Download - Bab II Blok 5 Issue 5
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
1/31
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
2/31
4
c. Brain stem (batang otak)
d. Cerebellum (otak kecil) (Setiadi, 2007).
1. Cerebral Hemisphere (cerebrum: otak besar)
Berpasangan (kanan dan kiri) bagian atas dari otak yang mengisi lebih
dari setengah masa otak. Permukaanya berasal dari bagian yang menonjol
dan lekukan. Subtansi kelabu dibagian korteks serebrum mejalankan
semua tugas mental dan sebagian besar tugas penting sensorik dan
motorik serta menguasai beberapa fungsi dari berbagai organ.
Cerebrum dibagi dalam 4 lobus yaitu :
a) Lobus frontalis, menstimuli pergerakan otot, yang bertanggung
jawab untuk proses berpikir.
b) Lobus parietalis, merupakan area sensoris dari otak yang
merupakan sensasi perabaan, tekanan, dan sedikit menerima
perubahan temperatur
c) Lobus occipitalis, mengandung area visual yang menerima sensasi
dari mata
d) Lobus temporalis, mengandung area auditori yang menerimasensasi dari telinga (Setiadi, 2007).
Area khusus otak besar (cerebrum) adalah :
Somatic sensory area yang menerima impuls dari reseptor
sensori tubuh
Primary motor area yang mengirim impuls ke otak skeletal
Brocas area yang terlibat dalam kemampuan bicara (Setiadi,2007).
2. Cerebelum (otak kecil)
Terletak dalam fosa cranial posterior, di bawah tentorium serebelum bagian
posterior dari pons varoli dan medulla oblongata. Cerebellum mempunyai dua
hemisfer yang dihubungkan oleh fermis.
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
3/31
5
Fungsi cerebellum mengembalikan tonus otot diluar kesadaran yang
merupakan suatu mekanisme syaraf yang berpengaruh dalam pengaturan
dan pengendalian terhadap :
a) Perubahan ketegangan dalam otot untuk mempertahankan
keseimbangan dan sikap tubuh.
b) Terjdinya kontraksi dengan lancar dan teratur pada pergerakan
dibawah pengendalian kemauan dan mempunyai aspek
keterampilan ( Setiadi, 2007).
Setiap pergerakan memerlukan koordinasi dalam kegiatan sejumlah otot.
Otot antagonis harus mengalami relaksasi secara teratur dan otot sinergis berusaha
memfiksasi sendi sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh bermacam
pergerakan (Setiadi, 2007).
3. Ventrikel otak
Yaitu beberapa rongga yang saling berhubungan didalam otak dan berisi
cairan serebrospinalis.
Fungsi dari cairan serebrospinalis adalah :a) Sebagai buffer
b) Melindungi otak dan sum-sum tulang belakang dari guncangan dan
traum
c) Menghantarkan makanan ke sistem syaraf pusat (Setiadi, 2007).
2.1.4 Susunan dan struktur saraf pusat
Susunan saraf terdiri dari dua bagian penting yakni:susunan saraf pusatatau sistem serebrospinal dan susunan saraf otonom, yang mencakup susuna saraf
simpatis dan parasimpatis (Pearce,2008).
Susunan sistem saraf pusat ini terdiri dar otak dan sumsum tulang
belakang dan urat-urat saraf atau saraf cabang yang tumbuh dari otak dan sumsum
tulang belakang. Sebuah serabut saraf mempunyai kemampuan konduktivitas
(pengantar) dan exsitabilitas (dapat dirangsang). Serabut sarf berkemampuan
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
4/31
6
memberikan reaksi atas rangsangan dari sumber luar seperti:rangsangan mekanik,
elektrik, kimiawi atau fisik yang menimbulkan impuls yang mengahantarkan
melalui serabut saraf. Sebuah impuls saraf selalu di hantarkan melalui dendrit ke
sel, lantas dari dendrit ke axon. Proses demikian disebut dalil penghantaran maju.
Dengan cara yang sama impuls sebuah impuls dapat juga melintasi sejumlah
neuron (Pearce,2008).
Yang dimaksud sistem saraf pusat (central nervous system) adalah bagian
yang mengatur kerja saraf tepi yang terdapat di otak (brain), batang otak(brain
stem), dan sumsum belakang(spinal cord). Di dalam kepala otak di bungkus oleh
tiga selaput otak (meningen). Otak dan sumsum tulang belakang diselimuti
meningia yang melindungi strtuktur saraf yang halus itu, membawa pembuluh
darah ke situ, dan dengan sekresi sejenis cairan yaitu cairan serebrospinal, dan
memperkecil benturan atau goncangan. Di dalam kepala, otak di bungkus oleh
tiga selaput otak (meningen). yakni:
1. Selaput otak yang keras(dura meter) yaitu bagian otak yang paling
luar yang mempunyai perlekatan `erat dengan tulang tengkorak.
2. Selaput lunak otak, yang terdiri dari lapisan arachnoid dan lapisan pia
meter yang melekat erat dengan mengukuti lekukan permukaan otak
seperti, stocking. Arakhnoid merupakan selaput halus yang
memisahkan pia meter dari dura meter.
3. Subarachnoid lapisan yang mengandung cairan otak (cerebrospinal
fluid) (Wibowo,2005).
Ada tiga jenis batang-batang saraf yang dibentuk oleh saraf serebrospinal,
yakni:
1. Saraf motorik atau saraf eferen yang menghantarkan impuls dari
otak dan sumsum tulang belakang ke saraf periferi(tepi).
2. Saraf sensorik atau saraf aferen yang membawa impuls dari
periferi ke otak.
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
5/31
7
3. batang saraf campuran, baik yang mengandung serabut motorik,
maupun serabut sensorik sehingga dapat menghantarkan impuls
dalam dua jurusan. Selain itu, ad juga serabut-serabut saraf yang
menghubungkan berbagai pusat saraf dalam otak dan sumsum
tulang belakang. Serabut-serabut sraf ini disebut serabut saraf
asosiasiatau serabut saraf komisural (Pearce, 2008).
2.1.5 Fungsi bagian otak
a. Serebrum (otak besar)Merupakan bagian yang terluas dan terbesar dari otak, berbentuk telur,
mengisi penuh bagian depan atas rongga tengkorak. Masing-masing disebut fosa
kranialis media. Otak mempunyai dua permukaan, permukaan atas dan permukaan
bawah. Kedua permukaan ini dilapisi oleh lapisan kelab (zat kelabu) yaitu pada
bagian korteks serebral dan zat putih terdapat pada bagian dalam yang
mengandung serabut saraf (Saifudin, 2006).
Fungsi serebrum
1. Mengingat pengalaman yang lalu.
2. Pusat persyarafan yang menangani, aktivitas mental, akal,
intelegensi, keinginan, dan memori.
3. Pusat menangis, buang air besar, dan buang air kecil (Saifudin,
2006).
Pada otak besar ditemukan beberapa lobus yaitu:
1. Lobus frontalis, adalah bagian dari serebrum yang terletak di
depan sulkus sentralis. Fungsinya adalah pengaturan motivasi,
agresifitas, planning, dan social judgement.
2. Lobus parietalis, terdapat di depan sulkus sentralis dan
dibelakangi oleh korako-oksipitalis. Fungsinya sebagai pusat
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
6/31
8
pengolahan dan evaluasi informasi sensoris seperti perabaan dan
suhu.
3. Lobus oksipitalis yang mengisi bagian belakang dari serebrum.Fungsinya untuk penglihatan.
4. Lobus temporalis, terdapat di bawah lateral dari fisura serebralis
dan di depan lobus oksipitalis. Fungsinya pendengaran dan
penciuman, memori dan juga sebagai pusat pertimbangan baik
buruknya perilaku. Korteks serebri selain dibagi dalam lobus
dapat juga dibagi menurut fungsi dan banyak area. Campbel
membagi bentuk korteks serebri menjadi 20 area. Secara umum
korteks serebri dibagi menjadi empat bagian:
Korteks sensorik. Pusat sensasi imim primer suatu hamisfer
serebri yang mengurus bagian badan, luas daerah korteks
yang manangai suatu alat atau bagian tubuh bergantung pada
fungsi alat yang bersangkutan. Disamping itu juga korteks
sensoris bagian fisura lateralis menangani bagian tibih
bilateral lebih dominan.
Korteks asosiasi. Tiap indra manusia, korteks asosiasi sendiri
merupakan kemampuan otak manusia dalam bidang
intelektual, ingatan, berpikir, rangsangan yang diterima diolah
dan disimpan serta dihubungkan dengan data yang lain.
Bagian anterior lobus temporalis mempunyai hubungan
dengan fungsi luhur dan disebutpsikokorteks.
Korteks motoris menerima impuls dari korteks sensoris,
fungsi utamanya adalah kontribusi pada traktus piramidalis
yang mengatur bagian tubuh kontralateral.
Korteks pre-frontal terletak pada lobus frontalis berhubungan
dengan sikap mental dan kepribadian (Saifudin, 2006).
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
7/31
9
b. Batang otak
Diensofalon ke atas berhubungan dengan serebelum dan medula
oblongata ke bawah dengan medula spinalis. Serebrum melekat pada batang otak
di bagian medula oblongata. Pons varoli dan mesensefalon. Hubungan serebelum
dengan medula oblongata disebut korpus retiformi, sebelum dengan pons varoli
disebut brakium pontis, dan serebelum dengan mesensefalon disebut brakium
konjungtiva (Saifudin, 2006).
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
8/31
10
Batang otak terdiri dari:
1. Diensevalon, bagian batang otak paling atas terdapat diantara
serebelum dengan mesensefalon. Kumpulan dari sel saraf yang
terdapat dibagian depan lobus temporalis terdapat kapsula interna
dengan sudut menghadap kesamping. Fungsi dari diensevalon:
a. Vasokonstriktor, mengecilkan pembuluh darah.
b. Respiratori, membantu proses persarafan.
c. Mengontrol kegiatan refleks.
d. Membantu kerja jantung (Saifudin, 2006).
2. Esensefalon, atap dari esensefalon terdiri dari empat bagian yang
menonjol ke atas. Dua di sebelah atas disebut korpus kuadrigeminus
superior dan dua di sebelah bawah disebut korpus kuadrigeminus
inferior. Serat saraf okulomotorius berjalan ke ventral di bagian
medial. Serat nervus troklearis berjalan ke arah dorsal menyilang garistengah ke sisi lain. Fungsinya:
a. Membantu pergerakan mata dan mengankat kelopak mata.
b. Memutar mata dan pusat pergerakan mata (Saifudin, 2006).
3. Pons varoli, brakium pontis yang menghubungkan mesensefalon
dengan pons varoli dengan sebelumnya, terletak di depan serebelum di
antara otak tengah dan medula oblongata. Di sini terdapat premotoksid
yang mengatur gerakan pernapasan dan refleks. Fungsinya:
a. Penghubung antara kedua bagian serebelum dan juga antara medula
oblongata dengan serebelum atau otak besar.
b. Pusat saraf nervus trigeminus (Saifudin, 2006).
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
9/31
11
4. Medula oblongata merupakan bagian otak yang paling bawah yang
menghubungkan pons varoli dengan medula spinalis. Bagian bawahmedula oblongata merupakan persambungan medula spinalis ke atas,
bagian atas medula oblongata yang melebar disebut kanalis sentralis di
daerah tengah bagian ventral medula oblongata. Fungsi medula
oblongata:
a. Mengontrol kerja jantung.
b. Mengecilkan pembuluh darah (vasokonstriktor).
c. Pusat pernapasan.
d. Mengotrol kegiatan refleks (Saifudin, 2006).
2.1.6 Serebelum
Serebelum (otak kecil) terletak pada bagian bawah dan belakang tengkorak
dipisahkan dengan serebelum oleh fisura transversalis dibelakangi oleh ponsvaroli dan di atas medula oblongata. Organ ini banyak menerima serabut aferen
sensoris, merupakan pusat koordinasi dan integrasi (Saifudin, 2006).
Bentuknya oval, bagian yang mengecil pada sentral disebit vermis dan
bagian yang melebar pada lateral disebut hemisfer. Serebelum berhubungan
dengan batang otak melalui pendunkulus serebri inferior (korpus retiformi).
Permukaan luar serebelum berlipat-lipat menyerupai rebelum tetapi lipatannya
lebih kecil dan lebih teratur. Permukaan serebelum ini menganung zat kelabu.
Korteks serebelum dibentuk oleh subtansia grisea, terdiri dari tiga lapisan
yaitu granular luar, lapisan purkinye, lapisan granular dalam. Serabut saraf yang
masuk dan yang keluar dari serebelum harus melewatu serebelum (Saifudin,
2006).
Fungsi serebelum:
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
10/31
12
a. Arkhioserebelum (vestibuloserebelum). Serabut aferen berasal dari
telingan dalam yang diteruskan oleh nervus VIII (auditorius) untuk
keseimbangan dan rangsangan ke otak.
b. Paleaserebelum (spinoserebelum). Sebagai pusat penerima impuls dari
reseptor sensasi umum medula spinalis dan nervus vagus (N. Trigenius)
kelopak mata, rahang atas dan bawah, serta otot pengunyah.
c. Neoserebelum (pontoserebelum). Korteks serebelum menerima
informasi tentang gerakan yang sedang dan yang akan di kerjakan dan
mengatur gerakan sisi badan (Saifudin, 2006).
2.1.7 Mekanisme kerja otak
Otak bekerja sama dengan organ tubuh kita lainnya sehingga tubuh kita
bisa bekerja sesuai perintahnya. Otak dan Sumsum tulang belakang membentuk
sistem syaraf pusat, kedua sistem ini bekerja sama untuk mengkoordinasikan
seluruh kegiatan tubuh. Saat anda berpikir keras cerebrum (hemisfer) berfungsi
untuk mengingatnya, menganalisa, sehingga muncul ide-ide kreatif (hemisfer
kanan). Disini otak memberikan penjelasan tentang apa yang diamati yang
awalnya dimulai menafsirkan dengan pengamatan oleh organ indera kemudian
otak akan menyandikan dan kemudian menyimpulkan. Proses ini juga melalui
penyaringan, misalnya saja dengan beberapa suara sehingga kemudian tahap
proses selanjutnya dapat dilakukan (Leunen, 2012).
Sel syaraf (neuron) di tiap sel bekerja seperti suatu prosesor sederhana.
Masing-masing sel tersebut saling berinteraksi secara unik sehingga mendukung
kemampuan kerja otak manusia. Setiap neuron memiliki satu inti sel yang
bertugas melakukan pengolahan informasi. Informasi yang datang akan diterima
oleh dendrit. Informasi yang datang dan diterima oleh dendrit akan dijumlahkan
dan dikirim melalui axon ke dendrit akhir yang bersentuhan dengan dendrit dari
neuron yang lain (Leunen, 2012).
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
11/31
13
Output informasi ini akan menjadi input bagi neuron lain. Antar dendrit
kedua sel tersebut dihubungkan dengan synapsis. Informasi yang dikirim antar neuron berupa rangsangan yang dilewatkan melalui dendrit. Informasi ini akan
diterima oleh neuron lain jika memenuhi batasan tertentu, yang sering dikenal
dengan nilai ambang ( threshold ). Dalam hal ini neuron dikatakan teraktivasi.
Hubungan antar neuron terjadi secara adaptif, artinya struktur hubungan tersebut
terjadisecara dinamis. Misalnya dalam menyimpulkan suatu gambar, terlebih
dahulu gambar akan disandikan kemudian barulah dapat ditafsirkan. Hal ini
terjadi karena bagian dari otak mencoba untuk mengasosiasikan rincian gambar
dengan diingat dan kemudian otak akan mengolah sedemikian rupa dari satu
dendrit ke dendrit lain hingga akhirnya gambar dapat didefinisikan. Meski gambar
telah didefinisikan otak akan terus mengolah dan pertimbangkan hal tersebut
dapat dilihat dari mata yang terus saja mengamati hingga dapat mendefinisikan
secara sempurna (Leunen, 2012).
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
12/31
14
2.1.8 Kapasitas Otak
Otak manusia terdiri dari sekitar satu miliar neuron. Setiap neuron
membentuk sekitar 1.000 koneksi ke neuron lain. Kalau semuanya ditotal bisa
sampai lebih dari satu triliun koneksi (Unname, 2010).Memori manusia sendiri terdiri dari beberapa jenis: memori sensoris,
memori jangka pendek, dan memori jangka panjang. Di antara beberapa jenis
memori ini, memori jangka panjang adalah jenis memori permanen yang biasanya
dipakai untuk menyimpan informasi penting yang diperoleh, misalnya: fakta,
pengetahuan, dan keahlian (Unname, 2010).
Kapasitas penyimpanan memori pada otak sulit untuk dihitung. Pertama,
hal ini disebabkan karena belum adanya cara ukur untuk kapasitas memori otak.
Kedua, memori tertentu melibatkan beberapa hal detail, hal itu akan memakan
kapasitas yang lebih banyak dan juga adanya beberapa memori yang terlupakan
akan membebaskan sedikit ruang baru dalam kapasitas otak (Unname, 2010).
Batas Kapasitas atas Atensi atau Pengolahan Informasi. Secara umum
sudah diketahui dan diterima bahwa otak kita tidak dapat mengolah semua
informasi yang masuk secara serentak dan atensi adalah suatu proses yang akan
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
13/31
15
memilih mana stimulus yang mendapatkan akses ke kapasitas terbatas pemrosesan
ini (Unname, 2010).
Atensi dapat secara selektif bertindak melalui beberapa tahapan dalam
pengolahan informasi dan beroperasi secara berbeda di setiap tahap sesuai dengan
karakteristik pemrosesan pada tahap itu. Pandangan seperti menyiratkan kapasitas
yang batas pengolahan informasi berada terutama dalam konten spesifik
informasi saluran (Unname, 2010).
Keterbatasan kinerja dapat dihasilkan dari suatu
interaksi antara kapasitas terbatas konten informasi spesifik
saluran dan kapasitas terbatas proses attentional. Pandangan sepertitelah diajukan
untuk menjelaskan kapasitas penyimpanan VSTM. Demikian, salah satu
tantangan penting dalam mempelajari kemacetan infor-
pengolahan masi adalah untuk mengurai batas kapasitas attentional dari
batas kapasitas isi spesifik saluran informasi (Unname, 2010).
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem respon pada daya ingat
2.1.2.1 Faktor yang meningkatkan daya ingat
a. Olahraga.
Olahraga bukan berarti baik untuk raga kita saja, dengan berolahraga
secara teratur, selain menjaga badan kita tetap fit juga bisa membantu kita
untuk meningkatkan kinerja otak sehingga tidak mudah lupa. Plak yang
menumpuk di sel darah kita yang menyebabkan aliran nutrisi ke otak
menjadi terhambat dan dengan berolahraga bisa mengurangi plak tersebut
sehingga otak kita tetap sehat.
b. Jaga emosi.
Orang yang tidak bisa mengendalikan emosi biasanya gampang terkena
stress, stress ini bisa menyebabkan kinerja otak kita terganggu karena ada
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
14/31
16
beban pikiran yg lain. So aturlah emosi untuk meningkatkan daya ingat
otak.
c. Tidur yang cukup.
Tidur di sini bukan hanya tidur di malam hari, akan tetapi juga termasuk
tidur siang. Ketika tidur, otak kita akan merekam kembali kejadian-
kejadian yang dialami sebelum tidur. Terutama setelah mempelajari
sesuatu, misal ketika belajar sebelum ujian.
d. Mendengarkan musik.
Berdasarkan penelitian, musik-musik tertentu bisa membantu kita untuk
menghafal lebih cepat (meningkatkan daya ingat otak) sambil
mendengarkan musik tersebut.
e. Mengajar.
Mengajari orang lain tentang sesuatu hal yang sudah kita ketahui juga bisa
meningkatkan daya ingat otak kita karena secara tidak langsung kita juga
mengulangi hal tersebut, bahkan bisa hafal di luar kepala.
f. Mengisi teka-teki silang.
Selain mengisi waktu luang, teka-teki silang juga bisa kita gunakan untuk
meningkatkan daya ingat. Semakin sering kita melatih otak, semakin kuat
juga kinerja otak kita (Markam, 2009).
Orang-orang berdaya ingat kuat memiliki beberapa kebiasaan yang tidak akan mereka lewatkan tiap harinya. Melatih kebiasaan itu mungkin bisa membuat
Anda menjadi salah satu dari mereka yang berdaya ingat kuat. Melindungi dan
meningkatkan kemampuan otak sangatlah mudah. Cukup melatih beberapa
kebiasaan kecil dan ubah pola hidup yang tidak baik. Otak akan tetap
hidup bahkan meningkat kemampuannya jika terus dilatih dan digunakan. Sebuah
survei online dilakukan oleh para peneliti Australia terhadap 29.500 orang
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
15/31
17
responden yang telah diseleksi dan termasuk kategori orang-ora ng yang memiliki
daya ingat kuat (Markam, 2009).
Para responden sebelumya menjalani beberapa tes ingatan seperti
mengingat kejadian-kejadian 1,5 atau 20 tahun yang lalu, menghafal daftar
belanja, mengingat wajah orang, nama-namanya serta pekerjaannnya masing-
masing. Peneliti juga menganalisis pola hidup dan pola makannya sehari-hari.
Akhirnya setelah melakukan beberapa analisis, para peneliti mengetahui dan
menyimpulkan 7 kebiasaan orang-orang dengan daya ingat yang kuat. ini dia 7
kebiasaan sederhana mereka yang berdaya ingat kuat yang bisa Anda terapkan
sehari-hari un tuk meningkatkan kemampuan otak (Markam, 2009).
Tidak mengonsumsi alkohol
Mereka dengan memori yang kuat ternyata jarang mengonsumsi
minuman-minuman beralkohol, karena ternyata alkohol dapat merusak
sistem saraf dan melemahkan kemampuan otak (Markam, 2009).
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
16/31
18
Menonton televisi tidak lebih dari satu jam setiap harinya
Orang-orang berdaya ingat kuat jarang melihat tontonan-tontonan yang
tidak terlalu penting, kecuali tontonan yang sifatnya mengedukasi. Mereka
lebih sering membaca ketimbang menonton (Markam, 2009).
Sering membaca novel
Dengan membaca novel, otak akan dilatih berpikir dan menebak-nebak
apa yang akanterjadi. Alur cerita novel yang berliku-liku akan membuat
otak terus berpikir tapidalam bentuk petualangan otak yang lebih menarik
dan seru (Markam, 2009).
Selalu menyilang-nyilangkan dan menyambung-nyambungkan data
Kemampuan otak akan terus meningkat ketika data yang masuk ke
dalamnya terhubung satu sama lain. Dengan menghubung-hubungkan
seperti itu, sebuah data akan tersimpan dan tertanam dalam otak lebih kuat
lagi (Markam, 2009).
Tidak pernah lupa mengonsumsi ikan
Ikan diketahui merupakan sumber protein yang berfungsi meregenerasi
sel-sel mati. Sel-sel otak pun harus terus diregenerasi. Beberapa jenis ikan
seperti salmon dansarden mengandung omega 3 yang sangat baik untuk
perkembangan sel-sel otak dankemampuan mengingat seseorang
(Markam, 2009).
Meminum teh atau kopi
Teh dan kopi mengandung kafein yang bisa memacu kerja jantung dan
otak untuk terus terjaga dan bekerja lebih baik lagi. Namun konsumsi yang
berlebihan, terutamakopi bisa berakibat fatal. Minumlah dalam dosis yang
sewajarnya (Markam, 2009).
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
17/31
19
Selalu membuat catatan dalam bentuk jurnal atau notes kecil
Data yang masuk ke otak kita tanpa tercatat mungkin saja menempel dan
mungkin juga tidak. Namun jika data tersebut dicatat, maka kita dapat
melihatnya kembaliketika lupa. Mencatat juga ternyata bisa meningkatkan
kemampuan otak untuk menghafal hingga 20 persen (Markam, 2009).
2.1.2.2 Faktor yang menurunkan daya ingat
a. Trauma fisik
Trauma kepala, otak (dapat mengenai kepala, otak atau keduanya).
Trauma kepala, otak sering terjadi pada kecelakaan lalu-lintas ataulainnya. Gangguan fungsi otak yang timbul dapat disebabkan oleh gegar
otak, perdarahan, karena robeknya pembuluh darah di luar dan di dalam
jaringan otak, karena kerusakan langsung pada jaringan saraf, karena
edema yang timbul dan gangguan aliran darah yang dapat terjadi.
Kerusakan jaringan otak dan pembuluh darah dapat terjadi karena
kekuatan benturan langsung atau karena gerakan otak di dalam rongga
tengkorak. Otak dapat bergeser linear atau berputar ke tiga bidang sagital,
transversal dan frontal atau koronal atau campuran linear dan rotasi yang
disebut angular (Markam, 2009).
b. Komosio serebri (gegar otak)
Pada komosio serebri, guncangan pada guncangan otak menyebabkan
pasien pingsan. Hal ini dapat berlangsung hingga kurang lebih 10 menit
dan kemudian pasien sadar kembali. Selama pingsan, tentu tidak ada perekaman ingatan, suatu keadaan yang disebut amnesia. Amnesia yang
terjadi sesudah trauma, disebut amnesia anterograd. Pada keadaan lebih
berat, maka setelah pasien sadar, daya ingatnya baru pulih beberapa lama
sesudahnya. Dapat terjadi, ingatan yang sudah terekam beberapa jam
sebelum trauma, hilang. Keadaan ini disebut amnesia retrograd. Pada
gegar otak, pemeriksaan neurologis tidak menunjukkan kelainan-kelainan
(Markam, 2009).
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
18/31
20
c. Edema serebri traumatik
Gejala-gejala edema serebri traumatik menyerupai komosio serebri,tetapi berlangsung lebih lama. Pemeriksaan fisis juga tidak
menunjukkan defisit neurologis. Pada keadaan ini, otak membengkak,
karena penimbunan cairan lebih dari normal. Pada pemeriksaan
tekanan intrakranial dapat dijumpai tekanan lebih dari 20 cm cairan
otak (Markam, 2009).
d. Perdarahan intrakranial
Perdarahan di dalam rongga tengkorak dapat terjadi di dalam jaringan
otak atau di selaput-selaputnya.
Perdarahan selaput otak
Perdarahan selaput otak dapat terjadi:
Di antara tulang tengkorak dan duramater yang disebut
perdarahan epidural
Di antara duramater dan araknoidea yang disebut perdarahan
subdural
Di antara araknoidea dan permukaan otak, di dalam rongga yang
berisi cairan otak (Markam, 2009).
Perdarahan di dalam otak
Perdarahan di otak dapat terjadi:
Di dalam jaringan otak
Perdarahan terjadi karena robeknya pembuluh darah. Robekan
pembuluh darah kecil mengakibatkan perdarahan kecil, robekan
pembuluh darah besar menyebabkan perdarahan besar yang
disebut hematoma, benjolan darah. Perdarahan di dalam jaringan
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
19/31
21
otak dapat terjadi di permukaan otak yang mengalami benturan
tulang tengkorak ataupun di tempat lain. Keadaan ini biasanya
disertai kerusakan jaringan saraf. Kerusakan jaringan otak dan
pembuluh darahnya yang disebabkan trauma disebut kontusio
serebri.
Di dalam ventrikel otak
Perdarahan di dalam ventrikel dapat disebabkan karena robekan
pembuluh darah yang berada di dalam ventrikel, pleksus
koriordeus ataupun dari perdarahan jaringan otak yang masuk ke
dalam ventrikel. Bila aliran cairan otak tersumbat oleh bekuandarah, akan terjadi hidrosefalus.
e. Higroma, hidroma
Hematoma yang terjadi pada perdarahan sub-dural apabila tidak
dikeluarkan, akan mencair membentuk cairan yang tekanan osmosisnya
tinggi dan menarik cairan dari rongga sub-araknod. Timbunan cairan sub-
dural ini disebut higroma atau hidroma. Higroma menekan jaringan otak di bawahnya, mengganggu aliran darah, menimbulkan edema dengan akibat
terganggunya fungsi otak (Markam, 2009).
f. Sindrom pasca trauma kepala, otak
Meskipun cedera kepala yang dialami ringan, namun setelah keluar dari
perawatan di rumah sakit, sebagian pasien untuk beberapa lamanya masih
mengeluh: sering nyeri kepala, vertigo, susah konsentrasi, tidak tahan
panas, susah tidur. Keadaan demikian dapat disebabkan oleh sisa
gangguan fungsi sel-sel otak, higroma (Markam, 2009).
g. Gangguan peredaran darah otak (strok)
Otak seperti halnya alat-alat dalam lainnya, mendapat bahan-bahan yang
diperlukannya untuk perumatan jaringan dan menjalankan fungsinya, dari
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
20/31
22
darah yang mengalir dalam sistem pembuluh darah. Bila pasokan ini
terganggu, daerah bersangkutan akan terhenti fungsinya dan mengalami
kerusakan atau mati. Kematian jaringan akibat gangguan pasokan darah
disebut ifark. Gangguan aliran darah dapat terjadi karena kelainan pada:
Dinding pembuluh darah
Dinding pembuluh darah, terutama arteri, dapat menebal setempat dan
menyempitkan lumen pembuluh darah, apabila di dalamnya tertimbun
lemak, keadaan yang disebut aterosklerosis, karena radang di dalam
dindingnya atau karena tertekan dari luar oleh suatu tumor misalnya.
Pembuluh nadi dapat menguncup apabila terangsang, sehingga aliran didalamnya berkurang. Dinding pembuluh darah dapat robek karena trauma
atau degenerasi dan menimbulkan perdarahan (Markam, 2009).
Kelainan tekanan darah
Tekanan darah dapat meningkat pada gangguan ginjal, keracunan
kehamilan, perangsanngan pusat yang mengatur tekanan darah dalam
batang otak. Tekanan darah tinggi dapat mempercepat proses penimbunan
lemak di dalam dinding arteri. Pada tekanan darah tinggi, arteri dapat
pecah di daerah dinding yang lemah, karena degenerasi jaringannya dan
menimbulkan perdarahan (Markam, 2009).
Tekanan darah menurun, apabila lapisan otot di dalam dinding pembuluh
nadi melemas, denyut jantung melemah, kehilangan banyak darah atau
kekurangan cairan akibat muntah-muntah dan diare (Markam, 2009).
Kelainan darah
Volume darah berkurang pada perdarahan yang besar. Jumlah darah
merah menurun pada anemia dan bertambah pada polisitemia. Sel darah
dapat mengalami macam-macam penyakit darah. Darah dapat lebih mudah
atau lebih sulit membeku. Darah yang lebih sulit mengakibatkan mudah
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
21/31
23
terjadi perdarahan. Apabila lebih mudah membeku, lebih mudah
menimbulkan penyumbatan. Dari gumpalan darah di tempat di luar otak,
misalnya jantung, sebagian dapat terlepas, hanyut ke dalam aliran darah,
menyumbat salah satu cabang pembuluh darah otak dan menimbulkan
infark. Bekuan darah yang menyumbat itu disebut embolus dan
peristiwanya, emboli (Markam, 2009).
Hemiplegia
Gangguan peredaran darag dapat terjadi dimana-dimana di dalam otak,
tetapi lebih sering di daerah yang diurus oleh arteri serebri media dan
cabang-cabangnya karena di daerah ini berjalan traktus piramidalis, gejalayang lebih sering dijumpai ialah hemiplegia, lumpuh sebelah (Markam,
2009).
h. Tumor
Tumor dalam pengertian luas berarti benjolan, di dalam pengertian sempit
berarti neoplasma, tumbuh ganda. Tumor non-neoplasma, misalnya
hematoma (gumpala darah besar), abses, tuberkuloma (ensefalitis kronisoleh kuman tuberkulosis) (Markam, 2009).
Tumor neoplasma dapat jinak ataupun ganas. Tumor jinak menyebabakan
kerusakan setempat, karena tekanan langsung pada jaringan otak di
sekitarnya ataupun tekanan pada pembuluh darah yang mengganggu aliran
darah. Tumor ganas selain menekan, juga merusak langsung sel-sel yang
sehat (Markam, 2009).
i. Penyakit degenerasi
Pengertian umum degenerasiialah kemunduran tingkat perkembangan,
tingkat kemampuan, kesehatan, vitalitas. Yang dimaksud dengan penyakit
degeneratif otak ialah penyakit yang disertai kerusakan, kematian sel-sel
otak yamg sebabnya belum diketahui, misalnya penyakit Alzheimer,
penyakit Pick. Pada penyakit Alzheimer, neuron mengalami degenerasi.
Di dalam dan di luar sel terdapat penimbunan (Markam, 2009).
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
22/31
24
j. Epilepsi
Setiap orang, apabila ke dalam otaknya dialirkan listrik yang kuat, akan
pingsan. Mula-mula disertai kejang kaku seluruh badan, diikuti kejang kelojot
beberapa lamanya. Sel-sel otak juga berpotensi menghasilkan arus listrik. Dalam
otak penderita epilepsi, ada satu daerah atau lebih yang menimbun muatan listrik
yang sewaktu-waktu dapat meletup dan merangsang sebagian atau seluruh otak,
maka timbullah serangan epilepsi. Gejala-gejala yang timbul bergantung pada
lokasi penimbunan abnormal muatan listrik dan daerah-daerah otak yang
terangsang oleh letupannya. Serangan epilepsi disebut iktus atau sawan. Jenis-
jenis epilepsi yang lebih sering dijumpai, antara lain:
Kejang umum
Gejala-gejalanya:
Seperti orang yang otaknya terserang listrik kuat
Sawan lena (Markam, 2009).
k. gangguan metabolisme
Gangguan metabolisme akibat hormon bersangkutan berkurang atau
berlebih dapat mengganggu fungsi otak. Kadar gula darah yang terlalu rendah,
atau terlalu tinggi, dapat mengakibatkan kesadaran menurun. Defisi hormon
tiroid menyebabkan pertumbuhan badan dan otak terganggu (Markam, 2009).
l. kekurangan makananKekurangan berat vitamin dapat menimbulkan kerusakan pada saraf
perifer dan sentral. Contoh: kekurangan vitamin B1 dapat menimbulkan
polineuritis (beri-beri kering), sindrom korsakoff. Kekurangan yodium
menimbulkan kretinisme, seperti kekurangan homon tiroid senyawa golongan
amiloid. Kerusakan yang terjadi tersebar pada korteks serebri, terutama di
daerah asosiasi, tidak di daerah fungsi-fungsi primer. Proses degenerasi berjalan
progresif dan berakhir dengan kematian. Pada penyakit Pick, suatu penyakit
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
23/31
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
24/31
26
2.2.3 Peran otak terhadap indera
2.2.3.1 Telinga
Gambar telinga
Sebelum mengetahui bagaimana proses pendengaran, perlu diketahui
terlebih dahulu mengenai anatomi telinga. Anatomi telinga terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu :
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
25/31
27
a. Telinga Bagian Luar
Telinga bagian luar atau disebut Outer ear terdiri dari daun telinga atau
Pinna yang berfungsi untuk menerima suara yang datang. Yang kedua yangmerupakan bagian dari telinga luar adalah Ear canal atau yang biasa di sebut
lubang telinga. Dalam proses pendengaran Ear Canal atau lubang telinga berperan
mengantarkan suara ke gendang telinga atau membrane tympani (Amalia, 2012).
b. Telinga Bagian Tengah
Telinga bagian tengah dimulai dari gendang telinga atau ear drum atau
biasa disebut juga membran timpani yang berfungsi untuk menerima suara yang
masuk. Ketika gelombang suara dari telinga bagian luar bergerak menyentuh
gendang telinga, maka gengdang telinga pun bergetar seperti gendang. Dibelakang
gendang telinga ada ruang yang berisi udara dan terdapat tiga tulang pendengaran
(malleus, incus, stapes). Getaran yang terjadi pada gendang telinga kemudian juga
menyebabkan tiga tulang pendengaran tersebut ikut bergetar (Amalia, 2012).
c. Telinga Bagian Dalam
Telinga Bagian dalam hanya terdapat Rumah siput atau cochlea yang
merupakan organ pendengaran yang paling penting yang akan memproses suara
sehingga dapat diterima oleh syaraf-syaraf yang mengarah ke otak. Rumah siput
atau cochlea berfungsi mengenali frekuensi suara yang masuk, frekuensi di
cochlea dimulai dari frekuensi 20Hz sampai 20.000 KHz. Rumah siput atau
cochlea sangat berperan penting dalam pendengaran manusia, didalam cochlea
terdapat hair cell atau sel rambut yang berfungsi seperti sensor suara yang
berfungsi sebagai sensor elektron mikroskopik) yang terdapat di dalam rumah
siput merubah energi getar menjadi energi listrik-kimia (energi listrik yang terjadi
karena adanya reaksi kimia) yang kemudian diteruskan oleh syaraf pendengaran
ke otak, dimana akhirnya suara tersebut didengar dan diterima dengan baik oleh
otak (Amalia, 2012).
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
26/31
28
*Proses Pendengaran *
Getaran - membrane tympani getaran tulang-tulang telinga (maleus - stapes )-getaran
jendela oval / jorong - tingkap bundar -gerakan cairan di koklea (getaran jedela bundar) menyebabkan penghamburan energi getaran membran basilaris
pembengkokan rambut sel2 rambut pd organ corti (fonoreseptor) saat pergerakan
membran basilaris menyebabkan perubahan posisi rambut2 dlm kaitannya dg
membran tektorial diatasnya tempat rambut2 tersebut terbenam perubahan
potensial berjenjang di sel-sel reseptor-perubahan kecepatan pembentukan
potensial aksi yg terbentuk di saraf auditorius perambatan potensial aksi ke
korteks auditorius di lobus temporalis otak untuk persepsi suara (Amalia, 2012).
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
27/31
29
2.2.3.2 Mata
Mata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia. Mata akan
menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek
yang dekat dan jarak jauh serta menghasilkan gambaran yang continue yang
dengan segera dihantarkan ke otak (Amalia, 2012). Fungsinya menerima
rangsangan berkas cahaya pada retina dengan perantaraan serabut nervus opticusn
kemudian menghantarkan rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otak untuk
ditafsirkan (Amalia, 2012).
Bagian-bagian Mata
a. Sklera (bagian putih mata), merupakan lapisan luar mata yang berwarna
putih dan relatif kuat.
b. Konjungtiva, selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata
dan bagian luar sklera.
c. Kornea, struktur transparan yang menyerupai kubah. Kornea
merupakan pembungkus iris, pupil, dan bilik anterior serta berfungsi
membantu mengfofuskan cahaya. Cahaya yang masuk melalui kornea
diteruskan ke pupil
d. Pupil, daerah hitam ditengah tengah iris. Ukuran pupil dikontrol oleh
otot sfingter pupil yang membuka dan menutup iris.
e. Iris, jaringan yang berwarna yang berbentuk cincin, menggantung
dibelakang kornea dan didepan lensa. Iris mengatur jumlah cahaya
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
28/31
30
masuk dengan cara membuka dan menutup (merubah ukuran pupil),
seperti halnya celah pada lensa kamera.
f. Lensa, struktur cembung ganda yang tergantung di antara humor aqueus
dan vitreus atau terletak dibelakang iris. Lensa berfungsi membantu
memfokuskan cahaya ke retina. Apabila mata memfokuskan pada objek
yang dekat maka otot silier akan berkontraksi sehingga lensa menjadi
tebal dan lebih kuat. Apabila mata memfokuskan pada objek yang jauh
maka otot silier akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis serta
lebih lemah.
g. Retina, lapisan jaringan peka cahaya yang terletak dibagian belakang
bola mata. Retina berfungsi mengirimkan pesan visual melalui saraf
optikus ke otak. Retina mengandung saraf saraf cahaya dan pembuluh
darah. Bagian retina yang paling sensitif adalah makula, yang memiliki
ratusan ujung saraf. Jumlah ujung saraf yang terlalu banyak
menyebabkan gambaran visual yang tajam. Retina mengubah gambaran
tersebut menjadi gelombang listrik yang dibawa oleh saraf optikus
menuju otak.
h. Saraf optikus, kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visualdari retina ke otak. Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara
membelah jalurnya.
i. Humor aqueus, cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa
dan kornea (mengisi segmen anterior mata). Cairan ini merupakan
sumber makanan bagi lensa dan kornea. Humor aqueus dihasilkan oleh
prosesus
j. Humor vitreus, gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan didepan retina (mengisi segmen posterior mata) (Amalia, 2012).
Reseptor di Mata
Reseptor penglihatan adalah sel-sel di conus (sel kerucut) dan basilus (sel
batang). Conus terutama terdapat dalam fovea dan penting untuk menerima
rangsang cahaya kuat dan rangsang warna. Sel-sel basilus tersebar pada retina
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
29/31
31
terutama di luar makula dan berguna sebagai penerima rangsang cahaya
berintensitas rendah. Oleh karena itu dikenal dua mekanisme tersendiri di dalam
retina (disebut dengan Teori Duplisitas), yaitu :
a. Penglihatan Photop, yaitu mekanisme yang mengatur penglihatan sinar pada
siang hari dan penglihatan warna dengan conus
b. Penglihatan Scotop, yaitu mekanisme yang mengatur penglihatan senja dan
malam hari dengan basilus (Amalia, 2012).
Jalannya Impuls di Mata
Manusia apat melihat karena ada rangsang berupa sinar yang diterima oleh
reseptor pada mata. Jalannya sinar pada mata adalah sebagai berikut :
Impuls yang timbul dalam conus atau basilus berjalan melalui neuritnya menuju
ke neuron yang berbentuk sel bipoler dan akhirnya berpindah ke neuron yang
berbentuk sel mutipoler. Neurit sel-sel multipoler meninggalkan retina dan
membentuk nervus opticus. Kedua nervus opticus di bawah hypothalamus saling
bersilangan sehingga membentuk chiasma nervus opticus, yaitu neurit-neurit yang
berasal dari sebelah lateral retina tidak bersilangan. Tractus Opticus sebagian
berakhir pada colliculus superior, dan sebagian lagi pada corpus geneculatum
lateral yang membentuk neuron baru yang pergi ke korteks pada dinding fissura
calcarina melalui capsula interna. Pada dinding fisura calcarina inilah terdapat
pusat penglihatan. Dapat dituliskan sebagai berikut:
Objek - terkena cahaya kornea - lensa crystalia - terfokus di retina
syaraf Optik thalamus - lateral geniculate body - pusat syaraf penglihatan di
cortex dianalisis - memunculkan gambar - objek terlihat (Amalia, 2012).
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
30/31
32
2.2.3.3 Indra Peraba (Kulit)
Kulit merupakan indra peraba, sebab memiliki ujung-ujung saraf sensori
sebagai reseptor khusus untuk sentuhan, tekanan, temperatur (panas dan dingin),
serta rasa sakit. Sebagian besar reseptor terletak pada lapisan dermis, dan ada jugayang terletak pada lapisan epidermis. Ujung-ujung saraf tersebut ada yang
terbungkus kapsul (disebut korpuskula ) dan ada yang tidak terbungkus (disebut
ujung-ujung saraf bebas). Ujung saraf yang tergolong korpuskula adalah
korpuskula adalah korpuskula Meissner (reseptor untuk sentuhan, terletak dekat
permukaan kulit), korpuskula Pacini (reseptor tekanan), dan korpuskula Ruffini
(ujung saraf peraba). Ujung saraf bebas antara lain reseptor untuk rasa sakit dan
sentuhan yang keduanya terletak di lapisan epidermis kulit, serta reseptor untuk sentuhan yang terletak di pangkal setiap rambut. Selain itu ada pula lempeng
Merkel yang merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan
(Syamsuri, dkk, 2007)
2.2.3.3.1 Jalannya Impuls Pada Kulit
Kulit dapat mengidentifikasi beberapa sensasi yang berbeda, yakni suhu,
tekanan, sakit, dan sentuhan. Reseptor sensorik kulit merespon impuls mekanik,
suhu, dan kimia, selanjutnya impuls tersebut akan dikirimkan ke otak dan spinal
-
7/28/2019 Bab II Blok 5 Issue 5
31/31
33
cord (CNS). Saraf sensorik tersebut akan mengubah energi mekanik, kimia dan
suhu menjadi sinyal elektrik. Sinyal tersebut akan melewati akson dari CNS, dan
selanjutnya akan diketahui sensasi dari stimuli tersebut, tidak hanya dengan kerja
reseptor dan neuron namun juga memori yang terdapat dalam otak (Bullock,
2001).
Rangsangan diterima ujung saraf peraba saraf sensorik otak saraf
motorik - kulit
Bullock, J. 2001. Physiology 4 th Edition. Lippincott Williams and Wilkins. USA