3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Wanita Usia Subur
2.1.1 Definisi Wanita Usia Subur
Wanita Usia Subur (WUS) merupakan wanita usia reproduktif atau sejak
mendapat haid pertama dan sampai berhentinya haid (antara umur 15-49 tahun).
Dengan status belum menikah, menikah, atau janda, yang masih berpotensi untuk
memiliki keturunan (Novitasari & Maluyu, 2013). Wanita perlu mengatur siklus
reroduksinya dengan menggunakan alat kontrasepsi. Wanita Usia Subur merupakan
masa yang paling unggul dalam proses kehamilan. Maka dari itu penting buat wanita
yang ingin kehamilan itu terjadi. Wanita harus memahami hal tersebut, apalagi yang
ingin program kehamilan. Fertilisasi ini mempunyai banyak kesempatan yang
banyak untuk kehamilan. Waktu pembuahan adalah atas dari masa subur ketika sel
telur sudah matang dan diisi, sebab sel telur menetap sewaktu 12-48 jam sehabis
pembuahan (Puspita, 2016). Kebanyakan wanita menggunakan metode hormonal
disebabkan terpercaya, cepat kembali suburnya (reversible), harga yang terjangkau,
mudah digunakan semua wanita dan wanita mempunyai pengetahuan yang banyak
terkait jenis ataupun merek yang tersaji (Sukarni & Wahyu, 2013).
2.1.2 Fisiologi Wanita Usia Subur
a. Sistem Cardiovaskular
Denyut nadi istirahat memuncak hingga 10-15 denyut permenit. dikarenakan
saat kehamilan denyut nadi semakin bertambah, Jantung akan berpindah-pindah.
Organ tersebut akan berputar menurut sumbuh panjangnya tersebut. Dampaknya
apeks jantung akan kebagian lateral tidak seperti ditempat seharusnya, dan
membesar bentuk jantung di radiogram (Jannah, 2012).
Jantung menjalani hipertrofi (Pembesaran) dilatasi ringkas karena
peningkatan volume darah dan curah jantung. Pembesaran uterus berdekatan
dengan diafragma atas, sehingga jantung muncul keatas dan berotasi kedepan.
Peningkatan volume ialah mekanisme protektif. Bentuk ini harus diperhatikan
untuk sistem vaskular hipertrofi sebab pembesaran uterus, hidrasi jaringan janin
dan ibu adekuat saat akan berdiri atau terlentang. Cadangan ini lah yang akan
4
menggantikan darah ibu saat melahirkan dan puerperium. Vasodilatasi perifer ini
menjaga tekanan darah tetaps stabil meskipun volume darah ibu hamil memuncak
(Kamariyah, 2014).
b. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada tingkat kesuburan wanita mencapai puncaknya dan
menurut seksualitas siap untuk dibuahi. Reproduksi ini dilakukan saat
pengeluaran sel telur yang sudah mengalami pematangan atau bisa disebut
ovulasi, yaitu terjadi saat datang bulan. Saat usia lebih dari 40 maka reproduksi ini
semakin menurun (Proverawati, 2010). Hormon yang terdapat didalam pil KB
mengubah produksi alami esterogen dan progesteron pada indung telur. Hormon
tersebut yang mencegah mekanisme diotak yang memicu pelepasan folikel yang
merangsang hormon HPF dan HL saat itu juga menghambat ovulasi (Nurcholish
& Fathuri, 2015).
c. Sistem Muskulo Skeletal
Keseimbangan kadar kalsium saat kehamilan wajar saja. Ketika asupan
nutrisi wajibnya buatan susu terlaksana. Tulang dan gigi terkadang tidak berubah
saat kehamilan yang normal. Dikarenakan adanya hormon estrogen dan
progesteron, berlangsung relaksasi dari ligamen-ligamen dalam tubuh dikarenakan
bertambahnya mobilitas dari lanjutan/otot pada pelvis. Bergandengan dan
bertambahnya ukuran uterus dikarenakan adanya perubahan yang tajam pada
kurva tulang belakang dan sering kebanyakan menjadi ciri pada kehamilan
(Jannah, 2012). Sewaktu kehamilan, relaksin dan progesteron berproses terhadap
kartilago dan jaringan ikat terhadap sendi yang mungkin bergerak dengan bebas.
Hormon tersebut berguna pada panggul karena akibatnya lumayan melebarkan
jalan lahir sehingga membuat rasa nyeri pada ibu tersebut, lebih-lebih akhir dari
kehamilan saat kadar hormon meningkat secara drastis. Akibat dari hormon kedua
ini yang melakukan perubahan pusat keseimbangan saat ibu berjalan (Kamariyah,
2014).
d. Sistem Eliminasi
Pergantian struktur ginjal ialah disebabkan oleh kegiatan hormonal
esterogen dan progesteron, desakan yang muncul disebabkan bertambahnya
5
ukuran pada uterus, dan meningkatnya volume darah. Pada minggu ke-10 gestasi,
pelvis ginjal dan ureter berdilatasi. Dilatasi ureter kelihatan lebih jelas di PAP
(Pintu Atas Panggul). Dinding otot polos ureter mengalami hiperplasia, hipertrofi,
dan relaksasi tonus otot. Peralihan iniyang mengakibatkan ibu hamil sensitif pada
infeksi saluran kemih (Kamariyah, 2014). Adanya perubahan fungsi ginjal yang
disebabkan oleh Adreno cortico tropic hormon (ACTH), anti diuretic hormon
(ADH), kortisol, dan aldosteron. Panjang dan berat ginjal bertambah hingga 1-1,5
cm. Glomerular filtration rate (GFR) meningkat hingga 50%. Aliran plasma ginjal
meningat hingga 25-50%. Peningkatan ini terkadang tidak dibarengi dengan
kemampuan tubulus menyerap glukosa yang tersaring hingga menyebabkan
glukosuria. Maka harus diperhatikan terjadinya tanda awal dari diabetes
kehamilan, sekalipun glukosuria dalam kehamilan bukan berarti patologis namun
sebab adanya peningkatan GFR (Badriyah, 2014).
e. Sistem Syaraf
Sistem saraf berasal dari kata ektodern pada umur 18 hari sesudah
fertilisasi, tabung neural terbuka terbentuk selama minggu ke-4. Sebelumnya
tabung ini tertutup tempat dimana akan bertemu antara otak dan medula spinalis,
maka kedua ujungnya akan terbuka (Fauziah, 2012). Bertambahnya dewasa umur
wanita kian besar rangsangan dan emosi pada hipotalamus maka keluarkan secret
(cairan) neurohormonal menuju hipofisis melalui sistem portal, serta
mempengaruhi lobus anterior hipofisis (Lia Dewi, 2011).
Neuro berarti sel syaraf otak. Dalam hal tersebut, bagaimana sel-sel tersebut
mencatat atau merekam informasi disekitar kita setelah mendapatkan stimulus.
Menurut para ahli neuroscience, sel saraf otak kita menerima 4 juta item notifikasi
perdetiknya. Notifikasi tersebut masuk kedalam alam pikiran kita melalui peran
sel-sel syaraf atau akson. Dalam otak seseorang terdapat akson yang berguna
untuk pemberi pesan dalam tubuh kita. Akson sesudah mendapatkan stimulus dari
luar dan diproses melalui dua cara yaitu sinyal listrik dan sinyal kimiawi
(neurotransmitter). Dengan proses listrik dan biokimiawi inilah informasi yang
jumlahnya jutaan itu dicatat dan direkam. Sangat komplek yang kita rekam, dari
6
apa yang kita lihat, dengar dan raba atau pegang hingga apa yang kita hirup dan
kita rasakan melalui panca indera (Lampung, 2016).
2.1.3 Fisiologis Ketidaksuburan Wanita
1) Sumbatan saluran telur
Disebabkan karena perlengketan sekitar saluran telur, kista ovarium, seperti
dampak yang terkena IMS (Infeksi Menular Seksual) dan radang panggul
akhirnya mengakibatkan melambatnya bertemu sel telur dan sperma (Irianto K. ,
2015). Menurut Mohd Rushdan Md.Noor et al. (2010) didalam jurnal (Mat
Rohani & Ismail, 2017) mengatakan kelainan genetik menyebabkan ovum yang
dihasilkan tidak berkualitas dan tidak berlaku proses persenyawaan dengan
sperma adapun yang boleh berlaku persenyawaan tetapi embrio yang dihasilkan
tidak dapat bertahan dan akan mengalami keguguran.
2) Endometriosis
Endometriosis dapat diartikan sebagai jaringan endometrium (jaringan yang
sama yang menciptakan lapisan rahim) yang ada ditempat lain dari interior rahim.
Jaringan yang merespon siklus hormonal bulanan wanita, yang berakibat
timbulnya rasa sakit dan mengganggu. Ikatan antara endometriosis dan
ketidaksuburan sangat berpengaruh sekitar 30-40% wanita yang mengalami
endometriosis akan berpengaruh saat kehamilan. Endometriosis menjadi salah
satu masalah yang dapat menyebabkan kerusakan organ, minimnya tingkat
molekul spesifik dalam meningkatkan pembuahan, bertambahnya sel darah putih
peritoneum, tidak berperan dalam sistem kekuatan tubuh (Lestari, 2011).
3) Berat badan tidak seimbang
Berat badan tidak seimbang menghalangi kesuburan selama siklus
menstruasi wanita, karena fisik kita membutuhkan 17% dari lemak dari tubuh saat
pertama menstruasi, dan 22% buatan sepanjang menstruasi (Irianto K. , 2015).
Didalam jurnal (Mat Rohani & Ismail, 2017). Mohd Rushdan Md. Noor et al
(2010) mengatakan bahwa berat badan yang berlebihan menyebabkan
ketidaksuburan dan berat badan yang terlalu kurus juga dikaitkan dengan
kesukaran untuk memperoleh anak. Hal ini kerana faktor hormon sama ada
7
hormon yang dikeluarkan dari ovarium atau hormon yang mengawal peranan
ovari tersebut di kenali sebagai hipotalamus.
4) Faktor usia berakibat pada masa reproduksi
Faktor usia brakibat pada masa reproduksi adalah wanita masih ada
kemungkinan hamil. Ilmuwan memberikan kekuatan wanita untuk hamil rendah
seusai umur 25 tahun dan menurun drastis pada usia diatas 38 tahun (Irianto K. ,
2015). Menurut (Mohd Rushdan Md.Noor et al. 2010) didalam jurnal (Mat
Rohani & Ismail, 2017). Usia merupakan salah satu faktor yang sangat berkait
rapat dengan tahap atau kadar kesuburan seseorang wanita itu. Usia wanita yang
paling tinggi kesuburannya adalah ketika usia dalam lingkungan di awal 20-an.
Manakala wanita yang berumur 30 tahun ke atas kadar kesuburannya semakin
menurun.
5) Gaya hidup yang penuh stress
Gaya hidup yang supercepat kompetitif dewasa rentan mengalami stress.
Sementara keadaan jiwa penuh dengan gerakan yang bisa menyebabkan gangguan
ovulasi, gangguan spermatogenesis, spasme tuba falopi, dan menyusut dan
frekuensi (Irianto K. , 2015). Dalam artikel Nurul Hidayah (2005) didalam jurnal
(Mat Rohani & Ismail, 2017) yang menjelaskan bahwa saja suami isteri yang
menghadapi ketidaksuburan ini dalam masalah yang besar sebab mereka
merasakan ketidaksuburan ini akan menyebabkan kehidupan mereka gagal. Hal
ini menyebabkan pasangan menghadapi tekanan perasaan. Dalam kajian Salasiah
Hanin Hamjah & A’dawiyah Ismail (2012) dalam artikelnya yang menyatakan
bahwa tekanan sering terjadi terhadap kaum wanita dikarenakan wanita berkerja
perlu melakukan tanggung jawabnya bukan hanya sebagai seorang isteri malahan
juga sebagai seorang pekerja dalam bidang pekerjaan. Tambahan pula, tekanan
dari pihak keluarga menjadi faktor terjadinya ketidaksuburan. Maka kebanyakan
mertua akan menyalahkan kaum wanita atau isteri dalam masalah tidak
memperoleh anak.
2.1.4 Psikologis Wanita Usia Subur
1) Faktor yang menyebabkan ketidaksuburan wanita
8
Pemicu ketidakkesuburan wanita ialah masalah dalam pembuahan.
Pembuahan ialah metode lepasnya sel telur sudah mateng dalam rahim, akhirnya
ditempat tuba falopi untuk pembuahan yaitu:
▪ Menolak Kehamilan Dalam Jangka Panjang
Wanita pekerja menolak kehamilan dalam jangka panjang karena hal
pekerjaannya. Sementara itu, umr 30-40 tahun, susah terutama wanita pekerja
seperti itu untuk mendapatkan kehamilan. Bertambahnya usia total sel telur
makin sedikit untuk mendapatkan kehamilan (Triyana, 2013). Wanita pekerja
yang bergelar isteri sudah pasti menginginkan ikatan dalam rumah tangga
mereka. Anak merupakan penyambung keturunan kepada ikatan perkahwinan
dan mengeratkan lagi hubungan antara suami dan isteri. Oleh itu, wanita
Pekerja perlu menyadari tentang faktor-faktor yang menyebabkan berlakunya
masalah ketidaksuburan seseorang wanita. Di samping itu, seseorang wanita
yang pekerja juga perlu bijak dalam menguruskan urusan rumah tangga dan
juga urusan kerja agar dapat menghindari faktor yang menyebabkan
ketidaksuburan (Mat Rohani & Ismail, 2017).
▪ Menopause Dini
Menopause dini didefinisikan sebagai berkurangnya atau hilangnya
menstruasi dan tanda awal akhirnya folikel ovarium sebelum wanita berusia 40
tahun. Wanita dikatakan menopause dini jika indung telur dan menstruasinya
telah usai. Penyakit dan kekebalan atau radiasi yang menyebabkan terjadinya
menopause dini pada wanita (Molika Sitompul, 2015). Menurut Mayo Clinic
menopause adalah berkurangnya maupun terhentinya menstruasi, dan
berkurangnya folikel ovarium dini sampai umur 40 tahun (Triyana, 2013).
Rata-rata umur wanita untuk mencapai menopause atau berhentinya menstruasi
pada umur ke-50 tahun. Akan tetapi, separuh wanita sudah mengalaminya
dalam usia 40 tahun, separuhnya lagi malahan dalam umur yang lebih mudah,
ialah 20-30 tahun (Suparni & Astutik, 2016).
▪ Kerusakan Saluran Telur
Infeksi tuba falupi disebabkan kehancuran, dan sumbat pada jejaring perut,
sehingga menyebabkan ketidaksuburan (Triyana, 2013). Kerusakan saluran
9
telur meradang, hal ini yang menyebabkan karena adanya penyumbatan, yang
pada gilirannya menyebabkan infertilitas. Kerusakan tersebut dikarenakan
adanya infeksi penyakit menular seksual, terutama klamidia. Kasus-kasus lain
yang dapat menyebabkan penyumbatan pada tuba termasuk penyakit radang
panggul, atau bekas operasi akibat kehamilan ektopik (Molika Sitompul,
2015).
▪ Rintangan tiroid
Keadaan dikarenakan tiroid. Ada hipertiroidisme dan hipotiridisme. Jadi
hipertiroidisme ialah suatu keadaan yang diakibatkan tiroid bergerak,
sedangkan hipotiridisme adalah keadaan yang tiroidnya tidak bergerak
(Triyana, 2013). Kelenjar tiroid berisi atas 2 lobus, yakni terletak disebelah
kanan dari trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid dan menjaga trakea
disebelah depan. Kelenjar ini terdapat dalam leher dibagian depan, menempel
pada dinding laring. Struktur kelenjar tiroid berisi sejumlah besar vesikel-
vesikel yang dipisahkan oleh epitelium silinder dan dikumpulkan pada jaringan
ikat. Hasil sel tersebut mengeluarkan cairan yang sifatnya ketat ialah koloidea
tiroid yang birisi didalamnya zat senyawa yodium yang disebut hormon
tiroksin (Lia Dewi, 2011).
▪ Total Sperma tidak optimal
Fertilisasi tidak hanya wanita saja, Tetapi jika pria menghasilkan sperma
tidak optimal dari 20 juta per ml air mani tidk akan terjadi pembuahan
(Triyana, 2013). Sperma dikatakan normal saat memiliki gerakan normal
dengan kategori a lebih besar atau sama dengan 25% atau kategori b lebih
besar atau sama besar 50%. Spermatozoa yang normal adalah ketika satu sama
lain terpisah dan bergerak kearah masing-masing (Molika Sitompul, 2015).
▪ Umur
Umur juga mempengaruhi faktor kesuburan ini. Wanita yang berumur
lebih 40 tahun memiliki telur yang tidak produktif. Pada umur ini lebih tinggi
kemungkinan untuk terjadinya keguguran (Triyana, 2013). Wanita yang yang
sering bekerja sering menunda kehamilannya sampai usia 30-an tahun dan
bahkan punya banyak alasan menikah terlambat sehingga sampai usia 35 tahun
10
keatas baru hamil pertama. Sebenarnya itu tidak masalah selama keadaan anda
masih kuat dan sehat. Beberapa masalah seperti infertil, kelainan kromosom,
yang berakibat bayi dengan sindroma down lebih besar kejadiannya dengan
bertambahnya usia (Rahmatullah, 2019).
▪ Keputihan
Gejala seperti ini sangat normal jika wanita sering mengalaminya. Gejala
ini sering disebut bakteri (Triyana, 2013). Keputihan atau yang sering disebut
flor albus merupakan cairan yang keluar dari vagina disertai proses infeksi.
Disertai gatal didalam vagina dan sekitar vagina dalam dan luar vagina, Bau
yang sangat menyengat, dan berwarna putih atau kekuningan. Hal ini
dikarenakan adanya bakteri,virus, jamur atau parasit (Rahmatullah, 2019).
2.1.5 Cara mengetahui Masa Subur
1. Sistem Kalender
Cara Konvensional (khusus bagi wanita dengan siklus menstruasi yang teratur)
dengan cara sistem kalender. Kelemahan dengan menggunakan cara ini ialah hasil
tidak akurat bila digunakan pada wanita yang menstruasinya tidak teratur (Budi &
Novaria, 2009). Cara ini berdasarkan perhitungan mundur siklus datang bulan
wanita selama 6-12 bulan yang tercatat. Cara tersebut efektif jika dibuat secara baik
dan akurat. Dan cara ini setiap pasangan mungkin boleh membuat agenda setiap
kehamilannya (Setiyaningrum, 2015). Memastikan waktu ovaluasi pada sistem
kalender. Ilmuan melaksanakan penelitian secara mandiri dengan mempelajari
siklus menstruasi semasa 6-12 bulan akhir. Kesulitan terbanyak dengan sistem ini
ialah setiap wanita tidak memegang siklus secara teratur dalam 28 hari berlalu.
Maka dengan cara sistem kalender tersebut merupakan suatu cara agar kita
mengetahui masa subur atau kontrasepsi sederhana yang bisa kita lakukan secara
mandiri dengan pasangan kita, ataupun melakukan senggama pada saat subur
tersebut. Cara ini berhasil jika dilakukan dengan baik dan benar (Lestari, 2011).
2. Modifikasi lendir leher rahim
Normalnya bersih, licin dan elastis ialah tanda masa subur. Pada hormon
progesterone bertambah, jadi bagian lendir diperolehkan akan meningkat. Lendir
tersebut sangat membantu kelonggaran sperma berjumpa pada sel telur. Umumnya
11
saat akan mengalami masa subur atau bisa disebut ovulasi,lendir rahim sedikit
encer, saat dipegang memakai dua jari akan seperti berwarna bening (Puspita,
2016). Dalam cara ini, dinilai sifat dari lendir atau cairan yang dihasilkan oleh leher
rahim atau serviks. Pada hal ini ovulasiatau masa subur, lendir serviks akan
semakin banyak jumlah dengan warna yang jernih dan elastis. Dan wanita akan
merasa basah disaluran kelaminnya tersebut (Maulana, 2010).
Lendir serviks dapat dilihat oleh seorang wanita setiap harinya, sesudah datang
bulan lendir serviks mengeluarkan sangat minim sering dibilang masa “kering”.
Dimana masa itu esterogen dan progesteron sangat minim, dan lendir ini ialah
lendir yang tidak subur. Terkadang terlihat minim lendirnya yang amat lekat dan
jika diregangkan dua jari hendak putus (Setiyaningrum, 2015).
3. Mengukur subu basal tubuh
Suhu tubuh basal ialah suhu paling rendah yang diperoleh oleh tubuh sewaktu
rehat atau dalam sewaktu rehat (tidur). Cara ini dilakukan saat pagi hari pas setelah
bangun tidur dan sebelum aktif untuk melakukan kegiatan lainnya. Dan cara ini
sering digunakan oleh wanita untuk mengukur suhu tubuhnya setiap hari, dalam hal
mengetahui suhu basalnya (Setiyaningrum, 2015). Menulis suhu setiap hari hingga
berbulan-bulan. Dengan alat termometer bisa memudahkan anda untuk mengetahui
suhu anda, dan kerjakan grafik tujuannya agar memahami berlangsungnya ovulasi.
Ketika berjalannya ovulasi, suhu basal tubuh akan memuncak dan menyusut saat
akan datang bulan. Karena didalamnya terdapat progesteron menyusut. Jika suhu
tidak meningkat dimasa subur dan ovulasi, kesempatan pembuahan sangat rendah.
Sama seperti kebalikannya jika mengalami meningkatnya suhu tubuh maka sangat
besar peluang kehamilan (Puspita, 2016).
Dengan cara temperatur ini, bahwa suhu badan wanita dapat memberitahukan
tingkat kesuburannya. Ukurlah suhu pada jam yang sama setiap pagi (sebelum
bangkit dari tempat tidur) catat dan buatlah grafik. Pakailah grafik nilai suhu dalam
10 hari pertama siklus menstrusi manfaatnya ialah untuk pengenalan suhu puncak
tidak normal atau normal (Budi & Novaria, 2009).
12
4. USG
Ialah alat yang digunakan untuk mengetahui gambaran-gambaran bagian tubuh.
Ikatan akan kehamilan kita bisa mengetahui apa saja yang ada didalam rahim
ataupun buah hati. USG ini dinamakan USG transvaginal dengan sistem yang
dimasukkan USG ini kekemaluan ada apa dengan rahim tersebut. Prosesnya juga
tidak merasakan nyeri. Yang paling utama santai dan turut ajaran dokter. Manfaat
dari USG tersebut ialah anda bisa mengetahui bagaimana keadaan rahim anda dan
perkembangan sel telur apakah siap untuk dibuahi atau tidak (Puspita, 2016).
2.2 Konsep Pil KB
2.2.1 Definisi Pil KB
Pil KB adalah kontrasepsi hormonal yang bermaksud menunda kehamilan
dengan cara meminum pil tersebut. Meminum pil KB harus teratur dan sesuai apa
yang diarahkan oleh petugas kesehatan. Ketidaktaatan meminum pil KB tak
menjamin bahwa akseptor KB pil terhindar dari kehamilan. Akhirnya pemerintah
membuat program Keluarga Berencana dengan visi mewujudkan Norma Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera yang disingkat yaitu (NKKBS). Dengan tujuan Keluarga
memiliki partisipasi dalam mewujudkan kualitas penduduk. Dalam mewujudkan
keluarga kecil tersebut masih banyak para akseptor yang tidak mengetahui cara
menggunakannya dan berakibat kehamilan yang tidak direncanakan (Purwaningsih
& Kusumah, 2014). Pil oral kombinasi merupakan proses kontrasepsi gabungan
hormon estrogen dan progesteron yang diproses diovulasi, serta efek samping yang
dirasakan masyarakat yang menggunakan pil oral kombinasi (POK) yang datang
untuk konsul program ini kepada tenaga kesehatan. Pil ini banyak diminati
masyarakat karena harga yang relatif murah dan bisa ditemukan dimana saja.
Menurut (Sujiatini, 2010) didalam jurnal (Ermawati, 2013) Dikonsumsi setiap hari
dan pada durasi yang sama (patuh). Dengan program tersebut para aseptor bisa
menanggulangi laju kelahiran. Keluhan yang sering terjadi adalah nyeri payudara,
perubahan mood, mual, bercak intermenstrual serta bertambahnya berat badan.
Wanita usia 30-39 itu sangat relatif terjadi kehamilan. (Hariadini & Wijayati, 2017).
13
2.2.2 Macam-macam Pil
Jenis pil yaitu pil gabungan dan pil kombinasi. Masing-masing pil berisi dua
hormon sintesis ialah hormon estrogen dan progestin. Cara kerja dari pil gabungan
ini berguna untuk menunda kehamilan. Dan jika diminum rutin 100% berhasil. Pil
berturutan. Bungkusan pil-pil tersebut berisi estrogen dalam 14-15 sejak hari pertama
datang bulan, 5-6 hari pil gabungan antara estrogen dan progestin pada dari siklus
tersebut. Pil khusus – Progestin (pil mini). Pil ini berisi dosis kecil yang terbuat dari
progestinsintesis dan mengandungtidak terjadinya kehamilan (Irianto K. , 2015).
Pil kombinasi didalamnya terdapat dua hormone yaitu estrogen dan
progesterone. Didalam hormon tersebut tidak hanya yang alami ataupun yang buatan.
Pada umumnya hormon buatan. Dalam bungkusan pil kombinasi ini adapun yang
tersedia dalam 21 dan 28 pil. Bagi yang pil bungkusan 28 pil hanya 21 pil yang aktif
maksudnya adalah pil yang ke 21 ini terdapat hormon esterogen dan progesterone,
tetapi 7 pil selanjutnya nerupakan pil placebo yang tidak mengandung hormon,
namun berisi vitamin. Maka hal tersebut dilakukan agar akseptor menggunakan
dengan mudah dengan mengkonsumsi pil tersebut, sebab mengkonsumsi pil ini tidak
perlu ada periode istirahat saat meminumnya dan diteruskan pada kemasan pil. Mulai
dari pil yang pertama hingga pil ke 28. Selanjutnya tidak melihat apakah datang
menstruasi atau tidak. Namun pada kemasan pil 21 terdapat juga hormone esterogen
dan progesteron. Apabila akseptor sudah minum yang ke 21, maka mereka harus
mengingat beristirahat sampai 7 hari dan selanjutnya mengkonsumsi dalam kemasan
yang baru. Hal ini yang merepotkan akseptor sebab wajib disiplin saat
mengkonsumsi kemasan selanjutnya (Winarsih, 2017).
Apabila wanita teratur menggunakannya tidak akan terjadi kehamilan dan tidak
akan terjadi efek samping dan kegagalan yang terjadi saat tidak teratur menggunakan
pil KB tersebut. Menggunakan pil KB harus teratur diminum setiap hari sesuai
jadwalnya dan jam yang sama (Irianto K. , 2015).
14
2.2.3 Keuntungan Pil
Dan menurut (Sukarni & Wahyu, 2013) keuntungan pil adalah :
1. Mengurangi pertanda PMS
Premenstrual Syndrome (PMS) ialah golongan fenomena yang berdiri
dikarenakan perubahan hormon yang ada didalam tubuh wanita sebelum haid. Hal
ini, wanita kebanyakan mengepresikan gejala-gejala tersebut. Dengan rasa sensitif
yang banyak, pusing, dan depresi. Ilmuan berkata bahwa 40% wanita yang
berumur 14-50 tahun merasakan PMS. Sekalipun PMS biasa terjadi pada
kalangan wanita yang sedang produktif, sampai saat ini juga ilmuan belum bisa
menjelaskan apa faktor dari PMS secara akurat. Banyak konsep yang mengatakan
PMS terjadi disebabkan oleh kesenjangan hormon esterogen dan progesterone
(Andira, 2010). Munculnya siklus haid yang umum adalah sebuah tanda organ-
organ reproduksi seorang perempuan yang subur. Dalam sebuah siklus teradwal
dimulai hari pertamanya sampai 1 periode sampai hari pertama selanjutnya. Siklus
haid wanita subursekitar 21-35 hari. Dan umumnya terjadi dalam 28 hari
(Tombokan & Pangemanan, 2017).
2. Mengurangi hamil yang berkembang diluar rahim
Pembuahan telur yang secara normal berkontraksi pada sepertiga luar tuba
uterina. Pada kehamilan ectopic, telur yang sudah dibuahi akan tidak akan jadi
untuk tiba dirongga uterus dalam waktu 4-5 hari selanjutnya dan nidasi akan
tumbuh disuatu tempat lain. Hal tersebut disebabkan tuba uterina tersumbat,
kontraksi tuba tidak baik atau cillia dalam tuba tidak bisa diproses menggerakkan
ovum kearah rongga uterus. Hal ini berakibat tuba pecah. Tempat dimana
tumbuhnya menentukan hasil kehamilan (Setyadi, 2010).
3. Mengurangi resiko anemia
Anemia di Indonesia normalnya bila didapatkan hasil pemeriksaan darah kadar
Hemoglobin < 10 g/dl, Hemotokrit < 30 % dan Eritrosit < 2,8 juta/mm3. Kadar
anemia pada ibu. Ukuran anemia di Indonesia umumnya terdapat hasil
pemeriksaan darah kadar Hemoglobin <10 g/dl, Hemotokrit < 30 % dan Eritrosit
< 2,8 juta/mm3. Derajat anemia pada ibu hamil berdasarkan kadar Hemoglobin
menurut WHO dikatakan ringan sekali jika Hb 10 g/dl – batas normal, ringan Hb
15
8 g/dl - 9,9 g/dl, sedang Hb 6 g/dl – 7,9 g/dl dan berat pada Hb < 6 g/dl.
Departemen Kesehatan menetapkan derajat anemia sebagai berikut ringan sekali
bila Hb 11 g/dl – batas normal, ringan Hb 8 g/dl – 11 g/dl, sedang Hb 5 g/dl – 8
g/dl, dan berat Hb < 5 g/dl. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat
dilakukan dengan menggunakan alat sahli, dilakukan minimal 2 kali selama
kehamilan yaitu trimester I dan II Berdasarkan penyebabnya dapat
dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu: Anemia karena hilangnya sel darah
merah. Hal tersebut terjadi disebabkan oleh perdarahan serta berbagai sebab
seperti perlukaan, perdarahan gastrointestinal, perdarahan uterus, perdarahan
hidung, perdarahan akibat operasi. Anemia menyebabkan menurunnya produksi
sel darah merah. Faktor yang menyebabkannya karena kekurangan unsur
penyusun sel darah merah (asam folat, vitamin B12 dan zat besi), gangguan
fungsi sumsum tulang (adanya tumor, pengobatan, toksin), tidak adekuatnya
stimulasi karena berkurangnya eritropolitan (pada penyakit ginjal kronik) (Tiurma
Roosleyn , 2016).
4. Menurunkan kista ovarium
Menurut (Dewi,2010) yang terdapat dijurnal (Apriani & Hiswani, 2015).
Mengatakan pada saat ini terjadi banyak masalah kesehatan reproduksi,
diantaranya penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Kista
ovarium adalah suatu penyakit ganguan organ reproduksi wanita. Kista
ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering
dijumpai pada wanita di masa reproduksinya. Kista banyak terjadi pada
wanita usia subur atau usia reproduksi. Kista ovarium itu sendiri memiliki risiko
yaitu mengalami degenerasi keganasan menjadi kanker, disamping itu bisa
mengalami torsi atau terpuntir sehingga menimbulkan nyeri akut, perdarahan atau
infeksi bahkan sampai kematian.
2.2.4 Keterbatasan Pil
Menurut (Constance, 2010). Pendapat tentang keterbatasan antara lain :
1. Kondisi dimana tidak datang menstruasi pada wanita
Amenore adalah kondisi tidak terjadinya haid pada wanita atau bisa disebut
berhentinya haid tersebut. Amenore bisa dibedakan dalam 2 macam amenore
16
primer dan sekunder (Dieny, 2014). Amenore juga merupakan panjangnya
menstruasi yang berkepanjangan dari menstruasi klasik (oligomenore) atau tidak
terjadinya pendarahan menstruasi, paling lama 3 bulan berturut-turut. Bukan
hanya amenore, menstruasi yang tidak terjadi selama 3 bulan pemicu lainnya
disebabkan karena mengalami perimenopause, atau menapouse bagi usia lanjut
(Lestari, 2011). Hymen imperforata merupakan selaput darah yang tidak
berlubang. Maka darah haid tidak bisa keluar. Hal ini diketahui bila sudah
waktunya menstruasi namun belum saja datang. Akhirnya pun anda mengatakan
bahwa sakit perut setiap bulan. Cara mengatasi hal tersebut akan dioperasi guna
dilubanginya selaput darah tersebut (Saputra, 2010).
2. Menometroragia
Hipermenore merupakan keadaan pendarahan menstruasi yang sangat banyak
dan lebih lama dari normalnya (>8 hari). Disebabkan karena adanya kelainan
uterus misal tumor uterus (mioma uteri), gangguan kontraksi uterus, polip
endometrium uteri, ataupun gangguan pelepasan lapisan endometrium uteri pada
saat terjadinya menstruasi. Ketidakseimbangan hormon dan gangguan pada rahim
akan mengakibatkan volume darah haid yang berlebihan, tetapi didalam buku
(Lestari, 2011) menurut Dr. Minkin berkata penyebabnya masih tidak jelas.
Hipermenore mengakibatkan anemia, maka jangan lupa mengkonsumsi zat besi
secukupnya. Adapun wanita mengalami kehilangan darah hanya 10 ml saja.
Namun yang lain 110 ml darah. Pendarahan haid yang berlebihan sering disebut
dengan kata mennorrhagia. Mennorrhagia merupakan berhentinya sementara haid
seperti waktu sedang hamil disebut norrhea. Menopause adalah penghentian haid
secara permanen dan terjadi sekitar berusia 45-55 tahun (Setyadi, 2010).
3. Kelesuan/kelelahan
Kelelahan ialah normal dikarenakan selepas kita mengerjakan pekerjaan berat
atau mengeluarkan banyak tenaga tanpa disertai dengan istirahat yang cukup.
Kelelahan biasanya terjadi selepas anda mengalami sakit menular, seperti pilek
ataupun demam kelenjar yang berjalan selama dua atau tiga minggu. Andaikan
tidak ditemukan kejelasan alasannya kelelahan tersebut sebaiknya kurangi atau
hentikan kegiatan yang membuat anda lelah. Atau hubungi dokter jika kelelahan
17
tersebut menyebabkan berkepanjangan untuk mengidentifikasikan masalah
kesehatan yang serius (Ayudhitia & Tjuatja, 2012). Perasaan penat dan
berkurangnya semangat/lesu adalah hal yang sering terjadi pada ibu hamil.
Hiperventilasi ringan akan normal selama kehamilan (Lia Dewi, 2011).
4. Bertambahnya BB (Berat Badan)
Bertambahnya berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan
tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-
bagian tubuh yang mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung
lemak (Setiyaningrum, 2015). Jarang untuk berolahraga, makan tidak teratur
merupakan beberapa alasan bagi wanita kebanyakan mengalami kelebihan berat
badan (Prihadi, 2012). Bertambahnya berat badan bukan hanya dikarenakan
lemak tetapi juga disebabkan oleh tulang dan jaringan otot bertambah besar. Maka
walaupun anak yang sudah masuk masa pubertas lebih cepet berkembang, Namun
mereka terkadang terlihat kurus. Terutama yang lebih sering mengalami
bertambahnya berat badan lebih sering terjadi pada wanita. Bertambahnya berat
badan yang terjadi pada masa puber pada remaja pria ataupun wanita tidaklah
aneh. Remaja pria yang mengalami pertumbuhan dengan cepat (Laelatul Badriah,
2014).
5. Adanya jerawat
Jerawat adalah peradangan pada kulit yang ditandai dengan adanya komedo
tertutup, komedo terbuka, bintil yang bernanah. Pada permukaan kulit berwarna
kemerahan dan berlemak. Biasanya, masalah jerawat sering dirasakan oleh wanita
ataupun laki-laki yang berumur 12-44 tahun. Jerawat muncul karena sudah
mengalami pubertas (8-9 tahun) dimana pembuatan hormon androgen
berkembang secara tajam dan berakibat pada peningkatan sekresi keratin dan
sebum. Keratin adalah protein pembina kulit yang berwujud serabut dan
sedangkan sebum adalah pembuatan kelenjar sebasea (kelenjar minyak) dengan
fungsi melumasi kulit dengan sebum hasil pembuatannya (Gregorius & Winarno,
2014).
Kebanyakan Wanita merasakan jerawatan saat terjadinya haid. Hal tersebut
kenyataannya tidak keyakinan nenek moyang kita katakan, tetapi memang wajar
18
saat kita haid timbulah jerawat pada daerah muka kita. Disebabkan karena
bertambahnya hormon reproduksi. Keadaan ini yang menyebabkan kelenjar
minyak bawah kulit lebih banyak mengeluarkannya daripada hari-hari biasanya.
Hal ini berdampaknya lajunya matinya sel kulit, yang akhirnya akan menimbun
dipermukaan kulit dan bersatunya dengan minyak kulit (Andira, 2010).
2.2.5 Indikasi Pil KB
Ada beberapa indikasi pil antara lain menurut (Sukarni & Wahyu, 2013) :
1. Masa diantara pubertas dan menopause
Pubertas terjadi karena disebabkan peningkatan sekresi gonadotropin
releasing hormone (GnRH). Dari hipotalamus, yang diikuti oleh perubahan
sistem endokrin yang kompleks yang melibatkan sistem menjadi umpan balik
negatif dan positif. Selanjutnya, sekuensi ini akan diikuti dengan timbulnya tanda-
tanda seks sekunder, pacu tumbuh, dan kesiapan untuk reproduksi. Gonadotropin
releasing hormone disekresikan dalam kuantitas yang cukup banyak pada saat
janin berusia 10 minggu, mencapai kadar puncaknya pada umur gestasi 20
minggu dan kemudian menurun pada saat akhir kehamilan. Hal ini diperkirakan
terjadi karena maturasi sistim umpan balik hipotalamus karena peningkatan kadar
estrogen perifer. Pada saat lahir GnRH meningkat lagi secara periodik setelah
pengaruh estrogen dari plasenta hilang. Hal ini dilihat karena terjadinya maturasi
sistem umpan balik hipotalamus. Dikarena peningkatan kadar estrogen perifer.
Pada saat lahir GnRH meningkat lagi secara periodik setelah pengaruh estrogen
dari plasenta hilang (Batubara , 2010).
Pubertas terjadi saat pematangan sistem reproduksi dan sejumlah tulang
mengalami perbaikan. Hal ini terjadi pada anak perempuan yang kurang lebih
berumur 10-12 tahun dan pada laki-laki sekitar 12-14 tahun. Remaja merupakan
masa yang diantara pubertas dan memperoleh kehidupan dewasa dalam waktu
kemudian. Ditemukan lonjakan perkembangan pada pubertas. Hal tersebut
berjalan lebih dini padaseorang perempuan, yang cukup dahulu ketimbang laki-
laki dengan umur yang sama, namun selaku keutuhan, laki-laki lebih tinggi
ketimbang perempuan. Sementara pubertas dan remaja, anak perempuan tumbuh
hanya 2 cm, sedangkan laki-laki tumbuh 10 cm (Prihadi, 2012).
19
Menopause ialah menstruasi akhir. Pemeriksaaan ini dilakukan sesudah
terdapat aminorhea setidaknya satu tahun. Berakhirnya menstruasi diawali oleh
siklus haid yang lebih panjang, pada pendarahan yang minim. Usia yang
mengalami terjadinya menopause dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum
dan pola kehidupan. Bisa dibilang menopause ialah umur yang lebih tua
(Setiyaningrum, 2015). Menopause berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata
men yang artinya bulan, dan kata peuseis yang artinya penghentian sementara.
Menurut lenguistik kata yang lebih fasih ialah menocease yang artinya sebagai
masa berentinya menstruasi. Masa ini tidak bisa diketahui kapan berhentinya,
namun bisa diketahui saat setahun lewat. Menopause adalah suatu metode
perubahan dari masa produktif ketidak produktif dikarenakan memudarnya
hormon estrogen dan progesteron (Suparni & Astutik, 2016).
2. Pernah abortus
Menurut (mansjoer, Arief dkk,2001) didalam buku (Nita & Dewi, 2013).
Abortus ialah bahaya dan penyingkaran dari buatan konsepsi pada umur
kehamilan minim dari 20 minggu atau berat janin rendah dari 500 gram. Aborsi
adalah menggugurkan kehamilan atau dalam arena medis diketahui dengan
terminologi “abortus”. Yang artinya penyingkiran hasil konsepsi (pertemuan sel
telur dan sel sperma) saat dini janin bisa hidup dari sebelum diberi harapan guna
berkembang. Gugur kandungan atau aborsi dalam bahasa latin ialah abortus ialah
berakhirnya kehamilan sebelum 20 minggu yang berakibat kematian terhadap
janin. Andaikan janin lahir secara hidup sebelum 38 minggu disebut dengan
prematur.
Untuk wanita yang sedang mengalami keguguran dan seusainya diberikan
pemeriksaan lengkap dan boleh hamil kembali antara 2-3 bulan seusai haid
(Wahyuni & Mahmudah, 2017). Pesalinan normal yaitu hasil pembuahan yang
dapat berkembang diuterus dari vagina yang menyebabkan kehamilan yang cukup
bulan (antara 37-42 minggu) dengan adanya kontraksi uterus maka terjadi
penipisan, dilatasi serviks, dan merangsang janin keluar melewati jalan lahir
tanpa bantuan alat (spontan), dan tidak terjadi efek samping yang dirasakan ibu
yang melahirkan (Indah & Firdayanti, 2019).
20
Pesalinan normal yaitu hasil pembuahan yang dapat berkembang diuterus dari
vagina yang menyebabkan kehamilan yang cukup bulan (antara 37-42 minggu)
dengan adanya kontraksi uterus maka terjadi penipisan, dilatasi serviks, dan
merangsang janin keluar melewati jalan lahir tanpa bantuan alat (spontan), dan
tidak terjadi efek samping yang dirasakan ibu yang melahirkan (Indah &
Firdayanti, 2019).
3. Merokok
Merokok adalah salah satu faktor yang menimbulkan gangguan kesehatan
anda dan janin.penelitian mengungkapkan adanya peningkatan frekuensi jantung
janin setelah merokok tersebut. Rokok ini yang menyebabkan abortus atau
keguguran,kerusakan plasenta,dan lambat tumbuhnya janin (Rahmatullah, 2019).
Jika anda perokok aktif. Kurangilah merokok, atau lebih baik berhenti sama sekali
(Puspita, 2016). Penelitian mengungkapkan bahwa merokok meningkatkan besar
risiko karsinoma serviks. Dengan teratasinya faktor-faktor akibat lainnya, bahwa
merokok membesarkan dampak kurang lebih 2 kali lipat. Satu hipotesa ialah
merokok akan menekan sistem imun, maka membesar resiko terhadap infeksi saat
berhubungan seks (Hartanto, 2015).
4. Hipertensi
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan suatu keadaan
kronis yang meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh darah arteri. Hal
ini berakibat jantung lebih banyak bekerja keras guna mengedarkan darah
keseluruh tubuh melalui pembuluh darah (Indah Sari, 2017). Hypertensi (selagi
<180/110 mmHg) (Setiyaningrum, 2015). Masalah yang terjadi pada wanita
dalam mengkonsumsi pil ini adalah tekanan darah yang lebih dari 140/100
mmHg. Naiknya tekanan disebabkan ada 2 hal yaitu yang pertama disebabkan
oleh estrogen berdampak pada pembuluh darah, maka trjadinya hipertropi arteriol
dan vasokontriksi. Yang kedua estrogen berdampak pada sistem renin-aldosteron-
angiotensin, maka terjadinya perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Dengan hal tersebut tidak semua yang mengkonsumsi pil kb menyebabkan
tekanan darah tinggi. Kecuali pada wanita yang mempunyai riwayat hipertensi
atau riwayat keluarganya (Sulistyawati, 2012).
21
Menurut (Hartanto, 2015) Indikasi pil kb antara lain:
1. Sakit kepala
Sakit kepala adalah suatu keadaan nyeri kepala seperti cekot-cekot, nyeri
berkepanjangan, berputar-putar, bahkan seperti dipukul-pukul. Sakit kepala
muncul dikarenakan beberapa fisik. Sakit kepala dibagi menjadi 2 type yaitu
kronis dan penanganan khusus. Wanita lebih sering mengalami hal ini daripada
pria. Dan kebanyakan wanita mengalaminya secara berulang, akhirnya
mengkonsumsi obat yang mereka rasa cocok untuk dirinya. Tetapi sebenarnya
berdampak saat kehamilan (Muliarini, 2010).
Kebanyakan orang saat mengalami sakit ini akan mengeluh, sakit kepala
ringan ataupun berat dikarena mereka beraktivitas sehari-harinya. Namun sakit
kepala tersebut juga akan hilang dalam waktu yang cepat dan tidak meninggalkan
efek dari hal tersebut. Sakit kepala akan terhubung dengan penyakit berat, seperti
hipertensi, kelelahan, atau konsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak. Jika
anda mengalami sakit kepala hingga 24 jam sebaiknya hubungi dokter untuk
penanganan selanjutnya (Ayudhitia & Tjuatja, 2012).
2. Hipertensi
Hipertensi adalah bagian dari risiko stroke yang paling konstan dari beragam
penelitian. Hipertensi adalah risiko stroke yang bisa bertambah hingga 2-4 kali
lipat, tidak tergantung dengan faktor risiko yang lain. Kenaikan tekanan sistolik
ataupun diastolik berhubungan dengan risiko yang paling banyak. Demi
bertambahnya tekanan diastolik sebanyak 7,5 mmHg dan risiko stroke bertambah
2 kali lipat. Maka hipertensi dapat dikendalikan dengan baik akan turun 28-38%
(Nurrahmani, 2017). Tekanan darah dikatakan normal jika 120/80 mmHg.
Tekanan yang melebihi angka normal tersebut dikatakan hipertensi. Jika lebih dari
140/90 mmHg sudah termasuk hipertensi. Untuk mengukur tekanan darah yaitu
dengan tensimeter, dengan alat tersebut kita bisa mengetahui apakah tekanan kita
rendah ataupun tinggi. Angka sistolik (atas) memberitahukan tekanan dalam
pembuluh darah saat jantung berkontraksi dan memompa darah menuju arteri.
Angka diastolik (bawah) menunjukkan tekanan darah pada jantung yang
beristirahat (Erwin Kusuma, 2013).
22
3. Tumor jinak pada dinding rahim
Kanker rahim merupakan tumor yang ganas pada endometrium (lapisan
rahim). Kanker tersebut terjadi sesudah masa menopause, sering terjadi pada
wanita berumur 50-60 tahun. Kanker ini bisa menyebar secara lokal ataupun
hanya bagian organ tubuh. Wanita yang sudah menderita kanker rahim terlihat
memiliki gejala faktor tertentu. Faktor resiko adalah sesuatu yang menyebabkan
bertambahnya kemungkinan seseorang menderita suatu penyakit. Wanita yang
mempunyai faktor resiko tidak selalu menderita kanker rahim, maka sebaliknya
banyak penderita kanker tersebut tidak mempunyai faktor resiko. Maka dari itu
tidak dapat dijelaskan mengapa wanita menderita kanker rahim namun wanita
sebagian tidak (Nugroho & Indra Utama, 2014).
4. Diabetes Melitus
Diabetes Melitus ialah salah satu penyakit kejadian yang terjadi di lingkungan
masyarakat. Maka dari itu, diabetes melitus tercatat dalam urutan ke-4 dalam
nasional dalam penyakit sesudah penyakit kardiovaskuler, serebrovaskuler, dan
geriatri. Penyakit yang dikarenakan oleh kadar glukosa dalam darah melampaui
batas. Hal tersebut menyebabkan gejala ingin buang air kecil secara terus-menerus
dan buang air kecil yang berisi gula. Diabetes melitus ini berkeadaan degeneratif.
Maksudnya adalah penyakit ini dikarenakan penyusutan guna organ tubuh bahkan
tidak mungkin bisa dipulihkan (Krisnatul & Yenrina, 2014).
5. Perempuan usia > 35 tahun
Selepas berusia 40 tahun lebih, ditemukan penyusutan yang tajam dari
fertilitas. Wanita yang berusia >35 tahun ini wajib menerima prioritas untuk
penilaian dini (Hartanto, 2015). Pasangan Usia Subur (PUS), usia yang sangat
terlalu muda (kurang dari 20 tahun) dan dikatakan tua (lebih dari 35 tahun)
mengakibatkan gejala saat kehamilan. Wanita yang dinikahkan pada umur yang
sangat muda contoh usia 13-15 tahun. Maka pertumbuhan rongga panggul belum
normal. Pertumbuhan rongga panggul normalnya sesudah titik pertumbuhan
tinggi badan telah berhenti (antara 18-22 tahun). Disebabkan karena kehamilan
23
pada usia muda sangat pengaruh dan sangat susah waktu persalinan berlangsung.
Bayi yang akan lahir akan susah untuk melewati pintu panggul ibu karena tidak
normal. Namun jika kehamilan pada usia yang lebih tua pun saat persalinan akan
terjadi pendarahan (Badriyah, 2014).
2.2.6 Kontra Indikasi Pil KB
Menurut dibuku (Setiyaningrum, 2015) mengatakan tentang kontra indikasi
yaitu:
1. Pendarahan diantara siklus
Pendarahan yang tidak normal ketika berada diantara siklus dan infeksi pada
vagina. Disebabkan bakteri vaginosis. Pendarahan ini dikarenakan adanya gejala
chlamydia atau penyakit menular seksual lainnya. Segera konsultasikan ke tim
medis atau dokter agar tidak semakin parah (Lestari, 2011). Berlangsungnya
siklus menstruasi yang reguler adalah petunjuk bahwa organ-organ reproduksi
pada perempuan berguna dengan baik. Satu siklus terhitung mulai dari hari
pertama dalam satu periode hingga hari pertama pada periode berikutnya. Siklus
menstruasi pada wanita normal beredar antara 21-35 hari, normalnya durasi siklus
yaitu 28 hari. Pola perdarahan menstruasi adalah pertanda yang sangat penting
terhadap kesehatan reproduktif dan perubahan pada pola perdarahan dapat
berakibat pada kualitas hidup wanita pramenopause dan peri-menopause.
Gangguan pada siklus menstruasi dapat menjadi indikator penting untuk
menggambarkan perubahan pada fungsi ovarium dan telah diasosiasikan dengan
peningkatan risiko penyakit seperti kanker payudara, kanker ovarium, diabetes,
penyakit kardiovaskular, dan fraktur.
2. Punya riwayat atau sekarang punya penyakit kanker payudara
Faktor hormon yang dikira mengatasi fungsi proses terjadinya tumor
merupakan faktor dari hormon esterogen. Maka, bagaimana prosedur insidennya
belum jelas. Namun pemberian hormon esterogen dan progesteron pada
penggunaan kontrasepsi. Tidak terbukti adanya akibat meningkatkan kanker
payudara, kecuali pengguna pil kontrasepsi pada usia muda. Penelitian
mengatakan bahwa remaja yang telah menggunakan kontrasepsi pil tersebut
24
sangat berisiko tinggi terhadap kanker payudara (Kidd & Rowe, 2014). Penyakit
kanker adalah masalah kesehatan primer di dunia maupun di Indonesia.
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013 dalam Depkes RI
(2015) yang dijelaskan dalam jurnal (Yulianti & Setyawan S, 2016), insidens
kanker pada tahun 2008 hingga 2012 terjadinya peningkatan dari 12,7 juta
kejadian yang meningkat menjadi 14,2 juta kejadian. Kanker payudara
merupakan salah satu penyakit tidak menular yang condong terus-menerus
bertambah setiap tahunnya, maka dapat dikatakan beban yang harus ditanggung
dunia akibat penyakit tersebut semakin meningkat. Pada akhirnya sel-sel ini
menjadi bentuk benjolan di payudara. Penyakit ini terjadi wanita, tetapi dapat juga
terjadi pada pria. Faktor kanker payudara sampai saat ini belum pasti diketahui,
diduga faktor kanker payudara yaitu antara faktor genetik ataupun faktor
lingkungan.
3. Lupa mengkonsumsi pil
Apabila lupa minum 1 pil (hari 1-21), sebaiknya minum pil tersebut
secepatnya sesudah ingat walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak
perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain. Apabila lupa 2 pil ataupun
lebih (pada hari 1-21) sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai terkejar dan
sebaiknya menggunakan kontrasepsi yang lain atau tidak melakukan hubungan
seksual sampai habis paket pil tersebut (Sulistyawati, 2012). Bila pasien
menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam, minumlah pil tersebut begitu pasien
ingat. Gunakan metode pelindung 48 jam. Bila klien lupa 1 atau 2 pil, maka
minumlah segera pil yang terlupa tersebut, dan gunakan cara pelindung sampai
akhir bulan (Setiyaningrum, 2015).
4. Fibroid
Polyp dan fibroid merupakan tumor jinak yang bisa menimbulkan
ketidaksuburan pada wanita. Parah alih medis pun belum bisa mengungkapkan
penyebab dari semua ini. Polyp mempunyai tangkai guna melekatkan diri pada
membran yang dilapisi oleh dinding serviks atau rahim. Ukurannya sangat banyak
dariukuran yang sangat kecil ataupun yang sangat besar. Wanita yang diatas 30
tahun yang sering mengalami tumor seperti itu. Akibatnya haid yang cukup
25
panjang dan pendarahan yang amat berlebihan, baik berbentuk gumpalan ataupun
cair (Charlish & Davies, 2009).
Mioma atau fibroid merupakan tumor jinak yang paling banyak terdapat pada
sistem reproduksi wanita dan sebagian besar mioma uteri tidak menunjukkan
gejala (asimtomatik) namun sangat berdampak bagi seseorang tersebut. Mioma
dapat dikategorikan berdasarkan letaknya menjadi tipe subserosa, tipe intramural,
dan tipe submukosa. Mioma submukosa tumbuh sebagai polip, selanjutnya
dilahirkan melalui saluran serviks yang disebut Mioma Geburt. Diantara berbagai
jenis mioma, mioma submukosa (berada di bawah endometrium) yang paling
sering diperlukan sebagai penyelesaian agresif karena manisfestasi klinisnya
sangat berat, seperti menoragia, metroragia, dismenorea, infertilitas dan aborsi
Penyebab pastinya belum diketahui secara akurat. Mioma langka sekali ditemukan
sebelum usia pubertas, sangat mempengaruhi hormon reproduksi, dan hanya
beraktualisasi selama usia produktif. Estrogen dan progesteron memiliki peran
dalam pertumbuhan mioma (Nura Bandaso & Saranga, 2019).
5. Radang Panggul
Penyakit Radang Panggul (PID) dikarenakan dari infeksi pada saluran
reproduksi wanita. Peritoneum panggul, ovarium, saluran tuba, dan endometrium.
Infeksi tersebut dikarenakan Chlamydia trachomatis, Neisseria gonore, atau
infeksi menular seksual. Penyakit Radang Panggul PID umumnya menimbulkan
rusak permanen saluran reproduksi, dan perawatan terutama tergantung pada
pencegahan jaringan parut atau komplikasi lebih lanjut. Penyakit Radang
Panggul (PID) dikarenakan infeksi pada wanita saluran reproduksi yang meliputi
peritoneum panggul, ovarium, saluran tuba, dan endometrium. Infeksi ini
biasanya disebabkan oleh Chlamydia trachomatis, Neisseria gonore, atau infeksi
menular seksual (IMS) lainnya. Karena berbagai manifestasi klinis, tidak mudah
untuk membuat diagnosis PID. Banyak yang tidak memperlihatkan tanda-tanda
dengan Penyakit Radang Panggul (PID) subklinis diartikan karena adanya
peradangan pada saluran reproduksi wanita bagian atas (Sabb Gul & Albati, 2018)