Download - ANGGARAN DASAR BARU
ANGGARAN DASAR
KELOMPOK ILMIAH REMAJA SMA NEGERI 1 BOGOR
(KIR SMANSA)
MUKADIMAH
Dengan nama Tuhan Yang Maha Esa :
Bahwa sesungguhnya hanya berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa
Indonesia telah berhasil merdeka dari penjajahan. Oleh karena itu, merupakan hak dan
kewajiban seluruh bangsa Indonesia untuk mengisi kemerdekaannya dalam usaha menuju
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Dan dalam mengisi kemerdekaan tersebut golongan remaja dan pemuda menempati
peranan penting.
Kami, para remaja yang tergabung dalam Kelompok Ilmiah Remaja SMA Negeri 1
Bogor (KIR SMANSA) sadar akan hak dan kewajiban serta peranan dan tanggung jawab
terhadap bangsa dan negara, bertekad untuk meningkatkan minat dan kreativitas serta
mendarmabaktikan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemanusiaan dalam rangka
mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Meyakini bahwa tujuan itu hanya dapat dicapai dengan usaha yang teratur,
berencana dan penuh kebijaksanaan, maka dengan ini kami para remaja Kelompok Ilmiah
Remaja SMA Negeri 1 Bogor (KIR SMANSA) menghimpun diri dalam suatu
ekstrakurikuler.
Menimbang : Pasal 31 UUD 1945
GBPKU OSIS 2003/2004
MEMUTUSKAN
Isi Anggaran Dasar KIR SMA Negeri 1 Bogor sebagai berikut :
BAB I
NAMA
Pasal 1
Ekstrakurikuler ini bernama Kelompok Ilmiah Remaja SMA Negeri 1 Bogor disingkat KIR
SMANSA.
BAB II
WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 2
Waktu : KIR SMA Negeri 1 Bogor didirikan di Bogor pada tanggal 3 November 1983,
untuk waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 3
Kedudukan : KIR SMA Negeri 1 Bogor berkedudukan di Kampus SMA Negeri 1 Bogor.
BAB III
DASAR DAN ASAS
Pasal 4
Dasar : Ekstrakurikuler ini berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta aturan dan
ketentuan yang berlaku.
Pasal 5
Asas : Keilmiahan dan musyawarah mufakat.
BAB IV
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 6
Tujuan : Mewujudkan suasana ilmiah dan religius guna meningkatkan kualitas IPTEK
pengurus KIR pada khususnya dan warga SMA Negeri 1 Bogor pada umumnya dengan
tetap memegang teguh pada ajaran agama serta aturan dan norma yang berlaku.
Pasal 7
Fungsi : KIR SMA Negeri 1 Bogor berfungsi sebagai wadah penyalur aspirasi kegiatan
siswa/siswi SMA Negeri 1 Bogor yang bertemakan keilmiahan.
BAB V
KEGIATAN
Pasal 8
Semua kegiatan yang sesuai dengan dasar dan asas serta berguna untuk mencapai tujuan
ekstrakurikuler.
BAB VI
BENTUK DAN STATUS
Pasal 9
Ekstrakurikuler ini berbentuk kelompok.
Pasal 10
Status : KIR SMA Negeri 1 Bogor merupakan ekstrakurikuler di bawah naungan OSIS
SMA Negeri 1 Bogor.
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 11
Anggota KIR SMA Negeri 1 Bogor adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 Bogor kelas 1, 2,
dan 3 yang telah dilantik dan belum habis masa jabatannya.
BAB VIII
KEPENGURUSAN
Pasal 12
Pengurus KIR SMA Negeri 1 Bogor terdiri dari :
1. Staff Divisi
2. Koordinator Divisi
3. Dewan Harian
BAB IX
PERWAKILAN KIR DI OSIS
Pasal 13
KIR SMA Negeri 1 Bogor mempunyai dua orang perwakilan di OSIS.
BAB X
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 14
Kekuasaan tertinggi berada pada Musyawarah Pleno Anggota dan Musyawarah Istimewa
Anggota.
Pasal 15
Pimpinan : Pimpinan KIR SMANSA dipegang oleh Dewan Harian.
Pasal 16
KIR SMA Negeri 1 Bogor terdiri atas 7 Divisi Kegiatan dan 3 Divisi Keoganisasian.
BAB XI
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 17
KIR SMA Negeri 1 Bogor melaksanakan musyawarah sedikitnya satu kali dalam satu
periode kepengurusan, yaitu Musyawarah Pleno Anggota dan Musyawarah Istimewa, serta
musyawarah lain jika diperlukan.
Pasal 18
1. Musyawarah Pleno Anggota KIR SMA Negeri 1 Bogor diadakan satu kali dalam satu
tahun.
2. Musyawarah Pleno Anggota KIR SMA Negeri 1 Bogor adalah sah apabila dihadiri oleh
sekurang-kurangnya setengah dari jumlah yang berhak hadir.
3. Musyawarah Pleno Anggota KIR SMA Negeri 1 Bogor beragendakan :
a. Pembacaan laporan pertanggungjawaban pengurus KIR SMA Negeri 1 Bogor
periode lama.
b. Pemilihan Ketua Umum dan pembentukan Dewan Harian KIR SMA Negeri 1
Bogor periode baru.
Pasal 19
1. Musyawarah Istimewa Anggota KIR SMA Negeri 1 Bogor diadakan jika terjadi
masalah luar biasa.
2. Musyawarah Istimewa Anggota KIR SMA Negeri 1 Bogor merupakan forum dan
musyawarah anggota yang memiliki wewenang untuk membahas masalah-masalah luar
biasa dan menetapkan keputusan atas masalah luar biasa tersebut.
Pasal 20
Rapat adalah pertemuan resmi yang diselenggarakan oleh pengurus KIR SMA Negeri 1
Bogor, yang terdiri atas :
a. Rapat Bulanan (Rapat Ketua Koordinator beserta Koordinatornya).
b. Rapat-rapat lainnya yang dianggap perlu.
Pasal 21
1. Rapat Bulanan KIR SMA Negeri 1 Bogor diadakan setiap bulan.
2. Rapat Bulanan KIR SMA Negeri 1 Bogor bertugas :
a. Membahas hal-hal yang telah dilaksanakan dalam satu bulan.
b. Membahas hal-hal yang akan dilaksanakan selanjutnya.
c. Membahas hal-hal penting lain yang sekiranya dibutuhkan.
BAB XII
PERBENDAHARAAN
Pasal 22
Yang dimaksud dengan perbendaharaan KIR SMA Negeri 1 Bogor adalah seluruh harta
kekayaan yang berupa barang-barang tidak bergerak termasuk uang kas milik KIR SMA
Negeri 1 Bogor.
BAB XIII
SEKRETARIAT
Pasal 23
Sekretariat KIR SMA Negeri 1 Bogor adalah kelengkapan organisasi yang berfungsi
sebagai sarana pengurus untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Pasal 24
Sekretariat dipimpin oleh Koordinator Divisi Kesekretariatan yang berkewajiban
melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab kepada Dewan Harian KIR SMA Negeri 1
Bogor.
BAB XIV
LAMBANG
Pasal 25
KIR SMA Negeri 1 Bogor memiliki sebuah lambang tersendiri.
BAB XV
PEMBINA
Pasal 26
Dalam pelaksanaannya, KIR SMA Negeri 1 Bogor dibimbing dan dibina oleh seorang
Pembina atau lebih.
BAB XVI
DEWAN PENASEHAT
Pasal 27
KIR SMA Negeri 1 Bogor membentuk Dewan Penasehat yang selanjutnya disingkat
menjadi DP.
BAB XVII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 28
Usul perubahan AD (Anggaran Dasar) diajukan secara tertulis kepada Dewan Penasehat
oleh Dewan Harian.
BAB XVIII
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 29
Pembubaran organisasi dilakukan oleh Masyarakat Pleno Anggota.
BAB XIX
PENERTIBAN
Pasal 30
Dalam rangka menjaga ketertiban serta disiplin organisasi perlu adanya usaha-usaha
penertiban organisasi.
BAB XX
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 31
Pedoman-pedoman pokok :
1. Penjelasan tentang usaha organisasi dimuat dalam program kerja
2. Hal-hal yang belum dimuat dalam Anggaran Dasar dimuat dalam Anggaran Rumah
Tangga atau ketentuan-ketentuan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
Ditetapkan di : Bogor
Tanggal : 5 September 2009
ANGGARAN RUMAH TANGGA
KELOMPOK ILMIAH REMAJA SMA NEGERI 1 BOGOR
(KIR SMANSA)
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami peserta musyawarah Kelompok Ilmiah
Remaja yang merundingkan masalah Anggaran Rumah Tangga KIR SMA Negeri 1 Bogor.
Menimbang : Pasal 31 UUD 1945
GBPKU OSIS 2004/2005
MEMUTUSKAN
Isi Anggaran Rumah Tangga KIR SMA Negeri 1 Bogor sebagai berikut :
BAB I
NAMA
Pasal 1
Penggunaan nama Kelompok Ilmiah Remaja Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bogor
maupun nama singkatan KIR SMA Negeri 1 Bogor memiliki makna dan arti yang sama.
BAB II
DASAR DAN ASAS
Pasal 2
KIR SMA Negeri 1 Bogor menolak segala pengaruh yang bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945 serta aturan yang berlaku.
Pasal 3
KIR SMA Negeri 1 Bogor melaksanakan kegiatan yang berbasis ilmiah dan menjunjung
musyawarah mufakat.
BAB III
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 4
Untuk mencapai tujuan seperti dalam pasal AD, KIR SMA Negeri 1 Bogor melaksanakan
berbagai kegiatan yang bernuansa ilmiah baik bagi intern atau ekstern KIR .
Pasal 5
1. Dalam melaksanakan fungsinya, KIR SMA Negeri 1 Bogor bekerja sama denagn OSIS
serta organisasi atau ekstrakurikuler lain sepanjang tidak bertentangan dengan tujuan
dan kepentingan KIR SMA Negeri 1 Bogor.
2. Bentuk-bentuk kerja sama yang dilakukan dapat ditentukan kemudian sesuai dengan
kesepakatan bersama.
BAB IV
KEGIATAN
Pasal 6
Kegiatan yang dilaksanakan oleh KIR SMA Negeri 1 Bogor antara lain :
a. Kegiatan Mingguan
Kegiatan yang dilaksanakan setiap minggu oleh masing-masing Divisi khususnya
Divisi Kegiatan.
b. Kegiatan Rutin
Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh anggota KIR SMA Negeri 1 Bogor di mana salah
satu divisi menampilkan hasil kerjanya.
c. Kegiatan Insidentil.
Kegiatan yang sasarannya bukan hanya intern KIR tetapi ekstern KIR baik siswa-siswi
SMA Negeri 1 Bogor maupun siswa-siswi sekolah lainnya.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 7
1. Setiap anggota KIR SMA Negeri 1 Bogor berhak dan berkewajiban untuk berpartisipasi
aktif dalam kegiatan KIR.
2. Setiap anggota KIR SMA Negeri 1 Bogor berhak menjadi anggota organisasi maupun
ekstrakurikuler lain di SMA Negeri 1 Bogor.
3. Setiap anggota KIR SMA Negeri 1 Bogor berkewajiban untuk mentaati dan
melaksanakan semua peraturan yang berlaku.
BAB VI
KEPENGURUSAN
Bagian I
Pengertian
Pasal 8
Staff divisi ialah pengurus KIR yang berminat pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang
menempati salah satu divisi tertentu.
Pasal 9
Koordinator divisi adalah pengurus KIR yang berminat pada ilmu pengetahuan dan
teknologi dan mengkoordinir suatu divisi tertentu.
Pasal 10
Dewan Harian adalah pengurus KIR yang berminat pada ilmu pengetahuan dan teknologi
dan mengkoordinir seluruh kegiatan KIR serta ditetapkan dalam Musyawarah Pleno
Pengurus.
Bagian II
Syarat, Hak dan Kewajiban
Pasal 11
Syarat-syarat bagi seorang calon pengurus adalah :
a. Senantiasa mengaharap ridha dari Tuhan Yang Maha Esa.
b. Bersedia, menerima, taat, dan setia terhadap AD/ART KIR SMA Negeri 1 Bogor.
c. Bersedia menyediakan waktu, pikiran, dan tenaga untuk KIR SMA Negeri 1 Bogor
Pasal 12
1. Kewajiban Dewan Harian dalam memimpin KIR SMA Negeri 1 Bogor.
a. Melaksanakan ketentuan-ketentuan AD/ART KIR SMA Negeri 1 Bogor.
b. Menyusun Program Kerja atas dasar musyawarah dan mufakat.
c. Bekerja sama dengan pihak sekolah dan organisasi maupun ekstrakurikuler lain
di SMA Negeri 1 Bogor.
d. Menetapkan tugas-tugas yang harus dilaksanakan Koordinator Divisi.
2. Hak Dewan Harian
a. Memimpin musyawarah dan rapat.
b. Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap Koordinator Divisi.
c. Mengubah struktur organisasi.
Pasal 13
1. Kewajiban Koordinator Divisi
a. Koordinator Divisi terdiri dari Ketua Koordinator dan Koordinator.
b. Koordinator Divisi berkewajiban melaksanakan tugas dari Dewan Harian selama
masa kepengurusan.
c. Dalam melaksanakan kewajiban tersebut (terdapat dalam ayat 1), Koordinator
Divisi berkewajiban menyusun rencana kerja umum dan khusus sebagai penjabaran
program kerja Dewan Harian.
d. Pembagian tugas pengurus divisi diatur oleh Koordinator Divisi yang bersangkutan.
2. Hak Koordinator Divisi
a. Meminta bantuan kepada pengurus divisi dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya
Pasal 14
1. Kewajiban Staff Divisi
a. Berperan serta dalam seluruh kegiatan KIR.
2. Hak Staff Divisi
a. Menghadiri seluruh kegiatan KIR.
b. Mengeluarkan pendapat.
Bagian III
Tata Cara Kepengurusan, Pelantikan, Berhenti, Skorsing, dan Pemberhentian
Pengurus serta Pertanggungjawaban Dewan Harian dan Koordinator
Pasal 15
1. Setiap siswa/i yang ingin menjadi pengurus KIR SMANSA harus mengajukan
permohonan tertulis kepada Dewan Harian dan menyatakan persetujuannya terhadap
dasar, asas, dan tujuan KIR SMANSA.
2. Keputusan untuk menjadi pengurus melalui proses dan prosedur tertentu yang
ditetapkan dalam Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 16
Pelantikan pengurus dilakukan selambat-lambatnya 2 minggu setelah Musyawarah Pleno
Anggota diselenggarakan.
Pasal 1 7
Pengurus kehilangan haknya sebagai pengurus karena sebab-sebab :
a. Meninggal dunia.
b. Berhenti atas permintaannya sendiri.
c. Diberhentikan atau dipecat dari kepengurusan.
d. Habis masa jabatan.
e. Pindah sekolah.
Pasal 18
Pengurus dapat diskors atau dipecat karena alasan-alasan :
a. Bertindak bertentangan dengan AD/ART.
b. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik KIR.
Pasal 19
Pertanggungjawaban Dewan Harian dan Koordinator Divisi
1. Dewan Harian menyampaikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Pleno
Anggota.
2. Koodinator Divisi menyampaikan pertanggungjawaban kepada Dewan Harian berupa :
a. Segala hasil pelaksanaan tugas selama masa kepengurusan.
b. Segala pertanggungjawaban Koordinator Divisi setelah disetujui menjadi tanggung
jawab Dewan Harian.
BAB VII
PERWAKILAN KIR DI OSIS
Pasal 20
1. Perwakilan KIR di OSIS adalah dua orang anggota KIR yang dipercaya melalui hasil
musyawarah panitia regenerasi KIR.
2. Perwakilan KIR di OSIS terdiri atas perwakilan KIR yang menempati bidang organisasi
dan perwakilan KIR bidang Teknologi Informasi dan Telekomunikasi.
BAB VIII
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 21
Dewan Harian KIR terdiri dari :
a. Ketua Umum.
b. Ketua 1 bidang kegiatan.
c. Ketua 2 bidang organisasi.
d. Sekretaris 1.
e. Sekretaris 2.
f. Bendahara 1.
g. Bendahara 2.
Pasal 22
KIR SMA Negeri 1 Bogor terdiri dari 7 Divisi Kegiatan (Matematika, Fisika, Kimia,
Biologi, Astronomi, Sosial Bahasa, dan Komputer) dan 3 Divisi Keorganisasian
(Kesekretariatan, Wirausaha, dan Wawasan Ilmiah).
BAB IX
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 23
1. Pemimpin musyawarah adalah seorang Dewan Harian.
2. Di dalam Musyawarah Pleno Anggota :
a. Pertanggungjawaban Dewan Harian disampaikan oleh Ketua Umum periode lama
untuk disahkan dalam Musyawarah ini.
b. Pemilihan Ketua Umum dan pembentukan Dewan Harian periode baru diambil atas
dasar musyawarah dan mufakat.
Pasal 24
Masalah luar biasa yang dibahas dalam Musyawarah Istimewa Anggota adalah masalah
yang mendesak, penting, dan harus segera diselesaikan melalui kesepakatan bersama atas
dasar musyawarah mufakat.
Pasal 25
1. Rapat Bulanan dipersiapkan oleh penyelenggara rapat yang bersangkutan (Koordinator
Divisi).
2. Persiapan dalam ayat 1 mencakup laporan pertanggungjawaban kegiatan selama
sebulan.
3. Rapat Bulanan dipimpin oleh Dewan Harian.
Pasal 26
1. Rapat pembahasan program kerja KIR diadakan 1 kali dalam setahun.
2. Rapat ini mencakup pembahasan dan penyusunan program kerja KIR yang akan datang.
3. Rapat pembahasan program kerja KIR ini dipimpin oleh Dewan Harian.
Pasal 27
1. Keputusan-keputusan lain :
Musyawarah dan rapat-rapat dapat mengambil keputusan mengenai masalah penting
lainnya dan tidak bertentangan dengan AD/ART KIR SMA Negeri 1 Bogor dan
ketentuan yang berlaku.
2. Semua hasil musyawarah dan rapat baru mempunyai daya ikat bila telah dilaksanakan
atas pertimbangan pemimpin musyawarah atau rapat dan pembina.
BAB X
PERBENDAHARAAN
Pasal 28
1. Keinventarisan seluruh kekayaan KIR SMA Negeri 1 Bogor terdapat di sekretariat.
2. Hak atas kekayaan KIR SMA Negeri 1 Bogor berupa barang tidak bergerak serta surat-
surat berharga, tidak dibenarkan dialihkan kepada pihak ketiga, kecuali atas dasar
keputusan rapat.
3. Kekayaan KIR SMA Negeri 1 Bogor diperoleh dari :
a. Anggota.
b. Subsidi sekolah
c. Usaha-usaha yang sah dan tidak bertentangan dengan asas dan tujuan KIR SMA
Negeri 1 Bogor.
BAB XI
SEKRETARIAT
Pasal 29
Struktur organisasi sekretariat ditetapkan oleh pengurus yang bersangkutan dan
berpedoman kepada ketentuan yang ditetapkan oleh Dewan Harian dan tidak bertentangan
dengan AD/ART KIR SMA Negeri 1 Bogor.
Pasal 30
1. Koordinator Divisi Kesekretariatan tidak dibenarkan dijabat oleh anggota Dewan
Harian.
2. Koordinator Divisi Kesekretariatan diangkat dengan surat mandat Dewan Harian serta
mematuhi AD/ART KIR SMA Negeri 1 Bogor.
BAB XII
LAMBANG
Pasal 31
Makna lambang KIR SMA Negeri 1 Bogor adalah :
1. Tulisan KIR di pusat lambang dan tulisan di bingkai lambang (Kelompok Ilmiah
Remaja SMA Negeri 1 Bogor).
KIR adalah singkatan dari Kelompok Ilmiah Reamaja yang berdomisili di SMA
Negeri 1 Bogor.
2. Lambang atom
Meskipun kecil, namun KIR memiliki peran yang esensial baik untuk pengurus KIR
pada khususnya atau warga SMA Negeri 1 Bogor pada umumnya, yaitu sentral
kegiatan ilmiah di SMA Negeri 1 Bogor.
3. Lintasan elektron
KIR berjalan sesuai dengan visi, misi, program kerja, dan AD/ART yang menjadi
pedoman dalam pelaksanaan setiap kegiatan.
4. Lingkaran
KIR terdiri atas persatuan dan kekompakan pengurus-pengurusnya.
KIR bersifat dinamis, selalu menyesuaikan diri terhadap perubahan dan kemajuan.
BAB XIII
PEMBINA
Pasal 32
Pembina KIR SMA Negeri 1 Bogor adalah seorang guru yang ditugaskan oleh sekolah
unutk membina dan membimbing KIR dalam periode tertentu.
BAB XIV
DEWAN PENASEHAT
Pasal 33
1. Jangka waktu keanggotaan DP berlaku selama satu periode kepengurusan KIR SMA
Negeri 1 Bogor.
2. Pengurus DP terdiri atas Demisioner KIR kelas XII, yaitu siswa-siswi kelas XII SMA
Negeri 1 Bogor yang telah pernah menjadi anggota KIR SMA Negeri 1 Bogor dan
bersedia menjadi pengurus Dewan Penasihat.
3. Anggota DP terdiri atas alumni SMA Negeri 1 Bogor yang telah berkiprah di KIR
selama menjalani pendidikan di SMA Negeri 1 Bogor dan bersifat sukarela.
4. Dewan Penasehat bertugas untuk memberikan saran, nasehat dan pertimbangan kepada
Dewan Harian baik diminta maupun tidak.
BAB XV
PERUBAHAN AD
Pasal 34
Perubahan Anggaran Dasar dapat dilakukan dengan keputusan yang disetujui oleh 2/3 suara
anggota atau mekanisme Musyawarah Istimewa.
BAB XVI
PEMBUBARAN KIR
Pasal 35
1. Pembubaran KIR SMANSA hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Pleno Anggota
dengan musyawarah mufakat.
2. Pembubaran KIR SMANSA dapat dilakukan oleh Musyawarah Pleno Anggota dengan
keputusan yang disetujui sekurang-kurangnya oleh 2/3 suara peserta Musyawarah Pleno
Anggota.
3. Harta benda KIR setelah dibubarkan diserahkan kepada badan-badan sosial atau
sekolah.
BAB XVII
PENERTIBAN
Pasal 36
Apabila terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh anggota KIR maka akan dikenakan
sanksi organisasi sebagaimana yang diatur dalam ketentuan-ketentuan sebelumnya.
BAB XVIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 37
1. Setelah disahkan dan ditetapkan, setiap pengurus KIR SMA Negeri 1 Bogor dianggap
telah mengetahui AD/ART ini.
2. Setiap Pengurus KIR SMA Negeri 1 Bogor harus menaati AD/ART ini, dan
barangsiapa yang melanggarnya akan dikenakan sanksi organisasi sebagaimana diatura
dalam ketentuan-ketentuan terdahulu.
Pasal 38
Hal-hal yang belum termuat di dalam ART ini akan dicantumkan kemudian dalam rapat.
Bogor, 5 September 2009
Ketua Umum KIR SMA Negeri 1 Bogor
Periode 2008/2009 Sekretaris 1
M. Ryan Junaldi Aliya Faizah F.
NIS. 070 810 068 NIS.070 810 083
Pembina KIR SMAN 1 Bogor Pembina KIR SMAN 1 Bogor
Dani Yuliardani, S.P Dra. Hj. Evi Susanty,
NIP. 480 140 138 NIP. 131 951 543
VISI dan MISI
KELOMPOK ILMIAH REMAJA SMA NEGERI 1 BOGOR
(KIR SMANSA)
Visi :“Mewujudkan suasana ilmiah dan religius guna
meningkatkan kualitas IPTEK pengurus KIR pada
khususnya dan warga SMA Negeri 1 Bogor pada
umumnya dengan tetap berpegang teguh pada
ajaran agama serta aturan dan norma yang
berlaku.”
Misi : Meningkatkan kualitas iman dan takwa Meningkatkan kualitas IPTEK dengan
memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia
Meningkatkan kegiatan berbasis ilmiah, dan Meningkatkan rasa kebersamaan dan
kekeluargaan.