6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Program
2.1.1. Sejarah Android
Menurut Safaat H (2014:1), “Android adalah sebuah sistem operasi untuk
perangkat mobile berbasis linux yang mencangkup sistem operasi, middleware dan
aplikasi.” Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk
mencipatakan aplikasi mereka. Awalnya, google Inc membeli Android Inc. yang
merupakan pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel/smartphone.
Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance,
konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi,
termaksuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android 5 November 2007, Android bersama
Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan open source pada
perangkat mobile. Google merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache,
sebuah lisensi perangkat lunak dan open platform perangkat seluler.
2.1.2. Pengertian Java
Menurut Budi Raharjo dkk (2010:3), “Java adalah bahasa pemrogaman yang
dapat dijalankan diberbagai komputer termasuk telpon genggam.” Bahasa ini awalnya
dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystems saat ini
7
\
merupakan bagian dari Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi
sintaksis yang terdapat pada C dan C++ namun dengan sintaksis model objek yang
lebih sederhana serta dukungan rutin-rutin aras bawah yang minimal.
2.1.3. Android : Platform Masa Depan
Android dipuji sebagai “platform mobile pertama yang Lengkap, Terbuka dan
Bebas”.
1. Lengkap (Complete Platform) : Para desainer dapat melakukan
pendekatan yang komprehensif ketika mereka sedang mengembangkan
platform Android. Android merupakan sistem operasi yang aman dan
banyak menyediakan tools dalam membangun software dan
memungkinkan untuk peluang pengembangan aplikasi.
2. Terbuka (Open Source Platform) : Platform Android disediakan melalui
lisensi open source. Pengembangan dapat dengan bebas untuk
mengembangkan aplikasi. Android sendiri menggunakan Linux Kernel
2.6.
3. Free (Free Platform) : Android adalah platform / aplikasi yang bebas
untuk develop. Tidak ada lisensi atau biaya royalty untuk dikembangkan
pada platform Android. Tidak ada biaya keanggotaan diperlukan. Tidak
diperlukan biaya pengujian. Tidak ada kontrak yang diperlukan. Aplikasi
untuk android dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk
apapun.
8
\
Pengembang memiliki beberapa pilihan ketika membuat aplikasi yang
berbasis Android. Kebanyakan pengembang menggunakan Android
Studio untuk merancang dan mengembangkan aplikasi Android. Android
Studio adalah IDE yang paling popular untuk pengembangan Android,
karena memiliki dukungan langsung dari Google untuk menjadi IDE
pengembangan Aplikasi Android. Aplikasi Android dapat dikembangkan
pada sistem operasi beriku :
1. Windows XP, Vista, Seven
2. Mac OS X (Mac OS X 10.4.8 atau lebih baru)
3. Linux
2.1.4. Arsitektur Android
Secara garis besar Arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan
sebagai berikut :
1. Applications dan Widgets
Applications dan Widgets ini adalah layer dimana kita berhubungan
dengan aplikasi saja, dimana biasanya kita download aplikasi kemudian
kita lakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat
aplikasi inti termasuk klien email, program SMS, kalender, peta, browser,
kontak dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa
pemrograman Java.
9
\
2. Applications Frameworks
Application Frameworks ini adalah leyer dimana para pembuat aplikasi
melakukan pengembangan atau pembuatan aplikasi yang akan dijalankan
disistem operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi dapat
dirancang dan dibuat, seperti content-providers yang berupa sms dan
panggilan telepon.
Komponen-Komponen yang termasuk didalam Applications Frameworks
adalah sebagai berikut :
a. Views
b. Content Provider
c. Resources Manager
d. Notification Manager
e. Activity Manager
3. Libraries
Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur Android berada. Berjalan di
atas kernel, Layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti seperti Libc
dan SSL, serta :
a. libraries media untuk pemutaran audio dan video
b. libraries untuk manajemen tampilan
c. libraries Graphics mencakup SGL dan Open GL untuk grafis 2D
dan 3D
d. libraries SQLite untuk dukungan database
10
\
e. libraries SSL dan WebKit terintegrasi dengan web browser dan
security
f. libraries LiveWebcore mencakup modern web browser dengan
engine embedded web view
g. libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API’s
4. Android Run Time
Layer yang membuat aplikasi dapat dijalankan dimana prosesnya
menggunakan Implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine (DVM)
merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android.
5. Linux Kernel
Linux Kernel adalah layer dimana inti dari operating system dari Android
itu berada. Berisi file-file system yang mengatur system processing,
memory, resource, drivers, dan sistem-sistem operasi Android lainnya.
Linux Kernel yang digunakan Android adalah Linux Kernel release 2.6.
Gambar II.1 Arsitektur Android
Sumber : http://socmedtech.com/wp-content/uploads/2014/10/android.jpg
11
2.1.5. Fundamental Aplikai
1. Komponen Dasar
Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman java. Kode java
dikompilasikan bersama dengan file source yang dibutuhkan oleh aplikasi,
dimana prosesnya dipackage oleh tools yang dinamakan “apt tools” ke dalam
pake Android sehingga menghasilkan file dengan ekstensi apk. File apk itulah
Yang kita sebut dengan aplikasi, dan nantinya dapat diinstal diperangkat
mobile.
Ada empat jenis komponen pada aplikasi Android yaitu :
a. Activies
Suatu activity akan menyajikan user interface (UI) kepada pengguna,
sehingga pengguna dapat melakukan interaksi. Sebuah aplikasi Android
bisa jadi hanya memiliki satu activity, tetapi umumnya aplikasi memiliki
banyak activity tergantung pada tujuan aplikasi dan design dari aplikasi
atau yang bertindak sebagai user interface (UI) saat aplikasi diperlihatkan
kepada user. Untuk pindah dari satu activity ke activity lain kita dapat
melakukannya dengan satu even, misalnya click tombol, memilih opsi atau
menggunakan triggers tertentu. Secara hirarki sebuah windows activity
dinyatakan dengan method Activity. setContentView(). Content View
adalah objek yang berada pada root hirarki.
b. Service
Service tidak memiliki Graphic User Interface (GUI), tetapi service
berjalan secara background, sebagai contoh dalam memainkan music,
12
\
service mungkin memainkan music atau mengambil data dari jaringan,
tetapi setiap service harus berada dalam kelas induknya. Misalnya, media
player sedang memutar lagi dari list yang ada. Aplikasi ini akan memiliki
dua atau lebih activity yang memungkinkan user untuk memilih lagu
misalnya, atau menulis sms sambil player sedang jalan. Untuk menjaga
music tetap dijalankan, activity player dapat menjalankan service. Service
dijalankan pada thread utama dari proses aplikasi.
c. Broadcast Receiver
Broadcast Reveiver berfungsi menerima dan bereaksi untuk
menyampaikan notifikasi. Contoh broadcast seperti notifikasi zona waktu
berubah, baterai low, gambar telah selesai diambil oleh kamera, atau
perubahan referensi bahasa yang digunakan. Aplikasi juga dapat
menginisiasi broadcast misalnya memberikan informasi pada aplikasi lain
bahwa ada data yang telah diunduh ke perangkat dan siap untuk
digunakan.
Broadcast Receiver tidak memiliki user interface (UI), tetapi memiliki
sebuah activity untuk merespon informasi yang mereka terima, atau
mungkin menggunakan Notification Manager untuk memberitahu kepada
pengguna, seperti lampu latar atau vibrating (getaran) perangkat, dan lain
sebagainya.
d. Content Provider
Content Provider membuat kumpulan aplikasi data secara spesifik
sehingga bisa digunakan oleh aplikasi lain. Data disimpan dalam file
13
sistem seperti database SQLite. Content Provider menyediakan cara
untuk mengakses data yang dibutuhkan oleh suatu activity, misalnya
ketika kita menggunakan aplikasi yang membutuhkan peta (Map), atau
aplikasi yang membutuhkan untuk mengakses data kontak dan navigasi,
maka disinilah fungsi content provider.
2. Daur Hidup Activity
Activity memiliki tiga status dasar :
a. Active atau Running
Status ini ketika Activity berjalan di foreground (di bagian atas stack untuk
task ini). Activity yang berkaitan aktif dengan pengguna.
b. Pause
Jika Activity telah kehilangan focus tetapi masih dapat dilihat oleh
pengguna yang berarti ada activity lain yang berjalan di atas Activity ini,
sebuah Activity yang transparan atau tidak menutupi layar penuh sehingga
Activity dalam status pause tetap hidup, yaitu Android tetap
mempertahankan semua informasi dan tetap melekat pada
WindowManager hingga akhirnya dapat dimatikan oleh sistem ketika
memori sangat lemah.
c. Stop
Activity benar-benar dihentikan karena ada activity lain yang memenuhi
layar. Semua informasi dipertahankan tetapi tidak dapat dilihat oleh
14
\
pengguna sehingga jendela tersembunyi dan dapat dimatikan oleh sistem
ketika memori dibutuhkan.
Metode yang terdapat pada Activity :
a. OnCreate ()
Dipanggil ketika Activity pertama kali dibuat. Biasanya merupakan
metode dimana View yang ingin ditampilkan dibuat, membuka data file,
maupun menginisialisasi Activity, Saat memanggil OnCreate, kerangka
Android melewati sebuah Bundle objek mengandung state activity yang
disimpan ketika 4 Activity pertama berjalan.
b. OnStart ()
Dipanggil sebuah Activity terlihat pada layar. Ketika Activity dapat
menjadi Activity foreground, maka akan dipanggil method OnResume()
sedangkan jika tidak makan akan dipanggil method OnStop()
c. OnResume ()
Dipanggil setelah OnStart() apabila Activity dapat menjadi foreground.
Saat ini, activity dapat bereaksi dengan pengguna. OnResume() juga akan
dipanggil ketika Activity ini tidak menjadi foreground karena ada Activity
lain lalu Activity lain akhirnya selesai dan Activity kembali menjadi
foreground.
d. OnPause ()
Dipanggil ketika Activity lain dibawa ke foreground. Pada status ini
Activity tidak memiliki akses ke layar.
15
e. OnStop ()
Dipanggil ketika Activity tidak lagi terlihat karena adanya Activity lain
yang dibawa ke foreground atau Activity ini dimatikan.
f. OnDestroy ()
Dipanggil terakhir sebelum Activity dimatikan ketika Android
membutuhkan resources yang digunakan oleh Activity.
3. Daur Hidup Service
Daur hidup service hampir sama dengan Activity tetapi memiliki beberapa
perbedaan untuk detailnya.
a. OnCreate ()
Dipanggil apabila seseorang klien memanggil
Context.startService(Intent). Jika service belum berjalan maka Android
akan membuatnya dan memanggil OnCreate() diikuti method OnStart().
Apabila service telah berjalan, Android hanya akan memanggil OnStart()
b. OnBilnd ()
Ketika klien membutuhkan koneksi ke service maka akan dipanggil
Context.blind. Pemanggilan ini akan mengakibatkan pembuatan service
apabila service tidak sedang berjalan tanpa memanggil OnStart().
c. OnDestroy ()
Sama dengan Activity, method ini akan dipanggil ketika service akan
dimatikan. Android akan mematikan service apabila telah tidak ada lagi
klien yang memulai atau blind ke service ini.
16
\
2.1.6. Versi Android
Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream,
yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2010 diperkirakan hamper
semua vendor seluler di dunia menggunakan Android sebagai operating system.
Adapun versi-versi Androd yang pernah dirilis adalah sebagai berikut :
1. Android versi 1.1
Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android 1.1. Android versi ini
dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam, alarm, voice
search, (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail dan
pemberitahuan email.
2. Android versi 1.5 (Cupcake)
Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler
dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit)
dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga
penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan
merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengupload video
ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan
Bluetooth A2DP. kemampuan terhubung secara otomatis ke headset
Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar dapat disesuaikan
dengan sistem.
3. Android versi 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses
pencarian yang lebih baik disbanding sebelumnya, pengguna baterai
17
indicator dan control applet VPN. Fitur Lainnya adalah galeri yang
memungkinan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera,
camcorder dan galeri yang diintegrasikan, CDMA/EVDO, 802.1x, VPN,
Gestures, dan Text-to-speech engine, kemampuan dial ponsel, pengadaan
resolusi VWGA.
4. Android versi 2.0/2.1 (Éclair)
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi
2.0/2.1 (Éclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan
hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser
baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash
untuk kamera 3,2MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
5. Android versi 2.2 (Froyo : Frozen Yoghurt)
Pada bulan Mei 2010 Android versi 2.2 Rev 1 diluncurkan. Android inilah
yang sekarang sangat banyak beredar dipasaran, salah satunya adalah
dipakai Samsung FX tab yang sudah ada dipasaran. Fitur yang tersedia di
Android very ini sudah kompleks diantaranya adalah :
a. Kerangka aplikasi memungkinkan penggunaan dan penghapusan
komponen yang tersedia.
b. Dalvik Virtual Machine dioptimalkan untuk perangkat mobile.
c. Grafik : grafik di 2D dan grafik 3D berdasarkan libraries OpenGL.
d. SQLite : untuk menyimpan data
e. Mendukung media : audio, video dan berbagai format gambar
(MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF).
18
\
f. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G dan WiFi (hardware independent)
g. Kamera, Global Positioning System (GPS), Kompas, dan
accelerometer (tergantung hardware).
6. Android versi 2.3 (Gingerbread)
Android versi 2.3 diluncurkan pada Desember 2010, hal-hal yang direvisi
dari versi sebelumnya adalah kemampuan seperti berikut :
a. SIP-based VoIP
b. Near Field Comunications (NFC)
c. Gyroscope dan sensor
d. Multiple cameras support
e. Mixable audio effects
f. Download manager
7. Android 3.0 (Honeycomb)
Android 3.0 (Honeycomb) dirilis Februari 2011 sebagai Android 3.0 revisi
1 serta Android versi 3.0 revisi 2 telah dirilis pada Juli 2011.
8. Android versi 3.0 dirilis Februari 2011, sedangkan Android 3.1 revisi 2
juga dirilis Mei 2011, serta Android revisi 3 dirilis Juli pada 2011.
9. Android versi 3.2 dirilis Juli 2011
10. Android 4.0 dirilis November 2011
11. Android versi 4.1
12. Android versi 4.2
13. Android versi 4.3
19
2.1.7. Android Widget
Paket Widget pada dasarnya merupakan visualisasi dari elemen user interface
(UI) yang digunakan pada layar aplikasi Android dimana kita dapat merancang
sendiri sesuai kebutuhan kita.
Widget di dalam Android ditampilkan dengan konsep View. Dimana aplikasi
Android pada umumnya menggunakan widget sebagai Layout XML. Untuk
mengimplementasikan widget, selain file java kita juga membutuhkan tambahan dua
file. Berikut ini adalah file-file yang umumnya dibutuhkan apabila kita membut
widget :
1. File Java
Berupa file java dimana merupakan file yang mengimplementasikan aksi
dari widget. Jika anda mendefenisikan suatu widget beserta posisinya di
layar yang didefinisikan dari file XML, kita harus melakukan coding di
file java dimana kita dapat mengambil semua nilai atribut dari tata letak
file XML yang didefenisikan.
2. File XML
Sebuah file XML yang berada di res/values/ yang mendefenisikan
komponen elemen-elemen XML yang digunakan untuk inisialisasi widget
serta atribut yang mendukungnya.
3. Layout XML (optional)
File ini tidak harus ada, file XML berada didalam res/layout/ yang
menggambarkan atau penambahan keterangan pada layout widget.
20
\
Tabel II.1
Jenis-jenis (Classes) Android Widget
AbsListView Cursor Adapter
AbsListView.LayoutParams CursorTreeAdapter
AbsoluteLayout DatePicker
AbsSeekBar DialerFilter
AbsSpinner DigitalClocl
AdapterView<T extend Adapter> EditText
AdapterView.AdapterContextMenuInfo Expandable List View
AlphabetIndexer ExpandableListView.ExpandabletextMe
nuInfo
AnalogClock Filter
ArrayAdapter<T> Filter.FilterResults
AutoCompleteTExtView FrameLayout
BaseAdapter FrameLayout.LayoutParams
BaseExpandableListAdapter Gallery
Button Gallery.LayoutParams
CheckBox GridView
CheckedTextView HeaderViewListAdapter
Chronometer HorizontalScrollView
CompounButton ImageButton
ImageSwitcher SeekBar
ImageView SimpleAdapter
LinearLayout SimpleCursordapter
LinearLayout.LayoutParams SimpleCursorTreeAdapter
ListView SimpleExpandableListAdapter
ListView.FixedViewInfo SlidingDrawer
MediaController Spinner
MultiAutoCompleteTextView TabHost
MultiAutoCompleteTExtView.Comma
Tokenizer
TabHost.TExtSped
OverScroller TableLAyout
PopupWindow TableLayout.LayoutParams
ProgressBar TableRow
QuickContacBadge TableRow.LayoutParams
RadioButton TabWidget
RadioGroup.LayoutParams TextSwitcher
21
RatingBar TextView
RelativeLayout TextView.SavedState
RelativeLayout.LayoutParams TimePicker
RemoteViews Toast
ResourceCursorAdapter ToggleButton
ResourceCursorTreeAdapter VideoView
ScollView ViewAnimator
2.2 Peralatan Pendukung
2.2.1. Unified Modeling Language (UML)
1. Definisi Unified Modeling Language (UML)
Menurut Hend (2006), “Unified Modeling Languange (UML) adalah bahasa
yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menerapkan, membentuk,
membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak.”
Menurut Adi Nugroho (2005), “Unified Modeling Language (UML) adalah
alat bantu analisis serta perancangan lunak berbasis objek”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language” (UML) adalah sebuah
bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan,
mespesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem
pengembangan perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented)”, UML
merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam
memodelkan system yang besar dan kompleks.
2. Diagram UML
Berikut ini adalah definisi mengenai lima diagram UML yaitu:
22
\
a. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan sebuah sistem (apa fungsinya),
yang mereprensentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem
(sebuah pekerjaan). Dalam use case diagram terdapat istilah seperti
aktor, use case dan use case relationship, yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1) Aktor
Aktor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi
dengan sistem.
2) Use Case
Use case adalah dialog antara aktor dengan sistem yang akan
menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.
3) Use Case Relationship
Use case relationship adalah suatu hubungan baik itu antara aktor
dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara
aktor dan use case disebut dengan communicate association.
23
Gambar II.2 Contoh Use Case Diagram
Sumber : http://ucf.karlbanks.com/cop4331/images/del1_ucd.png
b. Class Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-
antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Class diagram
berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya
dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap
attribute kelas entitiy. Pada penggambaran class diagram ada istilah
kelas analisis yaitu kelas ber-stereotyple.
24
\
Gambar II.3 Contoh Class Diagram
Sumber : http://www.uml-diagrams.org/examples/class-example-android-camera.png
c. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan
disekitar system (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa
message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri
antar dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek
yang terkait). Sequence diagram bisa digunakan untuk
menggambarkan scenario atau rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan
output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut,
proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output
apa yang dihasilkan.
25
\
Gambar II,4 Contoh Sequence Diagram
Sumber : http://codearea.in/wpcontent/
uploads/2012/08/sequence_animation_musicplayer.png
d. Activity Diagram
Diagram aktifitas lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur
sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram ini tidak hanya
memodelkan software melainkan memodelkan bisnis juga. Diagram
aktifitas menunjukkan aktifitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-
aksi”.
26
Activity diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke
aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting
dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi
tekanan pada aliran antar objek,
Gambar II.5 Contoh Activity Diagram
Sumber :
http://www.codeproject.com/KB/applications/xmlquiz/xmlquiz_activitydiagram.gif
27
\
Gambar II.6 Contoh Develompent Diagram
Sumber:http://creately.com/diagram/h0g73f461/Android+Application+UML+Deploy
ment+Diagram
2.2.2. Android Studio
Android Studio adalah sebuah IDE untuk pengembangan aplikasi diplatform
Android. Sama seperti kombinasi antara Eclipse dan Android Developer Tools
(ADT). Saat ini usia Android Studio masih tergolong muda, baru versi 0.2.3 (masih
early acces preview). Berikut ini adalah sifat dari Android Studio :
1. Multi-platform : Target sistem operasi Android Studio adalah Microsoft
Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.
28
\
2. Multi-language : Android Studio dikembangan dengan bahasa
pemrograman Java, akan tetapi Android Studio mendukung
pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti
C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.
3. Multi-role : Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Android
Studio digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat
lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan
lain sebagainya.
2.2.3. SQLite
Menurut Safaat H (2012:171). “SQLite adalah salah satu software yang
embedded yang sangat popular, kombinasi SQL interface dan penggunaan memory
yang sangat sedikit dengan kecepatan yang sangat cepat”. SQLite di Android
termasuk dalam Android Runtime, sehingga setiap versi dari Android dapat membuat
database dengan SQLite.
2.2.4. Android Software Development Kit (SDK)
Menurut Safaat H (2014:8) Android SDK adalah tools API (Application
Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada
platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java, Android merupakan
subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi, middleware dan
aplikasi utama yang drilis oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK sebagai alat
29
\
bantu dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android
menggunakan bahasa pemrograman Java.
2.2.5. Android Virtual Device (AVD)
Android Virtual Device adalah sebuah emulator Android, berfungsi sebagai
emulator untuk mencoba aplikasi apakah berjalan dengan baik atau tidak sebelum
dijalankan di Smartphone dan Tablet Android. Android Virtual Device (AVD) adalah
konfigurasi dari emulator sehingga kita dapat menjalankan perangkat Android sesuai
model yang diplih, missal Android 1.5, 2.2 atau 2,3 dan versi Android selanjutnya.
(http://android.gits.co.id/2010/08/26/arti-istilah-avd/ : 2015)
Android Virtual Device (AVD) is an emulator configuration that lets you
model an actual device by defining hardware and software options to be emulated by
the Android Emulator.
(https://developer.android.com/tools/devices/index.html : 2015)
2.2.6. HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output)
Menurut Jogiyanto (2005), “HIPO (Herarchy plus Input-Process-Output)
merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM, “Tetapi saat ini
HIPO juga banyak digunakan sebagai alat disain dan teknik dokumentasi dalam
siklus pengembangan sistem, HIPO dapat digunakan sebagai alat pengembangan
sistem dan teknik dokumentasi program. Penggunaan HIPO ini mempunyai sasaran
utama sebagai berikut:
30
1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari
program.
2. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program,
bukannya menunjukkan statemen-statemen program yang digunakan untuk
melaksanakan fungsi tersebut.
3. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan
dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap
tingkatan dari diagram-diagram HIPO.
4. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan pemakai.
2.2.7. Flowchart
Menurut Jogiyanto (2005:795), “Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart)
yang menunjukkan alir (flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika”.
Menurut Jogiyanto (2005:802), “Bagan alir program (program flowchart)
merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk
menggambarkan prosedur di dalam sistem”.