7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Network
Network (jaringan) adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang
masing-masing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi.
Hubungan antar komputer tersebut tidak terbatas berupa kabel tembaga saja,
namun juga bisa melalui fiber optic, microwave, infrared, bahkan melalui satelit
(Tanenbaum, 2003, p10).
Secara umum network mempunyai beberapa manfaat yang lebih
dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri. Adapun manfaat yang
didapat dalam membangun network adalah sebagai berikut :
- Sharing resources
- Media komunikasi
- Integrasi data
- Pengembangan dan pemeliharaan
- Keamanan data
- Sumber daya lebih efisien dan informasi terkini
Berdasarkan tipe transmisinya (Tanenbaum, 2003, p15), network dibagi
menjadi dua bagian besar yaitu : broadcast dan point to point. Dalam broadcast
network, komunikasi terjadi dalam sebuah saluran komunikasi yang digunakan
secara bersama-sama, dimana data berupa paket yang dikirimkan dari sebuah
komputer akan disampaikan ke tiap komputer yang ada dalam jaringan tersebut.
8
Paket data hanya akan di proses oleh komputer tujuan dan akan dibuang oleh
komputer yang bukan tujuan paket tersebut.
Sedangkan pada point to point network, komunikasi data terjadi melalui
beberapa koneksi antar sepasang komputer, sehingga untuk mecapai tujuannya
sebuah paket mungkin harus melalui beberapa komputer terlebih dahulu. Oleh
karena itu, dalam tipe jaringan ini, pemilihan rute yang baik menentukan bagus
tidaknya koneksi data yang berlangsung.
2.1.1 Definisi dan ciri-ciri Local Area Network (LAN)
Gambar 2.1 Local Area Network (LAN)
LAN (Local Area Network) adalah sebuah jaringan komputer
yang dibatasi oleh area geografis yang relatif kecil dan umumnya dibatasi
oleh area lingkungan seperti perkantoran atau sekolahan dan biasanya
9
ruang lingkup yang dicakupnya tidak lebih dari 2 km² (Stallings, 2000,
p425).
Ciri-ciri LAN (Local Area Network) adalah sebagai berikut :
a. Beroperasi pada area yang terbatas
b. Memiliki kecepatan transfer yang tinggi
c. Dikendalikan secara privat oleh administrator lokal
d. Menghubungkan peralatan yang berdekatan
2.1.2 Definisi dan ciri-ciri Wide Area Network (WAN)
Gambar 2.2 Wide Area Network (WAN)
WAN (Wide Area Network) merupakan jaringan yang ruang
lingkupnya sudah terpisahkan oleh batas geografis dan biasanya sebagai
penghubungnya sudah menggunakan media satelit ataupun kabel bawah
laut (Stallings, 2000, p9).
10
Ciri-ciri WAN (Wide Area Network) adalah sebagai berikut :
a. Beroperasi pada wilayah geografis yang sangat luas.
b. Memiliki kecepatan transfer yang lebih rendah daripada LAN.
c. Menghubungkan peralatan yang dipisahkan oleh wilayah yang luas,
bahkan secara global.
2.1.3 Topologi
Menurut Stallings (2004,p429) topologi adalah struktur yang
terdiri dari jalur switch, yang mampu menampilkan komunikasi
interkoneksi diantara simpul-simpul dari sebuah jaringan.
Ada beberapa jenis topologi, yaitu :
1. Bus
Gambar 2.3 Topologi Bus
11
Topologi ini menggunakan sebuah kabel backbone tunggal untuk
menghubungkan node yang satu dengan yang lainnya dalam sebuah
jaringan.
2. Ring
Gambar 2.4 Topologi Ring
12
Topologi ini menghubungkan node yang satu dengan yang lainnya
dimana node terakhir terhubung dengan node pertama sehingga node-
node yang terkoneksi tersebut membentuk jaringan seperti sebuah
cincin.
3. Star
Gambar 2.5 Topologi Star
Topologi star menghubungkan semua node ke satu node pusat. Node
pusat ini biasanya berupa hub atau switch.
13
4. Extended Star
Gambar 2.6 Topologi Extended Star
Topologi ini menggabungkan beberapa topologi star menjadi satu.
Hub atau swich yang dipakai untuk menghubungkan beberapa
komputer pada satu jaringan dengan menggunakan topologi star, akan
dihubungkan lagi ke hub atau switch utama.
5. Hierarchikal
Topologi ini hampir sama seperti topologi extended star. Yang
menjadi perbedaan adalah topologi lain membentuk sebuah jaringan
yang hirarki dimana ada node-node yang mengontrol dan dikontrol.
14
6. Mesh
Gambar 2.7 Topologi Mesh
Topologi ini memungkinkan node yang satu terhubung atau lebih
node lain dalam jaringan tanpa ada suatu pola tertentu.
7. Hybrit
Gambar 2.8 Topologi Hybrit
15
Topologi hybrit merupakan gabungan dari beberapa topologi jaringan
yang lain. Biasanya topologi ini digunakan pada WAN, karena setiap
topologi mempunyai kelemahan sehingga jika digabungkan penulis
bisa mendapatkan kualitas maksimum.
2.1.4 Peralatan Local Area Network
Beberapa peralatan pokok jaringan yang berkaitan dengan operasi
LAN, antara lain :
1. Repeater
Repeater berfungsi untuk menguatkan kembali sinyal-sinyal jaringan
pada level bit sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat menempuh jarak
yang lebih jauh daripada maksimum suatu media.
2. Hub
Gambar 2.9 Hub
16
Fungsi hub mirip dengan repeater, perbedaannya adalah hub memiliki
jumlah port lebih banyak daripada repeater. Hub disebut juga multi
repeater. Sebuah hub dapat memiliki 4,8,12, bahkan 24 port.
3. Bridge
Bridge berfungsi untuk menghubungkan dua segmen LAN dan
menjaga jalur data tetap lokal.
4. Switch
Gambar 2.10 Switch
Switch berfungsi sama seperti bridge hanya saja switch memiliki
lebih banyak port. Switch disebut juga multi-port bridge. Paket data
yang dikirimkan oleh switch berdasarkan MAC (Media Access
Control) address yang dituju untuk paket data.
17
5. Router
Gambar 2.11 Router
Router berfungsi untuk menghubungkan network yang satu dengan
yang lain dan memilih jalur yang terbaik untuk mengirimkan paket
data yang datang dari satu port yang dituju paket data tersebut. Router
mengirimkan paket data berdasarkan IP address.
6. Access Point
Access Point merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari
client ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya
adalah milik perusahaan. Fungsinya mengkonversi sinyal frekuensi
radio menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau
disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversi kembali
menjadi sinyal frekuensi radio.
18
2.2 Protokol komunikasi
Protokol adalah serangkaian aturan yang mengatur operasi unit-unit
fungsional agar komunikasi bisa terlaksana (Stallings, 2000, p33).
Protokol memiliki berberapa fungsi diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Enkapsulasi
2. Segmentasi dan reassembling
3. Kontrol koneksi
4. Pengiriman sesuai order
5. Flow kontrol
6. Error kontrol
7. Pengalamatan
8. Multi plexing
9. Servis-servis transmisi
2.2.1 Model referensi TCP/IP
Gambar 2.12 TCP/IP
19
TCP/IP mengacu pada sekumpulan set protokol yang terdiri dari
dua protokol utama yaitu : Transmission Control Protocol dan Internet
Protocol. TCP/IP memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer
yang memiliki perbedaan karakteristik dari segi hardware dan software.
Model TCP/IP dikembangkan oleh ARPA (Advanced Research Projects
Agency) untuk departemen pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969.
Sejak saat itu TCP/IP dijadikan model dasar yang terus digunakan, seperti
internet yang dibangun dengan model dasar TCP/IP tersebut.
Protokol TCP/IP mampu memenuhi kebutuhan komunikasi yang
diperlukan pada saat yang tepat, karena memiliki fitur- fitur penting yang
mampu memenuhi kebutuhan tersebut (Tanenbaum,2003, p41)
diantaranya adalah :
1. Merupakan open protocol standart, tersedia secara bebas dan
dikembangkan terlepas dari perangkat keras komputer dan sistem
operasi. Karena dukungan yang luas inilah, TCP/IP sangat ideal
untuk menyatukan berbagai perangkat keras dan lunak komputer yang
beraneka ragam.
2. Terpisah dari perangkat keras jaringan yang khusus. Hal ini
memungkinkan penyatuan dari berbagai macam jenis jaringan.
TCP/IP dapat dipakai di atas ethernet, koneksi DSI, dial-up line, dan
semua jenis medium transmisi fisik lainnya.
20
3. Memiliki skema pengalamatan yang memungkinkan setiap TCP/IP
device dapat dikenali secara spesifik walaupun berada dalam jaringan
yang sangat besar seperti internet.
TCP/IP terdiri dari empat layer dimana tiap layer-nya memiliki
fungsi yang berbeda-beda, disusun dari layer teratas hingga terbawah
diantaranya adalah:
1. Application Layer
Layer ini berfungsi untuk menangani protokol tingkat tinggi, hal-hal
mengenai representasi. encoding, dan dialog control yang
memungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan. Layer
ini berisi spesifikasi protokol-protokol khusus yang menangani
aplikasi umum seperti telnet, File Transfer Protocol (FTP), Domain
Name System (DNS) , dan lainnya.
2. Transport Layer
Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju
ke tujuan data dengan cara membuat logical connection antara
keduanya. Layer ini bertugas untuk memecahkan data dan
membangun kembali data yang diterima dari application layer ke
dalam aliran data yang sama antara sumber dan pengiriman data.
Layer ini terdiri dari dua protokol yaitu TCP dan UDP. Protokol TCP
memiliki orientasi terhadap reliabilitas data. Sedangkan protokol
UDP lebih berorientasi pada kecepatan pengiriman data.
21
3. Internet Layer
Layer ini bertugas untuk memilih rute terbaik yang akan dilewati oleh
sebuah paket data dalam sebuah jaringan. Selain itu, layer ini juga
bertugas untuk melakukan paket switching untuk mendukung tugas
tersebut.
4. Network Access Layer
Layer ini bertugas untuk mengatur semua hal-hal yang diperlukan
sebuah paket IP agar dapat dikirimkan melalui sebuah medium fisik
jaringan, termasuk didalamnya detil teknologi LAN dan WAN.
2.2.2 Model Referensi OSI
Gambar 2.13 Model Referensi OSI
Model refrensi OSI dikenalkan pada tahun 1984 yang
menyediakan suatu standar desain komunikasi pada jaringan komputer
22
yang memiliki kompatibilitas yang tinggi antara produk atau teknologi
yang dikembangkan oleh beberapa perusahaan pembuat peralatan
jaringan komputer yang berbeda. Model refrensi OSI dapat digunakan
untuk memvisulisasikan bagaimana informasi atau paket data berjalan di
dalam aplikasi atau program melalui media komunikasi menuju ke
aplikasi atau program lainnya yang terletak pada komputer yang lain pada
satu jaringan meskipun penerima maupun pengirim memiliki media
jaringan yang berbeda (Tanenbaum,2003,p37).
Pada model OSI, ada tujuh layer yang pada tiap layer-nya
mengilustrasikan fungsi-fungsi jaringan. Ketujuh layer tersebut adalah :
1. Application Layer
Layer ini adalah layer yang paling dekat dengan pengguna, layer ini
menyediakan sebuah layanan jaringan kepada pengguna aplikasi.
Layer ini berbeda dengan layer lain nya yang dapat menyediakan
layanan kepada layer lain. Contohnya : program pengolah data, email,
FTP, dll.
2. Presentation Layer
Layer ini mengelola informasi yang disediakan oleh layer aplikasi
supaya informasi yang dikirim dapat dibaca oleh layer aplikasi pada
sistem lain, jika diperlukan layer ini dapat menerjemahkan beberapa
data format yang berbeca, kompresi dan enkripsi.
3. Session Layer
Sesuai dengan namanya, layer ini berfungsi untuk menyelenggarakan,
mengatur, dan memutuskan sesi komunikasi. Session layer
23
menyediakan servis kepada layer presentation. Layer ini juga
mensikronisasi dialog antara dua host layer presentation dan
mengatur pertukaran data.
4. Transport Layer
Layer ini berfungsi sebagai pemecah informasi menjadi paket-paket
data yang akan dikirim dan penyusun kembali paket-paket data
menjadi sebuah informasi yang diterima. Batasan antara layer session
dan layer transport dapat dikaitkan dengan batasan antara logikal dan
fisik protokol, dimana layer application, presentation, dan session
berhubungan dengan cara pengiriman data. Transport layer juga
berfungsi menyediakan servis metode pengiriman data untuk
melindungi layer diatasnya dari implementasi detil layer dibawahnya.
5. Network Layer
Network layer menyediakan transfer informasi diantara ujung sistem
melewati beberapa jaringan komunikasi berurutan. Layer ini dapat
melakukan pemilihan jalur terbaik dalam komunikasi jaringan yang
terpisah secara geografis (Path Selection).
6. Data Link Layer
Data link layer berfungsi menghasilkan alamat fisik (physical
addressing), pesan-pesan kesalahan (error notification), pemesanan
pengiriman data (flow control).
24
7. Physical Layer
Physical layer berkaitan dengan karakteristik tinggi teganggan ,
periode perubahan tegangan, lebar jalur komunikasi (bandwidth),
jarak maksimum komunikasi, dan konektor.
Membagi sebuah jaringan kedalam 7 buah layer memiliki
keuntungan sebagai berikut :
1. Memecah komunikasi jaringan ke bagian yang lebih kecil atau
sederhana
2. Standarisasi komponen-komponen jaringan yang dikembangkan oleh
beberapa perusahaan yang berbeda
3. Memungkinkan peralatan jaringan dan software yang berbeda dapat
berkomunikasi satu sama lain
4. Mencegah perubahan pada satu layer dapat mengganggu kinerja layer
yang lain
5. Memecah model komunikasi jaringan ke bentuk yang lebih sederhana
untuk lebih mudah dipelajari
2.3 Internet
Internet atau interconnected network merupakan kumpulan dari jaringan
komputer yang ada di seluruh dunia dan menggunakan protokol TCP/IP untuk
membangun perusahaan virtual network (Tanenbaum, 2003, p50).
25
2.3.1 Sejarah Internet
Teknologi internet, pada awalnya digunakan hanya untuk
keperluan pertahanan yang dirintis oleh lembaga riset Departement
Pertahanan Amerika. Lembaga riset tersebut menginginkan agar
komputer-komputer yang ada dapat saling berhubungan satu dengan yang
lain untuk kepentingan militer. Sistem jaringan komputer dimiliki oleh
lembaga riset ini juga berhubungan dengan kalangan universitas, dengan
harapan agar jaringan komputer ini dapat semakin besar dan berkembang.
Kira-kira pada pertengahan tahun 1970, salah satu universitas
yang bekerjasama dengan lembaga riset Departement Pertahanan
Amerika yaitu Standford University, mulai mengembangkan standarisasi
jaringan komputer tersebut menjadi sebuah protokol (pengatur hubungan
antar komputer) yang mana protokol tersebut dinamakan sebagai protocol
TCP/IP. TCP/IP inilah yang sekarang menjadi protokol di internet.
Sebenarnya fungsi utama TCP/IP adalah menjembatani tiap komputer
yang memiliki sistem operasi dan juga hardware yang berbeda-beda.
2.3.2 Fasilitas Internet
Seiring dengan perkembangannya yang terus meningkat, kini di
internet telah tersedia berbagai macam layanan berbasis protocol TCP/IP
(Hahn,1997,p24) diantaranya adalah :
1. Audio / Video Streaming
26
Merupakan teknologi yang memungkinkan suatu file untuk dapat
langsung digunakan sebelum di-download seluruhnya. Contohnya :
RealPlayer.
2. E-Mail (Electronic Mail)
Digunakan untuk mengirim pesan, juga dapat menyertakan file yang
dialamatkan ke seorang user pada sebuah mail server.
3. FTP (File Transfer Protokol)
Memungkinkan sebuah lokal komputer dengan menggunakan FTP
client untuk menghubungi FTP server yang ada pada sebuah remote
computer agar dapat saling bertukar file, untuk mencari file pada FTP
publik digunakan Archie.
4. Gopher
Layanan yang menyediakan informasi berbasis teks, untuk mencari
informasi pada gopher dapat digunakan VERONICA (Very Easy
Rodent Oriented Netwide Index to Computerizes Archives).
5. Instant Messenger
Instant messenger merupakan program yang memungkinkan
penggunanya untuk berkirim pesan secara online person-to-person,
contohnya : ICQ, Yahoo Messenger.
6. Telnet / Remote Login
Memungkinkan sebuah telnet client untuk menjalankan perintah pada
remote computer biasanya menggunakan sistem operasi UNIX based
seperti FreeBSD atau Linux melalui telnet server.
27
7. Usenet / Newsgroup
Digunakan untuk membuat suatu forum diskusi.
8. WWW (Word Wide Web)
Merupakan layanan yang menyediakan informasi dengan hypertext
dan biasanya mendukung GUI, kini merupakan layanan yang paling
populer dan telah mencakup hampir seluruh layanan internet lainnya
(misalnya : web based chat dan web based email), untuk mencari
informasi pada WWW biasanya digunakan search engine.
2.3.3 ISP (Internet Service Provider)
Menurut Hahn (1997, p60) ISP merupakan perusahaan yang
menyediakan akses ke internet baik permanent connectivity maupun dial
up access. Beberapa provider besar merupakan perusahaan nasional
bahkan multinasional yang melayani ratusan kota. Sedangkan provider
kecil mungkin hanya dikelola oleh perseorangan dan hanya melayani satu
area.
ISP memiliki peralatan dan akses hubungan telekomunikasi
diperlukan untuk membangun PoP (Post Office Protocol) pada area
geografis tertentu. ISP mempunyai lease line berkecepatan tinggi
sehingga mereka tidak sepenuhnya bergantung pada penyedia
telekomunikasi dan dapat menyediakan layanan yang lebih baik kepada
pelanggan.
28
2.4 Routing
Routing (Lammle, 2004, p247) adalah sebuah set penunjuk arah dari
sebuah jaringan untuk menuju ke jaringan lainnya. Set penunjuk arah ini, yang
juga dikenal sebagai rute dapat diberikan secara dinamis oleh router kepada
router lainnya, atau penunjuk arah ini juga dapat diatur secara statis oleh
administrator.
Seorang network administrator memilih sebuah protokol routing dinamis
berdasarkan banyak pertimbangan. Termasuk di dalamnya ukuran dari jaringan,
bandwidth dari jalur yang tersedia, kekuatan pemrosesan dari router, merek dan
jenis dari router, dan protokol yang digunakan dalam jaringan.
2.4.1 Static Routing
Sebuah router membuat keputusan dari alamat IP tujuan dari suatu
paket. Semua alat yang digunakan sepanjang jalan menggunakan alamat
IP tujuan untuk mengirimkan paket ke arah yang benar sampai pada
tujuan sebenarnya. Untuk membuat keputusan yang benarma router harus
belajar bagaimana cara mencapai jaringan yang di luar. Ketika router
menggunakan dynamic routing, informasi ini didapat dari router lainnya.
Ketika static routing yang digunakan, seorang administrator jaringan
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan luar secara manual.
Oleh karena static routing dikonfigurasi secara manual,
administrator jaringan harus menambah dan mengurangi rute-rute statis
untuk merefleksikan perubahan topologi pada jaringan. Dalam sebuah
jaringan besar, maintenance dari sebuah routing table dapat memerlukan
29
waktu yang lama. Dalam jaringan kecil dengan kemungkinan perubahan
yang kecil juga, rute statis memerlukan sedikit waktu maintenance.
Static routing tidak mudah untuk diperbesar dan diperkecil seperti
dynamic routing karena membutuhkan administrasi lebih dalam
penerapannya. Bahkan didalam sebuah jaringan besar, rute statis yang
digunakan untuk menjalankan tujuan khusus sering dikonfigurasikan
bersama-sama dengan protokol dynamic routing.
2.4.2 Dynamic Routing
Bila static routing menggunakan sebuah rute yang didefinisikan
oleh administrator jaringan pada router, dynamic routing menggunakan
routing protocol yang secara otomatis menyesuaikan bila ada perubahan
topologi dan lalu lintas. Dengan demikian dynamic routing dapat dengan
mudah menyesuaikan diri pada perubahan dibandingkan dengang static
routing (Lammle, 2004, p260).
2.5 Standar WLAN menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers)
Standar IEEE 802.11 (Held,2003,p27) adalah standar yang umum yang
digunakan pada WLAN yang mendefinisikan operasionalnya. Versi awal IEEE
802.11 yang diluncurkan pada tahun 1997 terdiri dari dua macam data rate yang
berbeda pada jangkauan 1-2 Mbit/s dengan menggunakan infrared (IR) ataupun
frekuensi 2.4GHz. Yang paling banyak digunakan adalah menggunakan
frekuensi 2.4GHz.
30
Beberapa pengembangan dari standar yang digunakan dalam WLAN
menurut IEEE 802.11 adalah sebagai berikut :
- 802.11a
802.11a merupakan pengembangan dari 802.11 yang diratifikasi pada
tahun 1999. 802.11a menggunakan protokol yang sama dengan sebelumnya dan
beroperasi pada 5GHz dan mempunyai data rate maksimal 54 Mbit/s. Karena
menggunakan frekuensi 5GHz 802.11a mendapatkan keuntungan dengan lebih
sedikitnya interferensi karena jalur frekuensi tersebut relatif kosong.
Kerugiannya adalah jangkauan menjadi lebih pendek sehingga membutuhkan
lebih banyak access point dan tingkat penetrasi lebih rendah daripada 802.11b
serta tidak dapat berkomunikasi dengan 802.11b.
- 802.11b
802.11b juga merupakan pengembangan dari 802.11. Mempunyai data
rate 11 Mbit/s. Bekerja pada frekuensi 2.4GHz 802.11b menjadi lebih popular
dari 802.11a karena jangkauan yang lebih luas dan tingkat penetrasi yang lebih
tinggi serta harga produk yang lebih murah. Merupakan standar yang paling
popular digunakan sekarang.
- 802.11g
802.11g diratifikasi pada Juni 2003. 802.11g beroperasi pada frekuensi
2.4GHz seperti 802.11b tetapi mempunyai data rate maksimum yang lebih besar
yaitu 54 Mbit/s. perangkat 802.11g dapat saling berkomunikasi dengan perangkat
802.11b. 802.11g mendapat tantangan yang sama seperti 802.11b yaitu sudah
padatnya frekuensi 2.4GHz karena frekuensi tersebut tidak hanya digunakan
31
untuk komunikasi wireless tetapi juga untuk oven microwave, perangkat
bluetooth dan telepon tanpa kabel (cordless phone).
Protocol Tanggal
Diluncurkan
Frekuensi
Beroprasi
Data Rate
Rata-
Rata
Data Rate
Maximal
Jangkauan
Dalam
Ruang
802.11 1997 2.4 Ghz 1 Mbit/s 2 Mbit/s ?
802.11a 1999 5 Ghz 25 Mbit/s 54 Mbit/s 50m
802.11b 1999 2.4 Ghz 6.5 Mbit/s 11 Mbit/s 100m
802.11g 2003 2.4 Ghz 11 Mbit/s 54 Mbit/s 100m
Tabel 2.1 Tabel perbandingan standar WLAN
2.6 Antena
Antena adalah alat yang digunakan untuk mentransmisikan dan/atau
menerima gelombang radio. Antena bekerja dengan mengubah gelombang
terarah menuju gelombang freespace dan sebaliknya, dengan tujuan agar
gelombang terarah dapat merambat pada freespace dan gelombang freespace
dapat ditangkap oleh antena. Karena fungsinya tersebut, antena menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dalam transmisi wireless.
Directivity adalah kemampuan antena untuk memfokuskan energi ke arah
tertentu dibandingkan pada arah lain. Pola radiasi antena digambarkan sebagai
kuat relatif dari medan elektromagnetik yang dipancarkan oleh antena ke segala
32
arah pada jarak yang konstan. Bila dilihat dari pola radiasinya, maka antena
dibagi menjadi dua macam yaitu antena omni-directional dan antena directional.
PoE (Power Over Ethernet) merupakan metode mengirimkan listrik DC ke
access point atau wireless bridge melalui kabel Ethernet UTP cat 5.
2.6.1 Antena Omni-directional
Antena omni-directional dirancang untuk memberikan pelayanan
dalam radius 360 derajat dari titik lokasi. Sangat cocok bagi access point
untuk memberikan layanan dalam jarak dekat 1-4km-an. Antena jenis ini
biasanya mempunyai gain rendah 3-10dBi.
Potongan medan horizontal memperlihatkan radiasi yang hampir
berbentuk lingkaran 360 derajat. Potongan medan vertikal
memperlihatkan penampang yang medan yang sangat tipis pada sumbu
vertikal. Hal ini berarti hanya stasiun-stasiun yang berada di muka antena
saja yang akan memperoleh sinyal yang kuat, stasiun yang berada di atas
antena akan sulit memperoleh sinyal.
2.6.2 Antena Directional
Antena Directional digunakan untuk komunikasi point-to-point
dengan wireless bridging. Semakin besar gain yang dimiliki oleh sebuah
antena directional, semakin sempit pula lebar fokus pemancaran
gelombang radionya. Bentuknya kira-kira seperti bola baik pada
potongan medan horizontal maupun vertikalnya.
33
2.7 Mikrotik
MikroTikls [dengan trade name MikroTik®] didirikan tahun 1995
bertujuan mengembangkan sistem ISP dengan wireless. MikroTikls saat ini telah
mendukung sistem ISP dengan wireless untuk jalur data internet di banyak
negara, antara lain Iraq, Kosovo, Sri Lanka, Ghana dan banyak negara lainnya.
Mikrotik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi
wireless. Produk utamanya adalah sebuah operating sistem dengan basik linux
yang lebih dikenal dengan nama RouterOS, yang mengijinkan penggunanya
untuk menjadikan PC biasa menjadi sebuah router atau disebut juga PC Router.
PC router ini mempunyai fitur seperti firewall, VPN client dan server,
pengaturan bandwidth, dan fitur lainnya untuk routing dan membangun jaringan.
Mikrotik diterima secara luas oleh ISP sebagai OS untuk
mengkonfigurasi frekuensi jaringan terutama yang tidak berlisensi. RouterOS
biasanya di gabungkan dengan hardware yang dinamakan RouterBoard, ini
sangat popular di wireless internet service provider untuk kalangan kecil atau
menengah. Khususnya menyediakan broadband wireless akses dengan akses
remote di berbagai area.