8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
1. Prestasi Belajar
Bukti keberhasilan usaha, aktifitas atau kegiatan yang dilakukan oleh
peserta didik dalam menerima, menanggapi dan memahami materi pelajaran
yang disampaikan oleh guru/pendidik, yang lazimnya dapat diwujudkan
dengan skor penilaian atau hasil tes.
Prestasi dapat diartikan sebagai hasil maksimal yang telah dicapai,
dilakukan, dikerjakan (Rama, 2007:396). Prestasi juga memiliki arti yaitu
sebagai hasil yang di peroleh karena adanya aktifitas belajar yang dilakukan (
Ridwan, 2005:1 ).
Pengertian Belajar :
“ Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”(
Slameto, 2003:2).
Pengertian belajar menurut Gagne :
“Belajar terjadi apabila suatu,situasi stimulus bersama dengan isi
mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya
(performancenya) berubah dari waktu ke waktu sebelum ia mengalami situasi
itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi (Slameto, 2003:13).
8 Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
9
Definisi belajar menurut Witherington (1952:165) “belajar merupakan
perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola respons
yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan
kecakapan” (Sukamdinata, 2004:155).
Belajar adalah suatu usaha, perbuatan yang dilakukan secara sungguh-
sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki,
baik fisik, mental serta dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya,
demikian pula aspek-aspek kejiwaan seperti intelegensi, bakat, motivasi,
minat, dan sebagainya (Dalyono, 2010:49).
Belajar adalah menemukan suatu pendekatan pembelajaran di mana
dengan cara itu siswa berinteraksi dengan lingkungannya untuk menggali dan
memanipulasi obyek, bergulat dengan pertanyaan dan kontroversi atau
melakukan percobaan (Danim, 2011:114).
Sehingga dapat di simpulkan bahwa belajar merupakan sebuah respons
yang baru ia dengar yang dapat menimbulkan perubahan tingkah laku yang
terwujud dalam kepribadian,pengetahuan kognitif, dan ketrampilan-
ketrampilan yang dapat di kembangkan setelah ia dewasa nanti.
Berikut ini adalah unsur-unsur dalam belajar, ciri-ciri perubahan tingkah
laku dalam pengertian belajar yaitu :
a. Perubahan terjadi secara sadar yaitu bahwa seseorang yang belajar akan
menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan
telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
10
b. Perubahan dalam belajar bersifat berifat kontinu dan fungsional yaitu
sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif yaitu dalam perbuatan
belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk
memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara yaitu perubahan ini
terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata,
bersin, menangis, dan sebagainya.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah yaitu bahwa perubahan
tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai, perubahan
terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
f. Perubahan mencakup seleruh aspek tingkah laku yaitu perubahan diperoleh
seseorang setelah melalui suatu proses meliputi perubahan keseluruhan
tingkah laku ( Slameto, 2003:3-4).
Prinsip-prinsip dalam belajar yaitu :
a. Perhatian dan motivasi adalah perhatian mempunyai peranan yang penting
dalam kegiatan belajar.
b. Keaktifan anak adalah mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu,
mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri.
c. Keterlibatan langsung yaitu belajar melalui pengalaman langsung
siswatidak sekedar mengamati.
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
11
d. Pengulangan belajar adalah melatih daya yang ada pada diri manusia yang
terdiri atas daya mengamati, menanggapi, mengingat, mengkhayal,
merasakan, berpikir dan sbagainya.
e. Tantangan dalam situasi belajar siswa menhadapi tujuan yang ingin dicapai
Tantang (Dimyati, 2010 : 42-47).
Kewajiban belajar menurut Islam “di wajibkan bagi setiap muslim
mempelajari ilmu yang berhubungan dengan kewajiban sehari-harinya dalam
kondisi apapun. Karena ia wajib menjalankan sholat, maka baginya
mempelajari ilmu yang di butuhkan di dalam sholatnya sesuai dengan
batasan, agar ia dapat menunaikan kewajiban itu secara sempurna. Demikian
juga wajib baginya mempelajari ilmu yang mengantarkannya (ilmu yang
menjadi prasyarat) menunaikan segala sesuatu yang menjadi kewajibannya.
Karena segala sesuatu yang menjadi prasyarat bagi sesuatu yang wajib itu
hukumnya menjadi wajib pula.
Demikian pula wajib mempelajari ilmu-ilmu mengenai aturan-aturan
yang berhubungan dengan orang lain dan berbagai pekerjaan. Setiap orang
yang terjun pada salah satu dari urusan-urusan tersebut harus mempelajari
ilmu yang menghindarkanya dari perbuatan haram di dalamnya”. (Asrori,
2000:5-6)
a. Keutamaan ilmu
Keutaamaan ilmu sudah tidak di ragukan lagi bagi siapa pun, karena
ilmu merupakan sesuatu yang khusus (ciri khas) manusia. sebab segala hal
di luar ilmu itu di miliki oleh manusia dan segala macam binatang, seperti
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
12
keberanian, ketegasan, kekuatan, kedermawanan, kasih sayang dan lain
sebagainya.
Dengan ilmu pula Alloh memberikan keunggulan kepada Adam as.
Atas para malaikat. Dan Alloh menyuruh mereka setan untuk menyembah
pada Adam. Keutamaan ilmu hanya karena ia menjadi wasilah (pengantar)
menuju ketakwaan yang menyebabkan seseorang berhak mendapat
kemuliaan di sisi Alloh swt. Dan keebahagiaan abadi. Sebagaimana
Muhammad bin hasan Abdillah menjelaskan dengan syair:
1) Tuntutlah ilmu, karena ilmu merupakan perhiasan pemiliknya,
keunggulan dan pertanda segala pujian.
2) Ia menjadi bendera yang menunjukan kepada jalan menuju tujuan. Ia
menjadi benteng yang mnyelamatkan dari segala kesesatan.
b. Sikap dalam berilmu
Barang siapa yang telah mengenyam betapa nikmatnya ilmu maka ia
akan selalu merasa penasaran dengan adanya ilmu-ilmu baru dan ingin
segera mempelajarinya. Menurut Syech Al-Zarnuji ada beberapa sikap yang
tunjukan dalam menuntut ilmu yaitu :
1) Ahli ilmu sebaiknya tidak merendahkan ( menghinakan ) dirinya dengan
mengharapkan sesuatu yang tidak semestinya dan menghindari hal-hal
yang dapat menghinakan ilmu dan ahli ilmu.
2) Ahli ilmu haruslah bersikap rendah hati, yaitu sikap antara sombong dan
rendah diri.
3) Bersikap iffah yaitu menjaga diri dari perbuatan rendah dan dosa.
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
13
Syech al-Imam Rukunul Islam yang terkenal sebagai sastrawan
terpilih mendendangkan syair gubahannya sendiri :
1) “Rendah hati adalah sikap orang yang bertakwa dan kelak ia akan
mendapat derajat yang tinggi.”
2) Sungguh mengherankan orang yang tak tahu apakah ia orang yang
berbahagia atau celaka.
3) Atau bagaimana usia atau jiwanya diakhiri apakah akan terpuruk dalam
derajat yang hina atau akan mencapai derajat yang luhur.
4) Kesombongan adalah sifat yang hanya menjadi milik Tuhan kita. Maka
jauhilah dan hindarilah.”
Abu hanifah pernah berucap kepada sahabat-sahabatnya “Besarkanlah
surban-surban kalian dan lebarkanlah lengan-lengan baju kalian.”
Ungkapan ini dikemukakan agar supaya ilmu dan ahli ilmu tidak di
pandang remeh. (Asrori, 2000:19-20)
2. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Aqidah merupakan kata yang mempunyai makna ganda yaitu pertama
teguh, kedua ikatan, buhul, tegas, yakin, perjanjian dari ikatan. (Rama,
2007:21). Aqidah menurut Kamus Kecil Bahasa Indonesia yaitu keyakinan,
keimanan aturan. (Sulistyowati, 2005:12) Pengertian aqidah menurut istilah
adalah suatu keyakinan yang dibenarkan dalam hati, diucapkan dalam lisan
dan diamalkan dengan perbuatan serta dapat diterima dengan rasa puas dalam
setiap jiwa individu yang tidak dapat digoyahkan oleh rasa subhat atau keragu-
raguan.
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
14
Menurut Hasan Al Banna “ Aqa’id (bentuk jamak dari Aqidah) adalah
beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati (mu),
mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur
sedikitpun dengan keragu-raguan.” (Al Banna,h:465). (Ilyas, 2007:1)
Aqidah berasal dari bahasa Arab dari asal kata ‘Aqoda mempunyai arti ikatan
dua utas tali dalam satu simpul sehingga menjadi bersambung. (Ibrahim,
2002:1) Menurut istilah yaitu beberapa urusan yang harus dibenarkan oleh
hati yang mendatangkan ketentraman jiwa menjadi keyakinan dan tidak
bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.
Akhlak menurut Al Qhozali artinya “menghilangkan semua adat
kebiasaan yang tercela yang sudah digariskan dalam agama Islam dan
menjauhkan diri dari perbuatan tercela tersebut kemudian membiasakan adat
kebiasaan yang baik, melakukannya dan mencintainya.
Menurut Hamka, ada beberapa hal yang mendorong seseorang untuk berbuat
baik diantaranya :
a. Karena bujukan atau ancaman dari orang lain.
b. Mengharap pujian atau takut mendapat cela
c. Karena kebaikan dirinya (dorongan hati nurani)
d. Mengharap pahala dan surga
e. Mengharap pujian dan takut adzab Tuhan
f. Mengharap keridhoan Allah semata.
Akhlak terpuji dibagi dua :
a. Akhlak lahir yaitu melakukan seluruh amal ibadah yang diwajibkan Tuhan,
termasuk berbuat baik kepada sesama manusia dan lingkungan, dan
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
15
dikerjakan oleh anggota lahir, yang dikategorikan taat lahir adalah
dermawan, adil.
b. Akhlak batin adalah segala sifat yang baik, yang terpuji yang dilakukan
oleh anggota batin (hati), contoh : tawakkal, sabar. (M Fil, 2009:3)
Menurut Kamus Kecil Bahasa Indonesia akhlak adalah budi pekerti,
perilaku yang baik, tabiat, watak, budi pekerti yang baik. (Sulistyowati,
2005:12) Menurut Zakiah Darajat “Akhlak merupakan cermin dari keadaan
keimanan yang terpantul dalam kehidupan sehari-hari. (Ilyas, 2007:12)
Menurut Emil Salim, akhlak adalah perilaku yang bersumber pada
wahyu dan berkembang menurut pendidikan tentang masalah dunia
akhirat.Secara etimologis (lughatan) akhlak (bahasa Arab) adalah bentuk
jamak dari khuluk yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.
Menurut Ibrahim Anis : Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa,
yang didengarnya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. (Ilyas, 2007:2)
Akhlak dalam kata lain dapat di artikan sebagai etika, etika memiliki arti
yaitu ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak atau moral manusia.
(Sulistiyowati, 2005:132) Etika dalam kata lain adalah afektif, dalam hal ini
kegiatan afektif berkenaan dengan penghayatan perasaan, sikap, moral, nilai-
nilai. (Sukamdinata, 2004:40). Sehingga antara akhlak dan etika sngat
berkaitan erat untuk menjadi hal pokok yang harus di bahas secara
berdampingan. Untuk saling mendukung dan saling menguatkan.Akhlak
merupakan hal yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela
(Ilyas, 2009 : 4).
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
16
Menurut bahasa, kata akhlak berasal dari kata ٌاُْخالْق yang merupakan
bentuk jamak dari kata ُلٌق خل yang berarti budi pekerti watak, tabiat, dan
perangai. Menurut istilah, akhlak adalah watak atau tabiat manusia dalam
hidup sehari-hari yang baik dan jelek. Ilmu akhlak adalah ilmu yang
membahas baik buruknya tingkah laku, sikap, dan ucapan manusia. Tingkah
laku, sikap dan ucapan yang dibahas adalah perbuatan yang dilakukan atas
dasar pengetahuan kesadaran dan niat.
Sumber Akhlak, dalam konsep akhlak segala sesuatu itu dinilai baik atau
buruk, terpuji atau tercela semata-mata karena syara’ yaitu bersumber pada
Al-Qur’an dan Sunnah/hadist yang menilainya demikian. Hati nurani atau
fitrah dalam bahasa Al-Qur’an memang dapat menjadi ukuran baik dan buruk
manusia diciptakan oleh Allah SWT memilki fitrah bertauhid, mengakui ke-
EsaanNya (QS. Ar-Rum 30:30). Ruang lingkup Akhlak ada lima bagian :
a. Akhlak pribadi (Al akhlak al-fardiyah). Terdiri dari : (a) yang diperintahkan
(al-awamir), (b) yang dilarang (an-nawahi), (c) yang dibolehkan (al-
mubahat) dan (d) akhlak dalam keadaan darurat (al-mukholafah bi al
adhtirar).
b. Akhlak berkeluarga (al akhlak al usariyah). Terdiri dari : (a) kewajiban
timbal balik orang tua dan anak, (b) kewajiban suami istri, (c) kewajiban
terhadap karib kerabat.
c. Akhlak bermasyarakat terdiri dari : (a) yang dilarang, (b) yang
diperintahkan dan kaedah-kaedah adab.
d. Akhlak bernegara terdiri dari : (a) hubungan antara pemimpin dan rakyat
dan (b) hubungan luar negeri.
e. Akhlak beragama yaitu kewajiban terhadap Allah SWT.
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
17
3. Jenis-jenis akhlak.
Sesuai dengan ajaran agama tentang perbedaan manusia dalam segala
seginya, maka menurut Moh Ibnu Qoyyim ada dua jenis akhlak yaitu :
a. Akhlak Dlarury yaitu akhlak yang asli, otomatis yang merupakan
pemberian Allah secara langsung, tanpa memerlukan latihan, kebiasaan dan
pendidikan. Akhlak ini hanya dimiliki oleh manusia-manusia pilihan Allah,
keadaannya terpelihara dari perbuatan-perbuatan maksiat dan selalu terjaga
dari larangan Allah, yaitu para Nabi dan Rasul-Nya.
b. Akhlak Mukhtasabah yaitu akhlak atau budi pekerti yang harus dicari
dengan jalan melatih, mendidik dan membiasakan yang baik serta cara
berpikir yang tepat. Tanpa dilatih, dididik, dan dibiasakan akhlak ini tidak
akan terwujud. Akhlak ini dimiliki oleh sebagian besar manusia.
4. Manfaat mempelajari akhlak
Dalam islam akhlak sangat penting bagi manusia, bahkan merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Akhlak
merupakan mutiara hidup yang membedakan makhluk manusia dengan
makhluk lainnya, sebab seandainya manusia tanpa akhlak, maka akan hilang
derajat kemanusiaannya.
Dr. Hamzah Ya’cub, menyatakan bahwa manfaat mempelajari akhlak
adalah sebagai berikut :
a. Memperoleh kemajuan rohani
Tujuan ilmu pengetahuan ialah meningkatan kemajuan manusia di bidang
rohaniah atau bidang mental spiritual. Antara orang yang berilmu
pengetahuan tidaklah sama derajatnya dengan orang yang tidak berilmu
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
18
pengetahuan. Dengan ilmu akhlak yang dimilikinya itu dia selalu berusaha
memelihara diri supaya senantiasa berada pada garis akhlak yang mulia dan
menjauhi segala bentuk akhlak yang tercela.
b. Sebagai penuntun kebaikan
Rasulullah saw sebagai teladan utama, karena beliau mengetahui akhlak
mulia yang menjadi penuntun kebaikan manusia.
c. Memperoleh kesempurnaan iman
Iman yang sempurna akan melahirkan kesempurnaan akhlak. Untuk
menyempurnakan iman, haruslah menyempurnakan akhlak dengan
mempelajarinya sebagai suluh.
d. Memperoleh keutamaan dihari akhir
Orang-orang yang berakhlak luhur, akan menempuh kedudukan yang
terhormat di hari kiamat.
e. Memperoleh keharmonisan rumah tangga
Akhlak merupakan faktor mutlak dalam menegakkan keluarga sejahtera.
Keluarga yang tidak dibina dengan tonggak akhlak yang baik, tidak akan
bahagia, sekalipun kekayaan materinya melimpah ruah. Akhlak yang luhur
akan mengharmoniskan rumah tangga, menjalin cinta dan kasih sayang
semua pihak. Segala tantangan dan badai rumah tangga yang sewaktu-
waktu datang melanda, dapat dihadapi dengan rumus-rumus akhlak.
Tegasnya bahagialah rumah tangga yang dirangkum dengan keindahan
akhlak (Thoha, :112-116).
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
19
5. Perilaku Siswa
Perilaku merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan
atau lingkungan.(Rama, 2007:376) Dalam kamus bahasa Indonesia perilaku
yaitu tanggapan atau reaksi individu yang berwujud dalam gerakan (sikap)
tidak saja badan atau ucapan.
Sesungguhnya manusia telah di bekali akal untuk dapat membedakan antara
baik dan buruk. Sebagai makhluk yang paling sempurna di bandingkan dengan
makhluk lain sudah pasti harus mempunyai perilaku dan akhlak yang lebih
baik. Seperti yang di jelaskan dalam Al-Qur’an sebagai berikut :
Artinya : Katakanlah (wahai Muhammad) tidak sama keburukan dengan kebaikan, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah : 100 )
Artinya : dan jiwa serta penyempurnannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya (QS. As-Syam : 7-8)
Dengan demikian bahwa Allah menciptakan segala sesuatu terdiri dari
dua sisi yaitu baik buruk, hidup mati, senang sedih dan lain sebagainya.
Tinggal manusianya mau mempelajarinya atau tidak. Setelah mempelajari
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
20
tentang dua konsep tersebut maka yang menentukan pilihan adalah pribadi
masing-masing individu. Etika adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik
dan buruk. Menurut kamus bahasa indonesia etika adalah ilmu tentang asas-
asas akhlak (Rama, 2007:139). Sehingga dapat di artikan bahwa etika
merupakan aturan perilaku moral yang berlaku di masyarakat pada umumnya
yang meliputi norma-norma agama, sopan santun, berbudaya secara islami.
Sikap atau attitude adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang atau
situasi yang dihadapi. Menurut Ellis yang mempunyai peranan penting dalam
sikap adalah faktor perasaan atau emosi dan faktor kedua adalah
reaksi/respons atau kecenderungan untuk bereaksi.
Kepribadian adalah ciri-ciri khas yang ada pada setiap orang. Banyak
faktor yang mempengaruhi individu baik yang bersumber dari dalam dirinya
maupun dari luar dirinya. Faktor internal tersebut merupakan segala sifat dan
kecakapan yang dimiliki atau dikuasai individu dalam perkembangannya,
diperoleh dari hasil keturunan atau karena interaksi keturunan dengan
lingkungan. Faktor eksternal merupakan segala sifat dan kecakapan yang
dimiliki atau dikuasai individu dalam perkembangannya, diperoleh dari hasil
keturunan atau karena interaksi keturunan dengan lingkungan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu. (Sukmadinata,
2004:44)
a. Faktor keturunan
Keturunan, pembawaan atau heredity merupakan segala ciri, sifat,
potensi dan kemampuan yang dimiliki individu karena kelahirannya. Ciri,
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
21
sifat dan kemampuan-kemampuan tersebut dibawa individu dari
kelahirannya, dan diterima sebagai keturunan dari kedua orang tuanya.
b. Faktor lingkungan
Perilaku yang diperlihatkan oleh individu bukan sesuatu yang
dilakukan sendiri tetapi selalu dalam interaksinya dengan lingkungannya.
c. Interaksi antara pembawaan, lingkungan dan kematangan
Apabila muncul pertanyaan, mana di antara faktor pembawaan dan
lingkungan yang lebih besar pengaruhnya terhadap perkembangan dan
perilaku individu? Jawabannya adalah relatif. Untuk perkembangan aspek-
aspek tertentu peranan faktor pembawaan lebih dominan, umpamanya
tinggi badan, warna kulit, kecerdasan, bakat di bidang seni, ilmu tertentu
dll.
Tujuan pendidikan seharusnya mempersiapkan individu untuk cakap
dalam kehidupannya ditengah seluruh perubahan dan kemungkinan
perkembangn jaman. Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2004, tentang
Sistem Pendidikan Nasional, dikemukakan tujuan pendidikan nasional :
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Hambali, 2011 : 49-50) .
Tujuan pendidikan nasional ini sangatlah menarik, karena telah
mengarahkan dunia pendidikan pada wilayah karakter berbangsa dan
bernegara. Di jaman globalisasi ini sulit untuk membedakan mana yang baik
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
22
dan buruk, mana yang produksi indonesia mana yang bukan. Sehingga ini
menjadi tugas para pendidik untuk mendidik akhlak sebaik mungkin.
B. Silabus Aqidah Akhlak Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
1. Pengertian Madrasah Ibtidaiyah
Madrasah Ibtidaiyah adalah lembaga pendidikan yang memberikan
pendidikan dan pengajaran rendah serta menjadikan mata pelajaran Agama
Islam sebagai mata pelajaran dasar yang sekurang-kurangnya 30% di samping
mata pelajaran umum (Darodjat, 2009:104). Madrasah Ibtidaiyah mempunyai
tujuan institusional umum agar murid :
a. Memiliki sikap dasar sebagai seoran muslim yang bertakwa dan berakhlak
mulia.
b. Memiliki sikap dasar sebagai warga negara yang baik.
c. Memiliki keperibadian yang bulat dan utuh, percaya pada diri sendiri, sehat
jasmani dan rohani.
d. Memiliki pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang
diperlukan untuk melanjutkan pelajaran ke Madrasah Tsanawiyah atau
Sekolah Lanjutan Pertama lainya.
e. Memiliki kemampuan dasar untuk melaksanakan tugas hidupnya dalam
masyarakat dan berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa guna mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Menurut (Darojat, 2009:106). Madrasah Ibtidaiyah juga mempunyai
tujuan khusus agar murid :
a. Dalam bidang ilmu pengetahuan
1) Memiliki pengetahuan dasar tentang ilmu agama Islam
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
23
2) Memiliki pengetahuan tentang dasar kewarganegaraan dan pemerintahan
sesuai dengan pancasila dan UUD 1945.
3) Memiliki pengetahuan dasar tentang bahasa indonesia sebagai bahasa
nasional.
4) Memiliki pengetahuan dasar tentang bahasa Arab sebagai alat untuk
memahami ajaran agama Islam.
b. Dalam bidang keterampilan
1) Dapat mengamalkan pokok-pokok ajaran agam Islam
2) Dapat menggunakan bahasa indonesia dengan baik, baik lisan maupun
tulisan
3) Dapat bekerja sama dengan orang lain dan dapat mengambil bagian
secara aktif dalam kegiatan masyarakat
4) Memiliki keterampilan dasar dalam memelihara kesehatan dan keluarga
sejahtera menurut ajaran Islam
c. Dalam bidang prestasi dan sikap
1) Cinta terhadap ajaran agama Islam dan berkeinginan untuk
mengenalkanya
2) Memiliki sikap demokratis, tenggang rasa dan mencintai sesama
manusia, bangsa serta lingkunan sekitarnya
3) Mematuhi disiplin dan peraturan yang berlaku
4) Berinisiatif, berdaya kreatif dan bersikap makarya.
2. Silabus Pembelajaran
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
24
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester : V/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami kalimat toyyibah (Sholawat Nabi), Al
Asma Al-Husna (Al Baqii dan Al Bashir).( Perangkt Pemb AA)
SEMESTER
STANDAR KOMPETENS
I
KOMPETENSI DASAR
ALOKASI WAKTU
KET
SATU 12. Memahami Kalimat Thoyyibah (Sholawat Nabi), Al-Asma Al Husna (Al Baqii Dan Al Bashir)
1.1 Mengenal Alloh Melalui Kalimat Thoyyibah (Sholawat Nabi) 1.2 Mengenal Alloh Melalui Sifat-Sifat Alloh Yang Terkandung Dalam Al-Asma Al-Husna (Al Baqii Dan Al Bashir)
4 jam 4jam
13. Beriman Kepada Hari Akhir (Kiamat)
2.1 Mengenal Adanya Hari Akhir (Kiamat)
6 Jam
14. Membiasakan Akhlak Terpuji
3.1 Membiasakan Sikap Tanggung Jawab, Adil, Dan Bijaksana Dalam Kehidupan Sehari-Hari 3.2 Membiasakan Akhlak Yang Baik Ketika Di Tempat Ibadah Dab Tempat Umum
6 Jam 6 Jam
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
25
15. Menghindari Akhlak Tercela
4.1 Menghindari Sifat Hasud Dalam Kehidupan Sehari-Hari Melalui Kisah Abu Lahab
6 Jam
Total Jam Pelajaran Semester 1 32 jam
3. Metode Mengajar Akhlak
Dari berbagai uraian yang telah di sebutkan di atas maka sudah
kewajiban para pendidik untuk mencetak generasi muda yang berakhlakul
karimah, berkepribadian serta berkarakter. Untuk mendidik akhlak diperlukan
metode yang tepat atau cara yang tepat.
Ada beberapa metode yang di jelaskan oleh Chabib Toha dlam bukunya
“Metodologi Pengajaran Agama” yaitu sebagai berikut :
a. Pengertian metode mengajar akhlak
Metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubunagan dengan siswa pada saat berlangsungnya
pengajaran. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
26
pembimbing, sedangkan siswa siswa berperan sebagai penerima atau yang
dibimbing. Oleh karena itu metode mengajar yang baik adalah metode yang
dapat menumbuhkan kegiatan belajar. Adapun yang dimaksud dengan
metode mengajar akhlak ialah suatu cara menyampaikan materi pendidikan
akhlak dari seorang guru kepada siswa dengan memilih satu atau beberapa
metode mengajar sesuai dengan topik pokok bahasan. Metode pengajaran
tentang bentuk batin seseorang yang kelihatan pada tindak-tanduknya
(tingkah lakunya).
Pengajaran akhlak salah satu bagian dari pengajaran agama, karena
ini patokannya adalah ajaran agama. Yang menjadi sasaran pembicaraan
akhlak ialah perbuatan seseorang pada diri sendiri seperti sabar, wara’,
zuhud, ridha, qonaah dan sebagainya.
Adapaun metode-metode mengajar akhlak adalah sebagai berikut :
1) Metode alami ialah suatu metode dimana akhlak yang baik diperoleh
bukan melalui didikan, pengalaman ataupun latihan, tetapi diperoleh
melalui instingatau naluri yang dimilikinya secara alami.
2) Metode mujahadah dan riadhoh ialah orang yang dirinya menjadi
penyantun, maka jalannya dengan membiasakan bersedekah, sehingga
menjadi tabiat yang mudah mengerjakannya dan tidak merasa berat lagi.
3) Metode teladan ialah metode ini sangat efektif untuk pengajaran akhlak,
maka seyogianya guru menjadi ikutan utama bagi murid-murid dalm
segala hal, misalnya kelembutan dan kasih sayang banyak senyum dan
ceria, lemah lembut dalam bertutur kata, disiplin ibadah dan menghias
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
27
diri dengan tingkah laku sesuai misi yang diembannya. Jadi metode ini
harus diterapkan seorang guru jika tujuan pengajaran hendak dicapai.
Tanpa guru yang memberi contoh, tujuan pengajaran sulit dicapai.
4) Metode tidak langsung yaitu cara tertentu yang bersifat pencegahan,
penekanan terhadap hal-hal yang merugikan akhlak, antara lain koreksi
dan pengawasan, larangan serta hukuman (Thoha:126-130).
C. Tinjauan Penelitian Terdahulu
1. Skripsi Rini Andriani : “Korelasi Pendidikan Agama Islam dan Akhlak Siswa
Kelas 2 SLTP Negeri 1 Kutowinangun Tahun Pelajaran 1997/ 1998”.
Dalam penelitian tersebut berisi tentang hubungan antara pendidikan
Agama Islam dan Akhlak siswa kelas 2 SLTP Negeri 1 Kutowinangun Tahun
Pelajaran 1997/1998. Yang dapat di lihat dalam kehidupan sehari-hari siswa
baik akhlak pergaulan dengan sesama siswa, sopan santun terhadap guru,
orang tua serta masyarakat luas.
2. Skripsi Erna Kurniati : “Studi Korelasi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akidah
Akhlak Terhadap Perilaku Siswa Pada MTs 03 Rembang Purbalingga Tahun
Pelajaran 2008/2009”.
Dalam kegiatan penelitian tersebut peneliti mencari hubungan yang sangat
signifikan antara prestai belajar akidah akhlak dengan perilaku siswa MTs 03
Rembang Purbalingga. Yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Hasilnya yaitu bahwa ada korelasi sangat erat antara mata pelajaran akidah
akhlak dengan perilaku siswa.
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013
28
Hal itu terbukti ketika siswa yang memiliki nilai yang bagus akhlak yang
ditunjukannya pun bagus, baik adab sopan santun terhadap guru teman, orang tua
dan mau melaksanakan kewajibannya yaitu sholat 5 waktu tanpa adanya paksaan
yang akan peneliti lakukan.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian pengaruh prestasi mata
pelajaran aqidah akhlak terhadap perilaku siswa Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah Karanggondang Gunungwuled Rembang Purbalingga.
Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan dengan tinjauan penelitian
terdahulu yaitu :
1. Penelitian yang di lakukan oleh saudara Rini Andriani dengan penulis terletak
pada mata pelajaran yaitu “ Pendidikan Agama Islam “ dengan “Aqidah
Akhlak”, subjek penelitiannya siswa kelas 2 SLTP Negeri 1 Kutowinangun
tahun pelajaran 1997/1998. Sedangkan subjek penelitian yang peneliti ambil
adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Karanggondang
Gunungwuled Rembang Purbalingga tahun ajaran 2012/2013.
2. Penelitian yang dilakukan oleh saudara Erna Kurniati dengan peneliti terletak
pada hubungan yang terjadi prestai belajar aqidah akhlak dengan perilaku
siswa dan objek penelitiannya adalah MTs 03 Rembang Purbalingga Tahun
Ajaran 2008/2009, sedangkan yang di lakukan peneliti adalah pengaruh yang
muncul ketika prestasi mata pelajaran aqidah akhlak tinggi perilakunya baik
dan sebaliknya. Objek yang dipilih adalah MIM Karanggondang
Gunungwuled Rembang Purbalingga tahun ajaran 2012/2013.
Pengaruh Prestasi Belajar..., Roni Kurniawan, Fakultas Agama Islam UMP, 2013