Arah Kebijakan
BAZNAS KOTA MALANG
2014 - 2018
Bridging Community Management
Menemani Masyarakat Oyot Suket
Orientasi Kebijakan
1. Sustainable Development a. Plan of Implementation Sustainable Development: Menurunkan
jumlah masyarakat miskin Kota Malang pada tahun 2018, berkurang menjadi setengah dari angka kemiskinan tahun 2014.
b. Millennium Development Goals: • Meningkatkan tarap hidup masyarakat miskin pada kantong-
kantong kemiskinan pada setiap kelurahan dengan menciptakan cluster sesuai potensi SDM dan lingkungan.
• Meningkatkan kehidupan masyarakat di permukiman KARPET HIJAU.
c. Sasaran: Pada tahun 2018 tercipta Kawasan-kawasan Wisata penopang ekonomi masyarakat miskin; Kawasan Wisata Industri Rumah Tangga di Kawasan Cluster I Pilot Project I (Arjowinangun ), Kawasan Wisata Edukasi di Kawasan Cluster I Pilot Project II (Cemorokandang), Kawasan Wisata Herbal di Kawasan Cluster I Pilot Project III (Kedungkandang), Kawasan Wisata Kuliner Tradisional di Kawasan Cluster II Pilot Projet I (Kasin)
2. Strategi BAZNAS Kota Malang dalam Penyelesaian Masalah Kemiskinan di Kota Malang:
a. Membuka kesempatan (penciptaan peluang)
b. Memberdayakan masyarakat mandiri dari hulu ke hilir (dari produksi hingga pemasaran)
c. Melakukan pembangunan kawasan (clustering)
d. Meningkatkan perlindungan sosial (social responsibility)
Kegiatan yang dilakukan masyarakat dalam menyelesaikan masalah
kemiskinan secara mandiri adalah kegiatan-kegiatan yang mengarah
pada pelaksanaan KONSEP KARPET HIJAU (Kawasan Reservasi
Ekonomi Terpadu dan Penghijauan) secara seimbang dan
terintegrasi yaitu :
PEMANFAATAN LINGKUNGAN, berwujud lingkungan untuk
penghijauan dengan jenis tanaman produktif sebagai sarana dasar
lingkungan permukiman yang dibutuhkan masyarakat miskin, seperti
pemanfaatan halaman dan lahan kosong pinggir jalan bagi
peningkatan ekonomi dan kesehatan masyarakat miskin.
KEGIATAN PEMBERDAYAAN EKONOMI KOMUNITAS, berupa
kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin yang mengarah
pada peningkatan kapasitas sebagai penunjang penciptaan atau
peningkatan peluang usaha produktif, sehingga tercipta peningkatan
pendapatan masyarakat miskin. Kegiatan ini dilaksanakan dalam
bentuk kelompok yang tergabung dalam KMKP (Komunitas
Masyarakat Kota Produktif).
KEGIATAN PEMBERDAYAAN SOSIAL, berupa kegiatan pelatihan
penciptaan lingkungan sosial, mulai dari penciptaan lingkungan
rumah tangga, tempat bermain anak-anak hingga penciptaan
lingkungan permukiman.
KONSEP KARPET HIJAU
PENINGKATAN SPRITUALITAS SOSIAL, berwujud kegiatan-
kegiatan pelatihan dan keagmaan untuk memperkokoh kesadaran
diri sehingga terwujud kepribadian positif yang dibutuhkan
masyarakat miskin untuk dapat bertahan dalam kondisi apap pun.
PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN KOMUNITAS, berupa kegiatan
pemberdayaan masyarakat edukatif untuk menopang imajinasi
produktif masyarakat miskin yang mengarah pada peningkatan
kapasitas generasi muda terlatih. Berwujud pendirian library community (PERPUSTAKAAN KOMUNITAS) pada setiap RW dan
perpustakaan rumah
KEGIATAN PEMBENTUKAN AGEN, berupa kegiatan pelatihan bagi
para agen penggerak yang tergabung dalam organisasi Baitul Mal.
Agen yang tergabung dalam Baitul Mal terdiri dari para pengumpul
dana sosial (ZIS), penggerak kesehatan masyarakat miskin dan
penggerak pendidikan komunitas.
ARAH KEGIATAN : Proses Pemberdayaan (Transformasi: dari masyarakat miskin menuju masyarakat mandiri)
Masyarakat
Kaya
Masyarakat
Miskin
Kebijakan
Pemerintah
Masyarakat oyot suket
Ngerencangi tiang alit dadhos tiang elit
Tatanan Masyarakat Menerapkan Prinsip Good Governance
ARAH KEGIATAN : Strategi menuju Masyarakat Miskin Sejahtera dan Mandiri
Program Pro Poor Neighborhood Development
(Perbaikan Lingkungan
Permukiman kelurahan
yang berkelanjutan) Membuka akses
masyarakat miskin
untuk berpartisipasi
dalam proses
pengembangan usaha
dan memperoleh
manfaat dari
kebijakan pemerintah
kota (Participatory Development)
Meningkatkan
kapasitas pelaku-
pelaku usaha kecil dan
menengah untuk
mengelola usaha yang
Pro-poor di kelurahan
dan permukimannya
(Partnership and Neigbourhood Development)
Meningkatkan kapasitas
agen dari kelurahan
setempat dalam
penyiapan kerangka
pengaturan dalam
penciptaaan kawasan
secara berkelanjutan
(Local Good Governance)
Pro-poor Governance di
tingkat Kota
Pro-poor Governance di
tingkat
Kelurahan
Kemitraan
Masyarakat –
Pemerintah
Tingkat
Kelurahan
Membangun
Komunitas Usaha
(KMKP)
Community Empowerment
Local Institutional Development
Participation Value Based Governance
Partnership Pro-poor
Governance
Community Organization Development
Sustainable Development
Poor People Assets and Capabilities
Pro-poor Neighborhood Development
Self Governing Community
MASYARAKAT
MISKIN
MASYARAKAT
BERDAYA
MASYARAKAT
MANDIRI
KOTA
BALDATUN THAYYIBATUN WA RABBUN
GHAFUR
SASARAN : Proses Transformasi
PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN
USAHA MANDIRI
KEMITRAAN
PEMERINTAH
KELURAHAN
DAN
MASYARAKAT
PROGRAM
CHANNELING
DAN
CONNECTICTING
PENGUATAN
AKUNTABILITAS
KELEMBAGAAN
BAITUL MAL
PEMBELAJARAN
PENDEKATAN
PENGENALAN
PRINSIP DAN
NILAI
DALAM KONSEP
KARPET HIJAU
PENGUATAN
KELEMBAGAAN
BAITUL MAL
INTERVENSI BAZNAS KOTA MALANG
PEMBANGUNAN KELEMBAGAAN
MASYARAKAT LOKAL (LOCAL INSTITUTIONAL DEVELOPMENT)
PEMBANGUNAN KEMITRAAN
SINERGIS PEMERINTAH
KELURAHAN, AGEN MASYARAKAT,
(PRO POOR GOVERNANCE)
PEMBANGUNAN LINGKUNGAN
PERMUKIMAN YG BERKELANJUTAN
(PRO POOR NEIGHBORHOOD DEVELOPMENT)
BENTUK INTERVENSI
PENDAMPINGAN OLEH BAZNAS KOTA MALANG
PENELITIAN DATABASE MASALAH KEMISKINAN
SOSIALISASI DAN REORIENTASI KARPET HIJAU
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KARPET HIJAU
BIMBINGAN PEMETAAN KEMISKINAN
PEMBINAAN TEKNIS MANAJEMEN OLEH TENAGA AHLI
PENDAMPINGAN OLEH BAITUL MAL
RAKOR BERSAMA BAITUL MAL
PEMBENTUKAN/ AGEN-AGEN PENGGERAK DANA SOSIAL (ZIS), KESEHATAN, DAN PENDIDIKAN KOMUNITAS
PENERAPAN SISTIM REWARD AND PUNISHMENT PADA BAITUL MAL
PELATIHAN KETRAMPILAN TEKNIS CB dan CD
PENDAMPINGAN PROSES PEMBELAJARAN
PEMANFAATAN DANA PRODUKTIF BERBASIS
KEBUTUHAN MASYARAKAT MISKIN
PELATIHAN GERAKAN KARPET HIJAU
INTERVENSI 1 :
PENGENALAN
PRINSIP DAN
NILAI DALAM KONSEP
KARPET HIJAU
INTERVENSI 3 :
PEMBELAJARAN
PENDEKATAN
INTERVENSI 2 :
PENGUATAN
KELEMBAGAAN
BAITUL MAL
INTERVENSI 4 :
PENGUATAN
AKUNTABILITAS
KELEMBAGAAN
BAITUL MAL
MASYARAKAT
BERDAYA
PEMANFAATAN LINGKUNGAN :
Berwujud lingkungan untuk penghijauan dengan jenis tanaman produktif sebagai sarana dasar lingkungan permukiman yang dibutuhkan masyarakat miskin, seperti pemanfaatan halaman dan lahan kosong pinggir jalan bagi peningkatan ekonomi dan kesehatan masyarakat miskin.
KEGIATAN PEMBERDAYAAN EKONOMI KOMUNITAS :
Berupa kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin yang mengarah pada peningkatan kapasitas sebagai penunjang penciptaan atau peningkatan peluang usaha produktif, sehingga tercipta peningkatan pendapatan masyarakat miskin. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk kelompok yang tergabung dalam KMKP (Komunitas Masyarakat Kota Produktif)
KEGIATAN PEMBERDAYAAN SOSIAL
Berupa kegiatan pelatihan penciptaan lingkungan sosial, mulai dari penciptaan lingkungan rumah tangga, tempat bermain anak-anak hingga penciptaan lingkungan permukiman.
PROGRAM KARPET HIJAU
INTERVENSI 5 :
KEMITRAAN
PEMERINTAH
KELURAHAN
DAN MASYARAKAT
INTERVENSI 6 :
PROGRAM
CHANNELING
DAN
CONNECTICTING
MASYARAKAT
MANDIRI
BENTUK INTERVENSI
PENINGKATAN SPRITUALITAS SOSIAL :
Berwujud kegiatan-kegiatan pelatihan dan keagmaan untuk memperkokoh kesadaran diri sehingga terwujud kepribadian positif yang dibutuhkan masyarakat miskin untuk dapat bertahan dalam kondisi apap pun.
PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN KOMUNITAS :
berupa kegiatan pemberdayaan masyarakat edukatif untuk menopang imajinasi produktif masyarakat miskin yang mengarah pada peningkatan kapasitas generasi muda terlatih. Berwujud pendirian library community (PERPUSTAKAAN KOMUNITAS) pada setiap RW dan perpustakaan rumah
KEGIATAN PEMBENTUKAN AGEN, :
Berupa kegiatan pelatihan bagi para agen penggerak yang tergabung dalam organisasi Baitul Mal. Agen yang tergabung dalam Baitul Mal terdiri dari para pengumpul dana sosial (ZIS), penggerak kesehatan masyarakat miskin dan penggerak pendidikan komunitas
INTERVENSI 6 :
PROGRAM
CHANNELING
DAN
CONNECTICTING
MASYARAKAT
MANDIRI
BENTUK INTERVENSI
BANTUAN PROGRAM PENGUATAN KEMAMPUAN PEMASARAN MENGHADAPI ASEAN COMMUNITY DAN MEA
BANTUAN PENANGANAN MASALAH SOSIAL BERBASIS PRO POOR GOOD GOVERNANCE
INTERVENSI 7:
PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN
USAHA MANDIRI
KOTA BALDATUN
THAYYIBATUN
WA
RABBUN GHAFUR
BENTUK INTERVENSI MELALUI PEMERINTAH (PUSAT/
DAERAH)
EXIT STRATEGY
P2KP 1-1 KMKP
BERDAYA BAZNAS
KOTA MALANG
KMKP
MANDIRI
KOTA BALDATUN
THAYYIBATUN
WA RABBUN
GHAFUR
INTERVENSI :
TELAH MENGIKUTI PRINSIP DAN
NILAI BAZNAS SECARA UTUH
BERBASIS KONSEP PAR
MENGAKAR DI MASYARAKAT
MAMPU MENGGALANG SOLIDARI-
TAS SOSIAL DAN OPTIMALISASI
POTENSI LOKAL BAGI UPAYA
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
MAMPU BERMITRA
MAMPU MENGAKSES SUMBER
DAYA DAN DANA LAINNYA
MAMPU MENANGANI BERBAGAI
KEGIATAN PENANGGULANGAN
KEMISKINAN
MAMPU MEMBANTU
SELURUH KEPENTINGAN
WARGA KELURAHAN
DALAM TATA-KEHIDUPAN
SEHARI-HARI, MAUPUN
TERHADAP KELANCARAN
PELAKSANAAN
PENYELESAIAN MASALAH
KEMISKINAN
PENYEBARAN PROGRAM
PRO POOR DENGAN
KONSEP GOOD-GOVERNANCE
1
2
4
5
6 3
7
EXIT STRATEGY
PELAKSANAAN
EXIT STRATEGY
CLUSTERING-1
Persiapan
pelaksanaan
dan sosialisasi
Pelatihan Baitul Mal
Pelatihan KMKP
Pelatihan Kesehatan
Sosialisasi, Reorientasi
BAZNAS Kota Malang
Pemetaan
Kinerja
Baitul Mal
Evaluasi
Kinerja
Baitul
Mal
Baitul Mal
kualifikasi
Mandiri
Baitul Mal
kualifikasi
Mantap dan
Berkembang
Baitul Mal
kualifikasi
Kurang
Berkembang
Program
Lanjutan
(insentif)
Bantuan Teknis khusus Problem Solving
Bantuan
Teknis
khusus
Manajemen
Pendampingan Ekonomi
oleh Tenaga Ahli Ekonomi
Pendampingan Kesehatan
oleh Ahli Kesehatan
Evaluasi Putaran ke-1
R
R Pro-Poor
Governance Dalam
Neighborhood
Penyaluran
(Chanelling) ke
Perbankan, dll
DIMENSI EKONOMI KEMISKINAN
RENDAHNYA PENGHASILAN SEHINGGA TIDAK CUKUP UNTUK MENUNJANG KEHIDUPAN KELUARGA AKIBATNYA : • KEBUTUHAN DASAR TIDAK DAPAT DIPENUHI, YG TERLIHAT DARI TDK MEMILIKI MATA PENCAHARIAN YG MANTAP (RENTAN/TDK MAPAN), GIZI & KESEHATAN RENDAH, PAKAIAN TDK MEMADAI, HUNIAN YG TIDAK LAYAK, PENDIDIKAN RENDAH, DSB DENGAN MUARANYA ADALAH KELAPARAN
Yang Diperlukan?
• Konsumtif
– Syarat:
• Tua (Berusia 60 thn
ke atas)
• Penduduk Kota
Malang (KTP dan
KK)
• Miskin.
Kriterianya?
• Produktif
– Syarat:
• Penduduk Kota
Malang (KTP dan
KK)
• Tidak punya usaha
tapi ingin usaha
• Punya usaha
• Kurang modal.
Kriterianya?
• Kawasan Wisata Ekonomi Kreatif dan Industri Rumah Tangga di Kawasan Cluster I Pilot Project I (Arjowinangun, 2014 – Dinoyo, 2016)
• Kawasan Wisata Edukasi di Kawasan Cluster I Pilot Project II (Kedungkadang)
2016
• Kawasan Wisata Kuliner Tradisional di Kawasan Cluster II Pilot Projet I (Kasin, 2015 –
• Dinoyo 2016)
• Kawasan Wisata Herbal di Kawasan Cluster II Pilot Project II (Buring)
2016
Indikator Kawasan Wisata Kuliner Tradisional
• Memiliki wilayah
(kawasan) yang
mayoritas
penduduknya
memiliki usaha
makanan dan
minuman
tradisional khas
malangan
• Memiliki tempat
pemasaran secara
kolektif hasil
produksi (Gerai)
• Memiliki wilayah
produksi selain
makanan dan
minuman
PENANGANAN PROSES PENDAMPINGAN MASYARAKAT
SEBAGAI PELAKU UTAMA KMKP
MELALUI PENDEKATAN PAR (Participatory Action Research)
Masyarakat
Grassroots/
Oyot suket KMKP
Aparat
Kelurahan
Kader
Kesehatan
Pendidikan
Baitul Mal
BAZNAS
Kota Malang
Masyarakat Miskin Kelurahan sbg Sasaran
di Kelurahan
Pembina
Menentukan
Kriteria
Kemiskinan
Rembug
Kesiapan
Masy.
Sosialisasi awal
Pendataan
Masyarakat
Miskin
FGD
Refleksi
Data
Kemiskinan
Pemetaan
Potensi dan
Usaha
Membuat
Renstra
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Kegiatan
Produktif
Pembentukan
KMKP
Membentuk
Kader PKKM
Dan KPPM
Mengelola
Dana
Produktif
Review, Refleksi
Proses Replikasi)
Bagaimana melakukan?
Tahun ke-2 dst
Evaluasi kinerja
KMKP dan Kader
Tahun ke-2
HASIL PENDAMPINGAN
BERKELANJUTAN DALAM
PEMBERDAYAAN EKONOMI
MASYARAKAT MISKIN
KOTA MALANG
2014 - 2016
Jumlah UMKM Penerima manfaat per
Baitul Maal/Kelurahan per Mei 2016
(Komunitas Masyarakat Kota Produktif)