Download - Bab 5 Manajerial
-
V-0
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MIPA JURUSAN FISIKA PRODI GEOFISIKA Lab. Geofisika, Jurusan Fisika, Sekip Utara BLS 21 Yogyakarta 55281
RKPM
KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN PROYEK
Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan
Modul Pembelajaran Pertemuan ke V Semester 4/2 sks/Kode MFG 2915
oleh Sismanto
BAB V MANAJERIAL
Didanai dengan dana BOPTN P3-UGM Tahun Anggaran 2013
Nopember 2013
-
V-1
BAB V MANAJERIAL
LO: Diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana cara-cara mengatur/ memenej suatu aktivitas perusahaan yang dikerjakan seseorang untuk dapat bekerja sesuai dengan tugasnya. 1. Pendahuluan
Untuk mengetahui lebih jauh pengaruh-pengaruh metode-metode kepemimpinan
manajerial terhadap perilaku pekerja, pertama-tama harus dipelajari perubahan yang
berbeda pada asumsi-asumsi dikalangan pekerja. Kedua, perilaku dalam kepemimpinan
manajerial dapat menempatkan diri sebagai pengawas agar dapat menghadapi setiap
perubahan pada perilaku pekerja harus dikaji ulang untuk menentukan cara-cara yang harus
dilakukan manajemen untuk menciptakan situasi kerja yang nyaman.
2. Teori X
Angggapan-anggapan dalam teori X disusun oleh McGregor. asumsi-asumsi tersebut
adalah :
1. Ratarata manusia memiliki sifat dasar tidak suka bekerja dan akan mecegahnya
sebisa mungkin.
2. Karena sifat manusia yang tidak suka bekerja, beberapa orang harus dipaksa, diatur,
diarahkan, atau diancam dengan hukuman agar dapat bekerja sesuai dengan
perintah.
3. Beberapa orang lebih memilih untuk diarahkan, berharap tidak diberi
tanggungjawab, memiliki sedikit ambisi , dan ingin cari aman.
Teori X menjelaskan beberapa pola tingkah laku pekerja di perusahaan.
3. Teori Y
Pengetahuan tentang perilaku manusia dalam lapangan pekerjaan tertentu menjadi
sasaran utama dalam riset asumsi-asumsi kepemimpinan konvensional. Dari riset tersebut
McGregor asumsi-asumsi baru yang disebut TEORI Y , yaitu :
1. Tenaga dan mental yang dikeluarkan dalam bekerja sama seperti saat bermain
ataupun istirahat. Rata-rata manusia tidak memiliki sifat tidak suka bekerja. Pada
-
V-2
kondisi yang terkontrol, bekerja dapat menjadi sumber kenyamanan (akan
ditunjukkan secara sukarela), atau sumber hukuman (akan dicegah sebisa mungkin).
2. Kontrol dari luar dan ancaman hukuman bukanlah alasan untuk mengerjakan tujuan
kerja. Orang akan berlatih untuk mengarahkan dan mengontrol dirinya sendiri
untuk melaksanakan tujuannya.
3. Komitmen pada tujuan adalah hadiah sekaligus penghargaan.
4. Rata-rata manusia masih belajar, pada kondisi tertentu tidak hanya menerima tetapi
juga mencari tanggungjawab.
5. Kemampuan untuk belajar merupakan bergantung pada tingginya tingkat imajinasi,
kecerdikan, dan kreativitas untuk memecahkan masalah dalam organisasi.
6. Dalam kehidupan industri modern, kemampuan intelektual pada rata-rata manusia
hanya digunakan sebagian.
Akibat teori Y
Dukungan teoriY dalam hal teknik organisasi tradisional debagai akibat dari
pola perilaku tidak efektif pada teori X. Berdasarkan pada teori Y, para manajer harus
menata ulang asumsi, pemikiran, dan metode sehingga tujuan pribadi maupun
organisasi cocok. Manajemen harus dapat menghasilkan kebijakan yang menunjukkan
kenyamanan dalam bekerja, perkembangan pribadi dan ekspresi. Oleh karena itulah
teori Y tidak hanya filosofi baru kepemimpinan yang menghormati sifat alami
manusia,tetapi juga kritikan untuk kebijakan dan tindakan kepemimpinan tradisional.
4. Kenyamanan dan Ketidaknyamanan
Herzberg melakukan peneiltian terhadap beberapa pekerja. Dari penelitian itu
didapatkan hal-hal yang menyebabkan pekerja nyaman atau tidak. Hasil penelitian tersebut
mendapatkan keismpulan bahwa nyaman atau tidak nyaman merupakan dua hal yang
terpisah, tidak saling terkait.
-
V-3
Ketidaknyamanan atau factor Hygiene
Hezberg mengidentifikasi lima factor yang paling berperan pada ketidakpuasan pekerja.
Yaitu keadilan kebijakan perusahaan,gaji, situasi kerja,hubungan dengan pengawas
pekerjaan, dan hungan dengan sesame pekerja.
Kenyamanan atau motivator
Kenyamanan atau motivasi pekerja ditentukan oleh :
penghargaan
pengakuan
jenis pekerjaannya
tanggung jawab
tingkat kesulitan
Perbandingan teori Herzberg dan Teori Mc.Gregor
Pada dasarnya Herzberg dan McGreggor mempunyai pendapat yang sama.
Ketidaknyamanan dalam Teori Heberg, berhubunygan dengan teori Xyang diutarakan
oleh Mc Gregor. Mengatur pekerja dengan tujuan untuk menghilangkan rasa tidaka
nyaman tersebut merupakan pandangan dasar dari teori X. itu mengindikasikan
bahwa isi dari pekerjaan tidak begitu mempengaruhi semangat kerja
5. Batasan dari Teori X dan Pengayaan Kerja.
Bicara mengenai sifat alamui manusia menjadi dasar pembuatan teori Y. Manajer
sebagai kepala pelaksanaan yang menghadapi teori X, memiliki beban untuk mengubahnya
menjadi teori Y;. karena itulah pengayaan pekerjaan sangat penting bagi para pekerja yang
sudah bosan dan kurang konsentrasi.
-
V-4
Table 5.1. Perbandingan teori X dan Y dengan Teori Hezberg tentang Kenyamanan dan Ketidaknyamanan
ASUMSI TEORI X diarahkan menuju Ketidaknyamanan Herzberg Atau Faktor Hygiene
Kebanyakan orang tidak suka bekerja Dibayar Kebanyakan orang butuh pekerjaan teratur Kondisi Kerja dan pengarahan secara dekat Kebanyakan orang ingin aman dalam pengarahan yang efektif bekerja dengan pengarahan yang detil hubungan yang baik antar dari
manajer kelompok
ASUMSI TEORI Y diarahkan menuju Ketidaknyamanan Herzberg Atau Faktor Hygiene Perkerjaan adalah aktivitas yang normal Penghargaan dilakukan oleh manusia Control diri sangat efektif ketika seseorang Pengenalan diberi perintah Komitmen pada perintah berhubungan dengan Tantangan kerja penghargaan bagi pekerja dan pemenuhan kebutuhan pekerja Kemampuan untuk berpikir secara inovatif Keahlian
6. Ketergantungan dan Kemandirian Organisasi
McGregor dan Hezberg juga membuat 3 kerangka kerja yang mana dapat
memunculkan masalah hubungan antar manusia, yaitu :
ketergantungan versus kemandirian
dikuasai versus kebebasan
aturan versus izin
-
V-5
Ketergantungan dalam organisasi
Kekuatan yang dimiliki konsep organisasi tradisional ini diukur dengan harga. Dengan
mengutamakan ketergantungan pada hubungan kerja, cara ini telah mengorbankan inisiatif
dan kreatifitas untuk mencari dan menentukan. Akibatnya, organisasi hanya menerima
kreativitas dan usaha yang sangat kurang dari anggota-anggotanya, manajer gagal untuk
menyelesaikan masalah utama, respon pasar kurang, pertumbuhan mental dan kenyamanan
dalam bekerja yang sangat kurang.
Kemandirian dalam organisasi
Hal yang diutamakan dalam organisasi yang mandiri yaitu bahwa dalam diri setiap
individu perlu untuk mempunyai :
self-determination
self-regulation
self-respect
dengan demikian rasa ketergantungan antara individu dalam bekerja dapat dikurangi, dan
tercipta hubungan kerja yang lebih mandiri.
7. Model Motivasi Vroom
Teori yang diutarakan oleh McGragor dan Hrzberg berdasarkan pada asumsi
implicit bahwa ada satu jalan untuk memotivasi orang lain: teori Y dengan pengayaan
kerja. Victor Vroom, seorang psikolog, telah mengembangkan teori tentang motivasi.
Dimana motivasi seseorang sangat bergantung pada hal-hal yang ia butuhkan dalam hidup.
Yaitu ketika ia berusaha untuk mewujudkan apa yang telah menjadi tujuannya. Gambar
5.1 merupakan bagan kebutuhan yang dimiliki oleh individu model Vroom,
Tingkat produktifitas dari seseorang bergantung pada tiga daya dorong utama:
tujuan orang tersebut, adanya hubungan antara produktifitas dan memperoleh penghargaan,
besarnya kepercayaan pada diri seseorang apakah dia dapat mempengaruhi hasil produksi.
-
V-6
Orang akan memilki tingkat produktifitas yang tinggi seperti yang diinginkan bila ketiga
kondisi diatas terpenuhi.
Petama, apa tujuan pribadi seseorang? Termasuk di dalamnya mungkin adalah
uang, keamanan kerja, penerimaan social, pengenalan, dan pekerjaan yang menarik. Dan
masih banyak alasan dan tujuan uang dimiliki seseorang untuk betah bekerja dan merasa
nyaman.
Gambar 5.1. Bagan kebutuhan yang dimiliki oleh individu model Vroom
Kedua, hubungan antara kenyamanan dalam mencapai tujuan dan produktifitas
yang lebih tinggi. Sebagai contoh, bila tujuan seseorang untuk bekerja adalah untuk
mendapatkan pendapatan yang lebih banyak, orang tersebut tentu akan berussaha untuk
lebih meningkatkan produktifitasnya.
Ketiga, bagaimana orang melihat kemampuannya dalam mempengaruhi hasil
produksi. Jika seorang pekerja merasa bahwa dia hanya empunyai pengaruh yang tidak
begitu besar dalam proses produsi, dia tidaka akan bekerja terlalu keras. Sebagai contoh
adalah orang yang dipekerjaan di tempat yang kurang tepat.
Kebutuhan individual
Kepribadian
faktor organisasi
Faktor budaya dan sejarah
Kelompok kerja dan faktor sosial lain
-
V-7
Berdasarkan pada teori Vroom, ketiga factor ini menjelaskan motivasi seseorang
untuk berproduksi pada saat itu juga. Teori ini disebut model ketidaktentuan motivasi
karena ditekankan pada perbedaan antara seseorang dan pekerjaannya. Kemudian, tingkat
motivasi dari pekerja ditekankan pada kemauan dalam diri orang itu sendiri, sebaik
kemauan yang muncul dalam situasi kerja.
Akhir kata, motivasi dalam suatu organisasi diwujudkan dengan stimulant yang
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil produksi. Tetapi motivasi merupakan
analisis akhir yang sangat alami pada diri seseorang yang harus disesuaikan pada setiap
orang dan situasi. Bagaimanapun pengetahuan dalam karakteristik secara umum pada diri
seseorang sangat diperlukan, dan Hierarki kebutuhan Maslow sangat membantu dalam
memahami keinginan alamiah pada diri seseorang. Teori X dan Teori Y McGregor dan
konsep nyaman dan tidak nyaman Herzberg dapat digunakan sebagai panduan untuk
mengetahui asumsi tentang kebutuhan manusia dalam sebuah organisasi.