Download - Asfiksia Bayi Baru Lahir final
• Adalah : keadaan bayi tidak bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.
• Penyebab :
o Keadaan ibu (demam sebelum dan selama persalinan, persalinan lama, PE/E, Perdarahan antepartum).
o Faktor tali pusat dan plasenta (kehamilan lewat waktu, infark plasenta, lilitan tali pusat, prolapsus tali pusat, tali pusat terpelintir).
o Keadaan bayi (prematuritas, kelainan kongenital).
PENTING :
• Setiap menolong persalinan bidan harus mengetahui faktor-faktor resiko asfiksia sebelumbayi lahir.
• Setiap menolong persalinan bidan harus dapat mengenali asfiksia sesudah bayi lahir.
• Bidan harus siap melakukan resusitasi bayi setiapmenolong persalinan.
INGAT : MANAJEMEN BBL
PERSIAPAN ASFIKSIA BBL :
Tanpa persiapan → kehilangan waktu → kerusakan otak
a. Persiapan keluarga
• Informasikan kemungkinan yang bisa terjadi pada ibu dan bayi dalam persalinan.
b. Persiapan tempat resusitasi
• Ruang : hangat dan terang.
• Tempat resusitasi : datar, rata, sukup keras, bersih, kering, hangat dan tidak berangin.
(penguapan air ketuban)
(paparan udara dingin)
(kontak langsung dengan permukaan yang dingin)
(dekat benda bersuhu rendah)
• Lampu 60 w• Jarak 60 cm• Pemancar
panas dan penerangan
• Meja/dipan• Memudahkan untuk posisikan
bayi dan kompresi jantung jika terjadi henti jantung.
• Tidak beangin• Tidak di dekat
jendela/pintu
c. Persiapan alat resusitasi
• 3 buah kain : untuk mengeringkan bayi, menyelimuti dan mengganjal bahu.
• Alat penghisap lendir : DeLee atau bola karet.
• Alat ventilasi : balon dan sungkup, sesuai ukuran.
• Kotak alat resusitasi
• Sarung tangan
• Jam atau pencatat waktu
d. Persiapan diri (menggunakan pelindung).
KEPUTUSAN UNTUK MELAKUKAN RESUSITASI BBL :
PENILAIAN
Sebelum Lahir• Apakah kehamilan cukup bulan?
Segera setelah bayi lahir• Nilai apakah bayi menangis atau bernafas/tidak
megap-megap?• Nilai apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak
aktif?
KEPUTUSAN Memutuskan bayi perlu resusitasi jika :• Bayi tidak cukup bulan dan atau• Bayi megap-megap/tidak bernafas dan atau• Tonus otot bayi tidak baik atau bayi lemas
TINDAKAN Mulai lakukan resusitasi, jika :• Bayi tidak cukup bulan dan atau bayi megap-
megap/tidak bernafas dan atau tonus otot bayi tidak baik/bayi lemas
RESUSITASI BBL :
TAHAP I : LANGKAH AWAL (≤ 30 DETIK)
1. Jaga Bayi Tetap Hangat
• Letakkan bayi di atas kain-1 yang ada di atas perut ibu atau sekitar 45 cm dari perineum.
• Keringkan bayi dengan kain-1 mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya, dengan sedikit tekanan.
• Selimuti bayi, kecuali wajah, dada dan perut dan potong tali pusat.
• Pindahkan bayi ke atas kain-2 di tempat resusitasi.
• Jaga bayi tetap diselimuti kecuali wajah dan dada di bawah pemancar panas.
2. Atur Posisi Bayi
• Baringkan bayi terlentang dengan kepala di dekat penolong → posisikan kepala bayi pada posisi menghidu,yaitu kepala sedikit ekstensi dengan mengganjal bahu (kain-3, digulung setebal 3 cm). √
Χ Χ
3. Isap Lendir
• Isap lendir mulai dari mulut dulu, kemudian hidung dengan menggunakan isap lendir DeLee atau bola karet.
• Memasukkan penghisap ke dalam mulut tidak lebih dari 5 cm. Sedangkan ke hidung, tidak melewati cuping hidung.
4. Rangsang Taktil
• Menepuk/menyentil telapak kaki, atau
• Menggosok punggung/perut/dada/tungkai bayi dengan telapak tangan.
5. Atur Kembali Posisi Bayi
• Atur kembali kepala bayi menjadi posisi menghidu.
6. Lakukan penilaian Bayi
• Jika bayi bernafas normal, lakukan asuhan paska resusitasi.
• Jika bayi masih megap-megap atau tidak bernafas, mulailah lakukan ventilasi bayi.
TAHAP II : VENTILASI
Ventilasi : memasukkan sejumlah udara ke dalam paru dengan tekanan positif.
1. Pasang Sungkup
• Pasang dan pegang sungkup agar menutupi dagu, mulut dan hidung.
√ Χ Χ Χ
2. Ventilasi 2 kali
• Lakukan remasan pada balon dengan tekanan 30 cm air.
• Lihat apakah dada bayi mengembang.
• Jika tidak mengembang :
o Periksa posisi sungkup dan udara bocor.
o Posisi kepala, apakah sudah menghidu.
o Masih ada cairan atau lendir di mulut.
• Jika mengembang, lanjutkan tahap berikutnya.
3. Ventilasi 20 kali dalam 30 detik (I)
• Lakukan ventilasi 20-30 kali dalam waktu 30 detik, dengan tekanan 20 cm H2O sampai bayi bernafas spontan/menangis.
• Nilai ulang setelah 30 detik :
o Jika mulai bernafas/menangis/tidak megap-megap :
Lihat dada bawah, apakah ada retraksi?
Hitung frekuensi nafas/menit.
o Jika nafas > 40 x/mnt dan tidak ada retraksi
Stop ventilasi
Letakkan bayi ke dada ibu (skin to skin).
Pantau bayi setiap 15 menit (pernafasan dan kehangatan).
o Jika bayi masih megap-megap/tidak bernafas,lanjutkan ventilasi.
4. Ventilasi 20 kali dalam 30 detik (II-IV) dan Nilai Ulang
• Lanjutkan ventilasi 20-30 kali dalam 30 detik.
• Setelah 30 detik lakukan penilaian ulang terhadap bayi
o Jika bayi mulai bernafas normal/menangis/tidak megap-megap, hentikan ventilasi bertahap.
o Jika masih megap-megap/tidak bernafas → lanjutkan ventilasi dengan penilaian ulang setiap 30 detik, sampai 2 menit.
5. Rujuk Jika Bayi Tidak Bernafas Setelah 2 menit Resusitasi.
• Jelaskan kepada ibu apa yang terjadi, apa yang anda telah lakukan dan mengapa.
• Minta keluarga untuk mempersiapkan rujukan.
• Teruskan ventilasi selama mempersiapkan rujukan.
• Catat keadaan bayi pada formulir rujukan dan RM persalinan.
6. Lanjutkan Ventilasi, Nilai Ulang Nafas dan Denyut Jantung.
• Lanjutkan ventilasi selama rujukan dengan prosedur biasa, dengan pengembangan dada.
• Nilai ulang setiap 30 detik, pernafasan dan denyut jantung.
• Jika denyut jantung berhenti → tetap lakukan ventilasi selama 10 menit.
• Jika bayi mengalami henti jantung selama 10 menit → sampaikan pada ibu, bahwa kemungkinan besar bayi mengalami kerusakan otak yang permanen.
Terima Kasih....