1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pantai Prigi yang terletak di sisi selatan Pulau Jawa dan berhadapan
langsung dengan Samudra Hindia merupakan salah satu obyek wisata alam
ternama di Kabupaten Trenggalek, salah satu kabupaten yang berada di
Provinsi Jawa Timur. Pantai ini tepatnya berada di Desa Tasikmadu,
Kecamatan Watulimo, sekitar 48 km ke arah selatan Kota Trenggalek.
Pantainya memanjang kurang lebih 2 km, berpasir putih, dan memiliki ombak
yang tenang. Pantai Prigi juga memiliki Pelabuhan Perikanan Nusantara
(PPN) terbesar di Jawa Timur yang juga dilengkapi dengan Tempat
pelelangan Ikan (TPI). Hasil tangkapan ikannya pun lumayan besar, terutama
ikan jenis tongkol. Selain itu, Pantai Prigi juga memiliki wisata budaya yang
biasanya digelar oleh nelayan setempat setiap satu tahun sekali tepatnya pada
Bulan Selo (Kalender Jawa). Wisata budaya ini memiliki keunikan tersendiri
dan dikenal dengan nama Upacara Larung Sembonyo.
Pantai Prigi tidak hanya menjual produk wisata di bagian atraksinya
saja, melainkan di kawasan obyek wisata Pantai Prigi juga terdapat fasilitas-
fasilitas yang mendukung berjalannya kegiatan wisata. Menurut Yoeti (2002)
terdapat tiga unsur yang membentuk produk wisata, yaitu :
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2
a. Daya tarik daerah tujuan wisata termasuk didalamnya citra yang
dibayangkan oleh wisatawan.
b. Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata, meliputi akomodasi, usaha
pengolahan makanan, parkir, transportasi, rekreasi, dan lain – lain.
c. Kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut.
Kepuasan wisatawan tidak hanya diperoleh dari atraksi yang mereka lihat,
melainkan juga dari fasilitas wisata yang dimiliki obyek wisata tersebut
(Binarwan, 2007).
Sebagai obyek wisata unggulan kabupaten, pemerintah beserta
jajarannya dan masyarakat sekitar obyek wisata saling membantu untuk
membangun dan menyediakan beragam fasilitas, sarana dan prasarana untuk
menunjang kegiatan para wisatawan yang berkunjung. Pembangunan tersebut
juga bertujuan supaya obyek wisata lebih berkembang kedepannya. Salah
satu tolak ukur berhasil tidaknya pengembangan kawasan wisata adalah
dilihat dari kepuasan wisatawan terkait dengan fasilitas dan atau sarana
prasarana yang tersedia di obyek wisata. Para wisatawan tersebut
membutuhkan fasilitas yang lebih dan jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi
maka wisatawan bisa merasa tidak puas. Untuk memenuhi kepuasan
wisatawan akan fasilitas tentunya diperlukan inovasi - inovasi terbaru untuk
dapat memberi rasa puas yang lebih kepada wisatawan di waktu mendatang.
Fasilitas - fasilitas yang tersedia disana saat ini dirasa masih kurang dan
bisa menjadi ancaman bagi obyek wisata Pantai Prigi di waktu mendatang,
seperti menurunnya tingkat kepuasan wisatawan yang datang kesana sehingga
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
3
berpengaruh kepada jumlah kunjungan. Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitian terkait kepuasan wisatawan terhadap fasilitas yang tersedia saat ini
di Pantai Prigi dan diharapkan pihak - pihak yang berkepentingan bisa
menjadikan penelitian ini sebagai acuan untuk pembangunan fasilitas baru
sesuai dengan keinginan wisatawan di waktu mendatang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang akan diambil
dalam usulan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa saja fasilitas wisata yang tersedia di Pantai Prigi?
2. Bagaimana tingkat kepuasan wisatawan terhadap fasilitas wisata yang ada
di Pantai Prigi?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui fasilitas wisata yang tersedia di Pantai Prigi
2. Mengetahui tingkat kepuasan wisatawan terhadap fasilitas wisata di Pantai
Prigi
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
4
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ataupun
informasi yang akurat berdasarkan fakta mengenai obyek wisata alam Pantai
Prigi, fasilitas wisata yang dimiliki, serta kepuasan wisatawan yang
berkunjung kesana terkait dengan fasilitas tersebut. Selain itu, juga
diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pihak yang
berkepentingan, seperti pemerintah daerah setempat, pihak swasta sebagai
perencana dan pengembang, peneliti, masyarakat lokal, serta pihak – pihak
yang lain untuk memperbaiki kinerja dan pengembangan obyek wisata.
1.5 Kajian Pustaka
1. Rifian Wilyadrin Ermawan (2008) dari Institut Pertanian Bogor (IPB)
telah mengadakan penelitian skripsi dengan judul “Kajian Sumberdaya
Pantai untuk Kesesuaian Ekowisata di Pantai Prigi, Kabupaten
Trenggalek, Provinsi Jawa Timur”. Hasil dari penelitiannya berupa
strategi alternatif pengelolaan ekowisata di Pantai Prigi. Strategi alternatif
tersebut adalah: Pertama, penataan wilayah dengan membentuk sistem
zonasi untuk kegiatan wisata dan kegiatan perikanan yang dilakukan
masyarakat. Kedua, peningkatan promosi Pantai Prigi termasuk
mengadakan program wisata budaya. Ketiga, penyuluhan tentang
pentingnya pelestarian lingkungan, penanggulangan bencana alam dan
bahaya pencemaran.
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
5
2. Femi Eka Rahmawati (2006) dari Universitas Negeri Malang (UM) telah
mengadakan penelitian skripsi dengan judul “Perancangan Media
Komunikasi Visual Obyek Wisata Pantai Prigi Trenggalek”. Hasil
penelitiannya berupa pentingnya sarana media promosi untuk
mengkomunikasikan produk barang atau jasa kepada masyarakat,
khususnya komunikasi periklanan pada obyek wisata Pantai Prigi ke
masyarakat luas melalui media surat kabar, umbul - umbul, spanduk,
billboard, poster, brosur, sign board, halte bus, kursi duduk bus, banner,
kalendar, kaos, kartu pos, dan sticker.
3. Wahyu Dwi Wardhani (2006) dari Universitas Negeri Sebelas Maret telah
mengadakan penelitian tugas akhir dengan judul “Penataan
Pengembangan Kawasan Pantai Prigi sebagai Obyek Wisata Pantai di
Kabupaten Trenggalek”. Hasil penelitiannya berupa konsep – konsep
peruangan dan penataaan dengan analisis pendekatan tata ruang makro
dan mikro terhadap obyek wisata Pantai Prigi dengan benchmark Pantai
Parangtritis Yogyakarta .
4. Nonos Mafianos (2006) dari Institut Pertanian Bogor (IPB) telah
mengadakan penelitian skripsi dengan judul “Dampak Pembangunan
Fasilitas Pariwisata Terhadap Perubahan Struktur Agraria, Kelembagaan
Dan Peluang Usaha Di Pedesaan (Kasus di Sekitar Kawasan Pariwisata
Kota Bunga, Desa Sukanagalih, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur,
Propinsi Jawa Barat)”. Hasil penelitiannya berupa pembangunan fasilitas
pariwisata yang mempengaruhi pola kepemilikan lahan petani yang
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
6
semakin meningkat dan juga perubahan lapisan pada masyarakat.
Perubahan pelapisan masyarakat terjadi pada petani yang mendapatkan
keuntungan dari alih fungsi lahan.
5. Yanti BR Tarigan (2013) dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
telah mengadakan penelitian skripsi dengan judul “Penilaian Wisatawan
Terhadap Fasilitas Pariwisata di Wana Wisata Ciwangun Indah Camp
Kabupaten Bandung Barat”. Hasil penelitiannya berupa penilaian dari
wisatawan terhadap fasilitas yang tersedia di obyek wisata yang terbagi
dalam dua kategori, yaitu cukup baik dan kurang baik. Kategori cukup
baik terdapat pada fasilitas akomodasi, food and beverage, sanitasi, dan
fasilitas penunjang. Sedangkan fasilitas yang kurang baik yaitu
aksesibilitas dan fasilitas aktif.
6. Rahmawati (2009) dari Universitas Indonesia (UI) telah mengadakan
penelitian skripsi dengan judul “Pola Perkembangan Fasilitas Wisata Kota
Bukittinggi Tahun 1994-2007”. Hasil penelitiannya berupa perbandingan
perkembangan fasilitas akomodasi dalam tiga periode, yaitu periode 1,
periode 2, dan periode 3. Periode yang mengalami perkembangan paling
cepat terjadi pada periode 3, yakni tahun 2003-2007 dan yang paling
lambat pada periode 2, yakni tahun 1998-2002. Pada periode 1, tahun
1994-1998 perkembangan jumlahnya cenderung tetap. Pola
perkembangan fasilitas wisata Kota Bukittinggi Tahun 1994-2007
mengelompok di pusat kota dan linear mengikuti jaringan jalan utama
kota menuju Padang.
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
7
Dari beberapa tinjauan pustaka diatas, penelitian dengan judul
“Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten
Trenggalek, Jawa Timur” belum pernah dilakukan.
1.6 Landasan Teori
1.6.1 Kepuasan Wisatawan atau Pengunjung
Kepuasan wisatawan adalah perbandingan antara kinerja produk
yang dihasilkan dengan kinerja yang dirasakan oleh wisatawan. Jika
berada di bawah harapan, wisatawan tidak puas. Jika kinerja memenuhi
harapan, wisatawan puas. Jika kinerja melebihi harapan, wisatawan
amat puas atau senang. Kepuasan diperoleh apabila kebutuhan dan
keinginan pelanggan terpenuhi, sedangkan keinginan dan kebutuhan
manusia selalu berubah dan tidak ada batasnya (Suwintari, 2012).
Kepuasan pengunjung adalah perilaku emosional terhadap
pelayanan fasilitas di suatu tempat wisata yang dihasilkan dari
membandingkan apa yang diharapkan (harapan sebelum kunjungan
dengan apa yang diterima (persepsi terhadap performa dan fasilitas).
Kepuasan pengunjung ditandai ketika harapan terlebihi. Kepuasan
pengunjung juga bisa didefinisikan sebagai kepuasan umum, konfirmasi
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
8
dan ekspektasi dan jarak dari hipotesis ideal pengunjung mengenai
fasilitas suatu lokasi / tempat wisata (Anonim, 2014)1.
1.6.2 Atraksi dan Daya Tarik Wisata
Menurut Yoeti (1985), sebuah atraksi wisata memiliki daya tarik
yang kuat karena wisatawan memiliki harapan atas apa yang dilihat
(something to see), apa yang dilakukan (something to do), dan apa yang
dibeli (something to buy).
Suatu Daya Tarik Wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh
wisatawan harus memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan
daerahnya, menurut Maryani (1991), syarat-syarat tersebut adalah:
a. What to see.
Di tempat tersebut harus ada obyek dan atraksi wisata yang berbeda
dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut
harus memiliki daya tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat
dijadikan “entertainment” bagi wisatawan. What to see meliputi
pemandangan alam, kegiatan, kesenian dan atraksi wisata.
b. What to do.
Di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan,
harus disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan
betah tinggal lama ditempat itu.
1 Sumber: http://rendywirajuniarta.blogspot.com/2014/01/kepuasan-pengunjung.html, diakses
pada 30 Januari 2014 pukul 14.07 WIB.
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
9
c. What to buy.
Tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanja
terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh - oleh
untuk di bawa pulang ke tempat asal.
d. What to arrive.
Di dalamnya termasuk aksesibilitas, bagaimana kita mengunungi
daya tarik wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan
berapa lama tiba ketempat tujuan wisata tersebut.
e. What to stay.
Bagaimana wisatawan akan tingggal untuk sementara selama dia
berlibut. Diperlukan penginapan - penginapan baik hotel berbintang
atau hotel non berbintang dan sebagainya.
1.6.3 Fasilitas Pariwisata
Jansen - Verbeke (1995) dalam Rahmawati (2009) menyebutkan
fasilitas pariwisata disuatu lokasi dibagi menjadi dua bagian yaitu
fasilitas primer dan penunjang. Pembagian dan penjelasannya adalah
sebagai berikut:
a. Fasilitas primer adalah objek wisata dengan fungsi sebagai daya tarik
utama wisata.
b. Fasilitas penunjang adalah bangunan diluar fasilitas primer yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama berada di
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
10
lokasi wisata. Fasilitas penunjang dibagi lagi menjadi dua bagian
yaitu:
Fasilitas Sekunder: bangunan yang bukan merupakan daya tarik
utama wisata akan tetapi digunakan untuk memenuhi kebutuhan
utama wisatawan seperti menginap, makan, membeli souvenir.
Fasilitas Kondisional: bangunan yang digunakan oleh wisatawan
maupun warga setempat seperti masjid, toilet umum dan warung.
Sunaryo (2013) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan
fasilitas pendukung wisata adalah berbagai jenis fasilitas pendukung
kepariwisataan yang berfungsi memberikan kemudahan dan
kenyamanan bagi wisatawan selama melakukan kunjungan di suatu
destinasi, seperti: keamanan, rumah makan, biro perjalanan, toko
cinderamata, pusat informasi wisata, rambu wisata, fasilitas
perbelanjaan, hiburan malam, fasilitas perbankan, dan beberapa skema
kebijakan khusus yang diadakan untuk mendukung kenyamanan bagi
wisatawan dalam kunjungannya ke destinasi.
1.6.4 Sarana Wisata
Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang
diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati
perjalanan wisatanya. Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan
wisata maupun objek wisata tertentu harus disesuaikan dengan
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
11
kebutuhan wisatawan baik seecara kuantitatif maupun kualitatif. Lebih
dari itu selera pasar pun dapat menentukan tuntutan sarana yang
dimaksud. Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di daerah
tujuan wisata adalah hotel, biro perjalanan, alat transportasi, restoran
dan rumah makan serta sarana pendukung lainnya. Tidak semua objek
wisata memerlukan sarana yang sama atau lengkap. Pengadaan sarana
wisata tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan. Sarana
wisata secara kuntitatif menunjukan pada jumlah sarana wisata yang
harus disediakan, dan secara kualitatif yang menunjukkan pada mutu
pelayanan yang diberikan dan yang tercermin pada kepuasan wisatawan
yang memperoleh pelayanan. Dalam hubungannya dengan jenis dan
mutu pelayanan sarana wisata di daerah tujuan wisata telah disusun
suatu standar wisata yang baku, baik secara nasional dan secara
internasional, sehingga penyedia sarana wisata tinggal memilih atau
menentukan jenis dan kualitas yang akan diisediakannya (Suwantoro,
1997).
Sedangkan sarana pariwisata menurut Bagyono (2007) adalah
fasilitas dan perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan
baik secara langsung maupun tidak langsung. Sarana pariwisata
meliputi:
a. Perusahaan Perjalanan, seperti Travel Agent, Travel Bureau, dan
Tour Operator.
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
12
Perusahaan perjalanan melakukan kegiatannya dalam memberikan
jasa pemesanan tiket angkutan, akomodasi, darmawisata, dan lain -
lain. Disamping menjualkan produk perusahaan lain, perusahaan
perjalanan juga dapat membuat produknya sendiri, yaitu dengan
mengemas berbagai produk perusahaan lain menjadi satu kesatuan
produk untuk selanjutnya ditawarkan dan dijual sebagai paket
wisata.
b. Perusahaan Transportasi, terutama Transportasi Angkutan Wisata.
Salah satu komponen penting dalam kegiatan pariwisata adalah
aksesibilitas atau kelancaran perpindahan seseorang dari satu tempat
ke tempat lainnya. Perpindahan itu bisa dalam jarak dekat dan bisa
juga dalam jarak menengah atau jauh. Berbagai jenis transportasi
yang dapat digunakan para pelancong khususnya, antara lain
transportasi udara, transportasi laut, dan transportasi darat.
c. Hotel dan jenis akomodasi lainnya.
Yang termasuk jenis akomodasi antara lain hotel, motel, wisma,
pondok wisata, villa, apartemen, karavan, perkemahan, kapal pesiar,
yacht, pondok remaja, dan sebagainya. Dalam penyediaan fasilitas
akomodasi dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu
akomodasi yang menyediakan fasilitas dan pelayanan makanan
(serviced accomodation) dan akomodasi yang tidak menyediakan
fasilitas dan pelayanan makanan (non serviced accomodation),
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
13
sekurang-kurangnya harus menyediakan kamar berperabot
(furnished room) dan tenaga untuk melayani keperluan tamu.
d. Bar, Restoran, Katering, dan Usaha Jasa Boga lainnya
Makanan dan minuman merupakan hal yang amat penting bagi
wisatawan. Tidak jarang wisatawan melakukan perjalanan wisata,
mengunjungi suatu tempat karena alasan makanan dan minuman.
e. Daya Tarik Wisata.
Wisatawan berkunjung ke suatu tempat karena tertarik oleh sesuatu.
Hal atau sesuatu yang menyebabkan wisatawan datang ke suatu
tempat disebut daya tarik atau atraksi wisata.
1.6.5 Prasarana Wisata
Prasarana Wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya
buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam
perjalanannya di daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air,
telekomunikasi, terminal, jembatan, dan lain sebagainya. Untuk
kesiapan obyek - obyek wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan di
daerah tujuan wisata, prasarana wisata tersebut perlu dibangun dengan
disesuaikan dengan lokasi dan kondisi obyek wisata yang bersangkutan.
Pembangunan prasarana wisata yang mempertimbangkan kondisi dan
lokasi akan meningkatkan aksesibilitas suatu objek wisata yang pada
gilirannya akan dapat meningkatkan daya tarik obyek wisata itu sendiri.
Disamping berbagai kebutuhan yang telah disebutkan diatas, kebutuhan
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
14
wisatawan yang lain juga perlu disediakan di daerah tujuan wisata,
seperti bank, apotek, rumah sakit, pom bensin, pusat-pusat
perbelanjaan, dan sebagainya (Suwantoro, 2004).
Prasarana pariwisata menurut Bagyono (2007) adalah semua
fasilitas utama atau dasar yang memungkinkan sarana kepariwisataan
dapat hidup dan berkembang dalam rangka memberikan pelayanan
kepada wisatawan. Yang termasuk prasarana pariwisata antara lain:
a. Prasarana perhubungan yang meliputi jaringan jalan raya, jembatan
dan terminal bus, rel kereta api dan stasiun, pelabuhan udara
(airport), dan pelabuhan laut (seaport/harbour).
b. Instalasi pembangkit listrik dan instalasi air bersih.
c. Instalasi penyulingan bahan bakar minyak.
d. Sistem pengairan atau irigasi untuk kepentingan pertanian,
peternakan, dan perkebunan.
e. Sistem perbankan dan moneter.
f. Sistem telekomunikasi seperti telepon, pos, telegraf, faximile, telex,
email, dan lain-lain.
g. Prasarana kesehatan seperti rumah sakit dan pusat kesehatan
masyarakat.
h. Prasarana keamanan, pendidikan, dan hiburan.
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
15
1.7 Lokasi dan Obyek Penelitian
Penelitian dilakukan di obyek wisata Pantai Prigi, tepatnya di Desa
Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa
Timur, sekitar 48 km ke arah selatan kota.
1.8 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggabungkan data kualitatif dan data kuantitatif (mixed
methods) untuk digunakan secara bersama – sama dalam suatu kegiatan
penelitian sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel,
dan obyektif (Sugiyono, 2011). Kusmayadi dan Sugiarto (2000)
mendefinisikan data kualitatif dan data kuantitatif sebagai berikut:
a. Data kualitatif, yaitu data yang tidak bernilai numerik atau nilainya bukan
angka.
Peneliti memperoleh data ini dari keterangan atau informasi dari
pengelola, masyarakat sekitar, maupun wisatawan Pantai Prigi yang
digunakan dalam penelitian ini. Misalnya daya tarik wisata yang
ditawarkan dan informasi mengenai fasilitas wisata yang mempengaruhi
kepuasan wisatawan.
b. Data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka.
Peneliti menggunakan data ini untuk mengetahui jumlah wisatawan yang
berkunjung ke Pantai Prigi, jumlah fasilitas wisata di Pantai Prigi, dan
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
16
untuk mengukur tingkat kepuasan wisatawan terhadap fasilitas – fasilitas
tersebut.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Data Primer
Peneliti memperoleh informasi dari sumber primer, yakni dari tangan
pertama atau responden langsung dari obyek yang diteliti.
2. Data Sekunder
Peneliti memperoleh informasi dari pihak lain selain responden, seperti
hasil pengumpulan orang atau instansi dalam bentuk publikasi.
1.9 Teknik Pengumpulan Data
Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
1. Studi Literatur
Metode ini dilakukan dengan mengkaji beberapa data yang berhubungan
dengan obyek penelitian yang sedang dikaji, baik melalui dokumen, arsip,
majalah, buku, atau internet.
2. Observasi
Metode ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara sistematik
gejala - gejala yang diselidiki pada obyek penelitian. Dengan teknik ini
data yang diperoleh adalah data yang bersifat faktual dan aktual, dalam
artian data yang dikumpulkan diperoleh saat peristiwa berlangsung.
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
17
3. Kuesioner
Metode ini dilakukan dengan membagikan angket kepada responden yang
berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang
akan diteliti. Peneliti menggunakan Skala Likert untuk mengetahui tingkat
kepuasan wisatawan. Skala Likert menurut Djaali (2008) yaitu skala yang
dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang gejala atau fenomena
pendidikan. Skala Likert merupakan skala untuk menilai sesuatu yang
pilihannya berjenjang, misalnya 0, 1 , 2 , 3 , 4, 5, 6, 7, 8, 9, 102.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan, peneliti memberikan 39
pernyataan dan 1 pertanyaan dalam kuesioner. Skor yang digunakan dalam
menentukan jawaban dari pernyataan, yaitu:
c. Skor 1 = Tidak Puas
d. Skor 2 = Cukup Puas
e. Skor 3 = Puas
Rentang skor tingkat kepuasan wisatawan di Pantai Prigi yang ditentukan
untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Skor minimal : 1 x jumlah pernyataan
1 x 39 = 39
Skor maksimal : 3 x jumlah pernyataan
3 x 39 = 117
2 Sumber: http://tatangmanguny.wordpress.com/2010/11/01/skala-likert-penggunaan-dan-
analisis-datanya/ diakses pada 25 Januari 2014 pukul 10.32 WIB.
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
18
Rentang skor merupakan selisih antara skor maksimal dengan skor
minimal, yakni 78. Jika nilai yang diperoleh 78 kebawah (39 – 77), maka
responden tersebut tidak puas. Sedangkan nilai 78 menyatakan cukup
puas, dan nilai diatas 78 (79 – 117) menyatakan responden tersebut puas
terhadap fasilitas yang tersedia di obyek wisata.
Berdasarkan skor diatas, ditentukan standart nilai untuk mengetahui
tingkat kepuasan responden terhadap masing – masing fasilitas yaitu:
Standart nilai = nilai masing – masing poin x 2 (nilai medium)
Nilai 2 diperoleh dari nilai tengah yang diberikan oleh peneliti kepada
responden. Apabila nilai rata – rata dari masing – masing fasilitas berada
di bawah standart nilai, maka para responden merasa tidak puas terhadap
fasilitas tersebut dan apabila nilai berada diatas standart nilai, maka
responden sudah puas terhadap fasilitas tersebut.
Untuk menentukan jumlah responden peneliti menggunakan formula yang
dikembangkan oleh Slovin (1990), sebagai berikut:
( )
Keterangan: n = jumlah sample/responden
N = jumlah populasi
E = Margin error, berkisar antara 5 – 10 %
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
19
Menurut data Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten
Trenggalek pada tahun 2012 menyatakan jumlah pengunjung Pantai Prigi
sejumlah 72.764 orang. Dengan jumlah pengunjung sebanyak itu, maka
perhitungan jumlah responden/sample kuesioner adalah sebagai berikut:
( )
Jadi, jumlah sample/responden kuesioner yang akan dipakai sejumlah 100
orang.
4. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan mengadakan tanya jawab dengan pengelola,
yaitu Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, masyarakat sekitar, dan
wisatawan di Pantai Prigi.
5. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan mengambil data melalui dokumen -
dokumen seperti foto atau video baik dari sumber pribadi maupun sumber
- sumber yang lain.
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
20
1.10 Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, landasan teori, kajian pustaka, lokasi dan
obyek penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan
data, dan sistematika penulisan.
BAB II : Gambaran Umum Obyek Wisata Pantai Prigi di Kabupaten
Trenggalek
Berisikan gambaran umum lokasi penelitian, yakni wilayah
Kabupaten Trenggalek, Kecamatan Watulimo, Desa Tasikmadu,
dan obyek wisata Pantai Prigi.
BAB III : Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata di Pantai Prigi,
Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur
Berisikan uraian hasil pengolahan data yang diperoleh selama
penelitian terkait kepuasan wisatawan terhadap fasilitas yang
tersedia di obyek wisata Pantai Prigi.
BAB IV : Penutup
Berisikan kesimpulan dan saran dari peneliti setelah mengetahui
hasil dari penelitian yang dilakukan.
Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata Di Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa TimurRIZKY AMALIANAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/