ANALISIS SEMIOTIKA AKTIVITAS WANITA
BERHIJAB PADA IKLAN SHAMPO REJOICE HIJAB 3 IN
1 VERSI FATIN SHIDQIA LUBIS DI TELEVISI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komuniaksi
Untuk Memenuhi Prsyaratan Memperoleh Sarjana Ilmu Sosial
(S.sos)
Oleh:
Nurapzafidah
NIM. 1113051000056
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 1441 H/ 2020 M
2
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul “Analisis Semiotika Aktivitas Wanita
Berhijab Pada Iklan Shampo Rejoice Hijab 3 IN 1 Versi
Fatin Shidqia Lubis Di Televisi” disusun oleh Nurapzafidah
Nomor Induk Mahasiswa 1113051000056 diajukan kepada
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian
Munaqasah pada tanggal 04 Juni 2020 di hadapan dewan penguji.
Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Sosial
(S.Sos) dalam bidang Komunikasi Penyiaran Islam.
Jakarta, 04 Juni 2020
Tim Ujian Munaqasah Tanggal Tanda Tangan
Ketua
Dr. H. Edi Amin, M.A
19760908 200901 1 010
Sekretaris
Miftachur Rosyidah, M.Pd.I
19720720 199903 2 002
Penguji I
Dra. Rochimah Imawati, M.Psi
19661203 201411 2 001
Penguji II
Syamsul Rijal, MA. Ph.D
19781008 200604 1 002
Mengetahui:
Dekan
Suparto, M.Ed, Ph.D
19710330 199803 1 004
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan
untuk memenuhi s alah satu persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Sosial (S.Sos) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini
telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil
karya saya atau merupakan hasil plagiat orang lain, maka
saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 04 Juni 2020
Nurapzafidah
iv
ABSTRAK
Nurapzafidah
Analisis Semiotika Keaktifan Wanita Muslimah Pada Iklan
Rejoice Hjab 3 in 1 versi Fatin Shidqia Lubis di Televisi
Televisi memiliki peran sangat besar dalam realitas sosial
yang sdenag berkembang saat ini. Televisi juga dikenal sebagai
media iklan yang paling kuat dan menjangkau konsumen yang
sangat luas. Iklan di televisi memiliki pesan yang lebih hidup,
sangat memenuhi sasaran serta lebih efektif. Begitu pula dengan
shampo Rejoice Hijab 3 in1 yang menggunakan iklan di televisi
sebagai kekuatan untuk memepengaruhi khalayak.
Dalam hal ini iklan shampo Rejoice Hijab 3 in1 versi
Fatin Shidqia Lubis sebagai konstruksi yang digambarkan oleh
media televisi. Iklan ini menggambarkan keaktifan pada wanita
muslimah yang berhijab dengan kebersihan, kesegaran dan
kerapihan dalam berbagai aspek. Kemudian muncul rumusan
pertanyaan bagaimana ikon, indeks dan simbol keaktifan wanita
muslimah pada iklan shampo Rejoice Hijab 3 in 1 versi Fatin
Shidqia Lubis?
Melihat konteks penelitian ini, tinjauan teoritis yang
diguanakan adalah semiotika menuruut Charles Sanders Pierce
yaitu melihat tanda ikon, indeks dan simbol. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotik yang
bersifat kualitatif. Data yang didapatkan dalam penelitian ini
bersumber dari iklan shampo Rejoice Hijab 3 in 1 versi Fatin
Shidqia Lubis, digabungkan dengan buku-buku teoritis yang
membahas mengenai iklan.
Kesimpulannya adalah dalam iklan shampo Rejoice Hijab
3 in 1 versi Fatin Shidqia Lubis ini adalah kehadiran wanita
berhijab dalam iklan ini menandakan bahwa produk ini ditujukan
untuk wanita muslimah yang berhijab. Pada iklan ini, keaktifan
yang digambarkan wanita dengan sosok wanita muslimah yang
berhijab dengan keaktifan dalam melakukan kegiatan.
Kata Kunci : Semiotika, Iklan, Rejoice Hijab, Keaktifan dan
Hijab
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, tak henti-hentinya penulis
mengucapkan rasa syukur atas segala nikmat dan karuia Allah
subhanahu wa Ta’ala. Berkat rahmat dan ridhoNya penulis diberi
kesehatan, kekuatan fisik dan mental sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Lantunan shalawat serta salam tak lupa
tersampaikan kepada suri tauladan sepanjang masa, Nabi
Muhammad Shalallah’Alaihi wa sallam yang selalu dinantikan
syafaatnya di hari akhir kelak.
Karya penulis sebagai syarat kelulusan studi strata (S1) ini
tentunya terlampau jauh dari kata sempurna, namun penulis
berupaya menyelesaikan dengan usaha terbaik yang penulis bisa.
Tanpa do‟a, dukungan serta bantuan dari luar penulis, yaitu pihak
yang terlibat dan berperan dalam penyelesaian skripsi, maka
amanah studi ini akan terasa berat dijalankan. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih sebagai apresiasi penuliskepada
semua pihak yang telah memotivasi penulis selama meimba ilmu
di kampus tercinta, serta membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini, di antaranya:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Suparto, M.Ed, Ph, D,
beserta Ibu Dr. Siti Napsiyah, S. Ag, selaku wakil Dekan I
Bidang Akademik, Bapak Dr. Sihabudin Noor, MA selaku
Dekan Bidang Administrasi Umum, serta Bapak Cecep Sastra
Wijaya, MA selaku Dekan Bidang Kemahasiswaan.
vi
2. Dr. Armawati Arbi, M. Si selaku Ketua Jurusan Serta Dr. Edi
Amin, MA. selaku sekertaris Jurusan Program Studi
Komunikasi Penyiaran Islam.
3. Nunung Khairiyah, MA selaku Dosen Pemibimbing penulis
sekaligus Dosen Penasihat Akademik yang telah membimbing
dengan sabar dan iklas sehingga skripsi ini selasai.
Terimakasih atas ilmu yang bermanfaat yang telah Ibu berikan
kepada penulis.
4. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmi Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terimakasih
telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis
selama perkuliahan hingga dalam penulisan skripsi ini.
5. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah melayani
peminjaman buku-buku kepada penulis.
6. Kedua Orang tua penulis, seluruh Dahlan’s Family
terimakasih karena selalu memberikan motivasi dan doa yang
tiada henti untuk penulis.
7. Sahabat penulis, Ghanang, Wiwin, Melita, Silvi, dan Zhela
yang telah memberikan doa dan semangat kepada penulis
dalam mengerjakan skripsi. Sukses selalu buat sahabat.
8. Teman-teman seperjuangan penulis KPIB 2013, terimakasih
telah menjadi bagian dari perjalanan penulis selama
menempuh pendidikan di kampus tercinta. Semoga sukses
untuk kalian semua.
vii
9. Teman semangkuy Syaviera Dena Ananda, Destiana
Maisratun, Muhammad Santoso dan Khusnul Hidayah yang
telah mengajarkan kesabaran selama penulisan skripsi.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, untuk itu kritik dan saran yang membangun snagat
terbuka. Semoga apa yang telah dihasilkan dalam penyusunan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun.
Ciputat, Mei 2020
Penulis,
Nurapzafidah
1113051000056
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSRETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .............................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................... 1
B. Batasan Masalah dan Perumusan Masalah ........ 5
C. Tujuan Penelitian ............................................... 5
D. Manfaat Penelitian ............................................. 6
E. Metodologi Penelitian ....................................... 6
F. Pedoman Penulisan ............................................ 10
G. Tinjauan Pustaka ............................................... 10
H. Sistematika Penulisan ........................................ 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................... 13
A. Semiotika ........................................................... 13
B. Pengertian Aktivitas .......................................... 19
C. Hijab .................................................................. 20
1. Pengertian Hijab ......................................... 20
2. Jilbab atau Hijab Menurut Para Ahli ......... 22
D. Iklan ................................................................... 23
1. Pengertian Iklan .......................................... 23
2. Jenis-jenis iklan .......................................... 26
BAB III GAMBARAN UMUM ............................................... 27
A. Profil Perusahaan P&G ...................................... 27
ix
B. Gambaran Umum Rejoice ................................ 30
C. Brand Ambassador Iklan Rejoice Hijab 3
IN 1 .................................................................... 33
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ..................... 35
A. Sinopsis Iklan Shampo Rejoice Hijab 3 IN
1 Versi Fatin Shidqia ......................................... 35
B. Naskah Iklan Shampo Rejoice Hijab 3 in 1
Versi Fatin Shidqia ............................................ 37
BAB V PEMBAHASAN
A. Analisis Ikon, Indeks dan Simbol Keaktifan
Wanita Muslimah pada Iklan Shampo
Rejoice Hijab 3 in 1 versi Fatin Shidqia ............ 39
1. Scene 1 ....................................................... 39
2. Scene 2 ....................................................... 41
3. Scene 3 ....................................................... 43
BAB VI PENUTUP45
A. Kesimpulan ........................................................ 45
B. Saran .................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 47
x
DAFTAR TEBEL
Tabel 1.1 Menurut Charles Sanders Pierce ............................. 10
Tabel 4.3 Naskah Iklan .............................................................. 37
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Model Segitiga Makna Pierce ............................ 15
Gambar 3.1 Logo P&G ........................................................... 30
Gambar 3.2 Kemasan Botol Rejoice Hijab 3 in 1 ................... 32
Gambar 3.3 Fatin Shidqia Lubis .............................................. 33
Gambar 4.4 Tiga wanita berhijab ............................................. 40
Gambar 4.5 Kegiatan wanita berhijab ...................................... 42
Gambar 4.6 Wanita berhijab menari bersama .......................... 43
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Televisi memiliki peran sangat besar dalam realitas
sosial yang sedang berkembang saat ini.1 Televisi bukan hanya
saluran yang menyebarkan informasi ke seluruh dunia, tetapi
juga sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan
media visual. Televisi juga dikenal sebagai media iklan yang
paling kuat dan menjangkau konsumen yang sangat luas.
Iklan di televisi memiliki pesan yang terlihat lebih hidup,
sangat memenuhi sasaran serta lebih efektif jika dibandingkan
dengan media yang lainnya. Jadi, iklan di televisi akan lebih
mudah tersampaikan kepada konsumen.
Iklan merupakan salah satu media komunikasi untuk
menyampaikan pesan dari produsen kepada konsumen. Para
pengiklan sangat dituntut kreatif dalam memproduksi sebuah
iklan. Keaktifan iklan melalui televisi sudah pasti tidak
diragukan lagi, maka yang dilakukan dalam kegiatan beriklan
harus lebih dari sekedar memberikan informasi dari produk-
produk yang ditawarkan, melainkan juga mengubah sikap
konsumen. Sebuah iklan juga diharapkan dapat menjadi
jembatan untuk menanamkan sebuah kepercayaan kepada
masyarakat, jika hal ini tercapai maka sebuah iklan dapat
dikatan berhasil.
1 Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Periklanan, (Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 1992), h 17.
2
Disadari atau tidak, iklan adalah salah satu agen
propaganda gaya hidup wanita. Wanita dibangun image-nya
tentang penampilan yang sangat sempurna seperti yang
mereka inginkan. Disinilah penekanan pada penampilan
wanita, dengan ukuran cantik dan tidak cantik, sebagai cara
yang efektif untuk mengontrol wanita. Terkonstruksinya
wanita dengan kecantikan yang digambarkan menjadi
kelompok wanita sebagai pasar potensial. Iklan kini tidak
hanya menawarkan produknya, melainkan sebuah kebudayaan
dan sebuah image.2
Di era modernisasi ini, banyak sekali wanita yang
dulunya tidak berhijab tetapi sekarang menjadi berhijab,
dikarenakan sekarang ini hijab sudah menjadi trend dan
hampir semua wanita memakainya, hingga para artis pun
mulai berhijab. Hijab di Indonesia kini sudah menjadi trend
dan gaya hidup. Gaya berbusana muslim dengan berpadu
padan hijab yang beraneka ragam gaya memiliki poin rating
yang tinggi di pasaran Indonesia.
Hijab memang diwajibkan bagi seluruh perempuan
muslim. Perintah untuk berhijab sebenarnya sudah sangat jelas
diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur‟an surat Al-
Ahzab ayat 59:
2 Indiawan Seto Wahyu Wibowo. Semiotika Komunikasi (Aplikasi
Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi). (Jakarta: Penerbit Mitra
Wacana Media, 2013), h 116.
3
Artinya: “Hai Nabi, Katakalah kepada istri-istrimu, anak-
anak Perempuanmu dan istri-istri orang mukmin,
“Hendalkah mereka menutupkan hijabnya ke seluruh
tubuh mereka”. Yang demikian itu agar mereka lebih
mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu.
Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”3
Kecantikan dan keindahan wanita dapat menjadi faktor
yang mempengaruhi konsumen. Wanita lebih dipilih untuk
menjadi objek iklan daripada pria, karena wanita dapat
mempengaruhi konsumen agar menggunakan produk maupun
jasa yang ditawarkan. Sangat banyak produk yang ditawarkan
pengiklan di televisi dan hampir semua objek iklannya adalah
wanita. Pengiklan berpandangan bahwa penggunakan sosok
wanita dalam ilustrasi iklan merupakan tuntutan estetika untuk
memperebutkan perhatian konsumen. Alasan inilah yang
menjadikan wanita sebagai objek dalam sebuah iklan.
Sosok wanita dalam iklan sangat dibutuhkan dalam
menambah daya jual suatu produk. Sifat persuasi iklan
diartikan rayuan, cara mempengaruhi khalayak untuk
menggunakan produk yang ditawarkan, mempengaruhi bukan
3 Departemen Agama RI. Al-Qur’an Mushaf Per Kata Tajwid.
(Bandung: Penerbit Jabal, 2010) h 418.
4
berarti memaksa. Sebuah iklan didesain dengan tepat dan salah
satunya menggunakan objek seorang wanita. Munculnya
wanita cantik sebagai model pada iklan sudah cukup marak.
Mulai dari produk perawatan tubuh, kosmetik, bahkan
keperluan rumah tangga juga menampilkan sosok wanita
cantik.
Tidak hanya kecantikan dan keindahan, keaktifan
seorang wanita muslimah juga menjadi satu hal yang penting.
Meskipun berhijab, wanita harus tetap aktif, misalnya iklan
shampo Rejoice Hijab 3 in 1. Iklan shampo rejoice hijab 3 in 1
versi Fatin Shidqia Lubis, menyuguhkan iklan shampo yang
tidak hanya memperlihatkan wanita yang cantik dan indah
namun juga aktif melakukan kegiatan. Pada iklan ini wanita
yang berhijab sama sekali tidak merasa kesulitan untuk
beraktifitas karena menggunakan hijab. Pada akhirnya wanita
muslimah tersebut menyadari bahwa berhijab bukan suatu
halangan untuk melakukan sebuah aktifitas yang mereka suka.
Dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk lebih
lanjut meneliti makna yang terkandung dalam tayangan iklan
tersebut di televisi. Maka penulis ingin melakukan penelitian
sekaligus dijadikan sebagai judul skripsi, yaitu :
“ANANLISIS SEMIOTIKA KEAKTIFAN WANITA
MUSLIMAH PADA IKLAN SHAMPO REJOICE HIJAB
3 IN 1 VERSI FATIN SHIDQIA LUBIS DI TELEVISI”.
5
B. Batasan Masalah dan Perumusan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus dan tidak melebar, maka
penulis membatasi dan merumusi masalah, berikut pembatasan
dan perumusan masalah :
1. Batasan Masalah
Peneliti membatasi masalah penelitian ini pada iklan
yang ada di televisi dan iklan yang diambil adalah iklan
komersial. Iklan yang dijadikan penelitian ini adalah iklan
shampo Rejoice Hijab 3 in 1. Fokus penelitian yang
dilakukan peneliti adalah pada pengambilan cuplikan
gambar berupa scene dalam iklan shampo Rejoice Hijab 3
in 1 Versi Fatin Shidqia Lubis “. Terutama pada adegan
yang mengadung makna keaktifan wanita.
2. Rumusan masalah
1. Bagaimana ikon keaktifan wanita muslimah pada iklan
shampo Rejoice Hijab 3 in 1 Versi Fatin Shidqia?
2. Bagaimana index keaktifan wanita muslimah pada iklan
shampo Rejoice Hijab 3 in 1 Versi Fatin Shidqia?
3. Bagaimana simbol keaktifan wanita muslimah pada
iklan shampo Rejoice Hijab 3 in 1 Versi Fatin Shidqia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui ikon apa saja yang digunakan dalam
menggambarkan keaktifan wanita muslimah yang terdapat
pada iklan shampo Rejoice Hijab 3 in 1 versi Fatin Shidqia.
6
2. Untuk mengetahui index apa saja yang digunakan dalam
menggambarkan keaktifan wanita muslimah yang terdapat
pada iklan shampo Rejoice Hijab 3 in 1 versi Fatin Shidqia.
3. Untuk mengetahui simbol apa saja yang digunakan dalam
menggambarkan keaktifan wanita muslimah yang terdapat
pada iklan shampo Rejoice Hijab 3 in 1 versi Fatin Shidqia.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian-
kajian komunikasi massa melalui analisis semiotika,
terutama untuk Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi,
jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Juga diharapkan
dapat menambah informasi mengenai dunia periklanan.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan
menambah wawasan bagi pembaca untuk menambah
informasi bagi penelitian yang sama dalam suatu
pembahasan mengenai analisis semiotika terhadap iklan.
Agar masyarakat yang menonoton televisi dapat mengerti
dan mengetahui makna yang disampaikan melalui iklan,
dilihat dari semiotika.
E. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma yang digunakan penulis dalam penelitian
ini adalah menggunakan paradigma konstruktivisme.
7
Paradigma constructionism, menganggap kenyataan itu
hanya bisa di pahami dalam bentuk jamak, berupa
konstruksi mental yang tak dapat diraba, berbasis sosial dan
pengalaman yang bersifat lokal dan spesifik (ontologi).
Peneliti dan subyek yang diteliti terkait erat secara timbal
balik, sehingga penemuan dicipta seperti yang dikehendaki
peneliti (epistimologi).4
Konstruktivisme memandang bahwa aktivitas
manusia itu merupakan aktivitas mengonstruksi realitas,
dan hasilnya tidak merupakan kebenaran yang tetap, tetapi
selalu terus berkembang. Hal ini berarti, realitas itu
merupakan hasil konstruksi manusia. Realitas itu selalu
terkait dengan nilai, jadi tidak mungkin bebas nilai, dan
pengetahuan hasil konstruksi manusia itu tidak bersifat
tetap, tetapi terus berkembang.5
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif. Metode yang menyelidiki suatu
fenomena sosial dan masalah manusia. Penelitian
kualitatif bertujuan untuk mendapat pemahaman yang
sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif
partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih
dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan analisis
terhadap kenyataan social yang menjadi fokus penelitian,
4 Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. (Malang:
UIN-Maliki Press, 2010), h 151. 5 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Bumi
Aksara 2013), h 49.
8
dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman
umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut.6
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah iklan shampo Rejoice
Hijab 3 in 1 versi Fatin Shidqia sedangkan objek
penelitiannya adalah ikon, index dan simbol keaktifan
wanita muslimah pada iklan shampo Rejoice Hijab 3 in 1
versi Fatin Shidqia.
4. Sumber Data
Penelitian ini mengambil iklan shampo Rejoice Hijab
3 in 1 versi Fatin Shidqia yang ditayangkan di televisi pada
bulan Agustus 2017.
5. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data iklan shampo Rejoice
Hijab 3 in 1 versi Fatin Shidqia, teknik pengumpulan data
yang dilakukan yaitu melalui:
a. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara melihat televisi
dan tayangan iklan shampo Rejoice Hijab 3 in 1 versi
Fatin Shidqia. Observasi itu sendiri berarti aktivitas yang
dilakukan terhadap suatu proses atau suatu objek, dan
kemudian memahami pengetahuan dari sebuah
fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang
sudah diketahui sebelumnya. Guna mendapatkan
6 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi,
Ed. 1. Cet.3. (Jakarta: PT. Rajagrafindo, 2006) , h 23.
9
informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan
suatu penelitian tersebut.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan data pendukung dengan
mengkaji dari sumber- sumber data yang sesuai dengan
materi penelitian yang berupa buku, catatan, artikel,
iklan, youtube, dan internet.
6. Analisis Data
Teknis analisis data yang digunakan yaitu dengan
menggunakan semiotika model Charles Sanders Pierce
untuk mengetahui ikon, index dan simbol. Teknik analisis
data merupakan bagian dalam metode ilmiah yang berguna
dalam memecahkan permasalahan yang diteliti.
Charles Sanders Piercs membagi tanda atas ikon,
index dan simbol. Ikon adalah tanda yang mengandung
kemiripan „rupa‟ sehingga tanda itu mudah dikenali oleh
para pemakainya. Index adalah tanda yang memiliki
ketertarikan fenomenal atau eksistensial diantara
representamen dan objeknya. Simbol merupakan jenis tanda
yang bersifat arbiter dan konvensional sesuai kesepakatan
atau konvensi sejumbah orang atau masyarakat. Tanda-
tanda kebahasaan pada umumnya adalah simbol-simbol
10
Tabel 1.1 : Menurut Charles Sanders Pierce7
Jenis
Tanda
Ditandai dengan Contoh Proses
Kerja
Ikon - Persamaan
(Kesamaan)
- Kemiripan
Gambar,
foto, patung
-Dilihat
Indeks - Hubungan sebab
akibat
- Keterkaitan
- Asap ------ api
- Gejala-----
penyakit
-Diperkirakan
Simbol - Konvensi atau
- Kesepakatan
social
- Kata-kata
- Isyarat
-Dipelajari
F. Pedoman Penulisan
Pedoman dalam teknik penulisan skripsi ini penulis
merujuk pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Skripsi, Tesis dan Disertasi)” yang diterbitkan oleh CeQDA
(Center For Quality Development And Assurance) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2013.
G. Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengadakan
penelitian lebih lanjut kemudian menyusunnya menjadi suatu
karya ilmiah. Maka langkah awal yang penulis lakukan adalah
mengkaji lebih dahulu terhadap penelitian-penelitian
terdahulu. Adapun setelah penulis mengadakan suatu tinjauan
kepustakaan, akhirnya penulis menemukan beberapa judul
7 Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi (Aplikasi
Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi, (Jakarta : Penberbit
Mitra Wacana Media, 2013), h. 19.
11
yang penelitiannya memiliki kemiripan dengan apa yang
penulis teliti. Judul-judul tersebut antara lain :
1. Analisis Semiotik Kecantikan Wanita Muslimah
Pada Iklan Shampo Sunsilk Clean And Fresh Versi Ludia
Cintya Bella. Diteliti oleh Rezania Meidiati (KPI,
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2016). Dalam
penelitian ini memiliki persamaan yaitu metode kualititaf
dan objek yang di teliti adalah iklan komersial.
Menggunakan model semiotik yang sama yaitu model
semiotik Charles S. Pierce.
2. Representasi Kesabaran Muslimah Dalam Iklan
Sunsilk Cleand And Fresh Versi Risty Tagor. Diteliti oleh
Evita Nanda Karunia (Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya 2018). Dalam penelitian ini memiliki
persamaan yaitumetode kualitatif dan objek yang diteliti
adalah iklan komersial. Menggunakan model semiotik
yang sama yaitu model semiotik Charles S. Pierce.
3. Analisis Semiotika Analisis Semiotika
Representasi Kecantikan Pada Iklan Pantene Total
Damage Care 10 Versi Raline Shah Di Media Televisi.
Diteliti Christiyani Martha Sebayang (Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman, 2017).
Dalam penelitian ini memiliki persamaan yaitumetode
kualitatif dan objek yang diteliti adalah iklan komersial.
Menggunakan model semiotik yang sama yaitu model
semiotik Charles S. Pierce.
12
H. Sistematika Penulisan
Adapun dari hasil penelitian ini akan dituangkan
dalam bentuk karya tulis skripsi sistematika penulisan seperti
dibawah ini, yaitu;
BAB I Pendahuluan, yang meliputi latar belakang
masalah, batasan masalah dan perumusan
masalah, tujuan penelitian dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian, pedoman
penulisan, tinjauan pustaka dan sistematika
penulisan.
BAB II Kajian Pustaka, yang meliputi semiotika
menurut Charles Sanders Pierce, pengertian
aktivitas, hijab menurut para ahli, pengertian
iklan dan jenis-jenis iklan
BAB III Gambaran Umum, yang meliputi profil
perusahaan P&G, gambaran umum shampo
Rejoice Hijab 3 in 1 dan profil
brandambassador iklan shampo Rejoice Hijab
3 in 1
BAB IV Data dan temuan penelitian
BAB V Analisis dan Pembahasan, yang meliputi
gambaran iklan Rejoice Hijab 3 in1 dan
analisis ikon indeks dan simbol pada iklan
Rejoice Hijab 3 in 1
BAB VI Penutup, pada bab ini meliputi kesimpulan,
Implikasi dan saran
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Semiotika
Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari bahasa
Yunani yaitu Semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri
didefinisikan sebagai suatu yang atas pada dasar konvensi
sosial yang sudah terbangun sebelumnya dapat dianggap
mewakili sesuatu yang lain. Tanda pada awalnya dimaknai
sebagai sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain.8
Secara terminilogis, semiotika dapat didefinisikan sebagai
ilmu yang memepelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa,
dan kebudayaan sebagai tanda.9 Pada awalnya tanda dimaknai
sebagai suatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain.
Alex Sobur mendefinisikan semiotika sebagai suatu
ilmu atau metode analisa untuk mengkaji tanda. Tanda adalah
perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan
di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama
manusia. Semiotika hendak mempelajari bagaimana
kemanusiaan (Humanity) dalam memakai hal-hal (Things).
Memaknai arti bahwa objek-objek tidak hanya membawa
informasi, dalam hal mana objek-obejk itu hendak
berkomunikasi, tetapi juga mengkonstruksi terstruktur tanda.
8 Indiawan Seto Wahyu Wibowo. Semiotika Komunikasi (Aplikasi
PraktisBagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi),(Jakarta: Penerbit Mitra
Waacana Media, 2013), h 7. 9 Indiawan Seto Wahyu Wibowo. Semiotika Komunikasi (Aplikasi
PraktisBagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi),(Jakarta: Penerbit Mitra
Waacana Media, 2013), Edisi Kedua h 8.
14
Konsep dasar yang menyatukan semiotika adalah tanda yang
didefinisikan sebagai stimulus yang menunjukan beberapa
kondisi lain. Konsep dasar kedua adalah simbol yang biasanya
menandakan tanda yang kompleks dengan banyak arti,
termasuk arti yang sangat khusus.10
Kebanyakan pemikiran semiotik melibatkan ide dasar
triad of meaning yang menegaskan bahwa arti muncul dari
hubungan diantara tiga hal yaitu benda (yang dituju), manusia
(penafsir) dan tanda. Charles Sanders Pierce, mendefinisikan
hubungan diantara tanda, benda, dan arti. Tanda tersebut
mempresentasikan benda atau yang ditunjuk di dalam pikiran
si penafsir itu.
Pierce mengatakan semiotika didasarkan pada logika,
karena, logika mempelajari bagaimana orang bernalar,
sedangkan penalaran menurut Pierce dilakukan melalui tanda-
tanda. Tanda-tanda memungkinkan kita berpikir, berhubungan
dengan orang lain dan memberi makna pada apa yang
ditampilkan oleh alam semesta. Kita mempunyai kemungkinan
yang luas dalam keanekaragaman tanda-tanda, dan di
antaranya tanda-tanda linguistik merupakan kategori yang
penting, tetapi bukan satu-satunya kategori. Dengan
mengembangkan semiotika, Pierce memusatkan perhatiannya
pada berfungsinya tanda pada umumya.
Pierce dikenal dengan teori tandanya. Didalam lingkar
semiotika, Pierce sebagaimana dipaparkan Lechte, seringkali
10
Alex Sobur. Semiotika Komunikasi. (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2009), h 15.
15
mengulang-ulang bahwa secara umum tanda adalah yang
mewakili sesuatu bagi seseorang. Sebuah tanda atau
represantemen menurut Charles S. Pierce adalah sesuatu yang
bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam beberapa hal
atau kapasitas. Sesuatu yang lain itu disebut intrepretant,
dinamakan sebagai interpretan dari tanda yang pertama, pada
gilirannya akan mengacu pada Objek tertentu.
Menurut Pierce, semiotika berangkat dari tiga elemen
utama yang disebut segitiga makna (triangle theory). Teori
segitiga makna ini terdiri dari sign (tanda), object (objek),
interpretant (interpretan).
Gambar 2.2 : Model Segitiga Makna Pierce11
1. Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat
ditangap oleh paca indera manusia dan merupakan sesuatu
yang merujuk hal lain diluar tanda itu sendiri. Acuan
tanda disebut objek.
11
Indiawan Seto Wahyu Wibowo. Semiotika Komunikasi (Aplikasi
PraktisBagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi),(Jakarta: Penerbit Mitra
Waacana Media, 2013), h. 14.
16
2. Acuan Tanda (Objek) adalah konteks sosial yang menjadi
referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.
3. Penggunaan Tanda (Interpretant) adalah konsep pemikiran
dari orang yang menggunakan tanda menurunkannya ke
suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak
seseorang tentang objek yang di rujuk sebuah tanda.
Pierce menandakan bahwa tanda berkaitan dengan
objek yang menyerupainya, keberadaannya memiliki
hubungan sebab-akibat dengan tanda atau karena ikatan
konvensional dengan tanda tersebut.12 Pierce membedakan
tipe-tipe tanda menjadi : Ikon (icon), Indeks (index), dan
Simbol (symbol) yang didasarkan atas relasi diantara
persentamen dan objeknya.13
1. Ikon merupakan tanda yang mnyerupai benda yang
diwakilinya atau suatu tanda yang menggunakan
kesamaan atau ciri-ciri yang sama dengan apa yang
dimaksudkannya.
2. Indeks adalah suatu tanda yag menyerupai kaitan atau
kedekatan dengan apa yag diwakilinya.
3. Simbol adalah suatu tanda, dimana hubungan tanda
ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum atau
ditentukan oleh suatu kesempatan bersama (konvensi).
12
Alex Sobur. Semiotika Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2009), h 34. 13
Indiawan Seto Wahyu Wibowo. Semiotika Komunikasi (Aplikasi
PraktisBagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi),(Jakarta: Penerbit Mitra
Waacana Media, 2013), h 17.
17
Pierce mengatakan, sebuah analisis tentang esensi
tanda mengarah pada pembuktian bahwa setiap tanda
ditetukan oleh objeknya. Pertama, dengan mengikuti objeknya,
ketika kita menyebut tanda sebuah ikon. Kedua, menjadi
kenyataan dan keberadaannya berkaitan dengan objek
individual, ketika menyebut sebuah index. Ketiga, kurang
lebih, perkiraan yang pasti bahwa hal itu diinterpretasikan
sebagai objek denotatif sebagai akibat dari suatu kebiasaan
ketika kita menyebut sebuah simbol.14
Berdasarkan interpretant, tanda dibagi atas rheme, dicent
sign atau dicisign dan argument. Rheme adalah tanda yang
memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan. Dicent
sign adalah tanda sebagai kenyataan. Argument adalah tanda
yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu.
Berdasarkan berbagai klarifikasi tersebut, Pierce
membagi tanda menjadi sepuluh jenis15:
1. Qualisign, yakni kualitas sejauh yang dimiliki tanda. Kata
keras menunjukkan kualitas tanda. Misalnya, suaranya
keras yang menandakan orang itu marah atau ada sesuatu
yang diinginkan.
2. Inconic sinsign, yakni tanda yang memperlihatkan
kemiripan. Contoh: foto, diagram, peta dan tanda baca.
3. Rhematic Indexcial sinsign, yakni tanda berdasarkan
pengalaman langsung menarik perhatian karena
14
Alex Sobur. Semiotika Komunikasi. (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2009), h 35. 15
Alex Sobur. Semiotika Komunikasi. (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2009), h 42.
18
kehadirannya disebabkan oleh sesuatu. Contoh: pantai
yang sering merenggut nyawa orang yang mandi di sana
akan dipasang bendera bergambar tengkorak yang
bermakna dilarang mandi disini.
4. Dicent sinsign, yakni tanda yang memberikan informasi
tentang sesuatu. Misalnya, tanda larangan yang terdapat di
pintu masuk semua kantor.
5. Iconic Legisign, yakni tanda yang menginformasikan
norma atau hukum. Misalnya, rambu lalu lintas.
6. Rhematic Indexical Legisign, yakni tanda yang mengacu
kepada objek tertentu. Misalnya, kata ganti petunjuk.
Seseorang bertanya,” Mana buku itu?” dan dijawab, “Itu!”
7. Dicet Indexical Legisign, yakni tanda yang bermakna
informasi dan menunjuk subjek informasi. Tanda berupa
lampu merah yang berputar-putar di atas mobil ambulans
menandakan ada orang sakit atau orang yang celaka yang
tengah dilarikan kerumah sakit.
8. Rhematic Syombol atau Syimbolic Rheme, yakni tanda
yang dihubungkan dengan objeknya melalui asosiasi ide
umum. Misalnya, kita melihat gambar harimau. Lantas
kita mengatakan, harimau. Mengapa kita katakan
demikian, karena ada asosiasi antara gambar benda atau
hewan yang kita lihat yang namanya harimau.
9. Dicent Symbol atau proposition (proposisi) adalah tanda
yang langsung meghubungkan dengan objek melalui
asosiasi dalam otak. Kalau seseorang berkata, “Pergi!”
penafsiran kita langsung berasosiasi pada otak, sementara
19
kita pergi. Padahal proposisi yang kita dengar hanya kata.
Kata-kata yang kita gunakan yang membetuk kalimat,
semuanya adalah proposisi yang mengandung makna
yang beasosiasi di dalam otak. Otak secara otomastis dan
cepat menafsirkan proposisi itu, dan seseorang segera
menetapkan pilihan atau sikap.
10. Argument, yakni tanda yang merupakan iferens seseorang
terhadap sesuatu berdasarkan alasan tertentu. Seseorang
berkata, “Gelap.” Orang itu berkata gelap sebeb ia menilai
ruang itu cocok dikatakan gelap. Dengan demikian argumen
merupakan tanda yang berisi penilaian atau alasan, emngapa
seseorang berkata begitu. Temtu saja penilaian tersebut
megandung kebenaram.
B. Pengertian Aktivitas
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, aktivitas diartikan
sebagai segala bentuk keaktifan dan kegiatan.16
Aktivitas
adalah keaktifan, kegiatan-kegiatan, kesibukan atau bisa juga
berarti kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan
tiap bagaian dalam setiap suatu oerganisasi atau lembaga.17
Menurut ilmu sosiologi, aktivitas diartikan sebagai segala
bentuk kegiatan yang ada di masyarakat seperti gotong royong
16
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka 1997).Cet ke 9, h 20. 17
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka 1990).Cet ke 3, h 1.
20
dan kerja sama disebut sebagai aktivitas sosial baik yang
berdasarkan hubungan tetangga atau kekerabatan.18
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali aktivitas,
kegiatan atau kesibukan yang dilakukan manusia. Namun,
berarti atau tidaknya kegiatan tersebut bergantung pada
individu tersebut. Karena, menurut Samuel Soeitoe
sebenarnya, aktivitas bukan hanya sekedar kegiatan, beliau
mengatakan bahwa aktivitas dipandang sebagai uasaha
mencapai atau memenuhi kebutuhan.19
Dari definisi diatas penulis menyimpulkan, bahwa
aktivitas adalah kegiatan, kesibukan atau bisa diartikan kerja
sama yang dilakukan oleh setiap individu maupun kelompok
dengan tujuan lebih baik daripada sebelumnya.
C. Hijab
1. Pengertian Hijab
Hijab dan Jilbab sekilas terdengar sama namun
sesungguhnya mereka hanyalah serupa namun tak sama.
Pada umumnya orang menganggap bahwa hijab dan jilbab
adalah sama-sama penutup aurat bagian kepala yang
biasanya digunakan perempuan beragama islam. Akan
tetapi jika kita melihat definisi hijab maupun jilbab secara
bahasa maka keduanya tidaklah sama.
18
Sojogyo dan Pujiwati Soyogyo, Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan,
(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1999), Cet ke 12 Jilid 1, h 28. 19
Samuel Soeitoe, Psikologi Pendidikan II, (Jakarta: FEUI, 1982), h 52.
21
Pengertian hijab dalam kamus besar Bahasa
Indonesia adalah: tirai, tutup atau penghalag.20
Hijab
(bahasa arab : ) adalah kata dalam bahasa arab
yang berarti penghalang.21
Tetapi kata ini lebih sering
mengarah pada kata jilbab. Tetapi dalam ilmu islam,
hijab tidak terbatas pada jilbab saja, juga pada penampilan
dan perilaku manusia setiap harinya. Dalam surat Al-
Ahzab:53 menyatakan: “Jika kamu meminta sesuatu pada
mereka (para istri Nabi saw), maka mintalah dari balik
hijab. Cara ini lebih mensucikan hatimu dan hati mereka”.
Di Indonesia, hijab adalah penutup aurat bagian
kepala. Biasanya yang disebut hijab adalah kain yang
berebntuk persegi panjang. Sehingga hijab bisa diartikan
sebagai kain penghalang yang menutupi seluruh aurat
perempuan, kecuali wajah, kaki dan telapak tangan. Kata
hijab diserap untuk mengkonsepkan penutup aurat, karena
fungsinya untuk menghalangi dari godaan. Namun tidak
ada salahnya apabila hijab juga dapat diartikan sebagai
tirai penghalang yang berfungsi sebagai penghalang.
Hijab juga bisa berfungsi sebagai penututp keindahan dari
penglihatan orang lain.
Jilbab berasal dari kata Jalaba, jamak; jalabib yaitu
pakaian yang menutup seluruh tubuh, dari kepala sampai
20
“Pengertian Hijab. Diakses Pada 19 November 2019 Pukul 11:40 WIB
dari https://kbbi.web.id/hijab 21
21
“Pengertian Hijab. Diakses pada 19 Nivember 2019 pukul 11:45
WIB dari https://www.scribd.com/document/347990376/Pengertian-Hijab-
docx
22
mata kaki, atau menutupi sebagian besar tubuh dan
dipakai diluar seperti halnya baju.22
Jilbab juga dapat
diartikan sebagai pakaian yang longgar dan dapat
menutupi aurat wanita. Sedangkan dalam kamus Arab-
Indonesia Al Munawwir, Jilbab berasal dari kata
Jalabiyah yang artinya baju kurung panjang sejenis jubah
dan berakar dari kata Jalaba, artinya menghimpun dan
membawa.23
Arti kata jilbab ketika Al-Qur‟an diturunkan
adalah kain yang menutup dari atas sampai bawah.
Dari pembahsan diatas dapat dikatakan bahwa
penegrtian hijab dan jilbab memiliki perbedaan. Secara
bahasa hijab adalah penghalang sedangkan jilbab adalah
penutup. Semua jilbab adalah hijab tetapi tidak semua
hijab adalah jilbab.
2. Jilbab atau Hijab Menurut Para Ahli
1. Al-Biqo‟i berpendapat bahwa jilbab adalah baju yang
longgar atau kerudung penutup kepala wanita yang
dipakai untuk menutup baju dan kerudung yang
dipakainya.24
2. Syaikh Bakar Zaid juga menjelaskan dalam buku
Hirasatul Fadhilah, bentuk jama‟ dari jilbab adalah
Jalabib atau baju kurung yang tebal dan dikenakan
22
Haya Binti Mubarok al Barik. Ensiklopedi Wanita Muslimah. (Jakarta:
Darul Falah, 2001.), h 149. 23
Mulhandy Ibn, Haj, dkk. Enam Pukuh Satu Tanya Jawab Tentang
Jilbab. (Bandung: Espe Press, 1986), h 5. 24
M Quraish Shihab. Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah: Pandangan
Ullama Masa Lalu dan Cendekiawan Temporer. (Jakarta: Lentela Hati, 2004),
h 321.
23
oleh wanita dari kepala hingga kedua kakinya serta
menutupi seuruh tubuhnya berikut pakaian dan
perhiasannya.25
3. Dalam tafsiran Imam Qurthubi mengatakan bahwa
jilbab berarti kain yang lebih besar ukurannya dari
khimar (kerudung/hijab), sedangkan yang benar
menurutnya jilbab adalah kain yang menutup semua
badan.26
D. Iklan
1. Pengertian Iklan
Iklan merupakan salah satu bentuk tayangan yang
sering disunakan oleh media massa dalam mempengaruhi
penonton. Penggunaan iklan adalah kepentingan pihak
pengusaha dalam memanfaatkan media massa sebagai
sarana promosi atau sosialisasi terhadap suatu prosuk
tertentu.
Iklan (Advertising) berasal dari kata kerja bahasa
Latin abad pertengahan, advertere yang artinta
“mengarahkan perhatian seseorang kepada”. Menyatakan
satu bentuk atau jenis pengumuman yang dimaksudkan
25
Muhammad Muhyidin. Membelah Lautan Jilbab. (Yogyakarta: DIVA
Press, 2008), h 21. 26
“Definisi Jilbab Dalam Al-Quran dan Jilbab Zaman Sekarang. Diakses
pada 20 November 2019 pukul 11:20 WIB dari
http://www.indojilbab.com/content/42-definisi-jilbab-dalam-al-quran-dan-
jilbab-zaman-sekarang
24
untuk mengenalkan sebuah penjualan komoditas atau
sebuah layanan.27
Iklan (Advertising) adalah suatu proses komunikasi
massa yang melibatkan sponsor tertentu, yaitu
sipemasang iklan (pengiklan), yang embayar jasa sebuah
media massa atas penyiaran iklannya, misalnya, melalui
program televisi. Adapun iklan itu sendiri biasanya
dibuat atas pesanan si pemasang iklan, oleh sebuah biro
iklan. Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang
sangat dikenal dan paling banyak digunakan untuk
meningkatkan penjualan dan citra perusahaan.28
Periklanan harus dibedakan dari materi dan aktivitas
lainnya yang ditujukan untuk mengubah dan
memepengaruhi opini sikap dan perilaku, seperti
propaganda, yakni istilah yang digunakan untuk mengacu
pada penyebarluasan doktrin, pandangan, kepercayaan
yang mencerminkan minat dan ideologi spesifik (politis,
sosial, filosofis dan lain-lain) secara sistematis;
publisitas, istilah yang digunakan untuk mengacu
keahlian dalam menyebarluaskan informasi yang
menyangkut orang, kelompok, peristiwa atau produk
melalui sebuha media publik: dan humas, istilah yang
biasa digunakan untuk mengacu pada aktivitas dan teknik
yang dijalankan organisasi dan individu utnuk
27
Marcel Danesi. Pengantar Memahami Semiotika Media,(Yogyakarta:
Jalasitra, 2010) h. 222. 28
Andi Fachruddin. Manajemen Pertelevisian Modern, (Yogyakarta:
Penernit Andi, 2016) h.72.
25
membangun sikap yang baik terhadap diri emreka di
tengah masyarajat umum atau kelompok tertentu.29
Adapun pengertian dari iklan sndiri adalah bagian
dari buaran promosi dan buaran promosi adalah bagian
dari bauran pemasaran. Secra sederhana, iklan
didefinisikan sebagai pesan yang menawarakan suatu
produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu
media. Iklan pada dasarnya adalah produk kebudayaan
massa, produk kebudayaan masyarakat industri yang
ditandai oleh produksi dan konsumsi massa. Kepraktisan
dan pemuasan jangka pendek antara lain merupakan ciri-
ciri kebudayaan massa. Artinya, massa dipandang tidak
lebih sebagai konsumen. Maka hubungan antara
produsen dan konsumen adalah hubungan komersial
semata. Pendeknya, tidak ada fungsi hubungan lain selain
memanipulasi kesadaran, selera dan perilaku konsumen.30
Iklan menjalan fungsi kembar. Pertama, ia memberi
informasi pada konsumen perihal ciri, kualitas dan
keunggulan produk. Kedua, iklan melakukan persuasi
agar produk tersebut dibeli oleh konsumen. Fungsi kedua
inilah yang merupakan fungsi utama iklan.31
29
Marcel Danesi. Pesan, Tanda dan Mana: Buku Teks Dasar
Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. (Yogyakarta : Jalasutra,
2012) h. 294. 30
Sumbo Tinarbuko. Semiotika Komunikasi Visual. (Yogyakarta :
Jalasutra, 2009) h.1. 31
Sumbo Tinarbuko. Semiotika Komunikasi Visual. (Yogyakarta :
Jalasutra, 2009) h.2.
26
2. Jenis-jenis iklan
Jenis iklan pada media massa seperti televisi
digolongkan kedalam dua bagian yaitu:32
1. Iklan Komersial merupakan bentuk promosi suatu
barang produksi atau jasa, yang melalui media massa
dalam bentuk tayangan visual atau gambar maupun
bahasa yang dikemas melalui film atau berita.
2. Iklan Layanan Masyarakat merupakan bentuk
tayangan gambar baik itu drama, film, musik maupun
bahasa yang mengarahkan khalayak agar berbuat
seperti yang telah dianjurkan oleh iklan tersebut.
32
Wawan Kuswandi. Komunikasi Massa (Sebuah Analisis isi Media
Televisi), (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996) h. 81-82.
27
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Profil Perusahaan P&G
Procter & Gamble Co. (P&G, NYSE:PG) merupakan
perusahaan yang memproduksi barang konsumen yang
bergerak cepat. Kantor P&G terletak di incinnati, Ohai,
Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan tahun 1837.
Perusahaan ini mempekerjakan 140.000 pekerja pada tahun
2005. Saat ini, P&G merupakan saingan Unilever.33
P&G didirikan oleh Wiliam Procter, seorang pembuat
lilin, dn James Gamble, seorang pembuat sabun. Keduanya
menjadi ipar ketika menikah dengan kakak beradik Olivia dan
Elizabeth Norris. Ide pendirian usaha bersama ini dirintis oleh
Alexander Morriss, mertua mereka, yang mengadakan
pertemuan di mana ia membujuk Procter dan Gamble untuk
menjadi partner bisnis. Pada tanggal 24 agustus 1837, sebagai
hasil dari pertemuan tersebut, Procter & Gamble didirikan.
Tanggal inilah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi
P&G pada tiap tahunnya.
Pada tanggal 24 Agustus 1858-1859, penjualan P&G
berhasil mencapai $1 juta. Di titik ini, P&G memiliki sekitar
80 karyawan yang bekerja di sana. Padamasa Perang Saudara
Amerika Serikat, P&G memenangkan kontrak untuk
menyuplai sabun dan lilin kepada Tentara Union. Selain
33
P&G Indonesia. “Siapa kami?”. Diakses pada 20 November 2019 pukul
14:08 WIB dari https://id.pg.com/siapa-kami/
28
memberikan profit tambahan, kontrak tersebut secara tidak
langsung juga memperkenalkan produk P&G ke tentara-
tentara di seluruh eilayah Amerika Serikat.
Pada tahun 1880, Procter & Gamble mulai memasarkan
sebuah produk baru berupa sabun yang dapat mengambang di
atas air. Perusahaan menyebut sabun itu sebagai Ivory.
William Arnett Procter, cucu dari William Procter, mulai
mengembangkan program bagi hasil ke tenaga kerja P&G
pada tahun 1887. Dengan memberikan saham kepada pekerja,
ia secara tepat memperkirakan risiko mogok kerja (Strike) dari
pekerja menjadi kecil.
Perusahaan juga mengembangkan usahanya ke negara
lain, baik dalam hal manufaktur maupun penjualan produk,
dan menjadi sebuah perusahaan internasional saat
mengakuisisi Thomas Hedley Co., sebuah perusahaan yang
berbasis di Newcastle upon Tyne, Inggris. Akibat akuisisi ini,
P&G memiliki jaringan yang kuat dengan wilayah Barat Daya
Inggris. Di saat yang sama, P&G juga banyak meluncurkan
produk-produk baru dan mulai mengembangkan produksinya
ke area baru. Perusahaan memperkenalkan deterjen "Tide"
pada tahun 1946 dan "Prell" pada tahun 1947. Pada 1955,
P&G mulai menjual pasta gigi pertama yang
mengandung fluoride, yang dikenal sebagai "Crest". Pada
tahun 1955, perusahaan melebarkan sayap usahanya dengan
membeli Charmin dan mulai memproduksi tissu toilet dan
produk kertas lainnya. Pada tahun 1960 perusahaan
29
meluncurkan "Downy" pelembut pakaian dan "Bounce" pada
tahun 1972.
P&G didirikan di Indonesia 30 tahun yang lalu, melayani
konsumen Indonesia dengan salah satu portofolio terkuat
kualitas tepercaya, merek-merek kepemimpinan, termasuk
Pantene, Head & Shoulders, Bersukacitalah, Downy, Gillette,
Pampers, SK-II, Olay, dan Vicks. Hari ini, P&G Indonesia
adalah salah satu pasar global utama kami. Sejak 2004 produk
P&G yang dijual di pasar Indonesia bukan diproduksi di dalam
negeri. Produk yang dijual di regional ASEAN, merupakan
shampoo yang diproduksi P & G di Thailand, Vietnam,
Filipina dan Malaysia karena biaya produksinya yang lebih
murah.34
Pabrik P&G di Thailand menghasilkan skincare dan
shampoo, Filipina menghasilkan homecare seperti deterjen dan
pampers, Vietnam menghasilkan pampers, dan deterjen bubuk,
dan Malaysia menghasilkan makanan ringan Pringles. P & G
mentargetkan jumlah konsumen produk P&G di seluruh dunia
mencapai 5 miliar jiwa pada 2015. Saat ini, konsumen produk
P&G sudah mencapai 4 miliar jiwa.
Sementara itu, PT. P & G Indonesia merencanakan akan
bekerjasama dengan PTPN III untuk masuk ke sektor industri
oleokimia di Klaster Industri Sei Mangke, Sumatra Utara. Hal
ini guna memenuhi kebutuhan pasokan bagi P&G untuk
mendapatkan pasokan fatty alcohol hingga 200.000 ton per
34
“Indonesian Comercial Newsletter. Diakses pada 12 Desember 2019
pukul 09:48 WIB dari http://www.datacon.co.id/Toiletries-2011Sampo.html
30
tahun dalam 10 tahun ke depan. Sebab P&G memerlukan
jaminan pasokan berupa fatty acid dan vegetable oil dari
Indonesia untuk mendukung rantai distribusi global P&G.
Gambar 3.1: Logo P&G35
B. Gambaran Umum Rejoice
Rejoice merupakan salah satu produk perawatan rambut
yang sudah dikenal sejak dulu dan diproduksi oleh PT
Protecter & Gamble (P&G). Rejoice pertama kali
diperkenalkan di US pada tahun 1969. Lalu meluas ke asia,
seperti singapura, malaysia, hong kong, jepang, indonesia,
thailand dan filipina. Shampo rejoice juga masuk kenegara
korea dan pakistan.36
Sampo Rejoice tersedia dalam kemasan botol dan
sachet. Untuk kemasan botol tersedia beberapa jenis, yaitu
kemasan botol ukuran 70 ml, 170 ml, 600 ml, dan ukuran 900
ml. Harga sampo Rejoice berbeda-beda setiap ukurannya.
Semakin banyak isinya semakin mahal harganya. Sampo
35
“Logo P&G. Diakses pada 12 Desember 2019 pukul 08:57 WIB dari
https://news.pg.com/multimedia/logos 36
“Cerita Rejoice. Diakses pada 12 Desember 2019 puku; 09:54 WIB
dari https://www.rejoice.co.id/id-id/rejoice-cerita
31
Rejoice juga dilengapi dengan conditioner sebagai pelengkap.
Conditoner Rejoice juga tersedia berbagai kemasan sachet
dan botol. Untuk varian ukuran sampo Rejoice yang
diproduksi PT Protecter & Gamble (P&G) antara lain:37
a. Rejoice Anti Frizz adalah sampo keluarga yang dapat
diguaan anak hingga ayah dan ibu agar rambut tetap sehat.
Dibuat dengan formula khusus untuk mengatasi rambut
kering dan kusut.
b. Rejoice manageable Black adalah adalah sampo keluarga
yang dapat diguaan anak hingga ayah dan ibu agar rambut
tetap sehat. Dibuat dengan formula khusus untuk membuat
rambut tetap hitam berkilau.
c. Rejoice 3 in 1 Anti Dandruf adalah sampo keluarga yang
dapat diguaan anak hingga ayah dan ibu agar memiliki
rambut tetap sehat dan bebas dari ketombe,
d. Rejoice Soft & Smooth merupakan sampo yang diformuasi
untuk membersihkan rambut dengan lembut dan
menjadikan rambut lebih halus dan lembut. Mengandung
ekstrak buah pepaya yang mampu menutrisi rambut dan
memberikan kelembutan hingga dan mudah diatur dalam
waktu yang lama. Selain itu, sampo Rejoice juga dapet
melindungi rambut dari debu dan polusi yang akan
menimbulkan kerusakan rambut.
e. Rejoice Rich adalah sampo keluarga yang dapat diguaan
anak hingga ayah dan ibu agar rambut tetap sehat. Dibuat
37
“Kebutuhan Rambut. Diakses pada 12 Desember 2019 pukul 10”24
WIB dari https://www.rejoice.co.id/id-id/kebutuhan-rambut/
32
dengan formula khusus untuk membuat rambut tetap
lembut dan halus.
f. Rejoce Anti Hair Fall adalah sampo perawatan rambut
rontok dengan kandungan olive oil, membantu mengurangi
rambut kusut menjadikannya terasa begitu lembut sehingga
mudah diatur tanpa khawatir rontok.
g. Rejoice Hijab 3 in 1 adalah sampo yang dibuat khusus
untuk wanita berhijab dan mampu mengatasi tiga masalah
rambut sekaligus. Dibuat dengan cool menthol yang
membantu kulit kepala terasa segar sekaligus melindungi
rambut dari panas yang menyengat, ZPT yang membantu
melawan ketombe yang terlihat mauoun yang tidak
terlihat, serta hot oil yang melindungi tiap helai rambut
dari gesekan sehingga tidak mudah patah.
Gambar 3.2: Kemasan Botol Rejoice Hijab 3 in 138
38
“Produk Rejoice. Diakses pada 12 Desember 2019 ukul 11:15 WIB
dari https://www.rejoice.co.id/id-id/produk-toko
33
C. Brand Ambassador Iklan Rejoice Hijab 3 IN 1
Rejoice memperkenalkan Fatin Shidqia Lubis sebagai
Brand Ambassador Rejoice Hijab 3 in 1. Fatin Shidqia Lubis
lahir di Jakarta 30 Jui 1996. Penyanyi yang biasa disapa Fatin
ini merupakan penyanyi jebolan salah satu pencarian bakat
distasiun televisi swasta, yaitu X Factor Indonesia pada tahun
2012.
Berkat bakatnya yang luar biasa, diusia muda Fatin
sudah meraih banyak prestasi di dunia musik, seperti meraih
Best Asian New Female Act Award di DAF BAMA Music
Award Germany 2016, Penyayi Solo Terinbox dari Inbox
2016, Artis Populer APM 2015 (Anugerah Planet Muzik
Singapore).39
Gambar 3.3: Fatin Shidqia Lubis40
39
“Biodata Fatin Shidqia.Diakses pada 12 Desember 2019 pukul 10:45
WIB dari https://id.wikipedia.org/wiki/Fatin_Shidqia 40
“Foto Fatin Shidqia. Diakses pada 12 Desember 2019 oukul 11”45
WIB dari https://www.rejoice.co.id/id-id
34
Fatin merilis single perdananya “Aku Memilih Setia”.
Setelah itu karirnya kian menanjak dengan membintangi iklan
salah satu operator telekomuikasi. Ia juga sering kali menjadi
salah satu bintang tamu di acara-acara besar. Sukses dengan
single pertamaya, Fatin resmi merilis album pertamanya pada
tahun 2013 yang bejudul For You yang berisikan 12 lagu,
yaitu: Aku Memilih Setia, Jangan Kau Bohong, Dia Dia Dia,
Goodbye, Dalam Lukaku Masih Setia, Kaulah Kamuku,
Semua Tentangmu, Sadar Dibatas Sabar, Cahaya Di Langit
Itu, Mengenangmu Mengigatmu, Hold Me, dan Saat Ku Gelap
Saat Ku Remang.
Febrina Herlambang sebagai Communication Manager
P&G Indonesia mengungkapkan, Rejoice Hijab 3 in 1
berklaborasi dengan Fatin Shidqia Lubis sebagai Brand
Ambassador sekaligus meluncurkan single berjudul “Aku
#Hijabisa” yang terdiri dari kebaikan formulasi Rejoice Hijab
3 in 1. Dengan adanya kolaborasi dengan Brand
AmbassadorFatin Shidqia Lubis dalam kampanye #Hijabisa,
semua perempuan berhijab semakin berkarya karena ada
Rejoice Hijab 3 in 1 yang akan menangani masalah rambut.
35
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Sinopsis Iklan Shampo Rejoice Hijab 3 IN 1 Versi Fatin
Shidqia
Iklan yang menjadi penelitian penulis yaitu iklan shampo
Rejoice Hijab 3 in 1 versi Fatin Shidqia Lubis. Iklan berdurasi
30 detik ini dengan title „Hijab Bisa‟. Rejoice Hijab 3 in 1
versi Fatin Shidqia ini diproduksi pada tanggal 29 Agustus
2017.
Pada tahun 2017 P&G Indonesia memutuskan untuk
memilih Fatin Shidqia sebagai Brand Ambassador. Fatin
Shidqia merupakan penyanyi yang cukup terkenal di
Indonesia, terbukti dari prestasi yang di raihnya setelah
mengikuti salah satu ajang pencarian bakat di stasiun televisi
swasta di Indonesia. Fatin dilirik oleh Iklan Rejoice Hijab 3 in
1 karena menjadi salah satu sosok hijabers yang inspiratif,
khususnya bagi anak-anak muda. Iklan ini berkisah tentang
wanita muslimah yang behijab. Pada iklan ini menggambarkan
wanita muslimah yang memiliki paras cantik dan memakai
busana muslimah, dengan aktivitasnya yang cukup padat.
Wanita muslimah ini mempunyai tiga masalah rambut saat
berhijab, yaitu ketombe, kerontokan dan rambut kusut saat
berhijab.
Iklan ini menceritakan seorang wanita berhijab sedang
berjalan sambil melantukan lagu yang juga bagian dari iklan
tersebut. Latar belakang dari scene ini adalah di sebuah
36
pelataran ruko yang memiliki halaman yang cukup luas.
Selanjutnya diceritakan wanita berhijab bertemu dengan 2
orang temannya, dua wanita muslimah yang sedang duduk
bermain gitar dan bernyanyi, lalu wanita berhijab yang sedang
berjalan sambil menyanyi memberi isyarat kepada dua wanita
berhijab untuk mengikutinya, hal ini di buktikan dari gerakan
tangannya dan dua wanita berhijab itu pun mengikutinya.
Selanjutnya wanita berhijab dan 2 temannya berlajan
menyusuri beberapa ruko. Selanjutnya diceritakan ada seorang
teman wanita berhijab yang sedang berada didalam ruko, dia
sedang memasangkan baju pada manequin. Wanita berhijab
yang sedang berada di dalam ruko melihat kearah wanita
berjihab yang sedang berjalan sambil berjoget pelan. Lalu
wanita berhijab yang bernyanyi melambaikan tangan, seraya
mengajak temannya yang sedang didalam ruko untuk ikut
bergabung bersamanya. Lalau, wanita berhijab yang berada di
dalam ruko tersenyum dan langsung melangkah kan kaki
keluar ruko untuk mengikuti wanita berhijab yang lainnya.
Lalu semua wanita berhijab menari bersama dengan
gerakan yang sangat kompak sambil melantunkan lagu yang
menjadi bagian dari iklan. Gerakan yang dilakukan oleh para
wanita berhijab mengisyaratkan bahwa dengan berhijab tidak
mneghalangi kegiatan apapun dan tetap aktif melakukan
kegiatan. Latar belakang scene ini di depan ruko yang
memiliki halaman cukup luas.
37
B. Naskah Iklan Shampo Rejoice Hijab 3 in 1 Versi Fatin
Shidqia
Tabel 4.3: Naskah Iklan
Durasi/
Time
Video Audio
3 Detik Produk Shampo Rejoice
Hijab 3 in 1.
Fatin mulai
bernyanyi : “Hu
hu yeye.”
2 Detik Medium Shot
Terlihat Fatin sedang
berjalan.
Fatin bernyanyi:
“Tak perlu ku
pilih semua ku
punya.”
9 Detik Medium Shot
Fatin bertemu kedua
temannya yang sedang duduk
sambil bermain gitar. Lalu
mengajak kedua temannya
untuk mengikutinya.
Medium Shot
Seorang wanita berhijab
sedang memakaikan baju
pada sebuah manequin.
Fatin bernyanyi :
“Dalam satu
Rejoice ku dapat
tiga
kebaikannya.”
Fatin bernyanyi:
“Karena ku hijab
bisa.”
8 Detik Long Shot
Fatin beberapa wanita
berhijab lainnya menari
bersama.
Medium Shot
Beberapa wanita sedang
menari bersama.
Fatin bernyanyi:
“satu rambutku
„kan jadi lebih
segar.”
Fatin bernyanyi:
“Dua lembutnya
selalu terasa.”
38
Close Up
Fatin menggerakkan
tangannya kebelakang kepala.
7 Detik Long Shot
Fatin dan beberapa wanita
berhijab lainnya masih
menari bersama.
Medium Shot
Fatin dan beberapa wanita
berhijab lainnya masih
menari bersama.
Fatin bernyanyi:
“Tiga ketombe
hilang Rejoice 3
in 1.”
Fatin bernyanyi:
“Hijab bisa aku
hijab bisa.”
2 Detik Close Up
Fatin memegang bagian
belakang lehernya.
Mengisyaratkan bahwa 3
masalah rambut yang
memakai hijab bisa teratasi.
Suara musik.
39
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis Ikon, Indeks dan Simbol Keaktifan Wanita
Muslimah pada Iklan Shampo Rejoice Hijab 3 in 1 versi
Fatin Shidqia
Penulis membagi beberpa scene pada iklan shanpo
Rejoice Hijab 3 in 1 ini menjadi 3 scene. Pembagian scene
ini dibagi berdasarkan durasi selama 30 detik pada iklan.
Pada scene 1 durasi 1-10 detik, pada scene 2 durasi 10-15
detik, pada scene 3 durasi 15-30 detik.
1. Scene 1
Pada scene 1, terlihat seorang wanita berhijab
sedang berjalan sendirian dipelataran ruko. Lalu ia
bertemu dengan dua temannya yang sedang duduk
bermain gitar. Selanjutnya wanita berhijab mengajak dua
orang temannya untuk mengikutinya. Pengambilan
gambar dengan medium shot.
Pada scene ini berdasarkan pengamatan, terlihat
penggambaran wanita berhijab yang aktif dan
bersemangat dengan gerakan tubuh dan senyuman yang
mereka perlihatkan. Gambar scene pertama diambil pada
durasi 00:08.
40
Gambar 4.4 : Tiga wanita berhijab.
Pada gambar scene 1 diatas, menunjukkan ikon
yang terdiri dari gerakan wanita berhijab. Realitas dapat
berbeda karena wanita berhiijab diatas hanyalah model
iklan dari iklan Rejoice Hijab 3 in 1 ini. Dengan
menampilkan model iklan melalui posisi kamera yang
diambil secara medium long shot pada wanita berhijab,
gerakan dan ekspresi wajah, kesan yang ditampilkan
dalam iklan tersebut adalah ikon wanita berhijab yang
aktif dan semangat.
Tanda kedua ditunjukkan dengan pengambilan
gambar secara medium shot pada wanita berhijab.
Pengambilan gambar seperti ini bermaksud untuk
membuat khalayak lebih fokus terhadap model dalam
jarak menengah dalam iklan ini wanita berhijab
menunjukkan gerakan yang energic dan bersemangat.
Selain itu dengan baju berwarna hijau serta ekpresi
tersenyum, ini menandakan kesenangan wanita
muslimah dengan tanda kecerahan.
Sementara simbol yang mucul pada scene pertama
terdapat salah satu pemeran wanita muslimah ini yang
41
merupakan selebritis di Indonesia yang sangat populer.
Konstruksi yang digambarkan iklan melaui artis dapat
menjadi sosok keidealisan wanita muslimah dikacamata
masyarakat. Salah satu pemersn wanita berhijan tersebut
adalah Fatin Shidqia. Sejak kemunculannya sebagai
selebritis Fatin sudah berhasil mendapatkan banyak
penghargaan sebagai pendatang terbaru paling
berpengaruh dalam dunia musik.41
Iklan-iklan berusaha untuk membentuk persepsi
tentang ukuran-ukuran ideal. Model iklan yang
dimunculkan oleh media massa dan media periklanan
dianggap memiliki daya tarik tersendiri sebagai
representasi dari stanar ideal masyarakat mengenai
kecantikan seorang wanita.
2. Scene 2
Pada scene kedua diceritakan wanita berhijab
melihat temannya sedang memaikan baju pada
manequin. Kemudian teman wanita berhijab yang berada
di dalam ruko tersenyum dan langsung melangkah kan
kaki keluar ruko untuk mengikuti wanita berhijab yang
lainnya.
Pada scene ini berdasarkan pengamatan, terlihat
penggambaran wanita berhijab yang sedang melakukan
aktifitas dengan menunjukkan dia sedang memakainkan
41
Biodata Fatin Shidqia.Diakses pada 12 Desember 2019 pukul 10:45
WIB dari https://id.wikipedia.org/wiki/Fatin_Shidqia
42
baju pada manequin. Gambar scene kedua diambil pada
durasi 00:11.
Gambar 4.5 : Kegiatan wanita berhijab.
Pada gambar scene 2 di atas, menunjukkan tipe
tanda ikon yang terdiri dari kegiatan yang dilihat melalui
hal yang sedang dilaukan wanita berhijab pada iklan
shampo Rejoice Hijab 3 in 1. Dengan menampilkan
model iklan yang sedang melakukan kegiatan, kesan yang
ditampilkan dalam iklan itu adalah icon aktifnya seorang
wanita berhijab.
Indeks dalam iklan menunjukkan keaktifan dari
pemeran wanita berhijab. Scene ini digambarkan bahwa
wanita berhijab terlihat cantik, nyaman dan bersemangat
melakukan aktifitasnya dengan menggunakan hijab.
Menurut Plato, bahwa perempuan ditinjau dari
segi kekuatan fisik maupun spiritual, mental perempuan
lebih lebih dari laki-laki, tetapi perbedaan tersebut tidak
menyebabkan adanya perbedaan dalam bakatnya.42
42
Murtdha Muthahari, Hak-hak Wanita dalam Islam, (Jakarta: Lentera,
1995), 107.
43
Sementara simbol yang muncul pada scene kedua
terlihat simbol busana modern muslimah yang dikenakan,
pemeran wanita berhijab terlihat percaya diri memakai
busana itu saat sedang beraktifitas. Dengan pakaian yang
modern dan rapih dari atas sampai bawah, pemeran
wanita berhijab terlihat cantik dan bersemangat.
3. Scene 3
Pada scene 3, semua wanita berhijab menari
bersama disebuah halam ruko yang cukup luas. Semua
wanita berhijab mengikuti irama musik dan melakuakn
gerakan yang sama dan kompak. Scene ini berada pada
durasai 00:15.
Gambar 4.6 : Wanita berhijab menari bersama.
Pada gambar scene 3 di atas, menunjukan tipe
tanda ikon yang terdiri dari wanita berhijab yang
melakukan gerakan yang kompak dengan tersenyum.
Realitas dapat berbeda karena wanita berhijab diatas
hanyalah model dari iklan Rejoice Hijab 3 in 1. Akan
tetapi, dengan menampilkan model iklan melalui
gerakan dan ekspresi wajah, kesan yang ditampilkan
44
dalam iklan itu adalah wanita berhijab yang sangat
senang melakukan hal tersebut.
Indeks dalam iklan ini terdiri dari tanda yang
menunjukkan bahwa semua pemeran wanita berhijab
dalam iklan ini sangat nyaman dengan hijab yang
mereka pakai saat melakukan aktifitas. Terbukti dari
senyum wanita berhijab tersebut saat melakukan tarian
yang mereka lakukan.
Sementara simbol yang muncul pada scene
ketiga adalah semua wanita berhijab pada gambar ini
tersirat menyatakan bahwa wanita berhijab dengan
busana yang modern dan rapih, busana yang rapih dan
memiliki wajah yang cantik.
45
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dengan pendekatan semiotika
menggunakan Charles Sanders Pierce, terhadap tanda-tanda
yang berupa ikon, indeks dan simbol dalam iklan Rejoice
Hijab 3 in 1 versi Fatin Shidqia, maka penulis menarik
beberapa kesimpulan dari hasil analisis.
Dari iklan ini, konsepsi mengenai keaktifan di
gambarkan melalui tanda-tanda ikon dengan perpaduan
gerakan tubuh. Dengan kebersihan kepala juga sebagai bagian
utamanya yang disertai dengan tingkat dengan tingkat
kepercayaan seorang wanita berhijab setelah memakai produk
Rejoice Hijab 3 in 1. Selain itu, tanda ikon pada iklan ini juga
menandakan kehadiran wanita berhijab dan produk ini
ditujukan untuk wanita berhijab.
Pada tanda indeks terdapat hubungan sebeb akibat yang
berhubungan dengan tanda ikon keaktifan wanita berhijab
pada iklan ini. Terdapat tanda indeks keaktifan tubuh dan
kesehatan kulit kepala pada rambut yang tertutup hijab.
Konsepsi mengenai keaktifan pada tanda simbol, secara
dominan digambarkan melalui keberadaan endoser yang
menjadi tanda dalam iklan-iklan tersebut. Pada iklan ini,
keaktifan yang di gambarkan wanita dengan sosok wanita
muslimah yang berhijab dengan keaktifan dalam melakukan
kegiatan.
46
B. Saran
Setelah melakukan penelitian mengenai Analisis
Semiotika Keaktifan Wanita Muslimah PadaIklan Shampo
Rejoice Hijab 3 in 1 versi Fatin Shidqia Lubis di Televisi,
maka penulis memiliki beberapa saran yaitu:
a. Saran Akademis
Mahasiswa dapat lebih cermat memepelajari
pengembangan ilmu komunikasi dan teori-teori
komunikasi, khususnya dalam bidang periklanan tentang
kajian pemaknaan mengenai keaktifan wanita berhijab
dalam iklan.
b. Saran Praktis
Untuk khalayak wanita berhijab yang mnejadi
audiens sasaran dari berbagai macam iklan, agar tidak
terjebak dalam Untuk khalayak wanita berhijab yang
mnejadi audiens sasaran dari berbagai macam iklan, agar
tidak terjebak dalam streotype-streotype dalam iklan yang
memaknai keaktifan hanya dari penampilan konsep iklan
produk tersebut.
47
DAFTAR PUSTAKA
Barik, Haya Binti Mubarokal. Ensiklopedi Wanita Muslimah.
Jakarta: Darul Falah, 2001.
Danesi, Marcel. Pengantar Memahami Semiotika. Yogyakarta:
Jalasitra,2010.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1997.
Fachruddin, Andi. Manajemen Pertelevisian Modern.
Yogyakarta: Penerbit Andi, 2016.
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT.Bumi
Aksara, 2013.
Ibn, Mulhandy. Enam Puluh Satu Tanya Jawab Tentang Hijab.
Bandung: Espe Press, 1986.
Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif.
Malang: UIN-Maliki Press, 2010.
Kuswandi, Wawan. Komunikasi Massa (SebuahAnalisis Media
Televisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996.
Liliweri, Alo. Dasar-dasar Kounikasi Periklanan. Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti, 1992.
Muhyidin, Muhammad. Membelah Lautan Jilbab. Yogyakarta:
DIVA Press, 2008.
Muthahari, Murtdha. Hak-hak Wanita dalam Islam. Jakarta:
Lentera, 1995.
Nasuhi, Hamid. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(CeQDA(Center For Quality Development And
Assurance). Jakarta: UIN Syarief Hidayatullah,2011.
48
Rusalan, Rosady. Metode Penelitian Public Relations dan
Komunikasi.Edisi pertama. Cetakan ketiga. Jakarta: PT.
Rajagrafindo,2006.
Shihab, M Quraish. Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah:
Pandangan Ulama Masa Lalu dan Cendekiawan
Temporer. Jakarta: Lentela Hati, 2004.
Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009.
Soeitoe, Samuel. Psikologi Pendidikan II. Jakarta: FEUI, 1982.
Soyogyo, Pujiwati. Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1999.
Sumartono. Terperangkap dalam iklan. Meneropong Imbas
Pesan Iklan Televisi. Bandung: Alfabeta, 2002.
Tinarbuko, Sumbo. Semiotika Komunikasi Visual, Yogyakarta:
Jalasutra, 2009.
Wibowo, Indiawan Seto Wahyu. Semiotuika Komunikasi
(Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Sktipsi
Komunikasi). Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media,
2013.
Sumber Internet
“Disalin dan Dipublikasikan melalui DalamIslam.com. (2020, 11
Juni). Diambil kembali dari
https://dalamislam.com/akhlaq/wanita-muslimah-menurut-islam
“Disalin dan Dipublikasikan memalui Datacon. (2019, 12
Desember). Diambil kembali dari
http://www.datacon.co.id/Toiletries-2011Sampo.html
“Disalin dan Dipublikasikan melalui IndoJilbab. (2019, 20
November). Diambil kembali dari
49
http://www.indojilbab.com/content/42-definisi-jilbab-dalam-al-
quran-dan-jilbab-zaman-sekarang
”Disalin dan Dipublikasikan memlaui Scribd. (2019, 19
November). Diambil kembali dari
https://www.scribd.com/document/347990376/Pengertian-Hijab-
docx
P&G Indonesia, “Siapa Kami?”.(2019, 20 November).
https://id.pg.com/siapa-kami/
P&G Indonesia, “Logo”. (2019, 20 November).
https://news.pg.com/multimedia/logos
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. (2019, 19 November).
Pengertian Hijab. Diambil kembali dari https://kbbi.web.id/hijab
Rejoice Indonesia. “Cerita Rejoice.” (2019, 12 Desember).
Diambil kembali dari https://www.rejoice.co.id/id-id/rejoice-
cerita
1
Rejoice Indonesia. “Foto Fatin Shidqia.” (2019, 12 Desember).
Diambil kembali dari https://www.rejoice.co.id/id-id
Rejoice Indonesia. “Kebutuhan Rambut.” (2019, 12 Desember).
Diambil kembali dari https://www.rejoice.co.id/id-id/kebutuhan-
rambut/
Rejoice Indonesia. “Produk Rejoice.” (2019, 12 Desember).
Diambil kembali dari
https://www.rejoice.co.id/id-id/produk-toko
Wikipedia. “Biodata Fatin Shidqia.” (2019, 12 Desember).
Diambil kembali dari https://id.wikipedia.org/wiki/Fatin_Shidqia
1
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
2
DOKUMENTASI
Scene 1
1
Scene 2
Scene 3
1