Download - Bab 5-A-2-Partisipasi, RRA & PRA
PARTISIPASI MASYARAKAT
Batasan (Mikkelsen, 2000):Kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan.Menjadikan masyarakat lebih peka untuk meningkatkan kemauan menerima & kemampuan untuk menanggapi proyek-proyek pembangunan.Suatu proses yang aktif, orang/kelompok mengambil inisiatif & menggunakan kebebasannya.Pemantapan dialog antara masyarakat dengan pemerintah dalam melakukan persiapan, pelaksanaan & monitoring proyek.Keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalamperubahan yang ditentukannya sendiri.Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan dan lingkungannya.
Partisipasi
Pemahaman yang beragam (dua kutub) tersebut dapat menjadi hambatan dalam penerapan
dalam pembangunan masyarakat.
18/04/23 Sumaryo Gs-Sosek FP Unila 2
Transformasional : sebagai tujuan: munculnya swadaya, berkelanjutan, terjadinya perubahan pola pikir masyarakat
Intrumental : Sebagai alat mengembangkan diri, pencapaian target / tujuanpembangunan (‘proyek”)
Oleh karena itu, pemahaman partisipasi sebaiknya:
Partisipasi bukanlah mobilisasi rakyat dalam pembangunan
Harus diupayakan adanya perubahan persepsi pemerintah (pelaksana) dalam melaksanakan pembangunan masyarakat.
Pemerintah harus terbuka terhadap kritik, masukan, dan pemikiran alternatif.
Buttom-up planning, jangan top-down planning
MEMAHAMI DESA SECARA CEPAT (RAPID RURAL APPRAISAL / RRA)
Tiga (3) hal pokok yang jadi asal-usulnya :
I. Ketidak puasan terhadap bias.- Bias keruangan - Bias proyek- Bias personal (gender)- Bias musim - Bias diplomatik
II. Kekecewaan terhadap proses survei konvensional melalui kuesioner & hasil-hasilnya.
III. Mencari metode pemahaman yang lebih efektif.
KRITERIA RRA PRA
Kurun waktu perkembangan
Akhir 1970-an Akhir 1980-an
Pengembang Perguruan Tinggi Organisasi non-pemerintah
Pengguna utama Lembaga Donor, Perguruan Tinggi
Organisasi non-pemerintah, organisasi lapang pemerintah
Sumber informasi Pengetahuan masyarakat
Kemampuan masyarakat setempat
Titik berat pengembangan
Metodologi Perilaku
Titik berat pengguna Elicitif (memperoleh, mendapatkan), penggalian
Fasilitasi, partisipatif
Tujuan utama Belajar melalui orang luar
Pemberdayaan masyarakat setempat
Hasil jangka panjang Perencanaan, proyek, publikasi
Kelembagaan dan tindakan masyarakat yang berkelanjutan 5
BEBERAPA NAMA LAIN PENDEKATAN PARTISIPATIF
1. PSMDP : Pengkajian, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penilaian
Pembangunan
Masyarakat Desa secara Partisipatif.
2. PRRA : (Participatory Rapid Rural Apprasial) Pemahaman Pedesaan secara cepat &
partisipatif.
3. PAD : (Participatory Assessment and Planning) Penjajagan dan Perencanaan (program)
secara partisipatif.
4. FPR : (Forming Participatory Research) Kajian secara partisipatif tentang pertanian.
5. PTD : (Participatory Technology Development ) Pembangunan Teknologi secara
Partisipatif.
ISTILAH SEJENIS (DARI PENDEKATAN PEMBELAJARAN)
1. PALM : Participatory Learning Methods. Metode-metode belajar secara partisipatif
2. PLA : Participatiry Learning and Action. Belajar & bertindak secara partisipatif (IIED)
3. PD2DTP : Penelitian Data Dasar Desa Tertinggal Parah. Bappenas & Yayasan Agroekonomika
4. P3MD : Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa. Dirjen Bang Masy, Depdagri.
PRA (Participatory Rulal Apprasial)
Penilaian/Pengertian/Penelitian (keadaan) Desa secara partisipatif.
Pendekatan & teknik : kelibatan masyarakat dalam proses-proses pemikiran yang berlangsung selama kegiatan-kegiatan perencanaan dan pelaksanaan, pemantauan & evaluasi program pembangunan masyarakat (KPDTNT)
Sekumpulan pendekatan & metode yang mendorong masyarakat pedesaan untk turut serta meningkatkan & menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri, agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan (Robert Chambers).
SUMBER-SUMBER P.R.A
1. Penelitian Partisipatif Radikal Tanzania (Activist Participatory Research)(Participatory Research (Penelitian Partisipatif ) Indepth StudyParticipatory Action Research (Penelitian Aksi Partisipatif)
Gagasan pokoknya :Kaum miskin itu kreatif, memiliki kemampuan, dapat dan harus banyak menganalisis dan merencanakan sendiri.Mereka yang terbuang memiliki peran sebagai anggota, katalis, fasilitator.Yang lemah harus di berdayakan.
2. Analisis Agroekosistem: Chiang Mai (Thailand)
Sumbangannya :Transek (berjalan-jalan mengamati secara sistematis)Pemetaan infurmal (sketsa peta secara langsung)Pembuatan diagram (kalender musim, arus, venn)Penilaian inovasi (menilai & skala ukuran kegiatan/prioritas)
3. Antropologi terapan : Pemahaman lebih menonjol dari pada perhatian terhadap perubahan sosial.
Gagasannya : Belajar di lapangan lebih luwes, tidak kakuNilai dari hidup di desa secara menetap, pengamatan (percakapan) tidak tergesa-gesa.Kelebihan pengetahuan teknis asli setempat Emic vs ethicKerangka mental orang dalam vs orang luar.
4. Penelitian Lapang tentang Sistem Usaha Tani ( Farming System Research = FSR)
Sumbangannya :
Pengetahuan, pegalaman, profesionalisme, & rasionalisme petani kecil & petani miskin
Pola pikir & perilaku eksperimental petani
Kemampuan petani melakukan analisis diri
Kompleksitas & keragaman, kerentaan terhadap resiko usaha tani.
ENAM “PENEMUAN” PRA
1. Kecakapan dan pengetahuan warga desa Mereka memiliki kemapuan yang lebih besar:
membuat peta, model, kuantitas dan perkiraan, ranking, skor, dan diagram
2. Hubungan yang santai antara orang luar & warga desa harus dibentuk sejak awal. Merupakan kunci untuk memudahkan
partisipasi.
3. Pembuatan diagram dan saling berbagi secara
visual merupakan unsur dalam PRA
Misal: dalam pemetaan dan pembuatan model secara partisipatif, setiap warga dapat memasukkan, mendiskusikan, menambahkan, dan menyempurnakan secara detail.
4. Rangakian atau Urutan rangkaian metode partisipatif
Rangkaian lebih utuh dan panjang dalam PRA
Rangkaian lebih sederhana dan lebih dalam gaya improvisasi yang sistematis
5. Pelatihan dan Orientasi Ulang bagi Orang LuarBagi sementara orang luar, latihan (pembiasaan) awal orientasi ulang tidak membutuhkan waktu lama sebelum mereka dapat mempraktikkaannya.Pengalaman bertatap muka langsung di lapangan merupakan kunci.
6. Saling berbagi, menyebarkan pengalaman dan pengetahuan arti penting saling berbagi dalam kebudayaan dan penyebaran PRAPRA memiliki tiga landasan: metode, sikap dan tingkah laku, serta saling berbagi.
PRINSIP – PRINSIP PRA
Kesinambungan RRA & PRA
Sifat Proses RRA PRA
Cara melakukan - Penggalian - Saling berbagi / pemberdayaan
Peran Orang Luar - Penyelidik - Fasilitaton
Informasi dimiliki - Orang luar - Masyarakat dianalisis & digunakan setempat
Metode yang digunakan - RRA - PRA
Prinsip-prinsip yang dipakai® Suatu pembalikan pemahaman ® Belajar secara cepat & progesif® Menyeimbangkan bias ® Optimalisasi pertukaran® Membuat jaringan titik-titik pengukuran® Mencari keaneragaman
Prinsip tambahan :® Penyediaan fasilitas ® Kesadaran & tanggung jawab diri yang
kritis® Saling berbagi informasi & gagasan antar
Masy. Desa
PRINSIP –PRINSIP PRA1. Mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan)2. Pemberdayaan (penguatan) masyarakat.3. Masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator 4. Saling belajar dan menghargai perbedaan 5. Santai dan informal6. Triangulasi (check and re-check)7. Mengoptimalkan hasil8. Orientasi praktis9. Keberlanjutan10. Belajar dari kesalahan
11. Terbuka