Download - Antelmintik Oke
GAGAS PRAYOGALINDA JULI ASTUTIRENNY HANDAYANI
SANTI YANUARTI UTAMIRIZKY FIRSTYA NOVANI
TIA OKTAVIANI
ANTELMINTI
K
PENDAHULUAN
Antihelmintika atau obat cacing (Yun. anti = lawan, helmins = cacing) adalah obat-obat yang dapat memusnahkan cacing dalam tubuh hewan dan manusia (Obat-obat penting)
Atihelminthik agen yang membunuh cacing (Kamus saku kedokteran Dorland)
PepayaCarica papaya
Klasifikasi :Ordo : Cystales/ParietalesFamili : CaricaceaeGenus : CaricaSpesies : Carica papaya L.
Nama simplisia : Caricae Folium Bagian tanaman yang digunakan: Daun ,
biji, Getah buah, Akar, Bunga Khasiat: Stomakik, Emenagog, Antelmintik,
Anti inflamasi, Antelmintik, Diuretik
Kandungan Kimia
Buah : asam butanorat, metal butanoat, benzilglukosinolat, linalool, papain, asam alfa linoleat, alfa filandren, alfa terpinen, gamma terpinen, 4-terpineol, dan terpinolen
Daun : alkaloid, dehidrokarpain, pesedokarpain, flavonol, benzilglukosinolat, papain dan tanin
Biji: benzyl isotiosianat, asam lemak rantai panjang
Lateks kering: Glucotropaeolin dan benzilglukosinolat
Efek Farmakologi
Benzil isotiosianat (biji pepaya) : melawan nematoda, mempunyai aktivitas antibakteri dan antifungi yang kuat
Carpain : agen kardiotonik dan amubisid.
Uji Praklinis
Pada penelitian in vitro menunjukkan bahwa lateks papaya memiliki efek untuk mengurangi infeksi telur Ascariasis
Infusion biji papaya menunjukkan efikasi yang tinggi melawan parasit Aspiculuris tetraptera dan Hymenolepis nana pada mencit. Jumlah cacing berkurang hingga hampir 100% dicapai pada mencit yang terinfeksi H. nana yang menerima infusion papaya pada dosis 1,2 g/ kgBB selama 3 hari
Uji Klinik
Efikasi Carica papaya dengan obat sintetik modern terhadap efek antelmintik cacing nematodePenelitian dilakukan pada dairy farm di distrik Commewijne, diambil partisipan yang telah terinfeksi cacing mematoda secara alami. Partisipan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertma diberi perlakuan dengan levamisole (antelmintik sintetik), kelompok kedua diberikan campuran ekstrak daun dari buah papaya, dan kelompok ke tiga sebagai control. Efek perlakuan diukur berdasarkan jumlah telur cacing/gram (epp-egg per gram) fesesHasil penelitian : efikasi dari levamisole dalam mereduksi telur nematode hampir mencapai 100% dan efikasi dari ekstrak buah dan daun papaya hampir mencapai 60%.
Dosis dan Efek Samping
DosisTingtur: 1 – 4 ml perhari Infusa: 1 - 2 cangkir perhari
Efek SampingPepaya dapat menyebabkan inflamasi pada perut, reaksi alergi seperti asma.Efek samping serius yang mungkin timbul antara lain nyeri pada perut, nausea, muntah, detak jantung melambat, dan ketidakmampuan untuk bergerak.
Kontra indikasi dan Penyiapan
Kontra Indikasi Penggunaan papaya pada ibu hamil tidak dianjurkan karena
terdapat penelitian yang membuktikan bahwa papaya memiliki efek embriotoksik dan teratogenik dan juga menyebabkan keguguran pada kehamilan
Kandungan senyawa dalam papaya dapat berinteraksi dengan warfarin
Penyimpanan dilakukan di tempat yang sejuk dan kering
Penyiapan Resep tradisional:
Obat cacing Akar pepaya 1 jari tangan; Bawang putih 1 umbi; Air 100 ml, Direbus sampai mendidih, Diminum 2 kali sehari; tiap kali minum 100 ml.
Momordica charantia(Pare)
Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Violales Famili : Cucurbitaceae Genus : Momordica Spesies : Momordica charantia L.
Kandungan Kimia
Daun, buah, dan akar mengandung zat pahit (tipe kukurbitasin suatu triterpen trisiklik) kukurbitasin A,B,C,D,E,I, saponin.
Buah mengandung saponin, alkaloid (sedikit), asam amino bebas, 5-hidroksitriptamin, momordisin , momordikosid F-1, F-2, G, I, asam oksalat, asam oleat, pektin, polipeptida P, asam stearat, stigmasterol, rubixantin.
Biji mengandung kukurbitin, 20-40% protein dan 30-50% minyak lemak dengan komponen utama asam oleat, asam linoleat (70-90%), zat pahit (momordikosid A, B, C, D, E, K, I), saponin, visin.
Efek Farmakologis
Antidiabetes pare dapat mencegah diabetes tipe-II : menurunkan tingkat gula darah pada kelinci normal
Antikanker menghambat enzim guanilat siklase patogenesis dan replikasi tidak hanya pada psoriasis, tapi juga leukimia dan kanker.
Sistem pencernaan purgatif dan emetic, stimulan nafsu makan dan terapi infeksi gastrointestinal
Kulit Antiobesitas meningkatkan aktivitas adenosin-5-monofosfat (AMPK) :
enzim yang memfasilitasi ambilan glukosa sel dan oksidasi asam lemak.
Agen antimikroba Ekstrak daun memiliki aktivitas antimikrobial spektrum luas.
Aktivitas antivirus Agen Anti HIV Antihelmintik
Uji Praklinik
Ekstrak daun dan perasan buah pare (Momordica charantia) mempunyai khasiat anthelmintik terhadap cacing Ascaridia galli dan cacing tambang anjing.
Penelitian eksperimental ini berdesain post test only control group menggunakan 192 cacing Ascaridia galli dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok pertama diberi perlakuan infus daun pare konsentrasi 10g/100ml, 20g/100ml, dan 40g/100ml. Kelompok kedua diberi perlakuan infus biji pare konsentrasi 10g/100ml, 20g/100ml, dan40g/100ml. Kelompok ketiga diberi piperazin sitrat0,5% sebagai kontrol positif. Kelompok keempat diberi NaCl0,9% sebagai kontrol negatif.
Data jumlah kematian total cacing setiap 1 jam dianalisis probit untuk mendapatkan LC100 dan LT100 infus daun dan biji pare. Hasil dari penelitian ini adalah Infus daun pare memiliki LC100 33,921gram/100ml dan LT100 23,314 jam sedangkan infus biji pare memiliki LC100 31,578gram/100ml dan LT100 33,793 jam.
Kesimpulan : Infus daun dan biji pare pada konsentrasi 10gram/100ml, 20gram/100ml ,dan 40gram/100ml memiliki daya antihelmintik terhadap cacing Ascaridia galli secara in vitro tetapi lebih lemah dari Piperazin sitrat 0,5%. Daya antihelmintik infus daun pare 40gram/100ml lebih efektif daripada infus biji pare 40gram/100ml.
Uji Klinik
Pemberian ekstrak dari perasan buah pare dengan dosis 3x3 gram sehari selama 4 minggu diabetes militus tipe noninsulin-dependent.
Dosis dan Efek samping
Dosis :Ekstrak Momordica charantia :Untuk anak umur : 3-5 tahun 1 kali sehari 2
sendok makan 6-8 tahun 1 kali sehari seperempat gelas 9-12 tahun 2 kali sehari sepertiga gelas
Untuk dewasa : 2 kali sehari setengah gelas.Efek Samping :depresi sistem saraf pusat dan relaksasi otot,
kemudian stimulasi sistem saraf pusat, simpatolitik, parasimpatomimetik, dan simpatominetik.
Kontra indikasi dan Peringatan
abortif aktivitas stimulan uterin lemah sehingga tanaman ini kontraindikasikan selama kehamilan.
Menurunkan fertilitas pada pria maupun wanita kontraindikasi terapi fertilitas atau kesulitan hamil.
Bahan aktif dari pare ditransfer ke sekresi susu selama kehamilan kontraindikasikan selama laktasi.
Menurunkan tingkat gula darah kontraindikasikan bagi orang dengan hipoglikemia.
Aplikasi dan Penggunaan
Tradisional 10 lembar daun pare dicuci dan dilumatkan sampai lembut.
Selanjutnya diseduh dengan air panas sebanyak setengah gelas. Setelah dingin disaring.
Daun pare sebanyak 7 gram diseduh dengan seperempat gelas air matang panas, diaduk dan disaring. Hasil saringan ditambah satu sendok teh madu, diminum sekaligus sebelum makan pagi.
Modern GlyMordica Bitter Melon, 100% Natural, 450mg - 60 Caps Kandungan : Serbuk Momordica charantia
Punica granatumDelima
KlasifikasiDivisi : SpermatophytaSub divisi: AngiospermaeKelas : DicotyledonaeBangsa : MyrtalesSuku: PunicaceaeMarga : PunicaJenis : Punica granatum L..Simplisia yg digunakan : akar, kulit batang,
buah, kulit buah dan bunga
Kandungan Kimia Kulit buah delima : 25-28% gallo
tannins mencakup punicalagin, punicacortein C, casuarin
Batang dan Akar : 20-25% gallo tannin mencakup punicalagin, punicacortein C, casuarin
kulit batang dan kulit akar : alkaloid peperidin (0,4% pada kulit batang dan mencapai 8% pada kulit akar), mencakup isopelletierine,N-methylisopelletierine,
Efek Farmakologi
Tannin dan alkaloid berefek sebagai anthelmentik dan amoeboid. Tannin pada obat memberikan efek sebagai astringent untuk sakit tenggorokan,diare dan disentri
Pelletieren seperti stychnine memacu meningkatnya refleks stimulant yang dapat meningkat menjadi tetanus dan efektif melawan berbagai tapeworm, ringworm dan nematoda.
1.
Uji Pra Klinik
Anti-inflamasiEkstrak fenolik buah delima menunjukkan potensi inhibisi Nitric Oxid (NO) pada sel makrofag. Bahkan, delima secara signifikan menurunkan edema tikus yang diinduksi karageenan.
Mengantagonis respon inflamasi pada onset malaria
Fraksi kaya tannin dari ekstrak metanolik Kulit buah terbukti menginhibisi sekresi MMP-9 yang diinduksi oleh haemozoin atau TNF.
Uji Klinik
AntioksidanKonsumsi Jus Delima pada pasien dengan stenosis arteri karotid akan menurunkan ketebalan karotid intima-media dan tekanan darah sistolik dan efek ini dapat berhubungan dengan karakteriskik delima sebagai antioksidan poten (Avira M dkk, 2004)
Menurunkan gejala kronik periodontitisMelalui penelitian dibuktikan bahwa penggunaan ekstrak C. Asiatica dan P. Granatum dapat menurunkan plak
Anti Jamur untuk CandidosisTerbukti bahwa ekstrak P. Granatum dapat digunakan sebagai agen antijamur topikal pada penanganan kandidiosis yang denture stomatitis Dosis dan Posologi(Vasconcelos, 2003)
Antiplak dan antigingivitis
Dosis
Dosis sehari-hari Penanganan tapeworm Penanganan 1 : dekokta 4 dosis dalam 60 ml dengan 2
jam interval diantara dosis-dosis tersebut dan disertai dengan laksativ pada sebelum penanganan dan setelah penanganan
Penanganan 2 : maserasi 3 dosis pada 65 ml dengan interval 30 menit. Setelah 1 jam diberikan laksatif
Efek Samping
Kandungan tannin yang tinggi iritasi lambung
Penggunaan dosis berlebih dari kulit batang dan akar (diatas 80 gram) muntah, termasuk muntah darah, pusing, kedinginan, gangguan penglihatan kollaps dan kemungkinan kematian melalui kegagalan pernapasan. Kebutaan (amaurosis) dapat terjadi selama beberapa jam atau beberapa hari
Kontraindikasi, Interaksi
KontraindikasiWanita HamilDiare
InteraksiMenyebabkan pengendapan beberapa obat Menurunkan aktivitas ACE serum dan
menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi yang telah tua
Ordo : UmbelliferalesFamili : Umbelliferae (Apiaceae)Genus : DaucusSpesies: Daucus carrota L
Daucus carotaWortel
Simplisia dan Kandungan Kimia
Simplisia berupa herba yang dikeringkan. Bagian yang sering digunakan adalah bagian umbi
Kandungan KimiaDaun wortel : porfirinBuah : bisabolene, tiglic acid dan geraniolBiji : flavonoid, minyak menguap termasuk
asarone, carotol, pinene dan limonene.
Efek Farmakologi dan Uji Praklinis
Wortel memiliki efek antihelmintik. Wortel mungkin memiliki efek antioksidan tetapi
masih diperlukan lebih banyak penelitian mengenai hal ini (Grade C).
Wortel juga dapat meningkatkan pertumbuhan pada anak-anak dengan kekurangan vitamin A. Walaupun tampaknya hasilnya menjanjikan, penelitian lebih lanjut masih diperlukan (Grade C).
Uji PraklinikPenelitian Watt dan Breyer (1962) menggunakan
dekok wortel menunjukkan efek antihelmintik.
Uji Klinik
Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa diet tinggi karotenoid berhubungan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
Dalam satu studi yang menguji diet dari 1.300 orang lanjut usia di Massachusetts, mereka yang memiliki setidaknya satu porsi wortel dan atau squash setiap hari mengalami penurunan 60% dalam risiko serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang makan kurang dari satu porsi wortel per hari
Dosis dan Posologi
Mengatasi cacing gelang, cacing kremi, dan cacing pita
1.Keringkan 5 wortel dan tumbuk atau parut sampai menjadi bubuk. Seduh dengan air secukupnya. Minum 2 kali sehari, 5 gram setiap minum.
2.Bahan : 5-7 umbi wortel, garam dan santan kelapa secukupnya.
Cara membuat : wortel diparut, kemudian ditambah dengan bahan lainnya.
Cara menggunakan : diperas dan disaring, kemudian diminum menjelang tidur malam.
Efek Samping dan Kontra Indikasi
Efek Samping Efek samping yang ditimbulkan akibat pemakaian dosis
sangat tinggi, yaitu penggunaan di atas 45 gram, akan menyebabkan sakit kepala ringan, tinnitus, nausea, dan nyeri abdominal. Tetapi gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Kontraindikasi Sebagai obat herbal, wortel tidak dianjurkan pada
perempuan hamil atau menyusui karena kurangnya penelitian ilmiah. Jus wortel dapat mengubah rasa ASI.
Penyimpanan : di tempat sejuk dan kering
Interaksi
Konsumsi wortel yang diproses dan dimasak dapat mengubah tingkat gula darah.
Ekstrak wortel mungkin memiliki efek hormonal. Perhatian diberikan pada pasien yang memakai hormon karena mungkin timbul efek aditif.
Bukti awal menunjukkan bahwa konsumsi wortel dapat bersifat laksatif. Perhatian diberikan pada pasien yang memakai obat pencahar karena mungkin timbul efek aditif.
Bukti awal menunjukkan bahwa konsumsi wortel dapat meningkatkan waktu transit di GIT. Perhatian disarankan pada pasien yang memakai obat oral.
Mengkonsumsi wortel parut dapat meningkatkan zat besi, seng, vitamin A, dan kadar vitamin C dalam darah. Dikombinasikan dengan menggunakan suplemen besi atau multivitamin mungkin memiliki efek aditif.
Ruta graveolens
Ordo : SapindalesFamilia : RutaceaeGenus : RutaSpesies: Ruta
graveolens LSimplisia : Seluruh bagian
tanaman dapat digunakan. Bagian yang memiliki kandungan zat kimia yang cukup banyak adalah rantingnya, terutama jika diambil sebelum tanaman berbunga
Kandungan Kimia
AlkaloidGolongan alkaloid yang ada di antaranya adalah kuinolin, kiunolon (contohnya graveolin), furokuinolin (contohnya diktamin, γ-fagarin, skimmianin), piranokuinolin (contohnya rutalinium), akridon (contohnya furakridon).
Koumarin contohnya dikoumarin, furanokuomarin (contohnya bergapten), piranokoumarin dan senyawa koumarin-naftokinon
Flavonoid, contohnya rutinMinyak-minyak esensial, contohnya 2-Nonanon,
2-Nonilasetat, dan 2-Undesil asetat
Efek Farmakologi
Spasmolitik Menginduksi kontraksi rahim yang
terisolasi dan meningkatkan efek adrenergik di seminal vesicles
Efek analgetik, antifloistik, dan antiinflamatori
Efek ringan antelmintik minyak esensial kemungkinan proporsional dengan konsentrasi nonilmetil keton
Uji praklinik
Minyak esensial Ruta graveolens telah diuji pada teratologi oral di tikus dan mencit pada dosis hingga 820 dan 970 mg/kg berat badan dan diketahui tidak ada efek meternotoksik, embriotoksik, atau teratogenik yang signifikan
Alkaloid diktamin dilaporkan menyebabkan mutasi frame-shift pada E. coli WP2 dalam keadaan gelap.
Alkaloid akridon pada daun (rutakridon) telah dilaporkan menunjukkan sifat mutagenik pada pengujian Salmonella-mikrosomal dengan aktivasi metabolik yang kemungkinan terjadi melalui pembentukan metabolit rutakridon epoksida
Uji klinik dan Dosis
Uji KlinikRuta graveolens bersifat fotosensitif pada manusia. Pemaparan oral maupun topikal dapat menyebabkan
fotodermatitis akut.
DosisInfus: aduk satu sendok teh herba kerig dalam
setengah gelas air. Minum setengah gelas per hari.Ekstrak dingin: diamkan satu sendok teh herba kering
dalam tige per empat gelas air dingin selama 10 menit lalu saring. Minum tiga per empat gelas per hari.
Tinktura: satu dosis 5-20 tetes.
Efek Samping
Dosis besar dapat menyebabkan keracunan ringan
Nyeri epigastrik akut, muntah, dan salivasi. Dapat juga terjadi pembengkakan (udema) dan gerakan cepat pada lidah
Pada gejala keracunan juga terjadi eksitasi, kejang, hipotensi, dan bradikardi yang diikuti shock hemodinamik.
Kontraindikasi
Pada wanita hamil (dapat menyebabkan keguguran), ibu yang sedang menyusui, walaupun tidak ditemukan data bahwa ekskresinya dapat melalui air susu
Penggunaan pada anak-anak harus dilakukan dengan sangat hati-hati
Dapat terjadi interaksi obat dengan agen pengental darah.
Biji dan herba Senopodi
Kingdom: PlantaeDivisi : TracheobiontaKelas : MagnoliopsidaOrdo : CaryophyllalesFamili : ChenopodiaceaeGenus : DysphaniaSpesies : Dysphania
ambrosioidesSinonim : Chenopodium
ambrosioides
Kandungan Kimia
• α-pinene, aritasone, ascaridole, as. butirat, d-camphor, minyak atsiri, as. ferulat, geraniol, l-pinocarvone, limonene, as. malat, menthadiene, menthadiene hydroperoxides, methylsalicylate, myrcene, p-cymene, p-cymol, safrole, saponins, spinasterol, tartaric-acid, terpinene, terpinyl acetate, terpinil-salisilat, triacontyl-alcohol, trimethylamine, urease, dan as. vanilat.
Efek Farmakologi
Aktivitas antivirus diujikan dengan virus influenza pada tikus
Aktivitas antimikroba gastritis dan peptik ulcer yang disebabkan oleh bakteri Helycobacter pylori
Aktivitas antijamur hambat pembentukan miselar dan toksik jamur
Aktivitas antiparasit ekstrak minyak (Trichomonas vaginalis)
Aktivitas antihelmintik hookworm (Ankylostoma duodenale, Necator americanus), roundworm (Ascaris lumbricoides) dan whipworm (Trichuris trichiura).
Aktivitas antineoplastik ascaridol (tumor)
Aktivitas antioksidan
Uji praklinik
In vitro Ascaridol + empat jenis monoterpen (diisolasi dari
Chenopodium ambrosioides) diuji secara in vitro Trypanosoma cruzi dengan nilai 23; 1,2; 1,6; 3,1; dan 0,8 µM.
Monzote et al. : Mengevaluasi efek leishmanicidal dari minyak atsiri Chenopodium ambrosioides melawan Leishmania amazonensis. Produk uji coba memiliki efek penghambatan poten melawan bentuk promastigote dan amastigote, dengan nilai ED50 3,7 dan 4,6 µg/ml.
In vivo Rute administrasi intraperitonial dengan 30 mg/kg minyak atsiri
mencegah perkembangan lesi dan menurunkan infeksi parasit.
Uji klinik
Pada komuninas pedesaan di Huaraz, Peru, uji klinik terapi efikasi dari Chenopodium ambrosioides dibandingkan dengan Albendazol diadakan selama Mei dan Agustus 2000.
60 anak-anak berumur antara 3 sampai 14 tahun (+) Ascaris lumbricoides pada feses :
Kel 1 : diterapi dengan Chenopodium ambrosioides 1ml/kg : BB < 10 kg 2 ml /kg : BB > 10 kg Kel 2 : diterapi dengan Albendazol 400 mg : umur > 5 tahun 200 mg : umur < 5 tahun Penelitian dilakukan di laboratorium Regional Helath Authorithy di
Ancash. Efektivitas kuantitatif sebesar 59,5% untuk Chenopodium ambrosioides dan 58,3% untuk Albendazol. Peneliti menyimpulkan bahwa Chenopodium ambrosioides dan Albendazol memiliki efikasi yang hampir sama dalam melawan Ascaris lumbricoides.
Dosis
1 g biji; 1-4 g bubuk biji; 2-4 ml ekstrak cair biji. Dosis dewasa: 20 tetes wormseed oil pada pagi hari dengan
perut kosong dan dua jam kemudian diberi pencahar. Dosis anak-anak: dua dosis tunggal 1 tetes wormseed oil yang
diminum dengan jarak 1 jam, sekali setahun. Dosis umum: 0.03-0.1 g tanaman segar/kgBB/hari,tidak lebih
dari 3 hari.
Dosis
Untuk sediaan teh15-20 gram daun dalam 1 liter air, kemudian dididihkan selama 1
menit. Terapi Roundworm pada orang dewasa : 2 atau 3 dosis @ 0,2-0,3
ml dengan interval 2 jam. Terapi hookworms pada orang dewasa : 2 atau 3 dosis @ 0,5-1 ml. Dosis anak-anak : lakukan pengurangan dosis 0,5 ml setiap
tahunnya dengan dibagi menjadi 2 atai 3 bagian. Untuk sediaan minyak Dosis tunggal maksimum 1 gram dan dosis tunggal minimum 0,5
gram. Dosis anak-anak dalam melawan cacing usus : tetesan sebanyak
umur, paling banyak 10 tetes. Dosis dewasa dalam melawan cacing usus : 8 tetes sekali minum
atau 3 kali sehari dengan interval 3 jam.
Efek Samping dan Kontraindikasi
Gejala keracunan : nausea, muntah, sakit kepala, dan dengingan pada telinga, Respirasi menjadi melemah dan tekanan darah turun, mengiritasi membrane mukosa saluran cerna, hati, dan ginjal, dermatitis, alergi, dan vertigo
Pasangan yang ingin punya banyak anak (kehamilan)
Penyiapan
Tradisional Untuk obat cacing dipakai ± 2 gram serbuk biji Chenopodium
ambrosioides, diseduh dengan 1/2 gelas air matang panas setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus pada saat akan tidur malam.
Modern Kreosotum Similiaplex
Herba, daun, biji, dan bunga Tansy
Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivisi : Spermatophyta Divisio : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Asteridae Ordo : Asterales Familia : Asteraceae Genus : Tanacetum L. Spesies : Tanacetum vulgare L.
Kandungan kimia
Steroid : β-sitosterol (kandungan utama), campesterol, kolesterol, stigmasterol, dan taraxasterol.
Terpenoid : α-amyrin (kandungan utama), β-amyrin, sesquiterpen lakton (termasuk arbusculin-A, tanasetin, germacrene D, crispolide, tanacetols A dan B)
Minyak atsiri (0,12-0,18%) : komponen mayor adalah β-thujone (sampai 95%) dan camphor. Kandungan lainnya mencakup α-pinene, borneol, 1,8-cineole, umbellone dan sabinene.
Konstituen lain : gum, musilago, resin, dan tannin.
Efek Farmakologi
Tanaman ini memiliki khasiat sebagai antelmintik, karminatif, dan antispasmodik, serta sebagai stimulan viscera abdominal. Secara tradisional, Tanacetum vulgare digunakan untuk infestasi nematoda, secara topikal untuk scabies (sebagai dekokta) dan pruritus ani (sebagai salep), dan khususnya untuk infestasi roundworm atau threadworm pada anak-anak.
β-thujone merusak sistem saraf pusat cacing.
Uji Praklinik
Aktivitas antispasmodik in vitro pada usus kelinci dan aktiitas koleretik in vivo di dalam anjing telah didokumentasi untuk ekstrak Tanacetum vulgare. Aktivitas antelmintik pada anjing diberikan dalam bentuk minyak dan β-thujone.
Dosis intragastrik harian dari ekstrak Tanacetum vulgare diberikan pada kelinci dan ditemukan dapat menurunkan konsentrasi serum lipid dan menghambat perkembangan lebih jauh dari hiperkolesterolemia. Selain itu, ternyata peningkatan konsentrasi gula darah juga dihambat pada hewan yang diberikan dosis dua kali sehari.
Aktivitas antijamur in vitro pada 15 jamur patogenik dan non-patogenik juga dilaporkan.
Uji Klinik
Infusi cairan dan ekstrak alkohol efektif secara klinik sebagai stimultan empedu pada pasien dengan penyakit hati dan kandung kemih.
Terapi ini mengurangi rasa sakit dan meningkatkan nafsu makan dan pencernaan.
Dosis dan Efek Samping
Dosis Herba kering : 1-2 gram atau dengan infusa tiga kali sehari. Ekstrak cair : 1-2 ml (1:1 dalam 25% alkohol) tiga kali sehari.
Efek Samping keton β-thujone nadi cepat dan lemah, gastritis akut, kejang hebat dan
konvulsi. Alergenik seskuiterpen lakton dermatitis kontak.
Kontra indikasi dan Peringatan
mempengaruhi konsentrasi gula darah dan dapat mengganggu terapi hipoglikemik.
Tanacetum vulgare berkontraindikasi dengan kehamilan dan laktasi mempengaruhi siklus menstruasi dan aktivitas uterus.
Penyiapan
Infusa Campurkan satu cangkir air mendidih dan satu sendok teh
herba kering, kemudian tinggalkan dalam infusa selama 10-15 menit.
Modern Tansy Tincture 2 fl. oz. Kandungan : Tanacetum vulgare Air Alkohol
Azadirachta indica (Mimba)
Bangsa : RutalesSuku : MeliaceaeMarga : AzadirachtaSpesies : Azadirachta
indica Juss. Sinonim : Melia
azadirachta L., M. indica (A. Juss.) Brand., M. indica Brand.
Simplisia
Simplisia yang digunakan adalah bagian daun. Folium Azadirachti merupakan daun kering dari Azadirachta indica. Bagian tanaman lain dapat juga dimanfaatkan seperti bunga, biji, batang, maupun minyak.
Kandungan Kimia
Metabolit yang ditemukan dari Azadirachta indica antara lain disetil vilasinin, nimbandiol, 3-desasetil salanin, salanol, azadirachtin.
Biji : azadirahtin, azadiron, azadiradion, epoksiazadiradion, gedunin, 17-epiazadiradion, 17-hidroksi azadiradion dan alkaloid
Kulit batang dan kulit akar: nimbin, nimbinin, nimbidin,
nimbosterol, nimbosterin, sugiol, nimbiol, margosin (suatu senyawa alkaloid)
Buah : alkaloid (azaridin)
Daun: azadirachtin, meliantriol, salanin, nimbin, nimbidin, dan paraisin (suatu alkaloid dan komponen minyak atsiri mengandung senyawa sulfide)
Tangkai dan ranting hijau: 2 tetranortriterpenoidhidroksibutenolida yaitu desasetilnimbinolida dan desasetilisonimbinolida yang berhasil diisolasi bersama dengan desasetilnimbin.
Efek Farmakologi
Di India mimba digunakan untuk penyembuhan penyakit kulit, antiinflamasi, demam, antibakteri, antidiabetes, penyakit kardiovaskular, dan insektisida (Mc Caleb, 1986).
Daun mimba juga di gunakan sebagai repelan, obat penyakit kulit, hipertensi, diabetes, anthelmintika, ulkus peptik, dan antifungsi. Selain itu bersifat antibakteri dan antiviral (Narula, 1997).
Rebusan daun di minum sebagai obat pembangkit selera dan obat malaria (Heyne, 1987).
Uji Praklinik
Efek antihelmintik diuji terhadap parasit nematoda pada domba. Terdapat dua kelompok domba, yaitu kelompok kontrol, dan kelompok perlakuan yang masing-masing terdiri dari enam domba. Faecal egg counts (FEC), perhitungan telur pada feses menggunakan metode McMaster yang dimodifikasi dan penilaian FAMACHA untuk pengujian klinik anemia yang dilakukan setiap hari dan sicatat selama enam minggu.
Pada akhir perlakuan, domba disembelih dan dilakukan perhitungan cacing , total worm count (TWC). Hasil FEC menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (p=0,081). Bagaimanapun juga, terlihat nilai/jumlah parasit pada kelompok kontrol lebih besar dibandingkan kelompok perlakuan (p < 0.05). Hasil tersebut mengindikasikan bahwa pemberiaan Neem memberi efek terhadap jumlah cacing dalam domba, tetapi tidak terjadi pada jumlah telur pada feses. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menonfirmasi ulang tentang efek Neem dalam infeksi cacing pada domba.
Uji Kilinik
Uji klinik dengan memakai ekstrak daun kering neem diindikasikan efektif untuk mengatasi cacing, eczema dan scabies. Losion yang terbuat dari daun neem, saat dipakai secara lokal, dapat mengatasi penyakit dermatologis akut dalam waktu 3-4 hari dan dalam waktu semalam untuk penyakit dermatologis kronik. Pasta yang dibuat dari neem dan turmeric dapat mengobati scabies dalam waktu 3-5 hari tanpa efek samping pada 97 % kasus.
Uji klinik dilakukan untuk melihat efikasi dari ekstrak neem untuk mengontrol hiperlipidemia pada pasien yang menderita malaria yang disebabkan oleh P. falciparum. Level lipid terutama kolesterol menurun selama terapi jika dibandingkan dengan pasien non malaria.
Beberapa uji klinik dilakukan dengan minyak neem. Penggunaan minyak neem pada rambut menyebabkan kematian pangkal rambut. Satu pasien tumor parotid dengan karsinoma epidermoid dilaporkan berhasil diterapi dengan minyak biji neem.
Dosis dan Posologi
Daun kering Azadirachta indica diolah menjadi bentuk infus, dekokta, ekstrak dan tinktur.
Penggunaan luar : Ekstrak etanol 70%, digunakan dua kali sehari
Infusa : 15 – 30 mlTinktur : 4 – 8 ml
Efek samping dan Kontraindikasi
Efek SampingBeberapa kejadian fibrilasi ventrikular serangan jantung, dan dermatitis yang berhubungan dengan keracunan daun Azadirachta indica pernah dilaporkan.
KontraindikasiBerpotensi menghasilkan efek genotoksik, sebaiknya tidak diberikan selama masa kehamilan, menyusui, atau pada anak dibawah 12 tahun.
Interaksi Obat
InteraksiPemberian Folium Azadirachti dapat menurunkan kadar glukosa maka penggunaannya harus berhati-hati pada pasien diabetes tipe I (bergantung insulin), atau pasien yang mengonsumsi obat antihiperglikemik oral.
Penyimpanan dilakukan pada tempat yang sejuk dan kering.
Dictamnus albus
Simplisia yang digunakan
Daun kering dan terkadang daun segar, akar kering dan segar, kulit akar kering dan segar
Kandungan Kimia
Akar : Minyak Menguap : derivat fraxinellone, timol metileter,
beta-pinene, pregeijerene, geijerene Alkaloid fluoroquinoline : skimmianine, gammafagarine,
dictamnine Limonoids : limonin, obacunone, dictamdiol, limonin
diospherol Herba
Minyak menguap : anethole (+) estragole, anethole (+) myrcene, limonene, 1,8-cineol, pcymene, estragole
Alkaloid fluoroquinolone : skimmianine, gammafagarine, dictamnine
Furocoumarin : limonin, obacunone, obaconone, asam obacunone
Flavonoid : rutin, diosmin, isoquercetin
Efek FarmakologisMelawan infeksi oleh Clonorchis sinensis (Chinese liver
fluke)
Efek Samping :Efek samping pada penggunaan tepat dan teratir tidak
ditemukan. Tumbuhan ini dapat memicu fototoksikosis melalui kontak kulit. Derivat fluoroquinoline memiliki efek mutagenik
Dosis : Akar
Infusa teh dengan cara menambahkan 1 sendok teh obat pada 2 gelas air hangat
HerbaMembuat infusa dengan menambahkan 20 gram herba kering kedalam 1 liter air atau 1 gram herba sedang atau 2 gram herba kering ke dalam 1 cankigr air. Infusa diminum 2-3 kali sehari seteelah makan.
Uji Klinik dan Praklinik
1. Uji praklinikInhibitor Monoamin OksidaseEkstrak metanol dari bagian aerial
aktif dalam menghambat MAO pada otak tikus
2. Uji Klinik Fluorokuinolon alkaloid dari D. Albus
memberikan efek inhibisi terhadap enzin fosfodiesterase 5 manusia
Efek Samping Belum pernah dilaporkan efek samping pada penggunaan dosis yang tepat. Namun dapat memicu fototoksikosis pada kontak dengan kulit Derivat fluoroquinolon dapat berefek antimutagenik pada tes Ames
Kingdom : PlantaeSubkingdom :TracheobiontaSuperdivisio : SpermatophytaDivisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaSubkelas : LilidaeOrde : LilialesFamili : LiliaceaeGenus : Allium L.Spesies : Allium sativum L.Bagian yang digunakan : umbi kering
atau umbi segar
Allium sativum
Kandungan Kimia
Kandungan kimia penting dari Umbi Allii Sativi adalah senyawa sulfur. Kandungan cysteine suloxides (misal: anilin) dan peptoda non volatile γ-glutamylcysteine mencapai lebih dari 82% dari total kandungan sulfur dalam bawang putih. Thiosulfinates (misal:
allicin), ajoenes (misal: Z-ajoene), dan sulfides.
Efek Farmakologi
Perangsang kekebalan tubuh karena merangsang makrofag, sel darah putih yang menghancurkan organisme asing sehingga dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus pernafasan atas karena kemampuannya untuk membersihkan lendir dari paru-paru dan membantu pasien.
Selain itu, berkhasiat sebagai antikanker, Antibakteri (Matthew, 2009), dan anthelmintik (Yenny, 2006)
Uji Pra klinis dan Uji Klinis
In vitro Penelitian penelitian eksperimental dengan post test only control group
design. Sampelnya adalah 234 cacing Ascaridia galli, yang dibagi menjadi 3
kelompok. Kelompok pertama adalah perasan umbi bawang putih dengan konsentrasi 10%, 25%, 50%, 60%, 75%, dan 100%. Kelompok kedua adalah larutan piperazine sitrat dalam konsentrasi 0,2%, 0,3%, 0,4%, 0,5%, 0,6%, dan 0,7% sebagai kontrol positif. Kelompok ketiga adalah larutan NaCl 0,9% sebagai kontrol negatif. Tiap kelompok direplikasi 3 kali.
Volume yang diberikan adalah 25 ml untuk tiap cawan petri yang berisi 6 ekor cacing. Setiap cawan petri diinkubasi pada suhu 37oC dan kemudian diamati dan dicatat setiap 15 menit jumlah cacing yang mati dan atau paralisis.
LC50 dan LT50 perasan umbi bawang putih dihitung menggunakan metode analisis probit.
Con’d
Kesimpulan :
Perasan umbi bawang putih (Allium sativum) mempunyai daya anthelmintik terhadap cacing Ascaridia galli secara in vitro.
Seiring dengan kenaikan konsentrasi perasan umbi bawang putih, maka semakin besar pula daya anthelmintiknya.
Dosis
4 g bawang atau sebutir bawang (4–12 mg dari allicin atau 2–5 mg of allicin)
Serbuk bawang 600–1200 mg dalam dosis terbagi Ekstrak bawang yg telah tua 1–7.2 g/hari Fresh air-dried bulb, 2–5 g Garlic oil, 2–5 mg Dried bulb, 2–4 g/hari Tincture (1:5 in 45% alkohol), 2–4 3 kali sehari
Kingdom: PlantaeSubkingdom :TracheobiontaSuperdivisio : SpermatophytaDivisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaSubkelas: ArecidaeOrde : ArecalesFamili : ArecaceaeGenus : Areca L.Spesies : Areca catechu L.Sinonim : Areca hortensis, LourBag digunakan : biji
Areca catechu
Kandungan Kimia
Komponen utamanya polifenol, alkaloid, tannin,
arekolin (C8H13NO2), arekaidin, dan serat.
Areca catechu adalah satu-satunya dari 54 jenis Areca yang mengandung alkaloid
Kandungan lainnya arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine dan isoguvasine, tanin terkondensasi, tannin terhidrolisis, flavan, senyawa fenolik, asam galat, getah, lignin, minyak menguap dan tidak menguap, serta garam.
Selain itu mengandung proantosianidin, yaitu suatu tannin terkondensasi yang termasuk dalam golongan flavonoid.
Efek Farmakologi
Kandungan Arekolin pada bijinya obat cacing dan penenang.
Selain itu antiflatulent, diuretik, mengencerkan dahak, memperbaiki gangguan pencernaan (dispepsia), pengelat (astringen), pencahar (laksan).
Daun pinang penambah nafsu makan dan mengobati sakit pinggang. Sabutnya yang hangat dan pahit bemanfaat dalam melancarkan sirkulasi, memperbaiki gangguan pencernaan (dispepsia), diuretik, dan pencahar.
Aktivitas farmakologi sebagai pengatur tekanan darah, hipoglikemia, aggregasi platelet, antidepresan, perangsang saliva, inhibitor proteosom, antioksidan, antimikroba, antifertilitas, antihelmintik, dan antivirus (patil, 2009).
Uji Praklinis dan uji Klinis
In Vitro
Penelitian terhadap khasiat anthelmintik biji pinang ini pernah dilakukan terhadap cacing kait anjing. Sebagai pembanding digunakan obat modern pirantel pamoat dan garam faal. Dosis yang digunakan adalah 15 mg serbuk biji pinang kering dalam 25 cc air suling dan serbuk pirantel pamoat 1 mg dalam 1000 cc air suling. Hasilnya, setelah direndam selama 1 jam, terdapat 18 cacing yang mati dalam larutan biji pinang, sedangkan dalam pirantel pamoat belum ada cacing yang mati. Pada perendaman 4 jam dalam larutan biji pinang, jumlah cacing yang mati hampir sama dengan yang berada dalam larutan pirantel pamoat. Semua cacing mati setelah perendaman 10 jam, baik dalam larutan biji pinang maupun pirantel pamoat. Sementara, dalam kelompok kontrol (dengan menggunakan garam faal), cacing mati hanya 3,3%.
Hasil ini menunjukkan bahwa biji pinang secara in vitro terbukti memiliki efek anthelmintik terhadap cacing kait anjing.
In vivoMembandingkan khasiat biji pinang dengan mebendazol. Penelitian menggunakan anjing yang diinfeksi larva cacing kait. Hasilnya, meskipun tidak seefektif mebendazol, biji pinang dapat menurunkan jumlah telur cacing sampai sebesar 74,3%. Sedangkan mebendazol dapat menurunkan hingga 83%. Hal ini membuktikan bahwa biji pinang dapat digunakan sebagai obat cacing tradisional untuk infeksi cacing kait pada anjing. Sayangnya, penelitian belum sampai pada tahap uji klinis pada manusia. Namun, potensi ke arah sana sudah tampak dengan adanya hasil positif dari penelitian secara in vitro dan in vivo tadi.
Dosis dan Efek Samping
Dosis terapi penggunaan pinang sebagai anthelmintik adalah 1-2 sendok teh bubuk dari umbi yang dicampur dengan air, dengan dosis 10-15 grains (1 grain = 0.065 gram) setiap 3-4 jam (Patil. 2009)
Efek samping : keracunan pada penggunaan dosis 8-10 gram. Namun dapat diatasi dengan antidot berupa 2 mg atropin (Duke, 2002).
Kingdom : PlantaeSubkingdom :TracheobiontaSuperdivisio : SpermatophytaDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaSubkelas : RosidaeOrde : MyrtalesFamili : CombretaceaeGenus : Quisqualis L. Spesies : Quisqualis indica L.Sinonim : Quisqualis sinensis
Lindl. Quisqualis vilosa
Roxb.Bag digunakan : biji dan daun
Quisqualis sinensis
Kandungan Kimia
Daun dan bunga mengandung pelargonidin-
3-glukosida, rutin, asam quisqualic, trigonellin, L-prolin dan L-asparagine.
Bijinya mengandung asam arachidic, asam
linoleat, asam oleat, asam palmitat, asam quisqualic dan asam stearat.
Efek Farmakologi
Biji dan daunnya anthelmintik.Jika buah yang matang dipanggang diare
dan demam. Hasil maserasi minyak mengobati
penyakit kulit akibat parasitHasil dekokta daun mengobati nyeri
pada perut
Khare, C.P. 2007. Indian medicinal Plants. India: Springer.
Dosis dan Efek Samping
Dosis pada biji kering Dewasa: 8-10 biji (10-35 gram) dengan ukuran kecil-sedang di
dekokta. Anak-anak 3-5 tahun: 4-5 biji. Anak-anak 6 - 8 tahun: 5-6 biji. Anak-anak 9-12 tahun: 6-7 biji
Efek Samping Efek samping yang mungkin timbul jika digunakan melebihi dosis
(Shih-chun-tzu, 2010) adalah diare, sakit pada daerah perut, dan cegukan
TEMU GIRING
Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas :
Monocotyledonae Bangsa : Zingiberales Suku : Zingiberaceae Marga : Curcuma Spesies : Curcuma heyneana
Val et van Zijp. Simplisia yg digunakan :
rhizoma
Kandungan kimia
minyak atsiri, Monoterpen (zat aktif) Seskuiterpen (zat aktif)Flavonoidminyak atsiriKurkuminMonoterpenSeskuiterpenSaponinTaninzat pati
Efek farmakologis
blokade respon otot cacing terhadap asetilkolin pada peralihan mioneural terjadi paralisis cacing cacing mudah dikeluarkan oleh peristaltik usus
DosisGunakan 5 gram temu giring diparut, tambahkan 100 cc air panas dan diamkan selama
kurang lebih 2 jam, kemudian disaring dan airnya diminum pagi hari
sebelum makan.
Tanaman asalAnanas comosus (L.) Merr.
kandungan kimiaNanas mengandung suatu enzim proteolitik, enzim tersebut yaitu enzim bromealin.5,6,7,8 Enzim bromealin tersebut diduga berfungsi sebagai anthelmintik dengan membuat paralisis cacing.
efek farmakologiEnzim bromealin pada nanas diduga berfungsi sebagai anthelmintik dengan membuat paralisis cacing.
uji efektivitas
Dari hasil penelitian perasan buah nanas dan infus daun nanas memiliki daya anthelmintik terhadap cacing Ascaridia galli secara in vitro pada konsentrasi tertentu. Untuk khasiat piperazin sitrat masih lebih baik bila dibandingkan dengan perasan buah dan infus daun nanas. Potensi sebagai Anthelmintik dari nanas yang ditunjukkan dalam percobaan dimungkinkan karena nanas mengandung enzim bromealin yang dapat menginduksi perombakan jaringan ikat atau kolagen sehingga menyebabkan paralisis cacing.
Buah Nanas
dosisKupas 1 buah nanas muda, lalu cuci sampai bersih. Selanjutnya, bilas dengan air masak, lalu parut. Peras clan saring hasil parutannya, lalu minumkan pada anak yang cacingan sedikit demi sedikit.
efek samping
Buah nanas di dalam saluran cerna difermentasi menjadi alkohol yang dapat menimbulkan kambuhnya rematik Gout.
KontraindikasiIbu hamil dilarang minum perasan buah nanas muda.Penderita kencing manis (diabetes mellitus) dianjurkan untuk membatasi dalam mengonsumsi buah nanas karena kandungan gula buah yang masak cukup tinggi.
Tanaman asalMelia azedarach L
kandungan kimiaKulit kayu dan kulit akar mengandung toosendanin dan komponen yang larut. Selain itu, juga terdapat alkaloid azardine (margosina), kaempferol, resin, tannin, n-triacontane, â-sitosterol, dan triterpene kulinone.
efek farmakologiToosendanin merupakan komponen aktif pada midi kecil yang berkhasiat antelmitik dan bekerja lebih lama dari santonin.Kulit kayu dan kulit akar digunakan untuk mengatasi:- cacingan terutama askariasis, oxyuriasis, taeniasis, dan trichuriasis,- pemakaian luar untuk scabies dan jamur di kulit kepala (tinea capitis).
Mindi kecil
uji efektivitasPada percobaan in vitro, infuse Meliae Cortex dengan konsentrasi 25-50% meyebabkan kelumpuhan cacing keremi yang berasal dari tikus.
Uji Klinis
Uji klinis belum diketahui Dosis
- Cacing gelang (ascariasis)Cuci kulit kayu midi yang kering (15-30g), lalu iris tipis-tipis. Rebus dengan tiga gelas air sampai air rebusannya tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum airnya sekaligus pada malam hari. Lakukan selama 2-3 hari.- Cacing tambang (ankylostoma)Cuci kulit kayu midi yang kering dan biji pinang (masing-masing 15g), lalu iris tipis-tipis. Rebus dengan tiga gelas air sampai air rebusannya tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum airnya sekaligus pada malam hari.
efek samping
Zat berkhasiat pada midi kecil yang bernama toosendanin jiika digunakan dalam dosis pengobatan jarang menimbulkan efek samping. Meskipun demikian,kadang-kadang dapat menimbulkan gejala pening, mual, muntah, nyeri perut, diare, kemerahan pada muka (flushing), dan mengantuk. Pada beberapa pasien bisa menyebabkan penglihatan kabur dan gatalgatal. Gejala-gejala tersebut akan menghilang dengan sendirinya dalam 2-3 jam, dan pada sebagian pasien dapat lebih lama dari satu hari. Gejala tersebut akan sembuh spontan tanpa pengobatan spesifik. Sebagai peluruh cacing usus, efek samping toosendanin lebih sedikit dari pada piperasin sitrat dan santonin.
KontraindikasiPemberian toosendanin 8 mg/kg BB pada tikus secara intravena (IV) atau intramuscular (IM) atau suntikan 0,4 mg/kg langsung ke pusat pernapasan di medulla, menyebabkan gagal napas. Ini menandakan toosedanin dapat menimbulkan depresi pernapasan.
Tanaman yang digunakan:INFUSA HERBA SAMBILOTO(Andrographis paniculata, Nees)
Kandungan Kimia:Kandungan herba sambiloto yang berpotensi sebagai antihelmintik Daun sambiloto mengandung andrografolid, tannin, dan saponin yang berpotensi sebagai antihelmintik. Andrografolid merupakan zat yang berlimpah dalam daun sambiloto . Walaupun mekansimenya belum jelas, zat pahit ini diduga membunuh cacing melalui perannya sebagai imunostimulan dan menyebabkan kondisi basa dalam usus.
Efek farmakologis herba sambiloto :
Sambiloto merupakan obat tradisional yang sering digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini mempunyai sifat khas, yaitu pahit, mendinginkan dan membersihkan darah.
Uji efektivitas :. Dari hasil analisis ditemukan bahwa LT50 infusa herba sambiloto pada konsentrasi 61,13% adalah
6 jam 34 menit sedangkan LT50 pirantel pamoate 0,236 % adalah 4 jam 16 menit. Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas infusa herba sambiloto sebagai antihelmintik lebih rendah daripada efektivitas pirantel pamoate yang memang obat pilihan untuk infeksi cacing Ascaris sp. Dalam waktu yang sama pirantel pamoate akan membunuh lebih banyak cacing dibandingkan infusa herba sambiloto.
Sambiloto
Dosis :
Konsentrasi I : 20 ml infusa herba sambiloto 100% + 80 mlaquades → Larutan infusa herba sambiloto20%.b. Konsentrasi II : 40 ml infusa herba sambiloto 100%+ 60 mlaquades → Larutan infusa herba sambiloto40%.c. Konsentrasi III : 60 ml infusa herba sambiloto 100% + 40 mlaquades→ Larutan infusa herba sambiloto60%.d. Konsentrasi IV : 80 ml infusa herba sambiloto 100%+ 20 mlaquades → Larutan infusa herba sambiloto80%.e. Konsentrasi V : 100 ml infusa herba sambiloto 100% →Larutan infusa herba sambiloto 100%. *) yang paling baik adalah 100 ml infusa herba sambiloto 100% →Larutan infusa herba sambiloto 100%. Membunuh hampir 100% cacing. Efek samping :- Kontraindikasi :-
Daftar Pustaka
Sentra Informasi IPTEK. 2005. Tanaman Obat
United States Departement of Agriculture, Natural Resorces Conservation Service. Plants Database. http://www.plants.usda.gov
Nonaka, G., 1989, Isolation and structure elucidation of tannins, Pure & Appl. Chem, 61 (3): 357-360.
Wang, C.K., and Lee, W.H., 1996, Separation, Characteristics, and Biological Activities of Phenolics in Areca Fruit, J. Agric. Food Chem., 44(8):2014 -2019
Fine, A.M., 2000, Oligomeric Proanthocyanidin Complexes: History, Structure, and Phytopharmaceutical Applications, Altern Med Rev, 5(2):144-151.
Depkes RI, 1989, Materia Medika Indonesia, Jilid V, p. 55-58.
Ferguson, P.J., Kurowska, E., Freeman, D.J., dan Koropatnick, D.J., 2004, A Flavonoid Fraction from Cranberry Extract Inhibits Proliferation of Human Tumor Cell Lines, J. Nutr. 134:1529-1535.
Leigh, M.J., 2003, Health Benefits of Grape Seed Proanthocyanidin Extract (GSPE), Nutrition Noteworthy, 6(1): article 5.
Matius, Titus. 2009. Efficacy of Allium sativum (Garlic) Bulbs Extracts on Some Enteric (Pathogenic) Bacteria. 2(6): 24-28.