-
5
BAB II
TINJAUHAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Pendidikan karakter
a. Pengertiaan karakter
Secara istilah karakter merujuk pada ciri khas, prilaku khas
seseorang atau kelompok, kekuatan moral atau reputasi. Dengan
demikian, karakter merupakan evaluasi terhadap kualitas moral
individu atau bagi atribut tersebut termasuk keberadaan kurangnya
kebijakan seperti integritas, keberanian ketabaan, kejujuran, dan
kesetiaan atau prilaku atau kebiasaan yang baik (Yaumi, 2014: 120).
Karakter adalah merupakan ciri khas seseorang atau
sekolompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas
moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan
(Salahudin, 2013 : 42).
Karakter adalah akar dari semua tindakan yang jahat dan
buruk, tindakan kejahatan, terletak pada hilangnya karakter (Samani,
2012 : 41).
b. Perbedaan pendidikan kharakter, moral, dan akhlak
Secara sepintas, terminologi pendidikan moral, pendidikan
akhlak, dan karakter seolah bermakna berbeda. Namun jika diselidiki
dari akar filosofisnya ternyata ketiga sifat tersebut memiliki kesamaan.
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
6
Moral berasal dari bahasa latin Mos, artinya ‘tata cara ‘, adat
isti atau kebiasaan (Tukiran, 2013 : 75).
Moral berarti berkenaan dengan norma-norma umum,
mengenai apa yang baik atau benar dalam cara hidup seseorang
(Wahyuning, 2003 : 3). Dengan kata lain, ketika orang berbicara
tentang nilai-nilai moral, pada umumnya akan terdengar sebagai sikap
dan perbuatan seseorang terhadap orang lain. Pada anak-anak nilai-
nilai moral akan terlihat dari mampu tidaknya seorang anak
membedakan antara yang baik dan yang buruk.
Secara etimologis akhlaq bukan sajah merupakan tata aturan
atau norma prilaku yang mengatur hubungan antar sesama manusia,
tetapi norma juga mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan
dan bahkan dengan alam semesta sekalipun (IIyas, 2006 : 1).
Secara istilah akhlak berasal dari bahasa arab yang diartikan
sama atau mirip dengan “budipekerti”yang berasal dari bahasa
sanskerta, yang memiliki kedekatan dengan istilah tatakrama. Inti
ajaran akhlak adalah niat kuat untuk berbuat, atau tidak berbuat
sesuatu sesuai dengan ridho Allah atau Tuhan (Adisusilo, 2014 : 55).
c. Ruang lingkup nilai dalam pendidikan karakter /budi pekerti
Menjelaskan ruang lingkup pembahasan nilai pendidikan budi
pekerti yang bersumber pada etika dan moral menekankan unsur
utama kepribadian.
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
7
Kepribadian adalah ciri dari karakteristik atau gaya atau
sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan
yang diterima dari lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil ,
dan bawaaan seseorang semenjak lahir (Sjarkawi, 2008 : 11).
Kepribadian adalah unsur karakter atau watak (Zuriah, 2008 : 143).
Kepribadian adalah pemikiran, emosi, dan prilaku tertentu
yang menjadi ciri dari seseorang dalam menghadapi dunianya
(Santrock, 2008 : 158).
Kepribadian yaitu keseluruhan pola (bentuk) tingkah laku sifat-
sifat, kebiasaan, kecakapan bentuk tubuh serta unsur-unsur psiko-fisik
lainya yang selalu menampakan diri dalam kehidupan seseorang
(Ahmadi, 2005. 158 ).
d. Metode pembentukan karakter dalam keluarga
1. Mendidik dengan keteladanan
Keteladanan dalam pendidikan adalah cara yang paling
efektif dan berhasil dalam mempersiapkan anak dari segi akhlak,
membentuk mental dan sosialnya (Ulwan, 2012 : 516).
Artinya : Sesungguhnya ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiyamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-
Ahzab(33) : 21).
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
8
...
...
Artinya : Kamu melihat mereka ruku dan sujud mencari
karunia Allah dan keridhaan-Nya tanda-tanda mereka
tanpak pada muka mereka bekas sujud (QS.Al-Fatth
(48) : 29).
Artinya : Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang
yang menepati apa yang telah mereka janjikan
kepada Allah Maka diantara mereka ada yang gugur
dan diantara mereka ada (pula) yang menunggu-
nunggu dan mereka tidak mengubah (janjinya).
(QS.An-Ahzad(33) : 23).
Peranan orang tua sangat penting dalam mendidik
keteladanan anak di dalam keluarga. Sesuatu yang wajib
diajarkan para orang tua kepada anak agar anak mempunyai
akhlak yang mulia dan baik hati kesesama manusia adalah
dengan cara mengajarkan anak supaya rajin shalat , supaya rajin
beramal shalih dengan tulus dan ikhlas hanya mengharapkan
pahala yang berlimpah dari sisi-Nya,yaitu surga yang
merupakan karunia dari-Nya.Dengan demikian peranan orang tua
sangat penting dalam mendidik keteladanan anak didalam
keluarga agar anak mempunyai karakter yang mulia.
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
9
2. Mendidik dengan kebiasaan
Pendidikan Islam anak-anak semenjak lahir sudah
diciptakan dalam keadaan bertauhid yang murni, agama yang lurus
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (Ulwan, 2012 : 542).
Sebagaimana yang difirmankan Allah :
Artinya : Maka hadapkanlah mukamu dengan lurus kepada
agama Allah (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Al-
Rum (30) : 30).
Atinya: Dan bumi serta hamparannya, dan jiwa serta
penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang-
orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya
rugilah orang-orang yang mengotorinya. (QS.Asy-
Syams (91) : 6-10)
Para orang tua selalu mengajarkan kepada anak-anaknya
supaya mereka selalu bertakwa kepada Allah. Yaitu dengan cara
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
10
mengerjakan shalat dan mengerjakan amal shalih agar hidupnya
selamat dunia akhirat, dan tidak mengotorinya dengan perbuatan-
perbuatan yang dapat merugikan mereka.contoh perbuatan-
perbuatan yang merugikan mabuk-mabukan, berjudi, berzina dan
lain-lain.
3. Mendidik dengan nasihat
Metode pendidikan yang efektif dalam membentuk
keimanan anak, akhlak, mental, dan sosialnya, adalah
metode pendidik dengan nasihat. Hal ini nasihat mempunyai
yang besar untuk membuat anak mengerti tetang hakikat
sesuatu dan memberinya kesadaran tentang prinsip-prinsip Islam
(Ulwan, 2012: 558)
Berikut ini beberapa contoh pengulangan Al-Qur’an
dalam menggunakan metode nasihat :
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
11
Artinya : Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada
anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya, Hai
anaku, janganlah kamu mempersekutukan Allah.
Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-
benar kezaliman besar. ’Dan kami perintahkan
kepada manusia (berbuatlah baik) kepada dua orang
ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah dan bertambah-tambah, dan
menyapinya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-
Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu hanya
kepadakulah kembalimu. Dan jika keduanya
memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
maka jangaanlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya didunia dengan baik, dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku dan
kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu. Maka
kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan. (Lukman) berkata), hai’ anaku, sesungguhnya
jika ada(sesuatu perbuatan) seberat biji sawi dan
berada dalam batu atau dilangit atau didalam
dibumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (mem-
balasnya). Sesungguhnya Allah maha halus lagi maha
mengetahui . Hai anaku, dirikanlah shalat dan surulah
(manusia) mengerjakan yang baik dan cegalah
(mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya
yang demikian itu terhadap hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah). (QS. Luqman (31) :13-17).
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
12
Artinya : Hai anakku, naiklah kekapal bersama kami janganlah
kamu bersama orang-orang kafir. (QS. Hud (11) : 42).
Melalui perkataan ya’qub
Artinya : Ayahnya berkata, Hai’anaku, janganlah kamu
menceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu
maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)
mu sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata
bagi manusia. (QS.Yusuf (12): 5)
Melalui perkataan Ibrahim dan Ya,qub
Artinya : Hai anak-anaku, sesungguhnya Allah telah memilih
agama ini bagimu,maka janganlah kamu mati kecuali
memeluk agama islam. (QS.Al-Baqarah (2) : 132)
Seruan untuk perempuan melalui lesan malaikat kepada Maryam
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
13
Artinya : Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih
kamu menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas
segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).
Hai maryam, taatlah kepada Rabbmu, sujud dan
rukulah bersama orang-orang yang ruku. (QS.
Ali’Imran (3) : 42-43)
Seruan Untuk Kaum melalui lisan Musa
Artinya : Dan ( ingatlah), ketika Musa berkata kepada
kaumnya, Hai’ kaumku sesungguhnya kamu telah
menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah
menjadikan anak lembu (sembuhanmu). Maka
bertobatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan
bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu
pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah
akan menerima taubatmu. Sesungguhnya dialah yang
maha penerima taubat lagi maha penyayang. (QS.Al-
Baqarah (2) : 54)
Melalui lesan Musa
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
14
Artinya : Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya,
Hai’kaumku, ingatlah nikmat Allah atas mu ketika
Dia mengakat nabi-nabi diantaramu, dan jadikan-Nya
kamu orang-orang merdeka dan diberikan-Nya
kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya
kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain.
(QS.Al-Ma’idah (15) : 20)
Seruan untuk kaum Muslimin
Artinya : Hai orang-orang beriman, jadikalah sabar dan shalat
sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar. ( QS.Al-Baqarah (2) : 153)
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwa kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada –Nya; dan jangalah
sekalih-kalih kamu mati melaikan dalam keadaan
beragama Islam. (QS. Al-Imran ( 3) : 102).
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, patuhilah seruan Allah
dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu
kepada suatu yang memberi kehidupan kepada
kamu. (QS. Al-Anfal (8) : 24)
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
15
Seruan untuk seluruh manusia
Artinya : Hai manusia, sembahlah Rabbmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum mu,agar kamu bertakwa, Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS.Al-Baqarah (2) : 21-22)
Artinya : Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Rabbmu. (Muhammad dengan Mukjizatnya) dan kami telah turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang. (QS.An-Nisa(4) : 174)
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
16
Artinya: Hai manusia, bertakwalah kepada Rabbmu.
Sesungguhnya keguncangan hari kiyamat itu adalah
suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). Ingatlah)
pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu,
lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari
anak yang disusuinya dan gugurkalah kandungan
segala wanita yang hamil. Dan kamu lihat manusia
dalam dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya
mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat
kerasnya. (QS.Al-Hajj (22) :1-2)
Artinya : Demi Dzat yang diriku ada ditangan-Nya,pasti
kalian tidak akan masuk surga sampai kalian
beriman ,dan kalian tidak beriman sampai kalian
saling mencintai.Maukah aku tunjukan kepada
kalian sesuatu yang jika kalian kerjakan kalian jadi
saling mencintai ? Sebarkanlah salam diantara kalian.
”(HR.Muslim )
Artinya : Agar kalian bertakwalah kepada Allah, ikutilah
sunnahku dan sunnnah para khalifah yang memberi
dan mendapatkan petunjuk setelahku, dan peganglah
kuat-kuat sunnah itu, karena sesungguhnya semua
bid’ah itu tersesat.”(HR.At-Tirmidzi)
Para orang tua selalu mendidik anak-anaknya dengan
penuh kesabaran supaya mereka beribadah kepada Allah. Yaitu
dengan cara mengajari anak shalat, beramal shalih agar mereka
termasuk orang-orang yang taat kepada Allah yaitu orang-orang
yang selalu bertakwa kepada Allah. Janganlah kamu
menyembahkan selain Allah bertaubatlah. Sesungguhnya Allah
maha penerima taubat lagi maha penyayang.
4. Mendidik dengan perhatian/pengawasan
Pendidikan dengan perhatian adalah mengikuti
perkembangan anak dan mengawasinya dalam pembentukan
akidah, akhlak, mental, dan sosialnya (Ulwan, 2012 : 603).
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
17
Artinya : Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan
shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.
(Thaha (20) : 132).
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, priharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahka-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.”(QS.At-Tahrim( 66) : 6)
Para orang tua selalu menyuruh anak-anaknya untuk
mendirikan shalat dan bersabarlah dalam mengerjakannya, agar
kita termasuk orang-orang yang bertakwa kepada Allah
SWT.Kita sebagai manusia harus beriman dengan sungguh-
sungguh kepada Allah, supaya kita jauh dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
18
5. Mendidik dengan hukuman
Hukuman yang terdapat dalam syariat islam mencangkup
prinsip-prinsip yang holistik yang mengandung perkara-perkara
penting yang tidak mungkin manusia dapat hidup tanpanya
(Ulwan, 2012 : 621).
Sebagaimana firman Allah
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
qishaash berkenan dengan orang-orang yang dibunuh,
orang merdeka dengan orang merdeka, hamba
dengan hamba, wanita dengan wanita.” (QS.Al-
Baqarah (2) : 178)
Sebagaimana firman Allah
Artinya : Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang
baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak
mendatangkan empat orang saksi, maka deralah
mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera,
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
19
dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat
selama-lamanya.dan mereka Itulah orang-orang yang
fasik. ( QS.An-Nur (24) : 4)
Artinya : Sesungguhnya pembalasan bagi orang-orang yang
memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat
kerusakan dimuka bumi, hanyalah mereka dibunuh
atau disalib,atau dipotong tangan dan kaki mereka
dengan bertimbal balik,atau dibuang dari negri
(tempat kediamannya ). Yang demikian itu (sebagai)
suatu penghinaan untuk mereka didunia dan
diakherat mereka memperoleh siksa yang besar.
(QS.Al-Ma’idah (5) : 33)
Artinya : Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan )
hidup bagimu hai orang-orang yang berakal, supaya
kamu bertakwa.”(QS.Al-Baqarah(2) : 179)
Didalam hukum qishash ada jaminan hidup marilah kita
tetap bertakwa kepada Allah Swt.
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada
Allah dan tinggalkan siksa riba (yang belum
dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
20
sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-
Nya akan memerangimu dan jika kamu bertobat (dari
pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu ;
kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
(QS.Al-Baqarah (2) : 279)
Artinya : Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang
lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan
(alasan) yang benar,dan tidak berzina. Barang siapa
yang melakukan demikian itu, niscaya ia mendapat
(pembalasan) dosa (nya), (yakni), akan dilipat gandakan
azab untuknya pada hari kiyamat ia akan
kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina.”(QS.Al-
Furqan (25) : 68-69)
Artinya : Dan jika kamu berpaling sebagaimana kamu telah
berpaling sebelumnya, niscaya Dia akan mengazab
kamu dengan azab yang pedih. (QS.Al-Fath(48) : 16)
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
21
Artinya: Dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan meng
azab mereka dengan azab yang pedih didunia dan
diakhirat (QS.At-Taubah(9) : 74)
Artinya : Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi)
harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa
mereka dalam kehidupan didunia (QS.At-Taubah(9)
:55)
Sebagaimana firman Allah :
Artinya : Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri,
potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi
apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksa dari Allah.
Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.
Al-Maidah (5) : 38)
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
22
Berdasarkan Firman Allah :
Artinya : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina,
maka derakanlah tiap-tiap seorang dari keduanya
seratus kali dera. (QS. An-Nur (24) : 2).
Artinya : Perintahkanlah anak-anak kalian shalat saat mereka
berusia 7 tahun dan pukullah mereka (ketika
meninggalkannya) pada saat berusia 10 tahun,serta
pisahkan tempat tidur mereka.”(AI-Hakim dan Abu
Dawud).
Metode hukuman adalah suatu metode yang diterapkan
para orang tua dalam mendidik anak-anaknya.Agar anak tidak
terjerumus ke hal-hal yang menyimpang dari ajaran agama
maka disinih peranan orang tua sangat diperlukan dalam
mendidik dengan hukuman.Para oang tua selalu berhati-hatilah
dalam memberikan hukuman kepada anak.
2. Konsep keluarga
a. Pengertiaan keluarga
Keluarga adalah wahana yang sangat penting dan berpengaruh
terhadap pembentukan kepribadian, jati diri, dan karakter manusia
baik secara individu maupun sosial (Andarus, 2015 : XV).
Keluarga adalah satu kesatuan yang diikat oleh hubungan
darah antara satu dengan lainya (Djamarah, 2004 : 3).
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
23
Keluarga dapat difinisikan sebagai suatu kelompok dari orang-
orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau
adopsi, merupakan susunan rumah tangga sendiri, beraksi dan
berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan
sosial bagi suami istri , ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki
dan perempuan dan merupakan pemeliharaan kebudayaan bersama
(Khairudin, 2008 : 7).
b. Peran keluarga
Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya
mengembangkan pribadi anak. Perawatan orang tua yang penuh
kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama
maupun sosial budaya yang diberikannya merupakan faktor kondusif
untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi yang sehat. Keluarga juga
dipandang sebagai institusi yang dapat memenuhi kebutuhan insani
(manusiawi), terutama kebutuhan bagi pengembangan kepribadian
anak dan pengembangan ras manusia (Syarbini, 2016 : 7).
Peran Keluarga adalah pendidik moral yang utama bagi anak-
anak. Orang tua merupakan guru moral pertama anak-anak pemberi
pengaruh yang paling dapat bertahan lama : anak-anak berganti guru
setiap tahunnya, tetapi memiliki satu orang tua sepanjang masa
pertumbuhanya (Lickona, 2013 : 42).
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
24
c. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga adalah memberikan rasa memiliki, rasa
aman, kasih sayang, dan mengembangkan hubungan yang baik
diantara anggota keluarga.
Secara psikologis keluarga berfungsi :
1. Pemberi rasa aman bagi anak dan anggota keluarga lainya
2. Sumber pemenuhan kebutuhan, baik fisik maupun psikis
3. Sumber kasih sayang dan penerimaan
4. Model pola perilaku yang tepat bagi anak untuk belajar menjadi
anggota masyarakat yang baik
5. Pemberi bimbingan bagi pengembangan perilaku yang secara
sosial dianggap tepat
6. Pembentuk anak dalam memecahkan maslah yang dihadapinya
dalam rangka menyesuaikan dirinya terhadap kehidupan
7. Pemberi bimbingan dalam belajar ketrampilan motorik, verbal dan
sosial yang dibutuhkan untuk penyesuian diri
8. Stimulator bagi pengembangan kemampuan anak untuk mencapai
prestasi, baik disekolah maupun dimasyrakat
9. Pembimbing dalam mengembangkan aspirasi
10. Sumber persahabatan / teman bermain bagi anak sampai cukup
usia untuk mendapatkan teman diluar rumah atau apabila
persahabatan diluar rumah tidak memungkinkan.
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
25
Dari sudut padang sosiologis, fungsi keluarga dapat
diklasifikasikan kedalam fungsi-fungsi berikut.
1. Fungsi biologis
Keluarga dipandang sebagai pranata sosial yang
memberikan legalitas, kemampuan dan kemudahkan bagi para
anggotanya untuk memenuhi kebutuhan dasar biologisnya.
2. Fungsi ekonomis
Keluarga (dalam hal ini ayah) mempunyai kewajiban
untuk menafkai anggota keluarganya (istri dan anaknya).
3. Fungsi pendidikan (edukatif)
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan
utama bagi anaknya.
4. Fungsi sosialisasi
Keluarga berfungsi sebagai miniatur masyrakat yang
mensosialisasikan nilai-nilai atau peran-peran hidup dalam
masyarakat yang harus dilaksanakan oleh para anggotanya.
5. Fungsi perlindungan (protektif)
Keluarga sebagai pelindung bagi para anggotanya dari
gangguan, ancaman atau kondisi yang menimbulkan ketidak
yamanan (fisik- psikologis) para anggotanya.
6. Fungsi Rekreatif
Fungsi keluarga harus diciptakan sebagai lingkungan yang
memberikan kenyamanan, kecerian, kehangatan, dan penuh
semangat bagi anggotanya.
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
26
7. Fungsi Agama
Keluarga berfungsi sebagai penanaman nilai-nilai agama
kepada anak agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar
(Yusuf, 2007 : 38-41).
3. Penelitian terdahulu
a. Penelitian Wicaksono (2014) yang berjudul” Peranan Masjid dalam
Membentuk Karakter Remaja di Masjid Besar Babul Qudus Tinggal
Jaya Jatilawang”. Jenis penelitian ini adalah deskritif kualitatif, yaitu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskritif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang serta prilaku yang dapat diamati.
Dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Serta data terkumpul kemudian
dianalisis dengan menggunkan metode deskritif kualitatif. Dan
menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Dengan langkah analisis
reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini
menunjukan Masjid Besar Babul Qudus berperan dalam pembentukan
karakter remaja, yaitu melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran/majelis
taklim, pemberian materi-materi keremajaan, kegiatan sosial,
pembuatan perpustakaan, pembuatan majalah dinding dan papan
pengumuman, berpasipasi dalam kegiatan Idul Adh, serta dakwah
melalui media sosial. Adapun karakter yang terbentuk dari kegiatan-
kegiatan tersebut adalah jujur, ketekunan, keberanian, tanggung jawab,
kebijaksanaan, disiplin diri, kerja sama, serta peduli terhadap sesama.
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
27
Adapun faktor pendukung pembentukan karakter remaja di Masjid
Babul Qudus Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas
diantaranya ;dukungan dari ta’mir masjid dan masyrakat terhadap
kegiatan-kegiatan remaja Islam Babul Qudus, Konsistensi remaja
dalam mengikuti kegiatan-kegiatan remaja dalam mengikuti kegiatan-
kegiatan remaja Islam Babul Qudus, materi-materi yang menarik,
serta banyak membahas tentang materi remaja masa kini, sehingga
remaja lebih mudah menangkap materi-materi yang disampaikan.
Skripsi arif wicaksono membahas tetang peranan Masjid dalam
Membentuk Karakter remaja, sedang yang peneliti tulis adalah
keefektifan dari Pengakaderan Taruna Melati 1.
b. Penelitian Nugroho (2014) yang berjudul “Implementasi Pendidikan
Karakter Melalui Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (Studi di SMA
Muhammadiyah 1 Purwokerto)”. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui implementasi pendidikan karakter melalui gerakan
kepanduan Hizbul Wathan di SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto”.
Jenis penelitian ini, yaitu penelitian kualitatif subyek dalam penelitian
ini adalah pengurus dan anggota Hizbul Wathan SMA
Muhammadiyah 1 Purwokerto. Metode pengumpulan data deskritif
berupa metode wawancara, observasi, dan dokementasi. Metode
analisis data diskritif kualitatif, bersifat induktif-kualitatif dari hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu, implementasi
pendidikan karakter melalui gerakan kepanduan Hizbul Wathan di
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
28
SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto, melalui kegiatan yang meliputi
keagamaan, tadabur alam, Perkemahan, pentas seni, api ungun, halang
rintang, gladi tangguh dan bakti sosial. Dari kegiatan tersebut dapat
mengembangkan nilai-nilai karakter seperti religius, jujur, toleransi ,
disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, bersahabat/ komunikatif, peduli
sosial dan tanggung jawab. Perbedaannya adalah Skripsi tersebut
membahas implementasi pendidikan karakter dan organisasi Hizbul
Wathan sedangkan yang akan peneliti tulis disini adalah membahas
keefektifan Pengakadean Taruna Melati 1 Ikatan Pelajar
Muhammadiyah.
c. Penelitian Khusnah (2013) yang berjudul “pelaksanaan Pendidikan
Karakter pada Anak di Desa Pengempon”. Jenis Penelitian ini adalah
deskritif kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang serta
prilaku yang dapat diamati. Dalam pengumpulan data menggunakan
metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data
terkumpul lalu dianalisis dengan menggunakan metode deskritif
kualitatif. Dan menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Dengan
langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Penelitian ini menunjukan Desa Pengempon berperan
dalam pembentukan karakter anak, yaitu melalui kegiatan
pendidikan berbasis religius , pendidikan karakter berbasis nilai
budaya, pendidikan karakter berbasis lingkungan. Adapun karakter
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
29
yang terbentuk mandiri, disiplin diri, jujur. Adapun faktor pendukung
pembentukan karakter anak di Desa Pengempon Kecamatan Sruweng
Kabupaten Kebumen disekitarnya, dukungan dari keluarga dan
masyarakat dalam kegiatan-kegiatan pendidikan karakter anak,
konsistensi anak dalam mengikuti kegiatan-kegiatan anak di Desa
Pengempon, materi-materi yang menarik, serta banyak membahas
tentang materi pendidikan karakter anak masa kini, sehingga anak
lebih mudah menangkap materi-materi yang disampaikan. Skripsi
Sarirotul Khusnah membahas tentang Pelaksanaan Pendidikan
Karakter Anak di Desa Pengempon. Fokus dari penelitian tersebut
adalah peran keluarga dalam membentuk karakter anak, sedangkan
yang peneliti adalah keefiktifan pendidikan karakter di Desa
Pengempon.
d. Penelitian Wahyuni (2015) yang berjudul “pelaksanaan Pendidikan
Karakter melalui TPQ Miftahul Huda pada anak di Desa Sukodadi”.
Jenis Penelitian ini adalah deskritif kualitatif yaitu prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang serta prilaku yang dapat diamati. Dan menggunakan
pendekatan deduktif-induktif. Dengan langkah-langkah reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukan
Desa Sukokadi berperan dalam pembentukan karakter anak, yaitu
melalui kegiatan pendidikan berbasis religius, pendidikan karakter
berbasis nilai budaya, pendidikan karakter berbasis lingkungan.
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
30
Adapun karakter yang terbentuk mandiri, disiplin diri, jujur. Adapun
faktor pendukung pembentukan karakter anak di Desa Sukodadi
Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang disekitarnya, dukungan dari
keluarga dan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan pendidikan karakter
anak, konsistensi anak dalam mengikuti kegiatan-kegiatan anak di
Desa Sukodadi, materi-materi yang menarik, serta banyak membahas
tentang materi pendidikan karakter anak masa kini, sehingga anak
lebih mudah menangkap materi-materi yang disampaikan. Skripsi
Wahyuni, Devi Tri membahas tentang Pelaksanaan Pendidikan
Karakter pada anak melalui TPQ Miftahul Huda di lingkungan
lokalisasi Kampung Baru di Desa Sukodadi. Fokus dari penelitian
tersebut adalah untuk membentuk karakter pada anak melalui TPQ
Miftahul Huda, sedangkan yang diteliti peneliti adalah keefiktifan
pendidikan karakter di Desa Sukodadi.
e. Penelitian Jatmika (2013) yang berjudul “Pendidikan Karakter
Disiplin Anak pada Keluarga Guru di Desa Pandes”. Jenis penelitian
ini adalah deskritif kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang serta prilaku yang dapat diamati. Dalam pengumpulan
data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Serta data terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunkan metode
deskritif kualitatif. Dan menggunakan pendekatan deduktif-induktif.
Dengan langkah analisis reduksi, penyajian data, dan penarikan
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017
-
31
kesimpulan. Penelitian ini menunjukan Desa Pandes berperan dalam
pembentukan karakter Disiplin anak, yaitu melalui kegiatan
pendidikan berbasis religius, pendidikan karakter berbasis nilai
budaya, pendidikan karakter berbasis lingkungan. Adapun karakter
yang terbentuk mandiri, disiplin diri, jujur. Adapun faktor pendukung
pembentukan karakter anak di Desa Pandes Kecamatan Wedi
Kabupaten Klaten disekitarnya; dukungan dari keluarga dan
masyarakat dalam kegiatan-kegiatan pendidikan disiplin karakter
anak, konsistensi anak dalam mengikuti kegiatan-kegiatan anak di
Desa Pandes, materi-materi yang menarik, serta banyak membahas
tentang materi pendidikan karakter anak masa kini, sehingga anak
lebih mudah menangkap materi-materi yang disampaikan. Skripsi
Jatmika Sukma Aji membahas tentang Pendidikan Karakter Disiplin
Anak pada Keluarga Guru di Desa Pandes. Fokus dari penelitian
tersebut adalah Pendidikan Karakter Disiplin Anak pada Keluarga
Guru sedangkan yang diteliti peneliti adalah keefiktifan pendidikan
karakter di Desa Pandes.
Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017