B. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PT TELEN
No. Dampak
yang Dipantau
Sumber Dampak Parameter
Dampak Yang Dipantau
Sasaran Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Metode Pemantauan Waktu
Pemantauan Hasil Pemantauan
Instansi Pengawas Pengumpulan
Data Analisis Data
Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan PT. Telen Periode II : Juli – Desenber 2019
AMDAL, 2006
1 Potensi Cemaran
Udara
- Kegiatan lalu lintas angkutan TBS dari
kebun ke PKS - Operasi PKS (sabut
halus dan cangkang sebagai bahan bakar)
- Kebakaran lahan dan hutan
Kadar debu yang ada
- Kadar debu di jalan yang dilalui
harus sesuai NAB yaitu (260 mg/m3)
- Kadar debu sekitar PKS tidak melebihi NAB (260 mg/m3)
- Sarana K-3 untuk pekerja diterapkan dengan baik
- Pada stack (cerobong)
- 100 m luar PKS arah angin lawan
- 100 m luar PKS searah angin
- 200 m luar PKS searah angin
- 500 m luar PKS
searah angin
Pengukuran langsung di lokasi
dengan alat Dust Sampler
Gravimeterik Setiap 6 bulan - Telah dilakukan pemantauan kualitas
udara ambien setiap 3 bulan sekali
- Pemantauan bekerjasama dengan Sucofindo
- Baku mutu mengacu pada PP RI No.41 Tahun 1999
BLH Kab. dan Dinas
Kesehatan
2 Potensi Kebakaran lahan
- Faktor alami, curah hujan rendah
- Tingkat kekeringan seresah
- Sistem perladangan penduduk
- Jadwal dan sistem LC PT Telen
- Pembuangan puntung rokok sembarangan
- Ketersediaan fasilitas pencegahan kebakaran lahan
- Frekuensi kebakaran
- Luas kebakaran - Sumber
kebakaran - Kerugian-
kerugian
- Menciptakan kondisi lingkungan agar tidak mudah terbakar
- Menekan dan mengurangi frekuensi kebakaran
- Tersedianya sarana prasarana penanggulangan kebakaran
- Keberadaan sarana pemadam kebakaran
- Embung, jalur sekat bakar dan papan larangan
- Seresah hutan
dan daun LCC - Bila terjadi di
tempat kebakaran lahan
- Pendataan terhadap fasilitas pemadaman kebakaran
- Pengamatan terhadap seresah hutan dan LCC
- Wawancara
dengan penduduk jika terjadi kebakaran
- Monitoring terhadap proses pembakaran lahan oleh penduduk
- Monitoring terhadap curah hujan hari hujan di stasiun hujan
- Tabulasi - Pencatatan
- Pencatatan
- Pencatatan
- Pencatatan
- Tiap bulan - Agustus s/d
September - Tiap tahun
sekali (Jun-Sept.)
- Tiap tahun sekali (Jun-
Sept.) - Tiap tahun
sekali (Jun-Sept.)
- Telah menyediakan sarana perlengkapan pemadaman kebakaran
- Telah melakukan pemantauan lokasi rawan kebakaran
- Tidak melakukan pencatatan apabila
terjadi kebakaran diluar kebun (area masyarakat sekitar), hanya memonitor kejadian kebakaran didalam kebun
- Tetap melakukan monitoring pembakaran lahan yang dilakukan
oleh penduduk - Tetap melakukan
pencatatan data curah hujan di area lokasi kebun
BLH, Disbun, Dishut
B. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PT TELEN
No. Dampak
yang Dipantau
Sumber Dampak Parameter
Dampak Yang Dipantau
Sasaran Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Metode Pemantauan Waktu
Pemantauan Hasil Pemantauan
Instansi Pengawas Pengumpulan
Data Analisis Data
Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan PT. Telen Periode II : Juli – Desenber 2019
3 Penurunan Kualitas Air
- Sistem konservasi tanah dan air
- Sistem dan dosis herbisida
- Kegiatan operasi PKS - Kegiatan operasi IPAL - Kegiatan Land
Aplication - Kegiatan pengelolaan
oli bekas - Kegiatan pengelolaan
limbah padat
- BOD - COD - TSS - Amoniak (NH3)
- Minyak dan Lemak (M/L)
- pH - Residu pupuk - Pestisida
- Kondisi air limbah sesuai NAB SK MenLH No.KEP 51/MENLH/95
- Kondisi kualitas air sungai <= NAB yaitu PP No 82 tahun 2001
- Land Aplication mengacu kepada SK MenLH No.28 dan 29 tahun 2003
- Kondisi air sumur <= NAB yaitu Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990
- Air limbah sebelum dan sesudah IPAL
- Air baku proses
- Air sungai Senibung (+/- 50 m sebelum dan setelah air limbah)
- Air sumur terdekat
Sampling air
- BOD = Titrimetrik
- COD = Titrimetrik
- TSS = Gravimetri
- NH3 = Spectrofotometri
- M/L = Spectrofotometri
- pH = meter
Tiap 3 bulan
- Perusahaan hanya melakukan pemantauan kualitas air limbah sesudah IPAL
- Telah melakukan pemantauan kualitas air S. Senibung, S. Rapak, S. Ma. Bulan, S. Karangan, S. Gulang-gulang, S. Nyelatap, S. Kabeleman, S. Pengadan dan S. Baay per 3 bulan
- Telah melakukan pemantauan kualitas air limbah LA setiap bulan
- Telah melakukan pemantauan kualitas air sumur setiap 6 bulan
- Telah memantau kualitas
air traksi (dari oiltrap) dan buangan pabrik yang dilakukan setiap 6 bulan sekali
- Telah melakukan pengelolaan limbah padat jangkos sebagai mulsa kelapa sawit,
sedangkan limbah padat cangkang dan fiber sebagai bahan bakar boiler
BLH Kabupaten Kutai Timur
B. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PT TELEN
No. Dampak
yang Dipantau
Sumber Dampak Parameter
Dampak Yang Dipantau
Sasaran Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Metode Pemantauan Waktu
Pemantauan Hasil Pemantauan
Instansi Pengawas Pengumpulan
Data Analisis Data
Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan PT. Telen Periode II : Juli – Desenber 2019
4 Laju Erosi - Sistem penerapan konservasi tanah dan air
- Jadwal dan waktu
pembukaan lahan kelapa sawit
- Kegiatan pengerasan jalan
- Kegiatan pemantauan kualitas air
Penurunan lapisan permukaan tanah
- Tingkat erosi (aktual dan potensial) pada lereng > 8% dan
lahan emplasemen
- Tingkat erosi pada kelas toleran (USLE, FAO, 1978)
- Seluruh areal kebun (8%)
- Lahan emplasemen
kebun & PKS - 50m kanan-kiri
S. Rapak, Baay, Ma. Bulan
- Patok ukur dengan skala
- Pengamatan visual
- Mengambil contoh tanah
- Mengambil contoh daun
- Monitoring kesuburan LCC
- Pembacaan
skala
- Pengamatan visual
- Analisa
laboratorium
- Analisa laboratorium
- Pengamatan
visual
setiap bulan
6 bulan sekali
- Telah dilakukan pemantauan laju erosi setiap bulan
- Telah dilakukan
pengamatan visual terhadap jenis erosi pada lahan miring
- Telah melakukan pengujian kualitas tanah
- Telah dilakukan monitoring kesuburan LCC secara rutin
BLH, Disbun, Dishut
5 Perubahan vegetasi dan satwa liar
- Pembukaan lahan - Adanya kemudahan
aksesibilitas ke areal hutan sekitar
- Adanya pendatang - Sistem konservasi yang
telah dilaksanakan
- Jenis - Keanekaraga-
man - Keragaman
jenis
- termonitornya jenis vegetasi alami
- Tingkat batas-batas penebangan
- Keberhasilan revegetasi yang
dilakukan - Terpantaunya
jenis satwa liar yang dilindungi di areal proyek
- Tingkat serangan hama babi hutan
- Areal revegetasi di emplasemen kebun dan pabrik
- Areal konservasi, sempadan
sungai yang tidak ditanami sawit
- Lahan kelapa sawit terutama jenis aves
- Kontrol terhadap tata batas
- Pengamatan dan perhitungan
- Pengamatan dan perhitungan
- Wawancara dan
pengamatan
- Pengamatan langsung
- Tabulasi - Pencatatan - Inventarisasi
jenis dan populasi
satwa liar
1 tahun sekali 6 bulan s/d 1 tahun sekali
- Telah dilakukan pengamatan area revegetasi karena belum dilakukan revegetasi
- Telah dilakukan pemantauan biodiversity flora dan fauna
- Telah dilakukan pengamatan serangan hama penyakit tanaman
BLH, Disbun, Dishut
B. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PT TELEN
No. Dampak
yang Dipantau
Sumber Dampak Parameter
Dampak Yang Dipantau
Sasaran Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Metode Pemantauan Waktu
Pemantauan Hasil Pemantauan
Instansi Pengawas Pengumpulan
Data Analisis Data
Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan PT. Telen Periode II : Juli – Desenber 2019
6 Keluhan dan keresahan masyarakat
- Sistem dan pola dalam proses ganti rugi (pembebasan lahan)
- Proses rekruitment
tenaga kerja - Kegiatan lalu lintas
angkutan TBS - Kegiatan CSR kepada
masyarakat - Tingkat serangan babi
dan tikus - Kualitas air limbah
setelah IPAL - Tingkat kerusakan
jalan - Frekuaensi kebakaran
lahan
- Tipe keresahan - Frekuensi
Keluhan dan keresahan masyarakat dapat dikurangi bahkan
ditiadakan
- Desa Baay, Karangan, Pangadan
- Seluruh areal
kebun sawit - Perkampungan
penduduk 3 desa lokal dan 5 desa eks transmigran
- Wawancara dengan masyarakat
- Wawancara
- Interpretasi Data
- Analisa Data
Setiap saat
- Telah dilakukan identifikasi keluhan dan keresahan masyarakat
- Melakukan pendataan
terhadap recruitment tenaga kerja lokal
- Telah melakukan program CSR perusahaan
- Telah melakukan pemantauan kualitas air limbah LA setelah IPAL
- Telah dilakukan
pemantauan terhadap frekuensi tingkat kebakaran lahan
BLH, Disbun, Dishut
7 Kesempatan kerja dan Pendapatan
masyarakat
- Jumlah tenaga kerja, asal dan kualifikasinya
- Tenaga kerja untuk
pembangunan & operasi PKS
- Tenaga kerja untuk angkutan TBS dan CPO
- Jumlah tenaga kerja
- Asal tenaga
kerja - Upah dan gaji
- Keterlibatan penduduk lokal lebih banyak 80%
sesuai klasifikasinya
- Tercapainya tingkat partisipasi tenaga kerja lokal
- Tercapainya tingkat standar upah
- Kantor kebun - Kantor PKS - 3 desa lokal dan
5 desa eks transmigran
Pendataan dan wawancara
Pencatatan
6 bulan sekali
- Telah dilakukan pendataan
recruitment tenaga kerja
lokal - Memberikan pendapatan
masyarakat yang bekerja di
perusahaan sesuai dengan
upah UMP yang ditetapkan pemerintah
- Memberikan tunjangan dan
upah lembur kepada
karyawan yang melebihi jam/waktu kerja
Disnaker
ADENDUM ANDAL, 2012
1 Akibat
peningkatan emisi gas
buang di
udara selam
berlangsungnya kegiatan
pengolahan
TBS di pabrik
Peningkatan emisi gas yang dihasilkan dari aktifitas mesin pengolahan TBS, boiler dan genset
Emisi gas ( NOx dan SO2), partikulat dan opasitas, udara ambient (PP
No.41 tahun 1999 dan emisi gas buang KepMenLH No.7 tahun 2007
Untuk mengetahui kadar emisi (NOx dan SO2, partikulat, dan opasitas) mesin pabrik pengolahan
minyak sawit PT TELEN
Di areal cerobong mesin pengolahan TBS
Melakukan pengambilan sampel kualitas udara dan emisi dengan melibatkan
pihak ketiga yang telah terakreditasi
Mengacu pada SK MENLH No.13/MENLH/PG/2005
6 bulan sekali Telah dilakukan pemantauan terhadap kualitas udara ambient dan emisi gas buang boiler dengan bekerjasama dengan
PT Sucofindo
BLH Kab. Kutai Timur
B. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PT TELEN
No. Dampak
yang Dipantau
Sumber Dampak Parameter
Dampak Yang Dipantau
Sasaran Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Metode Pemantauan Waktu
Pemantauan Hasil Pemantauan
Instansi Pengawas Pengumpulan
Data Analisis Data
Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan PT. Telen Periode II : Juli – Desenber 2019
2 Terjadinya penurunan kualitas air permukaan
pada badan perairan
Dampak turunan dari peningkatan beban sedimen pada kegiatan pengolahan TBS
Perubahan kandungan BOD, COD, TSS, Minyak dan
lemak, N-Total dan pH
- Untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas air agar
sesuai dengan baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan
- Untuk memonitor dan mengetahui kandungan parameter kualitas
air apakah telah memenuhi baku mutu lingkungan yang telah ditentukan
Di lokasi outlet IPAL dan sungai di lokasi studi
- Pengambilan sampel air dengan menggunakan water sampler
kemudian dianalisis di laboratorium
- Pengukuran TSS dengan metode gravimetrik menggunakan timbangan
analitik
Mengacu pada Kep. Gubernur 26 tahun 2002 tentang
bentuk outlet IPAL dan pencemaran air dengan nilai TSS 50 mg/L untuk badan perairan,
sumur pantau dan sungai PP 82 tahun 2001
- LA = 1 bulan sekali
- Sumur Pantau = 6 bulan sekali
- Sungai = 3 bulan sekali
- Telah dilakukan pemantauan air limbah LA setiap bulan
- Telah dilakukan pemantauan sumur pantau setiap 6 bulan
- Telah dilakukan pemantauan kualitas air sungai setiap 3 bulan
sekali
BLH Kab. Kutai Timur
3 Terjadinya
tingkat kebisingan di sekitar lokasi pengolahan TBS
Akibat suara yang
ditimbulkan oleh kerja mesin genset dan pengoperasian peralatan pabrik
Tingkat
kebisingan lingkungan
Untuk mengetahui
intensitas kebisingan lingkungan pada lokasi pengolahan TBS PT TELEN
Di areal
pengolahan TBS
Menggunakan alat
sound level meter selama 10 menit dengan pembacaan setiap 5 detik baik secara mandiri ataupun dengan bekerjasama dengan pihak ketiga
yang telah terakreditasi
- SK MENAKER
No. Kep.-
13/MEN/2011
sebesar 85 dB (A) dengan
nilai toleransi
+3 dB (A)
untuk kebisingan di
lingkungan
kerja - SK MENLH No.
Kep.48/MENL
H/1996
sebesar 55 dB (A) dengan
nilai toleransi
+3 dB (A)
untuk kebisingan di
lingkungan
perumahan
dan pemukiman
Setiap 6 bulan
sekali
- Telah dilakukan
pemantauan kualitas kebisingan di PT TELEN
- Melakukan pemantauan dengan bekerjasama dengan laboratorium terakreditasi (PT Sucofindo Samarinda)
BLH Kab. Kutai
Timur
B. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PT TELEN
No. Dampak
yang Dipantau
Sumber Dampak Parameter
Dampak Yang Dipantau
Sasaran Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Metode Pemantauan Waktu
Pemantauan Hasil Pemantauan
Instansi Pengawas Pengumpulan
Data Analisis Data
Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan PT. Telen Periode II : Juli – Desenber 2019
4 Terjadinya gangguan habitat biota air di
sekitar lokasi proyek
Dampak lanjutan dari pencemaran ai sungai oleh pengolahan TBS
Jenis dan jumlah biota
Untuk memonitor dan mengetahui keadaan biota air pada badan perairan
di sekitar lokasi proyek
Pada areal operasional pengolahan TBS
Dengan menggunakan water sampler di lokasi pemantauan
yang telah ditetapkan
Dianalisis di laboratorium terakreditasi
Setiap 6 bulan sekali
Telah dilakukan pemantauan terhadap jenis dan jumlah biota perairan di sekitar lokasi pabrik
pengolahan TBS
BLH Kab. Kutai Timur
5 Terjadnya penurunan kualitas sanitasi lingkungan
sekitar lokasi proyek
Limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan pengolahan TBS
Limbah padat berserakan tidak terkendali dan menjadi sarang vector penyakit
di dalam dan sekitar lingkungan proyek
Untuk mengetahui perubahan tingkat kesehatan pekerja selama menjalankan pekerjaannya
Pada areal operasional pengolahan TBS
- Melakukan pengamatan ceceran limbah padat
- Monitoring
limbah domestik
Melakukan analisis data pengamatan secara deskriptif
dan dijadikan masukan bagi pelaksanaan pengelolaan lingkungan
Setiap 6 bulan sekali
- Telah memanfaatkan limbah padat janjangan kosong (jangkos) yang diaplikasikan sebagai mulsa pada tanaman kelapa sawit,
sedangkan cangkang dan fiber digunakan sebagai bahan bakar boiler
- Telah disediakan TPA sampah organik dan anorganik
BLH Kab. Kutai Timur
6 Terjadinya penurunan
kualitas udara ambien di sekitar daerah IPAL
Pencemaran udara akibat peningkatan intensitas
kebauan yang dihasilkan selama berlangsungnya operasional IPAL
Kualitas udara ambien
(peningkatan intensitas kebauan) yang termasuk dalam aspek fisik
Untuk mengetahui sejauh mana
efektifitas pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh PT TELEN
Dilakukan di sekitar
operasional IPAL
Melibatkan pihak ketiga yang telah
terakreditasi
Mengacu pada
PerMenLH No.50 tahun 1996
Setiap 6 bulan sekali
Telah melakukan pemantauan kualitas
kebauan di lokasi IPAL dan lokasi LA
BLH Kab. Kutai Timur
B. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PT TELEN
No. Dampak
yang Dipantau
Sumber Dampak Parameter
Dampak Yang Dipantau
Sasaran Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Metode Pemantauan Waktu
Pemantauan Hasil Pemantauan
Instansi Pengawas Pengumpulan
Data Analisis Data
Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan PT. Telen Periode II : Juli – Desenber 2019
7 Munculnya sikap dan persepsi positif
masyarakat terhadap rencana usaha pabrik
Kegiatan CSR PT TELEN Sikap dan persepsi positif masyarakat yang termasuk dalam
aspek sosial
- Mengetahui dan
mendeteksi secara
dini mengenai perubahan-
perubahan sikap dan
persepsi masyarakat
terhadap adanya operasional
perkebunan kelapa
sawit yang dilakukan oleh PT TELEN
sehingga dapat
dipersiapkan langkah
pengelolaannya - Mengetahui tingkat
keberhasilan dalam
pengelolaan
lingkungan berkaitan dengan pencegahan
terhadap timbulnya
sikap dan persepsi
negatif masyarakat dan meningkatkan
sikap dan persepsi
positif terhadap keberadaan
perusahaan
Desa yang dekat dengan lokasi pabrik yaitu Desa Baay, Karangan,
Pangadan, Bukit Permata, Sempayau dan Mata Air, Kecamatan Kaubun, Karangan dan Sangkulirang
- Melakukan quisioner dan wawancara terhadap rencana
kegiatan usaha pabrik dan program CSR yang dilaksanakan oleh PT TELEN
- Melakukan pengamatan dinamika sikap
dan persepsi masyarakat terhadap realisasi dan manfaat CSR PT TELEN
Diolah secara tabulasi dan dianalisis secara
deskriptif kuantitatif serta membandingkan antara sikap dan persepsi masyarakat
sebelum, awal dan saat berlangsungnya kegiatan usaha pabrik PT TELEN
Setiap 6 bulan sekali
Telah dilakukan pemantauan dengan metode kuisioner dan wawancara dengan
masyarakat sekitar terkait dengan kegiatan usaha parik pengolahan TBS PT TELEN
BLH Kab. Kutai Timur
8 Penurunan kualitas udara ambien dengan
indikator peningkatan kadar debu dan kadar gas (SO2 dan NOx)
Emisi gas yang dihasilkan oleh mesin genset dan boiler
- Kadar debu di udara ambien
- Emisi gas (NOX dan SO2), partikulat dan
opasitas
- Untuk mengetahui
kadar debudi udara ambien di sekitar
lokasi jalan pabrik
- Untuk mengetahui
kadar emisi (NOx, SO2, partikulat dan
opasitas) mesin
genset PT TELEN - Untuk mengetahui
kualitas udara
ambien (debu, SO2,
NOx, dan CO) di pemukiman
penduduk di sekitar
lokasi kegiatan
pabrik
Lokasi bengkel dan genset beroperasi
Melakukan pengambilan sampel kualitas udara dan emisi dengan
menggunakan pihak ketiga yang telah terakreditasi
Mengacu pada SK MenLH No.13/MENLH/PG/1995 dan KepMenLH
No.7 tahun 2007
Setiap 6 bulan sekali
- Telah dilakukan pemantauan emisi genset dan boiler setiap 6 bulan sekali
- Telah dilakukan
pemantauan udara ambien di lokasi pabrik dan sekitar pemukiman penduduk setiap 3 bulan sekali
- PT TELEN telah bekerjasama dengan PT Sucofindo Samarinda yang telah terakreditasi
BLH Kab. Kutai Timur
B. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PT TELEN
No. Dampak
yang Dipantau
Sumber Dampak Parameter
Dampak Yang Dipantau
Sasaran Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Metode Pemantauan Waktu
Pemantauan Hasil Pemantauan
Instansi Pengawas Pengumpulan
Data Analisis Data
Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan PT. Telen Periode II : Juli – Desenber 2019
9 Kebisingan di lingkungan kerja dan
pemukiman penduduk dengan indikator timbulnya bunyi yang dapat menggang-
gu kesehatan manusia dan kenyama-nan lingkungan
Disebabkan oleh operasional bengkel dan genset
Kebisingan lingkungan
Untuk mengetahui intensitas kebisingan lingkungan pada lokasi bengkel dan
genset PT TELEN
Mesin genset Melakukan pengukuran tingkat kebisingan dengan alat
soundlevelmeter selama 10 menit dengan pencatatan setiap 5 detik. Pengukuran dapat dilakukan secara mandiri atau dengan
bekerjasama dengan pihak ketiga yang terakreditasi/berkompeten
- SK MENAKER
No.Kep-
13/MEN/2011 sebesar 85 dB
(A) dengan
nilai tolerant
+3 dB (A) untuk
kebisingan di
lingkungan kerja
- SK MENLH
No.Kep-
48/MENLH/1996 sebesar 55
dB (A) dengan
nilai tolerant
+3 dB (A) untuk
kebisingan di
lingkungan
perumahan dan
pemukiman
Setiap 6 bulan sekali
- Telah dilakukan pemantauan terhadap kebisingan lingkungan (di lokasi engine room, stasiun
kernel dan loading ramp) PT TELEN setiap 3 bulan, bekerjasama dengan lembaga terakreditasi PT Sucofindo Samarinda
- Telah dilakukan pemantauan kebisingan di lingkungan perumahan dan
pemukiman
BLH Kab. Kutai Timur
10 Terjadinya penurunan jumlah dan
jenis biota perairan
Dampak lanjutan dari pencemaran air sungai oleh minyak mineral
(pelumas bekas dan ceceran BBM)
Jenis dan jumlah biota
Untuk memonitor dan mengetahui keadaan biota air
pada badan perairan di sekitar lokasi proyek
Sungai Karangan, S. Pangadan, S. Baay, Senibung, S.
Rapak dan S. Sangkulirang
Pengambilan sampel dengan menggunakan
water sampler
Kriteria mutu air kelas II berdasarkan
indeks keanekaragaman Shannon Wienner dengan H’>2.5
Setiap 6 bulan sekali
Telah dilakukan pemantauan terhadap jumlah dan jenis biota
perairan
BLH Kab. Kutai Timur
Pembangunan Terminal Khusus CPO dan Sarana Pendukungnya, 2015
1. Kebisingan Operasional alat-alat bongkar muat
Tingkat kebisingan
Tingkat kebisingan di lokasi diperkirakan akan melewati ambang batas baku mutu
Lokasi bongkar muat penerimaan dan pemuatan CPO dan pemukiman terdekat
Mengukur tingkat kebisingan di lokasi kegiatan
Mengacu pada baku mutu kebisingan KepMen LH No. Kep-48/MENLH/11/1996
Sekali dalam setahun
Telah dilakukan pemantauan kebisingan di sekitar lokasi terminal khusus CPO
BLH Kab. Kutai Timur
B. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PT TELEN
No. Dampak
yang Dipantau
Sumber Dampak Parameter
Dampak Yang Dipantau
Sasaran Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Metode Pemantauan Waktu
Pemantauan Hasil Pemantauan
Instansi Pengawas Pengumpulan
Data Analisis Data
Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan PT. Telen Periode II : Juli – Desenber 2019
2. Ledakan dan kebakaran
Operasional alat-alat bongkar muat
Potensi ledakan dan kebakaran
Operasi mesin dan boiler berpotensi ledakan dan kebakaran
Lokasi bongkar muat penerimaan dan pemuatan CPO
Memantau dan mencatat setiap kejadian dan mengelompokkan
dalam kategori ringan, sedang dan berat
- Setiap ada kejadian
Telah dilakukan pemantauan kejadian kebakaran dan ledakan di sekitar area tersus
BLH Kab. Kutai Timur
3. Kualitas udara
Limbah gas dari operasi mesin genset dan alat/kendaraan bermotor
Emisi gas buang genset dan alat/kendaraan bermotor
Diperkirakan tidak melewati ambang batas baku mutu karena operasional mesin penghasil gas
buang hanya waktu
- Halaman parkir - Cerobong
genset - Jalan di
pemukiman
terdekat
Mengukur tingkat kualitas udara di laboratorium
- Sekali dalam 6 bulan
Telah dilakukan pemantauan udara ambient setiap triwulan, kerjasama dengan PT. Sucofindo Samarinda
BLH Kab. Kutai Timur
4. Kualitas air Kebocoran CPO Parameter minyak dan lemak
Tingkat kebocoran diperkirakan kecil karena peralatan yang digunakan aman dan menjamin kualitas standar mutu
- Sungai Karangan
Memantau kualitas air perairan terutama parameter minyak dan lemak dengan menguji dilaboratorium
- 1 kali dalam 3 bulan
Telah dilakukan pemantauan kualitas air (minyak dan lemak) di Sungai Karangan setiap triwulan, kerjasama dengan PT. Sucofindo Samarinda
BLH Kab. Kutai Timur
5. Kualitas air tanah
Kebocoran CPO Kualitas air tanah pada
parameter minyak dan lemak, sifak fisik dan kimia air tanah
Tingkat kebocoran diperkirakan kecil
karena peralatan yang digunakan aman dan menjamin kualitas air tanah tidak akan terpengaruh
Sumur pantau di dekat lokasi tangki
timbun dan sumur pantau penduduk
Memantau kualitas air tanah dengan
menguji dilaboratorium pada parameter minyak dan lemak, sifat fisik dan kimia air tanah
Membanding kan data baku
mutu berdasarkan PP 82 tahun 2001
1 kali dalam 3 bulan
Belum dilakukan pemantauan sumur pantau
di dekat lokasi tangki timbun karena belum tersedia tangki timbun di area tarsus, pemantauan baru dilakukan pada sumur pantau LA, non LA dan pemukiman penduduk
BLH Kab. Kutai Timur
6. Kualitas
tanah
Kebocoran CPO Sifat fisik dan
kimia tanah
Tingkat kebocoran
diperkirakan kecil
Lokasi kegiatan
sekitar tangki timbun CPO
Mengambil sampel
tanah dengan metode
bor sampai kedalaman
120 meter dengan elevasi sampel pada
kedalaman 1 cm,
60cm, 100cm
kemudian diuji dilaboratorium
- 1 kali dalam
setahun
Belum dilakukan
pemantauan kualitas tanah di sekitar tangki timbun, pemantauan baru dilakukan pada kualitas tanah LA dan non LA di pabrik
BLH Kab. Kutai
Timur
B. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PT TELEN
No. Dampak
yang Dipantau
Sumber Dampak Parameter
Dampak Yang Dipantau
Sasaran Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Metode Pemantauan Waktu
Pemantauan Hasil Pemantauan
Instansi Pengawas Pengumpulan
Data Analisis Data
Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan PT. Telen Periode II : Juli – Desenber 2019
7. Kesehatan masyarakat
Kebocoran CPO Timbul penyakit ISPA di masyarakat sekitar
Untuk memonitor penyakit ISPA di masyarakat sekitar
Puskesmas Karangan
Mengumpulkan data
sekunder di
puskesmas terdekat (Kecamatan Karangan)
- 1 kali dalam setahun
Belum tersedia data penyakit di Puskesmas Karangan
BLH Kab. Kutai Timur
8. Kualitas air perairan
Penggunaan bahan kimia untuk pencucian
- Jumlah zat kimia pembersih diperkirakan dapat mencapai 1 ton/tahun. Bila terlarut oleh air akan merusak air perairan
Outlet settlingpond dan Sungai Karangan
Mengambil sampel air buangan dan tanah dan diuji dilaboratorium
- Setahun sekali - Belum dilakukan pemantauan terhadap kualitas air settling pond tarsus CPO karena belum tersedia tangki timbun dan sarana penunjang lainnya.
- Telah dilakukan pemantauan kualitas air Sungai Karangan setiap triwulan, kerjasama dengan PT. Sucofindo Samarinda
BLH Kab. Kutai Timur
9. Kualitas tanah
Penggunaan bahan kimia untuk pencucian
Sifat fisik dan kimia tanah
Jumlah zat kimia pembersih diperkirakan dapat
mencapai 0,05 ton/tahun serta kerak logam dapat mencapai 0,01 ton/tahun. Bila masuk ke tanah akan menurunkan kualitas tanah
Tanah di lokasi kegiatan
Mengambil sampel tanah dengan metode bor sampai
kedalaman 120 meter dengan elevasi sampel pada kedalaman 1 cm, 60cm, 100cm kemudian diuji dilaboratorium
- Setahun sekali Belum dilakukan pemantauan kualitas tanah akibat dari proses pencucian
karena belum tersedia tangki timbun dan sarana pendukung lainnya
BLH Kab. Kutai Timur
10. Kualitas air perairan
Operasi penggantian oli mesin menghasilkan limbah cair B3
Sifat fisik dan kimia air
Jumlah oli bekas padat 0,35 m³/tahun
Titik pantau di outlet oiltrap dan air Sungai Karangan pada hulu dan hilir outlet buangan air dari lokasi kegiatan
- Menetapkan titik pantau di outlet air dari oiltrap
- Mengambil sampel di titik pantau dan Sungai Karangan dan diuji di
laboratorium
- 1 kali dalam 3 bulan
- Belum dilakukan pemantauan kualitas air buangan tarsus karena belum memiliki tangki timbun dan sarana pendukung lainnya
- Telah dilakukan pemantauan kualitas air
Sungai Karangan di inlet dan outlet sungai
BLH Kab. Kutai Timur
B. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PT TELEN
No. Dampak
yang Dipantau
Sumber Dampak Parameter
Dampak Yang Dipantau
Sasaran Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Metode Pemantauan Waktu
Pemantauan Hasil Pemantauan
Instansi Pengawas Pengumpulan
Data Analisis Data
Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan PT. Telen Periode II : Juli – Desenber 2019
11. Kualitas tanah
Operasi penggantian oli mesin menghasilkan limbah cair B3
Sifat fisik dan kimia tanah
Kerusakan tanah kecil
Dekat bengkel Mengambil sampel tanah dengan metode bor sampai kedalaman 120
meter dengan elevasi sampel pada kedalaman 1 cm, 60cm, 100cm kemudian diuji dilaboratorium
- 1 kali setahun Belum dilakukan pemantauan kualitas tanah akibat dari aktivitas bengkel karena belum tersedia
bengkel dan sarana pendukung lainnya
BLH Kab. Kutai Timur
12. Sanitasi dan estetika
Operasi pemeliharaan mesin (penggantian
onderdil) menghasilkan limbah padat dan ada yang tergolong limbah B3
Jumlah limbah padat B3
Jumlah limbah padat dari operasi bengkel
diperkirakan jumlahnya ± 1 m³/bulan dan B3 mencapai 0,1 MT/bulan
Bengkel kerja dan TPS limbah B3
Melakukan pengamatan di
lokasi kegiatan
- 1 kali setahun Belum tersedia limbah B3 di area tarsus karena belum
ada kegiatan pemeliharaan mesin
BLH Kab. Kutai Timur
13. Kualitas air perairan
Sampah domestik berupa sampah padat dan air limbah domestik
Sampah domestik dan limbah cair domestik
Sampah domestik mencapai 3 ton/bulan dan limbah cair domestik
mencapai 643 m³/bulan
Inlet dan outlet pembuangan air di lokasi kegiatan
Mengukur kualitas air di inlet dan outlet dengan cara sampel diuji di
laboratorium
- 1 kali dalam 3 bulan
Telah dilakukan pemantauan kualitas Air Sungai Karangan setiap triwulan, bekerjasama
dengan PT. Sucofindo Samarinda
BLH Kab. Kutai Timur
14. Timbulnya bau tidak sedap
Sampah domestik berupa sampah padat dan air limbah domestik
Tingkat kebauan Bau sampai radius 500 meter
Radius 500 meter dari lokasi kegiatan
Mengukur tingkat kebauan dengan parameter pendapat responden dari pekerja dan pemantau
- 1 kali dalam 6 bulan
Belum dilakukan pemantauan kualitas kebauan di lokasi tersus, akan diagendakan dilakukan pada periode berikutnya
BLH Kab. Kutai Timur
15. Timbulnya binatang vektor penyakit
Sampah domestik berupa sampah padat dan air limbah domestik
Ada tidaknya binatang vektor penyakit di lokasi kegiatan
Lalat dan tikus akan muncul tapi tidak akan sampai di pemukiman penduduk
Semua lokasi kegiatan dan sekitarnya
Memantau ada tidaknya binatang vektor penyakit di lokasi kegiatan
- 1 kali dalam 6 bulan
Belum dilakukan pemantauan binatang vektor penyakit, akan dilakukan pada periode berikutnya
BLH Kab. Kutai Timur
B. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PT TELEN
No. Dampak
yang Dipantau
Sumber Dampak Parameter
Dampak Yang Dipantau
Sasaran Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Metode Pemantauan Waktu
Pemantauan Hasil Pemantauan
Instansi Pengawas Pengumpulan
Data Analisis Data
Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan PT. Telen Periode II : Juli – Desenber 2019
16. Penurunan sanitasi dan estetika
Sampah domestik berupa sampah padat dan air limbah domestik
Tingkat sanitasi dan estetika di lokasi kegiatan
Pemandangan dan keindahan lingkungan hidup
Lokasi kegiatan Pemantauan tingkat sanitasi dan estetika di lokasi kegiatan dengan
wawancara responden
- 1 kali dalam 6 bulan
Belum dilakukan pemantauan tingkat sanitasi dan estetika di lokasi tersus, akan dilakukan pada periode
berikutnya
BLH Kab. Kutai Timur
17. Gangguan kesehatan masyarakat
Sampah domestik berupa sampah padat dan air limbah domestik
Data kesehatan masyarakat
Gangguan kesehatan masyarakat
Puskesmas Karangan
Mengumpulkan data kesehatan masyarakat di puskesmas terdekat
- 1 kali dalam setahun
Belum dilakukan pemantauan data kesehatan masyarakat di Puskesmas Karangan di lokasi tersus, akan dilakukan pada periode berikutnya
BLH Kab. Kutai Timur
18. Timbulnya Bahan
Berbahaya
dan Beracun pada makhluk
hidup, tanah
air dan udara
Timbulnya limbah B3 seperti catridge bekas, lampu TL bekas, dll akibat dari aktifitas perkantoran
Jumlah limbah B3
Volume limbah B3 dapat mencapai 10 kg/tahun, meskipun kecil namun karena tergolong B3 maka perlu dikelola dengan baik
TPS Limbah B3 Memantau jumlah limbah yang ada dan mencatat jumlah yang tersalurkan dan yang masih tersisa
- 1 kali dalam setahun
Belum tersedia jenis dan jumlah limbah B3 di area tersus karena belum tersedia tangki timbun dan sarana pendukungnya, pengelolaan limbah B3 baru dilakukan di pabrik dan kebun
BLH Kab. Kutai Timur
19. Peningkatan
sarana umum
Kegiatan CSR Jumlah bantuan
yang diberikan kepada masyarakat
Bantuan perbaikan
fasilitas umum dan pelaksanaan kegiatan sosial
Desa Karangan
Seberang, Kecamatan Karangan
Memantau jumlah
bantuan kepada masyarakat yang dibantu dengan CSR
- 1 kali dalam
setahun
Telah dilakukan program
CSR perusahaan di Kecamatan Karangan
BLH Kab. Kutai
Timur
Addendum AMDAL, 2017
1 Erosi Penanaman dan
Perawatan Tanaman
Terkendalinya
kenaikan laju erosi tanah
- Di sekitar lokasi
Kegiatan Penanaman dan Perawatan Tanaman
Dengan melakukan
pengumpulan data dan pengamatan secara langsung dilapangan terhadap terjadinya erosi.
Data tentang kondisi erosi yang diperoleh dicatat dalam bentuk tabel (tabulasi data) dan dilakukan analisa komparasi.
Dengan persamaan berikut :A = R.K.LS.C.P menggunakan data update
- Tiap bulan
dengan metode USLE
- Tiap tahun dengan patook pengukur erosi
- Telah dilakukan
pemantauan bulanan dengan metode USLE
- Telah dilakukan pemantauan tahunan dengan metode pengukur langsung
DLH Kab. Kutim
B. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PT TELEN
No. Dampak
yang Dipantau
Sumber Dampak Parameter
Dampak Yang Dipantau
Sasaran Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Metode Pemantauan Waktu
Pemantauan Hasil Pemantauan
Instansi Pengawas Pengumpulan
Data Analisis Data
Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan PT. Telen Periode II : Juli – Desenber 2019
Kemudian data kondisi erosi yang diperoleh dibandingkan dengan kondisi sebelum ada kegiatan.
2 Kualitas Air Penanaman dan
Perawatan Tanaman
Memenuhi baku
mutu lingkungan (Perda Provinsi Kalimantan Timur No 02 tahun 2011)
- Di sekitar lokasi
Kegiatan Penanaman dan Perawatan Tanaman
Melakukan
pengambilan sample kualitas air permukaan, dengan menggunakan jerigen plastik atau botol kaca (glass), kemudian sampel tersebut dianalisis
di laboratorium.
Membandingkan
hasil analisis dari
kualitas air
dengan hasil rona lingkungan
hidup awal serta
baku mutu
mengacu pada Perda Prov.
Kaltim No. 02
tahun 2011.
1 kali dalam 6
bulan
Telah dilakukan
pemantauan kualitas air Sungai Karangan bekerjasama dengan laboratorium Sucofindo Samarinda
Dinkes Kab.
Kutim DLH Kab.
Kutim
3 Limbah B3 Penanaman dan Perawatan Tanaman
Terdapat TPS Limbah B3 yang berizin, bekerjasama dengan pihak ke-3 yang telah mendapat izin dari KLH serta
selalu melaporkan dan memantau Neraca limbah B3
- Di lokasi TPS limbah B3
Melakukan pengamatan dan pencatatan langsung dilapangan terkait volume dan prosedur pengelolaan limbah
B3
Data yang diperoleh dicatat dalam bentuk tabel (tabulasi data) dan dilakukan analisa komparasi
1 kali dalam 6 bulan
Telah melakukan pencatatan dalam log book dan neraca limbah B3 di TPS limbah B3
DLH Kab. Kutim
4 Biota Perairan
Penanaman dan Perawatan Tanaman
Terjaganya keanekaraga man biota
perairan
- Terjaganya keanekaraga man biota perairan
Pengukuran biota
plankton dilakukan
dengan cara menyaring 50 liter
air dengan jaring
plankton nomor 25.
Kemudian sampel air tersebut
dipadatkan menjadi
50 ml dan diawetkan dengan
Analisis biota
plankton dan
benthos dilakukan
dengan
melihat
indeks keragaman
(H) Shanon-
Wiener dan kelimpahanny
1 kali dalam setahun
Telah melakukan pemantauan kualitas biota perairan bekerjasama
dengan laboratorium Sucofindo Samarinda
DLH Kab. Kutim
B. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PT TELEN
No. Dampak
yang Dipantau
Sumber Dampak Parameter
Dampak Yang Dipantau
Sasaran Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Metode Pemantauan Waktu
Pemantauan Hasil Pemantauan
Instansi Pengawas Pengumpulan
Data Analisis Data
Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan PT. Telen Periode II : Juli – Desenber 2019
larutan Lugol Asam
Asetat sebanyak
0,50 ml yang selanjutnya
diidentifikasi di
laboratorium yang
terakreditasi Pengambilan biota
benthos dilakukan
dengan alat Eckman Dredge. Biota
benthos disisihkan
dari air lumpur
dengan alat saring bertingkat (Sieve
Set), kemudian
diawetkan dengan
formalin 10% atau alkohol 70% yang
selanjutnya
diidentifikasi di
laboratorium yang terakreditasi.
Melakukan
wawancara dengan masyarakat
setempat tentang
keberadaan jenis-
jenis nekton (ikan)
a yang
dibandingkan
dengan nilai indeks
keragaman
(H) dan
kelimpahannya saat rona
lingkungan
hidup awal. Biota nekton
(ikan) dilakukan
dengan
mengetahui jenis ikan yang
ada dan
dibandingkan
dengan jenis Nekton (ikan)
pada kondisi
sebelum ada
kegiatan.
5 Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
Penanaman dan Perawatan Tanaman
Tidak terjadi kecelakaan kerja
- Sekitar lokasi Penanaman dan
Perawatan Tanaman
Melakukan pengamatan dan
pencatatan langsung di lapangan secara rutin dan berkala mengenai tingkat keselamatan kerja.
Data yang diperoleh dicatat dalam bentuk tabel (tabulasi data) dan dianalisis secara deskriptif kuantatif untuk mengetahui tingkat keselamatan kerja.
1 kali dalam 6 bulan
Telah dibentuk tim P2K3 di setiap unit usaha dan
melakukan perlaporan triwulan ke dinas terkait.
Disnakertran Kab. Kutim
DLH Kab. Kutim
6 Kualitas Udara
a).Panen dan Pengangkutan Hasil
b) Abu Sisa Pem-bakaran dari Pembangkit Listrik PT. Daya Lestari
Kualitas udara ambient yang
mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999
- a. 1 Km sebelum pabrik
b. 1 Km setelah pabrik
c. Depan kantor pabrik
Melakukan pengambilan sampling udara ambien (debu) langsung di lapangan dengan alat Dust Collector atau High Volume Sampler Method, melibatkan laboratorium pihak ketiga yang telah
Data hasil
pengukuran
dibandingkan dengan hasil
rona awal serta
baku mutu
lingkungan yang
1 kali dalam 6 bulan
Telah melakukan pematauan kualitas udara
ambient bekerjasama dengan laboratorium Sucofindo Samarinda
Dinkes Kab. Kutim
DLH Kab. Kutim
B. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PT TELEN
No. Dampak
yang Dipantau
Sumber Dampak Parameter
Dampak Yang Dipantau
Sasaran Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Metode Pemantauan Waktu
Pemantauan Hasil Pemantauan
Instansi Pengawas Pengumpulan
Data Analisis Data
Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan PT. Telen Periode II : Juli – Desenber 2019
yaitu Debu (TSP) sebesar 0,23 mg/Nm3 atau 230 µg/Nm3
terakreditasi. Sebagai data penunjang, diukur juga kecepatan angin sesaat dengan menggunakan hand anemometer (m/deetik) dan arah angin dengan alat wind vane pada ketinggian ± 2 meter.
mengacu pada
Peraturan
Pemerintah No. 41 Tahun 1999
tentang
Pengendalian
pencemaran udara.
7 Kebisingan Panen dan Pengangkutan
Hasil
Tingkat
kebisingan untuk lingkungan kerja mengacu pada Permenaker No. PER. 13/MEN/X/2011 sebesar 85 dB(A)
- Sekitar lokasi
Panen dan Pengangkutan Hasil
Melakukan
pengambilan sampling tingkat kebisingan dengan alat sound level meter dengan cara sederhana yaitu melakukan setiap pengukuran selama
1 (satu) jam bekerjasama dengan laboratorium pihak ketiga yang telah terakreditasi.
Hasil
pengukuran
tingkat
kebisingan di lingkungan kerja
kemudian
dibandingkan
dengan baku mutu lingkungan
yang telah
ditetapkan
sesuai Permenaker No.
PER.
13/MEN/X/2011 sebesar 85 dB(A)
1 kali dalam 6
bulan
sudah dilakukan
pemantauan kebisingan di sekitar lokasi panen dan pengangkutan hasil
Dinkes Kab.
Kutim DLH Kab.
Kutim
8 Kesempatan Berusaha
Panen dan Pengangkutan Hasil
Bertambahnya jumlah dan jenis
unit usaha yang dapat dibentuk dan dilaksanakan oleh masyarakat
- Sekitar lokasi Panen dan
Pengangkutan Hasil
Melakukan pencatatan
(kuisioner dan wawancara) secara langsung terhadap pelaku usaha dari masyarakat setempat yang terkait dengan aktivitas Panen dan
Pengangkutan Hasil.
Data yang
diperoleh,
kemudian dianalisis secara
deskriptif
kuantitatif dan
komparasi dengan jumlah
jenis-jenis usaha
di sekitar lokasi
studi sebelum adanya kegiatan
perkebunan
kelapa sawit
1 kali dalam 6 bulan
Telah dilakukan pemantauan kesempatan
berusaha masyarakat sekitar
DLH Kab. Kutim
9 Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
Panen dan Pengangkutan
Hasil
Tidak terjadi
kecelakaan kerja
- Sekitar lokasi
Panen dan Pengangkutan
Melakukan
pengamatan dan pencatatan
Data yang
diperoleh
dicatat dalam
bentuk tabel
1 kali dalam 6
bulan
Telah dibentuk tim P2K3 di
setiap unit usaha dan melakukan perlaporan
Disnakertran
Kab. Kutim DLH Kab.
B. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PT TELEN
No. Dampak
yang Dipantau
Sumber Dampak Parameter
Dampak Yang Dipantau
Sasaran Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Metode Pemantauan Waktu
Pemantauan Hasil Pemantauan
Instansi Pengawas Pengumpulan
Data Analisis Data
Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan PT. Telen Periode II : Juli – Desenber 2019
Hasil langsung di lapangan secara rutin dan berkala mengenai tingkat
keselamatan kerja.
(tabulasi data)
dan dianalisis
secara deskriptif kuantatif untuk
mengetahui
tingkat
keselamatan kerja.
triwulan ke dinas terkait. Kutim
10 Pendapatan Masyarakat
Plasma Tidak terjadi penolakan petani plasma
- Desa Karangan Seberang
Melakukan pengamatan dan pencatatan langsung di lapangan terhadap
pelaksanaan plasma
Data yang
diperoleh dicatat dalam
bentuk tabel
(tabulasi data)
dan dianalisis secara deskriptif
kuantatif untuk
mengetahui
persepsi petani plasma.
1 kali dalam 6 bulan
Telah dilakukan pemantauan kesempatan berusaha masyarakat sekitar
Koperasi Plasma
Distan Kab. Kutim
DLH Kab.
Kutim