9
BAB III
ANALISIS KOMPOSISI
1. Konsep Penyusunan Komposisi
Komposisi Musik untuk band ini menggunakan struktur musik dan
karakter dari nocturne serta genre musik post rock yang digabungkan menjadi
sebuah karya. Komposisi ini terbagi menjadi 3 buah komposisi atau bagian,
yakni: Nocturne 1, Nocturne 2, dan Nocturne 3.
Nocturne 1 sebagai komposisi pertama ini menggunakan tonalitas E
mayor, terdiri dari 139 birama, bersukat ¾, dengan tempo moderato serta
karakter musik mengalir. Instrumen yang digunakan dalam lagu ini, terdiri dari
2 gitar elektrik, 1 gitar bass elektrik, 1 keyboard, 1 vibraphone, dan satu 1
drum. Komposisi ini dimulai dengan melodi pada gitar elektrik. Komposisi ini
sebagian besar didominasi penggunaan ornamentasi antara lain: slur,
harmonik, serta penggunaan efek pada gitar elektrik.
Nocturne 2 merupakan komposisi kedua, menggunakan tonalitas Eb
mayor, bersukat 6/4 dengan tempo allegro. Dalam lagu ini menggunakan
instrumen berupa 2 gitar elektrik, 1 gitar bass elektrik, 1 keyboard, 1
synthesizer 1 vibraphone, dan satu 1 drum. Sama seperti Nocturne 1, Nocturne
2 juga dimulai dengan melodi pada gitar elektrik sebagai instrumen pendukung
tema utamanya. Komposisi kedua ini terdiri dari 256 birama.
Nocturne 3 merupakan komposisi ketiga ini mengunakan tonalitas A
mayor terdiri dari 76 birama, menggunakan sukat 4/4, dengan tempo andante,
mempunyai karakter musik yang megah. Dalam lagu ini menggunakan
instrumen, terdiri dari 2 gitar elektrik, 1 gitar bass elektrik, 2 synthesiser, 1
vibraphone, 1 tamborin dan 1 drum.
2. Analisis Bentuk dan Struktural
1. Nocturne 1
Komposisi ini menggunakan tempo moderato dengan sukat ¾ dengan
struktur AA’BC. Nocturne 1 terdiri dari 139 birama, Bagian A 37 birama,
10
bagian A’ 16 birama, bagian B 24 birama, bridge 9 birama dan bagian C 42
birama.
Bagian A terdiri dari 37 birama yaitu dari birama 1 - 37, berisikan
aakord EM7 dan AM7-5, tema utama dimainkan oleh gitar elektrik 2 pada
ketukan pertama dalam birama 1-8, komposisi ini menggunakan efek gitar
elektrik :
a) Reverb : mix 70%, tone 50%, decay 70%
b) Delay : level 40%, feedback 40 %, delay 45%
c) Compresor : level 75%, turn 30%, attack 75%, sustain
45%
d) Overdrive : level 20%, Drive 50%, tone 50%
e) Volumeboard
Notasi 1. Motif utama birama 1 – 8 pada gitar elektrik 2.
Pada birama 8 ketukan kedua sampai pada birama 13 terdapat
melodi pada gitar elektrik 1 dengan meggunakan teknik harmonik. Birama
18 – 21 melodi utama terdapat pada gitar elektrik 1.
Notasi 2. Teknik harmonik
Notasi 3. Melodi utama pada gitar elektrik 1.
11
Birama 33-40 terdapat penggunaan teknik quiet and loud pada gitar
elektrik 1, pada birama 34 sampai birama 37 vibrafon muncul sebagai
melodi utama sekaligus birama ini merupakan pengolahan ide dengan
iringan dari bass elektrik, gitar elektrik 1 dan 2.
Notasi 4. Birama 33 - 40 teknik quiet and loud.
Notasi 5. Melodi utama pada vibrafon.
Birama 48 sebagai penutup bagian A dan sekaligus pengantar untuk
masuk ke bagian A’ dengan iringan drum menggunakan simbal dengan not
1/32 dimainkan dengan perubahan tempo poco rit.
Notasi 6. Penutup bagian A sekaligus pengantar untuk masuk ke bagian A’.
Bagian A’ terdiri dari 16 birama yaitu dari birama 49-64, melodi utama
terdapat pada vibraphone pada birama 49-55. Sama seperti bagian A yang
terdiri dari akord EM7 dan AM7-5. Bagian ini merupakan pengembangan
dari tema utama.
12
Notasi 7. Bagian A’
Notasi 8. Melodi utama pada Vibraphone
Bagian B terdiri dari 24 birama yaitu birama 65 – 88. Pada bagian ini
terjadi perubahan tempo menjadi adagio serta munculnya iringan pada
isntrumen keyboard, motif utama terdapat pada gitar eketrik 2 dan
dimainkan dengan teknik slur hammer on dan pull off pada birama 68-68.
Notasi 7. Motif utama bagian B menggunakan teknik slur hammer on dan pull off
13
Notasi 9. Bagian B dengan iringan pada drum dan keyboard,
serta perubahan tempo.
Pada birama 73-76 merupakan pengolahan motif utama yang
terdapat pada gitar elektrik 2 menjadi not 1/16, dan melodi utama terdapat
pada gitar elektrik 1.
Notasi 10. Melodi utama gitar elektrik 1
14
Notasi 11. Pengembangan tema utama dengan not 1/16-an.
Birama 81-84 terjadi perubahan pola iringan pada keyboard pada
tangan kanan dari nada ½ bertitik menjadi nada 1/8.
Notasi 12. Perubahan pola iringan pada keyboard
Selanjutnya birama 89-97 merupakan bridge yang mengulang motif
yang terdapat pada pagian A’.
15
Notasi 13. Bridge yang menggunakan motif bagian A’.
Bagian C dari birama 98-124 adalah bagian terakhir pada komposisi ini
yang terdiri dari aakord A-F#m7-E. Pada bagian ini, gitar elektrik 2
dimainkan dengan teknik strumming, pola iringan drum dengan kombinasi
kick, snare dan simbal yang lebih kompleks, kemudian melodi utama
terdapat pada gitar elektrik 1, dari birama 98-109 bass dimainkan dengan
nada 1/4 bertitik dan nada 1/8.
Notasi 14. Pola iringan dan melodi utama bagian C.
Selanjutnya birama 110-113 pola iringan elektrik bass menjadi nada 1/16.
Notasi 15. Pola iringan bass menjadi nada 1/16.
16
Birama 124 bagian C ditutup dengan nada ½ bertitik dengan tanda fermata,
kemudian birama 125-139 yang menjadi coda.
Notasi 16. Ending bagian C.
Notasi 17. Coda Komposisi Nocturne 1
2. Nocturne 2
Komposisi ini menggunakan tempo andante dengan sukat 6/8 dengan
struktur AA’BCDA”B’, dan banyak menggunakan teknik repetisi. Nocturne
2 terdiri dari 247 birama, Bagian A 48 birama, bagian A’ 16 birama, bagian
B 32 birama, bridge 16 birama, bagian C 26 birama, bagian D 47 birama,
bagian bridge ‘ 16 birama, dan bagian B 32 birama dan coda 28 birama.
Bagian A terdiri dari birama 1 – 48 dengan akor Cm-Ab-Eb, tema utama
dimainkan oleh gitar elektrik 1 pada ketukan pertama dalam birama 1-16
17
yang didominasi not ½ bertitik, lagu ini menggunakan efek synthesizers
Club Lead, dan efek gitar elektrik:
a) Reverb : mix 70%, tone 50%, decay 70%
b) Delay : level 100%, Feedback 80%, Delay 45%
c) Kompresor : level 75%, turn 30%, attack 75%, sustain
45%
d) Overdrive : level 20%, Drive 50%, tone 50%
e) Distorsi : Non aktif
Notasi 2.1. Motif utama birama 1 – 16 pada gitar elektrik.
Pada birama 17 ketukan pertama sampai pada birama 32 terdapat
iringan pada keyboard dengan not duplet dan drum dengan dominasi not 1/8
pada simbal.
Notasi 2.2. Iringan pada keyboard dan drum.
Birama 33-48 terdapat pengembangan pola iringan pada drum dengan
kombinasi kick, simbal dan snare serta munculnya iringan pada gitar bass
dengan not ½, yang merupakan bagian terakhir dari bagian A.
18
Notasi 2.3. Pengembangan pada pola iringan drum dan
munculnya iringan pada gitar bass.
Bagian A’ merupakan pengembangan dari bagian A, yang terdapat pada
keyboard yang kemudian berubah menjadi nada 1/16 dengan teknik repetisi,
melodi pada gitar elektrik berubah menjadi nada 1/8.
Notasi 2.4. Bagian A’.
Notasi 2.5. Penggunan repetisi pada keyboard dan perubahan pola
pada gitar elektrik menjadi nada 1/8.
19
Bagian B terdiri dari 32 birama yaitu dari birama 65 – 98, pada bagian
ini melodi utama terdapat pada synthesizer yang terdapat pada ketukan
pertama birama 65-80, terdapat tambahan efek distorsi untuk gitar elektrik
untuk memberikan kesan yang lebih keras dan tegas pada bagian ini serta
menggunakan not duplet bersama dengan bass.
Notasi 2.6. Bagian B
Notasi 2.7. Melodi utama pada synthesizer
20
Notasi 2.8. Ritme iringan duplet pada gitar elektrik dan bass dan
penggunaan efek distorsi untuk gitar elektrik.
Notasi 2.9. Pola iringan pad drum
Birama 81-86 terjadi perubahan pola ritme gitar elektrik , bass dan
drum menjadi not 1/8.
Notasi 2.10. Perubahan pola ritme pada gitar elektrik, bass dan drum.
Selanjutnya pada birama 96 sebagai akhir dari bagian B terjadi sedikit
perubahan sebagai bentuk penyambung untuk masuk ke bridge yg terdapat
pada bagian drum dan pada birama ini diberikan perubahan tempo poco rall.
21
Notasi 2.11. Birama penutup bagian B menggunakan perubahan tempo
poco rall.
Kemudian birama 97-112 adalah bridge pada komposisi ini, dimainkan
dengan dinamika mezzo piano dan dimainkan dengan aakord Ab mayor dan
Bb mayor.
Notasi 2.12. Melodi utama bagian bridge pada keyboard
22
Selanjutnya birama 98 menunjukan pola iringan pada drum
menggunakan simbal dengan kombinasi not 1/8, 1/16 dan 1/32 dengan
dinamika mezzo piano.
Notasi 2.13. Pola iringan drum pada bagian bridge.
Birama 110 ketukan pertama bass dimainkan dengan teknik gliss dan
pada birama 112 ketukan keempat gitar elektrik muncul sebagai melodi
penutup untuk bagian bridge dan pengantar untuk untuk masuk pada bagian
C.
Notasi 2.14. Gitar bass dimainkan dengan teknik gliss dan melodi
gitar elektrik sebagai pengantar untuk masuk pada bagian C.
Bagian C terdiri dari 26 birama dari birama 113-128, pada bagian ini
dimainkan dalam aakord Ab mayor dan Bb mayor, melodi utamanya
terdapat pada vibrafon yang dimulai dari birama 113-116 yang dimainkan
dengan dinamika forte dan not duplet. Iringan keyboard dengan not 1/8
melodi gitar elektrik dengan not 1/16, gitar bass denga not duplet dan drum
Notasi 2.15. Motif utama pada vibrafon.
23
Notasi 2.16. Pola iringan pada bagian C pada keyboard, gitar elektrik,
bass dan drum.
Pada birama 128, sebagai akhir dari bagian C, diakhiri dengan
perubahan tempo poco rall.
Notasi 2.17. Akhir dari bagian C dengan perubahan tempo poco rall.
24
Bagian D yang terdapat pada birama 129-176 dimainkan dengan
dinamika mezzo piano. Melodi utamanya terdapat pada vibrafon, dengan
iringan pada keyboard menggunakan aakord Fm9-Fm69-Fm add9-Cm sus4-
Cm-Cm9.
Notasi 2.18. melodi utama pada vibrafon dan iringan pada keyboard.
Kemudian pada birama 135 bass dimainkan dengan teknik gliss,
sekaligus pengantar untuk masuk kepada birama 137 bagian improvisasi
bass, serta munculnya iringan pada drum menggunakan simbal.
25
Notasi 2.19. teknik gliss pada bass sekaligus pengantar untuk bagian
improvisasi bass.
Kemudian pada birama 145-152 terjadi pengembangan iringan pada
drum dengan kombinasi snare simbal dan kick yang lebih kompleks serta
pada ketukan 6 up munculnya melodi pada gitar elektrik 1.
Notasi 2.20. Ending dari bagian C.
Selanjutnya pada birama 161-168 terjadi perubahan pola iringan pada
drum menjadi not 1/16.
Notasi 2.21. perubahan pola iringan pada drum.
26
Kemudian sebagai pengantar untuk masuk pada bagian A” pada
birama 176 pola iringan drum bagian C didominasi snare penutup bagian
sekaligus pengantar untuk masuk bagian A”.
Notasi 2.22. penutup bagian C sekaligus pengantar untuk masuk pada
bagian A”.
Bagian bridge terdiri dari birama 177-192 yang menggunakan motif
yang terdapat pada bagian A’ dengan sedikit perubahan pada birama 188
ketukan 5 up pada drum yang menggunakan kombinasi snare dan tom tom
dengan not 1/6 yang dimainkan dengan dinamika crescendo sebagai
pengantar untuk masuk pada bagian B.
Notasi 2.23. perubahan pada bagian drum.
Kemudian pada birama 193-224 adalah bagian B. Birama 225-252
merupakan coda yang menggunakan motif yang terdapat pada bagian D
yang dimainkan dengan dinamika mezzo piano, dengan melodi utama
vibrafon pada birama 225-340 , kemudian gitar elektrik muncul pada
birama 229 , dan keyboard pada birama 233 dan menjadi melodi utama
pada birama 241 sebagai penutup komposisi ini.
Notasi 2.24. Melodi utama pada vobrafon.
27
Notasi 2.25. Iringan pada gitar elektrik dan keyboard.
3. Nocturne 3
Komposisi ini menggunakan tempo andante, sukat 4/4, Struktur
AA’BB’ dimainkan dalam tonalitas A mayor, dengan suasana musik
ambient, dengan banyak menggunakan teknik repetisi. Nocturne 3 terdiri
dari 76 birama, Bagian A 35 birama, bagian A’ 17 birama, bagian B 24
birama.
Bagian A terdapat pada birama 1-35, yang dimainkan dengan aakord D
mayor, A mayor, dan E mayor pada bagian ini dimulai dengan nada panjang
pada synthesizer sebagai pemberi kesan ambient pada lagu ini dan tema
utama dimainkan oleh gitar elektrik 2 pada ketukan pertama pada birama 3
dengan kombinasi not penuh dan 1/8, lagu ini menggunakan efek gitar
elektrik:
a) Reverb : mix 60%, tone 60%, decay 70%
b) Delay : level 75%, Feedback 45%, Delay 50%
Efek Synthesizer:
a) BalladComp
b) GospelVoice
c) ConcertString
28
Notasi 3.1. motif birama 3 –6 pada gitar 2 dan iringan
synthesizer BalladComp pada birama pertama.
Pada birama 11 ketukan pertama sampai pada birama 18 terdapat
iringan synthesizer dengan efek string yang didominasi not penuh.
Notasi 3.2. iringan sintesier menggunakan efek Concert
String.
Birama 19 merupakan pengembangan dengan munculnya iringan drum,
bass, dan gitar elektrik 1 sebagai melodi, serta perubahan pada gitar elektrik
dua yang didominasi not 1/8. Gitar elektrik 1 terdapat pada birama 19
ketukan 2 up yang di dominasi not 1/8, bass elektrik terpadat pada ketukan
pertama birama 19 dengan not penuh kemudian drum dimainkan dengan
kombinasi simbal dan kick drum.
29
Notasi 3.3. pengembangan motif pada pada drum gitar elketrik 1 dan
2 serta bass.
Birama 35 sebagai penutup bagian A ditutup dengan not penuh pada gitar 1
dan gitar 2 serta pada sintesier, kemudian drum dengan not ¼ yang
dimainkan pada simbal.
30
Notasi 3.4. penutup bagian A
Bagian A’ yang terdiri dari 16 birama yaitu birama 36 – 52. Motif
utama terdapat pada gitar 2, pada bagian ini terjadi pengembangan dari
bagian A yang terjadi pada prubahan tempo menjadi piu mosso dan pola
iringan drum yang kemudian dimainkan dengan kombinasi simbal, snare,
dan kick, kemudian gitar 1 dengan not 1/6. Sintesier dan bass masih seperti
pada bagian A yang dimainkan dengan not penuh.
31
Notasi 3.5. bagian A’.
Birama 44-52 meruapakan pengembangan pada bagian A’ dimana
melodi utama terdapat pada vibrafon yang terdapat pada ketukan 2 birama
44 yang dimainkan dengan nott ¼ disertai terjadinya perubahan aakord
menajdi A mayor, C# minor, D mayor, dan E mayor.
32
Notasi 3.6. Pengembangan pada bagian A’
Pada birama 51-52 synthesizer dengan efek Gospel Voice menggunakan not
suspensi dari aakord E mayor sebagai pengantar menuju bagian B.
Notasi 3.7. Not suspensi pada synthesizer sebagai pengantar menuju
bagian B.
Bagian B terdiri dari 24 terdapat pada birama 53-76. Melodi utamanya
terdapat pada synthesizer dengan efek voice menggunakan kombinasi not ½
bertitik dan not 1/6, kemudian melodi pada gitar satu menggunakan not
1/32, gitar 2 dimainkan dengan teknik strumming, bass dimainkan
kombinasi not ¼ bertitik 1/8 dan ½, serta munculnya tamborin yang
dimainkan dengan not 1/32.
33
Notasi 3.8. Bagian B
Selanjutnya birama 61 ketukan keempat terjadi perubahan pada
melodi utama sintesier yang sekaligus menjadi melodi utama menjadi not ¼
dan pola iringan bass menjadi kombinasi not 1/8 serta terjadi perubahan
aakord menjadi F#minor-A mayor-D mayor -E mayor.
Notasi 3.9. Melodi utama poda synthesizer
Pada birama 68-69 sintesier 2 dengan efek string menggunakan aakord
sebagai pengantar untuk masuk pada pengembangan bagian B.
Notasi 3.10. Synthesizer dengan efek string menggunakan pola iringan
aakord.
34
Pada birama 69-77 merupakan pengembangan pada bagian B yang
terlihat pada melodi utama yang terdapat pada synthesizer 1 berubah
menjadi efek string dengan menggunakan not 1/8 dengan repetisi.
Notasi 3.11. Perubahan pada efek pada synthesizer 1 mengunakan efek
string dengan menggunakan tehnik repetisi.
Selanjutnya birama 77 ditutup dengan kadens penuh V-I dengan simbol long
fermata.
Notasi 3.12. Kadens penuh