Download - Annual Report Jasamarga ID 2013
Laporan Tahunan
2013
www.jasamarga.com
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
2
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 1
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Jasa Marga adalah perusahaan yang bertumbuh dan akan terus bertumbuh (growing company). Dengan pengoperasian proyek-proyek baru dan penyelesaian konstruksi proyek-proyek baru di tahun 2013, Jasa Marga telah memiliki aset-aset yang akan mendukung pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang. Tahun 2013 sebagian proyek-proyek jalan tol baru telah dioperasikan yaitu, Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara, serta proyek-proyek baru yang hampir selesai pengerjaan konstruksinya pada akhir tahun 2013 seperti Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 2A Ruas Kedung Halang-Kedung Badak, Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 2 Ruas Ungaran-Bawen, Jalan Tol Gempol-Pandaan dan Jalan Tol Gempol-Pasuruan.Proyek-proyek jalan tol tersebut merupakan proyek yang sangat potensial karena merupakan bagian dari interkoneksi kota-kota besar dan akan menjadi mesin pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang. Lebih dari Pertumbuhan yang ada saat ini, Pertumbuhan Jasa Marga akan diperkokoh dengan upaya mentransformasikan Perseroan yang pada tahun 2013 telah dimulai dengan penetapan Visi baru yaitu: Menjadi Perusahaan yang Terkemuka pada tahun 2022. Visi tersebut menjadi landasan bagi perusahaan untuk terus melakukan ekspansi. Dengan didukung kompetensi, kapasitas dan pengalaman, jalan tol baru yang dimiliki Jasa Marga akan terus bertambah. Pertumbuhan selama 5 tahun terakhir yang dicapai oleh Jasa Marga akan menjadi pertumbuhan yang berkelanjutan dengan penambahan pengoperasian jalan-jalan tol baru serta dengan upaya penambahan konsesi-konsesi jalan tol baru yang potensial Jasa Marga Menuju Pertumbuhan Berikutnya (Leading Up to the Next Growth).
Leading Up to the Next Growth
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
2
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
2
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Referensi Peraturan Bapepam-LK* No. X.K.6 * Sejak tahun 2013 Bapepam-LK menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Pembahasan & Penjelasan Halaman
I. Umum1. Laporan Tahunan wajib disajikan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal Laporan Tahunan juga
dibuat selain dalam Bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka Laporan Tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah Laporan Tahunan dalam Bahasa Indonesia.
✓
2. Laporan Tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel, dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas.
✓
3. Laporan Tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi.
✓
4. Laporan Tahunan ditampilkan di website perusahaan. ✓II. Ikhtisar Data Keuangan Penting 54-57
1. Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang: 1. Pendapatan. 542. Laba bruto. 543. Laba (rugi). 544. Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan
kepentingan non pengendali.54
5. Total laba (rugi) komprehensif. 546. Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dan kepentingan non pengendali.54
7. Laba (rugi) bersih per saham. 548. Jumlah aset. 549. Jumlah liabilitas. 5410. Jumlah ekuitas. 5411. Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset. 5412. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas. 5413. Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan. 5414. Rasio lancar. 5415. Rasio liabilitas terhadap ekuitas. 5416. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset. 5417. Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis
industrinya.54
2. Laporan Tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi:
58-59
1. Jumlah saham beredar. 582. Kapitalisasi pasar. 583. Harga saham tertinggi. terendah, dan penutupan. 584. Volume perdagangan. 58
3. Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka (2), wajib ditambahkan penjelasan antara lain mengenai:
-
1. Tanggal pelaksanaan aksi korporasi. -2. Rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham. -3. Jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi. -4. Harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi. -
3
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Pembahasan & Penjelasan Halaman
4. Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka Laporan Tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut.
-
5. Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka (4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan Laporan Tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
III. Laporan Dewan Komisaris 74-79Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan. 782. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi. 783. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada). -
IV. Laporan Direksi 82-87Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:1. Kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil
yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.84
2. Gambaran tentang prospek usaha. 863. Penerapan tata kelola perusahaan. 864. Perubahan komposisi Direksi dan alasan perubahannya (jika ada). -
V. Profil Perusahaan 12-49Profil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:1. Nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat elektronik (email), dan laman
(website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan.
10
2. Riwayat singkat perusahaan. 12-143. Kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa
yang dihasilkan.15
4. Struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan.
22
5. Visi dan Misi Perusahaan. 186. Profil Dewan Komisaris, meliputi: 80
1. Nama. 802. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama
kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS.
80, 190
3. Riwayat pendidikan. 804. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi
Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada).199
5. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada).
193
7. Profil Direksi, meliputi: 881. Nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan. 882. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama
kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS.
88, 201
3. Riwayat pendidikan. 884. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi
Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada).205
5. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada).
193
8. Dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka (1) huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam Laporan Tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya.
-
9. Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan.
32, 162-165
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
4
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Pembahasan & Penjelasan Halaman
10. Uraian tentang nama Pemegang Saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari:
63-67
1. Pemegang Saham yang memiliki 5% (lima per seratus) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik.
63
2. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik. 643. Kelompok Pemegang Saham masyarakat, yaitu kelompok Pemegang Saham yang masing-
masing memiliki kurang dari 5% (lima per seratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik.64
11. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram.
63
12. Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai alamat.
34-43
13. Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada).
61
14. Kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada). 61-6215. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada). 4916. Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi
penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan.
49
17. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada).
71
VI. Analisa dan Pembahasan Manajemen 90-143Laporan Tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis Laporan Keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling kurang mencakup:
92-116
1. Tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industry Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai:1. Produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya.2. Pendapatan.3. Profitabilitas.
2. Analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai:
117-143
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset. 1172. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas. 1203. Ekuitas. 1224. Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain dan total laba (rugi)
komprehensif.124-131
5. Arus kas. 1313. Kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan. 1344. Tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan. 1345. Struktur permodalan dan kebijakan Manajemen atas struktur permodalan tersebut. 1356. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan
tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
136
7. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. 1368. Prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan
pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.
136
9. Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan.
136
5
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pembahasan & Penjelasan Halaman
10. Target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan.
136
11. Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar.
137
12. Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir.
137
13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum: 1381. Dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan Laporan Realisasi
Penggunaan Dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku.
2. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut.
14. Informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat:
141
1. Tanggal, nilai dan obyek transaksi.2. Nama pihak yang bertransaksi.3. Sifat Hubungan afiliasi (jika ada).4. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi.5. Pemenuhan ketentuan terkait.
15. Perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan (jika ada).
141
16. Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap Laporan Keuangan (jika ada). 141VII. Tata Kelola Perusahaan 174-255
Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang paling kurang meliputi hal-hal sebagai berikut: 190-2001. Dewan Komisaris, mencakup antara lain:
1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. 1932. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan
Komisaris.197
3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut.
195
2. Direksi, mencakup antara lain: 201-2071. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi. 2022. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta
hubungan antara Remunerasi dengan kinerja perusahaan.206
3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut.
205
4. Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan.
186-187
5. Pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada).
209-211
3. Komite Audit, mencakup antara lain: 202-2161. Nama. 2122. Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan. 212, 2163. Riwayat pendidikan. 2164. Periode jabatan anggota Komite Audit. 212, 2165. Pengungkapan independensi Komite Audit. 2136. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite
Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut.214
7. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit.
215
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
6
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Pembahasan & Penjelasan Halaman
4. Komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti Komite Nominasi dan Remunerasi, yang mencakup antara lain:
217-220
1. Nama. 2172. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan. 217, 2203. Riwayat pendidikan. 2204. Periode jabatan anggota komite. 217, 2205. Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi anggota komite. 2176. Uraian tugas dan tanggung jawab. 2177. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite
dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut.218
8. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku. 2195. Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan. 222-223
1. Nama. 2232. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan. 2233. Riwayat pendidikan. 2234. Periode jabatan Sekretaris Perusahaan. 2235. Uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan pada tahun buku. 222-223
6. Uraian mengenai Unit Audit Internal. 224-2281. Nama. 2242. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukan. 224, 2253. Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi Audit Internal (jika ada). 2254. Struktur dan kedudukan Unit Audit Internal. 2255. Tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam
piagam (charter) unit audit internal.226
6. Uraian singkat pelaksanaan tugas Unit Audit Internal pada tahun buku. 2277. Uraian mengenai sistem pengendalian intern (internal control) yang diterapkan oleh
perusahaan, paling kurang mengenai:227-228
1. Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya.
227-228
2. Review atas efektivitas sistem pengendalian interen. 2288. Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: 229-237
1. Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan. 2302. Jenis risiko dan cara pengelolaannya. 232-2343. Review atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan. 236
9. Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi anggota yang sedang menjabat, antara lain meliputi:
238-246
1. Pokok perkara/gugatan.2. Status penyelesaian perkara/gugatan.3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.
10. Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada).
246
11. Informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi: 247-2481. Pokok-pokok kode etik. 2472. Pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture). 2483. Bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya. 2484. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan
perusahaan.248
12. Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada).
249
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 7
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Pembahasan & Penjelasan Halaman
13. Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (Whistleblowing System) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi:
249-253
1. Cara penyampaian laporan pelanggaran. 251-2532. Perlindungan bagi pelapor. 2533. Pihak yang mengelola pengaduan. 2504. Hasil dari penanganan pengaduan. 253
VIII. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 256-2711. Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan
biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek:a. Lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan
dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain.
258-260
b. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain.
260-267
c. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
267-269
d. Tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
269-271
2. Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka (1) pada Laporan Tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan Laporan Tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) atau Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility Report).
✓
IX. Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit 275Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1.
X. Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi 272-2731. Laporan Tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang
sedang menjabat.✓
2. Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam Laporan Tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini.
272-273
3. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan Tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan.
-
4. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan Tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani Laporan Tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan.
-
8
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Daftar Isi
1 Menuju Pertumbuhan Berikutnya Leading Up to the Next Growth
2 REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. X.K.6
8 DAFTAR ISI10 IDENTITAS PERSEROAN12 PROFIL PERSEROAN12 Sekilas Jasa Marga12 Perjalanan Penting Jasa Marga14 Riwayat Singkat Jasa Marga15 Kegiatan Usaha
18 Visi & Misi dan Tata Nilai Perseroan22 Struktur Organisasi24 Pejabat Senior Jasa Marga32 Profil Sumber Daya Manusia34 Pemegang Saham Utama, Entitas
Anak dan Entitas Asosiasi35 Entitas Anak42 Entitas Asosiasi44 Wilayah Operasi dan Proyek-
proyek Jalan Tol Baru47 Alamat Kantor Cabang, Entitas
Anak dan Entitas Asosiasi49 Lembaga dan Profesi Penunjang50 TRANSFORMASI JASA MARGA54 IKHTISAR 201354 Ikhtisar Keuangan57 Ikhtisar Operasional58 Ikhtisar Saham60 Ikhtisar Obligasi61 Kronologis Pencatatan Saham dan
Emisi Obligasi Jasa Marga63 Komposisi Kepemilikan Saham
JSMR68 Peristiwa Penting 201371 Penghargaan yang Diterima
Perseroan74 LAPORAN MANAJEMEN74 Laporan Dewan Komisaris78 Penilaian Kinerja Direksi78 Pandangan atas Prospek Usaha yang
Disusun Direksi80 Profil Dewan Komisaris82 Laporan Direksi84 Analisa Kinerja Perseroan Tahun 201386 Prospek Usaha Perseroan ke Depan86 Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Secara Berkesinambungan86 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan88 Profil Direksi
90 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
91 Kegiatan Usaha Perseroan92 Tinjauan Operasi per Segmen
Usaha97 Segmen Usaha Pengoperasian
Jalan Tol111 Wawancara dengan Hasanudin-
Direktur Operasi114 Segmen Usaha Pengembangan
Usaha Non Tol117 Analisa Kinerja Keuangan
Komprehensif117 Aset120 Liabilitas122 Ekuitas123 Laporan Laba Rugi Konsolidasian124 Pendapatan Usaha128 Beban Usaha129 Laba Usaha130 Laba Tahun Berjalan130 Pendapatan Komprehensif Lain131 Laba Komprehensif Tahun Berjalan131 Rasio Profitabilitas131 Laporan Arus Kas Konsolidasian134 Kemampuan Membayar Utang dan
KolektIbilitas Piutang135 Struktur Modal135 Kebijakan Struktur Modal135 Belanja Modal136 Perbandingan Target 2013 dan
Realisasi 2013136 Target/Proyeksi yang Ingin Dicapai
Tahun 2014136 Ikatan Material untuk Investasi
Barang Modal136 Informasi Material setelah Tanggal
Laporan Akuntan136 Prospek Usaha, Kondisi Industri dan
Kondisi Ekonomi137 Pemasaran dan Pangsa Pasar137 Kebijakan Dividen dan Pembayaran
Dividen Tunai138 Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum141 Peningkatan/Penurunan Material dari
Pendapatan Bersih Terkait dengan Volume Penjualan atau Jasa Baru
141 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi dan Restrukturisasi Utang/Modal
141 Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi
141 Perubahan Peraturan Perundang Undangan yang Berpengaruh Signifikat Terhadap Perseroan
141 Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Berpengaruh Terhadap Perseroan
142 Wawancara dengan Reynaldi Hermansjah-Direktur Keuangan
144 PENGEMBANGAN PROYEK BARU154 Wawancara dengan Abdul Hadi
Hs.-Direktur Pengembangan Usaha158 PENGELOLAAN
HUMAN CAPITAL
159 Paradigma Baru Human Capital161 Perencanaan SDM dan Rekrutmen162 Pengembangan Kompetensi SDM166 Pengembangan Karir Karyawan167 Produktifitas Karyawan171 Pengelolaan Hubungan Karyawan
dengan Manajemen171 Program Paska Kerja172 Pengelolaan Tenaga Alih Daya172 Biaya Sumber Daya Manusia173 Wawancara dengan Muh Najib
Fauzan-Direktur SDM dan Umum174 TATA KELOLA PERUSAHAAN176 Komitmen Jasa Marga dalam
Penerapan GCG176 Tujuan Penerapan GCG Jasa Marga177 Dasar Hukum Penerapan GCG Jasa
Marga179 Hasil Penilaian Implementasi GCG182 Struktur, Kebijakan dan
Mekanisme Penerapan Tata Kelola Perusahaan
185 Rapat Umum Pemegang Saham190 Dewan Komisaris190 Komposisi Dewan Komisaris193 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris193 Pengangkatan dan Pemberhentian
Dewan Komisaris193 Independensi Dewan Komisaris dan
Komisaris Independen193 Hubungan Afiliasi dan Kepengurusan
di Perusahaan Lain194 Rangkap Jabatan dan Benturan
Kepentingan
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 9
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
74LApoRAN MANAjeMeN
90 ANALISA DAN peMBAHASAN MANAjeMeN
174TATA keLoLA peRUSAHAAN
158 peNGeLoLAAN HUMAN CApITAL
256TANGGUNGjAwAB SoSIALpeRUSAHAAN
194 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris (Board Charter)
195 Rapat Dewan Komisaris197 Prosedur, Dasar Penetapan dan
Besarnya Remunerasi Anggota Dewan Komisaris
199 Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
200 Keputusan-keputusan Dewan Komisaris
200 Rekomendasi Dewan Komisaris200 Komite-komite di Bawah Dewan
Komisaris201 Direksi201 Komposisi Direksi Jasa Marga202 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi203 Independensi Direksi203 Rangkap Jabatan Direksi204 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
(Board Charter)205 Program Pelatihan dan
Pengembangan Kompetensi Direksi205 Rapat Direksi205 Keputusan-keputusan Direksi Tahun
2013206 Prosedur, Dasar Penetapan dan
Besarnya Remunerasi Anggota Direksi208 Hubungan Dewan Komisaris dan
Direksi209 Asesmen Dewan Komisaris dan
Direksi212 Komite-komite212 Komite Audit212 Komposisi Komite Audit212 Dasar Hukum Pembentukan Komite
Audit212 Kualifikasi Pendidikan dan
Pengalaman Kerja212 Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Audit213 Independensi Komite Audit214 Rapat Komite Audit214 Remunerasi Komite Audit
215 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
216 Profil Komite Audit217 Komite Investasi dan Risiko Usaha217 Komposisi Komite Investasi dan
Risiko Usaha
217 Dasar Hukum Pembentukan Komite Investasi dan Risiko Usaha
217 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Investasi dan Risiko Usaha
217 Independensi Komite Investasi dan Risiko Usaha
218 Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha
218 Remunerasi Komite Investasi dan Risiko Usaha
219 Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Investasi dan Risiko Usaha
220 Profil Komite Investasi dan Risiko Usaha
221 Komite Remunerasi dan Nominasi221 Komite Tata Kelola Perusahaan221 Sekretaris Dewan Komisaris222 Sekretaris Perusahaan223 Profil Corporate Secretary224 Unit Internal Audit224 Profil Head of Internal Audit225 Struktur dan Kedudukan Unit Internal
Audit225 Pengangkatan dan Pemberhentian
Head of Internal Audit225 Pengembangan Kompetensi Sumber
Daya Manusia Internal Audit dan Sertifikasi Profesi Audit
226 Pedoman Kerja Unit Internal Audit226 Kode Etik Auditor Internal226 Tugas dan Tanggung Jawab Unit
Internal Audit227 Pelaksanaan Kegiatan Unit Internal
Audit Tahun 2013227 Hasil Audit Unit Internal Audit227 Kegiatan Pendukung Audit Lainnya227 Evaluasi Kinerja Unit Internal Audit227 Sistem Pengendalian Internal228 Sosialisasi Pemahaman Kerangka SPIP228 Review atas Efektifitas Sistem
Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP)
229 Laporan Manajemen Risiko230 Kebijakan Manajemen Risiko230 Struktur Tata Kelola Manajemen
Risiko232 Risiko Perseroan dan Pengelolaannya234 Implementasi Program Kerja
Manajemen Risiko Tahun 2013237 Profil VP Manajemen Risiko
238 Perkara Penting yang Dihadapi246 Informasi tentang Sanksi
Administratif247 Kode Etik dan Budaya Perusahaan247 Kode Etik248 Budaya Perusahaan249 Program Kepemilikan Saham oleh
Karyawan dan/atau Manajemen249 Perlakuan yang Sama terhadap
Seluruh Pemegang Saham249 Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System)254 Pengadaan Barang dan Jasa255 Auditor Eksternal
256 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
257 Strategi dan Kebijakan258 Tanggung Jawab Lingkungan
Hidup260 Ketenagakerjaan dan Kesehatan &
Keselamatan Kerja267 Pengembangan Sosial dan
Kemasyarakatan269 Tanggung Jawab kepada
Konsumen271 Akses terhadap Informasi dan Data
Perseroan
272 TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013
274 DAFTAR ISTILAH275 LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
10
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
NAMA PERUSAHAANPT Jasa Marga (Persero) Tbk.Berkedudukan di Jakarta
ALAMAT KANTOR PUSATPlaza Tol Taman Mini Indonesia IndahJakarta 13550 IndonesiaTel.: 62-21 841 3526, 841 3630Fax.: 62-21 841 3540Email: [email protected], [email protected]: www.jasamarga.com
INFORMASI LALU LINTAS DAN PELAYANAN LAINNYAJMTIC (Jasa Marga Traffic Information Center) 62-21 8088 0123
TANGGAL PENDIRIAN01 Maret 1978
DASAR HUKUM PENDIRIANPeraturan Pemerintah No. 04 tahun 1978
MODAL DASARRp 9,52 triliun
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUHRp 3,4 triliun
KEPEMILIKANPemerintah Indonesia 70%Publik 30%
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
10
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 11
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
KEGIATAN USAHA Sesuai Anggaran Dasar Perseroan yang tercantum dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-20288.AH.01.02.Tahun 2011 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan maksud dan tujuan Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
Kegiatan Usaha Utama1. Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan/atau pemeliharaan jalan tol.2. Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol)
dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan, berikut dengan fasilitas-fasilitas dan usaha lainnya.
Kegiatan Usaha Penunjang 1. Bidang pengembangan properti di wilayah yang
berdekatan dengan koridor jalan tol.2. Bidang pengembangan jasa untuk usaha-usaha yang
terkait dengan moda-moda/sarana transportasi, pendistribusian material cair/padat/gas, jaringan sarana informasi, teknologi dan komunikasi, terkait dengan koridor jalan tol.
3. Bidang jasa dan perdagangan untuk layanan konstruksi, pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol.
INFORMASI PENCATATAN DI BURSABursa: IDX, kode JSMR sejak 12 November 2007Bloomberg: JSMR IJReuters: JSMR.JK
Identitasperseroan
12
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
12
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Profilperseroan
1978
2006
1984
2008
1986
20042003
1983
2007
• JasaMargadidirikan dengan bidang usaha pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol.
• Jagorawisebagaijalan tol pertama di Indonesia mulai beroperasi.
Pengoperasian Jalan Tol Semarang.
• PengoperasianJalanTolJakarta-Tangerang.
• PengoperasianJalanTolProf. Dr. Ir. Sedyatmo.
• PengoperasianJalan Tol Surabaya-Gempol.
• PengoperasianJalan Tol Belmera (Belawan-Medan-Tanjung Morawa).
PengoperasianJalan TolCipularang(CikampekPurwakartaPadalarang).
Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Bogor Outer Ring Road, PPJT Semarang-Solo, PPJT Gempol-Pasuruan, PPJT Gempol-Pandaan, PPJT JORR W2 Utara, PPJT Surabaya-Mojokerto dan 13 ruas jalan tol yang telah dioperasikan oleh Perseroan
Fungsi Otorisator dikembalikan kepada Pemerintah (Departemen Pekerjaan Umum c.q. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
• PerubahanLogoJasa Marga yang Menggambarkan Modernisasi dan Transformasi Perseroan.
• JasaMargamenjadiperusahaan terbuka melalui Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Kunciran-Serpong.
Sekilas Jasa MargaPerJalanan PentIng JaSa Marga
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 13
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
1988
2011
1998
2013
1987
2009
1990 1991
2012
• Pemerintahmembukakesempatan pihak swasta berpartisipasi dalam mengusahakan jalan tol melalui sistem Build, Operate and Transfer (BOT) dengan Jasa Marga.
• JalanTolDalamKotamulaidioperasikan oleh Jasa Marga secara bertahap.
Pengoperasian Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Pengoperasian Jalan Tol Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi)
Pengoperasian Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road
Pengoperasian Jalan Tol Palikanci (Palimanan-Kanci)
• PengoperasianJalanTol Bogor Outer Ring Road (Seksi 1 Ruas Sentul Selatan-Kedung Halang).
• Implementasie-TollCard.
• PenandatangananPerjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Cengkareng-Kunciran.
• PengoperasianJalanTol Surabaya-Mojokerto (Seksi 1A Ruas Waru-Sepanjang) dan Jalan Tol Semarang-Solo (Seksi 1 Ruas Semarang-Ungaran).
• PenandatangananPerjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa.
Implementasi e-Toll Pass.
• PengoperasianJalanTol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara (Ruas Kebon Jeruk-Ciledug).
13
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
14
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
RIWAYAT SINGKAT JASA MARGA
Untuk mendukung gerak pertumbuhan ekonomi, Indonesia membutuhkan jaringan jalan yang handal. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 04 tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia dalam pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di bidang pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol, serta ketentuan-ketentuan pengusahaannya (Lembaran Negara Republik Indonesia No. 04 tahun 1978 juncto Surat
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 90/KMK.06/1978 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga tanggal 27 Februari 1978).
Perseroan didirikan berdasarkan Akta No. 1 tanggal 01 Maret 1978, dengan nama, “PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporation)”, yang kemudian diubah berdasarkan Akta No.187 tanggal 19 Mei 1981 dan nama Perseroan diubah menjadi “PT Jasa Marga (Persero)”, keduanya dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH., pada saat itu Notaris di Jakarta.
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 15
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Pada awal berdirinya, Perseroan berperan tidak hanya sebagai operator tetapi memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia. Hingga tahun 1987 Perseroan adalah satu-satunya penyelenggara jalan tol di Indonesia yang pengembangannya dibiayai Pemerintah dengan dana berasal dari pinjaman luar negeri serta penerbitan obligasi Jasa Marga. Sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Perseroan, Jalan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan industri jalan tol di Tanah Air yang mulai dioperasikan sejak tahun 1978.
Pada akhir dasawarsa tahun 1980-an Pemerintah Indonesia mulai mengikutsertakan pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan jalan tol melalui mekanisme Build, Operate and Transfer (BOT). Pada dasawarsa tahun 1990-an Perseroan lebih berperan sebagai lembaga otoritas yang memfasilitasi investor-investor swasta yang sebagian besar ternyata gagal mewujudkan proyeknya. Beberapa jalan tol yang diambil alih Perseroan antara lain adalah JORR (Jakarta Outer Ring Road) dan Cipularang.
Dengan terbitnya Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang menggantikan Undang Undang No. 13 tahun 1980 serta terbitnya Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 yang mengatur lebih spesifik tentang jalan tol, terjadi perubahan mekanisme bisnis jalan tol diantaranya adalah dibentuknya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai regulator industri jalan tol di Indonesia, serta penetapan tarif tol oleh Menteri Pekerjaan Umum dengan penyesuaian setiap dua tahun. Dengan demikian peran otorisator dikembalikan dari Perseroan kepada Pemerintah. Sebagai konsekuensinya, Perseroan menjalankan fungsi sepenuhnya sebagai sebuah
perusahaan pengembang dan operator jalan tol yang akan mendapatkan ijin penyelenggaraan tol dari Pemerintah.
Pembangunan dan pengoperasian jalan tol sejak saat itu didasarkan kepada konsep investasi dimana Perseroan sebagai investor akan berinvestasi pada jalan-jalan tol yang mempunyai tingkat kelayakan pengembalian secara finansial sesuai dengan masa konsesi. Proses untuk mendapatkan konsesi jalan tol baru juga harus melalui pembentukan entitas bisnis usaha tersendiri. Melalui Anak Perusahaan yang dibentuk Perseroan dengan beberapa partner usaha, sampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan memiliki tambahan sembilan ruas jalan tol baru dengan panjang 211 km dimana Perseroan mempunyai kepemilikan mayoritas lebih dari 51%.
KEGIATAN USAHA
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 12 September 2007 tentang perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham, termasuk peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor, perubahan nilai nominal dan klasifikasi saham, perubahan status Perseroan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, dan perubahan nama Perseroan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporatama) Tbk. atau PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Keputusan mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar tersebut dinyatakan dalam Akta No. 27 tanggal 12 September 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. W7-10487 HT.01.04-TH.2007 tanggal 21 September 2007.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan Anggaran Dasar terakhir telah diumumkan dalam Tambahan No. 27404 dari Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 Desember 2008 No. 100 dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 33 tanggal 05 April 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Wasito, SH., Notaris di Jakarta sebagaimana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya No. AHU-20228.AH.01.02 tahun 2011 tanggal 21 April 2011, dan terakhir diubah sebagaimana Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 95 tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat surat penerimaan pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-25313 tanggal 10 Juli 2012.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:1. Melakukan perencanaan teknis,
pelaksanaan konstruksi, pengoperasian
dan/atau pemeliharaan jalan tol.
2. Mengusahakan lahan di ruang milik
jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang
berbatasan dengan Rumijatol untuk
tempat istirahat dan pelayanan,
berikut dengan fasilitas-fasilitas dan
usaha lainnya.
16
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
16
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Kegiatan usaha tersebut dilakukan Perseroan melalui proses merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta sarana kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan manfaat lebih tinggi daripada jalan umum bukan tol.
Melalui Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang ditandatangani pada tanggal 07 Juli 2006, 13 (tiga belas) ruas jalan tol Perseroan yang sudah beroperasi saat itu mempunyai masa konsesi selama 40 tahun berlaku efektif sejak 01 Januari 2005, dengan pengecualian PPJT JORR Seksi S yang pada tahun 2013, Jasa Marga telah ditunjuk sebagai operator sementara berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.80.1/KPTS/M/2013 tentang Pengoperasian Sementara Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang-Jagorawi (JORR S).
Dalam perkembangannya, Perseroan terus melakukan upaya untuk menambah kepemilikan konsesi jalan tol baru. Sejak tahun 2006, Perseroan telah menandatangani 6 perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) yaitu Jalan Tol Bogor Outer Ring Road yang konsesinya dipegang oleh PT Marga Sarana Jabar, Jalan Tol Semarang-Solo oleh PT Trans Marga Jateng, Jalan Tol Gempol-Pasuruan oleh PT Trans Marga Jatim Pasuruan, PPJT Gempol-Pandaan oleh PT Jasamarga Pandaan Tol, Jalan Tol JORR W2 Utara oleh PT Marga Lingkar Jakarta, dan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto oleh PT Marga Nujyasumo Agung.
Untuk mendukung ekspansi dan pengembangan Perseroan, pada tahun 2007, Perseroan menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) sejak Pemerintah melepas 30% sahamnya kepada masyarakat pada tanggal 12 November 2007.
Selain terus berupaya menambah jumlah konsesi jalan tol baru, Perseroan juga menambah porsi kepemilikan di anak perusahaan pemegang konsesi jalan tol. Tahun 2009, Perseroan meningkatkan penyertaan kepemilikan saham dan menjadi pemegang saham mayoritas pada PT Marga Kunciran Cengkareng, pemegang konsesi Jalan Tol Cengkareng-Kunciran; PT Marga Trans Nusantara, pemegang konsesi Jalan Tol Kunciran-Serpong; dan PT Marga Nujyasumo Agung, pemegang konsesi Jalan Tol Surabaya-Mojokerto yang mempunyai masa konsesi 35 tahun.
Tahun 2011, Perseroan meningkatkan penyertaan kepemilikan saham hingga menjadi pemegang saham mayoritas dengan melakukan pembelian saham pemegang saham eksisting pada PT Marga Bumi Adhikaraya sebagai pemilik konsesi Jalan Tol Gempol-Pandaan dengan masa konsesi 35 tahun. Selain itu, bersama konsorsium 4 (empat) BUMN, BUMD dan Pemerintah Daerah, Perseroan ditunjuk sebagai pemrakarsa proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa di Bali dengan masa konsesi 45 tahun. Sehingga sampai dengan akhir tahun 2013 Perseroan mempunyai tambahan 9 konsesi ruas jalan tol baru
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 17
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 17
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
melalui Anak Perusahaan dimana Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas.
Melalui 9 Cabang dan 10 Anak Perusahaan bidang usaha jalan tol, Perseroan adalah pemegang konsesi untuk 22 ruas jalan tol yang 18 ruas diantaranya sepanjang 560 km telah beroperasi, termasuk empat ruas baru yang dioperasikan secara bertahap yaitu Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 1 Ruas Sentul Selatan-Kedung Halang (3,8 km), Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 1 Ruas Semarang-Ungaran (10,8 km), Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi 1A Ruas Waru-Sepanjang (2,3 km), Jalan Tol JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug (5,7 km) dan mengoperasikan secara penuh Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (10 km), sehingga sampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan menguasai 73% pangsa pasar industri jalan tol dari segi panjang jalan (km) di Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan juga melakukan kegiatan usaha penunjang, yaitu:1. Bidang pengembangan properti di
wilayah yang berdekatan dengan
koridor jalan tol.
2. Bidang pengembangan jasa untuk
usaha-usaha yang terkait dengan
moda-moda/sarana transportasi,
pendistribusian material cair/padat/gas,
jaringan sarana informasi, teknologi
dan komunikasi, terkait dengan koridor
jalan tol.
3. Bidang jasa dan perdagangan untuk
layanan konstruksi, pemeliharaan dan
pengoperasian jalan tol.
Hal ini dilakukan untuk mensinergikan dan memaksimalkan pengembangan aset-aset yang dimiliki Perseroan. Kegiatan usaha penunjang diperkuat dengan mendirikan dua entitas anak perusahaan yaitu PT Sarana Marga Utama yang didirikan pada tahun 1988 dan diakuisisi sejak tahun 2010 bergerak dalam bidang jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan serta PT Jasamarga Properti yang didirikan pada tahun 2013 dan bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa terkait properti. Pada kedua entitas tersebut, Perseroan merupakan pemegang saham mayoritas.
Pendapatan utama Perseroan berasal dari transaksi kendaraan yang melewati jalan tol (pendapatan tol). Selain itu pendapatan Perseroan juga berasal dari pendapatan usaha non tol yang terdiri dari sewa lahan, pendapatan iklan, tempat peristirahatan dan jasa pengoperasian jalan tol pihak lain serta jasa pemeliharaan.
Selain terus berupaya menambah jumlah konsesi jalan tol baru, perseroan juga menambah porsi kepemilikan di anak perusahaan pemegang konsesi jalan tol.
18
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Visi, Misi & Tata Nilai perseroan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Memperhatikan pencapian kinerja perusahaan dalam kurun waktu 35 Tahun sejak Tahun 1978 hingga Tahun 2013, serta mencermati perubahan lingkungan eksternal perseroan dan peluang bisnis baik di jalan Tol dan diluar jalan Tol, maka perseroan memandang perlu untuk melakukan perumusan Visi, Misi, dan Tata Nilai perusahaan untuk masa 5 dan 10 Tahun mendatang. perumusan Visi, Misi, dan Tata Nilai perseroan dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak yang tekait, yaitu antara lain: komisaris, Direksi, dan karyawan, serta memperhatikan kepentingan dari para pemangku kepentingan.
Visi, Misi, dan Tata Nilai perseroan ini telah disetujui oleh Dewan komisaris dan Direksi melalui keputusan Direksi No. 50/kpTS/2013 tanggal 01 Maret 2013 tentang Visi, Misi dan Tata Nilai perusahaan.
Tahapan penyusunan Visi, Misi, Tata Nilai perusahaan
1. Direksi melakukan evaluasi terhadap pencapain kinerja dan kekuatan internal perseroan
2. Direksi melakukan evaluasi terhadap perubahan strategis lingkungan eksternal perseroan dan mempertimbangkan peluang bisnis di masa akan datang
3. Direksi melakukan evaluasi dan identifikasi terhadap harapan dan kebutuhan para pemangku kepentingan
4. Dengan mempertimbangkan kekuatan Internal dan peluang eksternal serta harapan para pemangku kepentingan, Direksi merumuskan Visi, Misi dan Tata Nilai perseroan
5. Visi, Misi dan Tata Nilai tersebut kemudian disampaikan dan dievaluasi oleh Dewan komisaris yang kemudian ditetapkan dan disepakati bersama oleh Dewan komisaris dan Direksi
6. Direksi menetapkan Visi, Misi dan Tata Nilai perseroan melalui Surat keputusan Direksi.
Dewan komisaris dan Direksi secara berkala setiap tahun melakukan evaluasi terhadap pencapaian Visi dan Misi perseroan.
peRUBAHAN STRATeGIS LINGkUNGAN ekSTeRNAL
DAN peLUANG BISNIS
peNCApAIAN kINeRjA DAN kekUATAN
INTeRNAL peRUSAHAAN
keBUTUHAN DAN HARApAN pARA
peMANGkU kepeNTINGAN
DIRekSI DANDewAN koMISARIS
VISI, MISI & TATA NILAI
Bagan Proses Penyusunan Visi, Misi dan TaTa nilai Perusahaan
18
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 19
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Visi Tahun 2017Menjadi perusahaan pengembang dan operator jalan Tol Terkemuka di Indonesia.
Visi Tahun 2022Menjadi Salah Satu perusahaan Terkemuka di Indonesia.
Untuk memberikan kejelasan Arah (Clarity of Direction) dan tujuan bersama yang akan dicapai (Unifying Focal point), dilakukan review kembali terhadap Visi perseroan dengan melakukan evaluasi terhadap kekuatan perseroan dan peluang bisnis dalam jangka panjang baik di jalan Tol maupun usaha Lain. Visi perseroan adalah :
Yang dimaksud perusahaan Terkemuka adalah sebagai berikut:• Memilikikeuntunganfinansial (financial soundness) yang relatif tinggi di Industrinya dan memberikan
nilai investasi dalam jangka panjang (long-term investment value)• Menjadimarket leader di industrinya• Selalumelakukaninovasisehinggamempunyaikualitasprodukdanlayananyangekselen,melalui
inovasi yang terus menerus• Memilikitanggungjawabsosialkepadamasyarakatdanlingkungan• MempunyaiManajemenPerusahaanyangberkualitas• MenjadipanutandalampengelolaanHuman Capital bagi perusahaan lain dan menjadi pilihan untuk
berkarir bagi orang orang yang bertalenta
Dalam melakukan perumusan Misi perseroan, dilakukan evaluasi kembali terhadap alasan keberadaan perseroan (Reason For Being), Tujuan perseroan (Fundamental purpose) serta mengkomunikasikan manfaat perseroan (Value). Misi perseroan adalah:
Misi1. Mewujudkan percepatan pembangunan jalan Tol.2. Menyediakan jalan Tol yang efisien dan Andal.3. Meningkatkan kelancaran Distribusi Barang dan jasa.
Arti dari Misi perseroan adalah bahwa perseroan secara sadar memahami keberadaan perseroan dalam kegiatan usahanya sebagai pengembangan dan pengoperasian jalan tol, mempunyai tugas untuk mewujudkan percepatan pembangunan jalan Tol untuk mendukung program pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan oleh pemerintah. Selain itu, perseroan juga memahami bahwa keberadaan jalan Tol yang dikelola oleh perseroan harus memberikan manfaat bagi pengguna jalan yang membutuhkan jalan Tol yang efisien dan andal serta membutuhkan kelancaran distribusi barang dan jasa.
Visi dan Misi
19
20
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk menjalankan Misi Perseroan dan mencapai Visi Perseroan, Jasa Marga telah menyusun Tata Nilai yang menjadi Pedoman Prinsip (Guiding Principles) dalam Berperilaku (Behaviour) dan Membuat Keputusan (Decision Making), maka dilakukan review terhadap Tata Nilai Perseroan. Tata Nilai tersebut dibangun atas dasar tata empat nilai pokok yang diakui dan dikembangkan bersama, yaitu: Jujur, Sigap, Mumpuni dan Respek. Secara rinci arti dan penjelasan maksud dari Tata Nilai Perseroan adalah sebagai berikut:
RESPEKJasa Marga RESPEK terhadap pemangku kepentingan dalam bersinergi mencapai prestasi.
JSMr
JUJURJasa Marga dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu JUJUR, adil, transparan dan bebas dari benturan kepentingan.
SIGAPJasa Marga SIGAP melayani pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan bertindak peduli dan proaktif serta tetap mengedepankan kehati-hatian.
MUMPUNIJasa Marga MUMPUNI dalam bekerja atas dasar kompetensi, konsisten dan inovatif.
Tata Nilai
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 21
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
22
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
STRUKTUR ORGANISASI
Selain melakukan perubahan Visi, Misi dan Tata Nilai Perseroan, pada tahun 2013 Perseroan juga melakukan pengembangan
struktur organisasi. Hal ini dianggap perlu dalam rangka mencapai Visi Misi serta rencana strategis bisnis Perseroan dan sesuai
dengan kebijakan strategis di bidang human capital yang berbasis pada kompetensi. Perseroan memerlukan organisasi yang
merupakan pengelompokan fungsi dengan pendekatan hard dan soft competence untuk menunjang efektifitas dan kinerja
organisasi.
Struktur Organisasi Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 41/KPTS/2013 tanggal 01 Maret 2013 adalah
sebagai berikut:
DIRekTUR UTAMA
aDItYaWarMan
DIRekTUR peNGeMBANGAN USAHA
aBDUl HaDI Hs.
DIRekTUR SUMBeR DAYA MANUSIA DAN
UMUMMUH naJIB FaUZan
DIRekTUR opeRASI
HaSanUDIn
INTeRNAL AUDIT
DJOKO DWIJOnO
CoRpoRATe SeCReTARY
DaVID WIJaYatnO
ToLL RoAD SUBSIDIARIeS
NoN ToLL RoAD SUBSIDIARIeS
UNIT ReST AReA BUSINeSS
DIVISI MAINTeNANCe
aYU WIDYa KISWarI
DIVISI opeRATIoN MANAGeMeNT
tarUlI M. HUtaPea
DIVISI HUMAN CApITAL STRATeGY AND poLICY
UnggUl CarIaWan
DIVISI HUMAN CApITAL SeRVICeS
SUtIrYa WIrIaS SaStra
DIVISI GeNeRAL AFFAIRS
BaMBang SanCOYO
UNIT jASA MARGA DeVeLopMeNT CeNTeR
DIVISI ReLATeD BUSINeSS DeVeLopMeNT
agUS SetIaWan
DIVISI HIGHwAY AND TRAFFICe eNGINeeRING
SOnHaDJI SUraHMan
DIVISI ToLL RoAD BUSINeSS DeVeLopMeNT
DeDI KrISnarIaWan S.
StrUKtUr OrganISaSI PerSerOan
BRANCH oFFICeS
enKKY SaSOnO a. W.leOna rOeDHIanItaSarI l.
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 23
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Perseroan memiliki 4 direktorat dimana
setiap direktorat memiliki fungsi dan
ruang lingkup kerja masing-masing.
Direktorat operasi melalui Divisi Operation
Management melakukan pengelolaan
terhadap kegiatan operasional perusahaan,
seperti pengumpulan tol dan pelayanan
lalu lintas, sementara Divisi Maintenance
melakukan kegiatan pemeliharaan
jalan tol. Direktorat Pengembangan
Usaha melalui Divisi Toll Road Business
Development, Divisi Related Business
Development, Divisi Highway dan Traffic
Engineering melakukan pengelolaan
kegiatan investasi pembangunan jalan tol
baru dan pengembangan usaha lain serta
pemantauan dan pengendalian kinerja
Anak Perusahaan.
Sementara itu, Direktorat SDM dan
Umum melakukan pengelolaan dan
pengembangan sumber daya manusia
melalui Divisi Human Capital Strategy and
Policy, Divisi Human Capital Services, serta
pengelolaan kegiatan administrasi umum
melalui Divisi General Affairs. Direktorat
Keuangan melalui Divisi Corporate
Planning, Divisi Finance and Accounting
serta Unit Community Development
Program, melakukan perencanaan,
pengendalian serta pengelolaan
keuangan Perseroan.
DIRekTUR keUANGAN
reYnalDI HerManSJaH
DIVISI CoRpoRATe pLANNING
MOHaMMaD SOFYan
DIVISI FINANCe AND ACCoUNTING
SYaCHrIanI atIM
UNIT CoMMUNITYDeVeLopMeNT pRoGRAM
enKKY SaSOnO a. W.
DIVISI RISk AND QUALITY MANAGeMeNT
SatrIa ganeFantO
DIVISI LeGAL
tOlU ISMeD arIeF
DIVISI INFoRMATIoN TeCHNoLoGY
D. HarI PrataMa
Selain unit-unit kerja di atas, Perseroan
juga memiliki beberapa unit kerja yang
langsung dikendalikan oleh Direktur
Utama yaitu Unit Internal Audit dan
Corporate Secretary. Sedangkan Divisi Risk
and Quality Management, Divisi Legal dan
Divisi Information Technology sebagai
pengelola risiko, teknologi dan hukum
korporasi serta Branch Offices, Toll Road
Subsidiaries, Non Toll Road Subsidiaries,
Unit Rest Area Business dan Unit Jasa
Marga Development Center berada di
bawah kendali Direksi Perseroan.
24
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
24
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
PEJABAT SENIOR JASA MARGA
Kantor Pusat
DAVID WIJAYATNO Corporate SecretaryProfil dapat dilihat di Profil Corporate Secretary.
DJOKO DWIJONOHead of Internal AuditProfil dapat dilihat di Profil Head of Internal Audit.
SATRIA GANEFANTOVP Risk and Quality ManagementProfil dapat dilihat di ProfilVP Risk and Quality Management
TARULI M. HUTAPEAVP Operation ManagementMenjabat sebagai VP Operation Management sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 1999. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Manajemen Pengumpulan Tol Divisi Manajemen Operasi (2007-2009) dan Kepala Sub Divisi Pengendalian Sistem Pengumpulan Tol Divisi Pengumpulan Tol (2001-2007).
AYU WIDYA KISWARIVP Maintenance Menjabat sebagai VP Maintenance sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1995. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Perhubungan dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya pada tahun 1994. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Pengendalian Pemeliharaan Divisi Pemeliharaan (2009-2011) dan Kepala Sub Divisi Program, Persiapan dan Tata Laksana Pemeliharaan (2007-2009).
SONHADJI SURAHMANVP Highway and Traffic Engineering Menjabat sebagai VP Highway and Traffic Engineering sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1985. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Umum dari Universitas Diponegoro pada tahun 1984 dan S2 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 2002. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur Utama PT Marga Lingkar Jakarta (2009-2014) dan Direktur Teknik PT Marga Trans Nusantara (2008).
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 25
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 25
DEDI KRISNARIAWAN SUNOTOVP Toll Road Business DevelopmentMenjabat sebagai VP Toll Road Business Development sejak 29 September 2006. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1989. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1988 dan S2 Master of Management Program dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2007. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Investasi Jalan Tol Divisi Pengembangan Usaha (2001-2006) dan Kepala Sub Divisi Pengendalian Investasi Divisi Pengembangan Investasi (1999-2001).
UNGGUL CARIAWANVP Human Capital Strategy and PolicyMenjabat sebagai VP Human Capital Strategy and Policy sejak 01 Oktober 2010. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Perhubungan dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya pada tahun 1986 dan S2 Manajemen Keuangan dari Universitas Indonesia pada tahun 1999. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Biro Manajemen Mutu dan Risiko (2010) dan Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Informasi Penanam Modal (2001).
MOHAMAD AGUS SETIAWANVP Related Business DevelopmentMenjabat sebagai VP Related Business Development sejak 08 Mei 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1996. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995 dan S2 Teknik Pengelolaan Jaringan Jalan Departemen Pekerjaan Umum dari Universitas Parahyangan Bandung pada tahun 2009. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Perencanaan Investasi Usaha Lain Divisi Pengembangan Usaha Lain (2010-2012) dan Kepala Sub Divisi Pengendalian Investasi Jalan Tol Divisi Pengembangan Jalan Tol (2008-2010).
SUTIRYA WIRIAS SASTRAGM Human Capital ServicesMenjabat sebagai GM Human Capital Services sejak 01 Juli 2013. Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1981. Menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen Perekonomian dari STIA LAN Jakarta pada tahun 1999. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (2011-2013) dan Kepala Bagian SDM dan Umum Cabang Jakarta-Cikampek (2007-2011).
BAMBANG SANCOYOGM General AffairsMenjabat sebagai GM General Affairs sejak 29 September 2006. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1995. Menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1982 dan S2 Magister Manajemen dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2005. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Biro Akuntansi (1999-2006) dan Kepala Bagian Dana Kerja Biro Keuangan (1997-1999).
MOHAMMAD SOFYANVP Corporate PlanningMenjabat sebagai VP Corporate Planning sejak 06 Maret 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1997. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi 10 November Surabaya pada tahun 1996, S2 Project Management dari Universitas Indonesia pada tahun 2003 dan S2 Business & IT dari The University of Melbourne pada tahun 2007. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Monitoring dan Evaluasi Program Kerja Perusahaan Biro Perencanaan Perusahaan (2010-2012) dan Kepala Bagian Analisa Pengembangan Teknologi Biro Teknologi Informasi Perusahaan (2008-2010).
26
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
TOLU ISMED ARIEFVP LegalMenjabat sebagai VP Legal sejak 29 September 2006. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1989. Menyelesaikan pendidikan S1 Hukum Perdata dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta pada tahun 1987. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Korporasi dan Perjanjian Biro Hukum (2001-2006) dan Kepala Sub Bagian Perancangan Peraturan, Inventarisasi dan Dokumentasi Biro Administrasi (1992-1994).
SYACHRIANI ATIMVP Finance and AccountingMenjabat sebagai VP Finance and Accounting sejak 01 Oktober 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1984. Menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi dari STIE YAI Jakarta pada tahun 1994. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Treasury Biro Keuangan dan Akuntansi (2007-2011) dan Kepala Bagian Keuangan Cabang Jakarta-Cikampek (2006-2007).
D. HARI PRATAMAVP Information TechnologyMenjabat sebagai VP Information Technology sejak 01 Mei 2013. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1997. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada tahun 1995 dan S2 Teknik Sipil dari Queensland University of Technology Australia pada tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Properti di Koridor Jalan Tol di Jawa Timur (2012-2013) dan Kepala Divisi Pengembangan Usaha Lain (2010-2012).
ENKKY SASONO A. W.GM Jasa Marga Development CenterMenjabat sebagai GM Jasa Marga Development Center sejak 08 Desember 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Administrasi Niaga dari STIA LAN Jakarta pada tahun 1996 dan S2 Manajemen dari STIE IPWI Jakarta pada tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (2011) dan Kepala Bagian SDM dan Umum Cabang Surabaya-Gempol (2007-2011).
HARDJONO SANTOSOGM Jagorawi BranchMenjabat sebagai GM Jagorawi Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Cabang Purbaleunyi (2006-2012) dan Kepala Cabang Palikanci (2002-2006).
Kantor CaBang
AGUS PURNOMOGM Cawang-Tomang-Cengkareng BranchMenjabat sebagai GM Cawang-Tomang-Cengkareng sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi 10 November Surabaya pada tahun 1987. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Cabang Surabaya-Gempol (2008-2014) dan Kepala Cabang Semarang (2006-2008).
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 27
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
SUPRATOWOGM Jakarta-Tangerang BranchMenjabat sebagai GM Jakarta-Tangerang Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Cabang Semarang (2009-2012) dan Kepala Bagian Pelayanan Lalu Lintas dan Keamanan Ketertiban Merangkap Kepala Bagian Pemeliharaan Cabang Jagorawi (2007-2009).
YUDHI KRISYUNOROGM Jakarta-Cikampek BranchMenjabat sebagai GM Jakarta-Cikampek Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil Struktur dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985 dan S2 Teknik Sipil Transportasi dari Universitas Indonesia pada tahun 1998. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pimpinan Proyek Penambahan Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi Gerbang Tol Taman Mini (2010-2012) dan Kepala Bagian Pelayanan Lalu Lintas dan Keamanan Ketertiban Cabang Jagorawi (2009-2010).
RICKY DISTAWARDHANAGM Purbaleunyi BranchMenjabat sebagai GM Purbaleunyi Branch sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1989. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1989. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya VP Maintenance (2012-2014) dan Kepala Cabang Jakarta-Tangerang (2009-2012).
ROY A. DARWISGM Palikanci BranchMenjabat sebagai GM Palikanci sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1993. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Sains & Teknologi Nasional pada tahun 1991 dan S2 SDM dari Universitas Krisnadwipayana pada tahun 2004. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya GM Belmera Branch (2009-2014) dan Kepala Sub Divisi Manajemen Lalu Lintas Divisi Manajemen Operasi (2007-2009).
CHRISTANTIO PRIHAMBODOGM Surabaya-Gempol BranchMenjabat sebagai GM Surabaya-Gempol Branch sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya GM Purbaleunyi Branch (2012-2014) dan Kepala Sub Divisi Manajemen Pengumpulan Tol Divisi Manajemen Operasi (2011-2012).
28
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
RADDY R. LUKMANGM Belmera BranchMenjabat sebagai GM Belmera Branch sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1996. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 1994. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Deputy General Manager Toll Collection Management Cabang Jakarta-Cikampek (2012-2014) dan Kepala Bagian Manajemen Lalu Lintas Cabang Jakarta-Cikampek (2011-2012).
MULYONOPemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Porong-GempolMenjabat sebagai Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Porong-Gempol sejak 02 Januari 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1985. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari ITN Malang pada tahun 1983. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Manajemen Lalu Lintas Cabang Jakarta-Cikampek (2007-2011) dan Kepala Bagian Pelayanan Lalu Lintas dan Keamanan dan Ketertiban merangkap Kepala Bagian Pemeliharaan Cabang Jakarta-Tangerang (2006-2007).
SARI PURNAWARMANGM Semarang BranchMenjabat sebagai GM Semarang Branch sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro pada tahun 2003. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Bagian Manajemen Lalu Lintas Cabang Jagorawi (2010-2012) dan Kepala Bagian Pengumpulan Tol Cabang Jakarta-Tangerang (2007-2010).
ProyeK
SILVERSTER ARYAN WIDODOPemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Usaha Teknologi Informasi & KomunikasiMenjabat sebagai Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Usaha Teknologi Informasi & Komunikasi sejak 02 Januari 2010. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1985. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Teknik PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (2003-2007) dan Kepala Sub Divisi Administrasi Teknik Divisi Perencanaan Teknik (1997-2003).
BAMBANG EKOPemimpin Proyek Penataan dan Perluasan Kantor Pusat, Gerbang Tol Taman Mini Utama, Kantor Cabang Jagorawi dan Sekitarnya Menjabat sebagai GM Jasa Marga Development Center sejak 08 Desember 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Administrasi Niaga dari STIA LAN Jakarta pada tahun 1996 dan S2 Manajemen dari STIE IPWI Jakarta pada tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (2011) dan Kepala Bagian SDM dan Umum Cabang Surabaya-Gempol (2007-2011).
ARI KRISTOPOPemimpin Proyek Penambahan Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi Gerbang Tol Taman Mini UtamaMenjabat sebagai Pemimpin Proyek Penambahan Lajur Jalan Tol Jagorawi dan Relokasi Gerbang Tol Taman Mini Utama sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak 1995. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Transportasi dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada tahun 1994. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur Teknik PT Sarana Marga Utama (2012-2014) dan Kepala Divisi Manajemen Operasi PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (2009-2011)
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 29
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
LEONA ROEDHIANITASARI LEGAWATIKepala Unit Bisnis Tempat Istirahat dan PelayananMenjabat sebagai Kepala Unit Bisnis Tempat Istirahat dan Pelayanan sejak 01 Oktober 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1995. Menyelesaikan pendidikan S1 Transportasi dari Universitas Pancasila Jakarta pada tahun 1993. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Bisnis Pengembangan Tempat Istirahat dan Pelayanan (2011-2012) dan Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan II Proyek Bisnis Pengembangan Tempat Istirahat dan Pelayanan (2009-2011).
MUHAMMAD ZAHIR SIREGARDirektur Utama PT Marga Sarana JabarMenjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar sejak 02 Desember 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Sumatera Utara pada tahun 1986 dan S2 Manajemen dari STM PPM pada tahun 2003. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Cabang Palikanci (2006-2011) dan Kepala Cabang Belmera (2005-2006).
SEPTERIANTO SANAFDirektur Utama PT JalantolLingkarluar JakartaMenjabat sebagai Direktur Utama PT Jalantol Lingkarluar Jakarta sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Khatolik Parahyangan Bandung pada tahun 1986. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Pengumpulan Tol (2003-2006) dan Kepala Divisi Manajemen Operasi (2006-2012).
entitas anaK dan asosiasi
DJADJAT SUDRADJATDirektur Utama PT Trans Marga JatengMenjabat sebagai Direktur Utama PT Trans Marga Jateng sejak November 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Pembangunan (2006-2009) dan Direktur Utama PT Marga Nujyasumo Agung (2009-2011).
SLAMET SUDRADJATDirektur Utama PT Marga Nujyasumo AgungMenjabat sebagai Direktur Utama PT Nujyasumo Agung sejak tahun 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1983. Menyelesaikan pendidikan D3 Teknik Sipil dari Akademi Teknik Pekerjaan Umum pada tahun 1980 dan S2 Civil Engineering dari The University of New South Wales pada tahun 1991. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pasuruan (2006-2008) dan Pemimpin Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road (2005-2006).
A. TITO KARIMDirektur Utama PT Jasamarga Bali TolMenjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol sejak 02 Desember 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Sriwijaya pada tahun 1984 dan S2 Manajemen SDM dari Ikopin Bandung pada tahun 2006. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar (2010-2011), Direktur Operasi PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (2007-2010).
30
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
HENGKI HERWANTODirektur Utama PT Transmarga Jatim PasuruanMenjabat sebagai Direktur Utama PT Transmarga Jatim Pasuruan sejak 28 Juni 2010. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1982. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh November pada tahun 1981 dan S2 Administrasi Bisnis dari IPPM pada tahun 1993. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur PT Citra Margatama Surabaya (2005-2007) dan Pemimpin Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pasuruan (2008-2011).
SUBAKTI SYUKURDirektur Utama PT Marga Lingkar JakartaMenjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Lingkar Jakarta sejak 20 Januari 2014. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986 Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986 dan S2 Manajemen dari Universitas Kristen Jakarta tahun 2010. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya GM Cawang-Tomang-Cengkareng Branch (2008-2014) dan Kepala Cabang Surabaya-Gempol (2006-2008).
AGUS SUHARJANTODirektur Utama PT Marga Trans NusantaraMenjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Trans Nusantara sejak 01 Desember 2011. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Konstruksi dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1986. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Persiapan dan Pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo (2006-2010) dan Pemimpin Proyek Peningkatan Jalan Tol Jagorawi merangkap Pemimpin Proyek Ruas Padalarang By Pass (2004-2006).
SETIYONODirektur Utama PT Jasamarga Pandaan TolMenjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Tol sejak 01 Januari 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1985. Menyelesaikan pendidikan S1 Sipil Transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh November pada tahun 1985. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Sub Divisi Keselamatan Lalu Lintas Divisi Manajemen Lalu Lintas (2001-2006) dan Kepala Bagian Teknik Cabang Jakarta-Tangerang (1998-2001).
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 31
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 31
IRWAN NURHADIDirektur Utama PT Jasamarga PropertiMenjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga Properti sejak 15 Januari 2013. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Struktural dari Universitas Indonesia pada tahun 1978, S1 Ekonomi Manajemen Keuangan dari Universitas Indonesia pada tahun 1989, S2 Economic Science dari Universitas Indonesia pada tahun 1991, S2 Manajemen Pemasaran, UK pada tahun 1998, S3 Business Administration (Real Estate Finance Management), San Beda College Manila, Philipine pada tahun 2010. Sebelum bergabung di Jasa Marga adalah General Manager Properti dan Senior Manager Properti di PT Surya Semesta Internusa – Astra Group (1996-2008), serta Property Advisor di Agung Podomoro Group (2008-2012).
IWAN MOEDYARNODirektur Utama PT Ismawa TrimitraMenjabat sebagai Direktur Utama PT Ismawa Trimitra sejak 2013. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1986. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985 dan S2 Bisnis di IIM-Pitsburg State University pada tahun 1993. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Kepala Divisi Pengembangan Usaha Lain (2008-2010), saat ini juga menjabat sebagai Pemimpin Proyek Pengembangan Properti di Lahan Ex Workshop dan Kantor Cabang Jagorawi (2010-sekarang).
SAUT PARLINDUNGAN SIMATUPANGDirektur Utama PT Marga Kunciran-CengkarengMenjabat sebagai Direktur Utama PT Marga Kunciran Cengkareng sejak 2008. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1984. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1982 dan S2 Magister Manajemen Internasional STM PPM pada tahun 2001. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Pemimpin Proyek Pembangunan JORR E1, Sie.IV Ruas Jati Asih-Cikunir (2004-2008) dan Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Padalarang By Pass (2001-2004).
KRISTIANTODirektur Utama PT Sarana MargaUtamaMenjabat sebagai Direktur Utama PT Sarana Marga Utama sejak 01 Juli 2012. Bergabung dengan Jasa Marga sejak tahun 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil dari Universitas Dipenogoro pada tahun 1985 dan S2 Manajemen Bisnis dari STIE Nusantara pada tahun 1997. Sebelumnya menempati berbagai posisi kunci di Jasa Marga diantaranya Direktur PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (2010-2012) dan Direktur PT Marga Mandala Sakti (2001-2010).
32
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Profil Sumber Daya Manusia jasa Marga
Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, saat ini Perseroan berusaha mengoptimalisasi
pendayagunaan SDM yang ada. Jumlah karyawan tetap pada tahun 2013 mencapai 4.875 orang, turun 3,94% dibandingkan
dengan jumlah karyawan tetap pada tahun 2012 yang mencapai 5.075 orang. Jumlah ini juga semakin menurun jika
dibandingkan dengan jumlah karyawan tetap di tahun 2011 yang mencapai 5.154 orang, tahun 2010 yang mencapai 5.303 dan
tahun 2009 yang mencapai 5.443 orang.
JUMlaH KarYaWan tetaP 2009-2013 (orang)
KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
Tingkat Pendidikan 2012 2013
Jumlah (orang) Proporsi (%) Jumlah (orang) Proporsi (%)
S3 - - 1 0,0
S2 5 0,1 70 1,4
S1 510 10,0 500 10,3
Akademi 16 0,3 17 0,3
SMA 4.335 85,4 4.210 86,4
SMP 113 2,2 17 0,3
SD 96 1,9 60 1,2
Jumlah 5.075 100 4.875 100
2009
5.44
3
20112010 2012 2013
5.15
4
5.30
3
5.07
5
4.87
5
Komposisi karyawan Jasa Marga di tahun 2013 berdasarkan tingkat pendidikan mengalami perubahan dibandingkan
tahun 2012. Hal ini menunjukkan keberhasilan Jasa Marga dalam proses rekrutmen dan pengembangan kompetensi
akademis karyawan.
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 33
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN USIA
KEBIJAKAN DALAM KESEMPATAN KERJAKebijakan dalam hal kesempatan kerja, baik penempatan karyawan maupun pengembangan karir karyawan dituangkan dalam
Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Jasa Marga melaksanakan pengisian formasi dan pengembangan karir secara selektif dan terbuka tanpa
diskriminasi (gender ras suku agama), dengan memprioritaskan sumber dari dalam Perseroan dengan memperhatikan prestasi kerja,
kemampuan dan kompetensi Karyawan.
BIAYA PENDIDIKAN DAN PELATIHANSelama tahun 2013, Perseroan mengeluarkan biaya sebesar Rp 18,7 miliar untuk pendidikan dan pelatihan karyawan.
Usia(Tahun)
2012 2013
jumlah (orang) proporsi (%) jumlah (orang) proporsi (%)
≤25 44 0,9 35 0,7
26-30 88 1,7 83 1,7
31-35 358 7,1 283 5,8
36-40 1.068 21,0 1.023 21,0
41-45 1.238 24,4 1.162 23,8
46-50 1.382 27,2 1.375 28,2
>51 897 17,7 914 18,7
Total 5.075 100 4.875 100
Jenis 2013 2012
Biaya Pendidikan dan Pelatihan 18.660.453.279 9.911.096.483
34
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
STRUKTUR KORPORASI GRUP JASA MARGA(per 31 Desember 2013)
Pemegang Saham Utama, entitas Anak & entitas Asosiasi
NeGARA RepUBLIkINDoNeSIA
70%
eNTITAS ANAk(kepeMILIkAN>50%)
pT jalantolLingkarluar
jakarta99%
pT CitraBhakti
Margatamapersada(CBMp)34,83%
pT BukakaMargaUtama
20%
pT CitraGanesha
MargaNusantara
30%
pT jatimMargaUtama
26%
pT IsmawaTrimitra
25%
pT TransLingkar
kita jaya21,24%
pT Marga Lingkarjakarta
65%
pT Marga Trans
Nusantara60%
pT MargaSaranajabar55%
pT MargaNujyasumo
Agung55%
pT jasamarga pandaan Tol
66,48%
pT TransMargajateng
60%
pT Transmargajatim
pasuruan96,39%
pT SaranaMargaUtama
99%
pT Margakunciran
Cengkareng76,07%
pT jasamargaBali Tol
55%
pT jasamargaproperti
99%
eNTITAS ASoSIASI(kepeMILIkAN<50%)
pT jASA MARGA (peRSeRo) Tbk.
pUBLIk
30%
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 35
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
ENTITAS ANAK
No. Nama entitas kepemilikan Saham (%) Bidang Usaha Status*
1. PT Jalantol Lingkarluar
Jakarta (JLJ)
•JasaMarga:99,00%
•InkopkarJasaMarga:1,00%
Operator Jalan Tol Jakarta
Outer Ring Road
Beroperasi
2. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) •JasaMarga:55,00%
•PTCMNPTbk:30,00%
•PTJasaSarana:15,00%
Operator Jalan Tol Bogor
Outer Ring Road
Beroperasi
3. PT Trans Marga Jateng (TMJ) •JasaMarga:60,00%
•PTSaranaPembangunan
Jawa Tengah: 40,00%
Operator Jalan Tol
Semarang-Solo
Beroperasi
4. PT Marga Nujyasumo Agung
(MNA)
•JasaMarga:55,00%
•MoeladiGrup:25,00%
•PTWijayaKarya:20,00%
Operator Jalan Tol Surabaya-
Mojokerto
Beroperasi
5. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) •JasaMarga:55,00%
•PTAngkasaPuraI:8,00%
•PTPelindoIII:17,98%
•PTPengembangan-PariwisataBali:1,00%
•PTAdhiKarya:1,00%
•PTHutamaKarya:1,00%
•PemprovBali:8,01%
•PemkabBadung:8,01%
Operator Jalan Tol Nusa Dua-
Ngurah Rai-Benoa
Beroperasi
6. PT Marga Lingkar Jakarta
(MLJ)
•JasaMarga:65,00%
•PTJakartaMargaJaya:35,00%
Operator Jalan Tol JORR W2
Utara
Beroperasi
7. PT Transmarga Jatim
Pasuruan (TJP)
•JasaMarga:96,39%
•PTJatimMargaUtama:3,61%
Operator Jalan Tol Gempol-
Pasuruan
Belum Beroperasi
8. PT Jasamarga Pandaan Tol •JasaMarga:66,48%
•PerusdaPasuruan:17,77%
•PTMargabumiMatraraya:14,38%
•EntradaUtama:1,37%
Operator Jalan Tol Gempol-
Pandaan
Belum Beroperasi
9. PT Marga Trans Nusantara
(MTN)
•JasaMarga:60,00%
•PTAstratelNusantara:30,00%
•PTTransumataAryaSejahtera:10,00%
Operator Jalan Tol Kunciran-
Serpong
Belum Beroperasi
10. PT Marga Kunciran
Cengkareng (MKC)
•JasaMarga:76,07%
•CMSWIL:21,00%
•PTWijayaKarya:2,09%
•PTNindyaKarya:0,42%
•PTIstakaKarya:0,42%
Operator Jalan Tol
Cengkareng-Kunciran
Belum Beroperasi
11. PT Sarana Marga Utama
(SMU)
•JasaMarga:99,00%
•InkopkarJasaMarga:1,00%
Jasa Konstruksi,
Perdagangan, Persewaan
kendaraan
Beroperasi
12. PT Jasamarga Properti (JMP) •JasaMarga:99,00%
•InkopkarJasaMarga:1,00%
Pembangunan, Perdagangan
dan Jasa Terkait Properti
Belum Beroperasi
per 31 Desember 2013entItaS anaK JaSa Marga
* Status merupakan status pengoperasian jalan tol (untuk bidang usaha jalan tol) dan status jasa/usaha lain (untuk bidang usaha non-tol)
36
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
TENTANG ENTITAS ANAK
1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) JLJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan
untuk menyelenggarakan pengusahaan jalan tol,
melakukan investasi dan jasa penunjang di bidang
jalan tol lainnya berdasarkan ketentuan hukum yang
berlaku dan menjalankan usaha di bidang lainnya yang
berkaitan dengan penyelenggaraan jalan tol dengan
memberdayakan potensi yang ada. Pendapatan utama
JLJ diperoleh dari jasa pengoperasian, pemeliharaan, dan
pengamanan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer
Ring Road/JORR) Jasa Marga, PT Translingkar Kita Jaya
untuk ruas Cinere-Jagorawi Seksi 1 dan PT Jasamarga Bali
Tol untuk ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa.
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 103,28
Pendapatan 234,50
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 896,35
Pendapatan 336,56
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:BambangSulistyo
•Komisaris:HeriPurnomo
•DirekturUtama:SepteriantoSanaf
•Direktur:AlbertMPSilaen
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:MaqdirIsmail
•Komisaris:ReynaldiHermansjah
•Komisaris:DiahWahjuSari
•DirekturUtama:MuhammadZahirSiregar
•DirekturKeuangan:AggiTjetje
•DirekturTeknik&Operasi:Ach.LukmanLetnantoro
2. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) MSJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan
untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Bogor Outer
Ring Road, yang meliputi pendanaan, perencanaan
teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan
pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Jalan Tol Bogor Outer Ring
Road (BORR) Seksi 1 sepanjang 3,8 km diresmikan
pengoperasiannya oleh Menteri Pekerjaan Umum
Republik Indonesia tanggal 23 November 2009 dan sejak
tanggal tersebut telah memperoleh pendapatan dari
pengoperasian jalan tol.
JALANTOL LINGKARLUAR JAKARTAPENYELENGGARA JALAN TOL JORRKelompok Usaha Jasa Marga
PENYELENGGARA JALAN TOL BOGOR RING ROAD
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 37
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 37
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
3. PT Trans Marga Jateng (TMJ) TMJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk
melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol Semarang-Solo yang
meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha
lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol Semarang-Solo Seksi
1 sepanjang 10,8 km telah beroperasi sejak 12 November 2011 dan
pendapatan utamanya berasal dari jasa tol.
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 3.407,47
Pendapatan 671,92
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:DanangAtmodjo
•Komisaris:Djuwarso
•Komisaris:Hasanudin
•DirekturUtama:DjadjatSudradjat
•DirekturKeuangan:Darmoko
•DirekturTeknik:AriNugroho
4. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) MNA merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan
untuk melaksanakan kegiatan usaha sebagai pelaksana dari
Jasa Marga, Qualitateque Menteri Pekerjaan Umum RI dalam
penyelenggaraan proyek yang meliputi pembangunan,
pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi 1A sepanjang 2,3 km telah
beroperasi sejak 05 September 2011 dan pendapatan utamanya
berasal dari pengoperasian jalan tol.
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 1.766,14
Pendapatan 237,95
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:BambangPramudjo
•Komisaris:MuhNajibFauzan
•Komisaris:AmienMoeladi
•DirekturUtama:SlametSudradjat
•DirekturKeuangan:SyafaruddinAR
•DirekturOperasi:EdwinCahyadi
•DirekturAdministrasi&Umum:KamilRusnandar
38
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
5. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) JBT merupakan entitas anak Jasa Marga yang
didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan
Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, yang meliputi
pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan
konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan
Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa serta usaha-usaha
lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta
perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol Nusa
Dua-Ngurah Rai-Benoa sepanjang 10 km diresmikan
pengoperasiannya oleh Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 24 September 2013.
6. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) MLJ merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan
untuk melaksanakan pengusahaan Jalan Tol JORR
W2 Utara, yang meliputi pendanaan, perencanaan
teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan
pemeliharaan jalan tol JORR W2 Utara serta usaha-
usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan
serta perundang-undangan yang berlaku. Jalan Tol
JORR W2 Utara diresmikan pengoperasiannya oleh
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pada
tanggal 27 Desember 2013.
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:AbdulHadiHs.
•Komisaris:A.EdyHidayatNurjaman
•Komisaris:RobertDanielWaloni
•Komisaris:WayanBlayuSuarjaya
•DirekturUtama:A.TitoKarim
•DirekturKeuangan:RonnyHaryanto
•DirekturTeknik&Operasional:
Wiwin Kwintandi Soeprapto
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:Ma’munAmin
•Komisaris:AbdulHadiHs.
•DirekturUtama:SubektiSyukur
•DirekturKeuangan:YauwDiazMoreno
•DirekturTeknik:AgusAchmadi
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 2.172,60
Pendapatan 575,69
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 1.846,87
Pendapatan 564,54
HIGHWAY CORPORATION
PT. MARGA LINGKAR JAKARTA
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 39
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
7. PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TJP) TJP merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk
melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pasuruan, yang
meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol Gempol-Pasuruan serta
usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan serta
perundang-undangan yang berlaku. Sampai dengan 31 Desember
2013, Jalan Tol Gempol-Pasuruan belum beroperasi karena masih
dalam tahap konstruksi dan pembebasan lahan. Diharapkan Jalan Tol
Gempol-Pasuruan dapat beroperasi pada tahun 2014.
8. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) JPT merupakan entitas anak Jasa Marga yang didirikan untuk
melaksanakan pengusahaan Jalan Tol Gempol-Pandaan,
yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan
konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Gempol-
Pandaan serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan
dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Sampai
dengan 31 Desember 2013, Jalan Tol Gempol-Pandaan belum
beroperasi karena masih dalam tahap pembebasan lahan
dan konstruksi. Diharapkan Jalan Tol Gempol-Pandaan dapat
beroperasi pada tahun 2014.
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 629,22
Pendapatan 499,56
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 801,58
Pendapatan 443,33
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:AgusPurnomo
•Komisaris:BambangKusbandono
•DirekturUtama:HengkiHerwanto
•DirekturKeuangan:Imron
•DirekturTeknik:-
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:Moh.Khusaini
•Komisaris:MoertomoBasoeki
•Komisaris:Firmansyah
•Komisaris:ToluIsmedArief
•DirekturUtama:Setiyono
•DirekturKeuangan&SDM:TriRiyaningsih
•DirekturTeknik&Operasional:Rahardjo
•DirekturAdministrasi&Umum:Nursyam
PANDAAN TOL
TRANSMARGA JATIM PASURUAN PENYELENGGARA JALAN TOL GEMPOL-PASURUANKelompok Usaha Jasa Marga
40
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
9. PT Marga Trans Nusantara (MTN) MTN merupakan entitas anak Jasa Marga yang
didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan
Tol Kunciran-Serpong, yang meliputi pendanaan,
perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol serta
usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan
peraturan serta perundang-undangan yang berlaku.
Sampai dengan 31 Desember 2013, Jalan Tol Kunciran-
Serpong belum beroperasi karena masih dalam tahap
pembebasan lahan.
10.PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) MKC merupakan entitas anak Jasa Marga yang
didirikan untuk melaksanakan pengusahaan Jalan
Tol Kunciran-Cengkareng, yang meliputi pendanaan,
perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi,
pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Kunciran-
Cengkareng serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan
ketentuan dan peraturan serta perundang-undangan
yang berlaku. Sampai dengan 31 Desember 2013,
Jalan Tol Kunciran-Cengkareng belum beroperasi
karena masih dalam tahap pembebasan lahan
susunan Pengurus
•PresidenKomisaris:PaulusBambangW.E.S
•WakilPresidenKomisaris:
JB Eddy Bambang Susilotomo
•WakilPresidenKomisaris:IrawanSantoso
•PresidenDirektur:AgusSuharjanto
•Direktur:RachmatSoulisa
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:DediKrisnariawanSunoto
•Komisaris:Mohd.GhazalibinMahmood
•DirekturUtama:SautParlindunganSimatupang
•DirekturTeknik:HendroAtmodjo
•DirekturKeuangan:ZaidiB.Ibrahim
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 351,56
Pendapatan -
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 270,39
Pendapatan -
MARGA TRANS NUSANTARA PENYELENGGARA JALAN TOL KUNCIRAN-SERPONG
MARGA KUNCIRAN CENGKARENGPENYELENGGARA JALAN TOL KUNCIRAN-CENGKARENGKelompok Usaha Jasa Marga
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 41
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 41
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
11.PT Sarana Marga Utama (SMU) SMU merupakan entitas anak Jasa Marga yang
bergerak dalam bidang usaha jasa konstruksi,
perdagangan, dan persewaan kendaraan.
12.PT Jasamarga Properti (JMP) JMP merupakan entitas anak Jasa Marga yang
bergerak dalam bidang jasa properti.
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:MuhNajibFauzan
•Komisaris:AriefWitjaksono
•DirekturUtama:Kristianto
•DirekturKeuangan&Umum:AdikSupriatno
•DirekturTeknik:DadangSumaryana
susunan Pengurus
•KomisarisUtama:IbnuPurna
•Komisaris:AbdulHadiHs
•DirekturUtama:IrwanNurhadi
•DirekturPengembanganBisnisdanTeknik:IrwanHasan
•DirekturKeuangan:HarisPrayudi
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 178,02
Pendapatan 205,47
ikhtisar Keuangan per 31 desember 2013(rp miliar)
Aset 63,55
Pendapatan -
properti
properti
42
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
ENTITAS ASOSIASI
TENTANG ENTITAS ASOSIASI
1. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) PT Trans Lingkar Kita Jaya didirikan untuk
pengusahaan ruas tol Cinere-Jagorawi. TLKJ didirikan
berdasarkan Akta No. 18 tanggal 19 Januari 2005
dibuat di hadapan Notaris Agus Madjid, SH. Akta ini
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C-03269.HT.01.01 tanggal 7 Pebruari 2006.
Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan di
dalam Akta No. 76 tanggal 29 November 2012 dibuat
di hadapan Notaris Nanette Cahyanie Handari Adi
Warsito, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-42662 tanggal 30
November 2012. TLKJ berdomisili di Jakarta.
Perseroan memiliki 131.688 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau
setara dengan Rp 131.688.000.000 (Rupiah penuh),
yang merupakan 21,24% kepemilikan.
2. PT Ismawa Trimitra (IT) IT didirikan untuk pengusahaan sewa gedung
perkantoran dan pengelolaan tempat istirahat di
jalan tol. IT didirikan berdasarkan Akta No. 69 tanggal
14 Juni 1995 dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah,
SH. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan
di dalam Akta No. 62 tanggal 23 Desember 2008
dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH. Akta
ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. AHU-31703.A.H.01.01 tanggal 10 Juli 2009.
IT berkedudukan di Jakarta. Perseroan memiliki
6.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh)
per saham atau setara dengan Rp 6.250.000.000 (Rupiah
penuh), yang merupakan 25% kepemilikan Perseroan pada
tanggal 30 September 2013.
3. PT Jatim Marga Utama (JMU) JMU merupakan perusahaan patungan antara Perseroan
dan Pemerintah Daerah Jawa Timur. Perusahaan patungan
ini didirikan dengan maksud untuk meneruskan kelanjutan
proyek Jalan Tol Surabaya-Mojokerto yang telah terhenti
setelah Menkimpraswil mencabut izin konsesi yang diberikan
kepada PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) melalui surat
Menkimpraswil No. 418/KPTS/M/2001 tanggal 18 Juli 2001.
Setelah Mahkamah Agung menolak pengajuan Peninjauan
Kembali dari Menkimpraswil pada 31 Maret 2005, maka
hak penyelenggaraan jalan tol dikembalikan kepada MNA.
Sebagai akibatnya, JMU tidak lagi terlibat dalam proyek
jalan tol tersebut.
4. PT Bukaka Marga Utama (BMU) Didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 17 Februari 1997
dari Notaris Sri Rahayu Sedyono, SH. Penyertaan pada BMU
dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek
Jalan Tol Ciawi-Sukabumi. Perseroan memiliki 4,000 saham
dengan nilai nominal Rp 2.359.000 (Rupiah penuh) per saham
atau setara dengan Rp 9.436.000.000 (Rupiah penuh) yang
merupakan 20% kepemilikan. Pemegang saham mayoritas BMU
tidak dapat memberi kepastian atas pembangunan ruas jalan
tol yang telah disetujui sesuai dengan PKP. Perseroan mengakui
kerugian penurunan nilai atas penyertaan saham pada BMU
sebagai beban tahun 2005 sebesar Rp 9.435.999.000
(Rupiah penuh).
No. Nama Entitas Kepemilikan Saham
Jasa Marga (%)
Bidang Usaha Status*
1. PT Trans Lingkar Kita Jaya 21,24 Operator Jalan Tol Beroperasi
2. PT Ismawa Trimitra 25,00 Sewa Gedung dan Pengelolaan Rest Area
Beroperasi
3. PT Jatim Marga Utama 26,00 Operator Jalan Tol Belum Beroperasi
4. PT Bukaka Marga Utama 20,00 Operator Jalan Tol Belum Beroperasi
5. PT Citra Bhakti Margatama Persada 34,83 Operator Jalan Tol Pengakhiran PKP
6. PT Citra Ganesha Marga Nusantara 30,00 Operator Jalan Tol Pengakhiran PKP
per 31 Desember 2013entItaS aSOSIaSI JaSa Marga
* Status merupakan status pengoperasian jalan tol (untuk bidang usaha jalan tol) dan status jasa/usaha lain (untuk bidang usaha non-tol)
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 43
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
5. PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP) CBMP merupakan entitas asosiasi Perseroan. Penyertaan
pada CBMP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan
proyek jalan tol JORR Seksi E2-E3-N (Cikunir-Cakung-Cilincing-
Tanjung Priok) untuk jangka waktu 33 tahun yang berakhir
pada tahun 2028. Perseroan memiliki 56.787.000 saham
dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham
atau setara dengan Rp 56.787.000.000 (Rupiah penuh) yang
merupakan 34,83% kepemilikan. Pembangunan jalan tol
oleh CBMP dibiayai dari fasilitas pinjaman sindikasi bank.
Krisis ekonomi telah menyebabkan ketidakpastian terhadap
kemampuan CBMP dalam menyelesaikan kewajibannya pada
saat jatuh tempo dan dalam merealisasikan fasilitas pinjaman
untuk pembiayaan jalan tol tahap konstruksi. Restrukturisasi
perbankan yang dilakukan terhadap sebagian dari kreditur
CBMP telah mengakibatkan penghentian pelaksanaan
pembangunan jalan tol. Adanya surat Perseroan kepada CBMP
No. AA.02.1009 tanggal 25 JuIi 2000 mengenai pengakhiran
PKP No. 96 tanggal 16 Desember 1995 mengakibatkan
penyertaan Perseroan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki
nilai ekonomis. Perseroan mengakui kerugian penurunan nilai
penyertaan saham pada CBMP pada tahun 2000 sebesar Rp
56.786.999.000 (Rupiah penuh).
6. PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) Penyertaan pada CGMN dilakukan sehubungan dengan
penyelenggaraan proyek Jalan Tol Cikampek-Padalarang.
Perseroan memiliki 5.310 saham dengan nilai nominal Rp
1.841.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan
Rp 9.775.710.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 30%
kepemilikan. Berdasarkan surat Perseroan kepada CGMN No.
AA.HK01.1273 tanggal 25 Juli 2001 mengenai pengakhiran
PKP No. 297 sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan
Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Republik
Indonesia (Menkimpraswil) No. 417, tanggal 18 Juli 2001
mengenai pencabutan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
Republik Indonesia No. 321/KPTS/1994, tanggal 24 Oktober
1994 mengenai Pemberian Izin Kerjasama Penyelenggaraan
Jalan Tol Cikampek-Padalarang kepada Perseroan dalam
bentuk usaha patungan dengan CGMN mengakibatkan
penyertaan Perseroan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki
nilai ekonomis. Perseroan mengakui kerugian penurunan
nilai penyertaan saham pada CGMN sebagai beban tahun
2001 sebesar Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh).
44
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
WILAYAH OPERASI DAN PROYEK-PROYEK BARU JALAN TOL BARU
Lokasi ruas-ruas jalan tol yang dioperasikan Perseroan di
seluruh Indonesia dapat dilihat pada peta sebagai berikut:
PETA LOKASI RUAS-RUAS JALAN TOL JASA MARGA
JABODETABEK & JAWA BARAT•Jagorawi:59,0Km•Jakarta-Tangerang:33Km•Ulujami-PondokAren:5,55Km•JakartaInnerRingRoad:23,55Km•ProfDr.Ir.Sedyatmo:14,3Km•Jakarta-Cikampek:83,0Km•JakartaOuterRingRoad:43Km•Cikampek-Padalarang:58,5Km•Padalarang-Cileunyi:64,4Km•Palikanci:26,3Km•BogorOuterRingRoad:11,0Km•Cengkareng-Kunciran:14,2Km•KunciranSerpong:11,2Km•JORRW2Utara:7,67Km
JAWA TENGAH•Semarang:24,75Km•Semarang-Solo:72,64Km
SUMATERA UTARA•Belmera:42,7Km
BALI•NusaDua-Ngurahrai-Benoa:10Km
JAWA TIMUR•Surabaya-Gempol:49,0Km•Surabaya-Mojokerto:36,3Km•Gempol-Pasuruan:34,15Km
KETERANGAN:Ruas-ruas jalan tol Perseroan yang telah beroperasi secara penuh
Ruas-ruas jalan tol baru Perseroan, baik yang belum beroperasi maupun yang telah beroperasi secara bertahap, yaitu:1. BORR Seksi 1 (3,8 km), beroperasi sejak 23 November 2009; 2. Surabaya-Mojokerto Seksi 1A (2,3 km), beroperasi sejak 05 September
2011;3. Semarang-Solo Seksi 1 (10,8 km), beroperasi sejak 12 November 2011; 4. Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (10 km), beroperasi sejak 24 September
2013; dan5. JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug (5,7 km), beroperasi sejak 27
Desember 2013.
JAVA
SUMATERA
KALIMANTAN
SULAWESI
MALUKU
PAPUA
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 45
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
KONSESI-KONSESI YANG DIMILIKI PERSEROAN
Ruas-ruas jalan tol yang dimiliki Perseroan memiliki masa konsesi yang berkisar antara 35 sampai dengan 45 tahun.
Sebanyak 13 ruas jalan tol yang dioperasikan Perseroan mempunyai konsesi 40 tahun dimulai sejak tahun 2005 (kecuali
JORR Seksi S). Sehingga sampai dengan akhir tahun 2013, masa konsesi yang dimiliki oleh Perseroan masih panjang.
Sampai dengan akhir tahun 2013, status dan masa konsesi ruas-ruas jalan tol Perseroan adalah sebagai berikut:
taBel KOnSeSI rUaS-rUaS Jalan tOl JaSa Marga
No. Ruas operator panjang (km)
Tahun Mulai
konsesi
Masa konsesi
Status
1. Jagorawi (Jakarta-Bogor-
Ciawi)
Cabang Jagorawi 59,0 2005 40 Beroperasi sejak 1978
2. Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Cabang Cawang-
Tomang-Cengkareng
14,3 2005 40 Beroperasi sejak 1984
3. Jakarta Inner Ring Road
(JIRR)
Cabang Cawang-
Tomang-Cengkareng
23,55 2005 40 Beroperasi sejak 1987
4. Jakarta-Cikampek Cabang Jakarta-
Cikampek
83,0 2005 40 Beroperasi sejak 1988
5. Jakarta-Tangerang Cabang Jakarta-
Tangerang
33,0 2005 40 Beroperasi sejak 1984
6. Padaleunyi (Padalarang-
Cileunyi)
Cabang Purbaleunyi 64,4 2005 40 Beroperasi sejak 1990
7. Cipularang (Cikampek-
Purwakarta-Padalarang)
Cabang Purbaleunyi 58,5 2005 40 Beroperasi sejak 2003
8. Palikanci (Palimanan-
Kanci)
Cabang Palikanci 26,3 2005 40 Beroperasi sejak 1998
9. Semarang Cabang Semarang 24,75 2005 40 Beroperasi sejak 1983
10. Surabaya-Gempol Cabang Surabaya-
Gempol
49,0 2005 40 Beroperasi sejak 1986
11. Belmera (Belawan-
Medan-Tanjung Morawa)
Cabang Belmera 42,7 2005 40 Beroperasi sejak 1986
12. Jakarta Outer Ring Road
(JORR) *)
PT Jalantol Lingkarluar
Jakarta
43,0 2005 40 Beroperasi sejak 1991
13. Ulujami-Pondok Aren PT Jalantol Lingkarluar
Jakarta
5,55 2005 40 Beroperasi sejak 2001
14. Bogor Outer Ring Road
(BORR)
PT Marga Sarana Jabar 11,0 2009 45 Beroperasi sejak 2009
• Seksi1SentulSelatan-
Kedung Halang (3,8
km): beroperasi sejak 23
November 2009
• Seksi2AKedung
Halang-Kedung Badak:
pembebasan lahan dan
konstruksi
15. JORR W2 Utara PT Marga Lingkar
Jakarta
7,7 2005 40 Beroperasi sejak 2013 Seksi
Kebon Jeruk-Ciledug
46
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Catatan: *) Tidak termasuk JORR Seksi S
16. Cengkareng-Kunciran PT Marga Kunciran
Cengkareng
14,2 -
(konstruksi
belum
dimulai)
35 Pembebasan lahan
17. Kunciran-Serpong PT Marga Trans
Nusantara
11,2 -
(konstruksi
belum
dimulai)
35 Pembebasan lahan
18. Semarang-Solo PT Trans Marga Jateng 72,6 2010 45 Beroperasi sejak 2011
• TahapISeksi1
Semarang-Ungaran
(10,8 km): beroperasi
sejak 12 November 2011
• TahapISeksi2Ungaran-
Bawen: pembebasan
lahan dan konstruksi
19. Surabaya-Mojokerto PT Marga Nujyasumo
Agung
36,3 2007 42 Beroperasi sejak 2011
• Seksi1AWaru-
Sepanjang: beroperasi
sejak 05 September
2011
• Seksi1B,2,3dan4
Sepanjang-Mojokerto:
pembebasan lahan dan
konstruksi
20. Gempol-Pasuruan PT Trans Marga Jatim
Pasuruan
34,1 2013 45 Pembebasan lahan dan
konstruksi
21. Gempol-Pandaan PT Jasamarga Pandaan
Tol
13,6 2012 35 Pembebasan lahan dan
konstruksi
22. Nusa Dua-Ngurah Rai-
Benoa
PT Jasamarga Bali Tol 10 2012 45 Beroperasi sejak Oktober
2013
No. Ruas operator panjang (km)
Tahun Mulai
konsesi
Masa konsesi
Status
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 47
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
ALAMAT KANTOR CABANG, ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI JASA MARGA
No. kantor Alamat Telepon/Fax/email
1. Cabang Jagorawi Jln. Raya Taman Mini Indonesia Indah
Jakarta 13560
Tel.: 62 21 841 3632, 840 0732
Fax.: 62 21 840 0055
e-mail: [email protected]
2. Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Plaza Tol Cililitan
Jln. Cililitan Besar
Jakarta 13510
Tel.: 62 21 8088 7227
Fax.: 62 21 8088 7228
e-mail: [email protected]
3. Cabang Jakarta-Cikampek Jln. Teuku Umar, Sepanjang Jaya Rawa
Lumbu
Bekasi 17114
Tel.: 62 21 821 6515, 8243 0045/48
Fax.: 62 21 821 6507
e-mail: [email protected]
4. Cabang Jakarta-Tangerang Plaza Tol Tangerang
Jln. Raya Serpong
Tangerang, Banten 15001
Jawa Barat
Tel.: 62 21 5575 3904/6237
Fax.: 62 21 5575 4029
e-mail: [email protected]
5. Cabang Palikanci Jln. Jend. Sudirman No. 138
Ciperna, Cirebon 45171
Tel.: 62 231 489 800, 484 268
Fax.: 62 231 483 457
e-mail: [email protected]
6. Cabang Purbaleunyi Plaza Tol Pasteur
Jln. Dr. Djundjunan No. 257
Bandung 40164
Tel.: 62 22 200 0867/68
Fax.: 62 22 201 1433
e-mail: [email protected]
7. Cabang Semarang Plaza Tol Manyaran
Jln. Tol Semarang
Semarang 50147
Tel.: 62 24 760 6012/14
Fax.: 62 24 762 3940
e-mail: [email protected]
8. Cabang Surabaya-Gempol Plaza Tol Kota Satelit
Jln. Mayjen. Sungkono
Surabaya 60189
Tel.: 62 31 567 9401/2008
Fax.: 62 31 732 9941
e-mail: [email protected]
9. Cabang Belmera Jln. Simpang Tanjung No. 1A
Medan 20241
Tel.: 62 61 661 1701/2920
Fax.: 62 61 661 1055
e-mail: [email protected]
10. Unit Bisnis Rest Area Jalan Tol Purbaleunyi KM 88 Jalur B
Sukatani Purwakarta 41167
Tel.: 62 264 8280388
Fax.: 62 264 8260288
KantOr CaBang Dan UnIt BISnIS
48
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
ENTITAS ANAK
No. kantor Alamat Telepon/Fax/email
1. PT Jalantol Lingkarluar
Jakarta
Plaza Tol Jati Asih
Bekasi 17423
Tel.: 62 21 822 3232
Fax.: 62 21 820 5151
e-mail: [email protected]
2. PT Marga Sarana Jabar Plaza Tol Sentul Barat
Jalan Tol Lingkar Luar Bogor 16710
PO BOX 2012
Tel.: 62 251 837 1310 ,
833 3375
Fax.: 62 251 834 6232
3. PT Trans Marga Jateng Jln. Murbei No. 1
Sumur Boto Banyumanik
Semarang
Jawa Tengah
Tel.: 62 24 747 5735
Fax.: 62 24 747 5735
4. PT Marga Nujyasumo Agung Jln. Pagesangan Baru No. 9 Surabaya Tel.: 62 31 829 7696/32
Fax.: 62 31 827 5419
Kantor Jakarta:
Tel.: 62 21 798 0394/7640
Fax.: 62 21 799 4694, 798 0464
5. PT Jasamarga Bali Tol Ikat Plaza
Jln. By Pass I Gusti Ngurah Rai No. 505
Pemogan 80221
Denpasar
Bali
Tel.: 62 361 725326
Fax.: 62 361 725327
6. PT Marga Lingkar Jakarta Plaza Pondok Indah 3 Blok B No. 7
Jln. T. B. Simatupang
Jakarta
Tel.: 62 21 75900256
Fax.: 62 21 7660547
7. PT Transmarga Jatim
Pasuruan
Perumahan Pondok Mutiara Blok A7
Sidoarjo
Jawa Timur
Tel.: 62 31 8955707
Fax.: 62 31 8955707
8. PT Jasamarga Pandaan Tol Perum Pondok Mutiara Blok BK No. 12
Sidoarjo
Jawa Timur
Tel.: 62 31 8073542
Fax. : 62 31 8073542
9. PT Marga Kunciran
Cengkareng
Ruko Business Park Tangerang City No. A 19
Jln. Jend. Sudirman No. 1 Cikokol
Tangerang 15117
Tel.: 62 21 5578 2453
Fax.: 62 21 5578 2456
10. PT Marga Trans Nusantara Ruko Bidex Blok H. No. 7
Jln. Pahlawan Seribu, BSD City
Tangerang
Tel.: 62 21 5315 4680
Fax.: 62 21 5315 4681
11. PT Sarana Marga Utama Komplek Bina Marga No.2
RT 001/RW 05 Kel. Cipayung,
Kec. Cipayung, Jakarta Timur 13840
Tel.: 62 21 844 4640
Fax.: 62 21 845 987 68
12. PT Jasamarga Properti Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah
Jln. Jasa Marga RT 008/002
Kel. Dukuh, Kec. Kramat Jati
Jakarta Timur
Tel.: 62 21 841 3632, 840 0732
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 49
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
ENTITAS ASOSIASI
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
No. kantor Alamat Telepon/Fax/email
1. PT Trans Lingkar Kita Jaya Jln. Gas Alam Kp. Pedurenan RT/RW.06/07
Kel. Harjamukti, Kec. Cimanggis
Depok 16954
Tel.: 62 21 8775 7676
Fax.: 62 21 8775 0141
e-mail: [email protected]
2. PT Ismawa Trimitra Graha Iskandarsyah
Jln. Iskandarsyah Raya 66 C, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Tel.: 62 21 7207 5858
Fax.: 62 21-7209 935
e-mail: [email protected]
3. PT Jatim Marga Utama Jln. Puncak Permai Utr II 15 Gadel,
Sukomanunggal
Surabaya 60188
Jawa Timur
Tel.: 62 31 7344 279
4. PT Bukaka Marga Utama Jln. Raya Pasar Minggu Kav. 17-A
Jakarta
Tel.: 62 21 7944 386
Fax.: 62 21-7944 376
Lembaga BIRO ADMINISTRASI EFEK (BAE)PT Datindo Entrycom
Alamat Puri Datindo – Wisma SudirmanJln. Jend.Sudirman Kav. 34-35Jakarta 10220Tel.: 62 21 570 9009Fax.: 62 21 570 9026
Lembaga PERUSAHAAN PEMERINGKATPT Pemeringkat Efek Indonesia
Alamat Panin Tower Senayan City 17th FloorJln. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10720Tel.: 62 21 7278 2380Fax.: 62 21 7278 2370
Lembaga AKUNTAN PUBLIKAryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
(RSM AAJ Associates)
Alamat Plaza ABDA, Lantai 10Jln. Jend.Sudirman Kav. 59Jakarta 12190Tel.: 62 21 5140 1340Fax.: 62 21 5140 1350
Lembaga NOTARISIr. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH.
Alamat Jln. Panglima Polim V 11
Melawai, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Lembaga KONSULTAN HUKUMMelli Darsa & Co.
Alamat Menara Standard Chartered 19th Floor
Jln. Prof. Dr. Satrio No. 164,
Jakarta 12950
50
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
transformasi jasa Marga
Setelah 35 Tahun Perseroan berdiri,
Perseroan telah berhasil menjadi
pemimpin di industri jalan tol dengan
menguasasi 73% pangsa pasar jalan tol
beroperasi dan 83% pangsa pasar volume
lalu lintas transaksi di Indonesia.
Melihat potensi pertumbuhan ekonomi
di Indonesia yang diperkirakan terus
tumbuh sehingga berdampak pada
pertumbuhan masyarakat kelas menengah
dan pertumbuhan penjualan kendaraan
bermotor, serta melihat potensi bisnis
jalan tol yang masih relatif tinggi dengan
tranSFOrMaSI PerSerOan UntUK MeMPerKOKOH POSISI InDUStrY leaDer DI Jalan tOl
masih banyaknya peluang pembangunan
jalan tol dan masih terus tumbuhnya
volume lalu lintas pada ruas ruas jalan
tol yang telah beroperasi serta posisi
keuangan yang kuat dan daya saing yang
tinggi untuk mendukung pertumbuhan
Perseroan, pada tahun 2013 ini
Perseroan melakukan transformasi untuk
memperkokoh posisi industry leader di
jalan tol dengan menetapkan Visi dan Misi
Perseroan untuk 2017 dan 2022.
2012Perseroan telah berhasil menjadi pemimpin di indutri jalan tol di Indonesia dengan menguasai 73% pangsa pasar jalan tol beroperasi dan 83% pangsa pasar volume lalu lintas transaksi
Misi 2013-20221. Mewujudkan Percepatan
Pembangunan Jalan Tol2. Menyediakan Jalan Tol yang Efisien
dan Andal3. Meningkatkan Kelancaran Distribusi
Barang dan Jasa
2017Menjadi Perusahaan Pengembang dan Operator Jalan Tol Terkemuka di Indonesia
2022Menjadi Salah Satu Perusahaan Terkemuka di Indonesia
Melihat potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia, potensi bisnis jalan tol yang luas,
serta pencapaian Perseroan yang telah berhasil menjadi pemimpin industri jalan di Indonesia
maka ditetapkan Visi Perseroan pada 2013 dan 2017
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 51
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Untuk mencapai Visi dan Misinya, Jasa Marga
mengembangkan strategi-strategi sebagai berikut:
PENGEMBANGAN BISNIS LAINMengembangkan usaha lain yang secara strategis memperkuat pengembangan dan pengoperasian Jalan Tol dan untuk
meningkatkan Pendapatan Usaha dengan memanfaatkan Sumber Daya Perusahaan
PENGEMBANGAN BISNIS JALAN TOLMenambah panjang jalan tol untuk meningkatkan Nilai
Perusahaan dan untuk tetap mempertahankan Pangsa Pasar paling sedikit 50% Panjang Jalan Tol
PENGOPERASIAN JALAN TOLMengoperasikan Jalan Tol yang Efisien, Aman dan Bermutu
Tinggi untuk meningkatkan kinerja Operasional dan memberikan pelayanan yang ekselen bagi Pengguna Jalan,
Masyarakat dan Pemerintah
PENGELOLAAN KEUANGAN
Pengendalian Keuangan untuk meningkatkan Nilai Perusahaan, mendukung
pertumbuhan Perusahaan dan mempertahankan
Financial Stability
ORGANISASI DAN SDMPeningkatan Kompetensi
dan Penyiapan kader pimpinan serta karyawan
bertalenta yang mendukung Transformasi Organisasi
untuk meningkatkan Produktivitas dan
pertumbuhan perusahaan
TEKNOLOGI INFORMASI DAN REKAYASA TEKNIKPeningkatan Kompetensi
dan Penyiapan kader pimpinan serta karyawan
bertalenta yang mendukung Transformasi Organisasi
untuk meningkatkan Produktivitas dan
pertumbuhan perusahaan
KEPATUHAN DAN MANAJEMEN RISIKOPengelolaan Risiko dan Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang baik untuk meningkatkan kepercayaan
dan Nilai Perusahaan
OperationalExcellence
Growth
Business Diversification
FinancialSustainability Org. & Human
CapitalInnovation
GoodCorporate
Governance
VISI: Menjadi Perusahaan Pengembang Dan Operator Jalan Tol Terkemuka Di IndonesiaMISI: Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol, Menyediakan Jalan Tol Yang Efisien Dan Andal,
Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang Dan JasaTATA NILAI : Jujur, Sigap, Mumpuni, Respek
STRATEGI PERSEROAN
Mengoperasikan Jalan Tol sepanjang 738 Km pada tahun 2017 dengan Volume Lalu Lintas Transaksi 1,7 Miliar kendaraan
52
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
52
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
STRATEGI BISNIS UTAMA
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS JALAN TOLUntuk mempertahankan posisi Perseroan
sebagai market leader dalam industri jalan
tol, Perseroan terus melakukan usaha
penambahan panjang jalan tol yang ada
melalui pembangunan ruas-ruas jalan tol
baru yang terkoneksi dengan ruas-ruas
jalan tol yang beroperasi.
Dalam menambah panjang jalannya,
selain melalui tender, Perseroan juga
mendapatkan konsesi jalan tol melalui
akuisisi maupun secara unsolicited.
Perseroan dapat mengakuisisi ruas-ruas
baru yang potensial, yang pemegang
konsesinya memiliki hambatan untuk
membangun jalan tol tersebut, terutama
jalan tol yang terletak di kota-kota besar
yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan
sedapat mungkin terhubung dengan jalan
tol eksisting Perseroan/Anak Perusahaan.
Jalan tol yang konsesinya didapatkan
melalui akuisisi adalah Jalan Tol Surabaya-
Mojokerto dan Jalan Tol Gempol-Pandaan.
Perseroan juga dapat mengusulkan kepada
Pemerintah pembangunan ruas tol baru
untuk dibangun (unsolicited) dimana ruas
tol tersebut tidak terdapat dalam Master
Plan jaringan jalan tol di Indonesia, namun
Perseroan menilai bahwa ruas jalan tol
tersebut layak untuk dibangun. Jalan Tol
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol
Bali Mandara) merupakan jalan tol yang
konsesinya diperoleh secara unsolicited.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS LAINSelain fokus pada pengembangan
bisnis jalan tol, dalam rangka
memaksimalkan aset, Perseroan
melakukan pengembangan bisnis lain
yang terkait dengan pengembangan
dan pengoperasian jalan tol melalui
pengembangan bisnis pada koridor
jalan tol dan pengembangan bisnis yang
memanfaatkan kompetensi Perseroan.
Hal ini dilakukan dengan mengkapitalisasi
lahan yang ada menjadi area komersil,
seperti properti atau jaringan fiber optic.
Kerja sama usaha non tol ini dilakukan
secara mandiri atau dikerjasamakan
dengan mitra.
STRATEGI OPERASIONALDari sisi operasional, pelayanan yang
diberikan Perseroan difokuskan dengan
tujuan untuk memberikan jasa layanan
tol yang modern dan berkualitas. Hal
tersebut dilakukan Perseroan melalui
peralihan dari sistem yang berbasis SDM
(human-based) menjadi berbasis teknologi
(technology-based). Modernisasi peralatan
layanan transaksi dilakukan Perseroan
dengan menerapkan e-Toll Card, Gardu Tol
Otomatis (GTO), dan e-Toll Pass.
Penerapan sistem transaksi elektronik
tersebut memberikan layanan transaksi
yang lebih cepat serta memberikan
kemudahan bagi pengguna jalan tol
dengan tidak diperlukannya uang tunai
dalam bertransaksi. Teknologi e-Toll Card
dan e-Toll Pass akan terus dikembangkan
sebagai bagian dari komitmen Jasa Marga
untuk memberikan pelayanan yang
memudahkan pengguna jalan dalam
bertransaksi serta memperluas jumlah GTO
untuk transaksi dengan e-Toll Card dan
e-Toll Pass.
Dari sisi operasional, pelayanan yang diberikan perseroan difokuskan untuk memberikan jasa layanan tol yang modern dan berkualitas.
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 53
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 53
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Perseroan juga menerapkan sistem
informasi dan komunikasi pelayanan
lalu lintas terpadu dan efektif, dengan
mengintensifkan pemantauan kondisi lalu
lintas secara real time melalui kamera CCTV
(closed-circuit television), mempercepat
proses penyediaan informasi terkait kondisi
lalu lintas secara real time melalui rambu
elektronik VMS (Variable Message Sign)
dan Jasa Marga Traffic Information Center,
sehingga response time bagi petugas di
lapangan dan informasi yang disampaikan
kepada pengguna jalan tersedia dengan
cepat, akurat, dan real time.
Untuk menunjang strategi-strategi di
atas, Perseroan menjalankan berbagai
kebijakan yang terkait dengan
pendanaan dan manajemen organisasi
sebagai fungsi pendukung untuk
menjalankan strategi usaha.
STRATEGI BISNIS PENDUKUNG
STRATEGI KEUANGANDalam hal strategi pendanaan, Perseroan
berusaha untuk menyiapkan dan
mendukung pertumbuhan organic melalui
diversifikasi instrumen peminjaman. Selain
itu Perseroan juga melakukan persiapan
struktur keuangan untuk mendukung
pertumbuhan unorganic.
Sumber dana Perseroan berasal dari
arus kas internal (Pendapatan Tol) serta
sumber eksternal yang dicari dari sumber
yang paling efisien dari segi biaya
dan penarikannya pun sesuai dengan
kebutuhan. Sumber dana eksternal berasal
dari pasar modal, perbankan dan pasar
uang. Setelah jalan tol beroperasi, hutang
bank akan di-refinance dengan hutang
jangka panjang lainnya yaitu dengan
menerbitkan obligasi yang mempunyai
tenor lebih panjang.
STRATEGI ORGANISASI DAN SDMUntuk mendukung pertumbuhannya,
Perseroan melakukan pengembangan
organisasi dan menyiapkan kebutuhan
sumber daya manusia melakukan
rekrutmen karyawan baru dan melakukan
pelatihan untuk meningkatkan kompetensi
karyawan.
Selain itu, untuk mendukung strategi
operasional, Perseroan melakukan
perbaikan sistem dan prosedur untuk
meningkatkan kinerja operasional
sekaligus melakukan efisiensi. Perseroan
juga melakukan pelatihan untuk
meningkatkan kualitas layanan dan
peningkatan produktivitas karyawan.
Strategi pengembangan organisasi
dilakukan dengan menjadikan Kantor
Pusat sebagai investment holding
company sementara Anak Perusahaan/
Kantor Cabang sebagai SBU (Strategic
Business Unit). Dengan strategi tersebut,
sebagian besar wewenang operasional
yang ada di Kantor Pusat didelegasikan
ke Kantor Cabang dan Anak Perusahaan
sehingga proses pengambilan keputusan
dapat menjadi lebih efisien dan efektif.
Untuk mendukung pengembangan
kompetensi karyawan, Perseroan
juga telah membentuk Jasa Marga
Development Center, unit yang fokus
dalam pengembangan kompetensi melalui
pendidikan dan pelatihan.
Sebagai upaya untuk mendorong
karyawan untuk terus berkarya,
Perseroan menerapkan sistem remunerasi
berdasarkan kompetensi yang dikaitkan
dengan kinerja serta standar yang berlaku
di industri (industry best practices).
STRATEGI INOVASIPerseroan terus berupaya melakukan
inovasi dalam memberikan pelayanan
kepada pengguna jalan tol. Rekayasa
teknik dan implementasi teknologi
informasi dalam kegiatan bisnis Perseroan
diharapkan mampu meningkatkan efisiensi,
produktivitas dan kinerja Perseroan.
Strategi Kepatuhan dan Manajemen Risiko
Perseroan berupaya untuk melakukan
pengelolaan risiko dan penerapan tata
kelola perusahaan yang baik untuk
meningkatkan kepercayaan para
pemangku kepentingan dan
nilai perusahaan.
54
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
(dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
UraIan 2013 2012 2011 2010 2009
laBa rUgI KOMPreHenSIF KOnSOlIDaSI
Pendapatan Usaha 10.295 9.070 6.486 4.379 3.692
Beban Usaha (7.631) (6.095) (4.155) (2.390) (2.176)
Laba Usaha 2.663 2.975 2.330 1.988 1.516
Laba Sebelum Pajak 1.715 2.055 1.590 1.476 1.094
Beban Pajak (477) (519) (411) (292) (212)
Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk 1.336 1.602 1.196 1.193 993
Kepentingan Non Pengendali (98) (66) (17) (9) (15)
Total Laba (Rugi) Periode Berjalan 1.238 1.536 1.179 1.184 978
Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk 1.335 1.603 1.198 1.195 994
Kepentingan Non Pengendali (98) (66) (17) (9) (15)
Total Laba (Rugi) Komprehensif 1.237 1.536 1.180 1.186 980
Data SaHaM
Jumlah Saham yang Beredar (juta lembar)
6.800 6.800 6.775 6.775 6.775
Laba Bersih per Saham (Rupiah penuh)
197 236 177 176 147
Dividen per Saham (Rupiah penuh) * 94,24 78,88 105,69 87,91
laPOran POSISI KeUangan KOnSOlIDaSI
Total Aset 28.366 24.754 20.916 18.952 16.174
Total Liabilitas 17.499 14.966 12.555 10.593 8.429
Total Ekuitas 10.867 9.788 8.361 8.359 7.183
Belanja Modal 4.931** 1.832 2.304 1.181 1.605
Investasi pada Perusahaan Asosiasi 192 176 201 201 207
Modal Kerja Bersih -1.174 -2.130 -90,78 1.612 464
raSIO KeUangan (%)
Rasio Laba (Rugi) terhadap Aset 4,71 6,47 5,72 6,30 6,14
Rasio Laba (Rugi) terhadap Ekuitas 12,30 16,37 14,31 14,28 13,82
Rasio Laba (Rugi) terhadap Pendapatan
12,98 17,66 18,45 27,26 26,89
Rasio Lancar 76,15 67,95 97,78 165,04 115,64
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 161,03 152,90 150,00 126,71 117,34
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset 61,69 60,46 60,03 55,89 52,11
raSIO InDUStrI
Rasio Pendapatan Tol terhadap Panjang Jalan (Rp miliar/km)
10,40 10,24 8,89 8,11 6,84
Rasio Pendapatan Tol terhadap Jumlah Karyawan (Rp penuh/orang)
1.195.063 1.099.853 939.709 812.013 667.184
*) Akan ditentukan dalam RUPS tahun 2014
Ikhtisar 2013
IKHTISAR KEUANGAN
**) Total Belanja Modal Konsolidasi
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 55
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
2009
2009
2009
2009
2009
2009
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2010
2010
2010
2010
2010
2010
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2013
2013
2013
2013
2013
2013
3.69
21.
516
993
2.17
61.
094
147
6.48
62.
330
1.19
6
4.15
51.
590
177
4.37
91.
988
1.19
3
2.39
01.
476
176
9.07
0 10.2
95
2.97
5
2.66
3
1.60
2
1.33
6
6.09
5
7.63
1
2.05
5
1.71
5
236
197
PenDaPatan USaHa 2009-2013(miliar Rupiah)
laBa USaHa 2009-2013(miliar Rupiah)
laBa PerIODe BerJalan Yang DaPat DIatrIBUSIKan KePaDa PeMIlIK entItaS InDUK 2009-2013(miliar Rupiah)
BeBan USaHa 2009-2013(miliar Rupiah)
laBa SeBelUM PaJaK 2009-2013(miliar Rupiah)
laBa BerSIH Per SaHaM2009-2013(Rupiah penuh)
56
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
2009
16.1
74
20112010 2012 2013
20.9
16
18.9
52
24.7
54 28.3
66
aSet 2009-2013(miliar Rupiah)
2009 20112010 2012 2013
7.18
3 8.36
1
8.35
9 9.78
8 10.8
67
eKUItaS 2009-2013(miliar Rupiah)
2009 20112010 2012 2013
8.42
9
10.5
93
12.5
55
14.9
66
17.4
99
lIaBIlItaS 2009-2013(miliar Rupiah)
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 57
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
2009 20112010 2012 2013
0,92
1,09
0,96
1,20 1,26
VOlUMe lalU lIntaS tranSaKSI 2009-2013(miliar transaksi kendaraan)
keterangan 2013 2012 2011 2010 2009
Panjang Jalan Tol (km) 560 545 545 531 531
Volume Lalu Lintas Transaksi (miliar kendaraan) 1,26 1,20 1,09 0,96 0,92
Pemenuhan SPM Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi
Jumlah Pegawai Tetap (Orang) 4.875 5.075 5.154 5.303 5.443
Jumlah Petugas Pengumpulan Tol (Pultol) (Orang) 4.917 4.724 3.805 3.653 3.552
Volume Lalu Lintas Transaksi Harian Rata-rata
(kendaraan)
3.447.999 3.291.413 2.991.176 2.621.618 2.510.913
Pendapatan Tol Harian Rata-rata (ribuan Rupiah) 15.961.458 15.292.473 13.269.123 11.797.550 9.949.269
PerKeMBangan PanJang Jalan tOl Yang KOnSeSInYa DIMIlIKI OleH JaSa Marga (2003-2013) (Dalam km)
2003 20082005 20102004 20092006 2011 20122007 2013
517
517
517
517
517
517
531
531
545
545
560
IKHTISAR OPERASIONAL
58
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
58
InFOrMaSI Harga & VOlUMe PerDagangan SaHaM JSMr DI BUrSa eFeK InDOneSIa Per trIWUlan 2007-2013
Catatan:*) Pada Triwulan 4 Tahun 2009, Perseroan melakukan Buyback sebesar 24.523.500 lembar saham dan pada Triwulan 2 Tahun 2012 Perseroan melakukan penjualan kembali saham buyback tersebut.
Tahun Kalender Harga Tertinggi
Harga Terendah
Harga Penutupan
Volume Perdagangan
(lembar)
Jumlah Saham Beredar (lembar)
Kapitalisasi Pasar
(Rp miliar)
(Rp penuh)
2007 TW IV 2.200 1.700 1.900 7.779.000 6.800.000.000 12.920
2008 TW I 2.025 1.220 1.400 844.500 6.800.000.000 9.520
TW II 1.450 1.150 1.160 2.034.500 6.800.000.000 7.888
TW III 1.380 830 1.010 667.500 6.800.000.000 6.868
TW IV 1.000 610 910 10.152.500 6.800.000.000 6.188
2009 TW I 1.060 830 900 11.740.000 6.800.000.000 6.120
TW II 1.740 900 1.550 1.768.000 6.800.000.000 10.540
TW III 1.920 1.540 1.870 6.375.000 6.800.000.000 12.716
TW IV*) 1.940 1.710 1.810 5.534.500 6.775.476.500 12.264
2010 TW I 1.900 1.660 1.790 12.074.000 6.775.476.500 12.128
TW II 2.200 1.750 2.025 7.123.000 6.775.476.500 13.720
TW III 3.375 2.000 3.200 8.456.500 6.775.476.500 21.682
TW IV 3.900 3.150 3.425 9.506.500 6.775.476.500 23.206
2011 TW I 3.575 2.925 3.400 10.509.500 6.775.476.500 23.037
TW II 3.650 3.250 3.625 16.022.000 6.775.476.500 24.561
TW III 4.275 3.400 3.975 6.335.500 6.775.476.500 26.933
TW IV 4.275 3.550 4.200 2.323.500 6.775.476.500 28.457
2012 TW I 5.150 4.125 5.150 17.973.000 6.775.476.500 34.894
TW II*) 5.700 4.875 5.400 8.058.500 6.800.000.000 36.720
TW III 6.000 5.300 5.850 10.731.500 6.800.000.000 39.780
TW IV 5.950 5.450 5.450 10.019.500 6.800.000.000 37.060
2013 TW I 5.950 5.100 5.950 17.130.000 6.800.000.000 40.460
TW II 6.950 5.700 6.050 16.095.500 6.800.000.000 41.140
TW III 6.000 5.300 5.200 11.699.000 6.800.000.000 35.360
TW IV 5.800 4.525 4.725 4.192.000 6.800.000.000 32.130
IKHTISAR SAHAM
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 59
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 59
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Indeks LQ45ISSIIndeks 30Indeks SMinfra18
Kompas 100 Indeks SRI-KEHATI
IndeksMNC36
MSCI Global Standard Indices
Indeks ASEAN Ex-changes
Indeks FTSE
VOlUMe Dan Harga SaHaM JaSa Marga (JSMr) taHUn 2012 Dan 2013
KOMParaSI tIngKat PengeMBalIan SaHaM JSMr VS IHSg 2007-2013
Sejak tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 12 November 2007 sampai dengan 31 Desember 2013, JSMR memberikan tingkat pengembalian sebesar 181,69%. Per 31 Desember 2013, JSMR juga tercatat dalam beberapa Indeks Lokal dan Indeks Internasional.
TW I TW ITW III TW IIITW II TW II
2012 2013
TW IV TW IV
7.000,00
6.500,00
6.000,00
5.500,00
5.000,00
4.500,00
4.000,000
20
40
60
80
100
120
140
Volume (juta saham)
Volume Harga
Rp
Indecs
-50
Dec
JSMR
Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia
Dec Dec Dec Dec Dec DecJun
2008 2009 2010 2011 2012 20132007
Jun Jun Jun Jun JunMar Mar Mar Mar Mar MarSep Sep Sep Sep Sep Sep
150
50
250
0
200
100
300
Sumber: Bloomberg
Return (%)
Indices
60
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
IKHTISAR OBLIGASI
OBLIGASI BEREDAR JASA MARGA
OBlIgaSI BereDar JaSa Marga taHUn 2012
obligasi jumlah(Rp juta)
Tingkat Bunga (%)
Tahun jatuh Tempo
peringkat
1. Jasa Marga XI (P) 1.000.000 12,30 2013 idAA
2. JORR I * 274.260 Rata-rata SBI 3 bulan
2013 -
3. JORR II (A) * 77.377 15,25 2016 -
4. JORR II (B) * 77.377 15,25 2018 -
5. JORR II (C) * 104.400 15,50 2021 -
6. Jasa Marga XII (Q) 1.000.000 13,50 2016 idAA
7. Jasa Marga XIII (R) 1.500.000 10,25 2017 idAA
8. Jasa Marga XIV (JM-10) 1.000.000 9,35 2020 idAA
9. Jasa Marga I (JM-10) 500.000 Tanpa Bunga 2013 idAA
obligasi jumlah(Rp juta)
Tingkat Bunga (%)
Tahun jatuh Tempo
peringkat
1. JORR II (A) * 77.377 15,25 2016 -
2. JORR II (B) * 77.377 15,25 2018 -
3. JORR II (C) * 104.400 15,50 2021 -
4. Jasa Marga XII (Q) 1.000.000 13,50 2016 idAA
5. Jasa Marga XIII (R) 1.500.000 10,25 2017 idAA
6. Jasa Marga XIV (JM-10) 1.000.000 9,35 2020 idAA
7. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri A
700.000 8,4 2014 idAA
8. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri B
400.000 8,7 2016 idAA
9. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri C
1.000.000 8,9 2018 idAA
Keterangan: * Tidak Dicatatkan
OBlIgaSI BereDar JaSa Marga taHUn 2013
Definisi PeringkatidAA merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.
TEMPAT PENCATATAN OBLIGASISeluruh Obligasi Jasa Marga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, kecuali Obligasi Jasa Marga XI (P) dicatatkan
di Bursa Efek Surabaya.
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 61
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM DAN EMISI OBLIGASI JASA MARGA
KrOnOlOgIS PenCatatan SaHaM JaSa Marga
Tanggal Aksi korporasi komposisi kepemilikan
pemerintah Republik Indonesia publik Saham pembelian kembali (Buyback)
Saham Seri A
Saham Seri B % Saham Seri B % Saham Seri B %
Status Sebelum IPO 1 4,759,999,999 100 - - - -
12 November 2007 IPO di Bursa Efek Jakarta
1 4,759,999,999 70 2,040,000,000 30 - -
13 Oktober 2008 - 12 Januari 2009
Pembelian Saham Kembali (Buyback)
1 4,759,999,999 70 2,015,476,500 29.6 24,523,500 0.4
05 April 2012 - 25 Juni 2012
Penjualan Kembali Saham Buyback
1 4,759,999,999 70 2,040,000,000 30 (24,523,500) -
Status per 31 Desember 2013 1 4,759,999,999 70 2,040,000,000 30 - -
KrOnOlOgIS PenCatatan OBlIgaSI JaSa Marga
Obligasi Jumlah(Rp Juta)
Tenor(Tahun)
Tanggal Penerbitan
(tgl-bln-thn)
Tanggal Jatuh Tempo
(tgl-bln-thn)
Peringkat Status
1. Jasa Marga I (A) 23.718 5 11-03-1983 11-03-1988 Lunas
2. Jasa Marga II/1 (B) 40.000 5 31-10-1983 31-10-1988 Lunas
3. Jasa Marga II/2 (C) 20.000 5 06-02-1984 06-02-1989 Lunas
4. Jasa Marga II/2 (D) 20.000 5 05-03-1984 05-03-1989 Lunas
5. Jasa Marga II/2 (E) 20.000 5 31-03-1984 31-03-1989 Lunas
6. Jasa Marga III/1 (F/1) 40.000 5 28-12-1984 28-12-1989 Lunas
7. Jasa Marga III/2 (F/2) 30.000 5 01-03-1985 01-03-1990 Lunas
8. Jasa Marga IV/1 (G/1) 40.000 5 27-12-1985 27-12-1990 Lunas
9. Jasa Marga IV/2 (G/2) 60.000 5 24-03-1986 24-03-1991 Lunas
10. Jasa Marga V/1 (H) 60.000 5 06-07-1987 06-07-1992 Lunas
11. Jasa Marga V/2 (I) 40.000 5 19-11-1987 19-11-1992 Lunas
12. Jasa Marga VI/1 (J) 75.000 8 20-6-1988 20-06-1996 Lunas
13. Jasa Marga VI/2 (K) 50.000 8 01-02-1989 01-02-1997 Lunas
14. Obligasi Indeks Pendapatan Tahap I
40.000 12 31-07-1989 31-07-2001 Lunas
15. Obligasi Indeks Pendapatan Tahap II
30.000 12 21-09-1989 21-09-2001 Lunas
16. Jasa Marga VII (L) 100.000 8 08-06-1990 08-06-1998 Lunas
17. Jasa Marga VIII (M) 150.000 8 27-03-2000 27-03-2008 Lunas
18. Jasa Marga IX (N) 400.000 5 12-04-2002 12-04-2007 Lunas
19. Jasa Marga X (O) 650.000 8 04-12-2002 04-12-2010 Lunas
20. Jasa Marga XI (P) 1.000.000 10 10-10-2003 10-10-2013 idAA Lunas
21. Jasa Marga I (JM-10) 500.000 3 10-12-2010 10-12-2013 idAA Lunas
TEMPAT PENCATATAN SAHAMSeluruh Saham Jasa Marga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
62
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
21. Jasa Marga I (JM-10) 500.000 3 10-12-2010 10-12-2013 idAA Lunas
22. JORR I *) 274.260 10 19-11-2003 19-11-2013 - Lunas
23. JORR II (A) *) 77.377 10 05-01-2006 05-01-2016 - Belum Lunas
JORR II (B) *) 77.377 12 05-01-2006 05-01-2018 - Belum Lunas
JORR II (C) *) 104.400 15 05-01-2006 05-01-2021 - Belum Lunas
24. Jasa Marga XII (Q) 1.000.000 10 06-07-2006 06-07-2016 idAA Belum Lunas
25. Jasa Marga XIII (R) 1.500.000 10 06-21-2007 06-21-2017 idAA Belum Lunas
26. Jasa Marga XIV (JM-10) 1.000.000 10 10-12-2010 10-12-2020 idAA Belum Lunas
27. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri A
700.000 370 hari 27-09-2013 02-10-2014 idAA Belum Lunas
Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri B
400.000 3 27-09-2013 27-09-2016 idAA Belum Lunas
Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-Seri C
1.000.000 5 27-09-2013 27-09-2018 idAA Belum Lunas
Keterangan: * Tidak Dicatatkan
Obligasi Jumlah(Rp Juta)
Tenor(Tahun)
Tanggal Penerbitan
(tgl-bln-thn)
Tanggal Jatuh Tempo
(tgl-bln-thn)
Peringkat Status
TEMPAT PENCATATAN OBLIGASISeluruh Obligasi Jasa Marga dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, kecuali Obligasi No. 1-20 pada tabel di atas dicatatkan
di Bursa Efek Surabaya.
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 63
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM JSMR
KOMPOSISI KePeMIlIKan SaHaM JSMr Per 31 DeSeMBer 2013
PEMEGANG SAHAM YANG MEMILIKI 5% ATAU LEBIH SAHAM
PeMegang SaHaM Yang MeMIlIKI 5% ataU leBIH SaHaM
Nama Status Pemilik Jumlah Saham Persentase (%)
Negara Republik Indonesia Negara Republik Indonesia 4.760.000.000 70,000
Reksadana5,10%
Pemodal Asing13,29%
Pemerintah Indonesia70,00%
Institusi Indonesia9,61%
Perorangan Indonesia2,00%
per 31 Desember 2013
INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMAPada tanggal 31 Desember 2013,Negara
Republik Indonesia sebagai Pemegang
Saham Utama memiliki satu lembar saham
Seri A Dwiwarna dan 4.760.000.000 lembar
Saham Biasa Seri B. Sebagai Pemegang
Saham Seri A Dwiwarna, Negara Republik
Indonesia memiliki hak-hak istimewa
dalam hal menambah atau mengurangi
modal dasar dan perubahan Anggaran
Dasar Perseroan, pengangkatan dan
pemberhentian anggota Direksi dan
Dewan Komisaris, penggabungan,
peleburan, pengembilalihan serta
pembubaran dan likuidasi Perseroan.
64
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN KARYAWAN
KePeMIlIKan SaHaM DeWan KOMISarIS, DIreKSI Dan KarYaWan
Nama Jabatan Jumlah Saham Persentase (%)
Agoes Widjanarko Komisaris Utama 80.000 0,0012
Ibnu Purna Komisaris 10.500 0,0002
Akhmad Syakhroza Komisaris Tidak Ada 0
Joyo Winoto Komisaris Tidak Ada 0
Mayjen. (Purn). Samsoedin Komisaris Independen Tidak Ada 0
Irjen Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Komisaris Independen Tidak Ada 0
Adityawarman Direktur Utama 134.500 0,0020
Hasanudin Direktur Operasi 8.500 0,0001
Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha 260.500 0,0038
Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan 360.000 0,0053
Muh Najib Fauzan Direktur SDM dan Umum 107.500 0,0016
Total Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi 961.500 0,0140
Kepemilikan Saham Karyawan 17.642.261 0,2595
Total Kepemilikan Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan 18.603.761 0,2736
SEPULUH PEMEGANG SAHAM PUBLIK DAN OBLIGASI TERBESAR
SePUlUH PeMegang SaHaM JSMr terBeSar ( KePeMIlIKan SaHaM KUrang DarI 5% )
No. Nama Jumlah Saham Persentase (%)
1. PT. JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO)-JHT 148.751.000 2,19
2. BNYM SA/NV AS CUST OF EMPLOYEES PROVIDENT FUND-2039844119
105.806.500 1,56
3. PT. JAMSOSTEK (PERSERO) - PROGRAM NON JHT 83.834.500 1,23
4. PT TASPEN (PERSERO) - THT 58.967.500 0,87
5. PT AIA FINL - UL EQUITY 53.844.500 0,79
6. JPMORGAN CHASE BANK NA RE NON-TREATY CLIENTS - 2157804006
46.835.855 0,67
7. BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD 37.492.500 0,55
8. REKSA DANA PANIN DANA MAKSIMA 91033.40.00 31.450.500 0,46
9. BBH LUXEMBOURG S/A FIDELITY FD, SICAV-INDONESIA FD 30.399.500 0,45
10. RD BNP PARIBAS EKUITAS - 897634000 28.254.000 0,42
per 31 Desember 2013
per 31 Desember 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 65
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI JOrr II (a) terBeSar
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT Bank Panin Tbk 64.256.977.177,50 83,04
2. PT Bank Bukopin 4.454.792.142,15 5,76
3. Bank DKI 3.319.366.427,74 4,29
4. PT Bank Panin Tbk 3.157.411.315,79 4,08
5. Arjuna Finance 431.548.517,06 0,56
6. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain2
265.904.628,31 0,34
7. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain3
202.881.838,48 0,26
8. PT Bank Windu Kentjana 201.204.507,31 0,26
9. PT Bank Mega Tbk 189.200.595,34 0,24
10. PT Bank Mega Tbk 189.200.595,34 0,24
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI JOrr II (B) terBeSar
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT Bank Panin Tbk 64.256.977.177,50 83,04
2. PT Bank Bukopin 4.454.792.142,15 5,76
3. Bank DKI 3.319.366.427,74 4,29
4. PT Bank Panin Tbk 3.157.411.315,79 4,08
5. Arjuna Finance 431.548.517,06 0,56
6. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain2
265.904.628,31 0,34
7. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain3
202.881.838,48 0,26
8. PT Bank Windu Kentjana 201.204.507,31 0,26
9. PT Bank Mega Tbk 189.200.595,34 0,24
10. PT Bank Mega Tbk 189.200.595,34 0,24
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI JOrr II (C) terBeSar
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT Bank Panin Tbk 85.675.969.570,00 82,07
2. PT Bank Bukopin 5.939.722.856,20 5,69
3. Bank DKI 4.425.821.903,65 4,24
4. PT Bank Panin Tbk 4.209.881.754,39 4,03
5. Bpk. Wiantono 1.230.410.599,54 1,18
6. Arjuna Finance 575.398.022,74 0,55
7. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain2
354.539.504,42 0,34
8. Depkeu RI cq. DJKN cq. Ditjen Kekayaan Negara Lain2
270.509.117,97 0,26
9. PT Bank Windu Kentjana 268.272.676,41 0,26
10. PT Bank Mega Tbk 252.267.460,45 0,24
per 31 Desember 2013
per 31 Desember 2013
per 31 Desember 2013
66
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI JaSa Marga XII (Q) terBeSar Per 31 DeSeMBer 2013
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT. 207.000.000.000 20,70
2. PT Taspen (Persero) - THT 150.000.000.000 15,00
3. BCA- TREASURY DEPT 100.000.000.000 10,00
4. Dana Pensiun Pertamina 100.000.000.000 10,00
5. DP BNI 51.000.000.000 5,10
6. Dana Pensiun PLN 50.000.000.000 5,00
7. DP. Telkom 50.000.000.000 5,00
8. REKSA DANA DANAREKSA INVESTA FLEKSI VI 42.000.000.000 4,20
9. DANA PENSIUN BRI 30.000.000.000 3,00
10. Dana Pensiun Garuda Indonesia 19.000.000.000 1,90
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI JaSa Marga XIII (r) terBeSar Per 31 DeSeMBer 2013
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT Taspen (Persero) - THT 323.000.000.000 21,53
2. BCA- TREASURY DEPT 231.000.000.000 15,40
3. PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)-DIVISI TREASURY
100.000.000.000 6,67
4. PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT. 74.000.000.000 4,93
5. REKSA DANA BAHANA MAXIMA DINAMIS 2 66.000.000.000 4,40
6. DANA PENSIUN BRI 60.000.000.000 4,00
7. PT (PERSERO) ASURANSI KESEHATAN INDO-NESIA
50.000.000.000 3,33
8. Dana Pensiun Pertamina 35.000.000.000 2,33
9. Dana Pensiun Garuda Indonesia 32.000.000.000 2,13
10. AAA OPTIMAL INCOME FUND 30.000.000.000 2,00
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI JaSa Marga XIV (JM-10) terBeSar Per 31 DeSeMBer 2013
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT. Jamsostek (Persero) - Program JHT. 230.000.000.000 23,00
2. PERSERO ASURANSI KESEHATAN INDONESIA 100.000.000.000 10,00
3. BCA- TREASURY DEPT 90.000.000.000 9,00
4. PT. JASA RAHARJA (PERSERO) 80.000.000.000 8,00
5. PT AJ BRINGIN JIWA SEJAHTERA 58.000.000.000 5,80
6. PT ASURANSI ASTRA BUANA 35.000.000.000 3,50
7. REKSADANA OPTIMA PENDAPATAN ABADI 30.000.000.000 3,00
8. RDPT TRIM Performa Dinamis Terbatas 29.900.000.000 2,99
9. BNI TREASURY 25.000.000.000 2,50
10. REKSA DANA MANDIRI INVESTA INVESTA DANA PENDAPATAN OPTIMAL
25.000.000.000 2,50
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 67
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI BerKelanJUtan I JaSa Marga taHaP I taHUn 2013 SerI S-SerI aterBeSar Per 31 DeSeMBer 2013
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT Bank Mandiri 150.000.000.000 21,43
2. RD MANDIRI INVESTA PASAR UANG 115.000.000.000 16,43
3. REKSA DANA EASTSPRING INVESTMENTS CASH RESERVE 72.000.000.000 10,29
4. BDI Treasury ALM Family 60.000.000.000 8,57
5. REKSA DANA MANULIFE INDONESIA MONEY MARKET FUND 60.000.000.000 8,57
6. PT Bank DBS Indonesia - GFM 40.000.000.000 5,71
7. DPLK AVIVA INDONESIA FD A1 34.000.000.000 4,86
8. PT BANK RIAU KEPRI 32.000.000.000 4,57
9. Treasury bank bjb 25.000.000.000 3,57
10. Reksa Dana Schroder Dana Likuid A/C. 94474-4000 17.000.000.000 2,43
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI BerKelanJUtan I JaSa Marga taHaP I taHUn 2013 SerI S-SerI B terBeSar Per 31 DeSeMBer 2013
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT. MANDIRI SEKURITAS 72.000.000.000 18,00
2. PT Bank CIMB Niaga Tbk. 60.000.000.000 15,00
3. PT Bank DBS Indonesia - GFM 60.000.000.000 15,00
4. PT AIA FINANCIAL 50.000.000.000 12,50
5. DP. Jasa marga 30.000.000.000 7,50
6. DPLK Bank BNI 25.000.000.000 6,25
7. PT BANK RIAU KEPRI 20.000.000.000 5,00
8. YAYASAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI PT BRI 20.000.000.000 5,00
9. Treasury bank bjb 10.000.000.000 2,50
10. AJB Bumiputera 1912 Permata 10.000.000.000 2,50
SePUlUH PeMegang OBlIgaSI BerKelanJUtan I JaSa Marga taHaP I taHUn 2013 SerI S-SerI C terBeSar Per 31 DeSeMBer 2013
No. Nama Jumlah Efek Persentase (%)
1. PT. MANDIRI SEKURITAS 200.000.000.000 20,00
2. PT. Jamsostek (Persero) - Program NON JHT 100.000.000.000 10,00
3. DPLK Bank BNI 70.000.000.000 7,00
4. PT. Bank Internasional Indonesia 50.000.000.000 5,00
5. Dana Pensiun Perkebunan 50.000.000.000 5,00
6. PT. Askrindo 50.000.000.000 5,00
7. PT. JASA RAHARJA (PERSERO) 50.000.000.000 5,00
8. PT Bank CIMB Niaga Tbk. 50.000.000.000 5,00
9. PT INDONESIA INFRASTRUCTURE FINANCE 50.000.000.000 5,00
10. DP BNI 30.000.000.000 3,00
68
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
68
Sosialisasi Penerapan Whistleblowing System untuk Memperkuat GCG Dalam rangka implementasi roadmap GCG, dilakukan implementasi Whistleblowing System yang dimulai dengan sosialisasi penerapan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) di seluruh unit kerja terkait, baik di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang. Penerapan Whistleblowing System ini diharapkan mampu menjadi sarana pengendalian dan penanganan masalah pelanggaran tata kelola perusahaan.
Pengoperasian E-toll pass di Gerbang Tol KapukMenteri BUMN Dahlan Iskan bersama Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman danDirekturUtamaBankMandiriZulkifliZainimeresmikanpengoperasianlajurkhusus pembayaran tol untuk pengguna e-Toll pass di Gerbang Tol Kapuk. Pada lajur khusus ini, pengguna e-Toll pass dapat membayar tol tanpa berhenti, dengan kecepatan kendaraan rata-rata 20 km/jam.
FEBRUARI
MARET
01
07
Family Gathering Jasa MargaJasa Marga mengadakan Family Gathering di Bumi Perkemahan Cibubur yang dihadiri oleh karyawan dan keluarga karyawan Jasa Marga. Kegiatan yang diadakan dalam rangka memperingati HUT Jasa Marga ke-35 ini diharapkan dapat menyatukan karyawan dan manajemen sehingga dapat untuk sama-sama memajukan perusahaan.
MARET10
Pelatihan Petugas Operasional oleh Kopassus Dalam rangka meningkatkan motivasi serta pembinaan disiplin dan mental bagi para petugas operasional, Jasa Marga bekerjasama dengan Batalyon 23 Grup 2 Kopassus mengadakan Pelatihan Achievement Motivation Training di Markas Batalyon 23 Grup 2, Bogor.
APRIL14-20
Menteri PU Meninjau Progres Proyek Jalan Tol di Jawa TimurDalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur jalan tol, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto melakukan kunjungan langsung ke proyek-proyek pembangunan jalan tol di Jawa Timur untuk melihat progres pembangunan jalan tol dan mendapatkan masukan secara langsung kendala-kendala yang dihadapi di lapangan.
FEBRUARI21
Peluncuran Visi, Misi dan Tata Nilai Baru dalam Acara Jasa Marga AwardDalam rangka transformasi Perusahaan dilakukan peluncuran Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan yang baru yang dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Jasa Marga Award. Jasa Marga Award merupakan ajang kompetisi rutin tahunan untuk memilih dan memberikan penghargaan bagi karyawan dan cabang yang memiliki kinerja terbaik.
MARET06
Peristiwa penting
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 69
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
69
Penerbitan Obligasi untuk Refinancing dan Ekspansi Perseroan Dalam rangka refinancing obligasi yang jatuh tempo dan mendukung ekspansi Perseroan, Jasa Marga mengadakan Public Expose Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S dengan nilai Rp 2,1 triliun yang dibagi menjadi 3 seri dengan nilai, tingkat bunga dan waktu jatuh tempo yang berbeda.
SEPTEMBER02
Peresmian Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara)Jalan tol di atas laut di Bali sepanjang 12 km diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Jalan tol yang diberi nama Jalan Tol Bali Mandara ini merupakan 100% hasil karya anak bangsa dan resmi beroperasi untuk publik pada tanggal 01 Oktober 2013.
SEPTEMBER23
Rapat Umum Pemegang Saham TahunanJasa Marga mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2013 di Hotel Dharmawangsa.
APRIL29
Jasa Marga Raih Indonesia Service Quality Award 2013Dalam ajang Service Quality Award 2013 yang diselenggarakan Carre-Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre – CCSL) dan Majalah Service Excelence ini, Jasa Marga memperoleh Service Quality Gold Award 2013 untuk kategori Toll Road.
MEI28
Jasa Marga Raih The 1st Rangking of Indonesia The Best Public Companies Category TransportationJasa Marga memperoleh penghargaan dari ajang Wealth Added Creator Award 2013 yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Stern Steward & Co. Jasa Marga berhasil menjadi The 1st Rangking of Indonesia The Best Public Companies Based On Wai dan 19th Rangking of Indonesia The Best Public Companies Based on Wai (overall) 2013 Category Transportation.
JUNI27
Kerjasama Pengendalian Gratifikasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Dalam rangka meningkatkan kualitas GCG, Jasa Marga menandatangani MoU dengan KPK untuk membangun sistem pengendalian gratifikasi. KPK memberikan bantuan dalam bentuk assessment atas kesiapan Jasa Marga untuk menjalankan program pengendalian gratifikasi serta bimbingan teknis kepada Tim Program Pengendalian Gratifikasi (PPG).
JULI11
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
70
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
70
Peristiwa penting
Penandatanganan MoU Tol Atas Laut Jakarta-SurabayaBertempat di Plaza Sarinah diadakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Persiapan Rencana Kerjasama Pengusahaan Jalan Tol Atas Laut Jakarta-Surabaya oleh 19 Direksi BUMN yang tergabung dalam Konsorsium Pembangunan Jalan Tol Atas Laut Jakarta-Surabaya dimana Jasa Marga sebagai koordinator dari konsorsium tersebut.
OKTOBER03
Penyesuaian Tarif Tol 11 RuasSebagai wujud komitmen Pemerintah untuk melakukan penyesuaian tarif secara berkala bagi ruas-ruas tol yang sudah dinilai memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM), 11 ruas jalan tol Jasa Marga mengalami penyesuaian tarif yang besarnyadisesuaikandenganlajuinflasi.
OKTOBER11
Jasa Marga Raih Penghargaan di Bidang Human Capital Jasa Marga menerima penghargaan sebagai Best CEO Commitment on Human Capital Management dan Best of Human Capital Initiative (Career Management) di ajang Indonesia Human Capital Study (IHCS) yang diadakan oleh Dunamis Human Capital bekerja sama dengan Majalah Business Review. IHCS dilaksanakan untuk mengukur keefektivitasan pengelolaan Human Capital yang diterapkan di berbagai perusahaan di Indonesia.
DESEMBER05
Jasa Marga Raih Dua Penghargaan Kategori BUMN Infrastruktur dan Implementasi GCG Berdaya Saing Terbaik Di penghujung tahun 2013, Jasa Marga kembali menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan Anugerah BUMN 2013 pada dua kategori yaitu BUMN Infrastruktur Berdaya Saing Terbaik dan Implementasi GCG BUMN Terbuka Berdaya Saing Terbaik versi BUMN Track.
DESEMBER06
Jasa Marga Raih Penghargaan Indonesia Trusted CompaniesJasa Marga kembali menorehkan tinta emas di ajang Indonesia Good Corporate Governance Award 2013. Bertempat di Ballroom Hotel Intercontinental Jakarta, Jasa Marga berhasil meraih penghargaan Indonesia Trusted Company yang diikuti 776 perusahaan publik, BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta dan Lembaga Bisnis Syariah.
DESEMBER16
Pengoperasian Ruas Tol JORR W2 Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug Di akhir tahun 2013, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto didampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan pengoperasian Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) Utara Ruas Kebon Jeruk-Ciledug sepanjang 5,7 km.
DESEMBER27
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 71
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Leading up to the next growth 71
Jakarta, 26 Februari 2013Indonesia Quality &
Productivity Award
predikat Emerging Industry
Leader dari Indonesia Quality
& Productivity Management
Association (IQPMA).
Jakarta, 04 Maret 2013Penghargaan dari Komite
Olahraga Nasional Indonesia
atas kepedulian Jasa Marga
terhadap mantan atlet
berprestasi Indonesia.
Jakarta, 07 Maret 2013Contact Center Service
Excellence Award (CCSEA)
untuk Jasa Marga Traffic
Information Center (JMTIC)
dengan predikat Excellent
dalam Service Performance
untuk kategori Public
Service. Penghargaan ini
diberikan oleh Carre-Canter
for Customer Satisfaction &
Loyalty dan Majalah
Service Excellence.
Jakarta, 19 Mei 2013Penghargaan dari Kementerian
Negara BUMN atas pencapaian
kinerja dan terobosan yang
dilakukan Jasa Marga dalam
mempercepat pembangunan
Jalan Tol Bali Mandara.
Jakarta, 19 Mei 2013Kementerian Negara BUMN
memberikan penghargaan
kepada Jasa Marga atas
pencapaian kinerja
dan terobosan
yang dilakukan
dalam Penggagas
Proyek Monorel.
Jakarta, 19 Mei 2013Penghargaan dari
Kementerian Negara
BUMN atas pencapaian
kinerja dan terobosan
yang dilakukan Jasa
Marga dalam Pelaksanaan
Program BUMN Peduli.
Jakarta, 28 Mei 2013Service Quality Gold Award
2013 untuk kategori Toll
Road dari Carre-Center for
Customer Satisfaction &
Loyalty (Carre – CCSL) dan
Majalah Service Excelence.
Jakarta, 27 Juni 2013Wealth Added Creator Award
Penghargaan Wealth Added
Creator Award dari Majalah
SWA dan Stern Steward & Co.
sebagai The 1st Rangking
of Indonesia The Best Public
Companies Based On Wai dan
19th Rangking of Indonesia
The Best Public Companies
Based on Wai (overall) 2013
Category Transportation.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Penghargaan yang Diterima perseroan
72
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Jakarta, 02 Juli 2013Bisnis Indonesia Award
2013 (BIA 2013)
Kategori Sektor
Infrastruktur, Transportasi
dan Utilitas Terbaik dari
Harian Bisnis Indonesia.
Jakarta, 18 Juli 2013The 9th National Customer
Service Championship 2013
kategori Most Empowered
Team Leader, Most Improved
Frontliner serta Case Study
of The Year 2013 dari
Carre Centre for Customer
Satisfaction & Loyalty
(Carre CCSL).
Jakarta, 31 Juli 2013Sustainable and Responsible
Invesment Index (SRI) KEHATI
Appreciation 2013
dari Yayasan KEHATI.
Jakarta, 31 Juli 2013BUMN Marketing Award 2013
penghargaan Bronze kategori
tactical dan penghargaan Silver
kategori strategic.
Jakarta, 28 Agustus 2013MNC Bussiness Award
Kategori The Best
Emiten Transportation,
Communication, Electric,
Gas Services, Highway
Management
Services Industry.
Jakarta, September 2013Indonesia’sTop50Company
Excellent Achievement
diselenggarakan oleh
Koran Sindo.
Jakarta, 24 September 2013Anugerah Business Review
2013 sebagai The Best Potential
CEO of The Year 2013 kategori
Visionary, Peringkat III The Best
Operation Management of
The Year 2013, Peringkat III The
Best GCG Implementation of
The Year 2013, Peringkat III The
Best Corporation for Learning
Organization of The Year 2013
serta penghargaan sebagai The
Best Corporate of The Year 2013
Peringkat IV.
Jakarta, 30 Oktober 2013Best State-Owned Enterprises
2013 dalam acara The 5th
IICD Corporate Govenance
Conference and Award.
72
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Penghargaan yang Diterima perseroan
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 73
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Jakarta, 30 Oktober 2013The 4th Infobank Award 2013
sebagai BUMN Kategori
Industri Non Keuangan
dengan Predikat Sangat
Bagus atas Kinerja Keuangan.
Jakarta, 06 Oktober 2013Global Performance Excellent
Award World Class Large
Service Organization dari Asia
Pacific Quality Organization.
Jakarta, 05 Desember 2013Indonesia Human Capital
Study (IHCS) sebagai Best CEO
Commitment on Human Capital
Management dan Best of
Human Capital Initiative (Career
Management) yang diadakan
oleh Dunami Human Capital
bekerja sama dengan Majalah
Business Review.
Jakarta, 06 Desember 2013Anugerah BUMN 2013
Peringkat III BUMN
Infrastruktur Berdaya Saing
Terbaik dan Peringkat III GCG
Terbaik kategori
BUMN Terbuka.
Jakarta, 16 Desember 2013Indonesia Good Corporate
Governance Award 2013
Indonesia Trusted Companies.
taBel SertIFIKaSI MUtU PengOPeraSIan Jalan tOl JaSa Marga
SERTIFIKASI MUTU PENGELOLAAN JALAN TOL
Seluruh Kantor Cabang Jasa
Marga telah mendapatkan
sertifikat mutu pengoperasian
jalan tol.
No. Cabang Sertifikasi ISO Sejak
(tgl-bln-thn)
Masa Validitas/Berlaku Sertifikat ISO 9001:2008
(tgl-bln-thn)
1. Jagorawi 10-01-2000 23-08-0211 s.d. 23-08-2014
2. Surabaya-Gempol 19-04-2001 19-04-2013 s.d. 19-04-2016
3. Palikanci 21-07-2004 21-07-2013 s.d. 21-07-2016
4. Belmera 12-10-2004 12-10-2013 s.d. 12-10-2016
5. Jakarta-Tangerang* 22-12-2004 22-12-2010 s.d. 22-12-2013
6. Semarang 06-01-2005 06-01-2011 s.d. 06-01-2014
7. Jakarta-Cikampek 04-02-2005 04-02-2011 s.d. 04-02-2014
8. Cawang-Tomang-Cengkareng 15-02-2005 15-02-2011 s.d. 15-02-2014
9. Purbaleunyi* 22-12-2005 22-12-2010 s.d. 22-12-2013* Proses resertifikasi sudah dilakukan, namum sertifikat belum dikeluarkan oleh SGS.
73
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
74
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
74
Transformasi perusahaan untuk memperkokoh posisi perusahaan sebagai Industry Leader dalam Bisnis jalan Tol
laporan Dewan komisaris
laporan Manajemen
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
74
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 75
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
PEMEGANG SAHAM YANG TERHORMAT,
Pertama-tama kami mengucapkan puji
syukur ke hadirat Allah SWT atas segala
berkah dan rakhmat-Nya sehingga
tugas-tugas Dewan Komisaris sepanjang
tahun 2013 dapat dilalui dengan baik.
Seiring dengan berakhirnya tahun buku
2013 tersebut, bersama ini kami laporkan
pelaksanaan tugas-tugas pengawasan dan
pemberian saran/rekomendasi terhadap
pengelolaan Perseroan untuk tahun 2013.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa Jasa Marga pada tanggal 30
Januari 2012, susunan anggota Dewan
Komisaris tidak mengalami perubahan,
dengan komposisi yang terdiri dari 1 (satu)
orang anggota Komisaris sebagai Komisaris
Utama, 3 (tiga) orang anggota Komisaris,
dan 2 (dua) orang anggota Komisaris
Independen. Dalam rangka meningkatkan
efisiensi dan efektifitas fungsi pengawasan
dan pemberian nasehat, dilakukan
pembagian tugas masing-masing anggota
Komisaris sebagaimana diatur dalam Surat
Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-
0031/II/2012 tanggal 20 Februari 2012.
Selain itu, Dewan Komisaris juga telah
menetapkan indikator kinerja kunci (key
performance indicator/KPI) berlandaskan
pada beberapa parameter sesuai dengan
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-
01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011
yang kemudian dijabarkan lebih lanjut
melalui Surat Keputusan Sekretaris Menteri
Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012
tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/
Parameter Penilaian dan Evaluasi atas
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (Good Corporate Governance) pada
BUMN. Sebagai gambaran dapat kami
sampaikan bahwa KPI Dewan Komisaris
agoes Widjanarkokomisaris Utama
Agoes WidjanarkoKomisaris Utama
tahun 2013 terdiri dari 7 (tujuh) perspektif
dan 18 indikator kinerja. Langkah-langkah
ini dilakukan dengan tujuan agar selalu
tercipta peningkatan kinerja Dewan
Komisaris dalam mengemban pelaksanaan
tugas pengawasan dan pemberian
nasihat kepada Direksi dalam
pengelolaan Perseroan.
Berdasarkan hasil self assessment
evaluasi capaian KPI Dewan Komisaris
tahun 2013 diperoleh skor KPI sebesar
93,78%, lebih baik dibanding capaian
tahun lalu sebesar 91,08%. Selain itu,
berdasarkan hasil penilaian dari Konsultan
Independen terhadap pelaksanaan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance/GCG) di lingkungan
Dewan Komisaris, skor capaian GCG juga
mengalami peningkatan, dari sebelumnya
94,60% pada tahun 2012 meningkat
menjadi 95,01% pada tahun 2013. Kinerja
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
76
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
positif ini tercapai berkat kerja sama
yang baik Dewan Komisaris dan
Direksi serta jajaran manajemen
sehingga berbagai rekomendasi
perbaikan sesuai hasil penilaian
tahun 2012 dapat dijalankan dan
pada saat bersamaan berbagai
capaian kinerja sebelumnya tetap
dapat dipertahankan.
Sepanjang tahun 2013, pencapaian
positif juga diraih dalam bidang
keuangan dan pengembangan
usaha. Hal ini tercapai berkat
kerjasama dan kerja keras
Direksi dan jajaran manajemen
di bawahnya serta pengawasan
yang efektif dan intensif dari
Dewan Komisaris. Dalam bidang
keuangan, pendapatan tol dan
non tol berhasil meningkat dan
dibarengi dengan efisiensi usaha.
Capaian Efisiensi usaha perlu
mendapatkan perhatian tersendiri
mengingat tekanan kenaikan
biaya yang meningkat dibanding
tahun lalu. Salah satunya adalah
peningkatan biaya Sumber Daya
Manusia terkait dengan kebijakan
Pemerintah untuk menghapuskan
tenaga alih daya. Selain itu,
beban investasi juga meningkat
mengingat saat ini Perseroan sedang dalam
tahap ekspansi dimana 9 (sembilan) proyek
konstruksi jalan tol baru sedang dalam tahap
pengerjaan. Dengan berbagai kondisi ini,
Perseroan masih mampu mencatat Laba
Bersih tahun 2013 sebesar Rp1.336,32 miliar,
menurun bila dibandingkan tahun 2012
yang mencapai Rp1.602,09 miliar. Namun
capaian Laba Bersih tahun 2013 tersebut
15,72% lebih tinggi dari target tahun 2013.
Prospek keuangan Perseroan ke depan
juga akan semakin baik seiring dengan
diturunkannya beban bunga hutang melalui
program refinancing yang dibiayai dengan
penerbitan obligasi sebesar Rp2,1 triliun
pada bulan September tahun 2013.
Capaian keuangan ini diimbangi dengan
kinerja pengembangan usaha yang pada
tahun 2013 berhasil menyelesaikan dan
mengoperasikan 2 (dua) proyek jalan
tol baru. Pertama, Jalan Tol Nusa Dua-
Ngurah Rai-Benoa sepanjang 10 km. Jalan
tol ini sangat penting untuk membantu
mengurangi kepadatan lalu lintas di Bali,
khususnya pada jalur sepanjang Nusa
Dua-Bandara Ngurah Rai-Tanjung Benoa.
Selain itu, jalan tol ini juga merupakan
salah satu infrastruktur pendukung yang
dipersiapkan oleh Pemerintah untuk
menyukseskan pelaksanaan konferensi APEC
di Bali. Kedua, Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi
Usaha pengembangan yang dilakukan Perusahaan berdampak positif dengan terus bertumbuhnya Asset Perusahaan
1-3 (Kebon Jeruk-Ciledug). Saat ini, berkat
kerja sama dan kerja keras berbagai pihak,
sebagian besar kendala lahan pada Seksi 4
Ciledug-Ulujami telah dapat diselesaikan.
Diharapkan pada paruh pertama tahun
2014, Seksi 4 Ciledug-Ulujami telah dapat
diselesaikan dan dioperasikan sehingga
jaringan JORR (Jakarta Outer Ring Road)
dapat sepenuhnya beroperasi. Ruas Jalan
Tol JORR W2 Utara sangat strategis karena
diperkirakan dapat mengurangi kemacetan
dan kepadatan lalu lintas Jalan Tol Dalam
Kota Jakarta secara signifikan, sehingga akan
meningkatkan kelancaran arus barang dan
jasa serta manusia di wilayah DKI Jakarta
dan sekitarnya. Selain kedua tol tersebut,
Dewan Komisaris senantiasa mendorong
agar penyelesaian proyek-proyek jalan
tol lainnya akan selesai sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan pada tahun
2014, seperti Jalan Tol Gempol-Pandaan
(13,6 km), Jalan Tol Semarang Solo Ruas
Ungaran-Bawen (12,3 km), JORR W2 Utara
Seksi 4 Ciledug-Ulujami (2 km), BORR Seksi
2A Kedung Halang-Kedung Badak (1,95
km), dan Gempol-Pasuruan Ruas Gempol-
Rembang (13,9 km).
Permasalahan utama yang selama ini
dihadapi dalam penyelesaian jalan tol
baru adalah lambatnya pembebasan
lahan. Dengan melihat pada kompleksitas
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 77
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
permasalahan pembebasan lahan, Dewan
Komisaris selalu memberikan masukan-
masukan kepada Direksi serta memfasilitasi
koordinasi dengan instansi terkait untuk
membantu penyelesaian masalah-masalah
dalam pembebasan lahan. Koordinasi dan
komunikasi yang harmonis antara para
pemangku kepentingan pembebasan lahan
terbukti menjadi kunci dalam mempercepat
pembebasan lahan. Langkah-langkah ini
akan dilanjutkan untuk menjaga agar target
Perseroan dalam menambah panjang jalan
tol dapat terpenuhi. Selain itu, penyelesaian
jalan-jalan tol baru sesuai target juga
merupakan salah bentuk dukungan kepada
Pemerintah dalam hal pembangunan
infrastruktur untuk memperlancar arus
barang dan jasa, serta mendukung realisasi
program MP3EI Pemerintah.
Kebijakan Pemerintah yang giat
mendorong pembangunan infrastruktur
untuk pengembangan kawasan dan
pertumbuhan ekonomi tersebut, pada
satu sisi mencerminkan adanya prospek
positif bagi bisnis jalan tol. Namun pada
saat bersamaan juga berarti semakin
meningkatnya persaingan dalam bisnis
jalan tol. Oleh karena itu, Dewan Komisaris
senantiasa mendorong Direksi untuk
memperdalam dan meningkatkan kualitas
kajian proyek-proyek investasi sebagai
dasar dalam melakukan investasi sesuai
dengan kebijakan dan strategi investasi
yang telah digariskan Dewan Komisaris.
Perkembangan bisnis yang dinamis juga
menuntut Perseroan senantiasa peka
dalam menangkap peluang dan sekaligus
melakukan adaptasi terhadap perubahan
lingkungan bisnis. Sejalan dengan hal
tersebut, pada tahun 2013, telah dilakukan
review terhadap Rencana Jangka Panjang
Perseroan yang kemudian hasilnya
ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) Tahun 2013-2017 dan
menjadi pedoman dalam penyusunan RKAP
tahun 2014. RJPP 2013-2017 dan RKAP 2014
tersebut kemudian disosialisasikan kepada
seluruh Kepala Cabang, Unit Kerja, dan
Direksi Anak-anak Perusahaan Jasa Marga
dimana Jasa Marga sebagai pemegang
saham mayoritas.
Selain penambahan panjang jalan tol,
Dewan Komisaris juga selalu menempatkan
aspek pemenuhan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) sebagai prioritas utama. Ini
merupakan tanggung jawab Perseroan
dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat pengguna jalan tol. Dalam
kerangka pemenuhan SPM ini, Dewan
Komisaris dan Direksi senantiasa berupaya
agar SPM ruas-ruas jalan tol yang dikelola
Jasa Marga dapat memenuhi standar yang
telah ditetapkan BPJT dan bahkan lebih
tinggi. Sejalan dengan langkah ini, maka
telah dilakukan review terhadap sistem
pemenuhan SPM, yang kemudian dibarengi
dengan berbagai upaya peningkatan
kapasitas SDM dalam rangka pemenuhan
human capital readiness dan berbagai
upaya lainnya, termasuk perbaikan sistem
pemeliharaan jalan tol.
Dalam hal operasi jalan tol untuk
meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat, Dewan Komisaris juga
mendorong agar pemanfaatan teknologi
informasi dalam sistem pembayaran jalan
tol dapat diperluas. Langkah konkrit yang
dilakukan adalah dengan memperbanyak
pemasangan GTO (Gardu Tol Otomatis)
untuk meningkatkan penetrasi e-Toll Card
dan penggunaan OBU (On Board Unit).
Dengan memperbanyak GTO diharapkan
akan meningkatkan kelancaran transaksi
dan mengurangi kemacetan akibat antrian
pada saat melakukan transaksi pembayaran
tol. Langkah ini juga merupakan salah
satu upaya meningkatkan pendapatan
tol. Pemasangan GTO ini diharapkan terus
meningkat dan ditargetkan akan mencapai
80% pada akhir tahun 2015.
Dewan Komisaris juga memberikan
perhatian yang tinggi terhadap
pendapatan usaha lain (non tol). Potensi
pengembangan bisnis non tol, baik yang
bersifat mendukung pelayanan jalan
tol maupun yang berupa pemanfaatan/
optimalisasi nilai bisnis dari akses jalan tol,
sangat menjanjikan. Pendapatan usaha
lain ini dapat menjadi pengaman (buffer)
terhadap pendapatan ruas-ruas jalan
tol yang baru beroperasi yang biasanya
pada tahap-tahap awal masih mengalami
defisit karena traffic yang baru terbentuk.
Dalam perkembangannya, pendapatan
non tol pada tahun 2013 meningkat secara
signifikan bila dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. Pendapatan non tol tahun
2013 mencapai Rp508,20 miliar, meningkat
hingga lebih dari 2 kali dibanding capaian
tahun 2012 sebesar Rp 143,47 miliar.
Dalam hal ini, Dewan Komisaris telah
melakukan review dan memberikan
rekomendasi terkait penajaman kebijakan
dan strategi investasi usaha lain, termasuk
mengkaji aspek legal dan administrasi.
Pada tahun 2013, juga telah dibentuk
Anak Perusahaan di bidang properti serta
menyarankan perlunya repositioning
terhadap bisnis inti Anak Perusahaan
non tol di bidang pemeliharaan jalan
tol. Langkah-langkah ini akan kembali
dipertajam dan dilanjutkan pada tahun
2014 agar pencapaian pendapatan usaha
lain tahun 2014 sesuai target yang
telah ditetapkan.
Pemegang Saham yang terhormat, selain
hal-hal yang kami sampaikan di atas,
pada kesempatan ini kami juga akan
melaporkan mengenai hasil pemenuhan
pelaksanaan kewajiban-kewajiban lain dari
Dewan Komisaris dalam mengawasi dan
memberikan nasihat kepada Direksi yang
mencakup hal-hal sebagai berikut:
PENILAIAN ATAS KINERJA DIREKSIMengacu pada Kontrak Manajemen antara
Direksi dengan Dewan Komisaris Tahun
2013 dan melalui evaluasi dan kajian atas
Laporan-laporan Manajemen Triwulan 1,
2, 3 dan 4 Tahun 2013, Dewan Komisaris
dapat melakukan penilaian atas kinerja
korporat dan kinerja individual Direksi
dalam bidangnya masing-masing. Pada
umumnya capaian KPI masing-masing
Direksi telah melampaui target dan
mendapatkan penilaian “baik“ atau “cukup
memuaskan“. Berdasarkan hasil penilaian
tersebut, Dewan Komisaris berpandangan
bahwa Direksi telah melakukan dengan
baik pengelolaan Perseroan pada
tahun 2013.
78
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Ke depan, Dewan Komisaris tetap
meminta agar Direksi senantiasa
mencermati perkembangan
situasi ekonomi, perubahan
lingkungan bisnis, serta
persaingan usaha yang semakin
ketat. Permasalahan pengadaan
lahan menjadi perhatian utama
agar penyelesaian proyek-proyek
jalan tol baru dapat tepat waktu.
Selain itu, Dewan Komisaris selalu
menekankan agar pemenuhan
SPM selalu memperhatikan
tingkat kepuasan pengguna jalan
tol yang dicerminkan dari hasil
survey pelanggan. Hal ini karena
pemenuhan SPM bukan hanya
sebatas pemenuhan persyaratan
kenaikan tarif, namun lebih
pada pemenuhan kepuasan
pengguna jalan tol sebagai wujud
penjabaran dari Visi, Misi, dan Tata
Nilai Perseroan.
PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA YANG DISUSUN DIREKSIPerkembangan yang cukup
dinamis dalam bisnis jalan tol dan
persaingan yang semakin ketat
menuntut adanya penajaman
kebijakan dan strategi serta
perubahan-perubahan target
jangka panjang perusahaan. Hal
tersebut telah dilakukan dengan
melakukan revisi terhadap
RJPP tahun 2010-2014 menjadi
RJPP tahun 2013-2017. Dalam
RJPP 2013-2017, dilakukan
penajaman kebijakan, strategi
dan penyesuaian sasaran jangka
panjang Perseroan dengan
tetap mengedepankan pada
pertumbuhan aset yang dibarengi
dengan pertumbuhan ekuitas dan
pendapatan. Dalam RJPP tersebut, Jasa
Marga ditargetkan untuk mengoperasikan
jalan tol sepanjang 738 km dengan
pendapatan di atas Rp9,9 triliun, sehingga
dapat meningkatkan laba dan memberikan
pelayanan prima bagi para pengguna
jalan tol.
Secara umum juga dapat kami laporkan
bahwa pengawasan terhadap realisasi
pencapaian sasaran-sasaran RKAP tahun
2013 dilakukan secara ketat sesuai dengan
Program Kerja Dewan Komisaris Tahun
2013. Pada Semester I Tahun Buku 2013
dilakukan review dan evaluasi, khususnya
terhadap realisasi Capex dan biaya
operasional Perseroan tahun 2013. Hasil
evaluasi yang berupa masukan-masukan
dan rekomendasi untuk mempertajam
pencapaian target sasaran usaha, dan
meningkatkan efektivitas serta efisiensi
usaha agar Laba Usaha dan Laba Bersih
Perseroan tercapai sesuai target. Masukan
dan rekomendasi atas review RKAP Tahun
2013 juga dipakai sebagai bahan masukan
Direksi dalam menetapkan strategi,
sasaran dan asumsi dalam menyiapkan
usulan RKAP Tahun 2014, sehingga
usulan dapat selesai pada waktunya,
yaitu 60 hari sebelum berakhirnya tahun
anggaran berjalan. Usulan dimaksud
telah dikaji secara mendalam oleh
Dewan Komisaris dengan dibantu oleh
Komite Audit dan Komite Investasi dan
Risiko Usaha. Setelah melalui kajian dan
pembahasan yang mendalam akhirnya,
RKAP Tahun 2014 ditetapkan pada awal
bulan November 2013.
Sebagai upaya untuk mendorong
penyelesaian jalan-jalan tol baru dan
pemenuhan SPM pada ruas-ruas yang
telah beroperasi, Dewan Komisaris secara
rutin melakukan kunjungan ke Cabang
dan Proyek-proyek Jalan Tol Baru. Selain
itu, pembahasan dan evaluasi progres
penyelesaian proyek jalan tol baru telah
ditetapkan sebagai salah satu agenda
dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris-
Direksi yang dilaksanakan 1 (satu) kali
dalam sebulan. Langkah-langkah ini
dimaksudkan untuk meningkatkan
efektifitas pengawasan Dewan Komisaris
dan sekaligus mempercepat realisasi dan
tindak lanjut terhadap saran, masukan dan
rekomendasi Dewan Komisaris terhadap
berbagai permasalahan yang dihadapi
di lapangan. Hal ini dapat terlihat dari
beroperasinya 2 (dua) ruas tol baru pada
tahun 2013, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-
Ngurah Rai-Benoa (Jalan Tol Bali Mandara)
di Bali, serta Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi
1, 2, dan 3 (Kebon Jeruk-Ciledug). Selain
melalui penyelesaian jalan-jalan tol baru,
Dewan Komisaris juga mendorong Direksi
untuk melakukan penambahan jalan tol
melalui melalui program akuisisi ruas-ruas
jalan tol baru, khususnya ruas-ruas tol yang
terhenti kelanjutannya namun mempunyai
tingkat kelayakan finansial memadai
dan berdampak strategis bagi
pengembangan kawasan.
PENILAIAN KINERJA KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS Dalam menjalankan tugas dan fungsinya
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite
Audit serta Komite Investasi dan Risiko
Usaha untuk memberikan masukan
dan pandangan terhadap pengelolaan
Perseroan yang dijalankan Direksi.
Pada tahun 2013, Komite Audit telah
merealisasikan seluruh 9 (sembilan)
program kerja yang telah disusun.
Program-program yang telah dijalankan
tersebut dipandang mampu dalam
membantu tercapainya tugas dan fungsi
Dewan Komisaris dalam hal: meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pelaksanaan RKAP
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 79
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tahun 2013 baik oleh cabang maupun
unit kerja, mempertajam penyusunan
RKAP tahun 2014, meningkatkan
efektivitas sistem pengendalian intern
baik aspek keuangan maupun operasional
seperti pengamanan pengumpulan
tol, pemenuhan SPM, mendorong
dan memastikan kepatuhan Direksi
untuk memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta
pengadaan Kantor Akuntan Publik tepat
pada waktunya.
Sementara itu, Komite Investasi dan
Resiko Usaha (KIRU) telah menyusun 9
(sembilan) program kerja yang dijabarkan
dalam 19 kegiatan yang antara lain
meliputi pemantauan, evaluasi, analisa
dan kajian dengan target output masing-
masing berbentuk laporan. Dewan
Komisaris menilai subtansi laporan,
saran dan masukan yang disampaikan
cukup signifikan dan bermanfaat,
mempertajam efektivitas rencana investasi
pengembangan usaha tol dan non tol,
serta meningkatkan budaya sadar risiko
dan pelaksanaan manajemen risiko usaha,
termasuk mitigasinya.
PenutuPSebagai akhir dari laporan Dewan
Komisaris tahun 2013, dapat kami
laporkan bahwa Dewan Komisaris telah
membantu dan mengarahkan Direksi
dalam mempersiapkan RUPS Tahunan
Tahun Buku 2012 sehingga RUPS
telah diselenggarakan dengan baik
sesuai dengan jadwal dan materi yang
direncanakan. Dalam RUPS tersebut
juga telah disetujui penunjukan Kantor
Akuntan Publik, yang pengadaannya
dilakukan oleh Dewan Komisris, untuk
mengaudit tahun buku 2013. Selain itu,
untuk mendukung penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (GCG) khususnya
di lingkungan Dewan Komisaris, seluruh
rekomendasi dari hasil penilaian konsultan
GCG tahun 2012 telah dipenuhi dan
dilaksanakan oleh Dewan Komisaris,
salah satunya dengan melakukan revisi
Buku Pedoman (Board Manual) Dewan
Komisaris dan Direksi.
Pada kesempatan yang baik ini, ijinkan
kami untuk menyampaikan ucapan
selamat dan terima kasih atas kerja sama
dan keberhasilan Direksi beserta seluruh
jajarannya dalam meningkatkan kinerja
Perseroan tahun buku 2013. Ucapan
terima kasih juga kami sampaikan kepada
seluruh pemangku kepentingan atas
dukungan dan kerja samanya selama
ini. Kami berharap pola kerja sama yang
telah terjalin dengan baik ini dapat terus
dipelihara dan ditingkatkan lagi demi
kepentingan Perseroan pada tahun-
tahun mendatang, dan tentunya terus
memberikan kontribusi positif bagi
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
Akhir kata, bersama Direksi dan seluruh
jajaran PT Jasa Marga (Persero) Tbk., kami
senantiasa berkomitmen membangun
dan menjadikan Jasa Marga sebagai aset
nasional yang berkembang dengan baik di
masa kini dan yang akan datang.
Agoes WidjanarkoKomisaris Utama
Ibnu PurnaKomisaris
Mayjen. (Purn). SamsoedinKomisaris Independen
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron PrimantoKomisaris Independen
Akhmad SyakhrozaKomisaris
Joyo WinotoKomisaris
80
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
• MenjabatsebagaiKomisarisUtamaberdasarkanKeputusanRUPSLuarBiasatanggal 30 Januari 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipilBidangKonstruksidiInstitutTeknologiSepuluh Nopember, Surabaya (1979) dan S2 bidang Infrastructure Planning di University Stuttgart, Jerman Barat (1987).
• SaatinijugamenjabatsebagaiSekretarisJenderalKementerianPekerjaanUmum (2008-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (2007-2012), Direktur Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum (2005-2008), Staf Ahli Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat (2003-2005) dan Direktur Pembiayaan Perumahan, Direktorat Jenderal Permukiman, Departemen Kimpraswil (2001-2003).
• Usiaper31Desember2013adalah59tahun.
• MenjabatsebagaiKomisarisberdasarkanKeputusanRUPSLuarBiasatanggal 30 Januari 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1EkonomidiUniversitasAirlanggaSurabaya,dan meraih gelar S2 Master of Arts dari University of Flinders, Australia.
• SaatinijugamenjabatsebagaiWakilSekretarisKabinet(2011-Sekarang).Sebelumnya selain menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Sekretaris Negara (2010) dan Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Dukungan Kebijakan (2007-2010), juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Kawasan Berikat Nusantara (2007-2012).
• Usiaper31Desember2013adalah59tahun.
• MenjabatsebagaiKomisarisberdasarkanSuratKeputusanMenteriNegaraBUMN No. 33/MBU/2006 Tanggal 14 Maret 2006, masa jabatan Komisaris diperpanjang berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa 17 Maret 2011. Dan dipilih kembali sebagai Komisaris berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1AkuntansidiFakultasEkonomiUniversitasIndonesia (1987), S2 bidang Accounting, Finance and Information System di Cleveland State University, Ohio, USA (1991), S3 bidang Organization Behavior and Management Accounting di Faculty of Business and Public Management Edith Cowan University, Perth, Australia (2002).
• SaatinijugamenjabatsebagaiTenagaAhliKeuanganSKKMigas,AnggotaBadan Supervisi Bank Indonesia (Maret 2010-sekarang), Staf Pengajar Tetap Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia pada Program S1, S2 dan S3 (1986-sekarang) dan Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2004-sekarang). Pernah menjabat sebagai Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas (2011-2013), Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (2009-2011), Kepala Pusat Pengembangan Akuntansi FEUI (2002-Juli 2009), Tenaga Ahli Badan Pemeriksa Keuangan RI (2005-2007) dan Penasehat Ekonomi & Investasi Gubernur Provinsi Lampung (2006). Sebelumnya pernah berkarir di Citibank Jakarta (1989-1990), Bimantara Group (1988-1989) dan Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf (1986-1988).
• Usiaper31Desember2013adalah50tahun.
ProfilDewan komisaris
AGOES WIDJANARKOKomisaris Utama
IBNU PURNAKomisaris
AKHMAD SYAKHROZAKomisaris
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 81
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
• MenjabatsebagaiKomisarissejaktanggal09Januari2008berdasarkan
Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 09 Januari 2008.
• MeraihgelarPhD(BidangEkonomiPolitikSumberDayadanWilayah)dari
Department of Resource Development, Michigan State University, USA (1995).
• PernahmenjabatsebagaiKepalaBadanPertanahanNasionalRepublik
Indonesia (Juli 2005-Juni 2012). Sebelumnya menjabat Direktur Pangan,
Pertanian, dan Pengairan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Republik
Indonesia; Kepala Biro Pangan, Pertanian dan Pengairan Bappenas; dan
Kepala Biro Kerjasama Ekonomi Luar Negeri Bappenas. Saat ini masih aktif
sebagai Direktur Senior Brighten Institute Bogor, dan sebagai Dosen di Institut
Pertanian Bogor.
• Usiaper31Desember2013adalah52tahun.JOYO WINOTOKomisaris
• MenjabatsebagaiKomisarisberdasarkanSuratKeputusanMenteriNegara
BUMN No. 33/MBU/2006 Tanggal 14 Maret 2006, masa jabatan Komisaris
diperpanjang berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa 17 Maret 2011. Dan
diangkat kembali sebagai Komisaris Independen berdasarkan Keputusan RUPS
Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012.
• MeraihgelarsarjanadibidangAdministrasiNegaradanMagisterManajemen
dari Universitas Philipina (UPI).
• KariermiliterpentingsebelumnyapernahmenjabatsebagaiKoordinatorStaf
Ahli KASAD (1996), Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat
(1995), Komandan Pusat Kesenjataan Artileri AD (1993), Komandan Resort Militer
162 Kodam Udayana (1988), Komandan Pusat Pendidikan Artileri AD (1985),
Komandan Resimen dari ARMED 2 KOSTRAD (1983) dan Komandan Distrik
Militer, Komandan Batalion ARMED. Sebelumnya pernah juga menjadi Komisaris
PT Telekomindo Prima Bhakti (2000), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia (1997-1999) serta Widyaiswara Utama Lemhanas (1996).
• Usiaper31Desember2013adalah71tahun.
MAYJEN. (PURN). SAMSOEDIN Komisaris Independen
• DiangkatmenjadiKomisarisberdasarkanSuratKeputusanMenteriNegara
BUMN No. RIS-292/D.VI.MBU/2007 tanggal 12 September 2007. Menjabat
kembali sebagai Komisaris Independen berdasarkan Keputusan RUPS Luar
Biasa tanggal 30 Januari 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1diFakultasHukumUniversitasLampungdan
S2 Magister Hukum Universitas Lampung. Merupakan lulusan Akademi
Kepolisian tahun 1973 dan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1981,
Sekolah Staf & Pimpinan POLRI (Sespimpol) di Lembang Jawa Barat (1985-
1986), Sekolah Staf & Komando Gabungan ABRI (Seskogab) di Bandung, Jawa
Barat (1995-1996).
• PurnawirawanPOLRIdenganjabatanterakhirsebagaiGubernurAkademi
Kepolisian di Semarang dengan pangkat Inspektur Jenderal Polisi. Pernah
juga menjabat sebagai Kapolda Lampung (2002) dan Kapoltabes Medan
(1996).
• Usiaper31Desember2013adalah64tahun.
IRJEN. POLISI (PURN.) MICHAEL DENDRON PRIMANTOKomisaris Independen
82
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
8282
Tahun 2013 Perseroan mengambil langkah strategis untuk melakukan transformasi dalam rangka memperkokoh posisi Perseroan dalam Jangka Panjang
laporan Manajemen
laporan Direksi
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 83
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
PEMEGANG SAHAM YANG TERHORMAT,
Tahun 2013 adalah merupakan tonggak
yang penting dalam perjalanan Jasa
Marga kedepan untuk terus tumbuh dan
berkembang mempertahankan posisi
sebagai pemimpin di Industri Jalan Tol.
Dalam kesempatan ini, perkenankanlah
kami menyampaikan Laporan
Tahunan 2013 yang menggambarkan
pencapaian kinerja Perseroan tahun
2013, serta berbagai upaya Manajemen
dalam melakukan transformasi
untuk meningkatkan daya saing dan
memperkokoh posisi Perseroan di Industri
Jalan Tol di masa-masa mendatang.
Sejak tahun 2004 hingga 2012 Jasa Marga
telah melalui dua peristiwa penting, yaitu
perubahan fungsi dan peran Perseroan
dari regulator menjadi operator serta
menjadi Perusahaan publik pada Tahun
2007. Peristiwa-peristiwa penting tersebut
telah membawa Perseroan menjadi kuat
secara finansial dan tetap berhasil menjadi
pemimpin di Industri Jalan Tol dengan
menguasasi 73% pangsa pasar Jalan Tol
Operasi dan ±80% pangsa pasar volume
lalu lintas transaksi jalan tol di Indonesia.
Melihat Potensi pertumbuhan ekonomi
Indonesia, potensi bisnis Jalan Tol dan
juga pencapaian kinerja Perseroan, pada
tahun 2013 Perseroan mengambil langkah
strategis untuk melakukan transformasi
dalam rangka memperkokoh posisi
Perseroan dalam jangka panjang. Langkah
adityawarmanDirektur Utama
strategis ini ditandai dengan penetapan
Visi dan Misi Perusahaan 2017 dan 2022.
Penetapan Visi dan Misi yang baru
tersebut merupakan bagian dari proses
Transformasi Perseroan untuk menjadi
perusahaan terkemuka dan menjadi
landasan bagi manajemen untuk
melakukan langkah-langkah strategis.
Untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan
pada tahun 2017 dan 2022, pada sisi
Pengembangan Usaha, Perseroan akan
terus menambah panjang Jalan Tol dan
terus meningkatkan kinerja pengoperasian
Jalan Tol, serta melakukan diversifikasi
usaha non tol yang mendukung
Pengembangan dan Pengoperasian Jalan
Tol. Selain itu. untuk mendukung strategi
pencapaian visi dan misi, juga dilakukan
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
84
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
transformasi dibidang organisasi
dan pengelolaan SDM serta
transformasi di bidang Teknologi
Informasi untuk meningkatkan
efisiensi dan produktifitas.
ANALISA KINERJA PERSEROAN
KebIjAKAn StrAtegISPerSeroAnDalam mencapai target Perseroan
pada tahun 2013 Kami melakukan
langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Peningkatan pelayanan tersebut
difokuskan pada modernisasi sistem
pengoperasian dan peningkatan
kapasitas Jalan. Modernisasi dilakukan
dengan terus menambah Gardu Tol
Otomatis (GTO) dan meningkatkan
akses informasi layanan lalu lintas
yang real time.
Dalam rangka meningkatkan
kenyamanan dalam berkendara, pada
tahun 2013, Perseroan menambah
kapasitas jalan pada ruas-ruas yang V/C
Ratio melebihi 0,8 jika dimungkinkan
dilakukan pelebaran dan menambah
gardu transaksi pada gerbang-gerbang
yang padat.
1. Pengembangan Usaha Jalan Tol
Pada Tahun 2013 kami terus berusaha
untuk dapat menambah ruas-ruas
Jalan Tol beroperasi dengan terus
fokus pada pembangunan sembilan
ruas Jalan Tol baru yang dimiliki oleh
Perseroan. Pada saat yang bersamaan
Perseroan juga menjajaki penambahan
hak pengusahaan Jalan Tol baik melalui
tender, akuisisi dan unsolicited pada
ruas-ruas potensial.
2. Pengoperasian Jalan Tol
Pada Tahun 2013 disisi pengoperasian
Jalan Tol terus dilakukan peningkatan
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan
layanan volume lalu lintas yang
terus meningkat.
Perusahaan telah berhasil mengoperasikan dua ruas Jalan Tol, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan JORR W2 Utara Seksi Kebun Jeruk-Ciledug sebagai bentuk komitmen kami untuk terus menambah panjang Jalan Tol beroperasi.
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 85
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
3. Pengembangan Bisnis Non Tol
Pada Tahun 2013 Perseroan terus
meningkatkan Pendapatan dari
bisnis non tol yang terdiri dari
Jasa Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa
Pengoperasian Jalan Tol, Pengelolaan
tempat istirahat dan pelayanan, Sewa
Lahan untuk iklan dan Properti.
PencAPAIAn KInerjA PerSeroAn Target Perseroan untuk menambah
panjang Jalan Tol yang beroperasi pada
Tahun 2013 telah berhasil dicapai dengan
dioperasikannya dua ruas Jalan Tol, yaitu
Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali
Mandara) dan JORR W2 Utara Seksi Kebon
Jeruk-Ciledug sebagai bentuk komitmen
Perseroan untuk terus menambah panjang
Jalan Tol beroperasi dan mempertahankan
posisi Perseroan untuk terus menguasai
mayoritas pangsa pasar Jalan Tol
di Indonesia.
Dari aspek Pengoperasian Jalan Tol,
Pencapaian volume lalu lintas transaksi
pada ruas jalan tol yang dioperasikan
sebesar 1.258,52 juta transaksi yang
lebih tinggi 0,39 % dari target yang
telah ditetapkan dan tumbuh 4,76% jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Untuk meningkatkan pelayanan pada
pemakai jalan diwujudkan dengan
melakukan modernisasi pengoperasian
dengan penambahan gardu tol otomatis
sebanyak 38 gardu tol. Usaha tersebut
berdampak positif terhadap penggunaan
E-toll card, hal ini tercermin dari
penggunaan e-toll card dari sebelumnya
9,37% dari total volume transaksi
meningkat menjadi 11,07% dari total
volume transaksi pada tahun 2013. Selain
itu modernisasi juga dilakukan dalam
rangka memberikan informasi lalu lintas
yang real time kepada pengguna jalan
dengan menambah papan pengumuman
elektronik informasi lalu lintas sebanyak 23
buah dan terus meningkatkan pelayanan
dari Traffic Information Center.
Untuk menjaga potensi pertumbuhan
Jalan Tol yang pesat dan pencapaian
visi Perusahaan tahun 2017, Jasa Marga
juga melakukan transformasi organisasi
Perseroan dalam rangka menjembatani
dan mempersiapkan karyawan Perseroan
menjadi kader-kader pemimpin di masa
yang akan datang melalui pelatihan-
pelatihan yang dapat meningkatkan
kompetensi dan kepemimpinan.
KenDALA yAng DIhADAPI PerSeroAnPada tahun 2013 kendala terbesar yang
dihadapi Perseroan masih pada upaya
pembebasan lahan. Salah satu usaha yang
kami lakukan adalah dengan membentuk
tim percepatan pembebasan lahan secara
internal yang bertugas untuk berkoordinasi
dan membantu kerja Tim Pembebasan
Tanah yang dibentuk oleh Pemerintah
mengingat Proses Pembebasan Lahan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
wewenang Pemerintah. Strategi-strategi
yang telah dilakukan terbukti efektif karena
pada tahun 2013 dari pemegang konsesi
jalan tol yang ada hanya Jasa Marga yang
berhasil menambah panjang Jalan Tol
yang beroperasi.
Dibidang ketenagakerjaan, perubahan
regulasi mengenai Kenaikan UMP dan
kebijakan alih daya turut mempengaruhi
pencapaian kinerja keuangan perusahaan,
menggingat Perusahaan banyak memiliki
tenaga alih daya yang berpenghasilan
setara dengan UMP. Untuk mengatasi
kendala ini kami terus menambah gardu
tol otomatis sebagai salah satu solusi untuk
mengefisienkan biaya Operasional.
Dalam rangka mengurangi kepadatan lalu
lintas dan meningkatkan kenyamanan
dalam berkendara, pada tahun 2013 kami
telah melakukan pelebaran lajur pada seksi
Cibinong-Sentul Selatan Ruas Jagorawi
dan seksi Pasteur-Kopo Ruas Padaleunyi.
Selain itu kami melakukan penambahan
gardu-gardu transaksi untuk mengurangi
kepadatan pada gerbang tol.
Pada Tahun 2013 Pengembangan Bisnis
Non Tol ditopang oleh Jasa Pemeliharaan
Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol,
Sewa lahan untuk Iklan dan Tempat
Istirahat dan Pelayanan. Pencapaian kinerja
Pengembangan Bisnis Non Tol pada
tahun ini cukup membanggakan, dimana
pencapaian Pendapatan Non-Tol sebesar
Rp508,20 miliar tumbuh 254,22% dari
tahun sebelumnya.
Keberhasilan Perseroan melebihi target
pencapaian volume lalu lintas transaksi
mengakibatkan pencapaian Pendapatan
Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi)
pada tahun 2013 sebesar Rp6.334,13
miliar melebihi target 4,91% dan
tumbuh 10,64% jika dibandingkan tahun
sebelumnya. Usaha-usaha kami dalam
mengembangkan Perusahaan dapat
terlihat dari penambahan aset Perseroan
sebesar 14,6% tumbuh dari Rp24.753,55
miliar menjadi Rp28.366,35 miliar. Laba
Bersih pada tahun 2013 tercapai sebesar
Rp1.336,32 miliar lebih rendah 16,59%
dari tahun sebelumnya, hal ini merupakan
konsekuensi atas beroperasinya ruas-ruas
Tol Baru di 2013 dimana beban operasional
sudah maksimal namun pendapatan
tol belum optimal serta penyesuaian
terhadap ketentuan Pemerintah berupa
penggunaan BBM non subsidi dan
kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP)
yang cukup signifikan. Kami Optimis
pada tahun-tahun berikutnya kinerja
keuangan khususnya Laba Bersih semakin
membaik, hal ini tercermin dengan
dapat dipertahankannya rating obligasi
Perseroan id AAstable.
86
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
PROSPEK USAHA PERSEROAN KE DEPAN
Tahun 2014 hingga 2017
merupakan periode yang penting
bagi Perseroan. Pada periode
tersebut seluruh ruas jalan tol
baru yang direncanakan dapat
sepenuhnya beroperasi. Khusus
pada tahun 2014 kami akan
merencanakan pengoperasian
lima ruas tol tambahan, yaitu:
Bogor Ring Road seksi Kedung
Halang-Kedung Badak, Semarang-
Solo seksi Ungaran Bawen,
Gempol-Pandaan, Gempol-
Pasuruan seksi Gempol-Rembang
dan JORR W2 Utara Seksi
Ciledug-Ulujami.
Dengan beroperasinya ruas-ruas baru
tersebut serta upaya efisensi biaya
pengoperasian pada ruas-ruas yang
telah beroperasi, kami optimis kinerja
Perusahaan akan tumbuh signifikan
dimasa yang akan datang.
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN SECARA BERKESINAMBUNGAN
Perseroan berkomitmen memastikan
aktivitas pengelolaan bisnis dilakukan
secara hati-hati dan berdasarkan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance (GCG)
dan terus berupaya menyempurnakan
praktik-praktik GCG yang selama ini
telah diterapkan. Untuk mempekuat
implementasi GCG, Perseroan secara aktif
telah melakukan sosialisasi penerapan
Whistleblowing System, Komitmen
Pakta Integritas serta Program
Pengendalian Gratifikasi.
Upaya untuk selalu meningkatkan praktik-
praktik GCG tercermin dalam kemampuan
Perseroan mempertahankan hasil penilaian
Skor GCG Perseroan, dimana untuk tahun
2013 Perseroan berhasil meraih predikat
Sangat Baik dengan nilai 95,01%.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Program-program Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan (TJSP) diarahkan
untuk menunjang keberlanjutan bisnis
Perseroan, yang meliputi tanggung
Perseroan berkomitmen memastikan aktivitas pengelolaan bisnis dilakukan secara hati-hati dan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan terus berupaya menyempurnakan praktik-praktik GCG yang selama ini telah diterapkan.
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 87
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
AdityawarmanDirektur Utama
HasanudinDirektur Operasi
Abdul Hadi Hs.Direktur Pengembangan Usaha
Reynaldi HermansjahDirektur Keuangan
Muh Najib FauzanDirektur Sumber Daya Manusia & Umum
jawab terhadap lingkungan antara lain
melakukan penghutanan dan penanaman
mangrove pada jalan tol-jalan tol yang
dioperasikan hal ini dilakukan sebagai
bagian dari kontribusi Perseroan terhadap
pengurangan dampak pemanasan global
serta menjaga keseimbangan ekosistem
lingkungan disekitar pengoperasian
jalan tol. Program TJSP terhadap
lingkungan ini juga dilakukan dengan
melibatkan berbagai institusi yang peduli
terhadap lingkungan.
Dibidang sosial kemasyarakatan Perseroan
mengupayakan kondisi yang kondusif
bagi kelangsungan usaha Perseroan
dengan didukung oleh masyarakat melalui
kegiatan-kegiatan bina lingkungan.
Program-program TJSP lainnya yang patut
dikemukakan adalah dukungan terhadap
peningkatan prestasi program olah raga
Nasional. Perseroan mendukung atlet
nasional untuk meraih prestasi diberbagai
event olahraga.
Selain itu sebagai kelanjutan program CSR
yang telah dilakukan sebelumnya yaitu
dalam rangka edukasi tertib berlalu lintas
di sekolah-sekolah, Perseroan membuat
MarkaPenyebrangan(ZonaSelamat
Sekolah) bagi sekolah Dasar.
PENUTUP
Dengan semangat kerja yang tinggi
serta disertai kebersamaan yang erat,
kami optimis Kinerja Perseroan dimasa
yang akan datang terus membaik sesuai
dengan tema kami pada tahun ini “Menuju
Pertumbuhan Berikutnya (Leading Up to the
Next Growth)”
Tak lupa kami menyampaikan terima
kasih kepada seluruh karyawan dan para
pemangku kepentingan lainnya sehingga
Jasa Marga dapat mencapai kinerja
yang baik selama tahun 2013. Semua
pencapaian tersebut merupakan hasil kerja
keras dan dedikasi para karyawan Jasa
Marga yang telah memberikan kontribusi
positif kepada Perseroan.
Direksi juga menyampaikan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada Pemegang Saham atas segala
dukungan yang diberikan, sehingga
pada tahun 2013 Perseroan dapat terus
melaksanakan berbagai pengembangan.
Penghargaan juga kami sampaikan kepada
Pemerintah, masyarakat, pengguna jalan
tol serta para mitra kerja dan pemangku
kepentingan lainnya atas kerja sama dan
dukungan yang telah diberikan kepada
Jasa Marga.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberikan karuniaNya kepada
kita semua.
88
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
• BergabungdenganJasaMargasejaktahun1983.MenjabatsebagaiDirektur
Utama berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 Januari 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipildiUniversitasDiponegorodanS2di
Magister Management Universitas Trisakti.
• SebelumnyapernahmenjabatsebagaiDirekturOperasiJasaMarga(2008-
2012), Komisaris PT Citra Waspphutowa (2006-2008), Komisaris Utama PT Citra
Margatama Surabaya (2002-2009), Direktur Operasi & Pengembangan Usaha PT
CMNP (2002-2007), Direktur Operasi PT CMNP (2000-2002), Komisaris PT CMNP
(1998-2000), Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng (1997-2000), Kepala
Cabang Jagorawi (1993-1997).
• Usiaper31Desember2013adalah58tahun.ADITYAWARMANDirektur Utama
• BergabungdenganJasaMargasejaktahun1988.Menjabatsebagai
Direktur Operasi berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30
Januari 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipildiInstitutTeknologiSepuluh
Nopember, Surabaya dan meraih gelar S2 Master Engineering bidang
Transportasi dari University of New South Wales, Sydney, Australia.
• SaatinijugamenjabatsebagaiKomisarisPTTransMargaJateng.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Pemeliharaan
(2006-2012), Komisaris PT Marga Mandala Sakti (2008-2010), dan
Pemimpin Proyek Pembangunan Jalan Tol Cipularang (2004-2005).
• Usiaper31Desember2013adalah50tahun.HASANUDINDirektur Operasi
• BergabungdenganJasaMargasejaktahun1987.Menjabatsebagai
Direktur Pengembangan Usaha sejak tahun 2006. Menjabat kembali
sebagai Direktur Pengembangan Usaha berdasarkan Keputusan RUPS
Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipildiUniversitasTrisaktidanS2
Magister Manajemen di Universitas Indonesia.
• SaatinijugamenjabatsebagaiKomisarisUtamaPTJasaMargaBali
Tol, Komisaris PT Marga Lingkar Jakarta dan Komisaris PT Jasamarga
Properti. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Jalantol
Lingkarluar Jakarta (2001-2005), Kepala Divisi Pengembangan Investasi
(1994-2001), Komisaris PT Bukaka Marga Utama (1995-2001) dan sebagai
Ketua Tim Penanaman Modal Jalan Tol (1994-2001). Selain itu juga
menjabat sebagai Ketua Bidang Pasar Regional dan Internasional DPP
Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) periode 2007- 2011
berdasarkan SK No. KP.01/DPP-HPJI/XI/07 tanggal 05 November 2007 dan
diangkat kembali menjadi Ketua Hubungan dan Pengembangan Pasar
Internasional DPP HPJI berdasarkan SK No. 01/KPTS/DPP-HPJI/II/2012
tanggal 20 Februari 2012 untuk periode 2011-2015.
• Usiaper31Desember2013adalah56tahun.
ABDUL HADI HS.Direktur Pengembangan
Usaha
ProfilDireksi
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 89
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
• MenjabatsebagaiDirekturKeuangansejak2006.Menjabatkembalisebagai
Direktur Keuangan berdasarkan Keputusan RUPSLB tanggal 30 Januari 2012.
• MeraihgelarSarjanaTeknikElektrodariUniversitasTrisakti.
• SaatinijugamenjabatsebagaiKomisarisPTMargaSaranaJabardanKomisaris
Utama PT Trans Lingkar Kita Jaya. Memiliki pengalaman selama 15 tahun di
bidang investasi dan pasar modal di sektor keuangan. Karirnya dimulai tahun
1991 di Nomura Securities dan setelah itu menjabat pada posisi kunci di
beberapa Perusahaan Multinasional. Sebelum menjabat di Jasa Marga, adalah
Presiden Direktur di PT PNM Investment Management pada tahun 2003 sampai
2006. Saat ini memiliki lisensi manajer investasi dari Bapepam (No. KEP-38/PM-
PI/1993).
• Usiaper31Desember2013adalah46tahun.
• BergabungdenganJasaMargasejaktahun1990.MenjabatsebagaiDirektur
Sumber Daya Manusia dan Umum berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa
tanggal 30 Januari 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipildiInstitutTeknologiBandungdanS2
Magister Teknik Jalan Raya di Institut Teknologi Bandung.
• SaatinijugamenjabatsebagaiKomisarisPTMargaNujyasumoAgung
(2009-sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan
Perusahaan (2006-2012), Ketua Tim IPO Jasa Marga (2007).
• Usiaper31Desember2013adalah53tahun.
REYNALDI HERMANSJAHDirektur Keuangan
MUH NAJIB FAUZANDirektur Sumber Daya Manusia
& Umum
90
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada tahun 2017, Jasa Marga akan mengoperasikan jalan tol sepanjang 738 Km atau meningkat 31,62% dari total panjang jalan tol Perseroan saat ini
90
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
91
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pembahasan dalam Analisa dan
Pembahasan Manajemen ini dibuat
berdasarkan informasi yang diperoleh
dari Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Entitas
Anak untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013
dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar
& Saptoto dan memperoleh pendapat
wajar, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan konsolidasian PT Jasa
Marga (Persero) Tbk. dan Entitas Anaknya
tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja
keuangan dan arus kas konsolidasiannya
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) di Indonesia.
Kegiatan usaha Perseroan Bidang usaha Perseroan sesuai dengan
Anggaran Dasar Perseroan No. 8 tanggal 08
Agustus tahun 2008, yang disempurnakan
dengan Anggaran Dasar Perseroan No.
33 tanggal 05 April 2011 yang tercantum
dalam Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
AHU-20288.AH.01.02 Tahun 2011, Jasa
Marga sebagai perusahaan infrastruktur
penyedia jalan tol mempunyai kegiatan
usaha utama sebagai berikut:
1. Melakukan perencanaan teknis,
pelaksanaan konstruksi, pengoperasian
dan/atau pemeliharaan jalan tol.
2. Mengusahakan lahan di ruang milik
jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang
berbatasan dengan Rumijatol untuk
Panjang jalan tol di Indonesia dioperasikan oleh Jasa Marga
73%
Analisa & Pembahasan
Manajemen
92
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa Marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
tempat istirahat dan pelayanan,
berikut dengan fasilitas-fasilitas
dan usaha lainnya.
Selain kegiatan utama, Perseroan
juga melakukan kegiatan usaha
penunjang, yaitu:
1. Bidang pengembangan
properti di wilayah yang
berdekatan dengan koridor
jalan tol.
2. Bidang pengembangan jasa
untuk usaha-usaha
yang terkait dengan moda-
moda/sarana transportasi,
pendistribusian material
cair/padat/gas, jaringan
sarana informasi, teknologi
dan komunikasi, terkait
dengan koridor jalan tol.
3. Bidang jasa dan perdagangan
untuk layanan konstruksi,
pemeliharaan dan
pengoperasian jalan tol.
Saat ini kegiatan utama Perseroan
ditopang oleh 9 (sembilan)
Cabang, 1(satu) Unit Bisnis dan 10
(sepuluh) Anak Perusahaan Jalan
Tol. Sedangkan kegiatan usaha
penunjang diperkuat dengan
mendirikan 2 (dua) entitas Anak
Perusahaan.
Selama tahun 2013,
perekonomian Indonesia masih
mengalami pertumbuhan. Hal ini
terlihat dari indikator-indikator
ekonomi yaitu Produk Domestik
Bruto (PDB) (atas dasar Harga
Berlaku) yang meningkat sebesar
5,78%. Di lain pihak inflasi
mencapai 8,38% (data BPS), dan
nilai tukar Rupiah terhadap Dolar
Amerika melemah pada kisaran
Rp 9.795 ke Rp 12.171 (data
Bloomberg). Namun demikian,
2 (dua) indikator terakhir
tersebut, tidak terlalu signifikan
berpengaruh bagi bisnis
Perseroan mengingat Perseroan
tidak mempunyai transaksi bisnis
dengan menggunakan mata uang asing,
dan kenaikan tarif jalan tol berdasarkan
inflasi.
Pertumbuhan ekonomi yang masih
tumbuh tersebut tercermin dari
peningkatan penjualan kendaraan
bermotor di Indonesia, khususnya mobil.
Pada tahun 2013, angka penjualan mobil
telah mencapai 1,23 juta kendaraan (data
Gaikindo), naik 10,18% dibandingkan
penjualan tahun 2012 sebesar 1,12 juta
kendaraan. Dengan meningkatnya angka
penjualan mobil tersebut secara tidak
langsung memberikan kontribusi terhadap
peningkatan volume lalu lintas transaksi
pada jalan-jalan tol yang dimiliki Perseroan.
Kebutuhan akan pengembangan jalan
tol masih sangat tinggi. Hingga tahun
2013, pembangunan jalan tol yang telah
beroperasi masih sangat sedikit dari
total kebutuhan pembangunan jalan
tol. Kebutuhan pembangunan jalan tol
merupakan salah satu program strategis
Pemerintah yang masuk dalam MP3EI,
dimana untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi dibutuhkan penguatan
konektivitas nasional yang salah satunya
percepatan pembangunan jalan tol.
Sampai dengan Desember 2013, Jasa
Marga telah memiliki 560 km jalan tol, atau
merupakan 73% dari keseluruhan total
panjang jalan tol di Indonesia. Selain itu,
hingga tahun 2017, Jasa Marga berencana
akan menambah ± 177 km jalan tol baru
sehingga total kepemilikan jalan tol
Perseroan pada tahun 2017 akan menjadi
738 km atau meningkat sebesar 31,62%
dari total panjang jalan tol Perseroan
saat ini. Dengan kondisi-kondisi tersebut
di atas, Jasa Marga memimpin (leading)
dalam industri jalan tol di Indonesia.
tinJauan oPerasiPer segMen usaha
Dasar PeneraPan segMen usaha Jasa MargaDalam menjalankan kegiatan
operasionalnya, pendekatan segmen
usaha Jasa Marga dibagi berdasarkan sifat
usaha Perseroan, dimana sesuai dengan
Anggaran Dasar Perseroan, Segmen Usaha
Perseroan dibagi menjadi:
i. segmen usaha Pengoperasian Jalan tol Sesuai PSAK 5 (Revisi 2009) mengenai
Segmen Operasi, Segmen Usaha
Pengoperasian Jalan Tol Perseroan
dibagi menjadi 2 (dua) kelompok besar.
Kelompok pertama merupakan 6 (enam)
segmen dengan hasil usaha terbesar atau
segmen-segmen dengan hasil usaha
yang digabungkan sebesar 75% dari total
hasil usaha. Sedangkan kelompok kedua
adalah Segmen Lainnya yang bukan
merupakan bagian dari segmen pada
kelompok pertama, atau yang memenuhi
10% dari total hasil usaha.
Berikut adalah pembagian dari Segmen
Usaha Perseroan:
a. Segmen Utama
1. Cabang Jagorawi
2. Cabang Jakarta-Cikampek
3. Cabang Cawang-Tomang-
Cengkareng
4. Cabang Purbaleunyi
5. Pusat (JORR)
6. Cabang Jakarta-Tangerang
b. Segmen Lainnya
1. Cabang Surabaya-Gempol
2. Cabang Semarang
3. Cabang Belmera
4. Cabang Palikanci
5. Unit Bisnis
6. PT Marga Sarana Jabar
7. PT Marga Nujyasumo Agung
8. PT Trans Marga Jateng
9. PT Jasamarga Bali Tol
ii. segmen usaha non tol1. Pendapatan BBM SPBU
2. Sewa Lahan
3. Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak
Lain
4. Pendapatan Iklan
5. Lainnya
Informasi detail terkait informasi segmen
usaha dapat dilihat pada catatan 47
Laporan Keuangan Konsolidasian.
93
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
RuAs-RuAs JAlAn Tol yAng mengAlAmi penyesuAiAn TARif TAhun 2013
Untuk tahun 2013, total volume lalu lintas
transaksi Perseroan mencapai 1,26 miliar
kendaraan, dengan 86,57% merupakan
kendaraan golongan I (sedan, pick up) dan
13,43% merupakan golongan kendaraan
besar (truk dan bus). Kontribusi terbesar
pencapaian volume lalu lintas Perseroan
diperoleh dari pengoperasian Ruas
Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, dimana
kontribusinya mencapai 16,50% dari total
transaksi secara keseluruhan atau sebesar
207,64 juta kendaraan. Dengan pencapaian
volume lalu lintas tersebut, Pendapatan Tol
Perseroan mencapai Rp5,83 triliun rupiah.
Kontribusi Pendapatan Tol terbesar berasal
dari Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek,
dengan kontribusi Pendapatan Tol sebesar
16,76% atau Rp976,57 miliar.
Meningkatnya Pendapatan Tol antara lain
disebabkan oleh adanya penyesuaian
tarif tol pada jalan tol milik Perseroan.
Ketentuan penyesuaian tarif telah
ditetapkan dalam Undang Undang
No. 38 tahun 2004 tentang Jalan Pasal
48 dan Peraturan Pemerintah No. 15
tahun 2005 Pasal 6 ayat (1) dan (2) yang
menyebutkan bahwa operator jalan tol
dapat menyesuaikan tarif setiap dua
tahun sekali berdasarkan laju inflasi.
Sampai saat ini implementasi kenaikan
tarif sesuai dengan jadwal yang diatur
dalam UU tersebut di atas. Pemerintah
telah menunjukkan konsistensinya dalam
memelihara iklim investasi jalan tol yang
kondusif. Penyesuaian tarif ini lebih
didasarkan untuk kepastian pengembalian
atas investasi yang dilakukan oleh investor.
Sesuai dengan Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum No. 394/KPTS/M/2013
tanggal 04 Oktober 2013 dan Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum No. 490/
KPTS/M/2013 tanggal 28 November
2013, penyesuaian tarif tol pada tahun
2013 terjadi pada 11 (sebelas) ruas milik
Perseroan, yaitu sebagai berikut:
No Segmen Ruas Cabang/Anak Perusahaan
Dasar KeputusanPenyesuaian Tarif
1 Jagorawi Jagorawi Jagorawi KepMen No 394/KPTS/M2013
3 Cawang-Tomang-Cengkareng Dalam Kota Jakarta/JIRR Cawang-Tomang-Cengkareng Kepmen No. 490/KPTS/M/2013
4 PurbaleunyiPadaleunyi
Purbaleunyi Kepmen No. 394/KPTS/M/2013Cipularang
5 Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
6 Pusat (JORR)Jakarta Outer Ring Road (JORR)
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Kepmen No. 394/KPTS/M/2013Ulujami-Pondok Aren
7 Segmen Lainnya
Surabaya-Gempol Surabaya-Gempol Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
Semarang Semarang Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
Belmera Belmera Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
Palikanci Palikanci Kepmen No. 394/KPTS/M/2013
Untuk tahun 2013, total volume lalu lintas transaksi Perseroan mencapai 1,26 miliar kendaraan, naik 4,76% dari tahun sebelumnya
94
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Berikut adalah hasil segmen usaha Perseroan untuk tahun 2012 dan 2013.
pencApAiAn Volume lAlu linTAs TRAnsAksi
pencApAiAn Volume lAlu linTAs TRAnsAksidalam juta kendaraan
Jagorawi
Jakarta-Cikampek
Prof Dr. Ir
Sedyatmo
Dalam Kota Jakarta
/JIRR
Padaleunyi
Cipularang
Jakarta-Tangerang
Jakarta Outer R
ing Road/JORR
Ulujami-Pondok Aren
Surabaya-Gempol
Semarang
Belmera
Palikanci
Bogor Outer R
ing Road/BORR
Surabaya-Mojokerto
Semarang-Solo
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa
189,
92 198,
82
194,
8720
1,60
72,1
174
,58
54,9
8
5,34 5,86
107,
88
139,
9314
5,75
44,3
346
,62
75,5
181
,47
45,2
748
,61
21,6
823
,95
19,3
220
,09
11,2
412
,52
8,62 10
,61
4,96 6,
58
3,24
-
112,
81
57,7
6
205,
4020
7,64
dalam juta kendaraan
No Segmen Ruas Cabang/Anak Perusahaan
2012 2013
∆ ∆ %Jumlah Proporsi(%)
Jumlah Proporsi(%)
1 Jagorawi Jagorawi Jagorawi 189,92 15,81 198,82 15,80 8,90 4,69
2 Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek 194,87 16,22 201,60 16,02 6,72 3,45
3 Cawang-Tomang-Cengkareng
Prof Dr. Ir SedyatmoCawang-Tomang-Cengkareng
72,11 6,00 74,58 5,93 2,48 3,44
Dalam Kota Jakarta/JIRR 205,40 17,10 207,64 16,50 2,24 1,09
4 PurbaleunyiPadaleunyi
Purbaleunyi54,98 4,58 57,76 4,59 2,78 5,07
Cipularang 5,34 0,44 5,86 0,47 0,52 9,68
5 Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang 107,88 8,98 112,81 8,96 4,93 4,57
6 Pusat (JORR)
Jakarta Outer Ring Road (JORR) PT Jalantol
Lingkarluar Jakarta
139,93 11,65 145,75 11,58 5,82 4,16
Ulujami-Pondok Aren 44,33 3,69 46,62 3,70 2,29 5,18
7 Segmen Lainnya
Surabaya-Gempol Surabaya-Gempol 75,51 6,29 81,47 6,47 5,96 7,90
Semarang Semarang 45,27 3,77 48,61 3,86 3,33 7,36
Belmera Belmera 21,68 1,81 23,95 1,90 2,27 10,46
Palikanci Palikanci 19,32 1,61 20,09 1,60 0,77 3,99
Bogor Outer Ring Road/BORR
PT Marga Sarana Jabar 11,24 0,94 12,52 1,00 1,29 11,45
Surabaya-Mojokerto PT Marga Nujyasumo Agung 8,62 0,72 10,61 0,84 1,99 23,13
Semarang-Solo PT Trans Marga Jateng
4,96 0,41 6,58 0,52 1,62 32,69
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa
PT JasamargaBali Tol - - 3,24 0,26 3,24 n/a
totaL 1.201,37 100,00 1.258,52 100,00 57,15 4,76
2012
2013
95
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
pencApAiAn Volume lAlu linTAs TRAnsAksi peR golongAndalam juta kendaraan
golongan ii
golongan iii
golongan iV
golongan V
golongan Vi
golongan i 1.040,73 1.089,49
101,84 106,27
34,55
35,85
14,86 15,41
9,39 10,04
1,46
-
2012
2013
96
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
No Segmen Ruas Cabang/Anak Perusahaan
2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Proporsi(%)
Jumlah Proporsi(%)
1 Jagorawi Jagorawi Jagorawi 508,90 9,10 548,25 9,41 40,16 7,90
2 Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek 896,24 16,06 976,57 16,76 80,33 8,96
3 Cawang-Tomang-Cengkareng
Prof Dr. Ir SedyatmoCawang-Tomang-Cengkareng
388,78 6,97 423,16 7,26 34,38 8,84
Dalam Kota Jakarta/JIRR 674,79 12,09 686,80 11,79 12,01 1,78
4 PurbaleunyiPadaleunyi
Purbaleunyi269,47 4,83 276,29 4,74 6,82 2,53
Cipularang 655,38 11,74 741,09 12,72 85,71 13,08
5 Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang 379,58 6,80 408,01 7,00 28,43 7,49
6 Pusat (JORR)
Jakarta Outer Ring Road (JORR)
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
1.100,17 19,71 946,37 16,24 (153,80) (13,98)
Ulujami-Pondok Aren 115,58 2,07 131,85 2,26 16,27 14,08
7 Segmen Lainnya
Surabaya-Gempol Surabaya-Gempol 240,80 4,31 270,47 4,64 29,67 12,32
Semarang Semarang 97,18 1,74 104,77 1,80 7,59 7,81
Belmera Belmera 73,21 1,31 81,57 1,40 8,36 11,41
Palikanci Palikanci 100,54 1,80 107,49 1,84 6,95 6,91
Bogor Outer Ring Road/BORR
PT Marga Sarana Jabar 41,06 0,74 45,55 0,78 4,49 10,93
Surabaya-Mojokerto PT Marga Nujyasumo Agung 13,42 0,24 17,55 0,30 4,14 30,85
Semarang-Solo PT Trans Marga Jateng
27,46 0,49 36,49 0,63 9,03 32,88
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa
PT JasamargaBali Tol - - 23,65 0,41 23,65 n/a
totaL 5.581,75 100,00 5.825,93 100,00 244,18 4,37
pencApAiAn pendApATAn Tol
pencApAiAn pendApATAn Toldalam miliar rupiah
Jagorawi
Jakarta-Cikampek
Prof Dr. Ir
Sedyatmo
Dalam Kota Jakarta
/JIRR
Padaleunyi
Cipularang
Jakarta-Tangerang
Jakarta Aouter R
ing Road/JORR
Ulujami-Pondok Aren
Surabaya-Gempol
Semarang
Belmera
Palikanci
Bogor Outer R
ing Road/BORR
Surabaya-Mojokerto
Semarang-Solo
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa
508,
09 5
48,2
5
896,
24 976,
57
388,
7842
3,16
269,
47
655,
3874
1,09
379,
58
1.10
0,17
946
,37
115,
5813
1,85
240,
8027
0,47
97,1
8 1
04,7
7
73,2
181
,57
100,
5410
7,49
41,0
645
,55
13,4
2 1
7,55
27,4
6 3
6,49
23,
65
-
408
,01
276,
29
674,
7968
6,80
dalam miliar rupiah
2012
2013
97
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
segMen usaha PengoPerasian JaLan toL
segMen utaMa
1. Cabang Jagorawi
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Jagorawi
tercatat sebesar 198,82 juta kendaraan, naik sebesar 4,69%
dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012
sebesar 189,92 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang
Jagorawi terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai
15,80%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp548,25 miliar,
naik sebesar 7,90% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp508,09
miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jagorawi mencapai
9,41% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Jagorawi
mencapai sebesar Rp240,55 miliar atau meningkat sebesar 5,45%
dari tahun lalu.
Analisa Kinerja Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Jagorawi tumbuh 7,90% dari tahun lalu
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 4,69%
dan penyesuaian tarif tol pada Oktober 2013. Peningkatan volume
lalu lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu
lintas dan pertumbuhan jumlah kendaraan akibat perkembangan
wilayah di daerah Sentul dan Bogor. Selain itu juga oleh adanya
bangkitan volume lalu lintas akibat beroperasinya Jalan Tol Cinere-
Jagorawi yang terkoneksi dengan jalan tol Jagorawi.
cabang Jagorawi
Ruas : Jagorawi
Panjang Jalan : 59 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1978
Jumlah Pegawai : 621 orang
Jumlah Gardu : 151
V/C Rasio : 0,53 - 1,43
Sistem Transaksi : Terbuka & Tertutup
Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Bogorproporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
9,41%
90,59%
15,80%
84,20%
Volume lalu lintas Transaksi (juta kendaraan) pendapatan Tol (miliar Rupiah)
198,
822012 2013
4,69% 7,90%18
9,92
548,
25
2012 2013
508,
09
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
98
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi
Cabang Jakarta-Cikampek tercatat sebesar 201,60 juta
kendaraan, naik sebesar 3,45% dibandingkan dengan
Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar
194,87 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang
Jakarta-Cikampek terhadap total Volume Lalu Lintas
Transaksi mencapai 16,02%. Sementara itu, Pendapatan
Tol mencapai Rp976,57 miliar, naik sebesar 8,96%
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp896,24 miliar.
Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jakarta-Cikampek
mencapai 16,76% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Jakarta-Cikampek mencapai sebesar Rp291,66 miliar atau
meningkat sebesar 9,51% dari tahun lalu.
2. Cabang Jakarta-Cikampek
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
cabang Jakarta-cikampek
Ruas : Jakarta-Cikampek
Panjang Jalan : 83 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1988
Jumlah Pegawai : 750 orang
Jumlah Gardu : 159
V/C Rasio : 0,31-1,78
Sistem Transaksi : Terbuka & Tertutup
Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Bekasi, Karawang, Cikampek
16,02%
83,98%
16,76%
83,24%
Volume lalu lintas Transaksi (juta kendaraan) pendapatan Tol (miliar Rupiah)
201,
60
2012 2013
194,
87 3,45% 8,96%
976,
57
2012 2013
896,
24
Analisa Kinerja Cabang Jakarta-Cikampek Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Jakarta-Cikampek tumbuh 8,96%
dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume
lalu lintas transaksi 3,45%. Peningkatan volume lalu lintas
transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu lintas dan
pertumbuhan jumlah kendaraan akibat perkembangan wilayah di
daerah Bekasi dan Karawang. 29
1,66
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
99
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Cabang Cawang-tomang-Cengkareng
Ruas : Prof Dr. Ir. Sedyatmo. Dalam kota Jakarta
Panjang Jalan : 38 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1984 & 1987
Jumlah Pegawai : 793 orang
Jumlah Gardu : 143
V/C Rasio : 0,39-1,43
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Tangerang
Volume lalu lintas Transaksi (juta kendaraan) pendapatan Tol (miliar Rupiah)
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Cawang-
Tomang-Cengkareng tercatat sebesar 282,22 juta kendaraan, naik
sebesar 1,70% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi
tahun 2012 sebesar 277,51 juta kendaraan. Tahun 2013, Kontribusi
Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng terhadap total Volume Lalu
Lintas Transaksi mencapai 22,43%. Sementara itu, Pendapatan
Tol mencapai Rp 1,11 triliun, naik sebesar 4,36% dibandingkan
tahun 2012 sebesar Rp 1,06 triliun. Kontribusi Pendapatan Tol dari
Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng mencapai 19,05% terhadap
total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Cawang-
Tomang-Cengkareng mencapai sebesar Rp771,79 miliar atau
turun sebesar 1,59% dari tahun lalu.
3. Cabang Cawang-tomang-Cengkareng
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
22,43%
77,57%
19,05%
80,95%
282,
22
2012 2013
277,
51
1,70%
2012
1.10
9,96
1.06
3,57
2013
4,36%
Analisa Kinerja Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng
Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng tumbuh
10,62% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu
lintas transaksi 1,70% dan penyesuaian tarif pada jalan tol Dalam
Kota pada Oktober dan November 2013. Peningkatan volume lalu
lintas transaksi disebabkan oleh oleh kebijakan pembatasan waktu
truk masuk tol sehingga memperlancar arus lalu lintas dalam kota,
adanya pemukiman baru di sekitar jalan tol Prof. Dr. Ir Sedyatmo
dan terintegrasinya jalan tol tersebut dengan JORR W1. Selain itu
diberlakukannya PUTTRA (Petugas Jemput Transaksi) dan contra
flow mulai 1 Mei 2012 turut menyumbang pencapaian kenaikan
volume lalu lintas transaksi.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
100
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang
Purbaleunyi tercatat sebesar 63,62 juta kendaraan, naik
sebesar 5,47% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas
Transaksi tahun 2012 sebesar 60,32 juta kendaraan. Tahun
2013, Kontribusi Cabang Purbaleunyi terhadap total
Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 5,05%. Sementara
itu, Pendapatan Tol mencapai Rp1,02 triliun, naik sebesar
10% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp924,85 miliar.
Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Purbaleunyi
mencapai 17,46% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Purbaleunyi mencapai sebesar Rp706,52 miliar atau
meningkat sebesar 5,31% dari tahun lalu.
4. Cabang Purbaleunyi
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
Cabang Purbaleunyi
Ruas : Padaleunyi, Cipularang
Panjang Jalan : 123 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1990 & 2003
Jumlah Pegawai : 538 orang
Jumlah Gardu : 92
V/C Rasio : 0,12 - 0,98
Sistem Transaksi : Tertutup
Lokasi Pengoperasian : Padalarang, Cileunyi, Cikampek, Purwakarta
5,05%
94,95%
17,46%
82,54%
Volume lalu lintas Transaksi (juta kendaraan) pendapatan Tol (miliar Rupiah)
2012 2013
63,6
2
60,3
2 5,47%
1.01
7,38
2012 2013
924,
85
10%
Analisa Kinerja Cabang Purbaleunyi Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Purbaleunyi tumbuh 10% dari tahun lalu
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 5,47%
dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume
lalu lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan aktivitas lalu
lintas dan pertumbuhan jumlah kendaraan dari Jakarta menuju
Bandung dan sekitarnya.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
101
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Pusat (Ruas JORR)
tercatat sebesar 192,37 juta kendaraan, naik sebesar 4,40%
dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012
sebesar 184,26 juta kendaraan. Tahun 2013, Kontribusi Pusat
(JORR) terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai
15,29%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp1,08 triliun,
turun sebesar 11,31% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp1,22
triliun. Kontribusi Pendapatan Tol dari Pusat (JORR) mencapai
18,51% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan Pusat-Jakarta Outer
Ring Road (JORR) mencapai sebesar Rp554,10 miliar atau turun
sebesar 271,04% dari tahun lalu.
5. Pusat - Jakarta outer ring road (Jorr)
Analisa Kinerja Pusat - Jakarta Outer Ring Road (JORR)
Tahun 2013
Pertumbuhan volume lalu lintas transaksi naik 4,40% dari tahun lalu.
Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh adanya
pertumbuhan lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, serta Jalan
Tol Jagorawi yang terintegerasi dengan JORR.
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
Cabang Jalantol Lingkarluar Jakarta
Ruas : JORR, Ulujami- Pondok Aren
Panjang Jalan : 49 km (+Ulujami)
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1991 & 2001
Jumlah Pegawai : 4.080
Jumlah Gardu : 159
V/C Rasio : 0,19 - 1,27
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Bekasi
15,29%
84,71%
18,51%
81,49%
Volume lalu lintas Transaksi (juta kendaraan) pendapatan Tol (miliar Rupiah)
192,
37
2012 2013
184,
26
4,40%
1.07
8,22
2012 2013
1.2
15,7
5
-11,31%
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
102
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang
Jakarta-Tangerang tercatat sebesar 112,81 juta
kendaraan, naik sebesar 4,57% dibandingkan dengan
Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar
107,88 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang
Jakarta-Tangerang terhadap total Volume Lalu Lintas
Transaksi mencapai 8,96%. Sementara itu, Pendapatan
Tol mencapai Rp408,01 miliar, naik sebesar 7,49%
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp379,58 miliar.
Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Jakarta-Tangerang
mencapai 7,00% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Jakarta-Tangerang mencapai sebesar Rp203,08 miliar
atau meningkat sebesar 10,29% dari tahun lalu.
6. Cabang Jakarta-tangerang
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
Cabang Jakarta-tangerang
Ruas : Jakarta-Tangerang
Panjang Jalan : 33 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1984
Jumlah Pegawai : 480 orang
Jumlah Gardu : 78
V/C Rasio : 0,44 - 1,57
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Jakarta, Tangerang
8,96%
91,04%
7,00%
93,00%
Volume lalu lintas Transaksi (juta kendaraan) pendapatan Tol (miliar Rupiah)
112,
81
2012 2013
107,
88
4,57%
408,
01
2012 2013
379,
58 7,49%
Analisa Kinerja Cabang Jakarta-Tangerang Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Jakarta-Tangerang tumbuh 7,49% dari
tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas
transaksi 4,57% dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013.
Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan oleh
pertumbuhan wilayah yang didorong peningkatan pembangunan
properti di kawasan Tangerang. Adanya pembatasan jam
operasi kendaraan besar yang melintasi jalan raya Serpong
mengakibatkan kendaraan besar mengambil jalur alternatif yaitu:
ruas Jalan Tol Dalam Kota, Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, JORR W1, dan
Jakarta-Tangerang.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
103
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Cabang surabaya-gempol
Ruas : Surabaya-Gempol
Panjang Jalan : 49 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1986
Jumlah Pegawai : 519 orang
Jumlah Gardu : 87
V/C Rasio : 0,37 - 0,92
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Surabaya, Gempol
segMen Lainnya
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang Surabaya-
Gempol tercatat sebesar 81,47 juta kendaraan, naik sebesar 7,90%
dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012
sebesar 75,51 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang
Surabaya-Gempol terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi
mencapai 6,47%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp
270,47 miliar, naik sebesar 12,32% dibandingkan tahun 2012
sebesar Rp240,80 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang
Surabaya-Gempol mencapai 4,64% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Surabaya-
Gempol mencapai sebesar Rp100,89 miliar atau meningkat
sebesar 23,32% dari tahun lalu.
1. Cabang surabaya-gempol
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
6,47%
93,53%
Volume lalu lintas Transaksi (juta kendaraan) pendapatan Tol (miliar Rupiah)
4,64%
95,36%
2012 2013
270,
47
240,
80 12,32%
81,4
7
2012 2013
75,5
1 7,90%
Analisa Kinerja Cabang Surabaya-Gempol Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Surabaya-Gempol tumbuh 12,32%
dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu
lintas transaksi 7,90% dan penyesuaian tarif pada Oktober
2013. Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan
perkembangan wilayah disekitar jalan tol Surabaya-Gempol,
dan adanya arteri Porong sejak April 2012 yang berdampak
tumbuhnya lalu lintas ke arah Surabaya dan sebaliknya.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
104
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang
Semarang tercatat sebesar 48,61 juta kendaraan, naik
sebesar 7,36% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas
Transaksi tahun 2012 sebesar 45,27 juta kendaraan.
Tahun 2013, kontribusi Cabang Semarang terhadap total
Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 3,86%. Sementara
itu, Pendapatan Tol mencapai Rp104,77 miliar, naik
sebesar 7,81% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp97,18
miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Semarang
mencapai 1,80% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Semarang mencapai sebesar Rp25,38 miliar atau
meningkat sebesar 12,46% dari tahun lalu.
2. Cabang semarang
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
Cabang semarang
Ruas : Semarang
Panjang Jalan : 25 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1983
Jumlah Pegawai : 212 orang
Jumlah Gardu : 30
V/C Rasio : 0,22 - 0,63
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Semarang3,86%
96,14%
1,80%
98,20%
Volume lalu lintas Transaksi (juta kendaraan) pendapatan Tol (miliar Rupiah)
7,36%
48,6
1
2012 2013
45,
27
7,81%
104,
77
2012 2013
97,
18
Analisa Kinerja Cabang Semarang Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Semarang tumbuh 7,81% dari tahun lalu
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 7,36%
dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume
lalu lintas transaksi disebabkan oleh perkembangan wilayah
disekitar jalan tol Semarang. Selain itu, adanya perbaikan jalan
arteri (jalan Setiabudi dan Pudak Payung) dari bulan Juni sampai
dengan Agustus 2013 yang mengakibatkan kendaraan beralih ke
jalan tol
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
105
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Cabang Belmera Transaksi
tercatat sebesar 23,95 juta kendaraan, naik sebesar 10,46%
dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012
sebesar 21,68 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi Cabang
Belmera terhadap total Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai
1,90%. Sementara itu, Pendapatan Tol mencapai Rp81,57 miliar,
naik sebesar 11,41% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp73,21
miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Belmera mencapai
1,40% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan Cabang Belmera
mencapai sebesar Rp11,08 miliar atau turun sebesar 128,03% dari
tahun lalu.
Cabang Belmera
Ruas : Belmera
Panjang Jalan : 43 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1986
Jumlah Pegawai : 214 orang
Jumlah Gardu : 52
V/C Rasio : 0,15 - 0,41
Sistem Transaksi : Tertutup
Lokasi Pengoperasian : Belawan, Medan, Tanjung Morawa
Volume lalu lintas Transaksi (juta kendaraan) pendapatan Tol (miliar Rupiah)
3. Cabang Belmera
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
1,90%
98,10%
1,40%
98,60%
10,46%
23,
95
2012 2013
21,6
8 11,41%
81,5
7
2012 2013
73,2
1Analisa Kinerja Cabang Belmera Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Belmera tumbuh 11,41% dari tahun lalu
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 10,46%
dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume
lalu lintas transaksi disebabkan oleh adanya Kawasan Industri
Medan (KIM), beroperasinya bandara Kuala Namu sejak Juli 2013
dan tumbuhnya lalu lintas ke arah luar kota Medan menuju daerah
Tebing Tinggi dan sekitarnya.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
106
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Volume lalu lintas Transaksi (juta kendaraan) pendapatan Tol (miliar Rupiah)
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi Cabang
Palikanci tercatat sebesar 20,09 juta kendaraan, naik
sebesar 3,99% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas
Transaksi tahun 2012 sebesar 19,32 juta kendaraan. Tahun
2013, kontribusi Cabang Palikanci terhadap total Volume
Lalu Lintas Transaksi mencapai 1,60%. Sementara itu,
Pendapatan Tol mencapai Rp107,49 miliar, naik sebesar
6,91% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp100,54
miliar. Kontribusi Pendapatan Tol dari Cabang Palikanci
mencapai 1,84% terhadap total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Cabang
Palikanci mencapai sebesar Rp25,76 miliar atau
meningkat sebesar 12,87% dari tahun lalu.
4. Cabang Palikanci
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
Cabang Palikanci
Ruas : Palimanan - Kanci
Panjang Jalan : 26 km
Konsesi s.d tahun : 2044
Tahun beroperasi : 1998
Jumlah Pegawai : 166 orang
Jumlah Gardu : 22
V/C Rasio : 0,30 - 0,36
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Cirebon
1,60%
98,40%
1,84%
98,16%
20,0
9
2012 2013
19,
32 3,99%
107,
49
2012 2013
100,
54 6,91%
Analisa Kinerja Cabang Palikanci Tahun 2013
Pendapatan Tol Cabang Palikanci tumbuh 6,91% dari tahun lalu
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi 3,99%
dan penyesuaian tarif pada Oktober 2013. Peningkatan volume
lalu lintas transaksi disebabkan oleh perkembangan wilayah di
sekitar jalan tol Palikanci.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
107
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pt Marga sarana Jabar
Ruas : Bogor Outer Ring Road
Panjang Jalan : 4 km (seksi I)
Konsesi s.d tahun : 2054
Tahun beroperasi : 2009
Jumlah Pegawai : 116 orang
Jumlah Gardu : 12
V/C Rasio : 0,30-0,58
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Bogor
Volume lalu lintas Transaksi (juta kendaraan) pendapatan Tol (miliar Rupiah)
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas BORR tercatat
sebesar 12,52 juta kendaraan, naik sebesar 11,45% dibandingkan
dengan Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar 11,24
juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi BORR terhadap total
Volume Lalu Lintas Transaksi mencapai 1%. Sementara itu,
Pendapatan Tol mencapai Rp45,55 miliar, naik sebesar 10,93%
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp41,06 miliar. Kontribusi
Pendapatan Tol dari BORR mencapai 0,78% terhadap total
Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Marga Sarana
Jabar mencapai sebesar Rp2,81 miliar atau turun sebesar 64,94%
dari tahun lalu.
5. Pt Marga sarana Jabar
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
1%
99,01%
0,78%
99,22%
11,45%
12,5
2
2012 2013
11,
24 10,93%
45,
55
2012 2013
41,
06Analisa Kinerja PT Marga Sarana Jabar Tahun 2013
Pendapatan Tol ruas BORR tumbuh 10,93% dari tahun lalu
disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu lintas transaksi
11,45%. Peningkatan volume lalu lintas transaksi disebabkan
oleh perekonomian diwilayah Bogor khususnya Sentul mulai
berkembang dan warga mulai mengenal jalur akses lewat
ruas BORR sehingga traffic pada tahun 2013 lebih tinggi dari
tahun 2012.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
108
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas
Surabaya-Mojokerto tercatat sebesar 10,61 juta
kendaraan, naik sebesar 23,13% dibandingkan dengan
Volume Lalu Lintas Transaksi tahun 2012 sebesar
8,62 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi ruas
Surabaya-Mojokerto terhadap total Volume Lalu Lintas
Transaksi mencapai 0,84%. Sementara itu, Pendapatan
Tol mencapai Rp17,55 miliar, naik sebesar 30,85%
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp13,42 miliar.
Kontribusi Pendapatan Tol dari Jalan Tol Surabaya-
Mojokerto Seksi I mencapai 0,30% terhadap total
Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Marga
Nujyasumo Agung mencapai sebesar Rp42,79 miliar atau
turun sebesar 20,96% dari tahun lalu.
6. Pt Marga nujyasumo agung
Volume lalu lintas Transaksi (juta kendaraan) pendapatan Tol (miliar Rupiah)
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
Pt Marga nujyasumo agung
Ruas Surabaya - Mojokerto
Panjang Jalan : 2 km (Seksi 1A)
Konsesi s.d tahun : 2049
Tahun beroperasi : 2011
Jumlah Pegawai : 126 orang
Jumlah Gardu : 21
V/C Rasio : 0,15-0,31
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Waru
0,30%
99,70%
0,84%
99,16%
17,5
5
2012 2013
13,
42
30,85%
10,6
1
2012 2013
8,6
2
23,13%
Analisa Kinerja PT Marga Nujyasumo Agung Tahun 2013
Pendapatan Tol ruas Surabaya-Mojokerto Seksi IA tumbuh 30,85%
dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan volume lalu
lintas transaksi 23,13%. Peningkatan volume lalu lintas transaksi
disebabkan oleh peningkatan kegiatan ekonomi di wilayah Jalan
Tol Seksi 1A Waru-Sepanjang
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
109
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pt trans Marga Jateng
Ruas : Semarang - Solo
Panjang Jalan : 11 km (seksi I)
Konsesi s.d tahun : 2055
Tahun beroperasi : 2011
Jumlah Pegawai : 96 orang
Jumlah Gardu : 22
V/C Rasio : 0,25-0,40
Sistem Transaksi : Tertutup
Lokasi Pengoperasian : Semarang
Volume lalu lintas Transaksi (juta kendaraan) pendapatan Tol (miliar Rupiah)
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas Semarang-
Ungaran tercatat sebesar 6,58 juta kendaraan, naik sebesar
32,69% dibandingkan dengan Volume Lalu Lintas Transaksi
tahun 2012 sebesar 4,96 juta kendaraan. Tahun 2013, kontribusi
ruas Semarang-Ungaran terhadap total Volume Lalu Lintas
Transaksi mencapai 0,52%. Sementara itu, Pendapatan Tol
mencapai Rp36,49 miliar, naik sebesar 32,88% dibandingkan
tahun 2012 sebesar Rp27,46 miliar. Kontribusi Pendapatan Tol
dari Jalan Tol Semarang-Solo Seksi I mencapai 0,63% terhadap
total Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan PT Trans Marga
Jateng mencapai sebesar Rp153,75 miliar atau turun sebesar
21,39% dari tahun lalu.
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
0,63%
99,37%
0,52%
99,48%
32,69%
6,58
2012 2013
4,96
32,88%
36,4
9
2012 2013
27,
46
7. Pt trans Marga Jateng
Analisa Kinerja PT Trans Marga Jateng Tahun 2013
Pendapatan Tol ruas Semarang Solo Seksi Semarang-Ungaran
tumbuh 32,88% dari tahun lalu disebabkan oleh pertumbuhan
volume lalu lintas transaksi 32,69%. Peningkatan volume lalu
lintas transaksi disebabkan oleh peningkatan kegiatan ekonomi di
wilayah Jalan Tol Semarang-Ungaran.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
110
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kinerja tahun 2013Pada tahun 2013, Volume Lalu Lintas Transaksi ruas
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa tercatat sebesar 3,24 juta
kendaraan. Tahun 2013, kontribusi ruas ruas Nusa Dua-
Ngurah Rai-Benoa terhadap total Volume Lalu Lintas
Transaksi mencapai 0,26%. Sementara itu, Pendapatan
Tol mencapai Rp23,65 miliar yang merefleksikan
kontribusi Pendapatan Tol sebesar 0,41% terhadap total
Pendapatan Tol.
Profitabilitas
Tahun 2013 Rugi Sebelum Pajak Penghasilan
PT Jasamarga Bali Tol mencapai sebesar Rp20,08 miliar
atau turun sebesar 202,32% dari tahun lalu.
8. Pt Jasamarga Bali tol
Volume lalu lintas Transaksi (juta kendaraan) pendapatan Tol (miliar Rupiah)
proporsi Volume lalu lintas Transaksi* proporsi pendapatan Tol*
Pt Jasamarga Bali tol
Ruas : Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa
Panjang Jalan : 10 km
Konsesi s.d tahun : 2057
Tahun beroperasi : 2013
Jumlah Pegawai : 33 orang
Jumlah Gardu : 20
V/C Rasio : 0,20-0,40
Sistem Transaksi : Terbuka
Lokasi Pengoperasian : Bali
3,24
2012
-
2013
-
23,6
5
2012 2013
0,41%
99,59%
0,26%
99,74%
Analisa Kinerja PT Jasamarga Bali Tol Tahun 2013
Jumlah Volume lalu-lintas Jalan Tol Bali Mandara pada hari
pertama pengoperasian mencapai 38.558 kendaraan. Hal ini
mendekati perkiraan dan target yang dipasang PT Jasamarga Bali
Tol (JBT) yaitu sebesar 39.000 kendaraan. Dengan pencapaian ini
akan mempengaruhi pendapatan tol sehingga Perseroan optimis
bahwa volume lalu lintas maupun pendapatan akan tercapai
dalam waktu dekat.
*Proporsi Terhadap Total Volume Lalu Lintas Transaksi dan Pendapatan Tol Jasa Marga
111
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
tanya (t) BagaiMana KinerJa PengoPerasian JaLan toL Di tahun 2013?
Jawab (J) Pada tahun 2013, kami melayani volume lalu lintas transaksi sebesar 1,26 juta kendaraan yang meningkat sebesar 4,76% dari tahun lalu. Untuk melayani kebutuhan lalu lintas tersebut dan mengantisipasi kenaikan volume lalu lintas dalam jangka panjang, pada tahun 2013, Perseroan melakukan peningkatan pelayanan dengan terus menambah Gardu Tol Otomatis sebanyak 38 gardu tol sehingga secara total Perseroan memiliki 89 Gardu Tol Otomatis. Kami juga melakukan peningkatan kapasitas jalan melalui pelebaran pada Jalan Tol Padaleunyi ruas Pasteur-Kopo dan Jalan Tol Jagorawi ruas Cibinong-Sentul Selatan. Selain itu, juga dilakukan peningkatan akses layanan informasi melalui penambahan 24 VMS (Variable Message Sign) sehingga total VMS yang dimiliki Perseroan sebanyak 60 VMS.
t: aPa tantangan terBesar yang DihaDaPi PaDa BiDang PengoPerasian JaLan toL?
J: Tantangan terbesar yang dihadapi dalam mengoperasikan jalan tol adalah tingginya kepadatan lalu lintas pada ruas-ruas jalan tol Jakarta dan sekitarnya namun tidak dapat dilakukan peningkatan kapasitas jalan karena kendala ketidaktersediaan lahan untuk melakukan pelebaran jalan.
t: BagaiMana BaPaK Mengatasi tantangan terseBut?
J: Kami melakukan rekayasa lalu lintas untuk meningkatkan kelancaran seperti antara lain pemberlakuan contra flow pada jam jam sibuk.
t: BagaiMana ProsPeK KinerJa oPerasionaL Ke DePan?
J: Volume transaksi lalu lintas diproyeksikan akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi, yang tentunya membutuhkan peningkatan pelayanan lalu lintas. Oleh sebab itu, kami akan terus meningkatkan pelayanan dengan terus menambah gardu-gardu tol operasi dan meningkatkan kapasitas jalan dengan melakukan pelebaran.
Selain itu kami menyakini Pemerintah akan terus konsisten memenuhi ketentuan peraturan akan kepastian penyesuaian tarif tol setiap dua tahun. Hal ini merupakan hal yang positif bagi kepastian pertumbuhan pendapatan tol.
Dari sisi efisiensi biaya pengoperasian, Perseroan akan terus meningkatkan efisiensi secara berkelanjutan melalui upaya-upaya modernisasi pelayanan dan peralatan operasi, yang pada akhirnya diharapkan pengoperasian jalan tol akan sepenuhnya menggunakan teknologi dimana kebutuhan tenaga manusia akan semakin kecil.
WaWanCara Dengan hasanuDinDIREKTUR OPERASI
t
t
t
J
J
J
J
t
melayani Tanpa Henti
layanan Lalu LintasInformasi kondisi lalu lintas secara real time selama 24 jam melalui call center memberikan kemudahan di perjalanan di setiap waktu
layanan TransaksiProses layanan kepada pemakai jalan termasuk kontrol atas pelaksanaan transaksi, proses pengamanan dan pengadministrasian tol serta proses pendukung lainnya
LAYANAN PATROLI
LAYANAN GARDU TRANSAKSI
LAYANANTEMPAT ISTIRAHAT
LAYANAN AMBULAN
LAYANAN DEREK
INFORMASILALU LINTASREAL TIME
24/7
112
Pt Jasa Marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
layanan PemeliharaanKegiatan yang ditujukan untuk memelihara jalan tol agar tetap nyaman untuk dilalui kendaraan
E-TOLL CARD
GARDU TOLOTOMATIS
TRAFFIC INFORMATION
CENTER
PT.Jasamarga
@PTJASAMARGA
www.jasamargalive.comm.jasamargalive.com
TRAFFIC MONITORING
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 113
Pt Jasa Marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
114
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
segMen usaha PengeMBangan usaha non toL
Segmen Usaha Pengembangan
Usaha Non Tol merupakan
segmen usaha yang berasal dari
pemanfaatan aset Perseroan
baik yang tangible maupun
yang intangible. Hasil Segmen
Usaha Pengembangan Usaha
Non Tol pada Laporan Keuangan
Konsolidasian Tahun Buku 2013
disajikan sebagai Pendapatan
Usaha Lainnya, dimana pada
tahun tersebut Pendapatan Usaha
Lainnya mencapai Rp508,20 miliar,
mengalami peningkatan sebesar 254,22%
dibandingkan dengan tahun 2012.
Komponen terbesar dalam Pendapatan
Usaha Lainnya pada tahun 2013 berasal
dari Lainnya sebesar Rp225,94 miliar.
Peningkatan kinerja tahun 2013 pada
Segmen Usaha Pengembangan Usaha
Non Tol merupakan usaha Perseroan
untuk terus memanfaatkan segala
bentuk aset Perseroan baik yang
tangible maupun yang intangible agar
dapat menyokong Pendapatan utama
Perseroan, yaitu Pendapatan Tol. Untuk
saat ini, kontribusi Pendapatan Usaha
Lainnya telah mencapai 4,94% dari total
Pendapatan Usaha Perseroan. Dengan
pembentukan beberapa Anak Perusahaan
yang menjalankan bisnis non tol, Perseroan
akan terus memaksimalkan pemanfaatan
aset-aset untuk memberikan kontribusi
pada Pendapatan Usaha Perseroan. Berikut
adalah ulasan kinerja Segmen Usaha
Pengembangan Usaha Non Tol dalam tabel
dan grafik.
75,2
3
5,78
– 21,9
3 40,5
3
90,0
6
6,72
32,4
1
153,
07
225,
94
Sewa Lahan Jasa PengoperasianJalan Tol Pihak Lain
Pendapatan BBM SPBU Pendapatan Iklan Lainnya
2013
2012
No. Segmen 2012 2013 ∆ Rp ∆% % Terhadap Total JM
1 Pendapatan BBM SPBU - 153,07 153,07 n/a 1,49
2 Sewa Lahan 75,23 90,06 14,83 19,72 0,87
3 Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain 21,93 32,41 10,47 47,74 0,31
4 Pendapatan Iklan 5,78 6,72 0,94 16,32 0,07
5 Lainnya 40,53 225,94 185,41 457,47 2,19
totaL 143,47 508,20 364,73 254,22 4,94
dalam miliar rupiah
115
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Sesuai dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Audited
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013, Segmen Usaha
Pengembangan Usaha Non Tol Perseroan dibagi menjadi:
a. Pendapatan BBM sPBu Pendapatan BBM SPBU merupakan pendapatan yang
dihasilkan dari penerimaan BBM SPBU pada Unit Bisnis Tempat
Istirahat dan Pelayanan Km 88 Jalan Tol Purbaleunyi dan Km
226 Jalan Tol Palikanci. Kontribusi pendapatan BBM SPBU
sebesar 1,49% dari total Pendapatan Usaha
b. sewa Lahan Pada tahun 2013, Pendapatan Sewa Lahan meningkat sebesar
19,72% dari tahun 2012. Pendapatan dari Sewa Lahan pada
tahun ini mencapai Rp90,06 miliar.
Kenaikan kinerja pada tahun 2013 disebabkan oleh
meningkatnya tarif sewa pada Tempat Istirahat (TI) yang di
kelola oleh Perseroan. Selain itu, pembukaan lahan-lahan
baru untuk disewakan kepada pihak luar turut meningkatkan
pencapaian kinerja pada tahun 2013.
0,87%
99,13%
2012 2013
75,2
3
90,0
6
1,49%
98,51%
90,0
6
0,31%
99,69%
2012 2013
32,4
1
21,9
3
0,07%
99,93%
2012 2013
6,72
5,78
b. Jasa Pengoperasian Jalan tol Pihak Lain Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain selama 2013 mencapai
Rp32,41 miliar atau meningkat sebesar 47,74% dibandingkan
tahun 2012 sebesar Rp21,93 miliar.
c. Pendapatan iklan Pendapatan Iklan mengalami kenaikan 16,32% dari
Rp 5,78 miliar di 2012 menjadi Rp 6,72 miliar di 2013.
Hal ini disebabkan karena meningkatnya peminat billboard
di sepanjang jalan tol.
–
153,
07
2012 2013
(miliar Rupiah)
(miliar Rupiah)
(miliar Rupiah)
(miliar Rupiah)
116
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
e. Lainnya• PTSaranaMargaUtama Kinerja PT Sarana Marga Utama, sebagai Anak
Perusahaan Perseroan yang bergerak dalam
bidang pengusahaan jasa konstruksi dan
persewaan kendaraan, mengalami pencapaian
yang sangat baik, dengan mengalami peningkatan
kinerja sebesar 240,80% dibandingkan pencapaian
tahun 2012. Peningkatan kinerja ini dapat dilihat
dari pencapaian Laba Tahun Berjalan Rp9,39
miliar, jauh meningkat dibandingkan tahun 2012
sebesar Rp2,76 miliar. Hal ini disebabkan oleh
adanya peningkatan realisasi kontrak dari bidang
SFO (Scrapping Filling Overlay) dan ada beberapa
kontrak baru dari bidang sipil.
• PTJasamargaProperti Sementara itu, PT Jasamarga Properti, yang
bergerak dalam bidang pembangunan,
perdagangan dan jasa terkait properti, dimana
Perusahaan ini baru berdiri pada awal tahun 2013
dan diharapkan pada tahun 2014 akan mulai
berkontribusi terhadap Pendapatan Perseroan.
2,19%
97,81%
2012 2013
225,
94
40,5
3
(miliar Rupiah)
117
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
anaLisa KinerJa Keuangan KoMPrehensif
Diskusi dan analisis terkait dengan tinjauan keuangan berikut
ini disajikan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian untuk
tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Laporan keuangan konsolidasian telah diaudit oleh Aryanto, Amir,
Jusuf, Mawar Saptoto (RSM AAJ Associates) melalui Laporan Audit
No. R/042.AGA/sat.2/2014 tanggal 12 Februari 2014 dan telah
mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian.
LaPoran Posisi Keuangan KonsoLiDasianPosisi Keuangan Konsolidasian Perseroan di tahun 2013
menunjukkan kinerja yang meningkat. Tahun ini, aset Perseroan
tercatat sebesar Rp28,36 triliun atau bertumbuh 14,60%
dibandingkan tahun 2012. Pertumbuhan ini disebabkan
karena adanya peningkatan aktivitas konstruksi pembangunan
AseT (miliar rupiah)
Total Aset Perseroan adalah Rp28,36 triliun, mengalami kenaikan
sebesar Rp3,61 triliun atau 14,60% dibandingkan dengan tahun
2012. Kenaikan tersebut disebabkan oleh penambahan aset tidak
AseT lAncAR, AseT TidAk lAncAR dAn ToTAl AseT(miliar rupiah)
jalan tol baru, seiring upaya Perseroan untuk terus melakukan
pengembangan usaha. Di sisi lain, kondisi tersebut menyebabkan
liabilitas Perseroan meningkat sebesar 16,93% dibandingkan
tahun sebelumnya karena terdapat penambahan pinjaman untuk
mendukung aktivitas konstruksi jalan tol baru. Sedangkan ekuitas
Perseroan meningkat 11,03% dari tahun lalu sebagai cerminan
bahwa Perseroan tetap berkomitmen menjaga perolehan laba
ditengah upaya ekspansi yang dilakukan.
asetAset perseroan terdiri dari Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar,
perbandingan masing-masing komposisi aset adalah sebagai
berikut :
lancar sebesar 21,66% yaitu Hak Pengusahaan Jalan Tol dari ruas
tol yang baru beroperasi.
Aset Lancar Total Aset
28.3
66,3
5
24.7
53,5
5
Aset Tidak Lancar
24.6
20,0
0
20.2
36,2
6
3.74
6,34
4.5
17,2
9
2012
2013
Uraian2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Kontribusi Jumlah Kontribusi
Aset Lancar 4.517,29 18,25 3.746,34 13,21 (770,95) -17,07
Aset Tidak Lancar 20.236,26 81,75 24.620,00 86,79 4.383,74 21,66
Total Aset 24.753,55 100,00 28.366,35 100,00 3.612,79 14,60
118
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
aset LancarSecara keseluruhan perolehan Aset Lancar Perseroan
turun 17,07%, dari sebesar Rp4,51 triliun di tahun
2012 menjadi sebesar Rp3,74 triliun di tahun 2013.
Penurunan tersebut disebabkan karena adanya
AseT lAncAR (miliar rupiah)
Kas dan setara kas Kas dan Setara Kas perseroan turun 18,32% dari tahun
sebelumnya sebesar Rp4,30 triliun menjadi Rp3,51 triliun
di tahun 2013. Penurunan ini disebabkan karena adanya
penambahan setoran modal ke entitas anak untuk
mempercepat penyelesaian konstruksi jalan tol baru yang
sedang dilakukan oleh Perseroan.
investasi Jangka PendekInvestasi jangka pendek sebesar Rp6,63 miliar, menurun
sebesar 15,26% dari tahun 2012 yang mencapai Rp7,82
miliar. Penurunan ini disebabkan adanya kerugian yang
belum direalisasi (unrealized loss) sebesar Rp1,19 miliar
atas Efek tersedia untuk Dijual berupa Reksadana pada
Obligasi Seri II
penambahan setoran modal ke Entitas Anak dan pelunasan
utang bank.
Komposisi Aset Lancar tahun 2013 dibandingkan dengan tahun
2012 sebagai berikut:
Uraian2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Kontribusi Jumlah Kontribusi
Kas dan Setara Kas 4.302,38 94,95 3.514,06 93,80 (788,32) (18,32)
Investasi Jangka Pendek 7,82 0,17 6,63 0,18 (1,19) (15,26)
Piutang Lain-lain-Lancar 50,27 1,41 177,20 4,73 126,93 252,51
Biaya Dibayar di Muka 155,53 3,43 47,36 1,26 (108,17) (69,55)
Pajak Dibayar di Muka 1,29 0,03 1,10 0,03 (0,19) (14,75)
total aset Lancar 4.517,29 100,00 3.746,34 100,00 (770,95) (17,07)
Piutang Lain-lain - LancarPiutang lain-lain merupakan pendapatan yang akan diterima dari
sewa lahan, sewa tempat istirahat, sewa ruang iklan dan bunga
yang akan diterima dari deposito berjangka. Tahun 2013 Piutang
Lain-lain mencapai Rp177,20 miliar atau meningkat 252,51% hal
ini disebabkan Perusahaan membiayai terlebih dahulu kenaikan
harga tanah dalam rangka pengusahaan Jalan Tol Lingkar
Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara, yang menjadi tanggungan
Pemerintah c.q Kementerian Pekerjaan Umum.
Biaya Dibayar di MukaBiaya Dibayar di Muka menurun 69,55% dari sebelumnya sebesar
Rp155,53 miliar di tahun 2012 menjadi Rp47,36 miliar pada tahun
2013. Hal ini disebabkan penurunan pada Uang Muka Pekerjaan
(work advances) sebesar Rp104,95 miliar.
119
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
aset tidak LancarPada tahun 2013, Aset Tidak Lancar mencapai Rp24,62 triliun
atau mengalami peningkatan sebesar 21,66% dari tahun 2012.
Peningkatan ini, terutama disebabkan karena pertumbuhan Aset
Tak Berwujud berupa Hak Pengusahaan Jalan Tol dengan total
Rp22,30 triliun.
AseT TidAk lAncAR (miliar rupiah)
Uraian2012 2013
∆ Rp ∆ %Jumlah Kontribusi Jumlah Kontribusi
Piutang Lain-lain - Tidak Lancar 13,82 0,07 19,75 0,08 5,93 42,87
Dana Ditetapkan Penggunaannya 165,04 0,82
459,32 1,87 294,27 178,30
Investasi pada Entitas Asosiasi 175,75 0,87 192,10 0,78 16,35 9,30
Aset Keuangan Lainnya 241,61 1,19 241,61 0,98 - -
Aset Tetap - Bersih 422,51 2,09 593,03 2,41 170,52 40,36
Aset Tak Berwujud
Hak Pengusahaan Jalan Tol - Bersih 18.547,71 91,66 22.300,27 90,58 3.752,57 20,23
Lainnya 362,10 1,79 641,12 2,60 279,02 77,06
Goodwill 41,85 0,21 41,85 0,17 - -
Aset Lain-lain 265,88 1,31 130,97 0,53 (134,91) (50,74)
total aset tidak Lancar 20.236,26 100,00 24.620,00 100,00 4.383,74 21,66
Dana Ditetapkan PenggunaannyaAdalah penyisihan dana untuk jaminan pelunasan Obligasi
dan bunga pinjaman bank. Pada tahun 2013, Dana Ditetapkan
Penggunaannya mencapai Rp459,32 miliar atau naik 178,30% dari
tahun lalu. Kenaikan tersebut disebabkan adanya pembentukan
rekening khusus atas pendapatan dari pengoperasian JORR Seksi
S sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 80.1/
KPTS/M/ 2013 tanggal 25 Pebruari 2013 tentang Pengoperasian
Sementara Jalan Tol Lingkarluar Jakarta Seksi Pondok Pinang –
Jagorawi (JORR “S”). Pada tahun 2013 rekening khusus tersebut
adalah sebesar Rp233,01 miliar.
investasi Pada entitas asosiasiSeiring perkembangan Perseroan, pada tahun 2013 Investasi
pada Entitas Asosiasi meningkat menjadi Rp192,10 miliar atau
naik 9,30% dibandingkan tahun 2012. Perseroan melakukan
penambahan penyertaan saham pada entitas asosiasi yaitu
PT. Trans Lingkar Kita Jaya sebesar Rp21,24 miliar dengan
penambahan tersebut kepemilikan Perseroan menjadi 21,24%.
aset tetapPerolehan Aset tetap Perseroan mencapai Rp593,03 miliar di
tahun 2013 atau bertumbuh 40,36% dari sebelumnya Rp422,51
miliar di tahun 2012. Kenaikan tersebut disebabkan karena adanya
penambahan Aset Tetap Pemilikan Langsung berupa Tanah,
Gedung Kantor dan Bangunan Lain, Peralatan Operasi dan Kantor,
serta Kendaraan Bermotor yang totalnya mencapai Rp266,25
miliar, Aset Sewa Guna Usaha sebesar Rp16,98 miliar dan Aset
Tetap Dalam Konstruksi sebesar Rp89,30 miliar.
aset tak Berwujud – hak Pengusahaan Jalan tolAset Tak Berwujud mencapai Rp22,30 triliun, meningkat sebesar
20,23% atau Rp3,75 triliun dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini
disebabkan karena adanya pengakuan Hak Pengusahaan Jalan Tol
untuk jalan tol yang baru beroperasi yaitu Tol Bali Mandara (Nusa
Dua – Ngurah Rai – Benoa) dan JORR W2 Utara Paket 1 – 3 (Kebon
Jeruk – Ciledug).
120
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa Marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
LiaBiLitasLiabilitas Perseroan pada akhir 2013 adalah sebesar
Rp17,49 triliun, naik sebesar Rp2,53 triliun atau 16,93%
dibandingkan tahun 2012. Kenaikan ini disebabkan
oleh adanya penambahan pinjaman untuk mendukung
aktivitas konstruksi jalan tol baru, sehingga Liabilitas Jangka
Panjang meningkat dari Rp8,31 triliun di tahun 2012 menjadi
Rp12,57 triliun pada tahun 2013. Sedangkan Liabilitas Jangka
Pendek turun sebesar 26,00% dari tahun lalu karena adanya
pelunasan utang Obligasi dan utang Bank.
liAbiliTAs (miliar rupiah)
Uraian2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%)
Liabilitas Jangka Pendek 6.648,16 44,42 4.919,88 28,11 (1.728,28) (26,00)
Liabilitas Jangka Panjang 8.317,60 55,58 12.579,48 71,89 4,261,88 51,24
Total Liabilitas 14.965,77 100,00 17.499,37 100,00 2.533,60 16,93
liAbiliTAs JAngkA pendek dAn liAbiliTAs JAngkA pAnJAng(miliar rupiah)
Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas
12.5
79,4
8 17.4
99,3
7
14.9
65,7
7
8.31
7,60
6.64
8,16
4.91
9,88
2012
2013
121
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
liAbiliTAs JAngkA pendek(miliar rupiah)
Uraian2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Kontribusi (%) Jumlah Kontribusi (%)
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha 92,04 1,38 80,67 1,64 (11,37) (12,36)
Utang Kontraktor 1.325,01 19,93 1.153,45 23,44 (171,57) (12,95)
Utang Pajak 281,38 4,23 164,33 3,34 (117,05) (41,60)
Utang Lain-lain 36,38 0,55 66,27 1,35 29,88 82,13
Beban Aktual 437,32 6,58 464,68 9,44 27,36 6,26
Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Utang Bank 1.640,78 24,68 951,06 19,33 (689,72) (42,04)
Utang Obligasi 1.771,62 26,65 700,00 14,23 (1.071,62) (60,49)
Utang Bantuan Pemerintah 5,89 0,09 - - (5,89) (100,00)
Liabilitas Kerjasama Operasi 0,82 0,01 0,82 0,02 (0,00) (0,00)
Liabilitas Pembebasan Tanah 809,43 12,18 1.112,70 22,62 303,27 37,47
Utang Sewa Guna Usaha 18,47 0,28 19,78 0,40 1,30 7,06
Provisi Pelapisan Jalan Tol 229,03 3,44 206,14 4,19 (22,89) (9,99)
total Liabilitas Jangka Pendek 6.648,16 100,00 4.919,88 100,00 (1.728,28) (26,00)
Liabilitas Jangka PendekPada akhir 2013, Perseroan mencatat Liabilitas Jangka Pendek
sebesar Rp4,91 triliun. Posisi tersebut lebih rendah 26,00% atau
lebih rendah Rp1,72 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai
Rp6,64 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan karena adanya
pelunasan Obligasi Seri P, Seri JORR I dan Seri I JM-10 (Zero
Coupon) serta pelunasan Utang Bank yang telah jatuh tempo
pada tahun 2013. Total pelunasan Obligasi-obligasi tersebut
adalah sebesar Rp1,77 triliun, sedangkan pelunasan Utang Bank
sebesar Rp786,12 miliar.
Dari tabel diatas, Komposisi terbesar dari Liabilitas Jangka
Pendek adalah Utang Kontraktor yaitu sebesar 23,44% dari total
Liabilitas Jangka Pendek yang dimiliki Perseroan. Utang kontraktor
merupakan utang kepada kontraktor, konsultan dan rekanan
sehubungan dengan adanya pembangunan jalan, pelapisan
ulang, pengadaan fasilitas tol dan bangunan lain.
Sedangkan komposisi Liabilitas Pembebasan Tanah mencapai
22,62% dari total keseluruhan Liabilitas Jangka Pendek Perseroan.
Liabilitas ini merupakan Dana talangan pembelian tanah untuk
pembangunan ruas Jalan yang menggunakan dana talangan
Badan Layanan Umum Badan Pengatur Jalan Tol.
Liabilitas Jangka PanjangPada akhir 2013, Liabilitas Jangka panjang mengalami kenaikan
51,24% dari sebelumnya Rp8,31 triliun di tahun 2012 menjadi
Rp12,57 triliun di tahun 2013. Kenaikan ini terutama disebabkan
karena peningkatan pinjaman kepada pihak ketiga guna
mendukung kegiatan konstruksi jalan tol baru yang sedang
dilaksanakan Perseroan melalui entitas anak.
Komposisi dari Liabilitas Jangka panjang terdiri dari Pendapatan
Diterima Dimuka 0,56%, Liabilitas Pajak Tangguhan 4,15%,
Liabilitas Jangka Panjang-Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh
Tempo Dalam Satu Tahun 89,23%, Liabilitas Jangka Panjang
Lainnya 3,46%, dan Liabilitas Imbalan Kerja 2,59%.
122
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pendapatan Diterima Dimuka
mengalami peningkatan sebesar
24,35% dibandingkan tahun
sebelumnya, yang disebabkan
karena adanya kenaikan
pendapatan sewa iklan, lahan,
tempat istirahat dan pendapatan
lain yang diterima di ruang milik
jalan tol.
Pada tahun 2013 Utang Bank
mencapai Rp5,32 triliun,
meningkat sebesar 74,65%
atau Rp2,27 triliun dari tahun
sebelumnya sebesar Rp3,04
triliun. Peningkatan tersebut
Uraian2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Kontribusi (%)
Jumlah Kontribusi (%)
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Pendapatan Diterima di Muka57,12 0,69 71,03 0,56 13,91 24,35
Liabilitas Pajak Tangguhan 466,57 5,61 522,67 4,15 56,10 12,02
Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
Utang Bank 3.046,24 36,62 5.320,20 42,29 2.273,96 74,65
Utang Obligasi 3.749,45 45,08 5.144,38 40,89 1.394,93 37,20
Utang Bantuan Pemerintah - - - - - -
Liabilitas Kerjasama Operasi
21,39 0,26 21,39 0,17 0,00 0,00
Liabilitas Pembebasan Tanah
374,10 4,50 566,17 4,50 192,07 51,34
Utang Sewa Guna Usaha 27,36 0,33 47,13 0,37 19,77 72,26
Provisi Pelapisan Jalan Tol 95,77 1,15 124,95 0,99 29,18 30,47
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya 202,45 2,43 435,47 3,46 233,01 115,09
Liabilitas Imbalan Kerja 277,16 3,33 326,11 2,59 48,95 17,66
total Liabilitas Jangka Panjang 8.317,60 100,00 12.579,48 100,00 4.261,88 51,24
liAbiliTAs JAngkA pAnJAng (miliar rupiah)
disebabkan adanya kenaikan Utang Bank
pada Entitas Anak sejalan dengan aktivitas
konstruksi jalan tol baru.
Sedangkan Utang Obligasi sebesar Rp5,14
triliun mengalami peningkatan sebesar
37,20% atau Rp1,39 triliun dari sebelumnya
sebesar Rp3,74 triliun Kenaikan tersebut
disebabkan karena adanya penerbitan
Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga
Tahap I Tahun 2013 sebesar Rp2,1 triliun
yang digunakan untuk refinancing,
pengembangan usaha, dan peningkatan
kapasitas jalan.
ekuitasPerseroan mencatat Jumlah ekuitas tahun
2013 sebesar Rp10,86 triliun. Kondisi
tersebut meningkat 11,03% atau sebesar
Rp1,07 triliun dibandingkan tahun 2012
yang mencapai Rp9,78 triliun. Peningkatan
ini disebabkan karena kemampuan
Perseroan untuk mencetak laba
komprehensif tahun berjalan sebesar
Rp1,23 triliun yang diimbangi dengan
dividen tunai sebesar Rp640,83 miliar.
Komposisi Ekuitas terdiri dari Modal Saham
31,29%, Tambahan Modal Disetor 22,58%,
Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi
Efek Tersedia Untuk Dijual 0,02%, Saldo
Laba 31,74% dan Kepentingan Non
Pengendali 14,37%.
123
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
LaPoran LaBa rugi KoMPrehensif KonsoLiDasian
kineRJA keuAngAn 2012 dAn 2013(miliar rupiah)
Uraian 2012 2013 ∆ Rp ∆%
Pendapatan Usaha 9.070,22 10.294,67 1.224,45 13,50
Beban Usaha 6.094,98 7.631,49 1.536,51 25,21
Laba Usaha 2.975,24 2.663,18 (312,06) (10,49)
Laba Komprehensif Tahun Berjalan 1.536,35 1.236,63 (299,72) (19,51)
Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk
1.602,62 1.335,12 (267,50) (16,69)
Kepentingan Non Pengendali (66,28) (98,50) (32,22) 48,61
EBITDA 3.876,79 3.685,22 (163,14) (4,21)
Laba Bersih per Saham 235,91 196,52 (39,39) (16,70)
Uraian
2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Kontribusi (%)
Jumlah Kontribusi (%)
Modal Saham 3.400,00 34,74 3.400,00 31,29 - -
Tambahan Modal Disetor 2.453,89 25,07 2.453,89 22,58 - -
Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi Efek Tersedia untuk Dijual
3,29 0,03 2,10 0,02 (1,19) (36,26)
Saldo Laba 2.753,97 28,14 3.449,45 31,74 695,48 25,25
Ditentukan Penggunaannya
Cadangan Wajib 100,00 1,02 125,00 1,15 25,00 25,00
Cadangan Umum 1.940,20 19,82 2.876,46 26,47 936,25 48,26
Belum Ditentukan Penggunaannya
713,76 7,29 447,99 4,12 (265,77) (37,24)
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
8.611,15 87,98 9.305,43 85,63 694,29 8,06
Kepentingan Non Pengendali
1.176,64 12,02 1.561,55 14,37 384,91 32,71
total ekuitas 9.787,79 100,00 10.866,98 100,00 1.079,19 11,03
ekuiTAs (miliar rupiah)
Pada tahun 2013 Perseroan mencatat perolehan Laba
Komprehensif Tahun Berjalan sebesar Rp1,23 triliun, turun 19,51%
atau Rp299,72 miliar dibandingkan tahun 2012. Penurunan ini
disebabkan oleh meningkatnya Beban Usaha dari ruas tol yang
baru beroperasi dan aktivitas konstruksi jalan tol baru. Sedangkan
Pendapatan Tol dari ruas-ruas baru tersebut belum memberikan
kontribusi yang optimal.
Selain itu, penurunan Laba Komprehensif Tahun Berjalan juga
disebabkan oleh meningkatnya biaya-biaya akibat penyesuaian
terhadap ketentuan Pemerintah untuk menggunakan BBM Non
Subsidi dan pemenuhan ketentuan Upah Minimum Regional.
124
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa Marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
Pendapatan usahaSelama tahun 2013, Pendapatan Usaha Perseroan
mencapai Rp10,29 triliun atau meningkat 13,50% dari
Pendapatan Usaha tahun 2012 sebesar Rp9,07 triliun.
Peningkatan ini berasal dari ketiga segmen Pendapatan
yaitu Pendapatan Tol sebesar Rp5,82 triliun atau naik 4,37%,
Pendapatan Konstruksi sebesar Rp3,96 triliun atau naik 18,40%
dan Pendapatan Usaha Lainnya sebesar Rp508,20 miliar atau
meningkat 254,22%.
2012 2013
3.87
6,79
1.60
2,62
2.97
5,24
Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba Usaha
7.6
31,4
9
2.6
63,1
8 1.3
35,1
2
14.9
65,7
7 3
.685
,22
196
,52
6.09
4,98
10.
294,
67
9.07
0,22
Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
EBITDA Laba Bersihper Saham
235,
91
pendApATAn usAhA (miliar rupiah)
Uraian2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Kontribusi (%)
Jumlah Kontribusi (%)
Pendapatan Tol 5.581,75 61,54 5.825,93 56,59 244,18 4,37
Pendapatan Konstruksi 3.345,00 36,88 3.960,54 38,47 615,54 18,40
Pendapatan Usaha Lainnya 143,47 1,58 508,20 4,94 364,73 254,22
total Pendapatan usaha 9.070,22 100,00 10.294,67 100,00 1.224,45 13,50
Pendapatan Tol Pendapatan Konstruksi PendapatanUsaha Lainnya
Total Pendapatan Usaha
3.9
60,5
4
10.
294,
67
9.07
0,22
508
,20
3.34
5,00
5.8
25,9
3
5.58
1,75
2012
2013
143,
47
125
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pendapatan tolPada tahun 2013 Pendapatan tol mencapai Rp 5,82 triliun atau
meningkat 4,37% dari tahun 2012 yang mencapai Rp 5,58 triliun.
Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan volume transaksi
lalu lintas sebesar 1.258,52 juta kendaraan atau meningkat 4,76%
dari tahun 2012, karena penambahan kapasitas pada beberapa
ruas jalan tol dan kenaikan tarif tol di sebelas (11) ruas jalan tol
milik Perseroan pada triwulan IV tahun 2013.
Berikut adalah pendapatan tol dari ruas jalan tol yang dikelola
melalui Cabang dan Entitas Anak.
pendApATAn Tol(miliar rupiah)
Dari tabel diatas, terlihat pertumbuhan diseluruh ruas tol
Perseroan. Kontribusi terbesar pendapatan tol berasal dari ruas
jalan tol Jakarta-Cikampek yang mencapai Rp976,57 miliar
atau 16,76% dari total Pendapatan Tol secara keseluruhan,
sedangkan ruas-ruas yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya
masih penyumbang terbesar pendapatan yang diperoleh
Perusahaan. Tahun 2013 total pendapatan tol yang berasal
dari ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta mencapai Rp686,80
miliar dengan kontribusi sebesar 11,79% dari total keseluruhan
pendapatan tol pada tahun tersebut.
Uraian2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Proporsi (%)
Jumlah Proporsi (%)
Kantor Cabang Jakarta - Cikampek 896,24 16,06 976,57 16,76 80,33 8,96 Cikampek - Padalarang 655,38 11,74 741,09 12,72 85,71 13,08 JORR Seksi non S 665,48 11,92 710,63 12,20 45,15 6,78 Cawang - Tomang - Pluit 674,79 12,09 686,80 11,79 12,01 1,78 Jakarta - Bogor - Jagorawi 508,09 9,10 548,25 9,41 40,16 7,90 Prof. Dr. Ir. Sedyatmo 388,78 6,97 423,16 7,26 34,38 8,84 Jakarta - Tangerang 379,58 6,80 408,01 7,00 28,43 7,49 Padalarang - Cileunyi 269,47 4,83 276,29 4,74 6,82 2,53 Surabaya - Gempol 240,80 4,31 270,47 4,64 29,67 12,32 JORR S 434,69 7,79 235,74 4,05 (198,95) (45,77)Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami 115,58 2,07 131,85 2,26 16,27 14,08 Palimanan - Kanci 100,54 1,80 107,49 1,84 6,95 6,91 Semarang Seksi A,B,C 97,18 1,74 104,77 1,80 7,59 7,81 Belawan - Medan - Tanjung Morawa 73,21 1,31 81,57 1,40 8,36 11,41
Sub Total 5.499,82 98,53 5.702,69 97,88 202,87 3,69 Entitas Anak
Bogor Outer Ring Road 41,06 0,74 45,55 0,78 4,49 10,93 Semarang - Solo 27,46 0,49 36,49 0,63 9,03 32,88 Surabaya - Mojokerto 13,42 0,24 17,55 0,30 4,14 30,85 Nusa Dua-Benoa - - 23,65 0,41 23,65 -
Sub Total 81,94 1,47 123,24 2,12 41,31 50,41
total 5.581,75 100,00 5.825,93 100,00 244,18 4,37
126
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pendapatan KonstruksiPendapatan Konstruksi merupakan jasa kompensasi yang
diakui oleh Perseroan dan Grup dalam pembangunan
jalan tol baru dan peningkatan kapasitas jalan tol.
Pendapatan konstruksi diakui sesuai dengan kontrak
biaya-plus.
Tahun 2013, Pendapatan Konstruksi meningkat 18,40% menjadi
Rp3,96 triliun dengan jumlah Beban Konstruksi Rp3,91 triliun
dan Marjin Konstruksi Rp46,09 miliar atau naik 35,36% dari tahun
sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa aktivitas
konstruksi jalan tol baru seperti jalan tol Bogor Ring Road, Jalan
Tol Semarang-Solo, Jalan Tol Gempol-Pandaaan, Jalan Tol Gempol
Pasuruan dan Jalan Tol JORR W2 Utara.
pendApATAn konsTRuksi(miliar rupiah)
pendApATAn konsTRuksi dAn bebAn konsTRuksi (miliar rupiah)
Pendapatan Konstruksi Beban Konstruksi Marjin Konstruksi
(3.3
10,9
5)
34,0
5
46,
09
(3.9
14,4
5)
3.34
5,00
3.9
60,5
4
2012
2013
Uraian2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Kontribusi Jumlah Kontribusi
Pendapatan Konstruksi 3.345,00 100,00 3.960,54 100,00 615,54 18,40
Beban Konstruksi (3.310,95) (98,98) (3.914,45) (98,84) (603,50) 18,23
Marjin Konstruksi 34,05 1,02 46,09 1,16 12,04 35,36
127
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pendapatan usaha LainnyaPendapatan Usaha Lainnya merupakan pendapatan yang
berasal dari pemanfaatan aset Perseroan baik yang tangible
maupun yang intangible. Pada 2013, Pendapatan Usaha Lainnya
mencapai Rp508,20 miliar, meningkat signifikan sebesar 254,22%
dibandingkan tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan
adanya penerimaan pendapatan sebesar Rp153,07 miliar dari BBM
SPBU pada unit bisnis Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) KM 88
purbaleunyi dan KM 226 Palikanci serta peningkatan Pendapatan
Lainnya dari Rp40,53 miliar di tahun 2012 menjadi Rp225,94 miliar
di tahun 2013 karena kenaikan penerimaan pendapatan usaha
Entitas Anak yaitu PT Sarana Marga Utama (SMU).
pendApATAn usAhA lAinnyA (miliar rupiah)
Uraian2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Kontribusi
(%) Jumlah Kontribusi (%)
Pendapatan BBM SPBU - - 153,07 30,12 153,07 -
Sewa Lahan 75,23 52,44 90,06 17,72 14,83 19,72
Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain 21,93 15,29 32,41 6,38 10,47 47,74
Pendapatan Iklan 5,78 4,03 6,72 1,32 0,94 16,32
Lainnya 40,53 28,25 225,94 44,46 185,41 457,47
total 143,47 100,00 508,20 100,00 364,73 254,22
Pendapatan BBM SPBU
153,
07
3,21
0.94
Lainnya
225
,94
3,87
6.79
40,5
3
Sewa Lahan
90,
06
75,2
3
Jasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain
21,9
3
-
32,
41
2012
2013
Pendapatan Iklan
5,78 6,7
2
128
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Beban usahaTahun 2013, Beban Usaha Perseroan meningkat 25,21%,
dari Rp6,09 triliun di tahun 2012, menjadi Rp7,63 triliun
di tahun 2013. Kontribusi terbesar beban usaha berasal
dari Beban Konstruksi yang meningkat 18,23% dari Rp3,31
triliun tahun 2012 menjadi Rp3,91 triliun di tahun 2013 karena
bertambahnya aktivitas konstruksi jalan tol baru.
Uraian2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Kontribusi (%)
Jumlah Kontribusi (%)
Beban Pengumpulan Tol 705,62 11,58 872,70 11,44 167,08 23,68
Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol 276,51 4,54 481,74 6,31 205,23 74,22
Beban Pemeliharaan Jalan Tol 882,25 14,47 1,143,31 14,98 261,06 29,59
Beban Kerjasama Operasi 285,23 4,68 308,00 4,04 22,78 7,99
Beban Konstruksi 3.310,95 54,32 3,914,45 51,29 603,51 18,23
Beban Umum dan Administrasi 974,92 16,00 1.087,82 14,25 112,90 11,58
Penghasilan Lain-lain (400,17) (6,57) (254,73) (3,34) 145,44 (36,35)
Beban Lain-lain 59,69 0,98 78,20 1,02 18,50 30,99
total Beban usaha 6.094,98 100,00 7.631,49 100,00 1.536,51 25,21
bebAn usAhA(miliar rupiah)
Beban Pengumpulan Tol naik 23,68% dari tahun
sebelumnya karena regulasi pemerintah untuk
menggunakan BBM Non Subsidi pada kendaraan
operasional Perseroan serta peningkatan beban SDM
karena beroperasinya dua ruas tol baru yaitu Jalan Tol Bali
Mandara dan JORR W2 Utara Kebun Jeruk-Ciledug yang
turut berdampak pada meningkatnya beban penyusutan.
Selain itu peningkatan beban penyusutan juga
disebabkan adanya peningkatan kapasitas layanan jalan
tol melalui penambahan gardu transaksi dan pelebaran
jalan tol.
Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol meningkat
74,22% atau naik 205,23 miliar dari tahun 2012
karena peningkatan pelayanan terhadap pemakai jalan yang
menggunakan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP).
Beban Pemeliharaan Jalan Tol naik 29,59%, yang disebabkan
karena adanya perbaikan dan pemeliharaan aset tetap dan provisi
overlay sebagai dampak dari peningkatan kapasitas jalan pada
beberapa ruas tol dan peningkatan volume lalin sehingga potensi
kerusakan jalan menjadi lebih besar.
Beban Umum dan Administrasi naik 11,58% karena adanya
kenaikan beban Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 21,09%,
Bahan Bakar, Listrik dan Air sebesar 10,04% serta kenaikan biaya
administrasi kantor sebesar 15,83% dari tahun sebelumnya.
705,
62
872
,70
882,
25 1.1
43,3
1
276,
51
285,
23
308
,00
(254
,73)
59,6
9
78,
20
481
,74
BebanPengumpulan
Tol
BebanPelayananPemakaiJalan Tol
BebanPemeliharaan
Jalan Tol
BebanKerjasama
Operasi
BebanKonstruksi
Beban Umumdan Administrasi
PenghasilanLain-lain
Beban Lain-lain
3.31
0,95 3
.914
,45
974,
92
1.0
87,8
2
(400
,17)
129
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Uraian2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Kontribusi (%)
Jumlah Kontribusi (%)
Pendapatan Usaha 9.070,22 100,00 10.294,67 100,00 1.224,45 13,50
Beban Usaha 6.094,98 67,20 7.631,49 74,13 1.536,51 25,21
Laba Usaha 2.975,24 32,80 2.663,18 25,87 (312,06) (10,49)
lAbA usAhA (miliar rupiah)
Laba Usaha Perusahaan di tahun 2013 mencapai Rp 2,66 triliun.
Pencapaian tersebut lebih rendah dari tahun 2012 yang mencapai
Rp 2,97 Triliun yang disebabkan adanya peningkatan Beban Usaha
dan pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru, dimana beban pada
ruas–ruas baru tersebut telah diperhitungkan secara maksimal
namun penerimaan Pendapatan Tol belum optimal karena volume
lalu lintas transaksi masih rendah.
Penghasilan (Beban) Lain-LainPenghasilan (Beban) Lain-Lain Perseroan pada tahun 2013
mencapai Rp176,53 miliar atau menurun sebesar 48,15%
dibandingkan dengan tahun 2012. Terdiri dari Penghasilan Lain-
lain sebesar Rp254,73 miliar, turun 36,35% dari tahun 2012 dan
Beban Lain-lain sebesar Rp78,20 miliar, meningkat 30,99% dari
tahun 2012. Penurunan ini disebabkan karena adanya pencairan
surat berharga seperti deposito yang digunakan untuk tambahan
setoran modal Perseroan ke entitas anak.
Uraian 2012 2013 ∆ Rp ∆%
Penghasilan Lain-lain 400,17 254,73 (145,44) (36,35)
Beban Lain-lain (59,69) (78,20) (18,50) 30,99
Total Penghasilan (Beban) Lain-lain 340,48 176,53 (163,94) (48,15)
Uraian 2012 2013 ∆ Rp ∆%
Laba Usaha 2.975,24 2.663,18 (312,06) (10,49)
Biaya Keuangan (916,15) (944,22) (28,07) 3,06
Bagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi (3,83) (4,30) (0,47) 12,25
Laba sebelum Pajak 2.055,26 1.714,66 (340,60) (16,57)
penghAsilAn (bebAn) lAin-lAin(miliar rupiah)
Laba sebelum PajakPada tahun 2013, Laba Sebelum Pajak Perseroan mencapai
Rp1,71 triliun, turun sebesar Rp340,60 miliar atau 16,57%
dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,05 triliun.
Penurunan ini disebabkan karena meningkatnya Biaya Keuangan
yaitu Bunga Pinjaman sebesar 3,06% atau Rp28,07 miliar dari
tahun sebelumnya.
lAbA sebelum pAJAk (miliar rupiah)
130
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Beban PajakBeban Pajak Perseroan di tahun 2013 turun sebesar 8,20%
dari Rp519,45 miliar di tahun 2012 menjadi Rp476,83 di
tahun 2013. Penurunan Beban Pajak Penghasilan dipengaruhi oleh
penurunan Laba sebelum Pajak.
Uraian2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Kontribusi (%)
Jumlah Kontribusi (%)
Pajak Kini 470,64 100,00 421,42 100,00 (49,22) (10,46)
Pajak Tangguhan 48,81 10,37 55,42 13,15 6,61 13,53
total Beban Pajak Penghasilan 519,45 110,37 476,83 113,15 (42,62) (8,20)
bebAn pAJAk(miliar rupiah)
Laba tahun BerjalanLaba Tahun Berjalan Perseroan mencapai Rp1,23 triliun,
apabila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012,
Laba Tahun Berjalan mengalami penurunan sebesar
19,40% yang disebabkan bertambahnya beban usaha
Perseroan karena meningkatnya aktivitas konstruksi,
beroperasinya dua ruas tol baru, pemenuhan regulasi
kebijakan kenaikan Upah Minimum Provinsi dan
penggunaan BBM Non Subsidi.
Laba Tahun Berjalan diatribusikan antara lain kepada Pemilik
Entitas Induk dan kepada Kepentingan Non Pengendali. Laba
Tahun Berjalan yang diatribusikan kepada Entitas Induk mencapai
Rp1,33 triliun menurun sebesar 16,59% di dibandingkan
pencapaian tahun 2012. Sedangkan Laba (Rugi) Tahun Berjalan
yang diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali di 2013
mencapai Rp98,50 miliar, mengalami penurunan sebesar 48,61%
dibandingkan tahun 2012.
lAbA TAhun beRJAlAn(miliar rupiah)
Uraian 2012 2013 ∆ Rp ∆%
Laba Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk 1.602,09 1.336,32 (265,77) (16,59)
Kepentingan Non Pengendali (66,28) (98,50) (32,22) 48,61
total Laba tahun Berjalan 1.535,81 1.237,82 (297,99) (19,40)
Pendapatan Komprehensif LainPada tahun 2013 Pendapatan Komprehensif Lain
mengalami penurunan sebesar Rp1,72 miliar atau
323,56% dibanding 2012 hal ini disebabkan adanya kerugian yang
belum direalisasi (unrealized loss) dari Efek Tersedia untuk Dijual.
pendApATAn kompRehensif lAin (miliar rupiah)
Uraian 2012 2013 ∆ Rp ∆%
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasikan dari efek Tersedia untuk Dijual 534,01 (1.193,84) (1.727,85) (323,56)
Total Pendapatan Komprehensif Lain 534,01 (1.193,84) (1.727,85) (323,56)
131
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Laba Komprehensif tahun BerjalanLaba Komprehensif Tahun Berjalan mencapai Rp1,23 triliun, menurun sebesar 19,51% dibandingkan dengan tahun 2012 yang
mencapai Rp1,53 triliun.
lAbA kompRehensif TAhun beRJAlAn (miliar rupiah)
Uraian 2013 2012 ∆Rp ∆%
Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk 1.602,62 1.335,12 (267,50) (16,69)
Kepentingan Non Pengendali (66,28) (98,50) (32,22) 48,61
total Laba Komprehensif tahun Berjalan 1.536,35 1.236,63 (299,72) (19,51)
Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk mencapai Rp1,33 triliun, mengalami
penurunan sebesar 16,69% dibandingkan tahun 2012. Sedangkan
Laba Komprehensif yang diatribusikan kepada Kepentingan Non
Pengendali mengalami kerugian sebesar Rp98,50 miliar, kerugian
tersebut mencapai 48,61% dibandingkan tahun 2012.
rasio ProfitabilitasRasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Uraian 2012 2013
Gross Profit Margin 32,80% 25,87%
Net Profit Margin 17,66% 12,98%
ROE (Return on Equity) 16,37% 12,30%
ROA (Return on Assets) 6,47% 4,71%
Margin EBITDA 67,71% 58,18%
RAsio pRofiTAbiliTAs
Laba Bersih Per sahamTahun 2013 Laba Bersih per Saham sebesar Rp196,52, menurun
sebesar 16,70% dari tahun 2012 yang mencapai Rp235,91.
Penurunan ini disebabkan oleh penurunan pada Laba
Komprehensif Yang Dapat diatribusikan kepada pemilik
Entitas Induk.
arus Kas Bersih Diperoleh dari aktivitas operasiArus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 2013 mencapai Rp2,08 triliun
atau bertambah 7,98% dibanding tahun 2012. Peningkatan ini
antara lain disebabkan adanya peningkatan Pendapatan Tol dan
Pendapatan Usaha Lainnya.
LaPoran arus Kas KonsoLiDasian
lAbA beRsih peR sAhAm (RupiAh penuh)
Uraian 2012 2013 ∆ Rp ∆%
Laba Bersih per Saham 235,91 196,52 (39,39) (16,70)
arus Kas Bersih Digunakan untuk aktivitas investasiArus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi 2013 mencapai Rp4,46
triliun atau meningkat sebesar 59,12% dari aktivitas investasi
tahun 2012. Peningkatan ini antara lain disebabkan karena adanya
perolehan Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol dari ruas tol baru yang
telah beroperasi.
132
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa Marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
ARus kAs (miliar rupiah)
arus Kas Bersih Diperoleh dari aktivitas PendanaanArus Kas yang diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 2013
mencapai Rp1,58 triliun, naik dibandingkan dengan
tahun 2012 sebesar 12,58%. Kenaikan ini disebabkan
adanya penerbitan Obligasi berkelanjutan sebesar Rp2,1 triliun
untuk refinancing dan setoran modal, serta penerimaan hutang
bank pada Entitas Anak sejalan dengan aktivitas kegiatan
kontruksinya.
Uraian2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Kontribusi (%)
Jumlah Kontribusi (%)
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1.931,73 44,90 2.085,83 59,36 154,10 7,98
Arus Kas Neto Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(2.804,74) (65,19) (4.463,03) (127,00) (1.658,29) 59,12
Arus Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
1.411,38 32,80 1.588,87 45,21 177,49 12,58
Saldo Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun 4.302,38 100,00 3.514,06 100,00 (788,32) (18,32)
informasi segmenSampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan telah
mengoperasikan tujuh belas (17) ruas jalan tol. Empat (4)
ruas dioperasikan oleh Entitas Anak dan tiga belas (13)
ruas dikelola oleh sembilan Cabang.
Pendapatan Tol Jasa Marga dan Anak Perusahaan untuk tiap-tiap
segmen disajikan dalam tabel berikut ini:
No Uraian2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Kontribusi (%)
Jumlah Kontribusi (%)
1 Pusat (JORR) 1.238,544,00 13,66 1.848.589,00 17,96 610.045,00 49,26
2 Jagorawi 549.623,00 6,06 561.167,00 5,45 11.544,00 2,10
3 Jakarta - Cikampek 954.927,00 10,53 993.617,00 9,65 38.690,00 4,05
4 Purbaleunyi 963.334,00 10,62 1.029.467,00 10,00 66.133,00 6,87
5 Jakarta - Tangerang 418.618,00 4,62 416.038,00 4,04 (2.580,00) (0,62)
6 Cawang - Tomang - Cengkareng 1.138.031,00 12,55 1.142.664,00 11,10 4.633,00 0,41
7 Segmen Lainnya 3.807.142,00 41,97 4.303.126,00 41,80 495.984,00 13,03
totaL 9.070.219,00 100,00 10.294.668,00 100,00 1.224.449,00 13,50
pendApATAn usAhA peR segmen usAhA (juta rupiah)
Arus Kas Neto dariAktivitas Operasi
Arus Kas Neto Digunakan untukAktivitas Investasi
Arus Kas Neto diperoleh dari
Aktivitas Pendanaan
3,21
0.94
Saldo Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun
2012
2013
2.08
5,83
1.93
1,73 (2
.820
,74)
(4.4
63,0
3)
1.58
8,87
1.41
1,38
3.51
4,064.
302,
38
133
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
bebAn usAhA peR segmen usAhA (juta rupiah)
hAsil usAhA (lAbA (Rugi) sebelum pAJAk) peR segmen usAhA (juta rupiah)
No Uraian2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Proporsi (%)
Jumlah Proporsi (%)
1 Pusat (JORR) 840.312,00 13,06 1.682.831,00 21,55 842.519,00 100,26
2 Jagorawi 322.951,00 5,02 318.995,00 4,09 (3.956,00) (1,22)
3 Jakarta - Cikampek 682.865,00 10,61 702.594,00 9,00 19.729,00 2,89
4 Purbaleunyi 293.368,00 4,56 318.065,00 4,07 24.697,00 8,42
5 Jakarta - Tangerang 236.752,00 3,68 212.903,00 2,73 (23.849,00) (10,07)
6 Cawang - Tomang - Cengkareng 353.490,00 5,49 372.585,00 4,77 19.095,00 5,40
7 Segmen Lainnya 3.705.720,00 57,58 4.200.051,00 53,79 494.331,00 13,34
totaL 6.435.460,00 100,00 7.808.024,00 100,00 1.372.566,00 21,33
No Uraian2012 2013
∆ Rp ∆%Jumlah Proporsi (%)
Jumlah Proporsi (%)
1 Pusat (JORR) (149.337,00) (7,27) (554.097,00) (32,32) (404.760,00) 271,04
2 Jagorawi 228.126,00 11,10 240.551,00 14,03 12.425,00 5,45
3 Jakarta - Cikampek 266.323,00 12,96 291.662,00 17,01 25.339,00 9,51
4 Purbaleunyi 670.916,00 32,64 706.524,00 41,20 35.608,00 5,31
5 Jakarta - Tangerang 184.132,00 8,96 203.076,00 11,84 18.944,00 10,29
6 Cawang - Tomang - Cengkareng 784.220,00 38,16 771.786,00 45,01 (12.434,00) (1,59)
7 Segmen Lainnya 70.877,00 3,45 55.153,00 3,22 (15.724,00) (22,18)
totaL 2.055.256,00 100,00 1.714.656,00 100,00 (340.602,00) (16,57)
134
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kemampuan Membayar utangKemampuan perseroan untuk membayar kewajiban
jangka pendek dipengaruhi oleh tingkat likuiditas
Perseroan.
KeMaMPuan MeMBayar utang Dan KoLeKtiBiLitas Piutang
tingkat LikuiditasKemampuan membayar Utang Jangka Pendek dicerminkan
dengan Rasio Likuiditas. Tingkat likuiditas dilihat dari Rasio Lancar
(Current Ratio) Rasio Kas (Cash Ratio).
Uraian 2012 2013
Kas dan Setara Kas 4.302,38 3.514,06
Aset Lancar 4.517,29 3.746,34
Liabilitas Jangka Pendek 6.648,16 4.919,88
Rasio
Rasio Lancar 0,68 0,76
Rasio Kas 0,65 0,71
RAsio likuidiTAs
Dari rasio-rasio Tingkat likuiditas, terlihat bahwa tingkat
likuiditas perseroan semakin membaik, Rasio Lancar
meningkat dari 0,68 ditahun 2012 menjadi 0,76 di tahun
2013, sedangkan Rasio Kas naik dari 0,65 menjadi 0,71.
tingkat solvabiltasMenggambarkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka panjang. Pada posisi
per akhir 2013, rasio Utang terhadap Modal atau Debt
to Equity Ratio Perseroan mencapai 1,61 kali. Rasio tersebut
meningkat dibandingkan pada tahun 2012 yang mencapai 1,53
kali. Sementara EBITDA dibandingkan dengan Beban Bunga atau
Interest Coverage Ratio Perseroan pada tahun 2013 mencapai
3,90 kali. Hal tersebut menurun dibandingkan dengan 2012 yang
mencapai 4,23 kali. Dengan kondisi tersebut, Perseroan masih
berada dalam koridor Pembatasan Keuangan yang dipersyaratkan
oleh kreditur dan berada dalam kondisi keuangan yang kuat.
RAsio solVAbiliTAs
Uraian 2012 2013
Total Aset 24.753,55 28.366,35
Total Liabilitas 14.965,77 17.499,37
Ekuitas 9.787,79 10.866,98
EBITDA 3.876,79 3.685,22
Beban Bunga 916,15 944,22
Rasio
DER 1,53 1,61
Debt Ratio 0,60 0,62
ICR (Interest Coverage Ratio) 4,23 3,90
135
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
KoLeKtiBiLitas PiutangPerseroan tidak memiliki Piutang Usaha mengingat transaksi yang
dilakukan bersifat tunai atau kas. Sehingga tidak memungkinkan
untuk mengukur tingkat Kolektibilitas Piutang. Sedangkan
Piutang yang dimiliki adalah piutang karyawan dimana
kolektibilitas piutang dilaksanakan setiap bulan bersamaan
dengan pembayaran gaji.
struktur Modal Struktur Modal Perseroan per 31 Desember 2013 adalah sebagai
berikut :
(miliar Rupiah)
Uraian 2012 2013
Liabilitas Jangka Pendek 6.648,16 4.919,88
Liabilitas Jangka Panjang 8.317,60 12.579,48
Total Liabilitas 14.965,77 17.499,37
Total Ekuitas 9.787,79 10.866,98
Rasio Liabilitas Jangka Pendek terhadap Ekuitas 0,68 0,45
Rasio Liabilitas Jangka Panjang terhadap Ekuitas 0,85 1,16
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 1,53 1,61
sTRukTuR modAl
KeBiJaKan struKtur MoDaLPerseroan menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi terhadap
risiko. Perseroan mengelola struktur modal dan membuat
penyesuaian dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi
dan karakteristik risiko aset yang mendasari. Konsisten dengan
perusahaan lain dalam industri, Perseroan memonitor modal
dengan dasar rasio Liabilitas terhadap Ekuitas. Rasio ini dihitung
sebagai berikut: Total Liabilitas dibagi Ekuitas. Selama tahun
2013, Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas mencapai 1,61 kali, dengan
demikian Perseroan dapat mempertahankan rasio utang terhadap
modal sebesar maksimum 5:1 sesuai dengan yang dipersyaratkan
oleh kreditur.
BeLanJa MoDaLRealisasi belanja modal pada tahun 2013 mencapai Rp 4,93 triliun,
dimana Rp 3,36 triliun digunakan untuk pengembangan Anak
Perusahaan dengan perincian sebagai berikut:
• PT Marga Lingkar Jakarta, Rp 556,75 miliar.
• PT Marga Sarana Jabar, Rp 286,01 miliar.
• PT Marga Trans Nusantara, Rp 218,56 miliar.
• PT Marga Kunciran Cengkareng, Rp 149,33 miliar.
• PT Trans Marga Jateng, Rp 636,86 miliar.
• PT Trans Marga Jatim Pasuruan, Rp 332,81 miliar.
• PT Marga Nujyasumo Agung, Rp 218,86 miliar.
• PT Jasamarga Pandaan Tol, Rp 436,34 miliar.
• PT Jasa Marga Bali Tol, Rp 532,92 miliar.
Sisanya sebesar Rp 2,3 triliun dialokasikan untuk pengembangan
di Induk Perusahaan, khususnya di sisi operasional dan
peningkatan kapasitas jalan melalui pelebaran pada Jalan
Tol Padaleunyi ruas Pasteur-Kopo dan Jalan Tol Jagorawi ruas
Cibinong-Sentul Selatan.
136
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Uraian Target 2013 Realisasi 2013 ∆% Keterangan
Pendapatan Usaha (miliar rupiah) 6.037,45 6.334,13 104,91 tanpa pendapatan Konstruksi
Volume Lalu lintas (juta kendaraan) 1.253,65 1.258,52 100,39
peRbAndingAn TARgeT 2013 dAn ReAlisAsi 2013
Pada tahun 2013, Perseroan menargetkan Pendapatan
Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi) sebesar
Rp6,03 triliun dan Volume Lalu Lintas sebesar 1.253,65
juta kendaraan. Realisasi yang dicapai oleh Perseroan
melampaui target yang ditetapkan, yaitu Pendapatan
Tahun 2014, Perseroan menargetkan kenaikan Pendapatan Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi) sebesar Rp 7,2 triliun dan
1,36 miliar kendaraan volume lalu lintas transaksi.
PerBanDingan target 2013 Dan reaLisasi 2013
Usaha mencapai Rp6,33 triliun dan Volume Lalu lintas sebesar
1.258,52 juta kendaraan.
Pencapaian target ini karena beroperasinya ruas tol baru,
peningkatan Volume Lalu lintas dan Kenaikan tarif tol.
target/ProyeKsi yang ingin DiCaPai tahun DePan
TARgeT 2014
Uraian Target 2014 Keterangan
Pendapatan Usaha (miliar rupiah) 7.200 tanpa pendapatan Konstruksi
Volume Lalu Lintas (juta kendaraan) 1.360
iKatan MateriaL untuK investasi Barang MoDaLDi tahun 2013 Perseroan tidak melakukan ikatan yang
material atas investasi barang modal.
inforMasi MateriaL seteLah tanggaL LaPoran aKuntanTidak terdapat kejadian penting setelah tanggal Neraca
yang memerlukan penyesuaian dan pengungkapan
dalam laporan keuangan.
ProsPeK usaha, KonDisi inDustri Dan KonDisi eKonoMiBerdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
perekonomian Indonesia pada tahun 2013 mengalami
pertumbuhan sebesar 5,78% dari tahun 2012 dengan
tingkat inflasi 8,38%. Hal ini menunjukkan bahwa
perekonomian Indonesia masih relatif stabil. Bahkan
kondisi Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan IV
tahun 2013 sebesar 104,72 meningkat dari triwulan sebelumnya,
dan prospek bisnis Triwulan I 2014 mencapai 103,93 yang berarti
kondisi bisnis diperkirakan akan meningkat dibandingkan
triwulan sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi yang masih tumbuh tersebut tercermin
dari peningkatan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia,
khususnya mobil. Pada tahun 2013, angka penjualan mobil telah
mencapai 1,23 juta kendaraan (data Gaikindo), naik 10,18%
dibandingkan penjualan tahun 2012 sebesar 1,12 juta kendaraan.
Dengan meningkatnya angka penjualan mobil tersebut secara
tidak langsung memberikan kontribusi terhadap peningkatan
volume lalu lintas transaksi pada jalan-jalan tol yang dimiliki
Perseroan.
Pada tahun 2013 total panjang jalan tol yang dikelola Perseroan
sebesar 560 km dan pada tahun 2014 ditargetkan penambahan
panjang jalan tol menjadi 612,2 km dan pada tahun 2017
menjadi 738 km.
BeLanJa
137
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
PeMasaran Dan Pangsa PasarUntuk tetap menempati posisi sebagai market leader dalam
pengoperasian jalan tol di Indonesia, Perseroan melakukan upaya-
upaya untuk meningkatkan panjang jalan tol yang dioperasikan
dengan membangun ruas-ruas tol baru yang memiliki kelayakan
dari segi finansial. Pengoperasian jalan tol baru yang diusahakan
oleh Perseroan harus terkoneksi dengan jalan tol yang telah
beroperasi untuk memberikan jaminan adanya volume lalu lintas
pada jalan-jalan tol baru. Semua jalan tol baru yang diusahakan
oleh Perseroan saat ini terkoneksi dengan jalan tol eksisting yang
telah beroperasi. Jalan Tol Bogor Ring Road terkoneksi dengan
Jalan Tol Jagorawi; Jalan Tol Semarang-Solo terkoneksi dengan
Jalan Tol Semarang Seksi A, B, C; Jalan Tol Serpong-Kunciran
dan Kunciran-Cengkareng terkoneksi dengan Jalan Tol Jakarta-
Tangerang dan Sedyatmo (Bandara); Jalan Tol Gempol-Pasuruan
dan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto terkoneksi dengan Jalan Tol
Surabaya-Gempol; dan Jalan Tol JORR W2 Utara terkoneksi dengan
Jalan Tol JORR yang saat ini juga telah beroperasi.
Sampai dengan saat ini Perseroan mengoperasikan 73% jalan tol
dari seluruh jalan tol yang beroperasi di Indonesia dengan total
panjang jalan tol 560 km. Jumlah ini akan terus bertambah seiring
dengan rencana pengoperasian lima ruas tol tambahan pada
tahun 2014, yaitu: Bogor Ring Road seksi Kedung Halang-Kedung
Badak, Semarang-Solo seksi Ungaran Bawen, Gempol-Pandaan,
Gempol-Pasuruan seksi Gempol-Rembang, JORR W2 Utara Seksi
Ciledug-Ulujami.
KeBiJaKan DiviDenKebijakan Perseroan adalah memberikan payout dividen
minimal 20%, namun untuk hasil pencapaian tahun 2009 sampai
dengan tahun 2012 payout dividen Perseroan sebesar 60%, 60%,
40%, dan 40%. Perseroan merencanakan tingkat pembayaran
dividen yang dapat memberikan hasil atau return yang reguler
kepada para Pemegang Saham, namun tetap memungkinkan
Perseroan untuk memanfaatkan sebagian besar saldo laba untuk
diinvestasikan kembali dalam kegiatan usaha Perseroan. Besaran
payout ratio untuk Dividen diputuskan dalam mekanisme Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan usulan dari
pengurus Perseroan.
Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
Laba Bersih 992,69 1.193,49 1.339,46 1.602,09 1.336,32
Jumlah Dividen 595,62 716,09 535,78 640,83 534,53
Rasio Dividen 60% 60% 40% 40% 40%
Waktu Pembayaran 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Dibayar 595,62 716,09 535,78 640,83 534,53
Dividen per Saham 87,91 105,68 78,88 94,24 78,61
Tanggal Pengumuman Dividen 31 Mei 2010 16 Juni 2011 11 Mei 2012 01 Mei 2013 13 Maret 2014
Tanggal Pembayaran Dividen 15 Juli 2010 25 Juli 2011 21 Juni 2012 18 Juni 2013 23 April 2014
pembAyARAn diViden 2009-2013 (miliar rupiah)
138
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
reaLisasi Penggunaan Dana hasiL PenaWaran uMuM
reaLisasi Pengunaan Dana iPoProceed Dana IPO bersih yang diterima Perseroan pada
tahun 2007 adalah sebesar Rp3,36 triliun. Sampai dengan
akhir tahun 2013, Realisasi Penggunaan Dana IPO telah
mencapai Rp1,94 triliun. Seiring dengan ketersediaan
lahan untuk konstruksi maka Dana IPO yang telah
dimanfaatkan adalah 57,63% dari total proceed bersih IPO
sebesar Rp3,36 triliun. Penggunaan Dana IPO tersebut
terdiri dari Ekspansi, Refinancing dan Modal Kerja.
Uraian 2012 2013
Jumlah hasil Penawaran umum 3.468,00 3.468,00
Biaya Penawaran umum 101,45 101,45
hasil Bersih 3.366,55 3.366,55
ekspansi 1.297,07 1.790,22
KONTRIBUSI MODAL ENTITAS ANAK
PT Marga Sarana Jabar, konstruksi Jalan Tol Bogor RIng Road 96,52 168,02
PT Trans Marga Jateng, konstruksi Jalan Tol Semarang-Solo 551,19 851,19
PT Trans Marga Jatim, konstruksi Jalan TOl Gempol - Pasuruan 99,50 200,10
PT Marga Kunciran Cengkareng, konstruksi Jalan Tol Cengkareng - Kunciran 52,80 114,81
PT Marga Trans Nusantara, konstruksi Jalan Tol Kunciran - Serpong 387,06 62,10
PT Marga Nujyasumo Agung, konstruksi Jalan Tol Surabaya - Mojkerto 110,00 394,00
refinancing 150,00 150,00
Pembayaran Pelunasan Pokok Obligasi Seri M 150,00 150,00
Modal Kerja - -
total 1.447,07 1.940,22
sisa Dana hasil Penawaran umum 1.919,48 1.426,33
penggunAAn dAnA ipo peR 31 desembeR 2013(miliar rupiah)
Sampai dengan tahun 2013, Ekspansi Perseroan dalam bentuk
kontribusi modal Entitas Anak mencapai Rp1,79 triliun yaitu
kontribusi modal ke PT Marga Sarana Jabar untuk ruas Jalan Tol
Bogor Outer Ring Road sebesar Rp168,02 miliar, PT Trans Marga
Jateng untuk ruas Jalan Tol Semarang-Solo sebesar Rp851,19
miliar, PT Trans Marga Jatim Rp 200,10 miliar, PT Marga Kunciran
Cengkareng untuk ruas Jalan Tol Cengkareng-Kunciran sebesar
Rp114,81 miliar, PT Marga Trans Nusantara untuk ruas Jalan
Tol Kunciran-Serpong sebesar Rp62,10 miliar, dan PT Marga
Nujyasumo Agung untuk ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto
sebesar Rp 394,00.
Penggunaan Refinancing digunakan untuk melunasi Obligasi Jasa
Marga VIII Seri M Tahun 2000 sebesar Rp150 miliar. Sementara
Pengunaan Dana untuk Modal Kerja belum ada.
139
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Uraian 2013
Jumlah hasil Penawaran umum (obligasi) 1.385,03
Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap 1.000,00
Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga 385,03
Biaya Penawaran umum 5,62
hasil Bersih 1.379,41
ekspansi 78,36
Bidang Properti - Pengembangan Tempat Istirahat & Pelayanan 63,36
Bidang Teknologi Informasi & Komunikasi -
Bidang Engineering - Pemeliharaan Jalan Tol & Konstruksi Lainnya 15,00
refinancing 1.050,00
Pelunasan Obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun 2002 650,00
Percepatan Pelunasan Kredit Investasi PT BCA 400,00
Modal Kerja 29,41
total 1.157,77
sisa Dana hasil Penawaran umum 221,64
ReAlisAsi pengunAAn dAnA obligAsi Jm XiV seRi Jm-10 dengAn TingkAT suku bungA TeTAp dAn obligAsi Jm i seRi Jm-10 TAnpA bungA(miliar rupiah)
reaLisasi Pengunaan Dana oBLigasi
obligasi Jasa Marga Xiv seri JM-10 Dengan tingkat Bunga tetap dan obligasi Jasa Marga i seri JM-10 tanpa Bunga
Pada tahun 2010 Perseroan menerbitkan Obligasi Jasa Marga
XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp 1 triliun
dan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga sebesar Rp500
miliar. Sampai dengan akhir tahun 2013 dana Obligasi tersebut
telah dimanfaatkan sebesar 83,93% dari Hasil Bersih Obligasi
sebesar Rp 1,37 triliun. Pengunaan dana yang diperoleh dari
penawaran umum Obligasi digunakan untuk Ekspansi, Refinancing
dan Modal Kerja.
Di akhir tahun 2013 Ekspansi yang dilakukan adalah di bidang
Properti sebesar Rp63,36 miliar untuk pengembangan Tempat
Istirahat & Pelayanan (TIP) dan Bidang Engineering sebesar
Rp15 miliar untuk Pemeliharaan Jalan Tol dan Konstruksi lainnya.
Pengunaan Refinancing untuk pelunasan Obligasi Seri O tahun
2002 Sebesar Rp650 miliar dan pelunasan Kredit Investasi PT BCA,
Tbk sebesar Rp400 miliar.
Sedangkan penggunaan Modal Kerja untuk Pelebaran Ruas
Jalan Tol Tomang – Tangerang sebesar Rp 5 miliar dan Perbaikan
Stabilitas Konstruksi Jalan Tol Cipularang sebesar Rp24,41 miliar.
140
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
obligasi Berkelanjutan i Jasa Marga tahap i tahun 2013 seri s
Pada tahun 2013 Perseroan melakukan Penawaran Umum
Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap
I Tahun 2013 Seri S dengan jumlah pokok sebesar Rp2,1
triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk Ekspansi,
Refinancing dan Modal Kerja. Sampai dengan akhir tahun
2013, dana Obligasi tersebut telah terealisasi 100%.
Perseroan melakukan Ekspansi melalui Penyertaan Modal
pada PT Marga Nujsumo Agung sebesar Rp49,50 miliar,
PT Marga Lingkar Jakarta sebesar Rp47,45 miliar dan
PT Margabumi Adhikaraya sebesar Rp60,00 miliar.
Pengunaan Refinancing untuk pelunasan Obligasi Jasa Marga XI
Seri P Tahun 2003 sebesar Rp 1 triliun, pelunasan Obligasi Jasa
Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga Tahun 2010 sebesar Rp500 miliar
dan pelunasa Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2013 sebesar
Rp271,61 miliar.
Sedangkan penggunaan Modal Kerja untuk Peningkatan Kapasitas
Jalan sebesar Rp164,10 miliar.
Uraian 2013
Jumlah hasil Penawaran umum (obligasi) 2.100,00
Biaya Penawaran umum 7,33
hasil Bersih 2.092,67
ekspansi 156,95
Penyertaan Modal pada PT Marga Nujsumo Agung 49,50
Penyertaan Modal pada PT Marga Lingkar Jakarta 47,45
Penyertaan Modal pada PT Margabumi Adhikaraya 60,00
refinancing 1.771,62
Pelunasan Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003 1.000,00
Pelunasan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga Tahun 2010 500,00
Pelunasan Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 271,62
Modal Kerja 164,10
total 2.092,67
sisa Dana hasil Penawaran umum (0,00)
ReAlisAsi pengunAAn dAnA obligAsi beRkelAnJuTAn i JAsA mARgA TAhAp i TAhun 2013 seRi s(miliar rupiah)
141
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
PeningKatan/Penurunan MateriaL Dari PenDaPatan Bersih terKait Dengan voLuMe PenJuaLan atau Jasa BaruPeningkatan Pendapatan Bersih Perseroan disebabkan oleh
beroperasinya beberapa ruas tol baru di Entitas Anak yang telah
mulai menyumbangkan Pendapatan dan kenaikan tarif tol pada
triwulan IV tahun 2013. Selain itu, kenaikan volume lalu lintas
transaksi yang melalui jalan tol perseroan turut menjadi faktor
penyebab lainnya.
inforMasi MateriaL Mengenai investasi, eKsPansi, Divestasi, aKuisisi Dan restruKturisasi utang/MoDaLDi tahun 2013 Perseroan tidak memiliki Informasi Material
Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi dan Akuisisi.
inforMasi transaKsi MateriaL yang MenganDung Benturan KePentingan Dan/atau transaKsi Dengan PihaK afiLiasiDi Tahun 2013 Perseroan tidak memiliki Informasi Transaksi
Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau
Transasksi dengan Pihak Afiliasi.
PeruBahan Peraturan PerunDang unDangan yang BerPengaruh signifiKan terhaDaP PerseroanPada tahun 2013 terdapat beberapa Peraturan yang berpengaruh
signifikan terhadap Perseroan, antara lain :
1. Peraturan Menteri ESDM tentang Pengendalian Penggunaan
Bahan Bakar Minyak (BBM)
Dalam rangka menjaga besaran volume Bahan Bakar Minyak
sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara, maka pada tanggal 29 Mei 2012, Pemerintah
melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No.12 Tahun 2012
tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak
mengatur setiap kendaraan bermotor yang dimiliki/dikuasai
oleh BUMN (kendaraan dinas) dilarang untuk menggunakan
jenis BBM tertentu berupa Bensin Ron 88/Premium yang
merupakan jenis BBM bersubsidi. Terbitnya peraturan
tersebut membuat Perseroan mengambil kebijakan untuk
mengimplementasikan pengunaan BBM Non Subsidi pada
kendaraan dinas di lingkungan Perseroan.
2. Upah Minimum Provinsi
Pada tahun 2013 terjadi kenaikan Upah Minimum Provinsi
pada beberapa Provinsi di Indonesia, salah satunya adalah DKI
Jakarta. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
nomor 189 Tahun 2012 tentang Upah Minimum Provinsi
tahun 2013 yang berbunyi “Upah Minimum Provinsi (UMP)
Tahun 2013 di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar
Rp2.200.000,00 (dua juta dua ratus ribu rupiah) per bulan”
maka Perseroan melakukan penyesuaian upah sesuai dengan
peraturan tersebut.
3. Alih Daya / Outsourcing
Diterbitkannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Permenakertrans) Nomor 19 tahun 2012
tentang Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan
Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain yang diundangkan
sejak tanggal 19 November 2012 menyebabkan adanya
pembatasan terhadap pekerjaan yang boleh dialihdayakan
yaitu 1) usaha pelayanan kebersihan (cleaning service); (2)
usaha penyediaan makanan bagi pekerja/buruh (catering); (3)
usaha tenaga pengamanan (security/satuan pengamanan);
(4) usaha jasa penunjang di pertambangan dan perminyakan;
dan (5) usaha penyediaan angkutan bagi pekerja/buruh.
Hal tersebut membuat Perseroan melakukan penyesuaian
kebijakan alih daya yang sesuai dengan strategi bisnis dan
peraturan perundang-undangan.
PeruBahan KeBiJaKan aKuntansi yang BerPengaruh terhaDaP PerseroanStandar akuntansi baru atau revisi atas standar akuntansi yang
wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang
dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah
PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrument Keuangan: Pengungkapan”.
PSAK 60 yang berlaku efektif 1 Januari 2013 memperkenalkan
pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai
instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan
secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan
terhadap posisi keuangan dan kinerja Perusahaan, dan
pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul
dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan
minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko
pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan
pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai
wajar dimana mencerminkan signifikansi input yang digunakan
dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam
bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai
wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format
tabel kecuali terdapat lain yang sesuai.
Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dari
penyesuaian PSAK 60 tersebut, namun tidak material terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
142
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
WaWanCara Dengan reynaLDi herMansJahDIREKTUR KEUANGAN
tanya BagaiMana KinerJa Keuangan Perseroan tahun 2013?
Jawab Pada tahun 2013, Aset Perseroan mencapai Rp28,36 triliun, naik 14,60% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan beroperasinya ruas tol baru yaitu Jalan Tol Bali Mandara dan JORR W2 ruas Kebun Jeruk-Ciledug. Pendapatan tol mencapai Rp 5,82 triliun, naik sebesar 4,37% yang disebabkan adanya kenaikan volume lalu lintas dan kenaikan tarif tol di triwulan IV sehingga marjin bersih Perseroan mencapai 12,98%. Untuk Rasio EBITDA dibandingkan dengan Beban Bunga mencapai 3,90 kali. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Perseroan masih berada dalam koridor Pembatasan Keuangan yang dipersyaratkan kreditur dan berada dalam kondisi keuangan yang kuat.
t: aPa tantangan yang DihaDaPi Perseroan ?
J: Tantangan utama yang dihadapi adalah dari sisi Keuangan yaitu bagaimana menjaga stabilitas Finansial dalam situasi Perseroan sedang melakukan ekspansi. Selain itu tantangan lain yang dihadapi adalah upaya untuk menjaga pencapaian Laba Bersih Perseroan ditengah upaya ekspansi dan kenaikan Beban Usaha akibat pemenuhan terhadap regulasi Pemerintah berupa kebijakan UMR dan penggunaan BBM Non Subsidi serta tenaga alih daya.
t: PaDa tahun-tahun aWaL BeroPerasi ruas-ruas Baru, aPaKah aDa Pengaruh yang signifiKan terhaDaP KinerJa Keuangan?
J: Jelas ada. Besarnya beban bunga pinjaman pada awal beroperasinya ruas baru belum dapat dicover oleh pendapatan Tol sehingga menyebabkan pertumbuhan Laba Bersih relatif landai. Ini merupakan hal yang umum terjadi pada sebuah perusahaan Jalan Tol yang sedang melakukan investasi yang signifikan, mengingat bahwa pada tahun awal-awal operasi pendapatan belum mencapai titik optimum, sedangkan beban usaha telah dibebankan secara penuh.
J
J
J
t
t
t
143
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
t: BagaiMana strategi Perseroan MenghaDaPi tantangan terseBut ?
J: Perseroan melakukan upaya-upaya efisiensi dan rekayasa finansial dengan terus berupaya menurunkan Weighted Average Cost of Debt (WACD) dan berupaya mempertahankan rating Perseroan idd+ AA, hal ini terlihat dari langkah-langkah yang dilakukan, yaitu :1. Melakukan percepatan pelunasan pokok hutang bank, dan2. Refinancing obligasi yang jatuh tempo dengan tingkat bunga yang jauh lebih rendah.
t: BagaiMana renCana PenDanaan untuK MenDuKung eKsPansi Perusahaan ?
Untuk mendukung ekpansi Perseroan kedepan, perseroan mempunyai kebijakan bahwa dalam tahap pembangunan kebutuhan pendanaan ditopang dari pinjaman perbankan, dan setelah beroperasi, sumber pendanaan ditopang oleh penerbitan Obligasi.
t: BagaiMana ProsPeK KinerJa Keuangan DaLaM JangKa PanJang ?
J: Prospek pertumbuhan pendapatan usaha akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan volume lalu lintas, baik pada ruas-ruas jalan tol yang telah beroperasi maupun pertumbuhan volume lalu lintas pada ruas-ruas jalan tol baru.
Dengan telah dioperasikannya ruas-ruas baru tersebut, pada tahap-tahap awal operasi akan menyebabkan pertumbuhan Laba Bersih yang realtif landai, namun akan cenderung lebih baik seiring dengan semakin meningkatnya pendapatan Tol pada ruas-ruas baru yang telah dioperasikan.
J
J
J
t
t
t
144
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Terlepas dari kendala terlambatnya pembebasan lahan, pada Tahun ini Perseroan telah berhasil menambah Jalan Tol yang Beroperasi sebanyak dua ruas, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebun Jeruk-Ciledug.
144
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
145
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Saat ini, Perseroan melalui Anak Perusahaan, telah memiliki tambahan total 9 (sembilan) ruas konsesi jalan tol baru.
Perseroan merupakan pemegang saham mayoritas pada seluruh Anak Perusahaan pemegang konsesi 9 (sembilan)
ruas jalan tol tersebut. Persentase kepemilikan Perseroan pada Anak Perusahaan pemegang konsesi ruas-ruas jalan
tol baru tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Pengembangan Proyek Baru
Persentase KePemiliKan Jasa marga Pada anaK Perusahaan (status 31 desember 2013)
No. Ruas Panjang Anak Perusahaan Kepemilikan Jasa Marga
(%)
1. Bogor Outer Ring Road 11 km PT Marga Sarana Jabar 55,0
2. Semarang-Solo 73 km PT Trans Marga Jateng 60,0
3. Surabaya-Mojokerto 36 km PT Marga Nujyasumo Agung 55,0
4. JORR W2 Utara 8 km PT Marga Lingkar Jakarta 65,0
5. Gempol-Pasuruan 34 km PT Trans Marga Jatim Pasuruan 96,4
6. Gempol-Pandaan 14 km PT Jasamarga Pandaan Tol 66,5
7. Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa 10 km PT Jasamarga Bali Tol 55,0
8. Cengkareng-Kunciran 14 km PT Marga Kunciran Cengkareng 76,1
9. Kunciran-Serpong 11 km PT Marga Trans Nusantara 60,0
Total 211 km
146
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kinerja Pengembangan bisnis jalan Tol
Terlepas dari kendala terlambatnya pembebasan lahan, pada Tahun ini Perseroan telah
berhasil menambah Jalan Tol yang Beroperasi sebanyak dua ruas, yaitu Jalan Tol Nusa
Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebun
Jeruk-Ciledug.
Strategi Perseroan dalam memastikan tercapainya target pengoperasian ruas-ruas
tol baru fokus pada progres pembebasan lahan. Berbagai usaha telah dilakukan oleh
Manajemen seperti melakukan kordinasi dengan tim pemebebasan lahan, pendekatan
yang persuasif kepada warga yang terkena gusur, hingga membentuk Tim percepatan
pembebasan lahan demi tercapainya target pembebasan lahan yang telah dicanangkan
oleh Perseroan. Meskipun belum memberikan hasil secepat yang diharapkan, namun
usaha tersebut berdampak cukup positif bagi Perseroan, terbukti Jasa Marga menjadi
satu-satunya Pengembang dan Operator Jalan Tol yang berhasil menambah panjang
jalan tol beroperasi pada Tahun 2013.
Konstruksi Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi 2a Kd Halang - Kd Badak.
147
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Sampai dengan akhir tahun 2013 jika dibandingkan pada 2012, kemajuan masing-masing proyek jalan tol
tersebut adalah sebagai berikut:
Jalan tol bogor outer ring road - Pt marga saranaJabar
Bogor Outer Ring Road Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%)
2012 2013 2012 2013
Seksi 1 Sentul-Kedung Halang 3,8 100,0 100,0 100,0 100,0
Seksi 2A Kedung Halang-
KedungBadak
2 46,1 100,0 16,1 88,8
Seksi 2B KedungBadak-Yasmin 2,2 - -
Seksi 3 Yasmin-Darmaga 3 - -
Total 11
BORR menghubungkan Tol Jagorawi dengan Kota Bogor. Melihat perekonomian Kota Bogor yang tumbuh cukup
signifikan (data BPS Jabar: rata ± 5,5% selama 2007-2012) sehingga membutuhkan infrastruktur jalan untuk
memudahkan pergerakan barang dan jasa di kota tersebut. Melihat potensi tersebut Perseroan optimis BORR
akan mempunyai prospek yang bagus dimasa yang akan datang.
Rencana pengoperasian Tol Bogor Outer Ring Road dibagi menjadi empat seksi dimana Seksi 1 Sentul-Kedung
Halang sepanjang 3,8 km telah dioperasikan sejak akhir tahun 2009 dan Seksi 2A Kedung Halang-Kedung Badak
sepanjang 1,95 km direncanakan akan beroperasi pada tahun 2014. Sementara itu, Seksi 2B dan Seksi 3 sampai
dengan 31 Desember 2013 masih dalam proses sosialisasi awal pembebasan lahan.
Proyek pembangunan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 2a Kd Halang-Kd Badak
148
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Jalan tol semarang-solo - Pt trans marga Jateng.
Semarang - Solo Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%)
2012 2013 2012 2013
Seksi 1 Semarang-Ungaran 10,8 100,0 100,0 100,0 100,0
Seksi 2 Ungaran-Bawen 12,3 99,0 100,0 62,3 97,0
Seksi 3 Bawen-Solo 49,5 - 2,5 - -
Total 72,6
Jalan tol ini menghubungkan Kota Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah dengan Kota Solo. Tol Semarang-Solo
merupakan bagian jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang merupakan jalur bisnis dimana nantinya menghubungkan
dua kota besar Jakarta dan Surabaya. Ruas ini juga terkoneksi dengan Jalan Tol Semarang yang sudah dioperasikan oleh
Perseroan sejak tahun 1983, sehingga beroperasinya Jalan Tol Semarang-Solo akan meningkatkan volume kendaraan
pada Jalan Tol Semarang. Melihat posisi Semarang-Solo yang cukup strategis dalam mendukung perekonomian di
Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol Semarang maka Perseroan berupaya untuk dapat menyelesaikan dan
mengoperasikan ruas tersebut dalam waktu dekat.
Rencana pengoperasian Jalan Tol Semarang-Solo dibagi menjadi tiga seksi dimana Seksi 1 Semarang-Ungaran
sepanjang 10,8 km telah dioperasikan sejak tahun 2011 dan Seksi 2 Ungaran-Bawen sepanjang 12 km direncanakan
akan beroperasi pada tahun 2014. Sementara itu, Seksi 3 Bawen-Solo sampai dengan 31 Desember 2013 masih dalam
tahap awal pembebasan lahan.
Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 1 Semarang-Ungaran
149
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Jalan tol surabaya-moJoKerto - Pt marga nuJyasumo agung
Surabaya - Mojokerto Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%)
2012 2013 2012 2013
Seksi 1A Waru-Sepanjang 2,3 100,0 100,0 100,0 100,0
Seksi 1B Sepanjang-Western Ring Road 4,3 53,4 69,8 - 6,9
Seksi 2 Western Ring Road-Driyorejo 5,1 35,8 37,7 - -
Seksi 3 Driyorejo-Krian 6,1 50,9 54,8 - -
Seksi 4 Krian-Mojokerto 18,3 62,7 75,6 34,3 53,5
Total 36,3
Sama halnya dengan Tol Semarang-Solo, Ruas Tol Surabaya-Mojokerto juga merupakan jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang
merupakan jalur bisnis dimana nantinya menghubungkan dua kota besar Jakarta dan Surabaya. Ruas ini juga terkoneksi dengan Jalan
Tol Surabaya-Gempol yang sudah dioperasikan oleh Perseroan sejak tahun 1986, sehingga beroperasinya Jalan Tol Surabaya-Mojokerto
akan meningkatkan volume kendaraan pada Jalan Tol Surabaya-Gempol. Melihat posisi Surabaya-Mojokerto yang cukup strategis dalam
mendukung perekonomian di Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol Surabaya-Gempol maka Perseroan berupaya untuk dapat
menyelesaikan dan mengoperasikan ruas tersebut.
Rencana pengoperasian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto dibagi menjadi lima seksi dimana Seksi 1A-1 Waru-Juanda sepanjang 2,0 km
telah dioperasikan sejak tahun 2011, Seksi Kriyan-Mojokerto sepanjang 18,5 km dalam tahap konstruksi dimana per 31 Desember 2013,
progres konstruksinya sudah mencapai 53,5% sedangkan Seksi Sepanjang-Krian masih dalam tahap pembebasan lahan.
Gerbang Tol Waru pada Seksi 1A Waru-Sepajanjang Proyek pembangunan Jalan Tol Seksi 4 Krian-Mojokerto
150
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Jalan tol Jorr W2 utara - Pt marga lingKar JaKarta
JORR W2 Utara Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah(%) Konstruksi(%)
2012 2013 2012 2013
Seksi 1 Kebon Jeruk-Ciledug 5,7 98,0 100,0 60,4 100,0
Seksi 2 Ciledug-Ulujami 2 84,0 98,0 9,9 47,3
Total 7,7
JORR W2 Utara merupakan missing link dari Tol Jakarta Outer Ring Road yang sebelumnya sudah lebih dahulu dioperasikan
oleh Perseroan. Keberadaan JORR W2 Utara sangat strategis dalam mengurangi kemacetan di dalam Kota Jakarta, karena
JORR W2 Utara merupakan penghubung Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jakarta-Tangerang sehingga beban kemacetan di
Tol Dalam Kota Jakarta dapat berkurang dengan beroperasinya ruas ini.
Rencana pengoperasian Tol JORR W2 Utara dibagi menjadi dua tahap, yaitu Seksi 1 Kebun Jeruk-Ciledug sepanjang 5,7 km
telah beroperasi pada akhir tahun 2013 dan Seksi 2 Ciledug-Ulujami sepanjang 2,0 km yang direncakan akan beroperasi
pada tahun 2014.
Jalan tol gemPol-Pasuruan - Pt trans Jatim Pasuruan
Gempol-Pasuruan Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%)
2012 2013 2012 2013
Seksi 1 Gempol-Rembang 13,9 82,3 82,9 - 49,9
Seksi 2 Rembang-Pasuruan 8,1 - - - -
Seksi 3 Pasuruan-Grati 12,2 - - - -
Total 34,2
Ruas Tol Gempol-Pasuruan merupakan bagian jaringan dari Jalan Tol Trans Jawa yang merupakan jalur bisnis dimana
nantinya menghubungkan Kota Surabaya ke jalur penyebrangan Pulau Jawa dan Pulau Bali. Ruas ini juga terkoneksi dengan
Jalan Tol Surabaya-Gempol yang sudah dioperasikan oleh Perseroan sejak tahun 1986, sehingga beroperasinya Jalan Tol
Gempol-Pasuruan akan meningkatkan volume kendaraan pada Jalan Tol Surabaya-Gempol. Melihat posisi Gempol-Pasuruan
yang cukup strategis dalam mendukung perekonomian di Indonesia dan berdampak positif pada Ruas Tol Surabaya-
Gempol maka Perseroan berupaya untuk dapat menyelesaikan dan mengoperasikan ruas tersebut.
Rencana pengoperasian Jalan Tol Gempol-Pasuruan dibagi menjadi tiga seksi yaitu Seksi Gempol-Rembang sepanjang 13,9
km akan beroperasi pada tahun 2014 sedangkan Seksi 2 Rembang-Pasuruan dan Seksi 3 Pasuruan-Grati masih dalam tahap
sosialisasi awal pembebasan lahan.
Jalan Tol JORR W2 Utara Seksi Kebon Jeruk-Ciledug
Proyek Pembangunan Jalan Tol Gempol Pasuruan Seksi Gempol-Rembang
151
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Jalan tol gemPol-Pandaan - Pt Jasamarga Pandaan tol
Gempol-Pandaan
Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%)
2012 2013 2012 2013
13,6 99,0 99,0 17,1 83,5
Total 13,6
Ruas Tol Gempol-Pandaan merupakan tol bagian penghubung antara kota Surabaya dengan kota Malang. Karakter Tol Gempol-Pandaan
seperti Tol Jagorawi , hal ini disebabkan karena Kota Malang merupakan kota wisata bagi para warga Surabaya seperti halnya Puncak
pada kota Bogor. Beroperasinya Tol Gempol-Pandaan akan mengurangi beban kemacetan di Jalan Arteri terutama pada akhir pekan.
Perseroan berencana mengoperasikan Ruas Gempol-Pandaan pada Tahun 2014
ruas nusa dua-ngurah rai-benoa (bali mandara) - Pt Jasamarga bali tol.
Nusa Dua-
Ngurah Rai-Benoa
Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%)
2012 2013 2012 2013
10 100,0 100,0 73,7 100,0
Total 10
Ruas Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) merupakan tol pertama yang ada di pulau Bali. Dengan tingkat kemacetan yang
sangat tinggi di kota Bali, Perseroan berharap beroperasinya Tol Bali Mandara dapat mengurangi kepadatan lalu lintas yang ada. Tol Bali
Mandara telah beroperasi pada tanggal 27 September tahun 2013 dimana pembangunannya membutuhkan waktu kurang lebih 1,5
Tahun. Hal tersebut membuktikan bahwa Perseroan mampu membangun Jalan Tol secara cepat jika tidak ada kendala pembebasan
lahan seperti yang telah ditunjukan pada pembangunan Tol Bali Mandara.
Proyek Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pandaan
Jalan Tol Bali Mandara
152
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Jalan tol Kunciran-cengKareng - Pt marga Kunciran cengKareng
Kunciran-Cengkareng
Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%)
2012 2013 2012 2013
14,2 0,0 4,2 0,0 0,0
Total 14,2
Ruas Tol Kunciran-Cengkareng merupakan rangkaian dari Jakarta Outer Ring Road II yang berposisi di wilayah barat kota
Jakarta. Ruas Tol Kunciran-Cengkareng berfungsi mendistribusikan lalu lintas kota Jakarta yang sudah sangat padat.
Sampai saat ini Ruas Tol Kunciran-Cengkareng masih dalam proses pembebasan lahan
Kunciran-serPong - Pt marga trans nusantara
Kunciran-Serpong
Panjang Jalan
(Km)
Pengadaan Tanah (%) Konstruksi (%)
2012 2013 2012 2013
11,2 3,4 10,1 0,0 0,0
Total 11,2
Ruas Tol Kunciran-Serpong merupakan rangkaian dari Jakarta Outer Ring Road II yang berposisi di wilayah barat kota
Jakarta. Bersama Ruas Tol Kunciran-Cengkareng, Ruas Tol Kunciran-Serpong berfungsi mendistribusikan lalu lintas kota
Jakarta yang sudah sangat padat.
Sampai saat ini Ruas Tol Kunciran-Serpong masih dalam proses pembebasan lahan. Meskipun progres pembebasan
lahannya belum optimal, namun dalam beberapa bulan terkahir dipenghujung 2013 mengalami peningkatan progres yang
cukup signifikan.
Pembayaran Uang Ganti Rugi Tanah pada Ruas Cengkareng-Kunciran
Pembayaran Uang Ganti Rugi Tanah pada Ruas Kunciran-Serpong
153
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pengembangan bisnis non-TolDalam rangka meningkatkan penggunaan aset-aset yang telah dimiliki, Perseroan melakukan diversifikasi usaha untuk meningkatkan
pendapatan usaha dan menunjang bisnis utama Perseroan.
Kinerja Pengembangan bisnis non-TolPada Tahun 2013 Pengembangan Bisnis Lain ditopang oleh Jasa Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol, Sewa lahan
untuk Iklan dan Tempat Istirahat dan Pelayanan. Berbagai usaha dilakukan untuk dapat meningkatkan Pendapatan Usaha Lain mulai
menambah titik iklan hingga investasi pada batching plan untuk memperkuat jasa pemeliharaan Jalan Tol. Strategi yang dilakukan oleh
Perseroan terbukti cukup efektif dalam meningkatkan Pendapatan Usaha Lain. Hal ini terbukti dalam lima tahun terakhir Pendapatan
Usaha Lain tumbuh ± 70,2%.
Pertumbuhan PendaPatan usaha lain
20132012201120102009
cagr: 70,2%
Untuk memaksimalkan potensi Lahan disekitar Jalan Tol, pada awal tahun 2013 Perseroan telah membentuk Anak Perusahaan yang
bergerak di bidang properti yang kedepannya fokus untuk mengembangkan wilayah disekitar Jalan Tol. Selain Itu pada tahun 2013 pula
Perseroan telah membentuk Unit Bisnis yang fokus pada pengembangan dan pengelolaan Tempat Istirahat dan Pelayanan yang dimiliki
oleh Perseroan.
ProsPeK Pengembangan bisnis non TolKedepan fokus Perseroan mayoritas masih pada strategi pengembangan dan pengoperasian Jalan Tol. Pengembangan Bisnis Non
Tol difokuskan untuk mendukung kedua strategi tersebut. Sehingga kedepan Pengembangan Bisnis Non Tol difokuskan pada Jasa
Pemeliharaan Jalan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol dan Properti.
500,00
(Dalam miliar Rupiah)
400,00
300,00
200,00
100,00
450,00
350,00
250,00
250,00
50,00
0,00
508,
20
143,
47
146,
31
72,4
8
60,5
2
154
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Tanya sebagai awalan, bagaimana Kinerja Pengembangan bisnis jalan Tol Pada 2013?
jawab Pada Tahun 2013 Perseroan telah berhasil menambah Jalan Tol yang Beroperasi
sebanyak dua ruas, yaitu Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara) dan Jalan
Tol JORR W2 Utara Seksi Kebun Jeruk-Ciledug. Selain mengoperasikan dua ruas tol baru
Perseroan saat ini sedang melakukan konstruksi pada tujuh ruas tol baru dimana 3 ruas
tol yaitu Bogor Ring Road Seksi 2a, Semarang-Solo seksi Ungaran-Bawen, dan Gempol-
Pandaan telah memasuki tahap akhir konstruksi.
T: aPa Kendala Terbesar yang dihadaPi dalam Pembangunan ruas-ruas jalan Tol baru dan bagaimana baPaK dalam menghadaPi Kendala TersebuT?
j: Kendala terbesar dalam melakukan pengembangan bisnis Jalan Tol adalah
ketidakpastian waktu pembebasan lahan sehingga sulit memprediksi pengoperasian
Jalan Tol Baru secara tepat. Proses Pembebasan Lahan sepenuhnya menjadi tanggung
jawab dan wewenang Pemerintah, namun demikian Perseroan berupaya untuk
mendorong percepatan pembebasan Lahan dengan membentuk tim percepatan
pembebasan lahan yang bertugas untuk berkoordinasi dan membantu kerja Tim
Pembebasan Tanah. Hal ini terbukti cukup efektif mengingat Jasa Marga menjadi Badan
Usaha Jalan Tol dengan aktifitas konstruksi terbesar jika dibandingkan Badan Usaha
Jalan Tol lainnya.
wawancara dengan abdul hadi hs.-DIReKTUR PeNGeMBANGAN USAHA
j
j
T
T
155
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
T: bagaimana Progres Pembangunan sembilan ruas ProyeK jalan Tol baru yang dimiliKi oleh Perseroan?
j: Kami menargetkan tahun depan akan mengoperasikan 6 Ruas Jalan Tol Baru yang
dimiliki oleh Perusahaan, yaitu: yaitu Bogor Ring Road Seksi 2a, Semarang-Solo seksi
Ungaran-Bawen, Gempol-Pandaan, JORR W2 Utara Seksi Ciledug-Ulujami dan Gempol-
Pasuruan Seksi Gempol-Rembang, dan relokasi Porong-Gempol Seksi Kejapanan-Gempol.
Selebihnya ditargetkan akan dioperasikan secara bertahap pada Tahun 2015 dan 2016.
T: seTelah sembilan ruas yang dimiliKi KedePannya aPa langKah yang aKan dilaKuKan oleh Perseroan?
j: Kami akan terus menambah Ruas Tol yang Perseroan miliki baik melalui akuisisi atau
tender terutama pada ruas-ruas yang terkoneksi dengan ruas tol eksisting Perseroan.
Selain hal tersebut Kami juga sudah memulai melakukan penjajakan atas kemungkinan
pembangunan Jalan Tol di luar pulau Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Kami percaya dengan terus menambah kepemilikan hak konsesi Jalan Tol baru akan
menjadikan Perseroan terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
T: bagaimana dengan Pengembangan bisnis non Tol?
j: Bisnis Non Tol pada tahun ini berkembang cukup signifikan yang ditopang melalui Jasa
PemeliharaanJalan dan Jembatan Tol, Jasa Pengoperasian Jalan Tol, Sewa lahan untuk
Iklan dan Tempat Istirahat dan Pelayanan. Pendapatan Usaha Lainnya tahun 2013
berhasil tumbuh lebih dari 200% dari tahun 2012. Kedepan fokus utama pengembangan
bisnis non-tol pada tiga sektor, yaitu jasa pemeliharaan jalan tol, jasa pengoperasian
jalan tol, dan Properti.
j
j
j
T
T
T
Jasa marga Menuju Pertumbuhan BerikutnyaLeading Up to the Next Growth
bogor outer ring road (11 Km)
Jorr W2 utara (7,7 Km)
gempol-Pandaan (13,60 Km) gempol-Pasuruan (34,20Km)
surabaya-mojokerto (36,27Km)
2014
2014
20152016
2016
operasi: 3,8 KmProses pembangunan: 2 Km
operasi: 5,65 KmProses pembangunan: 2,05 Km
operasi: 0 KmProses pembangunan: 13,6 Km operasi: 0 Km
Proses pembangunan: 13,90 Km
operasi: 2,3 KmProses pembangunan: 18,5 Km
target operasi Penuh target operasi Penuh
target operasi Penuhtarget operasi Penuh
target operasi Penuh
156
PT jasa marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
cengkareng-Kunciran (14,20 Km) Kunciran-serpong (11,20 Km)
semarang-solo (72,64Km) nusa dua-ngurah rai-benoa/bali mandara (10 Km)
2016
2016
2013
2016
bali
denPasar
operasi: 0 KmProses pembangunan: 0 Km
operasi: 0 KmProses pembangunan: 0 Km
Status per 31 Desember 2013
operasi: .10,8 KmProses pembangunan: 12,3 Km
operasi: 10 KmProses pembangunan: 0 Km
target operasi Penuh target operasi Penuh
target operasi Penuhtarget operasi Penuh
PT jasa marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya 157
158
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Perseroan pada Tahun 2013 dicanangkan Transformasi Organisasi dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia melalui pengembangan Sistem SDM yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan serta menciptakan kader pemimpin yang bertalenta.
158
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
159
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pengelolaan Human Capital
Transisi II Ultimate
Strengthening HR Foundation Building Performance Optimizing HR Capabilityfor Business Growth
2010-2013Jangka Pendek
2013-2017Jangka Menengah
2017-2022Jangka Panjang
Transisi I
TahaPan Pengembangan SiSTem human CaPiTal JaSa marga
Paradigma Baru Human CaPital
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu aspek yang sangat penting bagi setiap Perusahaan. Untuk itu, kami sejak tahun 2013
telah mengubah paradigma dengan memandang SDM sebagai modal insani (human capital). Paradigma baru ini menempatkan SDM
sebagai subyek yang harus dikelola dengan baik agar mampu menjadi modal untuk meningkatkan kinerja bisnis dalam jangka panjang
secara berkelanjutan.
Perubahan sistem manajemen SDM telah dimulai sejak 2010 dengan melakukan audit yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan
Rencana Strategis Sistem SDM 2010-2020 dengan tahapan pengembangan sebagaimana bagan berikut.
160
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Perseroan melakukan perubahan sistem SDM dengan
pendekatan strategi sistem manajemen human capital
berbasis kompetensi (Competency Based Human
Resources Management), yaitu kompetensi sebagai dasar
dalam mengelola karyawan terintegrasi dengan proses
bisnis Perseroan agar menghasilkan kinerja dan kepuasan
kerja yang maksimal.
Selanjutnya sistem manajemen tersebut dibangun dengan
model 9 (Sembilan) Proses Strategis Sistem Human Capital yaitu
Desain Organisasi, Rekrutmen dan Seleksi Karyawan, Pelatihan
dan Pengembangan, Sistem Remunerasi, Manajemen Kinerja,
Manajemen Karir dan Talent, Hubungan Industrial dan Manajemen
Paska Kerja, yang Terintegrasi dan didukung dengan Sistem
Teknologi Informasi sebagaimana dapat dilihat pada bagan
berikut.
9 Proses Strategis Sistem HC JM:1. Disain Organisasi2. Rekrutmen & Seleksi Karyawan3. Pelatihan & Pengembangan4. Remunerasi5. Manajemen Kinerja6. Manajemen Karir7. Hubungan Industrial8. Manajemen Paska Kerja9. HC Administrasi & Services
KINERJA BISNIS
KEPUASAN DAN KETERIKATAN STAKEHOLDER
INFORMATION TECHNOLOGY
RENCANA STRATEGIS
COM
PETE
NCE
VISI & MISI DISAIN ORGANISASI
Lingkungan Tenaga Kerja
ManajemenKInerja
Pelatihan dan Pengembangan
ManajemenPaska Kerja
HubunganIndustrial
ManajemenKarir
HC Admin &Services
Rekrutmen dan seleksi karyawan
Remunerasi
PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS & PERTUMBUHAN INDUSTRI JALAN TOL
VALUES & PARADIGMA
COM
MIT
MEN
T
COST
CON
GRU
ENCE
Sembilan ProSeS STraTegiS SiSTem human CaPiTal JaSa marga
restrukturisasi Organisasi PerserOanPada tahun 2013, untuk mendukung Transformasi
Perseroan dan memastikan pencapaian Visi Perseroan
yang baru untuk menjadi perusahaan terkemuka di
Indonesia tahun 2022, Perseroan mulai mewujudkan
perubahan paradigma SDM sebagai modal insani
dengan restrukturisasi organisasi dan integrasi sistem
manajemen SDM dengan menerapkan praktik yang
diakui secara global, diantaranya penyelarasan sistem
manajemen kinerja, manajemen karir, manajemen
remunerasi, manajemen pelatihan dan pengembangan
serta manajemen telenta.
Restrukturisasi organisasi diwujudkan dengan mengubah organisasi
Jasa Marga menjadi Operating Holding Company, yaitu Kantor
Pusat Jasa Marga menjadi induk (holding) yang mengelola 12 Anak
Perusahaan bisnis jalan tol dan bisnis usaha non tol, sekaligus 9 Unit
Cabang operasional yang mengelola 10 ruas jalan tol.
Penyempurnaan organisasi dilakukan secara bertahap khususnya
pada pembentukan Anak Perusahaan untuk mendukung
pengembangan bisnis Jalan Tol, dan pembentukan Anak
Perusahaan Bisnis Lain yang bergerak di bidang Properti dan Jasa
Pemeliharaan Jalan Tol, penambahan Unit Bisnis Pengelolaan
Tempat Istirahat untuk mendukung bisnis usaha non tol serta
perubahan unit JMDC sebagai unit mandiri.
161
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Selain pembentukan Anak Perusahaan, penyempurnaan organisasi juga dilakukan pada pembenahan tanggung jawab jabatan,
penyelarasan standar kompetensi jabatan terhadap visi, misi, strategi, nilai-nilai dan proses bisnis Perseroan.
Organisasi Human CaPitalRestrukturisasi pengelola human capital diwujudkan dengan pembentukan 3 unit terpisah pada organisasi Human Capital yaitu unit
Human Capital Strategy and Policy, Human Capital Services serta Jasa Marga Development Center, dengan harapan masing-masing unit
dapat lebih fokus dalam melaksanakan sasaran dan tugasnya namun tetap bersinergi dalam mewujudkan pengelolaan human capital
yang efektif.Human Capital Strategy and Policy terbentuk dengan sasaran sebagai pengarah, pembuat rencana dan pengendali dalam
pengembangan organisasi, pengelola sistem manajemen sumber daya manusia serta pengembangan sumber daya manusia.
Rencana dan pedoman yang dibuat oleh Human Capital Strategy and Policy tersebut kemudian diimplementasikan oleh unit Human
Capital Services yang mengelola manajemen karir, hubungan industri dan remunerasi dari Perseroan.
Jasa Marga Development Center (JMDC) merupakan unit organisasi strategis untuk menjalankan peran sebagai penyelenggara program
pengembangan karyawan Perseroan seperti yang telah ditetapkan oleh Human Capital Strategy and Policy.
PerenCanaan sdm dan rekrutmen
PerenCanaan sdm (manPOwer Planning)Dalam rangka perwujudan Visi dan Misi serta sasaran strategis jangka panjang, terkait dengan penggunaan sumber daya manusia
yang efektif dan efisien serta dalam koridor rasio efisiensi dan produktivitas yang diharapkan, maka ditetapkan perkiraan jumlah
karyawan maupun pekerja maksimum dalam jangka panjang dalam suatu dokumen yang disebut Manpower Planning. Untuk itu telah
dilakukan kajian Manpower Planning sebagai acuan dalam penyusunan Staffing Plan dan Rencana Rekrutmen.
Manpower Planning ini dalam penyusunannya mengacu kepada: (a) Visi, Misi dan RJPP Jasa Marga, (b) Kajian mengenai struktur
organisasi dan konsep Rencana Strategis Pengembangan Sistem SDM
SikluS ProSeS manPower Planning
workforce analysisand planning
integrated strategies tobuild workforce capability
Perencanaan rekrut internal dan eksternal, rotasi dan promosi sesuai dengan kebutuhan organisasi
Monitor
Align Evaluate
Finetune
staFFing Plan
reCruit &PlaCement
162
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
rekrutmen sdmRekrutmen dan seleksi karyawan mengacu pada proyeksi
jumlah karyawan yang mempertimbangkan rencana
pengembangan Anak Perusahaan Jalan Tol dan Non Tol
serta rencana pensiun karyawan.
Seiring dengan dinamika Perseroan dan tugas yang
semakin berat dan kompleks membuat Jasa Marga
membutuhkan tenaga kerja yang baik dari sisi kualitas
maupun kuantitas.
Dalam melakukan proses rekrutmen, Perseroan bekerja
sama dengan konsultan independen. Proses pemilihan
konsultan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan
perusahaan tentang pengadaan barang dan jasa yang
menjunjung tinggi prinsip-prinsip good corporate
governance (GCG). Proses rekrutmen dilakukan secara
ketat guna mendapatkan karyawan yang mempunyai
integritas dan kompetensi tinggi.
Perseroan senantiasa berkomitmen untuk menjunjung
kesetaraan dalam menyeleksi sumber daya manusia. Perseroan
memberikan kesempatan yang sama kepada para pelamar untuk
menjadi calon karyawan yang profesional tanpa membedakan
suku, agama, ras, golongan, gender atau kondisi fisik.
Sepanjang tahun 2013, Perseroan tidak melakukan rekrutmen
karyawan baru.
PengemBangan kOmPetensi sdm
mOdel kOmPetensi PengemBangan sdmSebagai wujud implementasikonsep Competency Based
Human Resources Management (CBHRM) maka pengembangan
SDM berdasarkan pada peningkatan kompetensi karyawan.
Untuk itu,Perseroan telah merumuskan model kompetensi
yang dilengkapi dengan Kamus Kompetensi yang merupakan
kombinasi hard skill dan soft skill yang harus dimiliki setiap
individu berdasar kebutuhan kompetensi setiap unit.
moDel komPeTenSi
kompetensi kepemimpinan:Kompetensi yang berhubungan dengan akuntabilitas/tanggung jawab manajerial dan posisinya sebagai seorang leader. Kompetensi ini memampukan para pemimpin untuk dapat memberikan arahan yang tepat pada tim, dan menciptakan iklim dan budaya kerja yang kondusif, mampu mendorong dan memimpin proses perubahan, sehingga mendorong timnya bekerja dengan optimal.
kompetensi inti:Kompetensi yang diterjemahkan dari visi, misi dan nilai-nilai perusahaan, dan harus tercermin pada seluruh karyawan di dalam organisasi.
kompetensi Jabatan:Kompetensi yang berhubungan dengan fungsi spesifik di dalam organisasi dan harus tercermin pada karyawan yang memegang jabatan dengan fungsi spesifik.
kompetensi teknis:Kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan teknis berkaitan dengan pekerjaan yang diemban, terdiri dari: generik : Bagian dari Kompetensi Jabatan yang wajib dimiliki oleh setiap jabatan struktural . spesifik : Bagian dari Kompetensi Jabatan yang menjadi persyaratan khusus sesuai fungsi jabatan
KOMPETENSI TEKNIS(SPESIFIK)
KOMPETENSI KEPEMIMPINAN
• Kepemimpinan Kelompok / Team Leadership• Ketegasan dalam pengambilan Keputusan / Decisiveness
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI JABATAN
KOMPETENSI TEKNIS (Generik)
Soft Competency
Hard Competency
• Dorongan Berprestasi / Achievement Orientation• Pembelajaran Berkelanjutan / Continuous Learning• Membangun Kemitraan / Building Partnership• Integritas/ Integrity
Orientasi Pelayan PelangganCustomer Service Orientation
BusinessAcumen
Soft
Com
pete
ncy
Hard
Com
pete
ncy
• Pencarian Informasi / Information Seeking • Komitmen Terhadap organisasi / Organizational Commitment • Kesadaran Organisasi / Organizational Awareness • Empati / Interpersonal Understanding• Kerja Sama Kelompok / Teamwork`
• Pemikiran Analitis / Analytical Thinking• Peduli terhadap Keteraturan dan Kualitas/Concern for Order• Dampak dan Pengaruh/ Impact & Influence • Inisiatif / Initiative• Pemikiran Konseptual/ Conceptual Thinking
IT/IT Skill Komunikasi/Communication Skill Pengetahuan Organisasi/Organization Knowledge Berbahasa Inggris/English Proficiency Kesadaran Mengenai Risiko/Risk Awareness Kesadaran mengenai Sistem Keselamatan Kerja (K3) Kesadaran Mengenai Manajemen Mutu/Quality Management Kesadaran Standar Layanan/Service Standard Eksekusi Program Strategis /Strategic Program Execution
163
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pendidikan dan PelatiHan sdmDalam rangka mempersiapkan Human Capital Jasa Marga untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan melalui program
pendidikan formal.Perusahaan telah mengeluarkan kebijakan tentang pengaturan BEASISWA Karyawan untuk memutakhirkan
ilmu pengetahuan dan meningkatkan kemampuan analisis, sintesis dan inovasi karyawan.
Proses persiapan beasiswa telah dilaksanakan melalui benchmark ke beberapa universitas Luar Negeri seperti: University of
California Los Angeles, University of California Berkeley, Stanford University, London Business School, University of Cambridge,
University of Oxford sebagai tolok ukur Universitas terbaik di dunia.
Perusahaan juga telah melaksanakan Seleksi calon peserta beasiswa bagi para karyawan muda dengan usia maksimal 30 tahun
dan yang berpotensi menjadi kader pimpinan perusahaan untuk mengikuti Beasiswa Kader 2014-2015 yang secara khusus
dipersiapkan perusahaan sebagai salah satu program pengembangan Future Leader Jasa Marga.
STraTegi Dan kebiJakan Pokok PenDiDikan karYawan
FORMAL EDUCATION : BEASISWA S2/S3
2017 2020 2022
S2S2S2S1
KaryawanJasa Marga
Usia < 45 tahun ( Non Talent)
Usia < 35 tahun ( Talent)
strategi dan kebijakan
Usia > 35 tahun
Future Leader
• 2017 : Beasiswa Dalam Negeri & Short Course untuk 34-45 th• 2022 : Beasiwa Luar Negeri untuk < 35 th
NON FORMAL EDUCATION : SHORT COURSE
Next Leader
KaryawanJasa Marga
164
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk mewujudkan Rencana Strategis perusahaan, maka Perseroan menyadari pentingnya Kader sebagai pemimpin
masa depan perusahaan. Perusahaan sejak tahun 2009 telah mempersiapkan “Future Leader Jasa Marga” denganProgram
Pengembangan Leadershipyang terdiri dari 5 tingkatan program.
Program Pengembangan leaDerShiP
CORPORATELeadership
Pemimpin Individu
Pemimpin Tim
Pemimpin unitkerja fungsional
Pemimpin Divisi/ Biro/ Cab/Proyek
Pemimpin Perusahaan
Anak Perusahaan BUMN
Fokus Pelatihan Program
Assistant Manager *)
Leadership
SetingkatManager
SetingkatAVP/DGM
SetingkatVP/GM/
Direktur Anak Perusahaan
SENIORLeadership
ADVANCELeadership
JUNIORLeadership
INDIVIDUAL
TEAM
LEVE
L FUNCTIONAL
BUSINESS
CORPORATE
26 th 32 th 40 th28 th 36 th 45 th
BASICLeadership
Personality
Trust & Team Work
HRD & Monitoring
Performance& Changes
Ethic & Communication
Pendidikan dan pelatihan karyawan dilaksanakanoleh Unit Jasa Marga Development Center sebagai learning center, dimana
selama tahun 2013, program pelatihan bagi karyawan fokus pada bidang:
• Jasa Marga Leadership Program yaitu pengembangan kompetensi kepemimpinan yang bertujuan untuk menyiapkan kader
pemimpin Jasa Marga dimasa depan (future leader) untuk seluruh lapisan karyawan.
• Pengembangan kompetensi teknis karyawan (jenis pelatihan, gunanya untuk apa)
• Achievement Motivation Training yaitu program peningkatan motivasi serta pembentukan etika dan budaya kerja bagi
karyawan operasional (seperti apa)
• Sertifikasi
Selama tahun 2013, telah dilakukan pelatihan yang bersifat pengembangan kompetensi dengan total 6.434 peserta pelatihan
sebagaimana disajikan dalam tabel sebagai berikut:
PelaTihan Yang DilakSanakan JaSa marga Tahun 2012 Dan 2013
Kelompok 2012 2013
Jumlah Peserta Jumlah Program
Jumlah Peserta Jumlah ProgramL P Total L P Total
Kader Kepemimpinan
325 123 448 40 156 79 235 11
Pengembangan Kompetensi
1.108 456 1.564 169 2.646 855 3.501 325
Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan
1.902 437 2.339 112 1.959 582 2.541 74
Standar Profesi 40 14 54 22 109 42 151 29
3.375 1.030 4.405 343 4.870 1.558 6.428 439
165
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Jumlah PeSerTa PelaTihan Yang DilakSanakan JaSa marga Tahun 2012 Dan 2013
2012
PengembanganKompetensi1.56435,51%
Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan2.33953,10%
Standar Profesi541,23%
KaderKepemimpinan45010,17%
2013
StandarProfesi1512,35%
PengembanganKompetensi3.50154,46%
KaderKepemimpinan2353,66%
Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan2.54139,53%
Jumlah Program PelaTihan Yang DilakSanakan JaSa marga Tahun 2012 Dan 2013
2012
PengembanganKompetensi16949,27%
Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan11232,65%
StandarProfesi226,41%
KaderKepemimpinan4011,66%
2013
StandarProfesi296,61%
PengembanganKompetensi32574,03%
KaderKepemimpinan112,51%
Pembekalan Tata Nilai, Etika & Budaya Perusahaan7416,86%
Selain melalui pelatihan eksternal, Perseroan juga melakukan upaya
lain untuk meningkatkan kompetensi karyawan, Jasa Marga telah
membangun Enterprise Knowledge Management (EKM) sebagai
acuan dalam menyusun perencanaan, melakukan pengembangan
dan menerapkan Manajemen Pengetahuan Korporat di
Perseroan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan,
dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali,
diketahui, dan dipelajari oleh seluruh karyawan. EKM diharapkan
dapat meningkatkan daya saing Perseroan melalui dikelolanya
pengetahuan sebagai aset intelektual yang efektif, efisien dan
terintegrasi dengan seluruh elemen organisasi di Perseroan.
166
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
PengemBangan karir karyawan
Program pengembangan karyawan diantaranya
dilakukan melalui pelaksanaan mutasi (promosi dan
rotasi), dimana untuk tahun 2013 pengembangan
karyawan Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor
Proyek melalui kenaikan golongan sebanyak 34 orang,
dan promosi jabatan sebanyak 67 orang.
No. Pengembangan Karir Kantor Pusat
Kantor Cabang
Kantor Proyek
Jumlah
1. Kenaikan Golongan 11 23 - 34
2. Promosi Jabatan 18 48 1 67
kenaikan golongan Dan PromoSi karYawan JaSa marga Tahun 2013
Promosi dan mutasi jabatan diberikan kepada beberapa karyawan
untuk memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki
kinerja baik sekaligus dalam rangka penyeleksian sumber daya
manusia yang tepat untuk ditempatkan di bidang tertentu.
Kenaikan golongan, promosi dan mutasi jabatan karyawan Jasa
Marga tahun 2013 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
167
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
PengHargaan kePada karyawanUntuk memberikan apresiasi terhadap karyawan yang
telah mengabdikan diri pada Perseroan, Perseroan
memberikan penghargaan kepada karyawan.
Terdapat dua jenis penghargaan yang diberikan, yakni
penghargaan bagi pensiunan dan penghargaan atas
kesetiaan pada Perseroan.
Pada tahun 2012, Perseroan memberikan Penghargaan
bagi 129 orang pensiunan dan Penghargaan Kesetiaan
kepada 1.125 orang karyawan yang telah melampaui
masa kerja 10, 15, 20, 25 dan 30 tahun yang diberikan
pada tanggal 01 Maret 2013. Penghargaan bagi
pensiunan dan Penghargaan Kesetiaan bagi karyawan
untuk tahun 2013 akan diberikan pada tanggal 01 Maret
2014, bertepatan dengan peringatan 36 tahun berdirinya
Jasa Marga.
Penghargaan keSeTiaan karYawan JaSa marga Tahun 2013
Masa Kerja Jumlah Penerima Penghargaan
10 Tahun 31
15 Tahun 288
20 Tahun 198
25 Tahun 450
30 Tahun 158
total 1.125
keBiJakan dalam kesemPatan kerJaKebijakan dalam hal kesempatan kerja, baik penempatan
karyawan maupun pengembangan karir karyawan dituangkan
dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).Jasa Marga melaksanakan
pengisian formasi dan pengembangan karir secara selektif dan
terbuka tanpa diskriminasi (gender ras suku agama), dengan
memprioritaskan sumber dari dalam Perusahaan dengan
memperhatikan prestasi kerja, kemampuan dan
kompetensi Karyawan.
PrOduktiFitas karyawan
Manajemen Jasa Marga berkomitmen untuk senantiasa mencapai
kinerja ekselen melalui penyediaan sumber daya manusia yang
handal. Untuk merealisasikan komitmen tersebut, Jasa Marga
meningkatkan pendayagunaan dan mengendalikan jumlah
sumber daya manusia.
Pendayagunaan Sumber Daya Manusia dilakukan dengan
meningkatkan kompetensi melalui pelatihan, menyempurnakan
Sistem Manajemen Kinerja Karyawan serta meningkatkan motivasi
dengan memperbaiki Sistem Remunerasi.
Pengendalian jumlah Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
kombinasi kebijakan penggunaan teknologi untuk otomatisasi
transaksi tol dan rekrutmen secara terbatas untuk memenuhi
kebutuhan posisi manajerial.
168
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
JumlaH karyawanUntuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, saat ini Perseroan berusaha mengoptimalisasi
pendayagunaan SDM yang ada. Jumlah karyawan tetap pada tahun 2013 mencapai 4.875 orang, turun 3,94% dibandingkan
dengan jumlah karyawan tetap pada tahun 2012 yang mencapai 5.075 orang. Jumlah ini juga semakin menurun jika
dibandingkan dengan jumlah karyawan tetap di tahun 2011 yang mencapai 5.154 orang, tahun 2010 yang mencapai 5.303 dan
tahun 2009 yang mencapai 5.443 orang.
Rasio jumlah karyawan per km panjang jalan tol semakin membaik menjadi sebesar 8,80 yaitu karena adanya beberapa upaya
Perseroan dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan SDM serta adanya modernisasi sistem pembayaran transaksi elektronik
melalui implementasi transaksi elektronik dan e-Toll Card.
Status Jabatan 2012 2013
Jumlah(orang)
Proporsi(%)
Jumlah(orang)
Proporsi(%)
Operasional 3,471 68.4 3309 67.9
Non-Operasional 1,604 31.6 1566 32.1
Jumlah 5,075 100 4,875 100
kOmPOsisi karyawan tetaP Berdasarkan status JaBatan
komPoSiSi karYawan TeTaP berDaSarkan STaTuS JabaTan Tahun 2012 Dan 2013
komPoSiSi karYawan TeTaP berDaSarkan STaTuS JabaTan Tahun 2012
komPoSiSi karYawan TeTaP berDaSarkan STaTuS JabaTan Tahun 2013
Operasional 3,47168%
Non-Operasional
1,60432%
Operasional 3,30968%
Non-Operasional
1,56632%
169
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
komPoSiSi karYawan berDaSarkan STaTuS kePegawaian Tahun 2012 Dan 2013
komPoSiSi karYawan berDaSarkan STaTuS kePegawaian Tahun 2012 Dan 2013
kOmPOsisi karyawan Berdasarkan status kePegawaian
Status Kepegawaian 2012 2013
Tenaga Kerja Tetap 5,075 4,875
Tenaga Kerja Tidak Tetap 2,939 32
Tenaga Kerja Tetap Tenaga Kerja Tidak Tetap
2012 2013
5.07
5
2.93
9
4.87
5
32
Perseroan menjamin hak-hak baik karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. Adapun benefit antara karyawan tetap dan
tidak tetap adalah sebagai berikut:
hak-hak karYawan JaSa marga
Kebijakan Perseroan Karyawan Tetap Karyawan Tidak Tetap
I. Pelayanan
1. Informasi √ √
2. Fasilitas Kesehatan √ √
3. Pendampingan Hukum √ √
4. Jamsostek √ √
II. Benefit
1. Bantuan Pendidikan √ -
2. Bonus/Insentif √ -
3. Ongkos Cuti √ -
4. Pinjaman Karyawan (perumahan, pendidikan
dan fasiiltas kendaraan)
√ -
5. Penghargaan √ √
6. Studi Banding di Dalam/Luar Negeri √ -
7. Pelatihan √ √
III. Lainnya & Pokok
1. THR √ √
2. Gaji √ √
3. Seragam Dinas √ √
170
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2013, komposisi karyawan berdasarkan golongan didominasi oleh golongan VII yang
merupakan 58,3% dari total karyawan Perseroan.
kOmPOsisi karyawan tetaP Berdasarkan gOlOngan
komPoSiSi karYawan TeTaP berDaSarkan golongan Tahun 2012 Dan 2013
Keterangan:Golongan II Corporate Secretary, Head, Vice President, General Manager,
Pemimpin Proyek, Advisor.Golongan III Assistant Vice President, Senior Manager, Deputy General Manager,
Coordinator, Kepala Bagian, Senior SpecialistGolongan IV Manager, Specialist, President Director Secretary
Golongan V Assistant Manager, Kepala Gerbang Tol, Director Secretary, Bendahara II.Golongan VI Kepala Shift, Juru Tata Usaha, Tata Usaha Kantor Cabang, Sekretaris VP/GM,
Petugas Informasi dan Komunikasi.Golongan VII Pengumpul Tol, Pelayanan Lalu Lintas, Tata Usaha, Teknisi.Golongan VIII Messenger, Driver.
kOmPOsisi karyawan tetaP Berdasarkan Jenis kelamin
komPoSiSi karYawan TeTaP berDaSarkan JeniS kelamin Tahun 2012 Dan 2013
Jenis Kelamin 2012 2013
Pria 3.993 3.808
Wanita 1.082 1.059
Jumlah 5.075 4.875
Golongan 2012 2013
Jumlah (orang) Proporsi (%) Jumlah (orang) Proporsi (%)
II 83 1.6 70 1.4
III 148 2.9 143 2.9
IV 231 4.6 232 4.8
V 227 4.5 196 4.0
VI 1,277 25.2 1,308 26.8
VII 3,003 59.2 2,844 58.3
VIII 106 2.1 82 1.7
Jumlah 5,075 100 4,875 100
171
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
PengelOlaan HuBungan karyawan dengan manaJemen
Jasa Marga senantiasa berkomitmen untuk memelihara
hubungan industrial yang baik antara karyawan dan
manajemen serta menghormati hak dan kewajiban
karyawan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Kebebasan organisasi diwujudkan dengan
penyaluran aspirasi karyawan yang baik dan sesuai
dengan etika. Kebebasan organisasi diwujudkan dengan
adanya Serikat Karyawan Jasa Marga yang didirikan pada
tahun 1999 dengan nama Serikat Karyawan Jasa Marga
(SKJM), dimana seluruh karyawan Jasa Marga
merupakan anggotanya.
Hubungan yang harmonis antara Manajemen dan
Serikat Karyawan yang didasarkan pada semangat
kemitraan selama ini mampu membangun suasana kerja
yang kondusif.
Pada tahun 2012, Perseroan dan SKJM telah melakukan
perundingan dengan pokok-pokok kesepakatan
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Rapat Bipartit
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2012-2014 tanggal 14
Juni 2012. PKB tersebut telah didaftarkan di Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Direktorat Jenderal
Pembinaan Hubungan Industri dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja Jakarta berdasarkan Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja No. Kep. 137/PHUSK.PKKAD/PKB/
VIII/2012 tentang Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama
antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Serikat Pekerja
Jasa Marga tanggal 14 Agustus 2012.
Hingga akhir Desember 2013, Manajemen telah berhasil
menyelesaikan dan memenuhi sebagian besar hal-hal
yang disepakati dalam PKB tersebut.
PrOgram Paska kerJa
Perseroan memiliki keyakinan bahwa kepastian akan
kesejahteraan paska kerja akan mempengaruhi loyalitas dan
produktifitas karyawan semasa kerja dalam mencapai tujuan
Perseroan. Untuk itu Perseroan telah memberikan fasilitas dan
perlindungan paska kerja berupa:
a. Program PensiunPerseroan menyelenggarakan Program Pensiun melalui
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) yang diselenggarakan
oleh Dana Pensiun Jasa Marga, yang pendiriannya telah
mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor: KEP-370/KM.17/1997 tanggal 15 Juli 1997
dan diperbaharui dengan KEP-379/KM.6/2004 tanggal 14
September 2004.
Pada tahun 2013 telah dikeluarkan Keputusan Direksi PT
Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor: 117/KPTS/2013 tanggal 28
Agustus 2013 tentang Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga
dan telah disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat
Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor
: KEP-16/NB.1/2014 tanggal 16 Januari 2014.
Peserta PPMP adalah karyawan tetap Perseroan yang telah
bekerja di Perseroan sampai dengan tanggal 30 Juni 2012,
sedangkan terhadap karyawan yang bekerja di Perseroan
mulai 1 Juli 2012 diikutsertakan dalam Program Pensiun Iuran
Pasti (PPIP) yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga
Kuangan (DPLK), sebagaimana Perjanjian Kerja Bersama (PKB
2012-2014) pasal 41.
Iuran Coming Service atas program tersebut yang berlaku
sampai dengan bulan Desember 2013, masing-masing
dibebankan kepada karyawan sebesar 3% dari PhDP
dan 13.7% merupakan beban Perseroan, dan Iuran
PSL atas program tersebut sepenuhnya menjadi
tanggungan Perseroan.
172
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
b. Program Purna karyaDalam rangka menunjang kelangsungan aktifitas
bagi karyawan Perseroan yang telah mengakhiri
masa bhaktinya di Perseroan, maka Perseroan
memberikan tunjangan berupa Uang Purna Karya
yang pengelolaannya bekerjasama dengan AJB
Bumiputera 1912 berdasarkan Perjanjian Kerjasama
sejak tahun 2007.
Iuran Coming Service atas program tersebut masing-
masing dibebankan kepada karyawan sebesar 2%
dari PhDA dan 4% merupakan beban Perseroan,
sedangkan Iuran PSL atas program tersebut
sepenuhnya menjadi tanggungan Perseroan.
Manfaat yang akan didapat dari Program tersebut
ketika Karyawan berhenti bekerja pada Usia Pensiun
Normal (56 tahun) adalah sebesar 24 x PhDA,
sedangkan terhadap karyawan yang berhenti bekerja
pada Usia Pensiun Dipercepat akan mendapatkan
Uang Purna Karya secara Proporsional, dan bagi yang
berhenti sebelum memasuki Usia Pensiun Dipercepat
akan mendapatkan uang Purna Karya sebesar Nilai
Tunai berdasarkan Perhitungan Aktuaria.
c. Program Jaminan Hari tua dari JamsostekSemua karyawan Perseroan diikutsertakan
dalam Program JHT dari PT Jamsostek (BPJS
Ketenagakerjaan), Iuran JHT sebesar 5.7% dari Upah
semula sepenuhnya merupakan Beban Perseroan
sampai dengan bulan Juni 2013, sedangkan sejak
Juli 2013 pembayaran Iuran JHT dimaksud, 2%
menjadi Beban Karyawan sebagaimana ketentuan
perundangan yang berlaku yang diratifikasi kedalam
Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor
: 58/KPTS/2013 tanggal 25 Maret 2013.
d. Jaminan Pemeliharaan kesehatanDisamping mendapatkan manfaat berupa Uang
tunai, Pensiunan juga mendapatkan fasilitas
Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi
Nomor: 141/KPTS/2012 jo surat Keputusan Direksi
Nomor 228/KPTS/2006.
PengelOlaan tenaga aliH daya
Dalam upaya meningkatkan kepatuhan (compliance) kepada
ketentuan perundangan bidang ketenagakerjaan terkait
pemenuhan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 19 tahun 2012 tentang Syarat-Syarat penyerahan
sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain,
Perusahaan telah melakukan pengakhiran pola hubungan kerja
Tenaga Alih Daya. Selanjutnya eks Tenaga Alih Daya yang ada
dan memenuhi syarat direkrut oleh Anak Perusahaan yang
melaksanakan jasa pemborongan pekerjaan pengoperasian
jalan tol.
Biaya sumBer daya manusia
Selama tahun 2013, biaya Sumber Daya Manusia Jasa Marga
untuk penggajian sebesar Rp365.135.739.955 meningkat
dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp350.019.702.054.
Total realisasi investasi pendidikan dan pelatihan tahun 2013
yaitu Rp18.660.453.279 lebih tinggi dibandingkan tahun 2012
sebesar Rp9.911.096.482. Hal ini menunjukkan komitmen Jasa
Marga terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
demi terciptanya pemimpin Perseroan yang handal
di masa depan.
biaYa Sumber DaYa manuSia JaSa marga 2012 Dan 2013
Jenis 2013 2012
Biaya Penggajian 365.135.739.955 350.019.702.054
Biaya Pendidikan
dan Pelatihan
18.660.453.279 9.911.096.483
173
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
wawanCara dengan muH naJiB FauzanDIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA
tanya Bagaimana kinerJa PengelOlaan sdm Pada taHun 2013?
Jawab Rasio jumlah karyawan tetap per km panjang jalan tol tahun 2013 sebesar 8,8 menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 9,3 yang dicapai melalui peningkatan efisiensi pengelolaan SDM serta modernisasi sistem pembayaran transaksi dengan mengimplementasikan transaksi elektronik. Pada tahun 2013, jumlah pegawai tetap 4.875, turun 3.94% dari tahun 2012.
Pada tahun 2013 dilakukan perubahan struktur organisasi sebagai upaya untuk mendukung Visi dan Misi Perseroan yang baru untuk memperkokoh posisi Perseroan dalam industri jalan tol melalui pengembangan jalan tol baru dan meningkatkan kinerja operasional. Selain itu juga dilakukan penyesuaian strategi dan sistem Human Capital sesuai dengan Rencana Strategis Human Capital yang lebih terarah dan sesuai dengan dinamika perubahan serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2013-2017.
Manajemen juga melaksanakan pemenuhan formasi SDM baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Penyempurnaan Sistem Manajemen SDM dilakukan dengan melakukan restrukturisasi organisasi menjadi Operating Holding Company.
Untuk meningkatkan kompetensi dan mempersiapkan Human Capital Jasa Marga dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan, Perseroan menyelenggarakan pelatihan untuk dalam rangka pengembangan SDM berdasarkan model kompetensi beserta Kamus Kompetensi yang telah dirumuskan.
Dalam upaya meningkatkan kepatuhan (compliance) kepada ketentuan perundangan bidang ketenagakerjaan terkait pemenuhan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 19 tahun 2012 tentang Syarat-Syarat penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain, Perusahaan telah melakukan pengakhiran pola hubungan kerja Tenaga Alih Daya. Selanjutnya eks Tenaga Alih Daya yang ada dan memenuhi syarat direkrut oleh Anak Perusahaan yang melaksanakan jasa pemborongan pekerjaan pengoperasian jalan tol.
Pengendalian jumlah Sumber Daya Manusia dilakukan melalui kombinasi kebijakan penggunaan teknologi untuk otomatisasi transaksi tol dan rekrutmen secara terbatas untuk memenuhi kebutuhan posisi manajerial.
t: aPa yang menJadi tantangan dan HamBatan yang diHadaPi dalam PengelOlaan sdm?
J: Tantangan dalam pengelolaan SDM adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan formasi jabatan dan peningkatan kompetensi untuk mendukung pertumbuhan Perseroan dan menggantikan karyawan yang telah pensiun. Selain itu tantangan yang dihadapi adalah upaya untuk meningkatkan sistem dan manajemen SDM untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan Perseroan. Pada tahun 2013, Perseroan menghadapi masalah perubahan regulasi tenaga alih daya.
t: Bagaimana strategi mengHadaPi tantangan terseBut?
J: Dalam upaya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan SDM, Perseroan melakukan upaya peningkatan kompetensi dan merencanakan rekrutmen karyawan yang pelaksanaannya dilakukan pada tahun 2014. Untuk mengantisipasi kebutuhan karyawan dalam jangka panjang dan mengantisipasi penggantian karyawan yang pensiun, Perseroan melakukan serangkaian pelatihan secara terstruktur untuk mempersiapkan kader pemimpin yang berkarakter dan bertalenta untuk menduduki posisi posisi strategis dalam jangka panjang.
Untuk masalah tenaga alih daya, Perseroan melakukan penyelesaian tenaga alih daya dengan melakukan rekstrukturisasi jasa pengoperasian melalui Anak Perusahaan, dimana tenaga alih daya diarahkan untuk menjadi pegawai pada Anak Perusahaan guna memenuhi ketentuan Pemerintah tentang tenaga alih daya.
t: Bagaimana strategi sdm dalam Jangka PanJang?
J: Perseroan melakukan perbaikan dalam sistem dan manajemen SDM dengan menerapkan 9 Pilar Pengelolaan SDM yang terintegrasi untuk meningkatkan kinerja organisasi. Perbaikan Sistem SDM akan dilakukan secara bertahap dengan target pada tahun 2014 akan diberlakukan Sistem Manajemen Kinerja dimana akan diterapkan sistem remunerasi dan pemberian jasa produksi dan insentif lainnya berdasarkan kinerja, sehingga akan mendorong karyawan lebih berprestasi.
J
J
J
J
t
t
t
t
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
174
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Sebagai bentuk komitmen untuk terus meningkatkan Good Corporate Governance, pada tahun 2013 Perseroan mengimplementasikan Whistleblowing System Jasa Marga-Amanah serta melakukan kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Program Pengendalian Gratifikasi.
174
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
175Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Tata Kelola Perusahaan
Jasa Marga bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia telah bersama-sama menandatangani Komitmen Program Pengendalian Gratifikasi pada tanggal 11 Juli 2013, sebagai salah satu wujud komitmen Perseroan untuk meningkatkan GCG dan menjaga Perseroan tetap bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
176
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Komitmen Jasa marga dalam PeneraPan gCgSeluruh Insan Jasa Marga menuangkan komitmennya untuk
menerapkan prinsip-prinsip GCG di Perseroan dengan
penandatanganan Pakta Integritas yang dilakukan setiap awal
tahun.
Pakta Integritas juga ditandatangani bersama-sama dengan
penyedia barang/ jasa pada saat proses pengadaan barang/
jasa di lingkungan Perseroan.
tuJuan PeneraPan gCg Jasa marga
Untuk mewujudkan perusahaan yang berdaya saing tinggi
dan terus tumbuh berkembang, Jasa Marga telah dan terus
mengembangkan struktur dan sistem tata kelola perusahaan
(Good Corporate Governance/GCG) yang mengacu pada
prinsip-prinsip GCG sesuai ketentuan dan peraturan serta best
practice. Pelaksanaan GCG yang diimplementasikan Perseroan
didasarkan pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/
MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dengan perubahan
terakhirnya yaitu Peraturan Menteri Negara BUMN No.
PER-09/MBU/2012, yang menyebutkan bahwa “BUMN wajib
melaksanakan operasional perusahaan dengan berpegang
pada prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntanbilitas,
responsibilitas, independensi dan kewajaran”.
Berdasarkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of
Corporate Governance) sebagaimana Keputusan Direksi No.
174/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013 tujuan penerapan
GCG di Jasa Marga adalah sebagai berikut:
Tujuan Penerapan GCG di Jasa Marga adalah sebagai berikut:
1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan,
Pengguna Jalan Tol/Pelanggan Lainnya, Mitra Usaha,
Kreditur/Investor, Serta Masyarakat dan Lingkungan
2. Mendorong dan mendukung pengembangan,
pengelolaan risiko Perseroan secara lebih hati-hati
(prudent), akuntabel dan bertanggungjawab sejalan
dengan prinsip-prinsip GCG.
3. Memaksimalkan nilai Perseroan agar Perseroan memiliki
daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun
internasional.
4. Memberdayakan fungsi dan kemandirian masing-masing
Organ Perusahaan.
5. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional,
efektif dan efisien demi tercapainya Visi dan Misi
Perusahaan.
6. Mendorong agar pengelola Perseroan dalam membuat
keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai
moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan
adanya tanggung jawab sosial Perseroan.
7. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada
Stakeholders.
8. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan
Perseroan.
9. Memperbaiki Budaya Kerja Perseroan.
10. Meningkatkan pencitraan Perseroan (Image) yang semakin
baik.
11. Meningkatkan kontribusi Perseroan dalam perekonomian
nasional.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
177Menuju Pertumbuhan Berikutnya
dasar HuKum PeneraPan gCg Jasa marga
undang-undang
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi;
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik;
c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas;
d. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 38 Tahun 2004 Tentang Jalan;
e. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 19 Tahun 2003 Tentang BUMN;
f. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 25 Tahun 2003;
g. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
h. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal;
i. Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas
Keputusan menteri Bumn
a. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-104/MBU/2002 Tentang Penilaian Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara.
b. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-102/MBU/2002 Tentang Penyusunan RJPP;
c. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-101/MBU/2002 Tentang Penyusunan RKAP;
d. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara;
e. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-09A/MBU/2002 Tentang Penilaian Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara Peraturan lainnya
a. Anggaran Dasar PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang telah diumumkan dalam Tambahan Nomor 27404 dari Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 Desember 2008 Nomor 100, kemudian diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 33 tanggal 5 April 2011 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta sebagaimana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya Nomor AHU-20288.AH.01.02. Tahun 2011 tertanggal 21 April 2011, dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 95 tanggal 21 Juni 2012 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta dan telah mendapat surat penerimaan pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH.0.10-25313 tanggal 10 Juli 2012.
b. Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor: KEP-73/DKJM/VIII/2005 Tentang Panduan Bagi Anggota Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
c. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Nomor: 41/KPTS/2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
d. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor: 60/KPTS/2009 Tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
e. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Nomor: 197/KPTS/2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Rapat Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
f. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang tercantum dalam Risalah RUPS
Peraturan Bapepam-lK
a. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-413/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009, Peraturan Bapepam-LK Nomor: IX.E.2 Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama;
b. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009, Peraturan Bapepam-LK Nomor: IX.E.1 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu;
c. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor:Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.7 Tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Internal Audit;
d. Lampiran Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, Peraturan Nomor: IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perubahan Publik;
e. Salinan Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-134/BL/2006, Peraturan Nomor: X.K.6 Tentang kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik;
f. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-45/PM/2004, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.6 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik;
g. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29/PM/2004, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.5 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit;
h. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-40/PM/2003, Peraturan Bapepam Nomor: VIII.G.11 Tentang Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan;
i. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-36/PM/2003 tanggal 30 September 2003, Peraturan Nomor: X.K.2 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala;
j. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003, Peraturan Nomor: X.K.4 Tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum;
k. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Perubahan Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Perubahan Peraturan Bapepam Nomor: VIII.G.7 Tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan;
l. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996, Peraturan Bapepam Nomor: X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segara Diumumkan Kepada Publik;
m. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.4 Tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan;
n. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-60/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Nomor: IX.I.1 Tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham;
o. Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-38/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Peraturan Nomor: VIII.G.2 Tentang Laporan Tahunan.
Peraturan menteri Bumn
a. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-16/MBU/2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara;
b. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara;
c. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara
d. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-06/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara;
e. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-03/MBU/2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.
f. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara;
g. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-07/MBU/2010 Tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara;
h. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-05/MBU/2008 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa di Badan Usaha Milik Negara;
i. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-05/MBU/2006 Tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara.
Peraturan Pemerintah
a. Peraturan Pemerintah Nomor: 45 Tahun 2005 Tentang Pendirian, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara;
b. Peraturan Pemerintah Nomor: 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
c. Peraturan Pemerintah Nomor: 12 Tahun 1998 Tentang Perusahaan Perseroan (Persero), jo Peraturan Pemerintah Nomor: 45 Tahun 2001
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
178
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Bagan roadmaP gCg Jasa marga
Program Persiapan
Penjabaran:1. Visi dan Misi2. RJPP
Dokumen:1. Sk Direksi No. 77/20052. Etika GCG3. Etika Usaha dan Etika Kerja4. Statement Corporate Intent5. Board Manual6. Laporan Kepatutan
2005Kick Off
penerapan GCG
Menjadi warga industri maupun masyarakat sosial yang etikal dan bertanggung jawab
Dapat mengendalikan operasi bisnis terutama aspek risiko usaha secara efektif
Memenuhi ketentuan dan peraturan (mandatory maupun voluntary) dalam tata kelola perusahaan
GCGGood Corporate Governance
GGCGood Governed Company
Proses Value Creation
TOLA
K U
KUR
SASA
RAN
GGCGood Corporate Citizen
2006 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pakta IntegritasManajemen
Prosedur pengadaan barang/jasaPerusahaan
1. Pedoman Tata Kelola Perusahaan
(GOCG)2. Pedoman
Perilaku (COC)3. Tata Nilai
Perusahaan4. Review
Manajemen Risiko
1. Komitmen Jasa Marga Bersih
2. Persiapan Infrastruktur Whistleblowing System
1. Go live infrastruktur Whistleblowing System
2. Komitmen Program Pengendalian Gratifikasi
3. Review Visi, Misi Tata Nilai
4. Review Board Manual
1. Program BUMN Bersih
2. Penerapan ASEAN Scoreboard untuk Assessment GCG dan Laporan Tahunan
1. Review Pedoman GCG (COCG dan COC)
2. Kebijakan Gratifikasi, Benturan Kepentingan dan Whistle Blowing System
3. Penandatangan Pakta Integritas seluruh karyawan
4. Pernyataan Mulai Whistleblowing System
Penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan
sosialisasi dan internalisasi gCg Selain penyempurnaan aturan, Perseroan juga melanjutkan
sosialisasi dan internalisasi GCG kepada segenap Insan Jasa
Marga untuk memastikan ketaatan terhadap praktik GCG.
Perseroan percaya, bahwa penerapan GCG tidak cukup
dilakukan hanya dengan mematuhi berbagai ketentuan yang
berlaku, namun harus ditunjukkan dalam praktik sehari-hari.
Perseroan meyakini, bahwa dengan melaksanakan GCG,
kepercayaan dari para stakeholder dapat terus dijaga dan
Perseroan pun bertekad menuju Good Corporate Citizen.
road maP gCg Jasa margaPerseroan menetapkan arah implementasi GCG dalam bentuk
Road Map GCG yang dimulai sejak tahun 2005. Road Map
GCG diarahkan untuk menjadikan GCG sebagai acuan dalam
setiap aktivitas Perseroan. Pada saat ini posisi yang telah
dicapai dalam penerapan GCG Perseroan adalah menuju
Good Corporate Citizen. Dengan pencapaian tersebut, maka
Perseroan optimis untuk terus meningkatkan kinerja secara
konsisten dan berkesinambungan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
179Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Hasil Penilaian imPlementasi gCg
Pada tahun 2013, berdasarkan hasil Self Assessment, Jasa Marga memperoleh peningkatan score GCG, yaitu menjadi 95,01 dengan
kategori “Sangat Baik”.
Hal ini membuktikan Jasa Marga secara konsisten terus menerapkan prinsip-prinsip GCG di Perseroan dan selalu berupaya untuk
melakukan inovasi-inovasi di bidang GCG.
Aspek Pengujian/Indikator/ParameterNilai
Maksimal
Capaian Tahun 2012 Capaian Tahun 2013Skor
CapaianTingkat
Pemenuhan %Skor
CapaianTingkat
Pemenuhan %(1) (2) (3) (4=3/2) (5) (6=5/2)
1 Komitmen Terhadap PenerapanTata Kelola Secara Berkelanjutan 7 6,924 98,91% 6,783 96,89%
2 Pemegang Saham dan RUPS 9 8,802 97,80% 8,839 98,22%
3 Dewan Komisaris 35 31,887 91,08% 32,823 93,78
4 Direksi 35 33,895 96,84% 33,567 95,91%
5 Pengungkapan Informasi danTransparansi 9 8,636 95,96% 8,709 96,76%
6 Aspek Lainnya 5 4,464 89,29% 4,286 85,71%
Total 100 94,598 94,60% 95,007 95,01
Peringkat Kualitas Penerapan good Corporate governance sangat Baik sangat Baik
Hasil self assessmenT Perseroan TaHun 2013
Assessment GCG pada tahun 2013 mengacu pada parameter/metode Assessment yang ditetapkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara berdasarkan pada ketentuan SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara.
Keterangan:• Skortahun2008dan2009adalahskorIICG.• Padatahun2012diberlakukanparameterpenilaianbaruyaituSK-16/S.MBU/2012tanggal06Juni2012tentangIndikator/ Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.
score GcG Hasil assessmenT lemBaGa inDePenDen
95,0
1
81,6
2
82,6
5
87,2
2
95,5
4
94,5
9
2008 2009 2010 2011 2012 2013
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
180
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
score GcG Hasil assessmenT cGPi
IICG adalah lembaga independen yang didirikan oleh Masyarakat Transparansi Indonesia untuk mendorong praktik praktik GCG di dunia usaha.
Jasa Marga untuk yang ke-5 kalinya mengikuti program riset
dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index
(CGPI) yang dilaksanakan pada tahun 2013 (untuk tahun
penilaian 2012) mengangkat Tema “GCG dalam Perspektif
Pengetahuan”. Program riset dan pemeringkatan tersebut
diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate
Governance (IICD), yang penilaiannya meliputi beberapa
tahapan sebagai berikut:
1. Self assessment
2. Kelengkapan dokumen
3. Penyusunan makalah
4. Observasi
Berdasarkan tahapan penilaian CGPI 2013 sebagaimana tersebut
di atas, Jasa Marga berhasil memperoleh peringkat “Perusahaan
Terpercaya” dengan peningkatan score menjadi 84,52.
memperkuat implementasi gCg Jasa margaDalam memaknai tata kelola perusahaan yang baik, Jasa
Marga memiliki prinsip-prinsip dasar yaitu mendorong
GCG sebagai bagian dari pengelolaan Perseroan melalui
penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsip-
prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, kesetaraan dan
tanggung jawab.
Jasa Marga telah melakukan berbagai inisiatif implementasi
GCG, baik yang dilakukan secara mandiri maupun dibantu
oleh pihak independen dalam mencapai tata kelola
perusahaan yang berkelanjutan (sustainable governance).
Dalam rangka memperkuat implementasi GCG tahun 2013
Jasa Marga telah melakukan pencapaian program yang
meliputi:
1. Penguatan Komitmen implementasi gCg. Kegiatan yang dilakukan adalah penandatanganan
Pakta Integritas oleh seluruh Insan Jasa Marga dan
penandatanganan Komitmen Jasa Marga Bersih oleh
Direktur Utama dan Serikat Karyawan Jasa Marga.
2. sosialisasi dan Pelatihan gCg. Kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi GCG bagi
karyawan baru, pemberian materi GCG dalam Pelatihan
Manajemen Proyek Jalan Tol, dan sosialisasi GCG dalam
berbagai media Perseroan.
3. Pengelolaan gratifikasi dan Whistleblowing System.
• PengelolaanGratifikasi Kegiatan yang dilakukan adalah dengan pemasangan
iklan untuk tidak menerima dan memberikan Gratifikasi
terkait Hari Raya di surat kabar nasional, serta
penyusunan dan pendistribusian surat edaran bagi
seluruh Insan Jasa Marga untuk tidak memberikan
dan menerima gratifikasi, dengan pernyataan form
pelaporan bagi gratifikasi yang tidak terhindarkan baik
berupa barang cepat kadaluwarsa maupun bentuk
lainnya.
2008
81,6
2
82,6
5
83,4
1
83,6
5
84,5
2
2009 2010 2011 2012
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
181Menuju Pertumbuhan Berikutnya
• WhistleblowingSystem Pengelolaan whistleblowing system sebagai media
pelaporan pelanggaran bekerja sama dengan pihak
eksternal yang berpengalaman.
4. Partisipasi aktif dalam berbagai perlombaan/award terkait dengan gCg. Kegiatan yang dilakukan adalah keikutsertaan dalam ajang
Corporate Governance Perception Index (CGPI)
2011 dengan hasil pencapaian sebagai “Trusted Company”,
keikutsertaan dalam Anugerah BUMN 2012 dengan
hasil Peringkat III untuk kategori GCG BUMN Terbaik dan
keikutsertaan dalam The 4th Indonesian Institute Corporate
Directorship (IICD) dengan hasil Best Corporate Governance
Equitable Treatment for Shareholders.
5. Pengukuran implementasi gCg. Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan self-assessment
GCG tahun 2011 dan assessment GCG tahun 2012 oleh
konsultan independen yang terpilih berdasarkan proses
pengadaan barang/jasa.
6. Penerapan iso dan smK3 Dalam rangka melindungi karyawannya, Jasa Marga
menerapkan OHSAS 18000, sedangkan untuk menjaga mutu
kepada para pelanggan, Perseroan menerapkan ISO
9001:2008.
KomiTmen Bersama Jasa marGa BersiH
7. Pengukuran Kinerja Untuk menunjang strategi perusahaan dan meningkatkan
kinerja perusahaan, sejak tahun 2008 Perseroan menerapkan
Malcolm Baldrige sebelum akhirnya pada tahun 2012 beralih
ke KPKU yang merupakan mandatory dari Kementerian
Negara BUMN. KPKU merupakan alat ukur kinerja perusahaan
sebagaimana Surat Kementerian Negara BUMN No. S-153/S.
MBU/2012 tanggal 19 Juli 2012 tentang Pelaporan Kinerja
Berdasarkan Pendekatan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul
(KPKU) BUMN.
Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) adalah suatu kriteria
yang komprehensif untuk mengukur kinerja BUMN sekaligus
sebagai pedoman guna meningkatkan kinerja BUMN
sehingga dapat memainkan peranan yang lebih besar dalam
mewujudkan kemakmuran bangsa. Hasil asesmen KPKU BUMN
tahun 2012, Perseroan meraih total skor 537,25 atau di level
Good Performance, dimana proses di beberapa area masih
bervariasi, diperlukan penekanan pada deployment, integrasi,
kontinuitas dan learning.
8. Budaya inovasi Untuk membangun budaya inovasi, Perseroan menerapkan
perbaikan mutu berkelanjutan (Kelompok Perbaikan Mutu/
KPM dan Perbaikan Praktis/PP) sehingga budaya mutu secara
intensif dan terintegrasi dapat tercipta dimana setiap tahun
dilakukan penilaian dalam event Temu Karya mutu Jasa Marga.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
182
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
struKtur tata KelolaSesuai dengan Undang Undang No. 40 tahun 2007
Bab I Mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ
Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang
Saham, Direksi dan Dewan Komisaris.
• RapatUmumPemegangSaham(RUPS)adalah
Organ Perseroan yang mempunyai wewenang
yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan
Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam
Undang Undang dan/atau Anggaran Dasar.
struKtur, KeBiJaKan dan meKanisme PeneraPan tata Kelola PerusaHaan
DireksiDewan
Komisaris
KomiteAudit
KomiteInvestasi dan Risiko Usaha
DivisiLegalInternal Audit
DivisiRisk and Quality
Management
RiskManagement
Corporate Secretary
ComplianceGCG
InvestorRelations
RUPS
sTruKTur TaTa Kelola PerusaHaan
• DireksiadalahOrganPerseroanyangberwenang
dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan
Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di
dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar.
• DewanKomisarisadalahOrganPerseroanyangbertugas
melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus
sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat
kepada Direksi.
Jasa Marga telah memiliki Struktur Tata Kelola yang lengkap
khususnya dalam penerapan prinsip-prinsip GCG, sebagai berikut:
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
183Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Organ Perseroan memainkan peran kunci dalam keberhasilan
pelaksanaan GCG. Organ Perseroan menjalankan fungsinya
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran
Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip
bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk
kepentingan Perseroan.
RUPS, Direksi dan Dewan Komisaris saling menghormati tugas,
tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai Peraturan
Perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
Dalam menjalankan tugas pengurusan perusahaan, Direksi dibantu
oleh Corporate Secretary dan Internal Audit, serta satuan kerja lain
yang menjalankan fungsi kepengurusan Perseroan.
Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dapat
membentuk komite, yang anggotanya seorang atau lebih adalah
anggota Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut bertanggung
HierarKi KeBiJaKan GcG Perseroan
AnggaranDasar
Board Manual
Pedoman TataKelola Perusahaan
Pedoman Penanganan
Gratifikasi
Standar Operasional Prosedur
Kebijakan Lainnya
Pedoman Benturan
Kepentingan
Pedoman Perilaku
1. anggaran dasar Jasa marga.2. Board manual Jasa Marga yang
terakhir telah dimutakhirkan pada tahun 2013 yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN dan perubahan Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan.
3. Pedoman tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) ditetapkan sejak tahun 2005 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga, dengan perubahan terakhirnya, yaitu No. 194/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013.
4. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ditetapkan sejak tahun 2005 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga, dengan perubahan terakhirnya yaitu No. 195/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013.
5. Pedoman Benturan Kepentingan (Conflict of Interest) berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga No. 186/KPTS/2011.
6. Pedoman Penanganan gratifikasi berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga No. 187/KPTS/2011.
7. Pedoman Whistleblowing system, sejak tahun 2011 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga dengan perubahan terakhirnya yaitu No. 9/KPTS/2013 tanggal 16 Januari 2013.
8. Pembentukan tim Pengelolaan Whistleblowing system, sejak tahun 2011 berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga dengan perubahan terakhirnya yaitu No. 10/KPTS/2013 tanggal 16 Januari 2013.
jawab kepada Dewan Komisaris. Komite-komite yang telah
dibentuk oleh Dewan Komisaris Perseroan adalah:
• KomiteAudit. Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu
Dewan Komisaris memenuhi tugas dan kewajibannya dalam
mengkaji efektivitas sistem pengendalian internal, efektivitas
pelaksanaan tugas auditor eksternal dan internal, serta dalam
mengkaji dan memberikan persetujuan semua informasi dan
usulan yang disiapkan dan diajukan pihak lainnya seperti
Laporan Keuangan dan Non Keuangan, serta Laporan
Tahunan Perusahaan.
• KomiteInvestasidanRisikoUsaha. Komite yang dapat dibentuk oleh Dewan Komisaris
dalam rangka membantu pelaksanaan tugas dan fungsi
Dewan Komisaris untuk memantau secara berkala dan
merekomendasikan perbaikan terhadap manajemen risiko yang
dilaksanakan dan dikembangkan oleh Perseroan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
184
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
mekanisme tata KelolaMekanisme Tata Kelola merupakan mekanisme implementasi GCG yang tercermin dalam
sistem yang kuat. Hal ini menjadi penting, karena implementasi GCG tidak cukup hanya
dengan mengandalkan pilar governance structure, melainkan dibutuhkan adanya aturan
main yang jelas dalam bentuk mekanisme. Governance mechanism
dapat diartikan sebagai aturan main,
prosedur dan hubungan yang jelas
antara pihak yang mengambil keputusan
dengan pihak yang melakukan kontrol
(pengawasan) terhadap keputusan tersebut.
Perseroan menyebut governance
mechanism dengan sebutan soft-structure
GCG. Soft-structure merupakan aspek
penting dalam implementasi GCG, karena
soft-structure GCG akan menjadi living
document bagi segenap jajaran dan
tingkatan organisasi di suatu perusahaan.
Mekanisme Tata Kelola yang dimiliki
Perseroan antara lain:
Code of Corporate governance (CoCg) COCG merupakan sekumpulan nilai dan praktik Perseroan yang menjadi suatu pedoman bagi Organ Perusahaan dan Manajemen dalam mengelola Perseroan yang di dalamnya memuat prinsip-prinsip GCG yang selaras dengan peraturan perundang-undangan, tujuan, Visi dan Misi serta nilai-nilai Perseroan.
Board manualBoard Manual merupakan kompilasi
dari praktik-praktik pengelolaan
perusahaan yang bersumber dari
regulasi (Undang Undang/Peraturan),
Anggaran Dasar dan best practices
yang disepakati bersama dalam
rangka implementasi GCG. Board
Manual digunakan oleh Organ-organ
Perseroan yang berfungsi melakukan
pengawasan dan pengelolaan
Perseroan, yakni Dewan Komisaris dan
Direksi.
Code of Conduct (COC)COC merupakan sistem nilai atau norma yang dianut oleh seluruh Insan Jasa Marga dalam melaksanakan tugasnya yang di dalamnya memuat etika bisnis dan perilaku seluruh Insan Jasa Marga dalam mencapai tujuan, Visi dan Misi Perseroan antara lain etika hubungan antara Perseroan dengan Karyawan, Pengguna Jalan Tol, Pemegang Saham, Pemasok, Kreditur/Investor, Pemerintah, Mitra Usaha, Pesaing, Media Massa, Masyarakat dan Lingkungannya.
Piagam Komite di bawah dewan KomisarisMemiliki peran sebagai panduan bagi
Komite Audit dan Komite Investasi
dan Risiko Usaha dalam pelaksanaan
tugas sebagai organ pendukung
Dewan Komisaris. Karakteristik
Piagam Komite ini bersifat fleksibel
dan dilakukan sesuai kebutuhan.
Piagam internal audit (internal audit Charter)Piagam Internal Audit memiliki
peran untuk meningkatkan fungsi
pengendalian yang terintegrasi di
lingkup Perseroan dan memastikan
kegiatan operasional telah
dijalankan dengan baik sesuai
dengan aturan main yang berlaku.
Pakta integritasPakta Integritas adalah
surat pernyataan yang
ditandatangani oleh Dewan
Komisaris, Direksi, dan
Karyawan Perseroan, yang
berisi ikrar untuk menerapkan
prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dalam
menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya.
Pedoman Penanganan gratifikasiPedoman Penanganan
Gratifikasi merupakan
pedoman bagi Insan Jasa
Marga untuk memahami,
mencegah dan menanggulangi
Gratifikasi di Perseroan.
Pedoman Benturan KepentinganPedoman Benturan
Kepentingan merupakan
pedoman bagi Insan Jasa
Marga untuk memahami,
mencegah dan menanggulangi
Benturan Kepentingan di
Perseroan.
Pedoman Whistleblowing systemPedoman Whistleblowing
System merupakan
pedoman bagi Insan Jasa
Marga dalam mencegah
dan mendeteksi potensi
pelanggaran di Perseroan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
185Menuju Pertumbuhan Berikutnya
raPat umum Pemegang saHam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai instansi tertinggi
dalam Perseroan, mempunyai wewenang yang tidak diberikan
kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang
ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Wewenang tersebut mencakup
permintaan pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi
terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah Anggaran
Dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan anggota
Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang
pengurusan di antara Direktur dan lain-lain.
RUPS dalam Perseroan adalah:
• RapatUmumPemegangSahamTahunanyang
diselenggarakan setiap tahun buku selambat-lambatnya
6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup.
• RapatUmumPemegangSahamLuarBiasayaituRapatUmum
Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan
kebutuhan.
Sepanjang tahun 2013, Jasa Marga melaksanakan 1 (satu) kali
RUPS yaitu RUPS Tahunan, pada tanggal 29 April 2013 di Ballroom
The Dharmawangsa Jakarta, Jln. Brawijaya Raya No. 26, Kebayoran
Baru, Jakarta 12160.
Penyelenggaraan RUPS Tahunan tersebut telah melalui proses
persiapan dan penyelenggaraan sesuai dengan UU No. 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 81, 82, dan 83 serta
Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-60/PM/1996 tentang
Rencana dan Pelaksanaan RUPS.
Proses rencana dan pelaksanaan RUPS Tahunan & Luar
Biasa tersebut telah tertuang dalam surat Perseroan yang
telah disampaikan ke Bapepam-LK serta pemasangan iklan
Pemberitahuan dan Panggilan masing-masing pada 2 (dua) surat
kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran Nasional dengan
detail sebagai berikut:
Proses PersiaPan PenyelenGGaraan ruPs TaHunan 2013
Penyampaian Rencana dan Agenda RUPS Tahunan
Pemberitahuan dan Ralat Pemberitahuan RUPS
Tahunan
Panggilan/Undangan RUPS Tahunan
Penyampaian dan Pengumuman Hasil
RUPS Tahunan
Surat ke Ketua Bapepam-LK No. BF.AK06.1739
21 Maret 2013.
Iklan di Surat Kabar Bisnis Indonesia dan Investor Daily
28 Maret 2013 dan 11 April 2013
Iklan di Surat Kabar Bisnis Indonesia dan Investor Daily
12 April 2013
Iklan di Surat Kabar Bisnis Indonesia dan Investor Daily
01 Mei 2013
JumlaH saHam yanG HaDir PaDa ruPs TaHunan 2012 Jasa marGa
Jumlah Persentase (%)
5.725.102.411 84,193
RUPS Tahunan dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris, yang
salah satu anggotanya adalah Ketua Komite Audit) dan Direksi
serta Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan Pemegang Saham
Seri B dan/atau Kuasanya yang sah dengan kuorum kehadiran
sebesar 84,193% dari seluruh saham yang memiliki hak suara
dan telah memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. RUPS
juga dihadiri oleh Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit
Laporan Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan serta
Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
tahun buku 2012.
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan, RUPS (Rapat)
dipimpin oleh Komisaris Utama. Pemimpin Rapat memberikan
kesempatan kepada Pemegang Saham atau Kuasanya yang
hadir untuk mengajukan pertanyaan/tanggapan dan/atau
usulan pada setiap Agenda Rapat untuk kemudian dijawab
atau ditanggapi oleh Pemimpin Rapat atau yang ditunjuk oleh
Ketua Rapat. Setelah semua pertanyaan dijawab dan ditanggapi,
dilakukan pemungutan suara dan hanya Pemegang Saham atau
Kuasanya yang sah yang berhak untuk mengeluarkan suara.
Setiap satu saham memberikan hak kepada pemegangnya untuk
mengeluarkan satu suara. Perseroan telah menunjuk Notaris
Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH. sebagai pihak
independen yang melakukan memvalidasi suara dan menyusun
Berita Acara Rapat.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
186
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Agenda Hasil Rapat Voting Tindak Lanjut
1. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2012 Mengenai Kegiatan Perseroan dan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012.
Mengesahkan Laporan Tahunan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagaimana dimuat dalam laporannya No. R/119.AGA/sat.1/2013 tanggal 15 Maret 2013 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan dalam Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam buku-buku Perseroan.
-
2. Pengesahan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2012.
Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Keuangan PKBL yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagaimana dimuat dalam laporannya No. R/044.AGA/sat.1/2013 tanggal 15 Februari 2013 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL Tahun Buku 2012, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin di dalam laporan tersebut.
-
3. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2012.
Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2011 sebagai berikut:a. Menetapkan Penggunaan Laba Bersih Perseroan sebesar Rp
1.602.090.230.000,00 (satu triliun, enam ratus dua miliar, sembilan puluh juta, dua ratus tiga puluh ribu Rupiah) dengan komposisi sebagai berikut:• Dividentunaisebesar40%atauRp640.836.092.000,00(enamratus
empat puluh miliar, delapan ratus tiga puluh enam juta, Sembilan puluh dua ribu Rupiah
• CadanganWajibsebesar1,56%atauRp25.000.000.000,00(duapuluh lima miliar Rupiah).
• CadanganLainnyasebesar58,44%atauRp936.254.138.000,00(sembilan ratus tiga puluh enam miliar, dua ratus lima puluh empat juta, seratus tiga puluh delapan ribu Rupiah) akan menambah saldo laba.
b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku termasuk melakukan pembulatan ke atas pembayaran dividen per saham.
c. Mulai tahun 2013, Perseroan tidak mengalokasikan Laba Bersih tahun 2012 untuk sumber dana PKBL, tetapi Perseroan akan membentuk cadangan biaya tahun 2013 untuk program tanggung jawab sosial perusahaan yang besarnya sesuai kebutuhan dan kemampuan Perseroan.
Dividen tunai tahun buku 2012 dibagikan pada tanggal 18 Juni 2013 berdasarkan Keputusan Direksi No. 78/KPTS/2013 tanggal 01 Mei 2013.
4. Penunjukan Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013.
a. Menetapkan kembali Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) untuk mengaudit Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.
b. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun berdasarkan Ketentuan dan Perundang Undangan yang berlaku.
KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagai Akuntan Publik Perseroan mengaudit Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.
aGenDa, KePuTusan, Hasil voTinG Dan TinDaK lanJuT KePuTusan ruPs TaHunan 2013
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
187Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Agenda Hasil Rapat Voting Tindak Lanjut
1. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2012 Mengenai Kegiatan Perseroan dan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012.
Mengesahkan Laporan Tahunan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagaimana dimuat dalam laporannya No. R/119.AGA/sat.1/2013 tanggal 15 Maret 2013 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan dalam Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam buku-buku Perseroan.
-
2. Pengesahan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2012.
Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Keuangan PKBL yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagaimana dimuat dalam laporannya No. R/044.AGA/sat.1/2013 tanggal 15 Februari 2013 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL Tahun Buku 2012, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin di dalam laporan tersebut.
-
3. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2012.
Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2011 sebagai berikut:a. Menetapkan Penggunaan Laba Bersih Perseroan sebesar Rp
1.602.090.230.000,00 (satu triliun, enam ratus dua miliar, sembilan puluh juta, dua ratus tiga puluh ribu Rupiah) dengan komposisi sebagai berikut:• Dividentunaisebesar40%atauRp640.836.092.000,00(enamratus
empat puluh miliar, delapan ratus tiga puluh enam juta, Sembilan puluh dua ribu Rupiah
• CadanganWajibsebesar1,56%atauRp25.000.000.000,00(duapuluh lima miliar Rupiah).
• CadanganLainnyasebesar58,44%atauRp936.254.138.000,00(sembilan ratus tiga puluh enam miliar, dua ratus lima puluh empat juta, seratus tiga puluh delapan ribu Rupiah) akan menambah saldo laba.
b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku termasuk melakukan pembulatan ke atas pembayaran dividen per saham.
c. Mulai tahun 2013, Perseroan tidak mengalokasikan Laba Bersih tahun 2012 untuk sumber dana PKBL, tetapi Perseroan akan membentuk cadangan biaya tahun 2013 untuk program tanggung jawab sosial perusahaan yang besarnya sesuai kebutuhan dan kemampuan Perseroan.
Dividen tunai tahun buku 2012 dibagikan pada tanggal 18 Juni 2013 berdasarkan Keputusan Direksi No. 78/KPTS/2013 tanggal 01 Mei 2013.
4. Penunjukan Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013.
a. Menetapkan kembali Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) untuk mengaudit Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.
b. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun berdasarkan Ketentuan dan Perundang Undangan yang berlaku.
KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) sebagai Akuntan Publik Perseroan mengaudit Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.
Setuju: 5.721.693.411 suara (99,94%)Tidak Setuju: 0 suara (0,00%)Abstain: 3.409.000 suara (0,06%)
Setuju: 5.685.218.411 suara (99,30%)Tidak Setuju: 0 suara (0,00%)Abstain: 39.884.000 suara (0,70%)
Setuju: 5.686.579.911 suara (99,33%)Tidak Setuju: 0 suara (0,00%)Abstain: 38.447.500 suara (0,67%)
Setuju: 5.668.877.411 suara (99,02%)Tidak Setuju: 8.218.500 suara (0,14%)Abstain: 48.006.500 suara (0,84%)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
188
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
5. Penetapan Tantiem Tahun Buku 2012, Gaji, Honorarium dan Tunjangan serta Fasilitas Lainnya untuk Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2013.
a. Menetapkan Gaji Direktur Utama Perseroan Tahun 2013 sebesar Rp 110.000.000,00 (seratus sepuluh juta Rupiah) per bulan, sedangkan gaji Direktur dan Honorarium Dewan Komisaris mengikuti ketentuan sebagai berikut: • Direktur:90%gajiDirekturUtama;• KomisarisUtama:40%gajiDirekturUtama;• Komisaris:36%gajiDirekturUtama.
b. Menetapkan tantiem atas kinerja Perseroan Tahun Buku 2012 untuk Direksi dan Dewan Komisaris sebesar Rp 16.748.000.000,00 (enam belas miliar, tujuh ratus empat puluh delapan juta Rupiah) yang dibagi untuk Direktur Utama, Anggota Direksi, Komisaris Utama, Anggota Dewan Komisaris masing-masing 100%, 90%, 40%, 36% dan dibagikan secara proporsional sesuai dengan masa bakti yang bersangkutan pada tahun 2012. Pajak Penghasilan atas tantiem dibebankan kepada penerima dan tidak boleh dibebankan sebagai biaya Perseroan.
c. Menetapkan Tunjangan dan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun 2013 sesuai Ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.
Tantiem tahun buku 2012 dibayarkan pada tanggal 14 Mei 2013.
6. Laporan Direksi Mengenai Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham (IPO) Tahun 2007 dan Obligasi Jasa Marga Tahun 2010.
Direksi telah menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Tahun 2007 dan Obligasi Jasa Marga tahun 2010.
-
7. Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN. a. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN. b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 tanggal 29 Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN. c. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas BUMN.
Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN sebagaiberikut: a. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/2011 tanggal 30
Desember 2011 tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN.b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 tanggal 29
Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN.
c. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN.
Implementasi Peraturan-peraturan Menteri Negara BUMN tersebut pada Perseroan.
8. Perubahan Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga.
a. Kenaikan manfaat pensiun bagi peserta Dana Pensiun Jasa Marga sehingga manfaat pensiun terkecil yang diterima sebesar Rp 500.000,00 terhitung mulai 01 Juli 2013.
b. Penetapan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) tahun 2013 sebagai basis kenaikan PhDP akan dibekukan dan selanjutnya akan naik 5% per tahun, dalam rangka pengendalian kewajiban pendiri yang mulai berlaku bulan Juli 2013.
c. Pelaksanaan peningkatan manfaat pensiun dan penetapan PhDP seperti tertuang dalam Keputusan Agenda 8 poin a dan b dilakukan setelah penyesuaian/perubahan peraturan Dana Pensiun dan telah disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
d. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan perubahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Jasa Marga dalam rangka perubahan Peraturan Dana Pensiun tersebut dan hal-hal lain yang disyaratkan menurut Ketentuan Perundang Undangan yang berlaku.
Implementasi Perubahan Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga sesuai Keputusan Direksi No. 117/KPTS/2013 tanggal 28 Agustus 2013.
Agenda Hasil Rapat Voting Tindak Lanjut
aGenDa, KePuTusan, Hasil voTinG Dan TinDaK lanJuT KePuTusan ruPs TaHunan 2013
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
189Menuju Pertumbuhan Berikutnya
5. Penetapan Tantiem Tahun Buku 2012, Gaji, Honorarium dan Tunjangan serta Fasilitas Lainnya untuk Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2013.
a. Menetapkan Gaji Direktur Utama Perseroan Tahun 2013 sebesar Rp 110.000.000,00 (seratus sepuluh juta Rupiah) per bulan, sedangkan gaji Direktur dan Honorarium Dewan Komisaris mengikuti ketentuan sebagai berikut: • Direktur:90%gajiDirekturUtama;• KomisarisUtama:40%gajiDirekturUtama;• Komisaris:36%gajiDirekturUtama.
b. Menetapkan tantiem atas kinerja Perseroan Tahun Buku 2012 untuk Direksi dan Dewan Komisaris sebesar Rp 16.748.000.000,00 (enam belas miliar, tujuh ratus empat puluh delapan juta Rupiah) yang dibagi untuk Direktur Utama, Anggota Direksi, Komisaris Utama, Anggota Dewan Komisaris masing-masing 100%, 90%, 40%, 36% dan dibagikan secara proporsional sesuai dengan masa bakti yang bersangkutan pada tahun 2012. Pajak Penghasilan atas tantiem dibebankan kepada penerima dan tidak boleh dibebankan sebagai biaya Perseroan.
c. Menetapkan Tunjangan dan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun 2013 sesuai Ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.
Tantiem tahun buku 2012 dibayarkan pada tanggal 14 Mei 2013.
6. Laporan Direksi Mengenai Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham (IPO) Tahun 2007 dan Obligasi Jasa Marga Tahun 2010.
Direksi telah menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Tahun 2007 dan Obligasi Jasa Marga tahun 2010.
-
7. Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN. a. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN. b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 tanggal 29 Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN. c. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas BUMN.
Pemberlakuan Peraturan Menteri Negara BUMN sebagaiberikut: a. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/2011 tanggal 30
Desember 2011 tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN.b. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 tanggal 29
Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN.
c. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN.
Implementasi Peraturan-peraturan Menteri Negara BUMN tersebut pada Perseroan.
8. Perubahan Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga.
a. Kenaikan manfaat pensiun bagi peserta Dana Pensiun Jasa Marga sehingga manfaat pensiun terkecil yang diterima sebesar Rp 500.000,00 terhitung mulai 01 Juli 2013.
b. Penetapan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) tahun 2013 sebagai basis kenaikan PhDP akan dibekukan dan selanjutnya akan naik 5% per tahun, dalam rangka pengendalian kewajiban pendiri yang mulai berlaku bulan Juli 2013.
c. Pelaksanaan peningkatan manfaat pensiun dan penetapan PhDP seperti tertuang dalam Keputusan Agenda 8 poin a dan b dilakukan setelah penyesuaian/perubahan peraturan Dana Pensiun dan telah disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
d. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan perubahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Jasa Marga dalam rangka perubahan Peraturan Dana Pensiun tersebut dan hal-hal lain yang disyaratkan menurut Ketentuan Perundang Undangan yang berlaku.
Implementasi Perubahan Peraturan Dana Pensiun Jasa Marga sesuai Keputusan Direksi No. 117/KPTS/2013 tanggal 28 Agustus 2013.
Agenda Hasil Rapat Voting Tindak Lanjut
Setuju: 5.678.596.411 suara (99,19%)Tidak Setuju: 6.547.000 suara (0,11%)Abstain: 39.959.000 suara (0,70%)
Agenda Keenam merupakan laporan, maka tidak dilakukan pemungutan suara.
Setuju: 5.721.693.411 suara (99,94%)Tidak Setuju: 0 suara (0,00%)Abstain: 3.409.000 suara (0,06%)
Setuju: 5.192.938.949 suara (90,70%)Tidak Setuju: 451.587.837 suara (7,89%)Abstain: 80.575.625 suara (1,41%)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
190
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
deWan Komisaris
Dewan Komisaris merupakan Organ Perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Jasa Marga melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite
Investasi dan Risiko Usaha.
KomPosisi deWan KomisarisSampai dengan 31 Desember 2013 komposisi Dewan Komisaris Jasa Marga berjumlah 6 (enam) orang, sebagai berikut:
TaBel KomPosisi Dewan Komisaris Jasa marGa
Nama Jabatan Dasar Pengangkatan
Representasi Pemegang Saham
Agoes Widjanarko Komisaris Utama Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Negara Republik Indonesia
Mayjen. (Purn.) Samsoedin Komisaris Independen Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Independen
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Komisaris Independen Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Independen
Ibnu Purna Komisaris Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Negara Republik Indonesia
Akhmad Syakhroza Komisaris Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Negara Republik Indonesia
Joyo Winoto Komisaris Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Negara Republik Indonesia
tugas dan tanggung JaWaB deWan KomisarisDewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara
kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum
dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta
memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris
tidak turut serta dalam mengambil keputusan operasional.
Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris
termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris
Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan
kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris diangkat
dan diberhentikan oleh RUPS. Dalam melaksanakan tugas,
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS.
Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS
merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas
pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-
prinsip GCG.
Bidang tugas anggota Dewan Komisaris dibagi dalam 6
(enam) bidang tugas yaitu:
1. Bidang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Perseroan,
2. Bidang Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia,
3. Bidang Investasi,
4. Bidang Keuangan,
5. Bidang Teknis Jalan
6. Bidang Pelayanan Lalu Lintas Jalan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
191Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Nama: Agoes Widjanarko
Jabatan: Komisaris Utama
Bidang Tugas: Kebijakan dan Strategi Pengembangan Perseroan
Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dan mengkoordinasikan serta mengintegrasikan masukan dari kelima bidang tugas lainnya, dalam rangka penyiapan, penyusunan Visi dan Misi Perseroan, penyusunan kebijakan dan strategi Rencana Jangka Menengah dan atau Jangka Panjang Perusahaan, termasuk dalam penyiapan dan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahunan serta pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, persertujuan atas penghapusbukuan aktiva tetap, penyertaan modal dan mendirikan anak perusahaan/perusahaan patungan, membeli atau menjual surat berharga, kerja sama operasi dan investasi uang bersifat strategis yang berlaku untuk jangka waktu lebih dari 3 tahun atau lebih dari 5-10 tahun dalam bentuk KSO, BOT, BOO dan BRT.
2. Memberikan arahan dan rekomendasi atas penetapan, evaluasi dan revisi Visi dan Misi Perseroan, Rencana Jangka Menengah dan atau Jangka Panjang Perusahaan, serta Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, termasuk persetujuan untuk melakukan tindakan-tindakan yang belum ditetapkan dalam RKAP, serta persetujuan pengusulan wakil Perseroan untuk menjadi calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada perusahaan patungan dan atau anak perusahaan yang bernilai strategis.
3. Memimpin dan menjamin tercapainya efektivitas pengambilan keputusan, atas rapat-rapat Dewan Komisaris, rapat gabungan Dewan Komisaris – Direksi, serta Rapat Umum Pemegang Saham dan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di lingkungan Dewan Komisaris.
Nama: Akhmad Syakhroza
Jabatan: Komisaris
Bidang Tugas: Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka penyiapan penetapan dan penyesuaian struktur organisasi Perseroan secara keseluruhan di tingkat Pusat, Cabang, Anak Perusahaan dan penyiapan sistem dan prosedur tata laksana operasionalisasinya.
2. Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan pemenuhan kebutuhan penyediaan SDM yang profesional, produktif dan berkompetensi serta pengembangan selanjutnya.
3. Bersama Anggota Dewan Komisaris lainnya, memberikan masukan dan rekomendasi atas usulan calon Direksi Perseroan dan atas usulan calon Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan, kepada Menteri Negara BUMN selaku Pemegang Saham Dwiwarna, serta rekomendasi atas pengangkatan pejabat struktural inti (strategis) satu tingkat di bawah Direksi.
4. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas serta pemberdayaan SDM yang kompetitif dan proses bisnis yang berorientasi pada pelanggan/pengguna jalan tol.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
192
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Nama: Ibnu Purna
Jabatan: Komisaris
Bidang Tugas: Investasi
Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka menetapkan kebijakan dan strategi investasi pembangunan jalan tol baru, mendapatkan konsesi jalan tol baru secara tender ataupun akuisisi jalan tol dan divestasi atau spin off Anak Perusahaan, serta dalam rangka pengembangan usaha non tol.
2. Melakukan pemantauan dan kajian serta memberikan masukan, saran dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas perencanaan teknis jalan, biaya investasi konstruksi peningkatan kapasitas jalan dan pembangunan jalan tol baru serta risiko usaha yang terkait, memberikan persetujuan atas usulan penyertaan/pelepasan modal pada perusahaan lain dan atau memberikan persetujuan untuk mengadakan kerja sama dengan jangka waktu lebih dari 3 tahun atau 5-10 tahun dalam bentuk KSO, BOT, BOO BRT dan sebagainya.
Nama: Joyo Winoto
Jabatan: Komisaris
Bidang Tugas: Keuangan
Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan tahunan dan jangka panjang, melakukan kajian terhadap usulan pengalihan dan menjadikan jaminan utang aktiva tetap Perseroan yang nilainya sampai dengan Rp 500 miliar dalam satu (1) transaksi atau lebih dalam satu tahun, menerima/memberikan pinjaman jangka menengah/jangka panjang struktur keuangan yang mendukung pertumbuhan unorganic, pembahasan laporan Perseroan tahunan dan triwulanan.
2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka pengembangan, peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan administrasi keuangan, pengendalian pinjaman serta pemanfaatan teknologi informasi dalam penyusunan laporan keuangan dan transaksi keuangan.
Nama: Mayjen. (Purn.) Samsoedin
Jabatan: Komisaris Independen
Bidang Tugas: Teknis Jalan
Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka pengelolaan, pemeliharaan dan pengamanan ruas jalan tol untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan Menteri Pekerjaan Umum dan atau mencapai tingkat keandalan jalan tol yang tinggi, sesuai dengan harapan dan kebutuhan para pengguna jalan tol.
2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas perbaikan dan pemeliharaan jalan tol beserta fasilitas/rambu-rambunya, termasuk pengembangan sistem Performance Based Maintenance Contract, penerapan manajemen risiko serta modernisasi pengoperasionalisasian jalan tol.
Nama: Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Jabatan: Komisaris Independen
Bidang Tugas: Pelayanan Lalu Lintas Jalan
Uraian Tugas: 1. Memberikan masukan, arahan, rekomendasi dalam rangka kelancaran pelayanan transaksi yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan pengendalian serta pengamanan pendapatan tol, pengelolaan dan memberikan pelayanan lalu lintas yang memenuhi standar keamanan, kecepatan tempuh serta peningkatan response time penanganan gangguan perjalanan.
2. Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya untuk pelayanan transaksi dan pelayanan lalu lintas jalan tol.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
193Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pengangkatan dan Pemberhentian dewan KomisarisAnggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan
oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan oleh
Pemegang Saham Seri A Dwiwarna setelah melalui
proses pencalonan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS.
Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan umum
dan khusus yang ditetapkan dalam Board Manual.
Komisaris independenKomisaris Independen merupakan anggota komisaris
yang berasal dari luar perusahaan (tidak memiliki
hubungan afiliasi dengan perusahaan) yang dipilih
secara transparan dan independen, memiliki integritas
dan kompetensi yang memadai, bebas dari pengaruh
yang berhubungan dengan kepentingan pribadi atau
pihak lain, serta dapat bertindak secara objektif dan
independen dengan berpedoman pada prinsip-
prinsip GCG.
Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk
menciptakan iklim yang lebih objektif dan independen,
dan juga untuk menjaga “fairness” serta mampu
memberikan keseimbangan antara kepentingan
pemegang saham mayoritas dan perlindungan
terhadap kepentingan pemegang saham minoritas
termasuk pemegang saham publik dan pemangku
kepentingan lainnya.
Kriteria Komisaris independenSebagai perusahaan publik dan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia,
Jasa Marga telah memenuhi ketentuan yang diatur regulator pasar modal
terkait kriteria Komisaris Independen. Ketentuan tersebut adalah sebagai
berikut: (1) Berasal dari luar perusahaan publik, (2) Tidak mempunyai
hubungan afiliasi dengan perusahaan, komisaris, direksi atau pemegang
saham Utama perusahaan, (3) Tidak memiliki hubungan usaha baik
langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan usaha perusahaan,
(4) Tidak memiliki saham, baik langsung maupun tidak langsung dengan
perusahaan, (5) Tidak bekerja rangkap sebagai direktur di perusahaan
lainnya yang terafiliasi dengan perusahaan yang bersangkutan, (6)
Memahami peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Jumlah Komisaris Independen Jasa Marga telah memenuhi ketentuan
Bursa Efek Indonesia No. Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Peraturan No.I-A
tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang
Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, dimana setiap perusahaan publik
harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari
jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Jasa Marga memiliki dua orang
Komisaris Independen atau 33% dari jumlah seluruh anggota Dewan
Komisaris.
Pernyataan independensi anggota Komisaris independenKomisaris Independen Perseroan tidak memiliki saham Perseroan, serta
tidak ada hubungan dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris lainnya.
Hubungan Keluarga dan Kepengurusan di Perusahaan lainHubungan keluarga dan kepengurusan perusahaan lain anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau
anggota Direksi serta Pemegang Saham selama periode tahun 2013 sebagai berikut:
HuBunGan afiliasi Dewan Komisaris, DireKsi Dan PemeGanG saHam uTama/PenGenDali
Nama
Hubungan Afiliasi dengan
Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham Utama/ Pengendali
Agoe
s Wid
jana
rko
May
jen.
(Pur
n.) S
amso
edin
Irjen
. Pol
isi (
Purn
.) M
icha
el
Den
dron
Prim
anto
Ibnu
Pur
na
Akh
mad
Sya
khro
za
Joyo
Win
oto
Adity
awar
man
Has
anud
in
Abd
ul H
adi H
s.
Reyn
aldi
Her
man
sjah
Muh
Naj
ib F
auza
n
Kem
ente
rian
Neg
ara
BUM
N
Agoes Widjanarko X X X X X X X X X X X
Mayjen. (Purn.) Samsoedin X X X X X X X X X X X
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto X X X X X X X X X X X
Ibnu Purna X X X X X X X X X X X
Akhmad Syakhroza X X X X X X X X X X X
Joyo Winoto X X X X X X X X X X X
Adityawarman X X X X X X X X X X X
Hasanudin X X X X X X X X X X X
Abdul Hadi Hs. X X X X X X X X X X X
Reynaldi Hermansjah X X X X X X X X X X X
Muh Najib Fauzan X X X X X X X X X X X
Kementerian Negara BUMN X X X X X X X X X X X
Keterangan: ✓ ada X tidak ada
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
194
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan
Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan
keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut
garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan
semenda.
rangkap Jabatan dan Benturan Kepentingan Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, anggota
Dewan Komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai:
1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, dan badan usaha
milik swasta.
2. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Pengurus partai politik dan atau calon/anggota legislatif.
4. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
Selama tahun 2013, tidak ada anggota Dewan Komisaris
yang merangkap jabatan sebagaimana disebutkan dalam
Anggaran Dasar Perseroan.
Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap
Anggota Dewan Komisaris juga diwajibkan untuk membuat
Daftar Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham
Anggota Dewan Komisaris dan/atau keluarganya pada
Perseroan maupun perusahaan lain. Daftar Khusus disimpan
dan diadministrasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris.
Pedoman dan tata tertib Kerja dewan Komisaris (Board Charter)Dewan Komisaris berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan
Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi
tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan
Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur,
sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan
konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan
Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk
mencapai Visi dan Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan
tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-
prinsip GCG.
Penyusunan Board Manual merupakan salah satu wujud
komitmen Perseroan dalam mengimplementasikan Good
Corporate Governance (GCG) secara konsisten dalam
rangka pengelolaan Perseroan untuk menjalankan misi dan
mencapai visi yang telah ditetapkan.
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum
korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan
Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices)
Good Corporate Governance.
Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga
sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.
KePenGurusan Di PerusaHaan lain Dewan Komisaris Jasa marGa
Nama
Kepengurusan di Perusahaan Lain
Sebagai Dewan Komisaris
Sebagai Direksi
Sebagai Pemegang
SahamAgoes Widjanarko X X XMayjen. (Purn.) Samsoedin X X XIrjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto X X XIbnu Purna X X XAkhmad Syakhroza X X XJoyo Winoto X X X
Keterangan: ✓ ada X tidak ada
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
195Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Bab I PendahuluanBab ini memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta pengertian dari hal-hal yang tercantum di dalam Board Manual.
Bab II dewan KomisarisBab ini memuat uraian tentang Dewan Komisaris, mencakup tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, komite serta sekretaris dewan komisaris.
Bab III direksiBab ini memuat uraian tentang Direksi mencakup, tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, hubungan dewan komisaris dengan direksi, sekretaris perusahaan dan sistem pengendalian internal.
Bab IV Kegiatan antar organ PerseroanBab ini memuat uraian tentang kegiatan yang dilakukan dalam rangka hubungan kerja dewan komisaris dan direksi mencakup tentang rapat gabungan dewan komisaris-direksi dan rapat umum pemegang saham.
isi BoarD manual
Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris
tugas, KeWaJiBan, WeWenang dan HaK
KinerJa dan PelaPoran deWan Komisaris
Program Pengenalan dan PeningKatan KaPaBilitas
Komite-Komite deWan Komisaris
organisasi dan tata laKsana
KomPosisi deWan Komisaris
etiKa JaBatan
seKretaris deWan Komisaris
Fungsi PengaWasan deWan Komisaris
rapat dewan Komisaris Selama tahun 2013, Dewan Komisaris secara berkala mengadakan
rapat, baik rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat
Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi.
Dewan Komisaris telah memiliki Tata Tertib rapat Dewan Komisaris
berdasarkan Surat No. KEP-73/DKJM/VIII/2005 tanggal 19 Agustus
2005 tentang Panduan Bagi Dewan Komisaris poin (3) mengenai
Tata Tertib dan Kehadiran. Keputusan rapat Dewan Komisaris
diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal
keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan
diambil berdasarkan pemungutan suara setuju terbanyak.
Rapat Dewan Komisaris terdiri dari rapat internal dan rapat
dengan mengundang Direksi untuk membahas berbagai aspek
operasional, investasi, pengelolaan finansial dan SDM Jasa Marga.
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris melaksanakan rapat internal
Dewan Komisaris sebanyak 12 kali.
Pengaturan dari Board Manual terkait Dewan Komisaris terdapat dalam Bab II tentang Dewan Komisaris yang mengatur
sebagai berikut:
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
196
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
reKaPiTulasi KeHaDiran anGGoTa Dewan Komisaris Dalam raPaT inTernal Dewan Komisaris TaHun 2013
Nama Jumlah Rapat yang Dihadiri
Persentase Kehadiran (%)
Agoes Widjanarko 12 100
Ibnu Purna 12 100
Akhmad Syakhroza 6 50
Joyo Winoto 2 16
Mayjen. (Purn.) Samsoedin 9 75
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto 12 100
Catatan:Ketidakhadiran Anggota Dewan Komisaris pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/rapat penting yang tidak dapat diwakili.
Selain rapat internal, Dewan Komisaris juga mengadakan
rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama dengan Direksi.
rekapitulasi rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama
Direksi secara detail dapat dilihat pada Bagian hubungan
Dewan Komisaris bersama Direksi.
Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris
Jasa Marga telah dicatat dan didokumentasikan dengan
baik dalam risalah rapat Dewan Komisaris. risalah rapat di
tandatangani oleh pimpinan rapat dan seluruh peserta yang
hadir serta didistribusikan kepada semua anggota Dewan
Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan
pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam rapat akan
dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai
perbedaan pendapat.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya Dewan
Komisaris dibantu organ pendukung meliputi Sekretaris
Dewan Komisaris, Komite audit, Komite Investasi dan risiko
usaha. Pembahasan Mengenai Sekretaris Dewan Komisaris,
Komite audit dan Komite Investasi dan risiko usaha akan
dibahas dalam bagian tersendiri.
Agenda Rapat Dewan Komisaris Tahun 2013 di antaranya
membahas hal-hal sebagai berikut:
1. Bidang Pengembangan usaha a. Tindak lanjut kebijakan investasi jalan tol baru di luar
Jawa dan Jawa.
b. Evaluasi progres pembangunan jalan tol baru.
c. Perkembangan proyek Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-
Benoa.
d. Review capaian pengembangan usaha lain.
e. Evaluasi pencapaian target perolehan hak
pengusahaan jalan tol: Evaluasi pencapaian akuisisi
jalan tol baru tahun 2013.
f. Laporan progres penyelesaian proyek jalan tol baru
yang direncanakan dioperasikan tahun 2014.
g. Pengembangan moda mass public transportation
dengan memanfaatkan koridor jalan tol.
2. Bidang operasi a. Progres penanganan pengelolaan KTME.
b. Pembahasan mutu dan pelayanan lalu lintas jalan tol.
c. Evaluasi pencapaian jumlah ruas jalan tol yang
memenuhi indikator SPM (seluruh Cabang dan 4 Anak
Perusahaan), terutama ruas yang pada tahun 2013 akan
naik tarif.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
197Menuju Pertumbuhan Berikutnya
3. Bidang Keuangan a. Evaluasi capaian ROE dan Margin beban usaha.
b. Kajian evaluasi realisasi RKAP terhadap RJPP.
c. Pembahasan dan penetapan kebijakan dan strategi
penyusunan RKAP tahun 2014.
d. Pembahasan Laporan Prognosa RKAP
Tahun 2013 sampai akhir tahun 2013.
4. Bidang sumber daya manusia dan umum a. Evaluasi realisasi pemenuhan formasi jabatan.
b. Pengembangan karir human capital Jasa Marga:
pengisian formasi dan arahan kebijakan
pengembangan karir pegawai.
c. Mekanisme/posedur pengisian jabatan di Perseroan
dan Anak Perusahaan.
5. Bidang tata Kelola Perusahaan a. Laporan hasil perbaikan Board Manual bagi anggota
Dewan Komisaris.
b. Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan GCG di lingkungan
Dewan Komisaris.
c. Laporan hasil pencapaian KPI Dewan Komisaris (self
assessment) tahun buku 2012.
d. Pembahasan Laporan Manajemen.
e. Review dan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan
Anak Perusahaan.
Selain rapat internal, Dewan Komisaris juga mengadakan Rapat
Gabungan Dewan Komisaris bersama dengan Direksi.
Rekapitulasi Rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama Direksi
secara detail dapat dilihat pada Bagian Hubungan Dewan
Komisaris bersama Direksi.
Prosedur, dasar Penetapan dan Besarnya remunerasi anggota dewan KomisarisMerujuk pada Pasal 96 ayat (1) UU Perseroan Terbatas No. 40
tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan tunjangan Direksi
ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS. Kewenangan tersebut
berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat dilimpahkan kepada Dewan
Komisaris.
Sedangkan berdasarkan Pasal 113 UU Perseroan Terbatas No. 40
tahun 2007, diatur bahwa ketentuan mengenai besarnya gaji
dan honorarium serta tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris
ditetapkan oleh RUPS. Bentuk Tunjangan dan Fasilitas, serta
komponen lain yang termasuk di dalam komponen penghasilan
(selain gaji) mengacu pada peraturan Menteri Negara BUMN No.
Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.
ProseDur PeneTaPan remunerasi anGGoTa Dewan Komisaris
dewan Komisaris ruPs
•Melakukankajianpenetapanremunerasi
•MengusulkanpadaRUPS
•Mempelajariusulanremunerasi
•Memberikanpersetujuanremunerasi
Remunerasi Dewan Komisaris Perseroan saat ini telah mengikuti peraturan tersebut dimana Remunerasi Dewan
Komisaris terdiri dari:
1. Gaji/Honorarium.
2. Tunjangan.
3. Fasilitas.
4. Tantiem/Insentif Kinerja.
5. Asuransi Purna Jabatan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
198
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Dengan proporsi besaran Gaji sebagai berikut:
•KomisarisUtama:40%dariDirekturUtama.
•AnggotaKomisaris:36%dariDirekturUtama.
Penetapan penghasilan berupa gaji/honorarium, tunjangan
dan fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, serta kondisi
dan kemampuan keuangan Perseroan, serta tingkat inflasi
dan faktor-faktor lain yang relevan serta tidak bertentangan
dengan peraturan perundang undangan. Sedangkan
tunjangan dan tantiem yang bersifat variabel dilakukan
dengan mempertimbangkan faktor pencapaian target,
sTruKTur remunerasi Dewan Komisaris
Struktur Remunerasi
1. Gaji (Ditetapkan oleh RUPS).2. Tunjangan
a. Tunjangan Hari Raya (THR).b. Tunjangan Komunikasi.c. Santunan Purna Jabatan.d. Tunjangan Pakaian.
3. Tunjangan Khusus Dewan Komisaris: Tunjangan Transportasi.4. Fasilitas:
a. Fasilitas Kendaraan (apabila tidak diberikan maka dapat diganti dengan Tunjangan Khusus Dewan Komisaris sebagaimana angka 3 di atas, yaitu Tunjangan Transportasi).
b. Fasilitas/Asuransi Kesehatan/Fasilitas penggantian biaya pengobatan.c. Fasilitas Perkumpulan Profesi.d. Fasilitas Bantuan Hukum.
5. Tantiem.
Nama/Jabatan Gaji Tunjangan Jumlah/ Bulan
Jumlah/ TahunBulanan Tahunan
Transportasi Komunikasi THR Tantiem
Agoes Widjanarko - Komisaris Utama
44.000.000 8.800.000 2.200.000 44.000.000 689.981.225 55.000.000 1.393.981.225
Ibnu Purna - Komisaris 39.600.000 7.920.000 1.980.000 39.600.000 626.483.104 49.500.000 1.260.083.104
Akhmad Syakhroza - Komisaris
39.600.000 7.920.000 1.980.000 39.600.000 675.661.177 49.500.000 1.309.261.177
Joyo Winoto - Komisaris 39.600.000 7.920.000 1.980.000 39.600.000 675.661.177 49.500.000 1.309.261.177
Mayjen. (Purn.) Samsoedin - Komisaris Independen
39.600.000 7.920.000 1.980.000 39.600.000 675.661.177 49.500.000 1.309.261.177
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
39.600.000 7.920.000 1.980.000 39.600.000 675.661.177 49.500.000 1.309.261.177
tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan serta faktor-
faktor lain yang relevan (merit system).
Penghasilan Dewan Komisaris Perseroan ditetapkan oleh
RUPS yang berlaku selama satu tahun.
struktur remunerasi dewan Komisaris Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/
MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,
Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas pada BUMN, struktur
remunerasi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
realisasi remunerasi Dewan Komisaris TaHun 2013 (dalam Rupiah)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
199Menuju Pertumbuhan Berikutnya
6. Agoes Widjanarko
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Business Executive Gathering Tahun 2013 antara Kementerian Negara BUMN dan BUMN:
• AspirasiPemegangSahamtentangPenyusunan Pengelolaan TI BUMN sesuai Peraturan Menteri BUMN Per-02/MBU/2013 tanggal 18 Februari 2013.
• SharingSessiontentangITSuccessStory oleh Direktur Utama BUMN.
a.n. Menteri Badan Usaha Milik Negara
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategi BUMN
Senin, 01 Juli 2013Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta
7. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Menjauhi Korupsi dengan Hati Nurani dan Akal Sehat.
Media Pekerja BUMN Jum’at, 01 November 2013Hotel Aston Primera, Bandung.
8. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
CEO Networking IDX (Indonesia Stock Exchange)
Selasa, 05 November 2013Bali Pecatu Indah, Pecatu Bali.
9. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Leading Transformation Hay Group Rabu-Kamis, 27-28 November 2013Shanghai.
10. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Prospek Ekonomi Indonesia 2014: Tantangan Ekonomi di Tengah Tahun Politik.
Komite Ekonomi Nasional
Selasa, 03 Desember 2013Golden Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta
11. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Board Nomination and Election that Creates Real Value (The Public Launch of OECD Report on Board Nomination and Election in Asia).
Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD)
Rabu, 04 Desember 2013Four Seasons Hotel, Jakarta
12. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Workshop 2 Hari Assessment Berdasarkan Keputusan Sekmen No. SK-16/S.MBU/2012
Media Pekerja BUMN Kamis-Jum’at, 19-20 Desember 2013. Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung
Program PelatiHan/PengemBangan KomPetensi deWan Komisaris Selama tahun 2013 anggota Dewan Komisaris telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut:
PenGemBanGan KomPeTensi yanG DiiKuTi oleH anGGoTa Dewan Komisaris TaHun 2013
No. Anggota Dewan Komisaris Materi Seminar/Workshop Penyelenggara Tanggal & Tempat Pelaksanaan
1. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Workshop Komisaris/Pengawas BUMN“Fungsi & Tanggung Jawab Komisaris/Pengawas dalam Mewujudkan BUMN Bersih Dan Unggul”.
BUMN EXECUTIVE CLUB Rabu, 16 Januari 2013Grand Mutiara, The Ritz-Carlton Jakarta
2. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Sosialisasi PER-19/MBU/2012 dan PER-21/MBU/2012.
Media Pekerja BUMN Jum’at-Sabtu, 22-23 Februari 2013Grand Inna Kuta, Bali
3. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Seminar on GSA-Governance Self Assessment and SOP Design.
Asia Anti Fraud Kamis-Jum’at, 07-08 Maret 2013Patra Vilias & Resort Bali
4. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Workshop Eksekutif & Komisaris/Pengawas BUMN.
BUMN EXECUTIVE CLUB Rabu, 03 April 2013Mutiara Ballroom, he Ritz-Carlton Jakarta
5. Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Seminar Memahami Tips dan Trick dalam Penyusunan Laporan Keuangan Bagi Komisaris, Direksi BUMN Serta Anak Perusahaan BUMN.
Pusat Studi Investasi dan Keuangan
Sabtu, 29 Juni 2013Hotel Novotel Semarang
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
200
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
rekomendasi dewan Komisaris Seluruh keputusan hasil Rapat Gabungan Dewan Komisaris
dan Direksi yang tertuang dalam Notulen Rapat dimonitor
tindak lanjut penyelesaiannya pada setiap Rapat berikutnya.
Dewan Komisaris menjalankan tugas dan fungsinya
dalam pemberian nasihat, antara lain melalui pemberian
rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi.
KePutusan-KePutusan deWan Komisaris taHun 2013Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Jasa Marga terus mendorong pelaksanaan
keputusan pengawasan dan penasehatan yang semakin efektif. Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah mengeluarkan
berbagai keputusan yang bersifat pengawasan antara lain sebagai berikut:
Keputusan Dewan Komisaris Tahun 2013
Pengangkatan Kembali Pejabat Komite Audit Perseroan (Persero) Terbuka PT Jasa Marga.
Perpanjangan Penugasan Personalia Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Perubahan Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Revisi Penetapan Besaran Honorarium Rapat-rapat yang Diselenggarakan Komite-komite Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Pembentukan Panitia Negosiasi Harga Jasa Akuntan Publik PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2013.
Pengangkatan Kembali Pejabat Komite Investasi dan Risiko Usaha Perseroan (Persero) Terbuka PT Jasa Marga.
Pengangkatan Tenaga Ahli Teknik untuk Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Penunjukan Anggota Dewan Komisaris untuk Memimpin RUPS Tahunan Tahun Buku 2012 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2013 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tanggal 29 April 2013.
Revisi Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tentang Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan Penunjukan Anggota Dewan Komisaris untuk Memimpin RUPS PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tanggal 29 April 2013.
Revisi Perpanjangan Penugasan Personalia Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Perpanjangan dan Penambahan Personalia Tim Percepatan Pembangunan Jalan Tol Baru.
Penetapan dan Pengangkatan Kepala Bidang Pemantauan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Sekretariat Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga Tbk.
Persetujuan dan Pengesahan Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013.
Persetujuan dan Pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2013-2017 PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Penetapan dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga Tbk.
Komite di Bawah dewan KomisarisKomite-komite di bawah Dewan Komisaris adalah
organ pendukung Dewan Komisaris yang bertugas dan
bertanggung jawab secara kolektif untuk membantu
Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan dan
pemberian nasihat kepada Direksi. Komite pendukung Dewan
Komisaris Jasa Marga meliputi Komite Audit dan Komite
Investasi dan Risiko Usaha.
Penjelasan mengenai Komite Dewan Komisaris akan
dibahas tersendiri.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
201Menuju Pertumbuhan Berikutnya
KomPosisi DireKsi Jasa marGa
Nama Jabatan Dasar Pengangkatan
Adityawarman Direktur Utama Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012Hasanudin Direktur Operasi Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan
UsahaKeputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012Muh Najib Fauzan Direktur SDM dan Umum Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 30 Januari 2012
direKsi
Direksi merupakan organ perseroan yang bertugas dan
bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan
Perseroan serta melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi
bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi
kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan
perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), dimana dalam RUPS tersebut
harus dihadiri oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan
keputusan RUPS tersebut disetujui oleh Pemegang Saham
Seri A Dwiwarna.
Persyaratan, Keanggotaan dan KomposisiSeluruh anggota Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan
formal dan material yang berlaku. Persyaratan formal bersifat
umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,
sedangkan persyaratan material bersifat khusus, yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perseroan.
Direksi terdiri dari 5 (lima) orang, yaitu 1 (satu) Direktur Utama dan
4 (empat) Direktur. Seluruh Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi
diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan masing-masing
anggota selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali
sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila
mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal
dunia, diberhentikan oleh Dewan Komisaris atau berdasarkan
keputusan RUPS. Pengangkatan Direksi telah melalui proses fit &
proper test sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan ketentuan GCG. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas,
kompetensi dan reputasi yang memadai.
Komposisi Direksi Perseroan ditetapkan untuk dapat menjalankan
aktivitas manajemen sesuai dengan Visi dan Misi serta rencana
Perseroan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Direksi Perseroan terdiri dari lima (5) orang Direktur dengan
komposisi sebagai berikut:
Kemampuan dan Kepatutan direksi (Fit and Proper test)Semua anggota Direksi Jasa Marga memiliki integritas, kompetensi,
reputasi dan pengalaman serta keahlian yang dibutuhkan dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
Mekanisme penjaringan atau nominasi calon anggota Direksi
diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/
MBU/2012 tanggal 21 Mei 2012. Pemegang Saham Dwiwarna
melaksanakan fit and proper test dengan menggunakan jasa
pihak independen. Hasil dari pihak independen ini kemudian
diajukan kepada RUPS untuk dilakukan proses selanjutnya.
Berdasarkan peraturan tersebut, tabel status uji kemampuan dan kepatutan Direksi yang menjabat pada tahun 2013 adalah
sebagai berikut:
sTaTus uJi KemamPuan Dan KePaTuTan DireKsi Jasa marGa
Nama Lulus Fit And Proper Test
Adityawarman ✓
Hasanudin ✓
Abdul Hadi Hs. ✓
Reynaldi Hermansjah ✓
Muh Najib Fauzan ✓
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
202
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
tugas dan tanggung Jawab direksiDalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi
senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran
Dasar maupun ketentuan internal dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Tugas pokok Direksi adalah:
• MemimpindanmengurusPerseroansesuaidengan
maksud dan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha
meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perseroan.
• Menguasai,memeliharadanmenguruskekayaan
Perseroan.
Direksi menjalankan tugas pelaksanaan pengurusan
Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta
mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan
sebagai amanat dari Pemegang Saham yang ditetapkan
dalam RUPS. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Direksi
senantiasa menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi
hasil pemerikaan auditor internal yang dilakukan oleh Satuan
Pengawasan Intern maupun auditor eksternal. Para anggota
Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
Untuk lebih menyelaraskan dengan Visi dan Misi Perseroan,
berdasarkan Keputusan Direksi No. 60/KPTS/2009 tertanggal
30 Maret 2009, tugas dan wewenang masing-masing anggota
Direksi adalah sebagai berikut:
Nama Adityawarman
Jabatan: Direktur Utama
Tugas dan Wewenang: Memimpin dan memastikan:a. Tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta Rencana
Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan.b. Terlaksananya pengelolaan dan pengendalian fungsi Sekretaris Perusahaan, fungsi pengawasan
intern dan fungsi manajemen risiko.
Jabatan: Direktur Operasi
Tugas dan Wewenang: Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, meliputi:a. Pengoperasian jalan tol dalam rangka memberikan pelayanan terhadap pengguna jalan tol.b. Pengumpulan pendapatan jalan tol.c. Pemeliharaan dan peningkatan jalan tol beserta seluruh kelengkapannya baik yang dilaksanakan
oleh Perseroan sendiri maupun bekerja sama dengan mitra usaha.d. Sistem pengamanan jalan tol.e. Manajemen risiko yang terkait dengan pengoperasian jalan tol serta pemeliharaan dan
peningkatan jalan tol beserta seluruh kelengkapannya.
Nama: abdul Hadi Hs.Jabatan: Direktur Pengembangan UsahaTugas dan Wewenang: Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan
Misi serta RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengembangan usaha meliputi:a. Pengelolaan kegiatan investasi pembangunan jalan tol baru yang dilakukan oleh Perseroan
sendiri, Anak Perusahaan dan/atau bekerja sama dengan mitra usaha.b. Pengelolaan kegiatan pengembangan usaha lain dengan memanfaatkan potensi sumber daya
Perseroan sendiri, Anak Perusahaan dan/atau bekerja sama dengan mitra usaha.c. Pemantauan dan pengendalian kinerja Anak Perusahaan.d. Pengelolaan dan pengembangan teknologi pembangunan jalan tol dan usaha lain.e. Manajemen risiko yang berkaitan dengan investasi pembangunan jalan tol baru dan investasi
usaha lain.
Nama Hasanudin
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
203Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Jabatan: Direktur KeuanganTugas dan Wewenang: Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta RJPP,
dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang keuangan serta teknologi dan informasi Perseroan, meliputi:a. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan RJPP.b. Pengendalian keuangan Perseroan.c. Pengelolaan portofolio investasi keuangan Perseroan.d. Pengelolaan teknologi informasi Perseroan.e. Manajemen risiko terkait dengan kebijakan-kebijakan di bidang keuangan.f. Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL).
Jabatan: Direktur Sumber Daya Manusia & UmumTugas dan Wewenang: Memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta
RJPP, dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan dalam bidang pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia, aktivitas bidang umum dan hukum, meliputi:a. Pengembangan organisasi Perseroan dan manajemen.b. Pengembangan sistem dan prosedur pengelolaan sumber daya manusia.c. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia.d. Pengembangan dan pemeliharaan budaya perusahaan.e. Pengelolaan aktivitas logistik, pengamanan aset Perseroan dan aktivitas umum lainnya.f. Pengelolaan fungsi pelayanan hukum.g. Pengelolaan manajemen risiko yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan di bidang pengelolaan dan
pengembangan sumber daya manusia, bidang umum dan bidang hukum.h. Pengelolaan dan pengawasan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance) di lingkungan Perusahaan.
Penambahan tugas dan wewenang Direktur Sumber Daya
Manusia dan Umum terkait pengelolaan dan pengawasan
penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di lingkungan
Perusahaan berdasarkan Keputusan Direksi No. 199/KPTS/2011
tanggal 30 Desember 2011 tentang Perubahan Keputusan Direksi
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No. 60/KPTS/2009 tentang Pembagian
Tugas dan Wewenang Direksi (sebagaimana penambahan huruf
h dalam Pasal 1 ayat (5) pada Keputusan Direksi PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. No. 60/KPTS/2009 tentang Pembagian Tugas dan
Wewenang Direksi).
Dengan penambahan tugas dan wewenang tersebut, maka
Direksi Jasa Marga telah menunjuk seorang anggota Direksi yaitu
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum sebagai penanggung
jawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (GCG) di lingkungan Perseroan. Hal tersebut merupakan
bentuk respon Perseroan atas pemberlakuan Keputusan Sekretaris
Kementerian Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06
Juni 2012 tentang indikator/parameter penilaian dan evaluasi atas
penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) pada BUMN.
independensi direksiDireksi ditetapkan untuk menjalankan segala tindakan
pengurusan Perseroan atau hubungan dengan pihak lain
secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain atau
yang bertentangan dengan peraturan perundang undangan
dan Anggaran Dasar Perseroan yang secara material dapat
menganggu keobjektifan dan kemandirian tugas Direksi yang
dijalankan semata-mata untuk kepentingan Perseroan. Sesuai
dengan Anggaran Dasar Perseroan, antar anggota Direksi serta
antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak
memiliki hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut
garis lurus maupun garis kesamping termasuk hubungan yang
timbul karena perkawinan.
rangkap Jabatan direksiBerdasarkan Pasal 11 ayat (13) Anggaran Dasar Perseroan,
anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai:
1. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD dan badan usaha
swasta dan jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
2. Jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansi/
lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah.
3. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Selama tahun 2013, Direksi Jasa Marga tidak ada yang merangkap
jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (13)
Anggaran Dasar Perseroan.
Nama: reynaldi Hermansjah
Nama: muh najib Fauzan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
204
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
Pedoman dan tata tertib Kerja direksi (Board Charter)Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris
dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang
petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta
menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis,
mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten,
dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam
melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan
tugas direKsi
raPat direKsi
PersYaratan direKsi
WeWenang direKsi
CorPorate seCretarY
Program Pengenalan dan PeningKatan KaPaBilitas
KeWaJiBan direKsi
eValuasi KinerJa direKsi
Keanggotaan direKsi
HaK direKsi
sistem Pengendalian internal
etiKa JaBatan direKsi
Pengaturan dari Board Manual terkait Direksi terdapat dalam Bab III tentang Direksi yang mengatur hal-hal sebagai berikut:
Bab I PendahuluanBab ini memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta pengertian dari hal-hal yang tercantum di dalam Board Manual.
Bab II dewan KomisarisBab ini memuat uraian tentang Dewan Komisaris, mencakup tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, komite serta sekretaris dewan komisaris.
Bab III direksiBab ini memuat uraian tentang Direksi mencakup, tugas, kewajiban, wewenang, hak, persyaratan, keanggotaan, program pengenalan, etika jabatan, rapat, evaluasi kinerja, hubungan dewan komisaris dengan direksi, sekretaris perusahaan dan sistem pengendalian internal.
Bab IV Kegiatan antar organ PerseroanBab ini memuat uraian tentang kegiatan yang dilakukan dalam rangka hubungan kerja dewan komisaris dan direksi mencakup tentang rapat gabungan dewan komisaris-direksi dan rapat umum pemegang saham.
isi BoarD manual
Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan tercapai standar
kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum
korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan
Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best
practices) Good Corporate Governance. Isi dari Board
Manual sebagai berikut:
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
205Menuju Pertumbuhan Berikutnya
PenGemBanGan KomPeTensi yanG DiiKuTi oleH anGGoTa DireKsi TaHun 2013
No. Anggota Direksi Materi Tanggal Pelaksanaan
1. Muh Najib Fauzan Seminar on GSA-Governance Self Assessment and SOP Design 07-08 Maret 2013
2. •Hasanudin•ReynaldiHermansjah•MuhNajibFauzan
Live One Day Seminar with Philip Kotler 18 Maret 2013
3. Muh Najib Fauzan Workshop Transforming Your Organization in the Digital Era: Planning, Strategy, and Building Digital Team
17 April 2013
4. •Adityawarman•Hasanudin•AbdulHadiHs.•ReynaldiHermansjah•MuhNajibFauzan
Sosialisasi Komunikasi dan Informasi pada Kondisi Kritis 20 September 2013
5. Adityawarman APEC CEO Summit Indonesia 2013 05-07 Oktober 20136. Muh Najib Fauzan Sarasehan Menjauhi Korupsi dengan Hati Nurani dan Akal Sehat 01 November 20137. Muh Najib Fauzan Hay Group International Conference 27-28 November 20138. Muh Najib Fauzan Workshop Assessment Berdasarkan Keputusan Sekretaris Menteri
Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/201219-20 Desember 2013
reKaPiTulasi KeHaDiran DireKsi Dalam raPaT DireKsi TaHun 2013
No. Nama Jabatan Jumlah Rapat yang Dihadiri
Persentase Kehadiran (%)
1. Adityawarman Direktur Utama 44 97%
2. Hasanudin Direktur Operasi 41 91%
3. Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha 35 77%
4. Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan 43 95%
5. Muh Najib Fauzan Direktur SDM dan Umum 43 95%
Catatan:Ketidakhadiran Direksi pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/rapat penting yang tidak dapat diwakili.
Keputusan yang diambil dalam rapat Direksi Jasa Marga telah
dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam Risalah
Rapat Direksi. Risalah Rapat ditandangani oleh ketua rapat dan
didistribusikan kepada semua anggota Direksi yang menghadiri
rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion)
yang terjadi dalam rapat telah dicantumkan dalam Risalah Rapat
disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.
Agenda Rapat Direksi antara lain membahas tentang:
1. Bidang Pengembangan usaha a. Laporan progres 7 ruas jalan tol baru
b. Tindak lanjut kerja sama pengembangan monorail
c. PT SMU sebagai pengelola TIP km 29 A Jalan Tol Sedyatmo
d. Rencana akuisisi PT Ismawa
e. Penyelesaian tanah JORR W2 Utara
Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi direksi Selama tahun 2013 anggota Direksi telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar sebagai berikut:
2. Bidang operasi a. Izin Bukaan Tol Jakarta-Tangerang km 11 dan km 31
Sedyatmo
b. Pengadaan tanah untuk pelebaran Gerbang Tol Cengkareng
c. Kontrak Capex di JORR
3. Bidang Keuangan a. Laporan pembayaran dividen
4. Bidang sdm dan umum a. Laporan tindak lanjut RUPS
b. Penetapan harga konsultan hukum kasus Thamrin
Tanjung
c. Penetapan TOR Konsultan Hukum kasus Purbaleunyi
d. Penetapan konsultan kajian OS
e. Pengisian formasi GM Human Capital Services dan VP
Highway and Traffic Engineering
rapat direksiSelama tahun 2013, Direksi melaksanakan rapat internal Direksi sebanyak 45 kali.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
206
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
dewan direksi ruPs
ProseDur PeneTaPan remunerasi anGGoTa Dewan DireKsi
•Melakukankajianpenetapanremunerasi
•MengusulkanpadaRUPS
•Mempelajariusulanremunerasi
•Memberikanpersetujuanremunerasi
KePuTusan DireKsi TaHun 2013
Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Pembentukan Tim Pengelolaan Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Standar Operasional Prosedur Pengendalian Pelaksanaan Proyek di Lingkungan Perusahaan.
Standar prosedur Operasional Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Perusahaan.
Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2013.
Pemberian Honorarium bagi Peserta Rapat yang Berasal dari Luar Perusahaan.
Pemberian Penghargaan Kesetiaan kepada Karyawan Periode Maret 2013 di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Identifikasi Jabatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Uraian Jabatan Fungsional PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tipe A dan Tipe B.
Struktur Organisasi Unit Jasa Marga Development Center (JMDC).
Penyelenggaraan Beasiswa Karyawan.
Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan.
Revisi Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct)
Keputusan-keputusan direksi tahun 2013Selama tahun 2013 anggota Direksi telah mengeluarkan
berbagai keputusan baik di bidang pengelolaan sumber
Prosedur, dasar Penetapan dan Besarnya remunerasi anggota direksiBerdasarkan Pasal 96 ayat (1) Undang Undang Perseroan
Terbatas No. 40 tahun 2007 yang mengatur besarnya gaji dan
tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS.
Kewenangan tersebut berdasarkan Pasal 96 ayat (2) dapat
dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
daya manusia, keuangan, operasional bisnis, maupun aspek
strategis. Keputusan Direksi yang dihasilkan sepanjang tahun
2012 berjumlah 184 keputusan.
Sedangkan berdasarkan Pasal 113 UU Perseroan Terbatas No.
40 tahun 2007, diatur bahwa ketentuan mengenai besarnya
gaji dan honorarium serta tunjangan bagi anggota Direksi
ditetapkan oleh RUPS.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
207Menuju Pertumbuhan Berikutnya
sTruKTur remunerasi DireKsi
1. Gaji (ditetapkan oleh RUPS)2. Tunjangan a. Tunjangan Hari Raya (THR). b. Tunjangan Komunikasi. c. Santunan Purna Jabatan. d. Tunjangan Pakaian.
3. Tunjangan Khusus Direksi: a. Tunjangan Cuti Tahunan. b. Tunjangan Cuti Besar. c. Tunjangan Perumahan. d. Tunjangan Biaya Utilitas.
4. Fasilitas: a. Fasilitas Kendaraan (apabila tidak diberikan maka dapat diganti dengan Tunjangan Khusus Dewan Komisaris sebagaimana angka 3 di
atas, yaitu Tunjangan Transportasi). b. Fasilitas/Asuransi Kesehatan/Fasilitas penggantian biaya pengobatan. c. Fasilitas Perkumpulan Profesi. d. Fasilitas Bantuan Hukum.
5. Fasilitas Khusus Direksi: a. Fasilitas Rumah Jabatan. b. Fasilitas Club Membership/Corporate Member. c. Fasilitas Biaya Representasi.
6. Tantiem.
Bentuk Tunjangan dan Fasilitas, serta komponen lain yang
termasuk di dalam komponen penghasilan (selain gaji) mengacu
pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri
Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember
2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan
Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN.
Penetapan penghasilan berupa gaji/honorarium, tunjangan dan
fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan
faktor pendapatan, aktiva, serta kondisi dan kemampuan
keuangan Perseroan, serta tingkat inflasi dan faktor-faktor
lain yang relevan serta tidak bertentangan dengan peraturan
perundang undangan. Sedangkan tunjangan dan tantiem yang
bersifat variabel dilakukan dengan mempertimbangkan faktor
pencapaian target, tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan
serta faktor-faktor lain yang relevan (merit system).
Remunerasi Direksi Perseroan saat ini telah mengikuti peraturan
tersebut dimana Remunerasi Direksi terdiri dari:
1. Gaji/Honorarium.
2. Tunjangan.
3. Fasilitas.
4. Tantiem/Insentif Kinerja.
struktur remunerasi direksi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/
MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,
Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas pada BUMN, struktur
remunerasi Direksi adalah sebagai berikut:
Penetapan Penghasilan Tahun 2013 dan Tantiem Tahun Buku 2012
bagi anggota Direksi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris
No. KEP-00102/VI/2012 tanggal 09 Juni 2012 tentang Penetapan
Penghasilan Tahun 2013 dan Tantiem Tahun Buku 2012 Bagi
Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. Berdasarkan penetapan tersebut, maka penghasilan
Direksi tahun buku 2013 adalah Gaji Direktur Utama sebesar Rp
110.000.000 (seratus sepuluh juta rupiah) per bulan, sedangkan
gaji anggota Direksi lainnya masing-masing sebesar 90% dari gaji
Direktur Utama. Adapun tunjangan dan fasilitas Direksi dan Dewan
Komisaris mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-07/MBU/2010 tanggal 27
Desember 2010.
Tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk kinerja tahun
2011 ditetapkan sebesar Rp 16.748.000.000 (enam belas miliar
tujuh ratus empat puluh delapan juta rupiah) dan dibagi sesuai
dengan Komposisi Faktor Jabatan serta masa jabatan masing-
masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun buku
yang bersangkutan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
208
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
remunerasi anGGoTa DireKsi TaHun 2013 (Dalam ruPiaH)
PerBanDinGan KlasifiKasi remunerasi DireKsi TaHun 2013 Dan 2012
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun
2013 2012
Di atas Rp 1 miliar 5 5
Diantara Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar - -
Di bawah Rp 500 juta - -
HuBungan deWan Komisaris dan direKsiTugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi
sebagai dua organ perusahaan yang menjalankan
operasional secara harian berbeda. Tugas utama Dewan
Komisaris adalah sebagai pengawas dan pemberian nasihat,
sedangkan tugas utama Direksi adalah menjalankan
pengelolaan operasional Perseroan.
Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati dan
memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-
masing sesuai peraturan perundang undangan dan Anggaran
Dasar. Dewan Komisaris dan Direksi harus berkoordinasi dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan
usaha perusahaan dalam jangka panjang dan menjadi role
model bagi jajaran di bawahnya.
Hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan oleh
masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, namun
tidak mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan
melalui mekanisme yang sah sesuai dengan Peraturan
Perbandingan klasifikasi remunerasi Direksi tahun 2013 dan 2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
realisasi remunerasi direksi tahun 2013Jenis remunerasi yang diterima oleh Direksi pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Nama & Jabatan Gaji/Tahun Tunjangan/Tahun Penerimaan Bersih/Tahun
Perumahan Utilitas THR Tantiem
Adityawarman - Direktur Utama
1.320.000.000 252.000.000 75.600.000 110.000.000 1.765.398.248 3.522.998.248
Hasanudin- Direktur Operasi
1.188.000.000 252.000.000 75.600.000 99.000.000 1.483.707.763 3.098.307.763
Abdul Hadi Hs. - Direktur Pengembangan Usaha
1.188.000.000 252.000.000 75.600.000 99.000.000 1.606.652.941 3.221.252.941
Reynaldi Hermansjah - Direktur Keuangan
1.188.000.000 252.000.000 75.600.000 99.000.000 1.606.652.941 3.221.252.941
Muh Najib Fauzan - Direktur SDM & Umum
1.188.000.000 252.000.000 75.600.000 99.000.000 1.483.707.763 3.098.307.763
Perundang undangan dan Anggaran Dasar Perseroan. Dalam
beberapa hal tertentu yang strategis menyangkut aktiva,
pinjaman, ekuitas, struktur organisasi serta penetapan
direksi dan komisaris Anak Perusahaan, Direksi memerlukan
persetujuan Dewan Komisaris secara formal.
Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara
Dewan Komisaris dan Direksi telah ditetapkan dalam Board
Manual. Pedoman ini mengikat setiap anggota Dewan
Komisaris dan Direksi dan mencantumkan antara lain
tanggung jawab, kewajiban, wewenang, hak, dan etika
Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengaturan rapat dan tata
cara hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu
persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan
operasional perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi
mengagendakan pertemuan berkala dalam forum Rapat
Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Penyelenggara
rapat berkala ini adalah Dewan Komisaris guna membahas
berbagai agenda menyangkut rencana kerja, operasional,
peluang usaha, serta isu-isu strategis yang memerlukan
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
209Menuju Pertumbuhan Berikutnya
persetujuan Dewan Komisaris. Rapat ini adalah sebagai bentuk
koordinasi dalam rangka membahas laporan-laporan periodik
Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang
dituangkan dalam Risalah Rapat.
Keputusan rapat dibuat berdasarkan azas musyawarah untuk
mufakat atau diambil berdasarkan suara terbanyak serta
KeHaDiran Dewan Komisaris Dan DireKsi Dalam raPaT GaBunGan Dewan Komisaris Dan DireKsi TaHun 2013
Nama Jabatan Jumlah Kehadiran
Persentase Kehadiran (%)
Agoes Widjanarko Komisaris Utama 16 94
Ibnu Purna Komisaris 17 100
Akhmad Syakhroza Komisaris 12 70
Joyo Winoto Komisaris 2 11
Mayjen. (Purn). Samsoedin Komisaris Independen 14 82
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Komisaris Independen 17 100
Adityawarman Direktur Utama 17 100
Hasanudin Direktur Operasi 16 94
Abdul Hadi Hs. Direktur Pengembangan Usaha 17 100
Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan 15 88
Muh Najib Fauzan Direktur SDM dan Umum 13 76
Catatan:Ketidakhadiran Anggota Dewan Komisaris atau Direksi pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/rapat penting yang tidak dapat diwakili.
mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya. Pada proses
pengambilan suara, jika ada anggota Dewan Komisaris yang
memiliki benturan kepentingan, tidak boleh ikut memberikan
suara dan keterangan mengenai hal ini dicatat pada Risalah Rapat.
Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 17 kali.
assessment deWan Komisaris dan direKsi
Proses Pelaksanaan assessmentPemegang saham melalui mekanisme RUPS melakukan
assessment terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. Selain
itu, Dewan Komisaris juga menyusun pedoman self-assessment
kinerja Dewan Komisaris melalui Surat Keputusan Dewan
Komisaris No. KEP-00177/XI/2012 tentang Penetapan Revisi Sistem
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Tahun 2012.
Kriteria Penilaian Kinerja
Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris dapat dirinci sebagai
berikut:
1. RUPS.
2. Pengawasan Keuangan.
3. Pengawasan Operasional.
4. Pengawasan Pengembangan.
5. SDM.
6. Pengawasan Kepatuhan.
7. Proses Internal Dewan Komisaris.
Kriteria penilaian kinerja Direksi mencakup:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab masing-masing anggota Direksi
sesuai Anggaran Dasar.
2. Pelaksanaan hasil keputusan RUPS
Tahunan 2012.
3. Pencapaian realisasi dari RKAP.
Hasil assessment gCg dewan Komisaris dan direksiPada tahun 2013, dilakukan self assessment implementasi
GCG untuk Direksi dan Dewan Komisaris dengan proses yang
dilaksanakan sesuai kerangka acuan yang dikembangkan oleh
Kementerian Negara BUMN berdasarkan Keputusan Sekretaris
Kementerian Negara BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06
Juni 2012. Dari hasil self assessment tersebut, Dewan Komisaris
memperoleh nilai 93,78% dan Direksi memperoleh nilai 95,91%.
Adapun assessment GCG Dewan Komisaris secara garis besar
meliputi aspek-aspek penilaian sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan/
pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas, wewenang
dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktor-
faktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas
Dewan Komisaris.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
210
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
3. Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan pengelolaan Anak Perusahaan/
perusahaan patungan.
4. Dewan Komisaris berperan dalam pencalonan anggota
Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan
mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan
yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi.
5. Dewan Komisaris melakukan tindakan terhadap potensi
benturan kepentingan yang menyangkut dirinya.
6. Dewan Komisaris memantau dan memastikan bahwa
praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan
secara efektif dan berkelanjutan.
7. Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat Dewan
Komisaris yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan
Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang undangan.
8. Dewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris
untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris.
9. Dewan Komisaris memiliki Komite Dewan Komisaris yang
efektif.
Assessment GCG Direksi secara garis besar meliputi aspek-
aspek penilaian sebagai berikut:
1. Direksi memiliki pengenalan dan pelatihan/pembelajaran
serta melaksanakan program tersebut secara
berkelanjutan.
2. Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan
keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan
Perseroan.
3. Direksi melaksanakan pengurusan Perseroan sesuai
dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan
Anggaran Dasar.
4. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi
Perseroan dan Stakeholders.
5. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan
kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah
Direksi
6. Direksi memastikan Perseroan melaksanakan keterbukaan
informasi dan komunikasi sesuai Peraturan Perundang
undangan yang berlaku dan penyampaian informasi
kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat
waktu.
7. Direksi menyelenggarakan Rapat Direksi dan menghadiri
Rapat Dewan Direksi sesuai dengan ketentuan Perundang
undangan.
8. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang
berkualitas dan efektif.
9. Direksi menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan
yang berkualitas dan efektif.
10. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS
lainnya sesuai Peraturan Perundang undangan.
indikator Penilaian Kinerja direksi Kinerja Manajemen diukur berdasarkan Key Performance
Indicator berbasis Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengacu pada Surat
Kementerian Negara BUMN No. S-08/S.MBU/2013 tanggal 16
Januari 2013 perihal Penyampaian Pedoman Penentuan
KPI dan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul pada BUMN. Kinerja
Direksi diukur terhadap 5 (lima) perspektif dengan total
indikator sejumlah 18 (delapan belas) kinerja kunci sebagai
berikut:
Perspektif Key Performance Indicator
Keuangan dan Pasar
1. Return On Average Equity (ROE)
2. Net Profit Margin
3. Margin Beban Usaha
4. Pangsa Pasar Kilometer Panjang Ruas Jalan Tol
5. Pendapatan Non-Tol
Fokus Pelanggan
6. Pangsa Pasar Volume Lalu Lintas Transaksi *)
7. Indeks Kepuasan Pelanggan Tol
8. Pemenuhan SPM
efektivitas Produk dan Proses
9. Jumlah Perolehan Hak Pengusahaan Jalan Tol
10. Progres Pelaksanaan Proyek Jalan Tol
11. Transaction Time (Kecepatan Transaksi Rata-rata)
12. Kecepatan Tempuh Rata-rata di Jalan Tol dibandingkan Jalan Non-Tol
Fokus tenaga Kerja13. Human Capital Readiness - Pemenuhan Formasi Jabatan n
14. Human Capital Readiness - Pemenuhan Kompetensi
Kepemimpinan tatakelola dan Kemasyarakatan
15. KPKU Score
16. GCG Score
17. Implementasi IT
18. Program Corporate Social Responsibility
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
211Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Ukuran kinerja Direksi tersebut disepakati dan ditandatangani
bersama oleh Direksi yang menjadi bagian dari Kontrak
Manajemen antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Pihak yang Melakukan AssessmentPada tahun 2013, kegiatan penilaian Direksi dilakukan oleh Dewan
Komisaris sedangkan penilaian Dewan Komisaris dilaksanakan
secara self assessment, dimana anggota Dewan Komisaris dinilai
oleh anggota Dewan Komisaris yang lain. Sementara itu, dalam
penyusunan KPI (Key Performance Indicator) Dewan Komisaris,
Perseroan dibantu oleh Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi
universitas Indonesia (LMFE UI).
Untuk kegiatan assessment GCG pada tahun 2013, dilakukan self
assessment yang menindaklanjuti rekomendasi hasil assessment
GCG tahun 2012.
Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Kebijakan Suksesi DireksiDalam rangka mewujudkan proses dan mekanisme pemilihan
dan penggantian anggota Direksi yang transparan, akuntabel
dan dapat dipertanggungjawabkan, Perseroan telah mengikuti
persyaratan dan tata cara yang diatur melalui Peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER-04/MBU/2009 tanggal 16 November 2009,
Perubahan Peraturan No. PER-08/MBU/2010 tanggal 31 Desember
2011 serta PER-01/MBU/2012 tanggal 20 Januari 2012 mengenai
Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian
Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara.
Perseroan mempersiapkan kader-kader pimpinan perusahaan
melalui mekanisme Talent Management System. Dengan
mengidentifikasi 14 posisi kunci untuk executive leader dan
33 jabatan Direktur Anak Perusahaan, Perseroan
mengembangkan kompetensi calon pimpinan melalui
program Corporate Leadership.
Melalui proses seleksi yang dilaksanakan Direksi bersama dengan
Dewan Komisaris, Perseroan memilih calon pemimpin yang dinilai
mempunyai personal quality yang baik, pengalaman dan keahlian
yang memadai untuk menduduki jabatan pimpinan setingkat di
bawah Direksi dan Direktur Anak Perusahaan yang diharapkan
dapat menjadi anggota Direksi Perseroan di masa yang akan
datang yang bersumber dari kalangan pejabat internal Perseroan.
Anggota Direksi Perseroan yang menjabat pada periode saat
ini, 3 (tiga) merupakan anggota Direksi yang sedang menjabat
pada periode sebelumnya serta 2 (dua) yang berasal dari pejabat
internal Perseroan yang berada satu tingkat di bawah Direksi.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
212
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Komite-Komite
Komite auditKomite Audit Perseroan ditetapkan dengan Keputusan Dewan
Komisaris No. KEP-0007/I/2012 tanggal 16 Januari 2012
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Komite
Audit Perseroan. Pemberhentian anggota Komite Audit
dapat dilakukan apabila yang bersangkutan berakhir masa
jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan
Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang
telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten
dalam menjalankan tugasnya.
Susunan anggota Komite Audit terdiri dari 1 (satu) orang
Ketua Komite merangkap sebagai anggota dan 2 (dua) orang
anggota Komite.
Susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan adalah
sebagai berikut:
KomPosisi KomiTe auDiT Jasa marGa
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto Ketua merangkap anggota – Komisaris Independen
Agita Widjajanto Anggota – Tenaga Ahli Aspek Teknis
Rustam Wahjudi Anggota – Tenaga Ahli Aspek Administrasi dan Keuangan
dasar Hukum Pembentukan Komite auditKomite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan peraturan
peraturan/perundangan sebagai berikut:
1. Undang Undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara.
2. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/
BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Peraturan No.
I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas
Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat.
3. Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004
tanggal 24 September 2004 Lampiran: Peraturan IX.I.5
tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite
Audit.
4. Undang Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.
5. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.
PER-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang
Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara.
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman KerjaKomite Audit Perseroan memiliki kualifikasi pendidikan
dan pengalaman kerja yang memadai dalam mendukung
pelaksanaan tugas sebagai Komite Audit. Profil Anggota
Komite Audit dapat dilihat dalam Bagian Profil Komite Audit.
Proses rekrutmen Anggota Komite Audit dilakukan oleh
Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan kompetensi,
keahlian dan integritas dan kemampuan bekerja sama.
Dewan Komisaris melakukan wawancara untuk menggali
lebih dalam calon anggota Komite Audit. Selanjutnya,
Dewan Komisaris melakukan rapat untuk menentukan calon
anggota Komite Audit terpilih. Selanjutnya, penetapan dan
pengangkatan calon anggota Komite Audit dilakukan melalui
Surat Keputusan Dewan Komisaris.
Seluruh Anggota Komite Audit Jasa Marga memiliki integritas,
kompetensi dan reputasi keuangan yang baik.
tugas dan tanggung Jawab Komite auditSesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2006 tanggal 20
Desember 2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik
Negara, fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan
Komisaris dalam memenuhi fungsi pengawasannya yaitu
agar pengelolaan Perseroan dapat berjalan efektif dan efisien.
Dalam pelaksanaan tugas dan dalam pelaporannya, Komite
Audit bersifat mandiri dan bertanggung jawab langsung
kepada Dewan Komisaris.
Dalam melaksanakan tugas, Komite Audit bertanggung jawab
kepada Dewan Komisaris. Pertanggungjawaban Komite
Audit kepada Dewan Komisaris merupakan perwujudan
akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan
dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit tertuang dalam
Piagam Komite Audit (Committee Audit Charter) yang
disahkan dalam keputusan Dewan Komisaris No. KEP-
00.06/I/2008 tanggal 22 Januari 2008 tentang Penetapan
Piagam Komite Audit PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Berdasarkan Piagam Komite Audit, tugas dan tanggung jawab
Komite Audit adalah sebagai berikut:
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
213Menuju Pertumbuhan Berikutnya
a. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas
sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas
eksternal auditor dan internal auditor.
b. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang akan
dilakukan oleh Internal Audit maupun auditor eksternal.
c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan
sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya.
d. Memastikan bahwa telah dipatuhi review yang
memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan
oleh perusahaan, termasuk laporan keuangan berkala,
proyeksi/prognosa keuangan dan lain lain informasi
keuangan yang disampaikan ke pemegang saham.
e. Memastikan bahwa telah dipatuhi prosedur review
yang memuaskan terhadap penyelenggaraan kegiatan-
kegiatan perusahaan sesuai dengan Standar Operating
Procedures yang berlaku.
f. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris
terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh
Direksi kepada Dewan Komisaris.
g. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-
tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris,
antara lain meliputi:
1. Melakukan penelahaan atas informasi keuangan yang akan
dikeluarkan Perseroan seperti Laporan Keuangan, Rencana
Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan,
Laporan Manajemen, dan informasi keuangan lainnya.
2. Melakukan penelahaan atas ketaatan Perseroan terhadap
peraturan perundang undangan di bidang Pasar Modal dan
peraturan perundang undangan lainnya yang berhubungan
dengan kegiatan Perseroan.
3. Melakukan penelahaan atas pemeriksaan oleh auditor internal
dan mengkaji kecukupan fungsi audit internal termasuk
jumlah auditor, rencana kerja tahunan dan penugasan yang
telah dilaksanakan.
4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang
dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko
oleh Direksi.
5. Melakukan penelahaan dan melaporkan kepada Dewan
Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan.
6. Mengkaji kecukupan pelaksanaan audit eksternal termasuk di
dalamnya perencanaan audit dan jumlah auditornya.
independensi Komite auditKomite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan dua anggota
profesional lainnya yang berasal dari luar Perseroan serta mempunyai
latar belakang Keuangan dan Teknik sesuai dengan bidang industri
Perseroan. Hal tersebut telah memenuhi ketentuan dalam Keputusan
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-29/PM/2004 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Dalam
Pelaksanaan tugasnya, Komite Audit bekerja secara profesional dan
independen.
Anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan jumlah,
komposisi, kriteria, kompetensi, dan independensi sesuai dengan
ketentuan dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004
tanggal 24 September 2004, Lampiran: Peraturan IX.I.5 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit, serta
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2006 tanggal 20
Desember 2006 tentang Komite Audit bagi Badan Usaha Milik Negara
dan No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ
Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha
Milik Negara, yaitu:
• KomiteAuditterdiridariseoranganggotaKomisaris
Independen selaku Ketua Komite Audit dan dua orang
anggota yang berasal dari luar BUMN.
• SetiapanggotaKomiteAudittidakmempunyaihubungan
keluarga sedarah dan semenda sampai derajat ketiga, baik
menurut garis lurus maupun garis ke samping dengan
anggota Komisaris dan/ atau anggota Direksi.
• SalahseoranganggotaKomiteAuditmemilikilatarbelakang
pendidikan akuntansi atau keuangan dan memahami
manajemen risiko, dan seorang anggota lainnya memahami
industri/ bisnis/teknis BUMN yang bersangkutan.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite Audit bersifat mandiri serta
bekerja secara profesional dan independen.
inDePenDensi KomiTe auDiT
Aspek Independensi Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto
Agita Widjajanto Rustam Wahjudi
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
✓ ✓ ✓
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Jasa Marga, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi
✓ ✓ ✓
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Jasa Marga ✓ ✓ ✓
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit
✓ ✓ ✓
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah
✓ ✓ ✓
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
214
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
rapat Komite auditKomite Audit mengadakan rapat secara berkala mengacu
pada Piagam Komite Audit.
Pertemuan dengan auditor eksternal dilakukan minimal
sebulan sekali pada saat jadwal pemeriksaan audit. Dalam
pelaksanaan rapat Komite Audit dapat mengundang
KeHaDiran anGGoTa KomiTe auDiT Dalam raPaT KomiTe auDiT Dan KeGiaTan-KeGiaTan KomiTe auDiT TaHun 2013
Rapat/Kegiatan Jml (kali) Michael Dendron Primanto
Ketua Komite
Agita WidjajantoAnggota
Rustam WahjudiAnggota
Kehadiran Kehadiran Kehadiran
Kali % Kali % Kali %
Rapat Internal Komite Audit 23 23 100 20 87 23 100
Rapat dengan SPI 7 7 100 6 86 7 100
Rapat Tim Negosiasi/Pengadaan KAP 4 4 100 3 75 4 100
Rapat dengan Direksi/Manajemen 14 14 100 12 86 14 100
Rapat Internal Dewan Komisaris 12 12 100 12 100 12 100
Rapat/Pembahasan dengan KAP 3 3 100 2 67 3 100
Rapat dengan Unit PKBL 1 1 100 0 0 1 100
Kunjungan dan Rapat Dewan Komisaris di Cabang
8 8 100 8 100 8 100
Kunjungan Kerja ke Anak Perusahaan 7 7 100 7 100 7 100
Manajemen Perseroan melalui Satuan Audit Internal untuk
memberikan informasi yang diperlukan.
Kehadiran masing-masing anggota Komite Audit dalam Rapat
Komite Audit dan kegiatan-kegiatan yang dilaksakan Komite
Audit selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:
remunerasi Komite auditBerdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/
MBU/2012 tanggal 26 Juli 2012 tentang Organ Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas pada Badan Usaha Milik Negara, Anggota
Komite Audit yang bukan anggota Dewan Komisaris memperoleh
remunerasi yang terdiri dari honorarium sebesar Rp9.000.000
per bulan.
Catatan:Ketidakhadiran Anggota Komite Audit pada rapat disebabkan yang bersangkutan sedang melakukan tugas di luar kota atau menghadiri acara/rapat kedinasan penting yang tidak dapat diwakilkan.
Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Audit Jasa
Marga telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik
dalam risalah rapat Komite Audit. Risalah Rapat ditandangani
oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota
Komite Audit yang menghadiri rapat maupun tidak.
Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam
rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan
mengenai perbedaan pendapat.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
215Menuju Pertumbuhan Berikutnya
laPoran PelaKsanaan Kegiatan Komite audit
Jakarta, Februari 2014
Komite Audit
irjen. Polisi (Purn.) michael dendron PrimantoKetua
auditor indePenden dan indePendensi auditorAudit Umum atas Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero)
Tbk. Tahun Buku 2013 dilakukan oleh Auditor Independen yang
sama dengan audit atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2012,
yaitu Kantor Akuntan Publik Aryanto (KAP) Amir Yusuf, Mawar dan
Saptoto (AAJ).
Audit oleh KAP AAJ pada tahun buku 2012 merupakan audit
yang pertama kali. Dengan demikian, maka sebagaimana yang
diatur pada pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia No. 5
tahun 2011 tentang Akuntan Publik, khususnya terkait dengan
Pembatasan Pemberian Jasa Audit oleh Akuntan Publik dan/
atau KAP atas informasi keuangan historis suatu klien untuk
beberapa tahun buku yang berturut-turut, KAP AAJ masih dapat
ditunjuk kembali untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan
Tahun Buku 2013. Penunjukan kembali KAP AAJ dimaksud telah
dilakukan melalui proses Penunjukan Langsung dengan Negosiasi
Harga, dan telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) Tahunan pada tanggal 29 April 2013.
Komite Audit telah melakukan pembahasan dengan Saptoto,
Signing Partner KAP AAJ, yang bertanggung jawab untuk
memberikan pendapat atas kewajaran penyajian Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Catatan Atas Laporan Keuangan
Konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) di Indonesia, serta pendapat mereka mengenai efektivitas
pengendalian internal atas pelaporan keuangan, kualitas dan
akseptabilitas standar akuntansi keuangan yang diterapkan
oleh Perseroan. Penelaahan dan pembahasan yang dilakukan
oleh Komite Audit juga mencakup semua hal yang menurut
standar auditing, Peraturan OJK dan peraturan lainnya mengenai
komunikasi dengan Komite Audit, harus didiskusikan dengan
Komite Audit. Selain itu, Komite Audit juga telah mendiskusikan
mengenai Independensi KAP terhadap Manajemen Perseroan
dan terhadap Perseroan sendiri. Selama tahun buku 2013 tidak
terdapat penugasan non audit kepada KAP AAJ dan Komite Audit
telah menerima surat dari KAP AAJ yang memberikan penjelasan
mengenai independensi mereka.
Penugasan audit lainnYa• KomiteAudittelahmenelaahLaporanManajemendan
Laporan KAP AAJ mengenai efektivitas pengendalian internal
atas pelaporan keuangan Perseroan dan Evaluasi Kinerja
Perseroan. Komite Audit juga telah membahas dengan
Manajemen dan KAP kelemahan-kelemahan penting yang
ditemukan dalam proses evaluasi dan proses audit, serta
rencana Manajemen untuk memperbaiki kelemahan-
kelemahan pengendalian internal atas pelaporan keuangan
dan kinerja Perseroan tersebut.
• KomiteAudittelahmembahasdenganInternalAudit
Perseroan dan KAP AAJ mengenai seluruh lingkup dan rencana
audit mereka. Komite Audit juga telah mengadakan rapat-
rapat dengan Internal Auditor dan KAP AAJ tanpa kehadiran
Manajemen untuk membahas hasil audit dan hasil evaluasi
KAP terhadap pengendalian internal serta kualitas pelaporan
keuangan secara keseluruhan.
Komite Audit juga telah menelaah dan membahas Laporan
Kengan Konsolidasian dan Catatan Atas Lapoiran Keuangan
Konsolidasian dengan Manajemen Perseroan. Pembahasan
dimaksud mencakup kualitas dan akseptabilitas standar akuntansi
keuangan yang diterapkan Perseroan, kelayakan accounting
judgement dan kecukupan pengungkapannya dalam laporan
keuangan konsolidasian.
Manajemen telah menginformasikan kepada Komite Audit bahwa
Laporan Keuangan Konsolidasian dimaksud di atas:
1. merupakan tanggung jawab Manajemen dan telah disajikan
secara objektif dengan penuh integritas; dan
2. telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
yang berlaku di Indonesia.
Berdasarkan hasil pembahasan-pembahasan tersebut di atas,
maka Laporan Keuangan Konsolidasian dan Catatan Atas Laporan
Konsolidasian tahun buku 2013, yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Annual Report 2013 serta evaluasi terhadap
efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan
perusahaan, layak dan dapat disertakan dalam Annual Report
2013 Jasa Marga untuk mendapatkan persetujuan RUPS Tahunan
tahun buku 2013.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
216
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Irjen. Polisi (Purn.) Michael Dendron Primanto, Ketua
Menjadi Ketua Komite Audit Jasa Marga sejak Januari 2010. Saat ini juga menjabat sebagai
Komisaris Independen Jasa Marga. Profil dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris.
Rustam Wahjudi, Anggota
• BergabungdenganKomiteAuditJasaMargasejaktahun2011.
• MeraihgelarSarjanaAkuntansi(S1)dariInstitutIlmuKeuanganDepartemenKeuanganpada
tahun 1981.
• MulaiberkarirdiBPKP(BadanPengawasanKeuangandanPembangunan)padatahun1975.
Beberapa jabatan penting di BPKP yang pernah dijabat sebelumnya diantaranya adalah
Direktur Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Wilayah II pada BPKP Pusat (2008-
2010), Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau (2005-2008), Kepala Bagian Tata Usaha pada
Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur (2004-2005), Kepala Sub Direktorat Pengawasan
Produksi dan SDA pada BPKP Pusat (2002-2004), Kepala Sub Direktorat Pengawasan
Perminyakan pada BPKP Pusat (2000-2002), Kepala Bidang Pengawasan BUMN/BUMD pada
Perwakilan BPKP NAD (1998-2000), Kepala Seksi Pengawasan Agraris pada Perwakilan BPKP
Jawa Timur (1995-1997) dan Kepala Seksi Perencanaan, Analisa dan Evaluasi pada Perwakilan
BPKP Provinsi Maluku (1990-1995).
• Usiaper31Desember2013adalah61tahun.
Agita Widjajanto, Anggota
• BergabungdenganKomiteAuditJasaMargasejaktahun2011.
• MeraihgelarInsinyurTeknikSipildariInstitutTeknologiBandungpadatahun1995dangelar
Master dalam Bidang Teknik Terowongan dari International Institute for Infrastructures,
Hydraulic and Environmental Engineering (IHE) Delft, Netherlands pada tahun 2001.
• SaatinijugamenjabatsebagaiKepalaBidangPengembanganPolaInvestasi,Pusat
Pembinaan Sumber Daya Investasi, Badan Pembinaan Konstruksi, Kementerian Pekerjaan
Umum. Sebelumnya pernah menjadi Kepala Sub Bidang Pengendalian Investasi, Bidang
Investasi, Sekretariat BPJT, Departemen Pekerjaan Umum (2005-2011). Sejak 2005 aktif dalam
berbagai kepanitiaan tender, kelompok kerja, proyek, task force, dan lain-lain di Kementerian
Pekerjaan Umum diantaranya Badan Pembinaan Konstruksi BPJT dan Direktorat Jenderal
Bina Marga, baik sebagai anggota, counterpart, maupun sebagai narasumber. Menerima
beberapa penghargaan diantaranya Satya Lancana Karya Satya X Tahun dari Pemerintah
(2008) dan Singapore Cooperation Programme Training Awards (SCPTA) pada Lee Kuan Yew
School of Public Policy and Civil Service College International, Singapore (2006).
• Usiaper31Desember2013adalah42tahun.
Profil Komite audit
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
217Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Komite inVestasi dan risiKo usaHaKomite Invetasi dan Risiko Usaha Perseroan ditetapkan dengan
Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-00030/I/2012 tanggal 20
Februari 2012. Pemberhentian Komite Investasi dan Risiko Usaha
dapat dilakukan apabila apabila yang bersangkutan berakhir masa
jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan
Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang
telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam menjalankan
tugasnya.
Susunan anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha terdiri dari
1 (satu) orang Ketua Komite merangkap sebagai anggota dan 2
(dua) orang anggota Komite.
Susunan keanggotaan Komite Investasi dan Risiko Usaha
Perseroan adalah sebagai berikut:
KomPosisi KomiTe invesTasi Dan risiKo usaHa Jasa marGa
Ibnu Purna Ketua
Nasikhin Ahsanto Anggota
Eduard T. Pauner Anggota
Seluruh Anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang baik.
dasar Hukum Pembentukan Komite investasi dan risiko usahaKomite Investasi dan Risiko Usaha Perseroan dibentuk berdasarkan
peraturan-peraturan/perundangan sebagai berikut:
1. Undang Undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2003 tentang
Badan Usaha Milik Negara.
2. Undang Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
3. Keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk. No.
Kep-OO94/VIII/2010 tentang Penetapan Pembentukan Komite
Investasi dan Risiko Usaha Perusahaan Perseroan PT Jasa Marga
(Persero) Tbk.
tugas dan tanggung Jawab Komite investasi dan risiko usahaKomite Investasi dan Risiko Usaha bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris dan membantu Dewan Komisaris dalam
pelaksanaan tugasnya agar pengelolaan Perseroan dapat
berlangsung dengan efisien dan efektif melalui sistem dan
pelaksanaan pengawasan yang kompeten dan independen.
Berdasarkan Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha, tugas dan
tanggung jawab Komite Investasi dan Risiko Usaha adalah:
1. Melakukan evaluasi atas perencanaan investasi jangka panjang
dan jangka pendek yang tersebut dalam RJPP dan RKAP
Perseroan dan menyampaikan hasil evaluasinya kepada Dewan
Komisaris sebagai masukan dalam membahas penyusunan dan
atau review RJPP, serta dalam membahas usulan RKAP Tahunan
yang diajukan oleh Direksi.
2. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan investasi, kebijakan
dan strategi investasi dan manajemen risiko yang ada
dan memberikan masukan dalam rangka mereview dan
menetapkan kebijakan dan strategi investasi dan risiko usaha
yang baru.
3. Menyiapkan bahan, informasi, materi, analisis dan kajian
terkait dengan pelaksanaan investasi dan manajemen risiko,
dalam rangka menekan dan atau menghindarkan Perseroan
dari terjadinya cost overrun dan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas di bidang investasi jalan tol dan non tol.
4. Masukan dan kajian tentang kelayakan investasi jalan tol dan
non tol serta risikonya, terkait dengan ketepatan proyeksi
volume trafik, pembebasan lahan, rekayasa pembiayaannya
dan ketepatan penggunaan teknologi dan inovasinya serta
value engineering.
5. Menyusun program kerja tahunan Komite Investasi dan Risiko
Usaha untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dan
membuat laporan periodik untuk disampaikan dan di evaluasi
oleh Dewan Komisaris.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris.
7. Dalam melaksanakan tugas Komite Investasi dan Risiko Usaha
melapor dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
independensi Komite investasi dan risiko usaha Komite Investasi dan Risiko Usaha menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya secara independen dan profesional sesuai
dengan peraturan perundang undangan. Komite Investasi
dan Risiko Usaha diketuai oleh salah seorang Komisaris dan
anggotanya terdiri dari profesional dengan latar belakang sesuai
dengan bidang industri Perseroan.
Independensi anggota Komite Investasi dan Risiko Usaha
tercermin dalam tabel dengan aspek sebagai berikut:
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
218
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
rapat Komite investasi dan risiko usahaKomite Investasi dan Risiko Usaha melakukan rapat koordinasi
secara bekala. Dalam pelaksanaan rapat Komite Investasi
dan Risiko Usaha dapat mengundang Manajemen Perseroan
untuk memberikan informasi yang diperlukan.
Keputusan Rapat Komite Investasi dan Risiko Usaha
diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam
hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai maka
keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara setuju
inDePenDensi anGGoTa KomiTe invesTasi Dan risiKo usaHa
Aspek Independensi Ibnu Purna Nasikhin Ahsanto Eduard T. Pauner
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
✓ ✓ ✓
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Jasa Marga, anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi
✓ ✓ ✓
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Jasa Marga
✓ ✓ ✓
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau sesama anggota Komite Audit
✓ ✓ ✓
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat pemerintah daerah
✓ ✓ ✓
terbanyak. Apabila suara setuju dan tidak setuju berimbang
maka usulan dianggap ditolak.
Selama tahun 2013, Komite Investasi dan Risiko Usaha (KIRU)
telah menyelenggarakan rapat berupa Rapat Internal KIRU,
Rapat KIRU dengan Dewan Komisaris, Rapat KIRU dengan
Manajemen terkait Jasa Marga, Peninjauan Lapangan dan
Rapat KIRU dengan pihak eksternal dengan total rapat
sebanyak 62 kali. Tingkat kehadiran anggota Komite Investasi
dan Risiko Usaha adalah sebagai berikut:
KeHaDiran anGGoTa KomiTe invesTasi Dan risiKo usaHa Dalam raPaT KomiTe invesTasi Dan risiKo usaHa Dan KeGiaTan-KeGiaTan KomiTe invesTasi Dan risiKo usaHa TaHun 2013
Nama Kehadiran dalam Rapat(kali)
Persentase(%)
Ibnu Purna 35 56
Nasikhin Ahsanto 0 0
Eduard T. Pauner 38 61
Catatan:• EduardT.PaunermenjabatsebagaiKomiteInvestasidanRisikoUsahasejak01Maret2013danmulairapattanggal14Maret2013.• NasikhinAhsantomenjabatsebagaianggotaKomiteInvestasidanRisikoUsahasejak01Februari2014.• KetidakhadiranAnggotaKomiteAuditpadarapatdisebabkanyangbersangkutansedangmelakukantugasdiluarkotaataumenghadiriacara/rapat
kedinasan penting yang tidak dapat diwakilkan.
Keputusan yang diambil dalam rapat Komite Investasi dan
Risiko Usaha Jasa Marga telah dicatat dan didokumentasikan
dengan baik dalam risalah rapat Komite Investasi dan Risiko
Usaha. Risalah rapat di tandangani oleh ketua rapat dan
didistribusikan kepada semua anggota Komite Investasi
dan Risiko Usaha yang menghadiri rapat maupun tidak.
Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam
rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan
mengenai perbedaan pendapat.
remunerasi Komite investasi dan risiko usahaAnggota Komite Investasi dan Risiko Usaha yang bukan
anggota Dewan Komisaris memperoleh remunerasi yang
terdiri dari honorarium sebesar Rp9.000.000 per bulan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
219Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Dalam melaksanakan tugas pemantauannya, Komite Investasi
dan Resiko Usaha (KIRU) menyusun program kerja secara tahunan
yang dijabarkan berdasarkan tugas pokok KIRU yang tercantum di
dalam Piagam Komite Investasi dan Risiko Usaha.
Selama tahun 2013, KIRU melaksanakan berbagai program dan
kegiatan seperti analisis dan kajian terkait dengan pelaksanaan
investasi dan manajemen risiko; review terhadap kajian kelayakan
investasi; evaluasi pelaksanaan, kebijakan, dan strategi investasi;
pemantauan kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan risiko;
evaluasi sistem dan model pengelolaan risiko; serta penugasan
lain dari Dewan Komisaris.
Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan sepanjang
tahun 2013 tersebut, KIRU memberikan saran-saran perbaikan
di bidang investasi, pemenuhan standar mutu pelayanan dan
pengelolaan risiko. Pokok-pokok saran perbaikan tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
Di bidang investasi tol, KIRU memberikan rekomendasi terkait
percepatan penyelesaian ruas-ruas jalan tol baru, salah satunya
dengan meningkatkan intensitas dan efektifitas koordinasi serta
komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat
pembebasan lahan. Dalam hal investasi non tol, KIRU memberikan
saran terkait kebijakan dan strategi investasi usaha lain, termasuk
diantaranya mengenai metode lelang beauty contest, re-focusing
pada bisnis inti, review perjanjian dengan mitra, serta optimalisasi
pemanfaatan lahan kelola.
Di bidang pemenuhan standar mutu pelayanan, KIRU
memberikan rekomendasi terkait penyempurnaan aspek-
aspek dalam Pedoman Pengukuran Standar Pelayanan
Minimal, diantaranya penanganan jalan berlubang, mekanisme
pengawasan terhadap pelaksanaan SOP Pemenuhan SPM dan
mekanisme pelaporan; dan perbaikan sistem pemeliharaan jalan
tol dan penanganan kondisi jalan.
Di bidang pengelolaan risiko, KIRU memberikan rekomendasi
terkait penyempurnaan daftar risiko korporat tahun 2014 dalam
hal risiko-risiko yang berpengaruh terhadap pencapaian sasaran
strategis Perseroan; penyempurnaan sistem pemantauan dan
pengendalian Direksi terhadap pencapaian sasaran strategis
Perseroan berbasis manajemen risiko untuk membentuk sistem
peringatan dini terhadap kejadian risiko dan penanganan risiko;
serta perbaikan praktik dan proses pengelolaan risiko agar
kualitas dan kedalaman penilaian risiko dapat ditingkatkan.
laPoran PelaKsanaan tugas Komite inVestasi dan risiKo usaHa
Jakarta, Februari 2014
Komite Investasi dan Risiko Usaha
ibnu Purna Ketua
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
220
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Ibnu Purna, Ketua
Menjadi Ketua Komite Investasi dan Risiko Usaha Jasa Marga sejak Februari 2012. Saat ini
juga menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris Jasa Marga. Profil dapat dilihat di bagian
Profil Dewan Komisaris.
Nasikhin Ahsanto, Anggota
• BergabungdenganKomiteInvestasidanRisikoUsahaJasaMargasejaktahun2014.
• MeraihgelarS1AkuntansidariUniversitasGadjahMadapadatahun2003.
• Sejaktahun2001,aktifberperandalamberbagaistudidankajiandidaerah-daerahdi
Indonesia yang diselenggarakan berbagai instansi, diantaranya BPJT (Badan Pengatur
Jalan Tol), Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Intelijen & Keamanan Mabes Polri,
Kementerian Perhubungan, Kementerian Negara Perumahan Rakyat, Bank Indonesia,
beberapa Pemerintah Daerah, PT Pelindo, Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya
Mineral), dan lain-lain.
• Usiaper31Desember2013adalah35tahun.
Eduard T. Pauner, Anggota
• BergabungdenganKomiteInvestasidanRisikoUsahaJasaMargasejak01Maret2013.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipilpadatahun1977dariInstitutTeknologi
Bandung dan S2 Teknik Manajemen Proyek pada tahun 2002 dari Universitas Indonesia.
• SaatinijugamerupakanStafPengajarManajemenRisikoProgramPascaSarjana
Universitas Parahyangan Bandung dan Program Pasca Sarjana ITS (2012-sekarang).
Merupakan pemegang lisensi Certified Risk Management Professional dari Lembaga
Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko. Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai
Direktur Sistem Jaringan Prasarana Dit.Jen. Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum
(2003-2005), Anggota Komite Risiko PT Hutama Karya (Persero) (2006-2010), Anggota
Komite Audit PT Brantas Abipraya (Persero) (2008-2012), Komite Pemantau Manajemen
Risiko PT Brantas Abipraya (Persero) (2012).
• Usiaper31Desember2013adalah60tahun.
Profil Komite investasi dan risiko usaha
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
221Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Komite remunerasi dan nominasiSaat ini Perseroan belum memiliki Komite Remunerasi dan
Nominasi. Namun Perseroan memiliki sistem dan prosedur dalam
penetapan remunerasi yang akan diberlakukan di Perseroan
dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku, yaitu Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-02/MBU/2009
tanggal 27 April 2009 tentang Pedoman Penghasilan Direksi,
Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
Kajian mengenai remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
dilakukan oleh DIvisi Human Capital Services yang hasilnya dibahas
dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi untuk
kemudian disepakati dan diusulkan dalam RUPS.
Agar sistem remunerasi Perseroan dapat mengikuti praktik terbaik
dalam sistem remunerasi dalam industrinya, Perseroan juga
menggunakan konsultan independen.
Dalam nominasi calon Direksi, Dewan Komisaris mengusulkan
kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna pejabat satu level di
bawah Direksi berdasarkan hasil assessment, kinerja dan integritas
untuk mengikuti fit and proper test yang diselenggarakan oleh
Pemegang Saham seri A Dwiwarna. Pemegang Saham Seri A
Dwiwarna, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan mengusulkan
calon-calon Direksi untuk mendapat persetujuan RUPS.
Sedangkan untuk pemilihan Pengurus Anak Perusahaan dalam
hal prosedur pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
anak perusahaan Direksi mengacu pada Peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 dengan prinsip dasar yang
berlandaskan pada prinsip-prinsip good corporate governance
yaitu profesionalisme, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban dan kewajaran.
Komite tata Kelola PerusaHaanSaat ini Perseroan belum memiliki Komite Tata Kelola Perusahaan.
Namun demikian, Dewan Komisaris secara aktif melakukan
pengawasan terhadap implementasi GCG di Perseroan. Selain itu,
secara berkala Perseroan melakukan assessment yang dilakukan
oleh pihak independen untuk memastikan bahwa penerapan
tata kelola perusahaan telah dilakukan dengan baik sesuai aturan
yang berlaku.
seKretaris deWan KomisarisDewan Komisaris memiliki Sekretaris Dewan Komisaris untuk
mendukung pelaksanaan tugas kesekretariatan Dewan Komisaris.
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-
00020/I/2012 tanggal 10 Februari 2012 tentang Pengisian Personil
Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Komisaris PT Jasa Marga
(Persero) Tbk., telah ditetapkan sebagai berikut:
1. Sekretaris Dewan Komisaris untuk masa jabatan 5 (lima)
tahun.
2. Staf Bidang Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris.
3. Staf bidang Kerumahtangaan Sekretariat Dewan Komisaris,
Juru Tata Usaha Dokumentasi dan Kearsipan.
Tugas Sekretaris Dewan Komisaris adalah untuk membantu
Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan
Dewan Komisaris. Secara rinci fungsi Sekretaris Dewan Komisaris
antara lain:
1. Menyusun program/agenda tahunan/triwulanan kegiatan
Dewan Komisaris sesuai keputusan rapat Dewan Komisaris.
2. Menyusun mekanisme pelaksanaan kegiatan kesekretariatan
agar kegiatan Dewan Komisaris berjalan lancar.
3. Menyelenggarakan kegiatan administrasi kesekretariatan di
lingkungan Dewan Komisaris.
4. Menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris dan rapat/
pertemuan antara Dewan Komisaris dengan Pemegang
Saham, Direksi maupun pihak-pihak terkait lainnya.
5. Menyediakan data/informasi yang diperlukan oleh Dewan
Komisaris dan Komite-komite dalam Dewan Komisaris.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
222
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
seKretaris PerusaHaan
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) memiliki
peranan penting untuk memastikan aspek keterbukaan
dari Perusahaan. Dalam struktur organisasi Perseroan,
Corporate Secretary bertanggung jawab secara langsung
kepada Direktur Utama. Tugas dan tanggung jawab pokok
Corporate Secretary meliputi komunikasi internal dan
eksternal, hubungan investor dan kesekretariatan pimpinan
perusahaan. Keberadaan Corporate Secretary sesuai dengan
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan
Sekretaris Perusahaan yang pada dasarnya adalah dalam
rangka meningkatkan pelayanan kepada investor bagi
perusahaan publik.
struktur organisasi Corporate secretaryBerdasarkan Keputusan Direksi Nomor 41/KPTS/2013 tanggal
01 Maret 2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga
(Persero) Tbk., Unit Corporate Secretary terdiri atas beberapa
bagian sebagai berikut:
1. Corporate Compliance.
2. Investor Relations.
3. Corporate Communication.
4. Corporate Relations.
Tugas Corporate Secretary adalah:
• Mengelolainformasiyangberkaitandenganlingkungan
bisnis dan menjalin hubungan baik antara Perseroan
dengan para pihak lembaga penunjang industri pasar
modal dan regulator pasar modal.
• MemastikanPerseroanmenjalankanprinsipGCGserta
mematuhi ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku.
TaBel KomPosisi Dewan Komisaris Jasa marGa
• MenyelenggarakankegiatanRUPSPerseroan.
• MenyelenggarakankegiatankomunikasiantaraDireksi
/ Manajemen dengan stakeholders dalam rangka
membangun citra Perseroan.
• Menyelenggarakankegiatankesekretariatanpengurus
Perseroan serta memfasilitasi hubungan Perseroan/
pimpinan dengan para stakeholders.
Pelaksanaan tugas Corporate secretary Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Corporate Secretary
sepanjang tahun 2013 adalah sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan RUPS Tahunan sebanyak 1 kali.
2. Penyelenggaraan kegiatan terkait
investor relations:
a. Public Expose sebanyak 1 kali.
b. Site Visit sebanyak 4 kali.
c. Non Deal Roadshow sebanyak 1 kali.
d. Investor Conference sebanyak
4 kali.
3. Penyelenggaraan kegiatan terkait
komunikasi perusahaan meliputi:
a. Konferensi Pers sebanyak 10 kali.
b. Press Release sebanyak 21 kali.
c. Media Visit sebanyak 2 kali.
d. Advertorial sebanyak 18 kali.
e. Talkshow televisi dan radio sebanyak 4 kali.
f. Iklan display sebanyak 33 kali.
4. Penyelenggaraan kegiatan terkait
stakeholders meliputi:
a. Temu Pelanggan Jalan Tol.
b. Survey persepsi stakeholder.
c. Komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian
Negara BUMN, Kementerian Keuangan, Bapepam-LK,
dan Pemerintah Daerah.
sTruKTur orGanisasi corPoraTe secreTary
CorporateCompliance
Investor Relations
Corporate Communication
Corporate Relations
Corporate Secretary
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
223Menuju Pertumbuhan Berikutnya
5. Penyelenggaraan kegiatan rapat-rapat Direksi serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
6. Penyelenggaraan kegiatan GCG: Self-assessment GCG.
7. Pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi kebijakan Direksi dan kegiatan internal korporat.
riwayat Jabatan Corporate secretary Adapun riwayat jabatan singkat David Wijayatno di Perseroan dalam 10 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
riwayaT JaBaTan sinGKaT corPoraTe secreTary
No. Nama Jabatan Satuan Kerja Terhitung Mulai Tanggal
1. Corporate Secretary Corporate Secretary 03-09-2012
2. Pimpinan Proyek Bisnis Pengembangan Properti JORR 2, BORR, Semarang-Solo dan Surabaya-Mojokerto
Proyek Bisnis Pengembangan Properti Koridor Jakarta Outer Ring Road, Semarang-Solo dan Surabaya-Mojokerto
03-05-2010
3. Staf Utama Bidang Pengembangan Jalan Tol Divisi Pengembangan Jalan Tol 15-08-2008
4. Staf Utama Bidang Manajemen Operasi Divisi Manajemen Operasi 12-05-2008
5. Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng 29-09-2006
6. Kepala Cabang Semarang Cabang Semarang 30-06-2006
7. Kepala Bagian Pelayanan dan Pemeliharaan Cabang Padaleunyi-Citarum
Cabang Padaleunyi-Citarum 04-12-2002
Profil Corporate secretaryDavid Wijayatno
• BergabungdenganJasaMargasejaktahun1988.MenjabatsebagaiCorporateSecretary
berdasarkan Surat Keputusan No. 102/AA.P-6a/2012 tanggal 03 September 2012.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipilS1TeknikSipilTransportasidariUniversitas
Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1986.
• SebelumnyamenempatiberbagaiposisikuncidiJasaMargadiantaranyaPemimpinProyek
Bisnis Pengembangan Properti JORR 2, BORR, Semarang-Solo dan Surabaya-Mojokerto
(2010-2012) dan Kepala Cabang Cawang-Tomang-Cengkareng (2006-2008)
• Usiaper31Desember2013adalah54tahun.
Program Pelatihan Pengembangan Kompetensi Corporate secretary
PenGemBanGan KomPeTensi corPoraTe secreTary
No. Materi Seminar/Workshop Penyelenggara Tanggal & Tempat Pelaksanaan
1. Workshop Finalisasi Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan
Jasa Marga Development Center Kamis, 31 Januari 2013, Class Room JMDC Kantor Pusat Jasa Marga
2. Seminar on GSA (Governance Self Assessment) and SOP Design
Charles Bonar Sirait Kamis-Jum'at, 07-08 Maret 2013, Class Room JMDC Kantor Pusat Jasa Marga
3. 14th REAAA (Road Engineering Association of Asia and Australasia) Conference 2013
Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)
Selasa-Kamis, 26-28 Maret 2013, Traders Hotel Malaysia
4. Sosialisasi Komunikasi dan Informasi pada Kondisi Kritis
Asia Anti Fraud Jum'at, 20 September 2013, Patra Jasa Resort Bali
5. Pelatihan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP) level I-II dan Sharing Leadership
Jasa Marga Development Center Senin-Selasa, 9-10 Desember 2013, Class Room JMDC Kantor Pusat Jasa Marga
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
224
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
unit internal audit
Fungsi Audit Internal di Jasa Marga dijalankan oleh Unit
Internal Audit (IA). Di dalam melaksanakan perannya, Unit
Internal Audit selalu diposisikan sebagai mitra strategis yang
dapat dipercaya oleh manajemen, bekerja secara profesional,
obyektif, dan independen.
Unit Internal Audit membantu Direktur Utama dalam
melaksanakan audit internal Perseroan dalam menilai sistem
pengendalian internal, pengelolaan risiko, dan proses tata
kelola perusahaan serta memberikan saran perbaikan.
Sistem Pengendalian Internal yang diterapkan oleh Perseroan
merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan
yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan
seluruh karyawan untuk memberikan keyakinan memadai
atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan
yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset Perseroan dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
Djoko Dwijono
• BergabungdenganJasaMargasejaktahun1986.MenjabatsebagaiHeadofInternalAudit
sejak tahun 2008 berdasarkan Keputusan Direksi No. 054/AA.P-6a/2008 tanggal 15 Agustus
2008.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipildariInstitutTeknologiBandungpadatahun1986
dan S2 Engineering dari University of Melbourne Australia pada tahun 1994.
• SebelumnyamenempatiberbagaiposisikuncidiJasaMargadiantaranyaKepalaDivisi
Pengembangan Usaha Lain (2006-2008), serta Kepala Divisi Perencanaan Perusahaan, Sistem
Informasi dan Pengembangan Teknologi (1999-2006).
• Usiaper31Desember2013adalah54tahun.
Profil Head of internal audit
Kualifikasi unit internal auditDJumlah Personil Internal Audit pada akhir tahun 2013
berjumlah 17 orang dengan 7 orang diantaranya memiliki
kualifikasi Qualified Internal Auditor (QIA).
Unit Internal Audit Jumlah
Head of Internal Audit 1
Auditor 10
Sekretariat 6
Total 17
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
225Menuju Pertumbuhan Berikutnya
struktur dan Kedudukan unit internal auditSebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam bahwa Internal
Audit merupakan Unit yang Independen terhadap unit-unit yang
lain dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktur
Utama.
HEAD OF INTERNAL AUDIT
GROUP OFAUDITORS DEPARTEMEN
PROGRAM PLANNINGAND CONTROLLING
DEPARTEMENINTERNAL MANAGEMENT
SEKSIINTERNAL ADMINISTRATION
SEKSIPROGRAM CONTROLLING
SEKSIAUDIT RESULTS
sTruKTur orGanisasi inTernal auDiT
Organisasi Internal Audit ditetapkan dalam Keputusan Direksi No.
41/KPTS/2013 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero)
Tbk.
Pengangkatan dan Pemberhentian internal auditInternal Audit dipimpin oleh seorang Head of Internal Audit yang
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan
Dewan Komisaris. Head of Internal Audit dibantu oleh AVP
Program Planning & Controlling dan AVP Internal Management
serta Group of Auditors.
Pengembangan Kompetensi sumber daya manusia internal audit dan sertifikasi Profesi audit Perseroan senantiasa melakukan program peningkatan
kompetensi personil Internal Audit dengan melakukan program
pengembangan kompetensi auditor secara sistematis dan
berjenjang. Secara umum kebijakan pengembangan kompetensi
pada tahun 2013 ditempuh dengan 2 (dua) cara, yaitu:
1. Pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal
2. Pengembangan kompetensi secara internal.
Pengembangan kompetensi pada lembaga eksternal dilakukan
melalui formal dalam bentuk kursus atau seminar/lokakarya yang
berkaitan dengan masalah audit baik yang dilaksanakan oleh
Perseroan maupun Lembaga pendidikan eksternal lainnya.
PelaTiHan auDiT selama TaHun 2013
Nama Pelatihan Penyelenggara Jumlah Peserta
Pelatihan Sertifikasi QIA YPIA 4 orang
Seminar & Musyawarah FK SPI FK SPI BUMN 6 orang
Seminar Nasional Internal Audit YPIA/PAII 11 orang
Pelatihan Penulisan Laporan Internal Audit yang Efektif YPIA 11 orang
Seminar Penundaan Transaksi Bisnis Media BUMN 2 orang
Workshop Audit Anti Korupsi BUMN Track 2 orang
Workshop Gratifikasi KPK 2 orang
Simposium Nasional Penerapan COSO 2013 dan ERM BPK 2 orang
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
226
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pedoman Kerja internal auditDalam melaksanakan tugasnya, Unit Internal Audit
berpedoman pada Piagam Audit Internal dan Manual
Audit Internal, Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) dan
menggunakan pendekatan Risk-Based Audit Planning
(Perencanaan Audit Berbasis Risiko).
Piagam Audit Internal dan Manual Audit Internal ditetapkan
berdasarkan Keputusan Direksi No. 59/KPTS/2013 tanggal
28 Maret 2013. Selain sebagai pedoman kerja, Piagam
Audit Internal dan Manual Audit Internal juga berperan
dalam penguatan peran dan tanggung jawab serta dasar
keberadaan dan pelaksanaan tugas-tugas pengawasan bagi
Internal Audit. Oleh karena itu, Piagam Audit Internal dan
Manual Audit Internal juga disebarluaskan agar diketahui
oleh seluruh karyawan dan pihak lain yang terkait sehingga
terjalin saling pengertian dan kerja sama yang baik dalam
mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan Perseroan. Piagam Audit
Internal dan Manual Audit Internal telah dimiliki sejak 1
Maret 2003 dan pada tanggal 28 Mei 2009 dan tanggal 28
Maret 2013, telah dilakukan revisi sesuai dengan peraturan
Bapepam-LK yang berlaku. Secara berkala, Piagam Audit
Internal dan Manual Audit Internal dikaji ulang dan
disempurnakan sesuai dengan perkembangan peraturan
yang berlaku.
Secara garis besar Piagam Audit Internal dan Manual Audit
Internal memuat:
1. Definisi Audit Internal.
2. Struktur dan Kedudukan Internal Audit.
3. Peran dan Fungsi Internal Audit.
4. Wewenang Internal Audit.
5. Kode Etik Auditor Internal Audit.
6. Persyaratan Auditor Internal Audit.
7. Pertanggungjawaban Internal Audit.
8. Larangan Perangkapan Tugas.
Kode etik auditor internalDalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, selain mematuhi
Code of Conduct Perseroan yang berlaku secara umum,
Internal Audit juga memiliki Kode Etik Auditor yang tercantum
di dalam Internal Audit Charter, yaitu:
1. Auditor Internal harus menunjukkan kejujuran,
objektivitas, dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas
dan memenuhi tanggung jawab profesinya.
2. Auditor Internal harus menunjukkan loyalitas terhadap
organisasinya atau terhadap pihak yang dilayani.
3. Auditor Internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam
tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan
profesi audit internal atau mendiskreditkan organisasinya.
4. Auditor Internal harus menahan diri dari kegiatan-
kegiatan yang dapat menimbulkan konflik dengan
kepentingan organisasinya atau kegiatan-kegiatan
yang dapat menimbulkan prasangka, yang meragukan
kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan
memenuhi tanggung jawab profesinya secara obyektif.
5. Auditor internal tidak boleh menerima sesuatu dalam
bentuk apapun dari karyawan, klien, pelanggan, pemasok
ataupun mitra bisnis organisasinya yang dapat atau patut
diduga dapat mempengaruhi pertimbangan profesinya.
6. Auditor Internal hanya melakukan jasa-jasa yang
dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi
profesional yang dimilikinya.
7. Auditor Internal harus mengusahakan berbagai upaya
agar senantiasa memenuhi Standar Profesi Internal Audit.
8. Auditor Internal harus bersikap hati-hati dan bijaksana
dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam
pelaksanakan tugasnya.
9. Kecuali disyaratkan dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan, anggaran dasar dan/atau peraturan
Perseroan, Auditor Internal harus merahasiakan informasi
yang diperoleh sewaktu melaksanakan tugasnya.
10. Dalam melaksanakan tugasnya, Auditor Internal harus
mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang
diketahuinya.
11. Auditor Internal harus senantiasa meningkatkan
kompetensi serta efektifitasnya dan kualitas pelaksanaan
tugasnya.
tugas dan tanggung Jawab internal auditInternal Audit berperan memastikan dan memberikan
konsultansi yang independen dan obyektif bagi manajemen
sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah dan
memperbaiki operasional bisnis Jasa Marga.
Tugas dan tanggung jawab Internal Audit sesuai Internal
Audit Charter meliputi:
1. Menyusun dan melaksanakan Program Kerja Audit
Tahunan.
2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan Sistem
Pengendalian Internal Perusahaan (SPIP) dan Manajemen
Risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan.
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan
efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional,
sumber daya manusia, teknologi informasi dan kegiatan
lainnya.
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif
tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat
manajemen.
5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan
tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
6. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan
audit internal yang dilakukannya.
7. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
227Menuju Pertumbuhan Berikutnya
8. Melakukan Manajemen Audit Internal di Anak Perusahaan
sebagai penugasan khusus dari Direktur Utama, dalam rangka
melakukan bimbingan (guidance), pengawasan (supervision),
pembelajaran (learning) dan konsultasi (consulting) dalam
mempersiapkan dan melaksanakan Audit Internal di Anak
Perusahaan.
Pelaksanaan Kegiatan unit internal audit tahun 20131. Audit Rutin/Audit Operasional
Sesuai dengan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun
2013 yang ditetapkan oleh Direktur Utama, selama tahun 2013
Internal Audit telah melaksanakan pemeriksaan 22 Obyek
Audit.
Audit tersebut dilakukan pada Unit Kerja Kantor Pusat,
Kantor Cabang dan Proyek Pembangunan/Peningkatan Jalan
Tol. Monitoring tindak lanjut atas Rekomendasi Hasil Audit
dilakukan melalui mekanisme rutin setiap Triwulan.
2. Audit Khusus/Audit dengan Tujuan Tertentu
Pelaksanaan Audit Khusus/Audit dengan Tujuan Tertentu
dilakukan berdasarkan PKAT dan adanya permintaan dari
Manajemen untuk melakukan pemeriksaan/review terhadap
permasalahan tertentu yang dipandang perlu oleh Manajemen
untuk dilakukan evaluasi.
Pada 2013 Internal Audit telah melaksanakan 2 (dua) Audit
dengan Tujuan Tertentu yaitu Audit terhadap Pengadaan
Barang/Jasa dan Audit mengenai penerapan Outsourcing.
3. Audit pada Anak Perusahaan
Pelaksanaan Audit pada Anak Perusahaan dilakukan atas
permintaan dari Anak Perusahaan yang sebelumnya telah
ditetapkan dalam Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Anak Perusahaan. Pelaksanaan Audit untuk Anak Perusahaan
dilakukan dengan membentuk Tim Audit Gabungan antara
para pemegang saham.
Untuk tahun 2013, Unit Internal Audit telah membentuk Tim Audit
yang melakukan Audit terhadap 2 (dua) Entitas Anak berdasarkan
Permintaan dari Anak Perusahaan.
Hasil audit unit internal auditAudit dilaksanakan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan
Sistem Pengendalian Internal Perusahaan, Manajemen Risiko, dan
proses Tata Kelola Perusahaan serta melakukan penilaian efisiensi
dan efektivitas atas seluruh aktivitas Perseroan (bidang keuangan,
operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi dan
kegiatan lainnya).
Laporan hasil audit yang dilaksanakan oleh Internal Audit
disampaikan kepada Direktur Utama yang selanjutnya
rekomendasi dari hasil audit tersebut diperhatikan dan menjadi
referensi dalam pelaksanaan tindak lanjutnya. Laporan hasil
audit pada saat yang bersamaan juga disampaikan kepada
Komite Audit.
Kegiatan Pendukung audit lainnyaSelain kegiatan audit rutin, Internal Audit telah meningkatkan
manajemen audit dengan menggunakan aplikasi komputer (Audit
Management System/AMS). Semua kegiatan audit mulai dari PKAT,
Penjadwalan/Penugasan Tim Audit, Pelaksanaan di lapangan (field
work), Pelaporan Audit dan Monitoring Tindak Lanjut hasil audit
di-manage dengan Audit Management System/AMS.
evaluasi Kinerja unit internal auditKinerja Internal Audit diukur dan dinilai dari pencapaian Key
Performance Indicators (KPI). Terdapat 13 Indikator yang dapat
diukur serta dinilai secara tahunan dan merupakan bentuk
kontrak manajemen antara Head of Internal Audit dengan Direksi.
Indikator yang memiliki bobot yang besar di dalam KPI adalah:
• EfiensibiayaPelaksanaanAudit
• PermintaanAuditdariManajemen
• Ketepatanwaktupembuatanlaporanakhir
• PelaksanaanRekomendasiyangditindaklanjuti
• KetepatanwaktupenyelesaianRiskBaseInternalAudit
Planning
• PelaksanaanRencanaAudit
• PencapaianProgramKerjaUnit
Untuk dapat memastikan bahwa pelaksanaan rekomendasi
telah ditindak lanjuti, telah diatur dengan mekanisme kontrol
melalui suatu Instruksi Direksi tentang Kewajiban Auditee untuk
melaporkan tindak lanjut atas rekomendasi Internal Audit pada
setiap akhir triwulan kepada Direktur Utama.
sistem Pengendalian internal
Penerapan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh Jasa
Marga mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara No. PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) Pada
BadanUsaha Milik Negara Pasal 26.
Melalui Keputusan Direksi No. 174/KPTS/2013 tentang Good
Corporate Governance (GCG), ditetapkan pelaksanaan Sistem
Pengendalian Internal di Perusahaan (SPIP) yang mengacu
dan mengadopsi konsep Sistem Pengendalian Internal COSO
(Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commision)
Kerangka pengendalian internal yang terintegrasi menurut COSO
mempunyai 3 (tiga) kategori objectives dan 5 (lima) komponen
Pengendalian Internal.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
228
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Tiga kategori objectives dimaksud adalah:
1. Sasaran Operasional
Hal ini terkait dengan efektifitas dan efisiensi kegiatan
operasional perusahaan, termasuk dialamnya sesuai
kinerja operasional dan finansial serta pengamanan aset
Perseroan.
2. Sasaran Pelaporan
Hal yang terkait dengan keandalan laporan keuangan
perusahaan, termasuk didalamnya laporan internal
maupun eksternal, baik laporan finansial maupun non
finansial.
3. Sasaran Kepatuhan
Hal yang terkait dengan kepatuhan terhadap aturan-
aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Lima komponen yang diperlukan untuk Sistem Pengendalian
Internal yang efektif adalah:
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
3. Kegiatan Pengendalian (Control Activites)
4. Informasi dan Komunikasi
(Information & Communication)
5. Pemantauan Pengendalian Intern (Monitoring)
sosialisasi Pemahaman Kerangka sPiPSejalan dengan kerangka Pengendalian Internal yang
telah dimiliki oleh Perseroan, Unit Internal Audit juga terus
melakukan sosialisasi tentang pemahaman prinsip-prinsip
Pengendalian Internal berbasis COSO tersebut kepada Unit
Kerja di lingkungan Perseroan di seluruh level Jabatan melalui
program pelatihan dan workshop yang dilakukan bersama
Jasa Marga Development Centre (JMDC).
KeGiaTan sosialisasi sisTem PenGenDalian inTernal PerusaHaan (sPiP) TaHun 2013
Unit Kerja Level Jabatan
Jumlah Peserta
Kantor Pusat II, III, IV 92
Bemera V-VII 50
Jagorawi V-VII 40
Surabaya Gempol V-VII 48
Divisi Operation Management V 22
Tujuan Sosialisasi SPIP dan rencana ke depannya antara lain
adalah:
• Kesamaanpemahamanmengenaitujuan(objective)
dan komponen dalam Sistem Pengendalian Internal
Perusahaan.
• PerseroandapatlebihmemastikanbahwaSPIPtelah
dipahami dan dilaksanakan oleh semua Insan Jasa Marga.
review atas efektifitas sistem Pengendalian internal
Perusahaan (sPiP)Dari Laporan-laporan Hasil Audit yang kemudian
dikelompokkan sesuai dengan kategori sasaran (objectives)
dan komponen dalam SPIP (kerangka COSO), dilakukan
analisis secara periodik tahunan sehingga dengan demikian
dapat dilakukan peningkatan (improvement) untuk
komponen-komponen yang memerlukannya.
Analisis Hasil Audit tersebut juga dilakukan untuk mengukur
keefektifan dari pencapaian sasaran SPIP (operasional
Perseroan, keakurasian/keandalan laporan-laporan Perseroan,
serta kepatuhan terhadap aturan perundangan yang berlaku).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
229Menuju Pertumbuhan Berikutnya
laPoran manaJemen risiKo
Mengingat bisnis jalan tol merupakan investasi besar dengan
pengembalian jangka panjang dan memiliki ketidakpastian tinggi
selama masa pembangunan serta pengoperasiannya, maka
penerapan manajemen risiko menjadi semakin penting bagi gerak
langkah Jasa Marga dalam menjalankan usahanya.
Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan menyadari bahwa
risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap
kegiatan operasionalnya dan dapat mempengaruhi hasil usaha
dan kinerja Perseroan. Pengelolaan manajemen risiko dilakukan
dengan pendekatan yang sistimatis, terstruktur dan terintegrasi
untuk mengantisipasi suatu ketidakpastian atau kerugian yang
mungkin terjadi dalam pengelolaan Perseroan yang meliputi 2
(dua) bidang utama, yaitu bidang pengembangan (operasional,
investasi) dan bidang pendukung (keuangan, SDM, IT) serta
bidang lainnya, sesuai dengan bidang dalam RJPP 2013-2017
Dengan Visi dan Misi untuk menjadi pemimpin dalam industri
jalan tol, Jasa Marga mengadopsi teknologi dan sistem
manajemen modern untuk senantiasa meningkatkan daya saing
Perseroan.
Perjalanan Pengelolaan risiko Jasa marga Sejak tahun 2007, Jasa Marga telah menerapkan Sistem
Manajemen Risiko yang berbasis pada standar AS/NZS 4360:1999
sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. 139/
KPTS/2007 tentang Manual Pengelolaan Risiko. Selanjutnya,
dengan terbitnya ISO 31000:2009 pada tanggal 31 Oktober 2009,
Jasa Marga melakukan tinjauan manajemen untuk mengubah
pedoman penerapan manajemen risiko dengan standar baru
yang berorientasi pada Enterprise Risk Management (ERM).
Skema perjalanan Jasa Marga dalam memulai menerapkan
manajemen risiko dapat dilihat pada Roadmap Pengembangan
Sistem Manajemen Risiko sebagai berikut:
roaDmaP PenGemBanGan sisTem manaJemen risiKo Jasa marGa
sasaran rJPP
HasilRisk MaturityLevel
11 Prinsip -
Prinsip ISO 31000:2009
Semua keputusan
strategis mempertimbang
kanhasil analisa
risiko
Perusahaanterhindar dari
Risiko Kerugian1. Sosialisasi dan Workshop
Manajemen Risiko2. Pelatihan Manajemen Risiko
untuk Para VP/ GM dan Tim EPRP3.Manajemen Risiko terintegrasi
dalam Perencanaan Strategis (RJPP/ RKAP)
4. Risk Base Audit5. Pengembangan Risk Maturity
Model6. Desain Penerapan sistem
Data base Manajemen risiko yang sistimatis dan terstruktur dengan aplikasi secara online
7. Desain Penyusunan Profil Risiko Perusahaan terintegrasi.
8. Penyusunan Risk Appetite dan Tolerance
9. Monitoring Tindak lindung dan Evaluasi kejadian Risiko
1. Sosialisasi dan Workshop Manajemen Risiko
2. Pelatihan Manajemen Risiko untuk BOD/ BOC
3. Penyusunan RPR RKAP 2015 dan Lap. Tindak Lindung 2014 secara on line
4. Draft Pedoman Perencanaan Strategis (RJPP/ RKAP) berbasis Manajemen Risiko
5. Integrasi Sasaran Manajemen Risiko dengan KPI
6. Pengukuran Risk Maturity 7. Uji Coba Laporan Perusahaan
teritegrasi dengan Manajemen Risiko
1. Review dan pengembangan sistem manajemen risiko
2. Manajemen Risiko terintegrasi :•RJPP•RKAP•Keputusanstrategislainnya•LaporanKinerjaPerusahaan
3. Terbentuknya perilaku sadar risiko
4. Pengukuran Risk Maturity
PERSIAPANINTEGRASI DENGAN PROSES LAINNYA
PROSES MANAJEMEN TRANSFORMASI
ROAD MAP 2007 - 2011
2012-2013
PersiaPan integrasi
INTEGRASI DENGAN PERENCANAN STRATEGIS
RISK CULTURE
2014-2015
2016 - 2017
GAP
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
230
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
KeBiJaKan manaJemen risiKoPenerapan ISO 31000 : 2009 di Jasa Marga dilaksanakan
berdasarkan Keputusan Direksi Jasa Marga No. 129.2/
KPTS/2010 tentang Kebijakan Manajemen Risiko dan Manual
Manajemen Risiko di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero)
Tbk. Dalam hal ini, Direksi menetapkan Kebijakan Manajemen
Risiko sebagai acuan dalam mencapai Sasaran Jangka
Panjang Perusahaan. Di samping itu, Direksi juga menetapkan
Manual Manajemen Risiko sebagai wujud komitmen untuk
penerapan manajemen risiko di seluruh organisasi secara
luas dan terintegrasi, dalam rangka menunjang kepastian
pencapaian Sasaran Jangka Panjang Perusahaan, serta
memberikan kerangka penerapan manajemen risiko secara
sistematis dan terukur sesuai persyaratan internasional.
Ditandatanganinya Kebijakan Manajemen Risiko oleh
semua Direksi menunjukkan komitmen, kesungguhan dan
kepedulian Direksi terhadap pentingnya manajemen risiko
dalam keberlangsungan hidup dan mengamankan sasaran
Perseroan.
Tujuan dari penerapan manajemen risiko di Jasa Marga
adalah:
1. Meningkatkan kesadaran terhadap adanya dampak dari
aktifitas dan tindakan bisnis maupun pengaruh faktor
eksternal yang mengandung risiko.
2. Menurunkan potensi frekuensi kejadian-kejadian
berbahaya yang mungkin terjadi.
3. Meminimalkan potensi kerugian sebagai dampak yang
ditimbulkan oleh kejadian-kejadian tersebut.
struktur tata Kelola manajemen risikoPerseroan sadar bahwa manajemen risiko harus diterapkan di
semua lini. Oleh karena ini dibuat suatu Struktur Tata Kelola
Manajemen Risiko, dimana semua orang mempunyai peranan
dalam membangun, mengelola dan memastikan penerapan
manajemen risiko.
Tata Kelola Manajemen Risiko di Jasa Marga adalah sebagai
berikut:
1. Dewan Komisaris.
2. Direksi.
3. Komite Investasi dan Risiko Usaha.
4. Komite Manajemen Risiko, yang diketuai oleh Direktur
Keuangan.
5. Divisi Risk & Quality Management sebagai fasilitator
6. Tim Evaluasi Pengelolaan Risiko Perusahaan (Tim EPRP).
7. Risk Owner (Kepala Biro/Satuan/Divisi/Cabang/Unit).
8. Risk Officer (sebagai fasilitator dalam pelaksanaan
assessment).
9. Risk Assessor (yang melakukan assessment di setiap unit
kerja).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
231Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Komite Investasi dan Risiko Usaha (KIRU) diketuai oleh Komisaris dengan anggota profesional.*
Komite Manajemen Risiko (KMR) diketuai oleh Direktur Keuangan dengan sekretaris VP Divisi Risk and Quality Management dan anggota VP Corporate Planning, VP Toll Road Business Development, VP Related Business
Development, VP Operation Management, serta VP Finance and Accounting.
sTruKTur TaTa Kelola manaJemen risiKo Jasa marGa
INTERNALAUDIT
PROYEK
RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER
RISK ASSESOR RISK ASSESOR RISK ASSESOR RISK ASSESOR RISK ASSESOR RISK ASSESOR
DIVISI CABANG BIROANAK PERUSAHAAN DIVISI RISK &
QUALITY MANAGEMENT TIM EPRP
DEWANKOMISARIS
KOMITE INVESTASI DAN RISIKO USAHA
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
DIREKSI
CORPORATESECRETARY
*Profil Ketua dan anggota KIRU dapat dilihat pada bagian Komite Investasi dan Risiko Usaha*Profil Ketua dan anggota KMR dapat dilihat pada bagian Profil Direksi dan Pejabat Senior Jasa Marga
Kerangka Kerja Manajemen Risiko di Jasa Marga merupakan pengembangan dari prinsip-prinsip manajemen risiko yang memberikan
dasar dan penataan organisasi yang mencakup seluruh kegiatan pada semua tingkatan perusahaan.
Mandat & Komitmen
Monitoring & Peninjauan Ulang
Persiapan Manajemen Risiko
Perbaikan SecaraBerkelanjutan
Perencanaan Kerangka Kerja Manajemen Risiko:1. Pemahaman organisasi dan konteksnya2. Kebijakan Manajemen Risiko3. Integrasi ke dalam proses bisnis perusahaan4. Penanggung Risiko5. Sumber Daya6. Pembuatan Mekanisme Pelaporan dan Komunikasi
sKema KeranGKa KerJa manaJemen risiKo Jasa marGa
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
232
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
Kerangka Kerja Manajemen Risiko mendorong terlaksananya
Pengelolaan Risiko secara efektif dengan menggunakan
penerapan proses Manajemen Risiko pada berbagai tingkatan
organisasi dan dalam konteks spesifik Perusahaan. Kerangka
Kerja Manajemen Risiko pada dasarnya merupakan suatu
sistem manajemen dengan struktur sistem yang membentuk
siklus Plan, Do, Check, Action (PDCA), sehingga memudahkan
integrasi sistem Manajemen Risiko pada sistem manajemen
Perseroan yang lainnya.
Untuk mendukung efektifitas penerapan manajemen risiko,
Jasa Marga telah menyusun beberapa prosedur antara lain:
a) Prosedur Pengelolaan Risiko (PK/PR/01-BMMR).
b) Prosedur Penyusunan RPR dan (PPR PK/PR/02-BMMR).
c) Prosedur Monitoring Pelaksanaan Tindak Lindung
(PK/PR/03-BMMR).
d) Prosedur Penyusunan Profil Risiko Perusahaan
(PK/PR/04-BMMR).
e) Prosedur Dokumentasi dan Pelaporan (PK/PR/05-BMMR).
f ) Prosedur Evaluasi Kejadian Risiko (PK/PR/06-BMMR).
Profil risiKo Perseroan TaHun 2013 BiDanG PenGemBanGan
No. Risiko Tindak Lindung
1. Risiko waktu penyelesaian pengadaan tanah melebihi rencana.
1. Koordinasi dengan instasi terkait antara lain: Bina Marga, BPJT, BPN, TPT, P2T, Pemda.2. Konsinyasi pembayaran di pengadilan.3. Membuat Legal Drafting untuk meminimalisir potensi klaim.
2. Risiko waktu penyelesaian konstruksi melebihi rencana.
1. Penyerahan lahan sebelum bebas 100 %.2. Memproses penerbitan Surat Ijin Mulai Kerja (SMIK) dari BPJT.3. Pembentukan tim panel ahli untuk permasalahan kondisi khusus.
risiKo Perseroan dan PengelolaannYaSejalan dengan komitmen Direksi Jasa Marga, untuk
mengimplementasikan manajemen risiko secara efektif dan
efisien maka pada setiap jenjang organisasi Perseroan yaitu
korporat dan unit bisnis harus menerapkan manajemen
risiko dengan memperhatikan prioritas dan manfaat tiap
program kerja/proyek bagi kelangsungan Perseroan.
Diharapkan dengan adanya RKAP berbasis risiko, maka
program-program yang dikerjakan pada tahun 2013
memberikan kontribusi bermakna kepada pencapaian
target dan keberlangsungan Perseroan.
Jasa Marga membagi tingkat risiko menjadi 3 (tiga) tingkatan,
yaitu tinggi, moderat, dan rendah. Identifikasi risiko untuk
tahun 2013 dilakukan sesuai dengan hasil review Rencana
Janga Panjang Perusahaan (RJPP) 2013-2017, yang dibagi
menjadi 4 (empat) bidang.
Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing risiko
yang telah diidentifikasi oleh Perseroan dan telah disusun
berdasarkan bobot dari masing-masing risiko.
a. risiko Bidang PengembanganSetelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran
RKAP 2013 Bidang Pengembangan, teridentifikasi beberapa
risiko yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian
sasaran. Di antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko
yang perlu mendapat perhatian antara lain:
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
233Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Profil risiKo Perseroan TaHun 2013 BiDanG PenGemBanGan
No. Risiko Tindak Lindung
1. Risiko waktu penyelesaian pengadaan tanah melebihi rencana.
1. Koordinasi dengan instasi terkait antara lain: Bina Marga, BPJT, BPN, TPT, P2T, Pemda.2. Konsinyasi pembayaran di pengadilan.3. Membuat Legal Drafting untuk meminimalisir potensi klaim.
2. Risiko waktu penyelesaian konstruksi melebihi rencana.
1. Penyerahan lahan sebelum bebas 100 %.2. Memproses penerbitan Surat Ijin Mulai Kerja (SMIK) dari BPJT.3. Pembentukan tim panel ahli untuk permasalahan kondisi khusus.
B. risiko Bidang operasionalSetelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran
RKAP 2013 bidang Operasional, teridentifikasi beberapa risiko
yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian sasaran. Di
antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko yang perlu
mendapat perhatian antara lain:
Profil risiKo Perseroan TaHun 2013 BiDanG oPerasional
No. Risiko Tindak Lindung
1. Risiko kinerja peralatan untuk pengendalian pendapatan tol kurang optimal, yaitu peralatan tol untuk mengukur akurasi pendapatan tol di gerbang tol kurang optimal.
1. Pemasangan Optical Beam Sensor (OBS) pada gardu tol.2. Pengimplementasian Kartu Tanda Masuk Elektronik (KTME).
2. Risiko kerusakan jalan dan jembatan tidak teridentifikasi secara detail, yaitu kerusakan konstruksi jalan dan jembatan.
Penelitian jalan dan jembatan pada seluruh ruas jalan tol secara rutin setiap 2 (dua) tahun dan inspeksi internal secara rutin per tahun.
3. Risiko stabilitas tanah rendah/area potensi longsor, yaitu settlement/struktur tanah pada badan jalan/sekitarnya tidak stabil dan berpotensi terjadinya kerusakan badan jalan/longsor di lokasi ruas Jalan Tol Cipularang.
1. Perkuatan lereng dengan bored pile pada ruas Jalan Tol Cipularang.
2. Untuk timbunan yang tidak terlalu tinggi digunakan retaining wall, untuk yang di daerah sesar digunakan bored pile.
3. Pengamatan setiap periodik dengan menggunakan alat bantu instrument lereng (Inclinometer, patok geser dll).
4. Risiko kemacetan jalan tol, yaitu kemacetan kendaraan pengguna jalan tol.
1. Penambahan lajur Cikarang-Cikampek.2. Penambahan lajur Tanjung Perak-Dupak dan Waru-Porong.3. Penambahan lajur ruas Pasteur-Kopo Jalur B (KM 127+500 – KM
136+000).4. Penambahan lajur ruas Kopo-Buah Batu Jalur B (KM 136+000 – KM
143+000).5. Penambahan lajur ruas Cibinong-Sentul Selatan Jalur A (KM 27+500 –
KM 37+000) dan Jalur B (KM 27+500 – KM 37+000).
5. Risiko kenaikan tarif tol terlambat, yaitu keterlambatan jatuh tempo kenaikan tarif tol.
1. Memenuhi standar pelayanan minimal, sebelum audit BPJT.2. Menggunakan konsultan independen untuk menilai kecukupan
pemenuhan SPM sebelum dilakukan penilaian oleh BPJT.
C. risiko Bidang KeuanganSetelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran
RKAP 2013 bidang keuangan, teridentifikasi beberapa risiko yang
berpotensi dapat mengganggu pencapaian sasaran. Diantara
risiko yang telah diidentifikasi, risiko yang perlu mendapat
perhatian antara lain:
Profil risiKo Perseroan TaHun 2013 BiDanG KeuanGan
No. Risiko Tindak Lindung
1. Risiko kekurangan kas untuk operasi, yaitu ketersediaan kas untuk keperluan dengan jumlah 1 (satu) bulan ke depan tidak terpenuhi.
1. Melakukan monitoring terhadap proses transfer otomatis Hasil Pengumpulan Tol (HPT) setiap hari dari rekening Cabang ke Rekening Kantor Pusat
2. Memonitor kebijakan pelaksanaan Penggunaan Dana Operasi (PDO) Cabang dan batas waktu maksimum transaksi pembayaran 14 hari kerja sejak dokumen pembayaran diterima dengan lengkap dan benar.
3. Mengendalikan pembayaran Dana Kerja Lain (DKL) cabang dengan batas waktu maksimum 2 (dua) hari sebelum jatuh tempo.
2. Risiko terlambatnya penyediaan dana investasi, yaitu ketersediaan dana untuk keperluan pengembangan usaha sesuai RKAP terlambat terpenuhi.
1. Melakukan Perjanjian Kredit (Standby Loan) dengan Bank dengan jumlah plafon yang cukup dan dapat ditarik setiap saat.
2. Melakukan koordinasi dengan Unit terkait mengenai jadwal pembayaran rencana kebutuhan dana investasi.
3. Risiko hilangnya pokok penempatan dana, yaitu kehilangan pokok simpanan deposito.
1. Melakukan analisa kesehatan bank.2. Melakukan penempatan dana berdasarkan analisa Bank Maksimum
Penempatan Deposito (BMPD) dan Batas Portofolio Penempatan (BPP) secara berkesinambungan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
234
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
d. risiko Bidang sdm dan lainnyaSetelah dilakukan identifikasi risiko terhadap sasaran-sasaran
RKAP 2013 Bidang SDM dan Lainnya, teridentifikasi beberapa
imPlementasi Program KerJa manaJemen risiKo taHun 2013
1. integrasi manajemen risiko ke dalam Keseluruhan Proses Bisnis Perseroana. Penyusunan rJPP 2013-2017 Bebasis manajemen
risiko Program penyusunan RJPP 2013-2017 merupakan
program review atas RJPP 2010-2014. Hal ini seiring
dengan penggantian Visi dan Misi Perseroan. Dalam
penyusunan RJPP 2013-2017, Jasa Marga melakukan
penyusunan RJPP 2013-2017 berbasis Manajemen
Risiko, dilakukan tahapan sebagai berikut:
i. Penyusunan Risk Appetite dan Risk Tolerance RJPP
2013-2017.
ii. Asesmen risiko RJPP 2013-2017.
iii. Penyusunan tindak lindung risiko RJPP 2013-2017.
b. Penyusunan Profil risiko tahun 2013 Program penyusunan Profil Risiko tahun 2013 adalah
penyesuaian Rencana Pengelolaan Risiko setelah
penetapan RKAP 2013, dimana sebelumnya telah disusun
Rencana Pengelolaan Risiko sebelum ditetapkan RKAP
2013 di Triwulan IV tahun 2012. Proses penyusunan profil
risiko ini sesuai dengan Prosedur Penyusunan Profil Risiko
Perusahaan nomor PK/PR/04-BMMR.
c. Penyusunan rencana Pengelolaan risiko Program Menindaklanjuti prosedur penyusunan Rencana
Pengelolaan Risiko (RPR) dan Perubahan Pengelolaan
Risiko (PPR) No.PK/PR/02-BMMR, maka setiap unit kerja/
risiko yang berpotensi dapat mengganggu pencapaian
sasaran. Di antara risiko yang telah diidentifikasi, maka risiko
yang perlu mendapat perhatian antara lain:
Profil risiKo Perseroan TaHun 2013 BiDanG sDm
No. Risiko Tindak Lindung
1. Risiko jumlah karyawan melebihi target rasio, yaitu risiko jumlah karyawan tidak mencapai target rasio yang telah ditetapkan: rasio jumlah karyawan (Panjang Jalan : Karyawan) sebesar 1 : 9; rasio produktifitas (pendapatan Perseroan : karyawan) sebesar 940 juta; rasio jumlah tenaga kerja (panjang jalan : tenaga kerja) sebesar 1 : 12,7.
1. Mengusulkan dan menyusun skema kompensasi pensiun dini yang menarik.
2. Evaluasi beban kerja dan pola kerja.
2. Risiko pembayaran hak-hak karyawan berhenti tidak sesuai waktu, jumlah dan waktu, yaitu tidak terpenuhinya sistem pelayanan dan pembayaran hak-hak karyawan yang berakhir hubungan kerja dengan Perseroan.
1. Membuat format laporan untuk analisis.2. Diusulkan penyempurnaan aplikasi payroll.
3. Risiko tidak terpenuhinya kebutuhan formasi jabatan, yaitu risiko pemenuhan kebutuhan SDM terutama jabatan struktural masih belum terpenuhi.
1. Melakukan asesmen karyawan secara berkala dan komferhensif.
2. Menyusun sistem manajemen karir.
bisnis setelah program RKAP-nya disetujui oleh Direksi
maka untuk program yang bernilai diatas Rp 5 Milyar
sebelum dilaksanakan unit kerja/bisnis harus membuat
RPR program terlebih dahulu.
d. Penyusunan rKaP 2014 Berbasis manajemen risiko Program ini merupakan program rutin tahunan seiring
penyusunan RKAP tahunan sesuai dengan prosedur
penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko (RPR) dan
Perubahan Pengelolaan Risiko (PPR) No.PK/PR/02-BMMR.
Dalam penyusunan RKAP 2014 berbasis manajemen risiko
dilakukan tahapan sebagai berikut:
i. Sosialisasi dan workshop penyusunan Risk Register
RKAP 2014.
ii. Penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko RKAP 2014.
iii. Penyusunan Rekomendasi dalam rangka penetapan
RKAP 2014.
iv. Penyusunan Profil Risiko RKAP Tahun 2014.
Dalam penyusunan RKAP 2014 berbasis manajemen
risiko, Anak Perusahaan diwajibkan untuk melakukan
penyusunan Rencana Pengelolaan Risiko dan melaporkan.
Hal ini dalam rangka memastikan bahwa risiko kegiatan
operasional bisnis di tahun 2014 telah teridentifikasi dan
telah disusun rencana tindak lindungnya.
e. Pelaksanaan dan monitoring tindak lindung risiko tahun 2013 Rencana pengelolaan risiko yang telah ditetapkan dalam
Profil Risiko Perseroan tahun 2013, selanjutnya sesuai
dengan prosedur monitoring pelaksanaan tindak lindung
No. PK/PR/03-BMMR maka setiap unit kerja/bisnis harus
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
235Menuju Pertumbuhan Berikutnya
melaksanakan tindak lindung dan melakukan monitoring
pelaksanaan tindak lindungnya serta kondisi status risikonya.
Hal ini agar risiko yang telah teridentifikasi dalam Profil Risiko
Perseroan dapat dimonitor dan diminimalisir
i. Pelaksanaan tindak lindung.
1) Unit Kerja/Bisnis melaksanakan tindak lindung dari
Rencana Pengelolaan Risiko (RPR) dan Perubahan
Pengelolaan Risiko (PPR) RJP, RKAP dan KPI yang telah
disahkan oleh Direksi.
2) Apabila terdapat perubahan program RJP/RKAP, maka
setiap Unit Kerja/Bisnis melakukan asesmen ulang dan
menyusun Perubahan Pengelolaan Risiko.
ii. Monitoring Pengelolaan Risiko.
1) Pelaksanaan monitoring meliputi:
a) Pemantauan berkelanjutan oleh para risk owner yang
dilaksanakan sehari-hari.
b) Pengawasan oleh atasan (pimpinan unit kerja/bisnis)
yang dilaksanakan secara berkala.
c) Pengawasan melalui audit internal maupun eksternal
yang dilaksanakan secara periodik.
d) Investigasi atas kejadian peristiwa yang berkaitan
dengan Pengelolaan Risiko.
2) Setiap bulan Juli dan Januari, Kepala Unit Kerja/Bisnis
harus melaporkan progress hasil pelaksanaan tindak
lindung ke Direksi melalui Biro Manajemen Mutu dan
Risiko.
iii. Divisi Risk and Quality Management melaksanakan evaluasi
atas efektivitas pelaksanaan Pengelolaan Risiko dan
mendokumentasikannya.
60
70
80
90
100
110
2. sosialisasi, sharing, Pelatihan dan sertifikasi manajemen risiko
Dalam rangka meningkatkan kompetensi pengelolaan
Manajemen risiko, Jasa Marga melakukan sosialisasi ke setiap
unit kerja, melakukan seminar dan sharing Manajemen risiko.
a. Pelatihan dan sertifikasi Corporate risk governance Jasa Marga juga telah melaksanakan pelatihan dan seminar
serta seritifikasi Manajemen Risiko bagi para karyawan
tingkat manajemen dan staf, baik yang diselenggarakan
melalui Internal Perusahaan maupun Eksternal Perusahaan
bekerjasama dengan para profesional di bidang risiko
misalnya Centre Risk Management Studies (CRMS).
PelaKsanaan PelaTiHan, seminar Dan serTifiKasi manaJemen risiKo TaHun 2013
No. Jenis Pelatihan/Seminar Peserta
1. Pelatihan dan sertifikasi Corporate Risk Governance. Peserta pelatihan sebanyak 22 orang.
Kepala Divisi/Biro dan Tim Evaluasi Pengelolaan Risiko Perusahaan (EPRP)
2. Workshop Risk Officer dan Risk Assessor (Risk Based Budgeting) sebanyak 41 orang
Unit Kantor Cabang, Kantor Pusat, dan Proyek.
b. studi Banding manajemen risiko Jasa Marga melakukan studi banding terhadap
perkembangan sistem manajemen risiko dengan ikut
dalam kegiatan roundtable manajemen risiko yang
diselenggarakan oleh Centre Risk Management Studies
(CRMS) setiap 6 (enam) bulan sekali. Roundtable Risk
Management merupakan suatu ajang tukar pengalaman
dan tukar pikiran antara praktisi dan profesional di
bidang Manajemen Risiko di Indonesia, terutama untuk
saling mengasah kemahiran dan pengetahuan mereka
dalam bagaimana mengelola risiko melalui paparan dari
narasumber dan diskusi antar/dengan peserta.
Beberapa roundtable yang diikuti pada tahun 2013
1. Manajemen Risiko dan Penciptaan Nilai bagi Perusahaan
(Mengembangkan Budaya Sadar Risiko Pada Perusahaan) di
United Tractor
2. Enterprise Risk Management and its integration di
PT Askes
3. Pembuatan aplikasi manajemen risiko Berbasis Web Rencana Pengelolaan Risiko dibuat oleh masing-masing Unit
Kerja, Cabang dan Anak Perusahaan, yang dikirim ke Divisi
Risk and Quality Management untuk dilakukan evaluasi
sebagai bahan penyusunan Profil Risiko Perseroan. Tujuan dari
realisasi PelaKsanaan TinDaK linDunG
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Realisasi 100 94 92 88 89 88
Target 100 70 85 85 80 80
% R
ealis
asi
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
236
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
pembuatan aplikasi manajemen risiko adalah sebagai
media yang dipergunakan untuk mendukung kegiatan
administratif pengelolaan risiko (penyusunan RPR,
monitoring dan lain-lain) sehingga proses pengelolaan
risiko menjadi lebih efisien serta mempunyai data base
dan pelaporan pengelolaan risiko yang lebih mudah dan
cepat yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja.
4. Pengukuran efektifitas implementasi manajemen risiko
Untuk memastikan bahwa Manajemen Risiko efektif
dan menunjang kinerja organisasi, maka Jasa Marga
telah melakukan Pengukuran Tingkat Kematangan (Risk
Maturity) dalam Pengelolaan Risiko oleh konsultan
independen. Program ini merupakan pengukuran
efektifitas implementasi manajemen risiko, dalam rangka
memberikan arah perbaikan terhadap sistem manajemen
risiko yang sedang dilaksanakan di Jasa Marga, dengan
tujuan sebagai berikut:
• Mendapatkandataatasgapdangambaran
sejauhmana implementasi manajemen risiko di Jasa
Marga.
• MendapatkanRekomendasi(StrengthdanOpportunity
for Improvement (OFI)) dan sekaligus mendapatkan
arah dan saran perbaikan dalam rangka implementasi
manajemen risiko ke depan.
Jasa Marga melakukan program pengukuran efektifitas
implementasi manajemen risiko setiap 2 (dua) tahun sekali
dengan harapan dalam selang pengukuran perbaikan atas
pengukuran efektifitas implementasi manajemen risiko
dapat ditindaklanjuti secara berkesinambungan.
Berbeda dengan tahun 2011, model yang digunakan
untuk melakukan pengukuran terhadap tingkat maturitas
manajemen risiko pada tahun 2013, memiliki 5 (lima)
tingkat yang menggambarkan kompetensi perusahaan
dalam menerapkan manajemen risiko dan 6 Atribut
Pengukuran.
AWAL (INITIAL)LEVEL 1
KOMPETEN (CAPABLE)LEVEL 3
PEMULA (BEGINNER)LEVEL 2
MAHIR (PROFICIENT)LEVEL 4
PEMIMPIN (LEADER)LEVEL 5
tingKatan
atriBut
KePemimPinan (leadersHiP)
PrinsiP manaJemen risiKo (risK mangement PrinCiPles)
aPliKasi (aPPliCation)
Proses (ProCess)
Pengalaman (aPPliCation)
BudaYa (Culture)
Pencapaian Positif Hasil Pengukuran Tingkat Kematangan
Risiko (Risk Maturity) Jasa Marga tahun 2013:
1. Dalam lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sudah
terdapat beberapa Pemahaman / Kesadaran terhadap
risiko.
2. Proses manajemen risiko PT Jasa Marga (Persero) Tbk
masih belum konsisten, belum terdapat pembelajaran
dari pengalaman, dan masih menggunakan
Pendekatan yang umum.
3. PT Jasa Marga (Persero) Tbk Memiliki pengalaman
Manajemen Risiko yang cukup memadai.
4. Aplikasi manajemen risiko PT Jasa Marga (Persero)
Tbk masih belum konsisten digunakan dan hanya
mencakup bisnis atau proyek utama saja, manajemen
risiko masih didorong oleh proses, dan dilaksanakan
dengan sumber daya yang tidak mencukupi.
5. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin di PT
Jasa Marga (Persero) Tbk sudah dijadikan sebagai
role model untuk mengaplikasikan manajemen risiko
secara konsisten di seluruh organisasi.
6. Telah ada peningkatan pemahaman terhadap
prinsip manajemen risiko dan sebagian kecil prinsip
manajemen risiko telah mulai diterapkan.
moDel PenGuKuran maTuriTas manaJemen risiKo
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
237Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Hasil PenGuKuran TinGKaT KemaTanGan risiKo (risK maTuriTy) Jasa marGa BerDasarKan aTriBuT
Karakter Nilai Maturity Level
Budaya 3,20 Kompeten Level 3
Proses 3,00 Kompeten Level 3
Pengalaman 3,00 Kompeten Level 3
Aplikasi 3,00 Kompeten Level 3
Kepemimpinan 3,00 Kompeten Level 3
Prinsip 3,50 Kompeten Level 3
Tingkat Maturitas 3,12 Kompeten Level 3
Profil VP risk and Quality management
satria ganefanto• BergabungdenganJasaMargasejaktahun1993.MenjabatsebagaiVPRiskandQualityManagement
berdasarkan Surat Keputusan No. 017/AA.P-6a/2013 tanggal 08 Februari 2013.
• MenyelesaikanpendidikanS1TeknikSipildariUniversitasKhatolikParahyanganBandungpadatahun
1988 dan S2 Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 2006.
• SebelumnyamenempatiberbagaiposisikuncidiJasaMargadiantaranyaKepalaBagianPelaksanaan
Pemeliharaan Cabang Jagorawi (2010-2011) dan Kepala Bagian Pengendalian Pelaksanaan dan
Pengendalian Mutu Proyek Pembangunan Jalan Tol Porong-Gempol (2009-2010).
• Usiaper31Desember2013adalah50tahun.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
238
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
PerKara Penting Yang diHadaPi
Perkara Penting adalah permasalahan hukum yang dihadapi
Jasa Marga selama periode tahun laporan dan telah diajukan
melalui proses hukum baik melalui jalur Pengadilan ataupun
Arbitrase. Sementara Nilai Gugatan merupakan nilai tuntutan
ganti rugi yang diajukan kepada Perseroan sebagai pihak
tergugat atau nilai tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh
Perseroan sebagai pihak penggugat, baik kerugian materiil
maupun imateriil.
Sebagai perusahaan pioneer di bidang jalan tol, Jasa Marga
terlibat dalam berbagai kasus hukum, yang memposisikan
Jasa Marga baik sebagai Penggugat, Tergugat, ataupun
sebagai Turut Tergugat. Selama tahun 2013, keseluruhan
perkara penting yang dihadapi Jasa Marga merupakan
perkara perdata. Berdasarkan jenis pokok perkara yang
dihadapi, perkara penting Jasa Marga dapat dikelompokkan
menjadi Perkara Tanah, Perkara Korporasi, Perkara Hubungan
Industrial, dan Perkara Lain-Lain.
Atas perkara-perkara hukum di bawah ini, Jasa Marga
berpendapat bahwa hasil dari kelanjutan pemeriksaan
atau keputusan pengadilan tersebut tidak akan membawa
dampak material bagi Perseroan atau entitas anak Perseroan.
Berdasarkan estimasi Manajemen untuk menyelesaikan
perkara-perkara tersebut maka Jasa Marga menganggarkan
dana untuk penyelesaian perkara sebesar Rp 7.140.168.600,-
pada RKAP tahun 2013.
Perkara penting yang dihadapi Perseroan antara lain adalah
sebagai berikut:
PerKara TanaH
KASUS RAHMAN ISA
Perkara No.: 558/Pdt/2012/PT. Bdg
Lembaga: Pengadilan Tinggi Bandung
Para Pihak: Pembanding dahulu Penggugat: Rahman Isa
Terbanding I dahulu Tergugat I:Terbanding II dahulu Tergugat II:Terbanding III dahulu Tergugat III:Terbanding IV dahulu Tergugat IV:Terbanding V dahulu Tergugat V:Terbanding VI dahulu Tergugat VI:Terbanding VII dahulu Tergugat VII:Terbanding VIII dahulu Tergugat VIII:Terbanding IX dahulu Tergugat IX:Terbanding X dahulu Tergugat X:Terbanding XI dahulu Tergugat XI:Terbanding XII dahulu Tergugat XII:
Jasa MargaDirektorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan UmumRoekiyonoAffandieH. AepWalikota BekasiKepala Kantor Pertanahan BekasiCamat Bekasi SelatanCamat pondok GedeLurah Jakamulya Kecamatan Bekasi SelatanLurah JatibeningPT Pelangi Buana Utama
Nilai Gugatan: Rp 23.100.000.000,00 (dua puluh tiga miliar seratus juta rupiah)
Pokok Perkara: Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas 30.130 m2 terletak di Jalan Tol Jakarta-Cikampek km 9 (dari arah Gerbang Tol Jatibening).
Status Perkara: Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 13 Desember 2012. Inti putusannya adalah permohonan Banding Rahman Isa tidak dapat diterima (Inkracht per tanggal 16 Juli 2013).
Upaya Manajemen: Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
239Menuju Pertumbuhan Berikutnya
KASUS ACINTYA ANGGITA DEWIPerkara No.: 1116 K/ Pdt/ 2011Lembaga: Mahkamah AgungPara Pihak: Penggugat: Acintya Anggita Dewi
Tergugat I: Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan UmumTergugat II: Jasa MargaTergugat III: Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta SelatanTergugat IV: Walikota Jakarta SelatanTergugat V: Hidayat Nur UtomoTergugat VI: Tjoeng Andi AnthonyTergugat VII: Poltak Hasudungan Malauw
Nilai Gugatan: Rp 90.625.600.000,00 (sembilan puluh miliar enam ratus dua puluh lima juta enam ratus ribu rupiah).Pokok Perkara: Gugatan terkait dengan kepemilikan lahan seluas 11.300 m² di Jalan Tol JORR Ruas W2 Selatan.Status Perkara: Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 01 Februari 2012 dengan putusan Menolak permohonan
Kasasi dari Acintya Anggita Devi.Upaya Manajemen: Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian.Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.
KASUS ONIH BINTI RIDIPerkara No.: 205/Pdt.G/2012/Jkt.SelLembaga: Mahkamah AgungPara Pihak: Penggugat: Urip bin Nasar dan Onih binti Ridi
Tergugat: Jasa MargaNilai Gugatan: Rp 13.892.624.000,00 (tiga belas miliar delapan ratus sembilan puluh dua juta enam ratus dua puluh empat
ribu rupiah).Pokok Perkara: Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas 9.164 m2 di Jalan Tol JORR Ruas Ulujami-Pondok Aren.Status Perkara: Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 15 Juli 2013, inti putusannya adalah
Gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Hingga saat ini, Penggugat sedang melakukan Banding.Upaya Manajemen: Jasa Marga telah mengajukan Kontra Memori Banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 18
Oktober 2013.Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.
KASUS SRI SUPARTINI
Perkara No.: 490 PK.Pdt/2007
Lembaga: Mahkamah Agung
Para Pihak: Penggugat: Sri Supartini Cs.
Tergugat I: Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Kabupaten Tangerang
Tergugat II: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil)
Tergugat III: Jasa Marga
Nilai Gugatan: Rp 20.140.000.000,00 (dua puluh miliar seratus empat puluh juta rupiah)
Pokok Perkara: Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas 65.600 m2 di Jalan Tol JORR Ruas Ulujami-Pondok Aren.
Status Perkara: Perkara pada tingkat Peninjauan Kembali (PK) telah diputus tanggal 03 Juli 2008. Inti putusannya adalah permohonan PK Jasa Marga tidak dikabulkan.
Upaya Manajemen: Hingga saat ini Jasa Marga masih berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengajukan gugatan perlawanan.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
240
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
KASUS AMSIR BIN SINAN
Perkara No.: 29PK/PDT/2011
Lembaga: Mahkamah Agung
Para Pihak: Penggugat: M. Amsir Bin Sinan Cs.
Tergugat I: Jasa Marga
Tergugat II: Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum
Tergugat III: Kepala Desa Pondok Ranji
Tergugat IV: Sekretaris Desa Pondok Ranji
Tergugat V: Camat Ciputat
Tergugat VI: Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tangerang
Tergugat VII: Kantor Pajak Tangerang
Tergugat VIII: Bupati Tangerang
Tergugat IX: PT Jaya Realestate
Tergugat X: PT Sinar Hidayat Utama
Tergugat XI: Tuan Insan Hartiwo
Nilai Gugatan: Rp 25.020.000.000,00 (dua puluh lima miliar dua puluh juta rupiah).
Pokok Perkara: Gugatan terkait kepemilikan lahan seluas 14.380 m2 yang terletak di Jalan Tol JORR Ruas Ulujami-Pondok Aren.
Status Perkara: Perkara di tingkat Peninjauan Kembali (PK) telah diputus tanggal 17 Mei 2013. Inti putusannya adalah Permohonan PK Amsir Cs ditolak.
Upaya Manajemen: Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak Berpengaruh
KASUS DIMYATI
Perkara No.: No. 605/PDT/2012/PT.Bdg
Lembaga: Pengadilan Tinggi Bandung
Para Pihak: Pembanding semula Penggugat: Dimyati Bin Syairih
Terbanding I semula Tergugat: Affandie
Terbanding II semula Turut Tergugat I: Roekiyono
Terbanding III semula Turut Tergugat II: Pemerintah RI Cq. Menteri Pekerjaan Umum Cq. Direktur Jenderal Binamarga Cq. Pelaksana Proyek Pengadaan Tanah Proyek Jalan Tol JORR Cikunir Seksi I
Terbanding IV semula Turut Tergugat III: Pemerintah RI Cq. Menteri Dalam Negeri Cq. Gubernur Provinsi Jawa Barat Cq. Walikota Bekasi
Nilai Gugatan: Rp 27.074.800.000,00 (dua puluh tujuh miliar tujuh puluh empat juta delapan ratus ribu rupiah).
Pokok Perkara: Gugatan terkait kepemilikan tanah seluas 21.080 m2 yang digunakan untuk Simpang Susun Cikunir Jalan Tol JORR Ruas E1.
Status Perkara: Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 28 Januari 2013. Inti putusannya adalah permohonan Banding Dimyati tidak dapat diterima.
Upaya Manajemen: Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
241Menuju Pertumbuhan Berikutnya
SABAR HUTAURUK
Perkara No.: 66/Pdt.G/2013/PN.Bgr
Lembaga: Pengadilan Negeri Bogor
Para Pihak: Penggugat: Sabar Hutauruk
Tergugat I: Acintya Anggita Devi
Tergugat II: Jasa Marga
Tergugat III: Bina Marga
Tergugat IV: P2T Jakarta Selatan
Tergugat V: Hidayat Nur Utomo
Tergugat VI: Tjoeng Andy Anthony
Tergugat VII: Bidang Poltak Hasudungan Malauw
Tergugat VIII: H. Abdullah Jufri
Turut Tergugat I: Kantor Pertanahan Jakarta Selatan
Turut Tergugat II: John Leonard Waworuntu
Nilai Gugatan: Rp 87.096.300.000,00 (delapan puluh tujuh miliar sembilan puluh enam juta tiga ratus ribu rupiah).
Pokok Perkara: Sabar Hutauruk mengklaim belum menerima uang pembayaran atas ganti rugi tanah milik Achmad Prapto sebagaimana yang telah dijanjikan Achmad Prapto kepada Sabar Hutauruk.
Status Perkara: Sedang dalam proses di Pengadilan Negeri Bogor.
Upaya Manajemen: Melakukan koordinasi, mengumpulkan dokumen/bukti yang diperlukan serta menunjuk konsultan untuk menangani perkara.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak berpengaruh.
KASUS MUSTAFA RAHMAN
Perkara No.: 1173 K/PDT/2012
Lembaga: Mahkamah Agung
Para Pihak: Tergugat I Departemen Pemukiman dan Pengembangan Wilayah (Departemen Pekerjaan Umum)
Tergugat II: Walikota Jakarta Timur
Tergugat III: Jasa Marga
Penggugat: Mustafa Rahman
Nilai Gugatan: Rp 17.775.000.000,00 (tujuh belas miliar tujuh ratus tujuh puluh lima juta rupiah).
Pokok Perkara: Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas 6.670 m2 yang terkena Jalan Tol JORR E1.
Status Perkara: Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 21 Oktober 2013. Inti putusannya adalah permohonan Kasasi dari Jasa Marga, Menteri Pekerjaan Umum dan Walikota Jakarta Timur ditolak.
Upaya Manajemen: Jasa Marga telah mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali terhadap putusan dimaksud tanggal 12 Desember 2013.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak Berpengaruh.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
242
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
KASUS BENUA CHANDRA
Perkara No.: No. 704 K/Pdt/2007
Lembaga: Mahkamah Agung RI
Para Pihak: Penggugat Benua Chandra
Tergugat I: Jasa Marga
Tergugat II: Direktorat Jenderal Bina Marga
Tergugat III: Direktorat Pembinaan Jalan Kota
Tergugat IV: Gubernur Provinsi Sumatera Utara
Tergugat V: Kepala Dinas Jalan dan Jembatan
Tergugat VI: Ketua Badan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Tergugat VII: Direktur PT Perkebunan Nusantara II
Tergugat VIII: Kepala Kantor Wilayah Nadam Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara
Tergugat IX Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang
Tergugat X Direktur PT Kawasan Industri Medan
Tergugat XI Bupati Kabupaten Deli Serdang
Tergugat XII Camat Kecamatan Percut Sei Tuan
Tergugat XIII Kepala Desa Saentis
Tergugat XIV Tansri Chandra
Tergugat XV Nazaruddin
Tergugat XVI Liberti Manurung
Nilai Gugatan: Rp 12.882.400.000,00 (dua belas miliar delapan ratus delapan puluh dua juta empat ratus ribu rupiah).
Pokok Perkara: Gugatan terkait dengan kepemilikan tanah seluas 3.603 m2 yang terkena Kantor dan Gerbang Tol Mabar pada Jalan Tol Belmera.
Status Perkara: Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 26 September 2007. Inti putusannya adalah menolak permohonan Kasasi Jasa Marga.
Upaya Manajemen: Jasa Marga telah mengajukan Peninjauan Kembali ke MA melalui PN Lubuk Pakam, dan sampai dengan saat ini masih dalam proses pemeriksaan di MA.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan:
Tidak Berpengaruh.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
243Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kasus KorPorasi
KASUS TIRTOBUMI II
Perkara No.: 180/PDT/2013/PT.DKI
Lembaga: Pengadilan Negeri Jakarta Timur
Para Pihak: Penggugat: PT Tirtobumi
Tergugat: Jasa Marga
Turut Tergugat: Menteri Pekerjaan Umum
Nilai Gugatan: Rp 1.247.567.000.000,00 (satu triliun dua ratus empat puluh tujuh miliar lima ratus enam puluh tujuh juta rupiah).
Pokok Perkara: Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Tirtobumi kepada Jasa Marga dengan dasar Jasa Marga tidak melaksanakan Putusan BANI.
Status Perkara: Perkara di tingkat Banding telah diputus tanggal 15 Juli 2013. Inti putusannya mengabulkan permohonan banding Jasa Marga dan Menteri Pekerjaan Umum.
Upaya Manajemen: Hingga saat ini Jasa Marga belum menerima salinan resmi pernyataan kasasi dari Penggugat. Walau demikian Jasa Marga tetap memonitor kelanjutan perkara pada proses beracara pengadilan selanjutnya.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh.
KASUS PELEBARAN JALAN TOL RUAS CIKAMPEK-CIBITUNG (BTS 1)
Perkara No.: 240 K/Pdt/2011
Lembaga: Mahkamah Agung
Para Pihak: Dalam konpensi:
Pemohon Kasasi I: Jasa Marga
Termohon Kasasi I: PT Bangun Tjipta Sarana (BTS)
Dalam gugatan rekonpensi:
Pemohon Kasasi II: PT Bangun Tjipta Sarana (BTS)
Termohon Kasasi II: Jasa Marga
Nilai Gugatan: a. Nilai tuntutan Jasa Marga Rp 583.053.000.000,00 (lima ratus delapan puluh tiga miliar lima puluh tiga juta rupiah).
b. Nilai tuntutan BTS (dalam rekonpensi) Rp 4.827.233.000.000,00 (empat triliun delapan ratus dua puluh tujuh miliar dua ratus tiga puluh tiga juta rupiah).
Pokok Perkara: Gugatan Jasa Marga atas BTS terkait Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil Jalan Tol Jakarta-Cikampek Ruas Cikampek-Cibitung No. 109 tanggal 16 Oktober 2002.
Status Perkara: Perkara di tingkat Kasasi telah diputus tanggal 24 Juli 2012. Inti putusannya adalah permohonan Kasasi Jasa Marga dan BTS tidak dikabulkan.
Upaya Manajemen: Jasa Marga telah melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali pada tanggal 09 Oktober 2013.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
244
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Kasus HuBunGan inDusTrial
KASUS PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BANDUNG
Perkara No.: 116/G/2013/PHI/PN.Bdg
Lembaga: Pengadilan Hubungan Industrial Bandung
Para Pihak: Penggugat 1: Cecep Cahyadi, A.Md
Penggugat 2: Teuku Fadil, BE
Penggugat 3: Iwan Hitapermana
Penggugat 4: Nursamsu
Penggugat 5: Tommy Afief Noor
Penggugat 6: Dasep Mahmudin
Penggugat 7: Diki Syarif Bachtiar
Penggugat 8: Iif Faidullah
Penggugat 9: Ina Mardiah
Penggugat 10: Arif Rakhman Hakim
Penggugat 11: Eko Sukmana Purabaya
Penggugat 12: A. A. Riswanto
Penggugat 13: Deden Gumilar
Penggugat 14: Agus Setiawan
Tergugat: Jasa Marga
Nilai Gugatan: Tuntutan gaji dan tunjangan hari raya sebesar Rp 503.011.056,00 (lima ratus tiga juta sebelas ribu lima puluh enam rupiah).
Pokok Perkara: Gugatan mantan karyawan Cabang Purbaleunyi di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung.
Status Perkara: Sedang dalam proses di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung.
Upaya Manajemen: Memonitor proses di Pengadilan Hubungan Industrial Bandung.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
245Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kasus lain-lain
KASUS KECELAKAAN GERBANG TOL DUKUH 2
Perkara No.: 132/Pdt.G/ 2012/PN.Jkt Tim
Lembaga: Pengadilan Negeri Jakarta Timur
Para Pihak: Penggugat: Budiyanto Sutanto
Tergugat: Jasa Marga
Nilai Gugatan: Rp 10.450.218.000,00 (sepuluh miliar empat ratus lima puluh juta dua ratus delapan belas ribu rupiah)
Pokok Perkara: Gugatan Budiyanto Sutanto dilatarbelakangi kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Gerbang Tol Dukuh 2 pada tanggal 09 Juni 2011 yang mengakibatkan petugas pengumpul tol (Zakaria) meninggal dunia akibat tertabrak mobil Budiyanto Sutanto. Budiyanto Suyanto telah dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pidana No. 1444/Pid.B/2011/PN.Jkt.Tim tanggal 06 Desember 2011.
Status Perkara: Perkara telah diputus tanggal 13 Juni 2013. Inti putusannya adalah gugatan Budiyanto Suyanto ditolak.
Upaya Manajemen: Saat ini Jasa Marga masih melakukan proses Banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh.
KASUS THAMRIN TANJUNG
Perkara No.: 51/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Tim
Lembaga: Pengadilan Negeri Jakarta Timur
Para Pihak: Penggugat: Ir. Thamrin Tanjung
Tergugat I: PT Hutama Karya (HK)
Tergugat II: Jasa Marga
Tergugat III: Pemerintah RI Cq. Menteri Pekerjaan Umum
Turut Tergugat: Kejaksaan Agung RI
Nilai Gugatan: Rp 472.830.000.000,- (empat ratus tujuh puluh dua miliar delapan ratus tiga puluh juta rupiah).
Pokok Perkara: Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan Thamrin Tanjung kepada HK, Jasa Marga, Menteri Pekerjaan Umum dan Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat terkait eksekusi Jalan Tol JORR S berdasarkan Putusan No. 720 K/Pid/2001.
Status Perkara: Perkara telah diputus tanggal 30 September 2013. Inti putusannya adalah gugatan Thamrin Tanjung tidak dapat diterima. Atas putusan tersebut Penggugat tidak mengajukan banding.
Upaya Manajemen: Dikarenakan putusan hakim telah berkekuatan hukum tetap, tidak diperlukan lagi upaya penyelesaian.
Pengaruh Perkara terhadap Perseroan: Tidak berpengaruh.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
246
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
Perkara di anak PerusahaanSepanjang tahun 2013, tidak ada perkara hukum yang dihadapi oleh Anak Perusahaan
maupun terkait dengan Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan.
PerKara Di anaK PerusaHaan Per 31 DesemBer 2013
No. Nama Anak Perusahaan Ada/Tidak ada Perkara
Nilai Gugatan
1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta(Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road)
Tidak Ada Tidak Ada
2. PT Marga Lingkar Jakarta(Jalan Tol JORR W2 Utara)
Tidak Ada Tidak Ada
3. PT Marga Sarana Jabar(Jalan Tol Bogor Outer Ring Road)
Tidak Ada Tidak Ada
4. PT Marga Kunciran Cengkareng(Jalan Tol Cengkareng-Kunciran)
Tidak Ada Tidak Ada
5. PT Marga Trans Nusantara(Jalan Tol Kunciran-Serpong)
Tidak Ada Tidak Ada
6. PT Marga Trans Jateng(Jalan Tol Semarang-Solo)
Tidak Ada Tidak Ada
7. PT Marga Nujyasumo Agung(Jalan Tol Surabaya-Mojokerto)
Tidak Ada Tidak Ada
8. PT Trans Marga Jatim Pasuruan(Jalan Tol Gempol-Pasuruan)
Tidak Ada Tidak Ada
9. PT Jasamarga Bali Tol(Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa)
Tidak Ada Tidak Ada
10. PT Marga Bumi Adhika Raya(Jalan Tol Gempol-Pandaan)
Tidak Ada Tidak Ada
11. PT Sarana Marga Utama Tidak Ada Tidak Ada
Perkara yang dihadapi anggota dewan Komisaris dan direksiSelama tahun 2013, tidak ada perkara yang dihadapi oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.
inFormasi tentang sanKsi adminsitratiF
Selama tahun 2013 tidak terdapat sanksi administratif yang dikenakan oleh Otoritas Pasar Modal atau otoritas lainnya kepada
Jasa Marga, anggota Dewan Komisaris maupun Direksi.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
247Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kode etiK dan BudaYa PerusaHaan
Etika dan budaya merupakan landasan
penerapan GCG di Jasa Marga, mengingat
bahwa organisasi tidak lain adalah terdiri
dari orang-orang di dalamnya. Dalam
mengelola GCG, maka penerapan GCG
tidak dapat dipisahkan dari menjalankan
bisnis yang beretika dan membentuk
kesadaran Perseroan dan karyawan yang
memiliki kepekaan tanggung jawab sosial
kepada masyarakat agar tidak terjadi
benturan kepentingan dan benturan
kepada peraturan perundangan yang ada.
Kode etiKDalam pengembangan GCG, Jasa Marga
telah merumuskan berbagai kebijakan
yang menyangkut etika perusahaan. Jasa
Marga mengupayakan penerapan standar
etika terbaik dalam menjalankan segenap
aktivitas bisnisnya sesuai dengan Visi,
Misi, dan budaya yang dimiliki melalui
implementasi Etika Usaha dan Etika Kerja.
Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa
hubungan yang baik dengan pemangku
kepentingan dan peningkatan nilai
Pemegang Saham dalam jangka panjang
hanya dapat dicapai melalui integritas
bisnis dalam setiap aktivitas bisnis Perseroan
sebagaimana tercantum dalam Etika Usaha
dan Etika Kerja.
Pedoman PerilaKu
Perseroan telah mempunyai standar kode
etik atau yang lebih dikenal dengan Pedoman
Perilaku sejak tahun 2010. Pedoman Perilaku
tersebut disusun untuk melaksanakan
pengelolaan perusahaan yang baik dan benar
sehingga diperlukan suatu pedoman yang
bertujuan untuk membentuk dan mengatur
kesesuaian tingkah laku sehingga mencapai
penerapan GCG yang konsisten sebagai
budaya Perseroan yang memaksimalkan
penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik sehingga tercapainya
Visi dan Misi Perseroan.
Dengan semangat perubahan, telah
dilakukan revisi terhadap buku Pedoman
Perilaku (Code of Conduct) Jasa Marga yang merupakan bagian dari implementasi GCG
yang diharapkan dapat menjadi landasan dalam melaksanakan tugas bagi seluruh jajaran
Manajemen dan Insan Jasa Marga, melalui Keputusan Direksi No. 175/KPTS/2013 tanggal 17
Desember 2013 tentang Pedoman Perilaku (Code of Conduct).
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) merupakan acuan bagi seluruh Insan Perseroan mulai
dari Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Karyawan dalam bekerja dan berinteraksi dengan
segenap stakeholders Perseroan. Dengan nilai-nilai pokok Perseroan dan melaksanakan Pedoman
Perilaku Perseroan secara konsisten seluruh Insan Jasa Marga, dimanapun ia berada dan bekerja
senantiasa mendukung terlaksananya Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang pada akhirnya akan
meningkatkan citra perusahaan (corporate image) bagi seluruh stakeholders-nya.
PoKoK-PoKoK Kode etiK
Pedoman perilaku Perseroan mengatur kebijakan nilai-nilai etis yang dinyatakan secara eksplisit
sebagai suatu standar perilaku yang harus dipedomani oleh seluruh Insan Jasa Marga.
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang diterapkan dalam Pedoman Perilaku
(Code of Conduct) adalah:
Pedoman PerilaKu (CODE OF CONDUCT)Berdasarkan Keputusan Direksi No. 175/KPTS/2013 tanggal 17 Desember 2013 tentang
Pedoman Perilaku (Code of Conduct)
PrinsiP gCgtransparansi, akuntabilitas, Bertanggung jawab, Kemandirian dan Kewajaran
etiKa Bisnis1. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang
undangan2. Penanganan gratifikasi3. Kepedulian terhadap Kesehatan dan
Keselamatan Kerja4. Pemberian Kesempatan yang sama kepada
Karyawan untuk mendapatkan Pekerjaan, Promosi dan Pemberhentian Kerja
5. standar etika dalam Berhubungan dengan stakeholders:a. Hubungan dengan Insan Jasa Margab. Hubungan dengan Pemerintahc. Hubungan dengan Pemegang Sahamd. Hubungan dengan Pengguna Jalan Tol
dan Pelanggan Lainnyae. Hubungan dengan Mitra Usahaf. Hubungan dengan Pesaingg. Hubungan dengan Kreditur/Investorh. Hubungan dengan Pemasok/Kontraktori. Hubungan dengan Masyarakat dan
Lingkungan Sekitarj. Hubungan dengan Media Massak. Hubungan dengan Anak Perusahaan
6. standar etika Jajaran manajemen dan Karyawana. Perilaku Sebagai Atasan terhadap
Bawahanb. Perilaku Sebagai Bawahan terhadap
Atasanc. Perilaku Sebagai Rekan Kerja
7. Hak atas Kekayaan intelektual (intellectual Property rights)
etiKa/tuntutan PerilaKu insan Jasa marga
1. Komitmen insan Jasa marga2. menjaga nama Baik
Perseroan3. menjaga Hubungan Baik
antar insan Jasa marga4. menjaga Kerahasiaan
Perusahaan5. menjaga dan menggunakan
aset Perseroan6. menjaga Keselamatan,
Kesehatan dan lingkungan Kerja
7. Perilaku asusila, narkotika, obat terlarang, Perjudian dan merokok
8. melakukan Pencatatan data Perusahaan dan Penyusunan laporan
9. menghindari terjadinya Konflik Kepentingan Pribadi (insider trading)
10. Penanganan gratifikasi11. tidak memanfaatkan Posisi
untuk Kepentingan Pribadi (Benturan Kepentingan)
12. aktivitas Politik
Setiap Insan Jasa Marga telah menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen
penerapan GCG dalam operasional Perseroan. Adapun persentase penandatanganan
komitmen code of conduct oleh Insan Jasa Marga adalah sebanyak 100%.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
248
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian BudaYa PerusaHaan
Pernyataan mengenai Budaya Perusahaan (Corporate Culture) yang dimiliki Perseroan Penerapan tata kelola perusahaan yang baik akan berhasil
dilaksanakan apabila disokong oleh budaya perusahaan
yang kuat. Pendekatan internalisasi budaya dilakukan melalui
intervensi pada ketiga aspek yaitu kepemimpinan, sistem
dan karyawan. Dengan pendekatan tersebut, budaya Jasa
Marga selain tertulis dalam kebijakan dan prosedur, juga
menjadi suatu disiplin (soft skills) yang dipraktikkan oleh
Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan dalam pelaksanaan
pekerjaan sehari-hari.
Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan yang
lebih dikenal dengan sebutan Tata Nilai Perusahaan.
Untuk menyesuaikan dengan arah pertumbuhan dan
pengembangan jangka panjang perusahaan dimana potensi
bisnis jalan tol untuk masa yang akan datang masih besar,
serta untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan maka Tata Nilai
Perseroan pada tahun 2013 diubah menjadi: Jujur, Sigap,
Mumpuni, dan Respek. Empat Nilai inilah yang menjadi
landasan dalam interaksi Insan Jasa Marga dengan para
stakeholders.
Tata Nilai ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi
dengan Keputusan Direksi No. 50/KPTS/2013 tanggal 01
Maret 2013 tentang Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan.
Pokok-pokok Budaya PerusahaanBudaya perusahaan yang menjadi landasan dalam interaksi
Insan Jasa Marga dengan para stakeholders, yang lebih dikenal
dengan Tata Nilai Perseroan dapat dijabarkan sebagai berikut:
J JuJurJasa Marga dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu JUJUR, adil, transparan dan bebas dari benturan kepentingan.
s sigaPJasa Marga SIGAP melayani pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan bertindak peduli dan proaktif serta tetap mengedepankan kehati-hatian.
m mumPuniJasa Marga MUMPUNI dalam bekerja atas dasar kompetensi, konsisten dan inovatif.
r resPeKJasa Marga RESPEK terhadap pemangku kepentingan dalam bersinergi mencapai prestasi.
sosialisasi tata niliai Budaya Perusahaan Tata Nilai tersebut secara terus menerus disosialisasikan epada segenap Insan Jasa Marga (Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan
Perseroan, Karyawan yang ditugaskan di anak perusahaan dan instansi lainnya serta personil lainnya yang secara langsung
bekerja untuk dan atas nama Perseroan).Penyebaran dan sosialisasi tata nilai ini dilakukan melalui situs internal dan eksternal
Perseroan, penayangan slide tata nilai di setiap kegiatan pelatihan ataupun rapat, pemasangan baner di tempat-tempat
strategis di Perseroan.
sosialisasi dan upaya Penegakan Pedoman PerilakuPedoman Perilaku diungkapkan dan/atau disebarkan kepada semua Insan Jasa Marga melalui berbagai media yang dimiliki
Perseroan, termasuk melalui teknologi informasi yang dapat diakses oleh semua pegawai dengan mudah setiap saat. Secara
periodik, kepada segenap Insan Jasa Marga disampaikan melalui media Memo dan/atau Surat Edaran dari Direksi tentang
pelaksanaan etika bisnis.
Pada tahun 2013, upaya penegakan Pedoman Perilaku dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
1. Membuat pernyataan kepatuhan dan Pakta Integritas seluruh Insan Jasa Marga.
2. Menginformasikan setiap langkah-langkah strategis Perseroan maupun hasil kinerja Perseroan secara akurat dan tepat
waktu serta menyediakan media informasi Perseroan yang mudah diakses oleh seluruh Pemangku Kepentingan.
3. Senantiasa memenuhi (comply) terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam menjalankan proses bisnis
Perseroan.
4. Menjalankan usaha secara prudent dan pengelolaan risiko bisnis yang baik melalui analisis risiko yang tersistem.
5. Menolak secara tegas, dengan tata krama yang baik, segala intervensi yang merugikan Perseroan.
6. Memperlakukan para Pemangku Kepentingan secara adil dan setara yang tercermin dalam setiap aktivitas bisnis Perseroan.
7. Senantiasa menginformasikan kepada Pemangku Kepentingan mengenai komitmen dan konsistensi Jasa Marga dalam
menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik melalui berbagai sarana komunikasi.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
249Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Program KePemiliKan saHam oleH KarYaWan dan/atau manaJemen (msoP/esoP)
Program msoP/esoP Jasa margaDi Jasa Marga tidak terdapat program MSOP/ESOP, namun
Perseroan memiliki Program Penjatahan Saham Karyawan
(Employee Stock Allocation – ESA). Tujuan utama program ini
adalah agar karyawan memiliki sense of belonging yang dapat
memacu produktifitas kerja, sehingga berdampak pada kinerja
korporasi secara keseluruhan dan bermuara pada peningkatan
nilai perusahaan yang dapat dinikmati oleh para stakeholder.
Program ESA terdiri dari:
1. Saham Bonus
Komisaris (selain Komisaris Independen), Direksi dan seluruh
karyawan tetap Jasa Marga yang memenuhi kriteria tertentu
menerima Saham Bonus pada saat Penawaran Umum Perdana
sebesar ekuivalen dengan satu bulan gaji bulan Juni 2007. Jasa
Marga mengantisipasi untuk memberikan sekitar 11.862.000
saham di dalam skema Saham Bonus yang diberikan kepada
Komisaris non Independen, Direksi dan karyawan masing-
masing sebesar 1,7% dan 98,3%.
2. Saham Jatah Pasti
Selain pemberian Saham Bonus, peserta diberikan kesempatan
untuk membeli Saham Jatah Pasti pada saat Penawaran Umum
Perdana. Jumlah Saham Jatah Pasti adalah sekitar 192.138.000
saham. Untuk pemesanan Saham Jatah Pasti dilakukan
penjatahan secara proporsional berdasarkan gaji bulanan
karyawan dan dilakukan beberapa pembatasan tertentu.
Jumlah saham esaSesuai RUPSLB pada tanggal 12 September 2007, pemegang
saham menyetujui rencana Program Penjatahan Saham Karyawan
(Employee Stock Allocation – ESA), mengacu pada peraturan
BAPEPAM No. IX.A.7 yang memberikan kesempatan bagi
karyawan, manajemen dan pihak-pihak tertentu yang ditetapkan
dalam Surat Keputusan yang diterbitkan Perseroan, untuk
memiliki maksimum 10% dari saham yang ditawarkan kepada
publik (atau sebanyak 204.000.000 lembar)
Jangka Waktu esaSesuai dengan ketentuan, salah satu program ESA, yaitu Saham
Bonus tidak dapat dijual maupun dipindahtangankan selama 3
(tiga) tahun (periode lock up).
Persyaratan Karyawan dan/atau Manajemen yang Berhak
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 182.1/KPTS/2007
tentang Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan
Manajemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dalam Proses Privatisasi
PT Jasa Marga (Persero) Tbk., peserta program ESA adalah
Karyawan Tetap, Direksi, Dewan Komisaris yang bukan Komisaris
Independen, Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan, dan Staf
Sekretaris Direksi Perseroan yang tercatat dalam Administrasi
Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia Perseroan
pada tanggal 31 Oktober 2007.
Harga exerciseKarena merupakan Program ESA, maka tidak ada harga
exercise. Harga saham pada saat IPO adalah sebesar Rp 1.700
per lembar saham.
PerlaKuan Yang sama terHadaP seluruH Pemegang saHam
Jasa Marga menjamin adanya perlakuan yang sama terhadap
seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham
minoritas dan asing. Jasa Marga juga memberikan perlakuan
yang adil terhadap saham-saham yang berada dalam satu kelas,
melarang praktek-praktek insider trading dan self-dealing, dan
mengharuskan Dewan Komisaris untuk melakukan keterbukaan
jika menemukan transaksi yang mengandung benturan
kepentingan (conflict of interest). Di samping itu Jasa Marga
mengakui hak-hak stakeholders, seperti ditentukan dalam
Undang Undang, dan mendorong kerja sama yang aktif antara
Perseroan dengan para stakeholders tersebut.
Dalam pelaksanaan assessment GCG tahun 2013 yang dilakukan
oleh pihak independen, dalam Bab Pemegang Saham dan RUPS,
Perseroan memperoleh nilai sebesar 8,84 atau 98,22%.
sistem PelaPoran Pelanggaran (WhiSTlEBlOWiNg SySTEm)
Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) adalah
sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan mengenai
perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya
secara rahasia, anonim dan mandiri yang digunakan untuk
mengoptimalkan peran serta Insan Jasa Marga dan pihak lainnya
dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan
Perseroan.
Sebagai bagian dari komitmen Perseroan untuk terus
menyempurnakan implementasi GCG, pelanggaran terhadap
implementasi GCG dan Code of Conduct harus dihindari
oleh segenap Insan Jasa Marga. Terkait dengan hal tersebut,
Perseroan telah memiliki Whistleblowing System sebagai media
penyampaian pelaporan pelanggaran terhadap implementasi
GCG dan Code of Conduct Perseroan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
250
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pengelola sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) merupakan suatu mekanisme pelaporan terhadap
pelanggaran yang dilakukan secara rahasia yang dilakukan oleh karyawan atau pimpinan Perseroan. Pelaporan ditujukan
melalui suatu mekanisme baku dan dikelola secara profesional oleh Tim Pengelolaan Whistleblowing System yang dibantu oleh
Pengelola Administrasi Whistleblowing System yaitu PT Deloitte Konsultan Indonesia yang terpilih melalui proses pengadaan
barang/jasa di Perseroan.
Keanggotaan dari Tim Pengelolaan Whistleblowing System adalah sebagai berikut:
KeanGGoTaan Tim PenGelolaan wHisTleBlowinG sysTem
No. Susunan Anggota Kedudukan dalam Tim
1. Head of Internal Audit Ketua Merangkap Anggota
2. Corporate Secretary Sekretaris Merangkap Anggota
3. VP Legal Anggota
4. GM Human Capital Services Anggota
5. VP Risk & Quality Management Anggota
landasan Penyusunan Whistleblowing system1. Keinginan Perseroan untuk terus menegakkan prinsip-
prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di seluruh
lingkungan Perseroan, khususnya yang berkaitan dengan
integritas dan transparansi.
2. Sebagai komitmen Perseroan untuk menyediakan media
bagi penegakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
yang Baik, sehingga menciptakan situasi kerja yang bersih
dan bertanggung jawab.
3. Sebagai salah satu alat yang ampuh dalam mencegah dan
mendeteksi potensi terjadinya pelanggaran di Perseroan.
maksud, tujuan dan manfaat Whistleblowing SystemMaksud, Tujuan dan Manfaat penerapan Sistem Pelaporan
Pelanggaran (Whistleblowing System/WBS) di Perseroan
adalah:
1. Tersedianya cara penyampaian informasi penting dan
kritis bagi Perusahaan kepada pihak yang harus segera
menanganinya secara aman.
2. Tersedianya mekanisme deteksi dini (early warning
system).
3. Tersedianya kesempatan untuk menangani masalah
pelanggaran secara internal terlebih dahulu, sebelum
meluas menjadi masalah pelanggaran yang bersifat
publik.
4. Timbulnya keengganan untuk melakukan pelanggaran
(pengawasan oleh semua pihak).
sosialisasi Whistleblowing SystemSosialisasi Whistleblowing System (WBS) di internal Perseroan
disampaikan melalui berbagai media seperti buletin internal,
poster, sosialisasi etika maupun presentasi langsung kepada
unit kerja terkait. Untuk eksternal, sosialisasi dilakukan melalui
website Perseroan dan pengiriman surat edaran/memo.
Pada bulan Januari 2013, dilakukan sosialisasi Whistleblowing
System Tim Pengelolaan Whistleblowing System untuk seluruh
unit kerja Kantor Pusat dan Cabang.
Perseroan telah menyediakan sarana whistleblowing system JASA MARGA AMANAH yang dapat digunakan oleh seluruh Insan
Jasa Marga maupun pihak eksternal sejak tanggal 16 Januari 2013.
Pengelolaan whistleblowing system Perseroan dilakukan dengan berpedoman pada Keputusan Direksi No. 09/KPTS/2013
tanggal 13 Januari 2013 tentang Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan Keputusan Direksi No. 10/KPTS/2013
tanggal 13 Januari 2013 tentang Pembentukan Tim Pengelolaan Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Setiap laporan yang masuk akan dipelajari, diklasifikasikan dan ditindaklanjuti melalui penyelidikan mendalam berdasarkan
fakta-fakta yang diperoleh. Keputusan terhadap terbukti/tidaknya pelaporan tersebut akan dibuat dan diambil berdasarkan
pertimbangan akibat tindakan, derajat kesengajaan dan motif tindakan.
Sanksi yang dijatuhkan dapat berupa teguran lisan, surat peringatan (I, II, III), hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).
Perseroan tidak akan mentolerir setiap pelanggaran terkait dengan integritas.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
251Menuju Pertumbuhan Berikutnya
ruang lingkup PelaporanRuang Lingkup Pelaporan yang akan ditindaklanjuti oleh Whistleblowing System adalah tindakan yang dapat merugikan Perseroan, yang
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang berlaku
2. Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan lain di luar Perseroan
3. Pemerasan
4. Perbuatan curang
5. Benturan Kepentingan
6. Gratifikasi
sarana PelaporanPelapor menyampaikan laporan dalam bentuk surat dengan disertai dokumen pendukung yang diperlukan.
Laporan melalui salah satu diantara cara berikut:
Khusus untuk Pelaporan melalui sarana telepon dan sms, maka waktu Pelaporan secara live adalah pukul 07.00 WIB s.d. 21.000 WIB.
Pelaporan yang masuk di luar waktu tersebut, akan dialihkan ke voice mail.
+62 21 23 50 7022
0811 1255 550
+62 21 2350 7023
http://jasamarga.tipoffs.asia
P.O Box 2332, JKP 10023
@
sarana PelaPoran PelanGGaran
Timeline wHisTleBlowinG sysTem
PenandatanganPerjanjian
Kerjasama dengan Deloitte Presentasi
ke Direksi
SK DIREKSI195/KPTS/2011Kick Off
Sosialisasi
1. Kebijakan2. Jenis SPP3. Mekanisme Pelaporan4. Pembentukan Tim Go Live
Whistleblowing System
16/01/2013 s.d11/02/2013
16/01/201319/06/201204/05/201215/12/201114/12/2011
Penandatangan peryataan mulai oleh Komisaris Utama dan
Direktur Utama
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
252
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pt Jasa marga (Persero) tbk. Laporan Tahunan 2013
mekanisme Penerimaan PelaporanMekanisme penerimaan pelaporan pelanggaran dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:
meKanisme Penerimaan PelaPoran PelanGGaran
Analis Deloitte menanyakan hal-hal yang
relevan kepada Pelapor
Analis Deloitte akan memberikan
nomor referensi yang unik kepada
Pelapor
Deloitte investigator
mereview call log, membuat
laporan penyingkapan
dan rekomendasitindak lanjut
Laporan dimuat dalam e-Room dan
sebuah email Pemberitahuan akan dikirim ke semua anggota Tim Pengelolaan WBS Jasa Marga
Deloitte contact centre memberikan tanggapan apabila pelapor menanyakan status tindakan atas laporannya
SARANA PELAPORAN
Tim Pengelolaan WBS akan
menindaklanjuti dan
memberikan tanggapan atas kasus tersebut
kepada Deloitte
Deloitte contact centre memberikan tanggapan
kepada Pelapor berdasarkan
nomor referensi
@
alur Proses Whistleblowing systemJika dokumen dan bukti-bukti yang disampaikan lengkap,
Tim Pengelolaan Whistleblowing System melakukan
pemilahan data dan memutuskan apakah kasus tersebut
dapat dilanjutkan ke tingkat penyelidikan. Jika keputusannya
adalah cukup bukti, maka laporan tersebut akan ditingkatkan
statusnya ke tahap penyelidikan.
Laporan yang tidak terbukti akan dikembalikan kepada
pelapor. Namun apabila terbukti, Tim Pengelolaan
Whistleblowing System akan melaporkan hasil temuannya
tersebut kepada Direksi. Laporan yang berkaitan dengan
jajaran manajemen di bawah Direksi disampaikan dalam
bentuk surat dan ditujukan kepada Direktur Utama,
sedangkan laporan-laporan yang berkaitan dengan Direksi
akan ditujukan kepada Dewan Komisaris.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
253Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Pelapor Pelapor
Tim WBS
Catatan:1. Pelapor pelanggaran akan selalu
mendapatkan feedback dan status atas laporan yang diberikan
2. Alur Pelaporan Jika yang dilaporkan
karyawan dan Dewan Komisaris, laporan ditujukan kepada Tim WBS
Jika yang dilaporkan anggota Tim WBS, laporan ditujukan kepada Direksi
Jika yang dilaporkan Direksi, laporan ditujukan kepada Dewan Komisaris
dilaporkanke Direksi
dilaporkanke Komisaris
Internal Khusus
LaporanHasil
Investigasi
berkas ditutup
Putusan Direksi/
Komisaris
Tanggapan/feedback
Memenuhi Kriteria
diteruskan ke fungsi terkait
Penindakan sesuai dengan sistem & prosedur
yang berlaku
Internal Investigasi (SPI)
Memenuhi Lanjutan
Telaah Awal oleh Tim WBS
alur Proses wHisTleBlowinG sysTem
Perlindungan terhadap PelaporPerseroan menyediakan fasilitas saluran pelaporan (telepon,
surat, email) yang independen, bebas, dan rahasia bagi pelapor,
agar terlaksana proses pelaporan yang aman. Selain itu, WBS
juga menjaga kerahasiaan identitas pelapor dengan tujuan
memberikan perlindungan kepada pelapor dan anggota keluarga
atas tindakan balasan dari terlapor atau organisasi. Informasi
pelaksanaan tindak lanjut laporan akan disampaikan secara
rahasia kepada pelapor yang identitasnya lengkap.
implementasi WBs di tahun 2013Selama tahun 2013, pelaporan pelanggaran yang masuk adalah
sebanyak 24 laporan dan laporan yang telah ditindaklanjuti
sampai dengan proses akhir sebanyak 15 laporan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
254
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pengadaan Barang dan Jasa
Kebijakan Perseroan dalam menerapkan Pengadaan Barang dan Jasa tertuang dalam Keputusan Direksi No. 15/ KPTS/2009 tanggal 20 Januari 2009 tentang Standar Prosedur Operasional Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Perusahan. Kebijakan ini mengatur pengguna barang dan jasa , pengelola pengadaan barang dan jasa, pengelola kontrak pengadaan barang dan jasa, pengelola penyedia barang dan jasa, pengelola material, tim pengadaan, dan pejabat berwenang serta penyedia barang dan jasa sesuai dengan tugas, fungsi, hak dan kewajiban serta peran para pihak dalam proses pengadaan barang dan jasa.
Tujuan Pengadaan Barang danJasa adalah untuk memperoleh barang dan jasa yang diperlukan Perseroan dengan mempertimbangkan kualitas dan delivery time dari sumber yang tepat dengan total biaya terendah dan dilakukan melalui strategi, perencanaan, proses dan pengendalian pengadaan yang efektif dan efisien serta sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Untuk mencapai sasaran utama Pengelolaan Rantai Pasokan yaitu menjamin terlaksananya kegiatan usaha serta penciptaan nilai tambah (value creation) dan peningkatan daya saing Perseroan, Perseroan mempunyai kebijakan manajemen sebagai berikut:a. Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasab. Pengelolaan kontrak Pengadaan Barang dan Jasac. Pengelolaan Penyedia Barang dan Jasa
etika Perseroan dalam Penyedian Barang dan JasaPerseroan melaksanakan pengadaan barang dan jasa berdasarkan prinsip- prinsip kompetitif, transparan, adil, wajar dan akuntabel. Perilaku etis yang diharapkan dalam berhubungan dengan penyedia barang dan jasa antara lain:• Penentuanpenyediabarangdanjasa
harus didasarkan pada mutu produk, layanan purna jual, garansi, prestasi dan rekam jejak dengan mengutamakan kepentingan Perseroan.
• Menghormatihakdankewajibansesuai dengan perjanjian perikatan dan ketentuan perundang-undangan.
• Menjalinkomunikasiyangterbukaselama proses pelaksanaan pengadaa hingga terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak.
• Melakukanevaluasiataspenyediabarang dan jasa serta memberikan tindakan tegas kepada penyedia barang dan jasa yang berperilaku tidak etis.
Penerapan e-ProcurementUntuk mencegah timbulnya praktik KKN, selain perlu perbaikan sistem dan prosedur pengadaan barang dan jasa agar lebih transparan dan akuntabel, perlu pula dicari alternatif lain yang memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), terutama prinsip keterbukaan (transparency) serta prinsip keadilan (fairness).
Di dalam lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Negara BUMN telah merilis Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, secara eksplisit menjelaskan Tata Kelola Teknologi Informasi. Dengan adanya peratuan tersebut, BUMN diwajibkan untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam aspek bisnis dan pengelolaan perusahaan pada semua jajaran perusahaan dengan dukungan IT.
Sebagai wujud komitmen penerapan GCG dan Pakta integritas, Jasa Marga terus konsisten hinga saat ini untuk mengelola proses pengadaan dan kemitraan dengan
menggunakan sistem e-Tendering melalui aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)/e-Procurement yang meminimalkan kontak fisik antara pemasok/mitra dengan panitia karena keseluruhan proses tender dan negoisasi telah berbasis komputer sehingga berlangsung adil dan transparan.
Beberapa manfaat yang telah diperoleh antara lain kecepatan proses tender, penetapan calon peserta tender secara elektronik sesuai persyaratan yang ditentukan, pemilihan pemenang secara electronik dan manfaat lainnya terkait dengan kualitas proses yang semakin baik, kewajaran harga, keadilan, tranparansi dan mencegah terjadinya intervensi.
e-Procurement adalah proses pengadaan barang/jasa yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik yang berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum secara elektronik yang diselenggarakan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
Sesuai Keputusan Direksi No. 149/KPTS/DIR/2013 tanggal 30 Agustus 2013, melalui Divisi General Affairs dibuat LPSE dengan bantuan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Pengadaan secara elektronik (e-Procurement) bagi Perseroan tidak hanya meningkatkan transparansi, tetapi juga meningkatkan efisiensi dengan harga dan biaya transaksi lebih murah, dan siklus pengadaan yang lebih pendek. Dengan demikian menghindari proses korupsi, serta meningkatkan produktivitas kerja.
Pakta integritas mitra KerjaPerseroan mewajibkan vendor dan mitra kerja untuk menandatangani Pakta Integritas dalam kaitannya dengan pengadaan barang dan jasa.
Pakta integritas insan Jasa margaDalam setiap Pengadaan Barang dan Jasa Perseron juga mewajibkan insan Jasa Marga untuk menandatangani pakta integritas sebagai bentuk tidak adanya benturan kepentingan dan transparansi dalam proses pengadaan barang dan jasa.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
255Menuju Pertumbuhan Berikutnya
auditor eKsternal
Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Perseroan dilakukan dengan melaksanakan audit eksternal yang dilakukan
oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). KAP HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan telah melakukan audit laporan keuangan Perseroan sebanyak 3
(tiga) periode tahun buku berturut-turut (2009-2011). Tahun 2012 adalah periode pertama bagi KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar &
Saptoto melakukan audit laporan keuangan Perseroan.
auDiTor eKsTernal Perseroan 2009-2012
Tahun Kantor Akuntan Publik Kontrak (Rp) Partner Pelaksana
2009 HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan 858.000.000 Drs. Hartono, Ak., CPA
2010 HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan 660.557.500 Drs. Hartono, Ak., CPA
2011 HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan 1.065.000.000 Drs. Hartono, Ak., CPA
2012 RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto 1.622.500.000 Saptoto Agustomo
2013 RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto 1.245.750.000 Saptoto Agustomo
audit laporan Keuangan tahun Buku 2013Dalam pelaksanaan audit Laporan
Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan,
Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang terdaftar di Bapepam-LK
yaitu KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar
& Saptoto. Penunjukan KAP tersebut telah
diputuskan dalam RUPS pada tanggal
29 April 2013 berdasarkan rekomendasi
Dewan Komisaris Perseroan. Lingkup Audit
yang dilakukan KAP RSM Aryanto, Amir
Jusuf, Mawar & Saptoto mencakup audit
Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan
tahun buku 2013 dan Laporan Keuangan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
untuk Tahun Buku 2013.
Proses Penunjukan auditor eksternalProses penunjukan Auditor Eksternal
dilakukan melalui mekanisme sebagai
berikut:
1. Komite Audit melakukan evaluasi
terhadap Kantor Akuntan Publik.
2. Komite Audit melaporkan Pengadaan
Jasa Kantor Akuntan Publik Tahun Buku
2013 kepada Dewan Komisaris.
3. Dewan Komisaris menyampaikan
kepada Direksi melalui surat Dewan
Komisaris kepada Direksi No. DK-0066/
IV/2013 tanggal 19 April 2013 perihal
Penetapan Kantor Akuntan Publik
Dalam Rangka Audit Umum PT Jasa
Marga (Persero) Tbk. Tahun Buku 2013
4. Dewan Komisaris mengusulkan kepada
RUPS untuk menyetujui penunjukan
Kantor Akuntan Publik.
Jasa lainPihak yang ditunjuk Perseroan sebagai Auditor Ekternal tidak memberikan jasa lain selain jasa
audit terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Keuangan PKBL.
Penanggung JawabSaptoto Agustomo
Partner PelaksanaLeknor Joni
Endang Pramuwati
Ketua timRini Nurzianah
Quality assurance service
Dedy Sukrisnadi
tax specialistFelix T. Purba
independent Partner Amir Abadi Jusuf
it specialist Billy Eduardo
auditor dan Compliance auditorDewi Novita Sari, Rahmat, Andre Wahyudi, Ricky Edbert, Edi Riyanto
Bernando Barusela, Ary Y Putra, Putri Retno, Andreas Manurung, Rizki Lukman
sTruKTur Tim auDiTor eKsTernal Jasa marGa TaHun 2013
Total biaya yang dikeluarkan untuk audit Laporan Keuangan Konsolidasi tahun
2013 adalah sebesar Rp 1.245.750.000,- (satu miliar dua ratus empat puluh lima juta
tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) termasuk PPN dan belum termasuk Out of Pocket
Expenses (OPE). KAP RSM Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto yang ditunjuk telah
menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai standar profesional akuntan publik
dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. Jangka waktu
pelaksanaan audit terhitung sejak ditandatangani Kontrak oleh Para Pihak sampai
dengan tanggal 31 Maret 2014.
256
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Strategi dan kebijakan Perseroan dalam menjalankan aktivitas berkelanjutan sedapat mungkin memberikan dampak positif serta mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi pada aspek-aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang merupakan faktor utama dalam menunjang keberlanjutan bisnis Perseroan
256
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
257
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Strategi dan KebijakanSebagai suatu institusi bisnis yang
memiliki core business dalam
membangun dan mengelola jalan
tol, aktivitas Perseroan tidak terlepas
dari pengelolaan bisnis yang
mempertimbangkan aspek ekonomi,
sosial dan lingkungan yang merupakan
faktor utama dalam menunjang
keberlanjutan bisnis Perseroan. Oleh
kerena itu strategi dan kebijakan
Perseroan dalam menjalankan aktivitas
yang berkelanjutan sedapat mungkin
memberikan dampak positif serta
mengurangi dampak negatif yang
mungkin terjadi pada aspek-aspek
tersebut.
Selain itu landasan penerapan aktivitas
tanggung jawab sosial juga mengacu
kepada beberapa regulasi yang berlaku
antara lain Pasal 3 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 47
tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas,
sebagai dasar pelaksanaan Undang
Undang No. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas ditegaskan bahwa
“Tanggung jawab sosial dan lingkungan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
menjadi kewajiban bagi Perseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang
dan/atau berkaitan dengan sumber daya
alam berdasarkan Undang Undang”.
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
Selain uraian dalam bagian ini, Perseroan juga membuat Laporan Keberlanjutan 2013 yang terpisah dari Laporan Tahunan 2013.
258
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Secara spesifik, Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia, No. 47 tahun 2012 tersebut menjadi dasar
bagi Jasa Marga dalam melaksanakan aspek tanggung
jawab sosial dan lingkungan atau yang dalam tataran
global disebut sebagai Corporate Social Responsibility
(“CSR”).
Menyadari hal tersebut, Perseroan berupaya untuk tetap
menjaga eksistensi bisnis dengan berlandaskan Triple
Bottom Line; People, Planet and Profit sebagai landasan
aktivitas dalam menjaga keberlanjutan dari bisnis yang
dijalankan.
Secara keseluruhan, kegiatan tanggung jawab sosial dan
lingkungan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2013, mencakup
program pelestarian lingkungan hidup, program di bidang
ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, program
pengembangan sosial dan kemasyarakatan yang meliputi
program kemitraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,
pembangunan sarana dan prasarana untuk masyarakat, program
bantuan bencana alam dan bantuan masyarakat, dan program
yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen.
Perseroan menyadari bahwa aktivitas bisnis yang
dilakukan memberikan dampak bagi lingkungan, baik
lingkungan yang berada di area Kantor Pusat maupun
area operasional. Untuk itu Perseroan secara proaktif
membina budaya tanggung jawab lingkungan tidak saja
terhadap karyawan tetapi juga meliputi masyarakat pada
umumnya. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi
dampak lingkungan dari kegiatan Perseroan dalam
mengembangkan, membangun dan mengelola jalan
tol, selain untuk mendukung program-program nasional
yang terkait dengan lingkungan hidup. Upaya untuk
meningkatkan dampak positif dan mengurangi dampak
negatif dari aktivitas bisnis ini terus menjadi fokus
perbaikan utama Perseroan.
KebijakanKomitmen Perseroan untuk bertanggung jawab terhadap
lingkungan dilaksanakan melalui berbagai program
dan kebijakan. Melalui Surat Edaran Direksi No. 18/
SE/2010 tentang penghematan energi dan pelestarian
lingkungan, Jasa Marga berupaya menerapkan
peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui
kebijakan-kebijakan berikut ini:
Tanggung Jawab LingKungan Hidup1. Penghematan energi melalui penggunaan teknologi baru
yang dapat mengurangi penggunaan energi di lingkungan
Perseroan.
2. Penggunaan produk-produk yang mengacu kepada eco
product (produksi yang ramah lingkungan).
3. Inventarisasi jumlah pohon dalam setiap kegiatan proyek yang
akan ditanam kembali.
4. Penanaman pohon sebagai akibat dari penebangan pohon
yang harus dilakukan.
Sebagai bentuk komitmen manajemen terhadap perlindungan
lingkungan dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan dan
meningkatkan nilai Perusahaan, pada tahun 2013 Manajemen
menandatangani pernyataan mulai penerapan sistem manajemen
lingkungan di lingkungan Perseroan, dan membuat pedoman
sistem manajemen lingkungan yang disahkan dalam keputusan
Direksi No. 165/KPTS/2013 yang bertujuan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan di sekitar usaha
Perseroan, menjaga kerbersihan dan kelestarian fungsi lingkungan
serta pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan,
Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri dan Peraturan Daerah
di bidang lingkungan hidup.
pernyaTaan mulai penerapan sisTem manaJemen lingkungan
259
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
Kegiatan yang dilakukanDalam pengelolaan jalan tol, Jasa Marga tetap mengkaji aspek
fisik-kimia, sosio-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan
masyarakat. Upaya ini diimplementasikan Perseroan dengan
menerapkan AMDAL terhadap proyek jalan tol dimulai dari
pemilihan material yang sedapat mungkin dapat didaur ulang
hingga upaya untuk mengurangi dampak peningkatan polusi
udara yang timbul akibat produk layanan.
Jasa Marga terus berupaya melakukan berbagai program terkait
pelestarian lingkungan hidup dan terus melakukan pengembangan
sistem untuk mendukung kegiatan tersebut. Seluruh upaya
pelestarian lingkungan yang dilakukan membuat Jasa Marga
meraih penghargaan dari Sri Kehati untuk kategori Sustainable and
Responsible Investment Index (SRI) KEHATI Appreciation.
Aktivitas lain dari tanggung jawab terhadap lingkungan ini antara lain:
1. Pemakaian energi sinar matahari (solar cell) khususnya untuk
penerangan jalan. Lebih dari 2.500 titik telah menggunakan
sollar cell sebagai penerangan jalan umum.
2. Pengendalian polusi, efek gas rumah kaca serta emisi udara
berbahaya lainnya.
3. Penghutanan jalan tol sebagai satu upaya mitigasi perubahan
dampak lingkungan. Sebanyak lebih dari 75.800 pohon telah
ditanam pada tahun 2013.
4. Pembersihan sampah-sampah di sepanjang koridor jalan tol.
Upaya pengelolaan sampah di jalan tol sebagaimana Surat
Edaran Direktur Operasi nomor : 18/SE-DIR/2011 tanggal
30 November 2011 dalam rangka menjaga kebersihan
dilingkungan di sepanjang ruas jalan tol yang mencakup
pengelolaan sampah akibat buangan di sekitar batas Ruang
Milik Jalan Tol, pengelolaan sampah Rest Area / Tempat
Istrahat, dan pengelolaan sampah di lajur jalan tol / gerbang tol
/ kantor gerbang tol / kantor cabang / kantor anak perusahaan
5. Penanaman 10.000 pohon mangrove di sekitar Jalan Tol
Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Bali sebagai bentuk tanggung
jawab kepada lingkungan dan untuk menjaga kelestarian di
lingkungan sekitar jalan tol serta bukti nyata bahwa Perseroan
mengedepankan pembangunan berbasis eco friendly.
6. Menyusun Roadmap Lingkungan Jasa Marga (2013-2017).
Berbagai kegiatan tersebut merupakan wujud nyata kontribusi
Jasa Marga dalam upaya menjaga kelestarian alam, yang
memberikan dampak positif bagi lingkungan hidup dan
Pengoperasian jalan yang selaras dengan budaya masyarakat setempat.
260
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
mengatasi pemanasan bumi (global warming) dan
perubahan iklim (climate change), dengan harapan
menjadi inspirasi kepada masyarakat dan terutama
karyawan untuk lebih sadar akan pentingnya lingkungan
hidup yang bersih dan sehat.
dampak Keuangan dari KegiatanGuna mengoptimalkan pelaksanaan program
dan kegiatan pengelolaan lingkungan, Perseroan
secara khusus telah mengalokasikan biaya
pengelolaanlingkungan. Pada tahun 2013, Perseroan
telah mengeluarkan dana untuk pengelolaan lingkungan
sebesar Rp ± 3,5 miliar.
Sertifikasi di bidang LingkunganSesuai dengan Visi Perseroan tahun 2017, untuk menjadi
perusahaan pengembang dan operator jalan tol
terkemuka di Indonesia, Perseroan harus memperhatikan
juga pengendalian lingkungan, untuk itu Perseroan
menargetkan melakukan sertifikasi lingkungan pada tahun
2015.
KeTenagaKerJaan dan KeSeHaTan & KeSeLamaTan KerJa
Tanggung jawab sosial perusahaan dari sisi
ketenagakerjaan serta kesehatan dan keselamatan
kerja merupakan perhatian utama. Perseroan meyakini
bahwa karyawan sebagai aset utama adalah pelanggan
pertama yang harus mendapatkan pelayanan terbaik dalam
pemenuhan hak-haknya agar dapat berkontribusi dengan
optimal dan menjaga eksistensi suatu perusahaan. Oleh
sebab itu, Perseroan memberikan perhatian dan komitmen
yang tinggi untuk meningkatkan profesionalisme karyawan
serta kompensasi dan benefit yang baik.
KeTenagaKerJaan
KebijakanSebagai perusahaan jasa, Perseroan menyadari bahwa
sumber daya manusia yang handal adalah kekuatan
utama untuk dapat terus menjalankan roda bisnis.
Jasa Marga memandang pekerja sebagai mitra dalam
upaya meningkatkan kinerja Perseroan (partner in profit),
mitra dalam melaksanakan tugas operasional (partner in
responsibility) dan mitra dalam meningkatkan produktivitas
(partner in production).
Undang Undang No.13 tentang Ketenagakerjaan menjadi acuan
seluruh kebijakan ketenagakerjaan Perseroan untuk memastikan
kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku dan
meminimalkan terjadinya pelanggaran terhadap hak asasi
manusia dalam hubungan kerja.
Optimalisasi pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia ini
diterapkan oleh Perseroan dengan mengupayakan kebijakan-
kebijakan sebagai berikut:
1. Melaksanakan kepatuhan terhadap perundang undangan
ketenagakerjaan.
2. Menjunjung tinggi hak-hak asasi pekerja.
3. Memberikan program peningkatan dan pelatihan kompetensi.
4. Menjunjungan kesetaraan gender dan jenjang karir.
Pelaksanaan kepatuhan terhadap perundang-undangan
ketenagakerjaan.
1. Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan Manajemen
Hubungan antara karyawan dengan Manajemen Perseroan
telah terbina dengan baik. SKJM yang beranggotakan 99,92%
karyawan Jasa Marga merupakan organisasi yang berhak
mewakili karyawan dalam berhubungan dengan Manajemen
dan telah terlibat secara aktif dalam perundingan PKB dengan
Manajemen.
2. Rekrutmen SDM
Rekrutmen SDM Jasa Marga dilakukan melalui rekrutmen
internal dan eksternal. Rekrutmen internal dilakukan dengan
mengoptimalkan sumber daya yang telah dimiliki agar tercapai
efisiensi biaya pergantian karyawan dan didapatkan kandidat
terbaik sesuai keperluan serta secara bersamaan memfasilitasi
pengembangan karir bagi karyawan yang ada. Rekrutmen
eksternal difokuskan pada perekrutan karyawan untuk mengisi
kekosongan posisi di Jasa Marga.
3. Pengembangan Kompetensi
Penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan dan
pendidikan untuk pengembangan kompetensi soft skill dan
hard skill, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung
terhadap strategi bisnis dan operasional. Program peningkatan
dan pelatihan kompetensi bagi karyawan saat ini dikelola
melalui pembentukan JMDC.
4. Remunerasi Karyawan
Jasa Marga memahami bahwa kompensasi dan benefit
yang diberikan Perseroan berimbas pada kondusivitas
kinerja serta perputaran dari karyawan. Oleh karena itu Jasa
Marga memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi
karyawannya yang terdiri dari gaji bulanan, berbagai tunjangan
dan fasilitas antara lain manfaat pensiun dan kesehatan sesuai
peraturan yang berlaku dan secara berkala dievaluasi agar
pergerakan gaji karyawan sesuai dengan harga pasar.
261
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
5. Program Pensiun
Jasa Marga memiliki dua program pensiun, yaitu (i) Program
Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”) yang berlaku bagi karyawan tetap
yang bekerja sebelum 1 Juli 2012; dan (ii) Program Pensiun
Manfaat Pasti (“PPMP”) yang ditujukan bagi karyawan tetap
yang direkrut setelah 1 Juli 2012
6. Penghargaan karyawan
Secara rutin, Jasa Marga memberikan apresiasi kepada
karyawan yang berprestasi dalam mendukung kegiatan
operasional Perseroan, karyawan yang memiliki loyalitas
tinggi terhadap Perseroan. Pemberian penghargaan ini untuk
memotivasi karyawan agar memberikan kontribusi yang lebih
baik di periode mendatang.
7. Tingkat perpindahan (turnover) karyawan
Tingkat perpindahan karyawan yang keluar dari Perseroan
dengan berbagai sebab antara lain pengunduran diri secara
sukarela, meninggal dunia, dan pensiun normal.
8. Kesetaraan gender dan kesempatan kerja
Jasa Marga tidak memiliki kebijakan internal terkait
ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya
berdasarkan gender. Seluruh peraturan yang berlaku
diterapkan secara konsisten dan setara kepada seluruh
karyawan tanpa membedakan gender. Demikian pula dengan
kesempatan kerja yang ditawarkan berlaku bagi seluruh
karyawan.
Kegiatan yang dilakukan1. Pemberian imbal jasa pekerjaan yang sesuai.
Jasa Marga memahami bahwa kompensasi dan benefit yang
diberikan Perseroan berimbas pada kondusivitas kinerja
serta perputaran dari karyawan. Oleh karena itu, Perseroan
mengupayakan imbal jasa terbaik melebihi ketentuan
perundang undangan (UMR), sesuai kemampuan Perseroan
dan tanpa memberatkan jam kerja karyawan. Nilai persentase
imbal jasa terendah yang dikeluarkan oleh Perseroan lebih
tinggi dari UMR yang ditentukan oleh Pemerintah setempat.
2. Pemberian kebebasan dalam berkumpul dan berserikat.
Perseroan mendukung terbentuknya beberapa perkumpulan
seperti LKS Bipartit, Jasmapala dan komunitas lainnya.
3. Penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan melalui
Jasa Marga Development Center (JMDC).
Sepanjang tahun 2013, JMDC telah memfasilitasi pendidikan
dan pelatihan dengan total jam pelaksanaan rata-rata 15,07
hari pelatihan tiap tahun menurut kategori operasional dan
non operasional dengan total peserta 6.428 orang. Rata-rata
jam pelatihan yang difasilitasi adalah 3,06 hari/orang.
4. Penyelenggaraan pelatihan keterampilan kepada karyawan
yang memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) dan pesangon
untuk pensiunan.
5. Pemberian imbal jasa maupun promosi karyawan yang
berkompeten tanpa membedakan gender maupun SARA.
6. Survey kepuasan pekerja.
Perseroan secara rutin melakukan survey kepuasan pekerja
agar dapat menerima feedback langsung dari pekerja.
Melalui survey ini diharapkan setiap pekerja Jasa Marga
dapat menyampaikan pandangan mengenai berbagai
aspek yang menentukan level kepuasan pekerja serta dapat
menyampaikan saran dan masukan kepada Manajemen Jasa
Marga terkait hal yang dapat meningkatkan tingkat kepuasan
dan produktivitas Jasa Marga. Pada tahun 2013 hasil ERI adalah
1,97 dengan tingkat Engaged sebesar 48%. Skor tahun 2013
lebih baik dibandingkan tahun 2011 (skor ERI 1,40).
Lingkungan KerjaLingkungan dan iklim kerja yang kondusif mendukung
peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan Perseroan. Untuk itu,
Perseroan berkomitmen untuk selalu menciptakan lingkungan dalam
bentuk suasana kerja yang aman, nyaman dan mampu meningkatkan
kualitas kerja karyawan. Perseroan memastikan implementasi Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang diakui
secara nasional dan internasional. SMK3 bertujuan melindungi
karyawan, pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari potensi
bahaya yang mungkin terjadi. Perseroan telah membentuk Panitia
Pembina keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di lingkungan
Perseroan. Sampai dengan saat ini Kantor Cabang, Kantor Pusat
dan satu Anak Perusahaan sudah membentuk P2K3, Susunan
pengurus P2K3 berasal dari unit yang bervariasi dan keterlibatan
wakil dari pekerja.
peningkatan KesejahteraanAspek kesejahteraan karyawan menjadi perhatian Jasa Marga
agar karyawan dapat merasa aman dan nyaman dalam bekerja,
sehingga hal tersebut memotivasi tiap individu untuk terus
meningkatkan prestasi dan produktivitas kerja. Jasa Marga
memberikan program kesejahteraan yang sudah memenuhi
standar Upah Minimum Provinsi (UMP) bagi seluruh karyawan
tetap. Program kesejahteraan meliputi jaminan sosial tenaga kerja
(Jamsostek), fasilitas kesehatan, program pensiun, tunjangan
pajak, tunjangan Hari Raya Keagamaan, tunjangan cuti, jaminan
asuransi kecelakaan dari kumpulan (khusus petugas operasional),
santunan kematian, seragam dinas, fasilitas pinjaman, uang
pendidikan anak, uang muka rumah, uang renovasi rumah, uang
muka kendaraan, mobil dinas, pelatihan dan pengembangan,
pencegahan polusi kerja (khusus petugas pengumpul tol), jasa
produksi (sesuai kinerja Perseroan), serta fasilitas olahraga,
kesenian, keagamaan dan rekreasi.
Jasa Marga memiliki komitmen tinggi untuk senantiasa
memberikan perlakuan yang adil dan setara bagi seluruh
karyawannya. Perseroan memberikan kesempatan yang sama bagi
setiap karyawan untuk mengembangkan diri dan menunjukkan
potensi terbaiknya bagi Jasa Marga.
262
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Sebagai bentuk komitmen Jasa Marga dalam
peningkatan kesejahteraan karyawan, pada tahun 2012,
Perseroan telah melakukan revisi pengaturan terkait
penggajian baik untuk karyawan tetap maupun karyawan
tidak tetap melalui Keputusan Direksi No. 104/KPTS/2012
tentang Perubahan Peraturan Penggajian Karyawan Tetap
Berdasarkan Sistem Manajemen Kinerja tanggal 29 Juni
2012 dan Keputusan Direksi No. 105/KPTS/2012 tentang
Peraturan Penggajian Karyawan Tidak Tetap tanggal 29
Juni 2012.
Tingkat Turnover KaryawanUntuk menjaga tingkat turnover karyawan, Perseroan
memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh
kayawan dalam mengembangkan karir serta paket
remunerasi yang kompetitif dalam bentuk manfaat
dan fasilitas yang diterima oleh karyawan. Sejauh ini
tingkat turnover karyawan Jasa Marga sangat kecil yang
tercermin dari jumlah karyawan yang mengundurkan diri
dari Perseroan.
Turnover karyawan 2009-2013
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Karyawan Mengundurkan Diri 1 1 2 1 2
Jumlah Karyawan 5.436 5.303 5.154 5.075 4.875
Persentase (%) 0,02 0,02 0,04 0,02 0,04
dampak Keuangan dari Kegiatan KetenagakerjaanPerseroan secara berkesinambungan melakukan praktik
ketenagakerjaan layak untuk terus menjaga karyawan
sebagai aset utama. Dalam upaya untuk melaksanakan
praktik ketenagakerjaan ini sepanjang tahun 2013, total
biaya yang telah dikeluarkan Perseroan adalah Rp 964,12
miliar.
KeSeHaTan dan KeSeLamaTan KerJa
KebijakanSistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
bertujuan melindungi karyawan, pelanggan, aset, mitra
kerja dan lingkungan dari potensi bahaya yang mungkin
terjadi. Sejak tahun 2011 pengelolaan K3 difokuskan
untuk mencapai tingkat zero accident. Program ini
diselenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan
dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta
dievaluasi dan dinilai setiap tahun. Komitmen Jasa Marga
untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan di
lingkungan kerja diwujudkan dalam kebijakan Perseroan
yang diatur dalam Keputusan Direksi No. 162/KPTS/2010
tanggal 30 September 2010 tentang Manual Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Serta
Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan Proyek
Konstruksi dan Surat Edaran Direksi No. 20/SE-DIR/2010 tanggal 03
Agustus 2010 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang mewajibkan Perseroan untuk menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), maka pada
tahun 2013 Perseroan mereview kebijakan dan manual Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sudah ada,
dan akan diterapkan pada tahun 2014.
dasar pelaksanaan Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaDasar pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) di lingkungan Perseroan mengacu pada
peraturan-peraturan sebagai berikut:
a. Undang Undang No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan:
• Pasal86,bahwapekerja/buruhmempunyaihakuntuk
memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan
kerja.
• Pasal87,bahwasetiapperusahaanwajibmenerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
d. OHSAS 18001: 2007.
e. Keputusan Direksi No. 129/KPTS/2010 tanggal 22 Juli 2010
tentang Kebijakan Mutu dan K3, Manual Manajemen Mutu
dan Pedoman Perbaikan Berkelanjutan di Lingkungan PT Jasa
Marga (Persero) Tbk.
f. Keputusan Direksi No. 162/KPTS/2010 tentang Manual Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta
Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan Proyek
Konstruksi di Lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
g. Surat Edaran Direksi No. 20/SE-DIR/2010 perihal Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3).
h. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
pada BUMN:
263
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
• Pasal36,Direksiwajibmemastikanbahwaasetdanlokasi
usaha serta fasilitas BUMN lainnya, memenuhi peraturan
perundang undangan berkenaan dengan kesehatan dan
keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan.
pelaksanaan Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perseroan
dengan Serikat Karyawan Jasa Marga tahun 2012-2014, disepakati
Perseroan menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen Perseroan yang sudah
ada. Penyelenggaraan kegiatan keselamatan dan kesehatan
kerja dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan yang
meliputi upaya pencegahan (preventif ), pengobatan (kuratif ),
mempertahankan kesehatan (promotif ) serta pemulihan
kesehatan (rehabilitatif ).
Kegiatan yang dilakukanBerbagai kegiatan yang dilakukan terkait dengan program K3
selama tahun 2013 antara lain adalah:
1. pembentukan organisasi panitia pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (p2K3) di lingkungan kerja.
P2K3 adalah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan
wadah kerja sama antara pengusaha dan karyawan untuk
mengembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi
efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Pembentukan organisasi P2K3 merupakan amanat dalam
Undang Undang No. 01 tahun 1970 dimana P2K3 bertugas
memberikan pertimbangan dan dapat membantu pelaksanaan
usaha pencegahan kecelakaan kerja dan sakit penyakit akibat
kerja dalam Perseroan serta dapat memberikan penerangan
efektif pada para pekerja.
Pemeriksaan kesehatan masyarakat sekitar jalan tol, salah satu Program Bina Lingkungan Jasa Marga.
264
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
2. peningkatan Kompetensi personil K3. Untuk menjamin terciptanya lingkungan kerja yang aman, perlu didukung oleh personil yang memahami mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja. Jasa Marga berkomitmen memiliki Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dalam unit
kerjanya. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga
Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang Undang Keselamatan Kerja. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki
kewenangan untuk memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukkan, meminta keterangan dan atau informasi
mengenai pelaksanaan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan keputusan penunjukannya,
memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan persyaratan serta pembinaan keselamatan
dan kesehatan kerja. Guna memenuhi ketentuan tersebut maka pada tahun 2013 Perseroan telah melakukan pelatihan
Ahli Muda K3 Umum, Ahli K3 Konstruksi dan Safety Officer Pelaksanaan pelatihan Ahli K3 Umum (13 orang) dan Ahli K3
konstruksi (14 orang) dan Safety Officer (27 orang) pada Unit Kantor Pusat, Cabang dan Anak Perusahaan.
Jumlah karyawan pada perseroan yang memiliki kompeTensi k3 di kanTor pusaT, cabang, proyek dan anak perusahaan
No. Keterangan Kantor Pusat dan Cabang Proyek dan Anak Perusahaan1. Ahli K3 Umum 30 42. Ahli K3 Konstruksi 21 103. Safety Officer 52 14. Hiperkes 1
TOTAL 104 15
No. Unit/ Cabang/ Anak Perusahaan
Ahli K3 Umum Ahli K3 Konstruksi
Safety officer Hiperkes
1 Kantor pusat √ √ √ √2 Jagorawi √ √ √ x3 Cawang – Tomang – Cengkareng √ √ √ x4 Jakarta – Cikampek √ X √ x5 Jakarta – Tangerang √ √ √ x6 Purbaleunyi √ √ x x7 Semarang √ x x x8 Palikanci √ √ x x9 Surabaya – Gempol x x √ x10 Belmera x √ x x11 PT Jalantol Lingkarluar Jakarta √ √ √ x
Keterangan:√ : adax : belum ada
persebaran karyawan dengan kompeTensi k3:
organisasi p2k3 perseroan
anggota1. Seluruh VP
2. Kepala Cabang3. Pimpro
KetuaDirektur Utama
SekretarisVP Divisi Risk & Quality
Management
265
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
3. Sosialisasi peraturan terkait keselamatan dan kesehatan kerja.
Peraturan-peraturan tersebut mewajibkan penggunaan
sabuk keselamatan dan helm keselamatan, penyediaan Alat
Pelindung Diri (APD) di kendaraan dinas, penggunaan APD di
jalan tol, peraturan keselamatan di gerbang tol, pemasangan
rambu dan stiker K3, safety induction hingga briefing K3
sebelum memulai kegiatan operasional keseharian.
4. Sertifikasi OHSaS 18001 : 2007 dan Sertifikasi SmK3. Dalam rangka implementasi SMK3 di Perseroan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah RI No. 50 tahun 2012, perlu dibuktikan
dengan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja yaitu
dengan melakukan audit. Sampai saat ini Audit Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang
telah dilaksanakan di 9 Cabang, 1 (satu) Anak Perusahaan.
Diantara Anak Perusahaan Jasa Marga, baru PT Jalantol
Lingkarluar Jakarta (JLJ) yang melaksanakan Audit SMK3
berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/
MEN/1996 dan memperoleh bendera emas.
Penerapan SMK 3 pada konstruksi pembangunan jalan tol baru.
Sementara itu, hasil Audit OHSAS 18001:2007 yang dilakukan
oleh PT SGS menunjukkan bahwa temuan/Corrective Action
Request (CAR) di Cabang yang paling banyak muncul adalah
pada bidang P2K3/MR, diantaranya mengenai tugas dan
tanggung jawab P2K3 yang belum sepenuhnya dilaksanakan,
kompetensi anggota P2K3 belum memadai dan kurangnya
komunikasi mengenai K3 kepada karyawan dan mitra kerja.
Bersama konsultan dari PT SUCOFINDO telah dilakukan
Diagnostic Assesment Keselamatan dan Kesehatan Kerja
terhadap beberapa Cabang serta Kantor Pusat untuk
mengukur sejauh mana implementasi sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja telah dilakukan. Hasil
yang dicapai rata-rata adalah 70% dari minimal target yang
harus dipenuhi yaitu 85% sebagai penerapan memuaskan
berdasarkan ketentuan penilaian hasil audit SMK3 yang
tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012.
5. monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan K3a. Evaluasi Kasus Kecelakaan Kerja di Cabang Cawang-
Tomang-Cengkareng, Jakarta-Cikampek dan Purbaleunyi.
266
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
b. Evaluasi Pelaksanaan K3 cabang-cabang selama
tahun 2013
c. Inspeksi Risiko K3 ke Jasamarga Bali Tol.
d. Mengumpulkan dan mengevaluasi data
kecelakaan kerja dari semua cabang
6. diagnostic assessment dan audit SmK3 dan OHSaS 18001:2007
Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 50
tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang mewajibkan
Perseroan untuk menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) maka
pada tahun 2013 Perseroan mereview kebijakan
dan manual Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang sudah ada, dan akan diterapkan
pada tahun 2014. Untuk itu Jasa Marga melakukan
kegiatan Diagnostic Assessmet sebelum melakukan
review kebijakan dan manual sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), hal ini
bertujuan untuk melihat gap implementasi K3 yang
ada di Jasa Marga agar dapat segera diperbaiki
sehingga target penerapan dan sertifikasi SMK3 pada
tahun 2014 dapat tercapai.
7. menambah bekal mengembangkan manajemen lingkungan
Perseroan dengan mengikut sertakan karyawan ke
pelatihan pemahaman dan implementasi sistem
manajemen lingkungan dan audit & asesmen
lingkungan jalan raya dan tol.
8. Sarana dan keselamatan kerja Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan
karyawan dalam bekerja, Perseroan melengkapi para
karyawan operasional dengan Alat Pelindung Diri
(APD) berupa Rompi K3, Ear Plug, Respirator, Kaca
Mata, Topi K3, Sepatu Safety, Sarung Tangan, Helm, Jas
Hujan dan Body Harnes sesuai tabel berikut:
kelengkapan unTuk keselamaTan dan kesehaTan kerJa karyawan
Bidang Operasional Rompi K3
Ear Plug
Respirator Kaca Mata
Topi K3
Sepatu Safety
Sarung Tangan
Helm Jas Hujan
Body Harnes
Pengumpulan Tol v v v
Petugas Yan lalin v v v v v v v v
rescue v v v v v v v v
Ambulans v v v v v v v
Petugas Inspeksi v v v v v v v v v v
9. program kesehatana. pencegahan (preventif ),
• Vaksinasiuntukkepentinganpencegahanpenyakitbagi
anak kandung karyawan dapat dilakukan vaksinasi dasar
• UjiKesehatanBerkala(UKB)setiap1tahunsekalidalam
rangka menditeksi dini suatu penyakit karyawan
• PemberianGiziKerjakepadakaryawanyangterkenarotasi
kerja shift berupa Susu untuk meningkatkan daya tahan
tubuh karyawan
• PenyemprotandanPengasapanjentik-jentiknyamukuntuk
mencegah penyebaran demam berdarah
• Perseroanmemberikankesempatankepadakaryawan&
keluarga karyawan untuk mengikuti program Keluarga
Berencana.
• Perseroanmelakukanpemeriksaanpapsmear1(satu)
tahun sekali untuk menditeksi dini penyakit kanker mulut
rahim terhadap karyawan dan atau istri karyawan
b. pengobatan (kuratif ),
• PenggantianBiayasebesar80%untukbiayaRawatjalan
dapat dilakukan oleh karyawan dan keluarga karyawan ke
dokter, atau bidan berpraktek di rumah sakit, klinik, atau
tempat praktek lainnya
• Karyawan&KelKaryawanyangmenjalanirawatinapdi
rumah sakit dapat langsung ke rumah sakit dengan kelas
perawatan I untuk Gol 1 s.d V dan untuk kelas perawatan II
untuk Gol VI s.d VIII.
• PemeriksaanKehamilandanBantuanPersalinandalam
1 kali proses kehamilan yang ditanggung perusahaan
sebanyak-banyaknya 9 kali.
• PerusahaanmemberikanPenunjangDiagnostikberupaUSG
sebanyak-banyaknya 2 kali kecuali ada kelainan kandungan
atas rekomendasi dokter spesialis
• PemeliharaandanpengobatanperawatanPerawatanGigi
penggantian biayanya sebesar 80%
c. mempertahankan kesehatan (promotif )
• perusahaanmengadakanceramah-ceramahyangberkaitan
267
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
kesehatan secara periodik (Ceramah kesehatan dilakukan
secara rutin setiap 3 bulan sekali oleh kantor pusat dan kantor
cabang), dalam rangka membudayakan cara hidup sehat
• perusahaanmemberikankesempatanuntukmelakukan
kegiatan olah raga (dilakukan Senam Kesehatan Jasmani
(SKJ) setiap hari jumát dan kegiatan olah raga lainnya)
untuk meningkatkan stamina dan kesehatan para karyawan
d. pemulihan kesehatan (rehabilitatif ).
• Pembuatandanpemasangangigipalsuatasindikasimedis
hanya berlaku bagi karyawan yang memiliki masa kerja
minimal 3 tahun, maksimal dalam 1 tahun 3 (tiga) gigi palsu.
• Pemeriksaanmatadanpembeliankacamatabagikaryawan
atas rekomendasi dokter, diberikan hanya kepada karyawan
yang memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 3 tahun
hanya untuk 1 x dalam 2 tahun.
• Alatbantudiberikankepadakaryawanyangmemilikimasa
kerja sekurang-kurangnya 3 tahun dan diberikan dalam
jangka waktu 3 tahun sekali.
Tingkat kecelakaan kerjaSemua bentuk kepatuhan pelaksanaan K3 Perseroan ditujukan
untuk meminimalisasi situasi yang dapat memicu kecelakaan
kerja. Namun demikian, Jasa Marga menyadari bahwa kecelakaan
dipengaruhi oleh banyak faktor dan bukan hal yang mudah untuk
mengeliminasi kecelakaan (zero fatality).
Di Tempat Kerja Hubungan Kerja Jumlah
Tahun LR LB MD LR LB MD
2012 5 2 1 3 5 0 16
2013 1 2 1 3 3 0 10
Keterangan : Luka Ringan (LR); Luka Berat (LB); Meninggal Dunia (MD)Catatan : Korban kecelakaan termasuk petugas Outsourcing (Pul Tol, satpam, hansip, driver, THL dan lainnya)
pencapaian bidang K3Piagam Penghargaan zero accident K3 untuk Cabang Palikanci dan
Surabaya-Gempol yang diperoleh dari Disnaker tingkat Kabupaten
Cirebon dan Propinsi Jawa Timur.
Sertifikasi bidang Kesehatan dan Keselamatan KerjaSejalan dengan salah satu misi Perseroan untuk melaksakan
kegiatan usaha berdasarkan kepada penerapan kaidah-kaidah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang benar dan konsisten.
Wujud perhatian Perseroan ini terealisasi dengan didapatkannya
sertifikasi standarisasi internasional OHSAS 18001 : 2007
Occupational Health & Safety Assessment Series yang terintegrasi
dengan ISO 9001 untuk semua cabang dimulai dari tahun 2010
sampai dengan sekarang.
dampak Keuangan dari Kegiatan Kesehatan dan Keselamatan KerjaPerseroan secara berkesinambungan melakukan praktik K3
untuk terus menjaga karyawan sebagai aset utama. Upaya untuk
melaksanakan praktik K3 ini, sepanjang tahun 2013, total investasi
yang telah dikeluarkan Perseroan adalah Rp 59,89 miliar.
pengembangan SOSiaL dan KemaSyaraKaTan
Sebagai operator jalan tol dan Badan Usaha Milik Negara,
kontribusi Jasa Marga kepada masyarakat diantaranya
dilaksanakan melalui Unit Community Development Program.
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) diatur dalam
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27
April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil
dan Program Bina Lingkungan, serta Peraturan Menteri Negara
BUMN No. PER-08/MBU/2013 tangal 10 September 2013.
Tujuan pelaksanaan program ini adalah membangun hubungan
harmonis dengan masyarakat, sekaligus memberi kontribusi
nyata untuk lingkungan masyarakat yang sejahtera. Dengan
mempertimbangkan keselarasan dengan potensi lingkungan
masyarakat dimana program dilaksanakan, pelaksanaan program
mengacu pada Keputusan Direksi No. 230/KPTS/2007 tentang
Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Program Bina
Lingkungan.
Penghargaan zero accident.
268
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
Jenis programSepanjang tahun 2013 Jasa Marga melakukan berbagai
kegiatan Program Kemitraan dan Program Bina
Lingkungan. Program Kemitraan meliputi monitoring
dana pinjaman bergulir yang telah disalurkan pada
tahun-tahun sebelumnya. Program Bina Lingkungan
meliputi pemberian bantuan kesehatan, bantuan
pendidikan, penyediaan sarana dan prasarana,
pelestarian alam, sarana ibadah serta bantuan bencana
alam dan program sosial kemasyarakatan dalam
pengentasan kemiskinan.
program KemitraanProgram Kemitraan merupakan program untuk
meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi
tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana
dari bagian laba BUMN. Program Kemitraan dimulai
sejak tahun 1992 yang dilaksanakan oleh Unit
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang
bertanggung jawab kepada Direksi melalui Direktur
Keuangan.
Kegiatan Program Kemitraan yaitu:
• Pinjamanmodalkerjayangdiperuntukkanbagi
masyarakat sekitar operasional perusahaan dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan maksimal Rp. 200 juta diluar
tanah dan bangunan;
2. Memiliki omset setinggi-tingginya sebesar Rp 1
miliar setahunnya.
• PembinaanUsahayaituberupapelatihandan
pameran bagi mitra binaan dengan kategori lancar.
Tujuan dari pelaksanaan Program Kemitraan adalah
mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi dan
terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan
lapangan kerja serta kesempatan berusaha sehingga
pengusaha kecil menjadi tangguh dan mandiri. Dengan
berkembangnya pengusaha kecil yang dibina oleh
Perseroan diharapkan dapat memberikan efek berupa
peningkatan taraf hidup masyarakat serta mendorong
tumbuhnya kemitraan antara Perseroan dengan usaha
kecil yang berada di lingkungan operasional Perseroan.
program bina LingkunganProgram Bina Lingkungan adalah program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN
melalui pemanfaatan dana dari BUMN yang ditetapkan
dan dilaksanakan oleh BUMN Pembina di wilayah
operasional perusahaan.
Sesuai dengan Surat Kementerian Negara BUMN Deputi Bidang
Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN No. S-92/
D5.MBU/2013, April tahun 2013, Perseroan tidak mengalokasikan
Laba Bersih dan tidak menyalurkan Pinjaman Kemitraan baru.
Sumber dana baik Program Kemitraan maupun Program Bina
Lingkungan menggunakan saldo dana yang ada.
dampak Keuangan dari KegiatanSejak pertama kali Program PKBL dilaksanakan tahun 1992,
sampai dengan tahun 2013, Jasa Marga secara akumulasi telah
menyalurkan pinjaman modal kerja sebesar Rp 301.463.908.173,-
dengan jumlah Mitra Binaan sebanyak 22.004 Mitra Binaan. Dana
Pembinaan Usaha berupa Pelatihan dan Pameran sejak tahun
1992 sampai dengan 2013 secara akumulasi adalah sebesar
Rp 41.630.238.707.
Dana yang disalurkan untuk pembinaan usaha (pelatihan dan
pameran) untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.031.784.062
yang terdiri dari dana pelatihan dan promosi yaitu untuk
pembayaran saldo pelatihan di tahun 2012 dan pameran di
Triwulan 1 2013.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/
MBU/2013 tanggal 01 Mei 2013 dan PER-08/MBU/2013 tanggal
10 September 2013, Program Bina Lingkungan digunakan untuk
tujuan yang memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah
operasional Perseroan. Bentuk kegiatan Program Bina Lingkungan
Jasa Marga difokuskan pada beberapa aspek, antara lain:
1. Bantuan korban bencana alam.
2. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan.
3. Bantuan peningkatan kesehatan.
4. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum.
5. Bantuan sarana ibadah.
6. Bantuan pelestarian alam.
7. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan
kemiskinan.
Tahun 2013, Program Bina lingkungan yang disalurkan adalah
sebesar Rp 14.706.106.711,- dengan uraian sebagai berikut:
1. Bantuan Korban Bencana Alam sebesar Rp 422.815.000,-
berupa bantuan sembako, perahu karet, genset dan peralatan
sekolah untuk korban banjir di lingkungan Kantor Pusat,
daerah Kampung Melayu, Cabang Jakarta-Cikampek, Jakarta-
Tangerang dan Purbaleunyi.
2. Bantuan Pendidikan dan/atau Pelatihan sebesar
Rp 4.405.062.513,- berupa pengadaan peralatan sekolah,
bola kaki, futsal, basket, komputer, tas sekolah pemberian,
perbaikan sarana dan prasarana belajar, serta gerakan
Direksi mengajar di SMAN 1 Kuta Selatan Badung Bali,
SMA Plus Negeri XVII Palembang, SMA Negeri 1 Boyolangu
Tulungagung, SMA Negeri I Semarang dan SMA di Medan
dengan memberikan bantuan berupa peralatan band, wireless,
handycam, Laptop dan TV LCD.
269
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
3. Bantuan Peningkatan Kesehatan sebesar Rp 1.357.877.712,-
berupa pengobatan gratis, sunatan masal bagi anak yang tidak
mampu yang pelaksanaannya pada saat libur sekolah serta
pemberian ta’jil di gerbang yang pelaksanaannya diadakan
serempak di seluruh Cabang.
4. Bantuan Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum sebesar
Rp 5.134.354.632,- berupa pembuatan marka zona selamat
sekolah yang dilaksanakan oleh seluruh cabang dan Anak
Perusahaan PT Jalantol Lingkarluar Jakarta; pengaspalan jalan
dan perbaikan saluran yang dilakukan di Kecamatan Gunung
Putri dan Kelurahan Kampung Rambutan; Pembuatan alat
Tempat Pembuangan Sampah yang bekerja sama dengan
Universitas Diponegoro; pembuatan sumber air bersih dan
perbaikan jalan yang terletak di Desa Cihanjuang Rahayu
Kecamatan Parongpong Bandung Barat; serta pembuatan
gudang kompos dan bak sampah, MCK dan sumur bor jalan
lingkar; pembangunan jembatan, penataan lingkungan RW,
peninggian jalan, pembuatan talud dan pos kamling serta
pembuatan jalan sisi.
5. Bantuan Sarana Ibadah sebesar Rp 1.589.096.354,- berupa
perbaikan sarana ibadah dan sumbangan peralatan sarana
ibadah serta pengadaan marmer untuk lantai, dinding dan
tangga untuk Mesjid Cisadane Bogor.
6. Bantuan Pelestarian Alam sebesar Rp 1.396.075.000,- berupa
penanaman pohon buah produksi yang dilaksanakan di
seluruh cabang serta pembibitan dan penanaman mangrove
yang dilaksanakan di Tanjung Benoa Bali.
7. Program Bantuan Sosial Kemasyarakatan dalam Rangka
Pengentasan Kemiskinan sebesar Rp 400.825.500,- berupa
pembagian sembako yang dilaksanakan di wilayah operasional
Cabang Jagorawi, Cawang-Tomang-Cengkareng dan Belmera
berupa pembagian sembako.
Tanggung Jawab Kepada KOnSumen
Jasa Marga memiliki komitmen yang tinggi untuk memenuhi
tanggung jawab kepada konsumen atau pelanggan. Bagi Jasa
Marga, pelanggan dalam hal ini pemakai jalan tol merupakan
partner dalam mengembangkan usaha di masa depan. Karena itu
Jasa Marga menempatkan kepuasan pelanggan sebagai bentuk
pelayanan yang fundamental dan penting.
Jasa Marga berkomitmen untuk mengimplementasikan program-
program kepuasan pelanggan dengan mengkampanyekan
pentingnya pelayanan prima atau Service Excellence dengan
prioritas utama pada aspek keselamatan pekerja, area kerja,
perlengkapan dan lingkungan.
Realisasi komitmen ini dilakukan dengan langkah-langkah
strategis sebagai berikut:
1. Meningkatkan kecepatan waktu transaksi guna mengurangi
antrian di gerbang-gerbang tol.
2. Memperlancar lalu lintas melalui peningkatan kapasitas
layanan dan pemberian informasi lalu lintas yang real time
dalam rangka mengurangi gangguan perjalanan.
3. Meningkatkan kualitas konstruksi jalan, jembatan dan
bangunan pelengkap operasional.
KebijakanSebagai wujud tanggung jawab penerapan GCG kepada
pelanggan dan masyarakat dan sejalan dengan misi kami untuk
memberikan layanan yang ancar aman dan nyaman, kami terus
menjaga komunikasi dengan para pelanggan. Kami menyadari
komunikasi yang lancar dan proaktif berperan penting bagi
kelangsungan bisnis Perseroan di samping memastikan kualitas
yang sesuai dengan standar.
Industri jalan tol di Indonesia mempunyai Standar Pelayanan
Minimum (SPM) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No. 392/PRT/M/2005 tanggal 31 Agustus 2005
tentang Standar Pelayanan Minimal yang harus dicapai Badan
Usaha Jalan Tol dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
pengguna jalan tol.
Untuk memenuhi peraturan ini dan komitmen kami kepada
pengguna jalan tol Direks Perseroan membuat Surat Edaran
No. 17/SE-DIR/2006 tanggal 29 Juli 2006 tentang Pedoman
Pengukuran Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan
Tol dan Kebijakan Direksi No. 111/KPTS/2011 tanggal 24 Juni 2011
tentang Pedoman Pelayanan Ekselen di Lingkungan PT Jasa Marga
(Persero) Tbk.
Jenis programBeberapa cara telah dilakukan dan disempurnakan pada tahun
2013, tidak lain untuk memberikan kenyamanan dan jaminan
perlindungan konsumen melalui jalan tol yang lancar aman dan
nyaman.
Sebagaimana telah disebutkan di atas, Standar Pelayanan
Minimum (SPM) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No. 392/PRT/M/2005 tanggal 31 Agustus 2005
tentang Standar Pelayanan Minimal yang harus dicapai Badan
Usaha Jalan Tol dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
pengguna jalan tol.
Salah satu poin penting dalam evaluasi SPM BPJT adalah indikator
marka jalan, penerangan jalan umum wilayah perkotaan, serta
pagar rumija yang merupakan jenis-jenis informasi yang menjadi
persyaratan produk layanan jalan tol. Evaluasi dan penilaian
270
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Human Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
SPM BPJT menunjukkan hasil bahwa jalan tol Perseroan telah memenuhi standar penyediaan informasi produk layanan yang
mendukung keamanan bagi pelanggan. Peningkatan kualitas dari produk layanan ini terus ditingkatkan dengan target
melebihi standar peraturan yang berlaku (beyond the standard).
Dalam rangka senantiasa meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jalan tol sebagai pelanggan Perseroan, selain juga
untuk pemenuhan SPM, Perseroan selama tahun 2013 diantaranya melakukan hal-hal sebagai berikut:
sTraTegi pelayanan dan aplikasi di Jalan Tol
Strategi Pelayanan Aplikasi
Meningkatkan kecepatan waktu transaksi guna mengurangi antrian di gerbang-gerbang tol.
1. Penerapan Hijau – Hijau – Hijau pada gerbang tol padat.2. Penerapan Petugas Jemput Transaksi (PUTTRA) pada gerbang tol yang padat.3. e-Toll Card.4. e-Toll Pass.
Memperlancar lalu lintas melalui peningkatan kapasitas layanan dan pemberian informasi lalu lintas yang real time dalam rangka mengurangi gangguan perjalanan.
1. Penerapan sistem contra flow.2. Penyediaan sarana teknologi operasional (CCTV, VMS, RTMS, Fiber Optic).3. Diversifikasi penyampaian informasi (Jasa Marga Traffic Information Center).4. Implementasi teknologi komunikasi (aplikasi mobile, live streaming CCTV,
website, twitter.
Meningkatkan kualitas konstruksi jalan, jembatan dan bangunan pelengkap operasional serta meningkatkan kapasitas jalan tol.
1. Pemasangan PJU tenaga surya.2. Optimalisasi penggunaan lahan untuk peningkatan kapasitas gerbang tol.3. Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan periodik jalan tol (scrapping filling
overlay).4. Penambahan lajur.
perlindungan terhadap konsumenSebagai sarana penyediaan informasi produk layanan yang mendukung keamanan bagi pelanggan, Jasa Marga memiliki pusat
informasi, yakni Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC) yang merupakan media komunikasi bagi para pemakai jalan
tol. JMTIC akan mencatat dan menindaklanjuti pertanyaan dan keluhan pemakai jalan. Akses JMTIC dapat dijangkau melalui
beberapa jalur komunikasi, yaitu:
•CallcenterJMTIC021-80880123.
•Websitewww.jasamargalive.com.
•Aplikasimobilemelaluim.jasamargalive.com.
Tindak lanJuT pengaduan konsumen
Customer ServicesOfficer
Minta BantuanBeri InformasiSaran
Saran
Keluhan/Pengaduan Minta Informasi
CCTV, LAN TV, RTMS
Pelanggan(Pengguna Jalan)
ManagementRepresentative
271
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
dampak Keuangan dari KegiatanNilai biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan yang berhubungan
dengan tanggung jawab kepada konsumen selama tahun 2013
adalah sebesar Rp 37,71 miliar.
aKSeS TerHadap infOrmaSi dan daTa perSerOan
Dalam rangka untuk memberikan kemudahan bagi pada
pemangku kepentingan (stakeholder), Perseroan senantiasa
melakukan pembaharuan (updating) sarana dan prasarana
penunjang penyampaian informasi. Selain itu, Perseroan juga
terus berupaya memperkuat platform teknologi informasi untuk
menjaga dan meningkatkan kehandalan dalam penyediaan
informasi secara terintegrasi, tepat waktu dan tepat sasaran
melalui website www.jasamarga.com.
Sebagai bentuk kepatuhan terhadap keterbukaan informasi, Jasa
Marga juga senantiasa melakukan pelaporan terhadap informasi
dan fakta material kepada otoritas pasar modal baik melalui surat
kepada Bapepam-LK maupun secara electronik reporting kepada
Bursa Efek Indonesia. Jasa Marga juga secara aktif melakukan
publikasi dari setiap aksi korporasi yang dilakukan melalui press
release dua bahasa, Indonesia dan Inggris, dan publikasi tersebut
dapat diunduh melalui website Jasa Marga.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Perusahaan,
masyarakat umum dan investor dapat menghubungi Corporate
Secretary (David Wijayatno), Investor Relations Department (Rudi
Kurniadi), Tel. (62-21) 8413630,8413526, Fax. (62-21) 8413540,
Email: [email protected], [email protected]
Peningkatan kemampuan petugas operasional melalui pelatihan simulasi penanganan kendaraan besar yang mengalami gangguan.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, Februari 2014
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Tahunan 2013
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2013PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Dewan KoMisaris
agoes wiDJanarKoKomisaris Utama
ibnu PurnaKomisaris
aKhMaD syaKhrozaKomisaris
Joyo winoToKomisaris
MayJen. (Purn.) saMsoeDin
Komisaris Independen
irJen. Polisi (Purn.) Michael DenDron PriManTo Komisaris Independen
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Menuju Pertumbuhan Berikutnya
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2013PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
DireKsi
aDiTyawarManDirektur Utama
hasanuDinDirektur Operasi
abDul haDi hs.Direktur Pengembangan Usaha
reynalDi herMansJahDirektur Keuangan
Muh naJib FauzanDirektur Sumber Daya Manusia
& Umum
274
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Identitas Perseroan
Profil Perseroan
Transformasi Jasa Marga
Ikhtisar 2013
Laporan Manajemen
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Proyek Baru
Pengelolaan Capital
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013
Daftar Istilah
Laporan Keuangan Konsolidasian
DaftarIstilah
Istilah/Singkatan Keterangan
JMTICJasa Marga Traffic Information Center.
Layanan call center Jasa Marga yang memberikan informasi mengenai kondisi jalan tol
Jasa Marga kepada pemakai jalan serta media untuk menerima saran/keluhan dari pemakai
jalan.
GTOGardu Tol Otomatis.
Gardu tol dengan proses pelayanan transaksi secara swalayan dengan menggunakan
peralatan tol.
e-Toll CardKartu yang digunakan untuk transaksi pembayaran tol secara elektronik.
e-Toll PassSistem transaksi tanpa henti pada GTO, dengan menggunakan e-Toll Card yang dipasang
pada OBU.
OBUOn Board Unit.
Alat penunjang transaksi tanpa henti yang terpasang di kendaraan yang berfungsi sebagai
alat komunikasi antara transceiver dan kartu pembayaran elektronik (e-Toll Card).
KTMEKartu Tanda Masuk Elektronik.
Tanda bukti masuk jalan tol pada sistem tertutup yang dalam pengoperasiannya
menggunakan chip, berfungsi untuk menyimpan identitas kendaraan berupa golongan
kendaraan dan asal gerbang yang dilakukan secara elektronik oleh peralatan tol.
VMSVariable Message Sign.
Papan rambu elektronik yang menampilkan informasi mengenai kondisi lalu lintas jalan tol.
SPMStandar Pelayanan Minimal.
Ukuran yang harus dicapai dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan tol.
RTMSRemote Traffic Microwave Sensor.
Sensor yang dipasang di jalan tol untuk mendeteksi kecepatan kendaraan yang melewati
jalan tol.
SFOScrapping Filling Overlay.
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk menjaga aspal jalan tol tetap pada kondisi
baik.
V/C ratioVolume/Capacity Ratio.
Rasio yang digunakan untuk mengukur kepadatan kendaraan di jalan tol.
PJUPenerangan Jalan Umum.
Lampu yang dipasang pada sisi jalan tol untuk menerangi jalan tol.
Leading Up to The Next Growth 275
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Laporan Keuangan
Konsolidasian
d1/February 17, 2014 Paraf/Sign:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended
31 Desember 2013 dan 2012 December 31, 2013 and 2012
d1/February 17, 2014 Paraf/Sign: Paraf/Sign:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
Daftar Isi Halaman/ Table of Contents Page
Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Consolidated Financial Statements For the Years Ended
December 31, 2013 and 2012
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 Notes to the Consolidated Financial Statements
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements d1/February 19, 2014 1 paraf/sign:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OFFINANCIAL POSITION
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1 Januari/January 201231 Desember/
Catatan/ 2013 2012* December 2011Notes Rp Rp Rp
ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan Setara Kas 2.d, 2.e, 2.p, 2.s, 3 3,514,061,335 4,302,382,487 3,764,008,591 Cash and Cash EquivalentsInvestasi Jangka Pendek 2.d, 2.s, 4 6,627,910 7,821,744 38,787,728 Short Term InvestmentsPiutang Lain-lain - Lancar 2.d, 2.s, 5 177,197,911 50,267,652 70,431,914 Other Receivables - CurrentBiaya Dibayar di Muka 2.g, 6 47,356,940 155,529,466 101,985,146 Prepaid ExpensesPajak Dibayar di Muka 2.q, 7.a 1,100,643 1,291,131 3,965,464 Prepaid Taxes
Total Aset Lancar 3,746,344,739 4,517,292,480 3,979,178,843 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETSPiutang Lain-lain - Tidak Lancar 2.d, 2.s, 5 19,750,666 13,824,674 17,561,679 Other Receivables - Non CurrentDana Ditetapkan Penggunaannya 2.d, 2.s, 8 459,315,101 165,044,677 45,200,244 Appropriated FundsInvestasi pada Entitas Asosiasi 2.d, 2.j, 9 192,095,078 175,745,092 200,921,819 Investment in AssociatesAset Keuangan Lainnya 2.d, 10 241,607,444 241,607,444 114,797,944 Other Financial AssetsAset Tetap - Bersih 2.h, 11 593,028,346 422,506,867 397,098,595 Property and Equipment - NetAset Takberwujud Intangible Assets
Hak Pengusahaan Jalan Tol - Bersih 2.k, 12 22,300,271,393 18,547,705,598 15,571,088,046 Toll Road Concession Rights - NetLainnya 12 641,118,538 362,097,252 213,190,107 Others
Goodwill 2.t, 13 41,848,567 41,848,567 41,848,567 GoodwillAset Lain-lain 14 130,965,456 265,878,790 335,004,723 Other Assets
Total Aset Tidak Lancar 24,620,000,589 20,236,258,961 16,936,711,724 Total Non Current Assets
TOTAL ASET 28,366,345,328 24,753,551,441 20,915,890,567 TOTAL ASSETS
*) Direklasifikasi, lihat catatan 52/Reclassified, see note 52
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements d1/February 19, 2014 2 paraf/sign:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1 Januari/January 201231 Desember/
Catatan/ 2013 2012* December 2011Notes Rp Rp Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITES AND EQUITYLIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang Usaha 2.d, 2.s, 15 80.668.899 92.043.627 136.141.780 Accounts PayableUtang Kontraktor 2.d, 2.s, 16 1.153.448.281 1.325.014.167 608.921.041 Contractors PayableUtang Pajak 2.q, 7.b 164.329.238 281.375.171 84.534.137 Taxes PayableUtang Lain-lain 2.d, 2.s, 17 66.267.404 36.384.038 42.632.202 Other PayablesBeban Akrual 2.s, 18 464.678.613 437.317.112 480.072.443 Accrued ExpensesLiabilitas Jangka Panjang yang Current Portion of
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Long - Term LiabilitiesUtang Bank 2.d, 2.s, 19 951.057.511 1.640.778.297 1.631.876.383 Bank LoansUtang Obligasi 2.d, 2.m, 20 700.000.000 1.771.616.920 -- Bonds PayableUtang Bantuan Pemerintah 2.d, 2.s, 21 -- 5.886.734 14.442.902 Loan from GovernmentLiabilitas Kerjasama Operasi 2.d, 22 820.300 820.300 820.302 Joint Operation LiabilitiesLiabilitas Pembebasan Tanah 2.d, 2.s, 23 1.112.701.093 809.430.952 867.271.758 Land Acquisition LiabilitiesUtang Sewa Pembiayaan 2.d, 2.i, 24 19.776.022 18.471.092 12.121.937 Capital Lease PayableProvisi Pelapisan Jalan Tol 2.l, 25 206.136.188 229.025.982 190.666.107 Provision for Overlay
Total Liabilitas Jangka Pendek 4.919.883.549 6.648.164.392 4.069.500.992 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON CURRENT LIABILITIES
Pendapatan Diterima di Muka 26 71.028.456 57.119.855 49.295.196 Unearned RevenuesLiabilitas Pajak Tangguhan 2.q, 7.c 522.668.019 466.565.928 422.310.725 Deferred Tax LiabilitiesLiabilitas Jangka Panjang - Setelah
Dikurangi Bagian yang Jatuh Long Term Liabilities - Net ofTempo Dalam Satu Tahun Current Portion
Utang Bank 2.d, 2.s, 19 5.320.197.953 3.046.235.536 1.550.702.483 Bank LoansUtang Obligasi 2.d, 2.m, 20 5.144.375.988 3.749.446.582 5.516.485.411 Bonds PayableUtang Bantuan Pemerintah 2.d, 2.s, 21 -- -- 5.886.734 Loans from GovernmentLiabilitas Kerjasama Operasi 2.d, 22 21.385.913 21.385.913 23.983.532 Joint Operation LiabilitiesLiabilitas Pembebasan Tanah 2.d, 2.s, 23 566.171.896 374.102.952 307.928.457 Land Acquisition LiabilitiesUtang Sewa Pembiayaan 2.d, 2.i, 24 47.125.235 27.356.411 54.642.148 Capital Lease PayableProvisi Pelapisan Jalan Tol 2.l, 25 124.954.213 95.773.316 108.852.653 Provision for Overlay
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya 45.i, 46.a 435.465.081 202.454.407 202.454.407 Other Long Term LiabilitiesLiabilitas Imbalan Kerja 2.r, 27 326.108.985 277.160.581 243.338.174 Employee Benefits Liabilities
Total Liabilitas Jangka Panjang 12.579.481.739 8.317.601.481 8.485.879.920 Total Non Current Liabilities
Total Liabilitas 17.499.365.288 14.965.765.873 12.555.380.912 Total Liabilities *) Direklasifikasi, lihat catatan 52/Reclassified, see note 52
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements d1/February 19, 2014 3 paraf/sign:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1 Januari/January 201231 Desember/
Catatan/ 2013 2012* December 2011Notes Rp Rp Rp
EKUITAS EQUITYEkuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to
kepada Pemilik Entitas Induk Owners of the Parent EntityModal Saham Share CapitalModal Dasar 19.040.000.000 Authorized of 19,040,000,000 saham - nilai nominal Rp 500 shares -par value of Rp. 500(Rupiah penuh) per saham, (full Rupiah) per share, issuedModal ditempatkan dan disetor and fully paid up capital of6.800.000.000 saham terdiri dari 6,800,000,000 shares 1 Saham Seri A Dwiwarna comprising 1 Series A Dwiwama dan 6.799.999.999 saham share and 6,799,999,999Seri B 28 3,400,000,000 3,400,000,000 3,400,000,000 shares series B
Tambahan Modal Disetor 29 2,453,890,100 2,453,890,100 2,335,525,034 Additional Paid in CapitalKeuntungan yang Belum Direalisasi Unrealized Gain on
dari Efek Tersedia untuk Dijual 2.d, 4 2,098,260 3,292,095 2,758,079 Securities Available for SaleSaldo Laba Retained Earnings
Ditentukan Penggunaannya AppropriatedCadangan Wajib 125,000,000 100,000,000 75,000,000 Mandatory ReservesCadangan Umum 2,876,455,967 1,940,201,829 1,188,313,887 General Reserves
Belum Ditentukan Penggunaannya 447,989,854 713,763,337 451,135,075 Unappropriated
Modal Saham Diperoleh Kembali 2.x, 30 -- -- (12,261,750) Treasury Stocks
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Total Equity Attributable to kepada Pemilik Entitas Induk 9,305,434,181 8,611,147,361 7,440,470,325 Owners of the Parent Entity
Kepentingan Non Pengendali 2.u, 31 1,561,545,859 1,176,638,207 920,039,330 Non-Controlling Interests
Total Ekuitas 10,866,980,040 9,787,785,568 8,360,509,655 Total Equity
TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 28,366,345,328 24,753,551,441 20,915,890,567 EQUITY
*) Direklasifikasi, lihat catatan 52/Reclassified, see note 52
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements d1/February 19, 2014 4 paraf/sign:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ 2013 2012Notes Rp Rp
PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUES
Pendapatan Tol 2.o, 32 5,825,932,269 5,581,752,793 Toll RevenuesPendapatan Konstruksi 2.o, 33 3,960,538,543 3,344,997,734 Construction RevenuesPendapatan Usaha Lainnya 2.o, 34 508,196,823 143,468,547 Others Operating Revenues
Total Pendapatan Usaha 10,294,667,635 9,070,219,074 Total Operating Revenues
Penghasilan Lain-lain 2.o, 35 254,728,826 400,171,550 Others IncomeBeban Pengumpulan Tol 2.o, 36 (872,702,807) (705,621,185) Toll Collection ExpensesBeban Pelayanan Pemakai Jalan Tol 2.o, 37 (481,739,923) (276,506,441) Toll Road Service ExpensesBeban Pemeliharaan Jalan Tol 2.o, 38 (1,143,307,645) (882,245,033) Toll Road Maintenance ExpensesBeban Kerjasama Operasi 2.o, 39 (308,000,582) (285,225,065) Joint Operations ExpensesBeban Konstruksi 2.o, 33 (3,914,452,489) (3,310,946,174) Constructions ExpensesBeban Umum dan Administrasi 2.o, 40 (1,087,820,721) (974,916,052) General and Administrative ExpensesBeban Lain-lain 2.o, 41 (78,195,152) (59,694,757) Other Expenses
(7,631,490,493) (6,094,983,157)
LABA USAHA 2,663,177,142 2,975,235,917 OPERATING INCOME
Biaya Keuangan 42 (944,219,190) (916,145,910) Finance ChargesBagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi (4,302,810) (3,833,305) Net Income (Loss) of Associates
(948,522,000) (919,979,215)
LABA SEBELUM PAJAK 1,714,655,142 2,055,256,702 INCOME BEFORE TAXESBeban Pajak 2.q, 7.c (476,834,608) (519,444,502) Tax Expenses
LABA TAHUN BERJALAN 1,237,820,534 1,535,812,200 INCOME OF THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Unrealized Gain (Loss) on Direalisasi dari Efek Tersedia untuk Dijual 2.d, 4 (1,193,835) 534,016 Securities Available for Sale
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOMETAHUN BERJALAN 1,236,626,699 1,536,346,216 FOR THE YEAR
Laba Tahun Berjalan yang Dapat Income for the Year Diatribusikan kepada: Attributable to:
Pemilik Entitas Induk 1,336,316,735 1,602,090,230 Owner of the Parent EntityKepentingan Non Pengendali (98,496,201) (66,278,030) Non Controlling Interest
1,237,820,534 1,535,812,200
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Income
yang Dapat Diatribusikan kepada: For the Year Attributable to:
Pemilik Entitas Induk 1,335,122,900 1,602,624,246 Owner of the Parent EntityKepentingan Non Pengendali (98,496,201) (66,278,030) Non Controlling Interest
1,236,626,699 1,536,346,216
Laba Per Saham (Rupiah penuh) 2.w, 48 196.52 235.91 Earnings Per Share (full Rupiah)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements d1/February 19, 2014 6 paraf/sign:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSFor the Years Ended
December 31, 2013 and 2012 (In Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ 2013 2012 Notes Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITASI CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES
Penerimaan Pendapatan Tol 5,825,932,269 5,581,752,793 Receipts from Toll Revenues Penerimaan Pendapatan Lainnya 508,196,823 143,468,546 Receipts from Other Revenues Pembayaran Kepada Pemasok dan Pihak (1,440,831,502) (943,874,799) Payments to Vendors and Third Parties Pembayaran Kepada Karyawan (1,196,198,582) (1,085,623,357) Payments to Employees Pembayaran Beban Kerjasama Operasi (308,000,582) (409,422,821) Payments of Under Joint Operation Pembayaran Pajak (585,900,300) (498,558,602) Payments of Taxes Pembayaran Bunga Pinjaman (717,366,596) (856,013,532) Payment Interest of Bond Payable and
Arus Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by 2,085,831,530 1,931,728,228 Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ACTIVITIES
Pencairan (Penempatan) Investasi Jangka Proceeds from (Placement to) Short Pendek - Bersih -- 30,259,823 Investment - Net
-- 187,502,064 Proceeds from Long Term Invesment - Penerimaan Bunga 213,210,523 198,528,688 Receipts from Interest Income PeroIehan Aset Tetap Selain Jalan Tol (274,539,837) (297,740,299) Other Then Toll Road Expenditure Pembayaran Biaya Pelapisan Ulang (331,075,672) (290,132,389) Overlay Charges Expenditure Perolehan Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol (4,070,621,864) (2,633,154,329) Addition of Toll Road Concession Rights
Arus Kas Neto Digunakan untuk Net Cash Flows Used in Aktivitas Investasi (4,463,026,850) (2,804,736,442) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES
Penerimaan Utang Bank 2,072,459,612 1,641,983,174 Proceeds from Bank Loans Pelunasan Utang Bank (786,123,299) (59,446,222) Payment of Bank Loans Penerbitan Utang Obligasi 2,100,000,000 -- Bonds Issued Pelunasan Utang Obligasi (1,771,616,920) -- Payment of Bond Payable Pencairan (Penempatan) Dana Ditetapkan Increase (Decrease) of Appropriated
Penggunaannya - Bersih (294,270,425) (119,844,473) Fund - Net Pembayaran Utang Bantuan Pemerintah (5,886,734) (8,556,168) Payment of Loan from Government Pembayaran Dividen dan PKBL (640,836,088) (562,574,203) Payments of Dividend and PKBL Penerimaan Bantuan Pembebasan Tanah 101,104,402 66,174,505 Proceeds from Land Acquisition Loans Penjualan dari Saham Treasuri -- 130,768,590 Sales from Treasury Stocks Setoran Modal Hak Minoritas Pada Paid in Capital on Minority Interest at
Anak Perusahaan 814,043,620 322,876,907 Subsidiary Companies
Arus Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Flow Provided by Aktivitas Pendanaan 1,588,874,168 1,411,382,110 Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) IN KAS DAN SETARA KAS (788,321,152) 538,373,896 CASH AND CASH EQUIVALENTS
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AT AWAL TAHUN 4,302,382,487 3,764,008,591 BEGINNING OF THE YEAR
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AT AKHIR TAHUN 3,514,061,335 4,302,382,487 END OF THE YEAR
Kas dan Setara Kas Terdiri dari : 3 Cash and Cash Equivalents Consist of:
Kas 47,626,488 77,831,752 Cash on Hand Bank 363,149,238 267,318,660 Cash in Banks Deposito Berjangka 3,103,285,609 3,957,232,075 Time Deposits
Total 3,514,061,335 4,302,382,487 Total
Tambahan informasi aktivitas investasi yang tidak Supplemental cash flows information of
mempengaruhi arus kas disajikan pada Catatan 51 non cash investing activities is presented in Note 51
Penjualan (Penambahan) Investasi Jangka Panjang
Aktivitas Operasi
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 7 Paraf:
1. Umum 1. General 1.a. Pendirian Perusahaan 1.a. The Company’s Establishment
PT Jasa Marga (Persero) Tbk, selanjutnya disebut Perusahaan, dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 4 Tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia mengenai pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di bidang pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol, serta ketentuan-ketentuan pengusahaannya (Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4 Tahun 1978 juncto Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 90/KMK.06/1978 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga, tanggal 27 Pebruari 1978).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk, here in after referred to as "the Company", was established under the framework of Government Regulation No. 4 of 1978 regarding the State Capital Investment for the establishment of a State-Owned Company (Persero) in the area o f management , main tenance and deve lopment o f to l l roads and the deta i led management regulations (State Gazette No. 4 of 1978 in conjunction with the Decree of the Ministry of F i nance o f t he Rep ub l i c o f I ndo nes ia N o . 90/KMK.06/1978 regarding the Determination of the Share Capital of PT Jasa Marga (Persero) dated February 27, 1978).
Perusahaan didirikan berdasarkan Akta No. 1, tanggal 1 Maret 1978 dari Notaris Kartini Mulyadi, SH, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. Y.A.5/130/1, tanggal 22 Pebruari 1982 dan didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta No. 766 dan No. 767, tanggal 2 Maret 1982 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 73, tanggal 10 September 1982, tambahan No. 1138.
The Company was established based on the Deed of Notary Kartini Mulyadi, SH, No. 1 dated March 1, 1978 and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree No. Y.A.5/130/1 dated February 22, 1982, filed in Jakarta High Court No. 766 and 767 on March 2, 1982 and was published in the State Gazette No. 73, dated September 10, 1982, adddition No. 1138.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 12 September 2007, tentang perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham, termasuk peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor, perubahan nilai nominal dan klasifikasi saham, perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, dan perubahan nama Perusahaan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporation) Tbk atau PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Keputusan mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar tersebut dinyatakan dalam Akta No. 27, tanggal 12 September 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. W7-10487 HT.01.04-TH.2007, tanggal 21 September 2007.
The Company's articles of association has been amended several times and the last based on the decision of the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated September 12, 2007, regarding the changes of the Company's articles of association regarding to Initial Public Offering, including the increase of authorized capital, issued and fully paid capital, changes of par value end the classification of share, changes of the Company's status from private company become public company, and changes name of the Company become State-Owned Company (Persero) PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporation) Tbk or PT Jasa Marga (Persero) Tbk. The decision of the changes of the Company’s articles of association is put forth into the Deed No. 27, dated September 12, 2007 from Notary Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH. These amendments have been approved by the Decree of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. W7-10487 HT.01.04-TH.2007, dated September 21, 2007.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perusahaan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas.
According to Article 3 of the Company's Articles of Association, the aim and purpose of the Company's activities are to engage in performing and assisting the Government's programs and policies in economy sector and generally in national development, specially in development of toll roads and all their supporting facilities with comply to the principles of limited liability company.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 8 Paraf:
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
For achieving these purposes, the Company performs the following activities:
(i) Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan/atau pemeliharaan jalan tol;
(i) To perform technical planning, construction, operate and/or maintenance of toll road;
(ii) Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan berikut dengan fasilitas-fasilitasnya dan usaha lainnya, baik diusahakan sendiri maupun bekerja sama dengan pihak lain; dan
(ii) To organize the land in toll road area (Rumijatol) and the land aside on Rumijatol using for rest area and service including facilities and other business operated either separately or in cooperation with other parties; and
(iii) Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka pemanfaatan dan pengembangan sumber daya yang dimiliki Perusahaan, baik secara langsung maupun melalui penyertaan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan.
(iii) To perform other activity and business in order to utilize and develop the Company's resources, either directly or through investment, subject to laws and regulations.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1978.
The Company commenced its commercial operations since 1978.
Perusahaan menjalankan kegiatan operasionalnya berdasarkan UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan dan PP No. 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol: Wewenang penyelenggaraan jalan tol berada pada Pemerintah. Sebagian wewenang Pemerintah dalam penyelenggaraan jalan tol dilaksanakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol. Pengusahaan jalan tol dilakukan oleh badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah dan/atau badan usaha milik swasta. Pengusahaan jalan tol yang diberikan oleh Pemerintah kepada badan usaha dilakukan melalui pelelangan secara transparan dan terbuka.
The Company run their operations based on Law no. 38 of 2004 about the Road and PP. 15 of 2005 about Toll Road “Toll road management authority on the government”.Half of government authority in the administration of toll roads implemented by the Toll Road Regulatory Agency. Toll road concession implemented by state-owned enterprises and / or regional owned enterprises and / or private companies. Concession granted by the Government to the business entity through a transparent and open auctions.
Selama periode laporan yang disajikan (per 31 Desember 2013), ekspansi yang dilakukan oleh Perusahaan adalah dibentuknya Entitas Anak baru yang bergerak dalam bidang properti, yaitu PT Jasamarga Properti (JMP), dengan bidang usaha pembangunan, penjualan dan jasa properti. PT Jasamarga Properti didirikan berdasarkan Akta No. 02 tanggal 15 Januari 2013 dari Notaris Windalina, SH, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-02309.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 23 Januari 2013. Penyertaan pada JMP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan usaha di bidang pembangunan, penjualan dan jasa properti. Perusahaan memiliki 24.750 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 24.750.000.000 (Rupiah penuh), yang merupakan 99% kepemilikan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013.
During the reporting period presented (as of December 31, 2013), the expansion carried out by the Company's expansion was the establishment of new subsidiaries engaged in property, ie PT Jasamarga Property (JMP), with field of business of property development, sales and services. PT Jasamarga Properti established based on the Deed. 02 dated January 15, 2013 of Notary Windalina, SH, and has been approved by the Minister of Law and Human Rights through its letter No.AHU-02309.AH.01.01.year of 2013 dated January 23, 2013. Inclusion in JMP relates to the business in the areas of property development, sales and services. The Company has 24,750 shares with a par value of Rp 1,000,000 (full amount) per share or equivalent to Rp 24,750,000,000 (full amount), which is 99% ownership of the Company on December 31, 2013.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan pada saat ini mengoperasikan 25 ruas jalan tol yang dikelola oleh 9 kantor cabang dan Entitas Anak dengan rincian sebagai berikut:
The Company is domiciled in Jakarta and is currently operating 25 toll roads managed by its 9 branch offices and the Company’s Subsidiaries with details are as follows:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 9 Paraf:
Ruas Jalan Tol/ Toll Road Sections Kantor Cabang/ Branch Offices Jagorawi Jakarta - Bogor- Ciawi Jakarta - Tangerang Jakarta - Tangerang Cawang - Tomang – Cengkareng Cawang - Tomang - Pluit dan/ and Prof. Dr. Ir. Soediyatmo Surabaya - Gempol Surabaya - Gempol Jakarta - Cikampek Jakarta - Cikampek Purbaleunyi Cikampek - Padalarang dan/ and Padalarang - Cileunyi Semarang Semarang Seksi/Section A B C Belmera Belawan - Medan - Tanjung Morawa Palikanci Palimanan - Kanci
Entitas Anak/ Subsidiaries PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) Jakarta Outer Ring Road (JORR) Section E1, E2, E3, W2 dan/ and JORR Section S dan/ and Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Bogor Outer Ring Road PT Trans Marga Jateng (TMJ) Semarang - Solo PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) Kunciran - Batu Ceper - Cengkareng *) PT Marga Trans Nusantara (MTN) Kunciran - Serpong *) PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) Surabaya - Mojokerto PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) Gempol - Pasuruan *) PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) Gempol - Pandaan *) PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Nusa Dua - Benoa PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) JORR W2 Utara (Ulujami - Kebon Jeruk) *)
*) Belum Beroperasi/ Not Yet Operated
Selain itu, Perusahaan juga melakukan usaha lain melalui Cabang dan Entitas Anak sebagai berikut:
In addition, the Company also manage other business activities through its branch and Subsidiaries, are as follows:
Kantor Cabang/ Branch Offices Jenis Usaha/ Nature of Business
Unit Rest Area and Business Pengelolaan rest area di jalan tol dan SPBU / Management of the rest area on the highway and gas station
Entitas Anak/ Subsidiaries Jenis Usaha/ Nature of Business
PT Sarana Marga Utama (SMU) Jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan/ Construction, trade and rental vehicles
PT Jasamarga Properti (JMP) Pembangunan, penjualan dan jasa properti/ Development, sales and services in property
1.b. Entitas Anak 1.b. Subsidiaries
1.b.1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) 1.b.1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) PT Jalantol Lingkarluar Jakarta didirikan berdasarkan Akta No. 113, tanggal 22 Desember 2000 dari Notaris Agus Madjid, SH, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C1598.HT.01.01-Th 2001, tanggal 6 Maret 2001. Anggaran Dasar JLJ telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 28 tanggal 16 Desember 2013, dari Notaris Amriyati A. Supriyadi, SH, M.Kn, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan No. AHU-00222.AH.01.02 Tahun 2013, tanggal 3 Januari 2014.
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta was established based on the Deed of Notary Agus Madjid, SH, No. 113 dated December 22, 2000. This Deed has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. C1598.HT.01.01-Th 2001 dated March 6, 2001. JLJ’s article association has changed several times with the most recent change of the last JLJ's article association is based on the Deed No. 28 dated December 16, 2013 of Notary Amriyati A. Supriyadi, SH., M.Kn. This Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia AHU-00222.AH.01.02 Year 2013 dated January 3, 2014.
JLJ berdomisili di Jakarta. JLJ mulai beroperasi secara komersial sejak tanggal 1 Oktober 2001.
JLJ is domiciled in Jakarta. JLJ started its operation since October 1, 2001.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 10 Paraf:
Perusahaan memiliki 27.348.750 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 27.348.750.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 99% kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 27,348,750 shares with par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounting to Rp 27,348,750,000 (full Rupiah), representing 99% ownership as of December 31, 2013.
1.b.2. PT Marqa Sarana Jabar (MSJ) 1.b.2. PT Marga Sarana Jabar (MSJ)
PT Marga Sarana Jabar merupakan perusahaan patungan antara Perusahaan dan PT Jasa Sarana dalam pengusahaan ruas jalan tol Bogor Outer Ring Road. MSJ didirikan berdasarkan Akta No. 10 tanggal 11 Mei 2007 dari Notaris Iwan Ridwan, SH, dengan modal dasar sebesar Rp 475.000.000.000 (Rupiah penuh), modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 118.750.000.000 (Rupiah penuh) dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. W8-01909 HT.01.01.TH.2007, tanggal 6 Juli 2007 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 82, tanggal 12 Oktober 2007.
PT Marga Sarana Jabar is a joint venture company between the Company and PT Jasa Sarana for development of Bogor Outer Ring Road. MSJ was established based on the Deed No. 10 dated May 11, 2007 of Notary lwan Ridwan, SH, with authorized capital amounting to Rp 475,000,000,000 (full Rupiah), issued and paid in capital amounting to Rp 118,750,000,000 (full Rupiah) and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. W8-01909 HT.01.01.TH.2007 dated July 6, 2007 and announced in State Gazette No. 82 dated October 12, 2007.
Anggaran Dasar MSJ telah beberapa kali mengalami perubahan, dimana terakhir diubah berdasarkan Akta No. 16 tanggal 27 November 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Nitra Reza, SH, M.Kn., di Jakarta, sehubungan dengan peningkatan modal disetor. Perubahan anggaran dasar tersebut masih dalam proses pengesahan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
MSJ’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on the Deed No. 16 dated November 27, 2013 from Notary Nitra Reza, SH, M.Kn., in Jakarta, in accordance with the increase of paid share capital. The amendment is in the process of authorization from the Ministry of of Law and Human Rights.
MSJ berdomisili di Bogor. MSJ mulai beroperasi secara komersial sejak 23 Nopember 2009.
MSJ is domiciled in Bogor. MSJ started its operation since November 23, 2009.
Perusahaan memiliki 15.632.650 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 156.326.500.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 55% kepemilikan dan tambahan modal disetor sebesar Rp 22.000.000.000 (Rupiah penuh) pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 15,632,650 shares with par value of Rp 10,000 (full Rupiah) per share amounting to Rp 156,326,500,000 (full Rupiah), representing 55% ownership and addition of share capital amounting to Rp 22,000,000,000 (full Rupiah) as of December 31, 2013.
1.b.3. PT Trans Marqa Jatenq (TMJ) 1.b.3. PT Trans Marqa Jatenq (TMJ) PT Trans Marga Jateng merupakan perusahaan patungan antara Perusahaan dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah dalam pengusahaan pembangunan ruas jalan tol Semarang - Solo. TMJ didirikan berdasarkan Akta No. 27 tanggal 7 Juli 2007 dari Notaris Prof. DR. Liliana Tedjosaputro, SH, MH, yang kemudian diubah dengan Akta No. 84 dari Notaris yang sama dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Keputusan No. C-03976 HT.01.01TH.2007, tanggal 22 Nopember 2007.
PT Trans Marga Jateng is a joint venture company between the Company and PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah for development of Semarang - Solo toll road. TMJ was established based on the Deed No. 27 dated July 7, 2007 of Notary Prof. DR. Liliana Tedjosaputro, SH, MH, and amended with the Deed No. 84 from the same Notary which has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C-03976 HT.01.01‐TH.2007, dated November 22, 2007.
TMJ berdomisili di Semarang. TMJ mulai beroperasi secara komersial sejak 17 Nopember 2011.
TMJ is domiciled in Semarang. TMJ started its operation since November 17, 2011.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 11 Paraf:
Perusahaan memiliki 63.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 630.000.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 60% dan tambahan modal disetor sebesar Rp 255.000.000.000 (Rupiah Penuh) pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 63,000,000 shares with par value of Rp 10,000 (full Rupiah) per share amounting to Rp 630,000,000,000 (full Rupiah), representing 60% ownership and addition of share capital amounting to Rp 255,000,000,000 (Full Rupiah) as of December 31, 2013.
1.b.4. PT Marga Trans Nusantara (MTN) 1.b.4. PT Marga Trans Nusantara (MTN)
PT Marga Trans Nusantara didirikan berdasarkan Akta No. 8, tanggal 14 Mei 2008 dari Notaris Suzy Anggraini Muharam, SH. Penyertaan pada MTN dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Kunciran - Serpong, berdasarkan Akta perjanjian antara calon pendiri PT Marga Trans Nusantara No. 1 tanggal 11 Pebruari 2008 yang dikeluarkan Notaris Suzy Anggraini Muharam, SH. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-37791.AH.01.01. Tahun 2008, tanggal 2 Juli 2008, dan telah diumumkan dalam Berita Negara No.10 tanggal 3 Pebruari 2009.
PT Marga Trans Nusantara was established based on the Deed No. 8, dated May 14, 2008 of Notary Suzy Anggraini Muharam, SH. The investment in MTN relates to the construction of the Kunciran - Serpong toll road project, based on the Deed of Agreement between the founders of PT Marga Trans Nusantara No. 1 dated February 11, 2008 of Notary Suzy Anggraini Muharam, SH. The article of association has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-37791.AH.01.01. Year 2008, dated July 2, 2008, and has been announced in the State Gazette No. 10 dated February 3, 2009.
Anggaran Dasar MTN telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir pada tanggal 12 September 2013, dengan Akta No. 30 dari Notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, M.Kn., mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan anggaran dasar tersebut masih dalam proses pengesahan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
MTN’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on the Deed No. 30 dated September 12, 2013 by Notary Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, M.Kn., regarding to the increase of issued and paid share capital. The amendment is in the process of authorization from the Minister of of Law and Human Rights.
MTN berdomisili di Tangerang. MTN belum beroperasi secara komersial hingga 31 Desember 2013.
MTN is domiciled in Tangerang. MTN has not started its operation until December 31, 2013.
Perusahaan memiliki 62.100 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 62.100.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 60% kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 62.100 shares with par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share amounting to Rp 62,100,000,000 (full Rupiah), representing 60% ownership as of December 31, 2013.
1.b.5. PT Marga Nujyasumo Aqunq (MNA) 1.b.5. PT Marga Nujyasumo Aqunq (MNA) PT Marga Nujyasumo Agung didirikan berdasarkan Akta No. 121, tanggal 19 Agustus 1994 dari Notaris Sutjipto, SH, juncto Akta No. 177, tanggal 26 Pebruari 1998 dari Notaris Rachmat Santoso, SH. Penyertaan pada MNA dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan proyek jalan tol Surabaya - Mojokerto.
PT Marga Nujyasumo Agung was established based on the Deed No. 121, dated August 19, 1994 of Notary Sutjipto, SH, in conjunction with the Deed No. 177, dated February 26, 1998 of Notary Rachmat Santoso, SH. The investment in MNA was made in relation to the construction and operation of the Surabaya - Mojokerto toll road project.
Anggaran Dasar MNA telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Umum Pemegang Saham No. 09 tanggal 18 Juli 2012 mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum
MNA’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on the Deed of Decision Statement beyond General Shareholders’ Meeting No 09 dated July 18, 2012, regarding to increase of issued and paid share capital. The amendment has received approval
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 12 Paraf:
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-50085.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 25 September 2012.
from the Minister of of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU--50085.AH.01.02 Year 2012 dated September 25, 2012.
MNA berdomisili di Surabaya. MNA mulai beroperasi secara komersial sejak 5 September 2011.
MNA is domiciled in Surabaya. MNA started its operation since September 5, 2011.
Perusahaan memiliki 473.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 473.000.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 55% kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 473,000,000 shares with par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounting to Rp 473,000,000,000 (full Rupiah), representing 55% ownership as of December 31, 2013.
1.b.6. PT Marga Linqkar Jakarta (MLJ) 1.b.6. PT Marga Linqkar Jakarta (MLJ) PT Marga Lingkar Jakarta didirikan berdasarkan Akta No. 26 tanggal 24 Agustus 2009 dari Notaris Edi Priyono, SH dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C-98-HT.03.02-Th 2002. Penyertaan pada MLJ dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan proyek Jalan Tol Lingkarluar Jakarta Seksi W2 Utara.
PT Marga Lingkar Jakarta was established based on the Deed No. 26, dated August 24, 2009 of Notary Edi Priyono, SH which has been approved by Minister of Justice of the Republic of Indonesia No.C-98-HT.03.02-Th 2002. The investment in MLJ relates to the construction and operation of the Jakarta Toll Outer Ring Road Section W2 North.
Anggaran Dasar MLJ telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Tatyana Indrati Hasjim, S.H. No.13 tanggal 19 Desember 2013 mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya Nomor: AHU-0005942.AH.01.09. Tahun 2014 tanggal 23 Januari 2014.
MLJ’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on the Deed No. 13 dated September 19, 2013 by Notary Tatyana Indrati Hasjim, S.H regarding to the increase of issued and paid share capital. The amendment has received approval from the Minister of of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU-0005942.AH.01.09. Year 2014 dated January 23, 2014.
MLJ berdomisili di Jakarta. MLJ belum beroperasi secara komersial hingga 31 Desember 2013.
MLJ is domiciled in Jakarta. MLJ has not started its operation until December 31, 2013.
Perusahaan memiliki 267.167.550 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 267.167.550.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 65% kepemilikan dan tambahan modal disetor sebesar Rp 96.980.000.000 (Rupiah penuh) pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 267,167,550 shares with par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounting to Rp 267,167,550,000 (full Rupiah), representing 65% ownership and additional of share capital amounting to Rp 96,980,000,000 (full Rupiah) as of December 31, 2013.
1.b.7. PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) 1.b.7. PT Transmarqa Jatim Pasuruan (TJP) PT Transmarga Jatim Pasuruan didirikan berdasarkan Akta No. 57 tanggal 28 Juni 2010 dari Notaris Retno Suharti, SH dan telah mendapat pengesahan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU.AH.01.10.15244-Th. 2008, tanggal 20 Juni 2008.
PT Transmarga Jatim Pasuruan was established based on the Deed No. 57 dated June 28, 2010 of Notary Retno Suharti, SH which has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU.AH.01.10.15244-Th. 2008, dated June 20, 2008.
Anggaran Dasar TJP telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Dra. EC. Inggriati Djojoseputro, SH, No.10 tanggal 15 April 2013 mengenai peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
TJP’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on the Deed No. 10 dated April 15, 2013 by Notary Dra. EC. Inggriati Djojoseputro, SH regarding to the increase of issued and paid share capital. The amendment has received approval from the Minister of
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 13 Paraf:
Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU-22281.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 26 April 2013.
of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU-22281.AH.01.02. Year 2013 dated April 26, 2013.
Penyertaan pada TJP dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan proyek Jalan Tol Gempol - Pasuruan.
The investment in TJP relates to the construction and operation of the Gempol - Pasuruan toll.
TJP berdomisili di Sidoarjo. TJP belum beroperasi secara komersial hingga 31 Desember 2013.
TJP is domiciled in Sidoarjo. TJP has not started its operation until December 31, 2013.
Perusahaan memiliki 20.010.000 saham dengan nilai nominal Rp 10.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 200.010.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 96,39% kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 20,010,000 shares with par value of Rp 10,000 (full Rupiah) per share amounting to Rp 200,010,000,000 (full Rupiah), representing 96.39% ownership as of December 31, 2013.
1.b.8. PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) 1.b.8. PT Marqa Kunciran Cengkarenq (MKC) PT Marga Kunciran Cengkareng didirikan berdasarkan Akta No. 7 tanggal 14 Mei 2008 dari Notaris Suzy Anggraini Muharam, SH, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-04634.AH.01.01-Th. 2009 tanggal 12 Pebruari 2009. Penyertaan pada MKC dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan proyek jalan tol Kunciran- Cengkareng.
PT Marga Kunciran Cengkareng was established based on the Deed No. 7 dated May 14, 2008 by Notary Suzy Anggraini Muharam, SH, which has been approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-04634.AH.01.01-Th. 2009 dated February 12, 2009. The investment in MTN was made in relation of the Kunciran-Cengkareng toll road.
Anggaran Dasar MKC telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 02 Tanggal 4 April 2013 dari Notaris Efemia Surjawati Salim, SH, M.Hum yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-35521.AHA.01.02. Tahun 2013 tanggal 2 Juli 2013 tentang persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan.
MKC’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on the Deed No. 02 dated April 4, 2013 by Notary Efemia Surjawati Salim, SH, M.Hum. The amendment has received approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU-35521.AHA.01.02.Year 2013 dated July 2, 2013.
MKC berdomisili di Tangerang. MKC belum beroperasi secara komersial hingga 31 Desember 2013.
MKC is domiciled in Tangerang. MKC has not started its operation until December 31, 2013.
Perusahaan memiliki 10.933.867 saham dengan nilai nominal Rp 9.100 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 99.498,189.700 (Rupiah penuh) yang merupakan 76,10% kepemilikan dan tambahan modal disetor sebesar Rp 15.311.296.000 pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 10,933,867 shares at par value of Rp 9,100 (full Rupiah) per share amounting to Rp 99,498,189,700 (full Rupiah), representing 76.10% ownership and addition of share capital amounting to Rp 15.311.296.000 (full Rupiah) as of December 31, 2013.
1.b.9. PT Sarana Marga Utama (SMU) 1.b.9. PT Sarana Marga Utama (SMU) PT Sarana Marga Utama, perusahaan semula bernama PT Rezekibhakti Saranasejahtera, yang didirikan berdasarkan Akta No. 41 tanggal 26 Agustus 1988 dari Notaris Abdul Latif, SH, dan telah mendapatkan pengesahan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. C2.137.HT.01.01-Th. 1989 tanggal 10 Pebruari 1989. Perubahaan anggaran dasar yang terakhir berdasarkan Akta No. 8 Tanggal 10 April 2013 dari Notaris Bagus Nugraha Kusuma Wardhana, SH,
PT Sarana Marga Utama, was originally known as PT Rezekibhakti Saranasejahtera established based on Deed No. 41 dated August 26, 1988 by Notary Abdul Latif SH, which has been approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia No. C2.137.HT.01.01-Th. 1989, dated February 10, 1989. The most recent amendmend of the article of association was based on the Deed No. 8 dated April 10, 2013 by Notary Bagus Nugraha Kusuma Wardhana, SH, regarding to the increase of
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 14 Paraf:
tentang peningkatan modal dasar dan modal disetor. Perubahaan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10.10-26179 tanggal 27 Juni 2013.
authorized, issued and paid share capital. The amendment has received approval from the Minister of of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU-AH.01.10.10-26179 dated June 27, 2013.
Penyertaan pada SMU dilakukan sehubungan dengan bidang usaha jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan.
The investment in SMU was made in relation to the construction, trade and rental vehicles.
SMU berdomisili di Jakarta. SMU mulai beroperasi secara komersial sejak 10 Pebruari 1989.
SMU is domiciled in Jakarta. SMU started its operation since February 10, 1989.
Perusahaan memiliki 62.747 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 62.747.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 99% kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 62,747 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share amounting to Rp 62,747,000,000 (full Rupiah), representing 99% ownership as of December 31, 2013.
1.b.10. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) (dahulu PT Margabumi Adhikaraya (MAR)
1.b.10. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) (Previously PT Margabumi Adhikaraya (MAR)
PT Margabumi Adhikaraya (MAR) didirikan berdasarkan Akta No. 142, tanggal 25 September 1996 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH.
PT Margabumi Adhikaraya (MAR) was established based on the Deed No. 142, dated September 25, 1996 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta nomor 04 tanggal 20 Juni 2013 dari Dra. EC. Inggriati Djojoseputro, SH, notaris di Surabaya, mengenai perubahan Susunan Dewan Komisaris dan perubahan nama Perseroan Terbatas "PT Margabumi Adhikaraya" menjadi Perseroan Terbatas "PT Jasamarga Pandaan Tol". Akta perubahan ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat keputusan Nomor: AHU-46221.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 3 September 2013.
JPT’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on the Deed No. 04 dated June 20, 2013 by Notary Dra. EC. Inggriati Djojoseputro SH, a notary in Surabaya regarding to the change of composition of board of Commissioners and change of the Company’s name Perseroan Terbatas "PT Margabumi Adhikaraya" into Perseroan Terbatas "PT Jasamarga Pandaan Tol".The amendment has received approval from the Minister of of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU-46221.AH.01.02.Year 2013 dated September 3, 2013.
JPT berdomisili di Surabaya. JPT belum beroperasi secara komersial hingga 31 Desember 2013.
JPT is domiciled in Surabaya. JPT has not started its operation until December 31, 2013.
Perusahaan memiliki 205.850.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 205.850.000.000 (Rupiah penuh), yang merupakan 66,48% kepemilikan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 205,850,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 205,850,000,000 (full Rupiah) representing 66.48% ownership as of December 31, 2013.
1.b.11. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) 1.b.11. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) PT Jasamarga Bali Tol didirikan berdasarkan Akta No. 2 tanggal 22 Agustus 2011 dari Notaris Paulina S.S. Endah Putri, SH, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No.C-372.HT.03.01-Th. 2006, tanggal 4 September 2006. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami perubahan dan terakhir akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
PT Jasamarga Bali Tol was established based on the Deed No. 2, dated August 22, 2011 by Notary Paulina S.S. Endah Putri, SH, which has been approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C-372.HT.03.01-Th. 2006, dated September 4, 2006. JBT’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on Notarial Deed of Extraordinary General
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 15 Paraf:
Saham Luar Biasa No. 1 tanggal 17 Oktober 2012 oleh Notaris Paulina S.S. Endah Putri, SH, notaris di Depok. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. AHU-62682.AH.01.02-Tahun 2012 tanggal 6 Desember 2012.
Shareholders’ Meeting No. 1 dated October 17, 2012 by Notary Paulina S.S. Endah Putri, SH, notary inDepok. The amendment has received approval from the Minister of of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU-62682.AH.01.02-Year 2012 dated December 6, 2012.
Penyertaan pada JBT dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Nusa Dua - Benoa.
The investment in JBT relates to the operation of the Nusa Dua – Benoa toll road.
JBT berdomisili di Bali. JBT mulai beroperasi secara komersial tanggal 01 Oktober 2013.
JBT is domiciled in Bali. JBT started its operation since October 01, 2013.
Perusahaan memiliki 409.993 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 409.993.000.000 (Rupiah penuh), yang merupakan 55% kepemilikan Perusahaan dan tambahan modal disetor sebesar Rp 2.551.744.970 (Rupiah penuh) pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 409,993 shares at par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 409,993,000,000 (full Rupiah) representing 55% ownership and additional paid in capital amounting to Rp 2,551,744,970 (full Rupiah) as of December 31, 2013.
1.b.12. PT Jasamarga Properti (JMP) 1.b.12. PT Jasamarga Properti (JMP)
PT Jasamarga Properti didirikan berdasarkan Akta No. 02 tanggal 15 Januari 2013 dari Notaris Windalina, SH, dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat keputusan No. AHU-02309.AH.01.01. Tahun 2013 tanggal 23 Januari 2013. Akta pendirian Perusahaan telah mengalami perubahan dan yang terakhir dengan Akta Notaris Windalina, SH, di Jakarta, No. 25 tanggal 28 Maret 2013. Perubahan Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan Nomor. AHU-0044014.AH.01.09. Tahun 2013 tanggal 14 Mei 2013.
PT Jasamarga Properti was established based on the Deed No. 02, dated January 15, 2013 by Notary Windalina, SH, which has been approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-02309.AH.01.01. Year 2013, dated January 23, 2013.JMP’s article of association has been amended several times, with the most recent change of the article was based on the Deed No. 25 dated March 28, 2013 by Notary Notaris Windalina SH, notary in Jakarta. Theamendment has received approval from the Minister of of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Letter No. AHU-0044014.AH.01.09. Year 2013 dated May 14, 2013.
Penyertaan pada JMP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan usaha di bidang pembangunan, penjualan dan jasa properti.
The investment in JMP relates to the development, sales and services in property.
JMP berdomisili di Jakarta. JMP belum beroperasi secara komersial hingga 31 Desember 2013.
JMP is domiciled in Jakarta. JMP has not started its operation until December 31, 2013.
Perusahaan memiliki 24.750 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 24.750.000.000 (Rupiah penuh), yang merupakan 99% kepemilikan Perusahaan dan tambahan modal disetor sebesar Rp 38.610.000.000 (Rupiah penuh) pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 24,750 shares at par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 24,750,000,000 (full Rupiah) representing 99% ownership and additional paid in capital amounting to Rp 38,610,000,000 (full Rupiah) as of December 31, 2013.
Jumlah aset dan pendapatan usaha Entitas Anak sebelum jurnal eliminasi adalah sebagai berikut:
Total assets and revenues of the Subsidiaries before elimination journal are as follows:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 16 Paraf:
2013 2012 2013 2012Perusahaan/ Company Rp Rp Rp Rp
PT Trans Marga Jateng (TMJ) 3,407,470,487 2,682,556,359 671,919,441 846,523,781PT Jasamarga Bali Tol (JBT) 2,172,599,696 1,659,510,652 575,693,464 1,250,870,221PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) 1,846,870,401 1,237,391,546 564,542,637 539,499,885PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) 1,766,141,082 1,564,140,921 237,954,936 316,771,494PT Marga Sarana Jabar (MSJ) 896,352,182 548,357,000 336,559,364 133,197,912PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) 801,575,563 405,636,162 443,326,091 98,153,049PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TMJP) 629,222,947 208,613,652 499,556,649 --PT Marga Trans Nusantara (MTN) 351,564,379 132,097,736 -- --PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) 270,393,300 126,828,694 -- --PT Sarana Marga Utama (SMU) 178,020,265 78,227,545 205,466,019 35,017,116PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) 103,281,607 67,676,199 234,499,728 170,471,250PT Jasamarga Properti (JMP) 63,548,090 -- -- --
Total Aset/Assets Total Pendapatan/Revenues
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred as the “Group”.
1.c. Dewan Direksi, Komisaris, Komite Audit dan
Karyawan 1.c. Board of Directors, Commissioners, Audit
Committee and Employees Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT Jasa Marga Persero Tbk No. 80 tanggal 30 Juni 2012, susunan Direksi dan Komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut:
Based on the Company’s Extraordinary Minutes of Meeting of Shareholders No. 80 dated June 30, 2012, the composition of the Company’s Board of Directors and Commissioners as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Direksi/Directors
Direktur Utama Ir. Adityawarman President Director
Direktur Operasi Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc Operation Director
Direktur Keuangan Ir. Reynaldi Hermansjah Finance Director
Direktur Pengembangan Usaha Ir. Abdul Hadi H.S, MM Business Development Director
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Ir. Muh. Najib Fauzan, Msc Human Capital Affairs Development Director
Komisaris/ Commissioners
Komisaris Utama Ir. Agoes Widjanarko, MIP President Commissioner
Komisaris Ibnu Purna Muchtar, S.E, MA Commissioner
Komisaris Dr. Joyo Winoto Commissioner
Komisaris Prof. Dr. Akhmad Syakhroza Commissioner
Komisaris (Komisaris Independen) Mayjen. (Purn) Samsoedin Commissioner (Independent Commissioner)
Komisaris (Komisaris Independen) Irjen Polisi (Purn) Drs. Michael Dendron Primanto, SH, MH
Commissioner (Independent Commissioner)
Berdasarkan Keputusan Komisaris No.KEP-0010/I/2013, tanggal 15 Pebruari 2013, susunan Komite Audit Perusahaan pada 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Based on the Decision of the Commissioners No.KEP0010/I/2013, date February 15, 2013, the composition of the Company's Audit Committee as of December 31, 2013 are as follows:
Komite Audit/ Audit Committee
Ketua Merangkap Anggota Irjen Polisi (Purn) Drs. Michael Dendron Primanto, SH, MH. Chairman and Member
Anggota Ir. Agita Widjajanto, MSc. Member
Anggota Drs. Rustam Wahyudi, Ak. Member
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 17 Paraf:
Berdasarkan Keputusan Komisaris No.KEP-0007/I/2012, tanggal 16 Januari 2012, susunan Komite Audit Perusahaan pada 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Based on the Decision of the Commissioners No.KEP-0007/I/2012, date January 16, 2012, the composition of the Company's Audit Committee as of December 31, 2012 are as follows:
Komite Audit/ Audit Committee
Ketua Merangkap Anggota Irjen Polisi (Purn) Drs. Michael Dendron Primanto, SH, MH. Chairman and Member
Anggota Ir. Bambang Widijanto Suwignjo, MSc. Member
Anggota Drs. Nugroho Widjajanto, Ak. Member
Anggota Setyo Puji Hartono, SE Member
Pembentukan Unit Audit Internal Perusahaan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor 41/KPTS/2013 tentang Struktur Organisasi Perusahaan. Ketua unit audit internal per 31 Desember 2013 adalah Djoko Dwijono.
Establishment of the company Internal Audit Unit was based on Directors Decree No. 41/KPTS/2013 about the Organizational Structure of the Company. Chairman of the internal audit unit by December 31, 2013 is Djoko Dwijono.
Penerapan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh Perusahaan mengacu pada Peraturan Meneg BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara Pasal 26. Unit audit internal merupakan bagian dari sistem pengendalian intern Perusahaan yang didalam pelaksanaan tugas auditnya menggunakan kerangka sistem pengendalian intern COSO (Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission).
Implementation of internal control systems made by the Company refers to the State Enterprises Minister Regulation No. PER-01/MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) at the State-owned Enterprise of Art 26. Internal audit unit is part of the Company's system of internal control in the execution of audit assignments using the COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) framework for internal control system.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 102/AA.P-6a/2012, tanggal 31 Agustus 2012, Sekretaris Perusahaan pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Ir. David Wijayatno.
Based on in Decision of the Director No. 102/AA.P-6a/2012 dated August 31 2012, the corporate secretary as of December 31, 2013 and 2012 is Ir. David Wijayatno.
Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Entitas Anak pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebanyak 4.875 dan 5.075 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2013 and 2012 the Company and Subsidiaries had total permanent employees of 4,875 and 5,075 person, respectively (unaudited).
1.d. Penawaran Umum Obligasi Perusahaan 1.d. Public Bond Offering
Perusahaan telah menerbitkan obligasi dengan total nilai sebesar Rp 9.523.978.000.000 (Rupiah penuh). Jumlah utang obligasi yang belum dilunasi atau belum jatuh tempo adalah sebesar Rp 5.859.154.384.000 (Rupiah penuh) dan sisanya telah dilunasi, dengan rincian sebagai berikut:
The Company has issued bonds with total amount of Rp 9,523,978,000,000 (full Rupiah). The total amount of bonds that have not been paid or not yet reached their maturity date amounting to Rp 5,859,154,384,000 (full Rupiah) and the balance has been paid, with details of bonds are as follows:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 18 Paraf:
Total Tanggal Tanggal (Rp Juta)/ Tenor Penerbitan/ Jatuh Par value (Tahun/ Issuance Tempo/
No. Obligasi/ Bonds (Rp Million) Years) Date Maturity Date Status
1. Jasa Marga I(A) 23,718 5 3/11/1983 3/11/1988 Lunas/ Paid
2. Jasa Marga II/1 (B) 40,000 5 31/10/1983 31/10/1988 Lunas/ Paid
3. Jasa Marga II/2 (C) 20,000 5 6/2/1984 6/2/1989 Lunas/ Paid
4. Jasa Marga II/2 (D) 20,000 5 5/3/1984 5/3/1989 Lunas/ Paid
5. Jasa Marga II/2 (E) 20,000 5 31/3/1984 31/3/1989 Lunas/ Paid
6. Jasa Marga III/1 (F/1) 40,000 5 28/12/1984 28/12/1989 Lunas/ Paid
7. Jasa Marga III/2 (F/2) 30,000 5 1/3/1985 1/3/1990 Lunas/ Paid
8. Jasa Marga IV/1 (G/1) 40,000 5 27/12/1985 27/12/1990 Lunas/ Paid
9. Jasa Marga IV/2 (G/2) 60,000 5 24/3/1986 24/3/1991 Lunas/ Paid
10. Jasa Marga V/1 (H) 60,000 5 6/7/1987 6/7/1992 Lunas/ Paid
11. Jasa Marga V/2 (I) 40,000 5 19/11/1987 19/11/1992 Lunas/ Paid
12. Jasa Marga VI/1 (J) 75,000 8 20/6/1988 20/6/1996 Lunas/ Paid
13. Jasa Marga VI/2 (K) 50,000 8 1/2/1989 1/2/1997 Lunas/ Paid
14. Obligasi Indeks Pendapatan Tahap I /Fixed Income Index Bonds Phase I 40,000 12 31/7/1989 31/7/2001 Lunas/ Paid
15. Obligasi Indeks Pendapatan Tahap II /Fixed Income Index Bonds Phase II 30,000 12 21/9/1989 21/9/2001 Lunas/ Paid
16. Jasa Marga VII (L) 100,000 8 8/6/1990 8/6/1998 Lunas/ Paid
17. Jasa Marga VIII (M) 150,000 8 27/3/2000 27/3/2008 Lunas/ Paid
18. Jasa Marga IX (N) 400,000 5 12/4/2002 12/4/2007 Lunas/ Paid
19. Jasa Marga X (O) 650,000 8 4/12/2002 4/12/2010 Lunas/ Paid
20. Jasa Marga XI (P) 1,000,000 10 10/10/2003 10/10/2013 Lunas/ Paid
21. Obligasi JORR I 274,260 10 19/11/2003 19/11/2013 Lunas/ Paid
22. Obligasi JORR II(A) 78,300 10 5/1/2006 5/1/2016 Belum Lunas/ Not Yet Paid *)Obligasi JORR II (B) 78,300 12 5/1/2006 5/1/2018 Belum Lunas/ Not Yet Paid **)Obligasi JORR II (C) 104,400 15 5/1/2006 5/1/2021 Belum Lunas/ Not Yet Paid
23. Jasa Marga XII (0) 1,000,000 10 6/7/2006 6/7/2016 Belum Lunas/ Not Yet Paid24. Jasa Marga XIII (R) 1,500,000 10 21/6/2007 21/6/2017 Belum Lunas/ Not Yet Paid25. Jasa Marga XIV (JM — 10) 1,000,000 10 12/10/2010 12/10/2020 Belum Lunas/ Not Yet Paid26. Jasa Marga I (JM — 10) 500,000 3 12/10/2010 12/10/2013 Lunas/ Paid
27 Jasa Marga Seri / Series S A 700,000 1 12/27/2013 10/2/2014 Belum Lunas/ Not Yet PaidJasa Marga Seri / Series S B 400,000 3 12/27/2013 9/27/2016 Belum Lunas/ Not Yet PaidJasa Marga Seri / Series S C 1,000,000 5 12/27/2013 9/27/2018 Belum Lunas/ Not Yet Paid
*) Dilunasi pada tanggal 24 Nopember 2008 sebesar/ Paid on November 24, 2008, amounted to Rp 923
**) Dilunasi pada tanggal 24 Nopember 2008 sebesar/ Paid on November 24, 2008, amounted to Rp 923
1.e. Penawaran Umum Perusahaan 1.e. The Company Initial Public Offering Pada tanggal 1 Nopember 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui Surat No. S-5526/BL/2007 untuk melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 2.040.000.000 saham atas nama Seri B dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) setiap saham yang berasal dari saham dalam simpanan (portepel) Perusahaan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 1.700 (Rupiah penuh) per saham melalui pasar modal dan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
On November 1, 2007 the Company received the effective statement from the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (Bapepam-LK), now named Indonesia Financial Services Authority (OJK), through the Letter No.S-5526/BL/2007 to perform the initial public offering amounting to 2,040,000,000 Series B shares with par value of Rp 500 (full Rupiah) each share from the Company porteple shares to the public at the offering price amounting to Rp 1,700 (full Rupiah) each share through capital market and listed in Indonesia Stock Excange (IDX).
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 19 Paraf:
Dalam kurun waktu sejak penawaran umum perdana sampai dengan tahun pelaporan terakhir Perusahaan melakukan aksi korporasi sebagai berikut:
In the period since its initial public offering until the last reporting period the Company has made the following corporate actions:
1. Pembelian kembali saham Perusahaan pada 24 Oktober 2008 sampai dengan 12 Januari 2009 dilakukan mengingat kondisi pasar saham saat itu berpotensi krisis dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menurun cukup signifikan sehingga memberikan peluang pada Perusahaan untuk membeli kembali sahamnya dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan dan ketentuan yang berlaku. Perusahaan dalam hal ini dibantu oleh PT Bahana Securities sebagai Perusahaan Wakil Perantara Perdagangan Efek. Dana yang dikeluarkan Perusahaan untuk membeli kembali 24.523.500 lembar saham (Treasury Stock) sejumlah Rp 21.837.595.326 (Rupiah penuh).
1. Buy back of Company shares on October 24, 2008 until January 12, 2009 was done considering the condition of the stock market potentially crisis where the Composite Stock Price Index (CSPI) Indonesia Stock Exchange (IDX) significantly decreased thus providing an opportunity to the Company to buy back its shares with respect the ability of the Company and applicable regulations. The company in this case aided by PT Bahana Securities as Corporate Broker Securities Trading. Funds issued by the Company to buy back 24,523,500 shares (Treasury Stock) amounting to Rp 21,837,595,326 (full amount).
2. Sesuai dengan Poin 4D Peraturan Bapepam dan LK No. KEP-105/BL/2010, Peraturan XI.B2 perihal Pembelian Kembali Saham yang dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik, maka treasury stock tersebut telah memasuki periode wajib menjual (sudah dikuasai Perusahaan selama 3 tahun) dan wajib untuk dijual kembali. Perusahaan dalam penjualan kembali saham Treasury dibantu oleh PT Danareksa Sekuritas. Masa penjualan berlangsung dari 5 April 2012 sampai dengan 25 Juni 2012.
2. Based on 4D points Bapepam-LK Regulation No. KEP-105/BL/2010, XI.B2 Regulations regarding Buy Back Shares issued by the Issuer or Public Company, then the treasury stock has entered a period required to sell (already held by the Company for 3 years) and mandatory for resale. The Company in the resale of treasury shares aided by PT Danareksa Securities. Sales period runs from Apri 5, 2012 until June 25, 2012.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2. Summary of Significant AccountingPolicies
2.a. Pernyataan Kepatuhan 2.a. Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) di Indonesia yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan sesuai dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 Lampiran Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
The consolidated financial statements have beenprepared and presented in conformity with IndonesianStatements of Financial Accounting Standards (PSAK)established by the Indonesian Institute of Accountants,and Regulation of Capital Market Supervisory Board-Financial Institution No. VIII.G.7 attachment No.KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding theGuidelines of Financial Statements Presentations andDisclosures for Issuers or Public Companies.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan
Keuangan Konsolidasian 2.b. Basis of Measurement and Preparation of the
Consolidated Financial Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.
The basis used in preparing the consolidated financial statements is historical cost, except for certain accounts which are measured based on another basis described in the related accounting policies for those accounts. The consolidated financial statements are prepared under the accrual basis of accounting except for the statement of cash flows.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 20 Paraf:
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into the operating, investing and financing activities.
Mata uang fungsional dan penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah (Rp).
The reporting and functional currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp).
Standar Akuntansi Baru New Accounting Standards Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Perusahaan telah rnengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
New accounting standard or improvement on accounting standard which is relevant to the Company and mandatory for the first time for the financial period beginning 1 January 2013 is the improvement on PSAK 60 (Revised 2010) “Financial Instrument: Disclosures”. The Company has evaluated the impact of the improvement on PSAK 60 to be immaterial to the consolidated financial statements.
Sementara itu, Revisi atas PSAK 38, “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali”, PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan pencabutan atas PSAK 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
Meanwhile, the revisions to PSAK 38, “Business Combinations on Entities under Common Control”, PSAK 60 “Financial Instrument: Disclosure”, and withdrawal of PSAK 51, “Quasi Reorganizations” with an effective date of 1 January 2013 did not result in changes to the Company's accounting policies and had no effect on the amounts reported for the current period or prior financial years.
2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasian 2.c. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Entitas Induk. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal di mana pengendalian efektif beralih kepada Entitas Induk dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal Entitas Induk tidak memiliki pengendalian efektif.
The consolidated financial statements incorporate financial statements of the Parent Entity and Subsidiaries, direct and indirectly owned by the Parent Entity. Subsidiaries are fully consolidated from the date of effective control are achieved by the Parent Entity and will be no longer consolidated from the date of the Parent Entity has cease effective controls.
Pengendalian dianggap ada apabila Entitas Induk memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara pada suatu entitas, kecuali kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Suatu pengendalian juga ada apabila Entitas Induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara jika terdapat:
Control is presumed to exist when the Parent Entity owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting power of an entity unless, except that, such ownership does not constitute control. Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is:
1. Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lainnya;
1. Power over more than half of the voting rights byvirtue of an agreement with other investors;
2. Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
2. Power to govern the financial and operating policiesof the entity under a statute or an agreement;
3. Kekuasaan untuk menunjuk atau memberhentikan
sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
3. Power to appoint or remove the majority of themembers of the board of directors or equivalentgoverning body and control of the entity is by thatboard or body; or
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 21 Paraf:
4. Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
4. Power to cast the majority of votes at meetings ofthe board of directors or equivalent governing bodyand control of the entity is by that board or body.
Laporan keuangan konsolidasian harus disusun dengan basis yang sama yaitu; kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas Anak, kecuali dinyatakan secara khusus.
The consolidated financial statements are prepared using uniform basis, i.e.: similar accounting policy for similar transactions, events and circumstances. The policy has been applied consistently by Subsidiaries, unless otherwise stated.
Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian, laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak digabungkan secara baris per baris yakni dengan menjumlahkan satu persatu unsur-unsur sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi.
In preparing the consolidated financial statements, the financial statements of the Parent Company and Subsidiaries are combined on a line by line basis by adding together similar elements of assets, liabilities, equity, income and expenses. All balances and material transactions between the Parent Company and the Subsidiaries have been eliminated.
Akun "Kepentingan Non-Pengendali" pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan hak pemegang saham non pengendali pada Entitas Anak tersebut. Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih Entitas Anak pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian disajikan sebagai “Laba/Rugi Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali”.
The account of “Non Controlling Interests” in consolidated financial statement is represents interest of the minority shareholders in the Subsidiaries. Non controlling interest in net income (loss) of Subsidiaries in the consolidated statement of comprehensive income is presented as “Current Year Profit/Loss Attributable to Non Controlling Interest”.
Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan non pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non pengendali mempunyai saldo defisit.
Losses of non-wholly owned Subsidiary are attributed to the non controlling interest even if the non controlling interest results in deficit balance.
2.d. Instrumen Keuangan 2.d. Financial Instruments
PSAK 60 yang berlaku efektif 1 Januari 2013 memperkenalkan pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja Perusahaan, dan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar dimana mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format tabel kecuali terdapat lain yang lebih sesuai.
PSAK 60 which effectively applied on January 1, 2013 introduces new disclosures to improve the information about financial instruments. It requires extensive disclosures about the significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance, and quantitative and qualitative disclosures on the nature and extent of risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk, as well as sensitivity analysis to market risk. It also requires disclosures relating to fair value measurements using a three-level fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in measuring fair values and provides more direction in the form of quantitative disclosures about fair value measurements and requires information to be disclosed in a tabular format unless another format is more appropriate.
Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Financial Assets Financial assets are classified into 4 categories, i.e., (i)financial assets at fair value through profit or loss, (ii)loans and receivables, (iii) held-to-maturity financialassets and (iv) available-for-sale financial assets. The
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 22 Paraf:
serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
classification depends on the purpose for which thefinancial assets were acquired. Managementdetermines the classification of its financial assets atinitial recognition.
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi (i) Financial assets at fair value through profit or
loss Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial assets at fair value through profit or lossare financial assets which are held for trading.Financial asset is classified as held for trading if it isacquired principally for the purpose of selling orrepurchasing it in the near term and for which thereis evidence of recent actual pattern of short termprofit taking. Derivatives are also categorized asheld for trading unless they are designated andeffective as hedging instruments.
Grup tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The Group has no financial asset classified asfinancial assets at fair value through profit or loss.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (ii) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are non-derivative financialassets with fixed or determinable payments that arenot quoted in an active market. Loan andreceivables are initially recognized at fair value plustransaction cost and subsequently measured atamortized cost using the effective interest ratemethod.
Grup mempunyai kas dan setara kas, piutang lain-lain dan dana ditetapkan penggunaannya yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Group has cash and cash equivalents, otherreceivables and appropriated funds, are classifiedas loans and receivables.
(iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo (iii) Held to maturity financial asset
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
Held-to-maturity financial assets are nonderivativefinancial assets with fixed or determinable paymentsand fixed maturities that management has thepositive intention and ability to hold to maturity,other than:
a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
a) Those that are designated as at fair valuethrough profit or loss upon initial recognition;
b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok
tersedia untuk dijual; dan b) Those that are designated as available for sale;
and c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman
yang diberikan dan piutang. c) Those that meet definition of loans and
receivable. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
These are initially recognized at fair value includingtransaction costs and subsequently measured atamortized cost, using the effective interest ratemethod.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 23 Paraf:
Grup tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
The Group has no financial assets classified asinvestments held to maturity.
(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual (iv) Available for sales financial assets
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Available-for-sale financial assets are non derivativefinancial assets that are intended to be held forindefinite period of time, which might be sold inresponse to needs for liquidity or changes in interestrates, exchange rates or that are not classified asloans and receivables, held-to-maturity investmentsor financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Available-for-sale financial assets are initiallyrecognized at fair value, plus transaction costs andmeasured subsequently at fair value with gains andlosses being recognized in the consolidatedstatement of changes in equity, except forimpairment losses and foreign exchanges gains andlosses, until the financial assets is derecognized. Ifan available-for-sale financial asset is determined tobe impaired, the cumulative gain or loss previouslyrecognized in the equity section will be recognizedin the consolidated statements of income.
Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
While, interest income is calculated using theeffective interest method, and foreign currency gainor losses on monetary assets classified asavailable-for-sale is recognized in the consolidatedstatements of income.
Grup mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yaitu investasi jangka pendek dan investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan aset keuangan lainnya yang dicatat pada biaya perolehannya.
The Group has financial assets classified as ofavailable for sale which are, short term investmentand investment in shares with ownership interest ofless than 20% that do not have readily determinableits fair values and intended for long-terminvestments are stated at cost (the cost method).
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Provision for impairment loss of financial assets
Grup menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan.
The Group assessed individually if there is objectiveevidence of impairment to the financial assets. Ifthere is objective evidence of individual impairment,the impairment calculation is made using discountedcash flow method and/or the fair value of collateral.
Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai, maka Group membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan secara kolektif dilakukan dengan persentase tertentu. Setiap
For financial assets that have no any objectiveevidence of impairment, the Group will provide aprovision for impairment loss collectively. Thecollective impairment is calculated by a certainpercentage. Every year the Group will review the
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 24 Paraf:
tahun Group akan mengkaji basis persentase tersebut sampai dengan diperoleh data historis yang memadai.
basis of such percentage until the Companyobtained adequate historical data.
Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum penerapan dibebankan pada tahun berjalan karena pemisahan atas dampak tersebut tidak dapat dilakukan oleh Perusahaan dan tidak praktis.
The effect on the impairment occured before theapplication is charged to the current year, since theseparation of such impact can not be done by theCompany and is not practical.
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan dikelompokkan kedalam kategori (i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified into (i) financialliabilities are measured at fair value through profit orloss, (ii) financial liabilities are measured atamortized cost.
a. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
a. Financial liabilities are measured at fair value through profit or loss
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
The fair value of financial liabilities measured atfair value through profit and loss is financialliabilities that are designated for trading. Financialliabilities are classified as trading if acquiredprimarily for the purpose of sale or repurchase inthe near future and there is evidence of thecurrent short-term profit taking pattern.Derivatives are classified as trading liabilitiesunless specified and effective as hedginginstruments.
Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Group has no financial liabilities at fair valuethrough profit or loss.
b. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi b. Financial liabilities are measured at amortized
cost. Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities that not classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss are classified in this category and are measured at amortized cost by using effective interest method.
Liabilitas keuangan diakui awalnya pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dalam hal liabilitas keuangan selain derivatif.
Financial liabilities are recognized initially at fairvalue plus transaction costs that are directlyattributable to financial liabilities other thanderivatives.
Setelah pengakuan awal, utang bank dan utang pembiayaan/liabilitas lancar lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi komprehensif ketika liabilitas dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
After initial recognition, bank debt and debtfinancing/other current liabilities are measured atamortized cost using the effective interestmethod. Gains or losses are recognized in profitor loss when the liabilities are derecognized, andthrough the amortization process.
Grup memiliki utang usaha, utang kontraktor, utang lain-lain, utang bank, utang obligasi, utang bantuan pemerintah, utang kerjasama
The Group has account payables, contractorpayables, other payables, bank loans, bondpayables, loans from government, liabilities under
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 25 Paraf:
operasi, utang pembebasan tanah dan utang sewa pembiayaan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
joint operation agreements, land acquisitionliabilities and finance lease liabilities thatclassified as financial liabilities are measured atamortized cost.
Instrumen Ekuitas Equity Instrument Instrumen ekuitas merupakan setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitas.
Equity instrument is any contract that evidences aresidual interest in the assets of an entity afterdeducting all liabilities.
Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi manfaat pajak penghasilan terkait), sepanjang biaya tersebut merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan ekuitas, namun diabaikan jika tidak dapat diatribusikan secara langsung.
Transaction costs arising from equity transactionsare recorded as a deduction from equity (net ofrelated income tax benefit), provided that suchcosts are additional costs that are directlyattributable to the equity, but ignored if it is notdirectly attributable.
Metode saham diperoleh kembali dicatat menggunakan metode biaya (cost method) sebesar nilai perolehan, disajikan sebagai pengurang akun Modal Saham.
Treasury share methods recorded the costmethod amounted at cost, are presented as adeduction from Capital Stock account.
Estimasi nilai wajar Fair Value Estimate Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada laporan posisi keuangan.
The fair value of financial instruments traded inactive markets is determined based on prevailingmarket value at each reporting date.
Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.
Investments in equity securities with unavailablefair value are recorded at cost.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu.
The fair value for other financial instruments nottraded in the market is determined using certainvaluation techniques.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, disajikan sebesar nilai tercatat yang nilainya mendekati nilai wajar pada akhir tahun buku pelaporan.
Financial assets and financial liabilities aremeasured at amortized cost, which are stated atcarrying value is close to fair value at end of yearend reporting.
Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset andits net amount presented in the consolidatedstatement of financial position only if it has a legallyenforceable right to set off the recognized amount;and intends either to settle on a net basis or torealize the assets and settle liabilities simultaneously.
Penghentian Pengakuan Derecognition Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau ketika
Derecognition of a financial asset when thecontractual rights to the cash flows from the financialasset expire or when the financial asset has been
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 26 Paraf:
aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Grup akan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan).
transferred and substantially all the risks and rewardsof ownership have been transferred (if, substantiallyall the risks and rewards are not transferred, then theGroup will conduct an evaluation to ensure ongoinginvolvement of the controls which are still not preventderecognition).
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Jika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan dari liabilitas yang ada telah dimodifikasi secara substansial, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan atas liabilitas baru, dan selisih antara masing-masing nilai tercatat liabilitas keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Financial liabilities are derecognized when the liabilityspecified in the contract is discharged or canceled orexpire. If an existing financial liability is replaced byanother liability from the same lender on substantiallydifferent terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange ormodification is treated as a derecognition of originalliabilities and the recognition of a new liability, and the difference between the carrying amount ofeach financial liabilities are recognized in thestatement of comprehensive income.
2.e. Kas dan Setara Kas 2.e. Cash and Cash Equivalents
Setara kas meliputi deposito jangka pendek yang jangka waktunya sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash equivalents consist of short-term deposits with maturities equal to 3 (three) months or less from the date of placement and are not pledged as collateral and unrestricted.
2.f. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan 2.f. Impairment of Non Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Grup mereviu nilai tercatat aset non keuangan untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset. Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa aset mungkin mengalami penurunan nilai, entitas harus mempertimbangkan informasi dari sumber eksternal maupun informasi dari sumber internal untuk menentukan adanya indikasi tersebut. Jika terdapat indikasi penurunan nilai aset, jumlah yang terpulihkan dari aset tersebut diestimasi untuk menentukan besarnya jumlah penurunan nilai aset, jika ada. Jika estimasi jumlah terpulihkan tidak dapat dilakukan secara individual, Grup melakukan estimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dimana aset tersebut berada.
At each statement of financial position date, the Group reviews the carrying amounts of their nonfinancial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. In assesing whether there is any indication that an assets may be impaired, an entity shall consider from external and internal sources of information. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss, if any. Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimate the recoverable amount of the cash-generating unit to which the asset belongs.
Jika suatu jumlah terpulihkan dari suatu aset atau unit penghasil kas ditaksir lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset tersebut atau unit penghasil kasnya harus diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Rugi penurunan nilai aset segera diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif, kecuali aset tersebut dicatat dengan metode revaluasi, maka rugi penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi dan diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If the recoverable amount of the asset or cash-generating unit is estimated to be less than its carrying amount, the carrying amount of the asset or cash-generating unit is reduced to its recoverable amount. An impairment loss is recognized immediately in statements of comprehensive income, unless the relevant asset is carried at revaluation model, in which case the impairment loss is treated as a revaluation decrease and is recognized as loss in the consolidated statements of comprehensive income.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 27 Paraf:
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.
A previously recognized impairment loss for an assetother than goodwill is reversed only if there has been achange in the assumptions used to determine theasset’s recoverable amount since the last impairmentloss was recognized. If that is the case, the carryingamount of the asset is increased to its recoverableamount. The reversal is limited so that the carryingamount of the asset does not exceed its recoverableamount, nor exceeds the carrying amount that wouldhave been determined, net of depreciation, had noimpairment loss been recognized for the asset in prioryear.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
Reversal of an impairment loss is recognized in theconsolidated statements of comprehensive income.After such a reversal, the depreciation charge on thesaid asset is adjusted in future years to allocate theasset’s revised carrying amount, less any residualvalue, on a systematic basis over its remaining usefullife.
2.g. Biaya Dibayar di Muka 2.g. Prepaid Expense
Biaya dibayar di muka dibebankan dalam laporan laba rugi sesuai masa manfaatnya.
Prepaid expenses are charged to the statements ofincome in accordance with the beneficial periods.
2.h. Aset Tetap 2.h. Property and Equipment
Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan. Setelah pengakuan awal, dipertanggung-jawabkan dengan menggunakan model biaya dan dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan nilai. Hak atas tanah tidak disusutkan dan disajikan sebesar biaya perolehan.
Property and equipment, after initial recognition, are measured based on cost method and stated at cost less accumulated depreciation and provision for impairment. Land rights are not depreciated and are stated at cost.
Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) untuk mengalokasikan harga perolehan hingga mencapai nilai residu sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Property and equipment are depreciated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/ Years
Gedung Kantor dan Bangunan Lain 20 Office and Other Buildings Peralatan Operasional dan Kantor 3-5 Operational and Office Equipment Kendaraan Bermotor 3-5 Vehicles
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam Iaporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah material dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan Iaba rugi tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to the statements of income as incurred, significant renewals and betterment are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the statements of income for the years.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 28 Paraf:
Aset tetap dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dalam penyelesaian. Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.
Construction in progress are presented as part of property and equipment and stated at cost. All costs, including borrowing costs, incurred in connection with the construction of assets are capitalized as part of the cost of fixed assets in progress. The accumulated cost will be reclassified to the appropriate fixed asset account when the asset is completed or ready for use and depreciated since the operation.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Pada akhir pelaporan/tahun buku, Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis aset, nilai residu, metode penyusutan dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
At the end of reporting year end, the Group periodically reviews the useful lives of the assets, asset’s residual value, depreciation method and the remaining usage expectation based on technical specification.
2.i. Sewa Pembiayaan 2.i. Capital Lease Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada ditangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian atas dasar garis lurus yang masa manfaatnya adalah 5 tahun.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated statements of comprehensive income on a straight-line basis with useful life for 5 years.
Sewa aset tetap dimana Grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum.
Leases of property and equipment where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalized at the leases’ commencement at the lower of the fair value of the leased property and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan biaya keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama masa sewa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap tahun. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan metode penyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan kepemilikan atas aset pada akhir masa sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each lease payment is allocated between the liabilities and finance charges so as to achieve a constant rate of interest on the outstanding balance. The interest elements of the finance charges is charged to the consolidated statement of comprehensive income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each year. Property and equipment acquired under finance leases are depreciated similarly to owned assets. If there is no reasonable certainty that the Group will hold the ownership by the end of the lease term, the asset is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 29 Paraf:
Grup memiliki peralatan tol yang pembangunannya didanai oleh pihak ketiga, selanjutnya pihak ketiga menyewakan peralatan tol tersebut kepada Perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai sewa pembiayaan.
The Group has toll equipment which its construction was funded by third party, and then third party lease such toll equipment to the Group and this can be classified as a finance lease.
2.j. Investasi pada Entitas Asosiasi 2.j. Investments in Associates
Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investi.
An associate is an entity over which the Group have a significant influence, but does not have control or joint control, through participation in decision-making over financial and operating policies investee.
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas, yaitu pada awalnya investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu.
Investments in associates are accounted for using the equity method, the investment is initially recorded at cost and subsequently adjusted for changes in the Group’s ownership on net assets of the entity after the acquisition of the associate, less any impairment in value is determined for each investment individually.
Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, membentuk investasi neto Grup dalam entitas asosiasi) maka Grup akan menghentikan pengakuan bagian atas ruginya lebih lanjut.
If Groups share of losses of Subsidiaries and associates exceed of the carrying amount of the investment (which includes all long-term interest, in substance, form part of the Group’s net investment in associates) the Group will discontinue recognising its shares of further losses.
Grup akan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi pada entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ada indikasi tersebut, jumlah penurunan nilai dihitung berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dengan nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi, dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Group will determine at each reporting date whether there is objective evidence which indicates that investments in associates maybe impaired. In case there is any indication, the impairment amount is calculated based on the difference between the recoverable amount to the carrying value of investments in associates, and recognized as a loss in the consolidated statements of comprehensive income
2.k. Aset Takberwujud 2.k. Intangible Assets
Aset hak konsesi merupakan hak Grup untuk membebankan pengguna jasa publik berdasarkan perjanjian jasa konsesi. Aset hak konsesi dicatat pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima atas jasa kontrak konstruksi yang diberikan ditambah dengan margin konstruksi yang telah ditentukan oleh manajemen. Aset hak konsesi ini diamortisasi selama masa hak konsesi dengan menggunakan metode garis lurus sebagai berikut:
Concession assets are the Group’s rights to charge users of public services based on concession services arrangements. Concession assets are recorded at fair value of benefit that received or to be received for construction services rendered. These concession assets are intangible assets which are amortized over the concession period using the straight-line method as follows:
Ruas Jalan Tol Tahun/ Years Toll Roads
Jakarta – Bogor – Ciawi 40 Jakarta – Bogor – CiawiJakarta – Tangerang 40 Jakarta – TangerangSurabaya – Gempol 40 Surabaya – GempolJakarta – Cikampek 40 Jakarta – CikampekPadalarang – Cileunyi 40 Padalarang – CileunyiProf. Dr. Ir. Sedyatmo 40 Prof. Dr. Ir. SedyatmoCawang – Tomang – Pluit 40 Cawang – Tomang – Pluit
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 30 Paraf:
Ruas Jalan Tol Tahun/ Years Toll Roads
Belawan – Medan – Tanjung Morawa 40 Belawan – Medan – Tanjung MorawaSemarang Seksi A, B dan C 40 Semarang Section A, B and CPondok Aren – Bintaro Viaduct – Ulujami 40 Pondok Aren – Bintaro Viaduct – UlujamiPalimanan – Kanci 40 Palimanan – KanciJakarta Outer Ring Road (JORR) Section E1, E2, E3 40 Jakarta Outer Ring Road (JORR) Section E1, E2, E3
dan W2 and W2 Cikampek – Padalarang 40 Cikampek – PadalarangJORR Seksi S * 15 JORR Section S *
*) lihat Catatan 45.i *) see Note 45.i Biaya Konstruksi Construction Cost Biaya konstruksi merupakan seluruh biaya konstruksi pembangunan jalan tol atau peningkatan kapasitas jalan tol yang meliputi pengadaan tanah, studi kelayakan dan biaya-biaya lain yang berhubungan langsung dengan pembangunan jalan tol, termasuk biaya pembangunan jalan akses ke jalan tol, jalan alternatif dan fasilitas jalan umum yang disyaratkan, ditambah biaya pinjaman lain yang secara langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tersebut. Biaya pinjaman dikapitalisasi sampai dengan saat proses pembangunan tersebut selesai dan dioperasikan.
Construction Cost comprehend all the amount of toll road construction costs or toll road escalation consisting of land acquisition cost, feasibility study cost and other costs that are directly related to toll road construction, including construction costs for access roads, alternative roads and required public road facilities, interest and other borrowing costs, either directly or indirectly used for financing the development of assets. These borrowing costs are capitalized until the construction accomplished and operated.
Grup mencatat pendapatan dan biaya konstruksi bersamaan dengan pengakuan aset takberwujud pada tahap konstruksi.
The Group accounted for construction revenue and construction cost at the same time recognition of intangible asset during construction phase.
Aset Takberwujud Lainnya Other Intangible Assets Biaya-biaya Pra-Konstruksi yakni biaya-biaya yang terkait dengan perolehan tanah yang disiapkan untuk konstruksi jalan tol dicatat sebagai aset takberwujud lainnya dan nilai buku perangkat lunak.
Pre-Construction costs which are costs associated with the acquisition of land prepared for construction of toll roads are recorded as part of other intangible asset and book value of software.
Aset Kerjasama Operasi Joint Operation Assets Dengan diterapkannya ISAK 16: “Perjanjian Konsesi Jasa” sejak 1 Januari 2012, maka seluruh aset kerjasama operasi telah direklasifikasi menjadi aset takberwujud.
Since the Group adopted ISAK 16: “Concession Services Arrangements” which effective on January 1, 2012 all joint operation assets has been reclassified into intangible assets.
Sebelumnya, di dalam aset hak pengusahaan jalan tol, terdapat jalan tol yang pembangunannya didanai oleh investor (tanpa kuasa penyelenggaraan). Sebelum berlakunya Undang-undang Jalan No.38 Tahun 2004 pengganti Undang-undang Jalan No.13 Tahun 1980, Perusahaan diberi wewenang untuk bekerja sama dengan investor dalam penyelenggaraan jalan tol dengan persetujuan Pemerintah yang meliputi kerjasama operasi tanpa kuasa penyelenggaraan dan kerjasama operasi dengan kuasa penyelenggaraan.
Previously the toll road concession rights assets include toll road developments which are funded by investors (without operating rights). Prior to Law No.38 of 2004 regarding Roads, which superseded the Road Law No.13 of 1980, the Company was given an authority to enter into joint operations with investors for the toll road operations, with the approval from Government, including joint operation agreements with and without operation rights.
Jalan tol yang pembangunannya didanai oleh investor tanpa kuasa penyelenggaraan dengan pola bagi pendapatan atau bagi hasil tol untuk masa tertentu, dan pengoperasiannya dikendalikan oleh Perusahaan, dicatat oleh Perusahaan sebagai jalan tol kerjasama
The construction of toll road is funded by investors without operation rights under revenue or profit sharing scheme for certain period of time, and the operation is controlled by the Company, is recorded by the Company as joint operation toll road and the Company
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 31 Paraf:
operasi dan mengakui liabilitas (jangka panjang) kerjasama operasi pada saat jalan tol selesai dibangun dan diserahkan oleh investor untuk dioperasikan.
recognized joint operation liabilities (long term) when the construction is completed and transferred by the investor to be operated.
Jalan tol kerjasama operasi disusutkan selama masa hak pengusahaan jalan tol pada saat aset selesai dibangun dan diserahkan oleh investor untuk dioperasikan Perusahaan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
Joint operation toll roads are depreciated over their respective concession periods using the straight line method, commencing from the time the asset has been completely built and transferred from the investor to be operated by the Company.
Sehubungan dengan pelaksanaan Undang-undang Jalan No.38 Tahun 2004, Perusahaan telah memperoleh hak pengusahaan jalan tol (hak konsesi) untuk 13 ruas jalan tol yang diusahakannya menurut Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada 7 Juli 2006 selama 40 tahun yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2044. Penerimaan hak pengusahaan jalan tol tersebut berdampak pada perubahan taksiran masa manfaat aset tetap khususnya pada kelompok aset Jalan dan Jembatan dan perubahan klasifikasi aset Jalan dan Jembatan yang sebelumnya dikelompokkan sebagai Aset Pemilikan Langsung dan Jalan Tol Kerjasama Operasi menjadi kelompok Aset Hak Pengusahaan Jalan Tol.
In connection with the implementation of the Law No.38 of 2004 regarding Roads, the Company received concession rights for 13 toll road sections that were operated or under construction by the Company based on separate Toll Road Concession Agreements, each dated July 7, 2006, for a period of 40 years from January 1, 2005 to December 31, 2044. The Company's receipt of these concession rights resulted in an extension of estimated useful life of roads and bridges assets and the need for reclassification of the roads and bridges assets from Direct Ownership Assets and Joint Operation Toll Roads categories into Concession Rights Assets category.
Sebelum diterimanya hak pengusahaan jalan tol pada tanggal 1 Januari 2005, aset jalan tol yang terdiri dari aset Jalan dan Jembatan dan aset Jalan Tol Kerjasama Operasi disusutkan selama masa manfaat ekonomi diestimasi sejak perolehan aset. Setelah diterimanya hak pengusahaan jalan tol pada tanggal 1 Januari 2005, taksiran masa manfaat aset Jalan dan Jembatan dan Jalan Tol Kerjasama Operasi diperpanjang menjadi selama masa hak pengusahaan jalan tol yang diterima dan disusutkan setiap tahunnya sebesar nilai buku aset Jalan dan Jembatan pada 1 Januari 2005 dibagi dengan masa hak pengusahaan jalan tol.
Prior to the accepted of these concession rights on January 1, 2005, the toll road assets consisting of roads and bridges and joint operation toll roads were depreciated over their estimated economic useful life. Since January 1, 2005, their estimated economic useful life of roads and bridges and joint operation toll roads have been extended through the end of the concession period and the assets are depreciated annually based on their book value as of January 1, 2005 divided by the concession period.
Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaannya atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang muncul dari penghentian pengakuan aset takberwujud ditentukan sebagai selisih antara hasil neto pelepasan (jika ada) dan jumlah tercatat aset. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya. Keuntungan tidak diakui sebagai pendapatan.
An intangible asset shall be derecognised on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. The gain or loss arising from the derecognition of an intangible asset shall be determined as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the asset. It shall be recognised in profit or loss when the asset is derecognised. Gain shall not be recognized as revenue.
2.l. Provisi Pelapisan Jalan Tol 2.l. Provision for Overlay
Dalam pengoperasian jalan tol, Grup mempunyai kewajiban untuk menjaga standar kwalitas jalan tol sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimum) yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, yaitu dengan melakukan pelapisan ulang jalan tol
In operating toll roads, the Group is obliged to maintain the quality in accordance with the Minimum Service Standards that have been established by the Ministry of Public Works that is by perfoming overlay regularly. The cost of this overlay will periodically be provision
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 32 Paraf:
secara berkala akan diprovisi berdasarkan estimasi seiring dengan penggunaan jalan tol oleh pelanggan. Provisi diukur dengan nilai kini atas estimasi manajemen terhadap pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada tanggal pelaporan.
based on estimation with the utilization of toll road by customers. This provision is measured using the present value of management‘s estimate of expenditures required to settle present obligation at the reporting date.
2.m. Utang Obligasi dan Biaya Emisi Obligasi 2.m. Bonds Payable and Bond Issuance Costs
Utang obligasi disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi premium atau diskonto. Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam menentukan hasil emisi bersih obligasi. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi yang bersangkutan.
Bonds payable are presented at par value net of amortized premium or discount. Bond issuance costs represent transaction costs which are directly deducted from issuance proceeds to reflect the net proceeds of the bonds. The difference between net bond proceeds and the par value of the bonds represents a discount or premium which will be amortized over the outstanding period of the bond.
2.n. Biaya Emisi Saham 2.n. Stock Issuance Costs
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dalam akun Tambahan Modal Disetor.
Stock issuance costs are presented as deduction to the Additional Paid in Capital.
2.o. Pengakuan Pendapatan dan Beban 2.o. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan Konstruksi Construction Revenues Grup mengakui aset takberwujud atas jasa konstruksi dan peningkatan kemampuan dimana Grup menerima hak (lisensi) untuk membebankan pengguna jasa publik. Suatu hak untuk membebankan pengguna jasa publik bukan merupakan hak tanpa syarat untuk menerima kas karena jumlahnya bergantung pada sejauh mana publik menggunakan jasa. Pada fase konstruksi, Grup mencatat aset takberwujud dan mengakui pendapatan dan biaya konstruksi sesuai dengan basis kontrak biaya-plus.
The Group recognizes intangible assets of construction services and increased capacity in which the Group receives the rights (license) to charge users of public services. A right to charge users of public services is not an unconditional right to receive cash because the amounts depend on the extent of public using the service. In the construction period, the Group recorded intangible assets and recognize revenues and costs of construction by using cost-plus contract basis.
Pendapatan Tol Toll Revenues Pendapatan tol dari hasil pengoperasian jalan tol dicatat pada saat penjualan karcis tol dan/atau jasa telah diberikan. Pendapatan tol dari hasil kerjasama pengoperasian jalan tol dengan investor dengan kuasa penyelenggaraan diakui pada saat penjualan karcis tol setelah dikurangi bagian investor tersebut. Pembayaran kepada investor tanpa kuasa penyelenggaraan dicatat sebagai angsuran liabilitas kerjasama operasi. Selisih antara jumlah pembayaran ini dengan angsuran liabilitas kerjasama operasi dicatat sebagai beban atau penghasilan kerjasama operasi.
Revenue from toll road operations is recognized when toll tickets are sold and/or services are rendered. Revenue from profit sharing arrangement between the recognized when toll tickets are sold, net of investor's share. Payments to investors without operating rights are recorded as a mandatory installment under joint operation. The excess of total payment over mandatory installment under joint operation is recorded as joint operation expense or revenue.
Pendapatan Usaha Lainnya Other Operating Revenues Pendapatan sewa iklan, lahan dan tempat peristirahatan serta pendapatan jasa pengoperasian diakui sesuai periode yang sudah berjalan dalam tahun yang bersangkutan. Pendapatan diterima di muka untuk periode yang belum berjalan diakui sebagai pendapatan diterima di muka dan disajikan di laporan posisi keuangan sebagai liabilitas.
Revenues from advertisement, space and rest area rental and income from toll road operating service are recognized when earned. Advances received not yet earned are recognized as unearned revenue and are presented in the statements of financial position as a liability.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 33 Paraf:
Pendapatan Lainnya Other Income Pendapatan dividen dari aset keuangan lainnya diakui pada saat pembagian dividen diumumkan. Pendapatan lainnya diakui atas dasar akrual.
Dividend income from other financial asset is recognized when the dividend distribution has been declared. Other income is recognized based on accrual basis.
Beban Expenses Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual). Expenses are recognized when incurred (accrual
basis).
Beban Konstruksi Construction Cost Beban konstruksi diakui sejak kegiatan konstruksi dimulai sampai dengan proses pembangunan aset selesai dan siap untuk digunakan.
Construction cost are recognized during construction stage up to construction activity was finished and asset ready to use.
2.p. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing 2.p. Transactions and Balances in Foreign Currencies
Grup menyelenggarakan pembukuannya Dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan kurs Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut sebagai berikut:
The Group maintains its accounting records inIndonesian Rupiah. Transactions involving foreigncurrencies are recorded at the rate of exchangeprevailing at the time of the transactions. On eachbalance sheet date, monetary assets and liabilitiesdenominated in foreign currencies are translated toRupiah using the Bank of Indonesia average rate ofexchange at such date, as follows:
2013 2012Rp Rp
Dolar Amerika Serikat 12,189 9,670 United States Dollar
Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
Any resulting gains or losses on the translation of foreign currency assets and liabilities are credited or charged to operations of the current year in the statement of income.
2.q. Pajak Penghasilan 2.q. Income Tax
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
All temporary differences between the tax base of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes are recognized as deferred income tax using the liability method. Deferred income tax is calculated using currently enacted tax rates.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal mendatang akan memadai untuk dikompensasi, koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan dan banding maka pada saat keputusan atas keberatan dan banding tersebut telah ditetapkan.
Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that if is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized. Amendments to taxation obligations are recognized when tax assessment letters are received or, if objected to or appealed against, when the results of the objection or appeal are determined.
Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku.
Current income tax is calculated from taxable income which is net income adjusted under the current tax regulations.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dan aset dan liabilitas pajak tangguhan yang terkait dengan pajak penghasilan
Deferred tax assets and liability mutually write-off is a right that can be enforced by law to do another write-off current tax asset and current tax liability and tax deferred assets and liability related to income taxes that applied by the same taxation authority, both on the
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 34 Paraf:
yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk menyelesaikan saldo-saldo tersebut secara neto.
same entity's taxable or different entity's and there is an intention to settle the outstanding net balance.
2.r. Imbalan Kerja 2.r. Employee Benefits
Perusahaan The Company
Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi SAK ini antara lain membolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuarial yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Karena Perusahaan memilih tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian dengan menggunakan metode koridor seperti diuraikan di bawah ini. Dengan Demikian penerapan awal PSAK 24 (Revisi 2010) ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan selain tambahan pengungkapan.
Effective Januari 1, 2012, the Company follows PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. The revised SAK permit an entity to adopt any systematic method that results in faster recognition of actuarial gains and losses, which among others is immediate recognition of actuarial gains and losses in the period in which they occur recognized in other comprehensive income. The Company choose to continue to use the corridor approach in recognized the actuarial gains and losses as futher described below. Therefore intial adoption of PSAK 24 (Revised 2010) did not give significant impact to the Company’s consolidated financial statements aside from additional disclosure.
Program Pensiun Pension Program Nilai kini liabilitas pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
The present value of post employment benefit depends on several factors which are determined by actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine pension costs (benefits) covered discount rate. The changes of assumption might affect carrying value of post employment benefit.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasi dalam mata uang imbalan yang akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Company determines the appropriate discount rate at the end reporting period, by considering the discount rate of government’s bond which denominated in currency of benefit and of that will be paid and have a similar terms with the terms of the related liabilities.
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk pegawai tetap yang dikelola oleh Dana Pensiun Jasa Marga (DPJM). Manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja pegawai.
The Company provides a defined benefit pension plan covering all permanent employees which is managed by the Jasa Marga Pension Fund (DPJM). Pension benefit to be paid are determined based on basic pension income and the period of the employment.
DPJM telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No.KEP- 370/KM.17/1997, tanggal 15 Juli 1997 dan diperbaharui dengan Surat Keputusan No.KEP--379/KM.6/2004, tanggal 14 September 2004.
The DPJM has been approved by the Decree of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No.KEP-370/KM.17/1997, dated July 15, 1997 and amended by the Decree No.KEP-379/KM.6/2004, dated September 14, 2004.
Jumlah iuran karyawan untuk program pensiun sebesar 3% dari gaji pokok dan sisa pendanaan sebesar 7,48% menjadi beban Perusahaan.
The employees contribute 3% of their basic salaries to the plan and the remaining funding of 7.48% is contributed by the Company.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 35 Paraf:
Program Purna Karya Post Retirement Benefit Program Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 163/KPTS/2003, tanggal 23 September 2003, Perusahaan akan memberikan tunjangan purna karya berupa pembayaran sekaligus sebanyak 24 kali penghasilan terakhir (diluar lembur dan tunjangan pajak) kepada karyawan yang berhenti bekerja karena pensiun, meninggal, atau cacat. Bagi karyawan yang memasuki usia pensiun dipersyaratkan memiliki masa kerja minimal 25 tahun. Surat keputusan ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2003.
Based on the Company’s Directors Decree No. 163/KPTS/2003, dated September 23, 2003, the Company provides retirement benefit which is equal to 24 times the monthly salary (excluding overtime and tax allowance) for employees who cease work due to retirement, death, or disability. Employees who have reached retirement age are required to have a minimum working period of 25 years to obtain this benefit. This decree was effective on January 1, 2003.
Jumlah iuran premi coming service setiap bulan adalah sebesar 6% dari Penghasilan Dasar Asuransi (PhDA) dengan proporsi Perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 4% dan 2% dari PhDA.
The amount premium contribution coming service each month is 6% from insurance basic income with representing by the Company and employee proportion 4% and 2% from insurance basic income, respectively.
Perusahaan mengadakan kontrak kerjasama pengelolaan program Purna Karya karyawan dengan AJB Bumiputera 1912, melalui Perjanjian No. 34/Kontrak-DIR/2007 dan No. 441/AJB/JM/ PKS/12/07, tanggal 19 Desember 2007. Program Purna Karya dalam kontrak ini akan memberikan manfaat dalam bentuk uang purna karya secara sekaligus (lumpsum) kepada karyawan tetap yang berhenti bekerja.
The Company entered into cooperation agreement to manage employee Post Retirement with AJB Bumiputera 1912, through agreement No. 34/Kontrak-DIR/2007 and No. 441/AJB/JM/PKS/12/07, dated December 19, 2007. The post retirement in this contract will give a benefit in post retirement cash in lump sum to the resign permanent employee.
Program Kesehatan Pensiunan Pension Healthcare Program Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 165/KPTS/2003, tanggal 23 September 2003, tentang Penyempurnaan Kedua Keputusan Direksi No. 61/KPTS/2001 tentang Pengelolaan Pemeliharaan Kesehatan Pensiunan dan Keluarga, yang bertujuan untuk tetap menjaga agar pensiunan dan keluarga pensiunan dapat melakukan pola hidup sehat dan memiliki produktivitas yang tinggi, keluarga pensiunan yang mendapat bantuan pengobatan dari Perusahaan dibatasi dengan jumlah anak sebanyak-banyaknya 3 orang dan telah terdaftar di Perusahaan.
Based on the Directors’ Decree No. 165/KPTS/2003, dated September 23, 2003 regarding The Second Improvement of the Directors’ Decrees No. 61/KPTS/2001 regarding The Management of Health Maintenance for the Pensioner and Family, which its objective is to allow the pensionary and their family to have a healthy life and high productivity, the pensionary family that are eligible to receive medical assistance from the Company are limited to 3 children that are registered with the Company.
Perusahaan menghitung liabilitas imbalan pasca kerja dengan metode projected unit credit, sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004). Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu sebagai dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan aktif diakui dalam laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan tersebut. Imbalan kerja atas pemutusan hubungan kerja diakui sebagai liabilitas dan beban pada saat terjadi.
Based on PSAK 24 (Revised 2004), the Company has calculated the liability for other employee benefits using the projected unit credit method. Current service cost is recognized as an expense in the current year. Past service cost, actuarial adjustments and the effect of changes in actuarial assumptions for active employees are recognized in statements of income over the estimated average remaining working period of those employees. Employee benefits for terminations are recognized as liabilities and expenses when these occur.
Entitas Anak Subsidiaries
Program Pensiun Pension Program PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program pensiun didanai
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) provides a defined contribution pension program covering all permanent employees. The pension program is entirely
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 36 Paraf:
seluruhnya oleh JLJ. Kontribusi yang diberikan JLJ dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
funded by JLJ. The contribution borne by JLJ is charged to the statement of income in the current period.
Program Imbalan Kerja Lainnya Other Employee Benefit Program JLJ, SMU, TMJ dan MNA (Entitas Anak) membukukan liabilitas program imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003. Sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004), liabilitas atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan metode projected unit credit. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Entitas Anak sehubungan dengan estimasi liabilitas tersebut.
JLJ, SMU, TMJ and MNA (Subsidiaries) recognized other employee benefit liabilities conducted in accordance with Labor Law No.13 Year 2003. Based on PSAK 24 (Revised 2004), employee benefit liabilities are estimated using the projected unit credit method. No funding is provided by Subsidiaries relation with estimation of employee benefits.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu sebagai dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan aktif diakui dalam laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan tersebut. Imbalan kerja atas pemutusan hubungan kerja diakui sebagai liabilitas dan beban pada saat terjadi.
Current service cost is recognized as an expense in the current year. Past service cost as effect of changes in actuarial assumptions for active employees are recognized in statements of income over the estimated average remaining working period of those employees. Employee benefits for terminations are recognized as liabilities when these expenses occur.
2.s. Transaksi dengan Pihak Berelasi 2.s. Transactions with Related Parties
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor).
A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity).
1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
1) A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that:
a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
a. has control or joint control over the reporting entity;
b. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
b. has significant influence over the reporting entity; or
c. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
c. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika
memenuhi salah satu hal berikut: 2) An entity is related to a reporting entity if any of
the following conditions applies: a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota
dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
a. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);
b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
b. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
c. Both entities are joint ventures of the same third party;
d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
d. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas
e. The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 37 Paraf:
pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;
f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang dildentifikasikan dalam huruf a; atau
f. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or
g. Orang yang diidentifikasikan dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas.
g. A person identified in (1)(a) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Entitas Berelasi dengan Pemerintah dapat diklasifikasikan sebagai berikut adalah: Entitas yang dikendallikan secara signifikan oleh Kementerian Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan Pemegang Saham Entitas. Pemerintah RI yang diwakili oleh Kementerian BUMN sebagai kuasa pemegang saham.
Related Parties with Government classified as follows: Entities which significantly controlled by the Finance Ministry or Local Government that representing as the shareholders of the entity. The Government of Indonesia, represented by the SOE’e Ministry as shareholder’s representative.
2.t. Goodwill 2.t. Goodwill Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi dan nilai wajar bagian Perusahaan, atas aset bersih entitas anak atau perusahaan asosiasi pada tanggal akuisisi.
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition over the fair value of the Company’s share of the net assets of the acquired subsidiary or associate at the date of acquisition.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, goodwill tidak lagi diamortisasi, tetapi menjadi subjek dari uji penurunan nilai (lihat Catatan 2.d). Selisih lebih bagian pengakuisisi atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi atas harga perolehan akuisisi pada tanggal transaksi diakui sebagai laba rugi.
Effective January 1, 2011, goodwill is no longer amortized, but is subject to impairment test (see Note 2.d). The excess of the acquirer’s interest in the fair value of identifiable assets and liabilities acquired over the cost of acquisition at the date of the exchange transaction is recognized in profit or loss.
2.u. Kepentingan Non Pengendali 2.u. Non Controlling Interest
Bagian kepemilikan dari pemegang saham nonpengendali atas ekuitas dari Entitas Anak disajikan sebagai ”Kepentingan Non-Pengendali” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Apabila akumulasi kerugian yang dibebankan kepada Kepentingan Non-Pengendali melebihi bagian pemegang saham non-pengendali dalam ekuitas Entitas Anak, kelebihan dari kerugian tersebut akan dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dan tidak dicatat sebagai aset, kecuali apabila pemegang saham nonpengendali mempunyai liabilitas yang mempunyai kemampuan untuk menanggung kerugian tersebut. Keuntungan yang diperoleh Entitas Anak setelahnya harus dialokasikan terlebih dahulu kepada pemegang saham mayoritas sampai dengan sama dengan kerugian kepentingan non-pengendali yang ditanggung oleh pemegang saham mayoritas.
The interest of minority shareholders in the equity of Subsidiaries is presented as “Non Controlling Interest” in the consolidated statement of financial position. When cumulative loss attributable to Non Controlling interest exceeds the Non Controlling interest in the equity of Subsidiaries, the excess of losses will be borne by the majority shareholders and is not recorded as an asset, unless the minority shareholders have a binding obligation and able to cover the losses. Profit generated by the Subsidiaries in subsequent period shall be first allocated to the majority shareholders until being equal to the losses of the non controlling interests previuosly absorbed by the majority shareholders.
2.v. Segmen Operasi 2.v. Operating Segments
Perusahaan menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009): Segmen Operasi. Standar mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
The Company adopted PSAK 5 (Revised 2009): Operating Segments. Standard requires an entity to disclose information which enables users of financial statements to evaluate the nature and financial effects
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 38 Paraf:
sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar juga menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Hal ini tidak menyebabkan tambahan penyajian segmen yang dilaporkan. Perusahaan mengoperasikan dan menjalankan bisnis melalui beberapa segmen operasi. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional.
of business activity. Standard also refines the definition of operating segments and the procedures used to identify and report operating segments. Standard requires that "management approach" in the present segment information using the same base as well as internal reporting. This does not cause additional presentation of the reported segment. The Company operates and conducts business through a single segment with managing the existing network infrastructure. The segment reported operating in a manner consistent with internal reporting provided to operational decision-makers.
Pembuat keputusan operasional adalah Dewan Direksi dan Kepala Divisi. Dewan Direksi dan Kepala Divisi menelaah pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini.
Operational decision have made by the Board of Directors and Head of Divisions. Board of Directors and Head of Divisions review of the Company’s internal reporting to assess performance and allocate resources. Management determines the operating segments based on this report.
Pelaporan informasi segmen usaha disajikan untuk menunjukkan hasil usaha per wilayah yang berasal dari pendapatan tol.
Reporting of business segment information is disclosed to show the results of operations per region derived from toll revenue.
2.w. Laba Per Saham 2.w. Earnings Per Share
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Earning per share is computed by dividing net income attributable to owner of the parent entity by weighted average shares outstanding during the year.
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi total laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode pelaporan, yang disesuaikan untuk mengasumsikan konversi efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif.
Diluted earnings per share is calculated by dividing profit for the period with the weighted average number of ordinary shares outstanding during the reporting period, adjusted to assume conversion of all potential dilutive ordinary shares.
2.x. Modal Saham Diperoleh Kembali 2.x. Treasury Stock
Saham diperoleh kembali dicatat dengan menggunakan nilai perolehannya sebagai "Modal Saham yang Diperoleh Kembali" dan disajikan sebagai pengurang ekuitas pemegang saham. Harga pokok dari penjualan saham yang diperoleh kembali dicatat dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Selisih antara harga perolehan kembali dan harga jual kembali saham dicatat sebagai "Tambahan Modal Disetor".
Treasury stock is accounted for using the acquisition as the "Treasury Stock" and presented as a deduction from shareholders' equity. Costs of sale of repurchased shares are accounted for using the weighted average method. Difference between the reacquisition price and the resale price of shares is recorded as "Additional Paid in Capital".
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 39 Paraf:
3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalents
2013 2012
Rp Rp
Kas Cash on Hand
Kas 46,716,488 77,176,549 Cash
Kas Proyek 910,000 655,203 Cash for Project
Total Kas 47,626,488 77,831,752 Cash on Hand
Bank Cash in Banks
Rupiah Rupiah
Pihak Berelasi (Catatan 44) 262,848,231 212,335,353 Related Parties (Note 44)
Pihak Ketiga Third Parties:
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk 77,633,787 44,076,237 Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Permata Tbk 5,050,851 1,588,109 PT Bank Permata Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah 4,697,296 3,289,524 Jawa Tengah
PT Bank DBS Indonesia 3,867,514 -- PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk 2,915,177 307,052 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara 2,804,065 2,278,162 Sumatera Utara
PT Bank Bukopin Tbk 1,593,015 2,432,853 PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 368,300 1,015 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Jabar Banten Syariah 289,194 288,196 PT Bank Jabar Banten Syariah
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk 124,039 57,275 Jawa Timur Tbk
PT Bank DKI 17,080 -- PT Bank DKI
PT Bank Syariah Mandiri 16,901 16,984 PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank OCBC NISP Tbk 976 1,645 PT Bank OCBC NISP Tbk
362,226,426 266,672,405
Dolar Amerika Serikat United States Dollar
Pihak Berelasi (Catatan 44) 922,812 646,255 Related Parties (Note 44)922,812 646,255
Total Bank 363,149,238 267,318,660 Cash in Banks
Total Kas dan Bank 410,775,726 345,150,412 Total Cash on Hand and in Banks
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 40 Paraf:
2013 2012
Rp Rp
Deposito Berjangka Time DepositsRupiah Rupiah
Pihak Berelasi (Catatan 44) 2,036,802,514 2,086,636,000 Related Parties (Note 44)
Pihak Ketiga Third Parties:PT Bank Bukopin Tbk 315,600,000 541,365,616 PT Bank Bukopin TbkPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk 256,090,000 625,790,000 Jawa Barat dan Banten TbkPT Bank Permata Tbk 99,989,326 75,500,000 PT Bank Permata TbkPT Bank Muamalat Indonesia Tbk 91,593,000 67,353,459 PT Bank Muamalat Indonesia TbkPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah 71,700,000 250,550,000 Jawa TengahPT Bank CIMB Niaga Tbk 64,000,000 72,000,000 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Pembangunan Daerah Bali 35,050,000 20,000,000 PT Bank Pembangunan Daerah BaliPT Bank Bukopin Syariah 32,000,000 -- PT Bank Bukopin SyariahPT Bank Tabungan Pensiunan Nasional 27,000,000 45,000,000 PT Bank Tabungan Pensiunan NasionalPT Bank Panin Syariah 15,000,000 -- PT Bank Panin SyariahPT Bank Sinar Harapan Bali 10,000,000 -- PT Bank Sinar Harapan BaliPT Bank Syariah Mega Indonesia 9,000,000 92,000,000 PT Bank Syariah Mega IndonesiaPT Bank Jatim Syariah 8,000,000 3,000,000 PT Bank Jatim SyariahPT Bank Mutiara Tbk 3,500,000 2,500,000 PT Bank Mutiara TbkPT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 3,012,268 -- PT Bank Himpunan Saudara 1906 TbkPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk 3,000,000 18,000,000 Jawa Timur TbkPT Bank Panin Tbk 2,000,000 -- PT Bank Panin TbkPT Bank UOB Buana Indonesia Tbk 2,000,000 -- PT Bank UOB Buana Indonesia TbkPT Bank International Indonesia Syariah 2,000,000 -- PT Bank International Indonesia SyariahPT Bank DBS 1,830,377 -- PT Bank DBSPT Bank Pembangunan Daerah DKI 710,224 46,900,000 PT Bank Pembangunan Daerah DKI
3,089,877,709 3,946,595,075
Dolar Amerika Serikat United States DollarPihak Berelasi (Catatan 44) 13,407,900 10,637,000 Related Partiy (Note 44)
13,407,900 10,637,000
Total Deposito Berjangka 3,103,285,609 3,957,232,075 Total Time Deposits
Total Kas dan Setara Kas 3,514,061,335 4,302,382,487 Total Cash and Cash Equivalents
Deposito Berjangka Time DepositsJatuh Tempo (Bulan) 1 - 3 1 - 3 Maturity Period (Months)Tingkat Suku Bunga (%) Interest Rate (%)
Rupiah 4.5 - 11.5 3.5 - 8 RupiahDolar Amerika Serikat 1.5 1 United States Dollar
Kas proyek merupakan uang tunai dan rekening giro yang tersedia untuk membiayai pemeliharaan dan pembangunan jalan tol.
Cash for projects represent cash on hand and in banks to finance expenditures related to maintenance and toll roads construction.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 41 Paraf:
4. Investasi Jangka Pendek 4. Short Term Investments
2013 2012Rp Rp
Efek Tersedia untuk Dijual Marketable Securities Available for Sale
Reksadana Mandiri Investasi Mutual Fund MandiriDana Obligasi Seri II 4,529,650 4,529,650 Investment - Bond II Series
Kenaikan Nilai Aset Bersih 2,098,260 3,292,094 Increase in Net Assets Value
Total 6,627,910 7,821,744 Total
Mutasi kenaikan nilai aset bersih adalah sebagai berikut: A movement of increase in net assets value is as follows:
2013 2012Rp Rp
Saldo Awal 3,292,094 2,758,078 Beginning BalanceLaba (Rugi) Belum Direalisasi (1,193,834) 534,016 Unrealized Profit (Loss)
Saldo Akhir 2,098,260 3,292,094 Ending Balance
5. Piutang Lain-lain 5. Other Receivables
2013 2012Rp Rp
Piutang Lain-lain - Lancar Other Receivables - CurrentPihak Berelasi (Catatan 44) 10,999,014 12,407,500 Related Parties (Note 44)Pihak Ketiga Third Parties
Kementerian Pekerjaan Umum 91,438,316 -- Minister of Public WorksPegawai 9,421,998 -- EmployeesPT Graha Sarana Duta 3,629,682 -- PT Graha Sarana DutaPT Indocement Tunggal Prakarsa 2,625,182 -- PT Indocement Tunggal PrakarsaLain-lain Others
(Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar) 59,083,719 38,104,011 (Each below Rp 1 Billion)
Sub Total 177,197,911 50,511,511 Sub Total
Dikurangi: Less:Cadangan Kerugian Penurunan Piutang Allowance for Impairment Losees
Pihak Berelasi -- (205,682) Related Parties Pihak Ketiga -- (38,177) Third Parties
Sub Total -- (243,859) Sub Total
Total Bersih 177,197,911 50,267,652 Total Net
Piutang Lain-lain - Tidak Lancar Other Receivables - Non CurrentPihak Berelasi (Catatan 44) 4,486,214 10,083,566 Related Parties (Note 44)Pihak Ketiga Third Parties
PT Nancy Wijaya 9,500,000 9,500,000 PT Nancy WijayaLain-lain Others
(Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar) 22,064,295 1,012,805 (Each below Rp 1 Billion)
Sub Total 36,050,509 20,596,371 Sub TotalDikurangi: Less:Cadangan Kerugian Penurunan Piutang Allowance for Impairment Losees
Pihak Berelasi (1,239,952) (1,239,952) Related Parties Pihak Ketiga (15,059,891) (5,531,745) Third Parties
Sub Total (16,299,843) (6,771,697) Sub Total
Total Bersih 19,750,666 13,824,674 Total Net
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 42 Paraf:
Piutang lain-lain merupakan pendapatan yang akan diterima dari sewa lahan, sewa tempat istirahat, sewa ruang iklan dan bunga deposito berjangka yang akan diterima.
Other receivables represent revenues to be received from rent of land, rest areas, advertisement spaces and interest on time deposits.
Piutang kepada Kementerian Pekerjaan Umum merupakan piutang atas Dana Dukungan Pemerintah berdasarkan Amandemen I Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) Seksi W2 Utara sesuai Akta Notaris Nomor 24 tanggal 18 November 2011 dibuat dihadapan Notaris Rina Utami Djauhari, dalam hal realisasi Pengadaan tanah melebihi batasan kewajiban Biaya Pengadaan Tanah, Perusahaan memperoleh dana dukungan Pemerintah sebesar Rp 387.643.000.000. Sesuai Perjanjian Pemberian Dukungan Pemerintah (PPDP) Nomor 05/KU.08.01/PPDP/DDPPTJT/III/2012 tanggal 21 Maret 2012, Perusahaan membiayai terlebih dahulu Kenaikan harga tanah yang menjadi tanggungan Pemerintah dan mengajukan permohonan penggantian dana (reimbursement) kepada Pemerintah.
Receivable from the Ministry of Public Works represents receivables of Government Support Fund based on first amendment Concession Agreement (JORR Section "S") W2 Northern according to the Deed No. 24 dated November 18, 2011 of Notary Rina Utami Djauhari, in realization of the soil exceeds the limit Procurement obligations of the Land Acquisition Costs, the Company obtained government support of Rp 387,643,000,000. Based on Government Support Agreement (PPDP) No. 05/KU.08.01/PPDP/DDPPTJT/III/2012 on March 21, 2012, the Company financed increase the price of land to be dependant by the Government and apply for reimbursement to the Government.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan penyisihan penurunan nilai atas piutang lain-lain adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Managemet believes that allowances made for impairment losses on other receivables are adequate to cover possible loss on uncollectible receivable.
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Movement of allowance for impairment losses as follows:
2013 2012Rp Rp
Saldo Awal 6,771,697 2,990,643 Beginning BalancePenyisihan Kerugian selama Allowance for Losses of
Tahun Berjalan 9,528,146 3,781,054 Current Year
Saldo Akhir 16,299,843 6,771,697 Ending Balance
6. Biaya Dibayar di Muka 6. Prepaid Expenses Merupakan biaya dibayar di muka atas sewa, asuransi, perlengkapan kantor dan tol serta uang muka perjalanan dinas.
Represent prepaid rent, insurance, office and toll suppliesand advances for business travel.
2013 2012Rp Rp
Uang Muka Pekerjaan 39,916,352 144,871,503 Work AdvancesBiaya Dibayar di Muka 5,532,072 7,613,424 Prepaid ExpensesUang Muka Internal 1,908,516 3,044,539 Internal Advances
Total 47,356,940 155,529,466 Total
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 43 Paraf:
7. Perpajakan 7. Taxation a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepaid Taxes
2013 2012Rp Rp
Entitas Anak Subsidiaries
Pajak Penghasilan: Income Taxes:Pasal 28.a Tahun 2011 -- 1,291,131 Article 28.a:
Pajak Pertambahan Nilai 1,100,643 -- Value Added Tax
1,100,643 1,291,131
Total 1,100,643 1,291,131 Total
b. Utang Pajak b. Tax Payables
2013 2012Rp Rp
Perusahaan The CompanyPajak Penghasilan: Income Tax:
Pasal 4 (2) 8,548,260 7,623,128 Article 4 (2)Pasal 21 25,935,317 45,814,479 Article 21Pasal 23 1,191,347 1,481,206 Article 23Pasal 29 87,455,162 173,307,920 Article 29
Pajak Pertambahan Nilai 21,455,327 31,023,201 Value Added TaxKewajiban Pajak Lainnya 646,066 -- Other Tax Liabilities
145,231,479 259,249,934Entitas Anak Subsidiaries
Pajak Penghasilan: Income Tax:Pasal 4 (2) 12,665,878 13,953,641 Article 4 (2)Pasal 21 3,726,995 4,523,664 Article 21Pasal 23 1,297,505 1,377,692 Article 23Pasal 26 13,712 -- Article 26Pasal 29 1,354,816 274,841 Article 29
Pajak Bumi dan Bangunan -- 1,145,236 Land and Building TaxPajak Pertambahan Nilai 38,853 850,163 Value Added Tax
19,097,759 22,125,237
Total 164,329,238 281,375,171 Total
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 44 Paraf:
c. Beban Pajak Penghasilan c. Income Tax Expenses
2013 2012Rp Rp
Perusahaan The CompanyPajak Kini 419,879,949 470,363,331 Current taxPajak Tangguhan 35,507,493 34,265,803 Deferred Tax
455,387,442 504,629,134
Entitas Anak SubsidiariesPajak Kini 1,537,942 274,841 Current taxPajak Tangguhan 19,909,224 14,540,527 Deferred Tax
21,447,166 14,815,368
Konsolidasian ConsolidatedPajak kini 421,417,891 470,638,172 Current TaxPajak Tangguhan 55,416,717 48,806,330 Deffered Tax
Total 476,834,608 519,444,502 Total
Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebeIum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak:
A reconciliation between income before income tax as reported in the statements of income and taxable income is as follows:
2013 2012Rp Rp
Laba Konsolidasian Sebelum Pajak Consolidated Income Before Tax Penghasilan Badan 1,714,655,142 2,055,256,702
Dikurangi: Laba (Rugi) Entitas Anak (77,049,035) (51,462,662) Less: Portion of Subsidiaries Income (Loss)
Laba Sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan 1,791,704,177 2,106,719,364 Income Before Tax - The Company
Perhitungan Pajak Penghasilan Perusahaan Calculation of Income Tax - sebagai berikut: the Company as follows:
Koreksi Positif (Negatif) atas Positive (Negative) Corrections onLaba Komersial: Commercial Income:
Beban Pengumpulan Tol 20,358,453 11,822,184 Toll Road Collection ExpensesPendapatan Konstruksi (755,561,481) (241,918,473) Construction RevenuesBeban Pelayanan Pemakai Jalan ToI 2,570,683 5,864,490 Toll Road Services ExpensesBeban Pemeliharaan Jalan Tol 1,183,047 1,922,546 Maintenance Cost of Toll RoadBeban Konstruksi 749,452,797 241,651,582 Construction ExpensesBeban Umum dan Administrasi 56,009,933 72,399,588 General and Administrative ExpensesBagian Rugi (Laba) Entitas Asosiasi 122,763,538 93,652,438 Income (loss) of AssociatesPenyusutan Aset Tetap, Pelapisan Ulang dan Depreciation of Fixed Assets, Overlay Cahrges
Amortisasi Biaya Emisi Obligasi (195,032,376) (167,617,202) and Amortization of Bond Issuance CostTantiem 19,250,000 19,430,000 BonusesBeban Bunga 93,363,207 90,906,859 Interest ExpensesPenghasilan Dikenakan Pajak Final (423,632,083) (384,034,512) Income Subject to Final TaxBiaya Perolehan Penghasilan Dikenakan Acquisition Cost of Income Subject
Pajak Final 151,578,634 4,039,768 to Final TaxLiabilitas Imbalan Kerja 52,840,837 32,240,841 Employee Benefits ObligationBeban Piutang Karyawan 1,327,219 1,795,760 Employee Receivable ExpensesBeban Bunga Efektif Interest Rate 3,343,212 4,578,090 Effective Rate Interest Expenses Realisasi Pembayaran Tantiem (12,000,000) (12,000,000) Realization of Payment Bonuses
Total (112,184,380) (225,266,041) Total
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 45 Paraf:
2013 2012Rp Rp
Laba Kena Pajak 1,679,519,797 1,881,453,323 Taxable Income
Beban Pajak Kini pada Tarif Pajak yang Berlaku 419,879,949 470,363,331 Current Tax Expense at Effective Tax Rate
Dikurangi: Uang Muka Pajak Less: Prepaid TaxesPajak Penghasilan Pasal 23 375,192 331,565 Income Tax Article 23Pajak Penghasilan Pasal 25 362,235,922 296,723,846 Income Tax Article 25
Total 362,611,114 297,055,411 Total
Kurang (Lebih) Bayar Pajak Penghasilan Less (excess) Payment Income TaxPerusahaan 57,268,835 173,307,920 The CompanyEntitas Anak 1,354,816 274,841 Subsidiaries
Total Utang Pajak - Konsolidasian 58,623,651 173,582,761 Consolidated Income Tax Payable
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menyampaikan surat pemberitahuan sendiri atas jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. The Directorate General of Taxes may assess and amend the tax payable within 5 years after the date when the tax becomes payable.
Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telah dilaporkan dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan yang disampaikan ke Kantor Pajak.
The income tax calculation for the year endedDecember 31, 2012 had been reported in the AnnualCorporate Income Tax Return submitted to the Tax Office.
Pajak Tangguhan Deferred Tax Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan sebagai berikut:
Deferred tax is calculated using all temporary differences between tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. The details of deferred tax assets and liabilities are as follows:
31 Desember 2011/ Dibebankan ke 31 Desember 2012/ Dibebankan ke Penyesuaian/ 31 Desember 2013/December 31, 2011 Laba Rugi/ December 31, 2012 Laba Rugi/ Adjustment December 31, 2013
Charge to Charge toStatements Statements
Income IncomeRp Rp Rp Rp Rp Rp
Liabilitas (Aset) Pajak Tangguhan/ Deferred Tax Liabilities (Assets)
Perusahaan/ CompanyAset Tetap dan Aset Tak Berwujud/
Fixed Assets and Intangible Assets 463,454,195 45,225,483 508,679,678 50,685,360 4,177,326 563,542,364
Provisi Pelapisan Jalan Tol/Provision for Overlay 16,223,222 (7,450,597) 8,772,625 (1,927,266) -- 6,845,359
Liabilitas Imbalan Kerja/Employee Benefits Liabilities (55,248,219) (8,060,210) (63,308,429) (13,250,601) (3,836,287) (80,395,317)
Total 424,429,198 29,714,676 454,143,874 35,507,493 341,039 489,992,406
Entitas Anak/ SubsidiariesAset Tetap dan Aset Tak Berwujud/
Fixed Assets and Intangible Assets (404,187) 14,540,528 14,136,341 26,042,917 -- 40,179,258
Provisi Pelapisan Jalan Tol/Provision for Overlay -- -- -- (3,239,186) -- (3,239,186)
Liabilitas Imbalan Kerja/Employee Benefits Liabilities (2,129,582) -- (2,129,582) 997,653 -- (1,131,929)
Penyisihan Kerugian Penurunan Piutang/Allowance for Impairment Loses -- -- -- (2,390,137) -- (2,390,137)
Rugi Fiskal/ Loss on Fiscal 415,295 -- 415,295 (1,502,023) 344,335 (742,393)
Total (2,118,474) 14,540,528 12,422,054 19,909,224 344,335 32,675,613
Liabilitas Pajak Tangguhan Konsolidasian/Consolidated Deferred Tax Liability 422,310,724 44,255,204 466,565,928 55,416,717 685,374 522,668,019
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 46 Paraf:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense and the result of the multiplication of accounting income before income tax with the current tax rate is as follows:
2013 2012Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan 1,791,704,177 2,106,719,364 Income BeforeTax of the Company
Beban Pajak pada Tarif yang Berlaku 447,926,044 526,679,841 Tax Expense at Effective Tax Rate:
Beban Pengumpulan Tol 5,089,613 2,955,546 Toll Road Collection Expenses
Pendapatan Konstruksi (188,890,370) (60,479,618) Construction Revenue
Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol 642,671 1,466,122 Toll Road Services Expenses
Beban Pemeliharaan Jalan Tol 295,762 480,636 Toll Road Maintenance Expenses
Beban Konstruksi 187,363,199 60,412,896 Construction Expenses
Beban Umum dan Administrasi 14,002,483 18,374,735 General and Administrative Expenses
Pajak Tangguhan 1,537,941 421,712 Deferred Tax
Bagian Laba Perusahaan Asosiasi 30,690,885 23,413,110 Profit on Associate Companies’ Net Income
Penyusutan Aset Tetap, Pelapisan Ulang Depreciation of Fixed Asset, Amortization of
dan Amortisasi Biaya Emisi Obligasi (48,758,094) (42,326,013) Overlay Charges and Bond Issuance Cost
Tantiem 4,812,500 4,857,500 Bonuses
Beban Bunga 23,340,802 22,726,719 Interest Expenses
Penghasilan Dikenakan Pajak Final (105,908,021) (96,008,628) Income Subject to Final Tax
Biaya Perolehan Penghasilan Dikenakan Acquisition Cost of Income Subject to
Pajak Final 37,894,659 1,009,941 Final Tax
Kewajiban Imbalan Kerja 13,210,209 8,060,210 Employee Benefits Obligation
Beban Piutang Karyawan 331,805 448,940 Employee Receivable Expense
Beban Bunga Efektif Interest Rate 835,803 1,144,523 Effective Rate Interest Expenses
Realisasi Pembayaran Tantiem (3,000,000) (3,000,000) Actual Payment Tantiem
Total (26,508,153) (56,041,669) Total
Total Beban Pajak Kini 421,417,891 470,638,172 Total Current Tax Expenses
Total Beban Pajak Tangguhan 55,416,717 48,806,330 Total Deferred Tax Expenses
Total Beban Pajak Kini – Konsolidasian 476,834,608 519,444,502 Total of Tax Expenses – Consolidation
8. Dana Ditetapkan Penggunaannya 8. Appropriated Funds
2013 2012Rp Rp
Obligasi Jasa Marga XI seri P -- 32,500,000 Jasa Marga Bond XI, P Series Jaminan Pelaksanaan/ Performance Bond
Pihak Berelasi (Catatan 44) 27,656,063 -- Related Parties (Note 44)
Jaminan Pembebasan Tanah Land Acquisition GuaranteesPihak Berelasi (Catatan 44) 6,496,257 6,723,370 Related Party (Note 44)Pihak Ketiga Third PartiesPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk 44,036,995 68,820,370 Jawa Barat dan Banten TbkPT Bank UOB Indonesia 26,850,000 15,500,000 PT Bank UOB IndonesiaPT Bank Bukopin Tbk 11,250,000 11,250,000 PT Bank Bukopin Tbk
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 47 Paraf:
2013 2012Rp Rp
Jaminan Sindikasi Bank Syndicated Bank GuaranteePihak Berelasi (Catatan 44) 110,015,112 30,141,000 Related Party (Note 44)Pihak Ketiga Third PartiesPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah -- 109,937 Jawa TengahRekening Khusus 233,010,674 -- Special Account
Total 459,315,101 165,044,677 Total
Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003 Jasa Marga Bond XI Series P of 2003 Berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No.6 tanggal 19 Agustus 2003 yang diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan No.24 tanggal 25 September 2003 juncto Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi No.26 tanggal 25 September 2003 dari Notaris Julius Pumawan, SH, Msi, juncto Berita Acara Rapat Umum Pemegang Obligasi No.22, tanggal 7 Oktober 2004 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan diwajibkan membentuk penyisihan dana untuk jaminan pelunasan bunga sebesar Rp 32.500.000.000 (Rupiah penuh) setiap triwulan pada Januari, April, Juli dan Oktober, selambat-lambatnya dua minggu sebelum tanggal pembayaran bunga obligasi. Perusahaan telah melunasi hutang pokok dan bunga obligasi seri P per tanggal 8 Oktober 2013 sehingga tidak lagi mencadangkan dana untuk jaminan pelunasan bunganya.
Based on the Deed of Bond Trustee Agreement No.6 dated August 19, 2003 as amended by the Deed of Addendum of Trustee Agreement No. 24 dated September 25, 2003 in conjunction with the Deed of Addendum I of Bond Underwriting Agreement No.26 dated September 25, 2003 of Notary Julius Pumawan, SH, Msi, in conjunction with the Minutes of the General Meeting of Bondholders No.22 dated October 7, 2004 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the Company is required to established a sinking fund to secure payment of interest amounting to Rp 32,500,000,000 (full Rupiah) every quarter in January, April, July and October, no later than two weeks before the date of the bond interest payment. The company had paid off the bond payable as of October 8, 2013 and the sinking fund to guarantee its interest payment had been terminated.
Rekening Khusus Appropriated Account Rekening khusus merupakan rekening atas pendapatan dari pengoperasian JORR Seksi S setelah dikurangi biaya operasional, termasuk didalamnya beban amortisasi, dan pemeliharaan yang dipisahkan dan dimasukkan dalam rekening khusus sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 80.1/KPTS/M/ 2013 tanggal 25 Pebruari 2013 (lihat Catatan 45.i).
Appropriated account represents account derived from operational income of JORR Section S after deduction of operational, including amortization expense and maintenance expenses which were separated and transferred to a specific account in accordance with decision letter of Minister of Public Works No.80.1/KPTS/M/2013 date February 25, 2013 (see Note 45.i).
9. Investasi pada Entitas Asosiasi 9. Investment in Associates
Perusahaan memiliki penyertaan saham pada entitas asosiasi yang dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas. Nilai tercatat penyertaan saham tersebut sebagai berikut:
The Company has investments in associates accounted for by using the equity method. The carrying values of such investment in shares are as follows:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 48 Paraf:
Nilai Tercatat Penambahan Nilai TercatatPenyertaan (Pengurangan) Bagian Laba Penyertaan
Persentase Awal Tahun/ Penyertaan/ (Rugi) Bersih/ Penerimaan Akhir Tahun/Kepemilikan/ Carrying Value Additions Portion in Deviden/ Carrying
Perusahan Asosiasi/ Percentage at Beginning (Deduction) Net Profit Dividend Value at EndAssociated Company Status Ownership of Year of Investment (Loss) Received of Year
PT Citra Bhakti Margatama Pengakhiran PKP/Persada (CBMP) Termination of
Concession 34.83 56,787,000 -- -- -- 56,787,000PT Citra Ganesha Marga Pengakhiran PKP/
Nusantara (CGMN) Termination of Concession 30.00 16,914,266 -- -- -- 16,914,266
PT Jatim Marga Utama (JMU) Belum Operasi/Not Yet Operated 26.00 12,858,000 -- -- -- 12,858,000
PT lsmawa Trimitra (IT) Operasi/ Operate 25.00 8,305,808 -- 670,634 -- 8,976,442PT Bukaka Marga Utama (BMU) Belum Operasi/
Not Yet Operated 20.00 9,436,000 -- -- -- 9,436,000PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) Operasi/ Operate 21.24 154,581,281 21,240,000 (5,560,648) -- 170,260,633
258,882,355 21,240,000 (4,890,014) -- 275,232,341
Dikurangi/ DeductedPenurunan Nilai Penyertaan pada CBMP/ (56,786,999) (56,786,999)
Impairment of Investment in CBMPPenurunan Nilai Penyertaan pada CGMN/ (16,914,265) (16,914,265)
Impairment of Investment in CGMNPenurunan Nilai Penyertaan pada BMU/ (9,435,999) (9,435,999)
Impairment of Investment in BMU (83,137,263) (83,137,263)
Total 175,745,092 192,095,078
31 Desember/ December 2013Perubahan Selama Periode Berjalan/
Changes in Current Period
Nilai Tercatat Penambahan Nilai TercatatPenyertaan (Pengurangan) Bagian Laba Penyertaan
Persentase Awal Tahun/ Penyertaan/ (Rugi) Bersih/ Penerimaan Akhir Tahun/Kepemilikan/ Carrying Value Additions Portion in Deviden/ Carrying
Perusahan Asosiasi/ Percentage at Beginning (Deduction) Net Profit Dividend Value at EndAssociated Company Status/ Status Ownership of Year of Investment (Loss) Received of Year
PT Citra Bhakti Margatama Pengakhiran PKP/Persada (CBMP) Termination of
Concession 34.83 56,787,000 -- -- -- 56,787,000 PT Citra Ganesha Marga Pengakhiran PKP/
Nusantara (CGMN) Termination of Concession 30.00 16,914,266 -- -- -- 16,914,266
PT Jatim Marga Utama (JMU) Belum Operasi/Not Yet Operated 26.00 12,858,000 -- -- -- 12,858,000
PT lsmawa Trimitra (IT) Operasi/Operate 25.00 7,431,816 -- 873,992 -- 8,305,808 PT Bukaka Marga Utama (BMU) Belum Operasi/
Not Yet Operated 20.00 9,436,000 -- -- -- 9,436,000 PT Jakarta Lingkar Barat Satu Belum Operasi/
Not Yet Operated 18.05 180,632,000 (180,632,000) -- -- --PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) Operasi/Operate 21.24 -- 159,288,577 (4,707,296) -- 154,581,281
284,059,082 (21,343,423) (3,833,304) -- 258,882,355 Dikurangi/ DeductedPenurunan Nilai/ Impairment of (56,786,999) (56,786,999)
Investment in CBMPPenurunan Nilai/ Impairment of (16,914,265) (16,914,265)
Investment in CGMNPenurunan Nilai/ Impairment of (9,435,999) (9,435,999)
Investment in BMU (83,137,263) (83,137,263)
Total 200,921,819 175,745,092
31 Desember/ December 2012Perubahan Selama Periode Berjalan/
Changes in Current Period
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 49 Paraf:
a. PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP) a. PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP) PT Citra Bhakti Margatama Persada didirikan berdasarkan Akta No. 50, tanggal 11 Desember 1995 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada CBMP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol JORR Seksi E2-E3- N (Cikunir-Cakung-Cilincing-Tanjung Priok) untuk jangka waktu 33 tahun yang berakhir pada tahun 2028, Perusahaan memiliki 56.787.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 56.787.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 34,83% kepemilikan.
PT Citra Bhakti Margatama Persada was established based on the Deed No.50, dated December 11, 1995 of Notary Siti Pertrwi Henny Singgih, SH. The investment in CBMP was made in relation to the construction and operation of JORR toll road Section E2-E3-N (Cikunir-Cakung-Cilincing-Tanjung Priok) for a period of 33 years ending in 2028. The Company owns 56,787,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 56,787,000,000 (full Rupiah), representing 34.83% ownership.
Pembangunan jalan tol oleh CBMP dibiayai dari fasilitas pinjaman sindikasi bank. Krisis ekonomi telah menyebabkan ketidakpastian terhadap kemampuan CBMP dalam menyelesaikan kewajibannya pada saat jatuh tempo dan dalam merealisasikan fasilitas pinjaman untuk pembiayaan jalan tol tahap konstruksi. Restrukturisasi perbankan yang dilakukan terhadap sebagian dari kreditur CBMP telah mengakibatkan penghentian pelaksanaan pembangunan jalan tol. Adanya surat Perusahaan kepada CBMP No. AA.02.1009 tanggal 25 JuIi 2000 mengenai pengakhiran PKP No.96 tanggal 16 Desember 1995 mengakibatkan penyertaan Perusahaan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki nilai ekonomis. Perusahaan mengakui kerugian penurunan nilai penyertaan saham pada CBMP pada tahun 2000 sebesar Rp 56.786.999.000 (Rupiah penuh).
Toll road construction by CBMP was financed by loan facilities from a banking syndicate. The economic crisis created uncertainty of the ability of CBMP to settle its liabilities at the maturity date and in using the loan facilities to finance the toll road construction progress. A banking restructuring conducted by certain of CBMP’s creditors resulted in the stoppage of toll road construction. The Company issued Letter No. AA.02.1009, dated July 25, 2000 to CBMP regarding the termination of the Concession Agreement No. 96, dated December 16, 1995. As a consequence of this termination the Company’s investment in the associate company has no economic value. The Company has recognized loss on impairment of the investment shares of CBMP in 2000 amounting to Rp 56,786,999,000 (full Rupiah).
b. PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) b. PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) PT Citra Ganesha Marga Nusantara didirikan berdasarkan Akta No. 300, tanggal 22 Desember 1993 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH, juncto Akta No. 67, tanggal 7 Juli 1994 dari Notaris Sri Laksmi Damayanti, SH. Penyertaan pada CGMN dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Cikampek–Padalarang. Perusahaan memiliki 5.310 saham dengan nilai nominal Rp 1.841.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 9.775.710.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 30% kepemilikan.
PT Citra Ganesha Marga Nusantara was established based on the Deed No. 300, dated December 22, 1993, of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH, in conjunction with the Deed No. 67, dated July 7, 1994 of Notary Sri Laksmi Damayanti, SH. The investment in CGMN was made in relation to the construction and operation of the Cikampek – Padalarang toll road project. The Company owns 5,310 shares at par value of Rp 1,841,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 9,775,710,000 (full Rupiah) representing 30% ownership.
Berdasarkan surat Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. KU.201-Mn/68 tanggal 4 Maret 1996 dan surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1562/A/52/0496 tanggal 18 April 1996, Perusahaan memperoleh pengalihan Intelectual Property Rights (IPR) dalam bentuk disain proyek jalan tol Cikampek – Padalarang sebesar UK Poundsterling 4,700,000 atau setara dengan Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh) sebagai Tambahan Modal Disetor Pemerintah pada Perusahaan. Selanjutnya, Perusahaan mengalihkan IPR tersebut kepada CGMN sebagai penyertaan saham Perusahaan di CGMN. Berdasarkan perjanjian usaha patungan antara Perusahaan dengan CGMN, IPR tersebut dinilai setara dengan USD 8,530,000.
Based on the Decree of the Minister of Public Works of the Republic of Indonesia No. KU.201-Mn/68 dated March 4, 1996 and the Letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 1562/A/52/0496 datedApril 18, 1996, the Company obtained a transfer of “Intelectual Property Rights (IPR)” in the form of project design of Cikampek – Padalarang toll road amounting to Great Britain Poundsterling 4,700,000 or equivalent to Rp 16,914,266,000 (full Rupiah) as Additional Paid up Capital from the Government to the Company. The Company then transferred the IPR to CGMN as an investment by the Company in CGMN. Based on the joint venture agreement between the Company and CGMN, the IPR was valued equal to USD 8,530,000. According
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 50 Paraf:
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa CGMN tanggal 10 Juli 1998 mengenai Peningkatan Modal Disetor, kepemilikan saham pada CGMN sejumlah 8.530 saham dengan nilai nominal USD 8,530,000 atau setara dengan Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh).
to the decision of the Extraordinary General Meeting of Shareholders held by CGMN on July 10, 1998 regarding the increase in paid up capital, the Company owns 8,530 shares at par value of USD 8,530,000 or equal to Rp 16,914,266,000 (full Rupiah).
Berdasarkan surat Perusahaan kepada CGMN No. AA.HK01.1273 tanggal 25 Juli 2001 mengenai pengakhiran PKP No. 297 sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia (Menkimpraswil) No. 417, tanggal 18 Juli 2001 mengenai pencabutan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 321/KPTS/1994, tanggal 24 Oktober 1994 mengenai Pemberian Izin Kerjasama Penyelenggaraan Jalan Tol Cikampek – Padalarang kepada Perusahaan dalam bentuk usaha patungan dengan CGMN mengakibatkan penyertaan Perusahaan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki nilai ekonomis. Perusahaan mengakui kerugian penurunan nilai penyertaan saham pada CGMN sebagai beban tahun 2001 sebesar Rp 16.914.266.000 (Rupiah penuh).
On July 25, 2001, by the Company’s Letter No. AA.HK01.1273 to CGMN regarding termination of the Concession Agreement No. 297 in order to implement the Decree of the Minister of Settlement and Regional Infrastructure of the Republic of Indonesia No. 417 dated July 18, 2001 regarding cancellation of the Decree of the Minister of Public Works of the Republic of Indonesia No. 321/KPTS/1994 dated October 24,1994 regarding the Granting of license to Concession Agreement to the Company to operate the Cikampek –Padalarang toll road in the form of a joint venture with CGMN. Due to such termination, the investment in CGMN has no economic value. The Company recognized loss on the permanent impairment of this investment in shares of CGMN as an expense in 2001 amounting to Rp 16,914,266,000 (full Rupiah).
c. PT Jatim Marga Utama (JMU) c. PT Jatim Marga Utama (JMU) PT Jatim Marga Utama didirikan berdasarkan Akta No. 25, tanggal 27 Desember 2002 dari Notaris Rosida, SH. Perusahaan memiliki 12.858 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 12.858.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 30% kepemilikan.
PT Jatim Marga Utama was established based on the Deed No. 25, dated December 27, 2002 of Notary Rosida, SH. The Company owns 12,858 shares at a par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 12,858,000,000 (full Rupiah), representing 30% ownership.
JMU merupakan perusahaan patungan antara Perusahaan dan Pemerintah Daerah Jawa Timur. Perusahaan patungan ini didirikan dengan maksud untuk meneruskan kelanjutan proyek jalan tol Surabaya - Mojokerto yang telah terhenti setelah Menkimpraswil mencabut izin konsesi yang diberikan kepada PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) melalui surat Menkimpraswil No.418/KPTS/M/2001 tanggal 18 Juli 2001. Setelah Mahkamah Agung menolak pengajuan Peninjauan Kembali dari Menkimpraswil pada 31 Maret 2005, maka hak penyelenggaraan jalan tol dikembalikan kepada MNA. Sebagai akibatnya, JMU tidak lagi terlibat dalam proyek jalan tol tersebut. Pada 8 Mei 2007, JMU ikut serta dalam penyertaan saham PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) untuk proyek jalan tol Gempol Pasuruan dengan kepemilikan sebesar 20%.
JMU is a joint venture company with Local Government of East Java. This company was established in order to continue construction of the Surabaya - Mojokerto toll road project that was suspended after the Minister of Settlement and Regional Infrastructure cancelled the concession granted to PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) as stated in his Letter No.418/KPTS/M/2001 dated July 18, 2001. After the Supreme Court refused the application for Judicial Review of Minister of Settlement and Regional Infrastructure, dated March 31, 2005, the concession rights have been returned to MNA. As a result JMU is not involved in such toll road project. On May 8, 2007, JMU participated in investment in shares of PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) to develop toll road project of Gempol Pasuruan, with ownership of 20%.
Berdasarkan Berita Acara RUPS PT Jatim Marga Utama tanggal 1 Juni 2011, JMU meningkatkan modal disetor menjadi sebesar Rp 50.360.000.000 (Rupiah penuh), yang ditempatkan dan disetor penuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 7.500.000.000 (Rupiah penuh). Atas penambahan modal disetor tersebut kepemilikan saham oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur meningkat menjadi sebesar 74% sementara kepemilikan PT Jasa Marga (Persero) Tbk terdilusi menjadi sebesar 26%.
Based on Minutes of General Meeting of Shareholders dated June 1, 2011, JMU increased its additional paid in capital became Rp 50,360,000,000 (full Rupiah) that fully paid by the Government of East Java Province amounting to Rp 7,500,000,000 (full Rupiah). Upon the addition by the Government of East Java Province, their ownership rose to 74% while the ownership of PT Jasa Marga (Persero) Tbk was diluted to 26%.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 51 Paraf:
d. PT Ismawa Trimitra (IT) d. PT Ismawa Trimitra (IT)PT Ismawa Trimitra didirikan untuk pengusahaan sewa gedung perkantoran dan pengelolaan tempat istirahat di jalan tol. IT didirikan berdasarkan Akta No. 69 tanggal 14 Juni 1995 dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan di dalam Akta No. 62 tanggal 23 Desember 2008 dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-31703.A.H.01.01 tanggal 10 Juli 2009. IT berdomisili di Jakarta.
PT Ismawa Trimitra established for the sales of office buildings and rest areas rental. IT established based on the Deed No. 69 dated June 14, 1995 by Notary Imas Fatimah, SH. The latest statute changes stated in the Deed No. 62 dated December 23, 2008 by Notary Imas Fatimah, SH. This deed was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Decree No. AHU-31703.A.H.01.01 dated July 10, 2009. IT is domiciled in Jakarta.
Perusahaan memiliki 6.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 6.250.000.000 (Rupiah penuh), yang merupakan 25% kepemilikan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 6.250.000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 6,250,000,000 (full Rupiah) representing 25% ownership as of December 31, 2013.
e. PT Bukaka Marga Utama (BMU) e. PT Bukaka Marga Utama (BMU)
PT Bukaka Marga Utama didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 17 Pebruari 1997 dari Notaris Sri Rahayu Sedyono, SH. Penyertaan pada BMU dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Ciawi-Sukabumi. Perusahaan memiliki 4,000 saham dengan nilai nominal Rp 2.359.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 9.436.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 20% kepemilikan.
PT Bukaka Marga Utama was established based on the Deed No. 5 dated February 17, 1997 of Notary Sri Rahayu Sedyono, SH, The investment in BMU was made in relation to the construction and operation of the Ciawi-Sukabumi toll road project. The Company owns 4,000 shares at par value Rp 2,359,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 9,436,000,000 (full Rupiah), representing of 20% ownership.
Pemegang saham mayoritas BMU tidak dapat memberi kepastian atas pembangunan ruas jalan tol yang telah disetujui sesuai dengan PKP. Perusahaan mengakui kerugian penurunan nilai atas penyertaan saham pada BMU sebagai beban tahun 2005 sebesar Rp 9.435.999.000 (Rupiah penuh).
Since the majority shareholders of BMU could not give assurance regarding the toll road development as agreed under the Concession Agreements, the Company recognized the loss on impairment of this investment as an expense in 2005 amounted to Rp 9,435,999,000 (full Rupiah).
f. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) f. PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ)
PT Trans Lingkar Kita Jaya didirikan untuk pengusahaan ruas tol Cinere-Jagorawi. TLKJ didirikan berdasarkan Akta No. 18 tanggal 19 Januari 2005 dibuat di hadapan Notaris Agus Madjid, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-03269.HT.01.01 tanggal 7 Pebruari 2006. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dinyatakan di dalam Akta No. 76 tanggal 29 November 2012 dibuat di hadapan Notaris Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-42662 tanggal 30 November 2012. TLKJ berdomisili di Jakarta.
PT Trans Lingkar Kita Jaya established for the concession of Cinere-Jagorawi toll road. TLKJ established based on the Deed No. 18 dated January 19, 2005 by Notary Agus Madjid, SH. This deed was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Decree No. C-03269.HT.01.01 dated February 7, 2006. The latest statute changes stated in the Deed No. 76 dated November 29, 2012 by Notary Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH. This deed was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Decree No. AHU-AH.01.10-42662 dated November 30, 2012. TLKJ is domiciled in Jakarta.
Perusahaan memiliki 131.688 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 131.688.000.000 (Rupiah penuh), yang merupakan 21,24% kepemilikan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013.
The Company owns 131,688 shares at par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 131,688,000,000 (full Rupiah) representing 21.24% ownership as of December 31, 2013.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 52 Paraf:
10. Aset Keuangan Lainnya 10. Other Financial Assets
Perusahaan memiliki penyertaan saham yang dikategorikan sebagai aset keuangan tersedia untuk di jual yang dicatat sebagai harga perolehan sebagai berikut:
The Company has investment in shares categorized as available-for-sale financial asset that accounted for at cost which detail as follow:
Perusahaan/ Company Status/ Status Rp % Rp %
PT Marga Mandala Sakti (MMS) Operasi/ Operate 28,000,000 1.94 28,000,000 1.94PT Citra Margatama Surabaya (CMS) Operasi/ Operate 20,000,000 5.26 20,000,000 5.26PT Marga Nurindo Bhakti (MNB) Pengakhiran PKP/
Termination ofConcession 9,500,000 10.00 9,500,000 10.00
PT Margabumi Matraraya (MBM) Operasi/ Operate 5,500,000 6.47 5,500,000 6.47PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP) Pengakhiran PKP/
Termination ofConcession 4,725,000 15.00 4,725,000 15.00
PT Margaraya Jawa Tol (MJT) Belum Operasi/Not Yet Operated 4,143,438 2.47 4,143,438 2.47
PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) Operasi/ Operate 3,332,000 1.47 3,332,000 1.47PT Marga Mawatindo Esprit (MME) Pengakhiran PKP/
Termination ofConcession 2,780,862 8.33 2,780,862 8.33
PT Marga Net One Limited (MNOL) Pengakhiran PKP/Termination of
Concession 15,291 10.00 15,291 10.00
2013 2012
PT Jakarta Lingkar Barat Satu (JLB) Operasi/ Operate 180,632,000 19.10 180,632,000 19.10258,628,591 258,628,591
Total 258,628,591 258,628,591
Dikurangi/Deducted:
Penurunan Nilai Penyertaan pada MNB/Impairment of Investment in MNB (9,499,999) (9,499,999)
Penurunan Nilai Penyertaan pada CMSP/Impairment of Investment in CMSP (4,724,999) (4,724,999)
Penurunan Nilai Penyertaan pada MME/Impairment of Investment in MME (2,780,860) (2,780,860)
Penurunan Nilai Penyertaan pada MNOL/Impairment of Investment in MNOL (15,289) (15,289)
(17,021,147) (17,021,147)
Total 241,607,444 241,607,444
a. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) a. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP)
PT Citra Marga Nusaphala Persada didirikan berdasarkan Akta No. 58, tanggal 13 April 1987 dari Notaris Kartini Muljadi, SH, juncto Akta No.19 dan 20, tanggal 11 Juli 2001 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada CMNP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Cawang Tanjung Priok-Jembatan Tiga. Tahun 1997, Perusahaan meningkatkan penyertaan saham pada CMNP menjadi 355.760.000 saham dengan menggunakan hak pada penawaran umum terbatas sebanyak 177.880.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per saham atau sebesar
PT Citra Marga Nusaphala Persada was established based on the Deed No. 58, dated April 13, 1987 of Notary Kartini Muljadi, SH, in conjunction with the Deed No. 19 and 20, dated July 11, 2001 of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in CMNP was made in relation to the construction and operation of the Cawang Tanjung Priok-Jembatan Tiga toll road project. In 1997, the Company increased its investment in CMNP to become 355,760,000 shares by executing the rights through limited public offering of 177,880,000 shares with par value of Rp 500 (full Rupiah) per share or amounting to Rp 88,940,000,000 (full Rupiah) as a
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 53 Paraf:
Rp 88.940.000.000 (Rupiah penuh) sehingga seluruh penyertaan berjumlah Rp 133.410.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 17,79% kepemilikan.
result, the total investment amounting to Rp 133,410,000,000 (full Rupiah) representing 17.79% ownership.
Pada 28 Desember 2006, Perusahaan menjual sejumlah 271.186.000 saham atau sebesar Rp 91.123.000.000 (Rupiah penuh) dengan harga Rp 1.770 (Rupiah penuh) per saham atau Rp 479.999.220.000 (Rupiah penuh) sehingga sisa pernyertaan Perusahaan di CMNP menjadi sebesar 4,23% atau 84.574.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per lembar atau Rp 42.287.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan menerima hasil penjualan bersih saham sebesar Rp 477.316.024.360 (Rupiah penuh) pada tanggal 4 Januari 2007.
On December 28, 2006, the Company sold 271,186,000 shares or equivalent to Rp 91,123,000,000 (full Rupiah) of the investment at a price of Rp 1,770 (full Rupiah) per share or in total Rp 479,999,220,000 (full Rupiah). Therefore, the Company's ownership in CMNP became 4.23% or 84,574,000 shares with par value of Rp 500 (full Rupiah) per share or in total Rp 42,287,000,000 (full Rupiah). The Company received the net proceeds from sale of shares on January 4, 2007 amounting to Rp 477,316,024,360 (full Rupiah).
Pada tahun 2007, Perusahaan telah menjual 1.535.500 saham atau setara dengan Rp 3.598.475.000 (Rupiah penuh) dengan harga berkisar antara Rp 2.300 (Rupiah penuh) dan Rp 2.425 (Rupiah penuh) per saham dengan membukukan keuntungan bersih sebesar Rp 2.818.130.337 (Rupiah penuh) sehingga bersisa 83.038.500 saham atau 4,15% kepemilikan. Pada tahun 2008, Perusahaan menjual 0,07% atau 1.393.500 saham atau setara dengan Rp 3.212.550.000 (Rupiah penuh) dengan harga berkisar antara Rp 2.300 (Rupiah penuh) dan Rp 2.325 (Rupiah penuh) per saham dengan membukukan keuntungan bersih sebesar Rp 696.750.000 (Rupiah penuh) sehingga sisa penyertaan di CMNP adalah 4,08%. Pada April 2012, Perusahaan telah menjual 81.645.000 saham atau setara dengan Rp 40.822.500.000 (Rupiah penuh) dengan harga Rp 2.300 (Rupiah penuh) per saham dengan membukukan keuntungan bersih sebesar Rp 146.961.000.000 (Rupiah penuh) sehingga per 31 Desember 2013 Perusahaan sudah tidak mempunyai penyertaan saham pada CMNP.
In 2007, the Company sold 1,535,500 shares or equivalent to Rp 3,598,475,000 (full Rupiah) of the investment at price among of Rp 2,300 (full Rupiah) and Rp 2,425 (full Rupiah) per share and recorded gain on sale amounting to Rp 2,818,130,337 (full Rupiah), therefore, the Company’s shares remain 83,038,500 shares or 4.15% ownership. In 2008, the Company sold 1,393,500 shares represent 0.07% or equivalent to Rp 3,212,550,000 (full Rupiah) at price range of Rp 2,300 (full Rupiah) to Rp 2,325 (full Rupiah) per share and recorded gain on sale amounting to Rp 696,750,000 (full Rupiah) and therefore, the Company’s shares to become 4.08% ownership. At April 2012, the Company sold 81,645,000 shares or equivalent to Rp 40,822,500,000 (full Rupiah) of the investment at price Rp 2,300 (full Rupiah) per share and recorded gain on sale amounting to Rp 146,961,000,000 (full Rupiah), therefore, as of December 31, 2013 the Company has no shares ownership in CMNP.
b. PT Marga Mandala Sakti (MMS) b . PT Marga Mandala Sakti (MMS)
PT Marga Mandala Sakti didirikan berdasarkan Akta No. 14, tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Kartini Muljadi, SH. Penyertaan pada MMS dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Tangerang – Merak. Perusahaan memiliki 28.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 28.000.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 8,68% kepemilikan. Berdasarkan Akta No. 4, tanggal 4 April 1995 dari Notaris Sutjipto, SH, penyertaan saham Perusahaan pada MMS sebesar 14.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham telah dijaminkan oleh MMS sehubungan dengan fasilitas kredit sindikasi yang diperoleh MMS.
PT Marga Mandala Sakti was established based on the Deed No.14, dated October 4, 1989 of Notary Kartini Muljadi, SH. The investment in MMS relates to the construction and operation of the Tangerang – Merak toll road. The Company originally owned 28,000,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 28,000,000,000 (full Rupiah), representing 8.68% ownership. Based on the Deed No. 4 dated April 4, 1995 of Notary Sutjipto, SH, the investment in MMS amounting to 14,000,000 shares with the par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share has been pledged by the Company connection with syndicated credit facilities received by MMS.
Berdasarkan risalah RUPSLB dengan Akta No. 5, tanggal 9 Desember 2004 dari Notaris Hendra Karyadi,
Based on the minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholders as included in the Deed No. 5
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 54 Paraf:
SH, para pemegang saham menyetujui penerbitan 921.310.773 saham baru kepada pemegang obligasi konversi. Para pemegang saham lama menyatakan telah melepaskan hak masing-masing untuk membeli saham baru yang diterbitkan kepada pemegang obligasi konversi tersebut. Perubahan pemegang saham tersebut sesuai dengan Akta No. 11, tanggal 1 Agustus 2005 dari Notaris Benny Kristianto, SH, mengenai perubahan pemegang saham MMS dan telah diterima oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktorat Administrasi Hukum Umum No.C-UM.02.01.14078, tanggal 23 September 2005, sehingga kepemilikan Perusahaan pada MMS menjadi 1,94%.
dated December 9, 2004 of Notary Hendra Karyadi, SH the shareholders agreed with the issuance of 921,310,773 new shares to convertible bondholders. The predecessor shareholders had already waived their rights to subscribe for new shares issued to the convertible bondholders. This change of shareholders according to the Deed No. 11 dated August 1, 2005 of Notary Benny Kristianto, SH, regarding the change of MMS shareholders has been received by the Directorate General of General Law Administration, Department of Law and Human Rights under receipt No.C-UM.02.01.14078, dated September 23, 2005, as a consequence, the Company's ownership in MMS become 1.94%.
c. PT Citra Margatama Surabaya (CMS) c. PT Citra Margatama Surabaya (CMS)
PT Citra Margatama Surabaya didirikan berdasarkan Akta No. 99, tanggal 26 Desember 1996 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada CMS dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan Tol Waru–Juanda. Perusahaan memiliki 8.550.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau sebesar Rp 8.550.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 15% kepemilikan.
PT Citra Margatama Surabaya was established based on the Deed No. 99, dated December 26, 1996 of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in CMS was made in relation to the constructions and operations of the Waru-Juanda toll road project. The Company owns 8,550,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah)per share or equivalent to Rp 8,550,000,000 (full Rupiah), representing 15% ownership.
Berdasarkan Akta No. 717 tanggal 27 Juni 2007 dari Notaris Margaretha Dynawati, SH, para pemegang saham antara lain menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp 380.000.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan hanya melakukan setoran modal sebesar Rp 20.000.000.000 (Rupiah penuh) dari Rp 48.000.000.000 (Rupiah penuh) yang ditetapkan. Dengan demikian kepemilikan Perusahaan di CMS mengalami penurunan menjadi 5,26% yang merupakan 20.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 20.000.000.000 (Rupiah penuh).
Based on the Deed No. 717, dated June 27, 2007 of Notary Margaretha Dynawati, SH, the shareholders agreed to increase the issued and paid up capital to become Rp 380,000,000,000 (full Rupiah). The Company had paid up capital amounted to Rp 20,000,000,000 (full Rupiah) from total Rp 48,000,000,000 (full Rupiah). Therefore, the Company’s ownership in CMS was decreased to become 5.26%, representing 20,000,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 20,000,000,000 (full Rupiah).
Berdasarkan Akta No. 40, tanggal 21 Mei 2005 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan dan CMS mengadakan Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan yang mengubah wewenang penyelenggaraan jalan tol Waru–Tanjung Perak menjadi kurang lebih 12 Km. Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan telah dialihkan menjadi Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) antara Pemerintah dengan CMS pada tanggal 12 Pebruari 2007 dengan masa hak pengusahaan (konsesi) hingga tahun 2040.
Based on the Deed No. 40, dated May 21, 2005 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, the Company and CMS entered into a Joint Operation Agreement that changed the authority of Waru –Tanjung Perak toll road to become approximately 12 Km. On February 12, 2007, such Joint Operation Agreement has been changed to a Concession Rights Agreement between the Government and CMS with the concession right until year 2040.
Jalan Tol Waru–Juanda telah beroperasi sejak April 2008.
Waru-Juanda toll road has been operated since April 2008.
d. PT Marga Nurindo Bhakti (MNB) d. PT Marga Nurindo Bhakti (MNB)
PT Marga Nurindo Bhakti didirikan berdasarkan Akta No. 9, tanggal 2 Desember 1991 dari Notaris BRAY Mahyastoeti Notonogoro, SH, juncto Akta No. 19,
PT Marga Nurindo Bhakti was established based on The Deed No. 9, dated December 2, 1991 of Notary BRAY Mahyastoeti Notonogoro, SH, conjunction with the Deed
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 55 Paraf:
tanggal 4 Maret 1998 dari Agus Madjid, SH. Penyertaan pada MNB dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan Tol JORR Seksi S dan E1 (Pondok Pinang – Jagorawi – Cikunir). Perusahaan memiliki 1.350 saham dengan nilai nominal Rp 10.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 13.500.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 10% kepemilikan.
No. 19 dated March 4, 1998 of Agus Madjid, SH. The investment in MNB relates to the construction and operation of the JORR toll road Section S and E1 (Pondok Pinang – Jagorawi – Cikunir). The Company owns 1,350 shares at par value of Rp 10,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 13,500,000,000 (full Rupiah), representing 10% ownership.
Berdasarkan surat Perusahaan kepada MNB No. AA.HK.02.1143, tanggal 11 Agustus 2000, Perusahaan mengambil alih proyek yang dibangun oleh MNB. Pengambilalihan proyek ini mengakibatkan penyertaan Perusahaan dinilai sudah tidak memiliki nilai ekonomis dan mengakui kerugian atas penurunan nilai penyertaan yang bersifat permanen sebagai beban tahun 2000 sebesar Rp 9.499.999.000 (Rupiah penuh).
Based on the Company’s Letter No. AA.HK.02.1143, dated August 11, 2000 to MNB, the Company took over the JORR sections being built by MNB, with the consequence that the Company’s investment had no economic value, therefore, the Company recognized the loss on the permanent impairment of the investment as an expense in year 2000 amounting to Rp 9,499,999,000 (full Rupiah).
e. PT Margabumi Matraraya (MBM) e. PT Margabumi Matraraya (MBM)
PT Margabumi Matraraya didirikan berdasarkan Akta No. 15, tanggal 15 Pebruari 1991 dari Notaris Tawangningrum Purwono, SH, juncto Akta No. 15 tanggal 13 Agustus 1997 dari Notaris Agus Hashim Admad, SH. Penyertaan pada MBM dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Surabaya – Gresik. Perusahaan memiliki 550 saham dengan nilai nominal Rp 10.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 5.500.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 6,47% kepemilikan.
PT Margabumi Matraraya was established based on the Deed No. 15, dated February 15, 1991 of Notary Tawangningrum Purwono, SH, in conjunction with the Deed No. 15 dated August 13, 1997 of Notary Agus Hashim Admad, SH. The investment in MBM relates to the constructions and operations of the Surabaya – Gresik toll road. The Company owns 550 shares at par value of Rp 10,000,000 (full Rupiah) per share or amounting to Rp 5,500,000,000 (full Rupiah), representing 6.47% ownership.
f. PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP) f. PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP)
PT Citra Mataram Satriamarga Persada didirikan berdasarkan Akta No. 36, tanggal 12 April 1996 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada CMSP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol JORR Seksi W2 (Kebon Jeruk – Pondok Pinang). Perusahaan memiliki 4.725.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 4.725.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 15% kepemilikan.
PT Citra Mataram Satriamarga Persada was established based on the Deed No. 36, dated April 12, 1996 of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in CMSP relates to operation of the JORR Section W2 (Kebon Jeruk – Pondok Pinang) toll road project. The Company owns 4,725,000 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 4,725,000,000 (full Rupiah) representing 15% ownership.
Berdasarkan surat Perusahaan kepada CMSP No. AA.HK.02.820, tanggal 21 Juni 2000, dinyatakan mengenai pengambilalihan proyek dan pengakhiran PKP. Penyertaan Perusahaan pada CMSP ini dipandang sudah tidak memiliki nilai ekonomis, sehingga Perusahaan mengakui kerugian atas penurunan nilai penyertaan sebagai beban tahun 2000 sebesar Rp 4.724.999.000 (Rupiah penuh).
Based on the Company Letter No. AA.HK.02.820, dated June 21, 2000 to CMSP, regarding the takeover of the project and termination of Concession Agreement, the Company’s investment in CMSP is deemed to have no economic value, therefore, the Company has recognized the loss caused by the impairment of this investment as an expense in 2000 amounting to Rp 4,724,999,000 (full Rupiah).
g. PT Margaraya Jawa Tol (MJT) g. PT Margaraya Jawa Tol (MJT)
PT Margaraya Jawa Tol didirikan berdasarkan Akta No. 18, tanggal 6 Juni 1997 dari Notaris Enimarya Agoes Suwarako, SH. Penyertaan pada MJT dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan Tol Waru (Aloha) – Tanjung Perak. Perusahaan
PT Margaraya Jawa Tol was established based on the Deed No. 18 dated June 6, 1997 of Notary Enimarya Agoes Suwarako, SH. The investment in MJT relates to the construction and operation of the Waru (Aloha) – Tanjung Perak toll road project. The Company originally
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 56 Paraf:
memiliki 4.143.438 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 4.143.438.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 5% kepemilikan.
owned 4,143,438 shares at par value of Rp 1,000 (full Rupiah), amounting to Rp 4,143,438,000 (full Rupiah), or representing 5% ownership.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa mengenai restrukturisasi MJT yang tercantum dalam Akta No. 17 tanggal 20 Oktober 2004 dari Notaris Adrian Djuaini, SH, Perusahaan memperoleh 1.250.000 saham dari hasil kapitalisasi atau konversi 20.000.000 saham baru sehingga kepemilikan saham Perusahaan menjadi 5.393.438 saham atau setara dengan Rp 5.393.438.000 (Rupiah penuh). Selain itu, MJT juga mengeluarkan saham baru dari saham portepel sebanyak 110.458.000 saham. Perusahaan tidak ambil bagian dalam tambahan setoran modal disetor tersebut sehingga kepemilikan Perusahaan mengalami penurunan menjadi 2,47%. Pemerintah dan MJT telah menandatangani PPJT pada tanggal 19 Juli 2007 dengan masa konsesi hingga tahun 2047.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders, regarding MJT restructuring, as included in the Deed No. 17 dated October 20, 2004 of Notary Adrian Djuaini, SH, the Company acquired 1,250,000 shares from capitalization or conversion of convertible bond to 20,000,000 new shares hence the Company’s shares became 5,393,438 shares or equivalent to Rp 5,393,438,000 (full Rupiah). In addition, MJT issued new shares from its portfolio of 110,458,000 shares. The Company did not increase additional paid in capital so that the Company’s ownership decrease to become 2.47%. The Government and MJT have entered into Concession Rights Agreement on July 19, 2007 with concession period until year 2047.
h. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) h. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)
PT Bosowa Marga Nusantara didirikan berdasarkan Akta No. 20, tanggal 12 April 1993 dari Notaris Mestariany Habie, SH. Penyertaan pada BMN dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Ujung Pandang yaitu Jalan Satando – Simpang Urip Sumoharjo/Petta Rani (tahap l) – Jalan Sultan Alauddin (tahap ll). Berdasarkan Akta No. 25, tanggal 5 September 1998, Perusahaan memiliki 3.332 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 3.332.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 10% kepemilikan.
PT Bosowa Marga Nusantara was established based on the Deed No. 20, dated April 12, 1993 of Notary Mestariany Habie, SH. The investment in BMN was made in relation to the construction and operation of the Ujung Pandang toll roads that is Jalan Satando – Urip Sumoharjo Interchange/Petta Rani (phase l) – Jalan Sultan Alauddin (phase ll). Based on the Deed No. 25 dated September 5, 1998, the Company owns 3,332 shares at par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 3,332,000,000 (full Rupiah), representing 10% ownership.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 276/KPTS/1994, tanggal 26 Agustus 1994 dan Akta No. 322, tanggal 29 Agustus 1994, dari Notaris Mestariany Habie, SH, menyatakan bahwa BMN mengoperasikan jalan tol selama 30 tahun untuk tahap I dan tahap II akan ditentukan kemudian namun tidak lebih dari 30 tahun sejak dioperasikannya jalan tol baik sebagian atau seluruhnya. Ruas jalan tol Ujung Pandang tahap I dan II telah dioperasikan sejak tahun 1998.
The Decree of the Minister of Public Work No. 276/KPTS/1994, dated August 26, 1994 and the Deed No. 322, dated August 29, 1994 of Notary Mestariany Habie, SH, states that BMN would operate phase I of the toll road for 30 years and phase II will be decided later but not for a period longer than 30 years since the operation of either part of all of the toll road. Phase I and Phase II of the Ujung Pandang toll road has been operated since 1998.
Berdasarkan perubahan Anggaran Dasar BMN yang tercantum dalam Akta Karin Christiana Basoeki, S.H, No.13 tanggal 16 Mei 2008 terdapat peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor perusahaan. Dengan adanya perubahan tersebut penyertaan saham Perusahaan terdilusi menjadi 1,47%.
Based on amanded the Article of Association of BMN as stated on the Deed No.13 dated May 16, 2008 of notary Karin Christiana Basoeki, S.H, there was the increase of the company’s authorized, issued and fully paid in capital. As result of such amendment, the Company’s investment in shares has been diluted to 1.47%.
i. PT Marga Mawatindo Esprit (MME) i. PT Marga Mawatindo Esprit (MME) PT Marga Mawatindo Esprit didirikan berdasarkan Akta No. 96, tanggal 30 Mei 1997 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. Penyertaan pada MME dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol
PT Marga Mawatindo Esprit was established based on the Deed No. 96, dated May 30, 1997 of Notary Siti Pertiwi Henny Singgih, SH. The investment in MME relates to the construction and operation of the
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 57 Paraf:
Semarang – Demak. Perusahaan memiliki 1.154.364 saham dengan nilai nominal Rp 2.409 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 2.780.862.876 (Rupiah penuh) yang merupakan 8,33% kepemilikan.
Semarang – Demak toll road. The Company owns 1,154,364 shares at par value of Rp 2,409 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 2,780,862,876 (full Rupiah), representing 8.33% ownership.
Berdasarkan Surat No. 001/SPK-DIR/2003, tanggal 6 Januari 2003, Perusahaan dan MME sepakat untuk mengakhiri Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan No. 58, tanggal 25 Pebruari 1998. Pengakhiran PKP ini mengakibatkan penyertaan pada perusahaan ini tidak memiliki nilai ekonomis, sehingga Perusahaan mengakui adanya kerugian atas penurunan nilai penyertaan yang bersifat permanen sebagai beban tahun 2002 sebesar Rp 2.780.861.876 (Rupiah penuh).
Based on Letter No. 001/SPK-DIR/2003, dated January 6, 2003, the Company and MME agreed to terminate the Concession Rights Agreement No. 58, dated February 25, 1998. The result of such termination of Concession Rights Agreement caused the Company’s investment to have no economic value, the Company recognized the loss on the permanent impairment of the investment as an expense in year 2002 amounting to Rp 2,780,861,876 (full Rupiah).
j. PT Marga Net One Limited (MNOL) j. PT Marga Net One Limited (MNOL)
PT Marga Net One Limited didirikan berdasarkan 57 hukum Negara Bangladesh sebagaimana termuat dalam Incoporated Under The Company Act 1994 (ACT-XVIII of 1994) (Private Company Limited By Shares) dan Memorandum of Association of Marga Net One Limited, tanggal 29 Pebruari 2003 juncto Certificate of Incoporation No. C-50732 (1027)/ 2003 tanggal 11 Oktober 2003 yang dikeluarkan Registrar of Joint Stock Companies Bangladesh.
PT Marga Net One Limited was established based on the Law of Bangladesh as stated in The Company Act 1994 (ACT-XVIII of 1994) (Private Company Limited by Shares) and Memorandum of Association of Marga Net One Limited dated February 29, 2003, in conjunction with Certificate of Incorporation No. C-50732(1027)/ 2003 dated October 11, 2003, issued by the Bangladesh Registrar of Joint Stock Companies.
Berdasarkan Memorandum of Association of MNOL, tanggal 29 Pebruari 2003, Perusahaan memiliki 200 saham dengan nominal TK 100 (mata uang Taka penuh) per lembar saham atau 10% kepemilikan dan setoran modal sejumlah USD 1.800 (Dolar penuh) atau setara dengan Rp 15.290.775 (Rupiah penuh) yang dilakukan pada 2 September 2003.
Based on the Memorandum of Association of MNOL dated February 29, 2003, the Company owns 200 shares at par value of TK 100 (full Taka amount) per share or 10% ownership and paid in capital amounting to USD 1,800 (full Rupiah) or equivalent to Rp 15,290,775 (full Rupiah) was subscribed on September 2, 2003.
Perusahaan sepakat melakukan kerjasama pemberian jasa teknik dalam manajemen pengumpulan tol, manajemen lalu lintas dan manajemen pemeliharaan atas pengelolaan dan pengoperasian jembatan tol Jamuna di Bangladesh selama 5 tahun.
The Company agreed to render technical services by providing a management of toll collecting, traffic management, and management of maintenance for the operations of the Jamuna toll bridge in Bangladesh for 5 years.
Perusahaan menganggap penyertaan pada MNOL sudah tidak memiliki nilai ekonomis disebabkan tidak adanya kepastian pengembalian investasi atas penyertaannya dan mengakui kerugian atas penurunan nilai penyertaan yang bersifat permanen sebagai beban tahun 2006 sebesar Rp 15.289.775 (Rupiah penuh).
The Company has identified that the investment in MNOL does not have any expected future economic benefit and the Company recognized the loss on impairment of the investment amounted to Rp 15,289,775 (full Rupiah) as an expense in 2006.
k. PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) k. PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB)
Perusahaan telah melakukan pengakhiran kerjasama penyelenggaraan jalan tol JORR Seksi W1 dan pencabutan izin kerjasama dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 80/KPTS/1997, tanggal 4 April 1997 sehubungan dengan tidak adanya kejelasan kelanjutan pembangunan proyek jalan tol JORR W-1. Menunjuk surat Menteri Pekerjaan Umum No. JL.0103-Mn/271, tanggal 31 Maret 2005, Menteri Pekerjaan Umum meminta Perusahaan dan JLB melakukan penilaian kembali tentang kelayakan untuk
The Company had terminated cooperation in completing Toll Road JORR Section W1 and withdrawn cooperation license in the Decree of the Minister of Public Works No. 80/KPTS/1997 dated April 4, 1997 due to there’s no clear willingness to continue construction project of Toll Road JORR W-1. With reference to the Decree of the Minister of Public Works No. JL.0103-Mn/271 dated March 31, 2005, the Minister of Public Works asked the Company and JLB to conduct reevaluation on the feasibility of continuing cooperation in development of
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 58 Paraf:
melanjutkan kerjasama dalam pelaksanaan pembangunan ruas jalan tol JORR Seksi W-1.
Toll Road JORR Section W-1.
Pada tanggal 2 Pebruari 2007, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) selaku pemegang hak pengusahaan jalan tol JORR Seksi W-1 telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) JORR Seksi W-1 No. 02/PPJT/II/Mn/2007 dengan masa konsesi selama 35 tahun dan berlaku efektif sejak 2 Pebruari 2007. Berdasarkan perjanjian penyertaan saham pada JLB No.2 tanggal 4 Pebruari 2009 dari Notaris Febrian, SH, Perusahaan melakukan penyertaan pada JLB dengan cara in-kind berupa bangunan Simpang Susun Penjaringan dengan nilai penyertaan sebesar Rp 180.632.000.000 (Rupiah penuh) atau setara dengan 180.632 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per-lembar, atau setara dengan 23% penyertaan dari total saham ditempatkan.
On February 2, 2007, PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) as the owner of concession rights of Toll Road JORR Section W1 has entered into Contract of Concession Toll Road JORR Section W-1 No. 02/PPJT/II/Mn/2007 with concession period of 35 years and effectively on February 2, 2007. Based on agreement of the investments in shares of JLB No.2 dated February 4, 2009 from Notary Febrian, SH, the Company had participated in JLB with in-kind method for building of Simpang Susun Penjaringan with participation value of Rp 180,632,000,000 (full Rupiah) or equivalent with 180,632 shares wih par value Rp 1,000,000 per share, or equivalent to 23% participation from total issued share capital.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham No.18 tanggal 28 September 2009 dari Notaris Kartono SH, penyertaan Perusahaan secara in-kind berupa bangunan Simpang Susun Penjaringan dengan nilai Rp 180.632.000.000 (Rupiah penuh) terdiri dari 180.632 lembar atau 19,1 % kepemilikan.
Based on Minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholders No.18 dated September 28, 2009 by Notary Kartono SH, the Company participation with in-kind method were in form of Simpang Susun Penjaringan building amounting to Rp 180,632,000,000 (full Rupiah) consisting of 180.632 shares or 19.1% ownership.
11. Aset Tetap 11. Property and Equipment
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/Beginning Balance Addition Disposals Ending Balance
Harga Perolehan Acquisition CostAset Tetap Pemilikan Langsung Direct Acquisition Assets
Hak atas Tanah 3,515,187 -- 185,400 3,329,787 Land RightsGedung Kantor dan Bangunan Lain 145,866,546 55,107,277 389,276 200,584,547 Office and Other BuildingsPeralatan Operasi dan Kantor 580,000,957 194,992,743 1,100,000 773,893,700 Operational and Office EquipmentKendaraan Bermotor 37,043,819 16,151,695 2,709,430 50,486,084 VehiclesSub Total 766,426,509 266,251,715 4,384,106 1,028,294,118 Sub Total
Aset Sewa Guna Usaha 112,480,223 16,988,196 32,339,887 97,128,532 Finance Lease AssetsSub Total 112,480,223 16,988,196 32,339,887 97,128,532 Sub Total
Aset Tetap dalam Konstruksi 76,339,726 89,301,732 69,908,715 95,732,743 Construction in ProgressSub Total 76,339,726 89,301,732 69,908,715 95,732,743 Sub Total
Total Harga Perolehan 955,246,458 372,541,643 106,632,708 1,221,155,393 Total Acquisition Cost
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Gedung Kantor dan Bangunan Lain 59,033,036 15,841,309 230,276 74,644,069 Offiice and Other BuildingsPeralatan Operasi dan Kantor 417,086,406 105,044,205 32,568,593 489,562,018 Operational and Office EquipmentKendaraan Bermotor 24,280,262 6,907,096 2,081,781 29,105,577 Vehicles
500,399,704 127,792,610 34,880,650 593,311,664
Aset Sewa Guna Usaha 32,339,887 2,475,496 -- 34,815,383 Finance Lease AssetsTotal Akumulasi Penyusutan 532,739,591 130,268,106 34,880,650 628,127,047 Total Accumulated of Depreciations
Nilai Buku 422,506,867 593,028,346 Book Value
31 Desember/ December 2013
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 59 Paraf:
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/Beginning Balance Addition Disposals Ending Balance
Harga Perolehan Acquisition CostAset Tetap Pemilikan Langsung Direct Acquisition Assets
Hak atas Tanah 3,684,116 -- 168,929 3,515,187 Land RightsGedung Kantor dan Bangunan Lain 150,120,532 3,500,000 7,753,986 145,866,546 Office and Other BuildingsPeralatan Operasi dan Kantor 552,772,261 44,197,004 16,968,308 580,000,957 Operational and Office EquipmentKendaraan Bermotor 39,463,346 2,977,701 5,397,228 37,043,819 VehiclesSub Total 746,040,255 50,674,705 30,288,451 766,426,509 Sub Total
Aset Sewa Guna Usaha 45,176,526 67,303,697 -- 112,480,223 Finance Lease AssetsSub Total 45,176,526 67,303,697 -- 112,480,223 Sub Total
Aset Tetap dalam Konstruksi 32,115,574 121,552,334 77,328,182 76,339,726 Construction in ProgressSub Total 32,115,574 121,552,334 77,328,182 76,339,726 Sub Total
Total Harga Perolehan 823,332,355 239,530,736 107,616,633 955,246,458 Total Acquisition Cost
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Gedung Kantor dan Bangunan Lain 53,280,238 6,108,740 355,942 59,033,036 Offiice and Other BuildingsPeralatan Operasi dan Kantor 323,198,472 94,131,897 243,963 417,086,406 Operational and Office EquipmentKendaraan Bermotor 24,887,272 3,972,152 4,579,162 24,280,262 Vehicles
401,365,982 104,212,789 5,179,067 500,399,704
Aset Sewa Guna Usaha 24,867,778 8,474,787 1,002,678 32,339,887 Finance Lease AssetsTotal Akumulasi Penyusutan 426,233,760 112,687,576 6,181,745 532,739,591 Total Accumulated of Depreciations
Nilai Buku 397,098,595 422,506,867 Book Value
31 Desember/ December 2012
Alokasi Beban Penyusutan Aset Tetap Sebagai Berikut: Allocation of Depreciation Expenses as follows:
2013 2012Rp Rp
Beban Pengumpulan Tol 68,191,177 69,492,257 Toll Collection Expenses
Beban Pemeliharaan Jalan Tol 33,293,259 7,097,353 Toll Road Maintenance Expenses
Beban Umum dan Administrasi 27,059,774 32,126,071 General and Administrative Expenses
Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol 1,723,896 3,971,895 Toll Road Service Expenses
130,268,106 112,687,576
Aset tetap gedung dan peralatan telah diasuransikan terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, pencurian dan risiko lainnya, kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebesar Rp 274.548.343.578 (Rupiah penuh), PT Jasa Raharja Putera sebesar Rp 98.764.500.000 (Rupiah penuh), PT Asuransi Staco Mandiri sebesar Rp 23.116.912.000 (Rupiah penuh), PT Asuransi Takaful Umum sebesar Rp 4.252.049.050 (Rupiah penuh), PT Asuransi Himalaya Pelindung sebesar Rp 60.600.000.000, PT Asuransi Purna Artanugraha sebesar Rp 28.827.215.970 (Rupiah penuh) dan PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk sebesar Rp 39.002.793.750 (Rupiah penuh) per 31 Desember 2013.
Building and equipments have been insured against earthquake, fire, theft and other risks associated with the property and equipment to PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) amounting to Rp 274,548,343,578 (full Rupiah), PT Jasa Raharja Putera amounting to Rp 98,764,500,000 (full Rupiah), PT Asuransi Staco Mandiri amounting to Rp 23,116,912,000 (full Rupiah), PT Asuransi Takaful Umum amounting to Rp 4,252,049,050 (full Rupiah), PT Asuransi Himalaya Pelindung amountin to Rp 60,600,000,000, PT Asuransi Purna Artanugraha amounting to Rp 28,827,215,970 (full Rupiah) and PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk amounting to Rp 39,002,793,750 (full Rupiah) as of December 31, 2013.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insured amounts are adequate to cover possible losses that might arise from the assets insured.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 60 Paraf:
Rincian tingkat penyelesaian atas aset tetap dalam konstruksi per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The detail of property and equipment under construction in progress as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Persentase Persentase
Penyelesaian/ Penyelesaian/
Percentage Percentage
Rp Completion Rp Completion
Gedung Kantor/ Office Buildings 78,146,082 50% 53,347,079 47%Bangunan Sarana Pelengkap/Facility Buildings 17,586,661 98% 22,992,647 7%
Total 95,732,743 76,339,726
2013 2012
12. Aset Takberwujud 12. Intangible Assets
a. Hak Pengusahaan Jalan Tol a. Toll Road Concession Rights
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/ Beginning Balance Additions Disposals Ending Balance
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan 21.851.814.512 4.298.687.938 -- 26.150.502.450 CostAkumulasi Amortisasi 3.304.108.914 546.122.143 -- 3.850.231.057 Accumulated Amortization
Nilai Buku 18.547.705.598 22.300.271.393 Book Value
31 Desember/ December 2013
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/ Beginning Balance Additions Disposals Ending Balance
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan 18,380,122,431 3,471,692,081 -- 21,851,814,512 CostAkumulasi Amortisasi 2,809,034,385 495,074,529 -- 3,304,108,914 Accumulated Amortization
Nilai Buku 15,571,088,046 18,547,705,598 Book Value
31 Desember/ December 2012
Alokasi beban amortisasi Hak Pengelolaan Jalan Tol sebagai berikut:
Allocation of amortization Toll Road Concession Rights expenses as follows:
2013 2012Rp Rp
Beban Pemeliharaan Jalan Tol 474.594.854 424.442.444 Toll Road Maintenance Expenses
Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol 54.080.527 56.727.295 Toll Road Service Expenses
Beban Pengumpulan Tol 17.446.762 13.904.790 Toll Collection Expenses
546.122.143 495.074.529
Kapitalisasi bunga pinjaman dalam masa konstruksi ke dalam hak pengelolaan jalan tol adalah sebagai berikut:
Capitalization of interest during construction to the toll road concession rights are as follows:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 61 Paraf:
2013 2012Rp Rp
Kredit Bank Sindikasi Syndicated Bank LoansPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1,306,589,787 741,296,452 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 550,206,691 871,114,845 PT Bank Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 456,221,805 659,761,819 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkPT Bank Pembangunan Daerah DKI 124,887,016 11,726,070 PT Bank Pembangunan Daerah DKI PT Bank Central Asia Tbk 112,624,451 53,780,508 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk 86,953,452 38,467,473 Jawa Barat dan Banten TbkPT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 60,208,493 19,370,769 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur TbkPT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 58,733,651 28,046,535 PT Bank Tabungan Negara (Persero) TbkPT Bank Pembangunan Daerah Bali 56,312,226 26,890,254 PT Bank Pembangunan Daerah BaliPT Bank Bukopin Tbk 6,839,115 45,159,639 PT Bank Bukopin TbkPT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah 4,806,868 25,979,154 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa TengahPT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara 3,520,546 14,645,895 PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara
Sub Total 2,827,904,101 2,536,239,413 Sub Total
Bunga Pinjaman Interest During Construction
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 80,407,346 71,793,633 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 17,124,264 77,876,619 PT Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 16,732,216 47,920,899 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah DKI 7,653,653 -- PT Bank Pembangunan Daerah DKI
PT Bank Central Asia Tbk 7,079,593 207,567 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 3,692,008 108,246 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Bali 3,539,797 210,712 PT Bank Pembangunan Daerah Bali
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk 2,608,524 372,881 Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 2,064,426 126,681 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah -- 3,803,700 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
PT Bank Bukopin Tbk -- 3,082,706 PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara -- 70,223 PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara
Sub Total 140,901,827 205,573,867 Sub Total
Total 2,968,805,928 2,741,813,280 Total
b. Aset Takberwujud Lainnya b. Others Intangible Assets
Akun ini merupakan biaya perolehan persiapan konstruksi jalan tol yang antara lain terdiri dari biaya pembebasan lahan, biaya perencanaan dan pengembangan proyek, dan biaya lainnya.
This account is the cost of highway construction preparation which is comprised of the cost of land acquisition, planning and project development costs, and other costs.
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/ Beginning Balance Additions Disposals Ending Balance
Rp Rp Rp Rp
Tanah Pra-Konstruksi 338,821,284 439,129,096 147,911,956 630,038,424 Pre-Construction LandPerangkat Lunak 23,275,968 -- 12,195,854 11,080,114 Software
Total 362,097,252 641,118,538 Total
31 Desember/ December 2013
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 62 Paraf:
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/ Beginning Balance Additions Disposals Ending Balance
Rp Rp Rp Rp
Tanah Pra-Konstruksi 210,445,102 128,377,182 1,000 338,821,284 Pre-Construction LandPerangkat Lunak 2,745,005 20,530,963 -- 23,275,968 Software
Total 213,190,107 362,097,252 Total
31 Desember/ December 2012
13. Goodwill 13. Goodwill
2013 2012Rp Rp
Nilai Tercatat Carrying Amount
Akuisisi PT Marga Nujyasumo Agung 36,879,508 36,879,508 Acquisition of PT Marga Nujyasumo AgungAkuisisi PT Marga Kunciran Cengkareng 2,120,709 2,120,709 Acquisition of PT Marga Kunciran CengkarengAkuisisi PT Sarana Marga Utama 2,848,350 2,848,350 Acquisition of PT Sarana Marga Utama
Total 41,848,567 41,848,567 Total
Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.23, tanggal 10 Januari 2007, dari Notaris Buntario Tigris, SH dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No.W7-00655.HT.01.04.Th.2007 tanggal 18 Januari 2007, pemegang saham PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) menyetujui peningkatan modal dasar serta modal ditempatkan dan modal disetor masing-masing menjadi Rp 600.000.000.000 (Rupiah penuh) dan Rp 350.000.000.000 (Rupiah penuh) melalui penerbitan saham baru.
Based on the Deed of Changes of Articles of Association No. 23 dated January 10, 2007 of Notary Buntario Tigris, SH and as approved by the Minister of Law and Human Rights through Decree No.W7-00655.HT.01.04.Th.2007 dated January 18, 2007, the shareholders of PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) agreed to increase its authorized capital and the issued and paid in capital to become Rp 600,000,000,000 (full Rupiah) and Rp 350,000,000,000 (full Rupiah), respectively, through a rights issue.
Berdasarkan kesepakatan bersama No. 46 tanggal 18 Pebruari 2009 dari Notaris Johny Dwikora Aron, SH atas peningkatan modal dasar tersebut, Perusahaan mengambil bagian sebesar Rp 330.000.000.000 (Rupiah penuh) atau setara dengan 55% penyertaan. Dengan demikian, klasifikasi investasi Perusahaan pada MNA berubah dari investasi jangka panjang menjadi konsolidasian. Peningkatan di MNA ini dilakukan dengan akuisisi saham dari beberapa pemegang saham di MNA yaitu PT Moeladi, PT Kaliurang Daya Cipta, PT Dressa Cipta, PT Induco Matra dan pembelian saham portepel PT Marga Nujyasumo Agung.
Based on the Deed No.46 dated February 18, 2009 of Notary Johny Dwikora Aron, SH regarding the increasing of authorized capital, the Company participated in capital amounting to Rp 330,000,000,000 (full Rupiah) or representing 55% ownership. Therefore, the Company’s investment in MNA changed from long term investment to become consolidation. The capital increase in MNA was getting done by doing acquisition from the shareholders of MNA consisted of PT Moeladi, PT Kaliurang Daya Cipta, PT Dressa Cipta, PT Induco Matra and MNA’s shares.
Pada tahun 2009 Perusahaan telah mencatat goodwill Rp 36.879.508.000 (Rupiah penuh) berdasarkan estimasi yang dilakukan Perusahaan dan nilai yang tercatat pada tahun 2010 sebesar Rp 70.693.667.450 (Rupiah penuh) telah disesuaikan dengan hasil penilaian dari apraisal independen.
In 2009, the Company has recorded goodwill which was estimated by the Company amounting to Rp 36,879,508,000 (full Rupiah) and the carrying value in 2010 amounted to Rp 70.693.667.450 (full Rupiah) has been adjusted for appraisal value from the independent appraisal.
Pada tahun 2010 Perusahaan melakukan akuisisi terhadap PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) yang bergerak dalam bidang jalan tol dengan jumlah penyertaan saham sebesar 75% kepemilikan. Perusahaan telah mencatat goodwill yang timbul dari akuisisi ini.
In 2010, the Company acquired PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC), a company engaged in toll road with value of investment of shares representing 75% ownership. The Company has recorded goodwill arose from this acquisition.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 63 Paraf:
Pada tahun 2010, Perusahaan juga telah melakukan akuisisi pada PT Sarana Margabhakti Utama (SMBU) yang bergerak di bidang jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan. Jumlah akuisisi adalah sebesar 99% kepemilikan saham. Perusahaan telah mencatat goodwill yang timbul dari akuisisi ini.
In 2010, the Company also acquired PT Sarana Margabhakti Utama (SMBU) which is engaged in construction, trading and rental vehicles. Total acquisition value amounted to 99% ownership. The Company has recorded goodwill arose from this acquisition.
Berdasarkan Akta Notaris No. 108 tanggal 10 Pebruari 2011 dari Notaris H. Feby Rubein Hidayat, SH., Notaris di Jakarta terdapat perubahan nama PT Sarana Margabhakti Utama (SMBU) menjadi PT Sarana Marga Utama (SMU).
Based on Notarial Deed No. 108 dated February 10, 2011 from Notary H. Feby Rubein Hidayat, SH., a Notary in Jakarta, there was a change of name from PT Sarana Margabhakti Utama (SMBU) become PT Sarana Marga Utama (SMU).
14. Aset Lain-lain 14. Other Assets
2013 2012Rp Rp
Uang Muka Kontraktor 51,485,132 183,585,661 Advance for Contractors
Jaminan 54,877,581 49,904,731 Guarantees
Aset Diambil Alih 34,203,915 34,203,915 Foreclosed Assets
Jalan Tol Ruas Surabaya – Gempol Surabaya – Gempol Toll Road
Seksi Porong – Gempol 12,027,508 12,027,508 Porong-Gempol Section
Biaya Ditangguhkan – Bersih -- 2,534,209 Net - Deferred Charges
Lainnya 4,673,373 9,924,819 Others
Total Aset Lain-lain 157,267,509 292,180,843 Total Other Assets
Penyisihan Penurunan Nilai Aset (26,302,053) (26,302,053) Allowance for Impairment Losses
Total – Bersih 130,965,456 265,878,790 Total – Net
a. Aset Diambil Alih a. Foreclosed Assets
Aset diambil alih dari pengakhiran Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) adalah sebagai berikut:
Foreclosed assets from termination of Concession Rights Agreements are as follows:
2013 2012Rp Rp
Ruas Tol Semarang-Demak (MME) 20,129,778 20,129,778 Toll Road Semarang-Demak (MME)Ruas Tol Cileunyi-Nagrek (PT Wijaya Karya) 12,000,000 12,000,000 Toll Road Cileunyi-Nagrek (PT Wijaya Karya)Ruas Tol Pandaan-Pasuruan (PT Giri Adya Sejati) 2,074,137 2,074,137 Toll Road Pandaan-Pasuruan (PT Giri Adya Sejati)
Sub Total 34,203,915 34,203,915 Sub Total
Penyisihan Penurunan Nilai Aset: Allowance for Impairment Losses:Ruas Tol Semarang-Demak (MME) 12,227,916 12,227,916 Ruas Tol Semarang-Demak (MME)Ruas Tol Cileunyi-Nagrek (PT Wijaya Karya) 12,000,000 12,000,000 Ruas Tol Cileunyi-Nagrek (PT Wijaya Karya)Ruas Tol Pandaan-Pasuruan (PT Giri Adya Sejati) 2,074,137 2,074,137 Ruas Tol Pandaan-Pasuruan (PT Giri Adya Sejati)
Sub Total 26,302,053 26,302,053 Sub Total
b. Uang Muka b. Advances
Merupakan uang muka kontraktor dan konsultan dalam rangka pembangunan jalan tol, pelapisan ulang, pengadaan peralatan jalan tol dan pengadaan jalan lain yang akan diperhitungkan dengan tagihan atas kemajuan pekerjaan kontraktor dan konsultan.
Represents down payments to contractors and consultants for toll road construction, overlay, toll road equipment procurement and other road procurements and are calculated from the invoice of working progress from the contractors and consultants.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 64 Paraf:
15. Utang Usaha 15. Accounts Payable Merupakan utang kepada pemasok untuk pengadaan barang cetakan, alat tulis kantor, karcis tol, obat-obatan dan pakaian dinas serta utang usaha atas jasa pemeliharaan dan pembersihan jalan tol.
Represent payables to suppliers associated with the procurement of printing goods, office stationery, toll tickets, medicine, uniform, toll road maintenance and cleaning services.
2013 2012Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 44) 7,990,621 9,852,756 Related Parties (Note 44)Pihak Ketiga 72,678,278 82,190,871 Third Parties
Total 80,668,899 92,043,627 Total
16. Utang Kontraktor 16. Contractors Payable Merupakan utang kepada kontraktor, konsultan dan rekanan sehubungan dengan pembangunan jalan, pelapisan ulang, pengadaan fasilitas tol dan bangunan lain.
Represents payables to contractors, consultants and partners associated with the construction of roads, overlay and procurement of toll facilities and other buildings.
2013 2012Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 44) 1,018,819,471 1,094,451,677 Related Parties (Note 44)
Pihak Ketiga Pihak KetigaPT Aremix 3M 17,805,793 -- PT Aremix 3MPT Manikam Mega Persada 13,855,080 -- PT Manikam Mega PersadaPT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk 10,481,810 4,241,828 PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama TbkPT Delameta Bilano 10,474,087 -- PT Delameta BilanoPT Perkasa Adiguna Sembada 7,020,997 -- PT Perkasa Adiguna SembadaPT Module Intracs Yasatama 7,003,216 -- PT Module Intracs YasatamaPT Widya Sapta Colas 6,074,078 13,475,498 PT Widya Sapta ColasPT Kadi International 4,073,554 -- PT Kadi InternationalPT Tata Guna Patria 3,922,033 -- PT Tata Guna PatriaPT Bauer Pratama Indonesia 2,554,174 -- PT Bauer Pratama IndonesiaPT Sumber Batu 2,463,756 -- PT Sumber BatuPT Citra Cahaya Trimanunggal 2,436,599 -- PT Citra Cahaya TrimanunggalPT Roadmixindo Raya 2,259,859 -- PT Roadmixindo RayaPT Merakindo Mix 2,171,369 -- PT Merakindo MixPT Wiga Nusantara Sejati -- 4,369,311 PT Wiga Nusantara SejatiPT Pancatunggal Karsasejati -- 9,214,027 PT Pancatunggal KarsasejatiPT Perkasa Adiguna -- 2,593,012 PT Perkasa AdigunaPT Aremix Planindo -- 3,210,277 PT Aremix PlanindoPT Areabangun PS -- 3,510,996 PT Areabangun PSLain-lain (masing-masing dibawah Rp 2 Milyar) 42,032,405 189,947,541 Others (each below Rp 2 Billion)
Subtotal 134,628,810 230,562,490 Subtotal
Total 1,153,448,281 1,325,014,167 Total
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 65 Paraf:
17. Utang Lain-lain 17. Other Payables
2013 2012Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 44) 9,858,000 9,858,000 Related Parties (Note 44)
Pihak Ketiga Third PartiesPT PPA Finance 12,262,599 1,990,898 PT PPA FinancePT Astra Credit Company 2,799,979 1,805,114 PT Astra Credit CompanySumbangan Area Pramuka Cibubur & TMII 2,388,715 2,388,715 Contribution to Pramuka Cibubur Area & TMIILainnya 38,958,111 20,341,311 Others
Sub Total 56,409,404 26,526,038 Sub Total
Total 66,267,404 36,384,038 Total
Utang kepada pihak berelasi merupakan utang kepada PT Jatim Marga Utama (JMU) yang merupakan setoran modal sebagai penyertaan pada JMU yang diterima kembali oleh Perusahaan pada bulan April 2003.
Payable to related party represented payable to PT Jatim Marga Utama (JMU) for payment related to the Company's investment in JMU that was received by the Company in April 2003.
Sumbangan Area Pramuka Cibubur dan Taman Mini Indonesia Indah merupakan sumbangan Perusahaan kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Taman Mini Indonesia lndah yang didasarkan pada Keputusan Presiden No.14 Tahun 1981 tentang penggunaan sebagian dari pendapatan tol pada pintu gerbang menuju/dari Taman Mini Indonesia lndah dan Arena Pramuka Cibubur. Namun, sejak tanggal 26 Januari 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No.3 Tahun 2008 mengenai pencabutan Keputusan Presiden No.14 Tahun 1981.
Contribution to Pramuka Cibubur Area and Taman Mini Indonesia lndah (TMII) represents the Company's contribution to Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Cibubur and TMII that is based on Presidential Decree No.14 year 1981 regarding the use of a portion of toll revenue at the gateway to/from Taman Mini Indonesia Indah and Cibubur Scout Area Toll gates. However, since the date of January 26, 2008, the Government issued Presidential Regulation No.3 year 2008 for the revocation of the Presidential Decree No.14 year 1981.
18. Beban Akrual 18. Accrued Expenses
2013 2012Rp Rp
Beban Bunga Interest Expenses
Obligasi 77,530,340 114,176,093 BondsUtang Bank Bank Loans
PT Bank Central Asia Tbk 7,971,200 17,326,813 PT Bank Central Asia TbkPihak Berelasi (Catatan 44) 2,979,167 2,760,417 Related Party (Note 44)
Utang Bank Sindikasi 15,971,358 3,534,016 Syndicated Bank LoanUtang Bantuan Pemerintah -- 134,659 Loan from Government
Beban Gaji dan Tunjangan 118,064,239 123,235,535 Salaries and Allowances Expenses Beban Umum dan Administrasi 155,431,430 84,060,590 General and Administrative ExpensesBeban Kerjasama Operasi 66,890,996 66,890,996 Joint Operation ExpensesLain-lain 19,839,883 25,197,993 Others
Total 464,678,613 437,317,112 Total
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 66 Paraf:
19. Utang Bank 19. Bank Loans Bagian Jangka Pendek: Current Portion:
2013 2012Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 44) 292,972,283 258,500,000 Related Parties (Note 44)
Pihak Ketiga Third PartiesPT Bank Central Asia Tbk 636,007,177 1,380,028,297 PT Bank Central Asia TbkPT Bank DBS Indonesia 19,833,171 -- PT Bank DBS IndonesiaPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk 2,244,880 2,250,000 Jawa Barat dan Banten Tbk
658,085,228 1,382,278,297
Total 951,057,511 1,640,778,297 Total
Bagian Jangka Panjang: Long Term Portion:
2013 2012Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 44) 4,632,708,859 2,772,099,080 Related Parties (Note 44)
Pihak Ketiga Third PartiesPT Bank Pembangunan Daerah DKI 130,226,657 42,475,224 PT Bank Pembangunan Daerah DKIPT Bank Central Asia Tbk 119,704,044 53,988,074 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Tbk 119,398,896 19,497,449 Jawa Timur TbkPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk 88,924,692 38,440,353 Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan DaerahSumatera Utara 75,988,929 14,716,119 Sumatera Utara
PT Bank Pembangunan Daerah Bali 59,852,022 26,994,037 PT Bank Pembangunan Daerah BaliPT Bank Bukopin Tbk 51,835,794 48,242,345 PT Bank Bukopin TbkPT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah 41,558,060 29,782,855 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
687,489,094 274,136,456
Total 5,320,197,953 3,046,235,536 Total
Persyaratan rasio keuangan Perusahaan berdasarkan perjanjian kredit masing-masing bank adalah Rasio Utang terhadap Ekuitas (DER) maksimal 5:1 dan Interest Coverage Ratio (ICR) minimal 1,25:1.
The Company's financial ratio requirement based on each bank's credit agreement is a Debt to Equity Ratio (DER) maximum of 5:1 and Interest Coverage Ratio (ICR) minimum of 1.25:1.
Pinjaman pada PT Bank Central Asia Tbk Loan from PT Bank Central Asia Tbk a. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 28,
tanggal 11 Juli 2003, yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Akta Adendum perjanjian kredit No.05 tanggal 12 Agustus 2013 dari Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 150.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 1 tahun. Tingkat suku bunga pinjaman sama dengan suku bunga deposito rupiah untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA untuk nilai nominal deposito lebih besar atau sama dengan Rp 25.000.000.000 (Rupiah penuh) yang dipublikasikan
a. Based on the Deed of Working Capital Credit Agreement No. 28, dated July 11, 2003 and lastly amended by the Deed of Amendment to Credit Agreement No. 05, dated August 12, 2013 of Notary Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, the Company has obtained loan facilities amounting to Rp 150,000,000,000 (full Rupiah) for a period of 1 year.The loan interest rate equal to the rate of rupiah deposits for a period of 3 (three) months in the BCA applies to the nominal value of deposits greater than or equal to Rp 25,000,000,000 (full Rupiah), published in general plus 3.9% per annum. The maturity of this
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 67 Paraf:
secara umum ditambah 3,9% per tahun. Batas waktu jatuh tempo fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut diperpanjang menjadi 13 Agustus 2014. Perusahaan tidak memberikan jaminan terhadap pinjaman ini. Utang bank diberikan secara Negative Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/ agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Pada tanggal 30 Oktober 2013 Perusahaan telah melakukan pelunasan untuk pinjaman bank tersebut.
working capital credit facility has been extended to August 13, 2014. The Company does not provide a guarantee against the loan. The bank loan is given by Negative Pledge, so that the debtor does not submit guarantee/collateral that are preferred and/or separated either to the bank or other creditors. On Oct 30, 2013, The Company has fully paid the bank loan.
b. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 37,
tanggal 25 Oktober 2005 dibuat dihadapan Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Perseroan mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan tujuan untuk pembiayaan proyek jalan tol JORR II (Seksi E1, E3) sebesar Rp 350.000.000.000 (Rupiah penuh). Akta ini diubah dengan Akta Adendum Perjanjian Kredit Investasi No. 53, tanggal 28 April 2006 untuk fasilitas kredit investasi sebesar Rp 310.000.000.000 (Rupiah penuh) dan Akta Perjanjian Kredit No. 54, tanggal 28 April 2006 sebagaimana kemudian diubah dalam Akta Adendum Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 6, tanggal 10 Agustus 2006 dari Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Akta Adendum Perjanjian Kredit No. 47 tanggal 29 Maret 2007 dan Akta Adendum Perjanjian Kredit No. 06 tanggal 6 Juni 2007 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas time loan revolving sebesar Rp 40.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 1 tahun dan mendapat tambahan jumlah pokok fasilitas kredit sebesar Rp 596.000.000.000 (Rupiah penuh) sehingga jumlah fasilitas yang diterima Perusahaan menjadi Rp 636.000.000.000 (Rupiah penuh), tingkat suku bunga pinjaman sama dengan suku bunga deposito rupiah untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA untuk nilai nominal deposito lebih besar atau sama dengan Rp. 25.000.000.000 (Rupiah penuh) yang dipublikasikan secara umum ditambah 3,9% per tahun. Berdasarkan Akta Adendum No. 07 tanggal 12 Agustus 2013, jangka waktu kredit diperpanjang dari 13 Agustus 2013 menjadi jatuh tempo pada 13 Agustus 2014. Perusahaan tidak memberikan jaminan terhadap pinjaman ini. Utang bank diberikan secara Negative Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/ agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Jumlah pinjaman bank pada 31 Desember 2013 sebesar Rp 636.000.000.000 (Rupiah penuh).
b. Based on the Deed of Credit Agreement No. 37, dated October 25, 2005 of Notary Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, the Company has obtained loan facilities amounting to Rp 350,000,000,000 (full Rupiah) for the purpose of financing JORR II toll road project (E1, E3 Section). The Deed has been changed with the Deed of Credit Agreement No. 53, dated April 28, 2006 for the loan facilities amounting to Rp 310,000,000,000 (full Rupiah) and based on the Deed of Credit Agreement No. 54 dated April 28, 2006 as changed in Deed of Amendment to Working Capital Credit Agreement No. 6, dated August 10, 2006, Deed of Addendum to Credit Agreement No. 47 dated March 29, 2007 and Deed of Amendment to Credit Agreement No. 06 dated June 6, 2007 of Notary Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, the Company has obtained time loan revolving facility amounting to Rp 40,000,000,000 (full Rupiah) for a period of 1 year and an additional credit facility amounting to Rp 596,000,000,000 (full Rupiah). Total facilities obtained by the Company were amounting to Rp 636,000,000,000 (full Rupiah), the loan interest rate equal to the rate of rupiah deposits for a period of 3 (three) months in the BCA applies to the nominal value of deposits greater than or equal to Rp. 25,000,000,000 (full Rupiah), published in general plus 3.9% per annum. Based on the Deed of Amendment No. 07 dated August 12, 2013, the maturity of the loan has been extended from August 13, 2013 to August 13, 2014. The Company does not provide a guarantee against the loan. The bank loan is given by Negative Pledge, so that the debtor does not submit guarantee/collateral that are preferred and/or separated either to the bank or other creditors. The Total outstanding loan as of December 31, 2013 amounting to Rp 636,000,000,000 (full Rupiah).
c. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 33, tanggal
13 Agustus 2009, dari Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebesar Rp 375.000.000.000 (Rupiah penuh), untuk jangka waktu 1 tahun. Tingkat suku bunga pinjaman sama dengan suku bunga deposito rupiah untuk jangka
c. Based on the Deed of Credit Agreement No. 33, dated August 13, 2009, from Notary Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, the Company obtained credit facility from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) amounting to Rp 375,000,000,000 (full Rupiah), for the period of 1 year. the loan interest rate equal to the rate of rupiah deposits for a period of 3 (three) months in the BCA
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 68 Paraf:
waktu 3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA untuk nilai nominal deposito lebih besar atau sama dengan Rp. 25.000.000.000 (Rupiah penuh) yang dipublikasikan secara umum ditambah 3,9% per tahun. Perjanjian tersebut telah mengalami perubahan dengan Akta Adendum No. 06 tanggal 12 Agustus 2013, sehingga jatuh tempo kredit menjadi 13 Agustus 2014. Perusahaan tidak memberikan jaminan terhadap pinjaman ini. Utang bank diberikan secara Negative Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/ agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Pada tanggal 30 Oktober 2013 Perusahaan telah melakukan pelunasan untuk pinjaman bank tersebut.
applies to the nominal value of deposits greater than or equal to Rp. 25,000,000,000 (full Rupiah), published in general plus 3.9% per annum. The Deed most recently, was amended by the Deed of Amendment No. 06 dated August 12, 2013, so that the maturity has been extended to August 13, 2014. The Company does not provide a guarantee against the loan. The bank loan is given by Negative Pledge, so that the debtor does not submit guarantee/collateral that are preferred and/or separated either to the bank or other creditors. On Oct 30, 2013, The Company has fully paid the bank loan.
d. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 67, tanggal
31 Mei 2010, dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebesar Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu selama 1 tahun dan berakhir pada tanggal 31 Mei 2011. Akta ini diperpanjang dengan Akta No. 08 tanggal 12 Agustus 2013 dan jatuh tempo pada 13 Agustus 2014. Pinjaman ini akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja (KMK). Tingkat suku bunga pinjaman sama dengan suku bunga deposito rupiah untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan yang berlaku di BCA untuk nilai nominal deposito lebih besar atau sama dengan Rp. 25.000.000.000 (Rupiah penuh) yang dipublikasikan secara umum ditambah 3,9% per tahun. Perusahaan wajib membayar provisi kepada BCA sebesar 0,25% per tahun dihitung secara proporsional. Perusahaan tidak memberikan jaminan terhadap pinjaman ini. Utang bank diberikan secara Negative Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/ agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Pada tanggal 13 November 2013 Perusahaan telah melakukan pelunasan untuk pinjaman bank tersebut.
d. Based on the Deed of Credit Agreement No. 67, dated May 31, 2010 of Notary Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, the Company has obtained a loan facility from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) amounted Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah) for the period of 1 year and ended May 31, 2011. The Deed has been extended by the Deed of Amendment No. 08 dated August 12, 2013 and ended on August 13, 2014. The objective of the loan is for financing working capital. the loan interest rate equal to the rate of rupiah deposits for a period of 3 (three) months in the BCA applies to the nominal value of deposits greater than or equal to Rp. 25,000,000,000 (full Rupiah), published in general plus 3.9% per annum. The Company obliged to pay the provision fee to BCA at 0.25% per annum calculated proportionally. The Company does not provide a guarantee against the loan. The bank loan is given by Negative Pledge, so that the debtor does not submit guarantee/collateral that are preferred and/or separated either to the bank or other creditors. On Nov 13, 2013, The Company has fully paid the bank loan.
Pinjaman pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 22, tanggal 09 Agustus 2010, yang telah mengalami perubahan dengan Akta Addendum No.03 tanggal 02 Agustus 2013 dari Notaris Ir. Nanette Cahyani Handari Adi Warsito, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 1 tahun. Tingkat bunga pinjaman mengacu pada suku bunga deposito 3 (tiga) bulan Bank ditambah 4,00% (empat persen) . Batas waktu jatuh tempo fasilitas kredit modal kerja tersebut diperpanjang menjadi 08 Agustus 2014. Perusahaan wajib membayar provisi kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 0,25% per tahun dihitung secara proporsional. Perusahaan tidak memberikan jaminan terhadap pinjaman ini. Utang bank diberikan secara Negative Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/ agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Sampai
Based on the Deed of Credit Agreement No. 22, dated August 09, 2010 which lastly amended by the Deed of Amendment to Credit Agreement No.03, dated August 02, 2013 of Notary Ir. Nanette Cahyani Handari Adi Warsito, SH, the Company has obtained loan facilities amounting to Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah) for a period of 1 year. The loan interest rate refers to the deposit rate 3 (three) months Bank plus 4.00% (four percent). The maturity of this working capital credit facility has been extended to August 08, 2014. The company obliged to pay the provision fee to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk at 0.25% per annum calculated proportionally. The Company does not provide a guarantee against the loan. The bank loan is given by Negative Pledge, so that the debtor does not submit guarantee/collateral that are preferred and/or separated either to the bank or other creditors. Until the date of the financial statements, as of December 31, 2013, the
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 69 Paraf:
dengan laporan keuangan dibuat, pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah mencairkan fasilitas kredit tersebut sebesar Rp 250.000.000.000 (Rupiah penuh).
Company has drawdown the loan facility amounting to Rp 250,000,000,000 (full Rupiah).
Pinjaman pada PT Bank DBS Indonesia Loan from PT Bank DBS Indonesia PT Sarana Marga Utama (Entitas Anak) mengadakan perjanjian gadai No. 29/PG-DBSI/II/2013 antara Perusahaan dengan PT Bank DBS Indonesia yang dituangkan dalam akta notaris Sulistyanigsih, SH, No. 88 tanggal 22 Februari 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas perbankan dari Bank dalam bentuk Uncommitted Revolving Credit Facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum sebesar Rp 30.000.000.000, Uncommitted Omnibus Facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum sebesar Rp 10.000.000.000 dan Uncommitted Bank Guarantee Facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum sebesar Rp 10.000.000.000 Semua fasilitas kredit berakhir pada tanggal 22 February 2014 atas masa kredit 1 tahun, dengan pembebanan tingkat suku bunga sebesar 10,25 – 10,75% pertahun berbasis mengambang.
PT Sarana Marga Utama (the Subsidiary) held the agreement of Pledge No. 29/PG-DBSI/II/2013 between the company and PT Bank DBS Indonesia noted in the notary deed Sulistyanigsih, SH, no. 88 dated February 22, 2013, the company acquired the banking facilities from banks in the form of Uncommitted Revolving Credit Facility with a maximum amount of available facilities amounting to Rp 30,000,000,000, Uncommitted Omnibus Facility with maximum amount of facilities available at Rp 10,000,000,000 and Uncommitted Bank Guarantee Facility with maximum amount of facilities available at Rp 10,000,000,000. All of credit facility expired on the 22nd of February 2014 1 year credit period is over, with the imposition of interest rate of 10.25 - 10.75% per year based floating.
Pinjaman Sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan PT Bank Bukopin Tbk
Syndicates Loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk and PT Bank Bukopin Tbk
a. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) a. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Pada tanggal 18 Nopember 2009, MSJ mengadakan
perjanjian kredit sindikasi antara MSJ dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 64, tanggal 18 Nopember 2009 oleh Notaris Fatimah, SH. Fasilitas kredit yang diberikan adalah maksimum sebesar Rp 1.053.447.000.000 (Rupiah penuh) dan jatuh tempo pada tanggal 6 Maret 2022. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 14,16% per tahun untuk pinjaman tahap pertama dan 11.62% pertahun untuk pinjaman tahap kedua. Saldo Per 31 Desember 2013 adalah Rp 440.669.655.567 (Rupiah penuh), dengan jaminan atas pendapatan jalan tol sesuai akta perjanjian No. 43 tanggal 16 Desember 2009 oleh Notaris Fatimah, SH.
On November 18, 2009, MSJ obtained syndicate credit agreement between MSJ with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk based on the Deed of Syndicate Credit Agreement No. 64 dated November 18, 2009 of Notary Fatimah, SH. Credit facility is granted with maximum limit amounting to Rp 1,053,447,000,000 (full Rupiah) and will mature on March 6, 2022, The interest loan rate is 14.16% per annum for the first phase and 11.62% for the second phase. As of March 31, 2013, the outstanding loan amounting to Rp 440,669,655,567 (full Rupiah), provided with collateral in form of toll road revenue as stipulated in the Deed No. 43 dated December 16, 2009 of Notary Fatimah, SH.
b. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) b. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) Pada tanggal 24 Januari 2007, MNA telah mengadakan
perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Bukopin Tbk, dan telah dikuatkan dengan akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 33, tanggal 24 Januari 2007 oleh Fatimah, SH, Notaris di Jakarta. Fasilitas kredit yang diterima MNA adalah maksimum sebesar Rp 1.526.000.000.000 (Rupiah penuh) yang terdiri dari Fasilitas Kredit Investasi sebesar Rp 1.374.576.000.000 (Rupiah penuh) dan Fasilitas
On January 24, 2007, MNA entered into syndicated credit agreement with PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Bukopin Tbk as put forth into Deed of Syndicated Credit Agreement No.33 dated January 24, 2007 of Fatimah, SH, Notary in Jakarta. The credit facility granted by MNA with the maximum limit of Rp 1,526,000,000,000 (full Rupiah) comprises of Investment Credit Facility amounting to Rp 1,374,576,000,000 (full Rupiah) and Interest During
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 70 Paraf:
Bunga Masa Konstruksi (Interest During Construction) sebesar Rp 151.424.000.000 (Rupiah penuh), dengan jangka waktu 44 Triwulan atau 11 tahun termasuk masa tenggang 2 tahun 6 bulan terhitung sejak ditandatanganinya akta dan berakhir pada tanggal 24 Januari 2018. Atas pinjaman ini perusahaan dikenakan suku bunga secara Weighted Average atas dasar suku bunga yang disampaikan oleh masing-masing kreditur kepada agen fasilitas yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk. Untuk pertama kalinya bunga dibebankan sebesar 16% pertahun. Jaminan pinjaman antara lain Tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha lain yang akan diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 3.356.656.000.000 (Rupiah penuh). Saldo 31 Desember 2013 sebesar Rp 687.404.318.724 (rupiah penuh).
Construction Facility amounting to Rp 151,424,000,000 (full Rupiah), with term of credit for 44 quarter or 11 years including grace period of 2 years and 6 months since the signing of loan agreement deed and will mature on January 24, 2018. The interest were charged on weighted average rate on the basis of the rate of each bank which were provided to the PT Bank Negara Indonesia Tbk as the agent of the syndicated banks. For the first time interest loan changed was 16% per annum. The loan is proved with collaterals consisting of toll road revenue and other operating revenues which are binded fiducially with the amount of guarantee of Rp 3,356,656,000,000 (full Rupiah). The outstanding loan as of December 31, 2013 amounting to Rp 687,404,318,724 (full Rupiah).
c. PT Trans Marga Jateng (TMJ) c. PT Trans Marga Jateng (TMJ) Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 21 tanggal
11 Desember 2009, TMJ mengadakan perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah untuk pembiayaan Proyek Jalan Tol Semarang-Solo seksi 1 sebesar maksimum kredit Rp 4.697.960.000.000 (Rupiah penuh) yang terdiri dari Fasilitas Kredit Tranche I sebesar Rp 2.745.579.000.000 (Rupiah penuh) dan Tranche II sebesar Rp 1.952.381.000.000 (Rupiah penuh). Jangka waktu fasilitas kredit, termasuk masa tenggang terhitung sejak ditandatanganinya akta dan berakhir pada tanggal 6 Maret 2022. Tingkat suku bunga Average Time Deposit untuk jangka waktu 3 bulan dari bank-bank sindikasi yang dimuat di media massa ditambah margin 6% dengan jaminan berupa tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha lain yang akan diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 6.711.371.000.000 (Rupiah penuh). Saldo 31 Desember 2013 sebesar Rp 1.952.381.032.341 (Rupiah penuh).
Based on the Deed No. 21 dated December 11, 2009 TMJ had syndicates credit agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah for financing Semarang-Solo Toll Road Project Section I amounting to Rp 4,697,960,000,000 (full Rupiah) comprises of investment scheme facilities for Tranche I amounting to Rp 2,745,579,000,000 (full Rupiah) and Tranche II amounting to Rp 1,952,381,000,000 (full Rupiah). Credit Facility period included grace period start since signed loan agreement deed and it will mature on March 6, 2022. The Weighted Average Time Deposit Rate for 3 months period from syndicated banks plus 6% for margin with collateral toll revenue and others revenues and will bonded fiducially amounting to Rp 6,711,371,000,000 (full Rupiah). As of December 31, 2013, the outstanding loan was Rp 1,952,381,032,341 (full Rupiah).
d. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) d. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi No.13 tanggal
13 Oktober 2011, MLJ menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Pembangunan Daerah DKI untuk pembiayaan proyek pembagunan jalan tol Lingkarluar Jakarta Seksi W2 Utara dengan maksimum kredit Rp 1.554.000.000.000 (Rupiah penuh) termasuk IDC Rp 168.000.000.000 (Rupiah penuh). Jangka waktu fasilitas kredit adalah 15 tahun sejak ditandatanganinya akta. Tingkat suku bunga untuk 1 tahun pertama adalah 10%, untuk selanjutnya menggunakan tingkat suku bunga Average Time Deposit untuk jangka waktu 3 bulan dari bank-bank sindikasi yang dimuat di media massa ditambah margin 4% dengan jaminan berupa tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha
Based on the Deed of Syndicates Credit No.13 dated October 13, 2011, MLJ signed syndicates credit agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Pembangunan Daerah DKI for financing Jakarta Outer Ring Road Section W2 North with maximum limit of Rp 1,554,000,000,000 (full Rupiah) including Interest During Construction (IDC) Rp 168,000,000,000 (full Rupiah). The Maturity Date of Credit is 15 years which be effective since the signing of the Deed. The interest rate is 10% per annum for the first year and for the remaining years using 3 months of Average Time Deposit Rate from syndicated banks plus 4% of margin with collateral toll revenues and other revenues and will bonded fiducially amounting to Rp 2,149,000,000,000 (full Rupiah). The outstanding
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 71 Paraf:
lainnya yang akan diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 2.149.000.000.000 (Rupiah penuh). Saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp 665.860.147.951 (Rupiah penuh).
loan as of December 31, 2013 amounting to Rp 665,860,147,951 (full Rupiah).
e. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) e. PT Jasamarga Bali Tol (JBT)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 79 tanggal 22 Juni 2012, JBT telah memperoleh fasilitas Kredit Investasi (KI) Sindikasi Pembiayaan Proyek Jalan Tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan PT Bank Pembangunan Daerah Bali dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 1.622.000.000.000 (Rupiah penuh) termasuk IDC sebesar Rp 117.300.000.000 (Rupiah penuh). Jangka waktu fasilitas kredit adalah 15 tahun sejak ditandatanganinya akta. Tingkat suku bunga untuk 1 tahun pertama adalah 10%, untuk selanjutnya menggunakan tingkat suku bunga Simple Interest Rate ditambah marjin sebesar 5% dengan jaminan berupa tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha lainnya yang akan diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 2.484.780.000.000 (Rupiah penuh). Saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp 1.041.006.222.823 (Rupiah penuh).
Based on the Deed of Syndicates Credit No. 79 dated June 22, 2012, JBT signed syndicates credit agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan PT Bank Pembangunan Daerah Bali for financing Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa Toll Road Project with maximum limit of Rp 1,622,000,000,000 (full Rupiah) including Interest During Construction with maximum limit of Rp 117,300,000,000 (full Rupiah). The Maturity Date of Credit is 15 years which be effective since the signing of the Deed. The Interest Rate is 10% per annum for the first year and for the remaining years using Simple Interest Rate from syndicated banks plus 5% of margin with collateral toll revenues and other revenues and will bonded fiducially amounting to Rp 2,484,780,000,000 (full Rupiah). The outstanding loan as of December 31, 2013 amounting to Rp 1,041,006,222,823 (full Rupiah).
f. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) f. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)
Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi No. 38 tanggal 12 Juni 2012, MAR menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah DKI, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk untuk pembiayaan proyek pembagunan jalan tol Gempol - Pandaan dengan maksimum kredit Rp 733.000.000.000 (Rupiah penuh) termasuk IDC Rp 84.000.000.000 (Rupiah penuh). Jangka waktu fasilitas kredit adalah 15 tahun sejak ditandatanganinya akta. Tingkat suku bunga untuk 1 tahun pertama adalah 10,50%, untuk selanjutnya menggunakan tingkat suku bunga Simple Interest Rate ditambah margin 5,25% dengan jaminan berupa tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha lainnya yang akan diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 1.202.242.000.000 (Rupiah penuh). Saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp 359.232.432.862 (Rupiah penuh).
Based on the Deed of Syndicates Credit No. 38 dated June 12, 2012, MAR signed syndicates credit agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah DKI, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk for financing Gempol – Pandaan Toll Road with maximum limit of Rp 733,000,000,000 (full Rupiah) including Interest During Construction (IDC) Rp 84,000,000,000 (full Rupiah). The Maturity Date of Credit is 15 years which be effective since the signing of the Deed. The Interest Rate is 10.50% per annum for the first year and for the remaining years using Simple Interest Rate from syndicated banks plus 5.25% of margin with collateral toll revenues and other revenues and will bonded fiduciary amounting to Rp 1,202,242,000,000 (full Rupiah). The outstanding loan as of December 31, 2013 amounting to Rp 359,232,432,862 (full Rupiah).
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 72 Paraf:
20. Utang Obligasi 20. Bonds Payable
2013 2012Rp Rp
Obligasi Jasa Marga: Jasa Marga Bond:XIII Seri R 1,500,000,000 1,500,000,000 XIII - R Series
XII Seri Q 1,000,000,000 1,000,000,000 XII - Q SeriesXI Seri P -- 1,000,000,000 Xl - P SeriesXIV Seri JM - 10 1,000,000,000 1,000,000,000 XIV JM - 10 SeriesI Seri JM - 10 -- 500,000,000 I JM - 10 SeriesJORR I -- 271,616,920 JORR IJORR II 259,154,384 259,154,384 JORR IISeri S A 700,000,000 -- Seri S ASeri S B 400,000,000 -- Seri S BSeri S C 1,000,000,000 -- Seri S C
Total 5,859,154,384 5,530,771,304 Total
Biaya Penerbitan yang Belum Diamortisasi (14,778,396) (9,707,802) Unamortized Bond Issuance CostTotal Utang Obligasi 5,844,375,988 5,521,063,502 Total Bond Payable
Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun (700,000,000) (1,771,616,920) Current Maturities
Utang Obligasi Bagian Jangka Panjang 5,144,375,988 3,749,446,582 Bond Payable of Long - Term Portion
Jumlah pelunasan utang obligasi menurut tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The amounts of repayments of bonds payable by the year of maturity are as follows:
Tahun Jatuh Tempo/ TotalYear of Maturity Rp
2014 700,000,000
2016 2,477,377,192
2017 1,500,000,000
2018 77,377,192
2020 1,000,000,000
2021 104,400,000
Total 5,859,154,384
Persyaratan rasio keuangan Perusahaan berdasarkan perjanjian obligasi adalah Rasio Utang terhadap Ekuitas maksimal 5:1 dan Interest Coverage Ratio minimal 1,25: 1.
The Company's financial ratio requirements of all bonds payable are Debt to Equity Ratio maximum of 5:1 and Interest Coverage Ratio (ICR) minimum of 1.25:1.
a. Obligasi Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007 a. Jasa Marga Bond XIII Series R Year 2007
Berdasarkan Akta No. 26, tanggal 4 Mei 2007, Akta Adendum 1 No.10, tanggal 6 Juni 2007, Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, dengan nilai nominal obligasi Rp 1.500.000.000.000 (Rupiah penuh), tingkat bunga tetap sebesar 10,25% per tahun. Obligasi ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan. Jangka waktu obligasi yaitu 10 tahun, jatuh tempo 21 Juni 2017. Bertindak selaku wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Peringkat obligasi adalah idA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Based on the Deed No. 26 dated May 4, 2007, the Deed of Addendum 1 No.10, dated June 6, 2007, and Bond Trustee Agreement of Jasa Marga XIII Series R Year 2007 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, with a par value of Rp 1,500,000,000,000 (full Rupiah), a fixed interest rate of 10.25% per annum. The bonds were offered at 100% of the principal amount. Bond interest payable quarterly. The timing of 10-years bonds, maturing June 21, 2017. Acting as trustee is PT Bank Mega Tbk. The bond ratings are idA+ by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo),
Berdasarkan Akta Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XIII Seri R,
Based on the Deed of Agreement Addendum I of the Trustee Agreement for Jasa Marga Bond XIII Series R,
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 73 Paraf:
tujuan penerbitan obligasi tersebut adalah untuk melunasi sebagian pinjaman (refinancing) Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Bukopin, Bank Jabar dan utang bantuan pemerintah dengan proporsi masing-masing sekitar 48%, 25%, 10%, 14% dan 3%.
the Company issued these bonds to partially repay of outstanding bank loans due to Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Bukopin, bank Jabar and loan from government in the following proportions: 48%, 25%, 10%, 14% and 3%, respectively.
b. Obligasi Jasa Marga XII Seri Q Tahun 2006 b. Jasa Marga Bond XII Series Q Year 2006 Berdasarkan Akta No. 66, tanggal 18 Mei 2006, Akta Addendum I No.74, tanggal 19 Juni 2006 dan Akta Addendum II No.89, tanggal 26 Juni 2006, Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XII Seri Q Tahun 2006, dari Notaris Imas Fatimah, SH, dengan nilai nominal obligasi sebesar Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh), tingkat bunga tetap sebesar 13,5% per tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan. Jangka waktu penyelesaian obligasi yaitu 10 tahun, jatuh tempo 6 Juni 2016. Bertindak selaku wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Peringkat obligasi tersebut adalah idA+ dari Pefindo.
Based on the Deed No. 66 dated may 18, 2006, the Deed of Addendum I No.74 dated June 19, 2006, and the Deed of Addendum II No. 89 dated June 26, 2006, and Bond Trustee Agreement of Jasa Marga Bond XII Series Q Year 2006 of Notary Imas Fatimah, SH, the par value of the bonds is Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah), with a fixed interest rate of 13.5% per annum. The bonds were offered at 100% of principal amount. Bond interest payable quarterly. The timing of 10 years bond, maturing June 6, 2016. Acting as trustee of this bond is PT Bank Mega Tbk. The bond ratings are rated idA+ by Pefindo.
Berdasarkan Akta Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XII Seri Q, tujuan penerbitan obligasi tersebut adalah untuk melunasi sebagian pinjaman (refinancing) Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank Jabar dengan proporsi masing-masing sekitar 15%, 28%, 53% dan 4%.
Based on the Deed of Addendum II of the Trustee Agreement for Jasa Marga Bond XII Series Q, the Company's purpose issued the bonds is to repay part of the loans (refinancing) due to Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI and Bank Jabar in the following proportions: 15%, 28%, 53% and 4%, respectively..
c. Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003 c. Jasa Marga Bond XI - Series P Year 2003 Pada September 2003, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menerbitkan Obligasi Jasa Marga XI Seri P Tahun 2003. Nilai nominal obligasi adalah Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,3% per tahun untuk bunga ke-1 sampai bunga ke-20,13% untuk bunga ke 21 sampai bunga ke-40. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bunga dibayarkan setiap 3 bulan. Jangka waktu penyelesaian obligasi yaitu 10 tahun dengan jatuh tempo pada 10 Oktober 2013.
In September 2003, the Company received an effective statement from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) for offering Jasa Marga Bond XI Series P Year 2003. The par value of the bonds is Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah) with a fixed interest rate of 12.3% per annum for the first up to the twentieth interest payment, and 13% for the twenty first up to the fortieth interest payment. The bonds were offered at 100% of the principal amount. The interest is paid quarterly. The timing of 10-years bonds, maturing October 10, 2013.
d. Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Tahun 2010 d. Jasa Marga Bonds XIV Series JM-10 Year 2010 Pada Oktober 2010, Perusahan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menerbitkan Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 tahun 2010. Nilai nominal obligasi adalah Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan tingkat bunga tetap 9,35% per tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan. Jangka waktu penyelesaian obligasi yaitu 10 tahun, jatuh tempo 12 Oktober 2020. Bertindak selaku wali amanat PT Bank Mega Tbk. Berdasarkan surat No.1044/PEF-DirN11/2010 tanggal 29 Juli 2010 dari Peringkat Obligasi tersebut PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idAA+ (double A; Stable Outlook).
In October 2010, the Company received an effective statement from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) for offering Jasa Marga Bond XIV Series JM-10 year 2010. The par value of bonds is Rp 1.000.000.000.000 (full Rupiah) with fixed interest rate of 9.35% per annum. The bonds were offered at 100% of the principal amount. The interests paid quarterly. The timing of 10-years bond, maturing October 12, 2020. Acting as trustee of the bonds is PT Bank Mega Tbk. Based on letters No.1044/PEF-DirN11/2010 dated July 29, 2010, the bonds rated by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) is idAA+ (double A; Stable Outlook).
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 74 Paraf:
Berdasarkan Akta Perjanjian Penjamin Efek Obligasi tanggal 4 Agustus 2010 juncto Addendum 1 Akta Perjanjian Penjamin Emisi Efek Obligasi No.45 tanggal 26 Agustus 2010 tujuan penerbitan obligasi adalah untuk pelunasan Obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun 2002, percepatan pelunasan Kredit Investasi Bank BCA, pengembangan investasi pada bidang usaha non-tol (bidang properti, bidang teknologi informasi dan komunikasi, serta bidang engineering), dan pembiayaan modal kerja Perusahaan dengan proporsi masing-masing 43%, 27%, 25% dan 5%.
Based on the Deed of Bond Issuance Agreement dated August 4, 2010 in conjunction with Addendum 1 of the Deed of Bond Issuance Agreement No.45 dated August 26, 2010, the purpose of issued the bonds is for settlement the Jasa Marga Bonds X Series O Year 2002, accelerated settlement of the Investment Credit due to Bank BCA, non-toll investment development (property, information technology and communication, and also engineering), and financing the Company's working capital with the following proportions: 43%, 27%, 25% and 5%.
e. Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tahun 2010 e. Jasa Marga Bonds 1 Series JM-10 Year 2010 Pada bulan Oktober 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menerbitkan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 tahun 2010. Nilai nominal Obligasi Tanpa Bunga adalah Rp 500.000.000.000 (Rupiah penuh), jangka waktu 3 (tiga) tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan dengan nilai 77,0062% dari jumlah pokok Obligasi Tanpa Bunga. Bertindak selaku wali amanat PT Bank Mega Tbk. Peringkat obligasi tersebut adalah IdAA+ dari Pefindo. Pembayaran pokok Obligasi Tanpa Bunga dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 77,0062% dari pokok pada saat tanggal jatuh tempo yaitu 12 Oktober 2013.
In October 2010, the Company received an effective statement from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) for offering Jasa Merga Bond I Series JM-10 year 2010. The par value of the Non-Interest Bonds is Rp 500.000.000.000 (full amount) with the terms of the bonds is 3 years. The bonds offered at 77.0062% the principal amount of the Non-Interest Bonds. Acting as trustee is PT Bank Mega Tbk. The principal payment of the Non-Interest Bonds are made in bullet payment equal to 77.0062% of the principal amount on due date of October 12, 2013.
f. Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 f. Jasa Marga Bond JORR 1 Year 2003 Berdasarkan Akta Perjanjian Penyelesaian Utang JORR No.44, tanggal 19 Nopember 2003 dari Notaris Imas Fatimah, SH, Perusahaan berkewajiban untuk menyelesaikan utang JORR kepada kreditur JORR sejumlah Rp 1.070.251.000.000 (Rupiah penuh). Sebagai bagian dari pelaksanaan perjanjian tersebut, pada tanggal 29 Nopember 2003 Perusahaan menyelesaikan utang JORR Seksi Non S sejumlah Rp 548.521.000.000 (Rupiah penuh) melalui pembayaran tunai, sejumlah Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dan sisanya sejumlah Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dilunasi dengan penerbitan Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003. Obligasi tersebut tidak terdaftar di bursa.
Based on the Deed of JORR Debt Settlement No.44, dated November 19, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH, the Company has committed to settle debts to JORR creditors amounting to Rp1,070,251,000,000 (full Rupiah). As part of performance of this commitment, on November 29, 2003 the Company settled the JORR debt other than in respect of JORR Section non S amounted to Rp 548,521,000,000 (full Rupiah) by cash payment amounting to Rp 274,260,500,000 (full Rupiah) and by issuance of Jasa Marga Bond JORR I Year 2003 for the remaining Rp 274,260,500,000 (full Rupiah). The bonds are not listed on any stock exchange.
Berdasarkan Akta Perjanjian Penerbitan Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 No.44, tanggal 9 Nopember 2003 yang dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH, Perusahaan menerbitkan obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 dengan nilai nominal obligasi sebesar Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dengan tingkat suku bunga berdasarkan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 3 bulanan yang dihitung selama rata-rata 6 (enam) bulan. Bunga dibayarkan setiap tanggal 2 Januari dan 1 Juli. Obligasi ini berjangka waktu 10 tahun dengan jatuh tempo pada 19 Nopember 2013.
Based on the Deed of Bond Issuance Agreement Jasa Marga Bond JORR I Year 2003 No.44, dated November 9, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH, the Company issued Jasa Marga Bond JORR I Year 2003 at par value amounting to Rp 274,260,500,000 (full Rupiah) with interest rate based on the average interest rate of 3-months Certificates of Bank Indonesia (SBI), calculated over 6 months average. The interest is paid on January 2 and July 1. The bonds have a term of 10 years with the maturity date on November 19, 2013.
Berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No.45, tanggal 29 Nopember 2003 dari Notaris Imas Fatimah,
Based on the Deed of Bond Trustee Agreement No.45 dated November 29, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH,
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 75 Paraf:
SH, obligasi tersebut terdiri dari 2 sertifikat yang dimiliki oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dengan nominal Rp 224.900,208.364 (Rupiah penuh) dan 18 sertifikat yang dimiliki oleh 18 kreditur lain dengan nilai keseluruhan Rp 46.716.711.824 (Rupiah penuh).
the bonds have 2 (two) certificates owned by PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) at par value of Rp 224,900,208,364 (full Rupiah) and 18 certificates owned by 18 creditors with a total value amounting to Rp 46,716,711,824 (full Rupiah).
g. Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005 g. Jasa Marga Bond JORR II Year 2005 Berdasarkan Akta Perjanjian Penerbitan Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005 No.2 tanggal 5 Januari 2006, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp 261.000.000.000 (Rupiah penuh) yang terbagi dalam 3 Tranche, sebagai berikut:
Based on the Deed of Bond Issuance Agreement Jasa Marga JORR II Year 2005 No.2 dated January 5, 2006, the Company issued bonds at par value of Rp 261,000,000,000 (full Rupiah) divided into 3 Tranches as follows:
Tranche A sebesar Rp 78.300.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 10 tahun dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun untuk 5 tahun pertama, dan sebesar 15,25% per tahun untuk 5 tahun kedua;
Tranche A amounting to Rp 78,300,000,000 (full Rupiah) for a term of 10 years with an interest rate of 11.5% per annum for the first 5 years, and 15.25% per annum for the second 5 years;
Tranche B sebesar Rp 78.300.000.000 (Rupiah
penuh) untuk jangka waktu 12 tahun dan dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun untuk 5 tahun pertama, dan sebesar 15,25% per tahun untuk tahun ke enam dan selanjutnya; dan
Tranche B amounting to Rp 78,300,000,000 (full amount) for a term of 12 years with an interest rate of 12.5% per annum for the first 5 years and 15.25% per annum for the sixth years and after; and
Tranche C sebesar Rp 104.400.000.000 (Rupiah penuh) untuk jangka waktu 15 tahun dan dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun untuk 5 tahun pertama, dan sebesar 15,5% per tahun untuk tahun ke enam dan selanjutnya.
Tranche C with amounting to Rp 104,400,000,000 (full Rupiah) for a term of 15 years with an interest rate of 13.5% per annum for the first 5 years and 15.5% per annum for the sixth years and after.
Pada tanggal 24 Nopember 2008 Perusahaan telah membeli kembali obligasi JORR II ini sejumlah Rp 1.845.625.895 (Rupiah penuh) meliputi sertifikat yang dimiliki Bank IFI dan menurut ketetapan surat Direktur Keuangan No.BA.KU2.1744 tanggal 28 Nopember 2008 atas pengalihan tersebut dianggap sebagai pelunasan dipercepat.
On November 24, 2008, the Company repurchased this obligation JORR 11 amounting to Rp 1,845,625,895 (full Rupiah) covers certificate owned by PT Bank IFI and according to the decision letter of Finance Director No.BA.KU2.1744 dated November 28, 2008 such transfer was assumed as the accelerated settlement.
h. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun
2013 Seri S Pada September 2013, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerbitkan Obligasi berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S dengan nilai nominal sebesar Rp. 2.100.000.000.000,- (rupiah penuh) yang terdiri dari Obligasi Seri A dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40% per tahun berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sebesar Rp. 700.000.000.000,- (rupiah penuh), Obligasi Seri B dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,70% per tahun berjangka waktu 3 (tiga) tahun sebesar Rp. 400.000.000.000,- (rupiah penuh), Obligasi Seri C dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% per tahun berjangka waktu 5 (lima) tahun sebesar Rp. 1.000.000.000.000,- (rupiah penuh). Berdasarkan Prospektus Final Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S tujuan penerbitan obligasi adalah sekitar 84,36% digunakan untuk Pelunasan Obligasi Perseroan XI Seri P Tahun 2003, pelunasan
h. Jasa Marga Bond Phase I Year 2013 Series S
In September 2013, the Company received an effective statement from Financial Services Authority (OJK) foroffering Jasa Marga Bonds Phase I Year 2013 Series S with the par value of bonds is Rp 2.100.000.000 (full rupiah), consisting of, A Series Bonds with fixed interest rate of 8.40% per annum, 370 (three hundreds and seventy) days period of time, is amount to Rp 700.000.000.000 (full rupiah), B Series Bonds with fixed interest rate of 8.70% per annum , 3 (three) years period of time, is amount to Rp. 400.000.000.000 (full rupiah), C Series Bonds with fixed interest rate of 8.90% per annum, 5 (five) years period of time, is amount to Rp. 1.000.000.000.000 (full rupiah). Based on Prospectus of Jasa Marga bonds Phase I Year 2013 Series S, the purposed of issued the bonds 84.36% is for settlement The Jasa Marga Bond XI Series P Year 2003, The Jasa Marga Bond I Series JM-10 (zero coupon), and The Jasa Marga Bond JORR I, 7.48% bonds is for expansion of equity investment in
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 76 Paraf:
Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga (zero coupon), dan pelunasan Obligasi Jasa Marga JORR I, kemudian 7,48% digunakan untuk kegiatan pengembangan usaha Perseroan melalui penyertaan modal di Entitas Anak Perseroan (MNA, MLJ, JPT) dan 8,16% digunakan untuk modal kerja Perseroan, yaitu peningkatan kapasitas jalan. Bertindak selaku wali amanat adalah PT. Bank Mega Tbk. Berdasarkan hasil pemeringkat atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) No. 1150/PEF-Dir/IV/2013 tanggal 26 Juni 2013, hasil pemeringkat atas Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2013 Perseroan adalah idAA (double A).
subsidiaries (MNA, MLJ, JPT) and 8.16% bonds is for company’s working capital in enhancement toll road capacity. Acting as trustee of the bonds is PT Bank Mega Tbk. Based on letters No. 1150/PEF-Dir/IV/2013, dated June 26, 2013, The Bonds rated by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) is idAA (Doube A).
Rincian jumlah sertifikat yang dimiliki oleh para kreditur pada tanggal 31 Desember 2013 sebagai berikut:
The detail amount of certificates owned by creditors as of December 31, 2013 consist of:
Tranche full Rupiah)A dan/ and B* Tranche C Total
PT Bank Pan Indonesia (Panin) Tbk 134,828,777 89,885,851 224,714,628PT Bank Bukopin Tbk 8,909,584 5,939,723 14,849,307PT Bank Pembangunan Daerah DKI 6,638,733 4,425,822 11,064,555PT Interartha Multi Finance 863,097 575,398 1,438,495
PT Bank Harapan Santosa (dalam likuidasi/ in liquidation ) 531,809 354,540 886,349PT Bank Guna Internasional (dalam likuidasi/ in liquidation) 405,764 270,509 676,273PT Bank Windu Kentjana International Tbk 402,409 268,273 670,682PT Bank Mega Tbk 378,401 252,267 630,668PT Syariah Mega Indonesia 378,401 252,267 630,668PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 286,657 191,105 477,762PT Bank Swadesi Tbk 258,929 172,619 431,548PT Bank Permata Tbk 257,340 171,560 428,900PT Bank Bisnis lnternasional 215,774 143,850 359,624PT Bank Antardaerah 172,619 115,080 287,699PT Bank Kesawan Tbk 138,509 92,339 230,848PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 87,580 58,386 145,966PT Bank IFI -- 1,230,411 1,230,411
Total 154,754,384 104,400,000 259,154,384
* Catatan : persentase jumlah utang obligasi Tranche A dan B masing-masing sebesar 50%.
* Notes: percentage of bonds payable under Tranche A and B is 50% each.
21. Utang Bantuan Pemerintah 21. Loan from Government
2013 2012Rp Rp
Utang Bantuan Pemerintah -- 5,886,734 Loan from GovernmentDikurangi: Less:
Bagian Jangka Pendek -- (5,886,734) Current Maturities Portion
Bagian Jangka Panjang -- -- Long - Term Portion
Dalam pembiayaan pembangunan jalan tol, Perusahaan memperoleh pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia. Perusahaan melakukan penarikan pinjaman tersebut sesuai
In toll road construction financing, the Company obtained a loan from the Government of the Republic of Indonesia. The Company drew down the loan in accordance with the
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 77 Paraf:
dengan mata uang yang ditagh oleh kontraktor dan dibayarkan langsung oleh Bank Indonesia melalui Bank Penatausaha yang ditunjuk. Penarikan pinjaman dikonversi ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs Bank Indonesia pada tanggal penarikan dan dinyatakan sebesar ekuivalen Rupiah pada tanggal penarikan. Pembayaran utang ini dilakukan secara angsuran setiap 6 bulan sejak bulan Juni 1998.
currency billed by the contractor and paid directly by theBank Inonesia via appointed Bank Penatausaha. Withdrawal of loans converted into Rupiah exchange rate of Bank Indonesia on the withdrawal date and are stated at the equivalent amount on the date of withdrawal.Repayment of this loan is done in installments every 6months since June 1998.
Sisa pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia sebesar Rp 5.886.733.805 (Rupiah Penuh) telah dilunasi sebelum tanggal jatuh tempo 28 Pebruari 2013.
The remainning of the loan from the Government of the Republic of Indonesia of Rp 5,886,733,805 (full Rupiah) has been paid before the due date on February 28, 2013.
22. Liabilitas Kerjasama Operasi 22. Joint Operation Liabilities Merupakan liabilitas kerjasama operasi kepada investor dalam pembiayaan pembangunan aset tetap jalan tol.
Represents liabilities under joint operation agreements toinvestors arising from acquisition of toll road assets.
2013 2012Rp Rp
Bagi Pendapatan Tol Toll Revenue SharingPT Jakarta Baru Cosmopolitan 820,300 820,300 PT Jakarta Baru Cosmopolitan
Sub Total 820,300 820,300 Sub Total
Bagian Jatuh Tempo Setelah Satu Tahun: Non Current Maturities:Bagi Pendapatan Tol Toll Revenue SharingPT Surya Cipta Swadaya 21,385,913 21,385,913 PT Surya Cipta Swadaya
Sub Total 21,385,913 21,385,913 Sub Total
Total 22,206,213 22,206,213 Total
23. Liabilitas Pembebasan Tanah 23. Land Acquisition Liabilities Merupakan liabilitas Grup atas dana talangan pembelian tanah, untuk pembangunan ruas Jalan, dengan menggunakan dana talangan Badan Layanan Umum Badan Pengatur Jalan Tol. Penggunaan dana talangan tersebut oleh PT Marga Nujyasumo Agung adalah untuk pembangunan ruas jalan tol Surabaya – Mojokerto, untuk PT Trans Marga Jateng adalah untuk ruas Tol Semarang – Solo, untuk PT Margabumi Adhikaraya adalah untuk ruas tol Gempol-Pandaan, untuk PT Transmarga Jatim Pasuruan adalah untuk ruas tol Gempol-Pasuruan, Untuk PT Marga Trans Nusantara adalah ruas Tol Kunciran-Serpong, dan untuk PT Marga Lingkar Jakarta adalah ruas Tol Ulujami-Kebon Jeruk (JORR W2 North), serta untuk PT Marga Sarana Jabar adalah ruas Tol Bogor Outer Ring Road. Selain itu, kewajiban pembebasan tanah merupakan kewajiban pembebasan tanah untuk pelunasan ganti rugi pelebaran Jalan Tol Sedyatmo.
Represent liabilities of the Group for the bail-out loan for land acquisition, for construction of roads by using bail out from the Public Service Assistance Unit - the Indonesian Toll Road Authority (ITRA). The use of bail out funds by PT Marga Nujyasumo Agung is for construction of Surabaya - Mojokerto toll road. PT Trans Marga Jateng is for construction of Semarang-Solo toll Road, PT Margabumi Adhikaraya is for construction Gempol- Pandaan Toll Road, PT Transmarga Jatim Pasuruan is for construction Gempol-Pasuruan Toll Road, PT Marga Trans Nusantara is for construction Kunciran- Serpong Toll road and PT Marga Lingkar jakarta is for construction Ulujami-Kebon Jeruk (JORR W2 North) and for PT Marga Sarana Jabar is for construction Bogor Outer Ring Road Toll Road. In addition, the land acquisition liability is also for settlement payment for widening of Sedyatmo toll road.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 78 Paraf:
24. Utang Sewa Pembiayaan 24. Capital Lease Payable Perusahaan mengadakan kerjasama dengan PT Module Intracs Yasatama, PT New Module Int Efkom AG untuk Pekerjaan Pengadaan dan Pemeliharaan Peralatan Tol pada Jalan Tol Jakarta - Cikampek, Jalan Tol Cipularang dan Jalan Tol Padaleunyi dengan Sistem Pendanaan dari Pihak Kontraktor, selanjutnya Pihak Kontraktor menyewakan peralatan tol kepada Perusahaan untuk jangka waktu 8 (delapan) tahun terhitung sejak ditandatanganinya Berita Acara Pengoperasian.
The Company entered into a joint operation with PT ModuleIntracs Yasatama, PT New Module Int Efkom AG for WorkProcurement and Maintenance of Toll Equipments atJakarta-Cikampek Toll Road, Cipularang Toll Road andPadaleunyi Toll Road under Financing System from theContractor, then the Contractor party would rent such tollequipments to the Company for a period of 8 (eight) yearsfrom the signing of the Minutes of Operation.
Saldo utang sewa pembiayaan kepada PT Module Intracs Yasatama pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut:
Total of the capital lease payable to PT Module IntracsYasatama as of December 31, 2013 and 2012 as follows:
2013 2012Rp Rp
Utang Sewa Pembiayaan 66,901,257 45,827,503 Capital Lease PayableBagian yang Jatuh Tempo
Dalam Waktu Satu Tahun (19,776,022) (18,471,092) Current Maturities Portion
Bagian Jangka Panjang 47,125,235 27,356,411 Long - Term Portion
25. Provisi Pelapisan Jalan Tol 25. Provision for Overlay
2013 2012Rp Rp
Saldo Awal 324,799,298 299,518,760 Beginning BalancePenambahan 340,108,272 315,412,927 Addition
Realisasi (333,817,169) (290,132,389) Realization
Saldo Akhir 331,090,401 324,799,298 Ending Balance
Bagian Jangka Pendek 206,136,188 229,025,982 Current Portion
Bagian Jangka Panjang 124,954,213 95,773,316 Long Term Portion
Total 331,090,401 324,799,298 Total
Provisi pelapisan jalan tol merupakan estimasi liabilitas pelapisan ulang jalan tol secara berkala seiring dengan penggunaan jalan tol oleh pelanggan. Provisi ini diukur dengan menggunakan nilai kini atas estimasi manajemen terhadap pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban pelapisan ulang.
Provision for overlay is a periodic estimated liabilities of overlay as it is in line with toll roads usage. Provision is measured by present value of management’s estimates of expenditure required to accomplish the overlay liabilities.
26. Pendapatan Diterima Dimuka 26. Unearned Revenue
Merupakan pendapatan sewa iklan, lahan, tempat peristirahatan dan pendapatan lain yang diterima di muka atas pemanfaatan Ruang Milik Jalan Tol (Rumijatol).
Represents revenue received from rental of advertisements,space and rest areas, and other unearned revenue for use ofthe Space Owned Toll Road Area (Rumijatol).
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 79 Paraf:
27. Liabillitas Imbalan Kerja 27. Employee Benefit Liabilities Liabilitas imbalan kerja terdiri dari: Employee benefit liabilities consist of:
2013 2012Rp Rp
Perusahaan The CompanyProgram Kesehatan Pensiunan 241,633,603 210,797,570 Pension Health - Care ProgramProgram Pensiun 49,274,028 21,362,045 Pension ProgramProgram Purna Karya 31,726,612 42,316,323 Post-Retirement Benefits Program
Sub Total 322,634,243 274,475,938 Sub Total
Entitas Anak Subsidiaries
Program Pensiun dan Imbalan Pension Program and Other PostPasca Kerja Lainnya Benefits ProgramPT Marga Nujyasumo Agung 2,102,460 1,559,534 PT Marga Nujyasumo AgungPT Sarana Marga Utama 1,021,442 868,654 PT Sarana Marga UtamaPT Trans Marga Jateng 350,840 247,927 PT Trans Marga JatengPT Jalantol Lingkarluar Jakarta -- 8,528 PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
Sub Total 3,474,742 2,684,643 Sub Total
Total 326,108,985 277,160,581 Total
Estimasi liabilitas imbalan kerja yang diakui Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
The estimated employee benefits liabilities recognized by the Company and the Subsidiaries are as follows:
a. Program Kesehatan Pensiunan a. Pension Healthcare Program
Status pendanaan dan biaya yang dibentuk atas program imbalan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Funding status and cost formed on of these benefits program can be described as follow:
2013 2012Rp Rp
Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun 330,967,879 259,738,117 Present Value Liability - Beginning of YearBiaya Jasa Kini 9,265,717 9,958,528 Present Service CostBiaya Bunga 20,154,454 20,779,049 Interest CostPembayaran Imbalan (8,505,058) (5,346,265) Benefits PaymentsPenyesuaian 292,775 -- AdjustmentKeuntungan (Kerugian) Aktuarial (43,869,020) 45,838,450 Actuarial Gain (Loss)
Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 308,306,747 330,967,879 Present Value Liability - End of Year
2013 2012Rp Rp
Nilai Kini Liabilitas Tidak Didanai - Akhir Tahun 308,306,747 330,967,879 Present Value Liability Unfunded - End of YearNilai Kini Liabilitas Didanai - Akhir Tahun -- -- Present Value Liability Funded - End of Year
Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 308,306,747 330,967,879 Present Value Liability - End of Year
2013 2012Rp Rp
Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti Present value - Defined Benefit LiabilityPosisi Pendanaan 308,306,747 330,967,879 Funding
Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui (Non Vested) (22,804,124) (25,654,640) Unrecognized Past Service (Non Vested)Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Belum Diakui (43,869,020) (94,515,669) Unrecognized Actuarial Gain (Loss)
Liabilitas yang Diakui 241,633,603 210,797,570 Recognized Liability
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 80 Paraf:
2013 2012Rp Rp
Liabilitas - Awal Tahun 210,797,570 180,506,698 Liability - Beginning of YearBeban yang diakui 38,512,110 35,637,137 Recognized ExpensesPembayaran Imbalan (8,505,058) (5,346,265) Benefits PaymentsPenyesuaian 828,981 -- Adjustment
Liabilitas - Akhir Tahun 241,633,603 210,797,570 Liability - End of Year
2013 2012Rp Rp
Biaya Jasa Kini 9,265,717 9,958,528 Current Service CostBiaya Bunga 20,154,454 20,779,049 Interest CostBiaya Jasa Lalu yang Belum Menjadi Hak 2,850,516 2,850,516 Unrecognized Past Service (Non Vested)Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui 6,241,423 2,049,044 Recognized Actuarial Gain (Loss)
Beban yang Diakui 38,512,110 35,637,137 Recognized Expenses
2013 2012 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti/Present value of Defined Benefit Liability 308,306,747 330,967,879 259,738,117 244,569,023 239,753,409
Nilai Wajar Aset Program/Fair Value of Program Assets -- -- -- -- --
Posisi Pendanaan/ Funding 308,306,747 330,967,879 259,738,117 244,569,023 239,753,409
2013 2012
Tingkat Diskonto/ Discount Rate 6% 6%Estimasi Kenaikan Gaji Pegawai Aktif/ Salary Increment 6.5% 6.5%Estimasi Kenaikan Biaya Kesehatan/ Health Care Increment 7.5% 5%Tingkat Mortalita/ Mortality Rate TMI 3 TMI 3Tingkat Cacat/ Disability Rate 10 % dari TMI 3 10 % dari TMI 3
Usia/ Age15 – 2930 – 3435 – 3940 – 5051 – 52> 52
Metode Aktuaria/ Acturial MethodUsia Pensiun Normal/ Pension Normal Age
Metoda Amortisasi dan Periode AmortisasiBiaya jasa laluMetode Amortisasi/ Amortization MethodPeriode Amortisasi/ Amortization Period
Keuntungan/ Kerugian Metode Amortisasi/ Amortization MethodPeriode Amortisasi/ Amortization Period
Average of remaining of working period
Garis lurus/ Straight lineRata-rata sisa masa kerja/
Average of remaining of working period
Garis lurus/ Straight lineRata-rata sisa masa kerja/
1.2%0.6%0%
Garis lurus/ Straight lineRata-rata sisa masa kerja/
Average of remaining of working period
Tingkat 6%3%
1.8%
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 81 Paraf:
b. Program Pensiun b. Pension Program Status pendanaan dan biaya yang dibentuk atas program imbalan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Funding status and cost formed on of these benefits program can be described as follow:
2013 2012Rp Rp
Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun 1,045,409,247 705,743,341 Present Value Liability - Beginning of YearBiaya Jasa Kini 25,041,537 29,587,777 Present Service CostBiaya Bunga 62,724,555 56,459,467 Interest CostPembayaran Imbalan (28,076,485) (23,019,745) Benefits PaymentsKeuntungan (Kerugian) Aktuarial (194,439,191) 276,638,407 Actuarial Gain (Loss)
Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 910,659,663 1,045,409,247 Present Value Liability - End of Year
2013 2012Rp Rp
Nilai Kini Liabilitas Tidak Didanai - Akhir Tahun -- -- Present Value Liability Unfunded - End of YearNilai Kini Liabilitas Didanai - Akhir Tahun 910,659,663 1,045,409,247 Present Value Liability Funded - End of Year
Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 910,659,663 1,045,409,247 Present Value Liability - End of Year
2013 2012Rp Rp
Nilai Wajar Aset Program - Awal Tahun 614,800,234 568,750,035 Fair Value of Program Assets - Beginning of YearIuran Perusahaan 32,637,433 33,314,960 Contribution of EmployerImbal Hasil Ekspektasian Aset Program 54,717,221 56,875,004 Expected Return from Program AssetsImbalan yang Dibayarkan (28,076,485) (23,019,745) Benefit PaymentKeuntungan (Kerugian) Aktuarial (56,234,038) (21,120,020) Actuarial Gain (Loss)
Nilai Wajar Aset Program - Akhir Tahun 617,844,365 614,800,234 Fair Value of Program Assets - End of Year
2013 2012Rp Rp
Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti 910,659,663 1,045,409,247 Present value - Defined Benefit LiabilityNilai Wajar Aset Program (617,844,365) (614,800,233) Fair Value of Program AssetsPosisi Pendanaan 292,815,298 430,609,014 FundingKeuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Belum Diakui (243,541,270) (409,246,969) Unrecognized Actuarial Gain (Loss)
Liabilitas yang Diakui 49,274,028 21,362,045 Recognized Liability
2013 2012Rp Rp
Liabilitas - Awal Tahun 21,362,045 21,437,823 Liability - Beginning of YearBeban yang diakui 60,549,416 33,239,182 Recognized ExpensesPembayaran Imbalan (32,637,433) (33,314,960) Benefits Payments
Liabilitas - Akhir Tahun 49,274,028 21,362,045 Liability - End of Year
2013 2012Rp Rp
Biaya Jasa Kini 25,041,537 29,587,777 Current Service CostBiaya Bunga 62,724,555 56,459,467 Interest CostImbal Hasil Ekspektasian Aset Program (54,717,221) (56,875,004) Expected Return from Program AssetsKeuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui 27,500,545 4,066,942 Recognized Actuarial Gain (Loss)
Beban yang Diakui 60,549,416 33,239,182 Recognized Expenses
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 82 Paraf:
2013 2012 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti/Present value ofDefined Benefit Liability 910,659,663 1,045,409,247 705,743,341 598,270,558 239,753,409
Nilai Wajar Aset Program/Fair Value of Program Assets (617,844,365) (614,800,233) (568,750,035) (494,154,344) (432,972,807)
Posisi Pendanaan/ Funding 292,815,298 430,609,014 136,993,306 104,116,214 (193,219,398)
2013 2012
% %Estimasi Kenaikan Gaji Pegawai Aktif/ Salary Increment 5% 5%Estimasi Kenaikan Biaya Kesehatan/ Health Care Increment 0% 0%Tingkat Mortalita/ Mortality Rate GA 1971 GA 1971Tingkat Cacat/ Disability Rate 10 % dari GA 1971 10 % dari GA 1971Tingkat Mengundurkan Diri/ Early Retirement Rate
Usia/ Age15 – 2930 – 3435 – 3940 – 5051 – 52> 52
Metode Aktuaria/ Acturial MethodUsia Pensiun Normal/ Pension Normal Age
Metoda Amortisasi dan Periode AmortisasiBiaya jasa laluMetode Amortisasi/ Amortization MethodPeriode Amortisasi/ Amortization Period
Keuntungan/ Kerugian Metode Amortisasi/ Amortization MethodPeriode Amortisasi/ Amortization Period
remaining of working period
Garis lurus/ Straight lineRata-rata sisa masa kerja/ Average of
remaining of working period
Garis lurus/ Straight lineRata-rata sisa masa kerja/ Average of
1.2%0.6%0%
Garis lurus/ Straight lineRata-rata sisa masa kerja/ Average of
remaining of working period
Tingkat 6%3%
1.8%
c. Program Purna Karya c. Post-Retirement Benefits Program Status pendanaan dan biaya yang dibentuk atas program imbalan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Funding status and cost formed on of these benefits program can be described as follow:
2013 2012
Rp Rp
Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun 457,261,315 369,489,979 Present Value Liability - Beginning of Year
Biaya Jasa Kini 17,875,652 20,023,434 Present Service Cost
Biaya Bunga 27,435,679 29,559,198 Interest Cost
Pembayaran Imbalan (30,728,336) (28,925,254) Benefits Payments
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial (51,164,196) 67,113,958 Actuarial Gain (Loss)
Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 420,680,114 457,261,315 Present Value Liability - End of Year
2013 2012
Rp Rp
Nilai Kini Liabilitas Tidak Didanai - Akhir Tahun -- -- Present Value Liability Unfunded - End of Year
Nilai Kini Liabilitas Didanai - Akhir Tahun 420,680,114 457,261,315 Present Value Liability Funded - End of Year
Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 420,680,114 457,261,315 Present Value Liability - End of Year
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 83 Paraf:
2013 2012
Rp Rp
Nilai Wajar Aset Program - Awal Tahun 249,834,059 159,107,655 Fair Value of Program Assets-Beginning of Year
Iuran Perusahaan 45,208,235 45,045,168 Contribution of Employer
Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program 22,485,065 14,319,689 Expected Return from Program Assets
Imbalan yang Dibayarkan (30,728,336) (28,925,254) Benefit Payment
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial 6,019,785 60,286,801 Actuarial Gain (Loss)
Nilai Wajar Aset Program - Akhir Tahun 292,818,808 249,834,059 Fair Value of Program Assets - End of Year
2013 2012
Rp Rp
Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti 420,680,114 457,261,315 Present value - Defined Benefit Liability
Nilai Wajar Aset Program (292,818,808) (249,834,059) Fair Value of Program Assets
Posisi Pendanaan 127,861,306 207,427,256 Funding
Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui (Non Vested) (31,558,994) (35,278,690) Unrecognized Past Service (Non Vested)
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Belum Diakui (64,575,700) (129,832,243) Unrecognized Actuarial Gain (Loss)
Liabilitas yang Diakui 31,726,612 42,316,323 Recognized Liability
2013 2012Rp Rp
Liabilitas - Awal Tahun 42,316,323 40,290,577 Liability - Beginning of YearBeban yang diakui 34,618,524 47,070,914 Recognized ExpensesPembayaran Imbalan (45,208,235) (45,045,168) Benefits Payments
Liabilitas - Akhir Tahun 31,726,612 42,316,323 Liability - End of Year
2013 2012
Rp Rp
Biaya Jasa Kini 17,875,652 20,023,434 Current Service Cost
Biaya Bunga 27,435,679 29,559,198 Interest Cost
Imbal Hasil Ekspektasian Aset Program (22,485,065) (14,319,689) Expected Return from Program Assets
Biaya Jasa Lalu yang Belum Menjadi Hak 3,719,696 3,719,696 Unrecognized Past Service (Non Vested)
Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui 8,072,562 8,088,275 Recognized Actuarial Gain (Loss)
Beban yang Diakui 34,618,524 47,070,914 Recognized Expenses
2013 2012 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp
Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti/Present value of Defined Benefit Liability 420,680,114 457,261,315 369,489,979 334,793,006 236,117,393
Nilai Wajar Aset Program/Fair Value of Program Assets (292,818,808) (249,834,059) (159,107,655) (113,369,001) (124,574,904)
Posisi Pendanaan/ Funding 127,861,306 207,427,256 210,382,324 221,424,005 111,542,489
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 84 Paraf:
2013 2012
Tingkat Diskonto/ Discount Rate 6% 6%Estimasi Kenaikan Gaji Pegawai Aktif/ Salary Increment 6.5% 6.5%Estimasi Kenaikan Biaya Kesehatan/ Health Care Increment 0% 0%Tingkat Mortalita/ Mortality RateTingkat Cacat/ Disability RateTingkat Mengundurkan Diri/ Early Retirement Rate
Usia/ Age15 – 2930 – 3435 – 3940 – 5051 – 52> 52
Metode Aktuaria/ Acturial MethodUsia Pensiun Normal/ Pension Normal AgeMetoda Amortisasi dan Periode AmortisasiBiaya jasa laluMetode Amortisasi/ Amortization MethodPeriode Amortisasi/ Amortization Period
Keuntungan/ Kerugian Metode Amortisasi/ Amortization MethodPeriode Amortisasi/ Amortization Period
Rata-rata sisa masa kerja/ Average ofremaining of working period
Garis lurus/ Straight lineRata-rata sisa masa kerja/ Average of
remaining of working period
1.2%0.6%0%
Projected Unit Credit56 tahun/ year
Garis lurus/ Straight line
CSO 198010 % dari CSO 1980
Tingkat 6%3%
1.8%
28. Modal Saham 28. Share Capital Pemegang Saham Seri A mempunyai hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak yang diperoleh Pemegang Saham Seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak khusus untuk mencalonkan anggota direksi dan komisaris dan untuk memberikan persetujuan atas: (a) peningkatan modal, (b) perubahan anggaran dasar, (c) penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan, (d) pembubaran dan likuidasi, (e) pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi dan komisaris. Perusahaan telah melakukan pembelian kembali atas saham yang beredar (treasury stocks) sampai tanggal 31 Desember 2013 sebanyak 24.523.500 lembar saham, dan hal ini mengakibatkan jumlah saham beredar terkoreksi.
The Shareholders of Series A shares have certain privileges in addition to any rights acquired by Series B Shareholders. These privileges include the exclusive rights to nominate directors and commissioners and to give approval for: (a) an increase in capital, (b) changes in the article of association, (c) merger, consolidation and acquisition, (d) dissolution and liquidation, (e) appointment and dismissal of directors and commissioners. The Company has bought back the outstanding shares (treasury stocks) to December 31, 2013 amounting to 24,523,500 shares, and this has resulted in the number of outstanding shares adjusted.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 85 Paraf:
Pemegang Saham Total Saham/ Presentase Total ShareholdersShares Kepemilikan/ (Rupiah Penuh)/
Percentage of (Full Rupiah)Ownership
Saham Seri A Dwiwarna Series A Dwiwarna - SharePemerintah Republik Indonesia 1 500 The Government of the Republic of Indonesia
Saham Seri B Series B - SharePemerintah Republik Indonesia 4,759,999,999 70.00 2,379,999,999,500 The Government of the Republic of Indonesia
Manajemen; ManagementIr. Agoes Widjanarko, MIP Ir. Agoes Widjanarko, MIP
(Komisaris Utama) 80,000 40,000,000 (General Commissioner)Ibnu Purna Muchtar, SE, MA. (Komisaris) 10,500 5,250,000 Ibnu Purna Muchtar, SE, MA. (Comissioner)Ir. Adityawarman (Direktur Utama) 134,500 67,250,000 Ir. Adityawarman (President Director)Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc. (Direktur Operasi) 8,500 4,250,000 Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc. (Operation Director)Ir. Abdul Hadi HS, MM. Ir. Abdul Hadi HS, MM.
(Direktur Pengembangan Usaha) 260,500 130,250,000 (Business Development Director)Ir. Reynaldi Hermansjah lr. Reynaldi Hermansjah
(Direktur Keuangan) 360,000 180,000,000 (Finance Director)Ir. Muh. Najib Fauzan, MSc. Ir. Muh. Najib Fauzan, MSc.
(Direktur SDM dan Umum) 107,500 53,750,000 (Human Capital and General Affairs Director)Karyawan 17,642,261 0.26 8,821,130,500 EmployeesTotal Manajemen dan Karyawan 18,603,761 0.27 9,301,880,500 Total Management and Employees
PT Jamsostek (Persero) - JHT 148,751,000 2.19 74,375,500,000 PT Jamsostek (Persero) - JHTMasyarakat (masing-masing dibawah 2%) 1,872,645,239 27.54 936,322,619,500 Public (each below 2%)
Total 6,800,000,000 100.00 3,400,000,000,000 Total
31 Desember/ December 2013
Pemegang Saham Total Saham/ Presentase Total ShareholdersShares Kepemilikan/ (Rupiah Penuh)/
Percentage of (Full Rupiah)Ownership
Saham Seri A Dwiwarna Series A Dwiwarna - SharePemerintah Republik Indonesia 1 500 The Government of the Republic of Indonesia
Saham Seri B Series B - SharePemerintah Republik Indonesia 4,759,999,999 70.00 2,379,999,999,500 The Government of the Republic of Indonesia
Manajemen; ManagementIr. Agoes Widjanarko, MIP Ir. Agoes Widjanarko, MIP
(Komisaris Utama) 80,000 40,000,000 (General Commissioner)Ibnu Purna Muchtar, SE, MA. (Komisaris) 10,500 5,250,000 Ibnu Purna Muchtar, SE, MA. (Comissioner)Ir. Adityawarman (Direktur Utama) 134,500 67,250,000 Ir. Adityawarman (President Director)Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc. (Direktur Operasi) 8,500 4,250,000 Ir. Hasanudin, M.Eng.Sc. (Operation Director)Ir. Abdul Hadi HS, MM. Ir. Abdul Hadi HS, MM.
(Direktur Pengembangan Usaha) 260,500 130,250,000 (Business Development Director)Ir. Reynaldi Hermansjah lr. Reynaldi Hermansjah
(Direktur Keuangan) 360,000 180,000,000 (Finance Director)Ir. Muh. Najib Fauzan, MSc. Ir. Muh. Najib Fauzan, MSc.
(Direktur SDM dan Umum) 107,500 53,750,000 (Human Capital and General Affairs Director)Karyawan 23,327,919 0.34 11,663,959,500 EmployeesTotal Manajemen dan Karyawan 24,289,419 0.36 12,144,709,500 Total Management and Employees
PT Jamsostek (Persero) - JHT 115,689,500 1.70 57,844,750,000 PT Jamsostek (Persero) - JHTMasyarakat (masing-masing dibawah 2%) 1,900,021,081 27.94 950,010,540,500 Public (each below 2%)
Total 6,800,000,000 100.00 3,400,000,000,000 Total
31 Desember/ December 2012
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, tanggal 17 Januari 1998, yang dinyatakan dalam Akta No.52, tanggal 16 Maret 1998 dari Notaris Imas Fatimah, SH, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.C2-3192. HT.01.04.Th.98, tanggal 3 April 1998, para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders on January 17, 1998, as stated in the Deed No.52 dated March 16, 1998 of Notary Imas Fatimah, SH, which was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through the Decree No.C2-3192.HT.01.04.Th.98 dated April 3, 1998, the shareholders of the Company agreed to increase the authorized share
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 86 Paraf:
dasar dari sebesar Rp 350.000.000.000 (Rupiah penuh) menjadi sebesar Rp 2.000.000.000.000 (Rupiah penuh) yang terbagi atas 2.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) per saham dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi sebesar Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh).
capital from Rp 350,000,000,000 (full Rupiah) to Rp 2,000,000,000,000 (full Rupiah) which consist of 2,000,000 shares with par value of Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share, and to increase the issued and paid in capital to become Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah).
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah dituangkan dalam Risalah No.RIS-292/D6.MBU/2007, tanggal 12 September 2007 dengan Akta No.27 tanggal 12 September 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, memutuskan antara lain:
The Extraordinary General Meeting of Shareholders as set forth in Proceedings No.RIS-292/D6.MBU/2007, through the Deed No.27 dated September 12, 2007, of Notary Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, decided, among other as follows:
1 Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sebagai
berikut: 1. Amendment of the Company's Articles of Association by:
a. Peningkatan modal dasar Perusahaan dari semula Rp 2.000.000.000.000 (Rupiah penuh) menjadi sebesar Rp 9.520.000.000.000 (Rupiah penuh) dan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 1.000.000.000.000 (Rupiah penuh) menjadi sebesar Rp 2.380.000.000.000 (Rupiah penuh) yang berasal dari kapitalisasi sebagian saldo laba (ditahan) per 30 Juni 2007 sebesar Rp 1.380.000.000,000 (Rupiah penuh), sehingga saldo laba (ditahan) posisi per 30 Juni 2007 tersisa sebesar Rp 24.895.100.523 (Rupiah penuh);
a Increase of the Company's authorized share capital from Rp 2,000,000,000,000 (full Rupiah) to become Rp 9,520,000,000,000 (full Rupiah) and issued and paid up capital of Rp 1,000,000,000,000 (full Rupiah)to become Rp 2,380,000,000,000 (full Rupiah)derived from partial capitalization of retained earnings position as of June 30, 2007 amounting to Rp 1,380,000,000,000 (full Rupiah), therefore the retained earnings position as of June 30, 2007 remained at Rp 24,895,100,523 (full Rupiah);
b. Perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari
semula Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) setiap saham menjadi sebesar Rp 500 (Rupiah penuh) setiap saham;
b. Changes of the par value of the Company’s shares from Rp 1,000,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah) per share;
c. Perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh
Perusahaan menjadi sebesar Rp 2.380.000.000.000 (Rupiah penuh), terbagi atas 4.760.000.000 lembar saham yang terdiri dari 1 (satu) saham Seri A Dwiwarna dan sebesar 4.759.999.999 lembar saham Seri B; dan
c. Changes in the Company's issued and fully paid up capital became Rp 2,380,000,000,000 (full Rupiah), divided into 4,760,000,000 shares consisting of 1 (one) Series A Dwiwarna Share and 4,759,999,999 Series B shares; and
d. Penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan
Undang-undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
d. Changes of the Company's Articles of Association to conform with the Law No.8 Year 1995 regarding Capital Market.
2. Perubahan status Perusahaan dari Perusahaan
Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka. 2. Changes of the Company’s status from a Limited
Company to become a Public Company. 3. Penjualan saham dalam simpanan Perusahaan kepada
masyarakat melalui pasar modal sebanyak-banyaknya 30% dari jumlah saham yang dikeluarkan setelah Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering) atau sebanyak-banyaknya 2.040.000.000 lembar saham.
3. Sales of the Company's share in the portfolio to public through capital market as much as 30% of the issued shares after the Company made an Initial Public Offering or a maximum of 2,040,000,000 shares.
4. Penetapan program kepemilikan saham Perusahaan
untuk karyawan dan manajemen Perusahaan melalui Employee and Management Stock Allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 10% dari emisi saham baru Perusahaan yang diterbitkan (sebanyak-banyaknya 204.000.000 saham) sesuai dengan ketentuan pasar modal. Ketentuan alokasi saham tersebut sebagai berikut:
4. Determination of the Company's share ownership program for employees and management through the Employee and Management Stock Allocation (ESA) as much as 10% of the Company’s issuance of new shares issued (as much as 204,000,000 shares) in accordance with capital market regulation. The stock allocation provisions are as follows:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 87 Paraf:
a. Saham Bonus
- Sebesar 1 (satu) kali gaji bersih bulan Juni 2007
a. Shares Bonus - An amount of 1 (one) times the net salary in June
2007; - Masa lock up 3 tahun atau yang bersangkutan
tidak bekerja lagi di Perusahaan; dan - A 3-years lock up period or the employee resigned
from the Company; and - Pembebanan saham bonus tersebut akan
dibiayakan pada anggaran biaya tahun 2007, dengan catatan, target laba setelah pajak tahun 2007 yang telah ditetapkan pada RUPS yang lalu.
- Imposition of bonus shares will be treated as expenses in the 2007 cost budget, with a condition, a target profit after tax in 2007 which has been set at the previous RUPS.
b. Saham Jatah Pasti
Sebanyak 204.000.000 lembar saham (10% dari emisi saham baru) dikurangi jumlah saham bonus; dan tidak ada masa lock up.
b. The Fixed Allotment Shares A total of 204,000,000 shares (10% of the new shares issued) minus the number of bonus shares; and no lock up period.
c. Yang berhak memperoleh program kepemilikan
saham karyawan dan manajemen Perusahaan adalah:
c. Those entitled for employee and management stock ownership program of the Company are:
- Direksi Perusahaan; - Directors of the Company; - Komisaris, Sekretaris Komisaris dan Staf
Sekretaris Perusahaan; dan - Commissioners, Secretary to Commissioners and
the Staffs of the Corporate Secretary; and - Karyawan tetap Perusahaan. - Permanent employees of the Company
Komisaris Independen dan Komite Audit yang bukan anggota komisaris tidak diperkenankan mengikuti program ESA.
Independent Commissioners and the Audit Committee who are not member of the Commissioner are not allowed to participate in the ESA program.
Jumlah saham yang diterbitkan sehubungan penawaran umum perdana saham tersebut adalah sebanyak 6.800.000.000 saham dengan nilai nominal per saham Rp 500 atau setara dengan Rp 3.400.000.000.000 (Rupiah penuh). Selisih antara jumlah yang diterima dengan jumlah nilai nominal dari saham yang diterbitkan adalah sebesar Rp 2.448.000.000.000 (Rupiah penuh) disajikan dalam bagian Tambahan Modal Disetor.
The number of shares issued related to the initial public offering were 6,800,000,000 shares with the par value of shares Rp 500 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 3,400,000,000,000 (full Rupiah). The difference between the proceeds amount and the amount of par value of shares issued amounted to Rp 2,448,000,000,000 (full Rupiah) are presented as part of Additional Paid in Capital.
Jumlah saham yang diterbitkan sehubungan pelaksanaan program ESA terdiri dari 11.862.000 saham bonus dan 189.337.500 saham jatah pasti dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp 100.599.750.000 (Rupiah penuh). Selisih antara jumlah yang diterima dan jumlah nilai nominal dari saham yang diterbitkan dari saham bonus dan saham jatah pasti masing-masing sebesar Rp 14.234.400.000 (Rupiah penuh) dan Rp 227.205.000.000 (Rupiah penuh) disajikan dalam bagian Tambahan Modal Disetor. Jumlah beban kompensasi yang diakui sehubungan pelaksanaan program ESA sebesar Rp 20.165.400.000 (Rupiah penuh), dibebankan pada beban operasi tahun berjalan dan dikreditkan pada bagian dari Tambahan Modal Disetor. Sisa dari seluruh pelaksanaan program ESA yang tidak digunakan sejumlah 2.800.500 saham jatah pasti menjadi tidak berlaku.
The number of shares issued related to the implementation of the ESA program consists of 11,862,000 shares and 189,337,500 bonus shares for the fixed allotment share with total par value amounting to Rp 100,599,750,000 (full Rupiah). The difference between the proceeds amount and the total par value of the issued shares from bonus shares and the fixed allotment share amounting to Rp 14,234,400,000 (full Rupiah) and Rp 227,205,000,000 (full Rupiah), respectively, are presented as part of Additional Paid in Capital. Total compensation expenses recognized related to the program implementation ESA amounted to Rp 20,165,400,000 (full Rupiah) charged to current year operating expenses and is credited in part of Additional Paid in Capital. The rest of the entire implementation of the program ESA are not used a number of 2,800,500 shares from the fixed allotment share become expired.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 88 Paraf:
29. Tambahan Modal Disetor 29. Additional Paid in Capital
2013 2012Rp Rp
Tambahan Modal Disetor dari: Additional Paid in Capital from:Penawaran Umum Perdana Inital Public Offering
Saham Tahun 2007 2,343,266,337 2,343,266,337 Year 2007Pembelian Saham
Kembali (Treasury Shares) (7,741,303) (7,741,303) Repurchase of SharesHasil Bersih Net Proceeds from
Penjualan Treasury Shares 118,365,066 118,365,066 Sales of Treasury Shares
Total 2,453,890,100 2,453,890,100 Total
30. Modal Saham Diperoleh Kembali 30. Treasury Stocks Pada tahun 2008, pemerintah melalui Menteri Negara BUMN dan Menteri Keuangan mengharuskan BUMN untuk melakukan pembelian kembali saham treasuri. Pembelian dilakukan secara bertahap sebanyak 24.523.500 lembar saham atau setara dengan Rp 21.805.477.755 (Rupiah penuh). Adanya pembelian kembali saham treasuri tersebut menyebabkan agio saham terkoreksi sebesar Rp 9.543.727.755 (Rupiah penuh) dan modal saham terkoreksi Rp 12.261.750.000 (Rupiah penuh). Pada tahun 2012, perusahaan menjual kembali seluruh modal saham treasuri senilai Rp 118.561.300.087 sehingga menambah agio saham menjadi sebesar Rp 108.821.338.000 (Rupiah penuh).
In 2008, Government through the Minister of State Owned Enterprise and the Minister of Finance suppose to the State Owned Enterprise to buy back treasury stocks. The procurement is executed gradually as 24,523,500 shares orequivalent to Rp 21,805,477,755 (full Rupiah). The repurchased of treasury stocks result adjustment of additional paid in capital amounting to Rp 9,543,727,755 (full Rupiah) and share capital amounting to Rp 12,261,750,000 (full Rupiah). In 2012, the Company selling back all of the treasury stocks amounting to Rp 118,561,300,087 therefore increase additional paid in capital amounting to Rp 108,821,338,000 (full Rupiah).
31. Kepentingan Non Pengendali 31. Non Controlling Interests Merupakan hak pemegang saham non pengendali atas aset bersih dan bagian Iaba (rugi) bersih entitas anak yang dikonsolidasikan.
Represent non controlling interest in net assets and portion of net income (loss) of the consolidated subsidiaries.
2013 2012Rp Rp
PT Trans Marga Jateng (TMJ) 956,914,552 329,258,494
PT Marga Sarana Jabar (MSJ) 277,946,551 74,372,751
PT Marga Trans Nusantara (MTN) 97,528,232 37,125,155
PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) 75,086,406 182,005,296
PT Jasamarga Bali Tol (JBT) 59,319,335 293,399,283
PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) 44,341,403 136,528,507
PT Sarana Marga Utama (SMU) 27,647,375 17,196,342
PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) 17,547,142 72,566,141
PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) 3,008,904 30,081,737
PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP) 1,518,487 3,993,695
PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) 671,981 110,806
PT Jasamarga Properti (JMP) 15,491 --
Total 1,561,545,859 1,176,638,207
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 89 Paraf:
32. Pendapatan Tol 32. Toll Revenues
2013 2012Rp Rp
Perusahaan The CompanyJakarta - Cikampek 976,573,383 896,244,511 Jakarta - CikampekCikampek - Padalarang 741,088,701 655,380,103 Cikampek - PadalarangJORR Seksi non S 710,633,832 665,483,579 JORR Seksi non SCawang - Tomang - Pluit 686,795,164 674,789,714 Cawang - Tomang - PluitJakarta - Bogor - Ciawi 548,248,469 508,088,195 Jakarta - Bogor - CiawiProf. Dr. Ir. Sedyatmo 423,161,468 388,780,631 Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Jakarta - Tangerang 408,011,261 379,581,422 Jakarta - Tangerang Padalarang - Cileunyi 276,294,982 269,473,344 Padalarang - CileunyiSurabaya - Gempol 270,467,516 240,801,088 Surabaya - GempolJORR S 235,740,905 434,686,271 JORR SPondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami 131,848,482 115,577,419 Pondok Aren - Bintaro Viaduct - UlujamiPalimanan - Kanci 107,487,136 100,541,337 Palimanan - KanciSemarang Seksi A,B,C 104,770,032 97,177,899 Semarang Seksi A,B,CBelawan - Medan - Tanjung Morawa 81,566,269 73,210,199 Belawan - Medan - Tanjung Morawa
Total 5,702,687,600 5,499,815,712 Total
Entitas Anak SubsidiariesBogor Outer Ring Road 45,553,674 41,064,104 Bogor Outer Ring RoadSemarang - Solo 36,485,489 27,457,799 Semarang - SoloSurabaya - Mojokerto 17,554,363 13,415,178 Surabaya - MojokertoNusa Dua - Benoa 23,651,143 -- Nusa Dua - Benoa
Total 123,244,669 81,937,081 Total
Total 5,825,932,269 5,581,752,793 Total
Pendapatan jalan tol diperoleh dari jumlah kendaraan yang lewat dikalikan dengan tarif sesuai dengan golongan kendaraan. Tarif tol yang ditetapkan didasarkan pada:
Revenue from toll road are derived from total number of passing vehicles multiplied with the tariff based on class of vehicles. The toll tariff shall be based on:
- Undang-undang (UU) No.38 tahun 2004 sebagai
pengganti Undang-undang No.13 tahun 1980. - The Law No.38 of Year 2004 as a replacement for the
Law No.13 year 1980. - Peraturan Pemerintah (PP) No.15 tahun 2005 sebagai
pengganti PP No.8 tahun 1990 dan PP No.40 tahun 2001.
- The Government Regulation (GR) No.15 year 2005 as a replacement for the GR No.8 of Year 1990 and the GR No.40 year 2001.
UU dan PP tersebut merupakan landasan hukum perhitungan/penyesuaian tarif tol yang kemudian ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (Kepmen PU).
Law and Government Regulations are legal basis for calculation/adjustment of the toll tariff which later determined by the Decree of Minister of Public Works.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005, pasal 66 ayat (1) dinyatakan: "Tarif dihitung berdasarkan kemampuan bayar pengguna jalan tol, besar keuntungan biaya operasi kendaraan, dan kelayakan investasi unsur-unsur kelayakan investasi" dan pasal 66 ayat (2): "Besar keuntungan biaya operasi kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan pada selisih biaya operasi kendaraan dan nilai waktu pada jalan tol dengan lintas alternatif jalan umum yang ada".
Based on the Government Regulation No. 15 of Year 2005, article 66 section (1) declares that: "Tariff will be calculated based on payment capability of the toll user, amount of profits from the vehicles operating cost, and investment properness elements" and article 66 section (2): "The amount of profits from the vehicles operating cost as of referred to under section (1) is to be calculated based on difference of vehicle operating cost on the toll road with the available alternative public road".
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 90 Paraf:
Berdasarkan Kepmen PU No. 212/KPTS/M/2012 tanggal 27 Juli 2012 untuk ruas Prof. Dr. Ir. Sedyatmo dan berlaku pada tanggal 03 Agustus 2012, tarif terjauh untuk ruas tersebut adalah sebagai berikut:
Based on the Decree of Minister of Public Works No. 212/KPTS/M/2012, dated July 27, 2012, and expired date August 03, 2012, the toll tariff for Prof. Dr. lr. Sedyatmo section toll road is as follows:
(Dalam Rupiah Penuh/ Full Rupiah)
I II III IV V1 Prof DR IR Soedyatmo 7,000 8,500 11,000 14,000 17,000
No Ruas/ Section Golongan/ Group
Tarif tol berdasarkan KEPMEN PU RI No.311/KPTS/M/2012, tanggal 01 Oktober 2012 dan berlaku pada tanggal 08 Oktober 2012, Tentang Penetapan Perubahan Sistem Pengumpulan Tol pada Seksi Jakarta IC - Cikarang Barat dan Tarif Tol pada Ruas Jalan Tol Jakarta - Cikampek, berikut tarif terjauh untuk ruas tersebut:
Based on the Decree of Minister of Public Works No.311/KPTS/M/2012, dated October 01, 2012 and effective on October 08, 2012, On the Establishment of Toll Collection System Changes in Section IC Jakarta - Cikarang West and Toll Rates Toll Road in Jakarta - Cikampek, the toll tariff for Jakarta - Cikampek section toll road is:
(Dalam Rupiah Penuh/ Full Rupiah)
I II III IV V1 Sistem Transaksi Terbuka/ Open System Transaction 3,000 4,000 4,500 5,500 7,0002 Sistem Transaksi Tertutup/ Close System Transaction 8,000 10,000 14,000 17,000 20,5003 Ramp/ Ramp 2,000 2,000 2,000 2,500 3,000
No. Ruas/ Section Golongan/ Group
Berdasarkan Kepmen PU No. 394 /KPTS/M/2013, tanggal 04 Oktober 2013 dan berlaku pada tanggal 11 Oktober 2013 untuk ruas-ruas Jakarta - Tangerang, Serpong - Pondok Aren, Ulujami - Pondok Aren, Padaleunyi, Cipularang, Surabaya - Gempol, Belmera, Palikanci, Semarang, JORR (W,S,E) dan Jagorawi, tarif terjauh untuk ruas tersebut adalah sebagai berikut:
Based on the Decree of Minister of Public Works No. 394 /KPTS/M/2013, dated October 04, 2013, and effective on October 11, 2013, the long distance of toll tariff for toll road sections: Jakarta - Tangerang, Serpong - Pondok Aren, Ulujami - Pondok Aren, Padaleunyi, Cipularang, Surabaya - Gempol, Belmera, Palikanci, Semarang, JORR (W,S,E) and Jagorawi is as follows:
(Dalam Rupiah Penuh/ Full Rupiah)
I II III IV V1 Jakarta - Tangerang 5,000 6,000 8,000 10,000 11,5002 Serpong - Pondok Aren 5,000 9,500 11,500 14,500 17,0003 Pondok Aren - Ulujami 2,500 5,000 6,000 7,500 9,0004 Padaleunyi 8,000 13,000 15,000 19,000 22,5005 Cipularang 34,000 51,000 67,500 84,500 101,5006 Lingkar Dalam Kota 8,000 10,000 13,000 16,000 19,0007 Surabaya - Gempol - - - - -
Sistem Transaksi Terbuka/ Open System Transaction (Dupak-Waru) 3,000 4,000 5,000 6,000 7,500Sistem Transaksi Tertutup/ Close System Transaction 4,000 5,000 8,000 10,000 12,000
8 Belmera 6,500 10,500 11,500 14,500 17,5009 Palikanci 5,000 6,000 9,500 11,500 14,000
10 Semarang (Jatingaleh - Krapyak) 2,000 2,500 3,000 4,000 4,500Semarang (Jatingaleh - Srondol) 2,000 2,500 3,000 4,000 4,500Semarang (Jatingaleh - Kaligawe) 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000Semarang (Jatingaleh - Gayamsari) 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000Semarang (Gayamsari - Kaligawe) 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000
11 JORR (W2-S-E1-E2) 8,500 10,500 12,000 15,000 18,00012 Sistem Transaksi Terbuka/ Open System Transaction 3,000 4,000 4,500 5,500 7,000
Sistem Transaksi Tertutup/ Close System Transaction 8,000 10,000 14,000 17,000 20,500Ramp/ Ramp 2,000 2,000 2,000 2,500 3,000
No. Ruas/ Section Golongan/ Group
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 91 Paraf:
33. Pendapatan dan Beban Konstruksi 33. Construction Revenues and Expense Pendapatan konstruksi merupakan jasa kompensasi yang diakui oleh Grup dalam pembangunan jalan tol baru dan peningkatan kapasitas jalan tol. Pendapatan konstruksi dinilai dengan menggunakan metode cost-plus, yang mana seluruh biaya yang dapat diatribusikan langsung sebagai nilai perolehan aset tambahan dengan marjin tertentu.
Construction revenue is the compensation of the service recognised by the Group for building new toll roads and to upgrade toll roads capacity. Construction revenue measured using cost-plus method, which specified margin ranging added up to all cost directly attributable to the acquiring cost of the assets.
2013 2012Rp Rp
Pendapatan Konstruksi 3,960,538,543 3,344,997,734 Construction RevenuesBeban Konstruksi (3,914,452,489) (3,310,946,174) Construction Expenses
Pendapatan Konstruksi - Bersih 46,086,054 34,051,560 Profit from Construction - Net
34. Pendapatan Usaha Lainnya 34. Other Operating Revenues
2013 2012Rp Rp
Pendapatan BBM SPBU 153,072,190 -- Petroleum RevenuesSewa Lahan 90,060,436 75,227,897 Land RentJasa Pengoperasian Jalan Tol Pihak Lain 32,405,824 21,934,036 Toll Road Operating ServicePendapatan Iklan 6,721,041 5,777,837 AdvertisementLainnya 225,937,332 40,528,777 Others
Total 508,196,823 143,468,547 Total
35. Penghasilan Lain-lain 35. Others Income
2013 2012Rp Rp
Penghasilan Bunga Deposito 223,817,722 192,560,785 Deposits Interest IncomePenghasilan Jasa Giro 5,313,797 5,967,903 Current Accounts IncomeKeuntungan Penjualan Aset Tetap 2,886,399 -- Gains on Disposal of Fixed AssetsLainnya 22,710,908 201,642,862 Others
Total 254,728,826 400,171,550 Total
36. Beban Pengumpulan Tol 36. Toll Collection Expenses Beban pengumpulan tol merupakan beban yang timbul dari kegiatan di gerbang tol.
Toll collection expenses represent expenses incurred in relation to activities at the toll gates.
2013 2012Rp Rp
Gaji dan Tunjangan 593,809,291 488,914,453 Salaries and AllowancePenyusutan Aset Tetap 68,191,177 47,880,154 Property and Equipment Depreciation Administrasi dan Perlengkapan Tol 63,632,925 41,988,657 Administration and Toll SuppliesPerbaikan dan Pemeliharaan Aset Tetap 53,931,682 40,204,245 Property and Equipment Repair and Bahan Bakar, Listrik dan Air 32,386,100 27,978,202 Fuel, Electricity and WaterSewa Kendaraan dan Peralatan Tol 20,851,538 19,762,105 Car Rental and Equipment Tol Amortisasi Hak Pengusahaan Jalan Tol 17,446,762 13,904,790 Amortization of Toll Road Concession RightsLainnya 22,453,332 24,988,579 Others
Total 872,702,807 705,621,185 Total
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 92 Paraf:
37. Beban Pelayanan Pemakai Jalan Tol 37. Toll Road Service Expenses
2013 2012Rp Rp
SPBU TIP 147,935,120 -- SPBU TIPGaji dan Tunjangan 125,785,251 102,343,878 Salaries and AllowanceAmortisasi Hak Pengusahaan Jalan Tol 54,080,527 56,727,295 Amortization of Toll Road Concession RightsBahan Bakar, Listrik dan Air 49,730,195 31,613,610 Fuel, Electricity and WaterPelayanan Pemakai Jalan Tol 32,506,719 21,553,391 Toll Road User ServicesPerbaikan dan Pemeliharaan Aset Tetap 28,068,331 25,361,838 Property and Equipment Repair and Sewa Kendaraan 16,232,015 13,394,485 Car Rental Publikasi 5,199,164 4,437,830 PublicationsPenyusutan Aset Tetap 1,723,896 2,736,635 Property and Equipment Depreciation Lainnya 20,478,705 18,337,479 Others
Total 481,739,923 276,506,441 Total
Beban pelayanan pemakai jalan tol merupakan beban yang timbul karena kegiatan terkait dengan pelayanan jalan tol seperti patroli jalan tol, keperluan rescue, publikasi dan penyuluhan jalan tol.
Toll road service expenses represent expenses incurred in relation to toll road services such as toll patrol, rescue, publications and toll road information.
38. Beban Pemeliharaan Jalan Tol 38. Toll Road Maintenance Expenses
2013 2012Rp Rp
Amortisasi Hak Pengusahaan Jalan Tol 474.594.854 423.352.634 Amortization of Toll Road Concession RightsProvisi Pelapisan Ulang 340.108.272 322.153.759 Provision for OverlayPerbaikan dan Pemeliharaan Aset Tetap 197.243.719 59.856.089 Property and Equipment Repair and
MaintenanceGaji dan Tunjangan 55.681.739 36.887.407 Salaries and AllowancePenyusutan Aset Tetap 33.293.259 4.890.075 Fixed Asset DepreciationPembersihan Jalan dan Pertamanan 30.391.744 26.654.349 Cleaning and GardeningSewa Kendaraan 5.521.027 3.362.509 Car Rental Bahan Bakar, Listrik dan Air 4.151.739 2.603.876 Fuel, Electricity and WaterLainnya 2.321.292 2.484.335 Others
Total 1.143.307.645 882.245.033 Total
39. Beban Kerjasama Operasi 39. Joint Operations Expenses Beban Kerjasama Operasi merupakan selisih antara jumlah pendapatan tol yang menjadi bagian investor dengan pembayaran liabilitas kerjasama operasi tanpa kuasa penyelenggaraan, termasuk bagian bunga atas liabilitas kerjasama operasi dalam bentuk bagi pendapatan tol dengan jumlah minimum dan angsuran pasti. Beban kerjasama operasi dalam bentuk bagi hasil pendapatan tol merupakan beban kerjasama operasi dengan PT Bangun Tjipta Sarana, PT Adhika Prakarsatama dan PT Surya Cipta Swadaya.
Joint Operations Expenses represent the difference between the amount of toll revenues that are investors’ share over payments of liabilities under joint operation agreements without concession rights, including a share of interest charges on joint operation payable in the form of revenue sharing with minimum payments and fixed installment. Joint operations expenses in the form of toll revenue sharing represents joint operations expenses with PT Bangun Tjipta Sarana, PT Adhika Prakarsatama and PT Surya Cipta Swadaya.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 93 Paraf:
40. Beban Umum dan Administrasi 40. General and Administrative Expenses
2013 2012Rp Rp
Gaji dan Tunjangan 556,929,962 518,154,312 Salaries and AllowancePajak Iuran dan Retribusi 210,139,464 173,535,146 Taxes, Contribution and RetributionAdministrasi Kantor dan Sumbangan 81,795,761 70,614,213 Office Administration and DonationPerbaikan dan Pemeliharaan Aset Tetap 47,304,403 41,387,601 Property and Equipment Repair and Jasa Profesional 35,483,080 38,063,847 Professional FeesPenyusutan Aset Tetap 27,059,774 22,134,858 Property and Equipment DepreciationTransportasi dan Perjalanan Dinas 21,337,296 14,395,412 Transportation and Business TravelBahan Bakar, Listrik dan Air 21,274,005 19,332,274 Fuel, Electricity and WaterSewa 20,328,691 17,159,229 Rental Publikasi 16,561,297 13,067,214 PublicationsBiaya Pengamanan Aset 6,494,697 1,062,051 Security Assets ExpensesAmortisasi Biaya Ditangguhkan 5,547,588 7,774,423 Amortization of Deffered ChargesBiaya Administrasi Bank 875,062 88,458 Bank Administrative ExpensesLainnya 36,689,641 38,147,014 Others
Total 1,087,820,721 974,916,052 Total
41. Beban Lain-lain 41. Other Expenses Merupakan beban administrasi bank, provisi pinjaman, penghapusan piutang dan lainnya.
Represent bank administration expenses, loan provision, receivable return off and other.
2013 2012Rp Rp
Lainnya 78,195,152 59,694,757 Others
Total 78,195,152 59,694,757 Total
42. Biaya Keuangan 42. Finance Charges
2013 2012Rp Rp
Utang Obligasi 619,819,599 613,628,912 BondsUtang Bank 298,442,330 297,175,278 Bank LoansUtang Bantuan Pemerintah 25,957,261 894,724 Loan from GovernmentLainnya -- 4,446,996 Others
Total 944,219,190 916,145,910 Total
43. Penggunaan Laba 43. Distribution of Income
Undang-undang (UU) No.1 Tahun 1995, tanggal 7 Maret 1995 yang telah diubah dengan UU No.40 Tahun 2007, tanggal 16 Agustus 2007 mengenai Perusahaan Terbatas mengharuskan perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. UU tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan cadangan
Law No.1 of 1995 dated March 7, 1995 as amended by Law No.40 Year 2007, dated August 16, 2007 regarding Limited Liability Company ("the Law") requires a company to provide reserves up to at least 20% of the issued and paid up capital. The Law does not require a time frame for the provision of such reserves. Based on decision of the General Meeting of Shareholders dated April 29, 2008 and
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 94 Paraf:
tersebut. Menindaklanjuti hal tersebut maka dengan memperhatikan Keputusan RUPS tanggal 29 April 2008 dan Keputusan Rapat Direksi No.51 tahun 2008 tanggal 9 Desember 2008, Perusahaan memutuskan membentuk Dana Cadangan Wajib sebesar Rp 25.000.000.000 (Rupiah penuh).
decision of Directors Meeting No.51 Year 2008 dated December 9, 2008, the Company decided to provide Statutory Reserves amounted to Rp 25,000,000,000 (full Rupiah).
Berdasarkan Keputusan RUPS, penggunaan laba tahun-tahun buku 2012 dan 2011 sebagai berikut:
Based on the General Meeting of Shareholders, the following are distribution of profit of the year 2012 and 2011 as follows:
2012 2011Rp Rp
Dividen 640,836,088 535,784,787 DividendCadangan Umum 936,254,138 751,887,942 General ReserveCadangan Wajib 25,000,000 25,000,000 Obligatory ReserveDana Program Kemitraan Partnership and Community
dan Bina Lingkungan (PKBL) -- 26,789,239 Development Program (PKBL)
Total 1,602,090,226 1,339,461,968 Total
44. Pihak-pihak Berelasi 44. Related Parties Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Kebijakan Perusahaan mengatur bahwa penetapan harga atas transaksi tersebut sama dengan apabila Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak ketiga. Berikut adalah transaksi dengan pihak-pihak berelasi yang material:
The Company entered into transactions with related parties. The Company's policy requires that the pricing of these transactions should be the same as if the Company entered into transactions with the third parties. Below are the material transactions with related parties:
Pihak Berelasi/ Hubungan/ Jenis Transaksi/
Related Parties Nature of Relationship Nature of Transactions
Pemerintah Republik Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Hak Konsesi atas Ruang Tol, Utang Bantuan Pemerintah, Kementerian Keuangan Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Dana Talangan Pembebasan Tanah dan Perpajakan/Kementerian Badan Usaha Milik Negara Grantor of Toll Road Concession Rights, Loan from Government
Bail Out of Land Acquisition and Taxation
PT Adhi Karya (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Kontraktor dalam Pembangunan dan Pemeliharaan Aset Tetap dan JalanControlled by Central Government of the Republic of Indonesia Tol/ Contractor for Construction and Maintenance of Fixed Assets and
Toll Roads
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Beban Penghargaan Masa Kerja kepada Karyawan/ Expenses of
Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Achievement Rewards to Employees
PT Askes (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Beban Asuransi Kesehatan Karyawan/ Helath Insurance Expenses
Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia for Employees
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Beban Asuransi Jiwa Pensiunan Karyawan/ Life Insurance Expenses
Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia for Pension Employees
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Penempatan Giro, Deposito Berjangka, Investasi Jangka Pendek, Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Fasilitas Kredit Modal Kerja,
Fasilitas Kredit Sindikasi, Biaya Keuangan dan Pendapatan Bunga/ Placement of Current Accounts, Time Deposits, Short Term Investments, Appropriated Funds, Working Capital Credit Facility, Syndicated Loans Facility, Finance Charges and Interest Income
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Penempatan Giro, Deposito Berjangka, Fasilitas Kredit Investasi,Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Fasilitas Kredit Sindikasi, Bank untuk Pengumpulan Tol, Biaya Keuangan
dan Pendapatan Bunga/ Placement of Current Accounts, Time Deposits,
Investment Credit Facility, Syndicated Loans Facility, Bank for Toll Collection, Finance Charges and Interest Income
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 95 Paraf:
Pihak Berelasi/ Hubungan/ Jenis Transaksi/
Related Parties Nature of Relationship Nature of Transactions
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Penempatan Giro, Deposito Berjangka, Fasilitas Kredit Investasi,
Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Fasilitas Kredit Sindikasi, Bank untuk Pengumpulan Tol, Biaya Keuangandan Pendapatan Bunga/ Placement of Current Accounts, Time Deposits,
Investment Credit Facility, Syndicated Loans Facility, Bank for Toll Collection, Finance Charges and Interest Income
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Penempatan Giro, Deposito Berjangka, Fasilitas Kredit Investasi, FasilitasControlled by Central Government of the Republic of Indonesia Kredit Sindikasi, Biaya Keuangan dan Pendapatan Bunga/
Placement of Current Accounts, Time Deposits, Investment Credit Facility, Syndicated Loans Facility, Finance Charges and Interest Income
PT Hutama Karya (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Kontraktor dalam Pembanguna dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan Tol/Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Contractor for Construction and Maintenance of Property and Equipment
and Toll Roads
PT Istaka Karya (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Kontraktor dalam Pembanguna dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan Tol/Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Contractor for Construction and Maintenance of Property and Equipment
and Toll Roads
PT Jamsostek (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Beban Asuransi Kecelakaan Kerja Karyawan, Pemegang Saham Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Non Pengendali/ Insurance Expenses for Employees and Non Controlling
Shareholder
PT Nindya Karya (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Kontraktor dalam Pembanguna dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan Tol/Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Contractor for Construction and Maintenance of Property and Equipment
and Toll Roads
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Kontraktor dalam Pembanguna dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan Tol/Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Contractor for Construction and Maintenance of Property and Equipment
and Toll Roads
PT Pertamina (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Pendapatan Kerjasama Bagi Hasil SPBU, Beban Bahan Bakar MinyakControlled by Central Government of the Republic of Indonesia Sebagai Pemasok Persediaan Bahan Bakar Tempat Istirahat/ Revenue from
Profit Sharing of SPBU, Engine Fuel Expenses as Supplier of Rest Area'sFuel Inventory
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Beban Listrik Peralatan Tol dan Gedung/ Electricity for Toll Equipment and
Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Buildings
PT Waskita Karya (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Kontraktor dalam Pembangunan dan Pemeliharaan Aset Tetap dan JalanControlled by Central Government of the Republic of Indonesia Tol/ Contractor for Construction and Maintenance of Fixed Assets and
Toll Roads
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Kontraktor dalam Pembangunan dan Pemeliharaan Aset Tetap dan JalanControlled by Central Government of the Republic of Indonesia Tol/ Contractor for Construction and Maintenance of Fixed Assets and
Toll Roads
Wika - Adhi - Hutama JO Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Kontraktor dalam Pembanguna dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan Tol/Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Contractor for Construction and Maintenance of Property and Equipment
and Toll Roads
Koperasi Jasa Marga Bhakti Pengendalian Manajemen Kunci/ Pembelian Aset dan Perlengkapan, Beban Outsourcing Pegawai, Sewa
Key Management Control Kendaraan dan Peralatan Tol/ Purchase of Property and Equipment,
Outsourcing Expenses, Vehicles and Toll Equipment Lease
Yayasan Dana Pensiun Jasa Marga Pengendalian Manajemen Kunci/ Penempatan Dana Imbalan Kerja Karyawan/ Placement of Employee
Key Management Control Benefit Funds
PT Bukaka Marga Utama Entitas Asosiasi/ Associated Company Investasi pada Perusahaan Asosiasi/ Investments in Associated Company
PT Ismawa Trimitra Entitas Asosiasi/ Associated Company Investasi pada Perusahaan Asosiasi/ Investments in Associated Company
PT Jakarta Lingkar Baratsatu Entitas Asosiasi/ Associated Company Investasi pada Perusahaan Asosiasi/ Investments in Associated Company
PT Jatim Marga Utama Entitas Asosiasi/ Associated Company Investasi pada Perusahaan Asosiasi/ Investments in Associated Company
PT Trans Lingkar Kita Jaya Entitas Asosiasi/ Associated Company Investasi pada Perusahaan Asosiasi/ Investments in Associated Company
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 96 Paraf:
a. Pemerintah a. Government Induk Perusahaan memiliki Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dengan Badan Layanan Umum-Badan Pengatur Jalan Tol (BLU-BPJT) mengenai penggunaan fasilitas pinjaman dana untuk pengadaan tanah dalam rangka pembangunan jalan tol baru. Ketika PPJT dialihkan dari Entitas Induk ke Entitas Anak, Utang BLU secara otomatis menjadi milik Entitas Anak. Total transaksi per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 1.392.158.863.978 (Rupiah penuh), Rp 1.183.533.904.382 (Rupiah penuh).
The Company has a Toll Road Concession Agreements (PPJT) with the General Services Agency-Toll Road Regulatory Agency (BLU-BPJT), regarding the use of funds loan facilities for land acquisition designated for the development of new toll roads. When PPJT is transferred from the Parent Company to its Subsidiaries, these BLU Payables automatically belonged to the Subsidiaries. Total transactions as of December 31, 2013 and December 31, 2012 amounted to Rp 1,392,158,863,978 (full Rupiah), and Rp 1,183,533,904,382 (full Rupiah), respectively.
2013 2012Rp Rp
PT Marga Lingkar Jakarta 498,023,311 444,024,596PT Marga Nujyasumo Agung 331,774,459 328,524,406PT Marga Trans Nusantara 243,497,728 39,018,204PT Trans Marga Jateng 153,298,369 119,803,522PT Marga Kunciran Cengkareng 125,389,087 --PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Induk/ Parent) 109,008,350 45,578,546PT Transmarga Jatim Pasuruan 108,134,817 97,647,373PT Jasamarga Pandaan Tol 88,595,538 88,572,557PT Marga Sarana Jabar 21,151,330 20,364,700
Total 1,678,872,989 1,183,533,904
Perusahaan melakukan transaksi atas pekerjaan pelapisan ulang aset takberwujud jalan tol untuk memenuhi persyaratan Standar Pelayanan Minimum yang ditetapkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Pekerjaan pelapisan ulang diserahkan kepada kontraktor BUMN maupun kontraktor swasta. Total pekerjaan pelapisan ulang atas transaksi dengan pihak berelasi masing-masing per 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The Company entered into toll roads overlay transactions for its intangible assets in fulfilling the minimum level of services (Standar Pelayanan Minimum – SPM) decided by the Indonesian Toll Road Authority (Badan Pengatur Jalan Tol – BPJT). The work of overlay submitted to both the BUMN and private contractors. Total of the work of overlay transaction with related parties on December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 2012Rp Rp
PT Adhi Karya (Persero) Tbk 27,543,808 21,743,995
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi yang dilakukan dengan syarat-syarat dan kondisi normal, termasuk pembayaran oleh Perusahaan atas beban-beban pihak-pihak berelasi atau sebaliknya. Saldo transaksi dengan pihak berelasi per 31 Desember 2013 dan 2012, sebagal berikut:
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with the related parties conducted by normal terms and conditions. These transactions include payments made by the Company to the related parties or vice versa. Ending balance of related parties transactions as of December 31, 2013, and 2012 are as follows:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 97 Paraf:
2013 2012 2013 2012Rp Rp % %
Aset/ Assets
Kas dan Setara Kas/ Cash and Cash EquivalentsBank/ Cash in Banks
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 146,093,198 83,044,531 0.52% 0.34%
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 103,195,062 120,014,320 0.36% 0.48%
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 11,741,073 9,234,634 0.04% 0.04%
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 1,818,898 41,868 0.01% 0.00%
Sub Total 262,848,231 212,335,353 0.93% 0.86%
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 922,812 646,255 0.00% 0.00%
Sub Total 922,812 646,255 0.00% 0.00%
Deposito Berjangka/ Time Deposits
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1,160,300,000 714,900,000 4.09% 2.89%
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 552,252,514 493,000,000 1.95% 1.99%
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 184,250,000 416,536,000 0.65% 1.68%
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 140,000,000 462,200,000 0.49% 1.87%
Sub Total 2,036,802,514 2,086,636,000 7.18% 8.43%
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 13,407,900 10,637,000 0.05% 0.04%
Sub Total Deposito Berjangka/ Time Deposits 13,407,900 10,637,000 0.05% 0.04%
Total Kas dan Setara Kas/ Cash and Cash Equivalents 2,313,981,457 2,310,254,608 8.16% 9.33%
Piutang Lain-lain/ Other ReceivablesLancar/ Current
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 5,039,047 -- 0.02% 0.00%PT Adhi Karya (Persero) Tbk 3,236,616 -- 0.01% 0.00%PT Translingkar Kita Jaya 1,105,764 -- 0.00% 0.00%PT Waskita Karya (Persero) Tbk 699,284 -- 0.00% 0.00%INKOPKAR JAGA 638,750 -- 0.00% 0.00%PT Istaka Karya (Persero) 133,907 -- 0.00% 0.00%PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 63,558 726,227 0.00% 0.00%PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk -- 1,586,533 0.00% 0.01%PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk -- 792,671 0.00% 0.00%PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk -- 1,071,024 0.00% 0.00%PT Wijaya Karya (Persero) Tbk -- 393,553 0.00% 0.00%Lain-lain/ Others 82,088 7,837,492 0.00% 0.03%
Total 10,999,014 12,407,500 0.04% 0.05%
Tidak Lancar/ Non Current
Pemerintah Daerah Bogor 4,486,214 -- 0.02% 0.00%PT Istaka Karya (Persero) -- 10,083,566 0.00% 0.04%
Total 4,486,214 10,083,566 0.02% 0.04%
Persentase dari Total Aset/Percentage from Total Assets
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 98 Paraf:
2013 2012 2013 2012Rp Rp % %
Persentase dari Total Aset/Percentage from Total Assets
Dana Ditetapkan Penggunaannya/ Appropriated Funds
Jaminan Pelaksanaan/ Performance BondPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 19,863,287 -- 0.00% 0.00%
PT Bank Tabungan Negara (Persero) 7,750,000 -- 0.00% 0.00%
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 42,776 -- 0.00% 0.00%
Sub Total 27,656,063 -- 0.10% 0.00%
Jaminan Pembebasan Tanah/ Land Acquisition GuaranteesPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6,496,257 6,723,370 0.02% 0.03%
Sub Total 6,496,257 6,723,370 0.02% 0.03%
Jaminan Sindikasi Bank/ Syndicated Bank GuaranteePT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 87,821,547 -- 0.31% 0.00%
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 22,189,544 30,141,000 0.08% 0.12%
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 4,021 -- 0.00% 0.00%
Sub Total 110,015,112 30,141,000 0.39% 0.12%
Total Dana Ditetapkan Penggunaannya/ Appropriated Funds 144,167,432 36,864,370 0.51% 0.15%
Liabilitas/ LiabilitiesUtang Bank/ Bank Loans
Utang Jangka Pendek/ Short Term Loans
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 262,966,718 257,500,000 1.50% 1.72%PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 28,493,565 500,000 0.16% 0.00%PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1,512,000 500,000 0.01% 0.00%
Sub Total 292,972,283 258,500,000 1.67% 1.73%Utang Jangka Panjang/ Long Term Loans
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2,054,399,848 1,088,270,118 11.74% 7.27%PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1,404,703,029 948,391,463 8.03% 6.34%PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1,111,180,323 707,282,718 6.35% 4.73%PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 62,425,659 28,154,781 0.36% 0.19%
Sub Total 4,632,708,859 2,772,099,080 26.47% 18.52%Total Utang Bank/ Bank Loans 4,925,681,142 3,030,599,080 28.15% 20.25%
Utang Usaha/ Accounts Payable
Koperasi Jasa Marga Bhakti 3,744,354 3,905,862 0.02% 0.03%PT Pertamina Retail 1,531,348 -- 0.01% 0.00%PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1,199,298 1,237,940 0.01% 0.01%PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 666,117 -- 0.00% 0.00%Dana Pensiun Jasa Marga 638,336 -- 0.00% 0.00%Karyawan/ Employees 211,168 119,132 0.00% 0.00%Tim Pembebasan Tanah (TPT) -- 1,853,205 0.00% 0.01%PT Aneka Tambang (Persero) Tbk -- 1,686,306 0.00% 0.01%PT Ismawa Trimitra -- 461,604 0.00% 0.00%PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk -- 270,385 0.00% 0.00%Lainnya/ Others -- 318,322 0.00% 0.00%
Total Utang Usaha/ Accounts Payable 7,990,621 9,852,756 0.05% 0.07%
Utang Kontraktor/ Contractors Payable
PT Waskita Karya (Persero) Tbk 366,580,413 478,061,112 2.09% 3.19%Wika - Adhi - Hutama JO 134,564,614 273,011,569 0.77% 1.82%PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 254,241,823 180,572,791 1.45% 1.21%PT Adhi Karya (Persero) Tbk 185,691,627 100,658,612 1.06% 0.67%PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 51,753,257 46,272,945 0.30% 0.31%PT Istaka Karya (Persero) 12,581,649 12,581,649 0.07% 0.08%PT Hutama Karya (Persero) 8,408,898 -- 0.05% 0.00%PT Yodya Karya (Persero) 3,245,248 -- 0.02% 0.00%PT Nindya Karya (Persero) 1,037,511 3,292,999 0.01% 0.02%PT Bina Karya (Persero) 688,556 --
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk 25,875 -- 0.00% 0.00%
Total Utang Kontraktor/ Contractors Payable 1,018,819,471 1,094,451,677 5.82% 7.31%
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 99 Paraf:
2013 2012 2013 2012Rp Rp % %
Persentase dari Total Aset/Percentage from Total Assets
Utang Lain-lain/ Other Payables
PT Jatim Marga Utama 9,858,000 9,858,000 0.06% 0.07%
Total Utang Lain-lain/ Other Payables 9,858,000 9,858,000 0.06% 0.07%
Beban Akrual/ Accrued ExpensesUtang Bank/ Bank Loan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2,979,167 2,760,417 0.02% 0.02%
Total Beban Akrual/ Accrued Expenses 2,979,167 2,760,417 0.02% 0.02%
Utang Bantuan Pemerintah/Loan from GovernmentJangka Pendek/ Current Maturities -- 5,886,734 0.00% 0.04%
Jangka Panjang/ Non Current Maturities -- -- 0.00% 0.00%
Total Utang Bantuan Pemerintah/ Loan from Government -- 5,886,734 0.00% 0.04%
b. Remunerasi Komisaris dan Direksi b. Remuneration of Commissioners and Directors (i). Jumlah remunerasi yang diterima Dewan Komisaris
untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 9.290.470.585 (Rupiah penuh) dan Rp 7.337.164.708 (Rupiah penuh).
(i) Total remuneration received by the Board of Commissioners for the years ended on December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 9,290,470,585 (full Rupiah) and Rp 7,337,164,708 (full Rupiah), respectively.
(ii) Jumlah remunerasi yang diterima Dewan Direksi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 16.322.731.648 (Rupiah penuh) dan Rp 12.058.029.413 (Rupiah penuh).
(ii) Total remuneration received by the Board of Directors for the years ended on December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 16,322,731,648 (full Rupiah) and Rp 12,058,029,413 (full Rupiah), respectively.
45. Perjanjian dan Perikatan Penting 45. Significant Agreement and Commitment a. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) a. Concession Agreements
(i) Perusahaan telah memperoleh penetapan hak pengusahaan jalan tol (Hak Konsesi) yang diterbitkan oleh Pemerintah meliputi 13 (tiga belas) ruas jalan tol berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 242/KPTS/M/2006, tanggal 8 Juni 2006 yang kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada tanggal 7 Juli 2006 untuk masing-masing ruas jalan tol, dengan masa konsesi selama 40 (empat puluh) tahun, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2045, dengan rincian sebagai berikut:
(i) The Company has acquired the right of toll road concession (Concession Right) issued by the Government, which consists of 13 (thirteen) toll roads, in accordance with Minister of Public Works Decree No. 242/KPTS/M/2006, dated June 8, 2006, followed by the signing of the Toll Road Concession Agreement (PPJT) for each toll road dated July 7, 2006 with concession period of 40 (forty) years, effective commenced as of January 1, 2005 until December 31, 2045 with details as follows:
1. Ruas Jakarta - Bogor - Ciawi, berdasarkan PPJT
No. 246/PPJT/VII/Mn/2006; 1. Jakarta – Bogor – Ciawi Toll Road, according to
PPJT No. 246/PPJT/VII/Mn/2006; 2. Ruas Jakarta - Tangerang, berdasarkan PPJT
No. 247/PPJT/VII/Mn/2006; 2. Jakarta – Tangerang Toll Road, according to PPJT
No. 247/PPJT/VII/Mn/2006; 3. Ruas Surabaya - Gempol, berdasarkan PPJT
No. 248/PPJT/VII/Mn/2006; 3. Surabaya – Gempol Toll Road, according to PPJT
No. 248/PPJT/VII/Mn/2006;
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 100 Paraf:
4. Ruas Jakarta - Cikampek, berdasarkan PPJT
No. 249/PPJT/VII/Mn/2006; 4. Jakarta – Cikampek Toll Road, according to PPJT
No. 249/PPJT/VII/Mn/2006; 5. Ruas Padalarang - Cileunyi, berdasarkan PPJT
No. 250/PPJT/VII/Mn/2006; 5. Padalarang – Cileunyi Toll Road, according to PPJT
No. 250/PPJT/VII/Mn/2006; 6. Ruas Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, berdasarkan PPJT
No. 251/PPJT/VII/Mn/2006; 6. Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Toll Road, according to PPJT
No. 251/PPJT/VII/Mn/2006; 7. Ruas Cawang - Tomang - Pluit, berdasarkan
PPJT No. 252/PPJT/VII/Mn/2006; 7. Cawang - Tomang – Pluit Toll Road, according to
PPJT No. 252/PPJT/VII/Mn/2006; 8. Ruas Belawan - Medan - Tanjung Morawa, PPJT
No. 253/PPJT/VII/Mn/2006; 8. Belawan - Medan - Tanjung Morawa Toll Road,
according to PPJT No. 253/PPJT/VII/Mn/2006; 9. Ruas Semarang Seksi A, B, C, berdasarkan
PPJT No. 254/PPJT/VII/Mn/2006; 9. Semarang Toll Road, Sections A, B, C according to
PPJT No. 254/PPJT/VII/Mn/2006; 10. Ruas Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami,
berdasarkan PPJT No. 255/PPJT/VII/Mn/2006; 10. Pondok Aren - Bintaro Viaduct – Ulujami Toll Road,
according to PPJT No. 255/PPJT/VII/Mn/2006; 11. Ruas Palimanan - Kanci, berdasarkan PPJT
No. 256/PPJT/VII/Mn/2006; 11. Palimanan – Kanci Toll Road, according to PPJT
No. 256/PPJT/VII/Mn/2006; 12. Ruas Lingkar Luar Jakarta (JORR)
Ruas E1, E2, E3, W2, berdasarkan PPJT No.257/PPJT/VII/Mn/2006; dan
12. Jakarta Outer Ring Road Toll Road, Sections E1, E2, E3, W2, according to PPJT No. 257/PPJT/VII/Mn/2006; and
13. Ruas Cikampek - Padalarang, berdasarkan PPJT No. 258/PPJT/VII/Mn/2006.
13. Cikampek – Padalarang Toll Road, according to PPJT No. 258/PPJT/VII/Mn/2006.
Sehubungan dengan perolehan Hak Konsesi dimaksud, Perusahaan diwajibkan membentuk jaminan pemeliharaan dengan nilai sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari realisasi pendapatan tol dan pendapatan usaha lain yang diterima pada atau sebelum tahun terakhir masa konsesi dimana besarannya didasarkan pada laporan keuangan tahunan terakhir yang tersedia dan telah diaudit. Jaminan pemeliharaan tersebut diserahkan kepada Pemerintah melalui Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum masa konsesi berakhir dan jaminan pemeliharaan ini tetap berlaku sampai dengan 12 (dua belas) bulan setelah berakhirnya masa konsesi.
With regard to the above Concession Rights, the Company is required to establish a maintenance guarantee with a value in the amount of not less than 10% (ten percent) from the actual toll revenue and revenue obtained from other businesses on or before the last year of the concession period whereby such amount is calculated based on the latest audited annual financial statements. The aforementioned maintenance guarantee shall be given to the Government through Indonesian Toll Road Authority (BPJT) within 6 (six) months before the expiration of concession period and shall prevail for the successive 12 (twelve) months from the expiration of concession period.
(ii) Perjanjian Investasi Jalan Tol (ii) Toll Road Investment Agreements
1. Ruas Bogor Outer Ring Road 1. Bogor Outer Ring Road Perusahaan dan PT Jasa Sarana telah menandatangani Akta Kerjasama Pendanaan dan Investasi Pengusahaan Jalan Tol Ruas Lingkar Luar No. 10, tanggal 3 Oktober 2006, dari Notaris Agus Madjid, SH, dan Perjanjian Usaha Patungan No. 9, tanggal 11 Mei 2007, dari Notaris Iwan Ridwan, SH, untuk melaksanakan pengusahaan jalan tol yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya yang terkait. Perjanjian Usaha Patungan tersebut berlaku sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai dengan akhir masa konsesi sesuai PPJT (lihat Catatan 1.b).
The Company and PT Jasa Sarana have signed Deed of Financing and Investment of Toll Road Concession Cooperation of Bogor Outer Ring Road No. 10, dated October 3, 2006, from Notary Agus Madjid, SH, and Deed of Joint Venture Agreement No. 9, dated May 11, 2007, from Notary Iwan Ridwan, SH, in order to implement the toll road concession, which consists of financing, technical plan, construction, operation and maintenance of the toll road, as well as other related businesses. Such Joint Venture Agreement is effective as of the date of signing until the expiration date of concession period in accordance with the PPJT (see Note 1.b).
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 101 Paraf:
2. Ruas Gempol – Pasuruan 2. Gempol – Pasuruan Toll Road
Perusahaan dan PT Jatim Marga Utama telah menandatangani Akta Kerjasama Pendanaan dan Investasi Pengusahaan Jalan Tol Gempol - Pasuruan No.11, tanggal 3 Oktober 2006, dari Notaris Agus Madjid, SH, dan Akta Perjanjian Usaha Patungan No. 28, tanggal 8 Mei 2007 dari Notaris Retno Suharti, SH, untuk melaksanakan pengusahaan jalan tol yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya yang terkait. Perjanjian Usaha Patungan tersebut berlaku sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai dengan akhir masa konsesi sesuai PPJT.
The Company and PT Jatim Marga Utama have signed Deed of Financing and Investment of Toll Road Concession Cooperation of Gempol - Pasuruan No. 11, dated October 3, 2006, from Notary Agus Madjid, SH, and Deed of Joint Venture Agreement No. 28, dated May 8, 2007, from Notary Retno Suharti, SH, in order to implement the toll road concession, which consists of financing, technical plan, construction, operation and maintenance of the toll road, as well as other related businesses. Such Joint Venture Agreement is effective as of the date of signing until the expiration date of concession period in accordance with the PPJT.
3. Ruas Semarang - Solo 3. Semarang - Solo Toll Road
Perusahaan dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah telah menandatangani Akta Perjanjian Usaha Patungan No. 35, tanggal 8 Juni 2007, dari Notaris Prof. Dr. Liliana Tedjosaputro, SH, MH, untuk melaksanakan pengusahaan jalan tol yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya yang terkait. Perjanjian Usaha Patungan tersebut berlaku sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai dengan akhir masa konsesi sesuai PPJT (lihat Catatan 1.b).
The Company and PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah have signed Deed of Joint Venture Agreement No. 35, dated June 8, 2007, from Notary Prof. Dr. Liliana Tedjosaputro, SH, MH, in order to implement the toll road concession which consists of financing, technical plan, construction, operation and maintenance of the toll road, as well as other related businesses. Such Joint Venture Agreement is effective as of the date of signing until the expiration date of concession period in accordance with the PPJT (see Note 1.b).
4. Ruas Cengkareng - Kunciran 4. Cengkareng – Kunciran Toll Road
Perusahaan telah menandatangani Akta Perjanjian Konsorsium No. 03/CMS/PKK-XII/05 berdasarkan Akta No. 53, tanggal 21 Mei 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH. Notaris Konsorsium tersebut terdiri dari (i) Perusahaan; (ii) CMS Works International Limited, Malaysia; (iii) PT Wijaya Karya (Persero); (iv) PT Nindya Karya (Persero); dan (v) PT Istaka Karya (Persero) untuk membangun ruas tol Cengkareng – Kunciran. Proporsi Perusahaan dalam penyertaan saham di konsorsium tersebut sebesar 20% (dua puluh persen).
The Company has entered into the Consortium Agreement No. 03/CMS/PKK-XII/05 as set forth in Deed No. 53, dated May 21, 2007 from Notary Mrs. Poerbaningsih Adi Warsito, SH Notary The Consortium consists of (i) the Company; (ii) CMS Works International Limited, Malaysia; (iii) PT Wijaya Karya (Persero); (iv) PT Nindya Karya (Persero); and (v) PT Istaka Karya (Persero) to build Cengkareng – Kunciran Toll Road Segment. The Company’s shares proportion in such Consortium is 20% (twenty percent).
Berdasarkan Adendum Perjanjian Konsorsium No. 03/CMS/PKK-XII/05 dengan Akta No. 52, tanggal 21 Mei 2007 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., proporsi Perusahaan dalam penyertaan saham di konsorsium tersebut mengalami perubahan menjadi 55% (lima puluh lima persen).
According to Amendment of Consortium Agreement No. 03/CMS/PKK-XII/05 as set forth in Deed No. 52, dated May 21, 2007 from Notary Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH. The Company’s shares proportion in such Consortium is increased to 55% (fifty five percent).
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 102 Paraf:
Berdasarkan Akta Pendirian No. 7, tanggal 14 Mei 2008, dari Notaris Suzy Anggraini Muharam, SH, telah didirikan PT Marga Kunciran Cengkareng, sehubungan dengan proyek Jalan Tol Kunciran – Cengkareng.
According to Deed of Establishment No. 7, dated May 14, 2008, from Notary Suzy Anggraini Muharam, SH, Notary in Jakrta, PT Marga Kunciran Cengkareng was established in relation to the Kunciran – Cengkareng Toll Road project.
Berdasarkan Akta Pendirian No. 7, tanggal 14 Mei 2008, dari Notaris Suzy Anggraini Muharam, SH, telah didirikan PT Marga Kunciran Cengkareng, sehubungan dengan proyek Jalan Tol Kunciran Cengkareng.
According to Deed of Establishment No. 7, dated May 14, 2008, from Notary Suzy Anggraini Muharam, SH, Notary in Jakrta,PT Marga Kunciran Cengkareng was established in relation to the Kunciran –Cengkareng Toll Road project.
Berdasarkan Akta No. 22 tanggal 13 Desember 2010, Akta No. 23 tanggal 13 Desember 2010, Akta No. 32 tanggal 15 Desember 2010, Akta No. 37 tanggal 16 Desember 2010, yang seluruhnya dari Notaris Dra. Ayu Tiara Siregar, SH. Notaris di Tangerang, perihal Jual Beli Saham antara Perusahaan dengan PT Istaka Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan CMS Works International Limited (CMS WIL), dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham PT Marga Kunciran Cengkareng No. 40 tanggal 17 Desember 2010, proporsi Perusahaan dalam penyertaan saham atas PT Marga Kunciran Cengkareng berubah menjadi 75% (tujuh puluh lima persen).
According to Deed No. 22 dated December 13, 2010, Deed No. 23 dated December 13, 2010, Deed No. 32 dated December 15, 2010, Deed No. 37 dated December 16, 2010, all of whichfrom Notary Dra. Ayu Tiara Siregar, SH, Notary in Tangerang, concerning Sale and Purchase of Shares between PT Istaka Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., and CMS Works International Limited (CMS WIL), and Deed of Statement of Resolution of General Meeting of Shareholders of PT Marga Kunciran Cengkareng No. 40 dated December 17, 2010, The Company’s shares proportion in PT Marga Kunciran Cengkareng is increased to 75% (seventy five percent).
5. Ruas Kunciran – Serpong 5. Kunciran – Serpong Toll Road
Perusahaan telah menandatangani Akta Perjanjian Konsorsium No. 60 tanggal 22 Mei 2007, dari Notaris Benny Kristianto, SH, Notaris di Jakarta. Konsorsium tersebut terdiri dari (i) Perusahaan; (ii) PT Astratel Nusantara; (iii) PT Leighton Contractors Indonesia; dan (iv) PT Transutama Arya Sejahtera untuk membangun ruas tol Kunciran – Serpong. Proporsi Perusahaan dalam penyertaan saham di konsorsium tersebut sebesar 10% (sepuluh persen).
The Company has signed Deed of Consortium Agreement No. 60 dated May 22, 2007 from Notary Benny Kristianto, SH. The Consortium consists of (i) the Company; (ii) PT Astratel Nusantara; (iii) PT Leighton Contractors Indonesia; and (iv) PT Transutama Arya Sejahtera to build Kunciran – Serpong Toll Road. The Company’s shares proportion in such Consortium is 10% (ten percent).
Perjanjian Para Pendiri Konsorsium dengan Akta No. 24, tanggal 22 Mei 2007 dari Notaris Benny Kristianto, SH. antara lain menyebutkan bahwa porsi kepemilikan Perusahaan dalam konsorsium tersebut berubah menjadi 60% (enam puluh persen). Dimana para pihak setuju untuk merealisasikan porsi kepemilikan final sesegera mungkin dengan ketentuan yang ada. Para pihak mengindikasikan bahwa realisasi tersebut akan diusahakan untuk
According to the Deed of Consortium Founder Agreement No. 24 dated May, 22, 2007 from Notary Benny Kristianto, SH. The Company’s shares proportion in the Consortium is increased to 60% (sixty percent) whereby the parties agreed to promptly finalize the realization of such shares proportion in accordance with the prevailing terms and conditions. The Parties indicated that such realization shall be made effective upon Consortium being awarded the bid for the
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 103 Paraf:
diberlakukan segera setelah konsorsium dinyatakan sebagai pemenang proyek dan sebelum pembentukan Perusahaan.
project and prior to the establishment of the Toll Road Company.
Pada tanggal 14 Mei 2008 berdiri perusahaan konsorsium PT Marga Trans Nusantara berdasarkan Akta No. 8 dari Notaris Suzy Anggraini Muharam, SH, sehubungan dengan proyek Jalan Tol Kunciran-Serpong.
Based on the Deed of Establishment No. 8, dated May 14, 2008, from Notary Suzy Anggraini Muharam, SH, PT Marga Trans Nusantara was established in relation to the Kunciran - Serpong Toll Road project.
6. Ruas JORR Seksi W2 Utara 6. JORR Toll Road, Section W2 North
Pada tanggal 2 April 2007, Perusahaan bersama-sama dengan PT Jakarta Propertindo telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan tentang Rencana Kerjasama Pengusahaan Jalan Tol JORR W2 Utara. Pada tanggal 24 Agustus 2009 berdiri Perusahaan konsorsium PT Marga Lingkar Jakarta berdasarkan Akta No.26 dari Notaris Edi Priyono, SH. dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C-98-HT.03.02-Th 2002. Porsi Perusahaan dalam penyertaan saham dalam konsorsium tersebut sebesar 65% (enam puluh lima persen).
On April 2, 2007, the Company and PT Jakarta Propertindo have signed the Preliminary Agreement concerning Cooperation Plan of Toll Road Concession of North Jakarta Outer Ring Road Section W2. Furthermore, by Deed No. 26 dated August 24, 2009 of notary Edi Priyono, SH, the Consortium Party has incorporated PT Marga Lingkar Jakarta which has been legalized with Minister of Law and Human Rights Decree No. C-98-HT.03.02-Th 2002. The shares proportion of the Company in such Consortium has been defined in the amount of 65% (sixty five percent).
b. Perjanjian Fasilitas Kredit Investasi b. Investment Credit Facility Agreements
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tanggal 7 Maret 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 2.881.802.800.000 (Rupiah penuh) terdiri dari: (I) Perjanjian Kredit Investasi No. KP.COD/PK.KI/006/2007 sebesar Rp 1.879.184.000.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan Proyek Pembangunan Jalan Tol ruas Semarang - Solo. Jangka waktu fasilitas kredit selama 15 tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dengan tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating rate (ii) Perjanjian Kredit Investasi No. KP.COD/PK.K1/007/2007 sebesar Rp 450.682.000.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol ruas Bogor Outer Ring Road. Jangka waktu fasilitas kredit selama 15 tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dengan tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating rate dan (iii) Perjanjian Kredit Investasi No. KP.COD/PK.KI/008/2007 sebesar Rp 551.936.800.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan Proyek Pembangunan Jalan Tol ruas Gempol - Pasuruan. Jangka waktu fasilitas kredit selama 13 tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dengan tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating rate.
On March 7, 2007, the Company obtained investment credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. amounting to Rp 2,881,802,800,000 (full Rupiah)consisting of: (i) Investment Credit Agreement No, KP.COD/PK.KI/006/2007 amounting to Rp 1,879,184,000,000 (full Rupiah) for financing The Construction of the Semarang-Solo toll road section. The credit facility period is 15 years. Interest is to be paid monthly at an interest rate of 14% per annum, floating rate, (ii) Investment Credit Agreement No. KP.COD/PK.K1/007/2007 amounting to Rp 450,682,000,000 (full Rupiah) for financing the construction of the Bogor Outer Ring Road toll road section. The credit facility period is 15 years. Interest is to be paid monthly at an interest rate of 14% per annum, floating rate and (iii) Investment Credit Agreement No. KP.COD/PK.KI/008/2007 amounting to Rp 551,936,800,000 (full Rupiah) for financing The Construction of the Gempol - Pasuruan toll road section The credit facility period is 13 years. Interest is to be paid monthly with an interest rate of 14% per annum, floating rate.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 104 Paraf:
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 7 Maret 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 2.521.577.450.000 (Rupiah penuh) terdiri dari: (i) Perjanjian Kredit Investasi No.13/PK/KPI/2007 sebesar Rp 394.346.750.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan Proyek Pembangunan Jalan Tol ruas Bogor Outer Ring Road. Jangka waktu fasilitas kredit selama 15 tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dengan tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating rate, (ii) Perjanjian Kredit Investasi No.14/PK/KPI/2007 sebesar Rp 482.944.700.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol ruas Gempol - Pasuruan. Jangka waktu fasilitas kredit selama 15 tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dengan tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating rate dan (iii) Perjanjian Kredit Investasi No.15/PK/KPI/2007 sebesar Rp 1.644.286.000.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol ruas Semarang - Solo. Jangka waktu fasilitas kredit selama 15 tahun, pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dengan tingkat bunga pinjaman 14% per tahun, floating rate.
On March 7, 2007, the Company obtained investment credit facilities from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. amounting to Rp 2,521,577,450,000 (full Rupiah) consisting of: (I) Investment Credit Agreement No.13/PK/KPI/2007 amounting to Rp 394,346,750,000 (full Rupiah) for financing The Construction of the Bogor Outer Ring Road toll road section. The credit facility period is 15 years. Interest is to be paid monthly with an interest rate of 14% per annum, floating rate, (ii) Investment Credit Agreement No.14/PK/KPI/2007 amounting to Rp 482,944,700,000 (full Rupiah) for financing the construction of the Gempol - Pasuruan toll road section. The credit facility period is 15 years. Interest is to be paid monthly with an interest rate 14% per annum, floating rate and (iii) Investment Credit Agreement No.15/PK/KPI/2007 is amounting to Rp 1,644,286,000,000 (full Rupiah) for financing The Construction of the Semarang - Solo toll road section. The credit facility period is 15 years. Interest is to be paid monthly with an interest rate of 14% per annum, floating rate.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pada tanggal 7 Maret 2007, Perusahaan menandatangani Perjanjian untuk Memberikan Fasilitas Kredit Investasi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan jumlah seluruhnya sebesar Rp 1.537.089.043.000 (Rupiah penuh) yang akan berlaku efektif setelah Perjanjian Kredit Investasi atas fasilitas pinjaman tersebut ditandatangani terdiri dari: (i) Perjanjian untuk Memberikan Fasilitas Kredit Investasi No.12/2007 sebesar Rp 184.750.000,000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol ruas Bogor Outer Ring Road, (ii) Perjanjian untuk Memberikan Fasilitas Kredit Investasi No.13/2007 sebesar Rp 326.500.000.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol ruas Gempol - Pasuruan dan (iii) Perjanjian untuk Memberikan Fasilitas Kredit Investasi No.14/2007 sebesar Rp 1.025.839.043.000 (Rupiah penuh) untuk pembiayaan Proyek Pembangunan Jalan Tol ruas Semarang - Solo.
On March 7, 2007, the Company signed an agreement to obtain investment credit facilities from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk amounting to Rp 1,537,089,043,000 (full Rupiah) that will be effective after the Investment Credit Agreement has been signed, The facilities include: (I) agreement for the provision of investment credit facility No.12/2007 amounting to Rp 184,750,000,000 (full Rupiah) for financing The Construction of the Bogor Outer Ring Road toll road section; (ii) agreement for the provision of investment credit facility No.13/2007 amounting to Rp 326,500,000,000 (full Rupiah) for financing The Construction of the Gempol - Pasuruan toll road section; and (iii) agreement for the provision of investment credit facility No.14/2007 amounting to Rp 1,025,839,043,000 (full Rupiah) for financing The Construction of the Semarang - Solo toll road.
c. Perjanjian Penggunaan Dana Bergulir Pembelian Tanah untuk Jalan Tol dengan Badan Layanan Umum - Badan Pengatur Jalan Tol (BLU – BPJT)
c. Agreement of Fund Facility for Reimbursement of Land Aquisition for Toll Road with BLU-BPJT
Perusahaan telah memiliki perjanjian dengan BLU -BPJT, mengenai penggunaan dana bergulir untuk penggantian pembelian tanah dalam rangka pengusahaan ruas jalan tol Semarang - Solo, Gempol -Pasuruan dan Bogor Outer Ring Road masing-masing sebesar Rp 127.000.000.000 (Rupiah penuh), Rp 100.000.000.000 (Rupiah penuh) dan
The Company has entered into an agreement with the Public Service Assistance Unit ("Badan Layanan Umum /BLU') and the Indonesian Toll Road Authority (ITRA) based on the Notarial Deed No.1, 2 and 3 of Suzy Anggaraini Muharam, SH dated June 6, 2007 regarding fund usage for financing land acquisition for three toll road projects Semarang - Solo, Gempol - Pasuruan and
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 105 Paraf:
Rp 80.000.000.000 (Rupiah penuh) sesuai dengan Akta No.1, 2 dan 3 tanggal 6 Juni 2007 dari Notaris Suzy Anggraini Muharam, SH.
Bogor Outer Ring Road sections amounting to Rp 127,000,000,000 (full Rupiah), Rp 100,000,000,000 (full Rupiah) and Rp 80,000,000,000 (full Rupiah), respectively.
Tata cara penggunaan dana bergulir pada Badan Layanan Umum - Badan Pengatur Jalan Tol (BLU-BPJT) untuk pengadaan tanah jalan tol diatur dalam Peraturan Menteri PU No.04/PRT/M/2007, tanggal 26 Pebruari 2007. BLU-BPJT akan melaksanakan pembayaran terlebih dahulu (dana talangan), pembelian tanah untuk pembangunan ruas jalan tol yang merupakan kewajiban dari Perusahaan kepada Pemerintah sebagaimana diatur dalam PPJT. Dalam hal 1 (satu) Seksi selesai dibebaskan, Perusahaan harus mentransfer seluruh biaya ganti rugi tanah termasuk bunga ke Rekening BLU-BPJT dan BLU-BPJT membuat Berita Acara Serah Terima Tanah kepada Badan Usaha.
The procedure using of pre-fund at Public Service Assistance Unit (Badan Layanan Umum/BLU) of the Indonesian Toll Road Authority (ITRA) for toll road land acquisition based on the Decree of Public Works No.04/PRT/M/2007, dated February 26, 2007. BLUBPJT will conduct the payment firstly, acquisition land for toll road construction which represent Company's obligation to Government according to concession rights agreement (PPJT). In case one section has completed, the Company should transfer all indemnity costs including interest to BLU-BPJT account and BLU-BPJT should make minutes of land hand over to the entity.
Dalam hal Perjanjian Pengusahaan Ruas Jalan Tol untuk ruas jalan tol Semarang - Solo, Gempol - Pasuruan dan Bogor Outer Ring Road dialihkan kepada Entitas Anak dari Perusahaan, maka hak dan kewajiban Perusahaan dalam Perjanjian Penggunaan Dana BLU ini akan dialihkan kepada Entitas Anak.
After the transfer of the Company's rights under the Concession Agreements for Semarang - Solo, Gempol - Pasuruan and Bogor Outer Ring Road toll road to Subsidiaries, the Company's rights and obligations in the BLU Fund Usage Agreement will be transferred to Subsidiaries.
Menunjuk Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.14/PRT/M/2008 tentang tata cara penggunaaan dana bergulir pada Badan Layanan Umum - Badan Pengatur Jalan Tol untuk pengadaan tanah jalan tol, diatur penghapusan surety bond (jaminan) dalam perjanjian Penggunaan Dana Bergulir BLU, maka sebagai pengganti jaminan atas pengembalian dana bergulir ini akan diberlakukan cross default PPJT apabila Perusahaan gagal membayar dana bergulir BLU.
Referring to the Decree of the Minister of Public Works No.14/PRT/M/2008 regarding the procedure of pre-fund usage at Public Service Assistance Unit ("Badan Layanan Umum /BLU”) for land acquisition of toll road, manage the surety bond erasing on pre-fund usage agreement of BLU, therefore as a replacement of guarantee on the pre-fund return, then will be occured cross default PPJT if the Company failed to pay such pre-fund from BLU.
d. Kerjasama Pengoperasian Jalan Tol dengan PT Jalan tol Lingkarluar Jakarta
d. Toll Road Joint Operation with PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
Berdasarkan Surat Kuasa No.111/SK/2003, tanggal 21 Nopember 2003, Perusahaan telah memberi kuasa kepada PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) (Entitas Anak), untuk melakukan pengoperasian, pengamanan dan pemeliharaan aset proyek JORR termasuk penyerahan pelaksanaan pekerjaan penyelenggaraan usaha lain. Surat Kuasa tersebut terakhir diubah dengan Surat Perubahan II tanggal 29 Desember 2006, jangka waktu kuasa selama 1 tahun terhitung sejak tanggal 29 Desember 2006.
Based on the Power of Attorney No.111/SK/2003 dated November 21, 2003, the Company has given authority to PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) (the Subsidiary) to operate, safeguard and maintain JORR project assets and to manage other operations. The Power of Attorney mentioned was changed with Alteration Letter II dated December 29, 2006, to extend the due date for 1 (one) year effective from December 29, 2006.
Berdasarkan akta perjanjian No: 068/KONTRAK-DIR/2010 tanggal 30 Desember 2010, Perusahaan telah menyerahkan pelaksanaan pengoperasian, pengamanan dan pemeliharaan jalan tol ruas JORR dan ruas Ulujami-Pondok Aren selama jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai
Based on the agreement No: 068/KONTRAK-DIR/2010 dated December 30 ,2010, the Company has appointed the implementation of the operation, safe guarding and maintenance of the JORR and Ulujami-Pondok Aren toll road sections for over 3 years start which be effective since January 1, 2011 until December 31, 2013. On
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 106 Paraf:
dengan 31 Desember 2013. Pada tanggal 29 Desember 2011 akta perjanjian tersebut telah diubah dengan Adendum I, Adendum II, Adendum III, Adendum IV, Adendum V dan Adendum VI atas Perjanjian Pengoperasian, Pengamanan dan Pemeliharaan Jalan Tol Ruas JORR Seksi W2, S, El dan E2+E3 serta Ruas Ulujami - Pondok Aren. Berdasarkan Adendum I, Adendum II, Adendum III, Adendum IV, Adendum V kedua belah pihak menyepakati tentang perubahan biaya pengoperasian, pengamanan dan pemeliharaan atas ruas tersebut untuk tahun 2012 dan 2013. Sedangkan berdasarkan Adendum VI kedua belah pihak menyepakati tentang penambahan jangka waktu perjanjian selama 3 tahun dan berlaku terhitung sejak tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.
December 29, 2011, the agreement amended with Amendment I, Amendment II, Amendment III, Amendment IV, Amendment V, Amendment VI of Agreement of the Operation, Safe Guarding and Maintenance of JORR W2, S, El and E2+E3 Toll Road section and Ulujami - Pondok Aren toll road section. Based on the Amendment I, Amendment II, Amendment III, Amendment IV, Amendment V, both of the parties agreed the changes of cost of operation, safe guarding and maintenance of these sections for 2012 and 2013.Thus, based on Amendment VI both parties agreed to extend the agreement period for 3 (three) years and commencing from January1, 2014 up to December 31, 2016.
e. Kerjasama Pengoperasian Jalan Tol dengan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP)
e. Toll Road Joint Operation with PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP)
Perusahaan mengadakan kerjasama dengan CMNP dalam bentuk pengoperasian jalan tol secara terpadu yang dimuat dalam Akta No.42, tanggal 4 Juni 1993 juncto Akta No.386, tanggal 31 Desember 1994. Dalam Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum No.272- A/KPTS/2996 dan Menteri Keuangan No.434/ KMK.016/2996, tanggal 20 Juni 1996 tentang Pengoperasian Terpadu Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta (Tomang - Cawang Tanjung Priok - Ancol Timur - Jembatan Tiga Pluit - Grogol Tomang) serta Penetapan Angka Perbandingan Pembagian Pendapatan Tol dinyatakan bahwa jatan tol lingkar dalam kota dijadikan sebagai satu kesatuan sistem jaringan jalan tol dalam kota Jakarta yang pengoperasiannya dilakukan secara terpadu dengan bagi pendapatan tol masing-masing sebesar 25% untuk perusahaan dan sebesar 75% untuk CMNP.
The Company has entered into a joint operation agreement with CMNP in the form of integrated toll road operation as put forth in the Deed No.42 dated June 4, 1993 in conjunction with the Deed No.386 dated December 31, 1994. Based on the Joint Decrees of the Minister of Public Works of the Republic of Indonesia No.272-A/KPTS/2996 and the Minister of Finance No.434/KMK.016/2996 dated June 20, 1996 regarding the integrated operation of the Jakarta Inner Ring Road (Tomang-Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga Pluit-Grogol Tomang) and determination of Toll Revenue Sharing Ratio, the inner city ring road will be operated as one toll road network system with toll road revenue sharing of 25% for the Company and 75% for CMNP.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana WIlayah No.JL.01.04-Mn/582, tanggal 7 Nopember 2002, ditetapkan persentase bagi hasil jalan tol dalam kota Jakarta antara CMNP dan Perusahaan sebagai berikut:
Based on the subsequent Decree of the Minister of Housing and Regional Infrastructure No.JL.01.04-Mn/582 dated November 7, 2002, the Jakarta Inner Ring Road revenue sharing between CMNP and the Company is set forth as follows:
CMNP Perusahaan/Company
•Mulai Awal Konsesi s/d 9 Mei 2002 75% 25% •Beginning of Concession Period until May 9, 2002•Mulai 10 Mei 2002 s/d 31 Desember 2002 65% 35% •From May 10, 2002 to December 31, 2002•Mulai 1 Januari 2003 s/d Akhir Masa •From January 1, 2003 to the End of
Konsensi (Tahun 2025) 55% 45% Concession Period (Year 2025)
Persentase Bagi Hasil/Percentage of Revenue Sharing
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 107 Paraf:
f. Kerjasama Pengoperasian Jalan Tol dengan PT Bintaro Serpong Damai (BSD)
f. Toll Road Joint Operation with PT Bintaro SerpongDamai (BSD)
Perusahaan telah mengadakan kerjasama kontrak manajemen dengan BSD sebagai operator jalan tol berdasarkan perjanjian kerjasama pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol Pondok Aren - Serpong No.004/SPK-DIR/1998, tanggal 19 Mei 1998 yaitu dimulai sejak tanggal pengoperasian sampai dengan berakhirnya masa penyelenggaraan jalan tol Pondok Aren-Serpong atau pada saat diakhirinya perjanjian ini lebih awal. Berdasarkan Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia No.217/1/ARB-BANI/2006, tanggal 31 Agustus 2006, lingkup pengoperasian Perusahaan sebagai berikut:
The Company has entered into a joint operation agreement with BSD as toll road operator for Pondok Aren - Serpong section based on toll road operation and maintenance agreement No.004/SPK-DIR/1998 dated May 19, 1998 which started from the date of operation until the expiration of the toll concession for Pondok Aren-Serpong or at the time of the termination of the agreement which ever is earlier. Based on the Decree of the Indonesian Board of Arbitration No.217/1/ARB-BANI/2006 dated August 31, 2006, the scope of operations are as follows:
1. Pengoperasian gerbang tol Pondok Ranji (Pondok Aren Timur).
1. Operation of Pondok Ranji toll gates (East Pondok Aren).
2. Pelayanan lalu lintas dan keamanan pengguna jalan tol, serta pengamanan Aset, dengan catatan yang dilakukan oleh Perusahaan adalah yang menyangkut patroli seperti kendaraan rusak, kecelakaan sesuai lingkup pekerjaan patroli. Mengenai standar jumlah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) jalan tol yang dikeluarkan Menteri Pekerjaan Umum.
2. Providing patrol and safety service for toll road users and safeguarding toll road assets whereby the Company is dealing with toll road users in the patrol area including damaged vehicles and accidents on toll roads on compliance with Standard of Minimum Service for toll roads issued by the Minister of Public Works.
g. Perjanjian Kerjasama Operasi g. Joint Operation Agreements Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan sejumlah investor dalam rangka pembangunan, pembiayaan dan penyelengaraan jalan tol. Secara umum pokok yang diatur dalam perjanjian kerjasama operasi tanpa kuasa penyelenggaraan sebagai berikut:
The Company has entered into joint operation agreement with several investors for the construction, financing and operation of toll roads. Generally, the key provisions stipulated in such agreements are as follows :
(i) Investor membangun dan mendanai pembangunan jalan tol sesuai dengan desain, spesifikasi dan persyaratan yang telah ditetapkan.
(i) The investor builds and finances toll road projects according to the design, specification and requirements.
(ii) Investor menyerahkan jalan tol tersebut yang telah selesai dibangun kepada Perusahaan untuk dikelola dan dioperasikan.
(ii) The investor hands over the completed toll road projects to be managed and operated by the Company.
(iii) Perusahaan menanggung seluruh beban dan risiko yang timbul sehubungan dengan pengelolaan dan pengoperasian jalan tol.
(iii) The Company has responsibility to take any expenses and risk arising from the management and operations of the toll road.
(iv) Pembayaran kepada investor selama masa kerja operasi dilakukan dengan cara sebagai berikut:
(iv) Payments to the investors during the operations period are arranged under one of the following:
1. Bagi hasil pendapatan tol; atau 1. Toll revenue sharing; or 2. Bagi hasil pendapatan tol dengan jaminan
pembayaran minimum; atau 2. Toll revenue sharing with minimum guaranteed
payment; or 3. Pembayaran secara angsuran dalam jumlah
tetap (angsuran pasti), selama masa kerjasama operasi.
3. Fixed installments during the joint operations period.
Rincian proyek kerjasama operasi tanpa kuasa penyelenggaraan pada 31 Desember 2013 sebagai berikut:
Details of joint operations agreement without operating rights as of December 31, 2013 are as follows:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 108 Paraf:
Proyek Kerjasama Bagian Masa Kerjasama Operasi/ Operasi/ Pendapatan Joint Operation Period
Joint Operation Tol/ TollProject Revenue
Sharing
Bagi Hasil Pendapatan Tol Toll Revenue SharingPelebaran Ruas Jalan Widening of Toll Road
PT Bangun Tjipta Sarana Cikampek Cibitung 69% 20 Tahun, sejak 1989/ PT Bangun Tjipta Sarana20 Years, since 1989
Cawang Cibitung 41% 22 Tahun, sejak 1994/ 22 Years, since 1994
PT Adhika Prakarsatama Jakarta - Tangerang 27% 17 Tahun 9 Bulan, sejak 1984/ PT Adhika Prakarsatarna17 Years 9 Months, since 1994
Simpang Susun Toll Road InterchangesPT Surya Cipta Swadaya Karawang Timur II 4 - 14% 17 Tahun, sejak 1998/ PT Surya Cipta Swadaya
17 Years, since 1998
InvestorsInvestor
Perjanjian kerjasama operasi yang telah mengalami perubahan dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
The joint operations agreements that have been recently amended are summarized below:
1. Perjanjian Kerjasama Operasi dengan
PT Bangun Tjipta Sarana 1. Joint Operation Agreement with PT Bangun Tjipta
Sarana PT Bangun Tjipta Sarana tidak dapat menyelesaikan proyek pelebaran ruas Cawang - Cibitung sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan persentase penyelesaian pada saat terhentinya di tahun 1998 sebesar 85,5%. Sementara itu, Perusahaan telah mengoperasikan hasil pelebaran jalan tol tersebut.
PT Bangun Tjipta Sarana was unable to complete the widening project for the Cawang - Cibitung section according to the agreed upon time schedule, Physical progress completed by the investor up to 1998 was 85,5%. Meanwhile the Company operated the widened toll road.
Pada tanggal 4 September 2002 dibuat Berita Acara Kesepakatan Penerusan dan Revisi Bagi Hasil Pelebaran Jalan Tol Jakarta - Cikampek Ruas Cawang-Cibitung No.032/BA-DIR/2002 yaitu mengenai pengurangan masa konsesi selama 3 tahun dari 25 tahun menjadi 22 tahun.
On September 4, 2002, the Company and STS made an Agreement for Continuation and Revision of Revenue Sharing for Widening the Jakarta-Cikampek Toll Road Cawang-Cibitung Section No.032/BA-DIR/2002 that reduced the concession period by 3 years from 25 years to 22 years.
2. Perjanjian Kerjasama Operasi dengan PT Adhika
Prakarsatama 2. Joint Operation Agreement with PT Adhika
Prakarsatama Berdasarkan perubahan kerjasama operasi pembangunan pelebaran jalan tol Jakarta - Merak No. 8, tanggal 28 Pebruari 2003, telah disepakati pengurangan masa kerjasama operasi yang semula 18 tahun menjadi 17 tahun, 9 bulan.
Based on the amendment of the joint operation agreement for the widening of the Jakarta - Merak toll road No. 8, dated February 28, 2003, it has been agreed to reduce of the joint operation period from 18 years to 17 years and 9 months.
3. Perjanjian Kerjasama Operasi dengan PT Surya
Cipta Swadaya Tbk 3. Joint Operation Agreement with PT Surya Cipta
Swadaya Tbk PT Surya Cipta Swadaya melakukan pembangunan Modifikasi Simpang Susun Karawang Timur Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Bagi Hasil dilakukan apabila PT Surya Cipta Swadaya telah menyelesaikan proyek tersebut dengan Perjanjian Kerjasama yang dibuat tertuang dalam Akta Notaris No.50 Tanggal 13 Juli 1998 oleh Notaris Agus Madjid, SH dengan Addendum I No.171 Tanggal 20 September 1998 dan Addendum ke II No. 1 Tanggal 01 Maret 1998.
PT Surya Cipta Swadaya Tbk conducted modification of construction on Karawang Timur Interchange of Jakarta-Cikampek toll road. Based on Joint Agreement No. 50 dated July 13, 1998 of Notary Agus Madjid, SH, and its Amendment I and II each No.171 dated September 20, 1998 and No. I dated March 1, 1998, profit sharing will be made when PT Surya Cipta Swadaya Tbk has completed the project.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 109 Paraf:
h. Restrukturisasi Utang JORR h. JORR Debt Restructuring Estimasi nilai liabilitas yang diambil alih sesuai dengan Surat Keputusan Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) No.KEP-02/K.KKSK/02/2001, tanggal 5 Pebruari 2001 sebesar Rp 1.070.521.000.000 (Rupiah penuh) dengan rincian sebagai berikut:
The estimated of liability to be taken over, according to the Decree of the Committee for Financial Sector Policy No.KEP-02/K.KKSK/02/2001, dated February 15, 2001 was Rp 1,070,521,000,000 (full Rupiah), with details as follows:
Ruas Jalan Tol dan Investor/ Estimasi Surat Ketetapan Dasar Estimasi/JORR Sections and Investors Kewajiban/ Letter of
Estimated Liabilities Liability Estimation Basis
Pondok Pinang - Cikunir (Seksi/ Section S dan/ and El) - MNB 721,149,000 No. IJK/5/0257 tanggal 12 Januari 2001/dated January 12, 2001
Cikunir - Tanjung Priok (Seksi/ Section E2, E3, N) - CBMP 243,415,000 No. SFN/031/2000tanggal 11 Januari 2000/dated January 11, 2000
Kebon Jeruk - Pondok Pinang (Seksi/ Section W2) - CMSP 105,957,000 No, 2000.1128/DIRCO - DPItanggal 1 Nopember 2000/
dated November 1, 2000
Total 1,070,521,000
Berdasarkan Akta No.42 dan 43 tanggal 19 Nopember 2003, dari Notaris Imas Fatimah, SH, dicapai kesepakatan antara Perusahaan, PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA d/h BPPN) dan para kreditur JORR berkenaan dengan penyelesaian utang yang terkait dengan proyek JORR sebagai berikut:
Based on the Deed No.42 and 43 dated November 19, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH, the Company has reached agreements with PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA, formerly the Indonesian Banking Restructuring Agency, or IBRA) and other JORR creditors regarding the final settlement of JORR debt obligation as follows :
1. Utang kepada PPA (d/h BPPN) dan para kreditur JORR lainnya senilai Rp 1.070.521.000.000 (Rupiah penuh) tidak jadi dikonversi menjadi ekuitas di JLJ melainkan akan diselesaikan oleh Perusahaan;
1. JORR debt obligations to PPA (formerly IBRA) and other JORR creditors amounting to Rp 1,070,521,000,000 (full Rupiah) will be settled by the Company instead of being converted into equity in JLJ;
2. Utang yang berhubungan dengan JORR Seksi non S sebesar Rp 548.521.000.000 (Rupiah penuh) diselesaikan dengan pembayaran tunai sebesar Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) dan sisanya dengan penerbitan obligasi JORR I Tahun 2003 sebesar Rp 274.260.500.000 (Rupiah penuh) kepada PPA (d/h BPPN) dan para kreditur JORR; dan
2. Part of debt obligations associated with JORR Section excluding Section S, amounting to Rp 548,521,000,000 (full Rupiah), will be settled by cash payment of Rp 274,260,500,000 (full Rupiah) and the remaining balance of Rp 274,260,500,000 (full Rupiah) will be settled by the issuance of JORR I Bond year 2003 series to PPA (formerly IBRA) and the other JORR creditors; and
3. Sisa utang JORR sebesar Rp 522.000.000.000 (Rupiah penuh) yang berhubungan dengan Seksi S (‘JORR S”) akan diselesaikan Perusahaan setelah terdapat pelaksanaan eksekusi atas Putusan Mahkamah Agung.
3. The remaining JORR debt obligations associated with Section (‘JORR S”), amounting to Rp 522,000,000,000 (full Rupiah), will be settled by the Company after the execution of the Supreme Court Verdict validating the Company's concession rights for Section S.
Memperhatikan Putusan Mahkamah Agung No. 720 K/Pid/2001, tanggal 11 Oktober 2001, Surat Perintah Pelaksanaan Putusan dari Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat No.154/01.10/FU.1/10/2003 tanggal 14 Oktober 2003 dan Berita Acara Pelaksanaan Putusan
By reference to the Decree of the Supreme Court No.720 K/Pid/2001 dated October 11, 2001, Instruction Letter of Execution the Decree from District Attorney of Central Jakarta No.154/01.10/FU.1/10/2003 dated October 14, 2003 Minutes of Execution of the
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 110 Paraf:
Perampasan Barang Bukti, tanggal 7 April 2004, Menteri Pekerjaan Umum dalam Surat Keputusan No.276/KPTS/M/2005, tanggal 9 Juni 2005 tentang Perubahan Wewenang Penyelenggaraan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang - Jagorawi (JORR S) kepada Perusahaan, telah memutuskan antara lain:
Confiscation of Evidence dated April 7, 2004, and Minister of Public Works on Decision Letter No.276/KPTS/M/2005, dated June 9, 2005, regarding to the change of authority of the operator of JORR Pondok Pinang - Jagorawi Section (JORR Section "S") to the Company, it has been decided as follows:
1. Mengubah wewenang penyelenggaraan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang - Jagorawi (JORR S) kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk melunasi kredit dari Kreditur Sindikasi; dan
1. To change the authority of the operator of JORR Pondok Pinang - Jagorawi Section (JORR Section "S") to the Company in order to settle the credits from the syndicated loans; and
2. Dana sebesar Rp 50.431.647.999 (Rupiah penuh) dalam Escrow Account yang tidak ada kaitan dan relevansi yang dapat dipertanggungjawabkan dengan tegas dan jelas terhadap JORR S untuk sementara tidak diperhitungkan dalam pembayaran utang sampai adanya klarifikasi berdasarkan penelitian lebih lanjut oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
2. The funds of Rp 50,431,647,999 (full Rupiah) in the escrow account which were not related to and relevant to the project accountability were temporarily not included for debt repayment until there is a clarification based on further investigation by the Development and Finance Supervisory Board.
3. Setelah seluruh kredit dari Kreditur Sindikasi untuk
pembangunan JORR S dilunasi, Pemerintah akan menentukan kemudian pengelolaan JORR S sesuai dengan keputusan Mahkamah Agung RI.
3. After the syndicated loans for construction of JORR S are fully repaid, the Government will decide the authority upon JORR S in accordance to the Decree of the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 276/KPTS/M/2005 dan Perjanjian Penyelesaian Hutang (PPH) JORR S tanggal 29 Desember 2005, Perusahaan mencatat aset tetap hak pengusahaan jalan tol dan kewajiban karena pemberian hak pengusahaan jalan tol masing-masing sebesar Rp 522.000.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan telah melunasi kewajiban JORR S sebesar Rp 522.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan pembayaran tunai sebesar Rp 261.000.000.000 (Rupiah penuh) pada tanggal 3 Januari 2006 dan sisanya diselesaikan melalui penerbitan obligasi JORR II Tahun 2005 pada tanggal 5 Januari 2006.
Based on Decree of Minister of Public Works No. 276/KPTS/M/2005 and the Debt Settlement Agreement for JORR S dated December 29, 2005, the Company registers its fixed assets of right to development of toll roads and obligation from handing over right to development of toll roads each in the amount of Rp 522,000,000,000. The Company has settled the JORR Section S debt obligations in the amount of Rp 522,000,000,000 by paying in cash an amount of Rp 261,000,000,000 on January 3, 2006 and the remaining balance through the issuance of JORR II Year 2005 bonds on January 5, 2006.
Di dalam surat dari BPJT No. 845/BPJT/KE/PW.10.01/ 2009 tanggal 15 Oktober 2009 dan No. 993/BPJT/KU. 09.03/2009 tanggal 15 Desember 2009 disebutkan bahwa wewenang penyelenggaraan jalan tol JORR S diberikan kepada Perusahaan sampai dengan tercapainya pelunasan Utang dari Kreditur Sindikasi. Sehingga, perlu dilakukan penunjukan pihak independen untuk melakukan analisa/kajian terhadap pendapatan tol, beban serta arus kas JORR S dalam kaitannya dengan proyeksi pelunasan utang tersebut.
In the letters from Indonesian Toll Road Authority (ITRA) No. 845/BPJT/KE/PW.10.01/2009 dated October 15, 2009 and No. 993/BPJT/KU.09.03/2009 dated December 15, 2009, it was stated that the authority of developing JORR Toll Road S is handed over to Company until debt obligations towards the Syndicated Crediturs have been fully settled. As such, an independent body must be selected to perform an analysis/review of the toll revenues, liabilities, as well as the cash flow of JORR S in relation to the projected settlement of of such debt.
Perusahaan telah mengirimkan surat kepada BPJT pada bulan September 2011, mengenai hasil analisa/kajian pihak independen tersebut. Perusahaan pada tanggal 23 Januari 2013 mendapatkan surat dari Sekretaris Jenderal Pekerjaan Umum (PU) perihal pemisahaan pendapatan tol JORR S dari pendapatan JORR, dan Perusahaan telah melakukannya.
The Company has sent letters to BPJT in September 2011, the results of analysis / assessment independent parties. On January 23, 2013, the Company to get a letter from the Secretary-General of Public Works (PU) with respect to separation of toll revenue from income JORR S, and the Company has separated the revenue.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 111 Paraf:
Pada tanggal 20 Maret 2013 Perusahaan telah menerima Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 80.1/KPTS/M/2013 tanggal 25 Pebruari 2013 tentang Pengoperasian Sementara Jalan Tol Lingkarluar Jakarta Seksi Pondok Pinang – Jagorawi (JORR “S”), yang berisi antara lain:
On March 20, 2013 the Company received Decree Letter from the Minister of Public Works No. 80.1/KPTS/M/2013 dated February 25, 2013, regarding the temporary operation of Jakarta Outer Ring Road Section Pondok Pinang - Jagorawi (JORR Section S), which stipulated that:
1. Menugaskan Perusahaan untuk melaksanakan pengoperasian sementara dan pemeliharaan Jalan Tol JORR S sampai dengan ditetapkan Badan Usaha Jalan Tol sebagai operator tetap.
1. Assigned the Company to temporarily operate and maintain JORR Section S until BPJT legally decides the legitimate operator.
2. Tugas Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol JORR S meliputi sebagai berikut:
2. Operation and maintenance of JORR Section “S”includes among others are:
a. Pengoperasian dan pemeliharaan rutin Jalan Tol JORR S termasuk penanganan darurat.
a. Regular operation and maintenance of JORRSection S including emergency responses.
b. Pemeliharaan berkala dan rehabilitasi/ rekonstruksi kerusakan akibat bencana alam, setelah mendapat persetujuan Menteri cq. Kepala BPJT.
b. Periodic maintenance and rehabilitation/reconstruction of damages due to naturaldisasters, after obtaining approval from theHead of BPJT.
3. Pendapatan dan Pengoperasian Jalan Tol JORR S setelah dikurangi biaya sebagaimana dimaksud diktum kedua, dipisahkan dan dimasukkan kedalam rekening khusus.
3. Operation and toll revenue of JORR Section S, after deducted by fees referred in the second point, is separated and placed in a particular bank account.
4. Melaporkan secara periodik setiap bulan pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol JORR S termasuk status rekening khusus kepada Menteri Pekerjaan Umum cq. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol.
4. Periodic report is compulsory to be submittedmonthly to the Minister of Public Works cq. Head ofBPJT clarifying the operation and maintenance ofJORR Section S, including statement of balance ofparticular bank accounts.
5. Konsesi Jalan Tol JORR S akan ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum secara proporsional berdasarkan hasil audit dari auditor yang ditunjuk bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Marga Nurindo Bhakti.
5. JORR Section S concession will be determined bythe Minister of Public Works proportionally basedon the results of the audit by the appointed auditors after agreed by PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) and PT Marga Nurindo Bhakti.
6. Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 276/KPTS/M/2005 tentang Perubahan Wewenang Penyelenggaraan Jalan Tol Lingkarluar Jakarta Seksi Pondok Pinang – Jagorawi (JORR S) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
6. As this Decree Letter is issued, the Decree of the Minister of Public Works No: 276/KPTS/M/2005 regarding the change of authority of JORR Section S operation is revoked and no longer valid.
7. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
7. This decree is valid started from the date ofenactment.
Pada tanggal 26 Juni 2013 melalui surat No. JL.01.03-Mn/417, Menteri Pekerjaan Umum memerintahkan agar PT Hutama Karya (Persero), PT Marga Nurindo Bhakti, dan PT Jasa Marga (Persero)Tbk membuat kesepakatan bersama untuk menunjuk auditor independen dalam rangka mengaudit JORR S selambat-lambatnya 14 hari setelah tanggal diterimanya surat dimaksud. Apabila sampai dengan waktu yang ditetapkan PT Hutama Karya, PT Marga Nurindo Bhakti, dan PT Jasa Marga tidak menyerahkan kesepakatan bersama terkait penunjukan auditor independen dimaksud, maka Pemerintah akan menunjuk auditor untuk mengaudit Pengusahaan Tol JORR S.
On June 26, 2013 by letter No. Jl.01.03-Mn/417, the Minister of Public Works has assigned PT Hutama Karya (Persero), PT Marga Nurindo Bhakti and PT Jasa Marga (Persero) Tbk to make a mutual agreement regarding appointment of an independent auditor to perform audit of JORR S at the latest 14 days after date of receipt of the letter referred to. If until the specified time PT Hutama Karya, PT Bhakti Marga Nurindo, and PT Jasa Marga does not submit the relevant collective agreement referred to the appointment of independent auditors, the government would appoint an auditor to audit the JORR S Toll Concession.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 112 Paraf:
Mengingat tidak tercapainya kesepakatan dalam waktu 14 hari tersebut, maka Pemerintah menunjuk BPK sebagai auditor untuk melakukan audit terhadap JORR S.
Consider the disagreement within such 14 days, then the Government appointed BPK as auditor to perform audit of JORR S.
j. Perjanjian Pengoperasian Jalan Tol Jembatan Surabaya - Madura (Suramadu)
j. Agreement Toll Road Operation of Surabaya -Madura (Suramadu) Bridge
Sesuai Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.KU.03.01-Mn/315, tanggal 29 Mei 2009, Perihal Penetapan Lelang Pengoperasian Jalan Tol Surabaya - Madura (Suramadu) ditetapkan untuk melaksanakan Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Jembatan Suramadu dengan masa Pengoperasian dan Pemeliharaan adalah 18 bulan terhitung sejak tanggal 10 Juni 2009.
Based on Decree of Minister of Public Works No.KU.03.01-Mn/315, dated May 29, 2009, about The Auction of Toll Road Operation of Surabaya - Madura (Suramadu) Bridge for Operation and maintenance Suramadu Bridge Toll Road during Operation and Maintenance for 18 months since June 10, 2009.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.391/KPTS/M/2009, tanggal 4 Juni 2009, tentang Penugasan Kepada Kepala Badan Pengatur Jalan Tol untuk menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol, maka Perusahaan telah menandatangani Surat Perintah Mulai Kerja No. 446/BPJT/SPMK/KE/2009 dengan Badan Pengatur Jalan Tol atas nama Menteri Pekerjaan Umum.
Based on Decree of Minister of Public Works No. 391/KPTS/M/2009, dated June 4, 2009, about The Assignment for Head of To// Road Coordination to sign the concession toll road, the company signed Instruction Letter Work Beginning No.446/BPJT/SPMK/KE/2009 with Toll Road Coordination Board in the name of Minister of Public Works.
Sesuai surat Menteri Pekerjaan Umum No. KU.03.01-Mn/339 tanggal 18 Juni 2012, Perihal Penetapan Pemenang Pelelangan Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Suramadu ditetapkan untuk melaksanakan Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Jembatan Suramadu dengan jadwal pelaksanaan selama 6 (enam) tahun (2012-2017) dengan biaya pelaksanaan sebesar Rp 324.922.103.034 (Rupiah Penuh) termasuk PPN 10%, dan diwajibkan untuk menandatangani Perjanjian Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Jembatan Suramadu dalam waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal Surat Penetapan. Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan belum mendapatkan Perjanjian Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Jembatan Suramadu.
Based on Decree of Minister of Public Works No. KU.03.01-Mn/339, dated June 18, 2013, about The Auction Winner Determination of Suramadu Toll Road Operation and Maintenance assigning Company to perform Suramadu Toll Road operation and maintenance with the implementation schedule for six years (2012-2017) and its cost amounted to Rp 324,922,103,034 (full Rupiah) including VAT 10%, it required Company to sign letter of agreement of SuramaduToll Road operation and maintenance within one month from the date of the determination letter. Until December 31, 2013, Company hasn’t received the letter of agreement of Suramadu Toll Road operation and maintenance.
Sehubungan dengan belum ditandatanganinya surat Perjanjian Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Jembatan Suramadu, pada tanggal 16 Oktober 2012 Perusahaan dan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu telah menandatangani Nota Kesepahaman tentang pengusahaan jalan tol Suramadu yang berlaku sampai dengan 16 Oktober 2013.
Related to the agreeement hasn’t been signed, on October 16, 2012, Company and Development Agency of Suramadu has been signing an Memorandum Of Understanding regarding Toll Road Suramadu concession which is valid until October 16, 2013.
k. PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) k. PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) didirikan berdasarkan Akta No.94, tanggal 20 Desember 1996 dari Notaris Mudofir Hadi, SH. Penyertaan pada KKDM dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Bekasi Timur - Cawang - Kampung Melayu yang meliputi pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol. Perusahaan memiliki
PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) was established based on the Deed No.94, dated December 20, 1996 of Notary Mudofir Hadi, SH. The investment in KKDM relates to the operation of the Bekasi Timur - Cawang - Kampung Melayu toll road project including the construction, operation, maintenance of the toll road. The Company owns 7,650,000 shares with a par value
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 113 Paraf:
7.650.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 7.650.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 10% kepemilikan Perusahaan. Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan belum melakukan penyetoran saham tersebut.
of Rp 1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp 7,650,000,000 (full Rupiah), representing 10% ownership of KKDM. Up to the date of this report, the subscriptions of shares have not been paid by the Company.
Pada tanggal 29 Desember 2006, melalui Surat Perusahaan No.AA.KU05.2002 kepada Menteri BUMN, Perusahaan mengajukan permohonan persetujuan pelepasan penyertaan saham Perusahaan di KKDM dan Perusahaan telah memperoleh persetujuan pelepasan saham KKDM dari Menteri BUMN melalui Surat No.S-175/MBU/2007, tanggal 29 Maret 2007. Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan belum melakukan pelepasan saham tersebut.
On December 29, 2006, through Letter of the Company No.AA.KU05.2002 to the Minister of State-Owned Enterprises the Company requested approval for disposal of the Company's investment in KKDM and the Company obtained approval for the share disposal from the Minister of State Owned Enterprises through Letter No.S-175/MBU/2007 dated March 29, 2007. Until the date of this report, the Company has not yet disposed the shares.
46. Kontinjensi 46. Contingencies
a. Kewajiban Karena Pengakhiran Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan
a. Obligation Due Termination of Concession Agreement
Perusahaan melakukan kerjasama operasi dengan PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) untuk pembangunan Jalan Tol Cikampek - Padalarang pada tahun 1994, sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) No.297 tanggal 21 Desember 1994. Namun demikian, pada 18 Juli 2001 Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Menkimpraswil) dengan Surat Keputusan No.417 mencabut keputusan pemberian izin Kerjasama Penyelenggaraan Jalan Tol antara Perusahaan dengan CGMN. Pada 25 Juli 2001, Perusahaan mengakhiri PKP dengan CGMN.
The Company entered into a joint operation in 1994 with PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) for construction of the Cikampek - Padalarang Toll Road as set forth in the Concession Agreement No.297 dated December 21, 1994. However, on July 18, 2001, the Minister of Housing and Regional Infrastructure with the Letter No.417 revoked the decision granting permission of Toll Road Joint Operation license between the Company and CGMN. For that reason, on July 25, 2001, the Company terminated the Concession Agreement with CGMN.
Perjanjian Kuasa Penyelengaraan (PKP) No.297 tanggal 21 Desember 1994 menyebutkan bahwa bila terjadi pengakhiran masa penyelenggaraan jalan tol lebih awal sebelum masa konsesi berakhir, maka Perusahaan berkewajiban untuk mengambil-alih seluruh utang dan harus memenuhi hak Penanam Modal (CGMN). Dalam pasal 14.1 PKP disebutkan bahwa Perusahaan harus membayar sejumlah uang atas nilai buku jalan tol setelah dikurangi nilai kewajiban yang harus diambilalih Perusahaan.
The Concession Agreement No.297 dated December 21, 1994 states that if there is termination of concession agreement before the concession period is due, the Company has an obligation to take over the overall liabilities and should fulfill the rights of shareholders (CGMN). Article 14.1 of the Concession Agreement states that the Company should pay some amount over the book value of the toll road after deducting amount of liabilities taken over by the Company.
Perusahaan telah melakukan estimasi kewajiban dannilai aset akibat pengakhiran PKP dengan CGMNsebesar Rp 202.454.407.000 yang merupakan nilaibuku yang telah diaudit atas aset dalam penyelesaianpada tanggal 31 Desember 1999. Perusahaan masihterus mengupayakan penyelesaian penetapan secaradefinitif atas jumlah liabilitas.
The Company has recorded that the estimation of liabilities and assets value as a result of termination of PKP with CGMN is in the amount of Rp 202,454,407,000, which constitutes the book value that has been audited on the settlement assets on December 31, 1999. The Company is still on the process on determining the definitive value of liabilities.
Perusahaan telah membentuk tim untuk mengkajipenyelesaian permasalahan akibat pengakhiran PKPJalan Tol Cikampek - Padalarang antara Perusahaan dan CGMN.
The Company has formed a team to analyze the dispute settlement that has arisen from the termination of the Cikampek-Padalarang Toll Road PKP between the Company and CGMN.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 114 Paraf:
b. Tuntutan Ganti Rugi Kepada PT Lapindo Brantas dan Penutupan Sebagian Jalan Tol Surabaya-Gempol Seksi Porong-Gempol
b. Claim of Compensation Against PT Lapindo Brantas and Closing of Part of the Surabaya -Gempol Toll Road Section Porong - Gempol
Sebagai dampak dari bencana luapan Lumpur PT Lapindo Brantas yang mengakibatkan kerusakan pada sebagian jalan tol Surabaya - Gempol, Perusahaan telah mengirimkan beberapa surat permintaan ganti rugi dan somasi di tahun 2006 atas kehilangan pendapatan tol dan pengeluaran berbagai biaya kepada PT Lapindo Brantas. Klaim kerusakan jalan tol tersebut akan meningkat menjadi klaim biaya relokasi ruas jalan tol Porong - Gempol, yang akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Surabaya - Gempol dan kebijakan Pemerintah dalam penyelesaian dampak semburan Lumpur di Sidoarjo, sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.394/KPTS/M/2006, tanggal 30 Nopember 2006 tentang penutupan sebagian Jalan Tol Surabaya -Gempol.
As a consequence of the mud flood disaster of PT Lapindo Brantas that has damaged part of the Surabaya - Gempol toll road, in 2006 the Company has submitted several claims of compensation to PT Lapindo Brantas covering loss of toll revenues and expenditures. The claim for damage to the toll roads is expected to increase and later include a claim for cost to relocated the Porong - Gempol Section toll road, and will be settled in connection with the stipulation on the Concession Agreement of the Surabaya - Gempol toll road and the Government policy in settlement of the effects of the mud flood disaster at Sidoarjo in accordance with the Decree of the Minister of Public Works No.394/KPTS/M/2006 dated November 30, 2006 regarding the Closure of Part of the Surabaya -Gempol Toll Road.
Berdasarkan Keputusan Presiden No.13 Tahun 2006, tanggal 3 September 2006 mengenai Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo, semua biaya yang timbul sebagai akibat relokasi pembangunan jalan tol dimaksud selain biaya rehabilitasi kerusakan sarana menjadi tanggung jawab PT Lapindo Brantas. Selain itu, Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.394/KPTS/M/2006, tanggal 30 Nopember 2006, mengenai Penutupan sebagian Jalan Tol Surabaya -Gempol seksi Porong Gempol, menyatakan antara lain sebagai berikut:
Based on the Decree of President No.13 Year 2006 dated September 3, 2006 regarding the National Team for Mud Floods Disaster at Sidoarjo, all expenditures incurred due to the relocation of toll road development except for rehabilitation expenses for damaged facilites will become the responsibility of PT Lapindo Brantas. In addition, the Decree of Minister of Public Works No.394/KPTS/M/2006 dated November 30, 2006 related to the Closure of Part of the Surabaya - Gempol Toll Road Porong - Gempol Section Provides:
1. Menutup dan tidak mengoperasikan kembali sebagian jalan tol Surabaya - Gempol Seksi Porong -Gempol; dan
1. To close and stop the operation a part of the Surabaya - Gempol toll road Porong Gempol Section; and
2. Segala hal yang timbul pada pengusahaan jalan tol Surabaya - Gempol sebagai akibat dari penutupan seksi Porong - Gempol akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan dalam PPJT Surabaya - Gempol dan kebijakan Pemerintah dalam penyelesaian dampak semburan lumpur di Sidoarjo.
2. Those all matter which impact on the operation of the Surabaya - Gempol toll road as a result of the closure of the Porong Gempol Section will be handled according to the regulation of Surabaya -Gempol Toll Road Concession Agreement and the Government policy for settlement of the effect of the mud flood disaster at Sidoarjo.
Berdasarkan Surat Menteri Pekerjaan Umum No.JL. 0103-Mn/131, tanggal 30 Maret 2007, dalam rangka relokasi jalan tol seksi Porong - Gempol, kebutuhan tanah untuk relokasi infrastruktur akan disediakan oleh Pemerintah dan pelaksana konstruksi.
Based on the Minister of Public Works Letter No.JL.0103-Mn/131, dated March 30, 2007, in order to relocated the Porong - Gempol toll road section, the land requirements for relocation of the infrastructure will be provided by the Government and contractors.
Berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.S-196/MBU/2007, tanggal 4 April 2007 kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Keuangan, sehubungan dengan kerugian atas hilangnya sebagian aset jalan tol seksi Porong - Gempol, maka sejalan dengan Undang-undang Jalan
Based on the Minister of State-Owned Enterprises Letter No.S-196/MBU/2007 dated April 4, 2007 regarding the loss of part of Porong - Gempol toll road assets and according to the Road Law No.38 of 2004 and the State Finance Law No.17 of 2003, the claim for losses should be submitted by the Government through the
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 115 Paraf:
No.38 Tahun 2004 dan Undang-undang Keuangan Negara No.17 Tahun 2003, klaim atas kerugian dimaksud seyogyanya dilakukan oleh Pemerintah melalui Departemen Pekerjaan Umum kepada PT Lapindo Brantas.
Departement of Public Works to PT Lapindo Brantas.
Pada tanggal 17 Juli 2007, melalui Surat Perusahaan No. AA.TN.02.1153, Perusahaan mengajukan tuntutan ganti rugi akibat genangan lumpur pada ruas jalan tol seksi Porong - Gempol kepada PT Lapindo Brantas. Klaim atas kerugian kehilangan pendapatan tol dan biaya tambahan lainnya akibat genangan lumpur pada ruas Porong - Gempol sampai dengan bulan Mei 2007 adalah sebesar Rp 24.724.788.651 (Rupiah penuh) dan klaim atas kerusakan jalan tol sebesar Rp 16.334.396.000 (Rupiah penuh).
On July 17, 2007, through the Company's Letter No.AA.TN.02.1153, the Company claim compensation caused by mud floods in Porong Gempol Section to PT Lapindo Brantas. The claim for loss of toll revenue and addition expenditures arising from mud in Porong - Gempol Section until May amounts to Rp 24,724,788,651 (full Rupiah) and the claim for damage to the toll road amountd to Rp 16,334,396,000 (full Rupiah).
Dalam Surat Perusahaan No.AA.KU.02.1268, tanggal 7 Agustus 2007 kepada Menteri Pekerjaan Umum, Perusahaan menyampaikan antara lain mengenai kesediaan Perusahaan untuk membiayai pembangunan relokasi ruas jalan tol Porong - Gempol dengan memperhitungkan pengembalian investasi dari tarif baru (termasuk pengembalian akibat tidak berfungsinya ruas jalan tol Porong-Gempol).
Based on the Company's Letter No.AA.KU.02.1268, dated August 7, 2007 to the Minister of Public Works, the Company delivered such of readiness to finance development for relocation Porong - Gempol toll road by estimate the reversion of investment from new tariff (included reversion caused by un-function Porong - Gempol toll road section).
Surat Ketua Dewan Pengarah Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo/ Menteri Pekerjaan Umum No.20/DP-BPLS/2007, tanggal 24 September 2007 kepada Menteri Negara BUMN, menyebutkan antara lain mengenai usulan pelaksanaan konstruksi jalan tol Porong-Gempol dapat dilakukan oleh Perusahaan.
Letter of the Chairman of Direction Board of Mud Prevention Agency Sidoarjo/ the Minister of Public Works No.20/DP-BPLS/2007, dated September 24, 2007 to Minister of State-Owned Enterprises, Mentioned such of proposal construction implementation of Porong - Gempol toll road can be performed by the Company.
Pada tanggal 14 Januari 2008, melalui Surat Perusahaan No.AA.TN.02.50 kepada Menteri Negara BUMN, Perusahaan menyampaikan antara lain mengenai jumlah klaim total kerugian sampai dengan bulan Mei 2007 sebesar Rp 24.724.788.651 (Rupiah penuh), dan permohonan bantuan agar Pemerintah memfasilitasi melalui Biro Hukum dan Humas Kementerian BUMN dalam menyelesaikan permasalahan dengan PT Lapindo Brantas dengan musyawarah mufakat, dan apabila musyawarah mufakat tersebut tidak dapat ditempuh dapat mempertimbangkan untuk melakukan upaya hukum di Pengadilan.
On January 14, 2008, through the Company's Letter No.AATN.02.50 to the Minister of State-Owned Enterprises, the Company reported loss until May 2007 amounting to Rp 24,724,788,651 (full Rupiah), and requesting assistance from the Government to facilitate through Law Bureau and Public Relation of the Minister of State-Owned Enterprises in solving the problem with PT Lapindo Brantas by deliberation. Otherwise, the Company will take the case to the court.
Pada tanggal 13 Mei 2009, melalui Surat Perusahaan No.AA.TN.02.730 kepada Direktur Utama PT Lapindo Brantas, Perusahaan kembali mengajukan tuntutan ganti rugi akibat penutupan Ruas Jalan Tol Porong - Gempol. Adapun klaim atas kehilangan pendapatan tol dan kehilangan keuntungan atas bunga sampai dengan periode Maret 2009, beserta biaya-biaya lainnya, termasuk biaya pembongkaran Jembatan Tol Porong adalah sebesar Rp 71.976.187.741 (Rupiah penuh).
On May 13, 2009 through Letter No.AA.TN.02.730 to the President Director of PT Lapindo Brantas, the Company claimed compensation due to closure of the Porong-Gempol Toll Road Section. The claim for loss of toll revenue, loss of interest income and other expenses, including demolishing cost of Porong Toll Bridge until March 2009 totaling Rp 71,976,187,741 (full Rupiah).
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 116 Paraf:
Pada tanggal 17 September 2009, melalui surat Perusahaan No.AA.TN.02.1286 kepada Direktur Utama PT Lapindo Brantas, Perusahaan kembali mengajukan tambahan kenaikan besaran rugi atas kehilangan pendapatan tol sebesar Rp 76.942.149.750 (Rupiah penuh), dan kehilangan keuntungan atas bunga sampai dengan bulan Juni 2009 yakni sebesar Rp 4.965.962.009 (Rupiah penuh).
On September 17, 2009 through Letter No.AA.TN.02.1286 to the President Director of PT Lapindo Brantas, the Company claimed additional compensation for the loss of toll revenue amounting to Rp 76,942,149,750 (full Rupiah), and the loss of interest income until June 2009 amounting to Rp 4,965,962,009 (full Rupiah).
Pada tanggal 9 Pebruari 2010, Perusahaan mengirimkan surat No.AA.PR.02.94 tentang Relokasi Jalan Tol Ruas Porong-Gempol kepada BPJT yang ditembuskan kepada Menteri Negara BUMN. Surat tersebut dibuat dengan dasar bahwa Pemerintah (Kementerian PU) mempunyai rencana untuk melakukan relokasi terhadap jalan tol Ruas Porong - Gempol yang terendam luapan lumpur Sidoarjo.
On February 9, 2010, the Company sent Letter No.AA.PR.02.94 to BPJT, which copy forwarded to Minister of State-Owned Enterprises. The letter was made based on plan by government (Ministry of Public Works) to relocate Porong - Gempol Toll Road affected by the mudflow.
Sejak Mei 2011, Perusahaan telah melakukan aktivitas pembangunan relokasi jalan tol ruas Porong-Gempol per 31 Desember 2013 sebesar Rp 321.509.714.791 (Rupiah penuh).
Since May 2011, the Company completed a relocation of Porong – Gempol toll road amounting to Rp 321,509,714,791 (full Rupiah) as of December 31, 2013.
c. Gugatan Ganti Rugi dari Pemilik Tanah untuk
Jalan Tol c. Claims from Land Owners for Toll Road
Perusahaan masih menghadapi perkara litigasi/ gugatan dari beberapa orang yang mengklaim sebagai pemilik tanah yang tanahnya digunakan untuk pembangunan Ruas Jalan Tol JORR S, Jalan Tol JORR E1, Jalan Tol Sediyatmo, Jalan Tol JORR W2 , Jalan Tol Pondok Aren-Ulujami, Jalan Tol Belmera (Gerbang Tol Mabar dan Kantor Cabang Belmera). Penanganan perkara litigasi tersebut masih dalam proses peradilan di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan kasasi di Mahkamah Agung.
The Company is still facing a litigation from certain persons who claimed to be the land owners whose land were used for Toll Road Section JORR S, Toll Road Section JORR E1, Toll Road Sediyatmo, Toll Road Section JORR W2, Toll Road Pondok Aren-Ulujami, Toll Road Belmera (Mabar Toll Gate and Belmera Branch Office). These claims are still processed in the District Courts, the High Courts and the Supreme Court.
d. Gugatan Perusahaan Terkait Perjanjian Kerjasama
Bagi hasil Jalan Tol Jakarta-Cikampek Ruas Cikampek-Cibitung kepada PT Bangun Tjipta Sarana (BTS)
d. Lawsuit to PT Bangun Tjipta Sarana (BTS) Regarding Toll Revenue Sharing of Jakarta-Cikampek Toll Road Section Cikampek-Cibitung
Perusahaan melakukan kerjasama bagi hasil jalan tol Jakarta-Cikampek ruas Cikampek-Cibitung dengan BTS yang dituangkan dalam Akta No . 109 tanggal 16 Oktober 1992 beserta perubahannya.
The Company has entered into a toll revenue sharing agreement with BTS for toll road Jakarta-Cikampek section Cikampek-Cibitung which stipulated in the Deed No. 109 dated October 16, 1992 along with its amendments.
Saat ini Perusahaan sedang berperkara dengan BTS terkait Akta No.109 tanggal 19 Oktober 1992 beserta perubahannya. Perkara tersebut telah diputus ditingkat Mahkamah Agung pada tanggal 24 Juli 2012 dengan bunyi “Menolak permohonan kasasi dari para pemohon, 1. PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2. PT Bangun Tjipta Sarana”. Salinan resmi pemberitahuan isi putusan diterima oleh Perusahaan pada tanggal 24 April 2013.
The Company is currently facing a litigation with BTS regarding to the Deed No. 109 dated October 19, 1992 along with its amendments. The case has been decided on the level of the Supreme Court dated July 24, 2012 with the sound of "Rejecting an appeal of the applicant, 1. PT Jasa Marga (Persero) Tbk, 2. PT Bangun Cipta Sarana ". A copy of the official notification of the decision is received by the Company on 24 April 2013.
Atas putusan tersebut, pada tanggal 9 Oktober 2013, Perusahaan mengajukan permohonan Peninjauan
Of that decision, in October 9, 2013, the Company filed a request for reconsideration to The Central Jakarta District
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 117 Paraf:
Kembali (PK) ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan akta no: 20/SRT.PDT.PK/2013/PN.JKT.PST Jo.Nomor: 200/PDT.G/2009/PN.JKT.PST. Permohonan PK Perusahaan telah ditanggapi BTS dengan kontra memori PK yang telah dikirimkan ke Mahkamah Agung melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 16 Desember 2013.
Court by deed No: 20/SRT.PDT.PK/2013/PN.JKT.PST Jo No: 200/PDT.G/2009/PN.JKT.PST. Bangun Tjipta Sarana has given respon by filling counter against the reconsideration to Supreme Court through the Central Jakarta District Court dated Desember 16, 2013.
e. Gugatan Perpanjangan Bagi Hasil Pendapatan Tol untuk Pelebaran Kebon Jeruk-Tangerang dari PT Tirtobumi Prakarsatama
e. Claim of Toll Revenue Sharing Against PT Tirtobumi Prakarsatama for Widening Kebon Jeruk – Tangerang Highway
Berdasarkan amandemen kerjasama bagi hasil pembangunan pelebaran jalan tol Jakarta - Merak No. 8 tanggal 28 Pebruari 2003, Perusahaan dan PT Adhika Prakarsatama telah menyepakati pengurangan masa kerjasama bagi hasil yang semula 18 tahun menjadi 17 tahun, 9 bulan dan berakhir pada 29 Pebruari 2012.
Based on the amendment regarding revenue sharing agreement of Jakarta - Merak toll road extension No. 8 dated February 28, 2003, the Company and PT Adhika Prakarsatama agreed to reduce the period of agreement from 18 years to 17 years and 9 months ended on February 29, 2012.
Pada tanggal 4 Januari 2011 dan 2 Pebruari 2011 PT Tirtobumi Prakarsatama (dahulu bernama PT Adhika Prakarsatama) menyampaikan permohonan kepada Perusahaan untuk melakukan pengkajian perpanjangan masa kerjasama bagi hasil dan meminta Perusahaan meneruskan hal tersebut kepada Menteri Pekerjaan Umum. Alasan permohonan perpanjangan adalah karena PT Tirtobumi Prakarsatama berpendapat tidak ada kenaikan tarif tol dari tahun 1993 sampai dengan 2005. Masa perpanjangan kerjasama bagi hasil yang diajukan sekitar 24 tahun 2 bulan. Perusahaan telah menjawab permohonan tersebut dengan surat No. EC.HK.02.082 pada tanggal 9 Pebruari 2011 yang intinya menyatakan bahwa Perusahaan sedang mengkaji permohonan dimaksud.
On January 4, 2011 and February 2, 2011 PT Tirtobumi Prakarsatama (previously named as PT Adhika Prakarsatama) submitted request to the Company to review the extension periods of revenue sharing agreement and urged the Company to forward the proposal to the Minister of Public Works. The reason of this proposal was due to PT Tirtobumi Prakarsatama claimed that there has never been toll rates increase which during the year 1993 to 2005. The extension periods proposed by PT Tirtobumi Prakarsatama was approximately 24 years 2 months. The Company responded the request with the letter No. EC.HK.02.082 dated February 9, 2011 which mainly stated that the Company is in the process of review the respective request.
Pada tanggal 7 Juni 2011 PT Tirtobumi Prakarsatama mengajukan gugatan di BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia) dengan tuntutan sebagai berikut:
On June 7, 2011 PT Tirtobumi Prakarsatama sued the Company in the National Arbitration Board (BANI) with the following terms:
1. Mengabulkan permohonan PT Tirtobumi Prakarsatama untuk seluruhnya.
1. Accept the proposal for PT Tirtobumi Prakarsatama entirely.
2. Menyatakan PT Jasa Marga tidak berhak dan/ atau berwenang untuk melakukan kajian dan/ atau mengambil pertimbangan apapun terkait permohonan perpanjangan masa kerjasama bagi hasil yang diajukan oleh PT Tirtobumi Prakarsatama melalui PT Jasa Marga kepada pihak yang berwenang.
2. Declare that PT Jasa Marga has no right and/ or authorized to conduct the review and/ or take any considerations related to the proposal of extension periods of revenue sharing agreement that proposed by PT Tirtobumi Prakarsatama through PT Jasa Marga to the Authorities.
3. Kelalaian PT Jasa Marga untuk meneruskan
permohonan perpanjangan masa kerjasama bagi hasil kepada pihak yang berwenang dapat menimbulkan kerugian bagi PT Tirtobumi Prakarsatama.
3. Omissions of PT Jasa Marga to forward the proposal to the Authorities may create damage for PT Tirtobumi Prakarsatama.
4. Memerintahkan PT Jasa Marga untuk dengan segera meneruskan permohonan PT Tirtobumi Prakarsatama tersebut di atas kepada pihak yang berwenang.
4. Instruct PT Jasa Marga to immediately forward the proposal of PT Tirtobumi Prakarsatama to the Authorities.
5. Menghukum PT Jasa Marga untuk mengganti
segala kerugian yang mungkin timbul sebagai 5. Punish PT Jasa Marga to replace any losses that
might arise as a result of that omissions and pay all
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 118 Paraf:
akibat kelalaian tersebut di atas serta membayar seluruh biaya proses arbitrase ini, termasuk mengganti biaya-biaya yang telah dan akan dikeluarkan oleh PT Tirtobumi Prakarsatama.
any costs that arise from the arbitrase process, including replace that costs that have been and will be issued by PT Tirtobumi Prakarsatama.
BANI menerbitkan keputusan No. 406/VI/ARB-BANI/2011 pada tanggal 5 Januari 2012 dengan uraian sebagai berikut:
BANI issued the verdict No. 406/VI/ARB-BANI/2011 on January 5, 2012 with the following terms:
1. Mengabulkan permohonan PT Tirtobumi Prakarsatama untuk sebagian.
1. Consent the claim of PT Tirtobumi Prakarsatama partially.
2. Mewajibkan PT Jasa Marga untuk menyampaikan dan mendiskusikan kajian mengenai perpanjangan kerjasama bagi hasil kepada PT Tirtobumi Prakarsatama dalam jangka waktu 30 hari sejak tanggal Putusan.
2. Obliged the Company to discuss the review with PT Tirtobumi Prakarsatama within 30 days from the date this decision pronounced.
3. Mewajibkan Perusahaan dalam Jangka waktu 40 hari sejak Putusan diterbitkan, untuk meneruskan permohonan PT Tirtobumi Prakarsatama disertai hasil Kajian Perusahaan kepada Menteri Pekerjaan Umum.
3. Obliged the Company to forward the request of PT Tirtobumi Prakarsatama along with the result of the review to the Minister of Public Works within 40 days from the date this decision pronounced.
4. Menolak permohonan PT Tirtobumi Prakarsatama
untuk selebihnya. 4. Rejected the rest of PT Tirtobumi Prakarsatama’s
claims. 5. Menyatakan Putusan ini merupakan Putusan
dalam tingkat pertama dan terakhir serta mengikat Para Pihak.
5. Declared the Verdict as the first decree and final and bounded all parties.
6. Memerintahkan kepada Sekretaris Majelis untuk mendaftarkan salinan Putusan ini ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
6. Asked to the Secretary Council to register the Verdict to Central Jakarta District Court.
BANI mendaftarkan keputusan No. 406/VI/ARB-BANI/2011 tanggal 5 Januari 2012 pada tanggal 30 Januari 2012 Ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan disampaikan kepada Para Pihak oleh BANI melalui surat No. 12.209/II/BANI/ED tanggal 7 Pebruari 2012 dengan tambahan amar Putusan menjadi sebagai berikut :
BANI has registered the above Verdict No. 406/VI/ARB-BANI/2011 on January 5, 2012 to Central Jakarta District Court on January 30, 2012 and delivered to all parties through letter No. 12.209/II/BANI/ED dated February 7, 2012 with additional verdict as follows:
1. Mengabulkan permohonan PT Tirtobumi Prakarsatama untuk sebagian.
1. Consent the claim of PT Tirtobumi Prakarsatama partially.
2. Mewajibkan PT Jasa Marga untuk menyampaikan dan mendiskusikan kajian mengenai perpanjangan kerjasama bagi hasil kepada PT Tirtobumi Prakarsatama dalam jangka waktu 30 hari sejak tanggal Putusan diucapkan.
2. Obliged the Company to submit and discuss the review of extension of revenue sharing agreement with PT Tirtobumi Prakarsatama within 30 days from the date this decision pronounced.
3. Mewajibkan Perusahaan dalam Jangka waktu 40
hari sejak Putusan diucapkan, untuk meneruskan permohonan PT Tirtobumi Prakarsatama disertai hasil Kajian Perusahaan kepada Menteri Pekerjaan Umum
3. Obliged the Company to forward the request of PT Tirtobumi Prakarsatama along with the result of the review to the Minister of Public Works within 40 days from the date this decision pronounced.
4. Menolak Permohonan PT Tirtobumi untuk
selebihnya. 4. Rejected the rest of PT Tirtobumi Prakarsatama’s
claims. 5. Menyatakan Putusan ini merupakan Putusan
dalam tingkat pertama dan terakhir serta mengikat Para Pihak.
5. Declared the Verdict as the first decree and final and bounded all parties.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 119 Paraf:
6. Mewajibkan Jasa Marga untuk mengembalikan setengah biaya administrasi sebesar Rp 255.000.000 (Rupiah penuh) kepada PT Tirtobumi Prakarsatama.
6. Oblige the Company to indemnify half of the administration fee amounting to Rp 255,000,000 (full Rupiah) to PT Tirtobumi Prakarsatama.
7. Memerintahkan kepada Sekretaris Majelis untuk
mendaftarkan salinan Putusan ini ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
7. Asked to the Secretary Council to register the Verdict to Central Jakarta District Court.
Pada tanggal 27 Pebruari 2012 Perusahaan telah melaksanakan keputusan BANI tersebut dengan mengirimkan hasil kajian dan permohonan perpanjangan kerjasama bagi hasil kepada Menteri Pekerjaan Umum.
On February 27, 2012, the Company has conducted BANI's Verdicts by forwarding the review and the proposal of extension periods of revenue sharing agreement to the Minister of Public Works.
Pada tanggal 15 Maret 2012, Perusahaan telah membayarkan setengah dari biaya perkara sebesar Rp 255.000.000 kepada PT Tirtobumi Prakarsatama.
On March 15, 2012, the Company has paid half of the administration fee amounting to Rp 255,000,000 to PT Tirtobumi Prakarsatama.
Terdapat perbedaan persepsi terhadap Putusan BANI: PT Tirtobumi Prakarsatama berpendapat bahwa hasil Putusan tersebut seharusnya dipenuhi setelah Putusan diterbitkan, sedangkan Perusahaan meyakini bahwa berdasarkan Hukum Arbitrase Pasal 59, seharusnya Putusan BANI dilaksanakan setelah Putusan didaftarkan ke Pengadilan Negeri.
There was different perception on BANI’s verdicts: PT Tirtobumi Prakarsatama believed that the verdicts should be executed after the verdicts declared, whereas the Company believed that based on Law of Arbitration Article 59, the verdicts should be executed after they were registered at District Court.
Berdasarkan perbedaan persepsi di atas, PT Tirtobumi Prakarsatama menuntut Perusahaan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan alasan Perusahaan tidak melaksanakan putusan BANI. Perkara ini telah diputuskan berdasarkan Putusan No. 64/PDT.G/2012/PN.JKT.TIM pada tanggal 10 Desember 2012 yang menyatakan bahwa Perusahaan harus mengganti rugi kepada PT Tirtobumi Prakarsatama sebesar Rp 1.247.576.000.000, atau setara dengan perpanjangan waktu bagi hasil tol selama 24 tahun 2 bulan.
Based on the different perception stated above, PT Tirtobumi Prakarsatama sued the Company in District Court of Jakarta Timur with the argument that the Company did not fulfill the BANI's verdicts. The claims had been declared based on the verdict No. 64/PDT.G/2012/PN.JKT.TIM on December 10, 2012, stated that the Company had to indemnify PT Tirtobumi Prakarsatama Rp 1,247,576,000,000, or equivalent to the extension period of the toll roads for 24 years and 2 months.
Atas putusan ini Perusahaan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, putusan banding telah dibacakan pada tanggal 15 Juli 2013 dengan inti putusan mengabulkan permohonan banding PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan Menteri Pekerjaan Umum. dan membatalkan Putusan No. 64/PDT.G/2012/PN.JKT.TIM pada tanggal 10 Desember 2012.
According to the Verdict, the Company had registered the appeal statement to the Jakarta High Court on December 17, 2012. In response to the Verdict, The Company registered the appeal statement to the Jakarta High Court, Appeal Verdict was read on July 15, 2013 which is stated to grant the appeal from PT Jasa Marga (Persero) Tbk and the Minister of Public Works and to cancel the verdict No. 64/PDT.G/2012/PN.JKT.TIM pada dated December 10, 2012.
Perusahaan telah menyerahkan Memori Banding kepada PengadilanTinggi DKI Jakarta melalui Pengadilan Negeri jakarta Timur pada tanggal 22 Maret 2013.
The Company has rendered appeal memory to DKI Jakarta High Court through the East Jakarta District Court on March 22, 2013.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 120 Paraf:
47. Segmen Operasi 47. Operating Segments Perusahaan dikelola dan dikelompokkan dalam segmen usaha yang terdiri dari beberapa cabang sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):
The Company is managed and classified into bussines segments which consist of branches as follow (in million Rupiah):
Pusat/ Jagorawi Jakarta Purbaleunyi Jakarta Camareng Lainnya/ Eliminasi/ Konsolidasian/ Head Office Cikampek Tangerang Others Elimination Consolidated
Pendapatan/ Revenues
Total Pendapatan untuk Segmen Dilaporkan/Segmented Revenues 1.078.223 548.248 976.573 1.017.384 408.011 1.109.957 687.535 -- 5.825.932
Pendapatan Konstruksi/ Construction Revenues 755.561 -- -- -- -- -- 3.204.978 -- 3.960.539Pendapatan Lainnya/ Others Income 14.804 12.918 17.044 12.083 8.026 32.707 632.361 (221.747) 508.197Pendapatan Entitas/ Total Revenues 1.848.589 561.167 993.617 1.029.467 416.038 1.142.663 4.524.873 (221.747) 10.294.668
Laba Rugi/ Profit and LossBeban Usaha/ Operating Expenses (1.682.831) (318.995) (702.594) (318.065) (212.903) (372.585) (4.421.798) 221.747 (7.808.024)Pendapatan Bunga/ Interest Income 184.808 140 258 97 113 245 42.410 -- 228.071Biaya Keuangan/ Finance Charges (744.033) -- -- -- -- (65) (200.121) -- (944.219)Pendapatan (Beban) Lain/ Others Income (Expenses) (156.328) (1.760) 381 (4.975) (171) 1.528 109.790 -- (51.537)Bagian Laba-Rugi atas Entitas Asosiasi/
Net Equity on Associates (4.303) -- -- -- -- -- -- -- (4.303)Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan/
Earning Before Income Tax (554.097) 240.551 291.662 706.524 203.076 771.786 55.153 -- 1.714.656Beban Pajak Penghasilan/ Income Tax (455.387) -- -- -- -- -- (21.448) -- (476.835)Laba Tahun Berjalan/ Income for the Year 1.237.821
Aset Segmen Dilaporkan/ Segment Assets 2.024.060 2.208.130 2.607.762 3.648.177 1.475.152 6.121.268 15.964.365 (5.682.569) 28.366.345
Liabilitas Segmen Dilaporkan/ Segment Liabilities 8.654.282 48.228 186.867 105.370 53.003 202.189 8.306.176 (56.751) 17.499.365
31 Desember/ December 2013
Pusat/ Jagorawi Jakarta Purbaleunyi Jakarta Camareng Lainnya/ Eliminasi/ Konsolidasian/
Head Office Cikampek Tangerang Others Elimination Consolidated
Pendapatan/ Revenues
Total Pendapatan untuk Segmen Dilaporkan/Total Segmented Revenues 1.215.747 508.088 896.245 924.853 379.581 1.063.570 593.668 -- 5.581.753
Pendapatan Konstruksi/ Contruction Revenues 14.581 30.181 45.979 22.503 35.018 47.325 3.149.412 -- 3.344.998Pendapatan Lainnya/ Others Income 8.216 11.354 12.704 15.977 4.019 27.136 224.192 (160.130) 143.468Pendapatan Entitas/ Total Revenues 1.238.544 549.623 954.927 963.334 418.618 1.138.031 3.967.272 (160.130) 9.070.219
Laba Rugi/ Profit and LossBeban Usaha/ Operating Expenses (840.312) (322.951) (682.865) (293.368) (236.752) (353.490) (3.865.850) 160.130 (6.435.460)Pendapatan Bunga/ Interest Income 161.916 72 153 42 49 123 37.475 -- 199.829Biaya Keuangan/ Finance Charges (740.601) -- -- -- -- (895) (174.650) -- (916.146)Pendapatan (Beban) Lain/ Others Income (Expenses) 34.950 1.382 (5.891) 908 2.218 451 187.041 (88.078) 132.981Bagian Laba-Rugi atas Entitas Asosiasi/
Net Equity on Associates (3.833) -- -- -- -- -- 7.667 -- 3.833Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan/
Earning Before Income Tax (149.337) 228.126 266.323 670.916 184.132 784.220 158.955 (88.078) 2.055.256Beban Pajak Penghasilan/ Income Tax (504.629) -- -- -- -- -- 2.040.441 -- (519.445)Laba Tahun Berjalan/ Income for the Year 1.535.812
Aset Segmen Dilaporkan/ Segment Assets 3.878.467 1.999.565 2.339.251 2.953.275 1.289.914 5.229.212 9.168.114 (2.104.248) 24.753.551
Liabilitas Segmen Dilaporkan/ Segment Liabilities 8.895.638 80.700 210.104 74.201 61.427 80.011 5.594.203 (30.519) 14.965.766
31 Desember/ December 2012
48. Laba Per Saham 48. Earnings Per Share Pada tanggal 1 Nopember 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK melalui Surat No. S-5526/BL/2007 untuk melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 2.040.000.000 saham atas nama seri B dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) setiap saham (lihat Catatan 1.e dan 28). Perusahaan telah melakukan pembelian kembali atas saham yang beredar (Treasury Stocks) pada tahun 2008 sebanyak 8.758.000 lembar saham periode (4 Oktober 2008 - 6 Nopember 2008) dan sampai tahun 2009 perusahaan telah menarik kembali saham yang beredar sebanyak 24.523.500 lembar saham.
On November 1, 2007, the Company obtained effective statement from Bapepam-LK through Letter No. S-5526/BL/2007 for initial public offering as much as 2,040,000,000 shares of series B shares with a par value of Rp 500 (full Rupiah) per share (see Note 1.e and 28). The Company has made repurchase of shares outstanding (Treasury Stocks) in the year 2008 as many as 8.758 million shares period (October 4, 2008 - November 6, 2008) and up in 2009 the Company has pulled back shares as many as 24,523,500 shares outstanding. This resulted in the weighted average number of shares turn out to be as much as
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 121 Paraf:
Hal ini mengakibatkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar berubah menjadi sebanyak 6.775.840.609 lembar. Perusahaan menjual kembali seluruh saham treasuri, sehingga pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar kembali menjadi 6.800.000.000 lembar. Laba bersih per saham dihitung dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham, dengan rincian sebagai berikut:
6,775,840,609 outstanding shares. In 2012, the Company has sold back all of the treasury shares,thereafter as of December 31, 2013, the weighted average number of shares become as much as 6,800,000,000 shares. Earnings per share is calculated from profit of the current year attributable to owners of the parent divided by the weighted average of outstanding shares, with details as follows:
2013 2012Rp Rp
Laba Bersih (Rupiah penuh) 1,336,316,734,569 1,602,090,230,262 Net Income (full Rupiah)Rata-rata Tertimbang Weighted Average of
Saham Beredar (lembar) 6,800,000,000 6,790,965,684 Outstanding Shares
Laba Bersih Per Saham (Rupiah penuh) 196.52 235.91 Earnings per Share (full Rupiah)
49. Kebijakan Manajemen Risiko 49. Risks Management Policy
Bisnis Grup mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola sistem manajemen resiko.
Business of the Group include risk - taking activities with certain target by professional management. The main function of the risk management of the Company and its Subsidiaries is to identify all key risks, to measure these risks and manage risk positions.
Grup mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal yang berpotensi negatif terhadap pencapaian tujuan Perusahaan.
The Group define financial risk as the possibility of loss orlost profit, caused by internal factors as well as externalfactors that potentially negative impact on achievement ofCompany goals.
Tujuan Grup dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian serta meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan.
The purpose of the Group in managing financial risks is to achieve an appropriate balance between risk and returns and minimize potential adverse effects of the financial performance of the Company.
Risiko keuangan utama yang dihadapi Grup adalah risiko kredit, risiko suku bunga, risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko perubahan kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional.
The main financial risks facing by the Group are credit risk, interest rate risk, liquidity risk, foreign currency exchange rates and the risk of changes in government policy, socio - economic and political conditions. Attention to this risk management has increased significantly by considering changes and financial market volatility in Indonesia and internationally.
a. Risiko Kredit a. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Credit risk is the risk that one party of a financial instrument will fail to meet its obligations and cause the other party suffered financial losses.
Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas
The Company's financial instruments that have the potential for credit risk consist of cash and cash
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 122 Paraf:
di bank, piutang lain dan investasi tertentu. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
equivalents in bank, other receivables and certain investments. Total maximum credit risk exposure equal to the carrying value of these accounts.
0 - 1 Tahun/ > 1 Tahun/ Nilai Tercatat/Year Years Carrying AmountRp Rp Rp
Piutang Lain-lain Other ReceivablesLancar - Bersih Current - Net
Pihak Berelasi 10,999,014 -- 10,999,014 Related PartiesPihak Ketiga 166,198,897 -- 166,198,897 Third Parties
Total 177,197,911 -- 177,197,911 Total
Tidak Lancar - Bersih Non Current - NetPihak Berelasi -- 3,246,262 3,246,262 Related PartiesPihak Ketiga -- 16,504,404 16,504,404 Third Parties
Total -- 19,750,666 19,750,666 Total
31 Desember/ December 2013
b. Risiko Mata Uang b. Currency Risk Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
Currency risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to changes in foreign currency exchange rates.
Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasi dari Perusahaan, dilakukan dalam mata uang Rupiah, oleh karena itu Perusahaan tidak memiliki eksposur yang signifikan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing.
Revenue, funding and most of the operating costs of the Company, made in the Rupiah currency, and therefore the Company do not have significant exposure to fluctuations in foreign currency exchange rates.
c. Risiko Likuiditas c. Liquidity Risk
Risiko Likuiditas adalah risiko di mana Perusahaan akan mengalami kesulitan dalam rangka memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkail dengan instrumen keuangan.
Liquidity risk is the risk in which the Company will experience difficulties in acquiring funds to meet commitments associated with financial instruments.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan secara kas yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Selain itu Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan.
The Company manages liquidity risk by maintaining cash and cash equivalents are sufficient to enable the Company to meet its commitment to the normal operation of the Company. In addition, the Company also controls the cash flow projections and actual and continuous monitoring maturity date of financial assets and liabilities.
d. Risiko Harga d. Price Risk Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar, terlepas dari apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor - faktor spesifik dari instrumen individual atau penerbitnya atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrument yang diperdagangkan di pasar.
Price risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments as a result of changes in market prices, regardless of whether the change was caused by factors - specific factors of the individual instruments or the issuer or factors affecting all instruments traded in the market.
Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi Perusahaan atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
The company has a price risk primarily because the Company's investment of financial assets classified as available for sale. The Company manages the price risk
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 123 Paraf:
Perusahaan mengelola risiko harga dengan melakukan pengawasan internal oleh manajemen secara berkelanjutan.
by performing internal control by management in a sustainable manner.
e. Risiko Suku Bunga e. Interest Rate Risk Risiko bunga atas arus kas adalah risiko dimana arus kas masa datang suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.
Interest on the cash flow risk is the risk that future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in market interest rates.
Eksposure terhadap suku bunga Perusahaan dinilai rendah apabila ditinjau dari sisi Laporan Posisi Keuangan, namun Perusahaan terus memonitor hal ini untuk meminimalkan dampak negatif terhadap perusahaan. Pinjaman yang dikeluarkan pada tingkat suku bunga variabel mengekspos perusahaan terhadap arus kas dari risiko tingkat suku bunga.
Company's exposure to interest rate is considered low when viewed from the side of the balance sheet, but continue to monitor these companies to minimize the negative impact on the company. Borrowings issued at variable interest rates expose the company to cash flows from interest rate risk.
f. Nilai Wajar f. Fair Value
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang diukur dan diakui pada nilai wajar adalah piutang dan utang derivatif.
The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes. The Company’s financial assets and liabilities that are measured and recognised at fair value are derivative receivables and payables.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price).
The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Company is the current bid price, while financial liabilities use ask price.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximise the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi. Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup:
If one or more of the significant inputs is not based on observable market data. Specific valuation techniques used to value financial instrument include:
Penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan;
The use of quoted market prices or dealer quotesfor similar instruments and;
Teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.
Other techniques, such as discounted cash flowsanalysis, are used to determine fair value for theremaining financial instruments
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:
The fair values of financial assets and liabilities, together with the carrying amounts, are as follow:
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 124 Paraf:
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/Carrying Value Fair Value
Aset KeuanganKas dan Setara Kas 3,514,061,335 3,514,061,335 Cash and Cash EquivalentsInvestasi Jangka Pendek 6,627,910 6,627,910 Short Term InvestmentsPiutang Lain-lain - Lancar 177,197,911 177,197,911 Other Receivables - CurrentPiutang Lain-lain - Tidak Lancar 19,750,666 19,750,666 Other Receivables - Non CurrentDana Ditetapkan Penggunaannya 459,315,101 459,315,101 Appropriated FundsAset Keuangan Lainnya 241,607,444 241,607,444 Investment in Associates
Total 4,418,560,367 4,418,560,367 Total
2013
Financial Assets
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/Carrying Value Fair Value
Liabilitas Keuangan Financial LiabilitiesUtang Usaha 80,668,899 80,668,899 Accounts PayableUtang Kontraktor 1,153,448,281 1,153,448,281 Contractors PayableUtang Lain-lain 66,267,404 66,267,404 Other PayablesLiabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Current Maturities of Long - Term
dalam Satu Tahun Liabilities Utang Bank 951,057,511 951,057,511 Bank LoansUtang Obligasi 700,000,000 700,000,000 Bonds PayableUtang Bantuan Pemerintah -- -- Loan from Government
Liabilitas Kerjasama Operasi 820,300 820,300 Joint Operation Liabilities
Liabilitas Pembebasan Tanah 1,112,701,093 1,112,701,093 Land Acquisition LiabilitiesUtang Sewa Pembiayaan 19,776,022 19,776,022 Capital Lease PayableProvisi Pelapisan Jalan Tol 206,136,188 206,136,188 Provision for Overlay
Liabilitas Jangka Panjang-Setelah Dikurangi Long - Term Liabilities Net of CurrentBagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun MaturityUtang Bank 5,320,197,953 5,320,197,953 Bank LoansUtang Obligasi 5,144,375,988 5,144,375,988 Bonds PayableUtang Bantuan Pemerintah -- -- Loans from GovernmentLiabilitas Kerjasama Operasi 21,385,913 21,385,913 Joint Operation LiabilitiesLiabilitas Pembebasan Tanah 566,171,896 566,171,896 Land Acquisition LiabilitiesUtang Sewa Pembiayaan 47,125,235 47,125,235 Capital Lease PayableProvisi Pelapisan Jalan Tol 124,954,213 124,954,213 Provision for Overlay
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya 435,465,081 435,465,081 Other Long Term Liabilities
Total 15,950,551,977 15,950,551,977 Total
2013
Manajemen Permodalan Capital ManagementTujuan dari Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya, dan untuk memberikan imbal hasil yang memadai kepada pemegang saham dengan menentukan harga produk dan jasa yang sepadan dengan tingkat risiko.
The Company purpose in managing capital is to protect the ability of the entity in maintaining business continuity, so that entities can still deliver results for shareholders and benefits for other stakeholders, and to provide adequate returns to shareholders by pricing products and services that are commensurate with the level of risk.
Perusahaan menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi terhadap risiko. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan
The Company set a number of capitals in proportion to the risk. The Company manages its capital structure and makes adjustments taking into account changes in economic conditions and risk characteristics of the
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 125 Paraf:
karakteristik risiko aset yang mendasari. Konsisten dengan Perusahaan lain dalam industri, Perusahaan memonitor modal dengan dasar rasio utang terhadap modal yang disesuaikan. Rasio ini dihitung sebagai berikut: utang neto dibagi modal yang disesuaikan. Utang neto merupakan total utang (sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan setara kas. Modal yang disesuaikan terdiri dari seluruh komponen ekuitas (meliputi modal saham, selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing dan saldo laba). Selama tahun 2013, strategi Perusahaan tidak berubah yaitu mempertahankan rasio utang terhadap modal sebesar maksimum 5:1. Rasio utang terhadap modal pada 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
underlying asset. Consistent with other companies in the industry, the Company monitors capital on the basis of the ratio of adjusted debt to capital. This ratio is calculated as follows: net debt divided by adjusted capital. Net debt is total debt (as the amount in the statement of financial position) less cash and cash equivalents. Adjusted capital comprises all components of equity (including capital stock, foreign exchange translation adjustment of foreign currency and retained earnings). During the year 2013, the Company's strategy has not changed, namely, to maintain the debt to equity ratio at maximum 5:1. The ratio of debt to equity as at December 31, 2013 are as follows:
2013Rp
Liabilitas Jangka Pendek 4,919,883,549 Short-term LiabilitiesLiabiltas Jangka Panjang 12,579,481,739 Long-term LiabilitiesTotal Liabilitas 17,499,365,288 Total LiabilitiesTotal Ekuitas 10,866,980,040 Total EquityRasio Utang terhadap Ekuitas 1.5 : 1 Debt to Equity Ratio
50. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
50. Significant and Estimates Accounting Judgements
Perusahaan membuat estimasi dan asumsi mengenai masa depan. Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Asumsi dan pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah.
The Company makes estimates and assumptions concerning the future. Estimates and considerations used in the preparation of financial statements continue to be evaluated based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed reasonable. Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and actions, actual results may differ from those estimates. Assumptions and considerations have a significant effect on the carrying amount of assets and liabilities disclosed in below.
Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Significant and Estimates Accounting Assumption Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The main assumptions of the future and the main source of estimation uncertainty on another reporting date that have significant risk of material adjustment to the carrying value of an asset and a liability for the following year is disclosed below. The company based its assumptions and estimation on parameters that are available at the time the financial statements drawn up. Assumptions and the situation regarding future developments may change due to changes in the market or the situation beyond the control of the company. The changes are reflected in the related assumptions at the time of the occurrence.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 126 Paraf:
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap dan Aset Takberwujud - Hak Konsesi Pengusahaan Jalan Tol
Estimated of Useful Lives of Fixed Assets and Intangible Asset- Toll Road Concession Rights
Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan hak konsesi pengusahaan jalan tol berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis, perkembangan teknologi di masa depan dan masa konsesi. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.
The Company periodically reviews the useful lives of the fixed assets and toll road concession rights expectation based on technical specification and technology development in the future and the length of concession.Operating results in the future will be affected by the estimated changes of those factors.
Estimasi Marjin Konstruksi Estimated of Construction Margin Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku mensyaratkan pendapatan konstruksi diakui sebesar nilai wajarnya. Perusahaan menentukan profit atau margin konstruksi dalam menghitung nilai wajar pendapatan konstruksi tersebut berdasarkan estimasi terbaik manajemen yang dihitung dengan model tertentu.
The accepted interpretation of accounting standard required that the construction revenue recognized at their fair value. The company determined the profit or construction margin in calculating the fair value of construction margin based on management estimation calculated in certain model.
Pertimbangan Penting dalam Penentuan Kebijakan Akuntansi
Significant Judgements in Determination of Accounting Policy
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
These following judgments were made by management in order the adoption of accounting policy of the company which has the most significant impact on the recognized amount in financial statement.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification Financial Asset and Liability Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan oleh standar akuntansi dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.d.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in the accountant standards. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2.d.
Pengakuan dan Pengukuran Aset Takberwujud Hak Konsesi Pengusahaan Jalan Tol
Recognition and Measurement of Intangible Asset – Toll Road Concession Rights
Perusahaan mengakui aset takberwujud sejauh Perusahaan memiliki hak (lisensi) untuk membebankan pengguna jasa publik. Suatu hak untuk membebankan pengguna jasa publik. Suatu hak untuk membebankan pengguna jasa publik bukan merupakan hak tanpa syarat untuk menerima kas karena jumlahnya bergantung pada sejauh mana publik menggunakan jasa.
The company recognized intangible assets to the extent that the company owned right (license) to charge the public. A right to charge users of the public service. A right to charge users of the public service is not an unconditional right to receive cash because the amount depends on the extent to which the public using the service.
Sifat imbalan yang diberikan oleh pemberi konsesi kepada Perusahaan akan ditentukan dengan mengacu pada syarat kontrak dan, jika ada, hukum kontrak yang relevan.
The nature of the rewards given by the concession principal to the Company will be determined by reference to the terms of the contract and, if applicable, the relevant contract law.
Reklasifikasi pada Saat Transisi Reclassification during Transition Berdasarkan rencana bisnis yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol yang mengikat keseluruhan aset yang diperjanjikan sebagai satu kesatuan aset, maka gedung kantor termasuk aset dalam kategori yang menyatu dengan jalan tol, sehingga direklasifikasikan sebagai bagian aset takberwujud konsesi jasa pengelolaan jalan tol.
Based on a business plan that is inseparable part from the toll road concession agreement which binds all assets that are enforced as a single entity, the Office building including assets in the category which merges with the highways, so its reclassified as a part of intangible asset of toll road service concessions.
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 127 Paraf:
Aset Takberwujud Lainnya Other Intangible Asset Hak konsesi jalan tol mulai berlaku efektif sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh BPJT, sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan sebelum kegiatan konstruksi dimulai atau biaya pra konstruksi jalan tol, termasuk biaya pembebasan lahan atau tanah ditangguhkan dan belum diklasifikasikan sebagai aset takberwujud - konsesi jasa pengusahaan jalan tol.
The toll road concession rights effective from order start working letter published by BPJT, so that the costs incurred before the construction activities started or pre-construction costs of toll roads, including the cost of land or soil acquisition suspended and has not been classified as intangible asset of toll road service concessions.
51. Aktivitas Non Kas 51. Non Cash Activities Informasi tambahan atas laporan arus kas terkait aktivitas investasi non kas adalah sebagai berikut:
Supplemental cash flows information of non cash investing activities is as follows:
2013 2012Rp Rp
Aset Sewa Pembiayaan 4,697,319 34,051,560 Capital Lease AssetsAset Takberwujud - Intengible Assets -
Hak Pengusahaan Jalan Tol 89,890,149 184,179,605 Toll Road Concession Rights
Total 94,587,468 218,231,165 Total
52. Reklasifikasi 52. Reclassification Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 31 Desember 2012 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan pada 31 Desember 2013, dengan rincian sebagai berkut
Some of the account on financial statement as of December 31, 2012 have been reclassificated with the disclose on financial statement for the year ended December 31, 2013 are as follow:
Akun Sebelum Setelah Sebelum Setelah
Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/
Before After Before After
Reclasification Reclasification Reclasification Reclasification
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/
Consolidated Statements of Financial PosisitonAset Lain-lain/ Other Assets 289,154,758 265,878,790 335,004,723 335,004,723 Aset Tak Berwujud - Lainnya/
Intangible Assets - Others 338,821,284 362,097,252 213,190,107 213,190,107
Jumlah/Total 627,976,042 627,976,042 548,194,830 548,194,830
2012 2011
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
(In Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
d1/February 19, 2014 128 Paraf:
53. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun Buku 2013
53. New Accounting Standards Not Yet Effective For Year 2013
Beberapa intepretasi baru standar baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan:
The following new Interpretations are effective on 1 January 2014 to the Company's consolidated financial statements:
- ISAK No. 27 : Pengalihan Aset dari pelanggan - ISAK No. 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dengan Instrumen Ekuitas
- ISAK No. 27 : Transfer of Assets from Customers - ISAK No. 28 : Extingushing Financial Liabilities with
Equity Instruments Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak di perkenan kan.
In addition, in December 2013, the Accounting Standards Board of The Indonesian Institute of Accountants issued a number of new and revised accounting standards that will become effective for the annual period beginning of January 2015. Early adoption of these standards is not permitted.
Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK 66 “Pengaturan bersama” - PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas
lain” - PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” - PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
- PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi
dan ventura bersama” - PSAK 24 (revisi 2013) “Irnbalan kerja”
The new standards are: - PSAK 65 “Consolidated financial statements” - PSAK 66 “Joint arrangements” - PSAK 67 “Disclosure of interests in other entities” - PSAK 68 “Fair value measurement” - PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of financial
statements” - PSAK 4 (revised 2013) “Separate financial statements” - PSAK 15 (revised 2013) “investment in associates and
joint ventures” - PSAK 24 (revised 2013) “Employee benefits”
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.
As at the authorisation date of this consolidated of financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these interpretations and new and revised PSAK.
54. Tanggung Jawab Manajemen atas
Laporan Keuangan Konsolidasian 54. The Management’s Responsibility on the
Consolidated Financial Statements Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan isi laporan keuangan konsolidasian yang diotorisasi untuk terbit tanggal 12 Pebruari 2014.
The Company’s management is responsible for the preparation and content of the consolidated financial statements that were authorized for issued on February 12, 2014.