Download - Audit Week 7 from messier
TUGAS MINGGU 7RANGKUMAN AUDIT CH 12 (AUDITING THE HUMAN
RESOURCE MANAGEMENT PROCESS) & CH 13 (AUDITING THE INVENTORY MANAGEMENT PROCESS)
Aditya Santoso Gunawan134214506
Maria Monika Yoviaal134214513
PERNYATAAN ORISINALITAS
“Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam rangkuman ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah ini Dan apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak
benar maka saya sanggup menerima hukum/sanksi apapun sesuai peraturan
yang berlaku.”
Surabaya, 1 April 2015
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
Pernyataan Orisinalitas............................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................ii
Auditing The Human Resource Management Process............................1
Auditing The Inventory Management Process .......................................7
Daftar Pustaka.........................................................................................13
ii
CH 12
AUDITING THE HUMAN RESOURCE MANAGEMENT PROCESS
Types of Transactions and Financial Statement Accounts Affected
Dua type utama dari transaksi proses pada human resource
management proses yaitu:
Type of transaction Account affected
Payroll transaction Cash
Inventory
Direct dan indirect labour expenses accounts
Various payroll-related liability dan expenses accounts
Accrued payroll
liability transactions
Cash
Various accruals (seperti payroll taxes dan pension
costs)
Types of Documents and Records
Penggunaan sistem IT dapat mempengaruhi form dari dokumen dan
pendekatan auditor untuk menguji aplikasi penggajian. Dokumen dan
pencatatan yang berkaitan dalam aplikasi penggajian yaitu:
Personnel records, including wage-rate or salary authorizations
Deduction authorization forms
Time card/time sheet
Direct deposit records/payroll cheque
Payroll register
Payroll master file
1
Payroll master file changes report
Periodic payroll reports
Various tax reports
The Major Functions
Adapun fungsi dalam aplikasi penggajian yaitu:
Human resources
Supervision
Timekeeping
Payroll processing
Disbursement
General ledger
Control Risk Assessment
Tiga step utama yang berkaitan dalam pengaturan control risk pada
human resources management process yaitu:
1. Understand and document internal control
2. Plan and perform tests of controls
3. Set and document the control risk
Control Activities and Tests of Controls: Payroll Transactions
Occurrence
Completeness
Authorization
2
Accuracy
Cut-off
Classification
Auditing Payroll-Related Accounts
Assertions tentang classes of transactions dan events yaitu:
Occurrence
Completeness
Authorization
Accuracy
Cut-off
Classification
Assertions tentang accounts balances pada akhir periode yaitu:
Existence
Rights and obligations
Completeness
Valuation and allocation
Assertions tentang presentation dan disclosure yaitu:
Occurrence and rights and obligations
Completeness
Classification and understandability
Accuracy and valuation
3
Substantive Analytical Procedures
Substantive analytical procedures dapat berguna sebagai substantive
tests untuk memeriksa kewajaran biaya gaji dan gaji terkait akun akrual.
Ketika digunakan sebagai bagian dari perencanaan, preliminary analytical
procedures secara efektif dapat mengidentifikasi akun pengeluaran gaji dan
akun akrual yang mungkin terdapat salah saji.
Tests of Details of Classes of Transactions, Account Balances and
Disclosures
Tujuan yang dimaksud dari tests of details of transactions adalah
untuk mendeteksi salah saji moneter dalam transaksi perorangan yang
diproses melalui aplikasi penggajian. Seperti yang disebutkan sebelumnya,
tets of details of transactions sering dilakukan bersamaan dengan tes
kontrol. Dibawah ini akan berfokus pada tests of details of account
balances pada payroll expense dan accrued payroll liabilities.
Payroll Expense Accounts
Transaksi penggajian mempengaruhi banyak akun pengeluaran,
termasuk biaya langsung dan tidak langsung manufaktur, general and
administrative salaries, gaji penjualan, komisi dan beban pajak gaji.
Beberapa perusahaan memperhitungkan biaya tersebut dengan lini produk
atau divisi. Selain itu, pajak jaminan sosial atau tunjangan seperti asuransi
kesehatan dan kehidupan setidaknya sebagian dapat dibayar oleh organisasi.
4
Jika pengendalian internal entitas dapat diandalkan, auditor umumnya tidak
perlu melakukan tes rinci rekening pengeluaran gaji tersebut. Seperti
mengaudit, bukti yang memadai dapat dikumpulkan melalui pemahaman
pengendalian internal, tes kontrol, tes rincian transaksi dan prosedur analitis
substantif. Pengujian detail tambahan diperlukan hanya jika ada kekurangan
kontrol atau ketika jenis pengujian audit menunjukkan bahwa mungkinan
adanya salah saji material.
Accrued Payroll Liabilities
Biaya ini timbul dari sejumlah kewajiban penggajian terkait. Sebagai
tambahan untuk beban yang masih harus dibayar, entitas juga menahan
berbagai jumlah dari gaji karyawan. Pemotongan ini mungkin termasuk
pajak gaji, premi asuransi kesehatan dan kehidupan, pensiun dan
pemotongan lain-lain. Beberapa contoh kewajiban gaji yang masih harus
dibayar termasuk:
Accrued wages and salaries
Accrued payroll taxes
Accrued commissions
Accrued bonuses
Accrued benefits seperti vacation and sick pay.
Dalam audit kewajiban penggajian yang masih harus dibayar, sebagian
besar bersangktan dengan auditor pada lima pernyataan audit yaitu:
5
Existence
Completeness
Valuation
Cut-off
Presentation and disclosure
Evaluating the Audit Findings: Payroll-Related Accounts
Ketika auditor telah menyelesaikan prosedur substantif yang
direncanakan dari akun gaji yang terkait, semua salah saji yang
diidentifikasi harus dikumpulkan. Dikumpulkan yang teridentifikasi salah
saji lalu dibandingkan dengan materialitas untuk laporan keuangan atau
jumlah materialitas lebih rendah ditentukan sesuai dengan akun gaji terkait.
Auditor akan menentukan apakah salah saji yang diidentifikasi akan
mempengaruhi audit.
Kesimpulan
Dalam bab ini kita belajar tentang mengaudit sumber daya manusia
pada proses manajemen, adapun dua type utama dari transaksi proses pada
sumber daya manusia pada proses manajemen yaitu payroll transaction dan
accrued payroll liability transactions. Dalam bab ini kita juga belajar
mengenai substantive analytical procedures, tests of details of classes of
transactions, account balances and disclosures, payroll expense accounts,
serta accrued payroll liabilities.
6
CH 13
AUDITING THE INVENTORY MANAGEMENT PROCESS
Overview
Hubungan antara audit inventory dengan proses akuntansi lainnya
Dalam melakukan suatu audit,
inventory management sangat
berhubungan dengan proses pembelian dan proses penjualan.
karena tanpa ada proses pembelian maka suatu inventory yang
siap dijual tidak akan ada. Sedangkan untuk proses penjualan,
tanpa adanya proses penjualan maka tidak akan ada perputaran
inventory dalam suatu perusahaan dan semuanya itu butuh
sumber daya manusia untuk menjalakannya.
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam proses audit inventory adalah
1. Tipe dari dokumen serta pencatatannya
2. Fungsi utama dari bisnis tersebut
Purchasing ProcessInventory
Management Process
Revenue Process
Human Resource Management
Process
7
3. Pemisahan kekuasan terkhusus dalam hal otorisasi,
Tipe dari dokumen dan pencatatan
1. Production Schedule =
jadwal melakukan produksi
di tiap perusahaan harus
sesuai dengan jumlah yang
diproduksi.
2. Production Data Information
= berisi tentang informasi
jumlah yangdiproduksi
harian, bulanan maupun
tahunan serta mencatat
produksion yang masih
setengah jadi.
3. Receiving Report = surat
penerimaan inventory harus
ada sebagai bukti inventory
sampai di dalam perusahaan
tersebut.
4. Cost Accumulation and
Variance Report = berisi
tentang akumulasi biaya
untuk memproduksi semua
barang dan jasa, termasuk
DM, DL, OH
5. Material Requisition =
dokumen ini berfungsi untuk
sebagai bukti adanya barang
keluar masuk dari gudang dan
benar-benar digunakan untuk
proses produksi.
6. Inventory Status Report =
berisi tentang data inventory
di dalam suatu perusahaan
termasuk sistem penilaian
inventory oleh perusahaan
(FIFO, LIFO, WA)
7. Inventory Master File = berisi 8. Shipping Order = berisi
8
informasi penting menangani
komposisi untuk
memproduksi suatu barang
serta sistem pencatatanya
(pepertual / periodic)
mengenai dokumen surat
jalan ketika perusahaan akan
mengeluarkan barang dari
gudang .
Fungsi Utama dalam pengeloaan inventory yang perlu mendapat
perhatian saat mengaudit
a. Inventory Management : terkait dengan level autorisasi dari tiap
tiap kegiatan yang berhubungan dengan inventory serta
perawatannya.
b. Raw Material Stores : penyimpanan dan pengeluaran raw
material sebagai bahan untuk produksi
c. Manufacturing : proses produksi dari barang mentah
menjadi barang jadi.
d. Finished Good Stores : Menyimpan finished good dan
mengeluarkan finished good ke departmene pengiriman.
e. Cost Accounting : Menghitung biaya dari proses
manufaktur dan biaya dari pembelian inventory
f. General Ledger : Proses mengklasifikasikan,
mengakumulasi, dan mencatat semua inventory dan biaya yang
terkait di dalam General Ledger
Pemisahan kekuasaan dalam pengelolaan inventory terkhusus dalam :
9
Fungsi Inventory Management harus dipisahkan dari fungsi cost
accounting.
Fungsi penyimpanan inventory harus juga dipisahkan dengan fungsi
cost accounting.
Fungsi cost accounting harus dipisahkan dari fungsi general ledger
(pencatatan, pengklasifikasian).
Tanggung jawab dari fungsi pengawasan terhadap inventory juga
harus terpisah dengan fungsi penyimpanan inventory dan fungsi
manajemen Inventory.
Inherent Risk Assessment
Merupakan pengukuran resiko yang melekat sehingga meskipun
Internal Control sudah dilakukan dan diterapkan oleh perusahaan
namun tetap belum bisa mengcover resiko yang muncul.
1. Faktor dari industry yang terkait
2. Karakteristik operasi dan perjanjian audit yang terkait
inventory
Control Risk Environment
Merupakan pengukuran resiko yang dapat dilihat dari penerapan
internal control dalam suatu perusahaan.
o Mengerti dan mendokumentasikan internal control.
o Merencakan dan meimplementasikan Tests of Control.
10
o Mengatur dan mendokumentasikan control resiko
Menurut Messier, audit dalam inventory dapat dilihat pada tiap-tiap
tingkat asersi-asersi
1. Tingkat resiko kesalahan dalam Class of Transaction
Occurrence : Inventory fiktif, Inventory dicatat tapi tidak
ada fisiknya karena kecurian.
Completeness : Inventory yang diterima tidak dicatat,
dokumennya ada tapi barang tidak dijual atau dibeli.
Authorization : inventory yang masuk / keluar di
gudang tanpa sepengetahuan manajemen.
Accuracy : kuantitas inventory yang disimpan, nilainya
tidak dicatat dengan tepat, inventory yang diproduksi tidak
dihitung costnya secara tepat.
Cut-off : inventory yang dicatat di periode yang salah.
Classification : Inventory di perusahaan hanya
diklasifikasikan Finished Good nya saja, namun RM dan WIP
tidak diklasifikasikan di laporan keuangan.
2. Tingkat resiko kesalahan dalam Account Balance
Existence : inventory dicatat tapi ternyata tidak ada
fisiknya.
11
Right and Obligation : inventory yang ada di dalam perusaahn
ternyata tidak dapat dikendalikan perusahaan karena bukan
miliknya tapi diakui inventory
Valuation an Allowance : Inventory yanh ada di dalam
ternyata tidak memikir adanya keusangan maupun
kehilangan. Serta, alokasi terhadap rencana mau produksi,
rencana pembelian atau rencana penjualan.
Auditing Standard Cost
Dalam melakukan audit, sebenarnya kita tidak hanya melihat dari nilai
inventory nya saja yang dicatat, tapi untuk perusahaan manufaktur, auditor
dimungkinkan untuk melakukan audit terhadap komponen finised good
yang ada di perusahaan meliputi: DM, DL, OH
Kesimpulan:
Dalam bab ini, kita difokuskan untuk melakuakn aduti terhadap inventory di
dala suatu perusahaan. Audit inventory ini tidak dapat dipisahkan dengan
bagian audit yang lainnya seperti pembelian, HRM, dan penjualan. Dalam
melakukan audit, auditor juga perlu memperhatikan asersi-aseri uyang
diperlukan dan kebanyakan dari auditor melakukan audit inventory dengan
TDB yaitu melihat saldo akhir dulu di neraca lalu baru melakukan vouching
ke belakang sampai ke jurnal kemudian melakukan Walkthrough.
DAFTAR PUSTAKA
12
Messier, William F, Jr. Steven M. Glover, dan Douglas F. Prawit, Auditing
and Assurance Service, Second Edition, McGraw-Hill, New York, 2010
13