Download - Asuhan Keperawatan Unstable Angina
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
1/19
ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP) ANGINA PEKTORIS TIDAK
STABIL
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angina Pektoris adalah rasa tidak enak di dada sebagai akibat dari suatu iskemik miokard tanpa adnya
infark.Klasifikasi klinis angina pada dasarnya berguna untuk mengevaluasi mekanisme terjadinya iskemik.
Pada makalah ini terutama akan dibahas mengenai Angina pectoris tidak stabil karena angina pectoris tidak
stabil adalah suatu sindroma klinik yang berbahaya dan merupakan tipe angina pectoris yang dapat
berubah menjadi infark miokard ataupun kematian.
Sindroma Angina pectoris tidak stabil telah lama dikenal sebagai gejala awal dari infark miokard akut
(IMA).Bayak penelitian melaporkan bahwa angina pectoris tidak stabil merupakan risiko untuk terjadinya
IMA dan kematian.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 60-70% penderita IMA dan 60% penderita
mati mendadak pada riwayat penyakitnya yang mengalami gejala angina pectoris tidak stabil.Sedangkan
penelitian jangka panjang mendapatkan IMA terjadi pada 5-20% penderita angina pectoris tidak stabil
dengan tingkat kematian 14-80%.
Dalam kelompok yang mengalami nyeri dada,terdapat serangan jantung yang jumlahnya dua kali
lebih besar dibandingkan kelompok yang tidak mengalami nyeri dada.Dalam kelompok yang mengalami
angina dan kemungkinan serangan jantung sebelumnya(mereka mengakui pernah mengalami sedikitnya
satu kali serangan nyeri dada yang parah,yang berlangsung lebih lama dari biasanya,bahkan pada saat
istirahat),terdapat lebih dari enam kali serangan jantung dbandingkan kelompok lainnya.
Angina pectoris tidak stabil letaknya diantara spectrum angina pectoris stabil dan infark miokard,sehingga
merupakan tantangan dalam upaya pencegahan terjadinya infark miokard.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah konsep dari angina pectoris tidak stabil?
1.2.2 Bagaimanakah asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan angina pectoris tidak stabil?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui Konsep dan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan gangguan angina pectoris tidak
stabil
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Dapat mengetahui definisi dari Angina pectoris tidak stabil2. Dapat mengetahui etiologi dari Angina pectoris tidak stabil
1. Dapat mengetahui Manifestasi klinis dari Angina pectoris tidak stabil
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
2/19
2. Dapat mengetahui penatalaksanaan dari Angina pectoris tidak stabil3. Dapat merumuskan pengkajian sampai dengan intervensi dan WOC dari Angina pectoris
tidak stabil
6.Dapat merumuskan Asuhan Keperawatan dari angina pectoris tidak stabil
1.4 Manfaat
1.4.1 Untuk Teoritis:
Memberikan informasi ilmu pengetahuan tentang perjalanan penyakit angina pektoris tidak stabil
1.4.2 Untuk Praktis:
Memberikan informasi tentang angina pectoris tidak stabil agar perawat dapat memberikan asuhan
keperawatan kepada klien secara tepat dan optimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian angina pectoris tidak stabil
Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang
khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang
timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti. (Anwar,Bahri,2009)
Angina Pektoris adalah rasa tidak enak di dada sebagai akibat dari suatu iskemik miokard tanpa
adnya infark.Klasifikasi klinis angina pada dasarnya berguna untuk mengevaluasi mekanisme terjadinya
iskemik. Walaupun patogenesa angina mengalami perubahan dari tahun ke tahun,akan tetapi pada
umumnya dapat dibedakan 3 tipe angina :
1.Classical effort angina(angina klasik)
Pada nekropsi biasanya didapatkan arterosklerosis koroner.Pada keadaan ini,obstruksi koroner
tidak selalu menyebabkan terjadinya iskemik seperti waktu istirahat.Akan tetapi,bila kebutuhan aliran darah
melewati jumlah yang dapat melewati obstruksi tersebut,maka terjadi iskemik dan timbul gejala
angina.Angina pectoris akan timbul pada setiap aktivitas yang dapat meningkatkan denyut jantung,tekanan
darah,dan status inotropik jantung sehingga kebutuhan oksigen akan bertambah seperti pada aktivitas fisik
dan udara dingin.
2.Variant Angina(angina Printzmetal)
Bentuk ini jarang terjadi dan biasanya timbul pada saat istirahat,akibat penurunan supplai oksigen
darah ke miokard secara tiba-tiba.Penelitian terbaru menunjukkan terjadinya obstruksi yang dinamis akibat
spasme koroner baik pada arteri yang sakit maupun normal.Peningkatan obstruksi koroner yang tidak
menetap ini selama terjadi angina saat istirahat jelas disertai penurunan darah arteri koroner.
3.Unstable Angina (Angina tidak stabil)
Bentuk ini merupakan kelompok suatu keadaan yang dapat berubah seperti keluhan yang
bertambah progresif,dan sebelumnya dengan angina stabil atau angina pada pertama kali.Angina dapat
terjadi pada saat istirahat maupun bekerja.Pada patologi biasanya ditemukan daerah iskemik miokard yang
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
3/19
mempunyai cirri tersendiri. Angina pectoris tidak stabil adalah suatu spektrum dari sindroma iskemik infark
miokard akut yang berada diantara angina pectoris stabil dan infark miokard akut.(Anwar Bahri,2009)
2.2 Etiologi
Angina yang tidak stabil terjadi ketika pecahnya mendadak dari plak, yang menyebabkan
akumulasi cepat trombosit di lokasi pecah dan peningkatan mendadak dalam obstruksi aliran darah dalam
arteri koroner. Akibatnya, gejala angina tidak stabil terjadi tiba-tiba, sering kali dalam tak terduga atau
tidak terduga.. Gejala mungkin baru, lama, lebih berat, atau terjadi sedikit atau tidak dengan
angina.Angina tidak stabil merupakan suatu keadaan darurat medis. Jadi jika angina tidak stabil terjadi,
mencari perhatian medis segera sangat penting.
Gejala angina pektoris tidak stabil pada dasarnya timbul karena iskemik akut yang tidak menetap
akibat ketidak seimbangan antara kebutuhan dan suplai O2 miokard. Angina dimulai ketika pasokan
oksigen dan glukosa tidak selaras dengan kebutuhan.Pasokan oksigen dan glukosa yang terus menerus
dari aliran darah ke miokardium adalah mutlak penting bagi kehidupan.Tanpa mereka,jantung akan
mengeluh dan biasanya pasien mengeluh nyeri.Dan jika pasokan oksigen dan glukosa ke bagian tertentu
dari miokardium tidak dipulihkan dengan cepat,maka bagian otot itu akan mati.Nyerinya disebut
angina,dan kematian otot disebut infark atau dalam bahasa sehari-sehari adalah serangan jantung.
Angina dimulai ketika pasokan oksigen dan glukosa tidak selaras dengan kebutuhan.Jika ada sesuatu yang
menghalangi kemulusan akses oksigen dan glukosa ke miokardium,padahal jantung harus berdenyut,maka
miokardium akan akan mencoba menemukan sumbernya dari bahan lain,misalnya lemak,dan akan
berusahamembakarnya tanpa oksigen.Kebanyakan orang,ketika kanak-kanak pernah merasakan akibat
dari proses energy anaerobicseperti ini dalam bentuk cubitandi sisi tubuh selama berlari.Nyeri cubitan
ini disebabkan oleh bertumpuknya asam laktat pada otot di sisi tubuh dan punggung yang telah digunakan
secara berlebihan(lemak tidak seluruhnya terbakar menjadi karbondioksida,tetapi hanya terbakar sampai
asam laktat,suatu bahan yang lebih kompleks,yang lebih sulit dikeluarkan dari jaringan)
Nyeri pada angina mempunyai akar yang sama.Asam laktat juga tertimbun di jantung yang berusaha
berdenyut tanpa pasokan oksigen yang cukup: nyeri angina bisa mirip dengan nyeri cubitan
tadi.Perbedaannya adalah bahwa kita bisa bertahan terhadap nyeri cubitan,karena otot punggung bisa
pulih dengan istirahat yang cukup.Jika ingin bertahan,otot jantung membutuhkan pasokan oksigen yang
jauh lebih cepat.Pasokan oksigen ini datang dari arteri-arteri koroner.Disebut demikian karena mereka
membentuk korona(mahkota) di sekeliling puncak jantung,melepaskan cabang-cabang ke seluruh
permukaan jantung untuk memberi makan otot-otot yang membentuk dinding dari keempat bilik
jantung.Pada jantung yang normal,ketiga arteri koroner utama dan percabangannya adalah pembuluh
yang lebar,kuat dan lentur,yang bisa mengembang besar untuk menangani tambahan aliran darah yang
dibutuhkan ketika tuntutan meningkat.
Seperti halnya di atas,nyeri dada angina pectoris tidak stabil timbul akibat kurangnya suplai oksigen pada
otot jantung,sehingga terjadi kerusakan hingga kematian pada otot jantung yang akhirnya merangsang
saraf nyeri.Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal,yaitu :
1) Ruptur/hancurnya plak.
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
4/19
Ruptur plak ini dianggap sebagai penyebab terbanyak timbulnya angina pectoris tidak stabil akibat
terjadinya sumbatan parsial atau total dari pembuluh darah koroner yang menyuplai oksigen ke jantung
yang sebelumnya telah mengalami sumbatan minimal.Plak terjadi akibat penimbunan lemak dan jaringan
fibrotic pada tepi pembuluh darah.Biasanya plak hancur pada tepi yang berdekatan dengan permukaan
pembuluh darah akibat timbulnya aktivasi dan penempelan dari thrombus untuk menutup pembuluh darah
yang rusak,sehingga terjadi sumbatan pada pembuluh darah,bila sumbatan total maka akan timbul
serangan jantung,tetapi bila tidak total(70%)akn menimbulkan angina pectoris tidak stabil akibat
penyempitan pembuluh darah
2) Thrombosis dan agregasi trombosit
Dimana terjadi akibat interaksi antara plak,sel otot polos jantung,makrofag,dan kolagen.Akibat adanya plak
yang menempel pada pembuluh darah,memicu menempelnya thrombosius pada plak,mengecilnya
pembuluh darah dan pembentukan thrombus.Akibatnya,terjadi penyempitan pembuluh darah,dalam hal ini
pembuluh darah koroner jantung, sehingga supplai oksigen berkurang dan timbullah nyeri.
3) Vasospasme atau pembuluh darah yang berkontraksi hingga lumennya kecil.
4) Erosi pada plak tanpa rupture
Terjadinya penyempitan juga dapat disebabkan karena terjadinya poliferasi dan migrasi dari otot polos
sebagai reaksi terhadap kerusakan endotel.
Beberapa keadaan yang dapat merupakan penyebab angina pektoris tidak stabil adalah:
1. Faktor di luar jantungPada penderita stenosis arteri koroner berat dengan cadangan aliran koroner yang terbatas,
maka hipertensi sistemik, takiaritmia, tirotoksikosis dan pemakaian obat- obatan simpatomimetik dapat
meningkatkan kebutuhan O2 miokard sehingga mengganggu keseimbangan antara kebutuhan dan
suplai O2. Penyakit paru menahun dan penyakit sistemik seperti anemi dapat menyebabkan takikardi
dan menurunnya suplai O2 ke miokard.
1. Sklerotik arteri koronerSebagian besar penderita angina pectoris tidak stabil mempunyai gangguan cadangan
aliran koroner yang menetap yang disebabkan oleh plak sklerotik yang lama dengan atau tanpa disertai
trombosis baru yang dapat memperberat penyempitan pembuluh darah koroner. Sedangkan
sebagian lagi disertai dengan gangguan cadangan aliran darah koroner ringan atau normal yang
disebabkan oleh gangguan aliran koroner sementara akibat sumbatan maupun spasme pembuluh
darah.
1. Agregasi trombosit
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
5/19
Stenosis arteri koroner akan menimbulkan turbulensi dan stasis aliran darah
sehingga menyebabkan peningkatan agregasi trombosit yang akhirnya
membentuk trombus dan keadaan ini akan mempermudah terjadinya
vasokonstriksi pembuluh darah.
1. Trombosis arteri koronerTrombus akan mudah terbentuk pada pembuluh darah yang sklerotik sehingga
penyempitan bertambah dan kadang-kadang terlepas menjadi mikroemboli dan menyumbat
pembuluh darah yang lebih distal. Trombosis akut ini diduga berperan dalam terjadinya ATS.
1. Pendarahan plak ateromaRobeknya plak ateroma ke dalam lumen pembuluh darah kemungkinan
mendahului dan menyebabkan terbentuknya trombus yang menyebabkan
penyempitan arteri koroner.
1. Spasme arteri koronerPeningkatan kebutuhan O2 miokard dan berkurangnya aliran koroner karena spasme
pembuluh darah disebutkan sebagai penyeban ATS. Spame dapat terjadi pada arteri koroner normal
atupun pada stenosis pembuluh darah koroner. Spasme yang berulang dapat menyebabkan
kerusakan artikel, pendarahan plak ateroma,agregasi trombosit dan trombus pembuluh darah.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko angina tidak stabil adalah:
1. MerokokMerokok memiliki risiko dua kali lebih besar terhadap serangan jantung dibandingkan orang yang tidak
pernah merokok,dan berhenti merokok telah mengurangi kemungkinan terjadinya serangan jantung.
Perokok aktif memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap serangan jantung dibandingkan bukan perokok
1. Tidak berolahraga secara teratur2. Memiliki hipertensi , atau tekanan darah tinggi3. Mengkonsumsi tinggi lemak jenuh dan memiliki kolesterol tinggi4. Memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus5. Memiliki anggota keluarga (terutama orang tua atau saudara kandung) yang telah memiliki penyakit
arteri koroner.
6. Menggunakan stimulan atau rekreasi obat, seperti kokain atau amfetamin7. Atherosclerosis, atau pengerasan arteri, adalah kondisi di mana simpanan lemak, atau plak,
terbentuk di dalam dinding pembuluh darah. Aterosklerosis yang melibatkan arteri mensuplai
jantung dikenal sebagai penyakit arteri koroner. Plak dapat memblokir aliran darah melalui arteri.
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
6/19
Jaringan yang biasanya menerima darah dari arteri ini kemudian mulai mengalami kerusakan akibat
kekurangan oksigen. Ketika jantung tidak memiliki oksigen yang cukup, akan meresponnya dengan
menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dikenal sebagai angina.Angina tidak stabil
terjadi ketika penyempitan menjadi begitu parah sehingga tidak cukup darah melintasi untuk
menjaga jantung berfungsi normal, bahkan pada saat istirahat. Kadang-kadang arteri bisa menjadi
hampir sepenuhnya diblokir. Dengan angina tidak stabil, kekurangan oksigen ke jantung hampir
membunuh jaringan jantung.
2.3 Patofisiologi
Mekanisme timbulnya angina pektoris tidak stabil didasarkan pada ketidakadekuatan supply oksigen
ke sel-sel miokardium yang diakibatkan karena kekauan arteri dan penyempitan lumen arteri koroner
(ateriosklerosis koroner).
Tidak diketahui secara pasti apa penyebab ateriosklerosis, namun jelas bahwa tidak ada faktor tunggal
yang bertanggungjawab atas perkembangan ateriosklerosis. Ateriosklerosis merupakan penyakit arteri
koroner yang paling sering ditemukan. Sewaktu beban kerja suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan
oksigen juga meningkat. Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat maka arteri koroner
berdilatasi dan megalirkan lebih banyak darah dan oksigen ke otot jantung. Namun apabila arteri koroner
mengalami kekakuan atau menyempit akibat ateriosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon
terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen, maka terjadi iskemik (kekurangan suplai darah)
miokardium.
Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi No (nitrat Oksida) yang berfungsi
untuk menghambat berbagai zat yang reaktif. Dengan tidak adanya fungsi ini dapat menyababkan otot
polos berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang memperberat penyempitan lumen karena suplai
oksigen ke miokard berkurang. Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang begitu nampak
bila belum mencapai 75 %. Bila penyempitan lebih dari 75 % serta dipicu dengan aktifitas berlebihan
maka suplai darah ke koroner akan berkurang. Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob untuk
memenuhi kebutuhan energi mereka. Metabolisme ini menghasilkan asam laktat yang menurunkan pH
miokardium dan menimbulkan nyeri. Apabila keutuhan energi sel-sel jantung berkurang, maka suplai
oksigen menjadi adekuat dan sel-sel otot kembali fosforilasi oksidatif untuk membentuk energi.
Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon terhadap respons
terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miocard di jantung. Nyeri angina dapat menyebar ke
lengan kiri, ke punggung, rahang, dan daerah abdomen.
Pada saat beban kerja suatu jaringan meningkat, kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Apabila
kebutuhan oksigen meningkat pada jantung yang sehat, maka arteri-arteri koroner akan berdilatasi dan
mengalirkan lebih banyak oksigen kepada jaringan. Akan tetapi jika terjadi kekakuan dan penyempitan
pembuluh darah seperti pada penderita arteosklerotik dan tidak mampu berespon untuk berdilatasi
terhadap peningkatan kebutuhan oksigen. Terjadilah iskemi miocard, yang mana sel-sel miocard mulai
menggunakan glikolisis anaerob untuk memenuhi kebutuhan energinya. Proses pembentukan ini sangat
tidak efisien dan menyebabkan terbentuknya asalm laktat. Asam laktat kemudian menurunkan PH
Miocardium dan menyebabkan nyeri pada angina pectoris. Apabila kebutuhan energy sel-sel jantung
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
7/19
berkurang (istirahat, atau dengan pemberian obat) suplay oksigen menjadi kembali adekuat dan sel-sel
otot kembali melakukan fosforilasi oksidatif membentuk energy melalui proses aerob. Dan proses ini tidak
menimbulkan asam laktat, sehingga nyeri angina mereda dan dengan demikian dapat disimpulkan nyeri
angina adalah nyeri yang berlangsung singkat (Corwin, 2000)
2.4. Klasifikasi Angina Pektoris Tidak Stabil
Pada tahun 1989 Braunwald menganjurkan dibuat klasifikasi berdasarkan beratnya serangan angina.
Klasifikasi berdasarkan beratnya angina :
1. Angina Pertama Kali
Angina timbul pada saat aktifitas fisik.Baru pertama kali dialami oleh penderita dalam periode 1 bulan
terakhir,dimana angina cukup berat dan frekuensi cukup sering,lebih dari 3 kali per hari.
1. Angina ProgresifPenderita sebelumnya menderita angina pectoris stabil. Angina timbul saat aktifitas fisik yang
berubah polanya dalam 1 bulan terakhir,yaitu menjadi lebih sering,lebih berat,lebih lama,timbul dengan
pencetus yang lebih ringan dari biasanya dan tidak hilang dengan cara yang biasa dilakukan.
1. Angina waktu istirahatAngina timbul tanpa didahului aktifitas fisik ataupun hal-hal yang dapat
menimbulkan peningkatan kebutuhan O2 miokard. Lama angina sedikitnya 15 menit.
2.5 Manifestasi Klinis
Serangan angina tidak stabil bisa berlangsung antara 5 dan 20 menit. Kadang-kadang gejala-gejala dapat
'datang dan pergi'. Rasa sakit yang terkait dengan angina dapat bervariasi dari orang ke orang, dan orang-
orang membuat perbandingan yang berbeda untuk mengekspresikan rasa sakit yang mereka rasakan.
Adapun gejala angina pekroris umumnya berupa angina untuk pertama kali atau keluhan angina yang
bertambah dari biasanya. Nyeri dada seperti pada angina biasa tapi lebih berat dan lebih lama.timbul pada
waktu istirahat,atau timbul karena aktivitas yang minimal.Nyeri dada dapat disertai keluhan sesak
napas,mual,sampai muntah.kadang-kadang disertai keringat dingin.
Tanda khas angina pectoris tidak stabil adalah :
1. Nyeri dadaBanyak pasien memberikan deskripsi gejala yang mereka alami tanpa kata nyeri,rasa ketat,rasa
berat,tekanan,dan sakit semua merupakan penjelas sensasi yang sering berlokasi di garis tengah,pada
region retrosternal. Lokasi dari nyeri dada ini terletak di jantung di sebelah kiri pusat dada,tetapi nyeri
jantung tidak terbatas pada area ini.Nyeri ini terutama terjadi di belakang tulang dada(di tengah dada) dan
di sekitar area di atas putting kiri,tetapi bisa menyebar ke bahu kiri,lalu ke setengah bagian kiri dari rahang
bawah,menurun ke lengan kiri sampai ke punggung,dan bahkan ke bagian atas perut.
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
8/19
Krakteristik yang khas dari nyeri dada akibat iskemik miokard adalah :
1. Lokasinya biasanya di dad kiri kiri,di belakang dari tulang dada atau sedikit di sebelah kiri daritulang dada yang dapat menjalar hingga ke leher,rahang,bahu kiri, hingga ke lengan dan jari manis
dan kelingking,punggung,atau pundak kiri.
2. Nyeri bersifat tumpul,seperti rasa tertindih/berat di dada,rasa desakan yang kuat dari dalam ataudari baeah diafragma(sekat antara rongga dada dan rongga perut),seperti diremas-remas atau
dada mau pecah,dan biasanya pada keadaan yang sangat berat disertai keringat dingin dan sesak
nafas serat perasaan takut mati.Nyeri ini harus dibedakan dengan mulas atau perasaan seperti
tertusuk-tusuk pada dada, karena ini bukan angina pectoris.Nyeri biasanya muncul setelah
melakukan aktivitas,hilang dengan istirahat,danakibat stress emosional.
3. Nyeri yang pertama kali timbul biasanya agak nyata,dari beberapa menit sampai kurang dari 20menit. Nyeri angina berlangsung cepat,kurang dari 5 menit.Yang khas dari nyeri dada angina
adalah serangan hilang dengan istirahat,penghilangan stimulus emosional,atau dengan pemberian
nitrat sublingual.Serangan yang lebih lama menandakan adanya angina tidak stabil atau infark
miokard yang mengancam.
Nyeri yang berasal dari jantung memiliki karakteristik tersendiri seperti dibawah ini:
a.Rasa sesak di sekitar dada
b.Rasa tertekan di dalam dada
c.Dada terasa berat dan terikat
d.Perasaan seperti dipelintir
e.Perasaan kencang yang membuat sulit bernapas
f.Nyeri tajam seperti pisau dan munculnya seperti tusukan
g Nyeri berjalan cepat melintang dada
h.Nyeri bertahan sepanjang hari,bahkan ketika beristirahat
Beratnya intensitas nyeri dada menurut Canadian Cardioaskular Society adalah:
1) Kelas I
Dimana aktivitas sehari-hari,seperti jalan kaki,berkebun,naik tangga 1-2 lantai dan lain-lain tidak
menimbulkan nyeri dada,tetapi baru timbul pada latihan yang berat,berjalan cepat,dan berlari
2) Kelas II
Dimana aktivitas sehari-hari agak terbatas,misalnya timbul akibat melakuakn aktivitas yang lebih berat.
3) Kelas III
Dimana aktivitas sehari-hari nyata terbatas,bahkan bila naik satu atau dua tangga.
4) Kelas IV
Nyeri dapat timbul bahkan saat istirahat sekalipun.
1. Sesak napas
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
9/19
Ansietas, berkeringat dan sesak napas dapat terjadi bersamaan dengan nyeri
dada.Kadang,sesak napas tanpa nyeri dada dapat terjadi pada pasien dengan penyakit koroner berat atau
berhubungan dengan disfungsi ventrikel kiri,sebagai akibat dari peningkatan tekanan akhir diastolic
ventrikel kiri(left ventricular end diastolic pressure/LVEDP) dan penurunan komplians paru
1. Gangguan KesadaranSinkop jarang terjadi pada angina dan apabila terjadi harus diwaspadai akan diagnosis
lainnya.Rasa pusing atau presinkop yang berhubungan dengan palpitasi dapat mengindikasikan adanya
aritmia
2.6 PROGNOSIS
Umumnya pasien dengan angina pektoris dapat hidup bertahun-tahun dengan hanya sedikit pembatasan
dalam kegiatan sehari-hari. Mortalitas bervariasi dari 2% - 8% setahun.
Faktor yang mempengaruhi prognosis adalah beratnyan kelainan pembuluh koroner. Pasien dengan
penyempitan di pangkal pembuluh koroner kiri mempunyai mortalitas 50% dalam lima tahun. Hal ini jauh
lebih tinggi dibandingkan pasien dengan penyempitan hanya pada salah satu pembuluh darah lainnya.
Juga faal ventrikel kiri yang buruk akan memperburuk prognosis. Dengan pengobatan yang maksimal dan
dengan bertambah majunya tindakan intervensi dibidang kardiologi dan bedah pintas koroner, harapan
hidup pasien angina pektoris menjadi jauh lebih baik.
2.7. Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis angina tidak stabil dimulai dengan gejala parien dan pemeriksaan fisik.Angina pectoris
tidak stabil biasanya didiagnosis bila:
a) orang dengan angina stabil memiliki peningkatan mendadak dalam jumlah atau beratnya
episode nyeri dada selama hari-hari sebelumnya atau minggu
b) orang tanpa angina mengembangkan meningkatkan episode nyeri dada atau nyeri dada
saat istirahat
c) orang yang mungkin atau mungkin tidak memiliki angina di masa lalu, mengembangkan
nyeri dada berkepanjangan tetapi tidak menunjukkan bukti karena serangan jantung.
Untuk mendiagnosa angina pektoris tidak stabil, dokter akan mengambil riwayat kesehatan
menyeluruh (termasuk deskripsi lengkap gejala-gejala pasien), melakukan pemeriksaan fisik, mengukur
tekanan darah, dan melakukan satu atau lebih dari tes berikut:
1. Elektrokardiogram (EKG)Tes EKG memonitor aktivitas listrik jantung. Ketika temuan EKG tertentu yang hadir, risiko angina
tidak stabil maju denagn serangan jantung meningkat secara signifikan. Sebuah EKG biasanya normal
ketika seseorang tidak memiliki rasa sakit dada dan sering menunjukkan perubahan tertentu ketika rasa
sakit berkembang.
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
10/19
Pada pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) lebih sering ditemukan adanya depresi segmen ST
dibandingkan angina pektoris yang stabil. Gambaran EKG penderita Angina pectoris tidak stabil dapat
berupa depresi segmen ST, depresi segmen ST disertai inversi gelombang T, elevasi segmen ST,
hambatan cabang ikatan His dan tanpa perubahan segmen ST dan gelombang T. Perubahan
EKG pada Angina pectoris tidak stabil bersifat sementara dan masing-masing dapat terjadi
sendiri-sendiri ataupun bersamaan. Perubahan tersebut timbul di saat serangan angina dan
kembali ke gambaran normal atau awal setelah keluhan angina hilang dalam waktu 24 jam Bila
perubahan tersebut menetap setelah 24 jam atau terjadi evolusi gelombang Q,maka disebut sebagai IMA.
Tetapi kelainan EKG pada angina yang tidak stabil masih reversible.
1. Enzim LDH, CPK dan CK-MBPada Angina tidak stabil kadar enzim LDH dan CPK dapat normal atau meningkat tetapi tidak
melebihi nilai 50% di atas normal. CK-MB merupakan enzim yang paling sensitif untuk nekrosis otot
miokard. Hal ini menunjukkan pentingnya pemeriksaan kadar enzim secara serial
ntuk mengidentifikasi adanya IMA.
1. Kateterisasi jantung dan angiografiDokter dapat merekomendasikan kateterisasi jantung dan angiografi, terutama jika perubahan penting EKG
istirahat adalah tes darah jantung atau ada abnormal. Selama angiography, sebuah kateter dimasukkan ke
arteri di paha atau lengan dan maju ke jantung. Ketika kateter diposisikan dekat arteri yang memasok
darah ke jantung, dokter menyuntikkan zat warna kontras. Sebagai pewarna perjalanan melalui arteri, X-
ray gambar diambil untuk melihat seberapa baik darah mengalir melalui arteri, dan jika ada penyumbatan
maka terjadi coronary arteri disease.
1. EkokardiografiPemeriksaan ekokardiografi tidak memberikan data untuk diagnosis angina tidak stabil secara
langsung.Tetapi bila tampak adanya gangguan faal ventrikel kiri,adanya insufisiensi mitral,dan
abnormalitas gerakan dinding regional jantung,menandakan prognosis kurang baik.Ekokardiografi sres juga
dapat membantu menegakkan adnya iskemia miokardium
2.8. Penatalaksanaan Angina Pektoris Tidak Stabil
Pengobatan untuk angina tidak stabil berfokus pada tiga tujuan: menstabilkan plak apapun yang mungkin
pecah dalam rangka untuk mencegah serangan jantung, menghilangkan gejala, dan mengobati penyakit
arteri koroner yang mendasarinya.
1. Menstabilkan plak
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
11/19
Dasar dari sebuah stabilisasi plak pecah adalah mengganggu proses pembekuan darah yang dapat
menyebabkan serangan jantung.. Pasien yang mengalami gejala-gejala angina tidak stabil dan yang tidak
minum obat harus segera mengunyah aspirin, yang akan memblok faktor pembekuan dalam
darah.Mengunyah aspirin, daripada menelan utuh, mempercepat tubuh proses menyerap aspirin stabil
Ketika angina terjadi pasien harus mencari bantuan medis segera di rumah sakit. Setelah di rumah sakit,
obat-obatan lainnya untuk blok pembekuan proses tubuh dapat diberikan, termasuk heparin, clopidogrel,
dan platelet glikoprotein (GP) IIb / IIIa obat reseptor blocker.
Dalam beberapa kasus, prosedur untuk mengurangi atau menstabilkan penyumbatan dalam arteri koroner
mungkin diperlukan di samping obat anti-pembekuan.. Paling umum Prosedur untuk ini koroner angioplasti
Dalam angioplasti koroner, sebuah balon berujung kateter dimasukkan ke pembuluh darah di lengan atau
pangkal paha dan maju melalui pembuluh darah dan ke jantung. Ketika kateter mencapai penyumbatan di
arteri koroner, dokter mengembang balon di ujung kateter. Balon mengembang dan mengempis, menekan
penumpukan plak pada dinding arteri koroner dan meningkatkan diameter arteri,. Sering-mesh tabung
logam, dikenal sebagai stent, ditempatkan di arteri untuk tetap terbuka. stent tetap secara permanen di
arteri koroner, dan balon dan kateter dikeluarkan pada akhir prosedur.
1. Menghilangkan gejala-gejalaObat angina,baik dan prosedur untuk mengurangi penyumbatan dalam arteri koroner bisa meringankan
gejala angina tidak stabil. Tergantung pada keadaan pasien individu, obat sendiri atau obat dalam
kombinasi dengan prosedur yang dapat digunakan untuk mengobati angina.
1. Mengobati penyakit arteri koroner yang mendasarinyaPenatalaksanaan pada dasarnya bertujuan untuk memperpanjang hidup dan memperbaiki kualitas hidup
dengan mencegah serangan angina baik secara medikal atau pembedahan.
1. Pengobatan medikalBertujuan untuk mencegah dan menghilangkan serangan angina. Ada 3 jenis obat yaitu :
1. Golongan nitratUmumnya dikenal sebagai nitrogliserin, nitrat adalah obat yang paling umum diresepkan untuk
mengobati angina. Nitrat melebarkan pembuluh darah, yang memungkinkan lebih banyak darah mengalir
melewati penyumbatan. Nitrat juga menurunkan resistensi jantung wajah ketika memompa darah ke
seluruh tubuh, yang pada gilirannya dapat mengurangi stres (beban kerja) pada jantung. Nitrogliserin
merupakan obat pilihan utama pada serangan angina akut. Mekanisme kerjanya sebagai
dilatasi vena perifer dan pembuluh darah koroner. Efeknya langsung terhadap relaksasi otot polosvaskuler.Nitrogliserin juga dapat meningkatkan toleransi pada penderita angina sebelum terjadi
hipokesia miokard. Bahan utama yang menyebabkan pembuluh-pembuluh darah kecil seperti areteri
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
12/19
koroner melebar (dilatasi) adalah oksida nitrat (NO).Ini dihasilkan secara alami oleh sel-sel pelapis arteri
sebagi respon terhadap perubahan pada aliran darah dan kimia darah.Di dalam darah,nitrat diubah
menjadi oksida nitrat dan membuka pembuluh darah. Nitrogliserin biasanya diletakkan dibawah lidah
(sublingual) atau di pipi (kantong bukal) dan akan menghilangkan nyeri iskemia dalam 3 menit.
Efek utama adah pada vena yang besar,sehingga darah berkumpul di vena dan kurang kembali ke
jantung.Ini menurunkan tekanan yang tercipta di dalam jantung,dan menurunkan kebutuhan oksigen
jantung.Dengan membuka arteri-arteri terkecil di perifer atau pinggiran tubuh,terutama di anggota
tubuh,nitrat juga menurunkan tekanan yang dibutuhkan jantung untuk mendorong aliran darah,dan juga
menurunkan kebutuhan oksigen dari jantung.Golongan obat ini juga menyebarkan peredaran koroner ke
area-area jantung,jauh di dalam otot jantung,yang telah kekurangan darah selama serangan angina.Pada
semua cara ini,obat-obatan golongan nitrat cenderung mengembalikan perimbangan pasokan kebutuhan
ke keadaan normal.
Efek samping pemakaian golongan nitrat adalah sakit kepala dan tekanan darah rendah.
2. Ca- Antagonis
Dipakai pada pengobatan jangka panjang untuk mengurangi frekuensi serangan
pada beberapa bentuk angina.
Cara kerjanya :
a. Memperbaiki spasme koroner dengan menghambat tonus vasometer pembuluh
darah arteri koroner
b. Dilatasi arteri koroner sehingga meningkatkan suplai darah ke miokard
c. Dilatasi arteri perifer sehingga mengurangi resistensi perifer dan menurunkan afterload.
d.Efek langsung terhadap jantung yaitu dengan mengurangi denyut, jantung dan kontraktilitis sehingga
mengurangi kebutuhan O2.
3. Beta Bloker
Beta-blocker memperlambat denyut jantung dan menurunkan kekuatan kontraksi otot jantung,
sehingga mengurangi tekanan pada jantung. Obat-obatan seperti diltiazem, nifedipin, atau verapamil,
cara kerjanya menghambat sistem adrenergenik terhadap miokard yang
menyebabkan kronotropik dan inotropik positif, sehingga denyut jantung dan curah
jantung dikurangi. Karena efeknya yang kadiorotektif, obat ini sering digunakan sebagai pilihan pertama
untuk mencegah serangan angina pektoris pada sebagian besar penderita.
Efek samping Beta-blocker dapat menyebabkan:
a) detak jantung lambat
b) tekanan darah rendah
c) depresi
B. Pembedahan
Prinsipnya bertujuan untuk :
a. memberi darah yang lebih banyak kepada otot jantung
b. memperbaiki obstruksi arteri koroner.
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
13/19
Ada 4 dasar jenis pembedahan :
1 Coronary angioplasty:
Selama angioplasti koroner, sebuah balon berujung kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah di
lengan atau pangkal paha dan melalui pembuluh darah dan ke jantung. Ketika kateter mencapai
penyumbatan di arteri koroner, dokter akan mengembangkan balon di ujung kateter. Balon mengembang
dan mengempis, menekan penumpukan plak pada dinding arteri koroner dan meningkatkan diameter
arteri,. Sering-mesh tabung logam, dikenal sebagai stent, ditempatkan di arteri untuk tetap terbuka. stent
tetap secara permanen di arteri koroner, dan balon dan kateter dikeluarkan pada akhir prosedur.Ini
membuka kembali arteri dan memungkinkan darah kembali mengalir.
2. Bypass grafting arteri koroner (CABG) operasi. Bila penyumbatan terlalu banyak atau sulit
diobati dengan angioplasti koroner, CABG operasi mungkin diperlukan. Dalam prosedur ini, vena diambil
dari kaki atau pembuluh darah diambil dari dada dan digunakan untuk menghindari penyempitan atau
penyumbatan sebagian dari arteri di jantung.
tabung stent, atau sempit, yang ditempatkan ke dalam arteri di daerah dibuka kembali untuk menjaga dari
penyempitan lagi
3. pembedahan laser, yang menggunakan gelombang cahaya untuk membubarkan plak
4. atherectomy, prosedur pembedahan di mana plak yang menyebabkan penyempitan pembuluh
darah akan dihapus
Seseorang yang terkena serangan angina pectoris tidak stabil akan dimonitor di rumah sakit untuk
memastikan perawatan terus bekerja. Jika orang tersebut telah menjalani operasi, penyedia layanan
kesehatan juga akan memeriksa untuk memastikan bahwa aliran darah tidak tiba-tiba menjadi tersumbat
lagi. Sebuah program rehabilitasi jantung akan dimulai dan akan terus setelah orang meninggalkan rumah
sakit.
Bila nyeri dada muncul,tentu langkah pertama yang harus diambil adalah istirahat sejenak dan
menenangkan diri,tubuh harus dibuat senyaman mungkin hingga gejala berkurang.Posisi yang paling baik
adalah duduk bersandar dengan kaki diselonjorkan sambil menarik nafas panjang dan dalam.Setelah gejala
berkurang,sebaiknya segera ke rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan
awal.Bila serangan yang timbul mendadak dan hebat,maka harus segera ke rumah sakit untuk penanganan
lebih lanjut.Perlu diingat bahwa nyeri dada merupakan pertanda awal ada yang tidak beres di pada
jantung,sehingga harus segera memeriksakan diri dan menjalani pengobatan atau terapi pencegahan
untuk mencegah serangan jantung.
Tentu mencegah lebih baik daripada mengobati,nyeri dada ini dapat muncul bila ada gangguan
pada jantung kita.Berikut adalah langkah-langkah sederhana dalam menurunkan risiko timbulnya penyakit
jantung:
1. Hindari makanan yang mengandung kolesterol/lemak tinggi2. Olahraga teratur3. Hindari merokok4. Jaga berat badan pada rentang normal5. Istirahat yang cukup
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
14/19
6. Pemeriksaan teratur dengan EKG untuk mengetahui kelainan dini penyakit jantung.
Dan bila memiliki factor risiko tanbahan seperti memiliki penyakit gula darah(diabetes
militus),hipertensi,atau penyakit pembuluh darah lainnya,maka hal penting yang harus dilakukan adalah
menjaga kestabilan gula darah ataupun tekanan darah,dengan kata lain menjaga kestabilan kesehatan
demi mengurangi risiko terkena serangan jantung
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian1. Data biografi
1. Identitas klienNama : Tn. I
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Wonokromo 1/IV Surabaya
No.RM : 12002548
Tanggal masuk IRD : 16-11-2010 / 20.00 wib
Diagnosa medis : UAP
1. Identitas penanggung jawabNama : Ny. P
Umur : 28 th
Alamat : Kertajaya 3/51 Surabaya
Hubungan dengan klien : Anak
2. Riwayat penyakit1. Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri dada saat naik tangga di kantornya .Nyeri dada seperti tertimpa
beban berat di dada sebelah kiri,dan menyebar ke bahu kiri,lalu ke setengah bagian kiri dari
rahang bawah.Nyeri bertambah saat menarik napas, berkurang jika dalam keadaan
rileks,dengan nilai 9, tiap 4-5 detik sekali.
2. Riwayat penyakit sekarangPasien datang ke IRD RSUD Soetomo , dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri. Di IRD
kondisi masih sama, dengan keadaan umum lemah,pucat,sianosis, TD 176/108 mmHg, MAP
127, nadi 99 x/menit ireguler, suhu badan 370C, RR 24 x/menit, CRT
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
15/19
menarik napas, berkurang jika dalam keadaan rileks, kualitasnya seperti otot terasa tegang
dan tertarik-tarik, didaerah dada dan punggung, dengan nilai 9, tiap 4-5 detik sekali.
3. Riwayat penyakit dahuluPasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi
4. Riwayat penyakit keluargaAda keluarga pasien yang mempunyai penyakit hipertensi dan arteri koroner
5. Pemeriksaan Fisik1. Breath
RR 28 kali /menit reguler, pergerakan dada simetris, bunyi napas vesikuler,SaO2 80%, ada penggunaan
otot bantu napas.
1. Blood
TD 176/108 mmHg, MAP 127, nadi 99 x/menit ireguler, Konjungtiva anemis,sianosis,akral dingin
1. BrainKU lemah,pucat , pupil isokor L 2 mm/ R 2 mm, rangsang cahaya L +/ R +
1. Bladdernormal.
1. BowelNormal
1. Bone dan IntegumenEkstremitas dingin,kulit sianosis
1. Pemeriksaan Penunjang1. EKG (16 Desember 2009)
Sinus Rhtym dan Posible Inferior Infaction
2.3. Terapi
O2 masker flow : 5 lpm
ISDN
MONA
Asetaminofen
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
16/19
1. Analisa dataNo Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. Ds:
P: Nyeri saat naik tangga
Q: Seperti tertimpa beban
berat
R: Nyeri dada sebelah
kiri,dan menyebar ke
bahu kiri,lalu ke setengah
bagian kiri dari rahang
bawah.
S: Nyeri bertambah saat
menarik napas, berkurang
jika dalam keadaan rileks
dengan skala nyeri 9
T: Tiap 4-5 detik sekali
Ds:
Wajah tampak terlihat
tegang,pucat,sianosis, TD
176/108 mmHg, nadi
99x/mnt
stenosis arteri,
trombus, spasme
arteri
Suplay O2 ke sel
miokardium inadekuat
Sel miokardium
menggunakan
glikogen anaerob
Memproduksi asam
laktat
Mengiritasi reseptor
nyeri(nosiseptor)
Nyeri
Nyeri
2. Ds:
pasien mengatakan sesak.
Do:
RR: 24x/mnt,
penggunaan otot bantu
napas,napas cuping
hidung.
Ketidakseimbangan
antara suplay dan
kebutuhan O2
Kompensasi tubuh
Hiperventilasi
Pola nafas tidak efektif
Pola nafas tidak
efektif
3. Ds: pasien merasa lemah
Do: pasien gelisah,akral
dingin,sianosis.
iskemia
Kontraksi miokard
CO menurun
Penurunan curah
jantung
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
17/19
Penurunan curah
jantung
1. Diagnosa Keperawatan:2. Nyeri b.d Agen cedera biologis : iskemi miokard3. Pola nafas tidak efektif b.d Nyeri
Penurunan curah jantung b.d iskemia miokard
1. IntervensiNo Diagnosa Tujuan dan Kriteria
Hasil
Intervensi Rasional
1. Nyeri b.dAgen
cedera
biologis :
iskemi
miokard
ditandai
dengan TD176/108
mmHg,
nadi
99x/mnt
Tujuan:
Menunjukkan tingkat
nyeri sedang setelah
dilakukan intervensi
keperawatan selama
3 x 24 jam.
Kriteria Hasil:
1. Nyeriberkurang
2. Kegelisahandan
ketegangan
otot tidak ada
3. Tekanandarah dannadi normal
1. Aktivitas kolaborasi dengandokter dengan pemberian
nitrogliserin sublingual,
asetaminofen.
1. Kaji dan catat respon pasien/efek obat.
2. Pantau TD dan nadi perifer3. Nitrogliserin dapat
mengurangi nyeri
angina.Dan pemberian
asetaminofen sebgai
analgesik.
4. Memberikan informasitentang kemajuan penyakit.
5. Untuk mengetahuiperubahan tekanan darah
dan nadi
1. Pola nafastidak
efektif b.d
Nyeri
ditandai
dengan
Tujuan:
Menunjukkan pola
pernapasan efektif,
setelah diberikan
intervensi selama 3 x
24 jam
1. Pantau dan usaha respirasi.
2. Anjurkan napas dalam melalui
abdomen.
3. Pertahankan oksigen aliran
rendah dengan O2 maskere.
4. Posisikan pasien untuk
1. Untuk mengetahuiperubahan
kecepatan dan
irama nafas
2. Meminimalkanpenggunaan otot
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
18/19
24x/mnt,
penggunaa
n otot
bantu
napas,napa
s cupinghidung.
Kriteria Hasil:
1. Irama dan
frekuensi pernapasan
dalam rentang yang
normal
2. Tidak adapenggunan otot
bantu
mengoptimalkan pernapan, dengan
posisi kepala sedikit fleksi.
bantu nafas
3. Mempertahankanoksigen yang
masuk ke tubuh
4. Mengoptimalkanpernafasan
1.
Penurunan
curah
jantung b.d
iskemia
miokard
Tujuan:
Curah Jantung
kembali adekuat
Kriteria Hasil:
Pasien menunjukkanpeningkatan toleransi
aktivitas.
1. Kolaborasi denganpemberian ditiazem
2. Diskusikan tujuan dansiapkan untuk menekankan
tes dan katerisasi jantungbila diindikasikan
3. Pantau TTV4. Anjurkan pasien untuk total
bedrest
1. Ditiazem sebagaipenyekat saluran
kalsium untuk
menghilangkaniskemia pencetus
spasme arteri
koroner,
2. Tes stressmemberikan
informasi tentang
ventrikel sehat atau
kuat yabg bergunapada penentuan
tingkat aktivitas
yang
tepat.Angiografi
untuk
mengidentifikasi
area kerusakan
arteri koroner.3. Takikardi dapat
terjadi karena
-
7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina
19/19
nyeri,cemas,hipokse
mia ,dan
menurunnya curah
jantung
4. Menurunkan kerjamiokard dankonsumsi oksigen
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Angina pectoris tidak stabil adalah suatu sindrom klinik yang berbahaya dan merupakan tipe
angina pektoris yang dapat berubah menjadi infark ataupun kematian. Pengenalan klinis angina
pektoris termasuk patosiologi, faktor risiko untuk terjadinya IMA serta perjalanan penyakitnya perlu
diketahui agar dapat dilakukan pengobatan yang tepat ataupun usaha pencegahan agar
tidak terjadi imfark miokard. Pengobatan bertujuan untuk mempepanjang hidup dan
memperbaiki kualitas hidup baik secara medikal maupun pembedaan. Prinsipnya
menambah suplai O 2 ke daerah iskemik atau mengurangi kebutuhan O2 . Pencegahan
terhadap faktor risiko terjadinya angina pekrotis lebih penting dilakukan dan sebaiknya dimulai pada usia
muda seperti menghindarkan kegemukan, menghindarkan stress, diet rendah lemak, aktifitas fisik yang
tidak berlebihan dan tidak merokok.
DOWNLOAD :WOC ASKEP ANGINA PEKTORIS TIDAK STABIL
DAFTAR PUSTAKA
Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC
Baradero, Marry. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskuler. Jakarta: EGC
Doenges,Marilynn E.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta:EGC
Smith,Tom.2007.Hati-Hati dengan Nyeri Dada(Angina).Jakarta:Archan
Gray,Huon H,dkk.2005.Lecture Notes Kardiologi.Jakarta: Erlangga
Corwin, Elizabeth. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
http://web.unair.ac.id/admin/file/f_13693_WOC-ASKEP-ANGINA-PEKTORIS-TIDAK-STABIL.docxhttp://web.unair.ac.id/admin/file/f_13693_WOC-ASKEP-ANGINA-PEKTORIS-TIDAK-STABIL.docxhttp://web.unair.ac.id/admin/file/f_13693_WOC-ASKEP-ANGINA-PEKTORIS-TIDAK-STABIL.docxhttp://web.unair.ac.id/admin/file/f_13693_WOC-ASKEP-ANGINA-PEKTORIS-TIDAK-STABIL.docx