BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Setting dan Subjek penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD N Klero 01. Sd ini terletak
di jalur utama desa Klero Kec.Tengaran Kab.Semarang. transportasinya sangat
mudah karena terletak di tepi jalan utama. Siswa di SD N klero 1` berbagai
macam golongan. Mulai dari golongan atas, menengah dan golongan bawah.
Apalagi lulusan dari SD tersebut cukup baik. Ini yang mengakibatkan SD N
Klero 01 memiliki banyak siswa.
3.1.2 Waktu
Penelitian dilakukan pada bulan Februari – maret 2013 untuk penelitian dan
bulan april dan mei untuk pelaporan. Waktu ini dipilih karena untuk
mempersiapkan siswa dalam menghadapi tes akhir semester dan merupakan tes
kenaikan kelas. Pada saat-saat inilah siswa harus menguasai materi yang telah
disampaikan guru. Adapun rincian alokasi waktu kegiatan penalitian dapat dilihat
pada tabel 3.1 di bawah ini:
Table 3.1
Alokasi Waktu Penelitian
No Pelaksanaan
penelitian Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Proposal
Siklus I
2. Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
Siklus II
3. Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
4. Pelaporan
3.1.3 Subjek penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 4 SD N Klero 01.
Dengan jumlah siswa yang cukup banyak maka siswa kelas 4 di bagi dalam 2
kelas yaitu kelas A dan kelas B. Dalam penelitian ini hanya memilih satu kelas
yang akan di jadikan subjek penelitian yaitu kelas 4A. Dalam mengikuti
pembelajaran banyak yang bermain sendiri sesuai dengan karakteristik siswa
sekolah dasar yang lebih senang bermain. Apalagi cara penyampaian guru yang
cenderung monoton dan menggunakan model pembelajaran ceramah yang
membuat siswa bosan dan enggan untuk memperhatikan. Hal tersebut yang
menjadi sorotan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan model
pembelajaran yang inovatif dan bervariasi dan memasukkan unsur permainan
atau praktik secara langsung, Siswa cenderung lebih senang bila ikut secara
langsung dalam praktik saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Apalagi
pembelajaran yang di ajarkan sesuai dengan keadaan nyata yang sering di alami
siswa dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Variabel
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2
bagian yaitu variabel bebas dan variabel terikat
3.2.1 Variabel terikat
Menurut Slameto (2012:140) menyatakan bahwa variabel yang timbul
sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh veriabel bebas . Dalam
penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa kelas 4 SD N Klero 01.
Hasil belajar dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai nilai yang di peroleh
seorang siswa setelah melakukan proses pembelajaran yang di jadikan sebagai
hasil belajar. Keberhasilan dari suatu proses pembelajaran dapat dillihat dari hasil
belajar yang diperoleh siswa. Bila setelah melakukan proses pembelajaran hasil
belajar yang di peroleh sesuai atau lebih dari standar kompetensi yang dihasilkan
maka proses pembelajaran dikatakan berhasil.
3.2.2 Variabel bebas
Menurut Slameto (2012:140) menyatakan bahwa variabel yang diduga
sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Dalam penelitian ini adalah penerapan
model pembelajaran SAVI melalui media benda tiga dimensi. Model
pembelajaran SAVI ini menuntut siswa untuk aktif dan ikur berpartisipasi secara
langsung dalam proses pembelajaran. Siswa di ajak untuk praktik secara
langsung dan menemukan sendiri. Dengan praktik siswa akan lebih tertarik untuk
mengikuti pembelajaran. Jenis penelitian dan desain penelitian. Rincian dari
variabel yang di teliti dalam penelitian ini yaitu :
1. Model pembelajaran SAVI merupakan variabel yang mempengaruhi
2. Hasil belajar merupakan variabel yang dipengaruhi.
3.3 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Menurut wiratmaja 2007(dalam Iskandar 2012:21)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah kajian yang sistematik dari upaya
perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dalam
melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka
mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Menurut Arikunto (2010:130)
penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam suatu kelas.
Menurut Kunandar 2008 (dalam Iskandar 2012:21) Penelitian
Tindakan(action research) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
atau bersama-sama orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk
memperbaiki/meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya.
Berdasarkan pengertian dari para pakar dapat disimpulkan bahwa Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh
guru berkolaborasi yang sekaligus sebagai peneliti yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya.
Model penelitian yang digunakan model penelitian ini adalah model
penelitian Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Kemmis dan Mc Taggart langkah
Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 4 langkah yaitu: (1)Perencanaan
(planning), (2) Tindakan (acting), (3) Observasi (Okserving), dan (4) Refleksi
(reflecting). Keempat langkah Kemmis dan Mc Taggart dapat di gambarkan pada
bagan berikut
Gambar 3.1
Kerangka Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan taggart
(Arikunto,2012:132 )
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini menjelaskan mengenai apa, mengapa, dimana, oleh siapa
dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan
2. Pelaksanaan tindakan
Implementasi atau penerapan isi rancangan. Guru harus patuh dan taat
dengan apa yang telah direncanakan.
Perencanaan (planning)
Tindakan (acting) dan
Observasi (Observing)
Refleksi (reflecting)
Refleksi (reflecting)
Perencanaan (planning)
Perencanaan (planning)
Tindakan (acting) dan
Observasi (Observing)
3. Pengamatan
Mengenalisis peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di dalam kelas ketika
guru sedang mengajar.
4. Refleksi
Kegiatan untuk mengemukan kembali apa yang telah dikakukan.
Arikunto (2012:139)menguraikan bahwa pada penelitian tindakan kelas
pelaksanaan tindakan kurang tepat jika di pisahkan dengan observasi karena
observasi dilakukan pada waktu pelaksanaan tindakan. Jadi keduanya
berlangsung dalam waktu yang sama.
Pada penelitian ini terdapat beberapa siklus yang setiap siklus terdiri dari 2
pertemuan dan di akhir pertemuan kedua diadakan evaluasi hasil belajar guna
mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah menggunakan model pembelajaran
SAVI. Jika pada siklus 1 hasil belajar belum sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan maka dilanjutkan siklus berikutnya hingga hasil belajar sudah sesuai
dengan yang diharapkan.
Adapun tahap yang dilakukan dalam setiap siklus sebagai berikut:
3.3.1 Perencanaan tindakan
Tahap ini merupakan tahap persiapan sebelum melakukan suatu tindakan.
Hal yang dilakukan pertama kali sebelum melakukan perencanaan tindakan yaitu
observasi dan wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal
tentang SDN Klero 01 secara keseluruhan dan keadaan proses belajar mengajar
pada mata pelajaran matematika di kelas 4. Dalam tahap perencanaan penelitian,
tindakan yang dilakukan antara lain:
1. Menelah materi pembelajaran dengan mengkaji indikator-
indikatornya.
2. Mencari sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3. Menyususn rencana pelaksan pembelajaran (RPP) sesuai dengan
indikator yang telah dikaji.
4. Menyiapakan alat peraga yang akan digunakan saat pembelajaran
berlangsung.
5. Menyiapakan lembar observasi yang akan digunakan dalam
penelitian.
6. Menyiapkan alat evaluuasi berupa tes uraian.
3.3.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya yaitu dengan mengunakan model pembelajaran SAVI. Penelitian ini
dilakssanakan dalam 2 siklus. Satu siklus dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan. Pada akhir pertemuan kedua diadakan penilaian dengan memberikan
soal evaluasi untuk mengukur keberhasilan proses. Kegiatan tersebut dilakukan
kembali pada siklus 2 dengan materi yang berbeda tetapi menggunakan model
pembelajaran yang sama. Disini akan terlihat kenaikan atau penurunan prestasi
siswa pada siklus 1 dan siklus 2.
3.3.3 Observasi
Observasi pada siklus 1 dan siklus 2 dilakukan oleh guru observer dengan
mengamati proses pembelajaran. Guru yang bertugas sebagai observer
memberikan penilaian dengan menggunakan lembar observasi yang telah di
siapkan. Observasi di tujukan kepada guru dan kepada siswa yang mengikuti
proses pembelajaran.
3.3.4 Tahap Refleksi
Refleksi dilakukan dengan melihat hasil dari lembar observasi yang telah
diisi oleh observer. Berdasarkan hasil refleksi tersebut akan diperoleh
kesimpulan bagian mana yang perlu diperbaiki atau disempurnakan dan bagian
mana yang telah memenuhi target. Dengan demikian yang akan disampaikan
pada saat refleksi pada masing-masing siklus.. Refleksi dari pra siklus akan di
perbaiki pada siklus 1 dan refleksi siklus 1 akan di perbaiki pada siklus 2.
3.4 Teknik dan instrumen pengumpulan data
3.4.1 Teknik pengumpulan data
Adapun teknik pengumbulan data pada penelitian ini adalah teknik tes dan
teknik non tes.
3.4.1.1 Teknik tes
Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam
bentuk tes objektif yang meliputi tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda, yaitu salah
satu bentuk tes obyektif yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan yang
sifatnya belum selesai, dan untuk menyelesaikannya harus dipilih salah satu (atau
lebih) dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan pada tiap-tiap
butir soal yang disediakan
Pengertian tes dalam menurut Riduwan ( 2006: 37) tes sebagai instrumen
pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan / latihan yang digunakan untuk
mengukur ketrampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki individu / kelompok.menurut Arikunto (2010:193) tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok. Menurut Sudjana(2009:100) tes adalah alat ukur yang
diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan baik
tertulis atau secara lisan Menurut Rusli Lutan (2000:21) tes adalah sebuah
instrument yang dipakai untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau
obyek.
Tes merupakan metode pengumpulan data penelitian yang berfungsi untuk
mengukur kemampuan seseorang. Tes dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan yang memiliki respon atau jawaban benar atau salah. Jawaban benar
akan mendapat skor dan jawaban salah tidak mendapat skor. Dalam bidang
pendidikan, tes niasanya digunakan untuk mengukur prestasi belajar dan
kompetensi kejuruan.
Prestasi belajar dapat diukur dengan berbagai macam jenis tes, yaitu tes
tertulis, tes lisan dan tes untuk unjuk kerja. Berdasarkan bentuk jawabannya, tes
prestasi belajar terdiri atas objektif tes dan subjektif tes. Objektif tes itu sendiri
terdiri dari tes dengan jawaban pilihan ganda, benar salah, dan menjodohkan.
Alat pengumpulan data untuk metode tes adalah dengan menggunakan
lembar evaluasi yang berisi tentang tes objektif (pilihan ganda). Menurut
Popham,1981:325 (dalam purwanto,2008:72) Tes objektif adalah tes yang
keseluruhan informasi yang diperlukan untuk menjawab tes telah tersedia.
Karena sifatnya yang demikian maka Popham menyebut dengan tes jawaban di
pilih .
3.4.1.2 Non tes
Metode pengumpulan data non tes mengandung pengertian tidak ada jawaban
yang benar dan salah. Metode pengumpulan data ini biasa digunakan untuk
mengukur pendapat atau opini, sikap, motivasi, kinerja,dll. Ada beberapa macam
metode pengumpulan data non tes salah satunya adalah observasi. Observasi
merupakan pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan perilaku
subjek pengamatan. (Purwanto,2008:26). Menurut Sudjana(2011:114) observasi
yakni pengamatan kepada tingkah laku pada suatu situasi tertentu. Alat
pengumpulan data untuk metode non tes yaitu dengan observasi menggunakan
lembar observasi
3.4.2 Instrumen Penelitian Tindakan Kelas
Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas di buat berbagai instrumen
yang akan digunakan untuk memberi tindakan dalam PTK seperti Rencana
Pelaksanan. Selain itu juga dibuat perangkat pembelajarn yang berupa:(1)
Lembar observasi kegiatan mengajar guru, (2) lembar observasi kegiatan siswa
dan (3) lembar evaluasi.
1. Lembar observasi guru
Lembar observasi berisi berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh guru
selama proses pembelajaran mulai dari pra pembelajaran, pembukaan, kegiatan
inti dan penutup. Berdasarkan hasil observasi dapat dilihat seberapa penguasaan
materi dan penguasaan kelas yang di kuasai oleh guru. Dari hasil observasi juga
dapat dilihat perubahan perilaku yang dilakukan pleh guru. Kegiatan tersebut
diuraikan dalam 32 soal yang akan di isi oleh observer.Uraian soal tersebut
tercantun dalam kisi-kisi lembar observasi pada tabel 3.4 :
Tabel 3.4
Kisi-kisi lembar observasi guru
No Aspek yang diamati Nomor
1. Pra pembelajaran 1,2
2. Pembukaan 3,4
3. Kegiatan inti
a. Penguasaan materi
5,6,7
b. Pendekatan/ strategi 8,9,10,11,12,13,
14
c. Pemanfaat media pembelajaran/sumber
belajar
15,16,17,18
d. Pembelajaran yang menantang dan memacu
keterlibatan siswa
19,20,21,22.23,
24
e. Penilaian proses dan hasil belajar 25,26
f. Penggunaan bahasa 27,28,29
4 Penutup 30,31,32
Score :
4= melakukan dengan baik
3= melakukan dengan cukup baik
2= melakukan dengan kurang baik
1= tidak melakukan
Nilai akhir=jumlah skor
Tabel 3.5
Kriteria Penilaian :
No Jumlah Skor Kualifikasi
1 113 – 132 A
2 97– 112 B
3 81– 96 C
4 <81 D
2. Lembar observasi siswa
Lembar obsservasi siswa berisi segala kegiatan yang di laksanakan oleh
siswa selama proses pembelajaran. Mulai dari pra pembelajaran hingga penutup.
Kegiatan tersebut diuraikan dalam 22 soal yang dituangkan dalam kisi-kisi di
bawah ini
Table 3.6
Kisi-kisi lembar observasi siswa
No Aspek yang diamati Nomor
1. Pra pembelajaran 1,2
2. Kegiatan awal pembelajaran 3,4
3. Kegiatan inti pembelajaran
a. Penjelasan materi pembelajaran
5,6,7,8
b. Pendekatan/strategi pembelajaran 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15
c. Pemanfaatan media pembelajaran/ sumber
belajar
16, 17, 18,
d. Penilaian proses dan hasil belajar 19, 20
e. Penggunaan bahasa 21
4. Penutup 22,13
Keterangan :
1. Skor 1 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh kurang dari 10%
seluruh siswa
2. Skor 2 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari 11%
tidak lebih dari 40% seluruh siswa.
3. Skor 3 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari
41% tidak lebih dari 70% seluruh siswa.
4. Skor 4 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari 71%
tidak lebih dari 100% seluruh siswa.
Tabel 3.7
Skor Aktivitas Siswa
No Skor Kualifikasi
1 83 – 92 A
2 70 – 82 B
3 47 – 69 C
4 24– 46 D
5 23 – 35 E
3. Lembar Evaluasi
Lembar evaluasi siklus 1
Soal evaluasi siklus 1 mengenai materi sifat-sifat bangun ruang. Yang terurai
berdasarkan beberapa indicator yaitu:
1. Mengidentifikasi macam-macam bangun ruang
2. Mengidentifikasi benda yang termsauk balok dan kubus
3. Menyebutkan sifat – sifat bangun ruang seperti balokdan kubus
4. Mejelaskan pengertian balok dan kubus
5. Mengidentifikasi benda yang termasuk tabung, bola dan kerucut
6. Menyebutkan sifat – sifat bangun ruang tabung, bola dan kerucut
7. Menjelaskan pengertian tabung, bola dan kerucut
Berdasarkan indicator diatas diuraikan menjadi 20 soal yang dapat dilihat
pada tabel 3.8
Tabel 3.8
Kisi-kisi soal siklus 1
No Indicator Nomor
1.
Mengidentifikasi macam-macam
bangun ruang 1,2,11
2. Mengidentifikasi benda yang termsauk
balok dan kubus 5,6
3. Menyebutkan sifat – sifat bangun ruang
seperti balokdan kubus 4,7,9,10,12
4. Mejelaskan pengertian balok dan kubus
8
5. Mengidentifikasi benda yang termasuk
tabung, bola dan kerucut 3,16,17,19
6 Menyebutkan sifat – sifat bangun ruang
tabung, bola dan kerucut 13,14,18,20
7. Menjelaskan pengertian tabung, bola
dan kerucut 15
Penilaian = jumlah benar x 5
Lembar evaluasi siklus 2
Soal evaluasi pada siklus 2 mengenai materi jaring-jaring kubus dan balok.
Soal tersusun dari beberapa indicator antara lain :
1. Membuktikan bentuk jaring – jaring kubus
2. Memberi contoh macam jaring-jaring kubus
3. Mengidentifikasi macam jaring – jaring kubus
4. Membuktikan jaring-jaring balok
5. Memberian contoh macam jaring- jaring balok
6. Menunjukkaan bentuk jaring – jaring balok
Dari indicator-indikator diatas di uraikan dalam 20 soal pilihan ganda yang
harus di kerjakan oleh setiap siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
Uraian soal tersebut dapat dilihat pada tabel 3.9:
Tabel 3.9
Kisi-kisi soal siklus 2
No Indicator Nomor soal
1. Membuktikan bentuk jaring – jaring
kubus 3,5,6
2. Memberi contoh macam jaring-jaring
kubus 1,8,18
3. Mengidentifikasi macam jaring – jaring
kubus 5,14,20
4. Membuktikan jaring-jaring balok
7,10,11,12
5. Memberian contoh macam jaring- jaring
balok 2, 13, 16, 17
6. Menunjukkaan bentuk jaring – jaring
balok
9, 15, 19
Penilaian = jumlah benar x 5
3.5 Uji Validitas dan Uji Reabilitas
Uji validitas dan uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah instrument yang digunakan sudah valit atau belum.
3.5.1 Uji validasi
validasi adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
suatu instrument. Validasi berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep
yang di ukur sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya di ukur
(sudjana ,2009:117). Suatu instrument dinyatakan valid jika hasilnya sesuai
dengan criteria tertentu. Pada penelitian ini jumlah soal pada masing-masing
siklus yang akan dilakukan validasi berjumlah 30 soal. Menurut sugiono
(2010:373) untuk buitir soal yang berjumlah 30 soal maka taraf signifikan untuk
menentukan kevalitan adalah 0.361. Butir soal dinyatakan valid jika nilainya ≥
0,361. Dalam uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini di bantu oleh SPSS
16 for Windows dengan cara buka SPSS pada desktop, pada dialog box pilih type
in data, akan muncul SPSS Data Editor. Copi data pada Microsoft Exel ke dalam
SPSS Data Editor, pilih menu analyze, pilih scale, pilih Reliability analysis,
masukkan semua variavel ke dalam kotak item, pilih statistic, pilih scale of item
dan klik ok.
Berdasarkan hasil validitas soal yang telah dikerjakan oeh 30 siswa dengan
jumlah soal 30 diperoleh beberapa soal yang dinyatakan valid dan dinyatakan
tidak valid. Rincian soal dapat dilihat dari tabel 3.10 :
Tabel 3.10
Uji validitas
NO SIKLUS valid Tidak valid
1. Siklus 1 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10,11, 12,
13, 14, 16, 17, 18, 19, 20,
21, 23, 24, 25, 26, 27, 28,
30
1, 5, 6, 15, 22, 29
2. Siklus 2 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 21, 22, 23,
26, 27, 28, 29,
5,16, 17, 18, 19, 20,
24, 25, 30
Dari data pada tabel 3.10 dapat dilihat soal-soal yang dinyatakan valid dan
tidak valid. Dari data tersebut diambil 20 soal yang dinyatakan valid yang akan
digunakan sebagai soal evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dari
masing-masing siklus.
3.5.2 Uji reabilitas
Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indicator-indikator sebuah
variabel. Menurut eko putro (2012:144) menyatakan bahwa instrument tes
kinyatakan dipercaya (reliabel) jika memberikan hasil yang tetap atau konsisten
apabila diteskan secara berulang-ulang. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan
SPSS 16 for Windows. Uji reliabilitas ditentukan oleh besarnya acronbach’s
Alpha.
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis diskriptif
komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus 1
dan nilai tes setelah siklus 2. Sedangkan untuk data kualitatif menggunakan
analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap
siklus.
3.6.1 Analisis data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka. Data kuantitatif dalam
penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Langkah pertama dalam proses
pengolahan hasil belajar adalah penskoran dari data mentah berdasarkan hasil
belajar siswa baik pada pre test maupun post test. Penskoran adalah proses
pengubahan jawaban-jawaban soal tes menjadi nagka-angka. Angka-angka hasil
penilaian tersebut selanjutnya diubah menjadi nilai-nilai untuk mengetahui
gambaran yang jelas mengenai hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika. Dalam penelitian ini peneliti menghitung nilai dari setiap siswa dan
menghitung rata-rata dari seluruh siswa atau kelas IV.
Rumus menghitung nilai adalah sebagai berikut:
x 100
Keterangan :
N : nilai
Rumus menghitung rata-rata nilai siswa adalah sebagai berikut:
Keterangan :
= rata-rata hitung
= jumlah nilai semua siswa
N = jumlah siswa
Setelah diperoleh besarnya nilai rata-rat hitung atau mean dari skor-skor
tes yang bersangkutan, selanjutnya dikonversi atau diubah menjadi nilai standar.
Pengubahan skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala lima atu lima
huruf, menggunakan patokan sebagai berikut:
Tabel 3.11
Patokan rata-rata hasil belajar siswa terhadap materi
Nilai rata-rata Nilai standar Keterangan
86-100 A Tinggi sekali
76-85 B Tinggi
70-75 C Normal
60-69 D Rendah
40-59 E Sangat rendah
Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase.
Adapun rumus persentase tersebut adalah sebagai berikut :
Keterangan :
∑ n = Jumlah frekuensi yang muncul
N = Jumlah total siswa
P = Presentase ketuntasan
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa
yang dikelompokkan ke dalam 2 kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria
sebagai berikut :
Tabel 3.12
Tabel Kriteria Ketuntasan Belajar
Kriteria ketuntasan Kualifikasi
≥ 70 Tuntas
< 70 Tidak Tuntas
3.6.2 Analisis data kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian ini adalah data observasi dari hasil observasi
dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Data kualitatif yang diperoleh dari observasi
guru selama proses pembelajaran matematika berlangsung dengan cara
deskriptif, dan data ini hanya bersifat sebagai data pendukung. Data observasi
menggunakan skala penilaian dengan rentang nilai antara (4, 3, 2, 1) untuk
penilaian keterlaksanaan guru dalam pembelajaran yang berarti angka 4 = baik
sekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang (Sudjana, 2006: 77-78) dengan cara
memberi centang (√) pada kolom skala nilai. Setelah itu semua nilai dihitung
dengan rumus :
x 100
Kemudian skala nilai tersebut dikonversikan dengan rentang 132 untuk
menilai keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru peneliti. Kriteria
keterlaksanaan pembelajaran guru dapat dilihat pada tabel 3.10:
Tabel 3.10
kriteria nilai keterlaksanaan pembelajaran oleh guru
Tabel 3,11
Kriteria nilai keterlaksanaan Aktivitas Siswa
No Skor Kualifikasi
1 83 – 92 A
2 70 – 82 B
3 47 – 69 C
4 24– 46 D
5 23 – 35 E
No Jumlah Skor Kualifikasi
1 113 – 132 A
2 97– 112 B
3 81– 96 C
4 <81 D
3.7 Indikator kinerja
Indikator kinerja untuk penelitian ini adalah 80% dari siswa kelas IV pada
mata pelajaran matematika tuntas dengan nilai ketuntasan ≥ 70.