8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Umum
2.1.1 Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif
terbaik dari beberapa alternatif yang ada menggunakan pendekatan sistematis
sebagai suatu cara untuk pemecahan masalah.
Menurut Fahmi, (2016:2, diacu dalam Basyaruddin 2018:7) Keputusan
adalah suatu cara untuk melakukan proses penelusuran masalah mulai dari latar
belakang masalah, pengidentifikasian masalah sampai kepada tahap pemecahan
masalah dengan suatu rekomendasi. Rekomendasi yang didapat tersebut
digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan sebuah keputusan. Apabila
rekomendasi yang diperoleh terdapat kekeliruan maka sangat berpengaruh dalam
proses pengambilan keputusan tersebut. Keputusan merupakan suatu upaya untuk
memilih strategi atau tindakan dalam melakukan pemecahan masalah. Maka dari
itu, strategi yang dilakukan harus memberikan solusi terbaik.
Untuk memudahkan dalam terciptanya pengambilan keputusan yang
diinginkan maka perlu dibuat tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan.
Tahap-tahap tersebut adalah:
1. Mendefinisikan masalah dengan jelas dan mudah untuk dimengerti..
2. Membuat daftar masalah dan disusun secara hirarki agar terciptanya tujuan
dan arah yang terkendali
9
3. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih
memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih spesifik.
4. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-
masing yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan menggunakan model
atau alat uji yang akan dipakai.
5. Memastikan kembali bahwa alat uji yang dipergunakan tersebut telah sesuai
dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya.
2.1.2 Decision Support System (DSS)
Decision Support System atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah
sekumpulan elemen sistem informasi berbasis komputer yang saling berhubungan
untuk membentuk suatu kesatuan dalam proses pemilihan berbagai alternatif
tindakan guna mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan secara efektif dan
efisien.
Menurut Sumardi (2016: 62) “konsep sistem pendukung keputusan (SPK)
dimula pada akhir tahun 1960-an dengan timesharing komputer. Untuk pertama
kalinya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus
melalui spesialis informasi. Baru pada tahun 1971, istilah SPK diperkenalkan oleh
Michael S.Scott Morton untuk mengarah pada aplikasi komputer kepada
pengambilan keputusan manajemen.”
Menurut (Alter, 2002, diacu dalam Kusrini, 2007: 15) DSS merupakan
sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan
pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan
10
keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan tidak terstruktur, dimana tak
seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
(Rahman, A.,dkk, 2008), DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-
teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti
operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika
dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan
perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nulai minimum,
maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan
kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif
singkat. Sistem pendukung keputusan memberikan dukungan kepada seorang
manajer atau kepada sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi
terstruktur dengan memberikan informasi atau saran mengenai keputusan tertentu,
informasi tersebut dapat diberikan dalam waktu laporan berkala, laporan khusu
maupun model matematis. Sistem pendukung keputusan ini merupakan
pengembangan dari sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan,
yang difokuskan pada dukungan kepada manajemen. Beberapa definisi sistem
pendukung keputusan yang lain menjabarkan sistem pendukung keputusan
sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang
pengambil keputusan untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk
menciptakan informasi yang berguna.
Pada awalnya, sistem pendukung keputusan dibangun untuk mendukung
manajemen dalam pengambilan keputusan. Berbagai kebutuhan dalam
pengembangan sistem pendukung keputusan adalah:
11
Data, informasi, basis data dan analisa model-model keputusan.
Data dan informasi yang akurat merupakan kebutuhan mendasar untuk
mengambil keputusan, untuk hal ini, tahapan pengumpulan data dan
informasi, pemrosesan data dan informasi lalu menggunakannya sebagai
bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan merupakan tahapan yang
penting.
1. Antar muka sistem
Antar muka sistem haruslah mudah digunakan. Sistem pendukung keputusan
harus dibangun dengan sederhana, memiliki daya tahan terhadap gangguan,
mudah dikontrol, lengkap dan mudah digunakan agar sistem dapat benar-
benar membantu manajer dalam mengambil keputusan. Hal ini sangat penting
sekali karena kesalahan dalam pengambilan keputusan akan sangat besar
pengaruhnya terhadap organisasi atau perushaan.
2. Dibangun untuk membantu pengambil keputusan
Penting untuk diingat bahwa sistem ini dibangun bukan untuk menggantikan
posisi manusia sebagai pengambil keputusan. Sistem ini hanya membantu
pengambil keputusan dengan menyediakan informasi yang lengkap dan
akurat.
3. Sistem ini dapat memberikan beberapa alternatif solusi
Sistem pendukung keputusan diharapkan dapat memberikan berbagai
alternatif solusi. Penerapan suatu model diharapkan dapat memberikan
perangkingan alternatif dari yang terbaik sampai yang terburuk.
12
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung
keputusan adalah suatu sistem informasi spesifik yang ditujukan untuk membantu
manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang
bersifat semi terstruktur. Sistem ini memiliki fasilitas untuk menghasilkan
berbagai alternatif yang secara interaktif digunakan oleh pemakai.
Tidak sedikit perusahaan-perusahaan modern yang memutuskan untuk
melakukan perubahan manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Pemanfaatan sistem pendukung keputusan untuk membantu peningkatan kinerja
perusahaan merupakan salah satu cara yang dilakukan. Sistem pendukung
keputusan dijadikan sebagai aplikasi berbasis komputer yang mendukung
manajemen dalam menunjang proses pengambilan keputusan. Hal ini dilakukan
untuk meningkatkan kualitas keputusan yang diambil yang muaranya adalah
meningkatkan kinerja perusahaan.
Sistem pendukung keputusan ini lebih ditekankan untuk menyelasaikan
masalah yang terstruktur, selanjutnya masalah yang tidak terstruktur merupakan
bagian dari keahlian pengambilan keputusan. Data-data diambil dari kegiatan
sehari-hari yang dilakukan dapat diselesaikan dengan suatu model tertentu
sehingga dapat membantu manajemen mengambil keputusan.
2.1.2.1 Tujuan Pengembangan SPK
Kebutuhan akan informasi yang akurat, kebutuhan akan informasi yang
terbaru dan uptodate, penyediaan informasi yang tepat waktu, pengurangan biaya,
adanya kebutuhan tentang sistem yang mudah digunakan karena adanya
perubahan perilaku pengguna akhir (end user) merupakan alasan-alasan yang
13
membuat sistem pendukung keputusan merupakan sistem yang dibutuhkan.
Karena sistem pendukung keputusan harus memenuhi semua kebutuhan diatas
untuk membantu pengambil keputusan.
Tujuan implementasi sistem pendukung keputusan antara lain:
a. Sistem pendukung keputusan berbasis komputer dapat memungkinkan para
pengambil keputusan untuk mengambil keputusan dalam waktu yang cepat
karena dukungan sistem yang dapat memproses data dengan cepat dan dalam
jumlah yang banyak.
b. Sistem pendukung keputusan ini dimaksudkan untuk manajer dalam
mengambil keputusan bukan menggantikan tugas manajer sehingga dengan
dukungan data, informasi yang akurat diharapkan manajer dapat membuat
keputusan yang lebih akurat dan berkualitas.
c. Menghasilkan keputusan yang efektif (sesuai tujuan) dan efisien dalam hal
waktu, tujuan pengembangan sistem ini adalah untuk efisiensi, peningkatan
kinerja dan peningkatan kualitas informasi. Terdapat dua jenis efisiensi yang
diperoleh, yakni efisiensi biaya dan efisiensi sumber daya. Efisiensi biaya
dilakukan dengan memperoleh dengan mengoptimumkan keuntungan dengan
biaya minimum, sedangkan efisiensi sumber daya dilakukan dengan
pemanfaatan sumber daya semaksimal mungkin.
d. Meningkatkan tingkat pengendalian guna meningkatkan kemampuan untuk
mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan pada suatu sistem sehingga dapat
dilakukan antisipasi kesalahan.
e. Menghasilkan keputusan yang berkualitas karena keputusan yang diambil
didasarkan pada data yang lengkap dan akurat. Peningkatan pelayanan oleh
14
suatu sistem pendukung keputusan untuk menghasilkan keputusan yang
berkualitas.
2.1.2.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan menurut
Nofriansyah. Defit, (2017:3, diacu dalam Basyaruddin, 2018:11) terdiri dari :
1. Data Manajemen.
Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai
situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management System
(DBMS)
2. Model Manajemen.
Melibatkan model finansial, statistical, manajemen science, atau berbagai
model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu
kemampuan analitis, dan manajemen software yang dipelukan.
3. Communication (dialog sub sistem).
User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui sub
sistem ini. Pada sistem ini berarti menyediakan antar muka.
4. Knowledge Managemen.
Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak
sebagai komponen yang berdiri sendiri.
15
2.1.2.3 Metode Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Macam-macam metode sistem pendukung keputusan menurut
(Nofriansyah. Defit, 2017, diacu dalam Basyaruddin, 2018:14) sebagai berikut :
1. Teknik Data Sampling dan Pembobotan
2. Weighted Sum Model (WSM)
3. Smart
4. Simple Additive Weighting (SAW)
5. Weight Product (WP)
6. Topsis
7. Profile Matching
8. Analitychal Hierarchy Process (AHP)
9. Hybrid (AHP dan SAW)
10. Oreste
11. Moora
12. Extended Prometthee II I (exprom II)
13. Promethee
14. Vikor
2.1.3 Analytical Hierarchy Process (AHP)
Menurut Nofriansyah. Defit, (2017:57, diacu dalam Basyaruddin,
2018:15) metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah metode sistem
pendukung keputusan yang memiliki keunikan dibandingkan dengan metode yang
lainnya. Karena dalam proses pemberian nilainya menggunakan persepsi manusia
yang ahli dalam bidang atau objek yang dinilai.
16
Peralatan utama AHP adalah sebuah hirarki fungsional dengan input
utamanya persepsi manusia. Dengan adanya hirarki memungkinkan dapat
dipecahkannya masalah kompleks atau tidak terstruktur lalu menyusunnya dalam
bentuk hirarki. AHP memiliki banyak keunggulan dalam proses pengambilan
keputusan. Salah satunya adalah dapat digambarkan secara grafis sehingga dapat
dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan.
Gambar 2.1 Hirarki dalam AHP
2.1.3.1 Prosedur Metode AHP
AHP akan berjalan menentukan bobot untuk masing-masing kriteria.
Kelebihan AHP yaitu mengorganisasikan informasi dan memiliki banyak
alternatif yang akan dinilai dengan cara membandingkan berpasangan antar
alternatif. Kemudian memberikan nilai numerik pada kriteria- kriteria yang
bersifat subjektif. Nilai tersebut akan menentukan suatu kriteria memiliki prioritas
tertinggi yang akan mempengaruhi penyelesaian dari suatu masalah (Rusydi
Sasaran
Kriteria 1 Kriteria n
Alternatif 1 Alternatif n Alternatif 3
Kriteria 3 Kriteria 2
Alternatif 2
17
Umar, Abdul Fadlil, 2018, diacu dalam Yuminah, dkk, 2020: 28). Prosedur dalam
metode AHP terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1. Membuat Hirarki
Penyusunan hirarki dapat dilakukan dengan menetapkan tujuan sistem pada
level teratas. level selanjutnya menentukan kriteria yang akan digunakan
untuk menilai alternatif-alternatif.
2. Menetapkan kriteria prioritas
a. Menyusun perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks.
b. Mengisi matriks tersebut dengan bilangan yang merepresentasikan
kepentingan relatif dari satu kriteria terhadap kriteria lainnya, dalam
bentuk skala dari 1 sampai dengan 9.
c. Nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks di jumlahkan.
d. Mencari normalisasi matriks dengan cara Membagi setiap nilai dari
kolom dengan total kolom yang bersangkutan.
e. Mencari nilai rata-rata dari setiap matriks.
Tabel 2.1 Skala Perbandingan Berpasangan
Intensitas dari
kepentingan pada
skala absolute
Definisi Penjelasan
1
Kedua elemen yang sama
pentingnya (Equal
Important)
Dua elemen dengan
pengaruh yang sama
besar daam pengambilan
keputusan
3
Elemen yang satu sedikit
lebih penting daripada
elemen yang lainnya (Weak
importance of one over
another)
Pengalaman dan
penilaian menyatakan
bahwa satu elemen
sedikit lebih berperan
dibandingkan elemen
yang lainnya.
5 Elemen yang satu lebih Pengalaman dan
18
penting daripada yang
lainnya (Essential or strong
importance)
penilaian menyatakan
bahwa satu elemen sangat
berperan dibandingkan
elemen yang lainnya
7
Satu elemen jelas mutlak
lebih penting daripada
elemen lainnya
(Demonstrated importance)
Satu elemen sangat
berperan dan dominan
terlihat dalam praktek
9 Satu elemen mutlak penting
daripada elemen lainnya
(Extreme importance)
Bukti yang mendukung
satu elemen berada pada
urutan tertinggi
2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan
yang berdekatan, nilai ini diberikan bila ada dua
kompromi diantara dua pilihan
Berbalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka disbanding
dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai
kebalikannya disbanding dengan i.
Sumber: Skala Perbandingan Saaty (Marimin, diacu dalam Yuminah, dkk, 2020:
29)
3. Mencari Nilai Konsistensi Indeks
Tahapan menghitung nilai rasio konsistensi indeks yaitu:
a. Mengkalikan nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif kriteria
pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif kriteria kedua,
dan seterusnya.
b. Mencari Eigen.
c. Rata-rata setiap baris.
d. Mencari Lamda
e. Hasil dari penjumlahan baris dikalikan dengan jumlah kriteria kolom
yang bersangkutan.
f. Mencari lamda maks
g. Menjumlahkan semua lamda dari masing-masing kriteria.
h. Menghitung konsistensi Indeks, dengan rumus sebagai berikut (E. N.
Sejati Purnomo, dalam Yuminah, dkk: 2020: 29):
19
Keterangan:
n = banyaknya kriteria
Cl = Indeks Konsistensi (Consistency Index)
4. Mengatur Nilai Konsistensi
AHP mengukur konsistensi pertimbangan dengan rasio konsistensi
(consitency ratio). Skala Nilai Konsistensi rasio dapat dilihat pada tabel 2.2
Rumus yang digunakan untuk mengukur nilai konsistensi sebagai berikut:
Keterangan:
CR = Rasio Konsistensi
IR = Indeks Rasio (nilai indeks rasio tergantuk pada jumlah/ukuran matriks)
Dimana nilai RI atau random index, dapat dilihat di Tabel 2.2 berikut ini:
Tabel 2.2 Skala Nilai Random Index
Ukuran Matriks 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai IR 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49
Sumber: Analisis Metode AHP dan Promethe pada Sistem Pendukung Keputusan
Penilaian Kompetensi Soft Skill Karyawan (Yuminah, dkk, 2020: 29)
Rasio konsistensi yang dihasilkan harus merujuk pada ketentuan yaitu
harus kurang dari 10% atau 0.1, namun jika rasio konsistensi melebihi 10% atau
20
0.1 maka data yang diberikan harus diperbaiki kembali sampai benar benar kurang
dari 10% atau 0.1.
2.1.4 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia mengandung pengertian yang erat
kaitannya dengan pengelolaan sumber daya manusia atau pegawai dalam
perusahaan. Manajemen sumber daya manusia (human resource manajemen).
Berbeda dengan manajemen personalia (personnel manajemen). Manajemen
sumber daya manusia menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan (asset)
utama organisasi yang harus dikelola dengan baik. Jadi, MSDM sifatnya lebih
strategis bagi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan manajemen personalia menganggap karyawan sebagai salah satu
factor produksi yang harus dimanfaatkan secara produktif atau lebih menekankan
pada sistem dan prosedur.
Menurut Suparyadi (2015:2) “Manajemen sumber daya manusia
merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk memengaruhi sikap, perilaku, dan
kinerja karyawan agar mampu memberikan kontribusi yang optimal dalam rangka
mencapai sasaran-sasaran perusahaan”.
Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan agar pegawai dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik dan berinisiatif untuk meningkatkan kinerjanya sendiri dan
dapat mengatur hubungan antara peranan tenaga kerja, agar efektif dan efisien
serta dapat membantu terwujudya tujuan perusahaan, pegawai, dan masyarakat.
21
2.1.4.1 Kompetensi Soft Skills
Softs kills merupakan kemampuan-kemampuan dasar yang ada dalam diri
seseorang dan keterampilan personal, yaitu keterampilan khusus yang bersifat
non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang
sebagai pemimpin, pendengar (yang baik), dan mediator konflik perlu
ditumbuhkan, agar dapat memotivasi diri dan orang lain, bertanggung jawab,
membangun relasi, berkomunikasi, negosiasi, beradaptasi dengan lingkungan.
Softs kills adalah kemampuan atau keterampilan seseorang yang
menyangkut kehidupan sosialnya yang lebih menekankan pada EQ (Emotional
Intelligence Quotient) seseorang dibandingkan IQ (Intelegence Quotient) nya
(Munandar, 2011, diacu dalam Hariyanto, 2016:2).
Dalam kamus Inggris Indonesia Echols dan kawan (1992) mengartikan
kompetensi (competency) sebagai kemampuan atau kecakapan. Konsep
kompetensi bukanlah suatu hal yang baru. Menurut Mitrani et. Al. (1992) gerakan
mengenai kompetensi telah dimulai pada akhir tahun 1960 an atau awal 1970 an
oleh Organisasi Psikologis Industri Amerika. Organisasi tersebut mengidentifikasi
banyaknya hasil studi tentang sikap, pengetahuan, prestasi belajar disekolah tidak
dapat menentukan kinerja atau keberhasilan seseorang dalam kehidupan. Temuan
tersebut telah mendorong dilakukannya penelitian untuk mengetahui variabel
kompetensi apa yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja seseorang
terlepas dari faktor ras, gender dan sosio ekonomi.
Memiliki Softs kills sangat penting dalam dunia pekerjaan guna untuk
meningkatkan kinerja seorang pegawai karena harus dapat menumbuhkan sikap-
sikap yang merujuk pada sekumpulan karakteristik kepribadian yang ada dalam
22
diri masing-masing pegawai. Sikap atau keahlian yang ada dalam diri seseorng
yatu seperti memiliki sifat tanggung jawab, jujur dalam bekerja, disiplin waktu
dan kemampuan dalam berkomunikasi baik didalam hubungan kerja atau diluar
hubungan kerja (Munandar,2011, diacu dalam Hariyanto, 2016:2).
Soft skills dapat dikatakan sebagai kemampuan interpersonal seperti
kemampuan dalam berkomunikasi dan bekerjasama dalam sebuah kelompok.
Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi juga merupakan salah satu faktor
untuk mencapai kesuksesan, karena orang yang memiliki kecakapan dalam
berkomunikasi dapat dengan mudah untuk menyampaikan pendapat di muka
umum serta memiliki banyak relasi. Kemampuan bekerjasama dalam tim juga
salah satu factor untuk mencapai kesuksesan. (Vitrie dkk, 2010, dalam Hariyanto,
2016:3).
2.2 Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem
2.2.1 Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa
yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement,
membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam
pemrograman berorientasi objek (Susanto dan Shalahuddin, 2013, diacu dalam
Ramadhan dan Susianto, 2019:46).
Menurut Munawar (2005, diacu dalam Waluyo dan Fatich, 2017:188)
Unified Modelling Language (UML) adalah sistem notasi yang sudah dibakukan
di dunia pengembangan sistem, hasil kerja bersama Grady Booch, James
Rumbaugh dan Ivar Jacobson. UML yang terdiri dari serangkaian diagram yang
23
memungkinkan bagi sistem analis untuk membuat cetak biru sistem yang
komprehensif kepada klien, programmer dan tiap orang yang terlibat dalam
proses pengembangan sistem tersebut. Sangat penting untuk bisa mengeluarkan
semua diagram tersebut, karena setiap diagram bisa mewakili stakeholder yang
berbeda di sistem tersebut. Dengan UML akan bisa menceritakan apa yang
seharusnya dilakukan oleh sebuah sistem bukan bagaimana yang seharusnya
dilakukan oleh sebuah sistem.
Diagram-diagram yang digunakan pada UML antara lain adalah Use Case
Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan Squence Diagram.
2.2.1.1 Use Case Diagram
Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat serta menggambarkan fungsionalitas
yang diterapkan dari sebuah sistem (Shalahuddin dan Rosa, diacu dalam Sopiyan
Dalis :2017:2).
Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan
aktor-aktor. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada
didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-
fungsi itu. Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesederhana
mungkin dan dapat dipahami.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada Use Case Diagram :
24
Tabel 2.3 Simbol-simbol Use Case Diagram
Simbol Nama Simbol Keterangan
Actor
Orang proses, atau sistem lain
yang berinteraksi dengan
sistem informasi. Jadi
walaupun simbol dari actor
adalah gambar orang, tapi
aktor belum tentu merupakan
orang. biasanya dinyatakan
menggunakan kata benda di
awal frase nama actor
Use Case
Fungsionalitas yang disediakan
sistem sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesar antar unit
atau actor. Biasanya
dinyatakan dengan
menggunakan kata kerja di
awal frase nama use case
Asosiasi/Association
Komunikasi antara actor dan
use case yang berpartisipasi
pada use case atau use case
memiliki interaksi dengan
actor
Ekstensi/Extend
Relasi use case tambahan ke
sebuah use case dimana use
case yang ditambahkan dapat
berdiri sendiri walau tanpa use
case tambahan itu, biasanya
use case memiliki nama depan
yang sama dengan use case
yang di tambahkan
Generalisasi/
Generalization
Hubungan generalisasi dan
spesialisasi (umum-khusus)
antara dua buah use case
dimana fungsi yang satu adalah
fungsi yang lebih umum dari
lainnya.
<extend>
25
Menggunakan/
Include
Relasi use case tambahan ke
sebuah use case dimana use
case yang ditambahkan
memerlukan use case ini untuk
menjalankan fungsional atau
sebagai syarat dijalankan use
case ini
2.2.1.2 Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran
kerja) dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah
bahwa apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem
(Shalahuddin dan Rosa, diacu dalam Sopiyan Dalis: 2017:2).
Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram
state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam
suatu sistem. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada Activity Diagram :
Tabel 2.4 Simbol-simbol Activity Diagram
Simbol Nama Simbol Keterangan
Status Awal/ Initial
Status awal aktivitas sistem,
sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status awal
Aktivitas/Activity
Aktivitas yang dilakukan
sistem, aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja
<<include>>
26
Percabangan/
Decision
Asosiasi percabangan dimana
lebih dari satu aktivitas
digabungkan menjadi satu
Penggabungan/
Join
Asosiasi penggabungan
dimana lebih dari satu aktivitas
lebih dari satu.
Status Akhir/
Final
Status akhir yang dilakukan
sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah
status akhir
Swimline
Memisahkan organisasi bisnis
yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas yang terjadi.
2.2.1.3 Class Diagram
Class Diagram adalah sebuah spesifikasi dari fungsionalitas yang
menghasilkan objek dan merupakan inti dari pengembangan sistem ini. Diagram
ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-
antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Berikut adalah simbol-simbol
yang ada pada Class Diagram:
27
Tabel 2.5 Simbol-simbol Class Diagram
Simbol Nama Simbol Keterangan
Generalization
Hubungan dimana objek anak
(descendent) berbagi perilaku
dan struktur data dari objek
yang ada di atasnya atau objek
induk (ancestor).
Nary Association
Upaya untuk menghindari
asosiasi dengan lebih dari 2
objek
Class
Himpunan dari objek-objek
yang berbagi atribut serta
operasi yang sama.
Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi
yang ditampilkan sistem yang
menghasilkan suatu hasil yang
terukur bagi suatu actor
Realization
Operasi yang benar-benar
dilakukan oleh suatu objek
Dependency
Hubungan dimana perubahan
yang terjadi pada suatu elemen
mandiri (independent) akan
mempegaruhi elemen yang
bergantung padanya atau
elemen yang tidak mandiri.
Association
Apa yang menghubungkan
antara objek satu dengan objek
lainnya
28
2.2.1.4 Sequence Diagram
Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram
interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu
tertentu (Wati dan Kusumo: 2016:26). Berikut adalah simbol-simbol yang ada
pada Sequence Diagram:
Tabel 2.6 Simbol-simbol Sequence Diagram
Simbol Nama Simbol Keterangan
Lifeline Objek entity, antarmuka yang
saling berinteraksi
Message
Spesifikasi dari komunikasi
antar objek yang memuat
informasi-informasi tentang
aktifitas yang terjadi
Class
Spesifikasi dari komunikasi
antar objek yang memuat
informasi-informasi tentang
aktifitas yang terjadi
2.2.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
Menutut Al-Bahra (2005:84, diacu dalam Mulia Rahmayu: 2016) “Entity
Relationship Diagram (ERD) adalah diagram yang menunjukkan informasi
dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis”. Entity Relationship
Diagram (ERD) merupakan gambaran data yang dimodelkan dalam suatu diagram
yang digunakan untuk mendokumentasikan data dengan cara menentukan apa saja
29
yang terdapat tiap entity dan bagaimana hubungan antara entity satu dengan
lainnya.
Menurut Kusrini (diacu dalam Sopiyan Dalis: 2017) Entity Relationship
Diagram (ERD) merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan
objek.
Tabel 2.7 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)
Simbol Nama Simbol Keterangan
Entity
Digunakan untuk
menggambarkan objek yang
dapat di indentifikasi dalam
lingkungan dalam lingkungan
pemakai.
Atribut
Menggambarkan elemen-
elemen dari satu entity yang
menggambarkan entity
Relasi
Entity dapat berhubungan satu
sama lain. Hubugan ini disebut
relationship.
Link
Digunakan untuk
menghubungkan entity dengan
relasi dan entity dengan atribut
Langkah-langkah membuat ERD:
1. Tentukan Entity-entity yang diperlukan
2. Tentukan Relationship antar Entity
3. Tentukan Cardinality ratio dan participation constraint.
30
4. Tentukan Atribut yang diperlukan dari tiap Entity
5. Tentukan Key diantara Atribut-atribut
6. Hindari penamaan Entity, relationship dan atribut yang sama.
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat
berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-macam
kardinalitas relasi:
1. Satu ke satu (One to one)
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas
pertama , hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas
yang kedua dan sebaliknya. Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A
berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas B dan begitu
sebaliknya.
Gambar 2.2 Relasi One to one
2. Satu ke banyak (One to many)
Tingkat hubungan satu ke banyak. Yang berarti setiap entitas pada himpunan
entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
Tetapi entitas B hanya dapat berhubungan dengan satu entitas A.
Gambar 2.3 Relasi One to Many
31
3. Banyak ke satu (Many to one)
Tingkat hubungan banyak ke satu. Yang berarti setiap entitas pada himpunan
entitas A dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
Tetapi entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas A
Gambar 2.4 Relasi Many to One
4. Banyak ke banyak (Many to many)
Tingkat hubungan satu ke banyak atau sebaliknya banyak ke satu. Berarti
setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B dan begitu sebaliknya, dimana entitas pada
himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan
entitas A.
Gambar 2.5 Relasi Many to Many
2.2.3 Bagan Alir (Flowchart)
Bagan alir (Flowchart) adalah bagan yang menggambarkan urutan intruksi
proses dan hubungan antara satu proses dengan proses lainnya menggunakan
32
symbol-simbol tertentu. Bagan alir digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan
dokumentasi.
Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan
pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan
dari prosedur prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa saja yang
dikerjakan pada sistem. Simbol-simbol flowchart dapat dilihat pada table 2.8
Tabel 2.8 Simbol Flowchart
Simbol Nama Simbol Keterangan
Terminal
Digunakan untuk
menggambarkan awal dan
akhir dari suatu kegiatan.
Decision
Digunakan untuk
menggambarkan proses
pengujian suatu kondisi yang
ada
Preparation
Digunakan untuk
menggambarkan persiapan
harga awal, dari proses yang
akan dilakukan.
Flow Line
Digunakan untuk
menggambarkan hubungan
proses dari suatu proses ke
proses lainnya.
Input/Output
Digunakan untuk
menggambarkan proses
masukan data yang berupa
pembicaraan data dan
sekaligus proses keluaran yag
berupa pencetakan data.
33
Subroutine
Digunakan untuk
menggambarkan proses
pemanggilan sub program dari
main program (recursivitas).
Process
Digunakan untuk
menggambarkan proses yang
sedang dieksekusi
Connector
Digunakan sebagai
penghubung antara suatu
proses dengan proses lainnya
yang ada dalam satu lembar
halaman.
Page Connector
Digunakan sebagai
penghubung antara suatu
proses dengan proses lainnya,
tetapi berpindah halaman.
2.3 Perangkat Lunak yang Digunakan
2.3.1 PHP
Menurut Anhar (2010:3, diacu dalam Mulia Rahmayu: 2016:34), “PHP
Hypertext Preprocessor (PHP) yaitu bahasa pemrograman web server-side yang
bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan
berada pada server (server side HTML embedded scripting)”. PHP adalah script
yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti
halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client.
Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/
34
up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut
dijalankan.
2.3.2 MySQL
MySQL adalah sebuah server database SQL multi user dan multi
threaded. SQL sendiri adalah salah satu bahasa database yang paling populer di
dunia. Implementasi program server database ini adalah program daemon
'mysqld' dan beberapa program lain serta beberapa pustaka. MySQL adalah
sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL database
management system (DBMS) yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6
juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai
perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL),
tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus dimana
penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL (Nagara dan Nurhayati:
2015:5).
2.3.3 XAMPP
XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun),
Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket
perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat
Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP
server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall
XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server
35
Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan
mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk pengguna (Nagara dan Nurhayati:
2015:6).
Bagian-bagian penting dalam XAMPP:
1. Htdoc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan.
Seperti berkas PHP, HTML, dan Script lainnya.
2. PHP MyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang
ada dikomputer.
3. Control Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan service xampp,
seperti menghentikan stop layanan ataupun memulai start.
2.3.4 Bootstrap
Menurut Zaenal dan Dev (2015, diacu dalam Christian dkk: 2018:22)
Bootstrap adalah paket aplikasi siap pakai untuk membuat front-end sebuah
website. Bisa dikatakan, bootstrap adalah template desain web dengan fitur plus.
Bootstrap diciptakan untuk mempermudah proses desain web bagi berbagai
tingkat pengguna, mulai dari level pemula hingga yang sudah berpengalaman.
Cukup bermodalkan pengetahuan dasar mengenai HTML dan CSS, anda pun siap
menggunakan bootstrap.
Bootstrap adalah kerangka kerja CSS yang merupakan bagian dari open
source atau sumber terbuka dan bebas. Bootstrap juga mendukung desain web
responsif yang berarti memiliki tata letak secara dinamis sehingga dapat
36
menyesuaikan karakteristik dari perangkat yang digunakan misalnya desktop,
tablet, dan android atau ponsel).
2.3.5 Web Browser
Web browser adalah aplikasi software atau perangkat lunak yang
digunakan untuk mencari dan menampilkan hasil halaman web beserta kontennya.
Web browser bertugas menerjemahkan halaman situs web yang dikirim
menggunakan HTTP/HTTPS (Hyper-text Transfer Protocol) menjadi konten yang
dapat dibaca manusia. Beberapa aplikasi browser yang dapat digunakan antara
lain Internet Explorer, Firefox, Chrome dan Opera. Web browser yang paling
terkenal penggunaanya adalah Internet Explorer dan Mozila Firefox. Browser
pada umumnya juga mendukung berbagai jenis URL dan protokol. Misalnya File
Transfer Protocol (FTP), Real-time Streaming Protocol (RTSP), dan https: untuk
versi http yang terenkripsi (SSL).
2.3.6 Website
Menurut Nurhayati dan Ristanto (2017:303) Website adalah keseluruhan
halaman-halaman website yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung
informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang
saling berhubungan. Jadi dapat dikatakan bahwa, pengertian website adalah
kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks,
gambar diam atau gerak (animasi), suara, atau gabungan dari semuanya, baik yang
bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang
37
saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan
halaman. Hubungan antara satu halaman website dengan halaman website lainnya
disebut dengan hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung
disebut hypertext.
Jenis-jenis website dikelompokkan berdasarkan fungsi, sifat, dan bahasa
pemograman yang digunakan, yaitu:
1. Jenis-jenis website berdasarkan sifatnya, antara lain:
a. Website Dinamis
Adalah sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu
berubah-ubah setiap saat. Contoh website dinamis adalah website berita
(www.kompas.com, www.merdeka.com, www.detik.com).
b. Website statis
Adalah website yang content atau isinya sangat jarang diubah. Contoh
website statis adalah web profil organisasi.
2. Jenis-jenis website berdasarkan tujuannya, dibagi menjadi:
a. Personal Website
Adalah website yang berisi informasi pribadi seseorang.
b. Corporate Website
Adalah website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
c. Portal Website
Adalah website yang mempunyai banyak layanan, mulai dari layanan
berita, email, dan jasa-jasa lainnya.
d. Forum Website
Adalah sebuah web yang bertujuan sebagai media diskusi.
38
3. Jenis-jenis website ditinjau dari bahasa pemrograman yang digunakan, terdiri
dari:
a. Server Side Website
Adalah website yang menggunakan bahasa pemrograman yang
tergantung kepada tersedianya server. Misalnya, PHP, ASP, dan lain-
lain.
b. Client Side Website
Adalah website yang tidak membutuhkan server dalam menjalankannya,
cukup diakses melalui browser saja. Contohnya html.
2.4 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran pada penelitian ini dinyatakan dalam bentuk skema
sederhana menurut pokok-pokok penelitian dan hubungannya. Kerangka pikir
dalam skema ini diharapkan dapat menggambarkan isi penelitian dan
klasifikasinya. Sehingga pengolahan sumber data menjadi terarah.
Organisasi tidak mungkin ada tanpa komunikasi, apabila tidak ada
komunikasi para pegawai tidak mengetahui apa yang dilakukan rekan kerjanya.
Pimpinan tidak dapat menerima informasi kordinasi kerja yang tidak mungkin
dilakukan dan organisasi akan runtuh karena ketiadaan komunikasi (Davis dan
Newstrom, 2004:151, diacu dalam Samodro dan Lestari, 2018) untuk itu
komunikasi organisasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai
tujuan organisasi.
Memiliki Soft skills sangat penting dalam dunia pekerjaan karena harus
dapat menumbuhkan sikap-sikap yang merujuk pada sekumpulan karakteristik
39
kepribadian. Seperti memiliki sifat tanggung jawab yaitu; disiplin atau selalu
datang tepat waktu dalam setiap pertemuan, bekerja sampai detik terakhir untuk
menyelesaikan tugas, berhati-hati dalam melakukan pekerjaan, dan dapat
menepati janji (Munandar, diacu dalam Hariyanto, 2016).
Keberhasilan dalam mensukseskan pekerjaan juga membutuhkan kerja
sama tim (Muadz dkk., diacu dalam Hariyanto, 2016). Manusia sebagai makhluk
sosial akan berada dalam komunitas sosialnya dan akan selalu melakukan
interaksi antara satu individu dan individu lain sehingga terbangun kesepahaman
dan keterikatan dalam kelompok tempat mereka berhimpun. Suatu pekerjaan akan
terasa menyenangkan apabila dalam suatu tim dapat membangun kebersamaan
dan dapat membina hubungan dan kerja sama.
Keterkaitan antara hubungan interpersonal dengan kinerja secara tidak
langsung telah terlihat melalui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
individual yang telah dikemukakan oleh Mathis dan Jackson (dalam ABD
Rahman, 2018) mereka menyebutkan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja individu adalah kemampuan individual dalam melakukan
pekerjaan yang terdiri dari bakat, minat dan faktor kepribadian. Dalam hal ini
hubungan interpersonal dalam bentuk komunikasi interpersonal dapat
digolongkan sebagai salah satu bentuk kemampuan yang dimiliki oleh individu.
Berdasarkan keterangan diatas, maka untuk mengetahui dan menguji
adanya pengaruh dari komunikasi, kejujuran, tanggung jawab dan interpersonal
terhadap kinerja pegawai dalam mencapai tujuan instansi, secara sistematis
kerangka pikir dari penelitian ini dapat digambarkan seperti pada gambar 2.6.
40
Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran
2.5 Tinjauan Umum Instansi
2.5.1 Sejarah Kantor Balai Desa Ambalutu
Desa Ambalutu merupakan salah satu Desa yang berada di kawasan
Pemerintahan Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera
Utara, sekitar 25 Km dari Ibukota Kabupaten Asahan. Penduduknya hidup rukun
dan damai, ramah tamah dan saling tolong menolong.
Desa Ambalutu sudah ada sejak tahun 1960-an bersamaan dengan
dibukanya hutan untuk lahan Perkebunan PTPN 5 Kebun Ambalutu. Tepatnya
pada Tahun 1962 dibuka lahan untuk Perkebunan Negara dan pada saat itu
masyarakat selain bekerja sebagai buruh perkebunan juga mencari penghasilan
tambahan dengan bercocok tanam. Awalnya masyarakat bercocok tanam dengan
berpindah-pindah, namun lama kelamaan masyarakat membuka lahan Pertanian
secara menetap dan mendirikan rumah untuk Pemukiman. Dengan perkembangan
zaman dan kemajuan teknologi serta meningkatnya daya pikir masyarakat maka
Desa Ambalutu Sei Kopas lambat laun mengalami perubahan taraf hidup
masyarakat lebih baik. Dan pada tahun 1986 didirikan Kantor Balai Desa
Ambalutu Sei Kopas yang bangunannya serta lahan pertapakannya merupakan
Kinerja Pegawai (Y)
Interpersonal (X4)
Kerjasama (X3)
Kejujuran (X2)
Komunikasi (X1)
41
Swadaya Masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu tanpa di sadari nama
Desa Ambalutu Sei Kopas berganti menjadi Desa Ambalutu.
Desa Ambalutu ini terletak di paling Timur dari pusat Kota Kecamatan
Buntu Pane berjarak kurang lebih 7 Km, merupakan Desa yang mempunyai batas
dengan Desa dalam satu Kecamatan serta berbatasan Desa lain dalam satu
Kabupaten. Dengan luas 2220 ha yang masyarakatnya hamper 98% bermata
pencaharian sebagai Petani. Banyak peningkatan bidang penyelanggaraan dan
pelayanan pemerintahan kepada masyarakat maupun peningkatan bidang
pembangunan infrastruktur serta pembinaan kemasyarakatan Desa dan
pemberdayaan. Semua terlihat dari kebiasaan masyarakat yang dari tahun ke tahun
tumbuh kesadarannya untuk membangun Desa secara bertahap, dengan
mempertinggi untuk berswadaya dan bergotong royong.
Pembangunan infrastruktur didalam Desa di mulai tahun anggaran 2013-
2019 ini, banyak bersumber dari dana bantuan pemerintah, pemerintah propinsi,
pemerintah kabupaten dan swadaya masyarakat secara mandiri. Kesatuan gerak
dan pemikiran untuk menjalankan kewajiban membangun Desa dan memberikan
pelayanan pemerintahan yang terbaik menjadi pedoman dan prinsip agar terwujud
masyarakat yang sejahtera.
2.5.2 Visi dan Misi Desa Ambalutu
- Visi Desa Ambalutu
“Menjadikan Masyarakat Desa Ambalutu yang Religius, Inovatif Serta
Berintegritas Tinggi”
42
- Misi Desa Ambalutu
- Menjadikan masyarakat Ambalutu yang cerdas dalam membangun SDM
dan SDA
- Menciptakan lingkungan masyarakat yang aman tentram dan bersahaja
- Mengedepankan serta mengutamakan kebenaran dan mendahulukan
kepentingan masyarakat
- Mewujudkan kebersamaan dalam bahu membahu untuk kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.
2.5.3 Tugas dan Wewenang Perangkat Desa Ambalutu
1. Kepala Desa
Kepala Desa memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan tugas
nya, antara lain yaitu:
a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan bersama BPD
b. Mengajukan rancangan Peraturan Desa
c. Menetapkan peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama
BPD
d. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan Desa mengenai
APBDesa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD
e. Membina kehidupan masyarakat Desa
f. Membina perekonomian Desa
43
g. Mengkoordinasikan pebangunan Desa (memfasilitasi dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemanfaatan, pengembangan, dan pelestarian pembangunan
di Desa)
h. Mewakili Desa nya didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk
kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan Peraturan dan
Perundang-undangan dan,
i. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
2. Sekretaris Desa
Sekretaris Desa memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan
tugas, antara lain yaitu:
a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan APBDes
b. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan barang Desa
c. Menyusun RanPerdes APBDes, Perubahan APBDes, dan
pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDes.
d. Pelaksana urusan surat meyurat, kearsipan dan laporan.
e. Pelaksanaan administrasi pemerintahan pembangunan dan
kemasyarakatan.
f. Melaksanakan tugas dan fungsi Kepala Desa apabila Kepala Desa
berhalangan melaksanakan fungsi dan tugasnya.
g. Sebagai kepala kantor atau Motornya Desa.
h. Mengepalai 4 (empat) Orang Kepala Urusan.
44
3. Kaur Umum
Kaur Umum memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan tugas
nya, antara lain yaitu:
a. Mencatat semua Surat Keputusan pengangkatan Perangkat Desa dan
Kepala Dusun.
b. Mencatat keuangan Desa yang termasuk dalam APBDesa
c. Mencatat seluruh kekayaan Desa, Inventaris Desa, urusan Rumah Tangga
Desa, Kearsipan dan Pelaporan.
d. Administrasi tugas pembuatan berupa pungutan PBB dan penyetorannya.
4. Kaur Keuangan
Kaur Keuangan memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan
tugas nya, antara lain yaitu:
a. Membantu sekretaris Desa dalam melaksanakan pengelolaan sumber
pendapatan Desa, pengelolaan administrasi keuangan Desa dan
mempersiapkan bahan penyusunan APBDesa
b. Pelaksaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa
5. Kaur Perencanaan
Kaur Pembangunan memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan
tugas nya, antara lain yaitu:
a. Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis pembangunan ekonomi masyarakat dan
potensi Desa.
45
b. Pengelolaan administrasi pembangunan.
c. Pengelolaan pelayanan masyarakat serta penyiapan bahan usulan
kegiatan dan pelaksanaan tugas pembantuan.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Desa.
6. Kasi Kesejahteraan
Kasi Kesejahteraan memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan
tugas nya, antara lain yaitu:
a. Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis penyusunan program keagamaan
b. Melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dan sosial
kemasyarakatan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa
7. Kasi Pemerintahan
Kasi Pemerintahan memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan
tugas nya, antara lain yaitu:
a. Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas bidang pemerintahan
Desa
b. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja sesuai bidang tugasnya.
c. Melakukan manajemen tata praja Pemerintahan
d. Pembinaan masalah pertanahan
e. Pembinaan ketentraman dan ketertiban
46
f. Kependudukan
g. Pendataan dan pengelolaan profil Desa
8. Seksi Pelayanan
Kasi Pelayanan memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan
tugas nya, antara lain yaitu:
a. Bertugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas operasional
dibidang pelayanan
b. Melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan
kewajiban masyarakat Desa
c. Meningkatkan upaya pertisipasi masyarakat Desa
d. Melaksanakan pelestarian nilai sosial budaya masyarakat
e. Melaksanakan pelestarian nilai sosial budaya, keagamaan dan
ketenagakerjaan masyarakat Desa
f. Melaksanakan pekerjaan teknis pelayanan nikah, talak, cerai dan tujuk
g. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Kepala Desa.
9. Kepala Dusun
Kepala Dusun memiliki tugas pokok dan wewenang dalam menjalankan tugas
nya, antara lain yaitu:
a. Membantu tugas Kepala Desa di wilayah masing-masing
b. Sebagai penyelenggara kegiatan pemerintah dan pembangunan,
pembinaan dusun, dan pembangunan yang dilaksanakan secara gotong
royong dan swadaya masyarakat.
47
c. Membina masyarakat dibidang siskamling.
d. Pelaksana kebijakan Kepala Desa.
2.5.4 Logo Pemerintahan Desa Ambalutu
Desa Ambalutu merupakan pemerintahan Desa yang ada di Kabupaten
Asahan. Maka dari itu, Logo Pemerintahan Desa Ambalutu sama dengan Logo
Kabupaten Asahan.
Gambar 2.7 Logo Kabupaten Asahan
2.5.4.1 Makna Logo Kabupaten Asahan
1. Lambang berbentuk perisai atau tameng menggambarkan kesiapsiagaan
rakyat Asahan dalam melindungi Daerah dan Tanah Air dari serangan musuh.
2. Sudut-sudut bersegi lima, warna kuning emas, melambangkan kehidupan
Pancasila di Desa Asahan. Tujuh belas (17) buah padi dan delapan (8) buah
48
kapas dan Empat Puluh Lima (45) helai daun sirih tersusun adalah
melambangkan ciri khas jiwa dan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945.
3. Lingkaran padi, bunga kapas dan daun sirih berbentuk tanduk kerbau adalah
menggambarkan kerukunan hidup suku-suku yang berdiam di Asahan.
4. Serumpun tumput Asahan yang Spesifik mencerminkan adanya suku-suku
bangsa di Asahan.
5. Empat buah bukit-bukit pegunungan adalah tempat rakyat bergerilya dimasa
perang kemerdekaan mempertahankan Republik Indonesia di Asahan dan
perlambang kehidupan daerah Asahan dengan 4 tetangga Kabupaten.
6. Rantai berangkai 5 adalah dasar perikemanusiaan dan persatuan rakyat
Asahan.
7. Roda bergigi 5 melambangkan rakyat Asahan mempunyai keterampilan kerja
dibidang pertanian, perkebunan dan pembangunan daerahnya.
8. Laut biru yang bergaris 3 gelombang ombak melambangkan daerah Asahan
terdiri dari dataran tinggi, dataran rendah dan pantai sebagai sumber
kehidupan rakyat Asahan.
9. Ikan dan kelapa adalah sumber penghasilan pokok rakyat daerah Asahan dan
pembinaan hari depannya.
10. Pita selendang melambangkan keindahan , kebudayaan dan adat istiadat
Asahan yang spesifik
11. Tugu dalam bentuk bambu runcing dan kolam melambangkan perjuangan
rakyat Asahan dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan RI
Pancasila.
49
12. Kerang di pengkal tugu melambangkan kehidupan kenelayanan pengorbanan
dan kemasyhurannya.
13. Bagian atas lambang diletakkan semboyan “Rambate Rata Raya” Artinya
kerja keras bersama untuk menuju masyarakat adil dan makmur
2.5.4.2 Arti Warna Pada Logo Kabupaten Asahan
1. Merah, artinya berani, dinamika, cinta tanah air.
2. Putih, artinya kebenaran, kesucian dan perdamaian.
3. Hitam, artinya kokoh-teguh.
4. Hijau tua, artinya keagamaan, kemakmuran, kekeluargaan dan kegotong
royongan.
50
2.5.5 Struktur Organisasi Instansi
Kepala Desa
HERI KUSMIADI S.Pd.I
Kaur Perencanaan
NOPITA SARI
Kaur Tata Usaha
WIWIN ANGGRIANI
Seksi Kesejahteraan
KIKI KHODIJAH
Seksi Pelayanan
ADE IRMA
Seksi Pemerintahan
ANDI RAHMANSYAH
Kepala Dusun IV
IMAN MUSLIH
Kepala Dusun VII
IRWANUDDIN
Kepala Dusun III
J U M A D I
Kepala Dusun VI
SYAHRUL BAHRI
Kepala Dusun II
ADI SAPTONO
Kepala Dusun I
SYAMSUL SIREGAR
Sekretaris Desa
P A I M A N
Kaur Keuangan
JULKISWAN
Kepala Dusun V
W I Y O N O
Kepala Dusun VIII
IRMAN SANDI
51
2.6 Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:63) hipotesis penelitian adalah jawaban
sementara dari pertanyaan yang telah dituliskan pada rumusan masalah
sebelumnya. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan hanya
didasarkan pada teori yang relevan, belum di dasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan kerangka pemikiran
sebelumnya, hipotesis penelitian yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Terdapat pengaruh signifikan variable komunikasi, kejujuran, kerjasama, dan
interpersonal terhadap peningkatan kinerja pegawai.
Variable komunikasi paling dominan dalam mempengaruhi kinerja pegawai.