Download - Askep PK Ujian
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
KEPERAWATAN JIWA
RESUME KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. S
DENGAN MASALAH PERILAKU KEKERASAN
DI UNIT RAWAT INAP R.VIII RSJ D. AMINOGONDOHUTOMO
SEMARANG
I. IDENTITAS
Inisial
: Sdr. S
Tgl Pengkajian : 1 Juni 2005
Umur
: 30 Th
RM No : 030819
Tgl Dirawat: 26 Mei 2005
Pendidikan : SLTA
Informan: keluarga
II. ALASAN MASUK
Di rumah klien suka bicara sendiri, tiba-tiba marah dan mengamuk keluarga, Makan, minum, mandi harus disuruh tidak ada inisiatif sendiri.
Masalah Keperawatan : Perilaku amuk/kekerasan
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Riwayat Penyakit Sekarang
4 tahun yang lalu pernah di rawat di RSJ Semarang, tetapi pasien pulang tanpa ijin (melarikan diri), kemudian dirawat kembali sudah 2X, control terakhir akhir 2004
3 bulan sebelum masuk RS klien mulai marah-marah, memukul orang tua, suka bicara sendiri, obat tidak diminum.
2. Riwayat Keluarga
Didalam keluarga tidak ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama
IV. FISIK
Tanda tanda vital : T: 120/90 mmHg
RR: 20 x / menit
N: 80 x / menit
S: 37 0 C
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: klien 30 th: Serumah
: wanita
: laki-laki
Masalah dalam keluarga tidak terkaji
2. Konsep diri
a. Citra diri
Klien menganggap tubuhnya biasa saja, tidak ada yang istimewa.
b. Identitas diri
Klien merasa dirinya adalah laki-laki tulen, belum bekerja dan belum punya istri. Klien merasa belum mandiri karena masih menganggur. Dahulu pernah bekerja di kapal ikan tetapi keluar karena tidak enak kerjanya.
c. Peran diri
Peran klien di rumah hanya membantu kerja disawah semenjak sakit, membantu ibunya di rumah. Klien mampu mengerjakan tugas seperti mencangkul, berkebun, menyapu, dan mencuci. Bisa juga memasak yang mudah-mudah.
d. Ideal diri
Harapan klien bisa bekerja lagi kalau sudah pulang, dulu pernah sekolah sampai STM tapi tidak bisa melanjutkan kuliah karena orang tuanya tidak mampu. Sedangkan harapan terhadap penyakitnya, klien mengatakan kalau dirinya tidak sakit, jadi tidak bisa menyatakan harapannya terhadap penyakitnya.
e. Harga diri
Klien merasa malu karena tidak bekerja dan hanya lulus STM, tetapi hubungan klien dengan orang lain biasa saja, tidak ada masalah.
Masalah Keperawatan : harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
Klien mengatakan bahwa orang yang paling berarti bapak dan ibunya. Klien tidak terlibat dalam aktif dalam kelompok atau kegiatan dimasyarakat tapi sesekali saja mengikuti seperti main volley dengan teman-teman di kampung.
4. Spiritual
Klien dan keluarganya beragama Kristen, tapi klien tidak ke gereja karena menganggap dia itu Yesus/Tuhan.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien berpenampilan cukup rapi, dalam penggunaan baju sesuai. Klien berbadan besar, potongan rambut pendek, kondisi rambut bersih. Klien memang mempunyai warna kulit agak hitam.
2. Pembicaraan
Klien dalam berbicara lambat, tetapi jelas.
3. Aktivitas Motorik
Klien tampak segar terlihat lesu, banyak duduk dan aktivitas yang sering terlihat merokok.Klien mampu mengikuti kegiatan ruangan seperti menyapu, ataupun di rehabilitasi
4. Afek
Hasil observasi didapatkan afek biasa. Jika ada hal yang lucu klien juga bisa tertawa atau jika ada hal yang menyedihkan maka mimik mukanya juga menggambarkan kesedihan
5. Interaksi selama wawancara
Saat wawancara kooperatif, kontak mata dengan lawan biacara cukup. Klien mampu menanggapi pembicaraan dengan baik, hanya tiba-tiba klien bicara sendiri dan ketika ditanya dia bicara dengan baturnya, dan sering bertanya dimana rumah gubernur Jawa Tengah.6. Proses pikir
Pada saat wawancara klien tidak mengalami blocking, tetapi ketika klien tiba-tiba bicara sendiri, klien mengatakan sedang bicara dengan salah satu wali atau bicara dengan presiden atau bahkan dengan gubernur.
7. Isi pikir
Klien merasa bahwa dia tahu jaman PKI dan mengenal tokoh PKI yaitu wardoyo, yang selalu mengajaknya bicara. Bahkan klien merasa sudah terlahir semenjak jaman PKI. Sesekali klien mengatakan bahwa dia adalah Yesus atau Presiden atau Gubernur.
8. Tingkat Kesadaran
Kesadaran klien baik, tidak ada tanda-tanda kebingungan. Orientasi terhadap waktu, hari dan tanggal.
9. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang dan pendek 10. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berkonsentrasi mampu menjelaskan kembali pembicaraan. Klien juga mampu untuk berhitung.11. Daya tilik diri
Klien merasa tidak sakit, mengatakan bahwa di dunia ini hanya ada klien dan kakaknya. klien kecewa dengan orang-orang yang membawa klien ke RSJ
VII. MEKANISME KOPING
Klien jika mempunyai masalah lebih senang berdiam diri dikamar, melamun dan ngomong sendiri. Jika sudah tidak tahan lagi klien kemudian menjadi mengamuk atau merusak barang-barang yang ada.
VIII. PENGETAHUAN
Klien merasa biasa saja dalam sekolah dulu, tidak pernah mendapat juara
IX. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik: Halusinasi akuistik
Terapi medik
: Trifluroperazine2 x 5 mg,
Clorpromasin 2 x 100 mg
Trihelsilpenidile2 x 2 mg
X. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
2. Regiment terapeutik in efektif
3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
4. Isolasi sosial : menarik diri
5. Perubahan proses pikir
6. Halusinasi
XI. ANALISA DATA
NODATAMASALAH
1S :
Klien di rumah suka bicaa sendiri, tiba-tiba marah, mengamuk pada keluarga
3 bulan sebelum masuk RS klien mulai marah-marah, memukul orang tua dan suka bicara sendiri
kecewa dengan orang-orang yang membawa dia ke RSJ
jika ada masalah dan tak tahan lagi kemudian mengamuk atau merusak barang yang ada.
O : -Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
2S :
Klien mengatakan belum bekerja dan belum punya istri, belum mandiri dan masih menganggur
Klien mengatakan tidak sakit, tidak bisa menyatakan harapannya terhadap penyakitnya
Merasa malu karena tidak bekerja dan hanya lulus STM
O :
Kesadaran klien baik, tidak ada tanda-tanda kebingungan Bicaranya lambat tapi kerasGangguan konsep dri : harga diri rendah
3S :
Klien mengatakan sedang bicara dengan salah satu wali atau bicara dengan presiden, dan gubernur Mengatakan sedang bicara dengan baturnya Merasa tahu jaman PKI dan tokoh PKI Wardoyo dikenalnya yang selalu mengajak bicara Mengatakan kalau dirinya Tuhan atau YesusO :
Saat wawancara klien kooperatif, tetapi tiba-tiba bicara sendiri
kontak mata cukupHalusinasi
XII. POHON MASALAH
Resiko mencederai diri,
Orang lain, lingkungan
Perubahan Persepsi
Perilaku Kekerasan
sensori : halusinasi
Gangguan Konsep Diri: Isolasi Sosial:
Harga diri rendah
menarik diri
XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan
2. Perilaku kekerasan berhubungan dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah
PAGE