Download - BAB I.docx
BAB IGAMBARAN UMUM
1.1 1.1 UmumKota Probolinggo sebagai pusat pelayanan sosial, administrasi pemerintahan serta penunjang perkembangan kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya memiliki pertumbuhan penduduk yang terbilang cukup tinggi. Secara umum kondisi Kota Probolinggo dilihat dari beberapa aspek meliputi keadaan administrasi, topografi, dan geografi serta keadaan sosialnya.
1.2 Profil Wilayah dan AdministratifDaerah yang berhari jadi tanggal 1 Juli 1918 ini, sejak dekade 80-an, tersiar ke berbagai daerah sebagai sentra penghasil anggur di Propinsi Jawa Timur. Sebelumnya, lebih dulu terkenal karena mangga arum manis dan mangga madu yang dihasilkannya. Namun, lambat laun produksi kedua buah ini semakin lama semakin menurun karena adanya serangan hama. Hingga saat ini, tampaknya baik pemerintah kota maupun para
Gambar 1.1. Batas administratif Kota Probolinggo (Ciptakarya, 2002).petani belum memiliki pola pemberantasan hama secara terpadu yang bisa mengembalikan pamor kedua buah itu.Karena kemahsyurannya, hingga dibuatkan tugu lambang kota yang diberi nama Bayuangga. Kepanjangan dari bayu (angin gending yang hanya terjadi di Probolinggo dan bertiup setiap bulan JuliSeptember), anggur, dan mangga.1.3Aspek Fisik1.3.1Keadaan TopografiWilayah Kota Probolinggo terletak pada ketinggian 0 sampai kurang dari 50 meter dia atas permukaan air laut. Apabila ketinggian tersebut dikelompokkan atas; ketinggian 0 -10 meter, ketinggian 10 -25 meter, ketinggian 25 -50 meter. Semakin ke wilayah selatan, ketinggian dari permukaan laut semakin besar. Namun demikian seluruh wilayah Kota Probolinggo relatif berlereng (0 2%). Hal ini mengakibatkan masalah erosi tanah dan genangan cenderung terjadi di daerah ini.1.3.2Keadaan GeografiLetak Kota Probolinggo berada pada 7 43 41 sampai dengan 7 49 04 Lintang Selatan dan 113 10 sampai dengan 113 15 Bujur Timur dengan luas wilayah 56,667 Km. Disamping itu Kota Probolinggo merupakan daerah transit yang menghubungkan kota-kota (sebelah timur Kota) : Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat Kota) : Pasuruan, Malang, Surabaya. Adapun batas wilayah administrasi Kota Probolinggo meliputi :0. Sebelah Utara : Selat Madura0. Sebelah Timur : Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo0. Sebelah Selatan : Kecamatan Leces, Wonomerto, Sumberasih Kab. Probolinggo0. Sebelah Barat : Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo Luas wilayah Kota Probolinggo tercatat sebesar 56.667 Km. Secara administrasi pemerintahan Kota Probolinggo terbagi dalam 3 (tiga) Kecamatan dan 29 Kelurahan yang terdiri dari Kecamatan Mayangan terdapat 11 Kelurahan, Kecamatan Kademangan terdapat 9 Kelurahan, dan Kecamatan Wonoasih terdapat 9 Kelurahan. Luas Wilayah Kota Probolinggo kemudian terbagi menjadi 5 kecamatan.
Gambar 1.2 Luas Wilayah Kota Probolinggo Menurut KecamatanKecamatan tersebut dibagi lagi menjadi 29 Kelurahan yang terdiri dari Kecamatan Mayangan terdapat 5 Kelurahan, Kecamatan Kademangan terdapat 6 Kelurahan, Kecamatan Wonoasih terdapat 6 Kelurahan, Kecamatan Kedopok 6 Kelurahan, dan Kecamatan Kaningaran 6 Kelurahan1.3.3Keadaan GeologiMorfologi di bagian utara merupakan dataran dengan ketinggian kurang dari 100 m di atas permukaan laut, sedangkan di bagian selatan terdapat perbukitanyang merupakan bagian dari lereng Gunung Bromo, Gunung Tarub, dan Gunung Argapura dengan ketinggian 300 - 2900 m di atas permukaan laut. Tatanan statigrafinya berurutan dari yang muda terdiri dari beberapa satuan batuan yaitu Formasi Leprak berumur Pleosen; Batuan Gunungapi Pandak dan Batuan Trobosan Andesit; Basal dan Gabro Mikro berumur Plitosen Awal; Batuan Gunungapi Tengger, Tuff Rabano dan Batuan Gunungapi Argapura berumur Plistosen Ahkir; Batugamping Koral, Endapan Rombakan Cemara Tiga dan Aluvium berumur Holosen. Struktur geologi terdapat berupa sesar normal dan sesar mendatar yang berarah umum barat laut - tenggara memotong batuan berumur Pliasen - Holosen, sserta kelurusan berarah baratlaut - tenggara, utara - selatan dan melingkar dengan garis tengah kurang lebih 8 Km.1.3.4 Keadaan HidrologiSungai-sungai utama yang terdapat di Kota Probolinggo adalah Sungai Kedunggaleng, Umbul, Banger, Legundi, Kasbah dan Pancur. Dengan rata-rata panjang aliran sungai mencapai 4.94 km, yang terpanjang alirannya adalah Sungai Banger dengan panjang aliran mencapai 6.40 km dan yang terpendek alirannya adalah Sungai Pancur dengan aliran hanya 3.20 km. Sungai tersebut mengalir sepanjang tahun dari arah selatan ke utara sesuai dengan kelerengan wilayah. Air sungai dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian dan perikanan, hal ini dimungkinkan karena sungai tersebut belum tercemar oleh industri-industri besar yang memang tidak terdapat di Kota Probolinggo.1.3.5Keadaan DemografiSumber data kependudukan dapat diperoleh melalui Sensus Penduduk, Registrasi Penduduk . Sensus Penduduk adalah suatu kegiatan pengumpulan data kependudukan terhadap seluruh penduduk di suatu wilayah dalam suatu waktu tertentu. Kegiatan tersebut dilakukan setiap sepuluh tahun sekali, pada tahun yang berakhiran angka 0. Registrasi penduduk adalah suatu kegiatan pencataan rutin setiap kejadian yang terjadi pada seluruh penduduk yaitu kelahiran, kematian dan perpindahan. Perbedaan mendasar antara data kependudukan hasil Sensus Penduduk dengan hasil Registrasi adalah bahwa Sensus Penduduk besifat de faktor sedangkan hasil Registrasi Penduduk bersifat de jure. Jumlah Penduduk Kota Probolinggo dari hasil Sensus Penduduk 2012 sebesar 219.139 jiwa.Jumlah penduduk Kota Probolinggo akhir tahun 2012 hasil registrasi penduduk, menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tercatat sebesar 219.139 jiwa, persentase terbesar di Kecamatan Mayangan sebesar 27,6 persen, disusul Kanigaran 25,5 persen, Kademangan sebesar 17,8 persen, Wonoasih sebesar 14,8 persen dan Kedopok sebesar 14,3 persen. Bila dilihat dari status kewarganegaraan, hanya sebesar 38 jiwa yang ber-kewarganegaraan asing (WNA) dari total penduduk Kota Probolinggo. Komposisi penduduk laki-laki dan perempuan Kota Probolinggo atau sex ratio pada akhir tahun 2012 sebesar 98,62, angka ini berarti dari 100 penduduk perempuan terdapat 99 penduduk laki-laki. Apabila ditinjau per kecamatan maka sex ratio Kecamatan Kademangan, Kedopok, Wonoasih, Mayangan dan Kanigaran sebesar 98,4; 99,5; 99,4; 97,8 dan 98,7. Jumlah kelahiran yang tercatat pada tahun 2012 sebesar 2.756 jiwa, jumlah kematian sebesar 1.752 jiwa dan jumlah penduduk migrasi baik yang masuk maupun keluar masing-masing sebesar 5.619 jiwa dan 5.545 jiwa.Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Kota Probolinggo
Sumber : Kota Probolinggo Dalam Angka 2012Gambar 1. 3 Jumlah Penduduk dalam Grafik
1.3.6Keadaan SosialKarakteristik sosial ini penduduk Kota Probolinggo dapat dilihat dari segi etnik dan budaya masyarakatnya. Masyarakat Probolinggo dilihat dari sosial budaya sebagian berasal dari budaya agraris (petani dan nelayan) dan berkembang menjadi masyarakat urbanis. Sedangkan ditinjau dari suku, sebagian besar merupakan Suku Jawa dan Madura yang terkenal ulet, lugas, terbuka, dan kuat dalam mengarungi kehidupan (berjiwa wiraswasta tinggi). Selain itu perpaduan masyarakat dan budaya yang masih asli dicerminkan dengan gotong royong, dan adat budaya khas, serta diwarnai dengan unsur Islam. Hal ini dapat dipandang sebagai potensi masyarakat sehingga menjadi modal dalam peningkatan sumber daya manusia sehingga terbentuk suatu masyarakat yang handal dan berkembang dan mudah tanggap terhadap kemajuan. Lebih dari itu potensi potensi yang ada menjadikan ketahanan sosial masyarakat akan mampu menangkal dan menyaring kemungkinan adanya pengaruh budaya luar yang negatif.Salah satu wujud kekhasan budaya masyarakat ialah lahirnya seni budaya khas daerah seperti seni tari, seni suara, seni musik dan seni rupa. Hal ini selain memperkuat budaya masyarakat juga menjadi aset yang bisa dikembangkan untuk wisata maupun industri.1.3.7Keadaan Sumber Daya Alam dan Tata LahanSumber daya alam adalah sumber daya yang terbentuk melalui kekuatan atau gaya alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, udara, sinar matahari, mineral, dan lain-lain. Sedangkan lingkungan hidup adalah sistem kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia dalam mengelola sumber daya alam yang ada di sekitarnya.Sumber daya alam yang terdapat di Kota Probolinggo sangat terbatas sekali. Kota Probolinggo tidak memiliki deposit sumber daya alam yang dapat dieksploitasi. Di samping miskin kandungan bahan tambang, Kota Probolinggo juga mempunyai lahan sangat terbatas untuk dikembangkan.Luas wilayah Kota Probolinggo keseluruhan hanya 5.667,70 Ha. Dari luas tersebut, sekitar 34,72% merupakan lahan sawah dan sisanya sebesar 65,28 % merupakan lahan bukan sawah yang terdiri dari lahan kering sebesar 97,19 % dan lahan lainnya berupa tambak sebesar 2,81 %.Potensi sumber daya alam yang ada di Kota Probolinggo sangat sedikit sehingga pengelolaannya harus dilakukan secara optimum dan tetap dilandasi dengan azas konservasi agar kelestariannya tetap terjaga untuk masa yang akan datang.1.3.8Keadaan Iklim dan Curah HujanPada umumnya wilayah Kota Probolinggo beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan mencapai + 961 millimeter dengan jumlah hari hujan mencapai 55 hari. Curah hujan tertinggi pada umumnya terjadi pada bulan Desember, sedangkan hujan terendah terjadi pada bulan Agustus. Temperatur rata-rata terendah mencapai 26C dan tertinggi mencapai 32C.Kota Probolinggo mempunyai perubahan iklim sebanyak 2 musim setiap tahunnya, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pada kondisi normal, musim penghujan berada pada bulan Nopember hingga April, sedangkan musim kemarau berada pada bulan Mei hingga Oktober setiap tahunnya. Jumlah curah hujan pada tahun 2008 dari hasil pemantauan pada 4 stasiun pengamatan hujan yang ada di Kota Probolinggo, rata rata tercatat sebesar 1.072 mm dan hari hujan sebanyak 63 hari. Apabila dibandingkan dengan rata-rata curah hujan tahun 2007 sebesar 1.368 mm dengan 74 hari hujan, maka kondisi tahun 2008 lebih kering dibandingkan tahun 2008, dimana curah hujan per hari pada tahun 2008 sebesar 3,75 mm/hari, sedangkan curah hujan per hari pada tahun 2008 sebesar 2,94 mm/hari. Curah hujan terlebat terjadi pada bulan Pebruari dan Maret rata-rata sebesar 19,84 mm per hari. Selain itu pada bulan Juli sampai dengan September di Kota Probolinggo terdapat angin kering yang bertiup cukup kencang (kecepatan dapat mencapai 81 km/jam) dari arah tenggara ke barat laut, angin ini populer dengan sebutan Angin Gending.
1.4 Fasilitas Umum Dan Sosial1.4.1Fasilitas PendidikanFasilitas pendidikan pada kawasan perencanaan meliputi fasilitas pendidikan umum dan madrasah. Pendidikan umum meliputi TK, SD, dan SMP sedangkan untuk madrasah meliputi MA (Madrasah Aliyah). Selain itu juga terdapat pondok pesantren.1.4.2 Fasilitas KesehatanFasilitas kesehatan yang melayani berupa puskesmas, puskesmas pembantu, prakter dokter dan bidan. Persebarannya mengikuti pola persebaran permukiman/rumah penduduk. Kebanyakan Puskesmas berada dekat dengan fasilitas pendidikan dan pemerintahan.Seluruh data ini didapat dari Kota Probolinggo dalam Angka (2012)1) Fasilitas Pendidikan Probolinggo 2012Berikut adalah jumlah fasilitas pendidikan tiap kelurahan dan kecamatan. Terdapat di Tabel 1.2.2) Fasilitas Kesehatan Probolinggo 2012Berikut adalah jumlah fasilitas Kesehatan tiap kelurahan dan kecamatan. Terdapat di Tabel 1.3.3) Fasilitas Kesehatan Probolinggo 2012Berikut adalah jumlah fasilitas Kesehatan tiap kelurahan dan kecamatan. Terdapat di Tabel 1.4.4) Fasilitas Industri Probolinggo 2012Berikut adalah jumlah fasilitas Industri tiap kelurahan dan kecamatan. Terdapat di Tabel 1.5.5) Fasilitas Industri Probolinggo 2012Berikut adalah jumlah fasilitas Industri tiap kelurahan dan kecamatan. Terdapat di Tabel 1.6Tabel 1.2 Jumlah Fasilitas Pendidikan Probolinggo 2012NoKecamatan/Kelurahan2012
1Kademangan63
ATriwung Kidul15
BKademangan17
CPohsangit Kidul6
DPilang7
ETriwung Lor7
FKetapang11
2Kedopok52
ASumber Wetan10
BKareng Lor7
CKedopok5
DJrebeng Kulon5
EJrebeng Wetan6
FJrebeng Lor19
3Wonoasih39
AWonoasih8
BJrebeng Kidul7
CPakistaji6
DKedunggaleng2
EKedung Asem7
FSumber Taman9
4Mayangan72
AWiroborang6
BJati12
CSukabumi25
DMangunharjo20
EMayangan9
5Kanigaran82
ACurahgrinting8
BKanigaran24
CKebonsari Wetan5
DSukoharjo8
EKebonsari Kulon19
FTisnonegaran18
JUMLAH FASILITAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO308
Tabel 1.3 Jumlah Fasilitas Kesehatan Probolinggo 2012NoKecamatan/Kelurahan2012
1Kademangan7
ATriwung Kidul2
BKademangan1
CPohsangit Kidul0
DPilang2
ETriwung Lor1
FKetapang1
2Kedopok5
ASumber Wetan1
BKareng Lor1
CKedopok1
DJrebeng Kulon0
EJrebeng Wetan0
FJrebeng Lor2
3Wonoasih4
AWonoasih0
BJrebeng Kidul1
CPakistaji1
DKedunggaleng2
EKedung Asem0
FSumber Taman0
4Mayangan16
AWiroborang3
BJati3
CSukabumi4
DMangunharjo3
EMayangan3
5Kanigaran10
ACurahgrinting0
BKanigaran3
CKebonsari Wetan2
DSukoharjo1
EKebonsari Kulon3
FTisnonegaran1
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN KOTA PROBOLINGGO42
Tabel 1.4 Jumlah Fasilitas Peribadatan Probolinggo 2012NoKecamatan/Kelurahan2012
1Kademangan218
ATriwung Kidul66
BKademangan57
CPohsangit Kidul22
DPilang19
ETriwung Lor19
FKetapang35
2Kedopok217
ASumber Wetan57
BKareng Lor36
CKedopok35
DJrebeng Kulon28
EJrebeng Wetan14
FJrebeng Lor47
3Wonoasih199
AWonoasih31
BJrebeng Kidul34
CPakistaji41
DKedunggaleng25
EKedung Asem38
FSumber Taman30
4Mayangan241
AWiroborang42
BJati42
CSukabumi40
DMangunharjo63
EMayangan54
5Kanigaran234
ACurahgrinting25
BKanigaran63
CKebonsari Wetan39
DSukoharjo28
EKebonsari Kulon43
FTisnonegaran36
JUMLAH FASILITAS PERIBADATAN KOTA PROBOLINGGO1109
Tabel 1.5 Jumlah Fasilitas Industri Probolinggo 2012NoKecamatan/Kelurahan2012
1Kademangan79
ATriwung Kidul16
BKademangan15
CPohsangit Kidul10
DPilang13
ETriwung Lor12
FKetapang14
2Kedopok64
ASumber Wetan11
BKareng Lor10
CKedopok8
DJrebeng Kulon9
EJrebeng Wetan8
FJrebeng Lor18
3Wonoasih66
AWonoasih8
BJrebeng Kidul10
CPakistaji10
DKedunggaleng5
EKedung Asem14
FSumber Taman19
4Mayangan123
AWiroborang13
BJati26
CSukabumi21
DMangunharjo40
EMayangan22
5Kanigaran114
ACurahgrinting9
BKanigaran38
CKebonsari Wetan11
DSukoharjo14
EKebonsari Kulon31
FTisnonegaran11
JUMLAH INDUSTRI KOTA PROBOLINGGO446
Tabel 1.6 Jumlah Fasilitas Pasar Probolinggo 2012NoKecamatan/ Kelurahan
Pasar
1Kademangan5
ATriwung Kidul1
BKademangan1
CPohsangit Kidul0
dPilang1
eTriwung Lor1
fKetapang1
2Kedopok7
aSumber Wetan1
bKareng Lor1
cKedopok1
dJrebeng Kulon1
eJrebeng Wetan1
fJrebeng Lor2
3Wonoasih7
aWonoasih1
bJrebeng Kidul1
cPakistaji1
dKedunggaleng1
eKedung Asem1
fSumber Taman2
4Mayangan9
aWiroborang1
bJati2
cSukabumi2
dMangunharjo2
eMayangan2
5Kanigaran8
aCurahgrinting1
bKanigaran3
cKebonsari Wetan1
dSukoharjo1
eKebonsari Kulon2
fTisnonegaran1
1.5Peta WilayahPeta wilayah Probolinggo ada pada Gambar 1.5, lengkap dengan peta sungai dan jalannnya.
Gambar 1.5 Peta Wilayah Probolinggo
1.6Komposisi Sampah Kota ProbolinggoKomposisi sampah merupakan perbandingan antara komponen/jenis masing-masing sampah terhadap keseluruhan sampah. Komposisi sampah dinyatakan dalam prosentase berat basah. Komposisi fisik sampah mencakup prosentase dari komponen pembentuk sampah yang secara fisik dapat dibedakan menjadi sampah Organik, Kertas, Plastik, Logam dan lain-lain dimana komposisinya sangat bergantung kepada karakteristik kegiatan yang ada pada kawasan penghasil sampah. Timbulan sampah Kota Probolinggo mencapai 127 ton/hari atau 127.000 kg/hari.Berdasarkan asal/sumber penghasil sampah, sampah-sampah yang ada di Kota Probolinggo terdiri dari sampah yang dihasilkan oleh Kawasan Perumahan, Kawasan Industri, Kawasan Perdagangan dan Jasa, Kawasan Perkantoran, Rumah Sakit serta Pasar. Karakteristik penanganan sampah yang dihasilkan oleh kawasan-kawasan diatas adalah sebagai berikut ;1. PerumahanPada Kawasan Perumahan sampah pada umumnya tidak dipilah namun langsung diangkut ke tempat pengumpulan sementara yang terletak di dekat perumahan. Pada beberapa perumahan sedang diuji cobakan alat pengolah sampah organik yaitu Komposer Aerob. Alat ini berfungsi untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk.2. Industri Sampah dari Industri umumnya sudah mengalami pemilahan seperti sampah basah dan kering. Limbah (cair dan padat berbahaya) pada industri besar sebagian besar sudah dilakukan pengolahan secara mandiri oleh masing-masing industri. Pemanfaatan sampah industri antara lain pengolahan sampah kertas, plastik, kulit dan karung yang biasanya banyak diusahakan dengan sistem daur ulang maupun dijual secara langsung kepada pengusaha bahan bekas.3. Fasilitas Perdagangan dan JasaSistem pemilahan sampah pada kawasan perdagangan dan jasa tidak dilakukan sehingga sampah yang masuk ke dalam TPS Kontainer merupakan sampah yang tercampur. Setiap hari sampah yang sudah diletakkan di depan Toko diangkut oleh petugas penyapu jalan ke dalam TPS yang ada di wilayah tersebut.4. Fasilitas KesehatanSampah pada fasilitas kesehatan umumnya sudah mengalami pemilahan antara sampah medis dan non medis. Perlakuan terhadap sampah medis bisanya dibuang pada tempat sampah khusus seperti incenerator sehingga sampah berbahaya seperti alat suntik dapat langsung dibakar pada suhu tertentu di dalam incenerator tersebut.5. PasarSampah pasar yang ada di Kota Probolinggo 92% berupa sampah organik dan 8% berupa sampah plastik dan kertas. Dalam pembuangannya langsung dibuang ke TPS Kota Probolinggo setelah sebelumnya ditempatkan pada TPS Kontainer yang terdapat dilingkungan pasar. Volume sampah organik dapat mencapai 2-3 kontainer setiap harinya. Lokasi Pengolahan Sampah Terpadu Pasar Baru di Kota Probolinggo terdapat di Jalan Gubernur Suryo (Ungup-Ungup). Pada lokasi tersebut sampah kertas, plastik, kaca dan organic sudah mengalami pengolahan (composer aerob), sehingga dapat mereduksi volume sampah pasar yang masuk ke TPA. Selain itu pada lokasi Pengolahan Sampah Terpadu Pasar Baru juga telah terjadi kerjasama antara Pemerintah Kota Probolinggo dangan Yayasan Danamon Peduli (Bank Danamon).Komposisi sampah merupakan perbandingan antara komponen/jenis masing-masing sampah terhadap keseluruhan sampah. Komposisi sampah dinyatakan dalam prosentase berat basah. Komposisi fisik sampah mencakup prosentase dari komponen pembentuk sampah yang secara fisik dapat dibedakan menjadi sampah Organik, Kertas, Plastik, Logam dan lain-lain dimana komposisinya sangat bergantung pada karakteristik kegiatan pada kawasan penghasil sampah. Tabel 1.7 Komposisi Sampah Kota Probolinggo Tahun 2007Jenis SampahKomposisi Sampah
PerumahanPerdaganganKesehatanPasarIndustri
Organik 73,64%27,20%31,70%85,20%49,13%
Kertas 10,20%25,63%28,00%3,05%29,67%
Plastik 8,29%37,42%29,90%4,25%8,00%
Lainnya 1,43%2,95%4,00%2,80%3,00%
Kayu 2,00%1,50%1,00%1,70%5,00%
Kain 1,05%1,05%3,00%0,60%2,00%
Metal 1,05%1,15%1,20%0,80%0,70%
Karet / Kulit0,50%1,10%0,50%0,50%2,00%
Kaca 1,04%0,80%0,70%0,40%0,40%
Pasir 0,80%1,20%0,00%0,70%0,10%
Sumber : Profil Persampahan Kota Probolinggo, Tahun 20101.7 Sarana dan Prasarana Sarana Perangkutan dan Peralatan BeratBerkaitan dengan operasional pelayanan kebersihan dan pengelolaan sampah, sarana pengangkutan yang dimiliki Bidang P2DPLH pada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo hingga tahun 2008 adalah sebanyak 18 unit kendaraan yang terdiri dari berbagai jenis sebagaimana uraian berikut : Truk Sampah Besar (2 unit) Dump Truck (4 unit) Armroll truck (5 unit) Colt Pick-Up (2unit) Kendaraan Roda Tiga (5 unit) Truk Penyedot Tinja (2 unit) Sarana Pengumpulan dan PemindahanDalam operasional pengumpulan sampah, faktor efisiensi dan fleksibikitas dalam penempatan dan pemidahan masalah pemindahan memegang peranan yang sangat penting. Berikut ini sarana pengumpulan dan pemindahan sampah yang dimiliki Bidang P2DPLH : Kontainer (26 unit) Gerobak (120 unit) TPS (Tempat Pengumpulan Sementara)Meningkatnya kegiatan pengembangan kawasan pemukiman sebagai sebuah konsekwensi dari meningkatnya laju pertumbuhan penduduk mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan ketersediaan prasarana pengumpulan sementara. Bertolak dari hal tersebut, pada tahun 2007 melengkapi 24 TPS yang telah ada pada Bidang P2DPLH merealisasikan pembangunan 5 unit TPS (Tempat Pengumpulan Sementara) di lokasi-lokasi berikut : Jl. Flamboyan, Kelurahan Sumber Taman, Kelurahan kademangan dan Perum kentangan Selatan. TPA (Tempat Pemrosesan Akhir)Terletak di Kelurahan Sukabumi Kecamatan Mayangan dengan kapasitas seluar 4 ha. TPA Kota Probolinggo dikelolah dengan menggunakan 2 metode, yaitu Sanitary Landfill dan Controled landfill.
1.8 Proyeksi PendudukDalam sistem penyaluran air, diperlukan proyeksi jumlah penduduk pada tahun perencanaan untuk mengetahui kebutuhan air bersih yang nantinya akan menjadi air limbah. Pada perencanaan ini periode perencanaan adalah 15 tahun, mulai tahun 2012 sampai tahun 2027. Dari jumlah penduduk yang telah diproyeksikan tersebut, maka dapat diperhitungkan kuantitas air minum yang dibutuhkan oleh suatu area pelayanan dan dapat diketahui kuantitas air limbah juga. Dalam perhitungan proyeksi penduduk, terdapat tiga metode yang dapat digunakan, yaitu metode arithmatik, geometrik, dan metode least square. Dari ketiga metode tersebut kemudian dicari koefisien korelasinya terlebih dahulu untuk mencari metode mana yang akan digunakan untuk menghitung proyeksi penduduk. Koefisien korelasi dari ketiga metode tersebut dipilih yang mendekati 1 (grafik linier) sehingga dapat ditentukan metode/rumus mana yang akan digunakan menghitung proyeksi penduduk kota Probolinngo. Dalam menghitung nilai korelasi digunakan rumus sebagai berikut :
Dari data Biro Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk dari tahun 2007 sampai tahun 2012 kota Probolinggo yang dapat dilihat pada tabel 1.12 Tabel 1.8 Data Penduduk Kota Probolinggo Tahun 2007 2012TahunJumlah PendudukPertumbuhan Penduduk
Jiwa%
200721515800,000
200821697518170,844
20092175015260,242
2010217062-439-0,202
20112180619990,460
201221913910780,494
Jumlah130389639811,840
Sumber : BPS Jawa Timur
Maka dapat dihitung persentase pertambahan penduduk rata-rata per tahun, yaitu:
Nilai koefisien korelasi dan pertumbuhan penduduk dapat dicari dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut.
1.8.1 Metode AritmatikaMetode ini sesuai untuk daerah dengan perkembangan penduduk yang selalu naik secara konstan, dan dalam kurun waktu yang pendek. Perhitungan proyeksi penduduk dengan metode Aritmatik dapat dihitung dengan yaitu rumus sebagai berikut :
Dimana:Pn= jumlah penduduk pada akhir tahun periodePo= jumlah penduduk pada awal proyeksir = rata-rata pertambahan penduduk tiap tahundn= kurun waktu proyeksiPerhitungan Koefisien korelasi ( r ) dengan metode aritmatik menggunakan rumus :
Dan Perhitungan Koefisien korelasi ( r ) dengan metode aritmatik dapat dilihat pada pada Tabel 1.9
Tabel 1.9 Perhitungan Nilai Korelasi Metode AritmatikTahunJumlah PendudukMetode Aritmatik
Selisih Total Data Tiap Tahun (X)Selisih Total Data Tiap Tahun (Y)XYXY
200721515800000
200821697511817181713301489
2009217501252610524276676
20102170623-439-13179192721
20112180614999399616998001
2012219139510785390251162084
Jumlah130389615398110938555930971
R0,129887555
Sumber : Hasil PerhitunganKeterangan :X= urutan tahunY = pertambahan pendudukX2= urutan tahun dikuadratkanY2= pertambahan penduduk dikuadratkann= jumlah dataMaka dapat dihitung nilai korelasi (r) metode aritmatik sebagai berikut :
1.8.2 Merode Berganda (Geometrik)Proyeksi dengan metoda ini menganggap bahwa perkembangan penduduk secara otomatis berganda, dengan pertambahan penduduk. Metoda ini tidak memperhatikan adanya suatu saat terjadi perkembangan menurun dan kemudian mantap, disebabkan kepadatan penduduk mendekati maksimum. Perhitungan proyeksi penduduk dengan metode Geometri dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :Po= Jumlah Penduduk mula-mulaPn = Penduduk tahun ndn = kurun waktur = rata-rata prosentase tambahan penduduk pertahunPerhitungan Koefisien korelasi ( r ) dengan metode geometrik menggunakan rumus :
Perhitungan Koefisien korelasi ( r ) dengan metode Geometri dapat dilihat pada pada Tabel 1.10
Tabel 1.10 Perhitungan Nilai Korelasi Metode GeometriTahunJumlah PendudukMetode Geometrik
No. Data Tiap Tahun (X)Jumlah Penduduk Tiap Tahun dalam LN (Y)XYXY
2007215158112,27912,2791150,777
2008216975212,28824,5754150,984
2009217501312,29036,8709151,043
2010217062412,28849,15216150,993
2011218061512,29361,46325151,106
2012219139612,29773,78536151,228
Jumlah13038962173,734554258,123391906,1309
R0,917783
Sumber : Hasil Perhitungan
Keterangan :X= urutan tahunY = ln jumlah pendudukX2= urutan tahun dikuadratkanY2= ln jumlah penduduk di kuadratkann= jumlah dataMaka dapat dihitung nilai korelasi (r) metode Geometri sebagai berikut :
1.8.3 Metode Selisih Kuadrat Minimum (Least Square)Metoda ini digunakan untuk garis regresi linier yang berarti bahwa data perkembangan penduduk masa lalu menggambarkan kecenderungan garis linier, meskipun perkembangan penduduk tidak selalu bertambah. Dalam persamaan ini data yang dipakai jumlahnya harus ganjil. Perhitungan proyeksi penduduk dengan metode Least Square dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :t = tambahan tahun terhitung dari tahun dasara = b = Perhitungan Koefisien korelasi ( r ) dengan metode Least Square menggunakan rumus :
Dan perhitungan koefisien korelasi ( r ) dengan metode aritmatik dapat dilihat pada pada Tabel 1.11Tabel 1.11 Perhitungan Nilai Korelasi Metode Least SquareTahunJumlah PendudukMetode Least Square
No. Data Tiap Tahun (X)Jumlah Penduduk Tiap Tahun (Y)XYXY
20072151581215158215158146292964964
20082169752216975433950447078150625
20092175013217501652503947306685001
201021706242170628682481647115911844
2011218061521806110903052547550599721
2012219139621913913148343648021901321
Jumlah1303896211303896457499891283366213476
R0,918170418
Sumber : Hasil PerhitunganKeterangan :X = urutan tahunY = jumlah pendudukX2 = urutan tahun dikuadratkanY2 = jumlah penduduk dikuadratkanMaka dapat dihitung nilai korelasi (r) metode Least Square sebagai berikut :
Kemudian dibandingkan nilai koefisien korelasi (r) pada setiap metode. Nilai koefisien korelasi (r) untuk setiap metode dapat dilihat pada Tabel 1.12.Tabel 1.12 Hasil Perhitungan Nilai Korelasi (r)Metoder
Aritmatik0,129887555
Geometrik0,917783387
Least Square0,918170418
Sumber : Hasil Perhitungan
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi dengan ketiga metode tersebut, maka nilai koefisien korelasi yang dipilih dalam perenanaan ini adalah nilai koefisien korelasi pada metode Geometrik, yaitu r = 0,91817 karena nilai ini yang paling mendekati 1. Sehingga untuk perhitungan proyeksi penduduknya menggunakan metode Least Square.Maka dengan menggunakan persamaan Least square:Rumus yang digunakan adalah :
Dimana :t = tambahan tahun terhitung dari tahun dasar
a == 217558
b == 649Kemudian dilakukan perhitungan proyeksi penduduk Kota Probolinggo hingga tahun 2027 menggunakan metode Least Square. Berikut ini adalah contoh perhitungan proyeksi penduduk Kota Probolinggo tahun 2013 : a= 217558 b = 649 t = 7Maka proyeksi penduduk Kota Probolinggo tahun 2013 adalah
Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 1.13Tabel 1.13 Proyeksi Penduduk Kota Probolinggo Hingga Tahun 2024TahunBatPn
20136492175587222101
20146492175588222750
20156492175589223399
201664921755810224048
201764921755811224697
201864921755812225346
201964921755813225995
202064921755814226644
202164921755815227293
202264921755816227942
202364921755817228591
202464921755818229240
Pengelolaan Sampah Kota Probolinggo
1
Wilda Azmia Naufala - 3311100068Tabel 1.14 Proyeksi Penduduk Kota Probolinggo per Kelurahan Hingga Tahun 2027NoKecamatan/ Kelurahan2012201320142015201620172018201920202021202220232024
1Kademangan38992395193963539750398653998140096402124032740443405584067440789
aTriwung Kidul7656775977827805782878507873789679187941796479868009
bKademangan7305740474257447746974907512753475557577759876207642
cPohsangit Kidul4821488649004915492949434958497249865000501550295043
dPilang6158624162596278629663146332635163696387640564246442
eTriwung Lor6081616361816199621762356253627162896307632563436361
fKetapang6971706570867107712771487168718972107230725172727292
2Kedopok31273316963178831881319743206632159322513234432437325293262232714
aSumber Wetan5488556255785595561156275643566056765692570857255741
bKareng Lor4776484148554869488348974911492549404954496849824996
cKedopok4048410341154127413941514163417541874199421142234235
dJrebeng Kulon4396445544684481449445074521453445474560457345864599
eJrebeng Wetan3814386638773888389939113922393339453956396739793990
fJrebeng Lor8751886988958921894789738999902590519077910391289154
3Wonoasih32526329663306233158332553335133447335443364033736338333392934025
aWonoasih3732378237933805381638273838384938603871388238933904
bJrebeng Kidul4997506550795094510951245139515351685183519852135227
cPakistaji4731479548094823483748514865487948934907492149354949
dKedunggaleng2636267226792687269527032711271827262734274227502758
eKedung Asem7092718872097230725172727293731473357356737773987419
fSumber Taman9338946494929520954795759602963096589685971397419768
4Mayangan60468612856146461643618236200262181623606253962718628976307663255
aWiroborang6499658766066625664566646683670267226741676067796799
bJati12776129491298713024130621310013138131761321413251132891332713365
cSukabumi10398105391056910600106311066210693107231075410785108161084610877
dMangunharjo19884201532021220271203292038820447205062056520624206832074220801
eMayangan10911110581109111123111551118811220112521128511317113491138211414
5Kanigaran55880566355680156966571325729757463576285779457959581255829058456
aCurahgrinting4279433743504362437543884400441344264438445144644476
bKanigaran18442186911874618801188551891018964190191907419128191831923719292
cKebonsari Wetan5390546354795495551155275543555955755591560756225638
dSukoharjo6766685768776898691869386958697869987018703870587078
eKebonsari Kulon15448156571570315748157941584015886159311597716023160691611416160
fTisnonegaran5555563056475663567956965712572957455762577857955811
JUMLAH PENDUDUK KOTA PROBOLINGGO219139222101222750223399224048224697225346225995226644227293227942228591229240
Sumber : Hasil Perhitungan