Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1
ARTIKEL ILMIAH
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, And Intelectually)
BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR
BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI MIA
SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
MEI, 2018
Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 2
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, And Intelectually)
BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR
BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI MIA
SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI
Oleh:
Eka Gustiani1), Upik Yelianti2), Evita Anggereini3)
1)Mahasiswa Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi 2)Dosen Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi
Email: 1)[email protected]
Abstrak. Rendahnya hasil belajar biologi siswa kelas XI MIA SMA Negeri 11 Kota Jambi
dikarenakan dalam proses pembelajaran kebanyakan siswa beranggapan bahwa pelajaran
biologi sangat membosankan dan sulit dipahami, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan
harian siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 72. Oleh karena
itu, pendidik harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, ilmiah, dan
menarik perhatian siswa. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
SAVI berbasis saintifik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe SAVI berbasis saintifik terhadap hasil belajar biologi pada siswa
kelas XI MIA, tahun ajaran 2017/2018 khususnya pada materi Struktur dan Fungsi Sel
Penyusun Jaringan pada Tumbuhan. Jenis penelitian ini merupakan True Eksperimen dengan
Desain Post tes Only Control Desain. Sampel yang digunakan terdiri dari kelas eksperimen dan
kelas kontrol yang dipilih secara random. Instrumen yang digunakan pada aspek kognitif
berupa tes yang telah diuji validitas dan reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.
Aspek afektif menggunakan angket dan aspek psikomotor menggunakan lembar observasi.
Hasil tes yang telah didapat kemudian dianalisis. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji-t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai kognitif siswa untuk kelas eksperimen 76,45
sedangkan kelas kontrol 72,97 dan uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu, 3,31 > 1,66. Rata-
rata nilai afektif siswa kelas eksperimen 80,75 sedangkan kelas kontrol 77,41 dan uji hipotesis
diperoleh thitung > ttabel yaitu, 2,32 > 1,66. Rata-rata nilai pada aspek psikomotor siswa kelas
eksperimen 75,3 sedangkan kelas kontrol 72,08 dan uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu,
1,96 > 1,66. Dari analisis uji hipotesis yang telah dilakukan terhadap ketiga aspek maka dapat
disimpulkan model pembelajaran kooperatif tipe SAVI berbasis saintifik berpengaruh terhadap
hasil belajar biologi pada siswa kelas XI MIA SMA Negeri 11 Kota Jambi pada aspek kognitif,
afektif dan psikomotor dengan hasil analisis hipotesis diterima. Diharapkan adanya penelitian
lanjutan dengan pokok bahasan yang berbeda dengan persiapan yang maksimal.
Kata Kunci: model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, and
Intelectually), pendekatan saintifik, hasil belajar.
Jambi, 2018
Mengetahui dan Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Upik Yelianti, M.S Dr. Evita Anggereini, M.Si
NIP. 196005091986032002 NIP. 196703071991032002
Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 3
THE INFLUENCE OF SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, and
Intellectually) COOPERATIVE TYPE OF LEARNING MODEL
BASED ON SCIENTIFIC TOWARD BIOLOGY STUDY
RESULT OF ELEVENTH GRADE MIA STUDENTS
AT SENIOR HIGH SCHOOL NEGERI 11
JAMBI CITY
By:
Eka Gustiani1), Upik Yelianti2), Evita Anggereini3)
1) Student of Biology Education Department of PMIPA FKIP Universitas Jambi 2)Lecturer of Biology Education Department of PMIPA FKIP Universitas Jambi
Email: 1)[email protected]
ABSTRACT
The low of student’s biology learning result at XI MIA Senior High School Negeri 11
Jambi City was caused by the student’s assumpation that biology subject is boring and
hard to be understand in its learning process, this could be seen from the average of
student’s daily quiz which is not fullfill the Creteria of Minimum Score that is 72.
Therefore, educators should be able to create a fun, interesting and scientific learning
process. This can be done by applying one of SAVI cooperative type of learning model
based on scientific. This study was intended to find the influence of SAVI cooperative
type of learning model based on scientific application toward biology learning result of
eleventh grade MIA student’s at 2017/2018 academic year, especially for Structure and
Cell Function of Plant Tissue Arrangement subject material. This study is True
Experiment study using Post Test Only Control design. The Sample of this study
consisted of experimental class and control class which were chose randomly. The
instrument used for cognitive aspect was a test which has been tested for its validity and
reliability, level of dificulty, and power of item differentation. This study also used
questionnaire for affective aspect and observation sheet for psychomotor aspect. The
obtained result from the test was then analyzed. The hypothesis test was done using t-
test. The result of the study showed that the average score of student’s cognitive for
experimental class is 76.45 while the control class is 72.97, and the hypothesis test
obtained is t-count > t-table, which is 3.31 > 1.66. The average score of student’s
effective aspect for experimental class is 80.75 while the control class is 77.41, and the
hypothesis test obtained t-count > t-table, 2.32 > 1.66. The average score of student’s
psychomotor for experimental class is 75.3 while the control class is 72.08, and
hypothesis test obtained t-count > t-table, 1.96 > 1.66. From the hypothesis test analysis
which was done toward the three aspects, it was concluded that SAVI cooperative type
of learning model based on scientific influenced the biology study result of eleventh
grade MIA student at Senior High School Negeri 11 Jambi City on the aspect of
cognitive, affective and psychomotor with the result of hypothesis analysis was
accepted. However, a further study on different topic with maximum preparation is
suggested to be done.
Keywords: SAVI learning model (Somatic, Auditory, Visualization, and Intelectually)
scientific approach, study result.
Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 4
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu bagian
yang berperan penting dalam kehidupan.
Pendidikan sangat berperan besar dalam
perkembangan peradaban manusia. Segala
sesuatunya tentu harus didasari oleh ilmu
pendidikan agar terbentuk generasi penerus
bangsa yang berkualitas. Sehingga untuk
mencapai tujuannya pendidikan haruslah
dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Menurut Kurniawati (2008:1)
pendidikan secara umum mempunyai arti
suatu proses kehidupan dalam
mengembangkan diri tiap individu untuk
dapat hidup dan melangsungkan kehidupan.
Pendidikan yang kita peroleh pertama kali
dari keluarga (pendidikan informal),
kemudian sekolah (pendidikan formal), dan
lingkungan masyarakat (pendidikan
nonformal) yang ketiganya sangat
berpengaruh pada perkembangan peserta
didik. Pendidikan mempunyai peranan
penting dalam mencerdaskan bangsa dan
mempunyai manfaat besar dalam mencetak
generasi muda yang berpengetahuan,
berakhlak, serta berkompetensi, sehingga
nantinya akan menjadi calon-calon
pemimpin bangsa yang berkompeten. Di
Indonesia, pendidikan formal menjadi suatu
pendidikan yang wajib, mulai dari
pendidikan tingkat PAUD, TK, SD, SMP,
SMA hingga ke Perguruan Tinggi.
Seiring dengan perkembangan
zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi juga
semakin berkembang termasuk juga
pembelajaran biologi. Semakin
berkembangnya IPTEK, maka pembelajaran
biologi juga dituntut untuk menyajikan
proses pembelajaran yang lebih baik.
Sebagaimana saat ini, dalam kurikulum
pembelajaran sudah diterapkan kurikulum
2013 yang menuntut siswa untuk lebih aktif.
Guru harus mampu memberikan
pembelajaran yang menyenangkan dan
bervariasi.
Berdasarkan observasi yang telah
dilakukan di SMA Negeri 11 Kota Jambi
pada tanggal 2-8 April 2017, melalui
wawancara dengan guru bidang studi biologi
kelas XI dan hasil pengamatan menunjukkan
bahwa dalam penerapan pembelajaran
khususnya pembelajaran biologi sampai saat
ini masih belum sesuai dengan yang
diharapkan. Terlihat dari hasil ulangan
harian terutama pada materi Struktur dan
Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada
Tumbuhan, masih banyak siswa yang
nilainya belum memenuhi KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). KKM untuk mata
pelajaran biologi kelas XI MIA SMA Negeri
11 Kota Jambi yaitu 72 sedangkan nilai rata-
rata hasil belajar kelas XI MIA 1 adalah
57,62, kelas XI MIA 2 adalah 52,92, kelas
XI MIA 3 adalah 54,64 dan untuk kelas XI
MIA 4 adalah 51,35. Penyebab hasil belajar
yang rendah ini adalah kurangnya antusias
siswa pada pembelajaran dan kurang
aktifnya siswa selama proses pembelajaran,
baik kurangnya dalam menanya, mengamati,
maupun mengintegrasikan suatu
pembelajaran. Siswa menganggap bahwa
pelajaran biologi itu membosankan dan sulit
untuk dipahami. Selain itu pembelajaran
hanya berpusat pada guru, selama
berlangsungnya proses pembelajaran siswa
kebanyakan hanya menerima informasi yang
disajikan oleh guru sehingga siswa bersifat
pasif dan kurang kreatif dalam mencari
sumber belajar. Hal ini menyebabkan
tingkat pemahaman siswa kurang maksimal.
Penyajian materi dengan
menerangkan secara langsung, tanpa
menggunakan media ataupun model
pembelajaran membuat siswa merasa tidak
perlu berusaha mencari tahu materi yang
sedang dipelajari karena guru akan
menjelaskan dengan sendirinya. Dengan
begitu, proses pembelajaran akan terasa
membosankan. Selain itu interaksi antar
siswa juga sangat rendah, sehingga hanya
siswa yang kemampuannya di atas rata-rata
yang dapat menerima materi dengan baik.
Tentunya ini akan berpengaruh terhadap
motivasi dan hasil belajar siswa nantinya.
Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 5
Berdasarkan permasalahan tersebut,
perlu dilakukan pembaharuan dalam proses
pembelajaran. Salah satu cara untuk
memperbaiki kualitas pembelajaran adalah
melalui penggunaan model pembelajaran
yang variatif. Guru harus mampu
menjadikan proses pembelajaran yang
menyenangkan dan menarik perhatian siswa.
Misalnya dengan menerapkan model
pembelajaran yang disertai dengan media
pembelajaran yang manarik sehingga siswa
lebih bersemangat untuk belajar dan merasa
pembelajaran tidak lagi membosankan
sehingga mereka lebih mudah dalam
memahami materi. Menurut Aunurrahman
(2013:143) penggunaan model pembelajaran
yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa
senang siswa terhadap pelajaran,
menumbuhkan dan meningkatkan motivasi
dalam mengerjakan tugas, memberikan
kemudahan bagi siswa untuk memahami
pelajaran sehingga memungkinkan siswa
mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Model yang dapat digunakan adalah
model pembelajaran kooperatif. Menurut
Nurhayati (Majid, 2016:175) “model
pembelajaran kooperatif merupakan strategi
yang melibatkan partisipasi siswa dalam
suatu kelompok kecil untuk saling
berinteraksi dimana siswa belajar bekerja
sama dengan anggota lainnya. Siswa
memiliki dua tanggung jawab, yaitu belajar
untuk dirinya sendiri, dan membantu sesama
anggota untuk belajar”. Sehingga dengan
model pembelajaran ini, siswa
berkesempatan untuk berkomunikasi dan
berinteraksi sosial dengan siswa yang lain.
Walaupun terdapat keberagaman antar
siswa, namun akan terjadi persaingan yang
positif dalam rangka untuk mencapai
prestasi belajar yang optimal.
Aktifitas fisik memberi tekanan yang
sehat pada otak dan bergerak
memungkinkan otak mendapat kesempatan
untuk "melakukan informasinya" juga
memberi tambahan data bagi otak yang
belajar. Sehingga otak lebih mudah untuk
menyaring informasi-informasi yang telah
diterima, yang sangat memungkinkan dapat
meningkatkan hasil belajar seseorang
(Ostroff, 2013:76-77). Salah satu model
pembelajaran yang mencakup hal tersebut
adalah model pembelajaran kooperatife tipe
SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, and
Intelectually).
Model pembelajaran kooperatif tipe
Somatic, Auditory, Visualization, and
Intelectually (SAVI) adalah model
pembelajaran yang menekankan bahwa
belajar haruslah memanfaatkan semua alat
indra yang dimiliki siswa (Ngalimun,
2012:166). Istilah SAVI sendiri merupakan
kependekan dari: Somatic yang bermakna
belajar dengan bergerak dan berbuat;
Auditory yang bermakna bahwa belajar
dengan mendengarkan; Visualization yang
bermakna belajar dengan menggunakan
indra mata seperti mengamati dan
menggambar; dan Intellectualy yang
bermakna bahwa belajar dengan
memecahkan masalah dan menerapkan.
Keterpaduan unsur auditory, visualization
dan intelectually dapat memaksimalkan
ketajaman konsentrasi siswa serta
pembelajaran SAVI mudah diterapkan
karena melibatkan semua alat indra
mencakup masalah gerakan tubuh (aktivitas
fisik), intelektual dan sangat berpengaruh
terhadap proses pembelajaran terutama
perkembangan otak, tubuh, serta prestasi
akademik.
Proses pembelajaran di SMA Negeri
11 Kota Jambi menggunakan kurikulum
2013, sehingga perlu diterapkan proses
pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Pendekatan pembelajaran saintifik berkaitan
erat dengan metode saintifik. Proses
pembelajaran yang dilakukan seharusnya
dilengkapi dengan aktivitas mengamati,
menanya, memperoleh informasi,
mengasosiasikan atau menganalisis data,
serta mengkomunikasikan (Sani, 2014:50).
Beberapa penelitian terdahulu
tentang model pembelajaran SAVI (Somatic,
Auditory, Visualization, and Intelectually)
diantaranya yaitu penelitian yang telah
dilakukan oleh Dewi dkk., (2012) juga
melakukan penelitian tentang pengaruh
penerapan SAVI terhadap hasil belajar
biologi siswa kelas X SMA N 1 Boyolali,
Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 6
menyatakan bahwa pendekatan SAVI
berpengaruh nyata terhadap hasil belajar
biologi siswa kelas X SMA N 1 Boyolali
pada semua ranah yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor dan meningkatkan hasil belajar
biologi siswa. Selanjutnya, penelitian yang
dilakukan oleh Aryani, (2017) mengenai
pengaruh model pembelajaran SAVI
terhadap kemampuan berfikir kritis siswa
juga memiliki pengaruh positif terhadap
kemampuan berfikir ktitis siswa.
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka penulis melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe SAVI
(Somatic, Auditory, Visualization, And
Intelectually) Berbasis Saintifik terhadap
Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas XI
MIA SMA Negeri 11 Kota Jambi ".
.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah True-eksperimen
dengan desain Posttest Only Control
Design. Menurut Sugiyono (2013:75)
dalam desain ini terdapat dua kelompok
yang dipilih secara random. Penelitian
eksperimen bertujuan untuk menyelidiki
kemungkinan sebab akibat dengan cara
mengenakan kepada suatu atau lebih kondisi
perlakuan dan membandingkan hasilnya
dengan sesuatu atau lebih kelompok kontrol.
Tabel 3.1 Desain Posttest – Only Control
Design Kelompok Kelas Tes akhir
Eksperimen XI T1
Kontrol XI T2
Keterangan :
T1 : Tes akhir kelas eksperimen
T2 : Tes akhir kelas kontrol
XI : Pembelajaran Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe SAVI
(Somatic, Audiory, Visualization,
and Intelectually) Berbasis Saintifik.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah dengan memberikan
soal post test setelah selesai proses
pembelajaran pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol pada materi struktur dan fungsi
sel penyusun jaringan pada tumbuhan. Soal
yang digunakan adalah soal yang telah
diujicoba dan telah memenuhi syarat kriteria
validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan
daya pembeda. Selain itu juga digunakan
lembar angket untuk penilaian afektif dan
lembar unjuk kerja untuk penilaian
psikomotor.
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data
berupa instrumen tes dan non tes.
Tes
Menurut Arikunto (2014:193) dalam
penelitian ini, instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data hasil belajar pada
aspek kognitif kedua kelas sampel adalah tes
soal objektif pilihan ganda.
Cara mengolah skor tes pilihan ganda adalah
dengan rumus : 𝑠𝑘𝑜𝑟
= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙𝑦𝑎𝑛𝑔𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙𝑥 100%
Validitas
Arikunto (2014:211) mengatakan
bahwa validitas tes berkaitan dengan apakah
tes yang digunakan dapat mengukur secara
tepat apa yang akan di ukur. Validitas item
dengan rumus product moment dari person
dengan rumus angka kasar sebagai berikut:
𝒓𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√[𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋) 2] [𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌) 2
]
Reliabilitas
Untuk menentukan indeks reliabilitas
dipergunakan rumus KR-20 (Arikunto,
2014:221).
𝑟11 = (𝑘
𝑘 − 1) (
𝑆𝐵2 − ∑ 𝑝𝑞
𝑆𝐵2)
Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 7
Tingkat Kesukaran
Arikunto (2015:222) menjelaskan
bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Besarnya indeks kesukaran soal ditentukan
dengan rumus:
P = 𝐵
𝐽𝑆
Keterangan:
P = Indeks kesukaran.
B = Banyak siswa yang menjawab soal
dengan benar.
Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Daya Beda
Arikunto (2015:228) berpendapat
bahwa untuk menentukan daya beda butir
soal digunakan rumus sebagai berikut:
D = 𝐵𝐴
𝐽𝐴 -
𝐵𝐵
𝐽𝐵 = PA - PB
Angket
Sugiyono (2013:142) berpendapat
bahwa Angket merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Dalam penelitian ini angket
yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa pada aspek afektif dimana
teknik penilaian yang digunakan adalah
penilaian diri. Skala yang digunakan adalah
skala likert.
Nilai afektif dikonfirmasi dengan
rumus:
Nilai afektif =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 100
Setelah itu dilakukan uji lanjut untuk
menguji hipotesis.
Observasi
Sugiyono (2013:145) berpendapat
bahwa Observasi merupakan suatu teknik
pengumpulan data yang mempunyai ciri
yang spesifik. Penilaian aspek psikomotor
yang berupa lembar tes unjuk kerja dapat
dianalisis dengan menggunakan model
rating scale. Sugiyono (2013:97)
berpendapat bahwa rating scale adalah data
mentah yang diperoleh berupa angka
kemudian ditafsirkan dalam pengertian
kualitatif yang selanjutnya dikuantitatifkan. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑠𝑖𝑘𝑜𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟
= jumlah skor yang diperoleh
jumlah skor maksimum𝑋 100
Setelah itu dilakukan uji lanjut untuk
menguji hipotesis.
Teknik Analisis Data
Data yang dianalisis adalah data
hasil Post Test pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Menurut Sudjana (2014:466)
berpendapat bahwa untuk menguji
kenormalan data digunakan uji liliefors
dengan rumus :
Z1 = 𝑥𝑖−�̅�
𝑠
Jika Lo < Ltabel berarti tabel berdistribusi
normal. Jika Lo > Ltabel berarti hasil belajar
berdistribusi tidak normal. Setelah itu
dilakukan uji homogenitas.
Untuk menentukan homogenitas digunakan
rumus :
F = 𝑆𝐴
2
𝑆𝐵2
Kedua kelompok data mempunyai
varian yang homogen jika Fhitung< Ftabel yang
didapat dari daftar distribusi F dengan
menggunakan taraf nyata 0,05 derajat
kebebasan V1 dan V2 masing-masing sesuai
dengan Dk penyebut dan dK pembilang.
Sebaliknya kedua kelompok data
mempunyai varian yang tidak homogen jika
Fhitung> Ftabel. Selanjutnya dilakukan uji
hipotesis.
Pengujian hipotesis digunakan uji t.
Dalam penelitian ini uji hipotesis yang
digunakan adalah kesamaan dua rata-rata.
Oleh karena itu dapat dirumuskan pasangan
hipotesis nol dan tandingannya yaitu :
H0 :μ1 = μ2
H1 :μ1 > μ2
Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 8
Untuk pengujian hipotesis digunakan
uji-t (Sudjana, 2014:239) dengan rumus :
S2 = (𝑛1−1)𝑠1
2+(𝑛1−1)𝑠2
2
𝑛1+𝑛2−2 dengan
thitung =X1- X2
𝑆𝑔𝑎𝑏√1
𝑛1+
1
𝑛2
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Menentukan Kelas Sampel
Kelas sampel dalam penelitian ini
didapatkan dengan melakukan uji normalitas
dan uji homogenitas. Uji normalitas pada
penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan Uji Liliefors. Tujuannya
untuk mengetahui apakah data hasil
penelitian kelas eksperimen dan kelas
kontrol terdistribusi normal atau tidak. Uji
homogenitas yang digunakan untuk
mengukur kehomogenan sampel adalah
dengan uji Fisher. Setelah dilakukan
perhitungan, diperoleh bahwa kelas sampel
berdistribusi normal dan homogen.
Selanjutnya masing-masing kelas sampel
diundi untuk menentukan kelas eksperimen
dan kelas kontrol dengan menggunakan
sample random sampling.
Hasil Belajar Kognitif
Tabel 1. Rata-rata dan Simpangan Baku
Hasil Post-test Kelas Jumlah
Peserta
Rata-
rata
Simpangan
Baku
Eksperimen 40 76,45 5,78
Kontrol 39 72,97 4,67
Berdasarkan rata-rata dan simpangan
baku hasil belajar kognitif diatas dapat
terlihat adanya perbedaan rata-rata hasil
belajar kognitif antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol setelah diberikan perlakuan.
Nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 76,45
sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu
72,97.
Uji hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji-t. Berdasarkan
perhitungan uji-t, diperoleh hasil bahwa
bahwa thitung > ttabel yaitu 3,31 > 1,66, maka
H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
SAVI berbasis saintifik berpengaruh
terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI
MIA SMA Negeri 11 Kota Jambi pada
aspek kognitif.
Hasil Belajar Afektif
Tabel 2. Rata-rata dan Simpangan Baku
Hasil Belajar Afektif
Kelas Jumlah
peserta
Rata-
rata
Simpangan
baku
Eksperimen 40 80,75 7,91
Kontrol 39 77,41 6,38
Berdasarkan rata-rata dan simpangan
baku hasil belajar afektif diatas, dapat dilihat
adanya perbedaan rata-rata hasil belajar
afektif antara kelas eksperimen dengan kelas
kontrol setelah diberikan perlakuan. Nilai
rata-rata kelas eksperimen yaitu 80,75
sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu
77,41. Uji hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji-t. Berdasarkan
perhitungan uji-t, diperoleh hasil bahwa
bahwa thitung > ttabel yaitu 2,32 > 1,66, maka
H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
SAVI berbasis saintifik berpengaruh
terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI
MIA SMA Negeri 11 Kota Jambi pada
aspek afektif.
Hasil Belajar Psikomotor
Tabel 3. Rata-rata dan Simpangan Baku
Hasil Belajar Psikomotor Kelas Jumlah
peserta
Rata-
rata
Simpangan
baku
Eksperimen 40 75,3 7,77
Kontrol 39 72,08 8,58
Berdasarkan rata-rata dan simpangan
baku hasil belajar psikomotor diatas, dapat
dilihat adanya perbedaan rata-rata hasil
belajar psikomotor antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol setelah diberikan
perlakuan. Nilai rata-rata kelas eksperimen
Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 9
yaitu 75,3 sedangkan nilai rata-rata kelas
kontrol yaitu 72,08. Uji hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji-t. Berdasarkan
perhitungan uji-t, diperoleh hasil bahwa
bahwa thitung > ttabel yaitu 1,96 > 1,66, maka
H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
SAVI berbasis saintifik berpengaruh
terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI
MIA SMA Negeri 11 Kota Jambi pada
aspek psikomotor.
B. PEMBAHASAN
Hasil Belajar Kognitif
Hasil belajar kognitif diperoleh dari
peniaian soal pilihan ganda yang diberikan
kepada siswa setelah pembelajaran
berlangsung yaitu pada pertemuan kelima.
Soal tes yang digunakan telah diuji validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
beda. Berdasarkan tes yang telah diberikan,
diperoleh rata-rata hasil belajar untuk kelas
eksperimen adalah 76,45 dan kelas kontrol
72,97. Hasil yang diperoleh selanjutnya
dilakukan uji-t. Uji-t bertujuan untuk
menguji hipotesis penelitian yang diperoleh
bahwa thitung > ttabel yaitu 3,31 > 1,66
sehingga H1 diterima.
Gambar 1 Diagram Nilai Rata-rata Hasil Belajar
Aspek Kognitif Kelas Sampel
Berdasarkan gambar tersebut dapat
dijelaskan bahwa adanya perbedaan rata-rata
hasil belajar siswa yang belajar dengan
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe SAVI berbasis saintifik
dengan siswa yang belajar tanpa
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe SAVI. Model pembelajaran
SAVI merupakan model pembelajaran yang
dapat mendorong siswa untuk terlibat
sepenuhnya dalam proses pembelajaran
dengan melibatkan kegiatan fisik. Hal ini
didukung oleh Meier (2002: 91) bahwa
belajar dengan melibatkan gerakan fisik
dapat membangkitkan kecerdasan terpadu
siswa secara penuh. Selain itu model
pembelajaran SAVI juga dapat menciptakan
suasana belajar yang lebih efektif serta
memaksimalkan ketajaman konsentrasi
siswa melalui pembelajaran secara visual,
auditori dan intelektual.
Model pembelajaran SAVI berbasis
saintifik berpengaruh dalam meningkatkan
hasil belajar kognitif karena dapat
mengoptimalkan proses pembelajaran.
Pendekatan saintifik menuntut siswa untuk
lebih mampu berpartisipasi dalam
pembelajaran serta mampu menyelesaikan
masalah-masalah yang berkaitan dengan
materi sehingga mendorong peningkatan
kemampuan berpikir siswa dalam
memahami materi yang disampaikan serta
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
pada aspek pengetahuan (kognitif) dan hasil
belajar yang dicapai sesuai dengan Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM). Hal ini dapat
dilihat dari hasil pengamatan, rata-rata hasil
belajar kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe SAVI berbasis saintifik dapat
menjadikan hasil belajar siswa lebih
maksimal dan berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa kelas XI MIA SMA Negeri 11
Kota Jambi pada aspek kognitif. Hal ini
sejalan dengan pendapat Meier (2002:91)
bahwa pembelajaran akan maksimal jika
menggabungkan gerakan fisik dengan
aktivitas intelectual dan panca indra.
Hasil Belajar Afektif
Hasil belajar afektif diperoleh
melalui angket berupa lembar penilaian diri
yang diberikan pada akhir pertemuan. Hasil
belajar afektif yang diperoleh pada kelas
eksperimen yaitu 80,75 dan kelas kontrol
(Baik)
76,45
(Baik)
72,97
71
72
73
74
75
76
77
Sko
r H
asil
Bel
ajar
Kelas
Hasil belajar kognitif
EksperimnEksperimn Kontrol
Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 10
memperoleh hasil 77,41. Setelah diuji
normalitas dan homogenitas, selanjutnya
dilakukan uji hipotesis dengan
menggunakan uji t. Berdasarkan hasil yang
diperoleh dari uji hipotesis didapatkan
bahwa thitung > ttabel yaitu 2,32 > 1,66
sehingga H1 diterima. Dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 2 Diagram Nilai Rata-rata Hasil Belajar
Aspek Afektif Kelas Sampel
Berdasarkan gambar tersebut
menjelaskan bahwa rata-rata hasil belajar
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Hal
tersebut dikarenakan hasil belajar afektif
yang mencakup aktivitas serta perilaku
siswa juga dipengaruhi adanya model dan
pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Siswa pada kelas eksperimen lebih antusias
dalam mengikuti pembelajaran, siswa lebih
aktif dalam bertanya mengenai materi yang
belum dipahami. Hal ini dikarenakan
munculnya rasa ingin tahu siswa yang tinggi
saat melihat objek yang baru di pelajarinya.
Siswa juga menjadi aktif dalam menjawab
pertanyaan, dapat bekerja sama dalam
kelompok dengan baik dan berprilaku jujur,
mengumpulkan hasil pengamatan sesuai
dengan yang didapatkannya. Selain itu,
siswa bertanggung jawab dalam
menyelesaikan dan mengumpulkan tugas
tepat waktu serta membawa literatur sesuai
dengan yang di harapkan. Pernyataan ini
didukung oleh Sani (2014:50) bahwa
pembentukan sikap dan perilaku dapat
dilakukan dengan penguatan aspek sikap
ketika belajar, guru dapat melibatkan siswa
untuk terlibat secara mental dan emosional
dalam menyikapi suatu permasalahan atau
kegiatan.
Pada aspek afektif penilaian angket
pada pembelajaran ini siswa menilai dirinya
secara objektif, sehingga hasil belajar yang
diperoleh berbeda pada setiap masing-
masing siswa karena berdasarkan penilaian
diri-sendiri. Peneliti juga menggunakan
pendekatan saintifik pada saat pembelajaran
berlangsung, sehingga saat pembelajaran
peneliti tetap mengontrol siswa untuk
mengisi lembar penilaian diri. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan dapat dinyatakan
bahwa rata-rata hasil belajar afektif pada
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol.
Hasil Belajar Psikomotor
Penilaian psikomotor diperoleh dari
hasil observasi kegiatan praktikum
pengamatan preparat jaringan tumbuhan.
Dalam penelitian ini peneliti meminta
bantuan kepada beberapa teman untuk
menjadi observer, setiap observer
bertanggung jawab untuk menilai satu
kelompok yang terdiri dari 9 sampai 10
anggota. Setiap kelompok mengamati
bagian yang berbeda-beda. Hasil belajar
psikomotor yang diperoleh pada kelas
eksperimen yaitu 75,3 dan kelas kontrol
memperoleh hasil 72,08. Hasil uji hipotesis
diperoleh bahwa thitung > ttabel yaitu 1,96 >
1,66 sehingga H1 diterima. Dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
Gambar 3 Diagram Nilai Rata-rata Hasil Belajar
Aspek Apsikomotor Kelas Sampel
(S. Baik)
80,75
(Baik)
77,41
75
76
77
78
79
80
81
Sko
r H
asil
Bel
ajar
Kelas
Hasil belajar afektif
Eksperimn Kontrol
(Baik)75,3
(Baik)72,08
70
71
72
73
74
75
76
Eksperimn Kontrol Kelas
Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 11
Berdasarkan gambar diatas
menjelaskan bahwa adanya pengaruh dalam
penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe SAVI berbasis saintifik terhadap hasil
belajar siswa pada aspek psikomotor. Hal ini
dapat dilihat dari perbedaan hasi rata-rata
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hasil belajar psikomotor tidak hanya
dilihat dari hasil keterampilan siswa saat
melakukan pengamatan, tetapi juga menilai
keterampilan siswa dalam berdiskusi dengan
anggota kelompok maupun dengan guru
(peneliti). Dalam proses pembelajaran siswa
juga melakukan persiapan pengamatan
praktikum yang merupakan salah satu unsur
dari model SAVI yaitu Somatic (S), serta
tahap penyampaian sebagai bentuk
penerapan Auditory (A), penyampaian
gambaran percobaan mengenai materi yang
di pelajari. Selanjutnya kegiatan mengamati
proses praktikum Visual (V) yang akan
menjadikan siswa lebih mudah dalam
memahami materi yang sedang dipelajari.
Menurut Meier (2002:97) bahwa setiap
orang lebih mudah belajar jika dapat melihat
apa yang sedang dipelajari sebab otak
manusia mempunyai lebih banyak perangkat
untuk memperoses informasi visual dari
pada semua indra yang lain. Kemudian hasil
praktikum diidentifikasi dengan mengikuti
panduan pada LKS serta tahap pelatihan
Intelectual (I) mengerjakan lembar
pengamatan, semua anggota kelompok ikut
berdiskusi untuk menambah pemahaman
terhadap materi yang dipelajari.
Tingginya hasi belajar siswa
disebabkan karena pembelajaran SAVI pada
materi struktur dan fungsi sel penyusun
jaringan pada tumbuhan menyertakan
kegiatan praktikum, maka dapat memberi
kesempatan yang luas kepada siswa untuk
lebih memahami sehingga dapat menambah
pengetahuan dan menerapkan teori yang
telah dipelajari melalui kegiatan-kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Mdel
pembelajaran SAVI dengan pendekatan
saintifik ini sangat berpengaruh dalam
mengembangkan karakter dan keterampilan
siswa sehingga proses pembelajaran
berlangsung sesuai dengan yang di
harapkan. Peneliti sebagai fasilitator untuk
membimbing siswa dalam
mempresentasikan hasil diskusi dengan
baik. Penilaian aspek psikomotorik dilihat
dari bagaimana siswa melakukan
pengamatan dengan benar sesuai dengan
langkah kerja.
PENUTUP
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan uji
hipotesis yang dilakukan maka diperoleh
kesimpulan bahwa:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe
SAVI berbasis saintifik berpengaruh
terhadap hasil belajar biologi pada
siswa kelas XI MIA SMA Negeri 11
Kota Jambi pada aspek kognitif
dengan thitung = 3,31 dan ttabel= 1,66.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe
SAVI berbasis saintifik berpengaruh
terhadap hasil belajar biologi pada
siswa kelas XI MIA SMA Negeri 11
Kota Jambi pada aspek afektif dengan
thitung = 2,32 dan ttabel=1,66.
3. Model pembelajaran kooperatif tipe
SAVI berbasis saintifik berpengaruh
terhadap hasil belajar biologi pada
siswa kelas XI MIA SMA Negeri 11
Kota Jambi pada aspek psikomotor
dengan thitung = 1,96 dan ttabel=1,66.
Saran
1. Guru diharapkan dapat menerapkan
model pembelajaran Kooperatif tipe
SAVI berbasis saintifik dalam proses
pembelajaran biologi. Hal ini
dikarenakan model pembelajaran
SAVI dapat mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa serta menjadikan siswa lebih
aktif.
2. Peneliti hanya melakukan penelitian
eksperimen pada materi Struktur dan
Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada
Tumbuhan. Jadi peneliti berharap
adanya penelitian lanjutan dengan
pokok bahasan yang berbeda serta
persiapan yang maksimal dalam
mengajar dan sebaiknya soal pada
Eka Gustiani (RRA1C413013)Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 12
instrumen kognitif tidak hanya
mengenai pengetahuan dan
pemahaman saja tetapi sampai ke
analisis maupun evaluasi.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
. 2015. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Aryani, N. 2017. “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe SAVI
Berbasis Saintifik Terhadap
Kemampuan Berfikir Kritis Siswa
pada Materi Keanekaragaman Hayati
di Kelas X SMAN 10 Kota Jambi”
Skripsi. FKIP, Pendidikan Biologi.
Jambi: Universitas Jambi
Aunurrahman. 2013. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Dewi, Santosa dan Maya. 2012. Pengaruh
Penerapan SAVI Terhadap Hasil
Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA
N 1 Boyolali. Proceeding Biology
Education Conference, Vol 9, No 1,
ISSN: 2528-5742. Diambil dari:
https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/v
iew/7414. (14 Juli 2017).
Kurniawati, D. 2008. Pentingnya Pendidikan
Bagi Semua Orang. Diambil dari:
https://bunghatta.ac.id/artikel-259-
pentingnya-pendidikan-bagi-semua-
orang.html, diakses tanggal 26
September 2017.
Majid, A. 2016. Strategi Pembelajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset.
Meier, D. 2002. The Accelerated Learning
Handbook. New York: McGraw-Hill
Ngalimun. 2012. Strategi dan Model
Pembelajaran. Banjar Masin: Aswaja
Pressindo.
Ostroff, Wendy L. 2013. Memahami Cara
Anak-anak Belajar. Jakarta: PT
Indeks.
Sani, R.A. 2014. Pembelajarn Saintifik
untuk Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sudjana, N. 2014. Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
.