Download - Bab 2 Beda Asi Sufor
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
1/22
BAB 2 BEDA ASI SUFOR
Susu sapi
Komposisi susu sapi berbeda dengan komposisi ASI (table 6.1). Perbedaan yang
penting terdapat pada konsentrasi protein dan mineral yang lebih tinggi dan laktosa yang
lebih rendah. Lagipula pada susu sapi rasio antara protein whey dan kasein (!"#!). $auh
lebih rendah bila dibandingkan dengan rasio tersebut pada ASI (6!"%!). &alaupun baik
protein whey maupun kasein merupakan protein berkualitas tinggi' akan tetapi kasein di
bawah pengatuh asam lambung menggumpal sehingga lebih sukar di erna oleh enim*
enimnya. Perbedaan terdapat pula pada asam lemaknya' ASI lebih banyak mengandung
asam lemak tidak +enuh hingga mudah dierna sedangkan tidak demikian dengan lemak susu
sapi. ASI banyak mengandung asam linolei.' asam lemak esensial bagi manusia'. Asamlemak susu sapi yang tidak diserap mengikat kalsium dan mungkin berbagai trae elements
hingga dapat menghalang*halangi masuknya at*at tadi. Kandungan kolesterol ASI lebih
tinggi +ika dibandingkan dengan kolesterol yang terdapat pada susu sapi. Adapun mengenai
,itamin*,itaminnya' ,itamin dari golongan - lebih banyak terdapat pada susu sapi karena
sapi dapat mensintesisnya. &alaupun demikian ASI mengandung ukup ,itamin yang
dibutuhkanoleh bayi. Kadar besi dan luor baik pada susu sapi maupun pada ASI terdapat
rendah hingga tidak dapat menukupi kebutuhan bayi.
Formula bayi
Pada aumumnya ormula bayi dibuat dari susu sapi yang diubah komposisinya hingga
dapat dipakai sebagai pengganti ASI. Alasan dipakainya susu sapi sebagai bahan dasar
mungkin oleh banyaknya susu yang dapat dihasilkan oleh peternak sapi perah
Table 6.1 : KOMPOSISI ASI DAN SUSU SAPI
Analisa Raa!raa Asi iap 1"" ml Susu Sapi iap 1"" ml
Protein (g) 1.1 /./
Kaseine !.% .0
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
2/22
&hei !.0 !.6
Lemak (g) %. /.0
Karbohidrat (g) 6.# %.2
Abu (g) !. !.0
3nergy (Kkal) 0 6.6
4ineral
5atrium (mg) 16 1
Kalium (mg) 1 1/0
Kalsium (mg) /% 110
osor (mg) 1% 2
4agnesium (mg) % 1
-esi ! !
Seng /!!*!! /!!*!!
4angan !.0*1. *%
7embaga %! /!
Selenium 1./* !.*
Khlorida /2 1!/
Iodium / %.0
5utriia 8ademeum (12#%)
dan harganya yang relati,e murah.
ormula awal dibagi dalam golongan ormula adaptasi dan ormula lengkap
a. ormula adaptasi ( adapted berarti disesuaikan dengan kebutuhan bagi bayi baru lahir)
untuk bayi baru lahir sampai umur 6 bulan. Susuna ormula adaptasi sangat mendekati
susunan ASI (table 6.) dan sangat baik bagi bayi baru lahir sampai umur % bulan. Pada
umur dibawah /*% bulan ungsi saluran penernaan dan gin+al belum sempurna hingga
pengganti ASInya harus mengandung at*at gii yang mudah dierna dan tidak
mengandung mineral yang berlebihan maupun kurang.
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
3/22
Komposisi yang dian+urkan oleh 3SP9A5 (1200) setelah bubuk ormula tersbut
diairkan sesuai petun+uk prosedurnya ialah:Lemak :
Kadar lemak disarankan antara '0*%'1 g tiap 1!! ml. komposisi asam lemaknya harus
sedemikian hingga bayi umur 1 bulan dapat menyerap sedikitnya # ;.
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
4/22
lemak dengan berat molekul rendah. tin+a. P> yang rendah ini disertai kapasitas buer yang rendah
pula karena rendahnya kandungan protein dan osat' memberi dampak yang baik untuk
menekan pertumbuhan 3sherihia ?oli dalam usu bayi yang mendapat ASI.
4ineral :
Seperti dapat dilihat pada table 6.1 konsentrasi sebagian besar mineral dalam susu sapi
seperti natrium' kalium' kalsium' oror' magnesium' khlorida' lebih tinggi /*% kali
dibandingkan dengan yang terdapat dalam ASI. Pada pembuatan ormula adaptasi
kandungan berbagai mineral harus diturunkan hingga +umlahnya berkisar antara !' dan
!'/% g"1!! ml. kandungan mineral dalam susu ormula adaptasi memang rendah dan
mendekati yang terdapat pada ASI (table 6.). penurunan kadar mineral diperlukan sangatoleh karena bayi baru lahir belum dapat mengekskresi dengan sempurna kelebihannya.
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
5/22
b. ormula awal lengkap (omplete starting ormula) berarti susunan at giinya lengkap
dan pemberiannya dapat dimulai setelah bayi dilahirkan. -erbeda dengan oemula
adaptasi yang diuraikan terlebih dahulu' pada ormula yang disebut
Table 6.# : Analisa Raa!raa $erba%ai Formula A&apasi
at gii ormula Adaptasi ASI Susu Sapi
Lemak
Protein
&hey
Kesein
Kerbohidrat
3nergy
4ineral
5a
K
?a
P
?l4g
e
?u
Ba
4n
I
/.% * /.6%
1. * 1.6
!.2 C !.26
!.6 C !.6%
0. C 0.%
60 C 60.6
!. C !./
1 C %
C 0
%%.% C 6!
#./ C /%
/0 C %1%.6 C /
!. C 1./
%! C
!./ C !.%
0 C 1.#
6.2 C 0.1
/.! C .
1.1 C 1.%
!.0 C !.2
!.% C !.
6.6 C 0.1
6 C 0!
!.
1!
%!
/!
1!
/!%
!.
/.
/.1
!.6
.
%.%
61
!.#
!
1!
11%
2!
1!1
!.1
menurut brosur masing*masing produsen.
dikutip dari 5utriia 8ademeum' 12#%.
Resi'o Pemberian Susu Formula Unu' $ayi &an Ana'!Ana'
1. 4eningkatkan resiko asma
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
6/22
. Menin%'a'an resi'o asma
Sebuah penelitian di Ariona' Amerika Serikat yang menggunakan sampel 1.%6 bayi
sehat menun+ukkan hubungan yang kuat antara menyusui dan gangguan pernaasan pada
bayi. >asil penelitian menun+ukkan bahwa anak*anak di bawah umur 6 tahun yang tidak
disusui sama sekali' akan memiliki resiko gangguan pernaasan tiga kali lebih besar
dibandingkan dengan anak*anak yang disusui.
Penelitian pada .1#% anak yang dilakukan oleh >ospital or Sik ?hildren di 7oronto'
Kanada menun+ukkan bahwa resiko asma dan gangguan pernapasan menapai angka !;
lebih tinggi pada bayi yang diberi susu ormula' dibandingkan dengan bayi yang
mendapatkan ASI sampai dengan usia 2 bulan atau lebih.
Para peneliti di Australia -arat melakukan penelitian terhadap 6! anak*anak untuk
melihat peningkatan resiko asma dan gangguan pernaasan pada 6 tahun pertama. Anak*
anak yang tidak mendapatkan ASI beresiko %!; lebih tinggi terkena asma dan gangguan
pernaasan dibandingkan dengan anak*anak yang mendapatkan ASI eksklusi
sekurangnya % bulan. Para peneliti ini merekomendasikan untuk memberikan ASI
eksklusi sekurangnya % bulan untuk mengurangi resiko terkena asma dan gangguan
pernaasan.
Para ahli melihat pada 2 penelitian terbaru untuk menge,aluasi dampak DmelindungiE
terhadap asma dan penyakit pernapasan atopik lainnya yang diberikan oleh ASI. Setelah
menggunakan kriteria penilaian yang ketat' terdapat 1 penelitian yang memenuhi
persyaratan untuk die,aluasi' dan ke*1 penelitian tersebut menun+ukkan manaat"eek
melindungi yang diberikan oleh ASI dari resiko asma. Para ahli menyimpulkan' tidak
menyusui atau memberikan ASI pada bayi akan meningkatkan resiko asma dan penyakit
pernaasan atopik.
#. Menin%'a'an resi'o aler%i
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
7/22
Anak*anak di inlandia yang mendapatkan ASI lebih lama memiliki resiko lebih rendah
untuk terkena penyakit atopik' eksim' alergi makanan dan gangguan pernaasan karena
alergi. Pada usia 10 tahun' resiko gangguan pernaasan karena alergi pada mereka yang
tidak mendapatkan ASI (atau mendapat ASI dalam +angka waktu pendek) adalah 6;'
sementara pada mereka yang disusui lebih lama hanya %;.
-ayi yang memiliki riwayat asma"gangguan pernaasan karena memiliki riwayat alergi
dari keluarganya' diteliti untuk penyakit dermatitis atopik dalam tahun pertama
kehidupannya. 4enyusui eksklusi selama tiga bulan pertama diakui dapat melindungi
bayi dari penyakit dermatitis.
Pengaruh dari konsumsi harian ibu akan ,itamin ? dan 3 pada komposisi anti*oksidan di
ASI sebagai at yang melindungi bayi dari kemungkinan terkena penyakit atopik diteliti.
4akanan yang dikonsumsi oleh ibu yang menderita penyakit atopik dipantau selama %
hari' kemudian diambil sampel ASI dari ibu yang memiliki bayi dengan usia 1 bulan.
>asil penelitian menun+ukkan bahwa konsumsi ,itamin ? sehari*hari pada makanan ibu
dapat meningkatkan kadar ,itamin ? pada ASI. Semakin tinggi kadar ,itamin ? pada ASI
dapat menurunkan risiko terkena penyakit atopik pada bayi.
(. Men%)amba per'emban%an 'o%nii*
Fntuk menentukan dampak dari memberikan ASI eksklusi dengan perkembangan
kogniti pada bayi prematur atau bayi dengan berat lahir rendah' digunakanlah metode
GBayley scale of infant developmentH ketika bayi berumur 1/ bulan dan GWechler
Preschool and Primary Scales of IntelligenceH pada anak ketika berumur tahun.
Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah memberikan ASI seara eksklusi (tanpa
tambahan ,itamin"supplemen apapun) pada bayi prematur atau bayi dengan berat lahir
rendah terbukti memberikan keuntungan yang signiikan pada perkembangan kogniti
dan pertumbuhan isik yang lebih baik.
4enyusui terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang' karena memiliki
pengaruh positi pada pendidikan dan perkembangan kogniti di masa kanak*kanak' tegas
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
8/22
sebuah penelitian di Inggris. Analisis regresi yang dilakukan pada sebuah penelitian
menyatakan bahwa menyusui seara signiikan berkorelasi positi dengan pendidikan dan
keerdasan.
%/2 anak sekolah di Amerika Serikat yang lahir antara tahun 1221 C 122/ serta memiliki
berat badan lahir rendah (di bawah 1'!! gram) diberikan beberapa +enis tes kogniti.
>asilnya' anak*anak yang memiliki berat badan lahir rendah dan tidak pernah disusui
enderung memiliki nilai"hasil tes yang rendah pada tes I' kemampuan ,erbal'
kemampuan ,isual dan motorik dibandingkan mereka yang disusui"mendapatkan ASI.
Penelitian pada anak*anak yang lahir dari keluarga miskin di ilipina membuktikan
bahwa anak*anak yang mendapatkan ASI sampai umur 1*1# bulan memiliki nilai yang
lebih tinggi pada Gnon,erbal intelligene testH. 3ek seperti ini akan lebih besar
dampaknya pada bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (1.6 dan 2.# poin lebih
tinggi). Para peneliti menyimpulkan' bahwa memberikan ASI"menyusui dalam +angka
waktu yang lama sangatlah penting' apalagi setelah mengenalkan 4akanan Pendamping
ASI (4P*ASI)' terutama untuk bayi berat badan lahir rendah.
+. Menin%'a'an resi'o in*e'si saluran perna*asan a'u ,ISPA-
Anak*anak di -rail yang tidak disusui"mendapatkan ASI beresiko 16'0 kali lebih tinggi
terkena pneumonia dibandingkan anak*anak yang semasa bayinya disusui seara
eksklusi.
Fntuk menentukan aktor*aktor resiko dalam mendeteksi ISPA pada balita' sebuah
rumah sakit di India membandingkan !1 kasus dengan /11 kun+ungan pemeriksaan.
4enyusui adalah salah satu dari sekian aktor yang dapat menurunkan tingkat risiko ISPA
pada balita.
-eberapa sumber yang digunakan untuk meneliti hubungan antara menyusui dan resiko
ISPA pada bayi yang lahir ukup bulan. Analisis dari data*data yang diteliti menun+ukkan
pada negara*negara berkembang' bayi yang diberikan susu ormula mengalami / kali
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
9/22
lebih sering gangguan pernaasan yang membutuhkan perawatan intensi di rumah sakit'
dibandingkan dengan bayi yang diberikan ASI eksklusi selama % bulan atau lebih.
. Menin%'a'an resi'o o'lusi %i%i pa&a ana'
Salah satu keuntungan menyusui adalah membuat gigi anak tumbuh rapih dan teratur.
Penelitian yang dilakukan pada 1.1/! balita (usia /* tahun) untuk mengetahui dampak
dari tipe pemberikan makanan dan akti,itas menghisap yang tidak tepat terhadap
pertumbuhan gigi yang kurang baik. Akti,itas menghisap yang kurang baik (menghisap
botol) memberikan dampak yang substansial pada kerusakan gigi"oklusi gigi pada anak.
7er+adinya Hposterior ross*biteH pada gigi anak lebih banyak ditemukan pada anak*anak
yang menggunakan botol susu serta anak*anak yang suka DmengempengE. Persentase
terkena ross*bite pada anak ASI yang menyusu langsung 1/; lebih keil dibandingkan
mereka yang menyusu dari botol. >asil penelitian menyimpulkan bahwa semakin awal
bayi menyusu dari botol dua kali lebih besar besar terkena risiko maloklusi"kerusakan
pada gigi dibandingkan bayi yang menyusu langsung"tidak menyusu dari botol.
6. Menin%'a'an resi'o in*e'si &ari susu *ormula yan% er'onaminasi
Pada kasus teremarnya susu ormula dengan 3nterobater Sakaakii di -elgia'
ditemukan 1 bayi yang menderita 5erotiing 3netroolitis (53?) dan bayi yang
meninggal setelah mengkonsumsi susu ormula yang teremar bakteri tersebut.
Sebuah kasus di Amerika Serikat menyebutkan bahwa seorang bayi berusia ! hari
meninggal dunia karena menderita panas' tahyardiaJdan mengalami penurunan ungsi
pembuluh darah setelah diberikan susu ormula yang teremar bakteri 3*Sakaakii di
5I?F.
/. Menin%'a'an resi'o 'uran% %i0i %i0i buru'
Pada tahun !!/ ditemukan bayi yang mengkonsumsi susu ormula berbahan dasar
kedelai di Israel harus mendapatkan perawatan intensi di rumah sakit akibat
enephalopathy.
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
10/22
ini menyebutkan bahwa tingkat tiamin pada susu ormula tidak dapat diidentiikasikan.
Pada bayi yang mengkonsumsi susu ormula berbasis kedelai sering ditemukan ge+ala
kekurangan tiamin' yang harus ditangani oleh terapi tiamin.
2. Menin%'a'an resi'o 'an'er pa&a ana'!ana'
Pusat Studi Kanker Anak di Inggris melakukan penelitian terhadap /.!! kasus kanker
anak dan hubungannya dengan menyusui. >asil penelitian menun+ukkan adanya
pengurangan tingkat resiko terkena leukemia dan kanker lain apabila seorang anak
memperoleh ASI ketika bayi. Studi pada 110 kasus aute lymphotic leukemia yang
dilakukan di Fnited Arab 3mirates menun+ukkan bahwa menyusui seara eksklusi
selama 6 bulan atau lebih akan meminimalkan resiko terkena kanker leukemia dan
lymphoma (getah bening) pada anak.
7idak menyusui adalah salah satu penyebab terbesar kanker pada ibu. Suatu penelitian
mengemukakan tingkat kerusakan genetis yang signiikan pada bayi usia 2*1 bulan yang
sama sekali tidak disusui. Para peneliti menyimpulkan bahwa kerusakan genetis berperan
penting dalam pembentukan kanker pada anak atau setelah anak*anak tsb tumbuh
dewasa.
Sebuah penelitian yang menggunakan bukti*bukti atas dampak menyusui pada risiko
terkena leukemia mempela+ari 111 kasus yang / diantaranya mengemukakan hal
tersebut.
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
11/22
untuk melihat dampak menyusui pada konsumsi makanan yang mengandung protein
gluten serta resiko terkena penyakit kronis. Seara menge+utkan ditemukan bukti bahwa
%!; anak*anak bawah umur dua tahun (baduta) yang disusui"mendapatkan ASI berisiko
lebih keil terhadap penyakit kronis' walaupun mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein gluten.
asa terbakar pada saat -A- dan penyakit ?rohn adalah penyakit gastrointestinal kronis
yang sering ter+adi pada bayi susu ormula. Suatu meta*analisis pada 10 kasus yang
mendukung hipotesis bahwa menyusui mengurangi resiko penyakit ?rohn dan ulerati,e
olitis.
Fntuk memper+elas dampak dari pemberian 4PASI yang terlalu dini (ontoh: dampak
dari menyusui dibandingkan tidak menyusui lama menyusui dampak menyusui dan
hubungannya dengan pemberian makanan yang mengandung protein gluten) pada resiko
penyakit kronis' para peneliti melihat kembali literatur tentang menyusui dan penyakit
kronis. 4ereka menemukan bahwa anak*anak yang menderita penyakit kronis hanya
mendapatkan ASI"disusui dalam +angka waktu pendek. Sementara anak*anak yang
disusui lebih lama resiko terkena penyakit kronis ini ; lebih rendah. Para peneliti
mendeinisikan mekanisme perlindungan yang diberikan ASI' yaitu:
(1) melan+utkan pemberian ASI"menyusui menghambat penyerapan gluten pada tubuh'
() ASI melindungi tubuh dari ineksi intestinal. Ineksi dapat menyebabkan penurunan
daya tahan tubuh bayi sehingga gluten dapat masuk ke dalam lamina propria. Penelitian
yang lain menyebutkan bahwa IgA dapat menurunkan respon antibody terhadap gluten
yang dierna.
1". Menin%'a'an resi'o &iabees
Fntuk memastikan hubungan antara konsumsi susu sapi (dan susu ormula bayi berbahan
dasar susu sapi) dan respon antibodi bayi pada protein susu sapi' peneliti di Italia
mengukur respon antibodi pada 16 bayi ASI dan 1 bayi usia % bulan yang
mengkonsumsi susu ormula. -ayi susu ormula meningkatkan antibodi beta*asein yang
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
12/22
bisa menyebabkan diabetes type 1' dibandingkan dengan bayi ASI. Para peneliti tersebut
menyimpulkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusi sekurangnya % bulan
beresiko lebih rendah terhadap diabetes type 1' karena ASI dapat menegah pembentukan
anti*bodi beta*asein.
Studi yang dilakukan pada %6 suku Indian Kanada yang menderita diabetes tipe II
diookkan dengan 2 +enis ontrol penyakit diabetes. Kemudian dibandingkanlah resiko
pre dan post*natal dari suku Indian yang disusui dan yang tidak disusui. 4enariknya'
ditemukan suatu akta baru bahwa ASI dapat menurunkan resiko terkena penyakit
diabetes tipe II.
Penggunaan susu ormula' makanan pengganti ASI dan susu sapi yang lebih dini pada
bayi' adalah ator*aktor yang meningkatkan kemungkinan terkena diabetes tipe I ketika
dewasa. Sebayak 10 anak Swedia dan #6 anak Lithuania usia 1 tahun yang didiagnosa
menderita penyakit diabetes tipe I dibandingkan dengan pasien non*diabets. >asil
penelitian menun+ukkan bahwa memberikan ASI seara eksklusi sekurangnya bulan
dan dilan+utkan sampai usia 0 atau 2 bulan (dengan 4P*ASI) dapat mengurangi resiko
terkena diabetes.
asil penelitian ini menyimpulkan bahwa pada bayi yang
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
13/22
lahir prematur maupun ukup bulan' ASI dapat mengendalikan tekanan darah pada batas
normal sampai mereka tumbuh dewasa.
Sebuah penelitian di FK menge,aluasi tingkat kolesterol pada 1.!! anak dan rema+a
usia 1/*16 tahun dan menyimpulkan bahwa ASI menegah penyakit kardio,askular
karena dapat mengurangi kadar total kolesterol dan kadar Lasil penelitian ini menyebutkan' bayi yang memperoleh ASI terbukti dapat
mengendalikan metabolisme pengolahan lemak di tubuh dengan baik' yang menyebabkan
kadar kolesterol yang rendah dan menghindarkan dari resiko penyakit kardio,askular.
Sebuah studi di Inggris yang meneliti %.06/ anak*anak usia 0' tahun menyebutkan
bahwa anak*anak berusia 0 tahun dan tidak pernah mendapatkan ASI memiliki
keenderungan tekanan systoli dan diastoli yang lebih tinggi dibandingkan anak*anak
yang mendapatkan ASI semasa bayinya. Ada pengurangan sebesar !.mm>g setiap /
bulan apabila anak mendapatkan ASI eksklusi. Para peneliti menyarankan pemberian
ASI eksklusi sekurangnya / bulan' karena terbukti dapat mengurangi 1; populasi
orang*orang yang menderita penyakit tenakan darah tinggi' dan mengurangi 1'; tingkat
kematian penduduk karena darah tinggi.
1#. Menin%'a'an resi'o obesias
Fntuk menentukan dampak pemberian makanan bayi pada obesitas masa kanak*kanak'
studi besar di Skotlandia meneliti indeks massa tubuh dari /.!! anak usia /2*%
bulan. Setelah eliminasi aktor*aktor yang bias' status sosial ekonomi' berat lahir dan
+enis kelamin' pre,alensi obesitas seara signiikan lebih tinggi pada anak*anak diberi
susu ormula' mengarah pada kesimpulan bahwa pemberian susu ormula terkait dengan
peningkatan risiko obesitas.
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
14/22
terhadap obesitas. 3ek perlindungan ini lebih besar pada bayi yang seara eksklusi
disusui ASI.
7indak lan+ut akti dari # pasang ibu dan bayi di $erman digunakan untuk menentukan
hubungan antara tidak menyusui dan peningkatan risiko kelebihan berat badan dan
obesitas. Setelah dua tahun tindak lan+ut' #'% persen dari anak*anak kelebihan berat badan
dan '# persen sangat kelebihan berat badan: #'2 persen tidak pernah disusui' sementara
6'/ persen disusui selama paling sedikit enam bulan.
Anak*anak yang mendapatkan ASI eksklusi lebih dari tiga bulan dan kurang dari enam
bulan memiliki ! persen pengurangan resiko' sementara mereka yang telah ASI
eksklusi selama paling sedikit enam bulan memiliki 6! persen pengurangan resiko untuk
men+adi gemuk dibandingkan kepada mereka yang diberi susu ormula.
1(. Menin%'a'an resi'o in*e'si saluran pen5ernaan
7u+uh ratus tu+uh puluh enam bayi dari 5ew -runswik' Kanada' diteliti untuk
mengetahui hubungan antara pernapasan dan penyakit gastrointestinal dengan menyusui
selama enam bulan pertama kehidupan. 4eskipun angka pemberian ASI ekslusi rendah'
hasil menun+ukkan eek perlindungan yang signiikan terhadap total penyakit selamaenam bulan pertama kehidupan. -agi mereka yang disusui ASI ' insidensi ineksi
gastrointestinal adalah %0 per persen lebih rendah tingkat penyakit pernapasan adalah /%
persen lebih rendah daripada mereka yang tidak disusui.
Perbandingan antara bayi yang menerima ASI terutama selama 1 bulan pertama
kehidupan dan bayi yang seara eksklusi diberikan susu ormula atau disusui ASI selama
selama tiga bulan atau kurang' menemukan bahwa penyakit diare dua kali lebih tinggi
untuk bayi yang diberikan susu ormula dibandingkan mereka yang disusui ASI.
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
15/22
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
16/22
tertunda dari satu +am pertama sampai tu+uh hari. Inisiasi setelah hari pertama terkait
dengan '% kali lipat peningkatan risiko kematian. Penulis menyimpulkan bahwa 16
persen kematian bayi dapat diegah +ika semua bayi disusui se+ak hari pertama dan
persen dapat diegah bila menyusui dimulai selama satu +am pertama.
1. Menin%'a'an resi'o oiis me&ia &an in*e'si saluran elin%a
$umlah otitis media akut meningkat seara signiikan dengan menurunnya durasi dan
eksklusi,itas menyusui. -ayi Amerika yang diberikan ASI eksklusi selama empat bulan
atau lebih mengalami penurunan ! persen dibandingkan dengan bayi yang tidak
disusui. Penurunan sebesar %! persen ke+adian dilaporkan berasal dari bayi ASI yang
diberikan tambahan (makanan"susu ormula) lain sebelum usia empat bulan.
Antara usia enam dan 1 bulan insiden pertama otitis media lebih besar untuk bayi susu
ormula daripada untuk bayi ASI eksklusi. Fntuk bayi ASI eksklusi insidensi ini
meningkat dari persen men+adi 1 persen dibandingkan kenaikan dari % persen
men+adi 06 persen untuk bayi ang hanya diberikan susu ormula. Para penulis
menyimpulkan bahwa menyusui bahkan untuk +angka pendek (tiga bulan) akan seara
signiikan mengurangi episode dari otitis media selama masa kanak*kanak.
16. Menin%'a'an resi'o e*e' sampin% 'onaminasi lin%'un%an
Sebuah studi -elanda menun+ukkan bahwa pada usia enam tahun' perkembangan kogniti
dipengaruhi oleh paparan pra*lahir terhadap poliklorinasi bienil (P?-) dan dioksin. 3ek
buruk paparan pra*lahir pada hasil neurologis +uga ditun+ukkan dalam kelompok susu
ormula tetapi tidak dalam kelompok yang diberikan ASI. 4eskipun ter+adi paparan P?-
mealui ASI' studi ini menemukan bahwa pada usia 1# bulan' % bulan' dan pada usiaenam tahun suatu eek yang menguntungkan dari menyusui ASI terlihat pada kualitas
gerakan' dalam hal kelanaran' dan dalam tes perkembangan kogniti.
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
17/22
sekolah. Penelitian ini +uga memberikan bukti menyusui ASI melawan perkembangan
merugikan dari eek P?- dan dioksin.
Penelitian yang lain dilakukan di -elanda untuk menentukan eek paparan pra* lahir
terhadap poliklorinasi bienil (P?-)' mempela+ari bayi yang disusui ASI dan bayi yang
diberikan susu ormula pada saat mereka berusia sembilan tahun.
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
18/22
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
19/22
dapat dilihat dalam % minggu pertama kehidupan. 4enurut Lanting
(122%)' pada penelitian terhadap bayi yang diberi asupan susu ormula
seara eksklusi atau diampur dengan ASI pada % minggu pertama
kehidupan memiliki perkembangan neurologis yang lebih lambat
dibandingkan dengan bayi yang memperoleh ASI seara eksklusi
paling tidak selama # hari pertama setelah lahir.
ASI memiliki at yang tidak dimiliki oleh susu lain' yaitu
polyunsaturated atty Aids (PFA). Asam lemak ini seara istimewa
menyatu dengan membran sel sara di mana sekitar 6!; otak manusia
tersusun oleh lemak. Komponen utama asam lemak ini adalah A dan
AA yang mempunyai peran penting dalam perkembangan korteks otak
dan retina (&>=' !!0).
Anak*anak yang mengkonsumsi ASI terdapat peningkatan I dan
keterampilannya. >al tersebut mengindikasikan bahwa peningkatan
kemampuan relek kogniti merupakan eek dari PFA pada masa awal
perkembangan sara bayi.
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
20/22
dikarenakan ada permasalahan dengan ASI maka susu ormula men+adi
satu*satunya pilihan nutrisi bagi bayi. Akan tetapi' kandungan dalam
perpustakaan.uns.a.id digilib.uns.a.id
ommit to user
16
susu ormula tidak dapat menyamai kandungan gii yang terdapat
dalam ASI. 7ermasuk di dalamnya AA dan A yang sangat penting
untuk perkembangan sel*sel otak (-riawan' !!%).
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
21/22
-
7/23/2019 Bab 2 Beda Asi Sufor
22/22