Download - Aspek Pajak Dokter-Revisi Update
POKOK-POKOK PERUBAHAN UU PPh SEHUBUNGAN DENGAN
PROFESI DOKTER
KERANGKA UMUM PPh
Subyek PajakKewajiban Pajak Subyektif Pengecualian Subyek Pajak
Subyek PajakKewajiban Pajak Subyektif Pengecualian Subyek Pajak
Obyek PajakDikenakan PPh Umum
Dikenakan PPh tersendiri
Pengecualian Obyek Pajak
Obyek PajakDikenakan PPh Umum
Dikenakan PPh tersendiri
Pengecualian Obyek Pajak
Wajib PajakPengenaan dan Penghitungan PPh Terutang
Pengurangan PB PTKP
Biaya-biaya yang tidak boleh dikurangkan
Kredit Pajak
Wajib PajakPengenaan dan Penghitungan PPh Terutang
Pengurangan PB PTKP
Biaya-biaya yang tidak boleh dikurangkan
Kredit Pajak
Pengisian, Pelaporan dan Penyampaian SPT TahunanPengisian, Pelaporan dan Penyampaian SPT Tahunan
MEKANISME PELUNASAN PPh
Waktu yang menjadi dasar penghitungan PPh adalah 1 (satu) tahun pajak. PPh dihitung dari penghasilan yang secara riil diterima/diperoleh WP ORANG PRIBADI selama periode tersebut.
Penghasilan WP ORANG PRIBADI Dalam 1 Tahun Pajak
Penghasilan WP ORANG PRIBADI Dalam 1 Tahun Pajak
Pemotongan/pemungutan yang telah dilakukan &
PPh yang dibayar sendiri
Pemotongan/pemungutan yang telah dilakukan &
PPh yang dibayar sendiri
Perhitungan PPhAkhir Tahun
Perhitungan PPhAkhir Tahun
Pengisian dan Pelaporan Dalam SPT Tahunan :
PPh Terutang dikurangi dengan kredit pajak
Pengisian dan Pelaporan Dalam SPT Tahunan :
PPh Terutang dikurangi dengan kredit pajak
Kekurangan Pembayarandisetor ke Kas Negara
Kekurangan Pembayarandisetor ke Kas Negara
PENGHASILAN DOKTER
1. Dokter sebagai pengurus atau pimpinan RS2. Dokter berstatus pegawai tetap RS3. Dokter tetap yang jadwal tetap di RS tetapi bukan
sebagai pegawai RS4. Dokter Tamu yaitu dokter yang merawat dan
menitipkan pasiennya untuk dirawat di RS5. Dokter yang menyewa ruangan di RS sebagai
tempat prakteknya.6. Dokter yang prakteknya di rumah sendiri atau
buat poliklinik sendiri7. Dokter sebagai karyawan tetap di perusahaan
swasta/pemerintah bukan RS8. Dokter sebagai karyawan honorer di
Perusahaan swasta bukan RS
KLASIFIKASI PENGHASILAN DOKTER SEBAGAI PEGAWAI
• Pegawai tetap artinya dokter akan menerima gaji dalam jumlah tertentu secara berkala dari Pemberi Kerja.
• Pegawai tidak tetap artinya dokter akan menerima honorarium dari Pemberi Kerja.
KLASIFIKASI PENGHASILAN DOKTER SEBAGAI PEMBERI JASA/PROFESI
• Praktik pribadi menggunakan ruangan di RS atau di rumah sendiri.
• Praktik kerja sama dengan RS tetapi penagihan ke pasien melalui RS.
• Dokter yang tidak di RS secara khusus melakukan kegiatan praktik hanya dibutuhkan bila RS tsb membutuhkan dokter spesialis.
PENENTUAN BESARNYA PENGHASILAN KENA PAJAK
Penentuan besarnya Penghasilan Kena Pajak :
PKP WP ORANG PRIBADI
Menyelenggarakan Pembukuan
Menggunakan Norma Penghitungan
Ph Neto – PTKP[Ph Bruto – Biaya] - PTKP
Ph Neto – PTKP[Ph Bruto x Norma] - PTKP
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAKPENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
Apr 17, 2023 8
Ketentuan Sekarang -
TAHUN 2008(Rp)
Perubahan UU PPh - TAHUN
2009(Rp)
WP 13.200.000,- 15.840.000,-
WP Kawin 1.200.000,- 1.320.000,-
Isteri Bekerja 13.200.000,- 15.840.000,-
Tanggungan 1.200.000,- 1.320.000,-
Maks. Tanggungan K/3 K/3
TARIF PAJAKTARIF PAJAKKetentuan Sekarang :
Apr 17, 2023 9
Perubahan UU PPh – 2009 :
TARIF
TARIF DIVIDEN YANG DITERIMA WP OP DALAM NEGERI
Perubahan UU PPh – 2009 :
Dividen yang diterima WP OP dikenakan PPh Pasal 4 ayat (2) setinggi-tingginya sebesar 10% dan bersifat final.
Ketentuan Sekarang :
Dividen Yang Diterima WP OP dikenakan PPh tarif progresif s/d 35% dan bersifat tidak final.
3
TARIF
NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
Perubahan UU PPh – 2009 :
Batas peredaran usaha untuk dapat menggunakan norma penghitungan penghasilan neto bagi WP orang pribadi dinaikkan menjadi Rp. 4,8 milyar
Ketentuan Sekarang :WP orang pribadi yang memiliki peredaran usaha kurang dari Rp 1,8 milyar dapat menggunakan norma penghitungan penghasilan neto
5
ISTERI YANG MEMILIH UNTUK MENJALANKAN HAK DAN KEWAJIBAN PERPAJAKANNYA SENDIRI
ISTERI YANG MEMILIH UNTUK MENJALANKAN HAK DAN KEWAJIBAN PERPAJAKANNYA SENDIRI
• Penghasilan suami-isteri dikenakan pajak secara terpisah apabila dikehendaki oleh isteri yang memilih untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya sendiri.
• Tata cara penghitungan PPh terutang sama dengan suami-isteri yang melakukan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan.
Alasan Perubahan:• Singkronisasi dengan UU KUP yang menyatakan
bahwa wanita kawin dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP atas namanya sendiri agar dapat melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya terpisah dari hak dan kewajiban perpajakan suaminya.
Apr 17, 2023 12
TARIF PEMOTONGAN/PEMUNGUTANTARIF PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN
Apr 17, 2023 13
POT/PUT
FISKAL LUAR NEGERIFISKAL LUAR NEGERI
• Fiskal Luar Negeri (FLN) hanya wajib dibayar oleh WP yang telah berusia lebih dari 21 tahun dan belum memiliki NPWP.
• Ketentuan ini berlaku s/d tahun 2010.
Alasan Perubahan :• Mendorong WP untuk memiliki NPWP.• Jangka waktu 2 tahun akan dipergunakan DJP
untuk memperbaiki dan mempersiapkan sistem dan administrasi perpajakan sehingga FLN tidak diperlukan lagi.
Apr 17, 2023 14
PASAL
25
KEWAJIBAN PERPAJAKAN
1. SPT Masa Bulanan PPh Pasal 25 (angsuran Bulanan).
Kewajiban menyetorkan ke bank persepsi paling lambat tgl 15 bulan berikutnya dan melaporkan ke KPP paling lambat tgl 20 bulan berikutnya.
2. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi (Formulir 1770 digunakan oleh WP orang pribadi mempunyai usaha dan pekerjaan bebas).
Kewajiban menyetorkan atas kekurangan pembayaran pajak akhir tahun paling lambat tgl 25 Maret tahun berikutnya dan melaporkan ke KPP paling lambat tgl 31 Maret tahun berikutnya.
SANKSI PERPAJAKAN
• Terlambat menyampaikan SPT :1. SPT Tahunan PPh orang pribadi Rp 100.000,-2. SPT Masa PPh Pasal 25 Rp 100.000,-
• Setiap orang yang dengan sengaja :– tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP– tidak menyampaikan SPT – menyampaikan SPT dan/atau keterangan yang isinya tidak
benar atau tidak lengkap – memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen
lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar, atau tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya
– tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di Indonesia, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lain
sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, pidana denda paling sedikit 2 kali dan paling banyak 4 kali atau dipidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun.
BENTUK & ISI FORMULIR 1770
A. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi (Induk – 1770).B. Lampiran 1770 terdiri dari :
1. Penghasilan neto dalam negeri dari usaha dan atau pekerjaan bebas (pembukuan atau norma penghitungan), penghasilan dalam negeri lainnya (Lamp I - 1770).
2. Daftar Pemotongan/Pemungutan PPh oleh pihak lain, PPh yang dibayar/dipotong di luar negeri, dan PPh yang ditanggung Pemerintah.
3. Penghasilan yang dikenakan pajak final dan penghasilan yang tidak termasuk objek pajak (Lamp III – 1770).
4. Daftar harta dan daftar kewajiban (Lamp IV – 1770).
KEWAJIBAN PEMBUKUAN ATAU PENCATATAN
Dasar Hukum Ps. 14 UU PPh
SepenuhnyaPembukuan
?Memberitahukan
Penggunaan Norma?
WP OP yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
Memilih Pembukuan
?
Wajib Pembukuan
Dianggap memilihPembukuan
Wajib Pencatatan
MenggunakanNPPN
Diperiksa
PN dihitung dgn NPPN + Sanksi 50%
SesuaiPembukuan
Omzet >=Rp 4.8 m ?
YA
TDK
YA
YA
TDK
TDK
TDK
YA
SYARAT PEMBUKUAN ATAU PENCATATAN
Dasar Hukum Ps. 28 UU KUP
WP OP
MelakukanPembukuan
? Wajib Pencatatan
Melakukan Usaha/ Pekerjaan Bebas
?
YA
YA
TDK
TDK
Wajib Pembukuan
1. Sekurang-kurangnya terdiri dari catatan PB, Penghs. bukan obyek, Pengh. yg dikenakan PPh Final.
2. Catatan dan dokumen harus dikumpulkan teratur dlm 1 th pajak.
3. Harus disimpan selama 10 th.
1. Sekurang-kurangnya terdiri dari catatan harta, kewajiban, modal, pendapatan-biaya, dan penjualan-pembelian.
2. Diselenggarakan dgn prinsip taat azas dan dgn stelsel akrual atau stelsel kas.
3. Wajib disimpan selama 10 th.
PERHITUNGAN PEMBUKUAN - 2008
– Penghasilan bruto Rp 1.500.000.000– Biaya Operasional (tidak termasuk biaya biaya kepentingan pribadi) Rp 1.000.000.000 – Penghasilan netto Rp 500.000.000– PTKP (TK/0) Rp 13.200.000– Penghasilan Kena Pajak Rp 486.800.000– PPh terutang :
• 5% X Rp 25.000.000 = Rp 1.250.000 • 10% X Rp 25.000.000 = Rp 2.500.000• 15% X Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000• 25% X Rp 100.000.000 = Rp 25.000.000• 35% X Rp 286.800.000 = Rp 100.380.000
Rp 136.300.000
– Kredit Pajak : PPh pasal 21 Rp 112.500.000– PPh yang kurang dibayar Rp 23.800.000– PPh yang dibayar sendiri : PPh 25, Fiskal LN Rp 5.800.000– PPh yang masih harus dibayar – akhir tahun Rp 18.000.000– Angsuran PPh 25 = Rp 1/12 X Rp 18.000.000 Rp 1.500.000
PERHITUNGAN NORMA PENGHITUNGAN - 2008
– Penghasilan bruto Rp 1.500.000.000
– Penghasilan netto = 45% X Rp 1.500.000.000 Rp 675.000.000
– PTKP (TK/0) Rp 13.200.000– Penghasilan Kena Pajak Rp 661.800.000– PPh terutang :
• 5% X Rp 25.000.000 = Rp 1.250.000 • 10% X Rp 25.000.000 = Rp 2.500.000• 15% X Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000• 25% X Rp 100.000.000 = Rp 25.000.000• 35% X Rp 461.800.000 = Rp 161.630.000
Rp 197.880.000
– Kredit Pajak : PPh pasal 21 Rp 112.500.000– PPh yang kurang dibayar Rp 85.380.000– PPh yang dibayar sendiri : PPh 25, Fiskal LN Rp 13.380.000– PPh yang masih harus dibayar – akhir tahun Rp 72.000.000– Angsuran PPh 25 = Rp 1/12 X Rp 72.000.000 Rp 6.000.000
PERMASALAHAN ANGSURAN PPh PASAL 25
1. Apabila dalam tahun berjalan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) untuk tahun pajak lalu, maka besarnya angsuran PPh pasal 25 dihitung kembali berdasarkan SKP tersebut dan berlaku mulai bulan berikutnya setelah penerbitan SKP.
2. Apabila terjadi penurunan pendapatan.Dapat mengajukan permohonan pengurangan angsuran PPh pasal 25 menjadi kecil atau nihil, apabila terjadi penurunan pendapatan.