Download - Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif
![Page 1: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/1.jpg)
ASUHAN KEPERAWATAN PRE DAN POST OPERATIFNANDANG DD KHAIRARI, S.Kep., Ns., MAN
![Page 2: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/2.jpg)
KEPERAWATAN PRE OPERATIF
• Keperawatan pre operatif merupakan tahapan awal dari keperawatan perioperatif.
• Pengkajian secara integral dari fungsi pasien meliputi fungsi fisik biologis dan psikologis sangat diperlukan untuk keberhasilan dan kesuksesan suatu operasi.
• Kesuksesan tindakan pembedahan secara keseluruhan sangat tergantung pada fase ini.
![Page 3: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/3.jpg)
PERSIAPAN KLIEN DI UNIT PERAWATAN
PERSIAPAN FISIK (di unit perawatan & di ruang operasi)• Status kesehatan fisik secara umum : meliputi identitas
klien, riwayat penyakit seperti kesehatan masa lalu, riwayat kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik lengkap, antara lain status hemodinamika, status kardiovaskuler, status pernafasan, fungsi ginjal dan hepatik, fungsi endokrin, fungsi imunologi.
• Status nutrisi : mengukur tinggi badan dan berat badan, lingkar lengan atas, kadar protein darah (albumin dan globulin) dan keseimbangan nitrogen.
![Page 4: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/4.jpg)
Con’t
• Keseimbangan cairan dan elektrolit : Kadar natrium serum (normal : 135 -145 mmol/l), kadar kalium serum (normal : 3,5 - 5 mmol/l) dan kadar kreatinin serum (0,70 - 1,50 mg/dl).
• Kebersihan lambung dan kolon : pasien dipuasakan dan dilakukan tindakan pengosongan lambung dan kolon dengan tindakan enema/lavement. Lamanya puasa antara 7-8 jam (dari pkl. 24.00 WIB) untuk menghindari aspirasi. Pemasangan NGT pada operasi CITO.
• Pencukuran daerah operasi untuk menghindari terjadinya infeksi
• Personal Hygine
![Page 5: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/5.jpg)
Con’t• Pengosongan kandung kemih melakukan pemasangan kateter• Latihan Pra Operasi : sebagai persiapan pasien dalam menghadapi
kondisi pasca operasi, seperti : nyeri daerah operasi, batuk dan banyak lendir pada tenggorokan.
LATIHAN BATUK EFEKTIF
1) Pasien condong ke depan dari posisi semifowler, jalinkan jari-jari tangan dan letakkan melintang diatas incisi sebagai bebat ketika batuk.
2) Kemudian pasien nafas dalam seperti cara nafas dalam (3-5x)
3) Segera lakukan batuk spontan, pastikan rongga pernafasan terbuka dan tidak hanya batuk dengan mengadalkan kekuatan tenggorokan saja karena bisa terjadi luka pada tenggorokan. Hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan, namun tidak berbahaya terhadap incisi.
4) Ulangi lagi sesuai kebutuhan.
![Page 6: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/6.jpg)
LATIHAN NAFAS DALAM
1) Pasien tidur dengan posisi duduk atau setengah duduk (semifowler) dengan lutut ditekuk dan perut tidak boleh tegang.
2) Letakkan tangan diatas perut
3) Hirup udara sebanyak-banyaknya dengan menggunakan hidung dalam kondisi mulut tertutup rapat.
4) Tahan nafas beberapa saat (3-5 detik) kemudian secara perlahan-lahan, udara dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui mulut.
5) Lakukan hal ini 15x
6) Lakukan latihan 2x sehari praopeartif.
![Page 7: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/7.jpg)
FAKTOR RESIKO PEMBEDAHAN
• Usia• Nutrisi• Penyakit kronis• Ketidaksempurnaan respon neuroendokrin• Merokok• Alkohol dan obat-obatan
![Page 8: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/8.jpg)
PERSIAPAN PENUNJANG
• Pemeriksaan radiologi dan diagnostik : foto thoraks, abdomen, foto tulang (daerah fraktur), USG (Ultra Sono Grafi), CT scan (computerized Tomography Scan) , MRI (Magnrtic Resonance Imagine), BNO-IVP, Renogram, Cystoscopy, Mammografi, CIL (Colon in Loop), EKG/ECG (Electro Cardio Grafi), ECHO, EEG (Electro Enchephalo Grafi)
• Pemeriksaan laboratorium : : hemoglobin, angka leukosit, limfosit, LED (laju enap darah), jumlah trombosit, protein total (albumin dan globulin), elektrolit (kalium, natrium, dan chlorida), CT/BT, ureum kretinin, BUN, Kadar Gula Darah
• Biopsi
![Page 9: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/9.jpg)
PEMERIKSAAN STATUS ANESTESI
METODE ASA• ASA grade I : Status fisik tidak ada gangguan organik,
biokimia dan psikiatri (penderita dengan herinia ingunalis tanpa kelainan lain, orang tua sehat, bayi muda yang sehat)
• ASA grade II : Status fisik gangguan sistemik ringan sampai sedang yang bukan diseababkan oleh penyakit yang akan dibedah (penderita dengan obesitas, penderita dengan bronkitis dan penderita dengan diabetes mellitus ringan yang akan mengalami appendiktomi)
• ASA grade III : Status fisik penyakit sistemik berat (penderita diabetes mellitus dengan komplikasi pembuluh darah dan datang dengan appendisitis akut)
![Page 10: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/10.jpg)
• ASA grade IV : Status fisik penyakit/gangguan sistemik berat yang menbahayakan jiwa yang tidak selalu dapat diperbaiki dengan pembedahan (infark miokard)
• ASA grade V : Status fisik penyakit/gangguan sistemik berat yang menbahayakan jiwa yang tidak dapat diperbaiki dengan pembedahan (pasien koma)
![Page 11: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/11.jpg)
PERSIAPAN MENTAL/PSIKIS
• Membantu pasien mengetahui tentang tindakan-tindakan yang dialami pasien sebelum operasi, memberikan informasi pada pasien tentang waktu operasi, hal-hal yang akan dialami oleh pasien selama proses operasi, dll.
• Memberikan penjelasan terlebih dahulu sebelum setiap tindakan persiapan operasi sesuai dengan tingkat perkembangan.
• Memberi kesempatan pada pasien dan keluarganya untuk menanyakan tentang segala prosedur yang ada dan memberi kesempatan pada pasien dan keluarga untuk berdoa bersama-sama sebelum pasien di antar ke kamar operasi.
• Mengoreksi pengertian yang saah tentang tindakan pembedahan dan hal-hal lain
![Page 12: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/12.jpg)
• Kolaborasi dengan dokter terkait dengan pemberian obat pre medikasi untuk menurunkan kecemasan dan pasien dapat tidur sehingga kebutuhan istirahatnya terpenuhi.
• Memberikan kesempatan keluarga untuk mengantar pasien sampai ke batas kamar operasi
![Page 13: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/13.jpg)
MANAJEMEN KEPERAWATAN
Pengkajian (langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluruh)• Sirkulasi (riwayat masalah jantung, GJK, edema
pulmonal, dll)• Integritas ego (perasaan cemas,takut,marah,apatis)• Makanan/cairan (insufisiensi pancreas/DM predisposisi
untuk hipoglikemia/ketoasidosis. Malnutrisi obesitas)• Pernafasan ( infeksi, kondisi yang kronis/batuk, merokok)• Keamanan (alergi/sensitive terhadap obat/makanan,
Riwayat reaksi transfusi darah)• Penyuluhan/Pembelajaran
![Page 14: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/14.jpg)
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL PADA PREOPERATIF• Ansietas.• Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan, efek
samping penanganan, factor budaya atau spiritual yang berpengaruh pada perubahan penampilan.
• Coping individu, ketidakefektifan berhubungan dengan perubahan penampilan, keluhan terhadap reaksi orang lain, kehilangan fungsi, diagnosis kanker.
• Proses keluarga, perubahan berhubungan dengan terapi yang kompleks, hospitalisasi/perubahan lingkungan, reaksi orang lain terhadap perubahan penampilan.
• Ketakutan berhubungan dengan proses penyakit/prognosis (misalnya kanker), ketidakberdayaan.
• Mobilitas fisik, hambatan berhubungan dengan penurunan rentang gerak, kerusakan saraf/otot, dan nyeri.
![Page 15: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/15.jpg)
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
ANSIETAS• Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien.
R : memudahkan intervensi.• Kaji mekanisme koping yang digunakan pasien untuk mengatasi
ansietas di masa lalu.R : mempertahankan mekanisme koping adaptif, meningkatkan kemampuan mengontrol ansietas.
• Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.R : pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakan.
• Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini, harapa-harapan yang positif terhadap terapI yang di jalani.R : alat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasan.
![Page 16: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/16.jpg)
• Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas.R : menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannya.
• Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi.R : menciptakan perasaan yang tenang dan nyaman.
• Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis, perawatan dan prognosis.R : meningkatkan pengetahuan, mengurangi kecemasan.
• Kolaborasi pemberian obat anti ansietas.R : mengurangi ansietas sesuai kebutuhan.
![Page 17: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/17.jpg)
GANGGUAN CITRA TUBUH• Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal
pasien tentang tubuhnya.R : factor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuh.
• Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh.R : mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknya.
• Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif, dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan, kemajuan dan prognosis.R : meningkatkan perasaan berarti, memudahkan saran koping, mengurangi kecemasan.
• Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi, jaga privasi dan martabat pasien.R : menciptakan suasana saling percaya, meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien.
![Page 18: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/18.jpg)
COPING INDIVIDU (ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat terhadap stressor)• Kaji pandangan pasien terhadap kondisinya dan kesesuaiannya
dengan pandangan pemberi pelayanan kesehatan.R : mengidentifikasi persepsi pasien terhadap kondisinya.
• Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan.R : menghindari ketakutan dan menciptakan hubungan saling percaya, memudahkan intervensi
• Anjurkan pasien untuk mengidentifikasi gambaran perubahan peran yang realitas.R : memberikan arahan pada persepsi pasien tentang kondisi nyata yang ada saat ini.
• Bantu pasien dalam mengidentifikasi respons positif dari orang lain.R : meningkatkan perasaan berarti, memberikan penguatan yang positif.
• Libatkan sumber-sumber yang ada di rumah sakit dalam memberikan dukungan emosional untuk pasien dan keluarga.R : menciptakan suasana saling percaya, perasaan berarti, dan mengurangi kecemasan.
![Page 19: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/19.jpg)
EVALUASI• Stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan
dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan ditetapkan
Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan Pre Operasi Tumor :• Ansietas berkurang/terkontrol.• Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh.• Pasien menunjukkan koping yang efektif.• Pasien dan keluarga memahami perubahan perubahan dalam
peran keluarga.• Pasien akan memperlihatkan pengendalian ketakutan.• Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal.
![Page 20: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/20.jpg)
ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERATIFPENGKAJIAN AWAL• Status Respirasi
- Kebersihan jalan nafas
- Kedalaman pernafasaan.
- Kecepatan dan sifat pernafasan.
- Bunyi nafas• Status sirkulatori (Nadi, Tekanan darah, Suhu, warna kulit)• Status neurologis (tingkat kesadaran)• Balutan
- Keadaan drain
- Terdapat pipa yang harus disambung dengan sistem drainage.
![Page 21: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/21.jpg)
• Kenyamanan (nyeri, mual, muntah)• Keselamatan
- Diperlukan penghalang samping tempat tidur.
- Kabel panggil yang mudah dijangkau.
- Alat pemantau dipasang dan dapat berfungsi.• Perawatan
- Cairan infus, kecepatan, jumlah cairan, kelancaran cairan.
- Sistem drainage : bentuk kelancaran pipa, hubungan dengan alat penampung, sifat dan jumlah drainage.• Nyeri (waktu, tempat, frekuensi, kualitas, faktor yang
memperberat/memperingan)
![Page 22: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/22.jpg)
DATA SUBJEKTIF
• Pasien hendaknya ditanya mengenai gejala-gejala ketidaknyamanan setelah ditempatkan ditempat tidur dengan posisi tubuh yang menunjang.
![Page 23: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/23.jpg)
DATA OBJEKTIF (penilaian perawat secara langsung)• Sistem Respiratori• Status sirkulatori• Tingkat Kesadaran• Balutan• Posisi tubuh• Status Urinari / eksresi.
![Page 24: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/24.jpg)
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
• Yang perlu diperhatikan : umur, prosedur pembedahan, efek samping dari prosedur pembedahan dan pengobatan, body image dan pola/gaya hidup. Juga tanda fisik yang menandakan kecemasan termasuk denyut nadi, tekanan darah, dan kecepatan respirasi serta ekspresi wajah.
![Page 25: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/25.jpg)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM POST OPERASI• Analisa serum dan elektrolit, glukosa dan pemeriksaaan
darah lengkap.• Pemeriksaann urine sekitar setiap 4 jam untuk klien
dengan resiko dehidrasi dan insufisisensi ginjal.
![Page 26: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/26.jpg)
MASALAH KEPERAWATAN POST OPERATIFDiagnosa Umum• Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan efek
samping dari anaesthesi.• Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka post
operasi.• Nyeri akut berhubungan dengan proses pembedahan.• Resiko injury berhubungan dengan kelemahan fisik, efek
anaesthesi, obat-obatan (penenang, analgesik) dan imobil terlalu lama.
![Page 27: Asuhan Keperawatan Pre Dan Post Operatif](https://reader031.vdocuments.pub/reader031/viewer/2022012404/563dbb71550346aa9aad3268/html5/thumbnails/27.jpg)
Diagnosa Tambahan• Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
peningkatan produksi sekret.• Resiko retensi urine berhubungan dengan anaesthesi,
bedah pelvis, dan kurang gerak.• Kurang pengetahuan berhubungan dengan salah
memahami informasi.• Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang prosedur pembedahan.• Nausea berhubungan dengan efek anaesthesi, narkotika,
ketidaseimbangan elektrolit.• Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri.• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan anoreksoia, lemah, nyeri, mual.• Konstipasi berhubungan dengan efek anaesthesi.