadap debt.
7. Shah dan
Khan
2007 Meneliti
mengenai
Determinant
Capital structure
perusahaan Non
financial di
Pakistan.
Hasil Pengujian
menunjukkan Tangibility
berpengaruh significan
terhadap leverage. Size
dan Volatility tidak
berpengaruh terhadap
leverage. Profitability
berpengaruh negatif
terhadap leverage.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
2.6. Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran adalah tahapan-tahapan pokok berisi informasi
tentang objek yang diteliti untuk menganalisis data secara akurat dan kemudian
diinterpretasikan untuk dijadikan sebagai dasar dalam mengambil keputusan
agar keputusan yang diambil dapat lebih efektif.
Kerangka pemikiran ini membantu dalam menjelaskan hubungan antara
variabel independen terhadap variabel dependen yaitu Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Likuiditas, Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
terhadap Struktur Modal.
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi atas investasi atau
profitabilitasnya tinggi cenderung menggunakan hutang yang relatif kecil
karena laba ditahan yang tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian
besar kebutuhan pendanaanya (Brigham dan Weston, 2006:43). Dapat
dikatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur
modal.
Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal karena
perusahaan yang lebih besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman
dibanding perusahaan kecil. Perusahaan besar akan memiliki tingkat leverage
yang lebih besar dibanding perusahaan yang berukuran kecil.
Likuiditas dihitung dengan membandingkan Aktiva lancar dengan hutang
lancar, likuiditas yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar (likuiditas
tinggi dan risiko rendah), tetapi mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap
profitabilitas perusahaan Hanafi (2004:37). Semakin tinggi likuiditas maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
perusahaan semakin tidak produktif dan profitabilitasnya pun semakin
menurun. Apabila profitabilitas perusahaan semakin menurun maka perusahaan
akan menggunakan hutang untuk membiayai investasinya. Hal ini dapat
dikatakan bahwa Likuiditas mempunyai pengaruh positif terhadap struktur
modal.
Struktur Aktiva dihitung dengan membandingkan antara Aktiva lancar
dengan aktiva tetap. Bila struktur Aktivanya tinggi maka Aktiva tetap rendah,
dan itu berarti Hutangnya rendah juga. Semakin besar kemampuan perusahaan
untuk memberikan jaminan untuk memperoleh pinjaman, maka semakin besar
proporsi pinjaman dalam struktur modal, karena semakin mudah perusahaan
memperoleh kredit. Perusahaan yang mempunyai jenis aktiva sesuai untuk
jaminan kredit akan cenderung menggunakan banyak hutang karena
kemudahan yanag dimiliki (Brigham dan Weston, 2006:42). Jadi dapat
dikatakan bahwa Struktur Aktiva mempunyai pengaruh negatif terhadap
Struktur Modal.
Semakin cepat Tingkat Pertumbuhan Perusahaan semakin besar pula
kemungkinan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam pemenuhan
kebutuhan dananya. Perusahaan yang mempunyai Tingkat Pertumbuhan yinggi
cenderung menggunakan hutang lebih tinggi dibanding perusahaan yang
tingkat pertumbuhannya rendah. Hal ini dapat dikatakan bahwa Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Struktur Modal Perusahaan
manufaktur dalam sektor
Aneka Industri
Struktur Modal Perusahaan
manufaktur dalam sektor Industri
Dasar dan Kimia
Struktur Modal Perusahaan
manufaktur dalam sektor Industri
Barang Konsumsi
Memperhatikan variabel-variabel (baik independen maupun dependen)
yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka kerangka pemikiran yang
dikembangkan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Struktur Modal
Seluruh Perusahaan Manufaktur
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
Mengacu pada kerangka pemikiran di atas, hubungan antara Variabel
dalam penelitian ini bersifat kausal yaitu Variabel Independen dinyatakan
dalam X yang meliputi ROA, Ukuran Perusahaan, Curren Ratio, Struktur
Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan . Sedangka Variabel Dependen
dinyatakan dalam Y yaitu Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor
Industri Dasar dan Kimia, Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam
ROA (X1)
Ukuran Perusahaan (X2)
Curren Rasio (X3)
Struktur Aktiva (X4)
Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan (X5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
sektor Aneka Industri, Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor
Industri Barang Konsumsi, dan Struktur Modal Seluruh Perusahaan
Manufaktur.
2.7. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pernyataan dugaan yang logis mengenai
hubungan antara dua variabel yang diwujutkan dalam bentuk pernyataan yang
dapat diuji.
H1 : ROA (X1) berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur baik dalam sektor Industri Dasar dan Kimia, sektor Aneka
Industri, sektor Industri Barang Konsumsi, dan Struktur Modal
Seluruh Perusahaan Manufaktur.
H2 : Ukuran Perusahaan (X2) berpengaruh positif terhadap Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur baik dalam sektor Industri Dasar dan Kimia,
sektor Aneka Industri, sektor Industri Barang Konsumsi, dan Struktur
Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.
H3 : Curren Ratio (X3) berpengaruh positif terhadap Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur baik dalam sektor Industri Dasar dan Kimia,
sektor Aneka Industri, sektor Industri Barang Konsumsi, dan Struktur
Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.
H4 : Struktur Aktiva (X4) berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur baik dalam sektor Industri Dasar dan Kimia,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
sektor Aneka Industri, sektor Industri Barang Konsumsi, dan Struktur
Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.
H5 : Tingkat Pertumbuhan Perusahaan (X5) berpengaruh positif terhadap
Struktur Modal Perusahaan Manufaktur baik dalam sektor Industri
Dasar dan Kimia, sektor Aneka Industri, sektor Industri Barang
Konsumsi, dan Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian study empiris yang
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal.
Penelitian ini dilakukan untuk mengambil generalisasi dari pengamatan yang
tidak mendalam, dimana data yang diambil berasal dari data sekunder yang
diperoleh di BEI. Penelitian ini memberikan gambaran apakah ROA, Ukuran
Perusahaan, Curren Ratio, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan obyek yang diteliti dan terdiri dari
sejumlah individu, baik yang terbatas maupun tidak terbatas. Poulasi dapat
berupa subyek yang mempunyai kualitas (Sumarni dan Wahyuni 2005:69).
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 sampai tahun 2009.
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk
memperkirakan karakteristik populasi (Sumarni dan Wahyuni 2005:70).
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Purposive Sampling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
yaitu sampel yang sengaja ditentukan berdasarkan kriteria atau sistematis
tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti. Adapun kriteria ukuran sampel
adalah :
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun
2007 - 2009.
2. Perusahaan Manufaktur tersebut menyampaikan laporan keuangan per 31
Desember dalam periode penelitian 2007 - 2009.
3. Perusahaan Manufaktur tersebut memiliki data lengkap yang diperlukan
dalam penelitian periode penelitian 2007 - 2009.
Tabel 3.1
Proses Seleksi Sampel
Keterangan Jumlah
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2007-2009. 151
Perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangan per 31
Desember dan tidak memiliki data lengkap yang diperlukan dalam
periode 2007 – 2009. (45)
Perusahaan Manufaktur yang tidak memiliki data lengkap yang
diperlukan dalam periode 2007 - 2009. (43)
Jumlah Sampel yang digunakan 63
Sumber : www.idx.co.id
Berdasarkan kriteria pengambilan sampel tersebut, ahkirnya diperoleh
63 Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI sebagai sampel penelitian
ini, seperti ditampilkan tabel 3.1. Perusahan tersebut terdiri dari 23
Perusahaan dalam Sektor Industri dasar dan Kimia, 14 Perusahaan dalam
Sektor Aneka Industri dan 26 Perusahaan dalam Sektor Industri Barang
Konsumsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
3.3. Definisi Operasional Variabel
Kerlinger dalam Sumarni dan Wahyuni 2005:21 menyatakan bahwa
variabel adalah bentuk konsepsi atau sifat yang akan dipelajari. Variabel
penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu variabel pengaruh (Variabel
Independen) dan variabel terpengaruh (Variabel Dependen).
Dalam operasional merupakan penjabaran dari setiap variabel di dalam
indikator yang terperinci. Dalam penelitian ini variabel yang menjadi
pengamatan dan mempunyai indikator-indikator yang dapat dijabarkan sebagai
berikut:
3.3.1 Variabel Independen
1) Profitabilitas (X1)
Profitabilitas merupakan variabel independen yang diteliti pada
penelitian ini yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan profit dalam periode tertentu. Variabel ini diukur
dengan menggunakan proksi Return On Asset (ROA) yang
menggambarkan aset yang dimiliki perusahaan yang digunakan secara
efektif untuk menghasilkan laba. Perusahaan profitabel akan
mempunyai dana yang tersedia untuk investasinya sehingga akan
mengurangi penggunaan dana melalui hutang. Proksi ini dihitung
dengan menggunakan rumus seperti berikut Hanafi (2004:42).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
2) Ukuran Peruasahaan (X2)
Ukuran Perusahaan mencerminkan besar kecilnya perusahaan.
Perusahaan dengan ukuran lebih besar akan membutuhkan dana yang
lebih besar pula dibanding dengan perusahaan kecil. Proksi ukuran
perusahaan menggunakan natural log total asset karena variabel total
aktiva memiliki satuan angka paling besar dan berpotensi terjadinya
heterokedastisitas sehingga perlu ditransformasikan ke log natural.
Penggunaan proksi ini berdasarkan pertimbanggan bahwa total aktiva
relatif lebih stabil dibanding dengan nilai market capitalized dan
penjualan. Proksi ini dihitung dengan menggunakan rumus sbb :
3) Likuiditas (X3)
Likuiditas dihitung dengan membandingkan Aktiva lancar dengan
hutang lancar, likuiditas yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva
lancar (likuiditas tinggi dan risiko rendah), tetapi mempunyai pengaruh
yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan Hanafi (2004:37).
Semakin tinggi likuiditas maka perusahaan semakin tidak produktif
dan profitabilitasnya pun semakin menurun. Apabila profitabilitas
perusahaan semakin menurun maka perusahaan akan menggunakan
hutang untuk membiayai investasinya.
Rasio ini dihitung dengan rumus :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
4) Struktur Aktiva (X4)
Struktur Aktiva dihitung dengan membandingkan antara Aktiva lancar
dengan aktiva tetap. Bila struktur Aktivanya tinggi maka Aktiva tetap
rendah, dan itu berarti Hutangnya rendah juga. Semakin besar
kemampuan perusahaan untuk memberikan jaminan untuk
memperoleh pinjaman, maka semakin besar proporsi pinjaman dalam
struktur modal, karena semakin mudah perusahaan memperoleh kredit.
Perusahaan yang mempunyai jenis aktiva sesuai untuk jaminan kredit
akan cenderung menggunakan banyak hutang karena kemudahan
yanag dimiliki (Brigham dan Weston, 2006:42).
Rumusnya adalah :
5) Tingkat Pertumbuhan Perusahaan (X5)
Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dinyatakan dengan angka indeks
pertumbuhan yaitu alat ukur perubahan jumlah aktiva pada tiap-tiap
tahun yang bersangkutan berdasarkan tahun dasar.
Dimana :
I = Indeks pertumbuhan perusahaan
Pn = Jumlah aktiva pada tahun yang bersangkutan
P0 = Jumlah aktiva pada tahun dasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
3.3.2 Variabel Dependen
Dalam penelitian ini sebai Variabel Dependen adalah Struktur Modal yang
mencerminkan pertimbangan antara jumlah hutang jangka panjang dengan
besarnya modal sendiri Riyanto (2001:22)
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data merupakan keterangan atau informasi yang dapat menggambarkan
suatu keadaan. Seluruh data dalam penelitian ini adalah data sekunder, dengan
demikian metode pengumpulan data adalah dengan mengumpulkan data yang
dikumpulkan dari bebagai sumber antara lain data emiten yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia tahun 2007 - 2009, dari literatur, jurnal-jurnal dan
sumber lain yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian. Dokumentasi
adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara penulis mencari data yang
diperlukan yang meliputi arsip atau buku yang ada dengan struktur modal.
3.5. Sumber dan Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dipublikasikan oleh
pihak lain. Data sekunder adalah data yang diterbitkan oleh organisasi yang
bukan pengolahnya (Soeratno dan Arsyad, 2003:76). Data ini sudah tersedia
sebelumnya sehingga peneliti tidak perlu mengusahakan sendiri
pengumpulanya, dari data sekunder juga juga dipakai literatur–literatur di
perpustakaan yang ada hubunganya dengan masalah–masalah yang diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan
untuk menyusun teori sebagai hasil induksi dan pengantar terhadap fakta
(pengumpulan informasi).
3.6. Metode Analisis Data
Metode Analisis data merupakan suatu metode yang digunakan untuk
memproses hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan dalam
penelitian ini analisis yang digunakan adalah :
3.6.1 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Untuk
mengetahui data terdistribusi secara normal digunakan metode statistik
non-parametrik kolmogorov-smirnov (KS). Level of significant yang
digunakan adalah 0,05. Jika nilai signifikannya lebih besar dari 0,05
maka data terdistribusi normal (Ghozali, 2009:113).
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi
linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) Ghozali, 2009:79.
Salah satu uji yang dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya
autokorelasi adalah dengan metode statistik non-parametrik Run Test.
Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara
random atau tidak (sistematis). Level of significant yang digunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
adalah 0,05. Jika nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 itu berarti
tidak signifikan sehingga tidak terdapat autokorelasi atau lolos uji
autokorelasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heterokedastisitas dilakukan untuk mengetaui adanya gejala
data yang mempunyai varian yang konstan atau sama. Salah satu
metode yang dapat digunakan dalam pengujian ini adalah dengan
melihat pola gambar scaterplot antara nilai prediksi variabel dependen
yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scattplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu X adalah Ŷ (Y yang telah diprediksi ZPRED) dan sumbu Y
adalah residual atau SRESID (Ŷ-Y) (Ghozali, 2009: 37).
Dasar analisis :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heterokedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y seacara acak, maka tidak ada
heterokedastisitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
d. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar
variabel independen (Ghozali, 2009:25). Jika anatar variabel
independen X’s terjadi multikolinieritas sempurna, maka koefisien
variabel X tidak dapat ditemukan dan nilai standar error menjadi tak
terhingga. Jika multikolinieritas antar variabel X’s tidak sempurna
tetapi tinggi maka koefisien regresi X dapat ditentukan, tetapi memiliki
nilai standar error tinggi yang berarti nilai koefisien regresi tidak dapat
diestimasikan dengan tepat. Multikolinieritas dapat diukur dengan
variance inflation factor (VIF). VIF merupakan suatu jumlah yang
menunjukkan bahwa suatu variabel independen dapat dijelaskan oleh
variabel lainnya dalam persamaan regresi, atau dapat dikataka VIF
adalah 10, apabila nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikolinieritas.
3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi Linier Berganda ingin menguji pengaruh dua atau lebih
variabel independen terhadap satu variabel dependen (Ghozali, 2009:13).
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (ROA,
Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan) terhadap variabel terikat (Struktur Modal). Persamaannya
adalah :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + µ
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Dimana X1, X2, X3, X4, X5 adalah variabel ROA, Ukuran
Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan
Perusahaandan sedangkan Y adalah Struktur Modal.
Karena regresi yang digunakan adalah Model Regresi Double-Log,
yaitu baik variabel dependen maupun independen semuanya dirubah
dalam bentuk logaritma natural maka persamaannya menjadi :
LnStrukturModal = α + β1LnROA + β2LnUkuranPersh + β3LnCR +
β4LnTrukturAktv + β5LnPertumPersh + µ
Keterangan :
LnStruktur Modal = Log Struktur Modal
α = Konstanta
β1, β2, β3, β4, β5 = Koefisien Regresi
LnROA = Log ROA
LnUkuranPersh = Log Ukuran Perusahaan
LnCR = Log Current Ratio
LnStrukturAktv = Log Struktur Aktiva
LnTingkatPertum = Log Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
µ = Nilai Kesalahan
3.6.3 Uji Hipotesis
1. Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2009:15). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelasakan variasi variabel dependen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
amat terbatas. Menurt Gujarati dalam Ghozali, 2009:16 jika dalam uji
empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R
2
dianggap bernilai nol. Scara matematis jika nilai R2 = 1, maka
adjusted R2 = R
2 = 1, sedangkan jika nilai R
2 = 0, maka adjusted R
2 =
(1-k)/(n-k). Jika k>1, maka adjusted R2 akan bernilai negatif.
2. Pengujian Simultan (Uji – F)
Uji simultan dengan F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh
bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil
F-test menunjukan variabel dependen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel depende jika P-value lebih kecil dari
level of significant yang ditentukan, atau F dihitung lebih besar dari F-
tabel.
3. Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji – t)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh masing-
masing variabel independen secara parsial terhadap variabel
dependen, dengan asumsi variabel lainnya konstant. Jika P-value lebih
lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau t dihitung
lebih besar dari t-tabel berarti variabel independen secara parsial
berpengaruh terhadap variabel dependen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian study empiris yang
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal.
Penelitian ini dilakukan untuk mengambil generalisasi dari pengamatan yang
tidak mendalam, dimana data yang diambil berasal dari data sekunder yang
diperoleh di BEI. Penelitian ini memberikan gambaran apakah ROA, Ukuran
Perusahaan, Curren Ratio, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah Perusahaan
Manufaktur dalam sektor industri dasar dan kimia, aneka industri dan industri
barang konsumsi dan seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dari tahun 2007 - 2009. Berikut ini penulis sajikan daftar
perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Tabel 4.1
Daftar Industri Dasar dan Kimia Perusahaan
No Industri Dasar dan Kimia
1 Argha Karya Prima Ind Tbk
2 Arwana Citramulia Tbk
3 Berlina Tbk
4 Betonjaya Manunggal Tbk
5 Budi Acid Jaya Tbk
6 Citra Tubindo Tbk
7 Dynaplast Tbk
8 Ekadharma International Tbk
9 Fajar Surya Wisesa Tbk
10 Kageo Igar Jaya Tbk
11 JAPFA Comfeed Indonesia Tbk
12 Jaya Pari Steel Tbk
13 Lion Metal Works Tbk
14 Lionmesh Prima Tbk
15 Malindo Feedmill Tbk
16 Pelangi Indah Canindo Tbk
17 Sierad Produce Tbk
18 Holcim Indonesia Tbk
19 Semen Gresik (Persero) Tbk
20 Suparma Tbk
21 Indo Acidatama Tbk
22 Surya Toto Indonesia Tbk
23 Trias Sentosa Tbk
Sumber : www.idx.co.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Tabel 4.2
Daftar Aneka Industri
No Aneka Industri
1 Astra International Tbk
2 Astra Otoparts Tbk
3 Sepatu Bata Tbk
4 Indo Kordsa Tbk
5 Goodyear Indonesia
6 Sumi Indo Kabel Tbk
7 Indospring Tbk
8 Kabelindo Murni Tbk
9 Multi Prima Sejahtera Tbk
10 Nipress Tbk
11 Sat Nusapersada Tbk
12 Roda Vivatex Tbk
13 Ricky Putra Globalindo Tbk
14 Selamat Sempurna Tbk
Sumber : www.idx.co.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Tabel 4.3
Daftar Industri Barang Konsumsi
No Industri Barang Konsumsi
1 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
2 Aqua Golden Mississippi Tbk
3 Cahaya Kalbar Tbk
4 Delta Djakarta Tbk
5 Darya-Varia Laboratoria Tbk
6 HM Sampoerna Tbk
7 Indofarma Tbk
8 Indofood Sukses Makmur Tbk
9 Kimia Farma Tbk
10 Kedawung Setia Industrial Tbk
11 Kalbe Farma Tbk
12 Langgeng Makmur Industri Tbk
13 Merck Tbk
14 Multi Bintang Indonesia Tbk
15 Mustika Ratu Tbk
16 Mayora Indah Tbk
17 Prasidha Aneka Niaga Tbk
18 Pyridam Farma Tbk
19 Bentoel International Investama Tbk
20 Schering Plough Indonesia Tbk
21 Sekar Laut Tbk
22 Siantar Top Tbk
23 Mandom Indonesia Tbk
24 Tempo Scan Pacifi c Tbk
25 Ultra Jaya Milk Tbk
26 Unilever Indonesia Tbk
Sumber : www.idx.co.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
4.2 Analisa Data Dan Pembahasan
4.2.1 Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Dasar dan Kimia.
4.2.1.1 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Sektor Industri Dasar dan Kimia
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 23
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.00859336
Most Extreme Differences Absolute .133
Positive .107
Negative -.133
Kolmogorov-Smirnov Z .637
Asymp. Sig. (2-tailed) .812
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Besarnya nilai Kolmorov_Smirnov adalah 0,637 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,812 yang jauh di atas 0,05 yang berarti nilai residual
terdistribusi normal atau memenuhi asumsi klasik normalitas residual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
b. Uji Autokorelasi
Uji Autokerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode-t dengan
kesalahan pengganggu pada periode (t-1) atau sebelumnya.
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi Sektor Industri Dasar dan Kimia
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .02130
Cases < Test Value 11
Cases >= Test Value 12
Total Cases 23
Number of Runs 16
Z 1.292
Asymp. Sig. (2-tailed) .196
a. Median
Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa nilai signifikansi 0,196 >
0,05 atau tidak signifikan sehingga tidak terdapat autokorelasi atau lolos uji
autokorelasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
c. Ujian Heterokedastisitas
Gambar 4.1
Grafik Scatterplot Sektor Industri Dasar dan Kimia
Terlihat pada tampilan grafik scatterplot bahwa titik-titik menyebar
secara acak baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini
dapatdisimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
d. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinieritas Sektor Industri Dasar dan Kimia
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.310 6.997 .473 .642
LnROA -.061 .298 -.045 -.205 .840 .656 1.524
LnUkurPersh -.062 .232 -.062 -.269 .791 .589 1.697
LnCR -.378 .511 -.169 -.740 .470 .594 1.683
LnStrukturAktv -.781 .380 -.667 -2.058 .055 .295 3.395
LnPertumPersh .301 .293 .223 1.028 .318 .658 1.521
a. Dependent Variable: LnStukturModal
Hasil output SPSS diatas dapat diketahui bahwa masing-masing
variabel independen mempunyai nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance
lebih dari 0,1 maka dapat dinyatakan bahwa model tersebut terbebas dari
multikolinieritas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
4.2.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Proses perhitungan dalam analisis regresi linear berganda menggunakan
bantuan komputer program SPSS Versi 17 for Windows. Hasil analisis regresi
sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Sektor Industri Dasar dan Kimia
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.310 6.997 .473 .642
LnROA -.061 .298 -.045 -.205 .840
LnUkurPersh -.062 .232 -.062 -.269 .791
LnCR -.378 .511 -.169 -.740 .470
LnStrukturAktv -.781 .380 -.667 -2.058 .055
LnPertumPersh .301 .293 .223 1.028 .318
a. Dependent Variable: LnStukturModal
Hasil pengolahan komputer dapat diketahui persamaan koefisien regresi
linier berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut :
LnStrukturModal = 3,310 – 0.061LnROA – 0,062LnUkuranPersh -
0,378LnCR – 0,781LnTrukturAktv +
0,301LnPertumPersh + µ
Persamaan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
α = 3,310. Apabila variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva
dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dianggap konstan atau nol, maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Struktur Modal pada industri dasar kimia yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2007-2009 positif.
β1 = - 0,061. Variabel ROA memiliki koefisien regresi bertanda negatif
sebesar 0,061. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien
regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah) maka perubahan ROA
sebesar 1% akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,061 atau 6,1%.
β2 = - 0,062. Variabel Ukuran Perusahaan memiliki koefisien regresi
bertanda negatif sebesar 0,062. Hal ini mengandung arti bahwa apabila
nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah) maka
perubahan Ukuran Perusahaan sebesar 1% akan menurunkan Struktur
Modal sebesar 0,062 atau 6,2%.
β3 = - 0,378. Variabel CR memiliki koefisien regresi bertanda negatif
sebesar 0,378. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien
regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah) maka perubahan CR
sebesar 1% akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,378 atau
37,8%.
β4 = - 0,781. Variabel Struktur Aktiva memiliki koefisien regresi bertanda
negatif sebesar 0,781. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai
koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah) maka perubahan
struktur aktiva sebesar 1% akan menurunkan Struktur Modal sebesar
0,781 atau 78,1%.
β5 = 0,301. Variabel Tingkat Pertumbuhan Perusahaan memiliki koefisien
regresi bertanda positif sebesar 0,301. Hal ini mengandung arti bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah)
maka perubahan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan sebesar 1% akan
menaikkan struktur modal sebesar 0,301 atau 30,1%.
Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa variabel Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap
struktur modal pada industri dasar kimia yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2007-2009. Hal ini karena variabel tingkat pertumbuhan
mempunyai koefisien regresi yang paling tinggi yaitu sebesar 0,301.
4.2.1.3 Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan
atau pengaruh yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat yang
ditunjukkan dengan persentase. Hasil koefisien determinasi adalah sebagai
berikut
Tabel 4.8
Hasil Koefisien Determinasi Sektor Industri Dasar dan Kimia
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .689a .475 .320 1.14737
a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnCR, LnUkurPersh, LnROA,
LnStrukturAktv
b. Dependent Variable: LnStukturModal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Perhitungan program SPSS diperoleh nilai Adjusted R Square = 0,320
berarti variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan variabel Struktur Modal sebesar
32% terhadap struktur modal pada industri dasar kimia yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 68%
dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti.
b. Pengujian simultan (Uji-F)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel
bebas terhadap variabel terikat. Hasil uji F adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9
Hasil Uji F Sektor Industri Dasar dan Kimia
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 20.223 5 4.045 3.072 .037a
Residual 22.380 17 1.316
Total 42.603 22
a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnCR, LnUkurPersh, LnROA, LnStrukturAktv
b. Dependent Variable: LnStukturModal
Berdasar table uji F test diperoleh nilai F hitung sebesar 3,072 dengan
signifikansi 0,037. Oleh karena signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi ROA, Ukuran Perusahaan, CR,
Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan secara simultan
(bersama-sama) berpengaruh terhadap Struktur Modal dalam sektor Industri
Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
c. Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh masing-
masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen,
dengan asumsi variabel lainnya konstant.
Tabel 4.10
Hasil Uji-t Sektor Industri Dasar dan Kimia
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.310 6.997 .473 .642
LnROA -.061 .298 -.045 -.205 .840
LnUkurPersh -.062 .232 -.062 -.269 .791
LnCR -.378 .511 -.169 -.740 .470
LnStrukturAktv -.781 .380 -.667 -2.058 .055
LnPertumPersh .301 .293 .223 1.028 .318
a. Dependent Variable: LnStukturModal
1. H1 : ROA (X1) berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal
Perusahaam Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β1 = -0.061 dan P-value
variabel ROA yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar 0,840
lebih besar dari level of significant yang telah ditentukan 0,05. Hal ini
berarti H0 diterima dan H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
ROA tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaam
Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia. Hasil ini tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
mendukung penelitian dari Purwoko (2009), Ristianti (2009),
Rustantok (2007), Serasquero (2005), Shah dan Khan (2007), dimana
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ROA berpengaruh signifikan
negatif terhadap Struktur Modal.
2. H2 : Ukuran Perusahaan (X2) berpengaruh positif terhadap Struktur
Modal Perusahaam Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan
Kimia.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β2 = -0,062 dan P-value
variabel Ukuran Perusahaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah
sebesar 0,791 lebih besar dari level of significant yang telah
ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H2 ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh
terhadap Struktur Modal Perusahaam Manufaktur dalam Sektor
Industri Dasar dan Kimia. Hasil ini mendukung penelitian dari
Arumsani (2007), Shah dan Khan (2007) dimana hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan ditemukan hasil yang tidak
signifikan mempengaruhi Struktur Modal. Sehingga penelitian ini
tidak mendukung hasil penelitian dari Eriotis (2007), Purwoko (2009),
Ristianti (2009), Serasquero (2005), yang menunjukkan bahwa
Ukuran Perusahaan terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap
struktur modal.
3. H3 : Curren Ratio (X3) berpengaruh positif terhadap Struktur Modal
Perusahaam Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β3 = -0,378 dan P-value
variabel Curren Ratio yang diperoleh dari penelitian ini adalah
sebesar 0,470 lebih besar dari level of significant yang telah
ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H3 ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa Curren Ratio tidak berpengaruh terhadap
Struktur Modal Perusahaam Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar
dan Kimia. Hasil ini tidak mendukung penelitian dari Eriotis (2007)
dan Purwoko (2009) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
Curren Ratio berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal.
4. H4 : Struktur Aktiva (X4) berpengaruh negatif terhadap Struktur
Modal Perusahaam Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan
Kimia.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β4 = -0,781 dan P-value
variabel Struktur Aktiva yang diperoleh dari penelitian ini adalah
sebesar 0,055 lebih besar dari level of significant yang telah
ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H4 ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa Struktur Aktiva tidak berpengaruh terhadap
Struktur Modal Perusahaam Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar
dan Kimia. Hasil ini mendukung penelitian dari Rustantok (2007)
dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Struktur Aktiva
ditemukan hasil yang tidak signifikan mempengaruhi Struktur Modal.
Sehingga penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian dari
Arumsani (2007), dan Purwoko (2009), dimana hasil penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
mereka menunjukkan bahwa Struktur Aktiva berpengaruh signifikan
positif terhadap Struktur Modal.
5. H5 : Tingkat Pertumbuhan Perusahaan (X5) berpengaruh positif
terhadap Struktur Modal Perusahaam Manufaktur dalam Sektor
Industri Dasar dan Kimia
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β5 = 0,301 dan P-value
variabel Tingkat Pertumbuhan Perusahaan yang diperoleh dari
penelitian ini adalah sebesar 0,318 lebih kecil dari level of significant
yang telah ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H5 ditolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaam Manufaktur
dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia. Hasil ini mendukung
penelitian dari Serasquero (2005) dimana hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa Tingkat Pertumbuhan Perusahaan ditemukan
hasil yang tidak signifikan mempengaruhi Struktur Modal. Sehingga
penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian dari Purwoko (2009),
yang menunjukkan bahwa Tingkat Pertumbuhan Perusahaan terbukti
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
4.2.2 Perusahaan Manufaktur dalam sektor Aneka Industri.
4.2.2.1 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas Sektor Aneka Industri
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 14
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .67787450
Most Extreme Differences Absolute .129
Positive .129
Negative -.084
Kolmogorov-Smirnov Z .484
Asymp. Sig. (2-tailed) .973
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Besarnya nilai Kolmorov_Smirnov adalah 0,484 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,973 yang jauh di atas 0,05 yang berarti nilai residual
terdistribusi normal atau memenuhi asumsi klasik normalitas residual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
b. Uji Autokorelasi
Uji Autokerasi bertujuanuntuk menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode-t dengan
kesalahan pengganggu pada periode (t-1) atau sebelumnya.
Tabel 4.12
Hasil Uji Autokorelasi Sektor Aneka Industri
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.08097
Cases < Test Value 7
Cases >= Test Value 7
Total Cases 14
Number of Runs 11
Z 1.391
Asymp. Sig. (2-tailed) .164
a. Median
Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa nilai signifikansi 0,164 >
0,05 atau tidak signifikan sehingga tidak terdapat autokorelasi atau lolos uji
autokorelasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
c. Ujian Heterokedastisitas
Gambar 4.2
Grafik Scatterplot Sektor Aneka Industri
Terlihat pada tampilan grafik scatterplot bahwa titik-titik menyebar
secara acak baik di atas maupun di bawah angka nolpada sumbu Y. Hal ini
dapatdisimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
d. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolinieritas Sektor Aneka Industri
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -2.459 2.570 -.957 .367
LnROA .041 .228 .039 .181 .861 .819 1.220
LnUkuranPersh .097 .092 .254 1.054 .323 .670 1.492
LnCR -.106 .825 -.041 -.128 .901 .373 2.684
LnStrukturAktv -.409 .221 -.440 -1.852 .101 .688 1.453
LnPertumPersh .556 .223 .685 2.490 .038 .513 1.951
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
Hasil output SPSS diatas dapat diketahui bahwa masing-masing
variabel independen mempunyai nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance
lebih dari 0,1 maka dapat dinyatakan bahwa model tersebut terbebas dari
multikolinieritas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
4.2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Proses perhitungan dalam analisis regresi linear berganda menggunakan
bantuan komputer program SPSS Versi 17 for Windows. Hasil analisis regresi
sebagai berikut :
Tabel 4.14
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Sektor Aneka Industri
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.459 2.570 -.957 .367
LnROA .041 .228 .039 .181 .861
LnUkuranPersh .097 .092 .254 1.054 .323
LnCR -.106 .825 -.041 -.128 .901
LnStrukturAktv -.409 .221 -.440 -1.852 .101
LnPertumPersh .556 .223 .685 2.490 .038
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
Hasil pengolahan komputer dapat diketahui persamaan koefisien regresi
linier berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut :
LnStrukturModal = -2,459 + 0.041LnROA + 0,097LnUkuranPersh -
0,106LnCR – 0,409LnTrukturAktv +
0,556LnPertumPersh + µ
Persamaan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
α = -2.459. Apabila variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur
Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dianggap konstan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
nol, maka Struktur Modal pada industri dasar kimia yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009 negatif.
β1 = 0.041. Variabel ROA memiliki koefisien regresi bertanda positif
sebesar 0,041. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien
regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah) maka perubahan ROA
sebesar 1% akan menaikkan Struktur Modal sebesar 0,041 atau 4,1%.
β2 = -0,097. Variabel Ukuran Perusahaan memiliki koefisien regresi
bertanda negatif sebesar 0,097. Hal ini mengandung arti bahwa apabila
nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah) maka
perubahan Ukuran Perusahaan sebesar 1% akan menurunkan Struktur
Modal sebesar 0,097 atau 9,7%.
β3 = - 0,106. Variabel CR memiliki koefisien regresi bertanda negatif
sebesar 0,106. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien
regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah) maka perubahan CR
sebesar 1% akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,106 atau
10,6%.
β4 = - 0,409. Variabel Struktur Aktiva memiliki koefisien regresi bertanda
negatif sebesar 0,409. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai
koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah) maka perubahan
struktur aktiva sebesar 1% akan menurunkan Struktur Modal sebesar
0,409 atau 40,9%.
β5 = 0,556. Variabel Tingkat Pertumbuhan Perusahaan memiliki koefisien
regresi bertanda positif sebesar 0,556. Hal ini mengandung arti bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah)
maka perubahan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan sebesar 1% akan
menaikkan struktur modal sebesar 0,556 atau 55,6%.
Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa variabel Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap
struktur modal dalam sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2007-2009. Hal ini karena variabel tingkat pertumbuhan
mempunyai koefisien regresi yang paling tinggi yaitu sebesar 0,556.
4.2.2.3 Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan
atau pengaruh yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat yang
ditunjukkan dengan persentase. Hasil koefisien determinasi adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.15
Hasil Koefisien Determinasi Sektor Aneka Industri
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .831a .690 .496 .86412
a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnUkuranPersh, LnStrukturAktv,
LnROA, LnCR
b. Dependent Variable: LnStrukturModal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Perhitungan program SPSS diperoleh nilai Adjusted R Square = 0,496
berarti variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat
Pertumbuhan dapat menjelaskan variabel struktur modal sebesar 49,6%
terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Aneka Industri
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya
sebesar 50,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti.
b. Pengujian simultan (Uji-F)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel
bebas terhadap variabel terikat. Hasil uji F adalah sebagai berikut :
Tabel 4.16
Hasil Uji F Sektor Aneka Industri
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 13.280 5 2.656 3.557 .055a
Residual 5.974 8 .747
Total 19.254 13
a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnUkuranPersh, LnStrukturAktv, LnROA, LnCR
b. Dependent Variable: LnStrukturModal
Berdasar table uji F test diperoleh nilai F hitung sebesar 3,557 dengan
signifikansi 0,055. Oleh karena signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi ROA, Ukuran Perusahaan, CR,
Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan secara simultan
(bersama-sama) tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Manufaktur dalam sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2007-2009.
c. Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh masing-
masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen,
dengan asumsi variabel lainnya konstant.
Tabel 4.17
Hasil Uji-t Sektor Aneka Industri
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.459 2.570 -.957 .367
LnROA .041 .228 .039 .181 .861
LnUkuranPersh .097 .092 .254 1.054 .323
LnCR -.106 .825 -.041 -.128 .901
LnStrukturAktv -.409 .221 -.440 -1.852 .101
LnPertumPersh .556 .223 .685 2.490 .038
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
1. H1 : ROA (X1) berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur dalam sektor Aneka Industri.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β1 = 0,041 dan P-value
variabel ROA yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar 0,861
lebih besar dari level of significant yang telah ditentukan 0,05. Hal ini
berarti H0 diterima dan H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
ROA tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur dalam sektor Aneka Industri. Hasil ini tidak mendukung
penelitian dari Purwoko (2009), Ristianti (2009), Rustantok (2007),
Serasquero (2005), Shah dan Khan (2007), dimana hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa ROA berpengaruh signifikan negatif terhadap
Struktur Modal.
2. H2 : Ukuran Perusahaan (X2) berpengaruh positif terhadap Struktur
Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Aneka Industri.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β2 = 0,097 dan P-value
variabel Ukuran Perusahaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah
sebesar 0,323 lebih besar dari level of significant yang telah
ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H2 ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh
terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Aneka
Industri. Hasil ini mendukung penelitian dari Arumsani (2007), Shah
dan Khan (2007) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
Ukuran Perusahaan ditemukan hasil yang tidak signifikan
mempengaruhi Struktur Modal. Sehingga penelitian ini tidak
mendukung hasil penelitian dari Eriotis (2007), Purwoko (2009),
Ristianti (2009), Serasquero (2005), yang menunjukkan bahwa
Ukuran Perusahaan terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap
struktur modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
3. H3 : Curren Ratio (X3) berpengaruh positif terhadap Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur dalam sektor Aneka Industri.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β3 = -0,106 dan P-value
variabel Curren Ratio yang diperoleh dari penelitian ini adalah
sebesar 0,901 lebih besar dari level of significant yang telah
ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H3 ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa Curren Ratio tidak berpengaruh terhadap
Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Aneka Industri.
Hasil ini tidak mendukung penelitian dari Eriotis (2007) dan Purwoko
(2009) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Curren Ratio
berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal.
4. H4 : Struktur Aktiva (X4) berpengaruh negatif terhadap Struktur
Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Aneka Industri.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β4 = -0,409 dan P-value
variabel Struktur Aktiva yang diperoleh dari penelitian ini adalah
sebesar 0,101 lebih besar dari level of significant yang telah
ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H4 ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa Struktur Aktiva tidak berpengaruh terhadap
Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Aneka Industri.
Hasil ini mendukung penelitian dari Rustantok (2007) dimana hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa Struktur Aktiva ditemukan hasil
yang tidak signifikan mempengaruhi Struktur Modal. Sehingga
penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian dari Arumsani (2007),
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
dan Purwoko (2009), dimana hasil penelitian mereka menunjukkan
bahwa Struktur Aktiva berpengaruh signifikan positif terhadap
Struktur Modal.
5. H5 :Tingkat Pertumbuhan Perusahaan (X5) berpengaruh positif
terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Aneka
Industri.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β5 = 0,556 dan P-value
variabel Tingkat Pertumbuhan Perusahaan yang diperoleh dari
penelitian ini adalah sebesar 0,038 lebih kecil dari level of significant
yang telah ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan H5 diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur
dalam sektor Aneka Industri. Hasil ini tidak mendukung penelitian
dari Serasquero (2005) dimana hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa Tingkat Pertumbuhan Perusahaan ditemukan hasil yang tidak
signifikan mempengaruhi Struktur Modal. Sehingga penelitian ini
mendukung hasil penelitian dari Purwoko (2009), yang menunjukkan
bahwa Tingkat Pertumbuhan Perusahaan terbukti berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
4.2.3 Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Barang
Konsumsi.
4.2.3.1 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tabel 4.18
Hasil Uji Normalitas Sektor Industri Barang Konsumsi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 26
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .91969079
Most Extreme Differences Absolute .154
Positive .154
Negative -.087
Kolmogorov-Smirnov Z .787
Asymp. Sig. (2-tailed) .565
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Besarnya nilai Kolmorov_Smirnov adalah 0,787 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,565 yang jauh di atas 0,05 yang berarti nilai residual
terdistribusi normal atau memenuhi asumsi klasik normalitas residual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
b. Uji Autokorelasi
Uji Autokerasi bertujuanuntuk menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode-t dengan
kesalahan pengganggu pada periode (t-1) atau sebelumnya.
Tabel 4.19
Hasil Uji Autokorelasi Sektor Industri Barang Konsumsi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.23721
Cases < Test Value 13
Cases >= Test Value 13
Total Cases 26
Number of Runs 16
Z .600
Asymp. Sig. (2-tailed) .548
a. Median
Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa nilai signifikansi 0,548> 0,05
atau tidak signifikan sehingga tidak terdapat autokorelasi atau lolos uji
autokorelasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
c. Ujian Heterokedastisitas
Gambar 4.3
Grafik Scatterplot Sektor Industri Barang Konsumsi
Terlihat pada tampilan grafik scatterplot bahwa titik-titik menyebar
secara acak baik di atas maupun di bawah angka nolpada sumbu Y. Hal ini
dapatdisimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
d. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.20
Hasil Uji Multikolinieritas Sektor Industri Barang Konsumsi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -4.395 5.352 -.821 .421
LnROA -.632 .246 -.493 -2.564 .019 .674 1.485
LnUkuranPersh .122 .174 .130 .704 .489 .734 1.362
LnCR -.127 .342 -.073 -.372 .714 .646 1.548
LnStrukturAtv -.140 .321 -.075 -.436 .667 .851 1.175
LnPertumPersh .857 .288 .516 2.974 .008 .829 1.206
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
Hasil output SPSS diatas dapat diketahui bahwa masing-masing
variabel independen mempunyai nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance
lebih dari 0,1 maka dapat dinyatakan bahwa model tersebut terbebas dari
multikolinieritas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
4.2.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Proses perhitungan dalam analisis regresi linear berganda menggunakan
bantuan komputer program SPSS Versi 17 for Windows. Hasil analisis regresi
sebagai berikut :
Tabel 4.21
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Sektor Industri Barang Konsumsi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -4.395 5.352 -.821 .421
LnROA -.632 .246 -.493 -2.564 .019
LnUkuranPersh .122 .174 .130 .704 .489
LnCR -.127 .342 -.073 -.372 .714
LnStrukturAtv -.140 .321 -.075 -.436 .667
LnPertumPersh .857 .288 .516 2.974 .008
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
Hasil pengolahan komputer dapat diketahui persamaan koefisien regresi
linier berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut :
LnStrukturModal = -4,395 – 0.632LnROA + 0,122LnUkuranPersh -
0,127LnCR – 0,140LnTrukturAktv +
0,857LnPertumPersh + µ
Persamaan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
α = -4,395. Apabila variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur
Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dianggap konstan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
nol, maka Struktur Modal pada industri dasar kimia yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009 negatif.
β1 = - 0,632. Variabel ROA memiliki koefisien regresi bertanda negatif
sebesar 0,632. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien
regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah) maka perubahan ROA
sebesar 1% akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,632 atau
63,2%.
β2 = 0,122. Variabel Ukuran Perusahaan memiliki koefisien regresi
bertanda positif sebesar 0,122. Hal ini mengandung arti bahwa apabila
nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah) maka
perubahan Ukuran Perusahaan sebesar 1% akan menaikkan Struktur
Modal sebesar 0,122 atau 12,2%.
β3 = - 0,127. Variabel CR memiliki koefisien regresi bertanda negatif
sebesar 0,127. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien
regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah) maka perubahan CR
sebesar 1% akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,127 atau
12,7%.
β4 = - 0,140. Variabel Struktur Aktiva memiliki koefisien regresi bertanda
negatif sebesar 0,140. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai
koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah) maka perubahan
struktur aktiva sebesar 1% akan menurunkan Struktur Modal sebesar
0,140 atau 14%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
β5 = 0,857. Variabel Tingkat Pertumbuhan Perusahaan memiliki koefisien
regresi bertanda positif sebesar 0,857. Hal ini mengandung arti bahwa
apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah)
maka perubahan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan sebesar 1% akan
menaikkan struktur modal sebesar 0,857 atau 85,7%.
Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa variabel Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap
Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Barang
Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Hal ini
karena variabel tingkat pertumbuhan mempunyai koefisien regresi yang
paling tinggi yaitu sebesar 0,857.
4.2.3.3 Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan
atau pengaruh yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat yang
ditunjukkan dengan persentase. Hasil koefisien determinasi adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.22
Hasil Koefisien Determinasi Sektor Industri Barang Konsumsi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .708a .501 .376 1.02825
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnStrukturAtv, LnROA,
LnUkuranPersh, LnCR
b. Dependent Variable: LnStrukturModal
Perhitungan program SPSS diperoleh nilai Adjusted R Square = 0,376
berarti variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur dan tingkat
pertumbuhan dapat menjelaskan variabel struktur modal sebesar 37,6%
terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009,
sedangkan sisanya sebesar 62,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel
yang diteliti.
b. Pengujian simultan (Uji-F)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel
bebas terhadap variabel terikat. Hasil uji F adalah sebagai berikut :
Tabel 4.23
Hasil Uji F Sektor Industri Barang Konsumsi
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 21.244 5 4.249 4.019 .011a
Residual 21.146 20 1.057
Total 42.390 25
a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnStrukturAtv, LnROA, LnUkuranPersh, LnCR
b. Dependent Variable: LnStrukturModal
Berdasar table uji F test diperoleh nilai F hitung sebesar 4,019 dengan
signifikansi 0,011. Oleh karena signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi ROA, Ukuran Perusahaan, CR,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan secara simultan
(bersama-sama) berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur dalam sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2007-2009.
c. Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh masing-
masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen,
dengan asumsi variabel lainnya konstant.
Tabel 4.24
Hasil Uji-t Sektor Industri Barang Konsumsi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -4.395 5.352 -.821 .421
LnROA -.632 .246 -.493 -2.564 .019
LnUkuranPersh .122 .174 .130 .704 .489
LnCR -.127 .342 -.073 -.372 .714
LnStrukturAtv -.140 .321 -.075 -.436 .667
LnPertumPersh .857 .288 .516 2.974 .008
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
1. H1 : ROA (X1) berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Barang Konsumsi.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β1 = -0,632 dan P-value
variabel ROA yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar 0,019
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
lebih kecil dari level of significant yang telah ditentukan 0,05. Hal ini
berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
ROA berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur dalam sektor Industri Barang Konsumsi. Hasil ini
mendukung penelitian dari Purwoko (2009), Ristianti (2009),
Rustantok (2007), Serasquero (2005), Shah dan Khan (2007), dimana
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ROA berpengaruh signifikan
negatif terhadap Struktur Modal.
2. H2 : Ukuran Perusahaan (X2) berpengaruh positif terhadap Struktur
Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Barang
Konsumsi.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β2 = 0,122 dan P-value
variabel Ukuran Perusahaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah
sebesar 0,489 lebih besar dari level of significant yang telah
ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H2 ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh
terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor
Industri Barang Konsumsi. Hasil ini mendukung penelitian dari
Arumsani (2007), Shah dan Khan (2007) dimana hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan ditemukan hasil yang tidak
signifikan mempengaruhi Struktur Modal. Sehingga penelitian ini tidak
mendukung hasil penelitian dari Eriotis (2007), Purwoko (2009),
Ristianti (2009), Serasquero (2005), yang menunjukkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Ukuran Perusahaan terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap
struktur modal.
3. H3 : Curren Ratio (X3) berpengaruh positif terhadap Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Barang Konsumsi.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β3 = -0,127 dan P-value
variabel Curren Ratio yang diperoleh dari penelitian ini adalah
sebesar 0,714 lebih besar dari level of significant yang telah
ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H3 ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa Curren Ratio tidak berpengaruh terhadap
Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Barang
Konsumsi. Hasil ini tidak mendukung penelitian dari Eriotis (2007)
dan Purwoko (2009) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
Curren Ratio berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal.
4. H4 : Struktur Aktiva (X4) berpengaruh negatif terhadap Struktur
Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Barang
Konsumsi.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β4 = -0,140 dan P-value
variabel Struktur Aktiva yang diperoleh dari penelitian ini adalah
sebesar 0,667 lebih besar dari level of significant yang telah
ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H4 ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa Struktur Aktiva tidak berpengaruh terhadap
Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor Industri Barang
Konsumsi. Hasil ini mendukung penelitian dari Rustantok (2007)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Struktur Aktiva
ditemukan hasil yang tidak signifikan mempengaruhi Struktur Modal.
Sehingga penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian dari
Arumsani (2007), dan Purwoko (2009), dimana hasil penelitian
mereka menunjukkan bahwa Struktur Aktiva berpengaruh signifikan
positif terhadap Struktur Modal.
5. H5 :Tingkat Pertumbuhan Perusahaan (X5) berpengaruh positif
terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam sektor
Industri Barang Konsumsi.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β5 = 0,857 dan P-value
variabel Tingkat Pertumbuhan Perusahaan yang diperoleh dari
penelitian ini adalah sebesar 0,008 lebih kecil dari level of significant
yang telah ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan H5 diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur
dalam sektor Industri Barang Konsumsi. Hasil ini tidak mendukung
penelitian dari Serasquero (2005) dimana hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa Tingkat Pertumbuhan Perusahaan ditemukan
hasil yang tidak signifikan mempengaruhi Struktur Modal. Sehingga
penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Purwoko (2009), yang
menunjukkan bahwa Tingkat Pertumbuhan Perusahaan terbukti
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
4.2.4 Seluruh Perusahaan Manufaktur.
4.2.4.1 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tabel 4.25
Hasil Uji Normalitas Seluruh Perusahaan Manufaktur
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 63
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.03993679
Most Extreme Differences Absolute .073
Positive .073
Negative -.061
Kolmogorov-Smirnov Z .580
Asymp. Sig. (2-tailed) .889
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Besarnya nilai Kolmorov_Smirnov adalah 0,580 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,889 yang jauh di atas 0,05 yang berarti nilai residual
terdistribusi normal atau memenuhi asumsi klasik normalitas residual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
b. Uji Autokorelasi
Uji Autokerasi bertujuanuntuk menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode-t dengan
kesalahan pengganggu pada periode (t-1) atau sebelumnya.
Tabel 4.26
Hasil Uji Autokorelasi Seluruh Perusahaan Manufaktur
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.11709
Cases < Test Value 31
Cases >= Test Value 32
Total Cases 63
Number of Runs 28
Z -1.141
Asymp. Sig. (2-tailed) .254
a. Median
Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa nilai signifikansi 0,254 >
0,05 atau tidak signifikan sehingga tidak terdapat autokorelasi atau lolos uji
autokorelasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
c. Ujian Heterokedastisitas
Gambar 4.4
Grafik Scatterplot Sektor Industri Barang Konsumsi
Terlihat pada tampilan grafik scatterplot bahwa titik-titik menyebar
secara acak baik di atas maupun di bawah angka nolpada sumbu Y. Hal ini
dapatdisimpulkan bahwa tidak terjadiheterokedastisitaspada model regresi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
d. Uji Multikolinieritas
Tabel 4.27
Hasil Uji Multikolinieritas Seluruh Perusahaan Manufaktur
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -2.302 2.360 -.976 .333
LnROA -.259 .150 -.200 -1.732 .089 .791 1.264
LnUkuranPersh .094 .076 .134 1.246 .218 .912 1.097
LnCR -.377 .253 -.184 -1.492 .141 .699 1.431
LnStrukturAktv -.454 .162 -.350 -2.806 .007 .683 1.465
LnPertumPersh .384 .141 .304 2.717 .009 .848 1.179
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
Hasil output SPSS diatas dapat diketahui bahwa masing-masing
variabel independen mempunyai nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance
lebih dari 0,1 maka dapat dinyatakan bahwa model tersebut terbebas dari
multikolinieritas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
4.2.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Proses perhitungan dalam analisis regresi linear berganda menggunakan
bantuan komputer program SPSS Versi 17 for Windows. Hasil analisis regresi
sebagai berikut :
Tabel 4.28
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Seluruh Perusahaan manufaktur
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.302 2.360 -.976 .333
LnROA -.259 .150 -.200 -1.732 .089
LnUkuranPersh .094 .076 .134 1.246 .218
LnCR -.377 .253 -.184 -1.492 .141
LnStrukturAktv -.454 .162 -.350 -2.806 .007
LnPertumPersh .384 .141 .304 2.717 .009
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
Hasil pengolahan komputer dapat diketahui persamaan koefisien regresi
linier berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut :
LnStrukturModal = -2,302 – 0,259LnROA + 0,094LnUkuranPersh -
0,377LnCR – 0,454LnTrukturAktv +
0,384LnPertumPersh + µ
Persamaan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
α = - 2,302. Apabila variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur
Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan dianggap konstan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
nol, maka Struktur Modal pada industri dasar kimia yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009 negatif.
β1 = - 0,259. Variabel ROA memiliki koefisien regresi bertanda negatif
sebesar 0,259. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien
regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah) maka perubahan ROA
sebesar 1% akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,259 atau
25,9%.
β2 = 0,094. Variabel Ukuran Perusahaan memiliki koefisien regresi bertanda
positif sebesar 0,094. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai
koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah) maka perubahan
Ukuran Perusahaan sebesar 1% akan menaikkan Struktur Modal sebesar
0,094 atau 9,4%.
β3 = - 0,377. Variabel CR memiliki koefisien regresi bertanda negatif sebesar
0,377. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi
variabel lainnya tetap (tidak berubah) maka perubahan CR sebesar 1%
akan menurunkan Struktur Modal sebesar 0,377 atau 37,7%.
β4 = - 0,454. Variabel Struktur Aktiva memiliki koefisien regresi bertanda
negatif sebesar 0,454. Hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai
koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah) maka perubahan
struktur aktiva sebesar 1% akan menurunkan Struktur Modal sebesar
0,454 atau 45,4%.
β5 = 0,384. Variabel Tingkat Pertumbuhan Perusahaan memiliki koefisien
regresi bertanda positif sebesar 0,384. Hal ini mengandung arti bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap (tidak berubah)
maka perubahan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan sebesar 1% akan
menaikkan struktur modal sebesar 0,384 atau 38,4%.
Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa variabel Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap
struktur modal pada Seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2007-2009. Hal ini karena variabel tingkat pertumbuhan
mempunyai koefisien regresi yang paling tinggi yaitu sebesar 0,384.
4.2.4.3 Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan
atau pengaruh yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat yang
ditunjukkan dengan persentase. Hasil koefisien determinasi adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.29
Hasil Koefisien Determinasi Seluruh Perusahaan manufaktur
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .629a .395 .342 1.08459
a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnUkuranPersh, LnROA, LnCR,
LnStrukturAktv
b. Dependent Variable: LnStrukturModal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Perhitungan program SPSS diperoleh nilai Adjusted R Square = 0,342
berarti variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan tingkat
pertumbuhan dapat menjelaskan variabel struktur modal sebesar 34,2%
terhadap struktur modal pada seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 65,8%
dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti.
b. Pengujian simultan (Uji-F)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel
bebas terhadap variabel terikat. Hasil uji F adalah sebagai berikut :
Tabel 4.30
Hasil Uji F Seluruh Perusahaan manufaktur
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 43.868 5 8.774 7.458 .000a
Residual 67.051 57 1.176
Total 110.919 62
a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnUkuranPersh, LnROA, LnCR, LnStrukturAktv
b. Dependent Variable: LnStrukturModal
Berdasar table uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 7,458 dengan
signifikansi 0,000. Oleh karena signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi ROA, Ukuran Perusahaan, CR,
Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan secara simultan
(bersama-sama) berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
c. Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh masing-
masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen,
dengan asumsi variabel lainnya konstant.
Tabel 4.31
Hasil Uji-t Seluruh Perusahaan manufaktur
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.302 2.360 -.976 .333
LnROA -.259 .150 -.200 -1.732 .089
LnUkuranPersh .094 .076 .134 1.246 .218
LnCR -.377 .253 -.184 -1.492 .141
LnStrukturAktv -.454 .162 -.350 -2.806 .007
LnPertumPersh .384 .141 .304 2.717 .009
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
1. H1 : ROA (X1) berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal Seluruh
Perusahaan Manufaktur.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β1 = -0,259 dan P-value
variabel ROA yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar 0,089
lebih besar dari level of significant yang telah ditentukan 0,05. Hal ini
berarti H0 diterima dan H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
ROA tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan
Manufaktur. Hasil ini tidak mendukung penelitian dari Purwoko
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
(2009), Ristianti (2009), Rustantok (2007), Serasquero (2005), Shah
dan Khan (2007), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
ROA berpengaruh signifikan negatif terhadap Struktur Modal.
2. H2 : Ukuran Perusahaan (X2) berpengaruh positif terhadap Struktur
Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β2 = 0,094 dan P-value
variabel Ukuran Perusahaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah
sebesar 0,218 lebih besar dari level of significant yang telah
ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H2 ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh
terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Hasil ini
mendukung penelitian dari Arumsani (2007), Shah dan Khan (2007)
dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan
ditemukan hasil yang tidak signifikan mempengaruhi Struktur Modal.
Sehingga penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian dari Eriotis
(2007), Purwoko (2009), Ristianti (2009), Serasquero (2005), yang
menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan terbukti berpengaruh
signifikan positif terhadap struktur modal.
3. H3 : Curren Ratio (X3) berpengaruh positif terhadap Struktur Modal
Seluruh Perusahaan Manufaktur.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β3 = -0,377 dan P-value
variabel Curren Ratio yang diperoleh dari penelitian ini adalah
sebesar 0,141 lebih besar dari level of significant yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H3 ditolak sehingga
dapat disimpulkan bahwa Curren Ratio tidak berpengaruh terhadap
Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Hasil ini tidak
mendukung penelitian dari Eriotis (2007) dan Purwoko (2009) dimana
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Curren Ratio berpengaruh
signifikan terhadap Struktur Modal.
4. H4 : Struktur Aktiva (X4) berpengaruh negatif terhadap Struktur
Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β4 = -0,454 dan P-value
variabel Struktur Aktiva yang diperoleh dari penelitian ini adalah
sebesar 0,007 lebih besar dari level of significant yang telah
ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan H4 diterima sehingga
dapat disimpulkan bahwa Struktur Aktiva berpengaruh negatif
terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur. Penelitian
ini tidak mendukung hasil penelitian dari Rustantok (2007) dimana
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Struktur Aktiva ditemukan
hasil yang tidak signifikan mempengaruhi Struktur Modal. Dan
penelitian Arumsani (2007), maupun Purwoko (2009), dimana hasil
penelitian mereka menunjukkan bahwa Struktur Aktiva berpengaruh
signifikan positif terhadap Struktur Modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
5. H5 :Tingkat Pertumbuhan Perusahaan (X5) berpengaruh positif
terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur.
Hasil regresi dan uji hipotesis menunjukkan β5 = 0,384 dan P-value
variabel Tingkat Pertumbuhan Perusahaan yang diperoleh dari
penelitian ini adalah sebesar 0,009 lebih kecil dari level of significant
yang telah ditentukan 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan H5 diterima
sehingga dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
berpengaruh positif terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan
Manufaktur. Hasil ini tidak mendukung penelitian dari Serasquero
(2005) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan ditemukan hasil yang tidak signifikan
mempengaruhi Struktur Modal. Sehingga penelitian ini mendukung
hasil penelitian dari Purwoko (2009), yang menunjukkan bahwa
Tingkat Pertumbuhan Perusahaan terbukti berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, sehingga dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1 Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia
6. Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 32% Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Dasar dan Kimia yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya
sebesar 68% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti.
7. Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan secara simultan (bersama-sama) berpengaruh
terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri
Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-
2009.
8. Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva maupun
Tingkat Pertumbuhan Perusahaan secara parsial tidak berpengaruh
terhadap struktur modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri
Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-
2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
5.1.2 Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri
6. Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 49,6% Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar
50,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti.
7. Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan secara simultan (bersama-sama) tidak
berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam
Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2007-2009.
8. Variabel Tingkat Pertumbuhan Perusahaan secara parsial berpengaruh
positif terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor
Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-
2009. Sedangkan Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, dan Struktur
Aktiva tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur dalam Sektor Aneka Industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2007-2009. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal
sektor Aneka Industri karena, perusahaan yang memiliki tingkat
pertumbuhan yang pesat cenderung lebih banyak menggunakan hutang
atau mengandalkan modal eksternal dibandingkan perusahaan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih lambat karena perusahaan
dengan tingkat pertumbuhan tinggi cenderung lebih mudah memperoleh
kepercayaan dari para kreditur (Weston dan Brigham,2006:43).
5.1.3 Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi
1. Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 37,6% Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya
sebesar 62,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti.
2. Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan secara simultan (bersama-sama) berpengaruh
terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-
2009.
3. Variabel ROA dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan secara parsial
berpengaruh negatif dan positif terhadap Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur dalam Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Sedangkan Variabel Ukuran
Perusahaan, CR, dan Struktur Aktiva tidak berpengaruh terhadap
Struktur Modal Perusahaan Manufaktur dalam Sektor Industri Barang
Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Hal
ini berarti bahwa peruasahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
atau profitabilitasnya tinggi atas investasi cenderung menggunakan
hutang lebih kecil. Dengan tingkat pengembalian yang tinggi
memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar
pendanaanya dengan data internal (Brigham dan Weston,2006:43).
5.1.4 Seluruh Perusahaan manufaktur
1. Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan dapat menjelaskan 34,2% Struktur Modal
Seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2007-2009, sedangkan sisanya sebesar 65,8%
dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel yang diteliti.
2. Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan secara simultan (bersama-sama)
berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.
3. Variabel Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan secara
parsial berpengaruh negatif dan positif terhadap Struktur Modal Seluruh
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2007-2009. Sedangkan Variabel ROA, Ukuran Perusahaan, dan CR
tidak berpengaruh terhadap Struktur Modal Seluruh Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.
Struktur Aktiva berpengaruh negatif terhadap struktur modal karena
perbandingan aktiva lancar perusahaan lebih besar dari aktiva tetap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
yang dapat digunakan untuk jaminan kredit. Perusahaan yang
mempunyai jenis aktiva sesuai untuk jaminan kredit akan cenderung
menggunakan banyak hutang karena kemudahan yanag dimiliki
(Brigham dan Weston, 2006:42).
5.2 IMPLIKASI
Setelah diperoleh beberapa kesimpulan tentang penelitian di atas,
implikasi kebijakan yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini baik
kepada investor maupun perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Karena ROA berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal, maka
perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas asset (ROA)
sebaiknya menggunakan utang yang kecil. Karena dengan tingkat
pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagaian
besar kebutuhan pendanaanya dengan dana internal (Brigham dan
Weston,2006:43). Dengan hutang yang relatif kecil maka beban tetap
perusahaan berupa bunga menjadi rendah dan keuangan perusahaan
menjadi lebih sehat. Investor sebaiknya memperhatikan rasio ROA karena
dengan adanya informasi tersebut maka dapat dimanfaatkan untuk
mengambil keputusan yang tepat sehubungan dengan investasinya karena
pengembalian modal yang baik menjamin investor mendapatkan modalnya
kembali serta keuntungan yang diharapkan.
2. Struktur Aktiva berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal, sebaiknya
perusahaan mengurangi aktiva lancarnya , dan lebih menggunakannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
dalam bentuk investasi lain. Investor sebaiknya memperhatikan rasio
Struktur Aktiva karena dengan adanya informasi tersebut dapat
memeberikan jaminan pengembalian hutang.
3. Karena Tingkat Pertumbuhan Perusahaan mempunyai pengaruh yang
positif terhadap Struktur Modal. Maka sebaiknya manajemen perusahaan
perlu memperhatikan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, karena Tingkat
Pertumbuhan Perusahaan merupakan variabel yang paling dominan
mempengaruhi Struktur Modal. Perusahaan yang memiliki tingkat
pertumbuhan yang pesat cenderung lebih banyak menggunakan hutang
atau mengandalkan modal eksternal dibandingkan perusahaan yang
memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih lambat karena perusahaan
dengan tingkat pertumbuhan tinggi cenderung lebih mudah memperoleh
kepercayaan dari para kreditur (Weston dan Brigham,2006:43). Untuk
investor sebaiknya memperhatikan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
karena dengan adanya informasi tersebut maka dapat dimanfaatkan untuk
mengambil keputusan yang tepat sehubungan dengan investasinya karena
dengan pertumbuhan perusahaan yang tinggi menjamin aliran kas yang
lancar untuk kelancaran pembayaran hutang serta pengembalian modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
5.3 KETERBATASAN
Penelitian ini masih terdapat beberapa
keterbatasan, yaitu:
1. Periode pengamatan yang cukup pendek (2007 – 2009), sehingga ada
kemungkinan hasil penelitian tidak mencerminkan kenyataan yang
sesungguhnya.
2. Dalam pengamatan ini hanya menggunakan tiga tahun Laporan Keuangan
dan jumlah sampel terbatas hanya 63 perusahaan.
3. Disamping itu rasio keuangan perusahaan yang digunakan sebagai dasar
untuk memprediksi Struktur Modal hanya terbatas pada lima rasio, yaitu :
ROA, Ukuran Perusahaan, CR, Struktur Aktiva dan Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan.
5.4 SARAN
Berdasarkan simpulan diatas maka saran yang dapat diberikan antara lain
1. Perusahaan hendaknya memperhatikan sumber pembiayaan untuk
menjalankan usahanya karena hal tersebut mempengaruhi struktur modal.
2. Bagi investor sebaiknya melihat prospek dan kinerja perusahaan
manufaktur terlebih dahulu sebelum memutuskan menanamkan
modalnya.
3. Penelitan ini hanya terbatas pada kajian empiris tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi struktur modal perusahaan manufaktur di BEI, tetapi
belum sampai kepada pemecahan masalah tentang bagaimana dampak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
struktur modal itu sendiri, oleh karena itu kepada peneliti lain dapat
melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang dampak tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arumsani, Eswestri Norna. 2007. Pengaruh Market to book ratio, Firm Sise,
Tangibiliti of Assets, dan fimrm profitability terhadap penggunaan leverage
perusahaan Manuaktur di Indonesia. Skripsi S-1 tidak dipublikasikan.
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Brigham, E.F. dan Houston J.F. 2001. Manajemen Keuangan. Buku 1 edisi 8,
Jakarta: Erlangga.
Brigham, E.F. dan Houston J.F. 2006. Fundamentals of Financial Management,
Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 2 edisi 10, Jakarta: Salemba
Empat.
Djarwanto. 1984. Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Eriotis Nikolaos, Dimitrios Vasiliou and Zoe Ventoura-Neokosmidi. 2007. How
firm characteristics affect capital structure: an empirical study. Journal
Managerial Finance : Emerald Group Publishing Limited Vol. 33 No. 5 : pp.
321-331.
Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Munawir, S. 2004. Analisis Lapoan Keuangan. Edisi keempat. Yogyakarta :
LIBERTY.
Purwoko, Dwi Aris. 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal
Perusahaan MAnufaktur di BEI. Skripsi S-1 tidak dipublikasikan. Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Ristianti, Nita. 2009. Analisis pengaruh Deviden Payout Ratio, Kepemilikan
Manajerial, Profitabilitas, dan Ukuran prusahaan terhadap Keputusan
Pendanaan. Skripsi S-1 tidak dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4.
Yogyakarta : BPFE.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
Rustantok, Findo Brestaria. 2007. Analisis Pengaruh Struktur Aktiva, Tingkat
Pertumbuhan Total aktiva dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal (Studi
Kasus Pada Perusahaan Non Manufaktur yang terdaftar di BEJ Periode
1998-2002). Skripsi S-1 tidak dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.
Serrasquero, Zelia and Paulo Macas Nunes. 2005. Determinan of Capital
Structure : Comparison of Empirikal Evidence from the use of diverent
estimatots. International Journal of Applied Economic, 5, 14-29. Portugal.
Shah, Attaullah dan Safiullah Khan. 2007. Determinant capital Structure :
Evidencefrom pakistan panel Data. International Reviw of Bussines Reserch
Pape, Vo. 3, no 4, p 265-282
Soeratno dan Arsyad, Liincolin. Metodologi Penelitian untuk Ekonomi dan
Bisnis. Edisi Revisi. 2003. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Sumarti, Murti dan Soeprihanto, John.1998. Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar
Ekonomi Perusahaan). Yogyakarta: LIBERTY
Sumarni, Murti dan Wahyuni, Salamah. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta : ANDI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
Lampiran 2 ROA Industri dasar dan Kimia 2007-2009
No Industri Dasar dan Kimia Industri Dasar dan Kimia
Kode ROA
Perusahaa
n 2007 2008 2009
1 Argha Karya Prima Ind Tbk AKPI 0.015 0.041 0.060
2 Arwana Citramulia Tbk ARNA 0.069 0.074 0.078
3 Berlina Tbk BRNA 0.027 0.045 0.040
4 Betonjaya Manunggal Tbk BTON 0.189 0.295 0.135
5 Budi Acid Jaya Tbk BUDI 0.031 0.019 0.009
6 Citra Tubindo Tbk CTBN 1.000 0.103 0.071
7 Dynaplast Tbk DYNA 0.001 0.000 0.051
8
Ekadharma International
Tbk EKAD 0.050 0.033 0.100
9 Fajar Surya Wisesa Tbk FASW 0.032 0.010 0.075
10 Kageo Igar Jaya Tbk IGAR 0.047 0.024 0.078
11
JAPFA Comfeed Indonesia
Tbk JPFA 0.045 0.053 0.134
12 Jaya Pari Steel Tbk JPRS 0.155 0.123 0.005
13 Lion Metal Works Tbk LION 0.117 0.149 0.124
14 Lionmesh Prima Tbk LMSH 0.095 0.149 0.033
15 Malindo Feedmill Tbk MAIN 0.022 0.009 0.085
16 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO 0.019 0.022 0.023
17 Sierad Produce Tbk SIPD 0.016 0.020 0.023
18 Holcim Indonesia Tbk SMCB 0.024 0.034 0.123
19 Semen Gresik (Persero) Tbk SMGR 0.208 0.238 0.257
20 Suparma Tbk SPMA 0.018 -0.009 0.019
21 Indo Acidatama Tbk SRSN 0.077 0.017 0.061
22 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 0.062 0.061 0.181
23 Trias Sentosa Tbk TRST 0.008 0.027 0.075
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Lampiran 3 ROA Aneka Industri 2007-2009
No Aneka Industri Aneka Industri
Kode ROA
Perusahaa
n 2007 2008 2009
1 Astra International Tbk ASII 0.103 0.114 0.113
2 Astra Otoparts Tbk AUTO 0.132 0.142 0.165
3 Sepatu Bata Tbk BATA 0.104 0.392 0.127
4 Indo Kordsa Tbk BRAM 0.025 0.057 0.053
5 Goodyear Indonesia GDYR 0.073 0.001 0.107
6 Sumi Indo Kabel Tbk IKBI 0.131 0.153 0.051
7 Indospring Tbk INDS 0.016 0.035 0.095
8 Kabelindo Murni Tbk KBLM 0.012 0.009 0.005
9 Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 0.130 0.026 0.074
10 Nipress Tbk NIPS 0.018 0.005 0.012
11 Sat Nusapersada Tbk PTSN 0.028 -0.005 -0.040
12 Roda Vivatex Tbk RDTX 0.060 0.098 0.157
13 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY 0.072 -0.015 0.006
14 Selamat Sempurna Tbk SMSM 0.097 0.098 0.141
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
Lampiran 4 ROA Industri Barang Konsumsi 2007-2009
No Industri Barang Konsumsi
Industri Barang
Konsumsi
Kode ROA
Perusahaa
n 2007 2008 2009
1
Tiga Pilar Sejahtera Food
Tbk AISA 0.020 0.028 0.028
2
Aqua Golden Mississippi
Tbk AQUA 0.074 0.082 0.084
3 Cahaya Kalbar Tbk CEKA 0.046 0.046 0.087
4 Delta Djakarta Tbk DLTA 0.080 0.120 0.166
5
Darya-Varia Laboratoria
Tbk DVLA 0.089 0.111 0.092
6 HM Sampoerna Tbk HMSP 0.231 0.241 0.287
7 Indofarma Tbk INAF 0.011 0.005 0.003
8
Indofood Sukses Makmur
Tbk INDF 0.033 0.026 0.051
9 Kimia Farma Tbk KAEF 0.038 0.038 0.040
10
Kedawung Setia Industrial
Tbk KDSI 0.027 0.012 0.019
11 Kalbe Farma Tbk KLBF 0.137 0.124 0.143
12
Langgeng Makmur Industri
Tbk LMPI 0.023 0.005 0.011
13 Merck Tbk MERK 0.270 0.263 0.338
14 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 0.136 0.236 0.343
15 Mustika Ratu Tbk MRAT 0.035 0.063 0.057
16 Mayora Indah Tbk MYOR 0.075 0.067 0.115
17 Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN -0.030 0.033 0.092
18 Pyridam Farma Tbk PYFA 0.018 0.023 0.038
19
Bentoel International
Investama Tbk RMBA 0.063 0.054 0.006
20
Schering Plough Indonesia
Tbk SCPI 0.020 0.033 0.052
21 Sekar Laut Tbk SKLT 0.031 0.021 0.065
22 Siantar Top Tbk STTP 0.030 0.008 0.075
23 Mandom Indonesia Tbk TCID 0.153 0.126 0.125
24 Tempo Scan Pacifi c Tbk TSPC 0.100 0.108 0.110
25 Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ 0.022 0.177 0.035
26 Unilever Indonesia Tbk UNVR 0.368 0.370 0.407
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Lampiran 5 ROA Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009
Seluruh Perusahaan
Manufaktur
No
Seluruh Perusahaan
Manufaktur Kode ROA
Perusahaa
n 2007 2008 2009
1 Argha Karya Prima Ind Tbk AKPI 0.015 0.041 0.060
2 Arwana Citramulia Tbk ARNA 0.069 0.074 0.078
3 Berlina Tbk BRNA 0.027 0.045 0.040
4 Betonjaya Manunggal Tbk BTON 0.189 0.295 0.135
5 Budi Acid Jaya Tbk BUDI 0.031 0.019 0.009
6 Citra Tubindo Tbk CTBN 1.000 0.103 0.071
7 Dynaplast Tbk DYNA 0.001 0.000 0.051
8
Ekadharma International
Tbk EKAD 0.050 0.033 0.100
9 Fajar Surya Wisesa Tbk FASW 0.032 0.010 0.075
10 Kageo Igar Jaya Tbk IGAR 0.047 0.024 0.078
11
JAPFA Comfeed Indonesia
Tbk JPFA 0.045 0.053 0.134
12 Jaya Pari Steel Tbk JPRS 0.155 0.123 0.005
13 Lion Metal Works Tbk LION 0.117 0.149 0.124
14 Lionmesh Prima Tbk LMSH 0.095 0.149 0.033
15 Malindo Feedmill Tbk MAIN 0.022 0.009 0.085
16 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO 0.019 0.022 0.023
17 Sierad Produce Tbk SIPD 0.016 0.020 0.023
18 Holcim Indonesia Tbk SMCB 0.024 0.034 0.123
19 Semen Gresik (Persero) Tbk SMGR 0.208 0.238 0.257
20 Suparma Tbk SPMA 0.018 -0.009 0.019
21 Indo Acidatama Tbk SRSN 0.077 0.017 0.061
22 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 0.062 0.061 0.181
23 Trias Sentosa Tbk TRST 0.008 0.027 0.075
24 Astra International Tbk ASII 0.103 0.114 0.113
25 Astra Otoparts Tbk AUTO 0.132 0.142 0.165
26 Sepatu Bata Tbk BATA 0.104 0.392 0.127
27 Indo Kordsa Tbk BRAM 0.025 0.057 0.053
28 Goodyear Indonesia GDYR 0.073 0.001 0.107
29 Sumi Indo Kabel Tbk IKBI 0.131 0.153 0.051
30 Indospring Tbk INDS 0.016 0.035 0.095
31 Kabelindo Murni Tbk KBLM 0.012 0.009 0.005
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
32 Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 0.130 0.026 0.074
33 Nipress Tbk NIPS 0.018 0.005 0.012
34 Sat Nusapersada Tbk PTSN 0.028 -0.005 -0.040
35 Roda Vivatex Tbk RDTX 0.060 0.098 0.157
36 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY 0.072 -0.015 0.006
37 Selamat Sempurna Tbk SMSM 0.097 0.098 0.141
38
Tiga Pilar Sejahtera Food
Tbk AISA 0.020 0.028 0.028
39
Aqua Golden Mississippi
Tbk AQUA 0.074 0.082 0.084
40 Cahaya Kalbar Tbk CEKA 0.046 0.046 0.087
41 Delta Djakarta Tbk DLTA 0.080 0.120 0.166
42
Darya-Varia Laboratoria
Tbk DVLA 0.089 0.111 0.092
43 HM Sampoerna Tbk HMSP 0.231 0.241 0.287
44 Indofarma Tbk INAF 0.011 0.005 0.003
45
Indofood Sukses Makmur
Tbk INDF 0.033 0.026 0.051
46 Kimia Farma Tbk KAEF 0.038 0.038 0.040
47
Kedawung Setia Industrial
Tbk KDSI 0.027 0.012 0.019
48 Kalbe Farma Tbk KLBF 0.137 0.124 0.143
49
Langgeng Makmur Industri
Tbk LMPI 0.023 0.005 0.011
50 Merck Tbk MERK 0.270 0.263 0.338
51
Multi Bintang Indonesia
Tbk MLBI 0.136 0.236 0.343
52 Mustika Ratu Tbk MRAT 0.035 0.063 0.057
53 Mayora Indah Tbk MYOR 0.075 0.067 0.115
54 Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN -0.030 0.033 0.092
55 Pyridam Farma Tbk PYFA 0.018 0.023 0.038
56
Bentoel International
Investama Tbk RMBA 0.063 0.054 0.006
57
Schering Plough Indonesia
Tbk SCPI 0.020 0.033 0.052
58 Sekar Laut Tbk SKLT 0.031 0.021 0.065
59 Siantar Top Tbk STTP 0.030 0.008 0.075
60 Mandom Indonesia Tbk TCID 0.153 0.126 0.125
61 Tempo Scan Pacifi c Tbk TSPC 0.100 0.108 0.110
62 Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ 0.022 0.177 0.035
63 Unilever Indonesia Tbk UNVR 0.368 0.370 0.407
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
Lampiran 6 Ukuran Perusahaan Industri dasar dan Kimia 2007-2009
Industri Dasar dan Kimia
Ukuran Perusahaan
2007 2008 2009
1,544,670,126,000 1,644,229,905,000 1,587,635,868,000
630,587,291,741 736,091,719,029 822,686,549,168
386,975,930,214 432,191,714,490 507,226,402,680
46,469,199,037 70,508,814,577 69,783,877,404
1,485,651,000,000 1,698,750,000,000 1,598,824,000,000
1,699,824,560,000 1,907,634,320,000 1,982,968,030,000
1,123,388,423,766 1,235,004,262,542 1,290,590,949,137
84,926,214,500 140,763,761,567 165,122,502,774
3,769,588,379,462 3,718,547,929,224 3,671,234,906,908
329,796,879,167 305,782,633,658 317,808,701,451
4,043,497,000,000 5,774,844,000,000 6,070,137,000,000
268,790,167,421 399,343,736,262 353,951,009,577
216,129,508,805 253,141,852,363 271,366,371,297
62,812,399,313 61,987,805,413 72,830,915,980
656,242,799,000 859,934,901,000 885,347,531,000
452,880,149,487 588,563,565,451 542,660,240,316
1,294,772,758,402 1,384,992,127,001 1,641,295,139,974
7,208,250,000,000 8,208,985,000,000 7,265,366,000,000
8,515,227,431,000 10,602,963,724,000 12,955,308,160,000
1,501,891,918,564 1,564,901,725,746 1,432,637,490,340
334,128,209,000 392,937,045,000 413,776,708,000
913,995,368,437 1,031,130,721,298 1,010,892,409,021
2,138,990,664,786 2,158,865,645,281 1,921,660,087,991
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
Lampiran 7 Ukuran Perusahaan Aneka Industri 2007-2009
Aneka Industri
Ukuran Perusahaan
2007 2008 2009
63,520,000,000,000,000 80,740,000,000,000,000 88,938,000,000,000,000
3,454,254,000,000 3,981,316,000,000 4,644,939,000,000
332,080,232,000 401,900,579,000 416,679,147,000
1,554,863,136,000 1,672,766,471,000 1,349,630,935,000
579,661,339,000 1,022,329,205,000 1,127,629,806,000
589,322,195,547 636,408,514,847 561,948,871,968
599,273,413,629 918,227,729,873 621,140,423,109
432,681,409,048 459,110,629,071 354,780,873,513
139,252,657,007 182,939,871,224 137,909,659,938
290,245,843,880 325,008,127,626 314,177,779,213
858,360,710,539 964,585,323,095 899,685,312,962
583,454,291,860 580,931,077,028 651,180,109,447
574,676,517,444 645,756,810,073 599,719,424,656
830,049,538,892 929,753,183,773 941,651,276,002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
Lampiran 8 Ukuran Perusahaan Industri Barang Konsumsi 2007-2009
Industri Barang Konsumsi
Ukuran Perusahaan
2007 2008 2009
792,690,325,279 1,016,957,755,151 1,347,036,482,667
891,530,000,000 1,003,488,000,000 1,147,206,000,000
604,641,844,990 605,545,222,668 568,362,939,854
592,359,226,000 698,296,738,000 760,425,630,000
560,930,742,000 637,660,844,000 783,613,064,000
15,680,542,000,000 16,133,819,000,000 17,716,447,000,000
1,009,437,678,208 964,143,569,150 728,034,877,647
29,706,895,000,000 39,591,309,000,000 40,382,953,000,000
1,386,739,149,721 1,445,669,799,639 1,562,624,630,137
542,059,955,501 485,721,853,713 550,691,466,904
5,138,212,506,980 5,703,832,411,898 6,482,446,670,172
531,756,407,354 560,078,203,949 540,513,720,495
331,062,225,000 375,064,492,000 433,970,635,000
621,835,000,000 941,389,000,000 993,465,000,000
315,997,722,658 354,780,623,962 365,635,717,933
1,893,175,019,860 2,922,998,415,036 3,246,498,515,952
291,723,051,005 286,965,007,378 353,628,509,667
95,157,347,340 98,655,309,435 99,937,383,195
3,859,160,327,022 4,455,531,963,727 4,302,659,178,165
128,565,403,170 199,526,342,351 206,257,212,000
182,697,462,917 201,003,449,401 196,186,028,659
517,448,084,688 626,749,784,472 548,720,445,825
725,197,057,770 910,789,677,565 994,620,225,969
2,773,134,866,559 2,967,057,055,450 3,263,102,915,008
1,362,829,538,011 1,718,997,392,028 1,732,701,994,634
5,333,406,000,000 6,504,736,000,000 7,484,990,000,000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
Lampiran 9 Ukuran Perusahaan Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009
Seluruh Perusahaan Manufaktur
Kode Ukuran Perusahaan
Perusahaan 2007 2008 2009
AKPI 1,544,670,126,000.000 1,644,229,905,000.000 1,587,635,868,000.000
ARNA 630,587,291,741.000 736,091,719,029.000 822,686,549,168.000
BRNA 386,975,930,214.000 432,191,714,490.000 507,226,402,680.000
BTON 46,469,199,037.000 70,508,814,577.000 69,783,877,404.000
BUDI 1,485,651,000,000.000 1,698,750,000,000.000 1,598,824,000,000.000
CTBN 1,699,824,560,000.000 1,907,634,320,000.000 1,982,968,030,000.000
DYNA 1,123,388,423,766.000 1,235,004,262,542.000 1,290,590,949,137.000
EKAD 84,926,214,500.000 140,763,761,567.000 165,122,502,774.000
FASW 3,769,588,379,462.000 3,718,547,929,224.000 3,671,234,906,908.000
IGAR 329,796,879,167.000 305,782,633,658.000 317,808,701,451.000
JPFA 4,043,497,000,000.000 5,774,844,000,000.000 6,070,137,000,000.000
JPRS 268,790,167,421.000 399,343,736,262.000 353,951,009,577.000
LION 216,129,508,805.000 253,141,852,363.000 271,366,371,297.000
LMSH 62,812,399,313.000 61,987,805,413.000 72,830,915,980.000
MAIN 656,242,799,000.000 859,934,901,000.000 885,347,531,000.000
PICO 452,880,149,487.000 588,563,565,451.000 542,660,240,316.000
SIPD 1,294,772,758,402.000 1,384,992,127,001.000 1,641,295,139,974.000
SMCB 7,208,250,000,000.000 8,208,985,000,000.000 7,265,366,000,000.000
SMGR 8,515,227,431,000.000 10,602,963,724,000.000 12,955,308,160,000.000
SPMA 1,501,891,918,564.000 1,564,901,725,746.000 1,432,637,490,340.000
SRSN 334,128,209,000.000 392,937,045,000.000 413,776,708,000.000
TOTO 913,995,368,437.000 1,031,130,721,298.000 1,010,892,409,021.000
TRST 2,138,990,664,786.000 2,158,865,645,281.000 1,921,660,087,991.000
ASII 63,520,000,000,000,000.000 80,740,000,000,000,000.000 88,938,000,000,000,000.000
AUTO 3,454,254,000,000.000 3,981,316,000,000.000 4,644,939,000,000.000
BATA 332,080,232,000.000 401,900,579,000.000 416,679,147,000.000
BRAM 1,554,863,136,000.000 1,672,766,471,000.000 1,349,630,935,000.000
GDYR 579,661,339,000.000 1,022,329,205,000.000 1,127,629,806,000.000
IKBI 589,322,195,547.000 636,408,514,847.000 561,948,871,968.000
INDS 599,273,413,629.000 918,227,729,873.000 621,140,423,109.000
KBLM 432,681,409,048.000 459,110,629,071.000 354,780,873,513.000
LPIN 139,252,657,007.000 182,939,871,224.000 137,909,659,938.000
NIPS 290,245,843,880.000 325,008,127,626.000 314,177,779,213.000
PTSN 858,360,710,539.000 964,585,323,095.000 899,685,312,962.000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
RDTX 583,454,291,860.000 580,931,077,028.000 651,180,109,447.000
RICY 574,676,517,444.000 645,756,810,073.000 599,719,424,656.000
SMSM 830,049,538,892.000 929,753,183,773.000 941,651,276,002.000
AISA 792,690,325,279.000 1,016,957,755,151.000 1,347,036,482,667.000
AQUA 891,530,000,000.000 1,003,488,000,000.000 1,147,206,000,000.000
CEKA 604,641,844,990.000 605,545,222,668.000 568,362,939,854.000
DLTA 592,359,226,000.000 698,296,738,000.000 760,425,630,000.000
DVLA 560,930,742,000.000 637,660,844,000.000 783,613,064,000.000
HMSP 15,680,542,000,000.000 16,133,819,000,000.000 17,716,447,000,000.000
INAF 1,009,437,678,208.000 964,143,569,150.000 728,034,877,647.000
INDF 29,706,895,000,000.000 39,591,309,000,000.000 40,382,953,000,000.000
KAEF 1,386,739,149,721.000 1,445,669,799,639.000 1,562,624,630,137.000
KDSI 542,059,955,501.000 485,721,853,713.000 550,691,466,904.000
KLBF 5,138,212,506,980.000 5,703,832,411,898.000 6,482,446,670,172.000
LMPI 531,756,407,354.000 560,078,203,949.000 540,513,720,495.000
MERK 331,062,225,000.000 375,064,492,000.000 433,970,635,000.000
MLBI 621,835,000,000.000 941,389,000,000.000 993,465,000,000.000
MRAT 315,997,722,658.000 354,780,623,962.000 365,635,717,933.000
MYOR 1,893,175,019,860.000 2,922,998,415,036.000 3,246,498,515,952.000
PSDN 291,723,051,005.000 286,965,007,378.000 353,628,509,667.000
PYFA 95,157,347,340.000 98,655,309,435.000 99,937,383,195.000
RMBA 3,859,160,327,022.000 4,455,531,963,727.000 4,302,659,178,165.000
SCPI 128,565,403,170.000 199,526,342,351.000 206,257,212,000.000
SKLT 182,697,462,917.000 201,003,449,401.000 196,186,028,659.000
STTP 517,448,084,688.000 626,749,784,472.000 548,720,445,825.000
TCID 725,197,057,770.000 910,789,677,565.000 994,620,225,969.000
TSPC 2,773,134,866,559.000 2,967,057,055,450.000 3,263,102,915,008.000
ULTJ 1,362,829,538,011.000 1,718,997,392,028.000 1,732,701,994,634.000
UNVR 5,333,406,000,000.000 6,504,736,000,000.000 7,484,990,000,000.000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
Lampiran 10 Curren Ratio Industri dasar dan Kimia 2007-2009
Industri Dasar dan Kimia
Curren Ratio
2007 2008 2009
1.255 1.371 1.500
0.767 0.757 0.792
2.409 2.333 1.512
3.152 4.321 9.462
1.613 1.047 1.044
1.540 1.493 1.665
0.001 0.817 0.869
3.066 2.594 1.407
1.917 2.084 2.308
2.549 4.073 5.686
2.447 1.750 2.206
5.851 3.037 2.873
5.408 5.687 7.963
1.855 2.755 2.125
0.844 1.166 1.322
0.786 0.986 0.912
2.406 2.284 2.021
1.330 1.683 1.270
3.643 3.388 3.576
4.031 2.984 1.387
1.489 1.371 1.707
1.348 1.399 2.063
1.103 1.014 1.111
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
Lampiran 11 Curren Ratio Aneka Industri 2007-2009
Aneka Industri
Curren Ratio
2007 2008 2009
1.319 1.322 13.688
2.197 2.133 2.174
2.295 2.208 2.352
4.976 2.191 3.437
1.352 1.942 0.905
3.091 4.103 7.183
1.071 1.075 1.272
1.004 0.922 0.870
1.701 1.301 2.270
1.052 1.035 0.993
3.186 1.288 1.147
0.816 0.751 1.926
1.942 1.628 1.789
1.709 1.818 1.587
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Lampiran 12 Curren Ratio Industri Barang Konsumsi 2007-2009
Industri Barang Konsumsi
Curren Ratio
2007 2008 2009
0.907 0.885 1.173
7.092 7.819 6.335
1.359 7.347 4.894
4.173 3.789 4.704
5.363 4.134 3.050
1.780 1.444 1.881
1.310 1.332 1.542
0.916 0.881 1.161
2.061 2.113 1.998
1.240 1.196 1.197
4.983 3.333 3.760
2.900 2.352 2.784
6.173 7.774 5.038
0.591 0.935 0.659
7.680 6.311 7.179
1.878 2.189 2.290
2.224 2.783 1.563
1.452 1.644 2.099
2.018 2.478 2.659
0.768 0.891 0.938
1.531 1.705 1.890
1.769 1.226 1.688
17.609 8.097 7.263
4.055 3.831 3.468
2.372 1.898 2.116
1.110 1.004 1.042
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Lampiran 13 Curren Ratio Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009
Seluruh Perusahaan Manufaktur
Kode Curren Ratio
Perusahaan 2007 2008 2009
AKPI 1.255 1.371 1.500
ARNA 0.767 0.757 0.792
BRNA 2.409 2.333 1.512
BTON 3.152 4.321 9.462
BUDI 1.613 1.047 1.044
CTBN 1.540 1.493 1.665
DYNA 0.001 0.817 0.869
EKAD 3.066 2.594 1.407
FASW 1.917 2.084 2.308
IGAR 2.549 4.073 5.686
JPFA 2.447 1.750 2.206
JPRS 5.851 3.037 2.873
LION 5.408 5.687 7.963
LMSH 1.855 2.755 2.125
MAIN 0.844 1.166 1.322
PICO 0.786 0.986 0.912
SIPD 2.406 2.284 2.021
SMCB 1.330 1.683 1.270
SMGR 3.643 3.388 3.576
SPMA 4.031 2.984 1.387
SRSN 1.489 1.371 1.707
TOTO 1.348 1.399 2.063
TRST 1.103 1.014 1.111
ASII 1.319 1.322 13.688
AUTO 2.197 2.133 2.174
BATA 2.295 2.208 2.352
BRAM 4.976 2.191 3.437
GDYR 1.352 1.942 0.905
IKBI 3.091 4.103 7.183
INDS 1.071 1.075 1.272
KBLM 1.004 0.922 0.870
LPIN 1.701 1.301 2.270
NIPS 1.052 1.035 0.993
PTSN 3.186 1.288 1.147
RDTX 0.816 0.751 1.926
RICY 1.942 1.628 1.789
SMSM 1.709 1.818 1.587
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
AISA 0.907 0.885 1.173
AQUA 7.092 7.819 6.335
CEKA 1.359 7.347 4.894
DLTA 4.173 3.789 4.704
DVLA 5.363 4.134 3.050
HMSP 1.780 1.444 1.881
INAF 1.310 1.332 1.542
INDF 0.916 0.881 1.161
KAEF 2.061 2.113 1.998
KDSI 1.240 1.196 1.197
KLBF 4.983 3.333 3.760
LMPI 2.900 2.352 2.784
MERK 6.173 7.774 5.038
MLBI 0.591 0.935 0.659
MRAT 7.680 6.311 7.179
MYOR 1.878 2.189 2.290
PSDN 2.224 2.783 1.563
PYFA 1.452 1.644 2.099
RMBA 2.018 2.478 2.659
SCPI 0.768 0.891 0.938
SKLT 1.531 1.705 1.890
STTP 1.769 1.226 1.688
TCID 17.609 8.097 7.263
TSPC 4.055 3.831 3.468
ULTJ 2.372 1.898 2.116
UNVR 1.110 1.004 1.042
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
Lampiran 14 Struktur Aktiva Industri dasar dan Kimia 2007-2009
Industri Dasar dan Kimia
Struktur Aktiva
2007 2008 2009
0.812 0.901 1.044
0.316 0.409 0.341
0.899 1.113 1.324
3.195 6.878 4.945
0.835 0.734 0.509
2.396 3.107 2.115
0.001 0.597 0.606
5.153 9.897 1.361
0.382 0.418 0.418
3.649 4.111 5.340
1.779 2.180 2.199
12.885 20.156 11.337
10.705 11.655 12.081
5.112 5.580 1.931
1.180 2.033 1.881
14.162 1.546 1.406
1.341 1.569 1.328
0.258 0.344 0.270
1.705 2.141 2.045
0.345 0.378 0.336
1.385 2.004 2.500
1.098 1.509 1.554
0.535 0.524 0.432
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
Lampiran 15 Struktur Aktiva Aneka Industri 2007-2009
Aneka Industri
Struktur Aktiva
2007 2008 2009
2.165 1.896 1.668
2.626 2.653 3.059
3.798 1.754 1.556
1.425 1.514 1.017
1.483 0.813 0.573
3.405 4.024 3.405
1.647 3.314 2.252
0.855 0.898 0.479
50.385 91.917 133.566
1.553 1.295 1.186
2.033 1.154 1.167
0.121 0.163 0.270
1.917 2.440 2.442
1.490 1.549 1.684
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
Lampiran 16 Struktur Aktiva Industri Barang Konsumsi 2007-2009
Industri Barang Konsumsi
Struktur Aktiva
2007 2008 2009
0.669 0.577 0.799
1.869 1.986 2.175
2.453 2.188 1.992
3.247 4.367 5.139
3.147 2.963 3.960
3.139 2.549 2.944
10.966 9.451 5.755
1.446 1.494 1.199
2.260 2.389 2.539
1.910 1.539 1.940
3.123 3.140 3.363
1.310 1.560 1.577
5.623 5.451 5.128
0.630 1.302 1.334
4.430 4.694 4.307
1.348 1.635 1.365
1.354 1.335 1.759
0.584 0.728 0.842
4.833 2.933 2.307
2.742 4.356 4.548
0.906 1.099 0.883
0.677 0.835 0.570
1.266 1.285 1.408
2.968 3.090 3.292
0.721 1.050 1.006
1.225 1.212 1.185
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
Lampiran 17 Struktur Aktiva Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009
Seluruh Perusahaan Manufaktur
Kode Struktur Aktiva
Perusahaan 2007 2008 2009
AKPI 0.812 0.901 1.044
ARNA 0.316 0.409 0.341
BRNA 0.899 1.113 1.324
BTON 3.195 6.878 4.945
BUDI 0.835 0.734 0.509
CTBN 2.396 3.107 2.115
DYNA 0.001 0.597 0.606
EKAD 5.153 9.897 1.361
FASW 0.382 0.418 0.418
IGAR 3.649 4.111 5.340
JPFA 1.779 2.180 2.199
JPRS 12.885 20.156 11.337
LION 10.705 11.655 12.081
LMSH 5.112 5.580 1.931
MAIN 1.180 2.033 1.881
PICO 14.162 1.546 1.406
SIPD 1.341 1.569 1.328
SMCB 0.258 0.344 0.270
SMGR 1.705 2.141 2.045
SPMA 0.345 0.378 0.336
SRSN 1.385 2.004 2.500
TOTO 1.098 1.509 1.554
TRST 0.535 0.524 0.432
ASII 2.165 1.896 1.668
AUTO 2.626 2.653 3.059
BATA 3.798 1.754 1.556
BRAM 1.425 1.514 1.017
GDYR 1.483 0.813 0.573
IKBI 3.405 4.024 3.405
INDS 1.647 3.314 2.252
KBLM 0.855 0.898 0.479
LPIN 50.385 91.917 133.566
NIPS 1.553 1.295 1.186
PTSN 2.033 1.154 1.167
RDTX 0.121 0.163 0.270
RICY 1.917 2.440 2.442
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
SMSM 1.490 1.549 1.684
AISA 0.669 0.577 0.799
AQUA 1.869 1.986 2.175
CEKA 2.453 2.188 1.992
DLTA 3.247 4.367 5.139
DVLA 3.147 2.963 3.960
HMSP 3.139 2.549 2.944
INAF 10.966 9.451 5.755
INDF 1.446 1.494 1.199
KAEF 2.260 2.389 2.539
KDSI 1.910 1.539 1.940
KLBF 3.123 3.140 3.363
LMPI 1.310 1.560 1.577
MERK 5.623 5.451 5.128
MLBI 0.630 1.302 1.334
MRAT 4.430 4.694 4.307
MYOR 1.348 1.635 1.365
PSDN 1.354 1.335 1.759
PYFA 0.584 0.728 0.842
RMBA 4.833 2.933 2.307
SCPI 2.742 4.356 4.548
SKLT 0.906 1.099 0.883
STTP 0.677 0.835 0.570
TCID 1.266 1.285 1.408
TSPC 2.968 3.090 3.292
ULTJ 0.721 1.050 1.006
UNVR 1.225 1.212 1.185
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
Lampiran 18 Pertumbuhan Perusahaan Industri Dasar dan Kimia 2007-2009
Industri Dasar dan Kimia
Pertumbuhan Perusahaan
2007 2008 2009
0.058 0.064 -0.034
0.317 0.167 0.118
-0.052 0.117 0.174
0.380 0.517 -0.010
0.595 0.143 -0.059
-0.029 0.122 0.039
0.046 0.099 0.045
0.136 0.657 0.173
0.102 -0.014 -0.013
0.137 -0.073 0.039
0.116 0.428 0.051
0.419 0.486 -0.114
0.152 0.171 0.072
0.441 -0.013 0.175
0.915 0.310 0.030
0.673 0.300 -0.078
0.162 0.070 0.185
0.020 0.139 -0.115
0.136 0.245 0.222
0.087 0.042 -0.085
0.011 0.176 0.053
0.000 0.128 -0.020
0.059 0.009 -0.110
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
Lampiran 19 Pertumbuhan Perusahaan Aneka Industri 2007-2009
Aneka Industri
Pertumbuhan Perusahaan
2007 2008 2009
0.097 0.271 0.102
0.141 0.153 0.167
0.223 0.210 0.037
0.016 0.076 -0.193
0.274 0.764 0.103
-0.002 0.080 -0.117
17.358 0.532 -0.324
0.548 0.061 -0.227
0.281 0.314 -0.246
0.318 0.120 -0.033
0.386 0.124 -0.067
0.093 -0.004 0.121
0.113 0.124 -0.071
0.158 0.120 0.013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
Lampiran 20 Pertumbuhan Perusahaan Industri Barang Konsumsi 2007-2009
Industri Barang Konsumsi
Pertumbuhan Perusahaan
2007 2008 2009
1.178 0.283 0.325
0.121 0.126 0.143
1.153 0.001 -0.061
0.063 0.179 0.089
0.006 0.137 0.229
0.239 0.029 0.098
0.469 -0.045 -0.245
0.844 0.333 0.020
0.100 0.042 0.081
0.233 -0.104 0.134
0.111 0.110 0.137
0.045 0.053 -0.035
0.171 0.133 0.157
0.019 0.514 0.055
0.083 0.123 0.031
0.219 0.544 0.111
0.013 -0.016 0.232
0.145 0.037 0.013
0.644 0.155 -0.034
0.300 0.552 0.034
0.928 0.100 -0.024
0.107 0.211 -0.124
0.079 0.256 0.092
0.119 0.070 0.100
0.091 0.261 0.008
0.153 0.220 0.151
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
Lampiran 21 Pertumbuhan Perusahaan Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-
2009
Seluruh Perusahaan Manufaktur
Kode Pertumbuhan Perusahaan
Perusahaan 2007 2008 2009
AKPI 0.058 0.064 -0.034
ARNA 0.317 0.167 0.118
BRNA -0.052 0.117 0.174
BTON 0.380 0.517 -0.010
BUDI 0.595 0.143 -0.059
CTBN -0.029 0.122 0.039
DYNA 0.046 0.099 0.045
EKAD 0.136 0.657 0.173
FASW 0.102 -0.014 -0.013
IGAR 0.137 -0.073 0.039
JPFA 0.116 0.428 0.051
JPRS 0.419 0.486 -0.114
LION 0.152 0.171 0.072
LMSH 0.441 -0.013 0.175
MAIN 0.915 0.310 0.030
PICO 0.673 0.300 -0.078
SIPD 0.162 0.070 0.185
SMCB 0.020 0.139 -0.115
SMGR 0.136 0.245 0.222
SPMA 0.087 0.042 -0.085
SRSN 0.011 0.176 0.053
TOTO 0.000 0.128 -0.020
TRST 0.059 0.009 -0.110
ASII 0.097 0.271 0.102
AUTO 0.141 0.153 0.167
BATA 0.223 0.210 0.037
BRAM 0.016 0.076 -0.193
GDYR 0.274 0.764 0.103
IKBI -0.002 0.080 -0.117
INDS 17.358 0.532 -0.324
KBLM 0.548 0.061 -0.227
LPIN 0.281 0.314 -0.246
NIPS 0.318 0.120 -0.033
PTSN 0.386 0.124 -0.067
RDTX 0.093 -0.004 0.121
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
RICY 0.113 0.124 -0.071
SMSM 0.158 0.120 0.013
AISA 1.178 0.283 0.325
AQUA 0.121 0.126 0.143
CEKA 1.153 0.001 -0.061
DLTA 0.063 0.179 0.089
DVLA 0.006 0.137 0.229
HMSP 0.239 0.029 0.098
INAF 0.469 -0.045 -0.245
INDF 0.844 0.333 0.020
KAEF 0.100 0.042 0.081
KDSI 0.233 -0.104 0.134
KLBF 0.111 0.110 0.137
LMPI 0.045 0.053 -0.035
MERK 0.171 0.133 0.157
MLBI 0.019 0.514 0.055
MRAT 0.083 0.123 0.031
MYOR 0.219 0.544 0.111
PSDN 0.013 -0.016 0.232
PYFA 0.145 0.037 0.013
RMBA 0.644 0.155 -0.034
SCPI 0.300 0.552 0.034
SKLT 0.928 0.100 -0.024
STTP 0.107 0.211 -0.124
TCID 0.079 0.256 0.092
TSPC 0.119 0.070 0.100
ULTJ 0.091 0.261 0.008
UNVR 0.153 0.220 0.151
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
Lampiran 22 Struktur modal Industri dasar dan Kimia 2007-2009
Industri Dasar dan Kimia
Struktur Modal
2007 2008 2009
0.500 0.429 0.304
0.878 0.653 0.629
0.878 0.759 0.659
0.033 0.276 0.080
0.653 0.597 0.405
0.102 0.125 0.182
0.631 0.476 0.470
0.047 0.234 0.169
1.490 1.442 1.025
0.088 0.068 0.068
2.610 1.680 0.905
0.026 0.024 0.024
0.072 0.066 0.061
0.207 0.145 0.280
0.414 7.664 2.907
0.059 0.536 0.248
0.018 0.022 0.032
1.707 1.474 0.841
0.053 0.042 0.033
1.088 1.159 0.715
0.235 0.212 0.221
0.764 0.624 0.352
0.494 0.393 0.234
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
Lampiran 23 Struktur modal Aneka Industri 2007-2009
Struktur Modal
2007 2008 2009
0.377 0.401 0.333
0.149 0.120 0.088
0.071 0.067 0.041
0.312 0.034 0.035
0.124 1.436 0.654
0.018 0.018 0.024
2.387 1.602 0.789
0.109 0.121 0.089
0.032 0.035 0.035
0.367 0.218 0.138
0.041 0.094 0.024
0.356 0.098 0.090
0.133 0.128 0.109
0.078 0.066 0.071
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
Lampiran 24 Struktur modal Industri Barang Konsumsi 2007-200
Struktur Modal
2007 2008 2009
0.405 0.669 1.278
0.587 0.564 0.545
0.269 1.341 0.631
0.061 0.059 0.052
0.050 0.038 0.054
0.174 0.055 0.048
0.108 0.117 0.175
0.821 1.187 1.352
0.050 0.051 0.057
0.174 0.072 0.074
0.108 0.030 0.027
0.163 0.144 0.126
0.029 0.028 0.033
0.188 0.038 0.036
0.020 0.025 0.033
0.212 0.704 0.543
1.243 1.016 0.382
0.063 0.062 0.072
0.957 0.863 0.853
4.744 2.295 0.638
0.340 0.410 0.319
0.121 0.115 0.085
0.043 0.041 0.041
0.047 0.053 0.059
0.358 0.139 0.129
0.078 0.099 0.086
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
Lampiran 25 Struktur modal Seluruh Perusahaan Manufaktur 2007-2009
Seluruh Perusahaan Manufaktur
Kode Struktur Modal
Perusahaan 2007 2008 2009
AKPI 0.500 0.429 0.304
ARNA 0.878 0.653 0.629
BRNA 0.878 0.759 0.659
BTON 0.033 0.276 0.080
BUDI 0.653 0.597 0.405
CTBN 0.102 0.125 0.182
DYNA 0.631 0.476 0.470
EKAD 0.047 0.234 0.169
FASW 1.490 1.442 1.025
IGAR 0.088 0.068 0.068
JPFA 2.610 1.680 0.905
JPRS 0.026 0.024 0.024
LION 0.072 0.066 0.061
LMSH 0.207 0.145 0.280
MAIN 0.414 7.664 2.907
PICO 0.059 0.536 0.248
SIPD 0.018 0.022 0.032
SMCB 1.707 1.474 0.841
SMGR 0.053 0.042 0.033
SPMA 1.088 1.159 0.715
SRSN 0.235 0.212 0.221
TOTO 0.764 0.624 0.352
TRST 0.494 0.393 0.234
ASII 0.377 0.401 0.333
AUTO 0.149 0.120 0.088
BATA 0.071 0.067 0.041
BRAM 0.312 0.034 0.035
GDYR 0.124 1.436 0.654
IKBI 0.018 0.018 0.024
INDS 2.387 1.602 0.789
KBLM 0.109 0.121 0.089
LPIN 0.032 0.035 0.035
NIPS 0.367 0.218 0.138
PTSN 0.041 0.094 0.024
RDTX 0.356 0.098 0.090
RICY 0.133 0.128 0.109
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
SMSM 0.078 0.066 0.071
AISA 0.405 0.669 1.278
AQUA 0.587 0.564 0.545
CEKA 0.269 1.341 0.631
DLTA 0.061 0.059 0.052
DVLA 0.050 0.038 0.054
HMSP 0.174 0.055 0.048
INAF 0.108 0.117 0.175
INDF 0.821 1.187 1.352
KAEF 0.050 0.051 0.057
KDSI 0.174 0.072 0.074
KLBF 0.108 0.030 0.027
LMPI 0.163 0.144 0.126
MERK 0.029 0.028 0.033
MLBI 0.188 0.038 0.036
MRAT 0.020 0.025 0.033
MYOR 0.212 0.704 0.543
PSDN 1.243 1.016 0.382
PYFA 0.063 0.062 0.072
RMBA 0.957 0.863 0.853
SCPI 4.744 2.295 0.638
SKLT 0.340 0.410 0.319
STTP 0.121 0.115 0.085
TCID 0.043 0.041 0.041
TSPC 0.047 0.053 0.059
ULTJ 0.358 0.139 0.129
UNVR 0.078 0.099 0.086
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
Lampiran 26 Uji Asumsi Klasik, Regresi,Hipotesis Industri dasar dan
1. INDUSTRI DASAR & KIMIA
1. REGRESI & HIPOTESIS
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .689a .475 .320 1.14737
a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnCR, LnUkurPersh,
LnROA, LnStrukturAktv
b. Dependent Variable: LnStukturModal
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 20.223 5 4.045 3.072 .037a
Residual 22.380 17 1.316
Total 42.603 22
a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnCR, LnUkurPersh, LnROA,
LnStrukturAktv
b. Dependent Variable: LnStukturModal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -2.1658 1.3862 -.3303 .95876 23
Residual -2.75756 1.95261 .00000 1.00859 23
Std. Predicted Value -1.914 1.790 .000 1.000 23
Std. Residual -2.403 1.702 .000 .879 23
a. Dependent Variable: LnStukturModal
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.310 6.997 .473 .642
LnROA -.061 .298 -.045 -.205 .840
LnUkurPersh -.062 .232 -.062 -.269 .791
LnCR -.378 .511 -.169 -.740 .470
LnStrukturAktv -.781 .380 -.667 -2.058 .055
LnPertumPersh .301 .293 .223 1.028 .318
a. Dependent Variable: LnStukturModal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
2. NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 23
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.00859336
Most Extreme
Differences
Absolute .133
Positive .107
Negative -.133
Kolmogorov-Smirnov Z .637
Asymp. Sig. (2-tailed) .812
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
3. AUTOKORELASI
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .02130
Cases < Test Value 11
Cases >= Test Value 12
Total Cases 23
Number of Runs 16
Z 1.292
Asymp. Sig. (2-tailed) .196
a. Median
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
4. MULTIKOLINIERITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 3.310 6.997 .473 .642
LnROA -.061 .298 -.045 -.205 .840 .656 1.524
LnUkurPersh -.062 .232 -.062 -.269 .791 .589 1.697
LnCR -.378 .511 -.169 -.740 .470 .594 1.683
LnStrukturAkt
v
-.781 .380 -.667 -2.058 .055 .295 3.395
LnPertumPer
sh
.301 .293 .223 1.028 .318 .658 1.521
a. Dependent Variable: LnStukturModal
5. HETEROKEDASTISITAS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
Lampiran 27 Uji Asumsi Klasik, Regresi,Hipotesis Aneka Industri
2. ANEKA INDUSTRI
1. REGRESI & HIPOTESIS
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .831a .690 .496 .86412
a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnUkuranPersh,
LnStrukturAktv, LnROA, LnCR
b. Dependent Variable: LnStrukturModal
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 13.280 5 2.656 3.557 .055a
Residual 5.974 8 .747
Total 19.254 13
a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnUkuranPersh, LnStrukturAktv, LnROA, LnCR
b. Dependent Variable: LnStrukturModal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.459 2.570 -.957 .367
LnROA .041 .228 .039 .181 .861
LnUkuranPersh .097 .092 .254 1.054 .323
LnCR -.106 .825 -.041 -.128 .901
LnStrukturAktv -.409 .221 -.440 -1.852 .101
LnPertumPersh .556 .223 .685 2.490 .038
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -2.7129 .9439 -1.1032 1.01073 14
Residual -.97251 1.39636 .00000 .67787 14
Std. Predicted Value -1.593 2.025 .000 1.000 14
Std. Residual -1.125 1.616 .000 .784 14
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
2. NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 14
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .67787450
Most Extreme Differences Absolute .129
Positive .129
Negative -.084
Kolmogorov-Smirnov Z .484
Asymp. Sig. (2-tailed) .973
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
3. AUTOKORELASI
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.08097
Cases < Test Value 7
Cases >= Test Value 7
Total Cases 14
Number of Runs 11
Z 1.391
Asymp. Sig. (2-tailed) .164
a. Median
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
4. MULTIKOLINIERITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -2.459 2.570 -.957 .367
LnROA .041 .228 .039 .181 .861 .819 1.220
LnUkuranPers
h
.097 .092 .254 1.054 .323 .670 1.492
LnCR -.106 .825 -.041 -.128 .901 .373 2.684
LnStrukturAkt
v
-.409 .221 -.440 -1.852 .101 .688 1.453
LnPertumPers
h
.556 .223 .685 2.490 .038 .513 1.951
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
5. HETEROKEDASTISITAS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
Lampiran 28 Uji Asumsi Klasik, Regresi,Hipotesis Industri Barang Konsumsi
3. INDUSTRI BARANG KONSUMSI
1. REGRESI & HIPOTESIS
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .708a .501 .376 1.02825
a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnStrukturAtv, LnROA,
LnUkuranPersh, LnCR
b. Dependent Variable: LnStrukturModal
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 21.244 5 4.249 4.019 .011a
Residual 21.146 20 1.057
Total 42.390 25
a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnStrukturAtv, LnROA, LnUkuranPersh, LnCR
b. Dependent Variable: LnStrukturModal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -4.395 5.352 -.821 .421
LnROA -.632 .246 -.493 -2.564 .019
LnUkuranPersh .122 .174 .130 .704 .489
LnCR -.127 .342 -.073 -.372 .714
LnStrukturAtv -.140 .321 -.075 -.436 .667
LnPertumPersh .857 .288 .516 2.974 .008
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -2.3485 1.0880 -.9333 .92183 26
Residual -1.31757 2.38105 .00000 .91969 26
Std. Predicted Value -1.535 2.193 .000 1.000 26
Std. Residual -1.281 2.316 .000 .894 26
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
2. NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 26
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .91969079
Most Extreme
Differences
Absolute .154
Positive .154
Negative -.087
Kolmogorov-Smirnov Z .787
Asymp. Sig. (2-tailed) .565
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
3. AUTOKORELASI
Runs Test
Unstandardize
d Residual
Test Valuea -.23721
Cases < Test Value 13
Cases >= Test Value 13
Total Cases 26
Number of Runs 16
Z .600
Asymp. Sig. (2-tailed) .548
a. Median
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
4. MULTIKOLINIERITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -4.395 5.352 -.821 .421
LnROA -.632 .246 -.493 -2.564 .019 .674 1.485
LnUkuranPer
sh
.122 .174 .130 .704 .489 .734 1.362
LnCR -.127 .342 -.073 -.372 .714 .646 1.548
LnStrukturAtv -.140 .321 -.075 -.436 .667 .851 1.175
LnPertumPer
sh
.857 .288 .516 2.974 .008 .829 1.206
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
5. HETEROKEDASTISITAS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
Lampiran 29 Uji Asumsi Klasik, Regresi,Hipotesis Seluruh Perusahaan
Manufaktur
4. SELURUH PERUSAHAAN MANUFAKTUR
1. REGRESI & HIPOTESIS
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .629a .395 .342 1.08459
a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnUkuranPersh, LnROA,
LnCR, LnStrukturAktv
b. Dependent Variable: LnStrukturModal
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 43.868 5 8.774 7.458 .000a
Residual 67.051 57 1.176
Total 110.919 62
a. Predictors: (Constant), LnPertumPersh, LnUkuranPersh, LnROA, LnCR, LnStrukturAktv
b. Dependent Variable: LnStrukturModal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.302 2.360 -.976 .333
LnROA -.259 .150 -.200 -1.732 .089
LnUkuranPersh .094 .076 .134 1.246 .218
LnCR -.377 .253 -.184 -1.492 .141
LnStrukturAktv -.454 .162 -.350 -2.806 .007
LnPertumPersh .384 .141 .304 2.717 .009
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -2.4802 .9680 -.7509 .84116 63
Residual -2.58616 2.36687 .00000 1.03994 63
Std. Predicted Value -2.056 2.043 .000 1.000 63
Std. Residual -2.384 2.182 .000 .959 63
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
2. NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 63
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.03993679
Most Extreme Differences Absolute .073
Positive .073
Negative -.061
Kolmogorov-Smirnov Z .580
Asymp. Sig. (2-tailed) .889
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
3. AUTOKORELASI
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.11709
Cases < Test Value 31
Cases >= Test Value 32
Total Cases 63
Number of Runs 28
Z -1.141
Asymp. Sig. (2-tailed) .254
a. Median
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
4. MULTIKOLINIERITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -2.302 2.360 -.976 .333
LnROA -.259 .150 -.200 -1.732 .089 .791 1.264
LnUkuranPer
sh
.094 .076 .134 1.246 .218 .912 1.097
LnCR -.377 .253 -.184 -1.492 .141 .699 1.431
LnStrukturAkt
v
-.454 .162 -.350 -2.806 .007 .683 1.465
LnPertumPer
sh
.384 .141 .304 2.717 .009 .848 1.179
a. Dependent Variable: LnStrukturModal
5. HETEROKEDASTISITAS