i
ASUHAN KEPARAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH
KEBUTUHAN DASAR RASA AMAN NYAMAN AKIBAT NYERI KARENA
VERTIGO
DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Disusun oleh:
RIDO GUNAWAN
NIM : A31600965
PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017
ii
PERNYATAAN KEASLIAN ORISINALITAS
Karya Ilmiah Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber
baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
Nama : Rido Gunawan
NIM : A31600965
Tanda Tangan :
Tanggal : 12 Agustus 2017
iii
iv
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik STIKES Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : Rido Gunawan
NIM :A31600965
Program studi : Ners
Jenis karya : Karya Tulis Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
STIKES Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-
exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
ASUHAN KEPARAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH
KEBUTUHAN DASAR RASA AMAN NYAMAN AKIBAT NYERI KARENA
VERTIGO
DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini STIKES Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan,
mengalihkan media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat
dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini
saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Gombong, Kebumen
Pada tanggal : 12 Agustus 2017
Yang menyatakan,
(Rido Gunawan)
vi
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Karya Tulis Akhir Ners, Agustus 2017
Rido Gunawan1)
Isma Yuniar2)
ASUHAN KEPARAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH
KEBUTUHAN DASAR RASA AMAN NYAMAN AKIBAT NYERI KARENA
VERTIGO
DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
ABSTRAK
Distraksi diduga dapat menurunkan persepsi nyeri dengan menstimulasi sistem
control desenden, yang mengakibatkan lebih sedikit stimuli nyeri yang
ditransmisikan ke otak. Keefektifan distraksi tergantung pada kemampuan pasien
untuk menerima dan membangkitkan input sensori selain nyeri, nyeri berkurang
akan menurunkan ketidaknyamanan akibat nyeri vertigo. Tujuan Karya Tulis
Akhir Ners ini untuk menganalisis asuhan keperawatan yang diberikan kepada
klien dengan pemenuhan kebutuhan dasar rasa aman nyaman akibat nyeri karena
vertigo di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Hasil dari asuhan keperawatan
yang muncul yaitu Gangguan rasa nyaman (nyeri akut). Tindakan yang dilakukan
penulis yaitu terpai distraksi. Evaluasi keperawatan tanggal 26 April 2017 pukul
14.00 WIB Subjektif: pasien mengatakan belum bisa ke kamar mandi karena
pusing. Objektif: pasien tampak lemah, kekuatan otot ekstremitas bawah 3, pasien
menggunakan bantuan minimal, Masalah keperawatan agen cedera biologi
berhubungan dengan Gangguan rasa nyaman (nyeri akut) belum teratasi, rencana
selanjutnya lanjutkan intervensi.
Kata kunci:distraksi, aman nyaman, nyeri, vertigo.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ..... v
ABSTRAK ................................................................................................................. vi
DAFTAR ISI .............................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................... 1
B. TUJUAN ........................................................................................................ 6
C. MANFAAT .................................................................................................... 7
BAB II PENINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 8
A. Aman Nyaman ............................................................................................... 9
B. Nyeri ............................................................................................................... 13
C. Vertigo ........................................................................................................... 18
D. Asuhan Keperawatan .................................................................................... 23
E. Inovasi tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
kenyamanan karena nyeri vertigo .................................................................. 28
BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN .................................... 30
A. PROFIL LAHAN PRAKTIK ......................................................................... 30
B. RINGKASAN PROSES ASUHAN KEPERAWATAN ............................... 32
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 44
A. ANALISIS KARAKTERISTIK KLIEN / PASIEN ...................................... 44
B. ANALISIS MASALAH KEPERAWATAN ................................................. 46
C. ANALISIS SALAH SATU INTERVENSI ................................................... 47
D. INOVASI TINDAKAN ................................................................................. 48
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 52
A. KESIMPULAN .............................................................................................. 52
B. SARAN .......................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Vertigo merupakan kasus yang sering ditemui. Secara tidak langsung
kitapun pernah mengami vertigo ini. Kata vertigo berasal dari bahasa Yunani
“vertere” yang artinya memutar. Vertigo termasuk kedalam gangguan
keseimbangan yang dinyatakan sebagai pusing, pening, sempoyangan, rasa seperti
melayang atau dunia seperti berjungkir balik. Kasus vertigo di Amerika adalah 64
orang tiap 100.000, dengan presentasi wanita lebih banyak daripada pria. Vertigo
juga lebih sering terdapat pada Usia yang lebih tua yaitu diatas 50 tahun (Akbar,
2013).
Vertigo merupakan salah satu kelainan yang dirasakan akibat manifestasi
dari kejadian atau trauma lain. Misalnya adanya cidera kepala ringan. Salah satu
akibat dari kejadian atau trauma tersebut ialah seseorang akan mengalami vertigo.
Kasus ini sebaiknya harus segera ditangani, karena jika dibiarkan begitu saja akan
menggangu system lain yang ada di tubuh dan juga sangat merugikan klien karena
rasa sakit atau pusing yang begitu hebat. Terkadang klien dengan vertigo ini sulit
untuk membuka mata karena rasa pusing seperti terputar-putar. Ini disebabkan
karena terjadi ketidakseimbangan atau gangguan orientasi. Oleh karena itu,
pembelajaran mengenai vertigo beserta asuhan keperawatannya dirasa sangat
penting dan perlu. Dengan memiliki pengetahuan yang baik beserta pemberian
asuhan keperawatan yang benar, maka diharapkan agar kasus vertigo ini dapat
1
2
berkurang dan masyarakat bisa mengetahui akan kasus vertigo ini dan bisa
mengantisipati akan hal tersebut (Akbar, 2013).
Vertigo ialah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh seperti
rotasi (memutar) tanpa sensasi peputaran yang sebenarnya, dapat sekelilingnya
terasa berputar atau badan yang berputar (Akbar, 2013). Vertigo berasal dari
istilah latin, yaitu vertere yang berarti berputar, dan igo yang berarti kondisi.
Vertigo merupakan subtipe dari dizziness yang secara definitif merupakan ilusi
gerakan, dan yang paling sering adalah perasaan atau sensasi tubuh yang berputar
terhadap lingkungan atau sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan berputar
(Junaidi, 2013). Berdasarkan keterangan tersebut maka vertigo adalah keluhan
sakit kepala berupa sensasi memutar tanpa sensasi perputaran yang sebenarnya.
Pasien vertigo mengeluhkan berbagai macam gejala meliputi mual,
instabilitas postural, pandangan kabur, dan diorientasi. Gejala-gejala ini
menimbulkan berbagai macam problem emosional dan fisik seperti emosional,
kecemasan, dan ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari. Gangguan
sistem vestibuler mempengaruhi kesehatan dan berhubungan dengan kualitas
hidup. Pasien vertigo bisa menghindari kegiatan fisik dan stres psikologi dan
menarik diri dari aktifitas sosial, hal tersebut berhubungan dengan depresi yang
mempengaruhi pengendalian diri. Penyebab vertigo meliputi vestibuler perifer
(berasal dari sistim saraf perifer), vestibuler sentral dan kondisi lain (Sura et al.,
2010).
Angka kejadian vertigo menurut data di Amerika keluhan pusing merupakan
alasan 5,6 juta orang berkunjung ke klinik. Menurut beberapa penelitian
3
menyatakan bahwa 1/3 orang mengeluhkan pusing mengalami vertigo. Angka
kejadian vertigo sendiri tidak banyak hanya 4,9% (vertigo terkait migrain
sebanyak 0,89% dan benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) sebanyak
1,6%). Walaupun vertigo bukan merupakan salah satu penyakit yang banyak
dikenal orang dan dengan angka kejadian yang tinggi, namun seseorang dengan
vertigo dapat berbahaya karena berisiko jatuh saat beraktivitas akibat gangguan
keseimbangan hingga kehilangan kesadaran/pingsan. Angka kejadian vertigo di
Indonesia pada tahun 2013 sangat tinggi sekitar 50% dari orang tua yang berumur
75 tahun (Miralza Diza, 2014), pada tahun 2015, 50% dari usia 40-50 tahun dan
juga merupakan keluhan nomor tiga paling sering dikemukakan oleh penderita
yang datang ke praktek umum.
Angka kejadian vertigo di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 menurut data
di RSUP Dr Kariadi Semarang, vertigo berada pada urutan kelima dari gangguan /
penyakit yang dirawat di bangsal saraf. Dari pasien vertigo yang dikirim ke unit
pemeriksaan penunjang (CT Scan atau MRI Kepala), 20% memperlihatkan
gangguan fungsi batang otak: seperti suatu insufisiensi vertebro basiler (gangguan
sistem peredaran darah dasar otak). Kejadian vertigo di Kabupaten Kebumen
tahun 2016 menunjukkan peningkatan 15% dari tahun sebelumnya.
Meningkatkan kasus vertigo sebagai petunjuk bahwa penyakit ini
membutuhkan perhatian serius dalam penanganannya. Hal ini karena pasien yang
mengalami vertigo akan menurunkan kualitas hidupnya akibat ketidaknyamanan
yang dialaminya. Diagnosa kebutuhan rasa nyaman yang dibutuhkan oleh pasien
vertigo merupakan kebutuhan dasar manusia yang semestinya dipenuhi.
4
Kolcaba dalam Potter & Perry (2005), mendefinisikan kenyamanan sebagai
suatu keadaan telah terpenuhi kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan tersebut
meliputi kebutuhan akan ketentraman, kelegaan, dan transenden (keadaan tentang
sesuatu yang melebihi masalah atau nyeri). Nyeri dapat mengganggu hubungan
personal dan mempengaruhi makna kehidupan. Rasa nyeri muncul akibat respon
psikis dan refleks fisik. Kualitas nyeri fisik dinyatakan sebagai nyeri tusukan,
nyeri tersayat, nyeri terbakar, rasa sakit, denyutan, sensasi tajam, rasa mual, dan
kram, dalam hal ini adalah nyeri rasa sakit kepala karena vertigo. Berdasarkan
klasifikasinya secara umum, menurut (Mubarak & Chayatin, 2008) nyeri terbagi
atas nyeri akut dan nyeri kronis.
Nyeri ini biasanya berlangsung tidak lebih dari enam bulan. Awitan
gejalanya mendadak, dan biasanya penyebab serta lokasi nyeri sudah diketahui.
Nyeri akut ditandai dengan peningkatan tegangan otot dan kecemasan yang
keduanya meningkatkan persepsi nyeri (Mubarak & Chayatin, 2008). Menurut
Prasetyo, Nyeri akut berdurasi singkat (kurang dari 6 bulan), memiliki onset yang
tiba-tiba, dan terlokalisir. Nyeri ini biasanya diakibatkan oleh trauma, bedah, atau
inflamasi. Hampir setiap individu pernah merasakan nyeri ini, seperti saat sakit
kepala, sakit gigi, tertusuk jarum, terbakar, nyeri otot, nyeri saat melahirkan dan
nyeri sesudah tindakan pembedahan.
Nyeri Kronis berlangsung lebih dari enam bulan. Sumber nyeri bisa
diketahui atau tidak. Nyeri cenderung hilang timbul dan biasanya tidak dapat
disembuhkan. Selain itu penginderaan nyeri menjadi lebih dalam sehingga
penderita menjadi mudah tersinggung dan sering mengalami insomnia. Akibatnya,
5
mereka menjadi kurang perhatian, sering merasa putus asa, dan terisolir dari
kerabat dan keluarga. Nyeri kronis biasanya hilang timbul dalam periode waktu
tertentu (Mubarak & Chayatin, 2008).
Ketidaknyamanan akibat nyeri kepala karena vertigo dapat diatasi dengan
cara non farmakologi melalui teknik distraksi yaitu mengalihkan perhatian
terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan sampai sedang. Distraksi visual (melihat
TV atau pertandingan bola), distraksi audio (mendengar musik), distraksi
sentuhan (massase, memegang mainan), distraksi intelektual (merangkai puzzle,
main catur). Distraksi mencakup memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu
selain pada nyeri, dapat menjadi stategi yang sangat berhasil dan mungkin
merupakan mekanisme yang bertanggung jawab pada teknik kognitif efektif
lainnya. Distraksi diduga dapat menurunkan persepsi nyeri dengan menstimulasi
sistem control desenden, yang mengakibatkan lebih sedikit stimuli nyeri yang
ditransmisikan ke otak. Keefektifan distraksi tergantung pada kemampuan pasien
untuk menerima dan membangkitkan input sensori selain nyeri (Mubarak &
Chayatin, 2008).
Pada saat peneliti melakukan studi pendahuluan di RS PKU
Muhammadiyah Gombong diperoleh data bahwa, pada bulan Mei 2017 terdapat
28 kasus yang vertigo. Berdasarkan observasi peneliti sejumlah pasien dengan
keluhan utama ketidaknyamanan akibat nyeri sering ditemui terutama pada pasien
vertigo. Informasi yang didapat peneliti dari perawat ruangan pada saat itu, untuk
mengatasi ketidak nyamanan nyeri yang dirasa kan oleh pasien diberikan obat
analgetik saja dan tidak pernah diberi obat herbal seperti ginko biloba oleh
6
perawat untuk mengatasi nyeri yang dirasakan pasien tersebut. Berdasarkan uraian
latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik mellakukan analsis “Asuhan
keparawatan pada klien dengan masalah kebutuhan dasar rasa aman nyaman
akibat nyeri karena vertigo di RS PKU Muhammadiyah Gombong”.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menjelaskan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dengan
pemenuhan kebutuhan dasar rasa aman nyaman akibat nyeri karena vertigo di
RSU PKU Muhammadiyah Gombong.
2. Tujuan Khusus
a. Memaparkan hasil pengkajian asuhan keperawatan pada klien dengan
masalah kebutuhan dasar rasa aman nyaman akibat nyeri karena vertigo di
RSU PKU Muhammadiyah Gombong
b. Memaparkan hasil diagnosa asuhan keperawatan pada klien dengan
masalah kebutuhan dasar rasa aman nyaman akibat nyeri karena vertigo di
RS PKU Muhammadiyah Gombong
c. Memaparkan rencana asuhan keperawatan pada klien dengan masalah
kebutuhan dasar rasa aman nyaman akibat nyeri karena vertigo di RS PKU
Muhammadiyah Gombong
d. Memaparkan implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan
masalah kebutuhan dasar rasa aman nyaman akibat nyeri karena vertigo di
RS PKU Muhammadiyah Gombong
7
e. Memaparkan evaluasi asuhan keperawatan pada klien dengan masalah
kebutuhan dasar rasa aman nyaman akibat nyeri karena vertigo di RS PKU
Muhammadiyah Gombong.
f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan masalah
kebutuhan dasar rasa aman nyaman akibat nyeri karena vertigo di RS PKU
Muhammadiyah Gombong
g. Memaparkan inovasi tindakan asuhan pada klien dengan masalah
kebutuhan dasar rasa aman nyaman akibat nyeri karena vertigo di RS PKU
Muhammadiyah Gombong
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Keilmuan
Menambah khasanah kepustakaan bidang ilmu keperawatan dan bahan
masukan bagi mahasiswa profesi Ners khususnya asuhan pada klien dengan
masalah kebutuhan dasar rasa aman nyaman akibat nyeri karena vertigo.
2. Manfaat Aplikatif
Laporan kasus ini dapat menjadi masukan dalam peningkatan pelayanan
asuhan keperawatan di rumah sakit khususnya asuhan pada klien dengan
masalah kebutuhan dasar rasa aman nyaman akibat nyeri karena vertigo
3. Manfaat Metodologis
Hasil observasi inii diharapkan dapat memberikan pengetahuan perawat
mengenai efektifitas tindakan keperawatan, khsusnya dalam memberikan
8
suplemen ginko biloba untuk mengatasi masalah gangguan kebutuhan rasa
aman dan nyaman karena nyeri akibat vertigo.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, 2013. Diagnosis Vertigo. Makalah Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar
Aprizo, 2017. Jangan Tunda Istirahat Saat Vertigo Menyerang. Artikel kesehatan
diakses di http://www.tribunnews.com
Celiker, et al, 2017. The effects of biological rhythms and sleep quality on benign
paroxysmal positional vertigo and reflux symptom severity. Jurnal
Internasional diakses di http://www.tandfonline.com
Enrique, 2010. Neuropharmacology of Vestibular System Disorders. Institute of
Physiology, Autonomous University of Puebla. 8, 26-40
Farida, 2017. Pengaruh Brandt Daroff Exercise Terhadap Keluhan Pusing Pada
Lanjut Usia Dengan Vertigo. Jurnal penelitian Program Studi S1
Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Febriyanto, 2014. Perbedaan Efektivitas Terapi Betahistin Dan Kombinasi
Dengan Difenhidramin Pada Pasien Vertigo Perifer Di Rsud
Sukoharjo. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Heike et al, 2010. Effect of Betahistine on Patient – Reported Outcomes in
Routine Practice in Patient with Vestibular Vertigo and Appraisal of
Tolerability: Experience in the OSVaLD Study. International Tinnitus
Journal. Vol 16(1) : 14-24
Israr, 2017. Vertigo. Makalah Faculty of Medicine – University of Riau Arifin
Achmad General Hospital of Pekanbaru
Nur, 2017. Obat Vertigo Alami. Artikel diskses di http://nurmungil.com/obat-
vertigo-alami
Pradana, 2017. Pengaruh Terapi Akupresur Terhadap Vertigo di Klinik Sinergy
Mind Health Surakarta. Jurnal Penelitian Mahasiswa Program Studi S-
1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Putra, 2012. Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman Dan
Aman Pasien. Poltekkes Denpasar Jurusan Keperawatan
Smeltzer, 2011. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC : Jakarta
Sokolova et al., 2014. Treatment of Vertigo: A randomized, double-blind Trial
Comparing Efficacy and safety of ginkgo biloba extract Egb 761 and
Betahistine. International Journal of Otolaryngology. Article ID
682439, 6 pages
Tamsuri, 2007. Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri EGC, Jakarta
Vaidya, 2009. Cardioactive effects of diphenhydramine and curcumin in daphnia
magna. The Premier Journal for Undergraduate Publications in the
Neuroscience. 2(12)
Wiryadi, 2017. Vertigo, Kupiya Timbul. vol. 39 no. 10, hal.738-741