-
20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan
karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas mengenai lokasi
dan tempat dilaksanakannya penelitian selanjutnya seting waktu akan membahas
mengenai alokasi waktu penelitian, sedangkan pada karakteristik subjek penelitian
akan dibahas mengenai kondisi siswa kelas 5 yang dijadikan sebagai subjek
penelitian.
3.1.1 Seting Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01 Kecamatan Sidorejo, Kota
Salatiga. SDN Salatiga 01 terletak di tepi jalan utama yaitu di Jln. Diponegoro
13 dan masuk di wilayah Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga
bersebelahan dengan Bank BCA Kota Salatiga. Sarana prasarana di sekolah sudah
cukup lengkap. Prasarana fisik yang dimiliki sekolah yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang
kantor guru dan kepala sekolah, 1 ruang komputer, 1 ruang kesenian, 1 ruang
UKS, 2 ruang agama, 1 ruang perpustakaan dengan buku penunjang pembelajaran
yang cukup memadai, 1 mushola, 1 rumah dinas penjaga sekolah, kantin,
koperasi, tempat parkir, pos satpam serta halaman sekolah yang cukup luas,
Penelitian dilakukan di SDN Salatiga 01 karena peneliti sudah pernah praktik
mengajar dan mengetahui karakteristik serta keadaan sekolah yang bisa
memudahkan dalam waktu penelitian.
3.1.2 Seting Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan maret 2014 Semester II tahun
ajaran 2013/2014. Penentuan waktu penelitian ini disesuaikan dengan materi yang
akan diajarkan yaitu daur air serta mengacu pada kalender akademik sekolah.
-
21
Penelitian ini memerlukan beberapa siklus sehingga membutuhkan proses belajar
yang efektif.
Tabel 3.1
Alokasi Waktu Penelitian
No Pelaksanaan
Penelitian
Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Proposal PTK
2
Siklus I
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
3
Siklus II
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
4 Pelaporan
Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dari bulan Januari sampai
dengan bulan Mei 2014. Pada bulan Januari peneliti menyusun proposal. Setelah
itu pada bulan Januari minggu ke-4 menyusun perencanaan dan instrumen
penelitian. Bulan Maret minggu ke-2 dan ke-3 digunakan untuk kegiatan UTS dan
kegiatan masa jeda. Setelah itu pada minggu ke-4 peneliti mulai melaksanakan
penelitian siklus I. Bulan April minggu ke-1 peneliti melanjutkan penelitian siklus
II. Pada bulan April sampai bulan Mei peneliti melakukan pengolahan data hasil
penelitian, membuat laporan hasil penelitian, dan konsultasi laporan serta
persiapan ujian.
3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian
Pada karakteristik subjek penelitian ini akan membahas mengenai subjek
penelitian dan kondisi siswa di dalam kelas. Subjek pada penelitian ini adalah
siswa kelas 5 SDN Salatiga 01 Semester II tahun ajaran 2013/2014 yang
berjumlah 49 siswa, yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 34 siswa perempuan.
-
22
Tingkat pemahaman dan kemampuan siswa berbeda-beda, ada yang kurang,
sedang, dan di atas rata-rata. Hal ini dilihat berdasarkan hasil belajar yang
diperoleh.
Penelitian dilakukan di kelas 5 karena hasil belajar terhadap mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam masih kurang. Hal ini terlihat dari rendahnya nilai
ulangan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yaitu rata-rata nilai 68, sedangkan
KKM yang ditentukan sekolah 70. Untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam tersebut peneliti menggunakan model pembelajaran imajinatif.
3.2 Jenis dan Desain Penelitian
Pada Jenis penelitian dan desain penelitian akan dibahas mengenai jenis
dan desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini.
3.2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan desain Classroom action research atau
PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK adalah upaya yang ditujukan untuk
memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi
dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan agar dapat
meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas yang lebih profesional.
Penelitian tindakan dipandang sebagai suatu cara untuk menandai sebuah
bentuk kegiatan yang dirancang untuk memperbaiki kualitas pendidikan serta
dijadikan suatu program umtuk merefleksikan diri terhadap penerapan tujuan
pengembangan yang dilakukan (Mulyasa, E. 2009: 3).
Menurut Arikunto (2006:58), “PTK adalah penelitian tindakan yang
dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik
pembelajaran”. Sedangkan McNiff (dalam Arikunto, 2006:102) mengemukakan
“PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri
terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar,
pengembangan keahlian belajar, dan sebagainya”.
-
23
3.2.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Desain penelitian ini terdiri dari
empat komponen yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi,
kemudian Kemmis dan Mc Taggart mengembangkan siklus tersebut dengan
menyatukan tahap tindakan dan observasi sebagai satu kesatuan. Hasil dari
pengamatan ini kemudian digunakan untuk refleksi. Dari siklus atau tahapan
tersebut dapat disusun menjadi rangkaian tindakan dalam penelitian. (gambar)
Gambar 3.1 Tahapan Pelaksanaan PTK
Desain penelitian tersebut membentuk siklus PTK yang digambarkan
dalam bentuk spiral. Pada masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan
(planning), tindakan dan obervasi (action & observation), dan refleksi
(reflection).
a) Tahap 1:Perencanaan (planning)
Pada tahap ini menyusun rencana dengan kesepakatan antara guru dan
peneliti. Perencanaan yang dilakukan bertujuan untuk memperbaiki dan juga
meningkatkan permasalahan yang ada.
b) Tahap 2 dan 3: Tindakan dan obervasi (action & observation)
Pada tahap ini, perencanaan yang sudah disusun diterapkan di dalam kelas.
Skenario atau rancangan tindakan yang akan dilakukan dijabarkan serinci
mungkin disertai dengan penjelasan bagaimana tindakan tersebut akan
dilaksanakan. Pada waktu yang bersamaan dengan pelaksanaan tindakan,
-
24
pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan. Pengumpulan
data ini dilakukan dengan menggunakan lembar evaluasi.
c) Tahap 4: Refleksi (reflection).
Pada tahap ini, mengkaji secara menyeluruh dari tindakan yang sudah
dilakukan berdasarkan hasil pengamatan pada lembar observasi, kemudian
dilakukan evaluasi untuk memperbaiki dan juga menyempurnakan tindakan
selanjutnya.
Penelitian dengan menggunakan desain ini dilaksanakan berdasarkan
rangkaian siklus di atas, begitu seterusnya. Waktu yang digunakan dalam siklus
atau langkah-langkah tersebut sangat tergantung pada permasalahan yang terjadi.
Apabila siklus yang dilaksanakan belum sesuai dengan indikator keberhasilan
maka dapat dilanjutkan ke siklus selanjutnya dengan tahapan yang sama.
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (dalam Widoyoko, 2013:1), “Variabel penelitian adalah
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan keudian ditarik
kesimpulan”. Dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua variabel yang terdiri
dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut antara lain:
1) Variabel bebas (x)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel
bebasnya adalah model pembelajaran imajinatif. Dalam model pembelajaran
imajinatif, diharapkan siswa dapat mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitas
sehingga mampu menciptakan gambaran-gambaran dan menghidupkan kejadian
atau peristiwa, selain itu siswa dengan mudah menerima pembelajaran yang
disampaikan guru dengan menggunakan cerita yang imajinatif.
2) Variabel terikat (y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
-
25
adalah peningkatan hasil belajar terhadap pemahaman konsep mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam. Hasil belajar merupakan hasil akhir yang didapatkan siswa
setelah proses pembelajaran yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman
siswa.
3.4 Rencana Penelitian
Penelitian ini mengikuti model dari Kemmis dan Mc Taggert. Langkah-
langkahnya yang pertama perencanaan (planning), tindakan (acting) dan
pengamatan (observing), serta refleksi (reflecting) (Arikunto, 2010:131). Di
dalam penelitian ini direncanakan dua siklus yaitu sebagai berikut:
Siklus I meliputi:
1) Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti menyusun atau merancang rencana penelitian
dengan menerapkan model pembelajaran imajinatif untuk meningkatkan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 SDN Salatiga 01. Rencana
Perencanaan siklus I sebagai berikut:
a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar berdasarkan silabus.
b) Membuat materi pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
c) Mempersiapkan sumber dan juga media yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran.
d) Menyiapkan LKS untuk siswa.
e) Membuat lembar observasi.
f) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa.
2) Tindakan dan Pengamatan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi berdasarkan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat. Tindakan tersebut sebagai berikut:
Siklus 1 Pertemuan ke-1
a) Dalam kegiatan awal, selalu diawali dengan apersepsi dan motivasi.
b) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
-
26
c) Siswa diajak memasuki alam imajinasi dengan menutup mata.
d) Siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan yang membangun imijinasi siswa
mengenai materi yang akan disampaikan.
e) Adanya kegiatan penggambaran imajinatif dengan mendengarkan cerita
imajinatif dari guru.
f) Siswa merasionalkan dengan menghubungkan cerita imajinatif dengan materi
pembelajaran.
g) Siswa memperhatikan penggambaran imajinatif tentang proses daur air
melalui video pembelajaran imajinatif.
h) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.
i) Guru menyampaikan tugas kelompok.
j) Siswa dalam kelompok melakukan kegiatan diskusi berdasarkan video
pembelajaran imajinatif.
k) Guru membimbing kegiatan diskusi kelompok..
l) Setiap kelompok membacakan hasil diskusi di depan kelas.
m) Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai hasil diskusi
kelompok yang sudah dibacakan.
n) Siswa mengerjakan kuis individu untuk mengukur tingkat pemahaman
terhadap materi.
o) Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai materi yang
belum dipahami.
p) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pertemuan berikutnya.
Siklus 1 pertemuan ke-2
a) Dalam kegiatan awal, selalu diawali dengan apersepsi dan motivasi.
b) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
c) Siswa diajak memasuki alam imajinasi dengan menutup mata.
d) Siswa mengingat kembali materi sebelumnya.
e) Siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan yang membangun imijinasi siswa
mengenai materi yang akan disampaikan.
-
27
f) Adanya kegiatan penggambaran imajinatif yaitu siswa melakukan
petualangan imajinatif dengan bimbingan guru melalui media gambar.
g) Siswa merasionalkan dengan menghubungkan petualangan imajinatif dengan
materi.
h) Siswa dalam kelompok memerankan drama imajinatif.
i) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.
j) Guru menyampaikan tugas kelompok.
k) Siswa dalam kelompok melakukan kegiatan diskusi berdasarkan drama
imajinatif.
l) Guru membimbing kegiatan diskusi kelompok.
m) Setiap kelompok membacakan hasil diskusi di depan kelas.
n) Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai hasil diskusi
kelompok yang sudah dibacakan.
o) Siswa mengerjakan kuis individu.
p) Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai materi.
q) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pertemuan berikutnya.
Siklus 1 pertemuan ke-3
a) Siswa mengingat kembali materi sebelumnya.
b) Dalam kegiatan awal, selalu diawali dengan pertanyaan-pertanyaan yang
membangun imijinasi siswa.
c) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
d) Siswa mengerjakan soal evaluasi.
e) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pertemuan berikutnya.
Selama proses pembelajaran, guru mengamati aktivitas siswa di dalam
kelas dengan mencatat pada lembar observasi. Selain itu, dalam kegiatan belajar
guru mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai rencana
pembelajaran yang telah direncanakan. Di dalam kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan oleh guru dan juga aktivitas siswa diamati oleh observer dengan
mencatat hasil pengamatan menggunakan lembar observasi.
-
28
3) Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan juga pengamat melalukan refleksi terhadap
penelitian setelah proses pembelajaran berakhir sebagai berikut:
a) Menganalisis kekurangan atau kelemahan guru saat menerapkan model
pembelajaran imajinatif.
b) Menganalisis hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 dengan
penerapan model pembelajaran imajinatif.
c) Mencatat permasalahan yang dialami selama proses pembelajaran.
d) Merencanakan tindak lanjut siklus II untuk memperbaiki pembelajaran pada
siklus I.
Berdasarkan Perencanaan penelitian yang telah dibuat kemudian guru
melakukan pembelajaran yang telah direncanakan. Kegiatan perencanaan
pembelajaran dalam siklus I akan dilaksanakan tiga kali pertemuan.
Siklus II meliputi:
1) Perencanaan
Peneliti membuat perencanaan kembali seperti perencanaan pada siklus I
berdasarkan hasil refleksi siklus I. Peneliti membuat perencanaan untuk
memperbaiki pembelajaran pada siklus I.
2) Tindakan dan Pengamatan
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II sesuai dengan
perencanaan yang disusun yaitu:
a) Melaksanakan tindakan sesuai pelaksanaan tindakan pada siklus I.
b) Mengamati aktivitas siswa di kelas.
Selama proses pembelajaran, guru mengamati aktivitas siswa di dalam
kelas dengan mencatat pada lembar observasi. Selain itu, dalam kegiatan belajar
guru mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai rencana
pembelajaran yang telah direncanakan. Di dalam kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan oleh guru dan juga aktivitas siswa diamati oleh observer dengan
mencatat hasil pengamatan menggunakan lembar observasi.
-
29
3) Pengamatan
Dalam tahap ini dilakukan pengamatan atau observasi terhadap
pelaksanaan pembelajaran yaitu sebagai berikut:
a) Guru mengamati keaktifan siswa di dalam kelas.
b) Guru mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai
rencana pembelajaran yang telah direncanakan.
c) Dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan
juga aktivitas siswa diamati oleh observer dengan mencatat hasil pengamatan
menggunakan lembar observasi.
4) Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan juga pengamat melalukan refleksi terhadap
penelitian setelah proses pembelajaran berakhir sebagai berikut:
a) Menganalisis kekurangan atau kelemahan guru saat menerapkan model
pembelajaran imajinatif.
b) Menganalisis hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 dengan
penerapan model pembelajaran imajinatif.
c) Mencatat permasalahan yang dialami selama proses pembelajaran.
d) Mengevaluasi peningkatan proses dan hasil pembelajaran pada siklus II.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data
dengan instrumen pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian
ini antara lain:
1) Teknik tes
“Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk
memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang
seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat”. Indrakusuma
-
30
(dalam Arikunto, 2013:46). Di dalam penelitian ini tes dilaksanakan pada akhir
pembelajaran siklus I dan siklus II.
2) Teknik non tes
a) Observasi
“Observasi sebagai alat penilaian digunakan untuk mengukur tingkah laku
individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik
13dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi buatan” (Sudjana, 20:
84). Di dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk mengamati
keaktifan dan kegiatan siswa di dalam kelas serta keterampilan guru dalam
penerapan model pembelajaran imajinatif.
b) Dokumentasi
“Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku surat notulen rapat, surat
kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya” (Arikunto, 2010: 274).
Penggunaan metode dokumentasi pada penelitian ini adalah mengetahui
nilai awal mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang nantinya akan
digunakan sebagai perbandingan apabila penelitian sudah dilaksanakan.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5
SDN Salatiga 01 Kota Salatiga setelah menggunakan model pembelajaran
imajinatif adalah:
1) Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini dengan bentuk soal pilihan
ganda. Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur segala level tujuan
pembelajaran mulai dari yang sederhana sampai yang paling kompleks, kecuali
tujuan berupa kemampuan mendemonstrasikan. Tes ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan
pada saat kegiatan akhir tiap siklus dengan cara memberikan soal evaluasi.
-
31
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus I
SK KD Indikator Butir-
butir
Soal
Bentuk
Instru
men
7. Memahami perubahan
yang terjadi di
alam dan
hubungannya
dengan
penggunaan
sumber daya
alam
7.4 Mendeskripsikan proses
daur air dan
kegiatan
manusia yang
dapat
mempengaruh
inya
1. Mendeskripsikan proses daur air di
alam
1, 2, 3, 4,
5, 6
Pilihan
ganda
2. Menggambar secara sederhana
proses daur air
7, 8
3. Menyebutkan kegiatan manusia
yang dapat
mempengaruhi
proses daur air
9, 10, 11,
12, 13
Pilihan
ganda
4. Mengidentifikasi kegiatan manusia
yang dapat
mempengaruhi
proses daur air
14, 15,
16, 17,
18, 19,
20
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus II
SK KD Indikator Butir-
butir
Soal
Bentuk
Instrum
en
7. Memahami perubahan
yang terjadi
di alam dan
hubungannya
dengan
penggunaan
sumber daya
alam
7.5 Mendeskripsikan perlunya
penghematan
air
1. Mendeskripsikan pentingnya air
bagi makhluk
hidup
1, 2, 3,
4, 5, 6,
7
Pilihan
ganda
2. Mengidentifikasi kegiatan manusia
yang merupakan
tindakan
penghematan air
8, 9
3. Mengidentifikasi cara menghemat
air
10, 11,
12, 13
Pilihan
ganda
4. Menyebutkan cara melestarikan
keberadaan air
14, 15,
16,
17,18,
19, 20
-
32
2) Lembar Observasi
Kegiatan observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Kegiatan obervasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan
yang dilakukan guru pada saat mengajar dan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran imajinatif. Penelitian ini
menggunakan Skala Likert dengan cara memberikan tanda checklist pada kolom
skor yang terdapat pada lembar evaluasi. Jawaban diberikan skor 4-1 yang
ditunjukkan apabila sangat baik skor 4, baik skor 3, kurang skor 2 dan sangat
kurang skor 1.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Observasi Kegiatan Mengajar Guru
Langkah
Pembelajaran
Langkah-langkah
Pembelajaran
Imajinatif
Indikator No
Pra
Pembelajaran
Kesiapan ruang, alat, dan
media pembelajaran 1
Memeriksa kesiapan siswa 2
Kegiatan Awal Perkenalkan topik yang
akan dibahas
Melakukan kegiatan
apersepsi 3
Memberikan motivasi 4
Menyampaikan topik yang
akan dibahas 5
Menyampaikan kompetensi
(tujuan) yang akan dicapai
dan rencana kegiatan
6
Instruksikan kepada
siswa untuk menutup
mata
Mengkondisikan siswa untuk
siap menerima materi 7
Memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang membangun
imajinasi mengenai materi
8
Kegiatan Inti
Latihan pemanasan untuk
membuka pemikiran
siswa
Mengajak siswa memasuki
alam imajinasi 9
Penggambaran imajinasi Memberikan cerita imajinatif 10
Mengajak berpetualang
secara imajinatif dengan 11
-
33
menggunakan media
Membuat simpulan Menghubungkan cerita
dengan materi 12
Mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang
relevan
13
Membentuk kelompok-
kelompok kecil
Membagi siswa dalam
kelompok 14
Guru menjelaskan aturan
diskusi kelompok sebelum
memulai kegiatan diskusi
15
Guru membimbing siswa
dalam kegiatan diskusi
kelompok.
16
Guru meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas
17
Guru menanyakan pendapat
kelompok lain tentang hasil
pekerjaan kelompok yang
presentasi di depan kelas
18
Guru memberikan
kesimpulan mengenai hasil
diskusi
19
Kegiatan
Akhir
Melakukan refleksi
pembelajaran dengan
melibatkan siswa
20
Menyusun rangkuman
dengan melibatkan siswa 21
Melaksanakan tindak lanjut 22
-
34
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa
Langkah
Pembelajaran
Indikator No
Pra Pembelajaran Mempersiapkan perlengkapan belajar 1
Kegiatan Awal Menjawab apersepsi dari guru 2
Memperhatikan saat guru menjelaskan tujuan
pembelajaran dan rencana kegiatan 3
Kegiatan Inti Memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru 4
Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru 5
Siswa dapat berimajinasi 6
Siswa dapat menghubungkan imajinasi dengan materi
pembelajaran 7
Aktif bertanya selama proses pembelajaran 8
Ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran 9
Merasa senang selama proses pembelajaran 10
Mengerjakan lembar diskusi kelompok 11
Aktif dalam kegiatan diskusi 12
Adanya interaksi positif antara siswa dengan guru 13
Adanya interaksi positif antar siswa 14
Bekerja sama dalam kegiatan diskusi kelompok 15
Serius dalam kegiatan diskusi kelompok 16
Berani membacakan hasil kerja kelompok di depan
kelas 17
Memberikan tanggapan mengenai hasil kerja
kelompok lain 18
Menggunakan bahasa yang baik dan sopan 19
Kegiatan Akhir Merefleksi pembelajaran 20
Mampu membuat kesimpulan 21
Melaksanakan tindak lanjut 22
-
35
3.6 Validitas dan Reliabilitas
Validitas dan reliabilitas digunakan sebagai alat ukur dalam penilaian
kepada siswa untuk menguji kualitas alat penilaian sebelum digunakan oleh
peneliti. Alat penilaian yang digunakan akan dikatakan baik apabila alat penelitian
tersebut sudah memenuhi validitas dan reliabilitas.
3.6.1 Uji Validitas
“Validitas adalah suatu ukuan untuk menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen” (Arikunto, 2010:211). Untuk
meentukan suatu item valid atau tidak dapat menggunakan SPSS versi 16.0 for
windows. Suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien
corrected item to total correlation = 0,339. Penetapan koefisien korelasi (r)
terdapat dalam tabel nilai-nilai r product moment berdasarkan jumlah siswa.
Berdasarkan tabel nilai-nilai r product moment diperoleh nilai r untuk responden
(N) = 34 dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,339 (Sugiyono, 2012:372).
Berikut ini no item yang dinyatakan valid dan tidak valid dari 35 item soal pilihan
ganda yang diujikan pada 34 responden adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Validitas Item Siklus I
No Item
Valid Tidak Valid
1, 3, 4, 5, 7, 10, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20,
22, 23, 24, 25, 27, 29, 32, 33,34
2, 6, 8, 9, 11, 12, 16, 21, 26, 28, 30,
31, 35
22 13
Tabel 3.7
Hasil Validitas Item Siklus II
No Item
Valid Tidak Valid
1, 3, 6, 8, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 26,
27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35
2, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 13, 15, 21, 22,
24, 25, 29
21 14
-
36
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik (Arikunto 2013:221).
Cronbach dalam Mardapi (2007:42) menjelaskan bahwa keajegan
instrumen dapat dinyatakan dengan menentukan koefisien alpha (𝛼). Tes dapat
diterima jika nilai koefisien alpha (𝛼) > 0,7. Penggolongan nilai koefisien alpha
(𝛼) adalah sebagai berikut :
𝛼 = 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < 𝛼 = 0,8 : dapat diterima
0,8 < 𝛼 = 0,9 : reliabilitas bagus
𝛼 > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Uji reliabilitas ini dihitung dengan menggunakan SPSS 16 for Windows.
Tabel 3.8
Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori
Pilihan ganda 0,858 reliabilitas bagus
Tabel 3.9
Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori
Pilihan ganda 0,879 reliabilitas bagus
Dari data hasil uji reliabilitas pada tabel 3.8 dan 3.9 dapat diketahui bahwa
koefisien reliabilitas pada siklus I mencapai 0,858 dan siklus II 0,879. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan sangat reliabel karena nilai
koefisien alpha lebih dari 0,8
-
37
3.7 Tingkat Kesukaran
Untuk memperoleh kualitas instrumen yang baik, disamping memenuhi
validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan
instrumen tersebut. Keseimbangan tersebut adalah adanya instrumen yang mudah,
sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran adalah tingkatan yang menyatakan mudah
atau seberapa sukarsebuah instrumen yang dinyatakan dengan indeks. Untuk
menentukan kesukaran instrumen soal dapat menggunakan rumas sebagai berikut:
I = 𝐵
𝑁
Keterangan:
I : indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B : banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N : banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan
Adapun kriteria yang digunakanyaitu apabila makin kecil indeks yang
diperoleh maka makin sulit soal tersebut dan apabila makin besar indeks yang
diperoleh maka makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu
sebagai berikut:
0 – 0,30 = soal kategori sukar
0,31 – 0,70 = soal kategori sedang
0,71 – 1,00 = soal kategori mudah
Berikut ini tabel hasil analisis tingkat kesukaran soal pada soal pilihan
ganda yang berjumlah yang telah diujikan pada 34 responden:
Tabel 3.10
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I
No Indeks Interpretasi Nomor Item Jumlah
1 0 – 0,30 Sukar 13, 23, 24, 25, 29, 33 6
2 0,31 – 0,70 Sedang 5, 7, 10, 14, 15, 17, 18, 19,
20, 22
10
3 0,71 – 1,00 Mudah 1, 3, 4, 6, 27, 32, 34 7
Total 23
-
38
Dari data pada tabel 3.10 dapat disimpulkan bahwa untuk tingkat
kesukaran soal pilihan ganda kategori mudah sebanyak 8 soal, sedang sebanyak
10 soal, dan sukar sebanyak 5 soal.
Tabel 3.11
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus II
No Indeks Interpretasi Nomor Item Jumlah
1 0 – 0,30 Sukar 8, 28, 30, 32, 33 5
2 0,31 – 0,70 Sedang 12, 16, 17, 18, 19, 23, 27,
31, 34, 35
10
3 0,71 – 1,00 Mudah 1, 3, 6, 14, 20, 26 6
Total 21
Dari data pada tabel 3.11 dapat disimpulkan bahwa untuk tingkat
kesukaran soal pilihan ganda kategori mudah sebanyak 7 soal, sedang sebanyak
10 soal, dan sukar sebanyak 7 soal.
3.8 Analisis Data
Teknik analisis data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi dianalisis
dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Sedangkan nilai siswa
berdasarkan tes tertulis berbentuk pilihan ganda dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis kuantitatif. Tes hasil belajar dianalisis dengan menggunakan
analisis rata-rata dan juga persentase ketuntasan belajar:
a) Mengukur rata-rata
𝑋 = 𝑥
𝑁
Keterangan:
𝑋 : rata-rata
𝑥 : junlah nilai
N : banyaknya jumlah siswa
b) Persentase ketuntasan belajar
KB = 𝑁𝑆
𝑁 x 100%
-
39
Keterangan:
KB : ketuntasan belajar
NS : jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM
N : banyaknya jumlah siswa
Untuk lembar observasi aktivitas siswa dan juga keterampilan guru dalam
mengajar dinilai berdasarkan perolehan skor pada lembar observasi yang
dikategorikan menjadi empat yaitu kurang baik, cukup baik, baik, dan sangat baik.
3.9 Indikator Keberhasilan
Indikator hasil dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas
pembelajaran tentang materi daur air pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
siswa kelas 5 SDN Salatiga 01 serta ketecapaian KKM pada hasil belajar siswa.
Peneliti memberi patokan 80% dari jumlah keseluruhan siswa mencapai
kentuntasan belajar siswa dengan memperoleh nilai ≥ 70 sesuai dengan KKM
dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan model pembelajaran
imajinatif.