Download - Apa Sih Bencana Itu
Apa sih Bencana itu?Bencana adalah suatu proses alam atau bukan alam yang menyebabkan korban jiwa, harta,
dan mengganggu tatanan kehidupan. Longsor lahan merupakan bencana alam geologi yang diakibatkan oleh gejala alami geologi maupun tindakan manusia daiam mengelola lahan atau ruang hidupnya. Dampak dari bencana ini sangat merugikan, baik dari segi lingkungan maupun sosial ekonomi.
Pengertian dan Proses Terjadinya Tanah LongsorMenurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi, tanah longsor perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran yang bergerak ke bawah atau keluar lereng.
Proses terjadinya tanah longsor air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
Penyebab tanah longsor adanya gerakan tanah sebagai akibat dari bergeraknya masa tanah atau batuan yang bergerak di sepanjang lereng atau di luar lereng karena faktor gravitasi. Kekuatan-kekuatan gravitasi yang dipaksakan pada tanah-tanah miring melebihi kekuatan memecah ke samping yang mempertahankan tanah-tanah tersebut pada posisinya. Kandungan air yang tinggi menjadikan tanah lebih berat, yang meningkatkan beban, dan mengurangi kekuatan memecah ke sampingnya. Dengan kondisi-kondisi ini curah hujan yang lebat atau banjir lebih mungkin terjadi tanah longsor.
Penyebab Terjadinya Tanah LongsorSecara umum, tanah longsor disebabkan oleh 3 faktor penyebab utama :1. Faktor dakhil, penyebab kedalaman pelapukan batuan, struktur geologi (tektonik dan
jenis batuannya), tebal solum tanah, tekstur tanah.2. Faktor luar dari suatu medan, penyebab kemiringan lereng, banyaknya dinding terjal,
kerapatan torehan, dan penggunaan lahan.3. Faktor pemicu terjadinya longsor lahan, penyebab tebal curah hujan dan gempa
bumi.Terdapat beberapa contoh dari uraian faktor penyebab tanah longsor diatas, diantaranya yaitu:
a. Hujan
Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan
November karena meningkatnya intensitas curah hujan.
Melalui tanah yang merekah air akan masuk dan
terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga
menimbulkan gerakan lateral.
b. Lereng terjal
Lereng/tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong.
Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor
1800 dengan bidang longsor mendatar.
c. Tanah yang kurang padat dan tebal
Tanah dengan ketebalan > 2,5 m berpotensi terjadinya tanah longsor.
d. Batuan yang kurang kuat
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran
pasir mudah menjadi tanah bila mengalami proses
pelapukan dan rentan pada lereng terjal.
e. Jenis tata lahan
Penataan lahan yang tidak tepat pada daerah lereng dapat menyebakan terjadinya tanah
longsor.
f. Getaran
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan,getaran mesin, dan
getaran lalu lintas kendaraan.
g. Bekas longsoran lama
Longsoran lama umumnya terjadi selama dan
setelah terjadi pengendapan material gunung
api pada lereng yang relatif. Bekas longsoran
lama memilki ciri” Adanya tebing terjal yang
panjang melengkung membentuk tapal kuda, Dijumpai longsoran kecil terutama pada
tebing lembah.
h. Penggundulan hutan
Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah
yang relatif gundul pengikatan air tanah sangat
kurang.
i. Daerah pembuangan sampah
Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk
pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat
mengakibatkan tanah longsor.
Terdapat juga tindakan manusia yang menyebabkan terjadinya tanah longsor, tindakan-
tindakan manusia yang dapat menyebabkan tanah longsor
antara lain :
1. Menebang pohon di lereng pegunungan.
2. Mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng
bagian atas.
3. Mendirikan pemukiman di daerah tebing yang terjal.
4. Melakukan penggalian di bawah tebing yang terjal.
5. Mendirikan pemuklman di bawah tebing yang terjal.
Gejala Umum Terjadinya Tanah Longsor
Sebelum atau saat terjadi tanah longsor, terdapa gejala-gejala yang sering muncul saat terjadi
tanah longsor. Gejala-gejala terjadinya tanah longsor adalah:
a. Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.
b. Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
c. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
d. Jika musim hujan, biasanya air tergenang, menjelang bencana itu, airnya langsung hilang.
e. Runtuhnya bagian tanah dalam jumlah besar.
f. Pohon atau tiang listrik banyak yang miring.
g. Hujan berlangsung lama
h. Ada perubahan bobot massa baik oleh pergantian musim atau karena lahan miring tersebut
dijadikan persawahan
i. Ada perbedaan kelunakan permukaan lahan dan dasar lahan
j. Adanya gravitasi bumi yang tergantung pada besarnya lereng.
Diposkan oleh Aliefia Putri Ariani di 06.37 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Wilayah Rawan Tanah Longsor
Setidaknya terdapat 918 lokasi rawan longsor di Indonesia. Setiap tahunnya kerugian yang
ditanggung akibat bencana tanah longsor sekitar Rp 800 miliar, sedangkan jiwa yang terancam
sekitar 1 juta. Berikut adalah daerah-daerah di Indonesia yang rawan longsor.
1) Jawa Tengah 327 Lokasi
2) Jawa Barat 276 Lokasi
3) Sumatera Barat 100 Lokasi
4) Sumatera Utara 53 Lokasi
5) Yogyakarta 30 Lokasi
6) Kalimantan Barat 23 Lokasi
7) Sisanya tersebar di NTT, Riau, Kalimantan
Timur, Bali, dan Jawa Timur.
Jenis-Jenis Tanah Longsor
Ada enam jenis tanah longsor, yakni:
a. Aliran Bahan Rombakan
b. Longsoran translasi bergeraknya massa tanah.
c. Longsoran rotasi bergeraknya massa tanah dan batuan.
d. Pergerakan blok perpindahan batuan yang bergerak.
e. Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan jatuh bebas.f. Rayapan tanah jenis tanah longsor yang bergerak lambat.
Mitigasi Bencana Tanah Longsor
Mitigasi longsor pada prinsipnya bertujuan untuk meminimumkan dampak korban dan
kerugian fisik dari bencana tersebut. Mitigasi bencana meliputi sebelum, saat terjadi dan
sesudah terjadi bencana.
1. Sebelum bencana peringatan dini (early warning system) secara optimal dan terus
menerus
pada masyarakat.a. Mendatangi daerah rawan longsor.
b. Memberi tanda khusus pada daerah rawan longsor
lahan.
c. Manfaatkan peta-peta kajian tanah longsor secepatnya.
d. Permukiman sebaiknya menjauhi tebing.
e. Tidak melakukan pemotongan lereng.
f. Melakukan reboisasi pada hutan gundul.g. Membuat terasering atau sengkedan pada lahan yang
miring.
h. Membatasi lahan untuk pertanian
i. Membuat saluran pembuangan air menurut kontur
tanah
j. Menggunakan teknik penanaman dengan sistem kontur
tanah
k. Waspada gejala tanah longsor (retakan, penurunan
tanah).
2. Saat bencana bagaimana menyelamatkan diri dan pergi ke tempat yang lebih aman.
3. Sesudah bencana pemulihan (recovery) dan
masyarakat harus dilibatkan.
a. Penyelamatan korban secepatnya ke daerah yang lebih
aman
b. Penyelamatan harta benda yang mungkin masih dapat di
selamatkan,c. Menyiapkan tempat-tempat penampungan sementara
bagian para pengungsi seperti tenda-tenda darurat
d. Menyediakan dapur-dapur umum
e. Menyediakan air bersih, sarana kesehatan
f. Koordinasi dengan aparat secepatnya
Adapun tahapan mitigasi bencana tanah longsor, yaitu :
1. Pemetaan
Menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana alam geologi di suatu
wilayah, sebagai masukan kepada masyarakat dan atau pemerintah kabupaten/kota dan
provinsi sebagai data dasar untuk melakukan pembangunan wilayah agar terhindar dari
bencana.
2. Penyelidikan
Mempelajari penyebab dan dampak dari suatu bencana sehingga dapat digunakan dalam
perencanaan penanggulangan bencana dan rencana pengembangan wilayah.
3. Pemeriksaan
Melakukan penyelidikan pada saat dan setelah terjadi bencana, sehingga dapat diketahui
penyebab dan cara penaggulangannya.
4. Pemantauan
Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah strategis secara ekonomi dan
jasa, agar diketahui secara dini tingkat bahaya, oleh pengguna dan masyarakat yang
bertempat tinggal di daerah tersebut.
5. Sosialisasi
Memberikan pemahaman kepada Pemerintah Provinsi /Kabupaten /Kota atau masyarakat
umum, tentang bencana alam tanah longsor. Sosialisasi dilakukan dengan cara berita,
poster, booklet, leaflet, dan secara langsung kepada aparat pemerintah.
Pembuatan Jalur Evakuasi
Mengapa harus mengerti Jalur Evakuasi?
Jalur Evakuasi jalur khusus yang menghubungkan semua area di dalam daerah yang
rawan ke daerah yang aman (titik kumpul). Dengan mengetahui dan memahami jalur Evakuasi,
Anda memiliki kesempatan selamat yang lebih besar saat terjadi keaadan darurat.
Berapa jumlah Jalur Evakuasi yang Diperlukan?
Jumlah dan kapasitas jalur Evakuasi menyesuaikan dengan jumlah penghuni dan ukuran
daerah tersebut serta dipengaruhi oleh waktu rata untuk mencapai lokasi yang aman.
Membuat tanda atau jalur Evakuasi
Jalur Evakuasi dibuat oleh pemerintah atau Badan SAR. Rambu jalur Evakuasi dibuat
dengan tanda panah yang menunjukkan arah kiri. Rute atau Jalur Evakuasi harus disediakan
untuk setiap ruangan di tempat daerah yang rawan bencana tersebut. Rambu ini harus
mengarah langsung menuju daerah yang aman (titik kumpul).
Mengurangi Dampak Tanah Longsor
Upaya yang harus dilakukan dalam rangka mengurangi dampak tanah longsor:
1) Mengenali daerah tempat tinggal dan sekitarnya, sehingga jika terdapat ciri ciri rawan
longsor dapat segera menghindar.
2) Melarang penebangan pohon pada daerah rawan longsor.
3) Menutup retakan-retakan yang timbul di atas tebing.
4) Selalu waspada jika terjadi curah hujan tinggi.
5) Waspada terhadap rembesan air dan longsoran kecil di sepanjang lereng.Pencegahan Terjadinya Bencana Tanah Longsor
Bencana tanah longsor dapat terjadi dengan berbagai penyebab. Dalam rangka
melakukan pencegahan dari bencana ini. Dapat dilakukan dengan cara dibawah ini:
a. Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat pemukiman.
Buatlah terasering (sengkedan), ada lereng yang terjal bila membangun permukiman
b. Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui
retakan
c. Jangan menebang pohon di lereng dan jangan membangun rumah di bawah tebing.
d. Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang terjal. Pembangunan rumah yang benar di
lereng bukit.
e. Jangan mendirikan bangunan di bawah tebing yang terjal. dan pembangunan rumah yang
salah di lereng bukit.
Penginderaan Jauh Untuk Mitigasi Bencana Tanah LongsorPeran iptek, khususnya penginderaan jauh, sebenarnya sangat besar untuk mengantisipasi
dan mitigasi bencana alam. Pada bencana tanah longsor dan banjir, misalnya, berupa peta beberapa daerah yang berpotensi longsor.
Dengan bantuan citra penginderaan jauh dapat dibuat pemetaan faktor-faktor yang mempengaruhi longsor lahan peta perubahan penggunaan lahan, peta geologi, peta kondisi cuaca (keawanan dan prakiraan hujan).
Lillesand dan Kiefer (1994) “penginderaan jauh adalah ilmu dan seni memperoleh informasi tentang suatu obyek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah atau fenomena yang dikaji”.
Sistem perolehan data dalam penginderaan jauh (1) tenaga, (2) obyek atau benda, (3) proses, dan (4) keluaran.
Tenaga yang paling banyak digunakan tenaga elektromagnetik dari tenaga matahari dan dari pancaran obyek di permukaan bumi. Data yang didapat adalah hasil perekaman kenampakan di bumi yang disebut dengan citra.
http://mitigasitanahlongsor.blogspot.co.id/