Download - ANATOMI, FISIOLOGI, PEMERIKSAAN TELINGA
ANATOMI, FISIOLOGI DAN PEMERIKSAAN TELINGA
Arum Astika Sari 2008.031.0170
PENDAHULUAN
Telinga adalah indra yang sangat penting bagi manusia
Terdiri dari 2 organ:• Pendengaran (auditivus / auditus)
untuk komunikasi• Keseimbangan (status / vestibuler)
untuk keseimbangan tubuh / orientasi tubuh terhadap sekitar
TELINGA
Pembagian:
Telinga luar:
Telinga luarTelinga tengahTelinga dalam
AurikulaMeatus Akustikus EksternusMembrana Timpani
Telinga tengah:Telinga dalam:
KokleaLabirin Vestibuler
Kavum TimpaniTuba EustachiusAntrum & sel-sel mastoid
AURIS EKSTERNA
Aurikula = pina = daun telinga Bentuk pipih, berlekuk Kerangka tulang rawan (kartilago atau
kondrium), kecuali lobulus Diliputi kulit yang melekat pada perikondrium
Pada proses mendengar:Aurikula berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang suara dan mengarahkannya ke dalam Meatus Acustikus Eksternus (MAE)
Aurikula:Cymba of conchae
Triangular fossa
2. Meatus Akustikus Eksternus (MAE):
1/3 lateral 2/3 medial
Aurikula
Membrana TimpaniMAE
Bentuk tabung bengkok, seperti huruf S, penampang ± 0,5 cm, panjang ± 2,5 – 3 cm
1/3 lateral rangka tulang rawan (pars kartilago)
kulit berambut kelenjar sebasea Kelenjar seruminosa
2/3 medial rangka tulang (pars osseus)
kulit tidak berambut isthmus
Meatus Akustikus Eksternus (MAE)
• Rambut halus dan serumen berfungsi untuk mencegah serangga kecil masuk
Pada proses mendengar : melanjutkan gelombang
suara meresonansi (± 12-15
dB)
• MAE ini juga berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan kelembaban dan temperatur yang dapat mengganggu elastisitas membran timpani
Kelainan-kelainan pada liang telinga, seperti:
bisul
serumen
exostose
corpus alienum
liang telinga berair
jamur
3. Membran Timpani:Selaput putih mutiaraBentuk oval – kerucutTerdiri dari:
Pars flaksida (2 lapis) Pars tensa (3 lapis)
membrana timpani, normalnya berwarna putih seperti mutiara. Bentuknya tidak datar akan tetapi berbentuk kerucut dengan puncaknya atau umbo mengarah ke kavum timpani
Membrana timpani
Letaknya tidak tegak lurus pada liang telinga akan tetapi membuat suatu sudut 45˚ dengan permukaan horizontal dan sagital. Liang telinga dasarnya agak menurun dekat membrana timpani sehingga terdapat suatu ruangan yang dinamakan sinus meatus
• Membran timpani (bergetar saat adanya suara)• Terdiri dari jaringan fibrosa elastis • Dibagi 4 kwadran ; atas depan, atas belakang, bawah depan
dan bawah belakang • Berfungsi menerima getaran suara dan meneruskannya
pada tulang pendengaran• Gelombang udara disalurkan melalui 3 tulang auditori;
maleus, incus, dan stapes• Merupakan tulang terkecil pada tubuh manusia• Berfungsi menurunkan amplitudo getaran yang diterima
dari membran timpani dan meneruskannya ke jendela oval
Pembagian kuadran:
Cone of light
Perubahan pada Membrana Timpani
Perforasi sentral:Perforasi pada pars tensa
Macam perforasi:
Perforasi multipelPerforasi atik:Perforasi pada pars flaksida
Perforasi marginal:Perforasi pada pinggir margo timpani
Membrana Timpani Hiperemis
MT terdapat air fluid level
MT Bombans/bulgingdan hiperemis
OtoscopyOpaqueOpaque ThickenedThickened
BubbleBubble
Air fluid levelAir fluid level
RetractedRetracted
AURIS MEDIA1. Kavum Timpani
Terbagi atas 3 bagian :
1. Epitimpanum/attic/resesus epitimpanikus
2. Meso timpanum
3. Hipotimpanum/resesus hipotimpanikus
KAVUM TIMPANI
Merupakan kotak 6 dinding yang dibentuk oleh:• Lateral : membran timpani• Medial : promontorium labirin• Superior : tegmen timpani fosa kranii media (lobus
temporalis)• Inferior : bulbus vena jugularis• Anterior : muara tuba Eustachius, arteri karotis interna
posterior• Posterior : aditus ad antrum, antrum, sel-sel mastoid
Diagram Of Coronal View Of The Middle EarDiagram Of Coronal View Of The Middle Ear
Lateral MallealLigament
Superior MallealLigament
PosteriorLigament
Mastoid Process
Facial nerve
Oval window
Cochlear promontory
Round window
Eustachian TubeBony Annulus
Fibrous Annulus
Tympanic MembranePars Flaccida
Antrum Aditus Attic
Tympanic Cavity
Eustachian Tube
Mastoid Cells
Diagram Of Middle Ear SystemDiagram Of Middle Ear System
Kavum timpani merupakan ruangan yang berhubungan dengan tulang Mastoid, sehingga bila terjadi infeksi pada telinga tengah dapat menjalar menjadi mastoiditis
Tuba Eustachius atau saluran auditory merupakan sambungan telinga tengah ke nasofaring, struktur mukosanya merupakan kelanjutan dari mukosa nasofaring
Tuba dapat tertutup pada kondisi peningkatan tekanan secara mendadak
Tuba ini terbuka saat menelan dan bersin, berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara di luar tubuh dengan di dalam telinga tengah
AURIS MEDIA Isi kavum timpani
• Osikula : maleus, inkus, stapes• Muskulus : tensor timpani, stapedius• Lain-lain : ligamen, saraf (korda
timpani)
Pada proses mendengar membran timpani & osikulae
memperkuat gelombang bunyi 25 – 30 kali (±27 kali)
M. tensor timpani & m. stapedius mengurangi gelombang bunyi yang terlalu keras
OSIKULA
1. Maleus : - caput (head) - serviks (neck) - manubrium malei (handle of
maleus) - processus brevis
2. Incus : - corpus - processus brevis (short process of incus)
- processus longus (long process of incus)
OSIKULA (lanjutan)
3.Stapes : - caput (head) - serviks (neck)
- crura anterior dan posterior
- foot plate
• Didalam kavum timpani terdapat 2 buah musculus :1.m.tensor timpani2.m.stapedius
• Fungsi kedua otot ini untuk mengatur ketegangan tulang pendengaran• Bekerja antagonis• Mukosa yang meliputi kavum timpani disebut
mukoperiost
AURIS MEDIA
2. Tuba EustachiusMenghubungkan kavum timpani
dengan nasofaringUntuk: • drainase
• ventilasi (pertahankan tekanan udara dan oksigenasi)
Tuba Eustachius
• Disebut juga: -tuba auditiva eustachii -tuba faringotimpanika
• Berbentuk huruf S, panjangnya 3,5 cm• Terbagi atas :
1.bagian tulang ( 1/3 bagian )2.bagian tulang rawan ( 2/3 bagian )
Antara dua bagian ini menyempit disebut : isthmus • Fungsinya : Supaya udar dapat masuk kekavum timpani,
tidak ada perbedaan tekanan antara kavum timpani dan udara di liang telinga ( ini dapat dilakukan waktu menelan: m. levator dan tensor velipalatini )
• Pada anak kecil : - pendek - lebar - letaknya mendatar
maka radang mudah menjalar dari nasofaring ke telinga tengah (otitis media)• Terdiri atas epitel silinder berlapis dengan sel lendir,disini terdapat silia dgn pergerakanya kearah faring
• Sekitar ostium tuba terdapat jaringan limfoit yang dinamakan tonsil tuba
Physiology
AURIS MEDIA
3. Antrum & sel-sel Mastoid Berhubungan dengan kavum timpani
lewat aditus ad antrum Pneumatisasi (2 pengertian) :
• Proses pembentukan sel-sel mastoid• Jenis tergantung jumlah sel
mastoid : normal, hiper, hipo-pneumatik dan sklerotik
Processus mastoideusDerajat pneumatisasi nya terbagi atas :1. Sklerotik (kompakta) tidak ada air cell2. Spongiosa: air cell kecil-kecil3. Pneumatisasi yang luas : air cell besar-besar
AURIS INTERNA1. Organ auditus koklea
2. Organ status (vestibuler)
Rumah siput 2½ lingkaran, panjang ± 3.5 cmTiga ruangan : - skala vestibuli- skala timpani- skala media
Berisi cairan perilimf
Berisi cairan endolimfdan organ Corti
Pada proses mendengar :Organ Corti merupakan reseptor pendengaran, rangsang bunyi (mekanis) menjadi listrik (cochlear microphonic)
AURIS INTERNA• Struktur membran:
cochlea yang berkaitan dengan pendengaran utricle, saccule, canal semisirkularis berkaitan dengan keseimbangan
• Cochlea: Skala vestibuli yang berhubungan dengan vestibular berisi perilymph Skala tympani yang berakhir pada jendela bulat, berisi perilymph Skala media / duktus koklearis yang berisi endolymph
• Dasar skala media disebut membran basalis, dimana terdapat organ corti dan sel rambut sebagai organ pendengaran
• Canalis semisircuralis: Terdiri dari 3 duktus semisirkularis, masing-masing berujung pada ampula.
• Pada ampula terdapat sel rambut, krista dan kupulaBerkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh dalam hal rotasi
• Vestibula terdiri dari sakulus dan utrikel yang mengandung makulaBerkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh dalam hal posisi
Vestibulum - Antara kanalis semisirkularis dan kohlea
- Lateral : foramen ovale
- panjang : 5 mm, tinggi : 5 mm, dalam 3 mm
- ddg medial : - 2 cekungan : * spherical recess sakulus
* elliptical recess utrikulus
- Di bwh E recess : lubang kecil : akua duktus vestibularis
- A.Vestibularis menyalurkan duktus endolimfatikus ke fossa kranii posterior di luar duramter
- Dibelakang S recess : vestibular crest membawa serabut saraf koklea ke basis kohlea
- Ddg posterior : 5 lubang ke kanalis semisirkularis
- Ddg anterior : - 1 lubang btk elips : skala vestibuli
Kanalis semi sirkularis- Superior
- Posterior
- Lateral
- Btk 2/3 lingkaran
- Diameter 0,8 mm
- Salah satu ujung melebar ampulla (berisi epitel sensoris vestibular)
- Ujung kanalis sup & inf ampulla (-) bertemu & bersatu (crus communis)
Diatas & di blkg vestibulum
Kohlea- Rumah siput 2 ½ - 2 ¾ x putaran- Sumbu btk kerucut modiolus- Ddg luar sumbu merupakan ddg dlm dari kanal- Lamina spiralis ossea berasal dari modiolus- Memisahkahkan kanalis mjd 2 bgn- Membran basilaris ujung bebas LSO- Skala timpani & skala vestibuli- Apeks terdapat lubang kecil helikotrema- 3 saluran : - skala media (duktus kohlearis di tengah)
- Skala vestibuli membr Reissner- Skala timpani : membr basilaris
- Cab kohlearis n VIII msk ke dsr modiolus
Labirin Membranosa - Terdapat di dalam tlg labirin
- Suatu sistem saluran di dalam tlg
- Berisi cairan endolimf
- Tdd : * Duktus kohlearis
* Utrikulus dan sakulus
* Duktus semisirkularis
Organ Corti- Terletak diatas membran basilaris sepanjang duktus kohlearis- Tdd 3 bgn : sel penyangga, sel-sel sensoris (sel rambut) dan membran tektoris- Permukaan sel rambut terdapat stereosilia- Mengandung 12.000 sel rambut luar- Ddg lateral kohlearis terbagi mjd 2 :
- Stria vaskularis di bgn atas, penonjolan spiralis di bgn bwh stria vaskularis- Jar dg aktivitas metabolik & memegang peranan ptg dalam
mempertahankan komposisi ion dan potensial elektrik pada endolimf
Membran basiler
Organ corti
Membran vestibuler
Liang telingadalam
N Vestibulokoklear
N koklear
N VestibularModiolus
Skala timpani
Skala vestibulii
Duktus koklea
COCHLEA
Membran basal
Rambut sel luar
Rambut sel dalam
Serabut saraf
Membran Reissner
Membran sektorialOrgan Corti
Duktus Koklea
Ligamen spiral
Dari tingkap lonjong
Ganglion
Ke tingkap bulat
ORGAN CORTI
ALIRAN DARAH TELINGA DALAM• Diperdarahi oleh A.labirint ( A.auditiva interna )• Arteri ini berasal dari A.serebelli inferior anterior atau
langsung dari a.basilaris masuk ke M.A.I dan bercabang :1.Ramus vestibularis -bagian atas vestibulum
-kanalis semisirkularis2.Ramus vestibulo kokhlearis
- bagian bawah vestibulum - kanalis semisirkularis - kokhlea bagian basal
3.Ramus kokhlearis propria bagian kokhlea lainnya
Nervus VII (vestibulocochlearis)Nervus ini terdiri dari 2 komponen fungsional yang berbeda yaitu
1) nervus Vestibularis, yang membawa impuls keseimbangan dan orientasi ruang tiga dimensi dari apparatus vertibular 2) nervus Cochlearis, yang membawa impuls pendengaran yang berasal dari organon corti di dalam cochlea
Letak anatominya: Nervus Vestibulocochlearis memasuki batang otak tepat dibelakang nervus facialis (VII) pada suatu daerah berbentuk segitiga yang dibatasi oleh pons, flocculus dan medulla oblongata, keduanya kemudian terpisah dan mempunyai hubungan ke pusat yang berbeda.
Nervus Vestibularis dan Cochlearis biasanya bersatu yang kemudian memasuki meatus acustikus internus, disebelah bawah akar motorik nervus VII.
ANATOMI KESEIMBANGAN
• Sistem keseimbangan tubuh :> vestibuler sentral & perifer> somatosensoris (proprioseptif)> visual
• Perifer: organ vestibuler, ganglion vestibularis & nervus vestibularis
• Sist.vestibuler sentral: nukleus vestibularis, btng otak, serebelum & korteks serebri.
ANATOMI & FISIOLOGI KESEIMBANGAN
ORGAN STATUS : LABIRIN VESTIBULERTerdiri dari Utrikulus Makula Utrikularis Sakulus Makula Sakularis 3 Kanalis Semisirkularis :
• Horisontal, • Vertikalis ant, • Vertikalis Post.
Reseptor: Makula Utrikulus/Sakulus gerak
lurus/linier Krista Ampularis gerak
berputar/sentrifugal
Krista Ampularis
I
Labirin membran : 1. Lab. statis : utrikulus &
sakulus2. Lab. kinetik :
> KSS horisontal> KSS vertikal-posterior> KSS vertikal-anterior
SKEMA LABIRIN
FISIOLOGI TELINGA
FISIOLOGI PENDENGARAN
> 10 – db,
2 – 4 khz
+ 55 mm2
2400 Hz
Seperti Piston
Tulang Pendengaran
> 25 – 30 db
Telinga dalam
Menggerakkan
Fenesstra ovate
Skala vestibuli, berisi perilimf
Helikotrema
Skala tympani, berisi perilimf
Menggerakkan membran basilaris
Ductus cochlearis, berisi endolimf
Menggetarkan organ korti
Energi mekanik elektro kimia
N VIII, Nukleus Cochlearis
Kortek pendengaran (area brodman 41, 42)
Kita dapat dengar
FISIOLOGI MENDENGARGelombang suara
↓Getaran membran timpani
↓Getaran tulang-tulang telinga tengah
↓Getaran jendela oval
↓Gerakan cairan di dalam koklea
↓Getaran membran basilaris
↓
FISIOLOGI MENDENGARPerubahan posisi rambut-rambut tersebut
dalam kaitannya dengan membran tektorial di atasnya tempat rambut-rambut tersebut
terbenam↓
Perubahan potensial berjenjang di sel-sel resptor
↓Perubahan kecepatan pembentukan potensial
aksi yang terbentuk di saraf auditorius ↓
Perambatan potensial aksi ke korteks auditorius di lobus temporalis otak untuk persepsi suara
FISIOLOGI KESEIMBANGAN• Aparatus vestibular : utrikulus, sakulus
dan duktus semisirkularis.• Fungsi : sensasi posisi ruang dan
selama gerakan.• Gerakan akselerasi atau deselerasi linier
kepala (jalan) bagian atas membran otolit tertinggal sel rambut menekuk ke belakang jika kecepatan berjalan dipertahankan lapisan gelatinosa segera menyusul rambut-rambut tidak lagi menekuk ketika orang tersebut berhenti berjalan.
FISIOLOGI KESEIMBANGAN
• Gerakan akselerasi dan deselerasi anguler atau rotational kepala endolimf duktus semisirkular bergerak kupula bergerak sesuai gerakan kepala stereosilia sel rambut bergerak nervus vestibular nervus vestibulokoklear impuls ke otak.
ANATOMI saraf fasialis
ANATOMI saraf fasialis
PEMERIKSAAN TELINGA
ANAMNESA TELINGA
• Keluhan utama :1. Gangguan
pendengaran/pekak (tuli)2. Suara
berdenging/berdengung (tinitus)
3. Rasa pusing yang berputar (vertigo)
4. Rasa nyeri di dalam telinga (otalgia)
5. Keluar cairan dari telinga (otore)
GANGGUAN PENDENGARAN (TULI)
• Satu telinga/dua telinga ? • Timbul tiba-tiba/bertambah
berat secara bertahap dan sudah lama diderita ?
• Riwayat trauma kepala, telinga tertampar, trauma akustik, terpajan bising ?
• Obat ototoksik/Infeksi virus ? • Gangguan pendengaran
sejak bayi ?
TELINGA BERBUNYI (TINITUS)
• Suara berdengung /berdenging ?
• Dirasakan di kepala atau di telinga ?
• Disertai gangguan pendengaran ?
• Pusing berputar ?
RASA PUSING BERPUTAR (VERTIGO)
• Gangguan keseimbangan dan rasa ingin jatuh ?
• Rasa mual ?• Muntah ?• Rasa penuh di telinga ?• Telinga berdenging ?• Posisi kepala ?
NYERI DALAM TELINGA (OTALGIA)
• Satu / dua telinga ?• Sudah berapa lama ?• Nyeri alih ke telinga ?
KELUAR CAIRAN DARI TELINGA (OTORE)
• Apakah sekret keluar dari satu / dua telinga ?
• Disertai rasa nyeri atau tidak ?• Sudah berapa lama ?• Sekret sedikit / banyak ? • Baunya seperti apa ? • Barcampur darah ?• Cairan seperti air jernih ?
PEMERIKSAAN TELINGA
• Alat yang digunakan :–Headlamp–Corong telinga–Otoskop–Aplikator kapas–Alat pengait serumen–Suction–Garpu tala
CAKUPAN PEMERIKSAAN
• Pemeriksaan luar• Pemeriksaan otoskop• Pemeriksaan garpu tala
PEMERIKSAAN LUAR
• Inspeksi pada auricula: –Melihat ukuran dan bentuk
auricula.–Melihat deformitas, nodul,
peradangan, tofi atau lesi.–Melihat adanya pengeluaran
cairan.• Palpasi pada auricula : melihat
adanya nyeri tekan, pembengkakan, atau nodulus.
PEMERIKSAAN OTOSKOP
• Untuk melihat kanalis eksternus dan membran timpani.
• Cara pemeriksaan :–Kanal diluruskan dengan
menarik daun telinga ke atas, luar, dan belakang.
PEMERIKSAAN OTOSKOP
• Menilai kanalis eksternal –Cairan (discharge) atau
serumen.• Menilai membran timpani
–Perforasi deskripsikan lokasi, ukuran dari perforasi tersebut dan gambarannya pada telinga tengah.
• Refleks cahaya
TES RINNE
- Untuk membandingkan hantaran melalui udara dan tulang pada telinga yang diperiksa.
- Cara: garputala digetarkan, tangkainya diletakkan di prosesus mastoideus, setelah tidak terdengar garputala dipegang di depan telinga.
- Hasil: bila masih terdengar disebut Rinne (+), bila tidak terdengar disebut Rinne (-).
TES WEBBER
– Untuk membandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan telinga kanan.
– Cara: garputala digetarkan, tangkai garputala diletakan di garis tengah kepala dan tanyakan pada pasien sisi mana yang mendengarkan suara lebih keras.
– Hasil:• weber lateralisasi bunyi terdengar lebih
keras pada salah satu telinga.• weber tidak ada lateralisasi bunyi tidak
dapat dibedakan ke arah telinga mana terdengar.
TES SCHWABACH– Untuk membandingkan hantaran tulang orang
yang diperiksa dengan pemeriksa yang pendengarannya normal.
– Cara: garputala digetarkan, tangkai garputala diletakkan pada prosesus mastoideus sampai tidak terdengar bunyi, kemudian tangkai pelana segera dipindahkan pada prosesus mastoideus pemeriksa yang pendengarannya normal.
– Hasil:• Schwabach memendek bila pemeriksa
masih mendengar bunyi.• Schwabach memanjang bila pasien masih
mendengar bunyi.• Schwabach sama dengan pemeriksa bila
pasien dan pemeriksa sama-sama mendengar bunyi.
TERIMA KASIH