1 Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Karyawan adalah aset utama organisasi yang menjadi pelaku aktif dari
setiap organisasi. Karyawan dalam sebuah perusahaan menduduki posisi yang
sangat penting, karena keberhasilan suatu perusahaan dalam mewujudkan
tujuannya sangat tergantung kepada kualitas sumber daya manusia yang
dimilikinya. Permasalahan yang menarik untuk dikaji dalam upaya meningkatkan
kualitas dan kinerja karyawan dalam suatu organisasi adalah stress kerja karyawan
di Bagian Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota
Bandung.
Masalah stress merupakan salah satu masalah yang serius menimpa setiap
karyawan di tempat kerjanya. Banyak karyawan yang setiap tahunnya harus
mengambil cuti untuk meredakan konflik dan ketegangan dalam kehidupan
mereka. Stress merupakan penyakit yang menjadi sumber pemborosan waktu
yang paling besar. Stress bagi karyawan dapat merupakan tantangan, rangsangan,
namun bisa pula berarti kekhawatiran, konflik, ketegangan dan ketakutan
tergantung bagaimana kita memandangnya.
Para ahli mengatakan bahwa stress dapat timbul sebagai akibat tekanan
atau ketegangan yang bersumber dari ketidakselarasan antara seseorang dengan
lingkungannya. Apabila sarana dan tuntutan tugas tidak selaras dengan kebutuhan
dan kemampuan seseorang, ia akan mengalami stress. Biasanya stress semakin
kuat apabila menghadapi masalah yang datangnya bertubi-tubi.
2
Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan melalui sebuah
observasi ke objek penelitian serta wawancara secara langsung dengan salah satu
karyawan bagian produksi. Menurut salah satu karyawan Bagian Produksi PDAM
Tirtawening Kota Bandung, mengungkapkan bahwa stress kerja sering dialami
oleh karyawan dimanapun mereka bekerja, termasuk di PDAM Tirtawening Kota
Bandung. karyawan sering mengalami stress kerja, yaitu karena tuntutan peran
dalam bekerja, beban kerja dan lingkungan kerja yang kurang nyaman. Hal ini
membuktikan bahwa stress kerja lazim terjadi dan di alami oleh para karyawan di
bagian produksi di PDAM TIrtawening Kota Bandung.
Selain itu juga, dari hasil studi pendahuluan ditemukan data sebagai
berikut:
Tabel 1. 1
Data Ketidakhadiran Karyawan Bagian Produksi PDAM Tirtawening Kota
Bandung Periode Januari-Agustus 2011
No Bulan ketidakhadiran Rata-Rata
Ketidakhadiran I S C Total
1 Januari 3 0 0 3 14%
2 Februari 1 9 0 10 48%
3 Maret 1 10 0 11 52%
4 April 0 1 0 1 5%
5 Mei 1 0 0 1 5%
6 Juni 0 1 0 1 5%
7 Juli 3 1 0 4 19%
8 Agustus 0 2 2 4 19%
Sumber: Unit Pengamanan PDAM Tirtawening Kota Bandung
Berdasarkan presentase ketidakhadiran tersebut, terlihat jelas bahwa setiap
bulannya ada saja karyawan yang tidak masuk kerja, baik itu karena ijin, sakit
ataupun cuti. Beranjak dari data tersebut, penulis mencoba mengindikasikan
penyebab ketidakhadiran karyawan dalam bekerja adalah karena faktor stress
kerja. Pendapat tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh salah satu
3
Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karyawan bagian produksi, bahwa stress kerja sering dialami oleh karyawan
bagian produksi PDAM Tirtawening Kota Bandung. Pendapat di atas yang
menjadi dasar pertimbangan bagi penulis, bahwa ketidakhadiran karyawan selama
ini dalam bekerja salah satunya disebabkan oleh faktor stress kerja yang dialami
oleh karyawan bagian produksi PDAM Tirtawening Kota Bandung.
Fenomena stress kerja yang terjadi di PDAM Tirtawening Kota Bandung
juga bisa kita amati dari faktor ketidak puasan karyawan dalam bekerja. Ketidak
puasan pegawai bisa kita amati salah satu nya yaitu dari data tingginya keluar
masuk karyawan (turnover). Berdasarkan data dari Divisi Hukum dan SDM
selama dua tahun terakhir, kita dapat melihat tingkat kenaikan turnover yang
cukup tinggi pada Perusahaan Daerah air Minum (PDAM) Tirtawening Kota
Bandung. Berikut data turnover pada tahun 2010-2011.
4
Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 1. 2
Data Turnover Karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung
Tahun 2010-2011
No Bagian/Unit Kerja
Turnover
2010 2011
M K M K
1. Keuangan 0 2 0 2
2. Penagihan 0 3 0 3
3. Langganan 0 2 0 5
4. Hukum & SDM 0 2 0 3
5. Perbekalan & Perawatan 0 3 0 5
6. Perenc. Teknik Air Minum 0 2 0 3
7. Produksi 1 0 3 0 3
8. Produksi 11 0 0 0 3
9. Distribusi 0 0 0 2
10. Meter & Penjaringan 0 1 0 3
11. Pencatat Meter 0 1 0 2
12. Perec. Teknik Air Limbah 0 2 0 1
13. Pengolahan Air Limbah 0 0 0 5
14. Operasioanl Air Limbah 0 3 0 2
15. Pel. Umum Air Limbah 0 1 0 2
16. Satuan Pengawasan Intern (SPI) 0 1 0 2
17. Litbang 0 1 0 2
18. Sistem dan TI 0 3 0 0
Jumlah 0 30 0 48
% 0% 4% 0% 7%
Sumber : Bagian Hukum & SDM
Gambar 1. 1
Grafik Turnover Karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung
0
1
2
3
4
5
6
Keu
anga
n
Pe
nag
ihan
Lan
ggan
an
Hu
kum
& S
DM
Pe
rbek
alan
& …
Pe
ren
c. …
Pro
du
ksi 1
Pro
du
ksi 1
1
Dis
trib
usi
Me
ter
& …
Pe
nca
tat …
Pe
rec.
Tek
nik
…
Pen
gola
han
…
Op
eras
ioan
l …
Pe
l. U
mu
m …
Satu
an …
Litb
ang
Sist
em d
an T
I
Ju
mla
h
Bagian/Unit Kerja
Data Turnover Turnover 2010 M
Turnover 2010 K
Turnover 2011 M
Turnover 2011 K
5
Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data turnover karyawan selama dua tahun pada Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung, dapat kita lihat dan ketahui bahwa
pada tahun 2010, PDAM tidak menerima karyawan yang masuk untuk bekerja,
hal ini dibuktikan dengan presentasi 0%, namun berbeda dengan jumlah karyawan
yang keluar yaitu 30 orang atau sebanyak 4%, kemudian pada tahun 2011, PDAM
pun tidak menerima karyawan yang masuk untuk bekerja, dengan presentase 0%,
namun terjadi kenaikan yang cukup tinggi pada jumlah karyawan yang keluar dari
tahun sebelumnya yaitu mencapai 48 orang atau sebanyak 7%. Berdasarkan data
di atas kenaikan jumlah karyawan yang keluar dari tahun 2010-2011 terjadi
lonjakan sebesar 3%, hal tersebut menunjukan bahwa tingkat turnover pada
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung cukup tinggi.
Menyoroti tingkat turnover pada Bagian Produksi PDAM Tirtawening Kota
Bandung selama tahun 2010-2011, karyawan yang masuk selama 2 tahun terakhir
adalah 0 orang, sedangkan karyawan yang keluar adalah sebanyak 6 orang.
Kondisi ini menunjukan bahwa lebih banyaknya karyawan yang keluar dari pada
yang masuk di Bagian Produksi diduga disebabkan karena ketidakpuasan yang di
alami karyawan dalam bekerja. Ketidakpuasan yang dialami oleh karyawan
disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu dari faktor lingkungan.
Faktor lingkungan ini diduga oleh penulis sebagai faktor yang menimbulkan
ketidakpuasan karyawan, dimana dalam faktor lingkungan ini salah satunya yaitu
dari tata ruang kantor yang kurang memberikan kenyamanan pada karyawan
dalam bekerja sehingga menyebabkan timbulnya rasa ketidakpuasan bagi
karyawan dalam bekerja. Ketidakpuasan yang terjadi diindikasikan sebagai akibat
dari gejala stress kerja yang dialami oleh karyawan. Ketidak puasan karyawan
6
Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam bekerja merupakan salah satu gejala psikologis yang timbul akibat dari
stress kerja yang dialami karyawan dalam bekerja.
Selain itu untuk mengetahui stress kerja yang dialami oleh karyawan, kita
juga bisa mengamati dari tingkat produktivitas kerja karyawan. Berdasarkan data
dari Bagian Produksi PDAM Tirtawening Kota Bandung, diperoleh data
produktivitas selama periode juli 2012 yaitu sebagai berikut:
Tabel 1. 3
Data Produktivitas Kerja Karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung
Periode Juli 2012
NO Tanggal Produksi Air Layak Konsumsi
1 1 Juli 2012 153212 (1773,28 L/Det)
2 2 Juli 2012 150993 (1747,60 L/Det)
3 3 Juli 2012 153372 (1775,13 L/Det)
4 4 Juli 2012 148746 (1721,59 L/Det)
5 5 Juli 2012 150709 (1744,31 L/Det)
6 6 Juli 2012 152476 (1764,76 L/Det)
7 7 Juli 2012 153095 (1771,39 L/Det)
8 8 Juli 2012 152689 (1767,23 L/Det)
9 9 Juli 2012 149525 (1730,61 L/Det)
10 10 Juli 2012 154161 (1784,27 L/Det)
11 11 Juli 2012 153135 (1772,39 L/Det)
12 12 Juli 2012 152630 (1766,55 L/Det)
13 13 Juli 2012 152265 (1762,32 L/Det)
14 14 Juli 2012 152685 (1766,87 L/Det)
15 15 Juli 2012 152595 (1766,14 L/Det)
16 16 Juli 2012 144187 (1668,83 L/Det)
17 17 Juli 2012 150255 (1739,06 L/Det)
18 18 Juli 2012 148031 (1713,32 L/Det)
19 19 Juli 2012 149254 (1727,47 L/Det)
20 20 Juli 2012 153097 (1771,95 L/Det)
21 21 Juli 2012 151262 (1750,71 L/Det)
22 22 Juli 2012 149491 (1730,21 L/Det)
23 23 Juli 2012 153043 (1771,33 L/Det)
Sumber: Bagian Produksi PDAM Tirtawening Kota Bandung.
7
Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 1. 2
Grafik Produktivitas Kerja Karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung
Kita dapat mengamati dari data tersebut, bahwa selama periode juli 2012
sering kali terjadi penurunan produktivitas. Kondisi tersebut diduga karena
terjadinya penurunan kinerja karyawan sehingga mengakibatkan produktivitas
kerja menjadi menurun. Penurunan produktivitas dan kinerja karyawan
diindikasikan sebagai akibat dari stress kerja yang dialami karyawan dalam
bekerja. Penurunan produktivitas dan kinerja karyawan merupakan salah satu
bagian dari gejala perilaku yang bisa muncul akibat terjadinya stress kerja yang
dialami karyawan ketika bekerja. Ketiga data yang sudah di ungkapkan di atas
sudah cukup membuktikan bahwa stress kerja memang terjadi dan di alami oleh
karyawan Bagian Produksi Tirtawening Kota Bandung.
Salah satu faktor yang menimbulkan stress adalah lingkungan kerja, yaitu
tata ruang kantor yang kurang baik. Penataan tata ruang kantor yang kurang tertata
dengan baik akan menyebabkan karyawan sulit berkonsentrasi dalam bekerja, hal-
hal lainnya yang juga ditimbulkan oleh penataan tata ruang kantor yang kurang
138000
140000
142000
144000
146000
148000
150000
152000
154000
156000
1 Ju
li 20
12
2 Ju
li 20
12
3 Ju
li 20
12
4 Ju
li 20
12
5 Ju
li 20
12
6 Ju
li 20
12
7 Ju
li 20
12
8 Ju
li 20
12
9 Ju
li 20
12
10 J
uli
2012
11 J
uli
2012
12 J
uli
2012
13 J
uli
2012
14 J
uli
2012
15 J
uli
2012
16 J
uli
2012
17 J
uli
2012
18 J
uli
2012
19 J
uli
2012
20 J
uli
2012
21 J
uli
2012
22 J
uli
2012
23 J
uli
2012
Produktivitas Kerja Karyawan
Produksi Air Layak Konsumsi
8
Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
baik akan berdampak pada timbulnya stress kerja yang dialami oleh karyawan
pada saat bekerja. Hasil penelitian Hurrell dkk (A.S. Munandar, 2001) “suara
yang bising, lingkungan kerja yang kotor dan tidak sehat oleh para pekerja dinilai
sebagai faktor yang tinggi pembangkit stress”. Menurut para ahli, stress kerja
dapat menimbulkan dampak yang baik sekaligus dampak yang buruk juga bagi
yang bersangkutan dan organisasi. Stress yang terlalu banyak akan membuat
kesehatan seseorang menurun dan cenderung tidak produktif tetapi sebaliknya
stress dalam jumlah kecil akan bermanfaat karena dapat membantu memusatkan
perhatian dan kinerja pada saat bekerja.
Suatu ruangan kantor dapat dikatakan baik apabila telah mampu
memberikan kesan aman dan nyaman bagi karyawan pada saat bekerja. Ruangan
kerja yang tertata bersih, rapih, tenang, sirkulasi udara yang lancar, serta
pencahayaan yang sesuai akan memberikan kesan aman dan nyaman, sehingga
kondisi tersebut dapat membangkitkan semangat kerja. Dalam kenyataannya hal
ini tidak penulis temukan di PDAM Tirtawening Kota Bandung. Hal tersebut
didukung oleh bukti temuan yang penulis lakukan dilapangan, bahwa salah satu
faktor yang membuat stress kerja karyawan pada bagian produksi yaitu dari faktor
tata ruang kantor yang kurang tertata baik. Hal ini bisa kita lihat dari gambar tata
ruang kantor di Bagian Produksi PDAM Tirtawening Kota Bandung, yaitu
sebagai berikut:
9
Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 1. 3
Tata Ruang Kantor Di Bagian Produksi PDAM Tirtawening Kota Bandung
Penulis sendiri mengamati tentang tata ruang kantor di bagian produksi,
dari gambar tersebut menunjukan bahwa ruang kerja yang digunakan terkesan
tidak nyaman dan kurang tertata dengan baik. Ruang kerja yang dipakai menyatu
dengan ruang laboraturium produksi dalam satu ruangan. Kondisi seperti ini jelas
akan mengganggu kenyamanan karyawan dalam bekerja, karena konsentrasi
karyawan yang sedang bekerja akan terganggu oleh aktivitas dan suara bising
yang ditmbulkan oleh siswa-siswi yang sedang melakukan penelitian dan praktek
kerja lapangan maupun dari aktivitas karyawan yang lain. Selain itu suara mesin
produksi yang dekat dengan ruang kerja tersebut juga sangat menggangu terhadap
kenyamanan karyawan dalam bekerja. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan
yang diungkapkan oleh salah satu karyawan bagian produksi, bahwa memang
benar tata ruang kantor di bagian produksi kurang nyaman, kurang aman karena
kurang tertata dengan baik. Suasana ruangan kantor yang kurang tertata ini sering
mengakibatkan stress kerja. Kadang-kadang karyawan juga sering mengalami
stress karena ruangan kurang nyaman, mengakibatkan rasa bosan, kurang
konsentrasi dalam bekerja, bahkan sakit, sekali-kali tidak masuk kerja merupakan
10
Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hal yang wajar sebagai dampak dari stress kerja yang terjadi karena ruangan yang
kurang nyaman, aman dan kurang tertata baik, serta suara bising mesin produksi
yang sangat mengganggu ketika bekerja.
Begitu banyak stress yang dialami para pekerja, tidak seharusnya terjadi
dan perlu dicegah. Pengendalian terhadap stress akan dapat membantu organisasi
agar berjalan lebih efektif. Beberapa alasan di atas memberikan pemahaman
bahwa stress yang dialami oleh individu-individu yang terlibat dalam suatu
organisasi ternyata dapat membawa dampak yang cukup besar bagi orang yang
bersangkutan. Karena itu perlu dipahami sumber stress yang potensial dalam suatu
organisasi agar dapat diupayakan pencegahan yang diperlukan.
Beranjak dari permasalahan yang ada, kemudian timbul pertanyaan
mengenai permasalahan tersebut, yaitu mengapa stress kerja karyawan bisa
terjadi? Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan stress kerja terjadi pada
karyawan?
Pentingnya permasalahan stress kerja karyawan yang terjadi di Bagian
Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung
untuk dikaji yaitu tidak terlepas dari fungsi dan kedudukan karyawan dalam
perusahaan. Karyawan merupakan aset perusahaan yang utama sebagai perencana
dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Perusahaan harus benar-benar
memperhatikan kondisi karyawannya, terutama stress kerja yang mungkin
disadari ataupun tidak akan dialami oleh karyawannya. Hal ini menjadi tantangan
tersendiri yang harus dihadapi oleh perusahaan, untuk selalu berusaha menajaga
kondisi yang nyaman pada karyawannya dalam bekerja agar terhindar dari
kemungkinan timbulnya stress kerja yang akan dialami oleh karyawannya,
11
Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehingga kualtitas kerja karyawan dapat dijaga demi tercapainya tujuan organisasi
dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.
Banyak faktor yang menyebabkan masalah stress kerja ini terjadi pada
karyawan di Bagian Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Tirtawening Kota Bandung yang menyebabkan kurang maksimalnya karyawan
dalam bekerja, mulai dari tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan antar pribadi,
struktur organisasi dan kepemimpinan organisasi.
Gambar 1. 4
Latar Belakang Permasalahan
Menyoroti fenomena di atas, kondisi seperti ini tentunya tidak boleh
dibiarkan terus terjadi. Upaya PDAM Tirtawening Kota Bandung untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat, perusahaan dihadapkan pada
permasalahan mengenai stress kerja yang dilami oleh karyawannya. Maka untuk
mengatasi permasalahan ini diperlukan adanya dorongan yang dapat mengurangi
stress kerja karyawan. Salah satu cara atau upaya yang dapat dilakukan yaitu
Stress Kerja Karyawan
Gejala
Fisiologis
Gejala
Perilaku
Gejala
Psikologis
Data Absensi
Karyawan
Data
Penurunan
Produktivitas
Data Turnover
Tata Ruang Kantor
Permasalahan yang
dikaji
Data Empirik
Faktor yang
mempengaruhi
12
Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan memperhatikan lingkungan kerja, yaitu penataan tata ruang kantor yang
baik, karena dengan adanya penataan tata ruang kantor yang teratur, maka
karyawan akan merasa lebih nyaman dalam bekerja. Jika kondisi ini sudah dapat
dicapai maka akan meminimalisir timbulnya stress kerja yang terjadi pada
karyawan. Kondisi tersebut juga akan berdampak pada meningkatnya semangat
kerja karyawan sekaligus meningkatkan kinerja karyawan dalam perusahaan
tersebut.
Salah satu upaya dalam memahami dan memecahkan masalah fenomena
stress kerja karyawan di PDAM Tirtawening Kota Bandung dan hubungannya
dengan masalah tata ruang kantor, maka diperlukan pendekatan tertentu untuk
memecahkan masalah tersebut. Berdasarkan permasalahan yang dikaji, maka
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perilaku
organisasi.
Luthans (1985) dan Gibson, et al (1997) dalam Sambas (2011: 63),
menyatakan bahwa:
konsep dasar psikologi pada dasarnya dilandasi oleh proses-proses psikis
pada diri individu atau organisme di dalam lingkungan tertentu. Dimana
perilaku tergantung pada individu dan lingkungan yang dihadapinya.
Artinya, individu dan lingkungan akan selalu berada dalam satu hubungan
yang tidak terpisah. Satu hal yang perlu dikemukakan, prilaku yang
muncul sebagai akibat interaksi antara stimulus dan organisme.
Inti dari konteks penelitian ini, tata ruang kantor berperan sebagai situasi
yang menyediakan stimulus yang dapat diamati, dihayati, dan dialami oleh
organisme atau individu, melahirkan persepsi atau interpretasi terhadap stimulus
yang pada akhirnya melahirkan perilaku tertentu. Selanjutnya perilaku yang
ditampilkan individu akan menimbulkan perubahan dilingkungannya berupa hasil
perilaku. Berdasarkan model teori perilaku organisasi ini, tata ruang kantor dapat
13
Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan pengaruh terhadap perilaku atau hasil perilaku pegawai dalam
bekerja yaitu stress kerja karyawan.
Mengacu pada keseluruhan paparan di atas, dan dalam upaya memahami
dan memecahkan masalah stress kerja karyawan di bagian Produksi Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang pengaruh tata ruang kantor terhadap stress
kerja karyawan, dan selanjutnya akan dituangkan dalam skripsi dengan judul
“Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Stress Kerja Karyawan Bagian
Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota
Bandung”.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Inti kajian dalam permasalahan ini adalah masalah stress kerja karyawan
di Bagian Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota
Bandung. Aspek ini yang menjadi permasalahan yang perlu mendapat perhatian
serius dan penting ditangani agar semangat kerja karyawan dapat terus terjaga
dengan baik, demi tercapainya kinerja karyawan yang maksimal dalam
pencapaian tujuan organisasi. oleh karena itu perlu adanya suatu pendekatan
tertentu terhadap karyawan agar stress kerja dapat dihindari.
Banyak faktor yang mempengaruhi stress kerja karyawan, diantaranya
yaitu:
1. Tuntutan tugas merupakan faktor yang dikaitkan pada pekerjaan seseorang
seperti kondisi kerja, tata kerja letak fisik.
14
Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang
sebagai suatu fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam suatu
organisasi.
3. Tuntutan antar pribadi merupakan tekanan yang diciptakan oleh karyawan
lain. Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan antar pribadi
yang buruk dapat menimbulkan stress.
4. Struktur organisasi
5. Kepemimpinan organisasi
Berdasarkan hasil kajian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi stress
kerja karyawan di bagian Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Tirtawening Kota Bandung, diduga faktor determinan yang paling berpengaruh
terhadap stress kerja karyawan di Bagian Produksi Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirtawening Kota Bandung yaitu masalah tuntutan tugas yang
didalamnya termasuk tata ruang kantor. Oleh karena itu, masalah stress kerja
karyawan dalam penelitian ini akan dikaji dalam perspektif tata ruang kantor.
Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam
pernyataan masalah (problem statement) sebagai berikut: “Tata ruang kantor yang
ada di Bagian Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening
Kota Bandung kurang tertata dengan baik, sehingga hal ini menyebabkan
timbulnya stress kerja karyawan. Kondisi semacam ini harus segera ditanggulangi
mengingat bila tidak ditanggulangi, akan memberikan dampak terhadap
menurunnya kinerja karyawan yang disebabkan oleh stress kerja yang dialami
oleh karyawan, sehingga tugas PDAM Tirtawening Kota Bandung dalam
15
Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat tidak berjalan secara
maksimal.
Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) di atas, masalah
dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian
(research question) sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran kondisi Tata Ruang Kantor di Bagian Produksi
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung?
2. Bagaimana gambaran tingkat Stress Kerja Karyawan Bagian Produksi
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung?
3. Adakah pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Stress Kerja Karyawan Bagian
Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota
Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan
dan melakukan kajian secara ilmiah tentang pengaruh tata ruang kantor terhadap
stress kerja karyawan di Bagian Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Tirtawening Kota Bandung. Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui
pengaruh tata ruang kantor terhadap stress kerja karyawan Bagian Produksi
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung.
Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran kondisi Tata Ruang Kantor di Bagian Produksi
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung.
16
Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mengetahui gambaran tingkat Stress Kerja Karyawan Bagian Produksi
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung.
3. Untuk mengetahui adakah Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Stress Kerja
Karyawan Bagian Produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Tirtawening Kota Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitan
Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat dircapai, penelitian
ini akan memberikan manfaat bagi perusahaan dan peneliti.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan
kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan masukan bagi perusahaan untuk
dijadikan informasi dan bahan penilaian dalam memecahkan masalah yang
berhubungan dengan tata ruang kantor dalam mengurangi resiko stress kerja
yang akan dialami karyawan.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan dan pengalaman sehingga
dapat mengoptimalisasikan teori yang dimiliki untuk mencoba menganalisis
fakta, data, gejala, dan peristiwa yang terjadi untuk dapat ditarik kesimpulan
secara objektif dan ilmiah.