Download - Asti Skripsi
PEMBELAJARAN KAWAI BASIC MUSIC
PADA ANAK USIA 5 – 6 TAHUN
DI SEKOLAH MUSIK MODERN KAWAI
NUR ASTIANI
2815096456
JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era modern saat ini kata-kata musik sudah tidak asing lagi
diperdengarkan dan erat kaitannya dengan seni manusia yang paling tua.
Musik sebenarnya telah ada sejak zaman prasejarah karena pada zaman
itu sudah dikenal alat-alat yang digunakan manusia untuk melengkapi upacara-
upacara ritual. Berkembangnya musik dari masa telah membuat musik itu
mempunyai tempat dikalangan penikmat musik. Perkembangan musik bisa
dinikmati berdasarkan tabel sejarah musik dimulai sejak abad pertengahan, masa
renaissance, masa baroque-rococo, masa klasik, masa romantic, dan masa modern.
Sebagian orang menganggap musik merupakan simfoni kehidupan. Meski
pun musik hanya diperdegarkan saja, akan tetapi ia akan mendatangkan daya
imajinatif, fantasi, dan inspirasi.
Materi dasar musik itu adalah nada. Nada merupakan bunyi yang
dihasilkan oleh getaran-getaran udara yang teratur. Namun bunyi terdiri dari dua
jenis yaitu bunyi yang teratur dan bunyi yang tidak teratur. Bunyi yang tidak
teratur misalnya suara angin, suara ombak, suara orang berjalan, dan lain
sebagainya. Sedangkan bunyi yang teratur misalnya nada-nada yang dihasilkan
oleh alat musik, suara orang bersiul, senandung nyanyian dan lain sebagainya
yang memiliki nada. Bunyi itu semua ada disekitar kita dan bisa kita dengar dan
dirasakan.
Musik juga berhubungan dengan penyembuhan. Bahwa musik bukan
hanya sebagai sebagai sarana hiburan, melainkan obat bagi tubuh dan jiwa. Don
Campbell (2011: 2 - 3) memberikan penjelasan sebagai berikut :
Musik juga irama yang memberikan makna untuk membangkitkan gairah
dan semangat hidup untuk memaknai hidup. Mendengarkan, menghayati, dan
menikmati alunan musik adalah kegiatan yang menyenangkan dan bisa membuat
kita nyaman. Selain itu musik sanggup menghasilkan stimulan yang bersifat
ritmis. Stimulan ini kemudian akan ditangkap oleh indera pendengaran dan diolah
dalam sistem saraf tubuh serta kelenjar otak yang meorganisasikan interpretasi
bunyi kedalam ritme internal pendengaran. Ritme ini mempengaruhi metabolisme
tubuh manusia, sehingga proses metabolisme menjadi lebih baik. Metabolisme
yang lebih baik akan mengakibatkan tubuh mampu membangun system kekebalan
yang lebih baik. Dengan system kekebalan yang lebih baik, tubuh menjadi lebih
tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit.1
Musik juga erat kaitannya dengan kecerdasan. Karena musik bisa melatih
keseimbangan otak kanan dan otak kiri bekerja. Otak kanan dan kiri merupakan
bagian dari otak besar.2
Otak kanan berfungsi untuk mengatur perkembangan Emotional Quotient
(EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain, serta
mengendalikan emosi. Pada otak kanan terletak kemampuan intuitif, kemampuan
1 Bebbi Oktara, Jago Tehnik Vokal, (Jakarta: Gudang Ilmu, 2011),hlm. 2.2 Makoto Shichida, Right Brain Education Infancy, (Bogor : Elex Media Komputindo, 2010), hlm. 47.
merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh seperti menyanyi, menari, melukis,
dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.
Sedangkan Otak kiri berfungsi sebagai hal-hal yang berhubungan dengan
logika, rasio, kemampuan menulis, dan membaca, serta merupakan pusat
matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat
Intelligence Qoutient (IQ).
Idealnya, otak kiri dan kanan haruslah seimbang dan semuanya berfungsi
secara optimal. Orang yang otak kanan dan otak kirinya seimbang, maka ia bisa
menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul dan berkomunikasi.
Selain itu musik harus mengembangkan kebolehan untuk melahirkan apa
yang didengarkan dengan kedamaian, berkesan, dan penuh pengetahuan melalui
gerakan sebelum menukarkan bentuk perasaan atau fisikal kepada hasil musical
(suara atau permainan alat musik) atau terhadap pengetahuan musik (solfege,
solfege berirama, dan improvisasi).3 Hal ini telah ditemukan oleh Dalcroze
seorang berkebangsaan Swiss yang memperkenalkan kaedah eurythmics yaitu
mempelajari dan mengekspresikan musik melalui pergerakan. Prosesnya terdiri
dari kreativitas, pergerakan tubuh badan, latihan instrumental, membaca dan
menulis notasi, dan jenis musik.
Musik menurut Zoltan Kodaly, seorang komponis hungaria dan
etnomusicology menyatakan bahwa musik juga ada hubungannya dengan bahasa
dan juga untuk memberikan latihan didalamnya dengan isyarat. Seperti contohnya
menyanyikan lagu-lagu rakyat harus menjadikan bagian dari setiap pembelajaran
3 Emile Jaques –Dalcroze,Eurhytmics, Art and education, ed. Cynthia Cox, trans. Frederick Rothwell ( New York : Arno Press, 1976), 122.
musik. 4 Lagu-lagu rakyat ini sebaiknya dikenalkan kepada anak-anak sebagai
awal pembelajaran musik karena anak-anak memiliki budaya musik yang awalnya
berasal dari bahasa ibunya.
Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda dalam daya tangkap
musical mereka dan bagaimana cara mereka mengapresiasikan musik. Apresiasi
musik dapat didefinisikan sebagai dicapainya kemampuan untuk mendengarkan
musik dengan penuh pengertian.
Tidak semua anak memiliki bakat musik yang diturunkan oleh orang
tuanya. Seperti pribahasa buah tidak jatuh dari pohonnya yang berarti bakat
seorang anak tercermin dari kebiasaan orang tuanya. Jika orang tuanya seorang
pemusik atau penikmat musik, maka anaknya pun akan menurunkan bakat
bermusik orang tuanya. Dan ini bisa dirasakan sejak kita didalam kandungan.
Musik yang didengarkan ataupun dimainkan oleh seorang ibu yang sedang hamil
sangat berpengaruh kepada janin yang dikandungnya. Getaran-getaran suara
musik yang dihasilkan bisa dirasakan janin dan janin akan merekam semua nada-
nada yang didengar. Lalu ini akan selalu menjadi kebiasaan apa yang didengarkan
janin saat mulai berkembang dan lahir menjadi seorang anak balita hingga
dewasa.
Anak-anak yang menyukai musik cenderung memiliki kemampuan belajar
akademik yang optimal. Anak pun lebih leluasa dalam bergaul dan berkomunikasi
terhadap sesama. Anak bisa lebih peka terhadap apa yang ia rasakan. Dan anak
mampu mengendalikan emosinya. Anak-anak biasanya menyukai musik sebagai
sarana hiburan yang edukatif. Karena dunia anak-anak masih menyukai
4 Seminar Exploring Kodaly (Philosophy, Materials, & Pedagogy) oleh Dr.Pettye Casarow
permaianan dan khayalan. Itulah sebabnya masa kanak-kanak disebut masa
keemasan. Masa dimana otak anak mulai tumbuh dan berkembang.
Berkembangnya daya intelektual dan emosionalnya sesuai dengan perkembangan
tubuhnya. Biasanya masa keemasan ini dimulai pada awal tahap balita hingga
usia sebelas tahun. Pada masa itu juga anak sudah mulai ingin tahu banyak
dengan segala apa yang ada disekitarnya. Untuk itu dukungan dan peran orang tua
sangatlah penting dalam menumbuhkan bakat musik seorang anak.
Sebagaian anak banyak yang tidak beruntung dikarenakan faktor
pendapatan orang tua yang tidak berkecukupan untuk memberikan pendidikan
musik kepada anak-anaknya. Sebagian anak juga ada yang belajar dengan
menemukan sendiri cara mempelajari musik dalam kondisi orang tua yang tidak
mendukung. Namun sebagian anak pun ada yang sangat beruntung dikarenakan
faktor orang tua yang sebaliknya. Biasanya orang tua yang berkecukupan atau
lebih mempunyai inisiatif memasukan anaknya pada sebuah lembaga musik.
Sejak lama telah dibuka banyak lembaga musik seperti Yamaha musik,
Petrof piano House, Sekolah musik Modern kawai, Purwacaraka, Pranadjaya,
Elfas, Farabi, dan sekolah musik lainnya lagi. Masing-masing lembaga musik ini
berbeda metode pembelajarannya. Namun prinsip pada dasarnya sama mengenai
unsur-unsur musik yang dipelajari baik praktek dan teori dan kebanyakan masih
mengadopsi teori Kodaly dan Dalcroze seperti apa yang dipaparkan sebelumnya.
Pada lembaga kursus musik, biasanya menawarka kursus musik
instrumental seperti piano, vokal, gitar, atau drum dan sifatnya private. Murid
biasanya belajar per orangan bersama instruktur maximal selama 45 menit. Ada
salah satu sekolah musik telah menerapkan kelas basic music. Proses belajar
mengajar sangat menarik, tidak hanya belajar memainkan alat musik, tetapi
dikemas dalam berbagai kegiatan aktif seperti story telling, games, music theory,
singing, dan body movement serta bermain keybord maupun perkusi secara
ensemble sehingga siswa dapat belajar bermain musik dengan ceria tanpa
paksaan.
Pembelajaran ini sangat disukai anak-anak dikarenakan anak bisa mencari
tau, bergaul dengan temannya, dan berimajinasi. biasanya dimulai sejak umur 3,5
tahun. Setelah anak cukup mahir pada basic music barulah anak diarahkan kepada
pemilihan sepsialisasi alat musik sesuai bakat dan minat anak agar bisa menjadi
pemusik professional dan konsisiten dimasa yang akan datang.
Didalam kelas basic music anak akan lebih merasa nyaman dikarenakan di
dalam satu kelas maximal terdapat lima orang anak yang dibimbing oleh satu
orang instruktur. Anak bisa belajar bersosialisasi dengan teman-temannya dan
memicu anak untuk bersaing musik secara sehat. Basic music sangat baik diikuti
juga sebagai penguat kelas private yang diminati agar anak terdidik teori musik ,
dan rasa memainkan alat musik dengan ritmik yang tepat. Salah satunya pada
sebuah lembaga musik sekolah musik modern kawai.
B. Fokus Penelitian
“Pembelajaran Basic Kawai Music Anak Usia 5 – 6 Tahun di Sekolah
Musik Modern kawai”
C. Rumusan Masalah
Berdasasarkan latar belakang masalah dan fokus masalah yang telah di
uraikan, maka rumusan masalah nya adalah :
Bagaimana pembelajaran Basic Music anak usia 5 - 6 tahun di sekolah
musik modern kawai ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan Utama Penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimanakah proses pembelajaran basic music
anak usia 5 - 6 tahun di sekolah Musik Modern kawai.
2. Sebagai syarat matakuliah skripsi peneliti.
E. Manfaat Penelitian
Bila Tujuan Penelitian ini tercapai, maka diharapkan dapat dimanfaatkan oleh
berbagai pihak, diantaranya adalah :
1. Penulis sendiri, agar wawasan tentang pembelajaran basic anak usia 5 - 6
tahun di sekolah Musik Modern Kawai.
2. Menjadikan anak-anak tertarik mempelajari musik dari dasar.
3. Masyarakat pada umumnya terutama para orang tua dapat mengarahkan
anaknya untuk belajar bermain musik dengan cara yang menyenangkan
dari dasar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Pembelajaran
“Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.5
Dalam pembelajaran terjadi interaksi antara peserta didik dengan pendidik
maksudnya adalah peserta didik sebagai subjek yang belajar dan pendidik sebagai
subjek yang menyalurkan ilmu kepada peserta didik sehingga ada perubahan atau
progress peserta didik dari tidak bisa menjadi bisa mempelajari suatu ilmu.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar
pengetahuan, penguasaan kemarihan, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Dalam proses pembelajaran juga diperlukan adanya sumber belajar
sebagai pendukung kegiatan pembelajaran.6
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai
tempat dimana materi pelajaran terdapat. Sumber belajar dibagi menjadi dua,
yaitu sumber belajar yang direncanakan dan sumber belajar karena dimanfaatkan.
5 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 206 Sutikno sobry. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Holistic . Lombok. Hlm. 37
Sumber belajar yang direncankan sistem pembelajran yang yang terarah dan
formal. Sedangkan sumber belajar karena dimanfaatkan adalah sumber belajar
yang tidak didesain secara khusus.
Dalam pembelajaran terdapat cirri-ciri pembelajaran sebagai berikut :
1. Memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk siswa dalam suatu perkembangan
tertentu.
2. Terdapat mekanisme, langkah-langkah, metode dan teknik yang dirancang
untuk mencapai tujuan.
3. Faktor materi jelas, terarah, dan terencana.
4. Adanya aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan
pembelajaran.
5. Tindakan guru yang cermat dan tepat.
6. Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan siswa dalam proporsi masing-
masing.
7. Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
8. Adanya Evaluasi.
B. Pembelajaran Kodaly
Pembelajaran Kodaly merupakan sebuah pendekatan pendidikan musik
yang dikembangkan di Hongaria pada pertengahan abad ke-20 oleh Zoltan
Kodaly. Filsafatnya mengenai pendidikan menjadi inspirasi bagi metode ini, dan
dikembangkan selama beberapa tahun oleh rekan-rekannya.7
7 Seminar Exploring Kodaly (Philosophy, Materials, & Pedagogy) oleh Dr.Pettye Casarow
Metode Kodaly merupakan metode pembelajaran musik yang
menyenangkan dan mendidik yang terdiri dari teori dasar musik dan notasi musik
dalam berbagai bentuk verbal.
Kebanyakan metode Kodaly menggunakan pemakaian bahasa tangan
(solfege), notasi pendek musik (notasi stik), dan solmisasi (verbalisasi).
Pembelajarannya mencakup rhythm, melody dan ear training, harmony, reading
dan writing, form, listening, movement, instruments (orff dan recorder).
C. Pembelajaran Dalcroze
Pembelajaran ini ditemukan oleh Emile Jaquest Dalcroze seorang musikus
Swiss pada tahun 1865-1950.
Pendekatan pembelajarannya lebih kepada bentuk khas gerakan berirama
yang disebut Eurhythmics dan ear training (pelatihan pendengaran) atau dikenal
dengan nama lain yaitu Solfege.8
Bentuk khas gerakan berirama yang disebut Eurhythmics bertujuan anak
menjadi terampil menirukan cepat-lambat lagu, irama, dan ketukan musik
menggunakan badan dalam reaksi mereka pada perubahan unsur musik yang
terjadi selama kegiatan bermusik dilakukan.
Ear training atau latihan pendengaran termasuk solfege dan solfege-
rhythmique bertujuan agar anak-anak mengenal dan mengerti akan nada tone dan
semitone. Contohnya pada kualitas nada mi-fa dan si-do. Nada tone adalah
kualitas nada selain contoh pada semitone.
8
Metode ini sangat cocok diterapkan untuk pembelajaran musik anak-anak.
Agar anak-anak senang belajar musik dengan pembelajaran yang menyenangkan.
Pembelajaran Kawai Basic Music
Program ini dihadirkan untuk menumbuh kembangkan kecintaan anak
terhadap musik serta mengarahkan sesuai dengan bakat dan kemampuan
musiknya.
Siswa akan belajar untuk mengenal berbagai alat musik secara mendasar
serta belajar membaca notasi musik dengan mudah dan menyenangkan.
Proses belajar mengajar sangat menarik, tidak hanya belajar memainkan
alat musik, tetapi dikemas dalam berbagai kegiatan aktif seperti story telling,
games, music theory, singing, dan body movement serta bermain keybord maupun
perkusi secara ensemble sehingga siswa dapat belajar bermain musik dengan ceria
tanpa paksaan.
Secara berkala diadakan ujian kenaikan tingkat dan konser di dalam
maupun diluar kelas.
Menurut guru Kawai Basic Music di Sekolah Music Modern Kawai
cabang Bintaro menyatakan :
“pembelajaran Basic music itu pembelajaran music untuk anak-anak 3,5 sampai dengan 6 tahun. Proses belajarnya variatif dalam durasi 45 menit. pembelajaran basic music ini mencakup teori musik, ansambel musik, menyanyi bersama bermain keybord bersama, dan reward. Bermanfaat bagi anak-anak untuk mempelajari musik dari dasar seperti membaca not balok, belajar rhythm, dan praktek. Pembelajaran basic ini dimulai dari level 1hingga 4. 9
D. Anak usia 5 -6 tahun
9 Yerie Laura, Wawancara,Tanggal 25 Oktober 2013. Pukul 18:35 WIB.
Anak usia lima tahun biasanya kokoh dan tangkas, biasanya penuh energi
dan lincah, Kebanyakan anak usia lima tahun percaya diri dan ramah. Mereka
ingin disukai dan dihargai dan mereka siap keluar untuk mendapatkan hal yang
baru. Mereka sangat ingin belajar dan menyenangkan orang tua. Mereka bicara
dengan mudah dan mengajukan banyak pertanyaan, khususnya “ mengapa? “ , dan
mereka memperlihatkan ketetapan hati yang mengagumkan ketika mereka ingin
menguasai sejumlah keterampilan baru. Mereka bisa mengendalikan emosi
dengan baik khususnya sewaktu mengejar tujuan mereka.10
Anak usia enam tahun bersikap bersahabat, penuh rasa percaya dan mau
bekerja sama dengan orang dewasa, sangat berminat dan ingin tahu tentang dunia,
lincah dan penuh energi. Mereka tumbuh dengan mantap, dan tubuh mereka
langsing dan lentur. Mereka mulai kehilangan gigi susu dan ini menyenangkan
bagi mereka karena merupakan tanda bahwa mereka meningkat dewasa tetapi
pada saat yang sama timbul keprihatinan karena kehilangan bagian kecil dari diri
mereka. Nada normal suara si anak menjadi lebih rendah ketimbang sewaktu ia
berusia lima tahun. Tetapi suaranya meningkat sampai melengking ketika ia
gembira sekali atau meminta perhatian. 11
E. Sekolah Musik Modern Kawai
Sekolah Musik Modern Kawai didirikan di Jakarta oleh Yayasan Modern
Kawai Indonesia ( YMKI ) pada bulan Januari 1999. Pendiri sekaligus ketua
Yayasan adalah Henri Honoris dari Modern Internasional. Sekolah Musik Modern
10 Catherine Lee. 1990. Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak . Arcan. Jakarta. Hlm. 3211 Opcit. Catherine lee Hlm.37
Kawai berpusat di Jl. Sultan Iskandar Muda No.29 (Arteri Pondok Indah) Jakarta-
Selatan dan mempunyai cabang di Padang Modern Golf Bintaro – Tangerang,
Pasar Minggu, Kelapa gading, Green Garden, Cibubur, Bintaro, Sunter, Mal
Matahari Daan Mogot, BSD-Tanggerang, Gunung Sahari, dan Metro Lampung.
Meliputi kelas piano, guitar, vocal, keyboard, biola, flute, Basic Music baik
untuk anak berkubutuhan khusus ataupun normal.
F. Kerangka Berfikir
Musik bersumber dari segala sesuatu yang berbunyi. Suara angin, suara
kicauan burung, ketukan kaki, bunyi cerobong asap, bunyi ombak, suara kodok,
suara manusia, dan lain sebagainya disebut musik jika mengeluarkan bunyi.
Musik bisa menyatukan segala perbedaan prnsip. Musik pun bisa
mempertemukan apa yang kita cari. Musik bisa menyatukan belahan jiwa
manusia. Musik bisa kita rasakan dimana saja , dan kapan saja.
Musik pun mempunyai fungsi tersendiri pada setiap masing-masing
manusia dan setiap orang berbeda-beda cara mengapresiasikan musik tersebut.
Misalnya saja untuk penyembuhan dan ketenangan jiwa.
Seperti yang di ungkapkan oleh Don Campbell, seorang edukator
terkemuka didunia dalam bidang hubungan antara musik dan penyembuhan
menyatakan bahwa musik bukan hanya sebagai sarana hiburan, melainkan obat
bagi tubuh dan jiwa. Musik juga irama yang memberikan makna untuk
membangkitkan gairah dan semangat hidup untuk memaknai hidup.
Mendengarkan, menghayati, dan menikmati alunan musik adalah kegiatan yang
menyenangkan dan bisa membuat kita nyaman.
Selain itu musik sanggup menghasilkan stimulan yang bersifat ritmis.
Stimulan ini kemudian akan ditangkap oleh indera pendengaran dan diolah dalam
system saraf tubuh serta kelenjar otak yang meorganisasikan interpretasi bunyi
kedalam ritme internal pendengaran. Ritme ini mempengaruhi metabolisme tubuh
manusia, sehingga tubuh tangguh terhadap berbagai macam penyakit.
Musik juga melatih kecerdasan berfikir yang mempengaruhi otak besar
kita. Karena otak besar terbagi menjadi dua yaitu otak kanan dan kiri.
Otak kanan berfungsi untuk mengatur perkembangan Emotional Quotient
(EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain, serta
mengendalikan emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif,
kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh seperti menyanyi,
menari, melukis, dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.
Sedangkan otak kiri berfungsi untuk sebagai hal-hal yang berhubungan
dengan logika, rasio, kemampuan menulis, dan membaca, serta merupakan pusat
matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat
Intelligence Qoutient (IQ). Idealnya, otak kiri dan kanan haruslah seimbang dan
semuanya berfungsi secara optimal. Orang yang otak kanan dan otak kirinya
seimbang, maka ia bisa menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul dan
berkomunikasi.
Untuk itu peran musik sangat mendukung untuk perkembangan otak,
terutama bagi anak-anak. Anak-anak yang mempelajari musik cenderung
menonjol akan setiap prestasinya didalam kelas dibanding anak-anak yang tidak
suka mempelajari musik.
sejak dahulu mempelajari musik bukan hal yang tidak asing lagi. Para
komponis dari berbagai macam zaman mempelajari ilmu musik dengan cara
turun-menurun. Seperti halnya yang diajarkan oleh salah satu seniman asal Swiss
yang pernah memberikan pengajaran musik melalui metode Eurhytmics yaitu
mempelajari dan mengekspresikan musik melalui pergerakan. Prosesnya terdiri
dari kreativitas, pergerakan tubuh badan, latihan instrumental, membaca dan
menulis notasi, dan jenis musik.
Selain itu pula terkenal juga metode Kodaly yang mengajarkan tentang
kebahasaan musik melalui isyarat. Menurut Kodaly, musik itu telah ada sejak kita
berada didalam kandungan dan musik diturunkan oleh ibu kita yang telah
mempengaruhi bahasa kita. Seperti halnya menyanyikan lagu-lagu rakyat karena
telah menjadi kebiasaan lagu yang dinyanyikan ibu lalu diturunkan kepada kita.
Kebanyakan para orang tua menginginkan anaknya mempunyai bakat
bermusik. Namun tidak semua orang tua di dunia beruntung untuk memberikan
pendidikan musik anaknya. Bahkan anak-anak kurang mendapatkan pemahaman
musik yang maksimal pada sekolah formalnya sehari-hari.
Kebanyakan orang tua yang memiliki rezeki berlebih kebanyakan
mengikut sertakan anaknya pada lembaga kursus musik seperti Yamaha,
Purwacaraka, Petrof, Elfas, dan lembaga kursus musik lainnya. Namun orang tua
mengingkannya anaknya untuk instan bermain instrument tetapi tidak memikirkan
teori dasar yang mendukung. Untuk itu diperlukannya basic musik untuk
mendukung segala pembelajaran instrument yang dipilih anak dan menguatkan
teori-teori musik dari dasar.
Salah satu lembaga kursus musik yang masih membuka kelas basic music
yang mengadopsi metode Dalcroze dan Kodaly adalah Sekolah Musik Modern
Kawai yang disebut dengan kawai basic music. Siswa akan belajar untuk
mengenal berbagai alat musik secara mendasar serta belajar membaca notasi
musik dengan mudah dan menyenangkan.
Proses belajar mengajar sangat menarik, tidak hanya belajar memainkan
alat musik, tetapi dikemas dalam berbagai kegiatan aktif seperti story telling,
games, music theory, singing, dan body movement serta bermain keybord maupun
perkusi secara ensemble sehingga siswa dapat belajar bermain musik dengan ceria
tanpa paksaan. Pembelajaran ini sangat disukai anak-anak dikarenakan anak bisa
mencari tau, bergaul dengan temannya, dan berimajinasi. biasanya dimulai sejak
umur 3,5 tahun
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan yang dimulai pada bulan Mei Tahun 2013
sampai awal November 2013. Tempat Penelitian di Sekolah Musik Modern
Kawai cabang Bintaro.
B. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian
deskriptif yang bersifat kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang yang diamati.12 Karena menggambarkan, melukiskan
12 Lexy J, moleong,(2000) Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya,p3.
tentang pembelajaran kawai basic music Usia 5-6 tahun. Peneliti akan
berusaha menggambarkan secara jelas hasil penelitiannya.
C. Objek Penelitian
Peneliti akan mengamati instruktur kawai basic music di Sekolah
musik modern kawai cabang Bintaro yaitu Yerie Laura. Objek yang diteliti
dalam penelitian ini adalah murid piano usia 5 sampai 6 tahun. Peneliti
memilih objek ini karena klasifikasi anak usia 5 sampai dengan 6 tahun
tersebut masih aktif mengikuti kursus kawai basic music di Sekolah Musik
Modern Kawai cabang Bintaro.
D. Teknik Pengumpulan data
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara peneliti malakukan
observasi. Peneliti mengamati secara mendalam pembelajaran pada kelas
kawai basic music anak 5-6 tahun di Sekolah musik modern kawai.
Selain observasi, peneliti melakukan wawancara pada instruktur kawai
basic musik, dengan maksud tujuan memperoleh data yang tidak didapat pada
saat observasi.
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara yang terstruktur dan tidak terstruktur. Menurut MoLeong
wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan
sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, sedangkan
wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang cirinya kurang interupsi
dan arniter.13
Peneliti juga melakukan pengumpulan data-data tambahan yang
berasal dari sumber tertulis, seperti buku-buku dan karya ilmiah yang
berhubungan dengan penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan cara
observasi ke tempat penelitian dan mengamati objek penelitian secara
mendalam serta melakukan wawancara.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan penulis yaitu dengan cara memilih data-data
yang sudah terkumpul kemudian menganalisis data tersebut sehingga penulis
dapat mengetahui data-data mana saja yang dianggap penting untuk diambil
dan data mana saja yang tidak perlu diambil. Dengan menganalisis data yang
sudah diperoleh, penulis berharap dapat menghasilkan data-data yang akurat
dan berkaitan dengan objek penelitian.
G. Triangulasi
13 Ibid p,32
Teknik triangulasi digunakan untuk memariksa keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau
sebagai perbandingan terhadap data tersebut. Untuk memperoleh keabsahan
data dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi yaitu dengan
cara membandingkan dan mengecek data yang diperoleh melalui observasi dan
wawancara pada instruktur kawai basic music ditempat penelitian dan di luar
tempat penelitian.
,DAFTAR PUSTAKA
Asri Budiningsing, C. Blajar & pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2012
F, Stephen and Schnebly. Dalcroze Activities In The Private Music Lesson,USA : Alferd
Miller, Hugh. Pengantar Apresiasi Musik.
MoLeong, lexy j, Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Roesdakarya, 2000
Oktara, Bebbi. Jago 6 Jam Teknik Vokal, Jakarta: PT. Buku Kita, 2011
Pramayuda, Yudha. Buku Pintar Olah Vokal, Yogyakarta: Buku Biru, 2010
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajarn, Bandung: Alfabeta, 2010
Shichida, Makoto. Right Brain Education Infancy, Bogor: elex Media Komputindo, 2000
Simanjuntak, LP. Cara Belajar Dengan Hasil Yang Baik, Bandung: Diponogoro 1978.
http://wikipedia.com