ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA
PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2011
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
DisusunOleh :
NUNUNG INDRIASTUTI
B 100 100 037
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA
PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2011
Nunung Indriastuti
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan Ahmad
Yani Tromol Pos 1, Kartasura, Jawa Tengah Indonesia Surakarta 57102
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan
terhadap perubahan laba pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor
industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI, dengan periode penelitian tahun
2010-2011 sebanyak 33 perusahaan, sedangkan yang dijadikan obyek penelitian
(sampel) yaitu sebanyak 31 perusahaan. Teknik penentuan sampel menggunakan
metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi
berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi yang diuji dengan asumsi klasik.
Dari hasil pengujian hipotesis dapat diketahui besarnya Fhitung variabel
Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total asset Turnover (TAT), dan
Net Profit Margin (NPM) secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap
variabel perubahan laba dan hasil analisis uji t diketahui Current Ratio (CR) dan
Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba,
sedangkan untuk variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan Total Asset Turnover
(TAT) tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba. Hasil ini juga
menunjukkan bahwa Net Profit Margin (NPM) memiliki pengaruh yang paling
dominan mempengaruhi perubahan laba.
Kata kunci: Perubahan laba, current ratio, debt toequity ratio, total asset turnover
dan net profit margin
PENDAHULUAN
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan yang diperoleh.
Laba sangat diperlukan karena bermanfaat untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Selain itu, sukses atau tidaknya perusahaan juga dilihat dari kinerja manajemen
suatu perusahaan. Salah satu parameter kinerja tersebut adalah laba. Laba adalah
kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan
atau penambahan aktivitas atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan equitas yang tidak berasal dari kontribusi investor.
Laba pada umumnya dipakai sebagai ukuran dari prestasi yang dicapai oleh
suatu perusahaan sehingga laba dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan investasi dan prediksi untuk meramalkan perubahan laba yang akan
datang. Laba yang diperoleh perusahaan untuk tahun yang akan datang tidak dapat
dipastikan, maka perlu adanya prediksi perubahan laba.
Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca
dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran
tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan
tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan
reaksi para calon investor dan kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh
tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997). Rasio keuangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Rasio
likuiditas diwakili oleh current ratio, rasio solvabilitas diwakili oleh debt to equity
ratio, rasio aktivitas diwakili oleh total asset turnover, dan rasio profitabilitas
diwakili oleh Net profit margin.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN
LABA PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2011”.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan menurut pendapat Standar Akuntansi
Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2007) menyatakan bahwa laporan
keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara
misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang
berkaitan dengan laporan tersebut misalnya informasi keuangan segmen
industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
B. Rasio Keuangan
1. Analisis Rasio Keuangan
Munawir (2004) menyatakan bahwa rasio menggambarkan suatu
hubungan atau perbandingan (mathematical relationship) antara suatu
jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisa berupa ratio ini
akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa
tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan
terutama apabila angka ratio tersebut dibandingkan dengan angka ratio
pembanding yang digunakan sebagai standar.
2. Jenis-jenis Rasio Keuangan
Hanafi dan Halim (2007) mengelompokkan analisis rasio keuangan ke
dalam lima macam katagori, yaitu:
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek
perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap
hutang lancarnya (hutang dalam hal ini merupakan kewajiban
perusahaannya).
b. Rasio Aktivitas
Rasio ini melihat pada beberapa aset kemudian menentukan
beberapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan
tertentu. Empat rasio aktivitas yang akan dibicarakan adalah Rata-rata
umur piutang, Perputaran persediaan, Perputaran Aktiva Tetap dan
Perputaran Total Aktiva.
c. Rasio Solvabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka panjangnya. Rasio solvabilitas terdiri dari rasio total
hutang terhadap total aset, rasio Times Interest Earned, rasio Fixed
Charges Covarage.
d. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas ini mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset
dan modal saham yang tertentu. Ada tiga rasio yang sering dibicarakan,
yaitu: profit margin, return on asset (ROA) dan return on equity (ROE).
e. Rasio pasar
Rasio pasar yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku.
Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasarkan pada sudut investor
(atau calon investor), meskipun pihak manajemen juga berkepentingan
terhadap rasio-rasio ini. Ada beberapa rasio yang bisa dihitung: PER
(Price Earning Ratio), dividend yield dan pembayaran dividen (dividend
payout).
C. Laba
Ghozali dan Chariri (2007) mengungkapkan pengertian laba yang dianut
oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah laba akuntansi yang merupakan
selisih pengukuran pendapatan dan biaya.
Belkaoui (1993) mengemukakan bahwa laba merupakan suatu pos dasar
dan penting dari ikhtisar keuangan yang memiliki berbagai kegunaan dalam
pelbagai konteks. Laba pada umumnya dipandang sebagai suatu dasar bagi
perpajakan, determinan pada kebijakan pembayaran dividen, pedoman investasi
dan pengambilan keputusan dan unsur prediksi.
D. Pengembangan Hipotesis
1. Current Ratio dan Perubahan Laba
Bukti empiris pada hubungan Current ratio dan perubahan laba
nampaknya bermacam-macam. Beberapa peneliti menemukan hubungan
positif antara Current ratio dengan perubahan laba (Sitorus, 2005). Bukti
yang lain ditunjukkan oleh Syamsudin dan Primayuta (2010) dan
Machfoedz (1994) yang menyatakan bahwa Current ratio berpengaruh
positif terhadap perubahan laba. Sebaliknya, Meythi (2005) dan Purnawati
(2005) memberikan bukti yang berlawanan bahwa Current ratio
berpengaruh negatif terhadap perubahan laba. Meskipun bukti empiris
membuktikan kurang tegas karena kompleksitas dan kekuatan penelitian
cross section melaporkan hubungan yang positif antara Current ratio
dengan perubahan laba kami menghipotesiskan bahwa:
H1 : Ada pengaruh positif antara CR dengan perubahan laba.
2. DER dengan Perubahan Laba
Bukti empiris tentang hubungan antara DER dan perubahan laba
ditunjukan oleh beberapa peneliti yang menemukan hubungan positif antara
DER dengan perubahan laba (Sari, 2008 dan Sitorus, 2005). Hal ini juga
didukung oleh Cahyani (2012), Juliana dan Sulardi (2003) yang
membuktikan bahwa DER dengan perubahan laba mempunyai pengaruh
positif signifikan. Peneliti lain memberikan bukti yang bertentangan
misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Syamsudin dan Primayuta (2009)
dan Suwarno (2004) menunjukkan adanya hubungan negatif antara DER
dengan perubahan laba. Meskipun secara empiris memberikan bukti yang
kurang tegas karena kompleksitas dan kekuatan penelitian cross section
melaporkan hubungan yang positif antara DER dengan perubahan laba
kami menghipotesiskan bahwa:
H2 : Ada pengaruh negatif antara DER dengan perubahan laba.
3. TAT dengan Perubahan Laba
Bukti empiris pada hubungan Total Asset Turnover (TAT) dan
perubahan laba ditunjukkan oleh beberapa peneliti yang menunjukkan
bahwa total asset turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perubahan laba (Syamsudin dan Primayuta, 2009 dan Purnawati, 2005).
Hasil yang berbeda diberikan oleh Suprihatmi dan Wahyudin (2004) yang
menyimpulkan bahwa total asset turnover tidak berpengaruh signifikan
terhadap perubahan laba. Dari penjelasan teoritis dan bukti empiris diatas
peneliti mengusulkan hipotesis sebagai berikut:
H3 : Ada pengaruh positif antara TAT dengan perubahan laba.
4. NPM dengan Perubahan Laba
Bukti empiris tentang hubungan NPM dengan perubahan laba yaitu
dapat disimpulkan dari hasil penelitian Mahfoedz (1994), Asyik dan
Soelistyo (2000) serta Suwarno (2004) yang dalam penelitiannya
menunjukkan bahwa NPM berpengaruh positif signifikan terhadap
perubahan laba satu tahun kedepan.Semakin besar NPM maka kinerja
perusahaan akan semakin produktif sehingga akan meningkatkan
kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Bukti
lain tentang hubungan positif antara NPM dengan perubahan laba diberikan
oleh hasil penelitian Takarini (2003) dan Cahyani (2012).
Berdasarkan penjelasan teori dan bukti empiris diatas peniliti
mengasumsikan sebagai berikut:
H4 : Adanya pengaruh positif antara NPM dengan perubahan laba.
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Pemikiran
Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari empat rasio, yaitu Current ratio, Debt to equity ratio, Total asset
turnover dan Net profit margin.
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran
Net Profit Margin (X4)
Total Asset Turnover (X3)
Debt to Equty Ratio (X2)
Current Ratio (X1)
Perubahan Laba (Y)
B. Definisi Operasional dan Pengukurannya
1. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perubahan laba. Rumus perhitungan perubahan laba sebagai berikut:
ΔEit = Perubahan laba untuk periode t
Eit = Laba pada pada periode yang dihitung angka perubahannya
Eit- =laba pada pada periode satu tahun sebelumnya
i = data observasi ke-i
2. Variabel Independen
a. CR (Current Ratio)
Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dibagi
dengan kewajiban lancar. Current ratio dapat dirumuskan sebagai berikut
(Fahmi, 2011):
b. DER (Debt to Equity Ratio)
Debt to equity ratio merupakan perbandingan jumlah kewajiban
lancar dan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Debt to
equity ratio dapat dirumuskan sebagai berikut (Fahmi, 2011):
a. TAT(Total Asset Turnover)
Total asset turnover merupakan salah satu rasio yang menunjukkan
efisiensi penggunaan seluruh aktiva (total asset) perusahaan untuk
menunjang penjualan. Total asset turnover dapat dirumuskan sebagai
berikut (Fahmi, 2011):
b. NPM (Net Profit Margin)
Net profit margin merupakan perbandingan laba bersih terhadap
penjualan. Net profit margin dapat dirumuskan sebagai berikut (Fahmi,
2011):
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2012).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2010-2011. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012).
Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan metode purposive sampling dengan
kriteria berikut ini.
1. Perusahaan manufaktur pada sektor Industri Barang Konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode analisis.
2. Menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember 2010-2011.
3. Memiliki data dan laporan keuangan yang berkaitan dengan pengukuran
variabel penelitian.
Metode Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif bertujuan untuk mengembangkan atau
menggambarkan profil data penelitian dan mengidentifikasi variabel-
variabel pada setiap hipotesis. Ststistik deskriptif yang digunakan antara
lain rata-rata (mean), maksimum, minimum dan standar deviasi. Variabel
yang digunakan adalah perubahan laba, Current ratio, Debt to equity, Total
asset turnover dan Net profit margin.
2. Metode Regresi Linier Berganda
Penelitian ini terdiri dari 4 variabel independen (current ratio, debt
to equity, total asset turnover, net profit margin) dan 1 variabel dependen
(perubahan laba), sehingga menggunakan persamaan regresi berganda.
Persamaan regresi yang digunakan adalah :
ΔEi = α + β1CR + β2DER + β3TAT + β4NPM + e
Dimana:
ΔEi = Perubahan laba
α = Koefisien konstanta
β = Koefisien regresi dari masing-masing variabel
CR = Current ratio
DER = Debt to equity ratio
TAT = Total asset turnover
NPM = Net profit margin
e = Koefisien eror
3. Pengujian Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat
diukur dari Goodness of Fit. Secara statistik, hal tersebut dapat diukur
dengan nilai statistik t, nilai statistik F, dan koefisien determinasi.
Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak).
Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam
daerah dimana Ho diterima (Ghozali, 2011).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
gambaran rasio keuangan yang menjadi faktor dalam mempengaruhi
perubahan laba. Adapun hasil perhitungan deskripsi data dengan proses
SPSS16.0 adalah sebagai berikut.
Tabel 1
Deskriptif Data
Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Eit 61 -2,10 4,90 0,2847 0,85169
CR 61 0,69 11,74 3,1321 2,42114
DER 61 0,10 2,23 0,7261 0,52719
TAT 61 0,36 2,96 1,3536 0,52388
NPM 61 0,00 1,20 0,1211 0,16141
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan hasil statistik deskriptif tabel 1 dapat dijelaskan bahwa
Variabel perubahan laba memiliki nilai minimal sebesar -2,10, nilai maksimum
sebesar 4,90 serta nilai rata-rata perubahan laba untuk semua perusahaan sebesar
0,2847, sedangkan nilai standar deviasi yang dihasilkan sebesar 0,85169.
Variabel CR memiliki nilai minimal sebesar 0,69, nilai maksimum sebesar
4,90 serta nilai rata-rata CR untuk semua perusahaan sebesar 3,1321, sedangkan
nilai standar deviasi yang dihasilkan sebesar 0,85169.
Variabel DER memiliki nilai minimal sebesar 0,10, nilai maksimum sebesar
2,23 serta nilai rata-rata DER untuk semua perusahaan sebesar 0,7261 sedangkan
nilai standar deviasi yang dihasilkan sebesar 0,52719.
Variabel TAT memiliki nilai minimal sebesar 0,36 nilai maksimum sebesar
2,96 serta nilai rata-rata TAT untuk semua perusahaan sebesar 1,3536 sedangkan
nilai standar deviasi yang dihasilkan sebesar 0,52388.
Variabel NPM memiliki nilai minimal sebesar 0,00 nilai maksimum
sebesar 1,20 serta nilai rata-rata NPM untuk semua perusahaan sebesar 0,1211
sedangkan nilai standar deviasi yang dihasilkan sebesar 0,16141.
2. Uji Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda dapat diperoleh
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y= 0,318 – 0,100 CR – 0,036 DER – 0,094 TAT + 3,576 NPM
3. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi(R²) digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel
independennya. Nilai ketepatan R² antara 0< R²<1.
Tabel 3
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 0.715a
0.512 0.477 0.61595
a. Predictors: (Constant), NPM, TAT, CR, DER
Pada tabel 3 diatas dapat dilihat nilai R² adalah 0,512.
Dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa variabel dari
perubahan laba dijelaskan oleh variabel CR, DER, TAT, dan NPM
sebesar 51,2% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar
48,8% (100%-51,2%).
b. Uji F (Signifikansi Secara Simultan)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel independen dan variabel dependen secara simultan.
Dari uji ANOVA (analysis of varians) atau uji F, menunjukkan
bahwa nilai Fhitung sebesar 14,679. Sedangkan Ftabel sebesar 2,56
dengan n–k-1 ( 61 – 4 -1= 56 ) dengan signifikan 0,00 < 0,05
sehingga Fhitung > Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa secara
bersama-sama variabel independen (CR, DER, TAT, NPM)
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (laba bersih).
c. Uji t (Signifikansi Secara Parsial)
Hasil pengujian terhadap uji t terhadap variabel current ratio, debt
to equity ratio dan total asset turnover diketahui bahwa masing-
masing nilai thitung lebih kecil dari pada ttabel dan nilai signifikan
current ratio kurang dari α yang ditentukan yaitu 0,05, sedangkan
debt to equity ratio dan total asset turnover nilai signifikan lebih
besar dari α yang ditentukan. Hasil pengujian terhadap uji t terhadap
variabel net profit margin diketahui bahwa masing-masing nilai
thitung lebih besar dari pada ttabel dan nilai signifikan net profit margin
kurang dari α yang ditentukan yaitu 0,05.
B. Pembahasan
Current ratio menunjukkan perbandingan antara aktiva lancar dengan
kewajiban (hutang) lancar dan pengaruh negatif menunjukkan bahwa
adanya efisiensi kinerja perusahaan dalam mengoptimalkan aktiva lancar
untuk menjamin hutang lancarnya. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Syamsudin dan Primayuta (2009) yang
menyimpulkan bahwa current ratio berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap perubahan laba.
Debt to equity ratio dalam penelitian ini diukur berdasarkan besarnya
jumlah hutang dibandingkan dengan keseluruhan modal sendiri. Dari data
penelitian dapat dilihat bahwa penyebab debt to equity ratio tidak
berpengaruh tidak signifikan terhadap perubahan laba adalah tidak adanya
efisiensi kinerja dari perusahaan dalam mengoptimalkan modal sendiri
untuk menjamin seluruh hutang perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Syamsudin dan Primayuta (2009) dan
Suwarno (2004) yang menyimpulkan bahwa debt to equity ratio
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan laba.
Total asset turn over mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
Total asset turn over dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan
persentase kenaikan atau penurunan penjualan berdasarkan aktiva tetap
yang dimiliki oleh perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
yang dilakukan oleh Suprihatmi dan Wahyudin (2004) yang menyimpulkan
bahwa total asset turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan
laba.
Net profit margin mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba kaitannya dengan penjualan yang dicapai. Net profit
margin dalam penelitian ini dihitung seberapa besar keuntungan perusahaan
dapat diperoleh dari setiap rupiah penjualan. Hasil dari penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Cahyani (2010) dan Asyik dan
Soelistyo (2000) yang menyimpulkan bahwa net profit margin berpengaruh
positif signifikan terhadap perubahan laba.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab-bab sebelumnya dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini membuktikan hipotesis pertama yang digunakan yang
menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap
perubahan laba, hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai thitung untuk
variabel Current Ratio yang lebih kecil daripada nilai ttabel-nya, serta nilai
signifikan terhitung yang lebih kecil daripada tingkat signifikan yang
digunakan.
2. Hasil penelitian ini juga membuktikan hipotesis kedua yang digunakan
yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap perubahan laba, ditunjukkan dengan perolehan nilai
thitung untuk variabel Debt to Equity Ratio yang lebih kecil dari pada nilai
ttabel-nya, serta nilai signifikan terhitung yang lebih besar dari pada tingkat
signifikan yang digunakan.
3. Hasil penelitian ini juga membuktikan hipotesis ketiga yang digunakan
yang menyatakan bahwa Total Asset Turnover tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap perubahan laba, ditunjukkan dengan perolehan nilai
thitung untuk variabel Total Asset Turnover yang lebih kecil dari pada nilai
ttabel-nya, serta nilai signifikan terhitung yang lebih besar dari pada tingkat
signifikan yang digunakan.
4. Hasil penelitian ini juga membuktikan hipotesis keempat yang digunakan
yang menyatakan bahwa Net Profit Margin berpengaruh secara signifikan
terhadap perubahan laba, ditunjukkan dengan perolehan nilai thitung untuk
variabel Net Profit Margin yang lebih besar dari pada nilai ttabel-nya, serta
nilai signifikan terhitung yang lebih kecil dari pada tingkat signifikan yang
digunakan.
5. Hasil pengujian terhadap Uji F (F-test) diketahui bahwa model regresi yang
digunakan layak digunakan sebagai metode perhitungan dalam penelitian
ini, dikarenakan kedua variabel independen (Current ratio, debt to equity
ratio, total asset turnover dan net profit margin) ketika digunakan secara
simultan/bersama-sama berpengaruh secara signfikan terhadap variabel
dependen perubahan laba.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan, baik dalam pengambilan sampel
maupun dalam pengukuran variabel. Beberapa keterbatasan dalam penelitian
ini antara lain:
1. Jumlah sampel yang diperoleh pada penelitian ini terbatas pada 31
perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Hal ini disebabkan karena pendeknya periode
pengamatan yang dilakukan (2010-2011). Populasi dalam penelitian ini
hanya terbatas pada satu jenis perusahaan yaitu perusahaan manufaktur
sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Jumlah variabel yang diteliti pada penelitian ini hanya terbatas pada
variabel, current ratio, debt to equity ratio, total asset turnover dan net
profit margin.
C. Saran
Dari hasil kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka saran
yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan sektor industri
barang konsumsi dan hanya menggunakan periode pengamatan yang
singkat selama dua tahun yaitu dari tahun 2010 sampai 2011. Bagi para
peneliti selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel independen
selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini dan memperluas
penelitian ini dengan cara menambahkan tahun pengamatan agar
memperoleh hasil penelitian yang lebih akurat
2. Bagi investor sebaiknya lebih teliti dalam menilai laporan keuangan
perusahaan khususnya informasi kinerja keuangan mengenai rasio
keuangan dalam penelitian ini yaitu CR, DER, TAT dan NPM dalam
mempengaruhi laba perusahaannya dan untuk melihat kekuatan serta
kelemahan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Z. 1997. Alat Analisa Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Belkaoui, Ahmed Riahi. 1993. Teori Akuntansi. Erlangga.
Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: UNDIP
Dian, Aulia Cahyani. 2012. Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi
Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi. Surakarta: UMS
Fadjrih, Asyik Nur dan Soelistyo. 2000. “Kemampuan Rasio Keuangan dalam
Memprediksi Laba, Penetapan Rasio Keuangan sebagai Discriminator”.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 15, No. 3: 313-331, juli 2000.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: alfabeta
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2007. Analisis Laporan Keuangan. UPP
AMP YKPN.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Meythi. 2005. “Rasio Keuangan Yang Paling Baik Untuk Memprediksi
Pertumbuhan Laba Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yng
Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. X1.
No. 2
Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty
Purnawati, Lina. 2005. “Kemampuan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Laba”.
Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: alfabeta
Syamsudin dan Primayuta, Ceky. 2009. Rasio Keuangan dan Prediksi Perubahan
Laba Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 13. No. 1. Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Suprihatmi. 2006. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kemampuan Memprediksi
Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di PT
Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. September
2006.
Takarini, Nurjanti dan Erni Ekawati. 2003. Analisis Rasio Keuangan dalam
Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur di Pasar
Modal Indonesia. Ventura. Vol. 6. No. 3.
Yuni Nurmala Sari. 2007. “Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, dan
Total Asset Turn Over Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta”. (Online),
(http://pdfcast.org/download/pengaruh current ratio debt to equity ratio
dan total assets turn over terhadap perubahan laba pada.pdf, diakses 02
November 2010). www.idx.co.id