perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
BAB II
GAMBARAN UMUM EKOWISATA TAMAN AIR TLATAR BOYOLALI
A. Gambaran Umum Kabupaten Boyolali
1. Kondisi Geografis Kabupaten Boyolali
Kabupaten Boyolali merupakan salah satu dari 35 kabupaten atau kota di
Provinsi Jawa Tengah, dengan pusat di kota Boyolali. Secara geografis Kabupaten
Boyolali terletak pada posisi 1100 22’ – 110
0 50’ BT dan 7
0 36’ – 7
0 71’ LS dengan
ketinggian antara 100 m sampai dengan 1500 m dari permukaan laut. Kabupaten
Boyolali mempunyai bentang barat – timur + 48 km dan selatan – utara + 54 km.
Luas wilayah Kabupaten Boyolali yaitu sebesar 101.510,20 Ha. Kabupaten Boyolali
dilalui oleh jalan arteri primer Solo – Semarang. Secara administrasi Kabupaten
Boyolali terbagi menjadi 19 Kecamatan dengan 261 Desa dan 6 Kelurahan. Lahan di
wilayah Kabupaten Boyolali terdiri atas tanah sawah 23.287,4945 Ha (23,0 %), tanah
kering 56.186.0830 Ha (55,3 %) dan tanah lain 22.036,5190 Ha (21,7%). Adapun
batas – batasnya adalah :
a. Sebelah utara : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang.
b. Sebelah selatan : Kabupaten Klaten dan Provinsi DIY.
c. Sebelah barat : Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang.
d. Sebelah timur : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen dan Kabupaten
Sukoharjo.
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Posisi geografis yang terletak di kaki sebelah timur gunung Merapi dan
Gunung Merbabu menjadikan Kabupaten Boyolali memiliki pemandangan sangat
indah dan mempesona, sayuran hijau yang luas dan berbukit-bukit serta aktivitas
Gunung Merapi yang terlihat dengan jelas aliran lahar dan asapnya. Jalur Solo-
Boyolali-Cepogo-Selo-Borobudur yang melintasi kedua gunung tersebut
dipromosikan menjadi jalur wisata menarik yang menjadi pilihan bagi wisatawan
baik domestik maupun negara asing dari kota budaya Surakarta menuju Candi
Borobudur untuk melintasi Kabupaten Boyolali (Booklet Pesona Wisata Boyolali:
2015).
Kecamatan Selo dikenal sebagai daerah peristirahatan sementara bagi para
pendaki Gunung Merapi dan Merbabu yang mempunyai tempat penjualan
cinderamata yang representatif. Kecamatan Cepogo dan Selo merupakan sentra
penghasil sayur hijau yang segar dan murah serta pusat kerajinan tembaga di
Boyolali. Selain panorama Gunung Merapi dan Merbabu, Kabupaten Boyolali juga
memiliki tempat wisata berupa mata air alami yang mengalir secara terus menerus
dan sangat jernih yang dikelola dengan baik menjadi tempat wisata air, kolam renang,
kolam pancing dan restoran seperti Tlatar dan Pengging di Kecamatan Banyudono.
Dengan berbagai keragaman potensi yang dimiliki Boyolali, sektor pariwisata dapat
dijadikan salah satu sektor unggulan bagi Boyolali.
2. Kondisi Kepariwisataan
Kabupaten Boyolali mempunyai potensi pariwisata yang sangat potensial
mulai dari obyek dan daya tarik wisata yang banyak dan beragam, antara lain wisata
alam, budaya dan ekowisata. Wisatawan dapat menikmati beberapa atraksi sekaligus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
dalam satu rute wisata, sehingga menambah lama kunjungan, adanya tema yang
spesifik akan memberi pengalaman yang berkesan bagi wisatawan, meskipun dalam
tema-tema tersebut perlu diperoleh aneka variasi pengalaman wisata. Oleh karena itu,
dari aspek tata ruang untuk pengembangan dilakukan pengelompokan objek-objek
wisata berdasarkan wilayah atau kawasannya (Potensi Pariwisata Boyolali: 2015).
Berdasarkan pada karakteristik daerah maka Kabupaten Boyolali dapat dibagi
dalam tiga Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP), yaitu:
a. Kawasan Pegunungan pengembangan wisata pegunungan, agrowisata, minat
khusus terkait dengan alam, budaya pedesaan dan kesejahteraan.
b. Kawasan Perkotaan: wisata kota dan penunjangnya.
c. Kawasan Pendukung: khasanah budaya dan wisata tirta (umbul dan waduk)
(Potensi Pariwisata Boyolali: 2015).
Kondisi kepariwisataan Boyolali terbagi dalam beberapa bagian, yaitu :
1. Pariwisata Alam
a. Pemandian Umbul Tlatar
Pemandian umbul Tlatar terletak di Desa Kebonbimo Kecamatan Boyolali
sekitar 4 km ke arah utara Kota Boyolali .Pemandian ini adalah pemandian
untuk keluarga . Dalam aspek ini ada dua Umbul Penghilon dan Umbul Asem.
Umbul Panghilon yang berada di sebelah barat yang biasanya digunakan oleh
masyarakat umum untuk mandi, sedangkan Umbul Asem sebagai Umbul
pusat yang menghasilkan Sumber Daya Air yang melimpah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
b. Kawasan Argo Merapi dan Merbabu
Obyek wisata ini terletak di Desa Lencoh, Samiran dan Selo sekitar 25 km
arah barat Kota Boyolali, dengan ketinggian 1600 DPL. Obyek ini berhawa
sangat sejuk dengan pemandangan alam yang masih asri dan alamiah (Peta
Pesona Wisata Kabupaten Boyolali, 2015 : 3).
c. Waduk Cengklik
Waduk ini terletak di Desa Ngargorejo dan Subokerta Kecamatan Ngemplak
sekitar 20 km ke arah timur laut Kota Boyolali. Waduk ini dibangun pada
zaman Belanda dengan luas genangan 300 ha, letaknya yang strategis dengan
Bandara Adisumarmo, Asrama Haji Donohudan dan lapangan golf. Waduk ini
dibangun sebagai tujuan irigasi yang dapat mengairi lahan seluas 1578 ha
(Peta Pesona Wisata Kabupaten Boyolali, 2015 : 4).
d. Air Terjun Kedung Kayang
Terletak di Desa Klakah berjarak sekitar 5 km ke arah barat dari Kecamatan
Selo. Merupakan panorama pemandangan alam yang berupa air terjun yang
terletak di perbatasan antara dua kabupaten yaitu Boyolali dan Magelang
(Peta Pesona Wisata Kabupaten Boyolali, 2015 : 6).
2. Wisata Budaya
a. Makam Ki Ageng Pantaran
Terleak di Desa Candisari Kecamatan Ampel, ramai dikunjungi setiap malam
Jum’at dan Selasa Kliwon. Makam ini sangat potensial sebagai tempat ziarah
karena terdapat petilasan Ki Ageng Pantaran. Kawasan ini juga cukup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
potensial bagi pecinta alam karena pemandanganya yang indah dengan air
terjunnya yang dinamakan Air Terjun Si Pendok.
b. Upacara Ritual Kungkum
Suatu ritual merendam diri di dalam air sebatas leher dimulai pukul 24.00 –
03.00 WIB, antara lain di Umbul Ngabean, Umbul Penganten, Umbul Duda,
Umbul Sungsang dan Umbul Kendat yang biasanya dilakukan ketika sebulan
sebelum bulan Ramadhan tiba (Wikipedia Budaya Boyolali, 2015).
c. Sadranan
Acara ini dilaksanakan di sekitar wilayah Desa Cepogo, Sadranan yaitu
tradisi masyarakat untuk membersihkan makam leluhur dan ziarah kubur
dengan prosesi penyampaian doa dan kenduri yang dilaksanakan oleh warga
setempat berwujud aneka makanan dan nasi tumpeng. Kemudian masyarakat
sekitar mempersiapkan makanan enak untuk dibagikan oleh tetangga sekitar
sebagai wujud rasa bersyukur atas rezeki dari Tuhan dan sebagai ajang
silaturahmi bagi sesama penduduk untuk meningkatkan kerukunan. Menurut
kepercayaan masyarakat sekitar semakin banyak menerima tamu ke
rumahnya maka semakin besar pula berkah yang diterima (Wikipedia Budaya
Boyolali, 2015).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
B. Gambaran Umum Ekowisata Taman Air Tlatar
1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Ekowisata Taman Air Tlatar
(Ekowisata Taman Air Tlatar)
Pada tahun 1999 terjadi PHK besar-besaran di Boyolali dan pada saat itulah
banyak masyarakat terpuruk di tengah keadaan tersebut. Hal ini menimbulkan sebuah
gagasan dari Drs. Much Sahid untuk memberikan solusi pemecahan masalah dan
kemudian berusaha direalisasikan dalam bentuk menciptakan lapangan pekerjaan
bagi masyarakat sekitar wilayah Tlatar . Pada awal konsepnya, Drs. Much Sahid
mendirikan kolam renang, kemudian diubah dan dikembangkan menjadi
pemancingan atau obyek wisata yang berkesinambungan dengan alam. Hal ini
dilakukan bertujuan pula untuk mengangkat Sumber Daya Manusia yang ada
dikawasan Tlatar agar ikut berkembang bersama dengan Ekowisata Taman Air Tlatar,
karena dengan terciptanya lapangan pekerjaan sebagai staff maupun karyawan di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
obyek wisata ini diharapkan mampu meningkatkan SDM masyarakat sekitar sebagai
peluang untuk berkembang ke arah positif dan bertujuan pula mengurangi angka
pengangguran yang berada di wilayah tersebut (wawancara dengan pimpinan, Much
Sahid, 11 April 2015).
Ekowisata Taman Air Tlatar adalah usaha keluarga obyek wisata yang
berwawasan lingkungan didirikan dekat Umbul Tlatar, Desa Kebonbimo, Kecamatan
Boyolali pada tanggal 1 Januari 2000 dengan luas tanah 5 ha. Berada di kaki Gunung
Merbabu dengan udara sejuk pada ketinggian 350 meter Di Atas Permukaan Laut,
lokasi berada antara 7o 29’ 35” S dan 110
o 37’ 23” T . Kawasan seluas 7 Ha ini
menjadi bernilai dengan adanya mata air arteis dari batuan lapisan vulkanik dengan
besar debit sekitar 650 liter/detik. Mata air tersebut menyembul keluar yang terkenal
dengan nama “Umbul Tlatar”. Aliran air dari tanah ini memiliki lapisan aquifer yang
tertekan dan daerah tangkapannya berada di lereng Gunung Merbabu sebelah timur.
Sehingga keberadaan tangkapan inilah yang mengalirkan dan mensuplai aliran air
yang keluar di Ekowisata Taman Air Tlatar.
Letak bangunan Ekowisata Taman Air yang berada + 200 m dari pusat mata
air Umbul Tlatar sesuai dengan perundang-undangan telah berada di luar garis
sempadan dari luas tanah hak milik 13.351 m2 hanya sebagian kecil untuk bangunan
permanen seperti dapur 25 x 2,5 = 62,5 m, Apron 36 x 4 = 144 m2, Apron segaran 25
x 7 = 175 m2, dapur timur 15 x 6 = 90 m2 kolam renang barat ( 27 x 19) + (12 x 8) +
(10 x 8 ) = 689 m2, kolam renang segaran 27 x 10 = 270 m2 jalan 500 m2, joglo 14 x
11 = 154 m2, ruang keluarga (12 x 6), Aula (18 x 9) kasir (5 x 3) informasi (2 x 5 )
Toko (9x4). Jumlah total semua : 2.275,5 m2 dan selebihnya 11.075,5 m2 adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
berupa tanah pertanian yaitu untuk perikanan dan penghijauan penghasilan kayu.
Tanah sewa milik kelurahan dan penduduk seluas + 7.500 m2 sebagian besar untuk
parkir, tanah pertanian dan sebagian kecil untuk bangunan permanen. Dengan upaya
ini peresapan air hujan, pembentukan oksigen, pengaturan suhu udara, kerindangan
tetap efektif (Buku Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Ekowisata Taman Air : 2011).
Aliran yang bersumber dari mata Air Umbul Tlatar dikelola sedemikian
baiknya oleh Ekowisata Taman Air Tlatar, sehingga menjadi daya tarik bagi para
wisatawan yang dibuat kagum, sebagaimana naluri manusia yang ingin kembali pada
rasa alami. Disinilah kekuatan alami tersebut dikelola secara terintegrasi dan
berkesinambungan, semua sentuhan seirama dengan gerakan alam itu sendiri.
2. Potensi yang dimiliki Ekowisata Taman Air Tlatar
a. Lokasi yang strategis
Lokasinya yang terletak sekitar 4 km arah utara kota Boyolali dan terletak di
antara jalur Solo-Boyolali-Cepogo-Selo-Borobudur (SSB) dan Akses jalan yang
mendukung untuk dilalui Bus maupun kendaraan pribadi membuat Ekowisata Taman
Air Tlatar menjadi tempat untuk transit bagi wisatawan yang melewati Boyolali
sebelum menuju Selo kemudian Borobodor. Selain itu, lokasinya yang masih
bernuansa pedesaan membuat obyek wisata ini memiliki daya tarik tersendiri bagi
wisatawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Berikut adalah data mengenai Lokasi Ekowisata Taman Air Tlatar :
Kampung : Gombol RT. 01/ RW. 02
Desa : Kebonbimo
Kecamatan : Boyolali
Kabupaten : Boyolali
Propinsi : Jawa Tengah
Jarak antara lokasi dengan Jl. Solo – Semarang kurang lebih 7 km.
Jarak antara lokasi dengan Balai Desa Kebonbimo kurang lebih 300 meter.
Jarak antara lokasi dengan sumber mata air > 200 meter.
(Sumber wawancara pimpinan, Much Sahid, 11 April 2015).
Hal ini membuktikan bahwa lokasi Ekowisata Taman Air Tlatar memang strategis
dan sangat menunjang sebagai potensi tempat wisata alam.
b. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang sangat melimpah dari Umbul Tlatar sebagai pusatnya
yang memproduksi 12 liter air per detik, airnya jernih dengan kadar TDS 40 dan
mengalir terus menerus di atas lapisan batuan keras dengan kedalaman hanya 10 s/d
40 cm sehingga aman untuk siapa saja. Sumber daya Alam dan Air tersebut kemudian
dijadikan sebagai penunjang terbentuknya obyek wisata yang Alami dan Sistem daur
hidrologi merupakan salah satu siklus alam yang terdapat di kawasan Umbul Tlatar,
dengan siklus hidrologi tersebut air merupakan komponen utama yang terjaga baik
kulaitas dan kuantitasnya (Pedoman Pelaksanaan Pengelolaaan Ekowisata Taman Air
Tlatar :2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Umbul Tlatar merupakan bagian dari salah satu mata rantai siklus hidrologi.
Komponen ini dijadikan oleh Ekowisata Taman Air Tlatar sebagai sebuah potensi
laboratorium alam dimana siklus itu berlangsung sejak ribuan tahun silam sampai
sekarang yang dapat dipelajari, dipahami, dirasakan oleh kita semua. Penanaman
pohon cemara seluas 1000 m2 di bagian barat, yang kedua Taman Pekecehan seluas
1000 m2 dan yang ketiga Taman Cemara Segaran seluas 1000 m2 di bagian timur.
Penghijauan juga dilakukan ditempat-tempat parkir dan sekitar jalan untuk
kepentingan penyegaran udara. Sengaja dipilih tanaman yang tahan terhadap
hembusan angin yang kuat dan mendukung ekosistem yang diharapkan serta tidak
berbuah agar tetap segar dan berfungsi sepanjang tahun. Hal ini menjadikan iklim
yang sejuk dan kondisi lingkungan yang masih asri karena berada di sekitar pedesaan.
Terdapat pula sawah-sawah dan pepohonan hijau yang membentang di sepanjang
jalan ,menjadikan hal ini sebagai sarana pendukung (Potensi Wisata Umbul Tlatar,
2015).
c. Fasilitas Yang Dimiliki Ekowisata Taman Air Tlatar
Berbagai fasilitas secara memadai untuk kepariwisataan terlihat membuat
Ekowisata Taman Air Tlatar makin digandrungi wisatawan. Sejumlah fasilitas wisata
setempat antara lain tempat pemancingan, warung lesehan di atas air yang
menyajikan berbagai masakan khas dengan menu ikan air tawar, taman bermain
anak-anak. Semua itu menjadikan Ekowisata Taman Air Tlatar menjadi Obyek
Wisata air yang menarik. Berikut adalah data fasilitas yang dimiliki oleh Ekowisata
Taman Air Tlatar :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
No Fasilitas yang
dibangun
Luas (m2)
Panjang Lebar Luas Dalam Isi
1. Kolam I 27 19 513 1,25 641,25
2. Kolam II 12 8 96 1 96
3. Kolam III 10 8 80 0,50 40
4. Dapur 18 15 270
5. Kasir 5 3 15
6. Ruang bilas 7 4 28
7. Toko 9 4 36
8. Mushola 10 3 30
9. Loket/ informasi 2 2 4
10. Gazebo
11. 1. Anggrek 15 6 90
12. 2. Lotus 35 3 105
13. 3. Oak 21 3 62
14. 4. Kali Bening 60 3 180
15. Apron T. Air 35 5 175
16. Apron Segaran 25 7 175
17. Dapur 15 6 90
18. Aula 18 8 144
Keterangan :
1) Kolam I disediakan untuk dewasa
2) Kolam II dan III untuk anak-anak
( Sumber Buku Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Ekowisata Taman Air : 2011).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Ekowisata Taman Air Tlatar memiliki spot tempat favorit bagi wisatawan yang
berkunjung. Berikut adalah deskripsi dari beberapa bagian tempat yang diunggulkan
dari Ekowisata Taman Air Tlatar :
1. Area Pakecehan
Wahana ini mempunyai tema bermain air di alam terbuka secara alami dan
disediakan untuk anak sampai orang tua. Wahana alami ini mempunyai daya tarik
yang luar biasa karana airnya jernih dengan kadar TDS 20 dan mengalir di atas
lapisan batuan keras dengan kedalaman hanya 10 s/d 40 cm sehingga aman untuk
siapa saja. Tempat pakecehan ini dibuat bagi wisatawan yang ingin relaksasi sejenak
dengan aliran air yang mengalir secara alami (Potensi Wisata Umbul Tlatar, 2015).
2. Kolam Renang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Para pengunjung dapat merasakan segarnya berenang yang langsung dialiri dari
mata air dari Umbul Tlatar yang kemudian dialirkan ke Ekowisata Taman Air Tlatar
dengan kadar air yang sehat alami dan bebas dari kaporit sangat membantu dalam
mencapai kebugaran. Kesehatan kulit juga akan terbentuk dengan mineral yang
terkandung dalam air di kolam. Terdapat 5 kolam renang dengan kedalaman air
kolam bervariasi antara 30, 40 s/d 80 cm dan nyaman bagi pengunjung.
3. Area Pemancingan
Sebagai tempat rekreasi keluarga untuk memancing. Disediakan beberapa kolam
ikan yang tersebar di beberapa tempat. Disediakan pula tempat penyewaan alat
pancing bagi wisatawan yang ingin memancing. Terdapat beragam jenis ikan yang
ada di kolam mulai dari ikan lele, kakap,ikan emas dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
4. Resto, Gazebo,Lesehan dan Aula Pertemuan
Ekowisata Taman Air Tlatar membuat kita ketagihan untuk mengulangi
nikmatnya berbagai hidangan ikan gurameh, nila, bawal, lele, udang dan lain-lain.
Dimasak menjadi hidangan menu lezat ikan bakar, ikan asam manis, udang bakar,
udang saus tiram dan berbagai macam menu ikan yang dimasak dengan bumbu
tradisional, sehingga memunculkan aroma yang khas dan harum tanpa bau tanah.
Pengunjung yang akan menikmati kelezatan menu makanan dapat memilih tempat di
berbagai nuansa seperti di Pakecehan, Segaran dan lain-lain. Serta juga disediakan
tempat pertemuan yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk rombongan keluarga,
rapat, seminar dengan kapasitas 100 s/d 200 orang. Ada berbagai pilihan tempat yang
dapat dijadikan arena pertemuan seperti di Apron Segaran, Gedung VIP, dan Joglo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
5. Woodball Venue
Woodball merupakan wahana olah raga berkelas internasional yang pertama kali
di Indonesia, bahkan ini merupakan venue satu-satunya di Indoensia. Woodball
Venue ini pertama dibuat dan langsung dipergunakan untuk pertandingan
Intrenasional yaitu pada Woodball International Championship ke - 1 tahun 2007 dan
ke 2 tahun 2008. Olah raga ini berasal dari Taiwan sangat mudah dan murah,
sehingga para pengunjung bisa langsung bergabung untuk memukul dari gawang ke
gawang pada semua lintasan di venue tersebut. Pihak pengelola juga mengadakan
kompetisi Woodball tiap tahunya.
Permainan ini sangat mirip dengan golf, perbedaannya pada perangkat
permainan. Olahraga Woodball yang dirintis di Taiwan sejak 12 tahun silam,
Perangkat Olah Raga ini terdiri dari : palu kayu ( mallet ), bola ( ball ), pintu masuk
gawang ( gate ). Setiap pemain memegang mallet dan ballnya sendiri-sendiri. Setiap
grup permainan terdiri atas 4 s/d 5 personil. Lapangan terdiri atas 12 lintasan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
12 gate. Masing-masing lintasan berukuran ± 50 m s/d 130 m dengan lebar 4 m s/d 7
m. Panjang seluruh lintasan 750 – 800 m. Penilaian dilakukan antar pemain secara
bergantian. Situasi permainan lebih diwarnai keakraban dan kesantunan.
Olahraga ini dikenalkan dan dimainkan di Boyolali sejak dua tahun silam.
Seperti halnya golf, woodball bukan semata olahraga tetapi juga dijadikan sarana
menarik investor untuk bisnis di Boyolali. Pengelola pun mendatangkan pemain
woodball dari luar negeri melalui Etasia Woodball International Turnament. Event
ini telah diselenggarakan dua kali, yaitu pada tahun 2007 dan Juni 2008 ( wawancara
dengan Dr. Ir. Nugroho W. 12 April 2015).