![Page 1: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/1.jpg)
Oleh :1.M. Iqram Phonna2.Nola Hastuti3.Sulfia Ulfa
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN TUBERKULOSIS PARU DAN EFUSI
PLEURA
![Page 2: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/2.jpg)
Bagaimana Anatomi
& fisiologi Paru?
![Page 3: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/3.jpg)
![Page 4: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/4.jpg)
Apa yang dimaksud
dengan TB Paru?
![Page 5: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/5.jpg)
1. Pengertian Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru-paru,disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti meningen, ginjal, tulang dan nodus limfe.
![Page 6: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/6.jpg)
Tuberkulosis pada manusia ditemukan dalam dua bentuk yaitu:a)Tuberkulos
is primer, jika terjadi pada infeksi yang pertama kali
b)Tuberkulosis sekunder, kuman yang dorman pada tuberkulosis primer akan aktif setelah bertahun-tahun kemudian sebagai infeksi endogen menjadi tuberkulosis dewasa. Mayoritas terjadi karena adanya penurunan imunitas, misalnya karena malnutrisi, penggunaan alkohol, penyakit maligna, diabetes, AIDS, dan gagal ginjal
![Page 7: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/7.jpg)
ETIOLOGIPenyakit TB Paru disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan, Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA)
![Page 8: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/8.jpg)
Patofisiologi
![Page 9: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/9.jpg)
Gambaran Klinis
1. Gejala sistemik:
a)Demamb)Malaise
2. Gejala Respiratorik:
a)Batuk b)Batuk
darahc) Sesak
napasd)Nyeri
dada
![Page 10: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/10.jpg)
![Page 11: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/11.jpg)
Test DiagnostikUntuk menegakkan diagnosa TB
Paru, maka tes diagnostik yang sering dilakukan pada klien adalah: a)Pemeriksaan Radiologis: foto
rontgen thoraksb)Pemeriksaan Laboratoriumc)Test Tuberculin (Mantoux Test)
![Page 12: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/12.jpg)
Komplikasi Komplikasi yang mungkin timbul pada klien TB Paru dapat berupa:
Malnutrisi Empiema Efusi pluera Hepatitis, ketulian dan
gangguan gastrointestinal
(sebagai efek samping obat-obatan)
![Page 13: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/13.jpg)
Asuhan Keperawat
anTB Paru
![Page 14: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/14.jpg)
A. Pengkajian 1)Biodata2)Riwayat penyakit sekarang3)Riwayat penyakit dahulu4)Riwayat penyakit keluarga5)Pengkajian psikososiospiritual6)Pemeriksaan fisik
![Page 15: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/15.jpg)
Masalah keperawatan yang dapat terjadi pada klien TB Paru dapat berupa:Bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubungan dengan sputum yang kental.Gangguan nutrisi; kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan.Kurangnya pengetahuan tentang TB
Paru berhubungan dengan kurangnya informasi.
B. Diagnosa Keperawatan
![Page 16: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/16.jpg)
Untuk meengatasi diagnosa keperawatan yang ada, maka rencana keperawatan yang dapat diberikan meliputi:Diagnosa 1:Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
sputum yang kental.Tujuan: bersihan jalan nafas efektif.Kriteria hasil:
Sekret (-)Bunyi nafas vesikulerReflek batuk (+)Tanda-tanda vital normal
C. Intervensi Keperawatan
![Page 17: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/17.jpg)
IntervensiKaji fungsi pernafasan: bunyi nafas, kecepatan irama, kedalaman dan penggunaan otot bantu.
Atur posisi kepala lebih tinggi.
Ajarkan klien latihan nafas dalam dan batuk efektif.
Berikan cairan minimal 2500ml/hr.
Lakukan fisioterapi dada.Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian OAT dan mukolitik.
![Page 18: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/18.jpg)
Diagnosa 2:Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan nafsu makan.
Tujuan: Nutrisi adekuat.Kriteria hasil:
Nafsu makan meningkat Makan habis satu porsi setiap makan. Turgor kulit elastis dan kenyal. Berat badan klien dalam batas normal.
Intervensi:
Kaji keluhan klien terhadap mual, muntah dan anoreksia.
Anjurkan klien untuk makan sedikit tetapi sering. Sajikan makanan dalam keadaan hangat. Bantu klien untuk melakukan perawatan mulut. Timbang BB klien setiap minggu. Kolaborasi dengan ahli diet untuk menentukan
komposisi diet.
![Page 19: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/19.jpg)
Diagnosa 3:Kurangnya pengetahuan tentang TB Paru berhubungan dengan kuranggnya informasi.Tujuan: Klien dapat memahami penyakitnya dan program pengobatannya..Kriteria hasil:
Klien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan.
Klien mengerti tentang penjelasan yang diberikan.
Klien tidak bertanya-tanya lagi akan penyakitnya.
Intervensi:
Kaji tingkat pemahaman klien tentang penyakitnya dan program pengobatannya.
Berikan penjelasan tentang penyakit dan program pengobatan meliputi:
Pengertian TB Paru.• Penyebab.• Tanda dan gejala TB
Paru.• Proses penularan.• Program
pengobatan/perawatan.
Minta klien secara verbal untuk menjelaskan kembali tentang penyakit dan program pengobatan dengan bahasa yang sederhana.
Berikan reinforcoment positif pada setiap penjelasan klien.
![Page 20: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/20.jpg)
Bagaimana Anatomi
& fisiologi Pleura?
![Page 21: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/21.jpg)
![Page 22: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/22.jpg)
Apa yang dimaksud
dengan Efusi Pluera?
![Page 23: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/23.jpg)
Efusi pleura adalah penimbunan cairan pada rongga pleura (Price & Wilson 2005). Pleura merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis yang melapisi rongga dada (pleura parietalis) dan menyelubungi paru (pleura visceralis). Diantara pleura parietalis dan pleura visceralis terdapat suatu rongga yang berisi cairan pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan bergerak selama pernafasan
![Page 24: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/24.jpg)
![Page 25: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/25.jpg)
Etiologi Berbagai penyebab timbulnya efusi pleura
adalah :Neoplasma, seperti neoplasma
bronkogenik dan metastatik.Kardiovaskuler, seperti gagal jantung
kongestif, embolus pulmonary dan perikarditis.
Penyakit pada abdomen, seperti pankreatitis, asites, abses dan sindrom Meigs.
Infeksi yang disebabkan bakteri, virus, jamur, mikobakterial dan parasit.
TraumaPenyebab lain seperti lupus eritematosus
sistemik, rematoid arthritis, sindroms nefrotik dan uremia.
![Page 26: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/26.jpg)
PATIFISIOLOGI
![Page 27: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/27.jpg)
KLASIFIKASIBerdasarkan lokasi cairan yang terbentuk
Tidak mempunyai kaitan yang spesifik dengan penyakit penyebabnya.
Ditemukan pada penyakit-penyakit berikut: kegagalan jantung kongestif, sindroma nefrotik, asites, infark paru, lupus eritematosus systemic, tumor dan tuberkolosis.
Efusi unilateral
Efusi bilateral
![Page 28: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/28.jpg)
Berdasarkan jenis cairannya dibedakan:Hemotoraks (darah di dalam
rongga pleura) Biasanya terjadi karena cedera di dada. Penyebab lainnya adalah: pecahnya sebuah pembuluh darah yang kemudian mengalirkan darahnya ke dalam rongga pleura. Kebocoran aneurisma aorta (daerah yang menonjol di dalam aorta) yang kemudian mengalirkan darahnya ke dalam rongga pleura
Empiema (nanah di dalam rongga pleura)
Bisa terjadi jika pneumonia atau abses paru menyebar ke dalam rongga pleura.
![Page 29: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/29.jpg)
GEJALA KLINIS
DISPNEA NYERI DADA BATUK
![Page 30: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/30.jpg)
KOMPLIKASIFibrotoraks
Efusi pleura yang berupa eksudat yang tidak ditangani dengan drainase yang baik akan terjadi perlekatan fibrosa antara pleura parietalis dan pleura viseralis.
AtalektasisAtalektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna yang disebabkan oleh penekanan akibat efusi pleura.
Fibrosis paruFibrosis paru merupakan keadaan patologis dimana terdapat jaringan ikat paru dalam jumlah yang berlebihan
Kolaps ParuPada efusi pleura, atalektasis tekanan yang diakibatkan oleh tekanan ekstrinsik pada sebagian / semua bagian paru akan mendorong udara keluar dan mengakibatkan kolaps paru.
![Page 31: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/31.jpg)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Rontgen Thoraks• CT Scan Thoraks• Ultrasound• Torakosentesis
![Page 32: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/32.jpg)
Tujuan pengobatan adalah untuk menemukan penyebab dasar, untuk mencegah penumpukan kembali cairan, dan untuk menghilangkan ketidaknyamanan serta dispnea.
PENATALAKSANAAN
![Page 33: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/33.jpg)
Asuhan Keperawat
anPada Efusi
Pluera
![Page 34: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/34.jpg)
A.Pengkajiana) Anamnesis
Pada umumnya tidak bergejala . Makin banyak cairan yang tertimbun makin cepat dan jelas timbulnya keluhan karena menyebabkan sesak, disertai demam sub febril pada kondisi tuberkulosis.
b) Kebutuhan istrahat dan aktifitas Klien mengeluh lemah, napas pendek dengan
usaha sekuat-kuatnya, kesulitan tidur, demam pada sore atau malam hari disertai keringat banyak.
Ditemukan adanya tachicardia, tachypnea/dyspnea dengan usaha bernapas sekuat-kuatnya, perubahan kesadaran (pada tahap lanjut), kelemahan otot, nyeri dan stiffness (kekakuan).
![Page 35: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/35.jpg)
c) Kebutuhan integritas pribadi Klien mengungkapkan faktor-faktor stress
yang panjang, dan kebutuhan akan pertolongan dan harapanDapat ditemukan perilaku denial / menyangkal (terutama pada tahap awal) dan ansietas/kecemasan
d) Kebutuhan Kenyamanan/ Nyeri Klien melaporkan adanya nyeri dada karena
batuk Dapat ditemukan perilaku melindungi bagian
yang nyeri, distraksi, dan kurang istirahat/kelelahan
![Page 36: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/36.jpg)
e)Kebutuhan Respirasi
Klien melaporkan batuk, baik produktif maupun non produktif, napas pendek, nyeri dada
Dapat ditemukan peningkatan respiratory rate karena penyakit lanjut dan fibrosis paru (parenkim) dan pleura, serta ekspansi dada yang asimetris, fremitus vokal menurun, pekak pada perkusi, suara nafas menurun atau tidak terdengar pada sisi yang mengalami efusi pleura. Bunyi nafas tubular disertai pectoriloguy yang lembut dapat ditemukan pada bagian paru yang terjadi lesi. Crackles dapat ditemukan di apex paru pada ekspirasi pendek setelah batuk.
Karakteristik sputum : hijau/purulen, mucoid kuning atau bercak darah
Dapat pula ditemukan deviasi trakea
![Page 37: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/37.jpg)
f) Kebutuhan KeamananKlien mengungkapkan keadaaan imunosupresi
misalnya kanker, AIDS , demam sub febrisDapat ditemukan keadaan demam akut sub febris
h) Kebutuhan Interaksi sosialKlien mengungkapkan perasaan terisolasi karena
penyakit yang diderita, perubahan pola peran
![Page 38: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/38.jpg)
i) Pemeriksaan fisik Pada pemeriksaan fisik
didapatkan perkusi pekak, fremitus vokal menurun atau asimetris bahkan menghilang, bising napas juga menurun atau hilang. Gerakan pernapasan menurun atau asimetris, lebih rendah terjadi pada sisi paru yang mengalami efusi pleura.
![Page 39: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/39.jpg)
j) Pemeriksaan diagnostik
Kultur sputum : dapat ditemukan positif Mycobacterium tuberculosis
Apusan darah asam Zehl-Neelsen : positif basil tahan asam
Skin test : positif bereaksi (area indurasi 10 mm, lebih besar, terjadi selama 48 – 72 jam setelah injeksi.
Fotothorax : pada tuberkulosis ditemukan infiltrasi lesi pada lapang atas paru,deposit kalsium pada lesi primer,dan adanya batas sinus frenikus kostalis yang menghilang,serta gambaran batas cairan yang melengkung.
Biakan kultur : positif Mycobacterium tuberculosisBiopsi paru : adanya giant cells berindikasi nekrosi
(tuberkulosis)Elektrolit : tergantung lokasi dan derajat penyakit,
hyponatremia disebabkan oleh retensi air yang abnormal pada tuberkulosis lanjut yang kronis
ABGs : Abnormal tergantung lokasi dan kerusakan residu paru-paru
Fungsi paru : Penurunan vital capacity, paningkatan dead space, peningkatan rasio residual udara ke total lung capacity, dan penyakit pleural pada tuberkulosis kronik tahap lanjut
![Page 40: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/40.jpg)
B. Diagnosa Keperawatan
1) Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap penumpukkan cairan dalam rongga pleura.
2) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Sehubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh, pencernaan nafsu makan akibat sesak nafas sekunder terhadap penekanan struktur abdomen.
3) Cemas sehubungan dengan adanya ancaman kematian yang dibayangkan (ketidakmampuan untuk bernafas).
4) Gangguan pola tidur dan istirahat sehubungan dengan batuk yang menetap dan sesak nafas serta perubahan suasana lingkungan.
5) Ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari sehubungan dengan keletihan (keadaan fisik yang lemah).
6) Kurang pengetahuan mengenai kondisi, aturan pengobatan sehubungan dengan kurang terpajang informasi.
![Page 41: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/41.jpg)
C. IntervensiDX1Tujuan : Pasien mampu mempertahankan
fungsi paru secara normalKriteria hasil : – Irama, frekuensi dan kedalaman
pernafasan dalam batas normal–Pada pemeriksaan sinar X dada tidak
ditemukan adanya akumulasi cairan–Bunyi nafas terdengar jelas.
![Page 42: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/42.jpg)
INTERVENSI
• Identifikasi faktor penyebab
• Kaji kualitas, frekuensi dan kedalaman pernafasan, laporkan setiap perubahan yang terjadi.
• Baringkan pasien dalam posisi yang
nyaman, dalam posisi duduk, dengan kepala tempat tidur ditinggikan 60 – 90 derajat.
• Observasi tanda-tanda vital (suhu,
nadi, tekanan darah, RR dan respon pasien).
• Lakukan auskultasi suara nafas tiap 2-
4 jam. • Kolaborasi dengan tim medis lain
untuk pemberian O2 dan obat-obatan serta foto thorax
RASIONAL• Dengan mengidentifikasikan
penyebab, kita dapat menentukan jenis efusi pleura sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat.
• Dengan mengkaji kualitas, frekuensi dan kedalaman pernafasan, kita dapat mengetahui sejauh mana perubahan kondisi pasien.
• Penurunan diafragma memperluas daerah dada sehingga ekspansi paru bisa maksimal.
• Peningkatan RR dan tachicardi merupakan indikasi adanya penurunan fungsi paru.
• Auskultasi dapat menentukan kelainan suara nafas pada bagian paru-paru.
• Pemberian oksigen dapat menurunkan beban pernafasan dan mencegah terjadinya sianosis akibat hiponia. Dengan foto thorax dapat dimonitor kemajuan dari berkurangnya cairan dan kembalinya daya kembang paru.
![Page 43: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/43.jpg)
DX2Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil : • Konsumsi lebih 40 % jumlah
makanan, • berat badan normal • hasil laboratorium dalam batas
normal.
![Page 44: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/44.jpg)
INTERVENSI
• Beri motivasi tentang pentingnya nutrisi.
• Auskultasi suara bising usus.
• Lakukan oral hygiene setiap hari.
• Sajikan makanan semenarik mungkin
• Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering
RASIONAL
• Kebiasaan makan seseorang dipengaruhi oleh kesukaannya, kebiasaannya, agama, ekonomi dan pengetahuannya tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh.
• Bising usus yang menurun atau meningkat menunjukkan adanya gangguan pada fungsi pencernaan
• Bau mulut yang kurang sedap dapat mengurangi nafsu makan.
• Penyajian makanan yang menarik dapat meningkatkan nafsu makan.
• Makanan dalam porsi kecil tidak membutuhkan energi, banyak selingan memudahkan reflek.
.
![Page 45: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/45.jpg)
DX3• Tujuan: Pasien mampu memahami dan
menerima keadaannya sehingga tidak terjadi kecemasan.
Kriteria hasil : • Pasien mampu bernafas secara normal
pasien mampu beradaptasi dengan keadaannya.
• Respon non verbal klien tampak lebih rileks dan santai
• Nafas teratur dengan frekuensi 16-24 kali permenit, nadi 80-90 kali permenit.
![Page 46: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/46.jpg)
INTERVENSI
• Ajarkan teknik relaksasi
• Pertahankan hubungan saling percaya antara perawat dan pasien
• Kaji faktor yang menyebabkan timbulnya rasa cemas
• Bantu pasien mengenali dan mengakui rasa cemasnya
RASIONAL
• Mengurangi ketegangan otot dan kecemasan
• Hubungan saling percaya membantu proses terapeutik
• Tindakan yang tepat diperlukan dalam mengatasi masalah yang dihadapi klien dan membangun kepercayaan dalam mengurangi kecemasan.
• Rasa cemas merupakan efek emosi sehingga apabila sudah teridentifikasi dengan baik, perasaan yang mengganggu dapat diketahui.
![Page 47: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/47.jpg)
DX4Tujuan: Tidak terjadi gangguan pola tidur dan
kebutuhan istirahat terpenuhi.Kriteria hasil:• Pasien tidak sesak nafas• pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa
mengalami gangguan• pasien dapat tertidur dengan mudah dalam
waktu 30-40 menit• pasien beristirahat atau tidur dalam waktu 3-8
jam per hari.
![Page 48: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/48.jpg)
INTERVENSI
• Beri posisi senyaman mungkin bagi pasien.
• Tentukan kebiasaan motivasi sebelum tidur malam sesuai dengan kebiasaan pasien sebelum dirawat.
• Anjurkan pasien untuk latihan relaksasi sebelum tidur.
RASIONAL• Posisi semi fowler atau
posisi yang menyenangkan akan memperlancar peredaran O2 dan CO2.
• Mengubah pola yang sudah menjadi kebiasaan sebelum tidur akan mengganggu proses tidur.
• Relaksasi dapat membantu mengatasi gangguan tidur
![Page 49: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/49.jpg)
DX5• Tujuan :Pasien mampu melaksanakan
aktivitas seoptimal mungkin.
Kriteria hasil :• Terpenuhinya aktivitas secara optimal• pasien kelihatan segar dan
bersemangat• personel hygiene pasien cukup.
![Page 50: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/50.jpg)
INTERVENSI RASIONAL• Evaluasi respon
pasien saat beraktivitas, catat keluhan dan tingkat aktivitas serta adanya perubahan tanda-tanda vital.
• Libatkan keluarga dalam perawatan pasien.
• Jelaskan pada pasien tentang perlunya keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
• Mengetahui sejauh mana kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas.
• Memberi pendidikan pada Pasien dan keluarga dalam perawatan selanjutnya.
• Istirahat perlu untuk menurunkan kebutuhan metabolisme.
![Page 51: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/51.jpg)
DX6Tujuan : Pasien dan keluarga tahu mengenai kondisi dan aturan pengobatan.
Kriteria hasil :•Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman penyebab masalah.•Pasien dan keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi medik.•Pasien dan keluarga mengikuti program pengobatan dan menunjukkan perubahan pola hidup yang perlu untuk mencegah terulangnya masalah.
![Page 52: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/52.jpg)
INTERVENSI RASIONAL
• Identifikasi kemungkinan kambuh atau komplikasi jangka panjang.
• Kaji ulang tanda atau gejala yang memerlukan evaluasi medik cepat (contoh, nyeri dada tiba-tiba, dispena, distress pernafasan).
• Kaji ulang praktik kesehatan yang baik (contoh, nutrisi baik, istirahat, latihan).
• Penyakit paru yang ada seperti PPOM berat, penyakit paru infeksi dan keganasan dapat meningkatkan insiden kambuh
• Berulangnya effusi pleura memerlukan intervensi medik untuk mencegah, menurunkan potensial komplikasi
• Mempertahankan kesehatan umum meningkatkan penyembuhan dan dapat mencegah kekambuhan
![Page 53: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/53.jpg)
D. EVALUASI• Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam
proses keperawatan, dimana evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dengan melibatkan pasien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya.
• Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai dengan baik atau tidak dan untuk melakukan pengkajian
![Page 54: Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura](https://reader034.vdocuments.pub/reader034/viewer/2022051404/587013eb1a28ab7f428b4ef3/html5/thumbnails/54.jpg)
THANK YOU