AUTOREGULASI DAN PENGARUH PCO2 Click to edit Master subtitle style TERHADAP ALIRAN DARAH OTAKRangga Pragasta SS 2051210020
5/6/12
CEREBRAL BLOOD FLOW (CBF)
Otak menerima suplai darah kira kira 15% dari kardiac output (CO) (volume semenit). Dalam keadaan istirahat dan kondisi sehat CBF orang dewasa kira kira 45-55 cc/100g otak permenit sedangkan pada anak anak sebesar 105 cc/100 gram otak/menit.
5/6/12
Total
blood flow ke otak yang beratnya lebih kurang 1500 g kira kira 750 cc/menit. Semakin tua semakin rendah CBFnya, contoh pada usia 70 tahun, 58 cc/100g otak permenit sedangkan pada usia 21 tahun CBF 62 cc/100 gram otak/menit.
5/6/12
Faktor-faktor yang mempengaruhi CBF :1. Perbedaan tekanan pembuluh darah otak. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perbedaan tekanan pembuluh darah otak:
a. Tekanan darah (BP) arteriel: b.Tekanan vena5/6/12
Dalam
keadaan tanpa hipotensi tekanan darah arteriel pengaruhnya sedikit saja pada CBF, malahan penurunan tekanan sampai 60-70 mmHg tak mempengaruhi CBF. Hal ini disebabkan adanya autoregulasi cerebral yang mekanismenya hingga saat ini masih belum jelas.
5/6/12
Yang
dimaksud dengan autoregulasi cerebral ialah kemampuan otak mempertahankan CBF dalam batasbatas normal dalam menghadapi tekanan perfusi cerebral(CPP) yang berubah. Tekanan perfusi cerebral adalah selisih tekanan arteri rata rata(saat masuk) dan tekanan vena rata-rata (saat keluar) pada sinus sagitalis lymph/cerebral venous junction,secara praktis. adalah selisih tekanan arteri rata rata (mean arterial pressure (MAP) dan 5/6/12
CPP
CBF CPP
= CPP / CVR = MAP - ICP = MAP - ICP CVR CPP : 60-80 mmHg.
CBF
Normal Normal
CBF : 750 ml/menit atau 15% dari CO. Atau sama dengan 50-54 ml/100 grams of brain tissue/menit (Walters, FJM. 1998) ICP: 715 mmHg (Steiner LA, Andrews PJ5/6/12(2006)
Normal
)
Karena
CPP = MAP - ICP maka CPP akan menurun bila MAP turun atau ICP naik. CPP normal antara 80-90 mmHg. Bila CPP turun50 mmHg terlihat EEG melambat, bila CPP < 40 mmHg maka EEG mendatar terjadi iskemia yang reversibel atau irreversibel tetapi bila CPP< 20 mmHg akan timbul iskemia cerebral yang irreversibel.5/6/12
Biasanya
autoregulasi akan dapat mempertahankan CBF selama MAP antara 50-150 mmHg. bila MAP turun oleh kontraksi otot-otot polos dinding serebrovaskular sebagai respons adanya perubahan tekanan intra mural akan terjadi vaso serebral dilatasi sebaliknya bila MAP naik akan terjadi vasocerebral konstriksi selama MAP antara 50-150 mmHg.
Artinya
5/6/12
2. Tahanan dalam pembuluih darah otak (cerebro vascular resistance (CVR). Faktor-faktor
yang bisa mempengaruhi
CVR: a. Kontrol Kimiawi: b.Kontrol neurologik: c. Tekanan intra kranial (ICP) d. Viskositas darah: e. Temperatur5/6/12
AUTOREGULASI Yang
dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi / dilatasi pembuluh darah.
5/6/12
Autoregulasi
otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan. Bila TD turun, terjadi vasodilatasi, jika TD naik timbul vasokonstriksi. individu normotensi, aliran darah otak masih tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure (MAP) 6070 mmHg. Bila MAP turun dibawah batas autoregulasi, maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang.5/6/12
Pada
1. Teori metabolik regulation Peningkatan regional dari kebutuhan glukosa, konsumsi oksigen dan aliran darah, dan telah pula dipercaya bahwa hasil kimiawi dari metabolisme memediasi respon ini. a.
Perubahan pH ekstra selular : Penurunan pH menyebabkan vasodilatasi local, kemungkinan dengan berubahnya permeabilitasi membran atau fungsi resptor.5/6/12
b.
Perubahan pada kalium ekstra seluler : Pemberian ion K secara topical menyebabkan arteriola pia otak berdilatasi yang sesuai dengan konsentrasi yang diberikan. Adenosine : Peningkatan adenosine yang cepat dan nyata terjadi pada peningkatan aktivitas metabolic otak, hipotensi, hipoksi dan kejang.
c.
5/6/12
d. Prostaglandin merupakan turunan arachidonic acid, merupakan vasokonstriktor yang kuat pada konsentrasi yang rendah. e. Nitric oxyde (NO) : menyebabkan vasorelaksasi .
5/6/12
2. Pressure Autoregulation Otak
manusia mampu untuk memprtahankan aliran darah yang konstan walaupun terdapat fluktuasi pada Mean Arterial Pressure (MAP) antara 60-160 mmHg.
5/6/12
Mechanism Of Autoregulation :1. Myogenic theory : perubahan tekanan intravaskuler mengubah strecth forces pada vaskuler smooth muscle cell dan sel ini secara intrinsic berkontraksi dan membesar sebagai respons terhadap berbagai tingkatan strecth. 2. Neurogenic theory : menyatakan bahwa pusat otak yang spesifik mempunyai hubungan arteri langsung dan tidak langsung dan respon vaskuler dimediasi melalui hubungan ini5/6/12
3.
Metabolic theory : mengusulkan bahwa hasil metabolisme otak mengatur pressure autoregulation.
5/6/12
Effect Of Arterial Blood Gases Carbon Dioxide Perubahan
pada P CO2 arteri secara nyata mengubah aliran darah otak. Efek yang cepat dapat dijelaskan karena difusi segera dari CO2 melalui BBB. menginduksi dilatasi arteri pia, meningkatkan aliran darah otak,sedangkan hipokapnia mengurangi aliran darah melalui vasokontruksi.
Hiperkapnia
5/6/12
Perubahan
CBF bisa ditimbulkan oleh perubahan pH arteriel dimana alkalosis membuat vasocerebral konstriksi dan asidosis membuat vasodilatasi. peneliti mengemukakan bahwa kadar CO2 dalam darah merubah pH ECF yang merubah tonus otot-otot polos arteriole cerebral.
Beberapa
5/6/12
Konsentrasi
CO2 dan ion bikarbonat dalam cerebro spinal fluid (CSF) (LCS) menentukan pH ECF. Konsentrasi CO2 di arteri terutama tergantung pada PACO2(respirasi) sedangkan konsentrasi ion bikarbonat sehubungan proses metabolisme otak. Bila PaCO2 normal maka perubahan pH sedikit sekali pengaruhnya pada CBF.
5/6/12
Weiner
mengemukakan bahwa penurunan 1 mmHg PaCO2 akan menurunkan laju aliran darah ke otak sebesar 2%. peneliti memberi batasan angka kadar PaCO2 normal antara 3545 mmHg (beberapa penulis menyebut angka 30 mmHg sebagai batas minimal bagi laju aliran darah ke otak yang adekuad)5/6/12
Beberapa
Nilai
P CO2 lebih besar dari 60-80 mmHg tidak dapat menyebabkan peningkatan aliran darah, kemungkinan karena pembuluh darah otak telah berdilatasi maksimal.
5/6/12
Berkurangnya
Pa CO2 menyebabkan penurunan aliran, tetapi tidak pada tingkatan yang sama seperti peningkatan yang dinduksi oleh hiperkenia karena efek vasokontriksi dari hipokapnia yang hebat sebagian dilawan oleh Vasodilatasi dari penurunan suplai oksigen ke jaringan.
5/6/12
Salah
satu cara tata laksana untuk mengendalikan peningkatan tekanan intrakranial adalah dilakukan suatu tindakan penurunan PaCO2, pada fase akut terjadinya trauma. dilakukan hingga mencapai kadar PaCO2 sekitar 20-25 mmHg, yang dikenal sebagai tindakan hiperventilasi. PaCO2 ini akan menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah otak dan kondisi ini secara langsung akan menyebabkan 5/6/12
Penurunan
Penurunan
KESIMPULAN Otak
sebagai system pada tubuh yang terkompleks dan sangat terorganisasi memegang peran yang nyata dari aliran darah tubuh. mempunyai kemampuan yang khas untuk mengatur aliran darah terhadap aktivitas fungsional dan metabolic (flow metabolism coupling and metabolic regulation), perubahan pada tekanan perfusi (perssure5/6/12
Otak
Dengan
pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi. pada P CO2 arteri secara nyata mengubah aliran darah otak. Salah satu cara tata laksana untuk mengendalikan peningkatan tekanan intrakranial adalah dilakukan suatu tindakan penurunan PaCO2, pada fase akut terjadinya trauma.5/6/12
Perubahan
TERIMA
KASIH
5/6/12
In this situation if CPP falls below the critical value of 70mmHg, the patient will have inadequate cerebral perfusion. Autoregulation will cause cerebral vasodilatation leading to a rise in brain volume. This in turn will lead to a further rise in ICP and induce the vicious circle described5/6/12
This
process can only be broken by increasing the blood pressure to raise CPP, inducing the vasoconstriction 5/6/12
Thus
hyperventilation can lead to a mean reduction in intracranial pressure of about 50% within 2-30 minutes [6]. When5/6/12
Oxygen.
Low arterial oxygen tension also has profound effects on cerebral blood flow (Fig 5). When it falls below 50mmHg (6.7 kPa), 5/6/12 is a rapid there