Download - Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
1/95
Klasifikasi dan konservasi tanah
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
2/95
KLASIFIKASI TANAH
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
3/95
Tanah bermacam-macam
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
4/95
Mengapa klasifikasi tanah diperlukan ?
Tanah di permukaan bumi ini sangat beragam
warna, tekstur, struktur dll).
Untuk membedakan tanah-tanah tersebut
diperlukan
klasifikasi tanah.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
5/95
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
6/95
Klasifikasi Tanah ada 2:
Klasifikasi Alami
Didasarkan atas sifat
tanah yg dimilikitanpa
menghubungkan dg
tujuan penggunaan
tanah tersebut.
Klasifikasi Teknis
Didasarkan pada sifat-
sifat tanah yangmempengaruhi
kemampuan tanah
untuk penggunaan-
penggunaan
tertentu.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
7/95
Selanjutnya...........
....dalam pengertian sehari-hari, KlasifikasiTanah Alami dikenal dengan.........
KLASIFIKASI
TANAH
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
8/95
Sistem Klasifikasi Tanah yang
ideal mampu mengelompokkan tanah
dalam satu kelas yang....
1. Isogenus
Tanah yg mpy genesis sama2. Isomorf
Tanah yg mpy kenampakan yg sama
3. IsofungsiTanah yg mpy fungsi sama dlm lingk.
4. Isotropik
Tanah yg mpy lokasi yg sama
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
9/95
Macam Sistem Klasifikasi Tanah
1. Pusat Penelitian Tanah Bogor2. FAO/UNESCO (1974)
3. USDA = Soil Taxonomy (USDA, 1975; Soil
Survey Satff, 1999; 2003).
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
10/95
Sistem Klasifikasi Tanah
Pusat Penelitian Tanah Bogor
Sistem Klasifikasi Tanah yang
digunakan oleh Pusat Penelitian Tanah
Bogor adalah sistem yang dikembangkan
oleh Dudal-Soepraptohardjo 1957),sistem
tersebut sebenarnya mirip dengan sistem
yang berkembang di AS oleh Baldwin,
Kellogdan Thorp 1938) : Thorn dan Smith
1949) dengan beberapa modifikasi.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
11/95
Perkembangan selanjutnya
Sistem menurut Dudal-
Soepraptohardjo 1957), terus
disempurnakan sesuai dengan Sistem
AS yg baru Soil Taxonomy, 1975)
dan dari USDA terutama dalam :
Definisi jenis-jenis tanah great group)
Macam tanah subgroup)
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
12/95
Sistem Dudol-Soepraptohardjo
(1957-1961)
Modifikasi 1978/1982
(PPT)
FAO/UENESCO
(1974)
USDA Soil Taxonomy
(19751990)
1.Tanah Aluvial
2.Andosol
3.Brown Forest Soil
4.Grumusol
5.Latosol
6.Litosol
7.Mediteran
8.Organosol
9.Podsol
10.PodsolikMerah Kuning
11.Podsolik Coklat
12.Podsolik Coklat kelabu
13.Regosol
14.Renzina
Tanah aluvial
Andosol
Kambisol
Grumusol
-Kambisol
-Latosol
-Lateritik
Litosol
Mediteran
Organosol
Podsol
Podsolik
Kambisol
Podsolik
Regosol
Renzina
Fluvisol
Andosol
Cambisol
Vertisol
-Cambisol
-Nitosol
-Ferralsol
Litosol
Luvisol
Histosol
Podsol
Acrisol
Cambisol
Acrisol
Regosol
Renzina
-Entisol
-Inceptisol
Andisol
Inceptisol
Vertisol
-Inceptisol
-Ultisol
-Oxisol
Entisol (lithic Subgrup)
Alfisol/inceptisol
Histosol
Spodosol
Ultisol
Inceptisol
Ultisol
Entisol/Inceptisol
Rendoll
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
13/95
Sistem Klasifikasi Tanah USDA 1975, 1999, 2003)
ORDO ORDER)
SUBORDO SUB-ORDER)
GRUP GREAT GROUP)
SUB-GRUP SUBGROUP)
FAMILY
SERI
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
14/95
Nama OrdoAkhiran Untuk
Kategori LainArti Asal Kata
Alfisol ALF Dari
l Fe
Andisol AND Ando, tanah hitam
Aridisol ID Aridus, sangat kering
Entisol ENT Dari Recent
Gelisol EL Gelare, membeku
Histosol IST Histos, jaringan
Inceptisol EPT Inceptum, permulaan
Mollisol OLL Mollis, lunak
Oxisol OX Oxide, oksida
Spodosol OD Spodos, abu
Ultisol ULT Ultimus, akhir
Vertisol ERT Verto, berubah
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
15/95
ORDO
Ordo tanah dibedakan berdasarkan ada
tidaknya horison penciri serta jenis (sifat)
dari horison penciri tersebut.
Contoh :
Horison penciri : argilik,KB >35 % = ordo Alfisol
Horison penciri : argilik,KB
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
16/95
SUBORDO
Subordo tanah dibedakan perbedaangenetik tanah, misal : ada tidaknya
sifat2 tanah yg berhub.dg : air,kelembaban, bi, vegetasi.
Khusus Histosol, sub ordo dibedakan
tk.pelapukan b.o. nya (febris, hemis,safris)
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
17/95
Contoh :
Subordo : Udult
berasal dari Udus/udic = tanah ygpernah lembab, singkatannya Ud.
Ud ditambah dg ordo Ultisol (disingkat
Ult), sehingga sub ordo = Udult
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
18/95
GRUP GREAT GROUP)
Dibedakan berdasarkan perbedaan (1)jenis,(2) tk.perkembg, (3) susunan horiz, (4)KB, (5) kelembaban, (6) ada tidaknya
lapisan2 penciri lain : plinthite, fragipan,duripan
Contoh : Grup Fragiudult
Lapisan tsbt memiliki lapisan padasFragipanmk disingkat fragi. Shg katafragi ditambah pd Sub ordo Udult , jadi...
Fragiudult.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
19/95
SUBGRUP
Dibedakan berdsr : (1) sifat inti grup &diberi nama Typic, (2) sifat2 tanahperalihan ke grup lain, sub ordo lainatau ordo lain.
Contoh :
Subgrup: Aquic Fragiudult
tanah tsbt memiliki sifa peralihan kesub ordo Aquult, krn kadang2 adanyapgrh air, shg tmsk sub grup Aquic
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
20/95
Family
Dibedakan berdsr sifat2 yg penting u/pertanian atau teknik, (1) sebaran butir,
(2) mineral liat, (3) regim temperatur pd
kedlmn 50 cm.
Contoh :Aqu ic Fragiudult , berl iat halus ,
kaolon i t , isohiperterm ik.
Penciri famili, susunan butir berliat
halus & jenis liat adl kaolinit, regim
temperatur isohipertemik (> 22 C dg
perbedaan suhu tnh musim panas &
dingin
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
21/95
Seri Tanah
Seri tanah menunjukkan nama lokasi
tanah tersebut pertama kali ditemukan.
Contoh :Aquic Fragiudult, berliat halus,
kaolonit, isohipertermik,Sitiung
Sitiung : lokasi pertama kali ditemukantanah pada kategori seri tersebut.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
22/95
HORIZON PENCIRI
1. EpipedonHorizon bagian permukaan (horizon A),
mungkin lebih lebih tipis dari horizon A,
tetapi mungkin juga meliputi horizon B.
2. Endopedon
Horizon dibawah permukaan
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
23/95
EPIPEDON
Surface horizons Influenced strongly by
biochemical and
geochemical processes
Correspond with A, E, and
sometimes upper B
horizons
Important in classifyingsoils
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
24/95
EPIPEDON Histik: Bahan organik (BO) tinggi (>75%), tebal 20-40cm.
Mollik: BO >1%, warna gelap dg value dan kroma 18cm, KB>50%.
Melanik: mirip Mollik, tetapi miliki sifat tanah andik
Umbrik: seperti molik tetapi KB 1500 ppm P2O5larut dalam 1% as sitrat.
Ochrik: warna terang (value dan kroma lembab >3), BO50cm, berwarna hitam.
Folistik: tanah atas BO, jenuh < 30 hari
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
25/95
Horison Penciri Bawah
Agrik: horizon iluviasi yg terbentuk krn pengaruhpengolahan tanah shg terjadi akumulasi sejumlahdebu, liat, dan humus.
Albik: horison berwarna pucat (E) dg value lembab >5.
Argillik: horison penimbunan liat; minimal mengandung liat
>1.2 kali lebih banyak daripada kandungan liat diatasnya.Terdapat selaput liat.
Kalsik: horizon yg mengandung karbonat sekunder(CaCO3atau MgCO3) tinggi, tebal >15cm.
Petrokalsik: horizon kalsik yang mengeras. Kambik: indikasi lemah adanya argillik atau spodik, tapi tidak
memenuhi syarat kedua horizon tersebut.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
26/95
Horison Penciri Bawah (lanjutan)
Gipsik: banyak mengandung gipsum (CaSO4) sekunder. Petrogipsik: horizon gipsik yg mengeras.
Natrik : horizon argillik yg banyak mengandung Na
Oksik: horizon bertekstur agak kasar, KTK 30cm. Salik: banyak mengandung garam sekunder mudah larut,
tebal >15cm.
Sombrik: seperti umbrik, gelap, terjadi iluviasi humus tanpa Al,tidak terletak di bawah horizon albik.
Spodik: horizon iluviasi seskuioksida bebas dan BO.
Sulfurik: horizon yg mengandung sulfat, pH ,3.5, tdpt karatanjarosit.
Plasik: padas tipis tersementasi senyawa. Fe, Mn dan BO
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
27/95
Kategori Nama Kategori Nama
Phylum Pteridophyta Order Alfisol
Kelas Angiospermae Sub-order Udalf
Sub-kelas Dicotyledoneae Greatgroup Hapludalf
Order Rosales Sub-group Aquic Hapludalf
Family Leguminoseae Family Aquic Hapludalf, berlempunghalus, Campuran, Aktif,Isohipertermik
Genus Trifolium Seri Lape
Species T. repens (Phase) Berbatu
TAKSONOMI TUMBUHAN vs TAKSONOMI TANAH
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
28/95
Soil Taxonomy"
Degree of Weathering and B Horizon Development
Little Slight Moderate Large ExtremeEntisols Aridisols
Inceptisols Alfisols
Spodosols Ultisols
Mollisols Oxisols
Soils Defined by Special Constituent Materials
Andisols Volcanic Ash
Histosols Peat, Organic MatterVertisols Self-Mixing Clay Soils
Gelisols Soils on Permafrost
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
29/95
ALFISOL
The central concept of Alfisols
is that of soils that have anargillic, a kandic, or a natrichorizon and a base saturationof 35% or greater.
They typically have an ochricepipedon, but may have anumbric epipedon. They mayalso have a petrocalcic
horizon, a fragipan or aduripan.
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/SOILGEN/SOIL%20ORDERS_files/andisol.jpg -
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
30/95
ANDISOLS
The central concept of Andisolsis that of soils dominated byshort-range-order minerals.
They include weakly weathered
soils with much volcanic glass aswell as more strongly weatheredsoils.
Hence the content of volcanicglass is one of the characteristics
used in defining andic soilproperties
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/SOILGEN/SOIL%20ORDERS_files/andisol.jpghttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/SOILGEN/SOIL%20ORDERS_files/aridisol.jpg -
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
31/95
ARIDISOLAridisols is that of soils that aretoo dry for mesophytic plants togrow. They have either:(1) an aridic moisture regimeand an ochric or anthropicepipedon and one or more ofthe following with an upper
boundry within 100 cm of thesoil surface: a calcic, cambic,gypsic, natric, petrocalcicpetrogypsic, or a salic horizonor a duripan or an argillic
horizon, or(2)A salic horizon andsaturation with water within 100cm of the soil surface for onemonth or more in normal years.
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/SOILGEN/SOIL%20ORDERS_files/aridisol.jpg -
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
32/95
ENTISOLS
The central concept ofEntisols is that of soils that
have little or no evidence of
development of pedogenic
horizons.
Many Entisols have an
ochric epipedon and a few
have an anthropic epipedon.Many are sandy or very
shallow.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
33/95
GELISOLS
The central concept of Gelisols isthat of soils that have permafrost
within 100 cm of the soil surface
and/or have gelic materials within
100 cm of the soil surface and havepermafrost within 200 cm.
Gelic materials are mineral or
organic soil materials that have
evidence of cryoturbation (frostchurning) and/or ice segeration in
the active layer (seasonal thaw
layer) and/or the upper part of the
permafrost.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
34/95
HISTOSOLS
The central concept of Histosolsis that of soils that are
dominantly organic. They are
mostly soils that are commonly
called bogs, moors, or peatsand mucks.
A soil is classified as Histosols if
it does not have permafrost andis dominated by organic soil
materials.
INCEPTISOLS
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
35/95
INCEPTISOLS
The central concept of Inceptisols
is that of soils of humid andsubhumid regions that havealtered horizons that have lost
bases or iron and aluminum butretain some weatherable minerals.They do not have an illuvialhorizon enriched with eithersilicate clay or with an amorphousmixture of aluminum and organiccarbon.
The Inceptisols may have many
kinds of diagnostic horizons, butargillic, natric kandic, spodic andoxic horizons are excluded.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
36/95
MOLLISOLS
The central concept of Mollisolsis that of soils that have a darkcolored surface horizon and arebase rich. Nearly all have a
mollic epipedon. Many also have an argillic or
natric horizon or a calcic horizon.A few have an albic horizon.
Some also have a duripan or apetrocalic horizon.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
37/95
OXISOLS The central concept of Oxisols is
that of soils of the tropical andsubtropical regions. They havegentle slopes on surfaces ofgreat age. They are mixtures of
quartz, kaolin, free oxides, andorganic matter.
For the most part they arenearly featureless soils without
clearly marked horizons.Differences in properties withdepth are so gradual thathorizon boundaries are
generally arbitrary.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
38/95
SPODOSOLS
The central concept of Spodosolsis that of soils in which amorphousmixtures of organic matter andaluminum, with or without iron,have accumulated. In undisrurbedsoils there is normally an overlying
eluvial horizon, generally gray tolight gray in color, that has thecolor of more or less uncoatedquartz.
Most Spodosols have little silicateclay. The particle-size class ismostly sandy, sandy-skeletal,coarse-loamy, loamy, loamy-skeletal, or coarse-silty.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
39/95
ULTISOLS
The central concept of Ultisolsis that of soils that have a
horizon that contains an
appreciable amount oftranslocated silicate clay (an
argillic or kandic horizon) and
few bases (base saturation less
than 35 percent).
Base saturation in most Ultisols
decreases with depth.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
40/95
VERTISOLS
The central concept ofVertisols is that of soils thathave a high content ofexpending clay and that haveat some time of the year deepwide cracks.
They shrink when drying and
swell when they becomewetter.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
41/95
KONSERVASI TANAH& AIR
PendahuluanPengertian dan tipe ErosiFaktor Penyebab ErosiMetoda Pengendalain ErosiPengolahan Tanah: Macam dan Pengaruhnya
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
42/95
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
43/95
Pendahuluan Konservasi tanah dan air penting bagi sustainable agriculture
Tujuan Konservasi tanah :
Mencegah terjadinya kerusakan tanah terutama oleh erosi
Memperbaiki tanah yang rusak
Meningkatkan produktifitas tanah, eg. Tanah rawa, pasang surut,
reklamasi tanah salin dsb. Pengendalian banjir
Erosi:
fenomena kerusakan tanah terjelek di dunia
Bisa menghilangkan air, hara, dan tanah itu sendiri
Mencemari / mematikan sungai, waduk , danau Menurunkan produktifitas lahan, meningkatkan lahan kritis
Terjadi pada semua iklim:
Kering: erosi angin
Basah: erosi air
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
44/95
Dinamika Air
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
45/95
SIKLUS AIR
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
46/95
Pengertian dan Proses ErosiErosi: proses hilangnya tanah oleh kekuatan angin atau air
Erosi terjadi bila runoff mampu menghanyutkan tanah,yaitu bila laju CH > laju infiltrasi
Proses terjadinya erosi:Ek Butir Hujan:
1. Melonggarkan ikatan aggregat (detachment)
2. Menghancurkan aggr (destruction)
3. Memindahkan granul (splash)
Kerusakan bisa diperkecil denga cara:
1. Ek pengikat aggregat tanah diperbesarBO
2. Ek CH diperkecilcanopy tanaman & mulsa
Aggr terdispersi memblok pori Infiltrasi !
tergenang tanah tersuspensi runoff erosi
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
47/95
Tipe Erosi Keterangan
E.Geologi kehilangan tanah pembentukan tanah
E.
DipercepatSplash
(Percikan)
- Terjadi pemindahan partikel tanah tidak jauh dariasalnya akibat tumbukan butir hujan pada tanah
Sheet
(lembar)
-tanah permukaan hilang secara uniform, Warna tanah jadi
lebih terang, Akar tanaman sudah kelihatan-Batuan induk muncul diperm
Riil (alur) terbentuk alur dangkal yang tersebar tidak merata di permtanah, bisa hilang dg pengolahan tanah
Gully (parit) terbentuk parit atau alur yang dalam, biasanya mencapaisubsoil. Volume air terkonsentrasi dalam parit tsb
Tebing sungai Terjadi biasanya pada sungai yang berbelok, apalagi bilatak ada vegetasi.
Bawah tanah Biasanya terjadi pada tanah kedp air yang diatasnya adatanah loess eg. Di China dan jerman
LongsorTerjadi pada daerah berlereng curam yang pada lapisan
bawah perm tanah terdapat lapisan kedap air.
Tipe erosi
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
48/95
Splash Erosion
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
49/95
ProsesErosi Percikan (Splash Erosion)
Air hujan melonggarkan ikatanaggregat menghancurkan
aggregat dispersi
membawa/memindahkan
partikel tanah
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
50/95
TIPE EROSI
(Source: USDA NRCS, 2002)
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
51/95
Alahan Panjang
Gully Erosion
http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Eroded_paddock.jpg -
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
52/95
Severe soil erosion in a wheat
field near Washington State
University, USA.
Eroded paddock, Australia
Coastal erosion at Happisburgh, Norfolk, England.
Wave cut platform caused by erosion of cliffs by
http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Eroded_paddock.jpghttp://en.wikipedia.org/wiki/Australiahttp://en.wikipedia.org/wiki/Image:Eroded_paddock.jpghttp://en.wikipedia.org/wiki/Image:Coastal_Erosion.jpghttp://en.wikipedia.org/wiki/Happisburghhttp://en.wikipedia.org/wiki/Image:Coastal_Erosion.jpghttp://en.wikipedia.org/wiki/Norfolkhttp://en.wikipedia.org/wiki/Image:Coastal_Erosion.jpghttp://en.wikipedia.org/wiki/Englandhttp://en.wikipedia.org/wiki/Image:Coastal_Erosion.jpghttp://en.wikipedia.org/wiki/Englandhttp://en.wikipedia.org/wiki/Norfolkhttp://en.wikipedia.org/wiki/Happisburghhttp://en.wikipedia.org/wiki/Image:Coastal_Erosion.jpghttp://en.wikipedia.org/wiki/Image:Coastal_Erosion.jpghttp://en.wikipedia.org/wiki/Australiahttp://en.wikipedia.org/wiki/Image:Eroded_paddock.jpghttp://en.wikipedia.org/wiki/Wave_cut_platformhttp://en.wikipedia.org/wiki/Wave_cut_platform -
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
53/95
Wave cut platformcaused by erosion of cliffs by
the sea, at Southerndownin South Wales
http://en.wikipedia.org/wiki/Wave_cut_platformhttp://en.wikipedia.org/wiki/Southerndownhttp://en.wikipedia.org/wiki/Waleshttp://en.wikipedia.org/wiki/Image:Wavecut_platform_southerndown_pano.jpghttp://en.wikipedia.org/wiki/Waleshttp://en.wikipedia.org/wiki/Southerndownhttp://en.wikipedia.org/wiki/Wave_cut_platform -
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
54/95
Tipe erosi
Erosi Tebing Sungai Longsor
CH
Lapisan kedap
Runoff
Infiltrasi
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
55/95
Faktor Penyebab Erosi
Keilangan tanah akibat erosi dipercepat menurut
USLE (Univ. Soil Loss Eqn):
A = RKLSCP
A = prediksi kehilangan tanah dalam metrik ton/ha/th
R = CHintensitas lebih penting dari jumlah, terutama
intensitas tertinggi selama 30 menit IEk, R= rainfall erosionindex
K = sifat tanahnya, nilainya: 0-0,6.
K 0.3KI rendah, mudah terserosi
2 karakteristik tanah yang paling mempengaruhi erosi:
Stabilitas aggregat
Kapasitas infiltrasi, dipeng oleh:
Tekstur - BO
Jenis dan jlh liat mengembang - kedalaman tanah
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
56/95
..sambungan penyebab erosi LS : panjang dan kecuraman slope atau lereng(faktor topografi).
Bila slope curamkec runoff >>. Secara teori: bila V doublekemampuan
air bawa partikel 64x >>, bawa suspensi 32x>>, dan tenaga erosive 4 x >>. Bilapanjang slope 2xtanah hilang jadi 2.6x >>
C : Cropping system dan management factor. Penutupan tanah olehhutan dan padang rumput > legume dan rumput makanan hewan > gandum dan
oat > jagung, kedelai, kentang > tanah bera. Nilai C untuk lokasi tertentu
tergantung pada:
Tanaman yang sedang tumbuh
Fase pertumbuhan tanaman
Penolahan tanah
Management lainnya
Nilai C berkisar dari 0.1 (hutan dengan residu tanaman yajg banyak di permukaan tanah)sampai ~ 1.0 ( sangat sedikit residu atau hampir bera)
P: faktor penyanggaeg. Contouring till, strip cropping, terracesing,grassed waterways. Nilai P meningkat dengan kelerengan (slope)
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
57/95
Penyebab Erosi(Hudson, 1971)
Erosi
Erosivitas Erodibilitas
Iklim Sifat Fisik Tanah
Pengelolaan tanah
& tanaman (Veget,
Topog, Manusia)
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
58/95
Metoda Pengendalian ErosiPrinsip:
Meningkat kankap.infiltrasi
Mengurangi kec.
runoff Meningk
at kandayatanahtanahterhadapdaya
perusakhujan
MetodaPengendalian
Erosi
Vegetatif & Biologi
(Ek CH, RO, mulsa,
Akar KI, SA,
ET )
Mekanis
Contoh:
Kimiawi(penambahan bahan
kimia
untuk memantapkan
aggregat tanah)
Contoh:
Reboisasi, Cover crop
Contour farming, Strip
Cropping, Crop rotation
Mulching
Contoh:
- Emulsi karet
-Pengolahan tanah
menurut contour
-Pembuatan galengan
-Pembuatan teras
-Rorak & penghambat
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
59/95
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
60/95
Pengolahan Tanah Konservasi
Sistem olah tanah
Konservasi: kurang sampai
tanpa pengolahan, shgmengurangi erosi
3 hal penyebab pengolahan
tanah konservasi: Herbisida untuk mengontrol gulma
Tingginya harga bahan bakar
Polusi lingkungan perairan akibat
erosi
Tipe
Pengolah
an Tanah
Alat
Pengolah
Tanah
Residu
tanaman
Konvensional
Moldboardplow
1-5%
Konservasi
(Reduced
till)
Disk dan
Chisel
plow
15-25%
No-till 50-75%
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
61/95
Pengaruh Erosi pada Kesuburan Fisika
Tanah
Penghanyutan partikel
tanahtekstur berubah
Perubahan strukturtanah
Penurunan
kap.infiltrasi\
Perubahan profil tanah
Metoda Pengawetan
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
62/95
Metoda Pengawetan
Tanah Dan AirPrinsip Konservasi Tanah :a. Menjaga agar tanah tidak terdispersi.
b. Mengatur kekuatan gerak dan jumlah aliranpermukaan.
Berdasar hal tersebut ada 3 pendekatan :
1. Menutup tanah dg tanaman atau sisa tanamanagar terlindung dari tetesan air hujan.
2. Memperbaiki dan menjaga tanah agar tahan
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
63/95
terhadap penghancuran agregat danpengangkutan tanah. Memperbesar penyerapan
air di permukaan tanah, dengan memperbesarinfiltrasi.
3. Mengatur serta mengurangi kecepatan aliranpermukaan agar tidak merusak.
Konservasi tanah dan air dikelom
pokkan menjadi 3 metoda, Yi :1. Metoda mekanis
2. Metoda vegetatif
3. Metoda kimia
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
64/95
1. Metoda Pengawetan Tanah
Secara Mekanis. Tujuan :a. Memperkecil limpasan permukaan sehingga
kekuatannya tidak lagi merusak tanah.
b. Menampung dan menyalurkan limpasan
permukaan pada bangunan saluran tertentu.
Pengawetan tanah scr mekanis :
1) Pengaturan pengolahan tanah (tillage system)
2) Pembuatan bangunan pengendali erosi.
1)
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
65/95
1) Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah : manipulasi mekanis
terhadap tanah untuk menciptakan media
tanah yang cocok untuk pertumbuhan
tanaman.
Untuk memperkecil kerusakan tanah akibat
pengolahan tanah disarankan:
a) Tanah diolah seperlunya.
b) Pengolahan tanah dilakukan pada saat
kandungan air yg tepat (jangka olah).
c) Pengolahan tanah dilakukan menurut atau
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
66/95
sejajar dengan garis tinggi (kontur).
d) Pengolahan tanah dengan pemberian mulsa.
2) Bangunan Pengendali Erosi.Komponen dasar meliputi :
bangunan perintang aliran permukaan (teras).
Bangunan pengalir air (saluran pada teras)
Jalan air
(gb. 8.1)
) T
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
67/95
a) Teras
Tujuan pembuatan teras :
Untuk mengurangi panjang lereng shgmemper kecil volume aliran
permukaan dan memberi ke sempatan
air untuk meresap ke dalam tanah
(infiltrasi).
Ad 3 t
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
68/95
Ada 3 macam teras :
a) Teras saluran :dibuat memotong arah lereng dengan membuat
tanggul dan saluran di atasnya (gb.8.2)
b) Teras bangku :dibuat memotong lereng dan meratakan tanah
di bagian bawahnya sehingga terjadi deretan
bentuk bangku (terutama tanah yg berlereng 2030%).
Macam macam Teras Bangku
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
69/95
Macam-macam Teras Bangku.
1. Teras bangku datar
2. Teras bangku miring
3. Teras bangku berlawanan lereng/teras tajam(gb.8.3)
4. Teras bangku dimana pd kaki teras dibuat
saluran irigasi (gb. 8.4)
c) Teras irigasi :
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
70/95
ujung teras dibuat tanggul dengan tujuan agar
air dapat disimpan pada bidang teras terutama
untuk tanaman padi sawah (gb.8.5).
Jalan Air.Jalan air (water ways) dibangun menurut arah
lereng dan merupakan saluran pem buang air
limpasan permukaan dari salur an diversi,saluran teras dsb. (gb.8.1)
Agar air yang mengalir tidak mengikis
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
71/95
g y g g gsaluran jalan air maka perludilengkapi dengan pasang an batu-batuan, atau ditanami rumput penguat(misal: rumput gajah).
Jika jalan air terlalu curam perludibuatkan bangunan terjunan (dropstructure) yang terbuat dari batu atau
bambu dan pada kaki bangunan diberipasangan batu (gb.8.7).
I 2 3 Dam Penghambat
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
72/95
I.2.3. Dam Penghambat
Pada daerah dg erosi parit, erosi tebing dan long sor
sering dibuatkan bangunan yg menghambatkecepatan erosi (Dam Penghambat).
Bangunan tsb dibuat dr batu, bata, bambu ataupunbeton yg dpt menghambat erosi atau menampung
endapan tanah yg terbawa oleh aliran air. Bangunan tsb adalah :
a. Pengendali jurang ( Gully structure )
b.
Pengendali tebingc. Dam Penahan (dam penahan sedimen)
d. D. Dam Pengendali (Checkdam)
I 2 4 Parit Buntu / Rorak (Silt Pit)
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
73/95
I.2.4. Parit Buntu / Rorak (Silt Pit).
Tujuan pembuatan rorak :Untuk menangkap air limpasan permukaan dan
sedimen tanah yg terikut aliran.
Rorak dibuat dg menggali lubang sedalam 60cm, lebar 50 cm dan panjang 45 m.
Rorak dibuat memanjang searah garis kontur
dg jarak horizontal antar rorak 1015 m danjarak antar barisan 1020 m.
I 2 5 K i Ai S
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
74/95
I.2.5. Konservasi Air Secara
Mekanis.a. Sumur Resapan
b. Embung atau balongc. Waduk
II M t d P t T h D
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
75/95
II. Metoda Pengawetan Tanah Dan
Air Secara Vegetatif
Pengendalian erosi dengan pengelolaan tanaman
dapat menekan laju erosi dan meningkatkanproduktivitas tanah, terutama perbaikan
struktur tanah dan tambahan bahan organik
tanah.
Tanaman dapat memperkecil erosi
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
76/95
Tanaman dapat memperkecil erosi
karena :
a. Melindungi tanah terhadap daya rusak air hujan
dan aliran permukaan.
b. Memperbaiki struktur tanah yang dapat
meningkatkan ketahanan tanah terhadap pukulan
air hujan / aliran permukaan.
c. Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah sehinggamemperkecil limpasan permukaan.
Yang termasuk metoda pengawetan
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
77/95
Yang termasuk metoda pengawetan
tanah secara vegetatif adalah :
1. Penghutanan / penghijauan agroforestry
2. Penanaman dengan tanaman penutup tanah
(Cover Crop)
3. Penanaman dalam strip (Strip Cropping)
4. Pergiliran Tanaman (rotation croping)
5. Pertanaman berganda (multiple cropping)
6. Penggunaan sisa tanaman (Mulsa)
II 2 P d
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
78/95
II.2. Penanaman dengan tanaman
penutup tanah (Cover crop)
Tanaman penutup tanah disamping efektif
melindungi pukulan air hujan dan kikisan limpasan
permukaan, juga memperbaiki sifat fisik tanah
diantaranya memperbesar kapasitas infiltrasi tanah
seperti gambar berikut:
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
79/95
Gambar : Pengaruh tanaman penutup tanah (2 tahun)
terhadap infiltrasi (Wilson, Lal dan Okiqbo, 1982).
Tanaman penutup tanah disini diartikan sebagaiynm yg sengaja ditanam untuk melindungi tanah
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
80/95
ynm yg sengaja ditanam untuk melindungi tanahdari erosi, dapat menambah bahan organik tanah
dan meningkatkan produktivitas tanah.
Berdasarkan habitusnyatanaman penutup tanahdigolongkan menjadi 3 golongan yaitu :
1. Tanaman penutup tanah rendah, ada 2 macamyaitu :
a. Tanaman penutup tanah yg ditanam dalam barisan
dengan pola tanam rapat, misalnya Centrocema sp.yg dipergunakan diperkebun an karet.
Mimosa invisayg cocok ditanam di tanah mis kin.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
81/95
b. Tanaman penutup tanah yg digunakan unt
memperkuat tebing saluran air, terras dsb.
Misalnya : rumput benggala (Panicummaximum)dan rumput gajah (Pennisetum purbureumSch.)
2. Tanaman penutup tanah sedang :umumnya
ditanam diantara tanaman utama, dalam barisanpagar atau diluar tanaman utama sebagai sumber
bahan organik. Misalnya : Clibadium surinamense,
Crotalaria sp.,Leucaena glauca, Tithoniatangetiflora.
Tanaman penutup tanah tinggi : umumnya
dit di t t t t t k
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
82/95
ditanam diantara tanaman utama, atau untuk
penghutanan kembali. Contoh : Albizzia falcata,
Leucaena glauca, Gliricidea sepium.
II.3. Penanaman Dalam Strip (Strip
Cropping).
Penanaman dalam strip adalah suatu cara
bercocok tanam dengan beberapa tanamanyang masing-masing ditanam dalam strip
secara berselang-seling searah garis tinggi
(kontur). Cara ini biasanya digunakan pada lereng
d k i i 3 8 5% (M 1979)
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
83/95
dengan kemiringan 38,5% (Morgan,1979).
Di daerah tetentu ada yg sampai 15 %,
dikombinasikan dg penggunaan mulsa.
Pada prinsipnya diusahakan setiap waktu ada
bagian tanah yang tertutup tanaman.
Lebar strip bervariasi antara 1550 m,
tergantung tingkat kemiringan tanah.
Di Amerika Serikat utk menentukan lebar strip
digunakan rumus :
L = 332(S10)
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
84/95
L = lebar strip (dlm meter)
S = kemiringan tanah (%)
Contoh :
misal kemiringan tanah : 12%, makaLebar strip = 332(1210) = 29 m
misal kemiringan tanah 5%, maka
Lebar strip = 332(510) = 43 m.
II 4 P ili T (C
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
85/95
II.4. Pergiliran Tanaman (Crop
Rotation) Pergiliran tanaman adalah system penanaman
berbagai tanaman secara bergilir dalam urutan
waktu tertentu pada suatu bidang tanah.
Pergiliran tanaman juga dapat menekan hama
dan penyakit tanaman dan juga tanaman
pengganggu (gulma).
Tanaman yg cocok digunakan sbg tanamanantara dalam pergiliran tanaman hendaknya
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
86/95
antara dalam pergiliran tanaman hendaknyamempunyai sifat :
- mudah diperbanyak- tumbuh cepat,
- menghasilkan banyak bahan organik
- sistim perakaran dalam dan percabangannya banyak.
- toleran terhadap pemangkasan
- tahan serangan hama/penyakit- mampu menekan gulma
- tidak mempunyai sifat yg tidakmenyenangkan (berduri, membelit dsb)
Contoh tanaman :
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
87/95
tanaman kacang-kacangan : Crotalaria juncea,
Centrosema pubescendll.
Rumput gajah (Panisetum purpureum)
rumput bermuda (Cynodon plectostachyum).
II.5. Mulsa Mulsa adalah sisa-sisa tanaman yg
dikembalikan lagi ke tanah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mulsa
sangat efektifmenekan laju erosi.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
88/95
Penelitian Latanzi (1974) :
tanah geluh debuan (silty loam) dg kemiringan 7
% kehilangan tanah tanpa mulsa sebesar 1,87
kg/m2/jam, sedangkan yang diberi mulsa hanya
0,31 kg/m2/jam.
Penelitian Suwardjo (1981) :
mulsa mampu menurunkan erosi sampai lebih
dari 1/20 kali ( lihat tabel 1. berikut ).
Pengaruh mulsa terhadap erosi (Suwardjo, 1981).
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
89/95
Perlakuan
Erosi dari tanaman (ton/ha)
jagung ubikayu
Tanah terbuka (tanpa tanaman) 260,8 222,8
Tanah diolah tanpa mulsa 129,9 88,9
Tanah diolah + mulsa jerami
(6 ton/ha)
23,4 3,2
Tidak diolah + mulsa sisa tanaman 23,4 4,6
Bekas diolah + mulsa jerami 22,7 16,5
M l d dib ik d b di
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
90/95
Mulsa dapat diberikan dg cara menyebar di
permukaan tanah atau dibenam pada saat
pengolahan tanah (pengolahan mulsa / mulchtillage).
Penggunaan mulsa hendaknya menutup sampai
7075% atau sekitar 56 ton jera mi per ha.
Metoda Kimia
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
91/95
Metoda Kimia
Metoda kimia adalah penggunaan preparat
kimia sintetis atau alami (Soil conditioner)
untuk memperbaiki struktur tanah sehingga
agregat tanah stabil. Contoh :
campuran simethyl dichlorosilane dengan
methyl trichlorosilane (MSC) yang mudahmenguap dimana gas yg terbentuk bercampur
dg air tanah, ini akan menyebabkan agregat
tanah stabil.
Preparat kimia lain :
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
92/95
Preparat kimia lain :
1. Polyvinyl alcohol (PVA)2. Polyvinyl acetat (PVa)
3. Polyvinil acid (PAA)
4. Vinyl acetat malcic acid (VAMA)
5. Dimethylaminoethylmetacrylate (DAEMA)
6. Polyacrylamide (PAM)
7. Emulsi bitumen
8. Lateks
9. Humus
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
93/95
Cara Penggunaan :
Preparat dicampur dengan air dengan
perbandingan tertentu, disemprotkan ke
permukaan tanah kemudian diaduk dengan
cangkul atau garu. Mekanisme pembentukan agregat dengan
menggunakan soil conditioner prinsipnya sama
dengan mekanisme pembentukan agregat tanahpada umumnya.
Soil conditioner mempunyai pengaruh
b t h d t bilit t
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
94/95
yang besar terhadap stabilitas agregat
tanah.
Pengaruhnya berjangka lama, karena
senyawa tersebut tahan terhadap seranganmikroba tanah.
Permeabilitas meningkat dan erosi
berkurang.
-
8/11/2019 Bab 13. Klasifikasi Dan Konservasi Tanah
95/95
Pustaka :1. KONSERVASI TANAH DAN AIR, 1989. (Sitanala
Arsyad). IPB Pers.
2. PENGAWETAN TANAH, 1983 (Wani Hadi Utomo).
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
3. PEDOMAN PRAKTIK KONSERVASI TANAH DANAIR, 2002. (Tim Peneliti BP2TPDAS IBB).
Departemen Kehutanan, BP2TPDAS IBB Surakarta.
4. SOIL EROSION AND CONSERVATION, 2005
(Morgan R.P.C)
5. SOIL CONSERVATION TECHNICAL