Download - ARPLN2012 Sustainability
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
1/176
Laporan Keberlanjutan2012Sustainability Report
BRIGHT AND CARE
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
2/176
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
3/176
12012 SUSTAINABILITY REPORTPT PLN (Persero)
PLN KONSISTEN MENJALANKAN TUGAS MENYEDIAKAN
TENAGA LISTRIK YANG TERJANGKAU BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA. UPAYA MENERANGI HINGGA KE
SELURUH PELOSOK NEGERI DIJALANKAN SELARAS
DENGAN UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PENGELOLAAN
OPERASIONAL AGAR SEMAKIN TRANSPARAN DAN
AKUNTABEL MELALUI PENINGKATAN KUALITAS
PENERAPAN TATA KELOLA TERBAIK YANG DILAKUKAN
SECARA BERKELANJUTAN.
PLN JUGA KONSISTEN DALAM UPAYA MENCIPTAKAN
KESEIMBANGAN KINERJA BIDANG EKONOMI, SOSIAL
DAN LINGKUNGAN SEBAGAI PERWUJUDAN FALSAFAH
TRIPPLE BOTTOM LINESDEMI MEWUJUDKAN
PERTUMBUHAN USAHA YANG BERKELANJUTAN.
PLN consistently carries out the task of providing electricity at affordable
prices for all Indonesian people. The efforts to provide power for lighting
across the country including remote areas are in accordance with the efforts
to improve operational management so as to be more transparent and
accountable. This is conducted by continuously improving good corporate
governance (GCG) to the maximum.
PLN also consistently seeks to put the economic, social and environmental
performances in balance as a manifestation of the triple bottom lines
philosophy, in order to make sustainable business growth.
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
4/176
2 LAPORAN KEBERLANJUTAN 2012PT PLN (Persero)
RINGKASANPROGRAM
DANKINERJAUTAMA
MAINPROGRAMAND
PERFORMANCEOUTLINE
BIDANG EKONOMI ECONOMIC
BIDANG SOSIAL KEMASYARAKATAN SOCIAL AND COMMUNITY
BIDANG LINGKUNGAN ENVIRONMENTAL
Nilai perolehan dan distribusi nilai ekonomi
meningkat
Meningkatkan perekonomian daerah melalui
perluasan mitra kerja lokal
Jumlah pelanggan bertambah 10% sehingga
tingkat rasio elektrifikasi menjadi 76%
Bauran energi membaik dengan menurunnya
volume pemakaian BBM
Kapasitas dan produksi listrik mengalami kenaikan
Susut jaringan menurun
Penyaluran dana kemitraan meningkat, jumlah
mitra binaan bertambah.
Pengembangan Kemasyarakatan yang mencakup
6 bidang kegiatan utama.
Peningkatan kualitas program CSR di bidang
pendidikan
Edukasi pengelolaan sampah menjadi produk
daur ulang dan kompos
Higher partnership funding distribution, higher
number of foster partners.
Community Development covering six main
areas of activity.
To improve quality of CSR programs in
education
Education of waste recycle into recycled
products and compost
Perbaikan kualitas bauran energi
Peningkatan penggunaan gas alam sebagai
sumber energi ramah lingkungan
Partisipasi pada gerakan Clean Development
Mechanism(CDM) dan Verified Carbon Standard
(VCS)
Partisipasi pada upaya penghijauan areal kantor,
DAS dan waduk-waduk
Program pengurangan kertas dalam aktifitas
kerja (paperless work)
To improve energy mix quality
To increase the use of natural gas as an
environmentally friendly energy source
Participation in the Clean Development
Mechanism (CDM) and theVerified Carbon
Standard (VCS) movements
Participation in the reforestation program in
office areas, watersheds and reservoirs.
Paper reduction in work activity (paperless work)
To increase the economic value acquisition
and distribution
To improve the local economy through the
addition of local partners
To increase the number of customers by 10%
so as to make the rate of electrification ratio
go up to 76%
To improve energy mix by decreasing the
volume of fuel consumption
To increase the electricity capacity and
production
To lower network losses.
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
5/176
32012 SUSTAINABILITY REPORTPT PLN (Persero)
BIDANG TATA KELOLA GOVERNANCE
BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES
TANGGUNG JAWAB KONSUMEN CONSUMER RESPONSIBILITY
Asesmen berkala mengenai kualitas penerapan tata
kelola terbaik
Kerja sama dengan Transparansi Internasional
Indonesia untuk meningkatkan kualitas tata kelola
Kerjasama dengan BPK dan KPK untuk
meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan dan
pelaporan transaksi bisnis
Deklarasi PLN Bersih, Bebas Korupsi dan Gratifikasi
Penerapan dan sosialisasi Whistleblowing Systemdi
seluruh jajaran PLN dan mitra kerja PLN
Penindakan tegas setiap pelanggaran kode etik dan
disiplin kepegawaian
Periodic assessment of the quality of GCG
application.
Cooperation with Transparency International
Indonesia to improve GCG quality.
Cooperation with the Supreme Audit Agency (BPK)
and Corruption Eradication Commission (KPK)
to improve the accountability of the business
transaction performance and reporting.
Declaration of PLN Clean, No Corruption, No
Gratification .
Implementation and dissemination of
Whistleblowing System at all levels of PLN and
PLN partners.
Firm penalty against any violations of code of
conduct and personnel disciplinary
Penyempurnaan Talent Management
Peningkatan kompetensi melalui pelatihan
Penyelenggaraan uji kompetensi secara online
Penetapan jenjang karir dan remunerasi berbasis
kompetensi
Umpan balik pengelolaan kepegawaian melalui
Employee Engagement Survey
Perfecting the Talent Management
Increasing competency through training
Implementation of online competency test
Establishment of career paths and competency-
based remuneration
Feedback on personnel management through the
Employee Engagement Survey
Peningkatan unjuk kerja jaringan dengan
menurunkan SAIDI dan SAIFI
Kemudahan pembayaran tagihan dan tambah daya
melalui penerapan AP2T (Aplikasi Pengelolaan
Pelanggan Terpusat) dan P2APST(Pengelolaan dan
Pengawasan Arus Pendapatan Secara Terpusat)
Peningkatan mutu layanan dengan penerapan
aplikasi permintaan sambungan on-linedan melaluilayanan PLN-123
Improved network performance by reducing SAIDI
and SAIFI.
Ease of payment of bills and power capacity
upgrade through the application AP2T (Central
Application of Management and Customer Service)
and P2APST (Centralized Management and
Supervision of Revenue Flow).
Improved quality of service by applying connection
requests through on-line and PLN-123 call center.
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
6/176
Table of Contents
06 Tentang Laporan Keberlanjutan PT
PLN (Persero)
Sustainability Report of PT PLN
(Persero)
07 Periode Laporan Reporting Period
07 Proses Penetapan Isi Laporan
Setting the Report Content
08 Batasan Laporan dan Teknik Pengukuran DataReport Limitation and Data MeasurementTechniques
08 Perubahan dengan Laporan TahunSebelumnyaChanges from the Previous Sustainability
Report
08 Indeks GRI danAssuranceGRI Index and Assurance
09 Alamat Kontak Contact Details
10 Sambutan Direktur Utama
Message from President Director
20 Profil PLNPLNs Profile
22 Sekilas PLN PLN in Brief
24 Saham Perseroan Company Shares
23 Skala Ekonomi Economic Scale
23 Tonggak Sejarah Milestones
26 Visi, Misi, Moto Dan Nilai Luhur PerusahaanThe Companys Vision, Mission, Motto, andCorporate Core Values
28 Sosialisasi dan Upaya Pencapaian Visi danMisi PerseroanDissemination and achievements of theCompanys Vision and Mission
28Inisiatif Strategis Strategic Initiatives
28 Grup Usaha PLN PLN Business Group
31 Bidang Usaha Line of Business
34 Peta Operasional PerusahaanMap of Companys Operational Regions
36 Struktur Organisasi Organization Structure
37 Peristiwa Penting Significant Events
43 Penghargaan dan SertifikasiAwards & Certifications
46 Mendorong Pertumbuhan
Ekonomi
Driving Economic Growth
48 Meningkatkan Peran Katalis PertumbuhanPerekonomian NasionalImproving the Catalyst Role for National
Economic Growth
48 Rencana Jangka PanjangLong Term Plans
51 Kinerja PerusahaanCompanys Performance
54 Kontribusi Pada NegaraContribution to the Nation
55 Mendorong Pertumbuhan Perkonomian
DaerahPromoting Regional Economic Growth
55 Hubungan dengan Mitra Kerja
Relations with Business Partners
56 Produk dan Jasa Products and Services
57 Kapasitas dan Komposisi PembangkitPower Plant Capacity and Composition
58 Produksi Tenaga Listrik dan Bauran Energi
Electrical Power Production and Energy Mix
61 Manajemen Produk Product Management
62 Demand Side Management (DSM)
62 Supply Side Management (SSM)
62 Pengendalian Mutu Quality Control
63 Layanan Pelanggan Customer Service
65 Survei Kepuasan PelangganCustomer Satisfaction Survey
69 Pemasaran dan PromosiMarketing and Promotion
70 Implikasi Keuangan Terhadap Perubahan IklimFinancial Implications of Climate Change
72 Tata Kelola Keberlanjutan
Sustainability Governance
74 Pedoman, Struktur Dan Mekanisme Tata Kelola
GCG Guidelines, Structure and Mechanism
75 Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders
76 Dewan Komisaris dan DireksiThe Board of Commissioners and The Boardof Directors
78 Remunerasi Komisaris dan Direksi
Remuneration of the BOC and BOD
78 Komite Dewan KomisarisCommittees under the Board of
Commissioners
79 Komite Direksi
Board of Directors Committee
79 Kebijakan Pokok Tata KelolaCorporate Basic Governance Policies
84 Kode Etik Berperilaku Code of Conduct
84 Budaya Perusahaan Corporate Culture
84 Manajemen Pelibatan PemangkuKepentinganStakeholder Engagement Management
93 Perkara Hukum Yang DihadapiLitigation
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
7/176
HalamanPage72
TataKelolaKeberlanju
tan
SustainableGovernan
ce
HalamanPage10
SambutanDirekturUtama
MessagefromthePre
sidentDirector
HalamanPage
140PartisipasipadaPelestarianLingkunganParticipationInEnvironmentalPreservation
94 Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Human Resources Management
96 Kesetaraan Dalam Pengelolaan SumberDaya Manusia
Equality in Human Resources Management
97 Hubungan Dengan PegawaiEmployee Relations
98 Kepatuhan Pada Peraturan PerundanganBidang KepegawaianCompliance with Labor Laws andRegulations
102 Demografi dan Jumlah PegawaiDemographics and Worker Numbers
105 Sistem Pengelolaan SDM
Human Resources Management System
108 Paket Kesejahteraan Welfare Package
111 Peningkatan Budaya UnggulEnhancement of Excellence Culture
112 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Occupational Safety and Health
115 Komite Keselamatan Ketenagalistrikan
Electrical Power Safety Committee
116 Kegiatan Utama d i Tahun 2012
Major Activities in 2012
118 Statistik K inerja K-3 Tahun 2012
K3 Performance Statistics 2012
120 Kesehatan Kerja Occupational Health
120 Penghargaan Awards
122 Program Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Program
124 Maksud dan Tujuan Purpose and Objectives
124 Struktur Organisasi PelaksanaExecutive Board Organizational Structure
126 Visi dan Misi Vision and Mission
126 Dasar Hukum Pelaksanaan
Legal Foundation Of Csr ProgramImplementation
127 Program dan Pelaksanaan Program
Programs and their Implementation
127 Program Tanggung Jawab SosialPerusahaan (CSR)Corporate Social Responsibility Program
129 Program Pengembangan MasyarakatCommunity Development Program
129 Program Kemitraan (PK)Partnership Program
132 Program Bina Lingkungan
Environmental Development Program
136 Kisah Sukses Program Bina LingkunganSuccess Story of Environmental
Development Program
140 Partisipasi Pada Pelestarian
Lingkungan
Participation on Environmental
Protection
143 Kebijakan LingkunganEnvironmental Policy
143 Pengelolaan Lingkungan Sekitar InstalasiManagement of Installation Environment
148 Pemakaian Bahan Materials Usage
152 Penggunaan Energi Energy Usage
155 Pengendalian Emisi Emission Control
158 Pengelolaan dan Pengolahan Limbah
Waste Management and Processing
157 Partisipasi Pada Upaya Mitigasi GasRumah KacaParticipation in Greenhouse Gas MitigationEfforts
161 Biaya dan Penghargaan untuk Pengelolaandan Pelestarian LingkunganCost and Award for Environmental
Management and Preservation
162 Indeks GRI 3.1-EUSS
GRI 3.1-EUSS Index
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
8/176
6 LAPORAN KEBERLANJUTAN 2012PT PLN (Persero)
TENTANGLAPORAN
KEBERLANJUTANPTPLN(PERSER
O)
SUSTAINABILITYREPORTOF
PTPLN(PERSERO)
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
9/176
7
TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN PT PLN (PERSERO) ABOUT PT PLN (PERSERO) SUSTAINABILITY REPORT
2012 SUSTAINABILITY REPORTPT PLN (Persero)
Laporan Keberlanjutan PT PLN (Persero ) Tahun 2012 (Laporan
atau Kami) ini disampaikan untuk menunjukkan kepada para
pemangku kepentingan kinerja keberlanjutan PLN dalam bidang
ekonomi, lingkungan, dan sosial selama tahun 2012. Sebagian
materi Laporan ini telah kami sajikan dalam Laporan Tahunan
PLN Tahun 2012, dan oleh karenanya merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari Laporan Tahunan dimaksud. Sebelumnya,
laporan ini juga pernah dibuat terpisah pada tahun 2008, 2010
dan 2011. (3.2)
Laporan ini merupakan laporan tahun ke-empat, sejak laporan
pertama disampaikan pada tahun 2008. Laporan ini disusun
antara lain untuk memenuhi ketentuan Pasal 66 ayat 2c, Undang-
Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang
mewajibkan penyampaian laporan kegiatan Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam Laporan Tahunan.
TJSL menurut Pas al 1 Undang-U ndang No. 40 Tahun 2007 adalah
komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan
ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan
dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri,
komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.
Dalam menyusun Laporan ini, kami menggunakan kerangka
pelaporan keberlanjutan yang dikeluarkan oleh Global Reporting
Initiative (GRI) lengkap dengan suplemen industri kelistrikan
yang telah diakui dan diterima luas secara internasional.Kerangka pelaporan ini lebih dikenal dengan sebutan Pedoman
Penyusunan Laporan Keberlanjutan GRI versi 3.1 & Electric
Utilities Sector Supplement (GRI G3.1-EUSS) Final Version. Pada
tahun sebelumnya, kami menggunakan kerangka GRI G3.0-EUSS
Final Version.
PERIODE LAPORAN(3.1, 3.2, 3.3)
Periode laporan ini adalah 1 Januari 31 Desember 2012.
Penerbitan Laporan sebelumnya, Laporan Keberlanjutan Tahun
2011, diterbitkan pada bulan Juni 2012. Penerbitan Laporan
Keberlanjutan dilakukan setiap tahun, untuk memberikan
gambaran yang jelas serta untuk menilai kinerja manajemendalam bidang ekonomi, lingkungan dan sosial sebagai informasi
tambahan terhadap kinerja finansial yang disampaikan dalam
Laporan Keuangan Tahunan.
PROSES PENETAPAN ISI LAPORAN (3.5)
Dalam menetapkan topik dan isi Laporan, kami menggunakan
prinsip materialitas sebagai pertimbangan utama. Materialitas
dalam hal ini diartikan sebagai isu-isu yang relevan dengan
bidang usaha PLN dan berpengaruh signifikan serta berdampak
luas bagi pemangku kepentingan dalam pengambilan
keputusan.
The 2012 Sust ainabil ity Report of PT Perusahaan List rik Negara
hereinafter referred to as PLN or the Company is presented
to show to the stakeholders the Companys efforts in carrying
out its economic activities, social responsibility program, and
sustainable environmental preservation. Some of the contents
of this report have been presented in the PLNs 2012 Annual
Report and is thus an inseparable part of the said report. This
type of report has been previously made separately in 2008,
2010 and 2011. (3.2)
This is the fourth year of the repor t s ince the firs t o ne delivered
in 2008. This report is prepared, among others, to comply with
the provision of Article 66 paragraph 2c, Law Number 40 of 2007
on Limited Liability Companies, which requires the submission of
report on the Corporate Social and Environmental Responsibility
activities in the Annual Report.
Pursuant to Article 1 of Law No. 40 of 2007, corporate social and
environmental responsibility is the commitment of the company
to participate in sustainable economic development to improve
the quality of life and environmental which benefits either the
Company itself, the local community, or the society at large.
In compiling this report, we used sustainability reporting
framework issued by the Global Reporting Initiative (GRI)
including the supplement electricity industry that has been
recognized and accepted internationally. Reporting frameworkis better known as the GRI Sustainability Reporting Guidelines
version 3.1 and Electric Utilities Sector Supplement (GRI G3.1-
EUSS) Final Version. In the previous year, we utilized the
framework of GRI G3.0-EUSS Final Version.
REPORTING PERIOD(3.1, 3.2, 3.3)
The reporting period is January 1 to December 31, 2012. The
previous report, 2011 Sustainability Report, was published in
June 2012. Sustainability Report is published annually to give a
clear picture as well as to assess the performance of management
in the field of economic, environmental and social as well as tofunction as additional information to the financial performance
presented in the Annual Financial Statements.
SETTING THE REPORT CONTENT(3.5)
In setting the topic and content of the Report, we refer to the
principle of materiality as the primary consideration. Materiality
in this case is defined as issues relevant to the PLNs business
lines and have significant and broad influence of such materials
on stakeholders in decision-making.
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
10/176
8 LAPORAN KEBERLANJUTAN 2012PT PLN (Persero)
BATASAN LAPORAN DAN TEKNIK
PENGUKURAN DATA (3.6-3.9)
Data kuantitatif mengenai k inerja keberlanjutan atau TJSL dalam
Laporan ini mencakup data PLN sebagai perusahaan induk,
tidak termasuk data keberlanjutan yang dikelola oleh masing-
masing entitas anak. Sedangkan data finansial, seperti nilai-nilai
ekonomi yang diterima dan didistribusikan (EC1) merupakan
data konsolidasian dengan entitas-entitas anak berdasarkan
standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia.
Untuk pengukuran data finansial, kami menggunakan
teknik berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) Indonesia, sedangkan untuk data keberlanjutan, kami
menggunakan teknik pengukuran data yang berlaku secara
internasional. Data kuantitatif dalam Laporan , disajikan denganmenggunakan prinsip daya banding (comparability) minimal
dalam dua tahun berturut-turut, sehingga pengguna Laporan
dapat melakukan analisa tren. Informasi dan data yang disajikan
mencakup data keuangan konsolidasi Perseroan dengan anak
perusahaan yang dicatat berdasarkan metode ekuitas.(3.10)
PERUBAHAN DENGAN LAPORAN TAHUN
SEBELUMNYA (3.10, 3.11)
Selama periode pelaporan tidak terdapat perubahan yang
fundamental terhadap struktur bisnis PLN. Perubahan
fundamental yang dimaksudkan adalah terjadinya perubahanstruktur usaha karena aksi-aksi korporasi seperti: akuisisi,
merger, restrukturisasi perusahaan dan downsizing. Begitu pula
tidak terdapat perubahan signifikan dengan Laporan tahun
sebelumnya dalam hal batasan, ruang lingkup dan teknik
pengukuran. Seluruh data yang tertulis dalam Laporan tahun
sebelumnya tidak mengalami pernyataan ulang, sedangkan
khusus untuk laporan keuangan, terjadi reklasifikasi atas
beberapa posisi akun sesuai dengan ketentuan PSAK terbaru.
INDEKS GRI DAN ASSURANCE (3.12, 3.13)
Kami mencantumkan indeks GRI dalam tanda kurung denganwarna merah pada setiap halaman yang relevan untuk
memudahkan pengguna Laporan dalam melihat indikator GRI,
sedangkan daftar indeks GRI secara keseluruhan dapat dilihat
pada halaman 162 Laporan ini.
REPORT LIMITATION AND DATA
MEASUREMENT TECHNIQUES(3.6-3.9)
Quantitative data regarding the performance of sustainability
in this report include the data of PLN as the parent company,
and exclude the sustainability data managed by each of its
subsidiaries. While for financial data, such as economic values
generated and distributed (EC1) are consolidated data with
subsidiaries in accordance with applicable financial accounting
standards in Indonesia.
The financial data are measured usin g a tech nique base d on
Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) Indonesia,
while for sustainability data, we use data measurement techniques
that apply internationally. Quantitative data in the report are
presented referring to comparability principle of at least twoyears in a row, so that users can analyze the trend. Information
and data presented in this report include consolidated financial
data of the Company with its subsidiaries recorded under the
equity method. (3.10)
CHANGES FROM THE PREVIOUS
SUSTAINABILITY REPORT (3.10, 3.11)
During the reporting period there were no fundamental
changes to the business structure of PLN. The fundamental
change referred to above is the change in business structuredue to corporate actions such as acquisitions, mergers,
corporate restructuring and downsizing. Neither were there
any significant changes to the previous years report in terms
of limitation, the scope and measurement techniques. This
years report does not contain any recycled data from previous
years, while regarding financial reporting, there has been
reclassification of some account positions in compliance with
the most recent PSAK provisions.
GRI INDEX AND ASSURANCE (3.12, 3.13)
We include the GRI index in brackets in red on each relevantpage to allow users to view the GRI indicators, while in overall
the GRI index list can be found on page 162 in this report.
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
11/176
9
TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN PT PLN (PERSERO) ABOUT PT PLN (PERSERO) SUSTAINABILITY REPORT
2012 SUSTAINABILITY REPORTPT PLN (Persero)
Indikator GRI G3.1 yang diungkapkan dalam Laporan ini
merupakan isu-isu yang dianggap material dan relevan dengan
bidang usaha PLN. Sebagian indikator GRI G3.1 yang tidak
diungkapkan dalam laporan ini disebabkan oleh sifatnya yang
tidak material atau tidak relevan dengan bisnis PLN, dan belum
tersedianya sistem kompilasi data.
Manajemen berupaya menyampaikan data tersebut pada Laporan
tahun yang akan datang sesuai dengan penyempurnaan sistem
dan prosedur akuntansi keberlanjutan yang tengah dilakukan.
Seperti laporan tahun sebelumnya, maka pada periode
laporan tahun 2012 fokus uraian tertuju pada beberapa
topik utama berdasarkan prinsip material dan relevansinya
dengan keberlanjutan Perseroan, yaitu mencakup tata kelola,
pelaksanaan program tanggung jawab sosial, pengelolaan
SDM, keselamatan dan kesehatan kerja, kinerja ekonomi dan
pengelolaan lingkungan. (3.5) Pada penyampaian Laporan
tahun 2012, Perseroan belum menggunakan jasa penjamin
(assurance), namun pada tahun mendatang diharapkan
Perseroan menggunakan jasa penjamin yang kredibel dari pihak
eksternal. (3.13)
Dari keseluruhan uraian dan data kompilasi ketaatan yang
dilakukan, Perseroan berpendapat bahwa berdasarkan penilaian
sendiri, level aplikasi standar GRI pada laporan ini memenuhi
kriteria peringkat B.
Untuk permintaan, pertanyaan, masukan at
au komentar atas
laporanini,dapatmenghubungi(3.4):
Forrequest,enquiries,inputorcommentson
thisreport,please
contact(3.4):
SEKRETARISPERUSAHAANCORPORATES
ECRETARY
HubunganInvestorInvestorRelations
PTPLN(Persero)
Jl.TrunojoyoBlokM-INo.135
KebayoranBaru,Jakarta12160,Indonesia
Tel.+62217251234,7250550,7261122
Fax.+62217221330
www.pln.co.id
The GRI G3.1 indicators expressed in this repor t are issues that
are considered material and relevant to PLNs business line.
Some GRI G3.1 indicators are not disclosed in this report due to
the nature of which is not material or relevant to the business
PLN, and the unavailability of data compilation system.
The Management seeks to deliver the data in the coming
reports in accordance with the improvement of systems and
sustainability accounting procedures being performed.
As in the previous reports, the main focus is on several main
topics based on the material principle and its relevance to the
Companys sustainability, namely governance, corporate social
responsibility, human resources management, Occupational
Environment, Safety and Health, economic performance and
environmental management. (3.5)The Company has not utilized
an assurance service, however the Company plans to use an
assurance service supplied by a credible external party in the
years to come. (3.13)
Based on all of the descriptions and compliant data compilation
carried out, the Company is of the opinion, based on its own
judgement, t hat this rep ort meets th e cr iter ia for t he B rat ing.
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
12/176
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2012PT PLN (Persero)10
Message from President Director
Memenuhiharapanpemangkukepentinga
nmelaluiupaya
pengembangandanpembangunanketenag
alistrikanyang
menjangkauseluruhwilayahnegeridenga
nmengedepankanproses
bisnisyangsemakintransparandanakunta
belsesuaikaidahtata
kelolaterbaik.SelainituPLNbertekadmen
gedepankankinerjayang
berimbangdariaspekeko
nomi,sosialdanlingkungandemimenjaga
danmeningkatkanpertumbuhanusahayangberkelanjutan.
Meetingtheexpectationsofstakeholdersth
roughthedevelopmentandconstruction
ofelectricalpowerthatreachacrossthecou
ntry,prioritizingmoretransparentand
accountablebusinessprocessesinaccordanc
ewithbestcorporategovernance.In
addition,PLNisdeterminedtoemphasizebala
ncedperformancefromtheeconomic,
socialandenvironmentalaspectsinorderto
maintainandstrengthensustainable
businessgrowth.
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
13/176
2012 SUSTAINABILITY REPORTPT PLN (Persero) 11
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA MESSAGE FROM PRESIDENT DIRECTOR
11
NUR PAMUDJI
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
14/176
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2012PT PLN (Persero)12
Para Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Kembali kami menyajikan Laporan Keberlanjutan yang terpisah dari
Laporan Tahunan untuk melaporkan kinerja PLN dalam mendukung
upaya menjaga keberlanjutan bumi beserta isinya di tahun 2012.
Pada tahun pelaporan 2012, kami membuat Laporan Keberlanjutan
dengan mengacu pada sistim pelaporan berstandar internasional
yakni Sustainability Reporting Guidelines & Electric Utilities Sector
Supplement RG Version 3.1/EUSS Final Version.
Melalui laporan ini kami ingin memberikan gambaran
kesungguhan komitmen Perseroan dalam berpartisipasi pada
upaya mengatasi dampak pemanasan global yang semakin
mempengaruhi kehidupan sosial kemasyarakatan di seluruh
dunia melalui berbagai upaya nyata yang direalisasikan sepanjang
tahun pelaporan.
Bidang usaha kami adalah BUMN yang memiliki tugas khusus
menyediakan dan mendistribusikan tenaga listrik kepada seluruh
lapisan masyarakat dengan harga yang terjangkau. Adapun kegiatan
operasional kami meliputi pembangunan dan pengoperasioan
pembangkit, serta pembangunan dan pengoperasian jaringan
transmisi dan distribusi tenaga listrik dari stasiun pembangkit ke
instalasi di tempat pelanggan.
Untuk membangkitkan tenaga listrik, kami menggunakan
pembangkit sesuai sumber energi yang digunakan, yakni PLTA(Pusat Listrik Tenaga Air), PLTD (Pusat Listrik Tenaga Diesel), PLTU
(Pusat Listrik Tenaga Uap), PLTG (Pusat Listrik Tenaga Gas), PLTGU
(Pusat Listrik Tenaga Gas Uap), PLTP (Pusat Listrik Tenaga Panas
Bumi). Pada areal terbatas, kami juga menggunakan pembangkit
listrik dengan sumber energi yang berasal dari dari tenaga
matahari dan angin. Penggunaan sumber energi fosil tidak
terbarukan, yakni gas alam, BBM dan batubara membuat bidang
ketenaga listrikan yang dijalankan menjadi salah satu kontributor
utama emisi gas CO2, atau Gas Rumah Kaca (GRK), selain kegiatan
transportasi dan industri.
Dengan semakin intensifnya gejala cuaca ekstrem telah menggugahmasyarakat dunia untuk bersama-sama mengurangi besaran
emisi GRK demi keselamatan bumi beserta seluruh isinya untuk
kebaikan generasi mendatang. PLN menyadari sepenuhnya kondisi
tersebut, dan bertekad untuk berpartisipasi secara aktif mengurangi
emisi GRK, melalui pelaksanaan berbagai inisiatif strategis yang
memberi dampak nyata pada upaya bersama masyarakat dunia.
Sebagai perusahaan yang menyediakan layanan tenaga listrik bagi
masyarakat, PLN menyadari sepenuhnya bahwa keberlanjutan
usahanya bergantung pada tiga pilar utama yaitu : kinerja ekonomi,
kinerja lingkungan dan kinerja sosial.
Dear Stakeholders,
Once again we present the Sustainability Report which is separated
from the Annual Report, to report on the performance of PLN in
supporting the efforts to maintain the sustainability of the earth
and its resources, conducted in 2012. In preparing the sustainability
report of 2012, we refer to the international standard of reporting
system, namely Sustainability Reporting Guidelines & Electric Utilities
Sector Supplement 3.1/EUSS RG Version Final Version.
In this report, we would like to provide an overview of the Companys
true commitment to participating in efforts to mitigate the effects of
global warming that are increasingly affecting the social life around
the world through making real efforts during the reported year.
Our business line as a State-Owned Enterprise is specifically to
provide and distribute electricity to all walks of like at affordable
prices. Our operations include the construction and operation of
power plant, and the construction and operation of transmission and
distribution of electrical power from power stations to installations at
the customer premises.
To generate electricity, we utilize plants which are fired according to
the energy sources, namely hydropower (Hydro Power Plant), diesel(Diesel Power Plant), steam (Steam Power Plant), gas (Gas Power
Plant), steam gas (Combined Cycle Power Plant), and geothermal
(Geothermal Power Plant). In certain areas, we also use the energy
source of solar and wind power. In addition to transportation and
industrial activities, the use of non-renewable fossil energy sources,
namely natural gas, fuel oil and coal, makes the electrical power
business line one of the major contributors of CO2, or greenhouse
gases (GHG) emissions.
The more extreme weather changes have stirred the internationalcommunity to work together to reduce the amount of GHG emissions
to save the earth and all its resources for the interest of future
generations. PLN is fully aware of the condition, and determined
to actively participate in reducing GHG emissions, through the
implementation of strategic initiatives that shall bring real impact on
the joint efforts of the international community. As a company that
provides electricity to the public, PLN is fully aware that its business
sustainability relies on three main pillars: economic performance,
environmental performance and social performance.
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
15/176
2012 SUSTAINABILITY REPORTPT PLN (Persero) 13
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA MESSAGE FROM PRESIDENT DIRECTOR
PELUANG DAN TANTANGAN PEMENUHAN
LISTRIK DI INDONESIA(1.1, 1.2)
Kondisi ketenagalistrikan di Indonesia saat ini terus tumbuh pesat
seiring dengan pertumbuhan permintaan tenaga listrik dan sejalan
dengan pembangunan infrastruktur yang tengah dipacu Pemerintah
untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Dengan
rasio elektrifikasi yang relatif lebih rendah dari negara kawasan, PLN
menghadapi peluang pengembangan usaha sekaligus tantangan
untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional. Kami berupaya keras
untuk meningkatkan kinerja ekonomi agar mampu merespon
kebutuhan tersebut dengan membangun pembangkit listrik baru
sesuai perkembangan.
Melalui kinerja ekonomi yang baik, kami mampu mendistribusikan
perolehan nilai ekonomi kepada seluruh pemangku kepentingan,terutama kepada pemasok, kontraktor, penyandang dana,
karyawan dan pemerintah. Pada akhirnya distribusi nilai ekonomi
terbesar kami tujukan untuk pelanggan melalui pembangunan
unit-unit pembangkit baru untuk menjamin kontinuitas pasokan
listrik pada pelanggan.
Tahun 2012, perolehan nilai ekonomi PLN meningkat 9,7%
menjadi sebesar Rp228,8 triliun, dari Rp208,6 triliun di tahun 2011.
Peningkatan diperoleh dari naiknya pendapatan sebesar 11,8% dari
tahun sebelumnya sebagai hasil dari penambahan jumlah pelanggan
dan migrasi kelompok pelanggan di segmen pelanggan rumah
tangga, sehingga rata-rata harga jual listrik meningkat, sekalipuntidak ada kebijakan kenaikan tarif dasar listrik.
Mayoritas nilai perolehan tersebut kemudian kami distribusikan
kembali kepada pemasok dan mitra kerja utama, dalam bentuk biaya
operasional dengan porsi sampai sebesar 81,29%. Sisanya kami
distribusikan kepada penyandang dana dan kepada para karyawan.
Total nilai perolehan yang didistribusikan kepada para pemangku
kepentingan di tahun 2012 mencapai Rp232,1 triliun, lebih besar dari
perolehan nilai ekonomi PLN.
Dengan memperhatikan proyeksi kebutuhan listrik yang
terus meningkat di tahun mendatang, maka PLN akan sangatbergantung pada dukungan dana dari para penyandang dana
dalam memenuhi biaya investasi pembangunan pembangkit
termasuk sistem transmisi dan distr ibusi. Agar memperoleh cukup
dana untuk investasi di masa mendatang, salah satu jalan yang
ditempuh PLN adalan berupaya mengendalikan dan menekan
biaya operasional.
CHALLENGES AND OPPORTUNITIES OF
POWER PROVISION IN INDONESIA (1.1, 1.2)
Condition of Indonesia is that electricity continues to grow rapidly
along with the growth in electricity demands and infrastructure
development, which the central government supports to drive
the growth of national economy. With the electrification ratio
relatively lower than countries in the region, PLN is facing business
development opportunities as well as challenges to meet national
electricity needs. We strive to improve the economic performance to
be able to respond to these needs by building new power plants in
accordance with the condition.
With good economic performance, we were able to distribute the
economic value acquired to all stakeholders, especially suppliers,contractors, fund providers, the government and employees.
Eventually, we distribute the greatest economic value to our
customers through the development of new power plants to ensure
continuity of electricity supply to customers.
In 2012, the acquisition of the economic value of PLN increased by
9.7 percent to Rp228.8 trillion, from Rp208.6 trillion in 2011. This was
derived from revenue which rose 11.8 percent from the previous
year as a result of increasing in the number of customers and the
migration of residential customer group. Thus the average selling
price of electricity increased, notwithstanding there was no policy ofelectricity tariff hike.
We subsequently distribute the majority of our acquired values
back to suppliers and key partners, in the form of operational costs
with a portion of up to 81.29%. We distribute the remainder to the
fund providers and the employees. The total of the acquired values
distributed to stakeholders in 2012 reached Rp232.1 trillion, higher
than the acquisition of PLNs economic value.
Taking into account the projected demands for electricity that
would continue to increase in the coming years, PLN wouldrely much on financial support from fund providers to meet the
investment cost of the power plant development including for
transmission and distribution systems. To obtain sufficient funds for
future investments, one of the ways PLN takes is seeking to control
and reduce operating costs.
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
16/176
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2012PT PLN (Persero)14
Salah satu cara yang telah dijalankan dengan konsisten adalah
dengan meningkatkan efiesiensi operasional pembangkitan
dengan tujuan meningkatkan unjuk kerja stasiun pembangkit,
sehingga penggunaan bahan bakar sebagai energi pembangkit
optimal. Cara lain yang ditempuh adalah dengan memperbaiki
kualitas bauran energi, sehingga komposisi pemakaian BBM yang
mahal, semakin dikurangi.
PLN juga berupaya meningkatkan efisiensi operasional khususnya
dengan cara memperbaiki kualitas jaringan distribusi, sehingga
susut jaringan secara keseluruhan terus menurun. Keseluruhan
upaya tersebut ditargetkan untuk membuat beban operasional
terkendali, sehingga PLN mampu mencetak laba operasional yang
semakin besar dan mampu menyisihkan dana yang lebih besar
untuk kepentingan investasi.
Oleh karena besarnya kebutuhan biaya pembangunan listrik , PLN
membuka kesempatan dengan berbagai pihak untuk membangun
pembangit listrik baik dalam konteks kerjasama maupun secara
mandiri. Keseluruhan upaya tersebut dilaksanakan untuk mendukung
pertumbuhan kegiatan ekonomi nasional.
MENINGKATKAN TARAF KEHIDUPAN
MASYARAKAT
Ada dua cara yang ditempuh PLN untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat. Pertama merealisasikan berbagai programpeningkatan kehidupan masyarakat secara langsung melalui
pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial (Corporate Sosial
Responsibilities/CSR) dan Program Pengembangan Masyarakat dalam
bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Kedua,
melalui peningkatan kerjasama dengan mitra lokal untuk memasok
kebutuhan operasional Perusahaan.
Pada cara pertama, PLN merealisasikan berbagai program bantuan
fisik, program pelatihan maupun finansial untuk menumbuh
kembangkan kemampuan perekonomian masyarakat sekitar
kegiatan operasional, terutama pada sistem pembangkitan
maupun jalur-jalur transmisi tegangan ekstra tinggi di daerahmarginal yang masih tertinggal. Program tersebut dilaksanakan
secara mandiri maupun dalam bentuk kerjasama dengan lembaga
yang kompeten di bidangnya. Selain itu melalui program CSR, PLN
juga berupaya meningkatkan akses kemandirian dalam berbagai
aspek kesejahteraan baik secara ekonomi, kesepahaman perihal
pembangunan berkelanjutan, kehidupan kemasyarakatan, maupun
hal lainnya secara lebih luas. Program yang dijalankan dikenal dengan
sebutan community relation, community services dan community
empowering. Untuk kegiatan PKBL ini, PLN menyisihkan anggaran
sebesar Rp128,1 miliar, terdiri atas Program Kemitraan sebesar Rp52,8
The measure that has been consistently run is improving generation
operational efficiency with the aim of improving the performance of
the power generating station, so that the use of fuels for plants is
optimum. Another measure is improving the quality of the energy
mix, so that the use of costly fuel in energy composition can be
further reduced.
PLN is also working to improve operational efficiency in particular by
improving the quality of the distribution network, so that the overall
network losses continued to decline. In overall the efforts are aimed
to put the operational expenses under control, so that PLN is able
to make greater operational profit and to set aside more funds for
investment purposes.
Due to the large fund needs for the cost of electricity development,
PLN opens opportunities to a variety of parties to build power
station under partnership schemes as well as independently. In
overall the efforts undertaken are aimed to support the growth of
the national economy.
IMPROVING PEOPLES WELFARE
PLN has two schemes to improve peoples lives. First, the realization
of various programs that directly improve peoples lives through byapplying the Corporate Social Responsibilities (CSR) programs and
the Community Development Program in the form of the Partnership
Program and Community Empowerment Program (collectively
named PKBL). Second, increasing cooperation with local partners to
supply the needs of the Companys operations.
In connection to the first scheme, PLN realizes various physical
assistance programs, financial as well as training programs to
cultivate the ability of the economy of communities living near the
operations, particularly in the generation system and extra-high
voltage transmission lines in marginal or underdeveloped areas. Theprograms are implemented independently or in cooperation with
competent institutions in the respective field. In addition, through its
CSR program, PLN is also working to improve access to independence
in many aspects both economic prosperity, understanding about
sustainable development, social life, and other things in broader
sense. The programs are called community relations, community
services and community empowering. PLN allocates a budget for
these activities of Rp128.1 billion, consisting of Partnership Program
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
17/176
2012 SUSTAINABILITY REPORTPT PLN (Persero) 15
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA MESSAGE FROM PRESIDENT DIRECTOR
miliar, Bina Lingkungan sebesar Rp34,4 miliar dan BUMN Peduli
Rp40,9 miliar. Sementara untuk program CSR, PLN menyalurkan dana
sebesar Rp16,8 miliar.
Pada cara kedua, PLN berupaya meningkatkan kehidupan
perekonomian setempat dengan menjalin kerjasama erat dengan
pemasok lokal di area sekitar operasional sebagai mitra kerja
potensial. Dengan melibatan pemasok lokal , maka kegiatan ekonomi
setempat diharapkan semakin berkembang.
Selain melalui cara-cara yang telah disebutkan di atas, PLN berperan
besar bagi upaya meningkatkan taraf kehidupan masyarakat melalui
perluasan jaringan listrik hingga ke seluruh pelosok negeri. Jaringan
listrik yang terjamin hingga ke pelosok negeri membuat aktifitas
masyarakat tidak lagi terkendala oleh keterbatasan penerangan saat
malam hari, sehingga kegiatan perekonomian dapat berlangsung
lebih baik.
PERBAIKAN KUALITAS BAURAN ENERGI,
SEBAGAI RESPON TERHADAP PERUBAHAN
IKLIM
Pada aspek lingkungan, PLN berpartisipasi pada upaya mengurangi
dampak lingkungan dari kegiatan usahanya melalui dua pendekatan,
yaitu (i) melalui perbaikan operasional yang menjadi sumber dampak
lingkungan; (ii) melalui upaya non-operasional yang memberi
dampak positif terhadap perbaikan kualitas lingkungan.
Untuk perbaikan operasional, PLN telah melaksanakan beberapa
inisisatif strategis yakni mencakup perbaikan unjuk kerja pembangkit,
peningkatan kualitas bauran energi dan penurunan susut jaringan.
Perbaikan dan peningkatan unjuk kerja pembangkit membuat
pemakaian sumber energi menjadi semakin efisien, sehingga emisi
GRK sebagai dampak pemakaian bahan bakar fosil relatif terkendali.
Perbaikan kualitas bauran energi, memberi manfaat bagi lingkungan,
apabila komposisi bauran energi tersebut semakin mengarah pada
penggunaan bahan bakar yang menghasilkan emisi GRK paling
sedikit. Dari beberapa sumber energi yang digunakan, besaran
emisi GRK yang dihasilkan secara berturut-turut adalah batubara,yang terbesar diikuti oleh BBM, gas, panas bumi dan tenaga air.
Sumber energi panas matahari dan bayu juga tidak mengeluarkan
emisi, namun karena penggunaanya yang masih terbatas, belum
dimasukan ke dalam perhitungan bauran energi.
Menyadari bahwa bauran energi memberi dampak terbesar terhadap
upaya mitigasi GRK, PLN berupaya meningkatkan kualitas bauran
energi yang optimal bagi upaya penyediaan tenaga listrik sekaligus
mengendalikan bahkan mengurangi besaran emisi GRK. Pada tahun
pelaporan, penggunaan batubara dan gas meningkat, menggantikan
amounting to Rp52.8 billion; Community Development, Rp34.4
billion and SOE Care, Rp40.9 billion. As for the CSR program, PLN
distributed funds amounting to Rp16.8 billion.
With regard to the second scheme, PLN endeavors to improve
the economic lives of local community by working closely with
local suppliers surrounding the operations area as potential
partners. By involving local suppliers, the local economic activity
is expected to grow.
Apart from the schemes mentioned above, PLN plays a major role
in improving the peoples lives through the power grid expansion
through to across the country. Guaranteed electrical network all
across the country frees the peoples activities from impediments of
night lighting, so economic activity can be performed better.
ENERGY MIX OF QUALITY IMPROVEMENT AS
A RESPONSE TO CLIMATE CHANGE
From environmental aspect, PLN participates in efforts to reduce
the environmental impacts caused by its business activities in
two approaches, namely (i) improvement of operations that cause
environmental impact, (ii) non-operational efforts which have
positive impact on environmental quality.
For operational improvements, PLN has implemented several strategic
initiatives, including plant performance improvements, better energy
mix quality and network loss reduction. Improved plant performance
makes the use of energy sources more efficient, thus GHG emissions
resulted from fossil fuel use are relatively under control. Energy mix
quality improvement brings benefits to the environment, when the
composition of the energy mix leads to the use of fuels that produce
the least GHG emissions. of some energy sources used, the amount
of GHG emissions produced in descending order is coal, followed by
oil, gas, geothermal and hydropower. Energy sources of solar and
wind do not emit GHG, but given that the use of the two sources isstill limited, it has not been included in the energy mix calculation.
Realizing that the energy mix provides the greatest impact on GHG
mitigation efforts, PLN seeks to improve the quality of the energy mix
for electricity supply as well as efforts to control and even reduce the
amount of GHG emissions. In the reported year, the use of coal and
gas increased, as these replaced fuel. Similarly, geothermal and hydro
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
18/176
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2012PT PLN (Persero)16
penggunaan BBM. Demikian pula penggunaan penggunaan panas
bumi dan air yang beroperasi pada kapasitas maksimum. Secara
keseluruhan dari total produksi listrik PLN tahun 2012 sebesar
131.684 GWH (2011; 128.853 GWH), bauran energi yang digunakan
adalah: Batubara (50,38%), BBM (14,97%), Gas alam (23,41%), Panas
Bumi (4,85%) dan Air (6,39%).
Dengan kombinasi bauran energi di tahun 2012 tersebut, sesuai
perhitungan berdasarkan standar EIA (US Energy Information
Administration), perkiraan emisi GRK yang dikeluarkan adalah
sebesar 118.270.645 ekivalen ton CO2, naik dari perkiraan angka
sebesar 105.263.131 eq ton CO2 di tahun 2010.
Mempertimbangkan manfaat ganda yang diperoleh dari
penggunaan gas dan sumber panas bumi, dalam rencana jangka
panjang yang kini tengah dijalankan, PLN berupaya meningkatkan
penggunaan sumber energi gas alam serta memanfaatkan secara
optimal panas bumi. Tingkat emisi bahan bakar fosil yang paling
rendah menjadikan gas alam sebagai salah satu pilihan mengingat
sumber daya gas alam di Indonesia cukup memadai. Apabila alokasi
gas alam untuk keperluan dalam negeri, khususnya pembangkitan
tenaga listrik, dapat diatur lebih maksimum, maka penggunaan
gas alam akan membuat emisi GRK dari pembangkit listrik semakin
berkurang. Proyeksi peningkatan penggunaan gas sendiri telah
diperhitungkan dalam rencana realisasi Fast Track Program 10,000
MW tahap kedua.
PLN juga berencana memaksimalkan potensi panas bumi Indonesia
yang sesuai perhitungan para ahli dapat membangkitkan tenaga
listrik dengan kapasitas sebesar 28.528 MW. Pada tahun pelaporan,
kapasitas pembangkit panas bumi milik PLN sebesar 548 MW.
Pengembangan dan pengelolaan PLTP memberikan insentif
lain, yakni dapat disertakan pada mekanisme pembangunan
bersih (Clean Development Mechanism/CDM). Melalui mekanisme
tersebut dimungkinkan perolehan keuntungan finansial dari
penjualan karbon kredit yang dihitung dari jumlah emisi GRK yang
berhasil dikompensasikan melalui pengoperasian PLTP. PLN telah
menyertakan beberapa proyek pengembangan pemanfaatan panas
bumi pada skema CDM.
Mengingat besarnya manfaat pengembangan pembangkit dengan
sumber energi terbarukan, maka PLN dengan dukungan Pemerintah
membuka peluang yang lebih luas dalam upaya pembangunan
pembangkit yang menggunakan energi yang ramah lingkungan,
seperti pemanfaatan panas bumi, gas alam, sinar matahari, bayu,
dan mikro hidro dalam skala kecil. PLN berkomitmen untuk terus
mengembangkan pembangunan pembangkit tersebut untuk
meningkatkan kualitas bauran energi pembangkitan sebagai salah
satu respon terhadap perubahan iklim.
were used in operation at maximum level. In overall, total electricity
production in 2012 amounted to 131,684 GWH (2011; 128,853 GWH),
energy mix comprised: coal (50.38%), oil fuel (14.97 percent), natural
gas (23.41%), geothermal (4.85%) and hydro (6.39%).
With the said energy mix in 2012, according to the calculation based
on the EIA (U.S. Energy Information Administration) standards, the
estimated GHG emissions amounted to 118,270,645 tons of CO2
equivalent, an increase from the estimated figure of 105,263,131 tons
of CO2 equivalent in 2010.
Taking into account the multiple benefits derived from the use of gas
and geothermal resources, in accordance with the long-term plan
which is being applied, PLN seeks to increase the use of natural gas
and geothermal optimally. As fossil fuel with the lowest emission
levels, natural gas becomes an option, given the ample natural gas
resources in Indonesia. If the allocation of natural gas for domestic
needs, particularly for power generation, can be set to maximum
level, the use of natural gas will reduce GHG emissions from power
plants. The projected increase of gas use has been taken into account
in the realization of the second phase of the 10,000 MW Fast Track
program plan.
PLN also plans to maximize geothermal potential in Indonesia,
which can generate electricity with a 28 528 MW capacity
according to the experts calculations. In the reported year, PLNs
geothermal power plant capacity is 548 MW. Development and
management of geothermal power plants provide an incentive, i.e.
the inclusion in the Clean Development Mechanism (CDM). Such
mechanism allows financial gains from the sale of carbon credits,
which are calculated from the amount of GHG emissions through
the geothermal power plant operation which is successfully
compensated. PLN included some of the utilization of geothermal
development projects in the CDM.
Given the large benefits of the development of plants using
renewable energy sources, PLN, with the support of the Government,
opens wider opportunities in the effort of developing plants that use
environmentally friendly energy, such as geothermal, natural gas,
solar, wind, and micro-hydro. PLN is committed to continuing to
develop the plants to improve the quality of the plants energy mix
as one response to climate change.
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
19/176
2012 SUSTAINABILITY REPORTPT PLN (Persero) 17
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA MESSAGE FROM PRESIDENT DIRECTOR
PENINGKATAN KUALITAS PENERAPAN
PRAKTIK TATA KELOLA KEBERLANJUTAN
PLN berkomitmen penuh pada upaya meningkatkan kualitas
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, mengingat hal
ini pada akhirnya akan menjamin pertumbuhan usaha secara
berkelanjutan dalam jangka panjang. Pada tahun pelaporan, PLN
berupaya keras untuk meningkatkan kualitas transparansi dan
akuntabilitas dalam setiap proses bisnis. Berbagai program yang
dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas penerapan tata kelola
perusahaan mencakup:
Perbaikan proses bisnis dengan mengurangi kontak fisik antara
calon pelanggan dengan pelaksana pelayanan pelanggan
melalui dukungan teknologi informasi yang dikembangkan
secara spesifik.
Menerapkan sistem e-procurement pada proses pengadaan
barang dan jasa dengan keputusan pemenang ditetapkan
tiap limit-limit tertentu yang diputuskan sesuai kewenangan
masing-masing jenjang manajemen.
Menjalin kerjasama erat dengan Transparansi Internasional
Indonesia untuk meningkatkan keterbukaan penyampaian
penyelenggaraan bisnis PLN.
Menjalin kerjasama dengan Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) dan Komite Pemberantasan Korupsi (KPK)
untuk meningkatkan akuntabilitas dan responsibilitas
penyelenggaraan transaksi, pengelolaan, pencatatan danpelaporan posisi keuangan Perseroan.
Penindakan secara tegas setiap pelanggaran kode etik dan
penyalahgunaan kekuasaan yang berindikasi korupsi.
Penerapan dan sosialisasi Whistleblowing System di seluruh
jajaran PLN dan mitra kerja PLN.
Mendeklarasikan PLN sebagai wilayah Bebas Korupsi dan
Gratifikasi bersama seluruh jajaran PLN yang diikuti mitra kerja
dan pemasok utama.
PLN juga melakukan penilaian kualitas implementasi GCG secara
berkala untuk mendapatkan umpan balik bagi langkah perbaikan
di masa mendatang, serta menindaklanjuti butir-butir rekomendasi
yang diberikan oleh asesor independen berkualitas yang
melaksanakan penilaian.
IMPROVING QUALITY OF SUSTAINABILITY
GOVERNANCE PRACTICES
PLN is fully committed to improving the quality of good corporate
governance application, as this will ultimately ensure sustainable
business growth in the long term. In the reported year, PLN strived
to improve transparency and accountability in all business processes.
Various programs were implemented to improve the quality of the
implementation of corporate governance, including:
Improve business processes by minimizing physical contact
between prospective customers and customer service officers
by implementing support of specifically developed information
technology system.
Implement e-procurement system in the process of
procurement of goods and services where the provider is
determined with certain limits set in accordance with each
management levels authority.
Establish close cooperation with Transparency International
Indonesia to increase openness in delivery of PLN business
administration.
Establish cooperation with the Supreme Audit Agency (BPK) and
the Corruption Eradication Commission (KPK) to improve the
accountability and responsibility in transaction, management,
recording and reporting of the Companys financial positions.
Impose rm action against any code violations and abuse of
power that have indications of corruption.
Implement and disseminate Whistleblowing System at all levels
of PLN and PLNs partners.
Declare PLN as a Corruption- and Gratication-free premise,
together with all levels of PLN, followed by its main partners and
suppliers.
PLN also assesses the quality of GCG application on a regular basis
to obtain feedback for corrective measures in the future, as well as
following up the recommendations passed by the independent
assessors which carry out the assessment.
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
20/176
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2012PT PLN (Persero)18
PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM SERTA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam konteks keberlanjutan
adalah juga pemangku kepentingan yang harus dipenuhi hak-
haknya serta dijamin tingk at kesejahteraannya. PLN memahami
dan berkomitmen penuh untuk mematuhi dan memenuhi hak-
hak asasi pegawai akan kesejahteraannya, namun dalam waktu
bersamaan PLN berupaya meningkatkan kompetensi pegawai
agar mampu memenuhi harapan perusahaan akan SDM yang
dapat bekerja dengan efektif dan efisien dalam mencapai
tujuan bersama.
PLN menerapkan sistem penilaian kinerja dan penetapan jenjang
karir yang terukur dan transparan, serta memberikan kesejahteraanberupa remunerasi yang memadai, yang ditetapkan berdasarkan
kinerja individu, dan senantiasa ditinjau secara berkala agar sesuai
dengan perkembangan industri sejenis, serta mencakup juga
jaminan purna bakti. PLN juga berkomitmen untuk menciptakan
suasana kerja yang kondusif, nyaman, aman dan sehat dengan
menerapkan aturan yang disusun serta disepakati bersama dalam
bentuk Perjanjian Kerja Bersama.
Selain itu, untuk menjaga produktifitas dan keselamatan pekerja
dan di lingkungannya, PLN menerapkan standar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang maksimum sesuai Standar Manajemen
K3 (SMK3), serta sistem standar K3 dari OHSAS 18001:2007 yangterakreditasi dan dijalankan dengan konsisten demi mencegah
terjadinya kecelakaan kerja yang fatal dan menjaga kesehatan
para pekerja.
DEVELOPMENT OF HUMAN RESOURCES
COMPETENCY AND OCCUPATIONAL HEALTH
AND SAFETY
Human Resources in the context of sustainability are also stakeholders
whose rights must be fulfilled and the welfare level must be assured.
PLN understands and is fully committed and fulfillment of the rights
of employees and the compliance with the related regulations, while
at the same time seeks to improve the employee competency in
order to meet the Companys expectations of human resources who
are able to work effectively and efficiently to achieve common goals.
PLN implements measurable and transparent performance
appraisal system and career path, as well as providing pay in theform of adequate remuneration, which is determined based on
individual performance and is reviewed periodically to match the
development of similar industries, and includes retirement benefits.
PLN is also committed to creating a conducive, comfortable, safe
and healthy working atmosphere by applying the rules that are
collectively set down and agreed upon, manifested in the Collective
Work Agreement.
In addition, to maintain the productivity and safety of employee
and the environment, PLN consistently applies maximum standards
of Occupational Health and Safety (K3) in accordance with the K3
Management Standards (SMK3), as well as the accredited OHSAS18001:2007 standards to prevent fatal accidents and maintain the
health of the workers.
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
21/176
2012 SUSTAINABILITY REPORTPT PLN (Persero) 19
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA MESSAGE FROM PRESIDENT DIRECTOR
PENUTUP
PLN berkomitmen penuh untuk berupaya memenuhi harapan para
pemangku kepentingan demi menjaga keberlanjutan usaha dan
menjaga keselamatan bumi beserta seluruh isinya. PLN meyakini bahwa
upaya menerangi seluruh pelosok negeri serta upaya menerapkan
perbaikan sistem kerja sesuai norma tata kelola yang baik secara
berkelanjutan, akan memberikan hasil terbaik pada seluruh pemangku
kepentingan, yakni tumbuhnya perekonomian secara berkualitas dan
meningkatnya kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Akhir kata, atas nama Direksi, saya menyampaikan terima kasih
kepada seluruh pemangku kepentingan dan pemegang saham atas
dukungan dan sumbangsih yang diberikan serta keterlibatannya
pada upaya kami menyeimbangkan kinerja ekonomi, lingkungan
maupun sosial untuk mencipatkan pertumbuhan dan perkembanganPLN yang berkesinambungan.
Kami mengharapkan sumbang saran, masukan maupun kritik
konstruktif bagi penyempurnaan Laporan Keberlanjutan selanjutnya.
Jakarta, Juni 2013
Atas nama Direksi PT PLN (Persero)
Jakarta, June 2013
On behalf of the Board of Directors of PT PLN (Persero)
CLOSING
PLN is fully committed to the efforts to meet the expectations
of the stakeholders in order to maintain business sustainability
and preserve the earth and all its resources. PLN believes that the
efforts to provide lighting all across the country as well as improve
work system in accordance with good corporate governance in a
sustainable manner, will give the best results to all the stakeholders,
namely the quality economic growth and elevated prosperity of the
Indonesian people.
To conclude, on behalf of the Board of Directors, I would like to
thank all stakeholders and shareholders for their support and
contribution, and their involvement in our efforts to strike a balance
among economic, environmental and social aspects to drive PLNs
sustainable growth and development.
Any advice, input and constructive criticism are welcome for our
improvement in the next Sustainability Report.
Nur Pamudji
Direktur Utama President Director
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
22/176
20 LAPORAN KEBERLANJUTAN 2012PT PLN (Persero)
PROFILPERUSAHAAN
PLNSPROFILE
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
23/176
21
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
2012 SUSTAINABILITY REPORTPT PLN (Persero)
Perubahan struktur organisasi,
diikuti perubahan mindset
jajaran SDM untuk memberi
karya terbaik, pengembangantransaksi bisnis berbasis
IT, peningkatan standar
operasional sistem distribusi
dan bauran sumber energi
pembangkitan yang memberi
hasil peningkatan efisiensi
operasional untuk mendukung
pengembangan usaha.
TERANG LEBIH BAIK
Beroperasi di seluruh pelosok
wilayah Indonesia.
Memulai usaha sejak awal abad
ke-19.
Mengelola aset senilai lebih
dari Rp540 triliun di akhirtahun 2012.
Mensuplai tenaga listrik kepada
hampir 50 juta pelanggan di
Indonesia.
Operation covers all across Indonesia reaching remote areas
Its business was started in early 19th century
Managing assets worth over Rp540 trillion as of end 2012.
Supplying electrical power to nearly 50 million customers in Indonesia.
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
24/176
22 LAPORAN KEBERLANJUTAN 2012PT PLN (Persero)
PLN in Brief
PT PLN (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha penyediaan dan
pendistribusian tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit
listrik yang bertenaga air, diesel, uap, tenaga angin maupun
tenaga surya, dengan bahan bakar minyak, batu bara, gas
dan panas bumi ke pengguna akhir yaitu kawasan industri,
komersial, pemukiman maupun sarana publik dengan harga
yang terjangkau. (2.2)
Dalam usaha menyediakan tenaga listrik, PLN membangun
dan mengelola pembangkit listrik secara mandiri maupun
melalui skema kerjasama dengan pihak ketiga, termasuk
membeli tenaga listrik dari pembangkit milik swasta. Untuk
mendistribusikan tenaga listrik kepada pelanggan, PLN
membangun dan mengelola jaringan transmisi dan distribusi
di atas tanah maupun kabel bawah tanah, lengkap dengan
rangkaian pusat trafo dan gardu induk pengatur tegangan dan
beban atau daya listrik untuk kemudian disalurkan ke terminal
instalasi listrik domestik di tempat pelanggan.(2.7)
Usaha ketenagalistrika n yang dikelola PLN melingkupi jaringan
listrik mulai dari pusat pembangkit milik sendiri maupun milik
swasta, jaringan transmisi dan distribusi serta jasa kelistrikan
terkait, dengan daerah operasi mencakup seluruh wilayah
Indonesia, mulai dari perkotaan hingga ke area terpencil.
PT PLN is a State-Owned Enterprises that is engaged in the
business of transmitting and distributing electrical power
produced from hydro, diesel, steam, wind, and solar power
plants fueled by oil-based fuels, coal, gas and geothermal to
the end users, i.e. industrial and commercial users, residential
areas and public facilities, at affordable prices.(2.2)
To perform this du ty, PL N bui lds a nd manages th e power plant s,
either independently or through cooperation schemes with a
third party, including the provision of electrical power from
private plants. In distributing electrical power to its customers,
PLN constructs and administers the power grid, both above
and below ground, as well as central transformers, voltage and
load or electricity power substations, from where electricity is
then distributed to domestic electrical terminals at the user
destinations.(2.7)
The elect ric it y busine ss under PLNs man age ment covers the
power transmission network that starts at power stations
either owned by the Company or private enterprises, operating
throughout Indonesias regions, both in cities and remote
areas.
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
25/176
23
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
2012 SUSTAINABILITY REPORTPT PLN (Persero)
Company Shares
The Company is a St ate -Owned Enter prise in th e le gal form of a
public limited liability company whose shares are not listed nor
traded on the Indonesian Stock Exchang e. All of the Companys
shares are owned by the Government of Indonesia. (2.6 - 2.8).
During the reported period, there was no significant change in
the ownership of the Company shares. (2.9)
PLN operates throughout all of Indonesias regions, with the
support of about 47,976 employees in 2012. Besides meeting
the electrical power needs of Indonesias regions, PLN also
conducts, to certain extent, the purchase and distribution of
electricity with neighboring country, Malaysia. (2.5)To bui ld
and maintain power plants, and maintain the power grid andthe distribution network, PLN had a capital of Rp150.6 trillion
and revenues of Rp232.7 trillion as of the end of 2012. Further
details of PLNs financial value can be seen below. (2.6, 2.8)
Perseroan merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara dengan
badan hukum berbentuk persero, bersifat terbuka, namun sahamnya
tidak terdaftar dan tidak diperdagangkan di pasar saham Bursa
Efek Indonesia. Seluruh saham Perseroan dimiliki oleh Pemerintah
Indonesia. (2.6 - 2.8). Selama periode pelaporan tidak ada perubahan
kepemilikan yang signifikan terkait dengan kepemilikan saham
Perseroan. (2.9)
Economic Scale
PLN beroperasi di seluruh wilayah Indonesia, dengan dukungan
sekitar 47.976 pekerja pada tahun 2012. Selain menyalurkan
kebutuhan listrik di seluruh wilayah Indonesia, PLN secara terbatas
juga melakukan pembelian maupun penyaluran tenaga listrik
dengan negara tetangga yang berbatasan yaitu Malaysia. (2.5) Untuk
melakukan pembangunan dan pemeliharaan pembangkit listrik,jaringan transmisi dan distribusi termasuk gardu induk dan gardu
distribusi, PLN memiliki modal per akhir tahun 2012 sebesar Rp150,6
triliun dengan nilai pendapatan sebesar Rp232,7 triliun. Skala
ekonomi PLN selebihnya dapat dilihat berikut ini.(2.6, 2.8)
Nama Perusahaan
Subsidiary2012 2011* 2010* 2009* 2008*
Jumlah karyawanNumber of employee
47.976 47.615 46.296 45.000 44.750
Total pendapatan neto (miliar Rp)Total revenue (billion Rp)
232.656 208.018 162.375 145.222 164.209
Total kapitalisasi (miliar Rp) :Total capitalization (billion Rp)
KewajibanLiabilities (*)
390.106 321.770 263.987 238.341 214.803
EkuitasEquity
150.600 146.013 142.114 133.465 115.036
Kuantitas listrik terjual (GWH)Quantity of electricity sales
173.991 157.993 147.297 134.581 129.018
Total aset (miliar Rp)Total assets (billion Rp)
540.706 467.783 406.100 371.806 329.838
*) Penyajian kembali Laporan Keuangan PT PLN (Persero)
Representing PT PLN (Persero) Financial Statement
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
26/176
24 LAPORAN KEBERLANJUTAN 2012PT PLN (Persero)
Milestone
1942-1945
Seluruh perusahaan Penyedia Tenaga
Listrik eks Belanda diambil alih Jepang.
Ex Dutch electricity supplier companies are
taken over by Japan.
1 Januari 1965
January 1, 1965
BPU-PLN dibubarkan, dibentuk
Perusahaan Listrik Negara (PLN)
sebagai pengelola tenaga listrik dan
Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai
pengelola gas.
The BPU-PLN is dissolved, while two
new state-owned companies are
established, namely PLN, tasked with
managing electrical power, and PGN, to
manage gas power.
27 Oktober 1945
October 27, 1945
Presiden Soekarno membentuk Jawatan
Listrik dan Gas di bawah Departemen
Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Presiden Soekarno establishes the
Electricity and Gas Bureau under the Public
Works Ministry, with a total power output
of 157.5 MW.
1970
Status Perusahaan berubah
menjadi Perusahaan Umum
(Perum) sesuai ketetapan Peraturan
Pemerintah No. 30 tahun 1970.
The Companys status i s changed
to General Company as stipulated
byGovernment Regulation No. 30
of 1970.
1992
Tahun pertama mendapatkan dana
dari pasar modal domestik, melalui
penerbitan Obligasi PLN I.
The first time the Company obtains
funds from domestic capital market
through the issuance of PLN I Bonds.
1972
Status PLN berubah menjadi
Perusahaan Umum Listrik Negara dan
bertindak sebagai Pemegang Kuasa
Usaha Ketenagalistrikan (PKUK)
dengan tugas menyediakan tenaga
listrik bagi kepentingan umum
In accordance with Government
Regulation No. 17, the state-ownedelectricity company is redefined as
the State-owned General Electricity
Company, and as the Electrical
Business Authority (PKUK), which is
charged with providing electricity for
the public.
Akhir Abad 19
End of the 19thCentury
Perusahaan-perusahaan Belanda di
bidang Pabrik Gula dan Perkebunan Teh
membangun pembangkit listrik untuk
keperluan sendiri.
Several Dutch companies operating sugar
and tea plantations began to accelerate
the development of electrical power in
Indonesia for their own purposes.
1 Januari 1961
January 1, 1961
Jawatan Listrik dan Gas diubah
menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan
Umum Perusahaan Listrik Negara)
dengan bidang usaha penyediaan
listrik, gas dan kokas.
The Gas and Electricity Bureau
becomes the Board of general
administration of the State Electricity
Company (BPU-PLN), focusing on
electricity, gas and coke.
Akhir Abad 19End of 19thCentury
19421943 1945
19611944
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
27/176
25
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
2012 SUSTAINABILITY REPORTPT PLN (Persero)
2006
Sesuai Peraturan Presiden no 71
tahun 2006, PLN ditugasi untuk
membangun berbagai PLTU
berbahan bakar batubara sebesar
10.000 MW tahap pertama (FTP I).
Pursuant to President
Regulation No. 71 of 2006, PLNwas assigned to build coal-fired
steam power plants with a total
capacity of 10,000 MW of the
first phase (FTP I).
2010
Sesuai Peraturan Presiden No.4.
tahun 2010, PLN ditugasi untuk
membangun berbagai PLTU
berbahan bakar batubara, gas
maupun panas bumi sebesar 10.000
MW tahap kedua (FTP II).
Pursuant to President Regulation No.
4 of 2010, PLN was assigned to to
build coal-fired steam power plants
with a total capacity of 10,000 MW of
the second phase (FTP II).
2009
Undang-undang No 30 tahun 2009
disahkan, PLN bukan lagi sebagai
PKUK, namun beroperasi sebagai
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dengan tugas menyediakan tenaga
listrik bagi kepentingan umum.
In accordance withLaw Number 30 of
2009, PLN is no longer the PKUK, but
instead officially becomes a State-owned Enterprise that is tasked with
providing electricity for the public.
2010
PLN mulai menerapkan teknologi
sistem pengelolaan tagihan terpadu
melalui penerapan Pengelolaan dan
Pengawasan Arus Pendapatan Secara
Terpusat (P2APST).
PLN started implementing
integrated billing management
system technology by applying
the Centralized Management andSupervision of Revenue Flows.
2010
PLN mulai memperkenalkan sistem
listrik prabayar untuk meningkatkan
mutu layanan dan mengamankan
pendapatan.
PLN introduced prepaid electricitysystem to raised the service quality
and secure revenues.
2005
PLN memulai program Transformasi
menjadi Perusahaan Penyedia dan
Penyalur Listrik Kelas Dunia.
The Company started its
Transformation program to become
a world-class company in electricityprocurement and transmission.
1994
Status badan hukum berubah
menjadi Perseroan Terbatas, sesuai
Akta no 169 30 Juli 1994 dari Sutjipto
S.H. Notaris, Jakarta.
The Companys legal entity status
is changed to a limited liability
company (PT), in accordance with
notarial deed of Sutjipto S.H., notary
in Jakarta, No. 169 dated July 30,1994.
2010
2009
2006
2005
1992
19941970
1972
1965
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
28/176
26 LAPORAN KEBERLANJUTAN 2012PT PLN (Persero)
To be recognized as a world class company that grows,
excels and is trustworthy through its reliance on human
potential.
1. Run the business and other related fields, oriented
toward the satisfaction of customers, company members
and shareholders.
2. Make electrical power a medium by which to improve
the quality of the life for the public.
3. Strive to make electrical power a driving force for
economic activities.
4. Operate an environmentally friendly business.
Electricity for a Better Life
Since establishment, the Company has instilled strongcultural values in forming lasting relations with its
stakeholders.
* Note:
The vision and mission have been approve d by the Board of Directors and
Commissioners in 2002 and declared on the National Electricity Day on
October 27, 2007.
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh
kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada
potensi insani.
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang
terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota
perusahaan, dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi
pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan
lingkungan.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
Sejak awal berdiri, Perusahaan telah menanamkan nilai-nilai budaya yang kuat dalam menjalin hubungan yang
berkesinambungan dengan para pemangku kepentingan.
Vision*
Mission*
Motto
Corporate Core Values
* Keterangan:
Pernyataan visi dan misi telah disepakati oleh Direksi dan Dewan Komisaris
pada tahun 2002 yang telah dideklarasikan pada saat Hari Listrik Nasional
27 Oktober 2002.
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
29/176
27
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
2012 SUSTAINABILITY REPORTPT PLN (Persero)
FALSAFAH PERUSAHAAN:
Saling percaya, Integritas, Pedulidan Pembelajar
Saling percaya
Suasana saling menghargai dan terbuka diantara sesama
anggota perusahaan yang dilandasi oleh keyakinan akan
integritas, itikad baik, dan kompetensi dari pihak-pihak
yang saling berhubungan dalam penyelenggaraan praktik
bisnis yang bersih dan etis.
Integritas
Wujud dari sikap anggota perusahaan yang secarakonsisten menunjukkan kejujuran, keselarasan antara
perkataan dan perbuatan, dan rasa tanggung jawab
terhadap pengelolaan perusahaan dan pemanfaatan
kekayaan perusahaan untuk kepentingan baik jangka
pendek maupun jangka panjang, serta rasa tanggung
jawab terhadap semua pihak yang berkepentingan.
Peduli
Cerminan dari suatu niat untuk menjaga dan memelihara
kualitas kehidupan kerja yang dirasakan anggota
perusahaan, pihak-pihak yang berkepentingan dalam
rangka bertumbuh kembang bersama, dengan dijiwai
kepekaan setiap permasalahan yang dihadapi Perusahaan
serta mencari solusi yang tepat.
Pembelajar
Sikap anggota perusahaan untuk selalu berani
mempertanyakan kembali sistem dan praktik
pembangunan, manajemen dan operasi, serta berusaha
menguasai perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir
demi pembaharuan Perusahaan secara berkelanjutan.
COMPANYS PHILOSOPHY:
Mutual Trust, Integrity, Care andLearning
Mutual Trust
An atmosphere of mutual trust and openness between
fellow members of the company based on a belief in
integrity, good faith and competence from parties
connected in the implementation of clean and ethnical
business practices.
Integrity
The manifestation of an attitude shown by membersof the company in which they consistently show
honesty, harmony between words and deeds, and a
sense of responsibility toward company management
and use of corporate property for short- and long-term
benefit, as well as a sense of responsibility toward all
stakeholders.
Care
A reflection of the intention to protect and care for
the work-life quality felt by company members and
stakeholders growing together imbued with sensitivitytoward problems faced by the Company and the desire to
find the right solution.
Learning
The attitude of company members who always have
the courage to question the system and practices of
development, management and operations, as well as
mastering cutting-edge science and technology for the
renewal and sustainability of the Company.
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
30/176
28 LAPORAN KEBERLANJUTAN 2012PT PLN (Persero)
Perseroan mempertimbangkan upaya pencapaian visi dan
misi perusahaan pada setiap perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan operasional.
Untuk menjamin tercapainya visi dan misi perusahaan,
Perseroan mensosialisasikan visi dan misi kepada seluruh
pegawai secara periodik. Proses penerimaan, evaluasi kinerja
pegawai, promosi dan rotasi merupakan salah satu momenyang biasa digunakan Perseroan untuk melakukan proses
sosialisasi visi dan misi perusahaan. (4.8)
The Comp any tak es int o acc ount its vision and mis sion in
planning and executing its operations.
To ensure the ach ievements of its vis ion and mis sio n, the
Company regularly disseminates information about its vision
and mission to all employees. Recruitin g, employee performance
evaluation, promotion and rotations are some of the typicalmethods that the Company uses to spread awareness about its
mission and vision. (4.8)
(1.1)
(2.3)
Dissemination and achievements of the Companys
Vision and Mission
Strategic Initiatives
PLN Business Group
Untuk mencapai tujuan di atas, PLN telah menet apkan program
transformasi yang diberi nama program Metamorfosa, yang
diwujudkan dalam sembilan inisiatif strategis lima inisiatif
strategis berkaitan dengan fungsi bisnis inti, dua inisiatif
strategis sebagai yang memungkinkan (enabler), dan dua
inisiatif strategis sisanya adalah infrastruktur pendukung untuk
membangun citra positif dan keberhasilan implementasi.
To ach ieve the above goals, PLN has set a tra nsfo rmation
program named Metamorphosis, which is carried out through
nine strategic initiatives five of which are related to the
function of the core business, two are enabl er, and the remaining
two are designed to support infrastructure and build a positive
image as well as to support its successful implementation.
PLN saat ini memiliki 11 anak usaha dengan kepemilikan
mayoritas dan 10 (sepuluh) usaha asosiasi dengan kepemilikan
minoritas. Bidang usaha anak perusahaan bervariasi, namun
pada intinya bergerak di sektor yang memberikan efek sinergi
bagi Perseroan. Bidang usaha anak-anak perusahaan PLN
adalah pembangkit listrik, bidang keuangan, rancang bangun,
pemasokan batu bara dan konstruksi.
Adapun Anak Usaha PLN terdiri dari:
PLN currently owns 11 subsidiaries through majority ownership
and ten associated businesses through minorit y ownership. The
sectors of the subsidiaries are varied, and their core operations,
provide synergy for PLN. The sectors of PLNs subsidiaries are
electrical power generation, finance, engineering design, coal
supplies and construction.
The PLN busine ss group cur rent ly con sists of the fol lowing:
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
31/176
29
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
2012 SUSTAINABILITY REPORTPT PLN (Persero)
Entitas Anak Perusahaan dan Asosiasi, Daftar Anak Perusahaan PT PLN (Persero) dan Kepemilikan Saham
Subsidiaries and Affiliates, List of PT PLN (Persero) Subsidiaries and Shareholders
Nama PerusahaanSubsidiary
Bidang UsahaBusiness Line
KepemilikanOwnership
Status OperasionalOperational Status
PT Indonesia Power Pembangkit Listrik Electricity Power Plant 99,99% Beroperasi Operating
PT Pembangkitan Jawa Bali Pembangkit Listrik Electricity Power Plant 99,99% Beroperasi Operating
PT Indonesia Comnets Plus Teknologi Informasi Information Technology 99,99% Beroperasi Operating
PT Pelayanan Listrik Nasional Batam Pembangkit dan Distribusi Listr ik Electricity Power Plant and Distribution 99,99% Beroperasi Operating
PT Prima Layanan Nasional Enj in ir ing Rekayasa / Konstruksi Listr ik
Electricity Engineering/Construction
99,90% Beroperasi Operating
PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan Pembangkit dan Distribusi Listrik
Electricity Power Plant and Distribution
99,97% Beroperasi Operating
PT PLN Batubara Tambang dan Trading Batubara Coal Mining and Trading 99,99% Beroperasi Operating
PT PLN Geothermal Pembangkit Geothermal Geothermal Power Plant 99,99% Beroperasi Operating
Majapahit Holding BV Keuangan Finance 100,00% Beroperasi Operating
PT Pelayaran Bahtera Adhiguna Pengangkutan Batubara Coal Shipping 99,99% Beroperasi Operating
PT Haleyora Power Pembangkit Listrik Electricity Power Plant 99,99% Beroperasi Operating
Daftar Asosiasi dan Ventura Bersama PT PLN (Persero) beserta Kepemilikan Saham
List of PT PLN (Persero) Affliates and Joint Ventures and Shareholders
Nama Perusahaan
Company Name
Bidang Usaha
Business Line
Kepemilikan
Share Ownership
Status Operasional
Operational Status
langsung
Direct
Tidak langsung
Indirect
Perusahaan Asosiasi Association Company
PT Geo Dipa Energi (PT GDE) Pembangkit Geothermal Geothermal Power Plant 33,00% Beroperasi Operating
PT Unelec Indonesia Penunjang penyedia tenaga listrik Electrical Supports 32,35% Beroperasi Operating
PT Mitra Energi Batam Pembangkit tenaga listrik Electricity Power Plant 30,00% / PT PLN Batam Beroperasi Operating
PT Sumber Segara Primadaya Pembangkit tenaga l istrik Electricity Power Plant 49,00 % / PT PJB Beroperasi Operating
PT Dalle Energy Batam Pembangkit tenaga listrik Electricity Power Plant 20,00 % / PT PLN Batam Beroperasi Operating
PT Bajradaya Sentranusa Pembangkit tenaga listrik Electricity Power Plant 26,06 % / PT PJB Beroperasi Operating
PT Bukit Pembangkit Innovative Pembangkit tenaga listrik Electricity Power Plant 40,25 % / PT PJB Belum BeroperasiNot Operating
PT Komipo Pembangkitan Jawa Bali Operasi dan pemeliharaan Operational and Maintenance 49,00 % / PT PJB Beroperasi Operating
Ventura Bersama Joint Ventures
PT Rajamandala Electric Power Pembangkit tenaga listrik Electricity Power Plant 51,00 % / PT IP Belum Beroperasi
Not Operating
PT Perta Daya Gas Transportasi dan penyimpanan LNG
LNG Transportation and Storage
35,00 % / PT IP Belum BeroperasiNot Operating
-
7/24/2019 ARPLN2012 Sustainability
32/176
30 LAPORAN KEBERLANJUTAN 2012PT PLN (Persero)
PT Cogindo Daya Bersama (CBD), 99,9%
PT Indo Ridlatama Power (IRP), 55,0%
PT PJB Services (PJBS), 98%
PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB),
99,99%
PT Haleyora Power