34
BAB III
ANALISIS KOMPOSISI
A. Kisah Daud dan Goliat
Komposisi Daud dan Goliat merupakan musik program mengenai kisah
yang diangkat berdasarkan Kitab I Samuel pasal 17 ayat 1 hingga 58. Komposisi
ini dibagi menjadi tiga movement (bagian) berdasarkan judul perikop pada pasal
17. Secara keseluruhan pasal 17 ini dibagi menjadi tiga judul perikop yaitu: (1)
Goliat menantang tentara Israel, (2) Daud tiba di medan pertempuran, dan (3)
perkelahian antara Daud dengan Goliat.
Berikut merupakan kisah lengkap dari cerita Daud dan Goliat.1
“Goliat menantang tentara Israel”
1Orang Filistin mengumpulkan tentaranya untuk berperang; mereka
berkumpul di Sokho yang di tanah Yehuda dan berkemah antara Sokho dan
Azeka di Efes-Damim. 2Saul dan orang-orang Israel juga berkumpul dan
berkemah di Lembah Tarbantin; mereka mengatur barisan perangnya
berhadapan dengan orang Filistin. 3Orang Filistin berdiri di bukit sebelah sini
dan orang Israel berdiri di bukit sebelah sana, dan lembah ada di antara
mereka. 4Lalu tampillah keluar seorang pendekar dari tentara orang Filistin.
Namanya Goliat, dari Gat. Tingginya enam hasta sejengkal. 5Ketopong tembaga
ada di kepalanya, dan ia memakai baju zirah yang bersisik; berat baju zirah ini
lima ribu syikal tembaga. 6Dia memakai penutup kaki dari tembaga, dan di
1 Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab (Jakarta: Percetakan Lembaga Alkitab Indonesia, 2009),
hlm.314.
35
bahunya ia memanggul lembing tembaga.7Gagang tombaknya seperti pesa
tukang tenun, dan mata tombaknya itu enam ratus syikal besi beratnya. Dan
seorang pembawa perisai berjalan di depannya. 8Ia berdiri dan berseru kepada
barisan Israel, katanya kepada mereka: "Mengapa kamu keluar untuk mengatur
barisan perangmu? Bukankah aku seorang Filistin dan kamu adalah hamba
Saul? Pilihlah bagimu seorang, dan biarlah ia turun mendapatkan daku. 9Jika ia
dapat berperang melawan aku dan mengalahkan aku, maka kami akan menjadi
hambamu; tetapi jika aku dapat mengungguli dia dan mengalahkannya, maka
kamu akan menjadi hamba kami dan takluk kepada kami." 10Pula kata orang
Filistin itu: "Aku menantang hari ini barisan Israel; berikanlah kepadaku
seorang, supaya kami berperang seorang lawan seorang." 11Ketika Saul dan
segenap orang Israel mendengar perkataan orang Filistin itu, maka cemaslah
hati mereka dan sangat ketakutan.
“Daud tiba di medan pertempuran”
12Daud adalah anak seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda, yang bernama
Isai. Isai mempunyai delapan anak laki-laki. Pada zaman Saul orang itu telah
tua dan lanjut usianya.13Ketiga anak Isai yang besar-besar telah pergi
berperang mengikuti Saul; nama ketiga anaknya yang pergi berperang itu ialah
Eliab, anak sulung, anak yang kedua ialah Abinadab, dan anak yang ketiga
adalah Syama.14Daudlah yang bungsu. Jadi ketiga anak yang besar-besar itu
pergi mengikuti Saul. 15Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk
menggembalakan domba ayahnya di Betlehem. 16Orang Filistin itu maju
mendekat pada pagi hari dan pada petang hari. Demikianlah ia tampil ke
depan empat puluh hari lamanya. 17Isai berkata kepada Daud, anaknya:
"Ambillah untuk kakak-kakakmu bertih gandum ini seefa dan roti yang
36
sepuluh ini; bawalah cepat-cepat ke perkemahan, kepada kakak-kakakmu.
18Dan baiklah sampaikan keju yang sepuluh ini kepada kepala pasukan seribu.
Tengoklah apakah kakak-kakakmu selamat dan bawalah pulang suatu tanda
dari mereka. 19Saul dan mereka itu dan semua orang Israel ada di Lembah
Tarbantin tengah berperang melawan orang Filistin."20Lalu Daud bangun pagi-
pagi, ditinggalkannyalah kambing dombanya pada seorang penjaga, lalu
mengangkat muatan dan pergi, seperti yang diperintahkan Isai kepadanya.
Sampailah ia ke perkemahan, ketika tentara keluar untuk mengatur barisannya
dan mengangkat sorak perang.21Orang Israel dan orang Filistin itu mengatur
barisannya, barisan berhadapan dengan barisan.22Lalu Daud menurunkan
barang-barangnya dan meninggalkannya di tangan penjaga barang-barang
tentara. Berlari-larilah Daud ke tempat barisan; sesampai di sana, bertanyalah
ia kepada kakak-kakaknya apakah mereka selamat. 23Sedang ia berbicara
dengan mereka, tampillah maju pendekar itu. Namanya Goliat, orang Filistin
dari Gat, dari barisan orang Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang tadi juga,
dan Daud mendengarnya. 24Ketika semua orang Israel melihat orang itu,
larilah mereka dari padanya dengan sangat ketakutan. 25Berkatalah orang-
orang Israel itu: "Sudahkah kamu lihat orang yang maju itu? Sesungguhnya ia
maju untuk mencemoohkan orang Israel! Orang yang mengalahkan dia akan
dianugerahi raja kekayaan yang besar, raja akan memberikan anaknya yang
perempuan kepadanya dan kaum keluarganya akan dibebaskannya dari pajak
di Israel."26Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya:
"Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin
itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang
tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang
hidup?" 27Rakyat itupun menjawabnya dengan perkataan tadi: "Begitulah akan
37
dilakukan kepada orang yang mengalahkan dia." 28Ketika Eliab, kakaknya
yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah
amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau datang? Dan
pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang
gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke
mari dengan maksud melihat pertempuran." 29Tetapi jawab Daud: "Apa yang
telah kuperbuat? Hanya bertanya saja!"30Lalu berpalinglah ia dari padanya
kepada orang lain dan menanyakan yang sama. Dan rakyat memberi jawab
kepadanya seperti tadi. 31Terdengarlah kepada orang perkataan yang
diucapkan oleh Daud, lalu diberitahukanlah kepada Saul. Dan Saul menyuruh
memanggil dia. 32Berkatalah Daud kepada Saul: "Janganlah seseorang menjadi
tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu."
33Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat
menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda,
sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit." 34Tetapi Daud
berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba
ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba
dari kawanannya, 35maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan
domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka
aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya. 36Baik
singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang
tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu,
karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup." 37Pula kata
Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar
beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata
Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau." 38Lalu Saul
38
mengenakan baju perangnya kepada Daud, ditaruhnya ketopong tembaga di
kepalanya dan dikenakannya baju zirah kepadanya.39Lalu Daud mengikatkan
pedangnya di luar baju perangnya, kemudian ia berikhtiar berjalan, sebab
belum pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul: "Aku tidak
dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya."
Kemudian ia menanggalkannya.
“Perkelahian Daud dengan Goliat”
40Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai
lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya,
yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya.
Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu. 41Orang Filistin itu kian dekat
menghampiri Daud dan di depannya orang yang membawa
perisainya.42Ketika orang Filistin itu menujukan pandangnya ke arah Daud
serta melihat dia, dihinanya Daud itu karena ia masih muda, kemerah-merahan
dan elok parasnya. 43Orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Anjingkah aku,
maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?" Lalu demi para allahnya orang
Filistin itu mengutuki Daud. 44Pula orang Filistin itu berkata kepada Daud:
"Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-
burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang." 45Tetapi Daud
berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan
tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN
semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. 46Hari ini juga
TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan
mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga
aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada
39
burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh
bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, 47dan supaya segenap jemaah ini
tahu, bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan
dengan lembing. Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran dan Iapun
menyerahkan kamu ke dalam tangan kami." 48Ketika orang Filistin itu bergerak
maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh
untuk menemui orang Filistin itu; 49lalu Daud memasukkan tangannya dalam
kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka
kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya,
dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah.50Demikianlah Daud
mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang
Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan.51Daud berlari
mendapatkan orang Filistin itu, lalu berdiri di sebelahnya; diambilnyalah
pedangnya, dihunusnya dari sarungnya, lalu menghabisi dia.
Dipancungnyalah kepalanya dengan pedang itu. Ketika orang-orang Filistin
melihat, bahwa pahlawan mereka telah mati, maka larilah mereka. 52Maka
bangkitlah orang-orang Israel dan Yehuda, mereka bersorak-sorak lalu
mengejar orang-orang Filistin sampai dekat Gat dan sampai pintu gerbang
Ekron. Dan orang-orang yang terbunuh dari orang Filistin bergelimpangan di
jalan ke Saaraim, sampai Gat dan sampai Ekron. 53Kemudian pulanglah orang
Israel dari pemburuan hebat atas orang Filistin, lalu menjarah perkemahan
mereka. 54Dan Daud mengambil kepala orang Filistin yang dipancungnya itu
dan membawanya ke Yerusalem, tetapi senjata-senjata orang itu ditaruhnya
dalam kemahnya.55Ketika Saul melihat Daud pergi menemui orang Filistin itu,
berkatalah ia kepada Abner, panglima tentaranya: "Anak siapakah orang muda
itu, Abner?" Jawab Abner: "Demi tuanku hidup, ya raja, sesungguhnya aku
40
tidak tahu." 56Kemudian raja berkata: "Tanyakanlah, anak siapakah orang
muda itu." 57Ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu,
maka Abner memanggilnya dan membawanya menghadap Saul, sedang kepala
orang Filistin itu masih ada di tangannya. 58Kata Saul kepadanya: "Anak
siapakah engkau, ya orang muda?" Jawab Daud: "Anak hamba tuanku, Isai,
orang Betlehem itu."”
B. Analisis movement pertama dari komposisi “Daud dan Goliat”
Movement pertama dari komposisi “Daud dan Goliat” mengisahkan
bagaimana Goliat tampil di medan perang menantang tentara Israel. Sebagai
inisial dari Daud dan Goliat, melodi atau leitmotif dari Daud menggunakan
tonalitas D minor dan Goliat menggunakan tonalitas G minor. Harmoni yang
digunakan menyesuaikan dengan melodi yang diiringi.
Gambar 1. Motif utama untuk menggambarkan “suara nafiri”
Motif di atas merupakan gambaran suara nafiri untuk mempersiapkan
dan mengumpulkan tentara Filistin. Nafiri pada cello dan piano yang
menggambarkan pasukan Filistin ditampilkan bersama-sama karena kedua
pasukan telah berada dalam medan pertempuran. Nafiri dibunyikan sebagai
tanda untuk menyiagakan pasukan yang ada. Pada masa Perjanjian Lama, saat
umat Israel keluar dari Mesir, Tuhan berfirman kepada Musa untuk membuat
dua nafiri dari perak. Kedua nafiri itu memiliki fungsi sebagai berikut: apabila
41
kedua nafiri itu ditiup, segenap umat Israel harus berkumpul di depan kemah
pertemuan. Jikalau hanya satu kali saja bunyi yang ditiup maka para pemimpin
dan para kepala pasukan Israel harus berkumpul. Apabila nafiri ditiup dengan
tanda semboyan maka berangkatlah laskar-laskar yang berkemah di sebelah
timur, dan apabila tanda semboyan ditiup untuk kedua kalinya maka
berangkatlah pula para laskar di sebelah selatan. Jadi tanda semboyan
digunakan untuk menyuruh umat Israel berangkat. Untuk menyuruh umat
Israel berkumpul maka nafiri ditiup begitu saja tanpa memberi tanda
semboyan. Dalam keadaan perang dan terdesak oleh musuh maka nafiri ditiup
untuk meminta pertolongan dari Tuhan. Selain itu, nafiri juga dibunyikan pada
perayaan-perayaan tertentu dan saat mempersembahkan korban.2
Nafiri pada awalnya merupakan sebuah alat musik yang terbuat dari
tanduk binatang, namun pada perkembangannya dibuat dari logam. Karena
alat ini sebenarnya bukan merupakan alat musik melodis, sehingga nada yang
dibunyikan lebih bersifat statis atau tidak bergerak. Meskipun demikian alat ini
dapat memainkan melodi, namun pada umumnya hanya berupa deret
harmonisnya (harmonic series). Pola melodi yang dimainkan oleh cello dari
birama 1 hingga 8 merupakan gambaran dari suara nafiri yang dibunyikan oleh
tentara Filistin untuk mengumpulkan dan mempersiapkan tentaranya untuk
melawan Israel. Frase melodi utama nampak pada gambar 1. Pada birama
ketiga dilakukan repetisi murni sebanyak tiga kali hingga birama delapan.
2 Berdasarkan Alkitab pada Bilangan pasal 10 ayat satu hingga ayat sepuluh.
42
Gambar 2
Pola ritme untuk pasukan Filistin
Penggunaan pola ritme alla marcia digunakan untuk menggambarkan
pasukan perang. Birama pertama pada iringan piano sebagai gambaran dari
pasukan Filistin menggunakan akor G minor. Pada birama kedua dilakukan
pengulangan ritme dari birama satu namun akornya menjadi Bb mayor. Birama
ketiga dan keempat masih dilakukan repetisi ritme namun akornya berubah
menjadi C minor pada birama ketiga dan D mayor pada birama keempat.
Secara keseluruhan, birama 1 hingga 4 dari piano untu menggambarkan
pasukan Israel. Bagian ini selanjutnya direpetisi murni pada birama 5 hingga 8.
Gambar 3
Nafiri untuk Israel
Gambar 3 merupakan gambaran dari nafiri yang dibunyikan untuk
mempersiapkan pasukan Israel. Pola melodinya masih sama dengan nafiri dari
pasukan Filistin namun ritmenya berbeda. Birama 9 dan 10 merupakan melodi
utama yang kemudian diulang sebanyak tiga kali, dari birama 11 hingga 16.
43
Gambar 4
Pola ritme pasukan Israel
Gambar 4 adalah gambaran dari pasukan Israel. Pola ritmenya lebih
banyak menggunakan triol untuk menggambarkan sebuah kesigapan.
Walaupun menggunakan triol namun karakter marcato tetap dimunculkan agar
dapat menggambarkan suasana militer. Pergerakan harmoninya dimulai dari
akord D minor pada birama 9 menuju C mayor pada birama 10. Pada birama 11
akornya bergerak menuju Bb mayor dan selesai di A mayor pada birama 12.
Pergerakan harmoninya bergerak turun secara diatonis hingga Bb kemudian
turun setengah laras menuju A mayor. Birama 9 hingga 12 merupakan frase
melodi utama yang kemudian diulang pada birama 13 hingga 16.
Gambar 5
Leitmotif Goliat
Leitmotif dari Goliat mulai muncul pada birama 17 untuk menggambarkan
bagaimana Goliat tampil menantang tentara Israel. Goliat digambarkan
44
merupakan seorang pendekar yang gagah perkasa dengan perawakan yang
tinggi dan besar. Ia adalah orang yang kasar dan sombong dengan suara yang
lantang. Berdasarkan gambaran dari karakter tokoh ini maka melodi dari
leitmotif Goliat dibuat dengan banyak lompatan dengan karakter melodi yang
kurang melodius. Pemberian artikulasi seperti staccaato dan portato digunakan
untuk menggambarkan bagaimana ia dengan lantang menantang tentara Israel.
Gambar 6
Pola dari pasukan Israel saat Goliat tampil
Motif di atas menggambarkan keadaan pasukan Israel saat Goliat tampil
menantang mereka.. Pola ritme masih sama dengan gambaran pasukan Israel
sebelumnya namun pola bas yang mengalami perubahan. Pola arpeggio yang
naik turun digunakan untuk menggambarkan rasa gelisah dan tidak tenang
dari tentara Israel ketika mendengar tantangan Goliat.
Harmoninya menyesuaikan dengan melodi dari leitmotif Goliat. Hal ini
dimaksudkan agar tetap mempertahankan inisial dari Goliat dimana leitmotif
Goliat berada pada tonalitas G minor. Pada birama 17 akor yang digunakan
adalah D minor kemudian bergerak menuju C minor. Birama 19 menggunakan
akor D7 kemudian bergerak menuju akor G minor. Birama 17 hingga 20
merupakan frase melodi yang kemudian diulang pada birama 21 hingga 24
secara utuh. Terdapat beberapa nada dari leitmotif Goliat yang disonan dengan
45
harmoni pengiring, hal ini dimaksudkan untuk menggambarkan salah satu
karakter dari Goliat yang keras kepala.
Gambar 7
Pada birama 25 hingga 28 merupakan repetisi dari frase melodi
sebelumnya yang menggambarkan bagaimana Goliat tampil menantang tentara
Israel namun terjadi perubahan pada pola bas piano. Tremolo pada bas piano
seperti nampak pada gambar 7 di atas digunakan untuk menggambarkan
bagaimana Saul dan tentara Israel menjadi cemas dan sangat ketakutan
mendengar tantangan dari Goliat. Birama 29 dan 30 merupakan sebuah codeta
yang digunakan untuk mengakhiri first movement dari komposisi ”Daud dan
Goliat”.
C. Analisis Movement Kedua dari Komposisi “Daud dan Goliat”
Gambar 8
Leitmotif Daud
Second movement dari komposisi “Daud dan Goliat” mengisahkan tentang
Daud saat tiba di medan pertempuran. Seperti telah dijelaskan sebelumnya,
leitmotif dari Daud berada pada tonalitas D minor untuk menggambarkan
46
inisial Daud. Gambar 8 di atas merupakan leitmotif dari Daud. Sosok Daud
digambarkan sebagai seorang yang masih muda, elok parasnya, lincah, cerdik,
pintar bermain musik (kecapi). Mempertimbangkan karakter dari tokoh ini
maka melodi dari leitmotif Daud dibuat lincah dengan lompatan-lompatan yang
elegan dan lebih melodius dibanding leitmotif dari Goliat. Birama 1 dan 2 pada
gambar di atas merupakan frase antiseden (frase tanya) sedangkan birama 3
sampai 5 merupakan frase konsekuen (frase jawab).
Gambar 9
Pola iringan untuk menggambarkan karakter Daud
Gambar 9 merupakan pola iringan yang digunakan untuk mengiringi
leitmotif Daud. Pola iringan yang lincah seperti nampak di atas digunakan
untuk menggambarkan sosok Daud yang lincah dan cerdik. Harmoninya tidak
banyak bergerak, hanya berkisar antara D minor dan A mayor. Dimulai dengan
D minor pada birama satu kemudian menjadi A mayor pada birama kedua.
Pola ini berulang tiap biramanya hingga akhir dari frase melodi Daud pada
birama kelima dimana harmoninya adalah D minor.
Pada akhir dari frase melodi Daud, nampak permainan tangga nada
seperti nampak pada gambar 10 di bawah ini. Tangga nada yang dimainkan
merupakan tangga nada A Jewish. Tangga nada Jewish isi nadanya sama dengan
tangga nada minor harmonis melainkan dimulai dengan nada 3 (Mi) jika
disolmisasi. Sedangkan birama 6-10 merupakan repetisi dari frase melodi
47
sebelumnya dengan sekuen naik tiga pada leitmotif Daud. Secara keseluruhan
birama 1 hingga birama 10 digunakan untuk memperkenalkan sosok Daud.
Secara rinci tidak digambarkan seperti pada kisah namun ini merupakan
simbolik untuk memperkenalkan sosok Daud.
Gambar 10
Tangga nada Jewish
Gambar 11
Frase untuk menggambarkan perjalanan Daud
Sekuen naik seperti nampak pada gambar 11 merupakan gambaran
perjalanan Daud ketika diperintah Isai, ayahnya untuk melihat kakak-kakaknya
yang sedang ada dalam medan pertempuran. Penggalan motif dari leitmotif
Daud disusun dari register rendah kemudian disekuen naik sampai pada
register leitmotif Daud yang sebenarnya merupakan teknik yang digunakan
pada bagian ini.
Pada bagian ini, penulis mencoba menggambarkan perasaan apa yang
mungkin dialami oleh Daud yang notabene merupakan seorang gembala yang
harus berada di tengah medan perang. Kegelisahan, ketakutan, cemas, tegang
nampaknya merupakan gambaran situasi yang dialami oleh Daud saat itu. Atas
48
pertimbangan itu maka pola iringan yang digunakan untuk mengiringi
perjalanan Daud dibuat dengan pola arpeggio naik turun untuk
menggambarkan situasi yang tidak tenang dan gelisah. Pola ritme dan melodi
yang tegangpun digunakan seperti nampak pada gambar 12 di bawah ini.
Harmoni menyesuaikan dengan melodi dan masih berkisar antara D minor dan
A mayor.
Gambar 12
Pola untuk menggambarkan perasaan Daud
Gambar 13
Daud tiba di medan pertempuran
49
Gambaran dari perjalanan Daud menuju medan pertempuran berakhir
pada birama 18. Pada birama 17 dan 18 mulai muncul pola ritme triol adalah
untuk menggambarkan bahwa Daud sudah dekat dengan medan pertempuran.
Seperti telah diungkapkan sebelumnya, pola ritme triol digunakan untuk
menggambarkan pasukan Israel. Pada birama 19 hingga birama 23 merupakan
gambaran Daud saat tiba di medan pertempuran dan menanyakan bagaimana
keadaan kakak-kakaknya kepada pasukan tentara Israel. Harmoninya masih
sama dengan frase melodi sebelumnya saat leitmotif Daud muncul. Kisaran
harmoninya adalah antara D minor dan A mayor. Seperti nampak pada gambar
13 di atas, pola iringan pada piano menggambarkan pasukan Israel sedangkan
melodi pada cello adalah leitmotif dari Daud.
Dikisahkan saat Daud sedang mencari informasi tentang keadaan kakak-
kakaknya di medan pertempuran, terdengarlah suara Goliat yang tampil
menantang tentara Israel. Pada birama 24 nampak leitmotif Goliat muncul pada
bas piano, ini menggambarkan bahwa suara Goliat kedengaran oleh Daud yang
pada gambar di atas muncul pada cello. Sedangkan pola pada treble clef piano
adalah penggambaran dari pasukan tentara Israel. Pola arpeggio naik turun
digunakan untuk menggambarkan situasi pasukan yang takut mendengar
tantangan Goliat.
Pada birama 29 hingga 33 merupakan pengulangan dari frase melodi
sebelumnya yang menggambarkan Daud saat mendengar tantangan dari
Goliat. Walaupun merupakan repetisi dari frase sebelumnya namun yang
menjadi pembeda terletak pada leitfmotif dari Daud. Artikulasi seperti legato
dan staccato dihilangkan dari leitmotif Daud dan dimainkan dengan detache. Hal
ini dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana Daud marah saat
mendengar pasukan Israel dilecehkan dan direndahkan oleh Goliat.
50
Gambar 15
Leitmotif kakak Daud
Pada birama 34 masih nampak leitmotif dari Daud, sedangkan pada piano
mengalami perubahan dari frase sebelumnya. Pola melodi pada bas piano
merupakan leitmotif dari kakak Daud. Frase ini menggambarkan bagaimana
Daud dimarahi oleh kakaknya atas tindakan heroiknya. Pola pada treble cleft
digunakan untuk memberikan penekanan-penekanan yang menggambarkan
sebuah kemarahan. Harmoni masih sama dengan frase melodi sebelumnya
dimana berkisar antara D minor dan A mayor. Pada birama 39 hingga 43
dilakukan pengulangan dari frase yang menggambarkan Daud dimarahi oleh
kakaknya.
51
Gambar 16
Daud menghadap Saul
Setelah dimarahi oleh kakaknya, Daud kemudian diperhadapkan kepada
Saul yang merupakan raja Israel saat itu. Pada bagian ini terjadi perubahan
tempo menjadi Lento dari tempo sebelumnya yaitu Allegreto. Perubahan
tempo menjadi lambat ini didasarkan atas pertimbangan bahwa saat
menghadap dan berbicara dengan seorang raja tidak mungkin dengan kata-
kata yang lantang, dengan semangat yang menyala-nyala. Dengan
penghormatan yang mendalamlah seorang rakyat layak menghadap raja.
Daud pada dasarnya tetap dimunculkan dengan karakternya yang riang
dan lincah. Hal ini nampak dengan dimunculkannya kembali pola iringan yang
pada bagian awal digunakan untuk menggambarkan karakter Daud. Terdapat
perbedaan yang kontras antara Daud dan Saul pada awalnya yaitu antara Piano
dan Forte.3 Perbedaan dinamika ini digunakan untuk menggambarkan
perbedaan pendapat antara Daud dan Saul. Saat Daud diperhadapkan kepada
Saul, Saul menentang niat Daud yang hendak menghadapi Goliat, namun
Daud tetap kukuh dengan niatnya. Kekukuhan Daud ini digambaran dengan
dimunculkannya frase yang menggambarkan Daud dengan utuh tanpa
mengalami perubahan.
3 Piano adalah tanda dinamika untuk menyatakan bagian tersebut dimainkan dengan lembut
sedangkan Forte dimainkan dengan keras.
52
Perbedaan lain yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan
pendapat antara Daud dan Saul nampak pada ritme melodi antara Daud dan
Saul. Ritme melodi dari Daud didominasi dengan pola ritmik duol sedangkan
pada Saul didominasi oleh ritme triol. Perubahan dinamika dari piano menuju
mezzo forte4 yang nampak pada frase melodi Daud digunakan untuk
mengambarkan bahwa telah tercapai sebuah kesepakatan. Dinamika pada frase
melodi raja Saulpun mengalami perubahan dari forte menjadi mezzo forte.
Bertemunya dinamika pada mezzo forte inilah yang menggambarkan
tercapainya kesepakatan.
Hal lain yang digunakan untuk menggambarkan bahwa Saul menyetujui
niat Daud adalah terjadinya perubahan ritme melodi pada leitmotif Saul yang
semula didomnasi oleh triol menjadi duol seperti nampak pada gambar 17 dan
18 di bawah ini. Dipertemukannya kedua frase melodi dari kedua tokoh ini
menjadi puncak yang menggambarkan tercapainya kesepakatan antara
keduanya. Hal ini dapat dilihat pada birama 64 hingga 68 yang sekaligus
menjadi penutup dari second movement komposisi “Daud dan Goliat”.
Gambar 17
Leitmotif pertama dari Saul
4 Mezzo forte adalah tanda dinamika untuk menyatakan bagian tersebut dimainkan setengah
keras.
53
Gambar 18.
Leitmotif kedua dari Saul
D. Analisis movement ketiga komposisi “Daud dan Goliat”
Movement ketiga dari komposisi “Daud dan Goliat” mengisahkan tentang
perkelahian antara Daud dan Goliat. Setelah Daud diijinkan oleh Saul untuk
menghadapi Goliat, maka keduanya (Daud dan Goliat) saling menghampiri.
Untuk menggambarkan situasi tersebut, maka leitmotif dari kedua tokoh ini
dimunculkan secara bersamaan yang dimainkan dengan menggunakan gradasi
dinamika dari Pianissimo menuju Forte. Pola pada bas piano digunakan untuk
menggambarkan situasi tegang dan mencekam.
Setelah keduanya bertemu maka terjadilah dialog antara kedua tokoh ini.
Dialog yang terjadi adalah bagaimana Goliat mengolok dan merendahkan
Daud karena perawakannya yang kecil. Hal ini nampak pada birama enam, di
mana leitmotif dari Goliat kembali dimunculkan. Beberapa not pada leitmotif
Goliat yang dimainkan oleh cello, dikenakan glissando untuk menggambarkan
bahwa itu sebuah ejekan. Pada iringan piano diberikan penekanan-penekanan
layaknya aksen suara seorang anak kecil yang sedang mengejek temannya.
Pada birama 11 kembali muncul leitmotif dari Daud. Ini merupakan
penggambaran dari Daud yang tampil menanggapi olokan Goliat. Walaupun
diejek dan direndahkan, Daud menjawab dengan kata-kata pesimis dan positif.
Untuk menggambarkan keadaan ini maka pola iringan pada piano disusun
secara teratur. Pola triol digunakan untuk menggambarkan kesigapan untuk
54
mengghadapi Goliat. Pola yang menggambarkan percakapan antara kedua
tokoh ini kemudian direpetisi hingga birama 25.
Pada birama 26, kedua tokoh ini saling bertemu untuk memulai
perkelahian. Hal ini ditandai dengan dimunculkannya leitmotif dari kedua
tokoh ini secara bersamaan. Sedangkan pada bass piano digunakan untuk
menggambarkan situasi tegang yang menyelimuti kedua bangsa itu. Hal ini
dilatarbelakangi oleh perjanjian yang dilakukan oleh kedua bangsa ini.
Perjanjian itu menyatakan bahwa apabila Daud kalah menghadapi Goliat maka
bangsa Israel harus bersedia menjadi budak bangsa Filistin, apabila sebaliknya
yang terjadi maka bangsa Filistin akan keluar dari tanah Israel.
Gambar 19
Perang antara Goliat dan Daud
Birama 31 hingga 34 digunakan untuk menggambarkan situsi perang.
Pada kisah ini memang tidak memaparkan secara jelas bagaimana perkelahian
antara keduanya. Alkitab hanya menjelaskan bahwa Daud melemparkan batu
dengan katapelnya dan mengenai kepala Goliat hingga tumbang. Not-not
55
glissando pada instrumen cello digunakan untuk menggambarkan gesekan
pedang layaknya orang yang bertarung. Penggambaran lain yang coba ditiru
adalah benturan antara perisai yang digunakan dan suara pedang yang beradu.
Pada birama 35 hingga 37 merupakan dari umban yang dilepaskan
oleh Daud. Nada panjang pada cello menggambarkan umban yang melambung
tinggi sedangkan nada kromatis turun menggambarkan umban itu bergerak
turun menuju goliat. Seperti nampak pada gambar 20 di bawah ini, birama 37
menggambarkan bagaimana umban itu mengenai Goliat. Hal ini digambarkan
dengan memukul badan cello menggunakan tangan. Sedangkan pola arpeggio
pada birama 38 menggambarkan bagaimana Goliat mulai tumbang. Pada
ketukan kedua diakhiri dengan menghentakkan kaki, ini digunakan utuk
menggmbarkan bagaimana Goliat rubuh dan mengenai tanah. Tanda fermata
digunakan untuk memastikan bahwa Goliat benar-benar sudah jatuh ke tanah.
Gambar 20
Umban dari Daud
Pada birama 39 diadopsi melodi dari lagu “Battle Hymn of the Republic”
yang diambil dari buku nyanyian “101 Hymn Stories”.5 Frase melodi ini
diadopsi untuk menggambarkan sorak-sorai bangsa Israel ketika Goliat
berhasil ditumbangkan oleh Daud. Pada birama 44 motiv yang
menggambarkan nafiri bangsa Israel kembali dibunyikan menjadi tanda
5 Kenneth W. Osbeck, 101 Hymn Stories - The Inspiring True Stories Behind 101 Favorite
Hymns (Grand Rapids: Kregel Publications, 1982), hlm. 34
56
kemenangan Israel atas bangsa Filistin. Bersamaan dengan itu muncullah
sebuah pola melodi seperti nampak pada gambar 21 dibawah ini yang dibuat
berkejaran untuk menggambarkan bagaimana tentara Israel bangkit mengejar
tentara Filistin dan mengalahkannya. Adapun penggambaran dari bangsa
Israel digambarkan pada melodi yang ditulis pada bass cleft pada piano
sedangkan bangsa Filistin pada treble cleft piano. Sebagai puncak yang
menggambarkan tentara Israel telah berhasil menangkap dan mengalahkan
Filistin adalah dengan bersatunya kedua pola melodi itu membentuk sebuah
akord.
Gambar 21
Gambaran bangsa Israel mengejar bangsa Filistin
Sebagai penutup yang menggambarkan kemenangan bangsa Israel atas
Filistin maka kembali diadopsi lagu Jerusalem of Gold, Land of Promise karya
Naomi Shemer. Pertimbangan yang mendasari pemilihan lagu ini adalah
bahwa ketika bangsa Israel berhasil menduduki tanah Kanaan yang merupakan
tanah perjanjian, itu merupakan kemenangan besar bagi bangsa Israel. Pada
birama 54 hingga 57 merupakan jembatan yang sekaligus menjadi introduksi
lagu yang mempersiapkan perpindahan sukat dari 4/4 menjadi 3/4. Adapun
lirik dari lagu Jerusalem of Gold-Land of promise adalah sebagai berikut
57
Jerusalem Of Gold
Land of Promise
Dalam bahasa Inggris:
As clear as wine, the wind is flying
Among the dreamy pines
As evening light is slowly dying
And a lonely bell still chimes.
So many songs, so many stories
The stony hills recall…
Around her heart my city carries
A lonely ancient wall.
Yerushalaim all of gold
Yerushalaim, bronze and light
Within my heart I shall treasure
Your song and sight.
Alas, the dry wells and fountains,
Forgotten market-day
The sound of horn from Temple’s mountain
No longer calls to pray.
The rocky caves at night are haunted
By sounds of long ago
When we were going to the Jordan
By way of Jericho.
Yerushalaim all of gold
Yerushalaim, bronze and light
58
Within my heart I shall treasure
Your song and sight.
But when I come to count your praises
And sing Hallel to you
With pretty rhymes I dare not crown you
As other poets do.
Upon my lips is always burning
Your name, so dear, so old:
If I forget Yerushalaim
Of bronze and light and gold…
Yerushalaim all of gold
Yerushalaim, bronze and light
Within my heart I shall treasure
Your song and sight.
Back to the wells and to the fountains
Within the ancient walls
The sound of horn from Temple’s mountain
Again so loudly calls,
From rocky caves, this very morning
A thousand suns will glow
And we shall go down to the Jordan
By way of Jericho.
Yerushalaim all of gold
Yerushalaim, bronze and light
Within my heart I shall treasure
Your song and sight.
59
Dalam bahasa Ibrani:
Avir harim zalul kayayin
Ve-rei’ah oranim
Nissa be-ru’ah ha’arbayim
I’m kol pa’amonim
U-ve-tardemat ilan va-even
Shvuyah ba-halomah
Ha-ir asher badad yoshevet
U-ve-libbah homah
Yerushalayim shel zahav
Ve-shel nehoshet ve-shel or
Ha-lo le-khol shirayikh
Ani kinnor.
Eikhah yavshu borot ha-mayim
Kikkar ha-shuk reikah
Ve-ein poked et Har ha-Bayit
Ba-ir ha-attikah
U-va-me’arot asher ba-selah
Meyallelot ruhot
Ve-ein yored el Yam ha-Melah
Be-derekh Yeriho
Yerushalayim shel zahav
Ve-shel nehoshet ve-shel or
Ha-lo le-khol shirayikh
Ani kinnor.
60
Akh be-vo’I ha-yom la-shir lakh
Ve-lakh likshor ketarim
Katonti mi-ze’ir bana’ikh
U-me-aharon ha-meshorerim
Ki shemekh zorev et ha-sefatayim
Ke-neshikat saraf
I’m eshkakhekh Yerushalayim
Asher kullah zahav
Yerushalayim shel zahav
Ve-shel nehoshet ve-shel or
Ha-lo le-khol shirayikh
Ani kinnor.
Hazarnu el borot ha-mayim
La-shuk ve-la-kikkar
Shofar kore be-Har ha-Bayit
Ba-ir ha-attikah
U-va-me’arot asher ba-selah
Alfey shemashot zorhot
Nashuv nered el Yam ha-Melah
Be-derekh Yeriho
Yerushalayim shel zahav
Ve-shel nehoshet ve-shel or
Ha-lo le-khol shirayikh
Ani kinnor.