Download - Bab 1 - 5 Laporan Puskesmas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan suatu modal utama dalam hidup dan secara tidak sadar
merupakan suatu kebutuhan pokok bagi setiap orang. Menjaga kesehatan itu sangat
diperlukan karena berpengaruh dalam setiap aspek kehidupan. Kesehatan yang
tidak dijaga dapat menyebabkan seseorang menjadi sakit dan menurunkan kualitas
hidup serta produktivitas seseorang. Negara Indonesia sebagai Negara berkembang
dimana masyarakatnya masih belum memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga
kesehatan.
Kesehatan merupakan hak asasi manusia. Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa
setiap orang berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. Setiap orang
tersebut berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapat
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan. Untuk itu diperlukan suatu wadah yang dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan sekaligus dapat memberikan
pelayanan kesehatan.
Puskesmas merupakan suatu badan yang memberikan pelayanan kesehatan
tingkat pertama (primary health service) yang merupakan pelayanan kesehatan
bersifat pokok dan dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat. Puskesmas
merupakan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan
1
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok. Salah satu tugas puskesmas adalah untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang didefinisikan sebagai upaya yang
dilaksanakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, maupun
masyarakat.
Puskesmas memiliki tiga fungsi utama yaitu puskesmas sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, puskesmas sebagai pusat
pemberdayaan masyarakat, dan puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Pelayanan kesehatan di puskesmas memiliki nilai-nilai yang
berpihak pada rakyat, bertindak cepat dan tepat, kerjasama tim, integritas yang
tinggi, transparan dan akuntabel. Pelayanan di puskesmas sendiri harus memiliki
manajemen yang baik agar dapat melaksanakan program-program puskesmas
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
Kegiatan puskesmas terdiri dari upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan masyarakat terdiri dari
upaya kesehatan masyarakat essensial dan pengembangan. Salah satu upaya
kesehatan masyarakat pengembangan di puskesmas Kuranji adalah upaya
kesehatan gigi dan mulut yang di dalamnya mencakup kegiatan balai pengobatan
dan kegiatan luar gedung. Maka dari itu penting mempelajari manajemen
puskesmas dan mempelajari program-program puskesmas sehingga tercapainya
target dan terwujudnya fungsi puskesmas.
2
1.2 TUJUAN
1. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data.
2. Mahasiswa mampu menggunakan teknologi ilmiah mutakhir untuk mencari
dan menilai informasi yang sahih secara profesional dari berbagai sumber.
3. Mahasiswa mampu menggunakan informasi kesehatan secara profesional
untuk kepentingan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan gigi dan
mulut.
4. Mahasiswa mampu memahami adanya keanekaragaman sosial, ekonomi,
budaya, agama, dan ras.
5. Mahasiswa mampu bekerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk
menunjang peningkatan kesehatan gigi dan mulut.
6. Mahasiswa mampu menilai kesehatan gigi dan mulut masyarakat dengan
menggunakan data hasil survey, data epidemiologi, dan evidence based
dentistry.
7. Mahasiswa mampu mengidentifikasi adanya faktor resiko yang berkaitan
dengan masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
8. Mahasiswa mampu merencanakan program kesehatan gigi dan mulut
masyarakat berdasarkan prioritas masalah.
9. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan program kesehatan gigi dan mulut
masyarakat.
10. Mahasiswa mampu menerapkan strategi promotif dan preventif kesehatan
gigi dan mulut masyarakat.
3
11. Mahasiswa mampu menganalisa program kesehatan gigi dan mulut
masyarakat yang telah dilaksanakan.
12. Mahasiswa mampu memahami penggunaan dan pemanfaatan teknologi
informasi untuk program kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
13. Mahasiswa mampu memahami penggunaan teknologi informasi untuk
pengumpulan dan pengolahan data di bidang kesehatan gigi dan mulut
masyarakat.
14. Mahasiswa mampu melakukan kerjasama dengan tenaga kesehatan dan
masyarakat dalam upaya mencapai kesehatan gigi dan mulut masyarakat
yang optimal.
15. Mahasiswa mampu melakukan kerjasama dan jejaring kerja dengan
masyarakat dan instansi terkait dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
16. Mahasiwa mampu mengidentifikasi perilaku kesehatan individu, keluarga,
dan masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut.
17. Mahasiswa mampu memotivasi perilaku hidup sehat individu, keluarga, dan
masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut.
18. Mahasiswa mampu menerapkan metoda pendekatan untuk mengubah
perilaku kesehatan gigi dan mulut individu serta masyarakat.
19. Mahasiswa mampu membuat penilaian perubahan perilaku kesehatan gigi
dan mulut individu serta masyarakat.
20. Mahasiswa mampu menjabarkan upaya mengubah kebiasaan masyarakat
dari berorientasi kuratif menjadi preventif.
4
1.3 MANFAAT
1. Memenuhi salah satu requirement pada modul Problem Solving, Promotif,
dan Preventif Dentistry Kegiatan Klinik.
2. Memberikan gambaran dan informasi kepada pihak Puskesmas Kuranji
mengenai program kesehatan gigi dan mulut yang ada di Puskesmas
Kuranji,
3. Membantu pencatatan dan pelaporan mengenai program kesehatan gigi dan
mulut Puskesmas Kuranji.
4. Membantu pihak puskesmas dalam menyusun dan merencanakan program
kesehatan gigi dan mulut.
5
BAB II
ANALISA SITUASI
Puskesmas Kuranji merupakan satu dari tiga puskesmas yang berada di
kecamatan Kuranji. Puskesmas Kuranji berdiri pada tahun 1976, termasuk
puskesmas tertua di kota Padang. Dahulunya Puskesmas Kuranji merupakan satu-
satunya puskesmas untuk Kecamatan Pauh Kuranji . seiring dengan pertambahan
penduduk dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di kecamatan Kuranji
mulai tahun 1995 telah berdiri dua puskesmas lagi di Kecamatan Kuranji.
2.1 GEOGRAFI
Puskesmas Kuranji berlokasi di Kelurahan Kuranji yang sebenarnya bukan
merupakan wilayah kerja Puskesmas Kuranji . Wilayah kerja Puskesmas Kuranji
mencakup 2 (dua) kelurahan yaitu : Kelurahan Korong Gadang dan Kelurahan
Kalumbuk dengan luas wilayah 20,13 km2 dan terletak lebih kurang 20 meter di
atas permukaan laut .
Batas wilayah kerja Puskesma Kuranji adalah sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sungai Sapih dan Gunung Sarik
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Lubuk Lintah dan Pasar
Ambacang
c. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Nanggalo
d. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Kuranji
6
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kuranji Tahun 2014
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji
2.2 DEMOGRAFI
Wilayah kerja Puskesmas Kuranji terdiri dari 23 RW dan 99 RT , dengan
jumlah penduduk lebih kurang 29.983 jiwa. Wilayah kerja Puskesmas Kuranji
memiliki jumlah KK 5.987 yang diantaranya 838 KK, merupakan KK miskin.
Berikut data kependudukan wilayah kerja Puskesmas Kuranji tahun 2014 adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.1 Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji
NoKeluraha
nRT RW Jumlah Penduduk Jumlah
KK
Jumlah KK
MiskinLK PR Jumlah1 Korong
Gadang 71 15 8.748 8.818 17.566 3.897 470
2 Kalumbuk 28 8 4.690 4.727 9.417 2.087 368
Jumlah 99 23 26.983 5.987 838
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kuranji Tahun 2014
7
2.3 SARANA DAN PRASARANA
Data sarana dan prasarana di wilayah kerja Puskesmas Kuranji adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana Puskesmas Kuranji
No. Sarana Jumlah1 Puskesmas Induk 12 Pustu 23 Rumah Bersalin 14 Dokter Praktek Swasta 75 Bidan Praktek Swasta 56 Rumah Medis 17 Rumah Paramedis 38 Posyandu Balita 239 Kendaraan Roda Dua 410 Kendaraan Roda Empat 111 TK 1012 SD 1313 SLTP 214 Mesjid / Mushola 3715 Panti Asuhan 116 Restoran 117 Rumah Penduduk 4.52818 Rumah Makan 1119 DAMIU 21Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kuranji Tahun 2014
2.4 TENAGA KESEHATAN DAN STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
a. Tenaga Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan Puskesmas Kuranji adalah 42 orang. Rincian jumlah
pegawai Puskesmas Kuranji dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
8
Tabel 2.3 Data Ketenagakerjaan Puskesmas Kuranji Tahun 2014
No. TENAGA JUMLAH KETERANGAN
1. Dokter Umum 22. Dokter Gigi 23. SKM 34. Tenaga Pelaksana Gizi 25. Bidan 12 Bidan PTT : 2 orang6. Perawat 9 Volunteer : 1 orang7. Analis Labor 28. Sanitarian 29. Perawat Gigi 110. Asisten Apoteker 211. Pekarya Kesehatan + SMEA 212. Penjaga Malam 1 Honor Daerah13. Sopir 1 Tenaga Sukarela14. Tenaga K3 1 Tenaga Harian
TOTAL 42Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kuranji Tahun 2014
b. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Puskesmas Kuranji dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.4 Struktur Organisasi Puskesmas Kuranji
NO. UNIT KERJA NAMA PEMEGANG PROGRAM1. Kepala Puskesmas Dr. Versiana2. Tata Usaha
- Umum - Kepegawaian - Keuangan
- Perlengkapan - Koordinator SP2TP- Koordinator BPJS
- Fajriyana Eka Putri, SKM- Titin Firdawati, SKM- Fajriyana Eka Putri, SKM- Evi Novita- Rina Halim, AMG- Gusti Murni, Amd Kep- Aliyatul Imra, AMK- Fajriyana Eka Putri, SKM- Oktaverarestuwanti, AMKL
3 Koordinator Pelayanan Medik a. Koordinator KIA / KB - KIA Ibu - KIA Anak - KB
- Dr. Dini Andri Utami- Mimidayati, S.ST- Mimidayati, S.ST- Yesi Syuryani, Amd.Keb- Vanda Lubis, Amd.Keb
9
- UKS- Lansiab. Koordinator Pengobatan - BP - BP Gigi
- Labor - Apotik
- Dewita- Syofiyeni, Amd.Keb- Elidalaysia- Elidalaysia- Drg. Fajriah- Drg. Miza Sulasmi- Evi Novita- Zulnasri, AMAK- Hasnayati- Mashati
4 Koordinator Yankesmas- Kesehatan Olahraga- Promosi Kesehatan - Kesehatan Lingkungan - Gizi
- Kesehatan Indra- Kesehatan Haji - Koordinator P2P- Imunisasi - Surveilans - P2M - PTM - P2 Diare- P2 DBD- P2 TB/ P2 Kusta- P2 Malaria- P2 ISPA- P2 Rabies- Perkesmas
- Drg. Miza Sulasmi- Syofiyeni, Amd.Keb- Ns. Mitrya Rika ZM- Oktaverarestuwanti, AMKL- Elza Enny, SKM- Rina Halim, AMG- Selvia Widiantari, AMG- Nurhaida- Vanda Lubis, Amd.Keb- Arda Rosita, Amd.Kep- Metti andri, Amd.Keb- Arda Rosita, Amd.Kep- Arda Rosita, Amd.Kep- Ramadhani- Arda Rosita, Amd.Kep- Elga Novita, AMKL- Noflinda- Kamiri- Yesi Yuryani, Amd.Keb- Nurhaida- Gusti Murni, Amd.Keb
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kuranji Tahun 2014
2.5 SASARAN PELAYANAN KESEHATAN
Sasaran pelayanan kesehatan Puskesmas Kuranji pada tahun 2014 sebagai
berikut :
10
Tabel 2.5 Data Sasaran Kegiatan Program Puskesmas Kuranji Tahun 2014
No SASARAN Kr.Gadang Jlh Kalumbuk Jlh TOTALL P L P
1 Jumlah KK 3,897 2,087 5,9842 Jumlah Penduduk 8,748 8,818 17,566 4,690 4,727 9,417 26,9833 Bayi 179 181 360 90 90 180 5404 0 - 5 bulan 72 72 144 38 39 77 2215 6 - 11 bulan 107 109 216 52 51 103 3196 Balita 896 903 1,799 480 484 964 2,7637 Baduta 376 379 755 202 204 406 1,1618 Batita (0 - 3 thn) 554 560 1,114 298 299 597 1,7119 Anak Balita (1 - 5 thn) 703 709 1,412 377 380 757 2,169
10 Apras 330 332 662 177 178 355 1,01711 Jumlah Kelas 1 SD 164 165 329 88 88 176 50512 Jumlah Kelas 6 SD 170 171 341 91 92 183 52413 Jumlah Anak SD 997 1,004 2,001 534 539 1,073 3,07414 Jumlah Remaja 1,548 1,561 3,109 831 836 1,667 4,77615 WUS 15 - 49 thn 4,718 2,769 7,48716 WUS IMUN 15 - 39 thn 3,670 1,967 5,63717 PUS 3,161 1,855 5,01618 BUMIL 387 208 59519 BULIN 361 206 56720 BUFAS dan BUSUI 361 206 56721 Usia produktif 5,700 5,746 11,446 3,056 3,080 6,136 17,58222 Prasenalis 2,598 1,393 3,99123 Lansia 731 737 1,468 392 396 788 2,25624 Lansia Risti 284 287 571 152 154 306 877
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kuranji Tahun 2014
2.6 DATA SEPULUH PENYAKIT DAN PEMAKAIAN OBAT TERBANYAK
Sepuluh penyakit terbanyak pada bulan Maret 2015 di Puskesmas Kuranji
adalah hipertensi, gastritis, ISPA (infeksi saluran pernafasan atas), reumatik,
diabetes milletus, penyakit kulit inspeksi, penyakit lain pada saluran pernafasan
atas, gangguan psikotik, penyakit kulit alergi, dan penyakit pulpa gigi. Hipertensi
11
merupakan penyakit terbanyak di Puskesmas Kuranji pada bulan Maret dengan
jumlah 361 kasus.
Hiper te
nsi
Gastriti
sISPA
Remati
kDM
Peny.
Kulit in
spek
si
Peny.
Lain SPA
Gangg
uan p
sikoti
k
Peny.
Kulit a
lergi
Peny.
Pulpa g
igi0
50
100
150
200
250
300
350
400
Sumber : Arsip Laporan 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kuranji Maret 2015
Gambar 2.2 Diagram Sepuluh Penyakit TerbanyakPuskesmas Kuranji Maret 2015
Sepuluh obat terbanyak yang digunakan di Puskesmas Kuranji pada bulan Maret
2015 adalah Paracetamol 500 mg, CTM 4 mg, Amoxcillin 500 mg, Ambroxol 30
mg, Antasin, Amlodipine 10 mg, Metformin 500 mg, Ibuprofen 400 mg,
Dexametason 0,5 mg, dan Asam mefenamat 500 mg. Kesepuluh obat tersebut
merupakan jenis obat yang paling banyak dikeluarkan oleh apotek Puskesmas
Kuranji dari 120 jenis obat yang tersedia. Data sepuluh pemakaian obat terbanyak
Puskesmas Kuranji pada bulan Maret 2015 adalah sebagai berikut :
12
Tabel 2.6 Sepuluh Pemakaian Obat Terbanyak Puskesmas Kuranji (Bulan Maret 2015)
No Nama Obat Satuan Kemasan Jumlah
1. Paracetamol 500 mg Tablet 5.6522. CTM 4 mg Tablet 4.2403. Amoxcillin 500 mg Tablet 3.1394. Ambroxol 30 mg Tablet 2.9405. Antasin Tablet 2.9406. Amlodipine 10 mg Tablet 1.4637. Metformin 500 mg Tablet 1.3358. Ibuprofen 400 mg Tablet 9319. Dexametason 0,5 mg Tablet 89410. As. Mefenamat 500 mg Tablet 796
Sumber : Buku Pemakaian Obat di Apotek Puskesmas Kuranji
Dari tabel di atas diketahui bahwa obat terbanyak yang dipakai di Puskesmas
Kuranji pada bulan Maret 2015 adalah Paracetamol 500 mg dengan jumlah
pemakaian 5.652 tablet.
13
BAB III
PROGRAM KESEHATAN PUSKESMAS KURANJI
3.1 VISI DAN MISI PUSKESMAS KURANJI
3.1.1 Visi :
“Masyarakat Kuranji Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan Tahun 2015”
Yaitu : Masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
3.1.2 Misi :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
3.2 PROGRAM PUSKESMAS KURANJI
Pengertian Puskesmas menurut Permenkes Nomor 75 tahun 2014 adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
14
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat. Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama.
3.2.1 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESSENSIAL
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya
kesehatan masyarakay esensial di antaranya :
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
Pelayanan promosi kesehatan merupakan program yang berupaya
memberdayakan masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan, dan
melindungi kesehatannya. Tujuan program ini adalah agar masyarakat di segala
lapisan mampu mengartikan kesehatan secara maksimal sehingga dijadikan modal
dasar dalam kehidupan sehari-hari.
Upaya promosi kesehatan yang dilaksanakan dalam gedung :
1. Penyuluhan secara individu saat di tempat pelayanan, secara kelompok di
puskesmas.
2. Menyusun rencana kerja tahunan program promosi kesehatan.
3. Mengkoordinir kegiatan penyuluhan dalam gedung.
4. Melaksanakan klinik konsultasi berhenti merokok.
Upaya promosi kesehatan yang dilaksanakan di luar gedung :
1. Mengkoordinir kegiatan posyandu balita.
15
2. Penyuluhan secara kelompok di puskesmas maupun di posyandu lansia dan
balita.
3. Mengadakan sosialisasi dan penyuluhan cuci tangan pakai sabun (CTPS) di
sekolah dasar dan posyandu.
4. Melaksanakan survey PHBS.
5. Melaksanakan kunjungan Rumah Tangga yang tidak ber-PHBS.
6. Melaksanakan kunjungan rumah Pengobatan Tradisional.
7. Melaksanakan usaha Kesehatan Kerja.
8. Melakukan pembinaan kader posyandu balita maupun lansia.
9. Penyebaran informasi kesehatan melalui media berupaleaflet dan poster yang
bertemakan kesehatan kepada masyarakat melalui Poskeskel yang didapat dari
Dinas Kesehatan maupun yang dibuat sendiri dengan dana Puskesmas.
10. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan dan mengevaluasi kegiatan
posyandu.
b. PelayananKesehatan Lingkungan
Pelayanan kesehatan lingkungan bertujuan untuk mewujudkan mutu
lingkungan hidup yang lebih sehat agar mampu melindungi masyarakat dari
ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan
individu, keluarga, dan msyarakat yang optimal.
Sasaran yang hendak dicapai melalui program ini adalah meningkatkan mutu
lingkungan hidup serta kemauan dan kemampuan individu, keluarga, dan
16
msyarakat serta pemerintah dalam pelaksanaan dan perencanaan pembangunan
yang berwawasan kesehatan.
Kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu :
1. Klinik sanitasi berupa konseling dan penyuluhan perorangan.
2. Inspeksi sanitasi perumahan, rumah makan, tempat-tempat umum.
3. Pemantauan jentik berkala.
4. Pemeriksaan bakteriologis sampel air depot air minum.
5. Pengawasan depot air minum.
6. Pemeriksaan K3 sekolah (lingkungan dan toilet)
c. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana
Upaya kesehatan ibu dan anak seta keluarga berencana bertujuan untuk
meningkatkan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak serta peningkatan
kesejahteraan keluarga. Sasaran yang hendak dicapai adalah tersedianya pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan yang didukung oleh peran serta masyarakat dengan
perhatian utama ditujukan pada pengembangan upaya kesehatan yang mempunyai
daya ungkit tinggi terhadap peningkatan derajat kesehatan.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1. Pemeriksaan ibu hamil.
2. Pelaksanaan neonatus.
3. Deteksi dan rujukan ibu hamil resiko tinggi.
4. Pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan lainnya yang
berkompetensi kebidanan.
17
5. Pemberian tablet Fe bagi ibu hamil.
6. Deteksi dini tumbuh kembang balita.
7. Penyuluhan kesehatan ibu hamil, anak balita, dan KB.
8. Pemberian kapsul vitamin A pada anak balita dan ibu melahirkan.
9. Pelayanan keluarga berencana.
10. Melaksanakan MTBS/MTBM.
Keluarga berencana adalah upaya peningkatan dan peran serta masyarakat
melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Kegiatan pelayanan KB dilaksanakan di dalam gedung dan di luar gedung serta
pelayanan swasta. Untuk kegiatan luar gedung dilaksanakan melalui posyandu,
safari KB bekerja sama dengan TNI (safari KB-Kes TNI Manunggal).
d. Pelayanan Gizi
Pelayanan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan status gizi pada masa
pertumbuhan yang sasarannya adalah peningkatan status gizi bayi dan balita.
Peningkatan status gizi ditandai dengan kelurahan bebas rawan gizi.
Kegiatan program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas Kuranji
dilaksanakan dalam bentuk :
1. Penyuluhan gizi masyarakat.
2. Melaksanakan pojok gizi di puskesmas.
3. Memantau kegiatan penimbangan di posyandu.
4. Usaha peningkatan gizi keluarga dilaksanakan dalam bentuk :
18
- Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dan anak balita.
- Pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas dan anak balita.
- Pemberian PMT pada KEP.
5. SKPG dilaksanakan dalam bentuk :
- PSG (Pemantauan Status Gizi) pada anak balita.
- PKG (Pemantauan Konsumsi Gizi) pada keluarga.
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit bertujuan untuk secara dini
mencegah terjadinya suatu penyakit. Upaya ini dilakukan dengan pemberian
ketahanan tubuh sejak dini maupun pada ibu hamil, serta pengendalian vector.
Kegiatan sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit adalah :
1. Imunisasi bayi dan balita untuk mencapai desa UCI.
2. Imunisasi wanita usia subur.
3. Imunisasi anak balita sekolah melalui BIAS.
4. Imunisasi ibu hamil.
5. Gerakan PNS (Pemberantasan Sarang Nyamuk) untuk pencegahan Demam
Berdarah.
6. Kampanye oralit untuk pertolongan pertama penderita diare.
7. Kampanye deteksi dini pneumonia untuk penemuan dan pengobatan kasus
pneumonia.
8. Gerdu (Gerakan Terpadu) penanggulangan tuberculosis untuk secara
proaktif mencari penderita tuberculosis dan mengobatinya hingga sembuh.
19
9. Surveilans beberapa penyakit menular yang endemis setempat.
10. Surveilans penyakit tidak menular.
3.2.2 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN
Ada beberapa upaya kesehatan masyarakat pengembangan yang dilaksanakan
pada Puskesmas Kuranji, di antaranya :
1. Usaha Kesehatan Sekolah, adalah pembinaan kesehatan masyarakat yang
dilakukan petugas puskesmas di sekolah-sekolah (SD, SMP, SMA) di wilayah
kerja Puskesmas.
2. Kesehatan Olahraga, adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu
pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat, baik
atlet maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan dan pemeriksaan
kesegaran jasmani anak sekolah dan kelompok masyarakat yang dilakukan
puskesmas di luar gedung.
3. Perawatan Kesehatan Masyarakat, adalah program pelayanan penanganan
kasus tertentu dari kunjungan puskesmas akan ditindaklanjuti atau dikunjungi
ke tempat tinggalnya untuk dilakukan asuhan keperawatan individu dan asuhan
keperawatan keluarganya. Mislanya kasus gizi kurang penderita
ISPA/Penumonia.
4. Kesehatan Kerja, adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas yang
ditujukan untuk masyarakat pekerja informal maupun formal di wilayah kerja
puskesmas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit serta
20
kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Misalnya
pemeriksaan secara berkala di tempat kerja oleh petugas puskesmas.
5. Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan kesehatan gigi dan
mulut yang dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik di dalam maupun di
luar gedung, yaitu mengatasi kelainan atau penyakit rongga mulut dan gigi
yang merupakan salah satu penyakit yang terbanyak dijumpai di Puskesmas.
6. Kesehatan Jiwa, adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan
oleh tenaga puskesmas dengan didukung oleh peran serta masyarakat, dalam
rangka mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat yang optimal melalui
kegiatan pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan pertama
gangguan jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa adalah perasaan sehat dan
bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang lain
sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan
orang lain. Misalnya ada konseling jiwa di Puskesmas.
7. Kesehatan Mata, adalah program pelayanan kesehatan mata terutama
pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif) di
bidang mata dan pencegahan kebutaan oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan
didukung oleh peran serta aktif masyarakat. Misalnya upaya penanggulangan
gangguan refraksi pada anak sekolah.
8. Kesehatan Usia Lanjut, adalah program pelayanan kesehatan usia lanjut atau
upaya kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan
dukungan peran serta aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat usia lanjut. Misalnya pemeriksaan kesehatan untuk
21
mendeteksi dini penyakit degeneratif, kardiovaskuler seperti : Diabetes
Milletus, Hipertensi, dan Osteoporosis pada kelompok masyarakat usia lanjut.
9. Pembinaan Pengobatan Tradisional, adalah program pembinaan terhadap
pelayanan pengobatan tradisional dan cara pengobatan tradisional. Yang
dimaksud pengobatan tradisional adalah pengobatan yang dilakukan secara
turun temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat (tusuk jarum, juru
sunat), maupun keterampilan (pijat, patah tulang).
10. Kesehatan Haji, adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan jemaah
haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran dan
pemantauan kesehatan jemaah yang kembali (pulang) dari menunaikan ibadah
haji.
Upaya kesehatan masyarakat essensial harus diselenggarakan oleh setiap
Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal
kabupaten/kota bidang kesehatan. Sedangkan upaya kesehatan masyarakat
pengembangan merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya
memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan
intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing
Puskesmas.
3.2.3 UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN
Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk :
22
a. Rawat jalan
b. Pelayanan gawat darurat
c. Pelayanan satu hari (one day care)
d. Home care
e. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan
23
BAB IV
KEGIATAN
4.1 KEGIATAN LUAR GEDUNG
4.1.1 Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM)
Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat terutama di
bidang kesehatan gigi dan mulut di desa/kelurahan yang terjangkau tanpa
mengurangi mutu dari pelayanan, sehingga kepuasan pelayanan terpenuhi maka
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) adalah salah satu solusi yang dapat
diandalkan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) adalah suatu pendekatan
edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta
masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan gigi (upaya promotif, preventif, secara
terpadu yaitu UKBM) dikenal dengan Primary Oral Health Care Approach.
UKGM yang merupakan bentuk pelayanan kesehatan gigi melalui jalur keluarga.
Untuk mempermudah pelaksanaan, UKGM dapat dilakukan terpadu dengan
Posyandu. Serupa dengan Unit Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS), UKGM juga
menitikberatkan pada upaya penyuluhan dan pembinaan, sedangkan untuk tindakan
perawatan dilakukan dengan cara dirujuk ke Puskesmas.
Sasaran UKGM adalah keluarga-masyarakat yang rentan terhadap penyakit
gigi dan mulut seperti balita, anak prasekolah, ibu hamil, serta lansia, dimana
kegiatan ini dilakukan di Posyandu. Posyandu terpadu adalah pusat kegiatan
masyarakat agar dapat memperoleh pelayanan kesehatan.
24
Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Gigi Anak dan Ibu Hamil di Posyandu pada bulan April 2015
Simpang Rambutan : 1/4/2015
No Nama Umur Jenis Kelamin Keterangan
1234567891011121314
AisyahLatifAimauraFinaFakrulSalsaSiddiqYudaBerkahKasihM. Al AzizAurelAgiArya
Jumlah : 14
Bersih : 2
Karies : 9
6bln3bln2bln6thn4thn9thn2thn3thn16bln7thn6,5thn5thn6thn4thn
PLPPLPLLLPLPLL
L = 8, P = 6
L = 3, P = 2
L= 5, P = 4
UneruptedUneruptedUneruptedKariesKariesKariesKariesKariesBersihKariesKariesKariesBersihKaries
Kuncia : 2/4/2015
No Nama Umur Jenis Kelamin Keterangan
1234567891011
KaifErniNinaKaifa YashaZahraSyifa ApriliaVanessaZahiraPutriAkhiMiko
Jumlah : 11
Bersih : 6
Karies : 4
2thn28thn27thn1thn1thn11bln3,5thn1thn4,5thn3thn1bln
LPPPPPPPPLL
L = 3, P = 8
L = 0, P = 6
L= 2, P = 2
KariesKariesKariesBersihBersihBersihBersihBersihBersihKariesUnerupted
Kalumbuk : 7/4/2015
No Nama Umur Jenis Kelamin Keterangan
123
MauraVioZaki
1thn3thn3,5thn
PPL
BersihBersihKaries
25
4567891011121314151617181920
BilqisCiaFatirAbilRaniArifNabilaKaylaHabibahMilaDifaEmiMaihanaHafizEdaEziHafis
Jumlah : 20
Bersih : 5
Karies : 14
6bln3thn2thn6thn8thn3,5thn5thn3thn10thn32thn9thn36thn35thn2thn34thn25thn4thn
PPLLPLPPPPPPPLPPL
L = 6, P = 14
L = 1, P = 4
L= 5, P = 9
UneruptedKariesBersihKariesKariesKariesBersihBersihKaries, kalkulusKariesKariesKaries, kalkulusKariesKariesKaries, kalkulusKariesKaries
Taruko 1 : 13/4/2015
No Nama Umur Jenis Kelamin Keterangan
12345678910111213141516171819202122232425262728
FarelFikriEsterIlyaAzzuraChelseaTasyaKesyaFilaFirdaAidilRolenHafizaGafiDikaFarizFathiaNabila S.JulianaTiaraTioNabila p.YogaJesiReyhanBaimHabibArfan
6thn6thn6thn6thn5thn6thn4thn6thn6thn5thn6thn3thn4thn4thn4,5thn4thn5thn5thn4thn4thn5,5thn6thn5,5thn5thn6thn6thn5,5thn11,5bln
LLPPPPPPPPLLPLLLPPPPLPLPLLLL
BersihKariesBersihKariesBersihKariesBersihKariesKariesKariesKariesKariesKariesKariesKariesKariesKariesKariesKariesKariesBersihBersihKariesKariesKariesKariesKariesUnerupted
26
293031323334353637383940414243
YumnaKanzaYosaGilangNadiaAlfinoGusmaEniRafkaDaffaFikriAurelNajwaRafaBintang
Jumlah : 43
Bersih : 13
Karies : 27
2thn17bln25thn1bln1thn2thn3,5thn35thn3bln6thn2bln3,5thn3thn1thn2bln5thn
PPPLPLPPLLLPPLL
L = 20, P = 23
L = 5, P = 8
L= 12, P = 15
BersihKariesBersihUneruptedBersihBersihKariesKariesUneruptedKariesBersihBersihKariesBersihKaries
Kegiatan UKGM dilakukan pada empat posyandu yaitu posyandu Simpang
Rambutan, Kuncia, Kalumbuk, dan Taruko 1 yang terletak di kelurahan Korong
Gadang. Total anak dan ibu hamil yang diperiksa adalah 88 orang dan 54 orang
(61,4%) di antaranya mengalami karies atau gigi berlubang.
Dari hasil pemeriksaan gigi di Posyandu diketahui bahwa anak usia dua
tahun sudah mengalami gigi berlubang. Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran
atau perhatian para orang tua terhadap kesehatan gigi dan mulut anak balita
mereka. Untuk pencegahan lebih lanjut, diperlukan penyuluhan kepada ibu-ibu
pengunjung posyandu bagaimana cara pencegahan gigi berlubang pada anak sejak
dini.
27
4.1.2 Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan yang sangat
relevan dalam melaksanakan upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut. UKGS
bertujuan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh
peserta didik di sekolah yang ditunjang dengan upaya pelayanan kesehatan
perseorangan (kuratif) yang meliputi pengobatan ringan dan pertolongan pertama
untuk menghilangkan rasa sakit gigi di sekolah oleh guru UKS atau dokter kecil,
pencabutan gigi sulung bagi yang memerlukan. Untuk pelayanan promotif yang
meliputi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, pelatihan dokter kecil serta
pelayanan preventif yang kegiatannya meliputi sikat gigi bersama, pembersihan
karang gigi, berkumur-kumur dengan larutan fluor untuk daerah yang rawan karies.
Program UKGS merupakan salah satu bentuk implementasi kebijakan public
di bidang kesehatan dalam rangka terciptanya kondisi dimana anak sekolah
mempunyai pengetahuan, kesadaran, dan kemampuan memelihara diri di bidang
kesehatan gigi dan mulut. Tujuan program UKGS ini diadakan di setiap Sekolah
Dasar adalah untuk :
1. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak sekolah dengan jalan
mengandalkan usaha preventif dan promotif.
2. Meningkatkan kesadaran dan keyakinan bahwa untuk meningkatkan taraf
kesehatan gigi perlu pemeliharaan kebersihan mulut ( Oral Hygiene).
3. Meningkatkan kesadaran siswa-siswi sekolah dasar dalam menjaga dan
memelihara kebersihan mulut.
28
4. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak sekolah dasar dengan menjalankan
usaha kuratif apabila usaha preventif gagal dilakukan.
Program UKGS yang dilaksanakan di ruang lingkup Puskesmas Kuranji
meliputi penyuluhan, pemeriksaan gigi dan mulut, serta menyikat gigi bersama.
Kegiatan ini dilakukan di dua sekolah yaitu SDN 42 Korong Gadang dan SDN 47
Mawar Putih.
Tabel 4.2 Data Kegiatan UKGS pada Siswa SD
No. Sekolah Hari/Tanggal Kegiatan Jenis KelaminL P
1 SDN 42 Rabu, 08 Penyuluhan tentang kesehatan 31 18Korong Gadang Apr-15 gigi dan mulut, pemeriksaan orang orang
gigi, dan sikat gigi bersama pada anak kelas V dan VI
2 SDN 47 Kamis, 09 Penyuluhan tentang kesehatan 37 40Mawar Putih Apr-15 gigi dan mulut, pemeriksaan orang orang
gigi, dan sikat gigi bersama pada
Berikut ini merupakan hasil pemeriksaan gigi yang dilakukan pada siswa kelas V
dan VI di SDN 42 Korong Gadang dan SDN 47 Mawar Putih.
Tabel 4.3 Hasil Pemeriksaan Gigi dan Mulut pada Siswa SDSDN 42 Korong Gadang : (kelas V)
No Nama Umur Jenis Kelamin Keterangan12345678910111213141516
Annisa Nabilla KhairaAtika Sari Devi Aulia Permata Sari Danu Al Camara Dimas Al Farizi Diosta AnggaraDivo Ananda Putra Fuad Febrianda Gading Jihan AzraIrfan Saputra Iskandar Karel Gusmin Rahmat M. Rivel RohimaMeisy Yeliana Rahman Muhammad Anugrah Najla Miranda Rahmat Fikri
1010101199991010109910109
PPPLLLLLLLLLPPPL
83 persisten, 46 kariesKalkulus Kalkulus52 karies11 missing, kalkulusKalkulusKalkulus63 karies, mobility 46 karies 46 karies11,21 stain (obat)45, 35, karies superfisial 36,46 karies superfisial 46 karies Kalkulus Kalkulus
29
171819
Tiara Eka Wulandari Triyardi Gusti AnandaYogi Hariful Pratama
Jumlah : 19
Sehat : 0
Rujuk : 19
101010
PLL
L = 12, P = 7
L = 0, P = 0
L= 12, P = 7
75 karies 53 persisten , kariesKaries
SDN 42 Korong Gadang : (kelas VI)No Nama Umur Jenis Kelamin Keterangan123456789101112131415161718192021222324252627282930
Andika Amanto Reski Eka PutraHandra Andika Fakhri Nurhidayat Agung Mandala Putra Andrian Delmara Anggi Pratama Muhammad Ilham Muhammad Sabrul Sigit FransiscoUmmul Khail Yan Putra Kurniadi Ridho Asani Muhammad Zidane WAl Faraz Sidiq Edgar Maizar Ibrahim Muhammad RizkiHergi Muslim Maharani Sri Rejeki Reica FadliVia Ramadani Widya Khairul AnisaRima Deski Miwanda Nurul Hanifa Meri FedriyaniNurul FadiyanSuci Rahma HayatiDinda Surya PutriFadil Muhammad
Jumlah : 30
Sehat : 12
Rujuk : 18
111111111111121211111211121212121211111111111112121212121212
LLLLLLLLLLPLLLLLLLLPPPPPPPPPPL
L = 19, P = 11
L = 7, P = 5
L= 12, P = 6
KariesBersihKariesKariesKariesBersihKariesKariesKaries, kalkulusBersihKariesKariesKalkulusBersihKariesKalkulusBersihBersihBersihPersistensiBersihBersihKalkulus + persistensiBersihBersihKalkulusKalkulusBersihKariesKaries
SDN 47 Mawar Putih : (kelas V a &b)No Nama Umur Jenis Kelamin Ket 123
Cindy Wulan Siti
101010
PPP
Bersih Kalkulus Karies
30
45678910111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940414243444546474849505152535455565758
Kethlin AdisChelsa Zira RenoTari Nabila Vio Monic Fiza ImeldaSiska SalsaYunita Febi DindaAl-Zaki Rohit AlifRifki Imam Zaki Rohit Rifki Imam Zaki Indra Angga Alif Fadil Fikri Zaki Agung Vina Ega Niza Anggun Anggi Intan Annisa Nofira Chory Annisa Rahmi Ninda Ulfa FadiaNabila Mazaya Putri Diona Putri Andini Nibras Sherly DindaRory
91010101199991010109910109101010991010999910101099910109101091099910999101010910910
PPPPPPPPPPPPPPPPLLLLLLLLLLLLLLLLLPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPL
Bersih Karies, persisten Bersih CalulusKariesPersisten Bersih Bersih Calculus Bersih Calculus , kariesPersisten ,karies Karies , persisten Calculus karies Persisten Karies Persisten Bersih BersihCalculusCalculus Bersih Persisten Bersih Calculus Bersih Calculus Calculus Persisten Karies Karies KariesKaries + kalkulus BersihBersihBersihBersihBersihCalculusCrowded 16, 46 karies, kalkulus Crowded Bersih Calculus 73 persisten Bersih Calculus 46, 36 kariesBersih 46 karies , calculus Bersih Bersih Karies Mobility 21 fraktur
31
59606162636465666768697071727374757677
Aqil Rival M. Firdaus M. Arif Thoriq Yogi Herdaru Yudi M. Iqbal FaizKidir Wahyu Beni Ridho Yusafri Azis Ronaldo Rifal Farhan Alif
Jumlah : 77
Sehat : 31
Rujuk : 46
10999910101010109991010910109
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL
L = 37, P = 40
L = 16, P = 15
L= 21, P = 25
36 gangren pulpa Calculus Bersih Bersih Bersih 36 Hiperemi pulpa Bersih Gangren pulpaBersih Bersih Bersih 71, 75 persisten Calculus , 46 36 karies Bersih Stain Bersih Gangren pulpa 46 Bersih Bersih
TOTAL : 126(L= 68, P=58)
Sehat : 43Rujuk : 83
Berdasarkan tabel di atas, jumlah siswa yang diperiksa adalah 126 orang yang
terdiri dari 68 siswa laki-laki dan 58 siswa perempuan. Gigi yang diperiksa dalam
kegiatan pemeriksaan gigi ini adalah gigi tetap atau permanen. Dari semua siswa
yang diperiksa terdapat 43 siswa yang memiliki keadaan mulut yang bagus atau
sehat. Sedangkan selebihnya 83 siswa memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut,
seperti adanya kalkulus, karies, nekrose pulpa, gangren radiks, dan gigi persistensi.
Siswa yang mengalami masalah tersebut dianjurkan untuk pergi ke Puskesmas atau
dokter gigi untuk mengatasi masalah tersebut.
32
4.2 KEGIATAN DALAM GEDUNG
4.2.1 Balai Pengobatan Gigi
Kegiatan yang dilakukan di balai pengobatan gigi berupa pemeriksaan gigi,
penambalan gigi sementara dan permanen, pencabutan gigi susu dan dewasa,
pembersihan karang gigi, pengobatan, penyuluhan atau DHE (Dental Health
Education), rujukan, serta integrasi gigi dan KIA.
a. Data Kunjungan ke Balai Pengobatan Gigi
Pasien yang datang ke balai pengobatan gigi terdiri dari pasien lama dan
pasien baru, rata-rata kunjungan pasien tiap hari pada bulan April 2015 adalah 9
orang per hari. Berikut adalah jumlah kunjungan pasien ke balai pengobatan gigi
puskesmas Kuranji pada bulan April 2015.
Tabel 4.4 Data Kunjungan ke BP Gigi (23 Maret – 20 April 2015)
Kunjungan Laki-Laki Perempuan JumlahBaru 32 43 75Lama 38 66 104
Jumlah 179Sumber : Buku Registrasi BP Gigi Puskesmas Kuranji
b. Data Diagnosa Penyakit Pasien yang Datang ke Balai Pengobatan Gigi
Pasien yang datang ke balai pengobatan gigi pada umumnya datang dalam
keadaan gigi terasa nyeri dan lubang gigi yang dalam. Berikut adalah jenis-jenis
penyakit di balai pengobatan gigi puskesmas Kuranji pada bulan April 2015.
Tabel 4.5 Data Penyakit di BP Gigi (23 Maret – 20 April 2015)
Penyakit Jumlah Persentase (%)KariesKelainan pulpaKelainan periodontal
166426
8.9935.9514.61
33
PersistensiAbsesLain-lain
401814
22.4710.117.87
Jumlah 178Sumber : Buku Registrasi BP Gigi Puskesmas Kuranji
Karies Kelainan pulpa
Kelainan periodontal
Persistensi Abses Lain-lain0
10
20
30
40
50
60
7035.9%
Gambar 4.1 Diagram Persentase Penyakit di BP Gigi (23 Maret – 20 April 2015)
c. Data Tindakan yang Dilakukan di Balai Pengobatan Gigi
Berikut adalah tindakan-tindakan yang dilakukan terhadap pasien yang
datang ke balai pengobatan gigi pada bulan April 2015.
Tabel 4.6 Data Tindakan di BP Gigi (23 Maret – 20 April 2015)
Perawatan Jumlah Persentase (%)Penambalan
Pencabutan gigi desiduiPencabutan gigi permanen
ScallingPengobatan AbsesPengobatan Pulpa
Pengobatan PeriodontalRujukanLain-lain
2339171522391292
12.9221.919.558.4312.3621.916.745.061.12
Jumlah 178Sumber : Buku Registrasi BP Gigi Puskesmas Kuranji
34
8.9%
14.6%
22.4%
10.1% 7.8%
Restoras
i
Exo desi
dui
Exo perm
anen
Scallin
g
P.abses
P.pulpa
P.perio
Rujukan
Lain-la
in0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Gambar 4.2 Diagram Persentase Tindakan di BP Gigi(23 Maret – 20 April 2015)
d. Data Kunjungan Ibu Hamil, Siswa Sekolah Dasar, dan Anak
Prasekolah ke Balai Pengobatan Gigi
Ibu hamil, siswa SD/MI, dan anak prasekolah adalah kelompok pasien yang
rentan. Ibu hamil merupakan pasien rentan karena kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil dapat mempengaruhi janin yang ada di dalam kandungannya. Masa usia
SD/MI merupakan masa gigi bercampur atau erupsi gigi tetap dan perkembangan
rahang, untuk itu perlu diperhatikan agar tidak terjadi penyakit gigi dan mulut di
kemudian hari. Anak prasekolah adalah anak-anak yang rentan terhadap penyakit
gigi dan mulut karena sulitnya membiasakan anak untuk menjaga kebersihan gigi
dan mulut. Berikut ini adalah data penyakit dan tidakan yang dilakukan terhadap
pasien ibu hamil, siswa SD/MI, dan anak prasekolah yang dating ke balai
pengobatan gigi pada bulan April 2015.
35
12.9%
21.9%
9.5%
8.4%
12.3%
21.9%
6.7%
5.0%
1.1%
Tabel 4.7 Data Kunjungan Bumil, Siswa SD, dan Apras ke BP Gigi(23 Maret – 20 April 2015)
Jenis Kunjungan Jumlah Penyakit TindakanBumil 5 Gingivitis 1 Konsultasi 1
Kelainan pulpa 3 Penambalan 3Siswa SD/MI 44 Karies 1 Penambalan 2
Kelainan pulpa 4 Pengobatan pulpa 2Gingivitis 4 Scalling 3Persistensi/mob 31 Exo desidui 31Abses 1 Konsultasi 1
Apras 5 Kelainan pulpa 2 Exo desidui 2
4.2.2 Penyuluhan dalam Gedung
Penyuluhan dilakukan di dalam gedung Puskesmas Kuranji pada hari Senin,
6 April 2015 dengan judul “Diabetes dan Kesehatan Gigi Mulut” yang dihadiri
oleh pasien serta staff Puskesmas Kuranji. Penyuluhan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi
terutama pada pasien diabetes, serta memberitahu hubungan penyakit diabetes
dengan penyakit gigi dan mulut. Selain itu penyuluhan ini juga bertujuan memberi
tahu bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut pada orang yang menderita
diabetes. Setelah penyuluhan juga diadakan sesi Tanya-jawab dengan masyarakat
yang mengikuti penyuluhan. Masyarakat yang bertanya diberi reward.
36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan di Puskesmas Kuranji
periode 23 Maret – 25 April 2015, di antaranya :
1. Masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Kuranji masih cukup tinggi. Hal ini terbukti dari data sepuluh penyakit
terbanyak pada bulan Maret 2015 yaitu di urutan kesembilan sebanyak 73
kasus.
2. Dari pemeriksaan di beberapa posyandu disimpulkan bahwa kejadian karies
pada ibu hamil dan anak balita atau prasekolah masih cukup banyak yaitu
61,4% dan masalah gigi berlubang sudah dijumpai dari anak balita usia dua
tahun.
3. Berdasarkan data pemeriksaan dua SD di kelurahan Korong Gadang
disimpulkan bahwa banyak anak yang mengalami masalah dengan
kesehatan gigi dan mulut, yaitu sebanyak 65,9%. Masalah kesehatan gigi
dan mulut yang dialami berupa adanya kalkulus, karies, nekrose pulpa,
gangren radiks, dan gigi persistensi. Gigi yang berlubang pada umumnya
adalah gigi geraham pertama tetap yang tidak ada gigi penggantinya lagi.
4. Sebanyak 35,9% kunjungan ke BP Gigi pada bulan April 2015 didominasi
oleh masyarakat yang menderita kelainan pulpa yaitu sejumlah 64 orang.
37
Pasien pada umumnya datang ke BP Gigi dalam keadaan gigi terasa nyeri
dan berlubang dalam.
5. Tindakan terbanyak yang dilakukan di BP Gigi pada bulan April 2015
adalah tindakan atau pengobatan untuk kasus kelainan pulpa dan
pencabutan desidui yaitu sebanyak 21,9% masing-masingnya.
5.2 SARAN
1. Diperlukan peningkatan dalam program promosi kesehatan berupa
penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut sebagai upaya preventif
terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut yang lebih lanjut, seperti
melakukan promosi kesehatan gigi secara door to door agar sasaran
kesehatan tercapai.
2. Diperlukan peningkatan integrasi gigi-KIA berupa kegiatan penyuluhan
kepada ibu hamil mengenai kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan
serta kepada orang tua yang memiliki anak balita agar mengajarkan dan
membiasakan anaknya sejak dini untuk selalu menjaga kebersihan gigi dan
mulut.
3. Diperlukan kerjasama lebih lanjut kepada pihak sekolah di wilayah kerja
Puskesmas Kuranji agar dapat menindaklanjuti siswa siswi yang memiliki
masalah kesehatan gigi dan mulut dengan sistem rujukan ke Puskesmas
Kuranji.
38
4. Diperlukan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya memeriksakan
gigi sekali enam bulan dan tidak menunggu gigi berlubang dalam dan terasa
nyeri.
39
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Kegiatan dalam dan luar gedung :
*PUSKESMAS KURANJI, APRIL 2015* 40