Download - Bab 1 Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit hipertensi mempersulit 5 hingga 10 persen kehamilan; bersama
perdarahan dan infeksi, mereka membentuk suatu trias yang mematikan, yang
berperan besar dalam angka kesakitan serta kematian ibu. Pada kasus kehamilan
dengan hipertensi, sindrom preeklamsia, baik terisolasi maupun bertumpangtindih
dengan hipertensi kronis, merupakan yang paling berbahaya.
Kasus hipertensi sebagai komplikasi kehamilan sering dijumpai dan
merupakan salah satu dari tiga penyebab terpenting mortalitas dan morbiditas dalam
kehamilan disamping penyakit infeksi dan perdarahan. Berdasarkan hasil statistik
dari National Center of Health Statistic (1998), hipertensi dalam kehamilan
merupakan faktor resiko medis yang paling sering terjadi. Kasus ini ditemukan pada
146.320 ibu hamil atau 3,7% dari seluruh kehamilan yang berakhir dengan kelahiran
hidup. Dari kelompok ini, 12.345 kasus didiagnosa sebagai preeklampsia.
Pada penelitian observasi pasien hipertensi kronik yang ringan didapatkan
risiko kehamilan sebagai berikut: preeklamsia 10-25%, abruptio 0,7-1,5%, kelahiran
prematur kurang dari 37 minggu 12-34%, dan hambatan pertumbuhan janin 8-16%.
Risiko bertambah pada hipertensi kronik yang berat pada trimester pertama dengan
didapatkannya preeklamsia sampai 50%.
Bagaimana kehamilan dapat memicu atau memperburuk hipertensi sampai
saat ini masih belum diketahui, meskipun telah dilakukan penelitian intensif selama
beberapa dekade. Bahkan, penyakit hipertensi tetap merupakan salah satu masalah
paling signifikan dan menarik perhatian yang belum terpecahkan di dunia obstetrik.