35
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam Bab III ini akan dijelaskan tentang uraian dan jumlah peubah
yang akan digunakan dalam penelitian, definisi operasional yang akan
menjelaskan mengenai bagaimana cara mengukur peubah, metodologi,
pengumpulan data, daya diskriminasi dan realibilitas alat ukur, populasi
dan sampel penelitian, serta teknik analisis data meliputi uji asumsi klasik
dan pengujian hipotesis. Penjelasan secara lengkap akan dibahas pada bab
ini.
3.1 Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian
secara kuantitatif. Penelitian kuantitatif ditafsirkan sebagai keakuratan
deskripsi suatu peubah dan kekuatan pengaruh antara suatu peubah dan
peubah lainnya. Pendekatan penelitian ini bertujuan untuk mengukur
pengaruh kebermaknaan hidup dan kepribadian pada Subjective Well-
Being lansia. Data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan
sebagai alat untuk menguji hipotesis. Pengujian pada hipotesis adalah
dengan cara melihat Kebermaknaan Hidup dan Kepribadian sebagai
prediktor Subjective Well-Being lansia ditinjau dari jenis kelamin
3.2 Peubah Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) peubah tak gayut, 1 (satu)
peubah gayut , dan 1 (satu) peubah moderator. Peubah tersebut yaitu:
Peubah tak gayut : Kebermaknaan hidup( X1) dan kepribadian (X2)
Peubah gayut : Subjective Well-Being (Y)
Peubah moderator : Jenis kelamin
3.3 Definisi Operasional
3.3.1 Subjective Well-Being
Subjective Well-Being adalah persepsi dan evaluasi subyektif
individu akan pengalaman hidup yang melibatkan emosi menyenangkan
dan tidak menyenangkan. Komponen yang digunakan dalam penelitian ini
dari Diener et al (2005) yaitu kepuasan hidup, afek positif dan afek
negatif.
3.3.2 Kebermaknaan Hidup
Kebermaknaan hidup adalah cara individu menghayati
kehidupannya atas berbagai hal yang dialami dan nilai yang diberikan
36
pada peristiwa tersebut. Berdasarkan beberapa aspek kebermaknaan hidup
tersebut, peneliti akan menggunakan aspek dari Frankl (Bastaman, 1996)
yaitu kehendak hidup bermakna, kebebasan berkehendak dan makna
hidup.
3.3.3 Kepribadian
Kepribadian adalah segala pola pikiran, karakteristik, temperamen
dan perilaku yang dimiliki oleh individu. Dimensi yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dari Big Five menurut Costa et al (dalam Pervin &
John, 2001) meliputi Conscientiousness, Agreeableness, Openness to
Experience, Extraversion, dan Neuroticism.
3.3.4 Lansia
Lansia adalah periode akhir dalam kehidupan manusia dan orang
yang berusia 60 tahun ke atas.
3.3.5 Jenis Kelamin
Jenis kelamin adalah perbedaan antara pria dan wanita secara
biologis dan anatomi yang nampak, dimana perbedaan tersebut juga
berkaitan dengan peran yang dimiliki.
3.4 Subjek Penelitian
3.4.1 Populasi
Levy et al (2013) mengatakan populasi adalah semua individu yang
ditemukan dengan cara survei. Berdasarkan pada pengertian tersebut maka
populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lansia di GKI Jendral
Sudirman, Panti Wreda Salib Putih Kopeng dan Panti Wreda Yayasan
Mandiri Salib Putih di Kota Salatiga. Kelompok lansia dalam penelitian
ini akan mengacu pada WHO yaitu 45 tahun sampai 90 tahun keatas. Data
yang diperoleh sebagai berikut (Tabel 3.1):
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Menurut Tempat dan Jenis Kelamin Di
Kota Salatiga
Tempat Laki-Laki Perempuan Jumlah
GKI Jendral Sudirman 214 350 564
Panti Wreda Salib Putih 2 14 16
Panti Wreda Yayasan
Mandiri Salib Putih
5 7 12
Total 221 371 592
Namun, informasi dari administrasi GKI Jendral Sudirman yang
diberikan kepada penulis, data populasi lansia tersebut hanya sebagian
yang masih aktif, karena ada yang sudah tidak berdomisili di Salatiga dan
tidak aktif dalam ibadah maupun kegiatan di GKI Jendral Sudirman.
37
3.4.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki populasi (Sugiyono, 2011). Pada awal penelitian, penulis
berencana mengambil sampel lansia di Kecamatan Sidorejo karena total
jumlah populasi lansia di kecamatan tersebut paling besar yaitu 5.218
lansia. Namun karena terdapat kendala dalam proses pengambilan data try
out, maka teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
accidental sampling dengan sampel lansia di GKI Jendral Sudirman, Panti
Wreda Salib Putih dan Panti Wreda Yayasan Mandiri Salib Putih di Kota
Salatiga. Teknik pengambilan sampel ini digunakan dengan
mempertimbangkan kondisi dan keterbatasan pada sampel responden.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode angket, yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada
orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia
memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Arikunto, 2003).
Jenis instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data guna
penelitian ini, diperoleh dari lapangan baik data mengenai peubah
Subjective Well-Being, kebermaknaan hidup dan kepribadian
menggunakan kuesioner.
Terdapat beberapa keuntungan bila memakai kuesioner menurut
Arikunto (2006): (1) tidak memerlukan hadirnya peneliti, (2) dapat
dibagikan secara serentak kepada semua responden, (3) dapat dijawab oleh
responden menurut waktu luang responden, (4) dapat dibuat anonim,
sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu menjawab, (5)
dapat dibuat terstandar, sehingga bagi semua responden dapat diberi
pertanyaan yang benar-benar sama.
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
dengan pertanyaan tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih dari 5 (lima) alternatif jawaban yang telah
disediakan, berdasarkan persepsi masing-masing. Pilihan atas angket
dengan pertanyaan tertutup didasarkan atas pertimbangan membantu
responden agar dapat menjawab dengan cepat, serta untuk keperluan
efisiensi dan efektifitas analisis data.
3.5.1 Skala Subjective Well-Being
Peneliti menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Satisfaction
with Life Scale (SWLS) dan Positive Affect Negative Affect Schedule
(PANAS) karena menurut peneliti skala tersebut sesuai untuk penelitian
38
ini. Selain itu juga karena Satisfaction with Life Scale (SWLS) dan Positive
Affect Negative Affect Schedule (PANAS) memiliki validitas dan
reliabilitas yang baik (Pavot & Diener, 2004).
Salah satu skala yang memiliki nilai reliabilitas yang tinggi dan
paling sering digunakan adalah Satisfaction with Life Scale (Diener,
Emmons, Larsen & Griffin, 1985) untuk mengukur nilai individu
mengenai kepuasan hidupnya dan Positive Affect Negative Affect Schedule
(Clark, Watson & Tellegen, 1988) untuk mengukur tingkat afek positif
dan afek negatif individu pada satu waktu.
Tabel 3.2 Daftar Sebaran Aitem Skala Subjective Well-Being
Tabel 3.2 (Lanjutan)
Aspek Indikator Aitem
No.
Aitem
F U
Evaluasi
Kepuasan
Hidup
Pencapaian
kepuasan
hidup
Bila saya dapat mengulang
kembali kehidupan saya,
hampir tidak ada yang akan
saya ubah
1
Hidup saya mendekati
kehidupan ideal saya.
2
Kondisi hidup saya sangat
baik
3
Sejauh ini saya telah
mendapatkan hal penting
yang saya inginkan dalam
hidup
4
Saya puas dengan hidup
saya
5
Evaluasi
terhadap afek
a. Perasaan
positif
(Positive
affect)
Saya memiliki rasa
ketertarikan yang tinggi
terhadap sesuatu
16
Saya merasa senang 17
Saya merasa diri saya masih
kuat
18
Saya memiliki rasa antusias
yang tinggi
19
Saya memiliki rasa bangga
akan diri saya
20
Saya kurang memiliki rasa 21
39
Tabel 3.2 (Lanjutan)
Aspek Indikator Aitem
No.
Aitem
F U
kewaspadaan
Saya kurang memiliki
inspirasi
22
Saya kurang memiliki tekad
yang kuat
23
Saya merasa kurang
diperhatikan
24
Saya adalah orang yang
aktif
25
b. Perasaan
negatif
(negative
affect)
Saya sering merasa
terganggu
26
Saya sering merasa stres 27
Saya sering merasa malu 28
Saya sering merasa sedih 29
Saya kadang merasa gugup 30
Saya tidak memiliki rasa
penyesalan
31
Saya sering merasa takut 32
Saya sering merasa
ketakutan
33
Saya tidak merasa bergetar 34
Saya tidak memiiki rasa
takut
35
Total 14 11
3.5.2 Skala Kebermaknaan Hidup
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari Steger
et al (2006) yaitu Meaning in Life Questionnaire, terdiri dari 10 Aitem
dalam Skala tersebut terdiri dari dua bentuk, yaitu 9 aitem favorable dan 1
aitem unfavorable. Mengenai skor jawaban untuk aitem favorable,
jawaban Sangat Sesuai (SS) diberi skor 5, Sesuai (S) diberi skor 4, Netral
(N) skor 3 Tidak Sesuai (TS) diberi skor 2, Sangat Tidak Sesuai (STS)
diberi skor 1. Sementara itu, skor jawaban untuk aitem unfavorable
berlaku sebaliknya, yaitu: Sangat Sesuai (SS) diberi skor 1, Sesuai (S)
diberi skor 2, Netral (3) skor 3, Tidak Sesuai (TS) diberi skor 4, Sangat
Tidak Sesuai (STS) diberi skor 5.
40
Semakin tinggi total skor dari semua butir soal menandakan bahwa
tingkat kebermaknaan hidup juga semakin tinggi. Sebaliknya, semakin
rendah total skor dari semua butir soal menandakan bahwa tingkat
kebermaknaan hidup bagi lansia juga semakin rendah.
Tabel 3.3 Daftar Sebaran Aitem Skala Kebermaknaan
Tabel 3.3 (Lanjutan)
Aspek Indikator Aitem
No.
Aitem
F U
Kebebasan
berkehendak
Kehendak
hidup
bermakna
Pencarian
makna hidup
Saya selalu mencari sesuatu
yang membuat hidup saya
terasa signifikan.
1
Saya selalu mencari untuk
menemukan tujuan hidup
saya
3
Saya mencari sesuatu yang
dapat membuat hidup saya
bermakna.
2
Saya mencari tujuan dan misi
untuk hidup saya
4
Saya mencari kebermaknaan
dalam hidup.
5
Makna
Hidup
Keberadaan
makna hidup
Saya telah menemukan
tujuan hidup yang
memuaskan
16
Saya memiliki pemahaman
mengenai apa yang membuat
hidup saya bermakna.
17
Hidup saya memiliki tujuan
yang jelas.
18
Hidup saya tidak ada tujuan
yang jelas.
19
Saya memahami makna
dalam hidup saya.
20
Total 9 1
3.5.3 Skala Kepribadian
41
Kepribadian big five diukur dengan mengadaptasi skala
International Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor yang dibuat
pada tahun 1992 oleh Goldberg (dalam Goldberg et al (2006). Skala ini
terdiri dari 50 aitem pernyataan yang diadaptasi sehingga memiliki lima
rentang pilihan jawaban. Pada kepribadian big five terdapat lima aspek
yaitu: neuroticism, extraversion, agreeableness, conscientiousness dan
openness yang terdapat aspek terdapat 50 aitem.
Peneliti menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari International
Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor karena menurut peneliti
skala tersebut sesuai untuk penelitian ini. Selain itu juga karena
International Personality Item Pool (IPIP) Big Five Factor memiliki
validitas dan reliabilitas yang baik (Socha et al 2010; Guenole &
Chernyshenko, 2005).
Tabel 3.4 Daftar Sebaran Aitem Skala Kepribadian Sebelum Uji
Coba
Tabel 3. 4 (Lanjutan)
Dimensi Indikator Aitem
No.
Aitem
F U
Neuroticism Kecemasan
(Anxiety),
Kemarahan
(Anger), Depresi
(Depression),
Kesadaran diri
(Self-
consciousness,
Kurangnya
kontrol diri
(Immoderation)
dan Kerapuhan
(Vulnerability)
Saya kadang merasa
sedih
1
Mudah panik 2
Tidak mudah
terganggu
3
Sering merasa sedih 4
Jarang merasa
terganggu
5
Saya tidak menyukai
diri saya sendiri
6
Merasa nyaman
dengan diri saya
sendiri
7
Saya bahagia dengan
diri saya
8
Saya sering
mengalami
perubahan suasana
hati
9
42
Tabel 3. 4 (Lanjutan)
Dimensi Indikator Aitem
No.
Aitem
F U
Saya sering merasa
putus asa
10
Agreeableness Kepercayaan
(Trust), Moralitas
(Morality),
Berperilaku
menolong
(Altruism),
Kemampuan
bekerjasama
(Cooperation),
Kerendahan hati
(Modesty),
Simpatik
(Sympathy)
Saya memiliki lidah
yang tajam
12
Saya menyangka
motif tersembunyi
dari orang lain
13
Percaya bahwa
orang lain memiliki
niat yang baik
14
Saya suka menghina
orang lain
15
Saya suka
mengatakan hal baik
tentang orang lain
16
Saya orang yang
suka membalas
dendam
17
Saya menghargai
orang lain
18
Saya menerima
orang lain apa
adanya
19
Saya suka
memberikan hinaan
pada orang lain
20
Saya suka membuat
orang merasa
nyaman
21
Conscientiousness Kecukupan diri
(Self efficacy),
keteraturan
(Orderliness),
Rasa
tanggungjawab
(Dutifulness)
Saya merasa sulit
untuk bekerja
24
Saya hanya
melakukan pekerjaan
saya secukupnya
25
Saya orang yang
selalu siap
26
43
Tabel 3. 4 (Lanjutan)
Dimensi Indikator Aitem
No.
Aitem
F U
Saya suka
membuang waktu
27
Saya suka
menjalankan rencana
saya
28
Memberi perhatian
pada hal yang
mendalam
29
Saya suka membuat
rencana dan
melaksanakannya
30
Saya suka
menghindari
pekerjaan saya
31
Saya langsung
menyelesaikan
pekerjaan dengan
cepat
32
Saya tidak melihat
sesuatu secara
mendalam
34
Extraversion Minat berteman
(Friendliness),
Minat
berkelompok
(Gregariousness),
Kemampuan
asertif
(Assertiveness),
Tingkat aktivitas
(Activity-level),
Mencari
kesenangan
(Excaitement-
seeking),
Kebahagiaan
Saya orang yang
mudah berteman
35
Saya orang yang
tidak suka mencari
perhatian
36
Saya orang yang
sedikit bicara
37
Saya merasa nyaman
disekitar orang lain
38
Saya tidak suka
mencari perhatian
untuk diri saya
39
Pengalaman saya
dangkal
40
Saya terlatih dalam 41
44
Tabel 3. 4 (Lanjutan)
Dimensi Indikator Aitem
No.
Aitem
F U
(Cheerfulness)
mengatasi situasi
Saya hidup untuk
berpesta
42
Saya tahu cara
menarik orang lain
43
Saya tidak banyak
bicara
44
Openness to
Experience
Kemampuan
imajinasi
(Imagination),
Minat terhadap
seni (Artistic
interest),
Emosionalitas
(Emotionality),
Minat
berpetualangan
(Adventurousness
), Intelektualitas
(Intellect),
Kebebasan
(Liberalism)
Saya memiliki
gambaran hidup
47
Saya cenderung
memilih kandidat
politik yang
menganut kebebasan
48
Saya tidak menyukai
seni
49
Saya merasa
pentingnya seni
50
Saya cenderung
memilih kandidat
politik yang
konservatif
51
Saya tidak tertarik
pada ide yang
abstrak
52
Saya mengindari
diskusi filosofis
53
Saya tidak suka
pergi ke museum
54
Saya suka membawa
pembicaraan ke
tingkat yang lebih
tinggi
55
Saya senang
mendengarkan ide
baru
56
Total 26 24
45
3.6 Jenis Data
3.6.1 Data Primer
Data primer merupakan data yang dididapatkan secara langsung dari
responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan
memberikan daftar pernyataan (kuesioner) kepada lansia di Kecamatan
Sidorejo Kota Salatiga.
3.6.2 Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut
dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini
didapat melalui dokumen organisasi meliputi data sensus dan studi
dokumentasi yang diperoleh dari buku, jurnal, majalah, dan internet yang
dapat menjadi referensi bagi penelitian ini.
3.7 Uji Kelayakan Alat Ukur
3.7.1 Seleksi Aitem
Sebelum melakukan pengukuran yang sebenarnya, maka alat ukur
(instrumen skala) masing-masing peubah harus dipastikan kelayakannya
terlebih dahulu. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dilakukan uji coba
(Try Out) alat ukur.
Setelah dilakukan uji coba, maka dilakukan uji seleksi terhadap
semua aitem dengan bantuan program SPSS. Dasar untuk mengambil
keputusan sebuah aitem layak atau tidak adalah dengan melihat nilai
corrected item-total correlations untuk setiap aitem, dalam hal ini nilai
corrected item-total correlations harus lebih dari sama dengan 0.30
(Azwar, 1999).
3.7.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik (Arikunto, 2002). Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas
instrumen menggunakan menggunakan Alpha Cronbach dan dengan
menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Azwar (1999q)
menjelaskan bahwa reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang
angkanya berada dalam rentang dari 0 – 1,00. Semakin tinggi koefisien
reliabilitas mendekati angka 1, semakin tinggi reliabilitas alat tes tersebut.
46
3.7.3 Hasil Seleksi Aitem dan Reliabilitas
Seleksi aitem untuk penelitian ini dilakukan dengan try out sehingga
pada saat pengambilan data dengan responden yang telah ditentukan
sehingga mendapatkan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan.
3.7.3.1 Seleksi Aitem dan Reliabilitas Skala Subjective Well-Being
(Skala Kepuasan Hidup dan Positive and Negative Affect)
Aitem untuk mengukur Subjective Well-Being adalah menggunakan
skala kepuasan hidup dengan jumlah 15 aitem dan skala positive and
negative affect dengan jumlah 20 aitem. Setelah melakukan uji
diskriminasi aitem melalui corrected item didapatkan 13 aitem dari skala
kepuasan hidup yang memiliki koefisien korelasi >0,30 dan yang gugur
adalah aitem nomor: 9 dan 14. Dalam skala kepuasan hidup ada 1 aitem
yang gugur, namun skala ini masih dapat digunakan karena aitem yang
gugur tidak banyak dan aitem yang tersisa sudah mewakili aspek-aspek
dalam skala ini.
Pengujian reliabilitas instrumen dilihat dari koefisien alpha
Cronbach’s dalam proses try out yang juga diuji reliabilitasnya sehingga
diketahui reliabilitas dari skala psikologi yang akan digunakan dalam
pengambilan data sebenarnya.
Aitem yang digunakan untuk mengukur positive and negative affect
adalah 20 aitem. Setelah dilakukan diskriminasi aitem melalui corrected
item diperoleh 15 aitem yang memiliki koefisien korelasi >0,30 dan yang
gugur adalah aitem nomor: 19, 23, 25, 28, dan 31, sehingga masih tersisa
16 aitem yang akan digunakan. Meskipun pada skala positive and negative
affect terdapat 4 aitem gugur, skala ini masih dapat digunakan karena
aitem yang gugur menyebar dan juga pada aitem yang tersisa sudah
mewakili aspek-aspek dalam skala ini.
Pengujian reliabilitas instrumen dilihat dari koefisien alpha
Cronbach’s dalam proses try out yang juga diuji reliabilitasnya sehingga
diketahui reliabilitas dari skala psikologi yang akan digunakan dalam
pengambilan data sebenarnya.
47
Tabel 3.5
Sebaran Aitem Valid Dan Aitem Gugur Try Out Skala
Subjective Well-Being
No Aspek Indikator Aitem
Total Favorable Unfavorable
1.
2.
Evaluasi
terhadap
kepuasan
hidup.
Evaluasi
terhadap
afek.
Kepuasan
Hidup
a.Perasaan
positif
(positive
affect)
b.Perasaan
negatif
(negative
affect)
1,2,3,4,5,11
,13,15
16,17,18,
19*,20,25*
31*,32,34,
35
6,7,8,9*,10,
12, 14*
21,22,23*,
24
26,27,28*,
29,30,32,33
15
10
10
Total 18 17 35
Keterangan: tanda (*) adalah aitem yang gugur.
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Skala Subjective Well-Being
Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan Cronbach's Alpha
sebesar 0,899 dari batas minimal yang ditetapkan adalah 0,60 dan skala
psikologi dinyatakan reliabel.
3.7.3.2 Seleksi Aitem dan Reliabilitas Skala Kebermaknaan Hidup
Aitem untuk mengukur Kebermaknaan Hidup adalah
menggunakan skala kebermaknaan hidup dengan jumlah 30 aitem. Setelah
melakukan uji diskriminasi aitem melalui corrected item didapatkan 18
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0,899 35
48
aitem dari skala kebermaknaan hidup yang memiliki koefisien korelasi
>0,30 dan yang gugur adalah aitem nomor: 1, 3, 11, 12, 13, 20, 21, 23, 24,
25, 28, dan 29. Dalam skala kepuasan hidup ada 12 aitem yang gugur,
namun skala ini masih dapat digunakan karena aitem yang gugur
menyebar dan aitem yang tersisa sudah mewakili aspek-aspek dalam skala
ini.
Pengujian reliabilitas instrumen dilihat dari koefisien alpha
Cronbach’s dalam proses try out yang juga diuji reliabilitasnya sehingga
diketahui reliabilitas dari skala psikologi yang akan digunakan dalam
pengambilan data sebenarnya.
Tabel 3.7
Sebaran Aitem Valid Dan Aitem Gugur Try Out
Skala Kebermaknaan Hidup
No Aspek Indikator Aitem
Total Favorable Unfavorable
1.
2.
3.
Kehendak
hidup
bermakna
Kebebasan
berkehendak
Makna
Hidup
Pencarian
makna
hidup
Keberadaan
Makna
Hidup
2, 4, 5
1*,3*,6,7,
10
16, 17, 18,
20*, 21*,
22, 23*,
24*, 27
9, 11*, 12*,
13*, 14, 15
8
19, 25*, 26,
28*, 29*, 30
9
6
15
Total 17 13 30
Keterangan: tanda (*) adalah aitem yang gugur.
49
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Skala Kebermaknaan Hidup
Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan Cronbach's Alpha
sebesar 0,854 dari batas minimal yang ditetapkan adalah 0,60 dan skala
psikologi dinyatakan reliabel.
3.7.3.3 Seleksi Aitem dan Reliabilitas Skala Kepribadian
Aitem untuk mengukur Kepribadian adalah menggunakan skala
Kepribadian dengan jumlah 58 aitem. Setelah melakukan uji diskriminasi
aitem melalui corrected item didapatkan 13 aitem dari skala kepuasan
hidup yang memiliki koefisien korelasi >0,30 dan yang gugur adalah
aitem nomor: 9 dan 14. Dalam skala kepuasan hidup ada 1 aitem yang
gugur, namun skala ini masih dapat digunakan karena aitem yang gugur
tidak banyak dan aitem yang tersisa sudah mewakili aspek-aspek dalam
skala ini.
Pengujian reliabilitas instrumen dilihat dari koefisien alpha
Cronbach’s dalam proses try out yang juga diuji reliabilitasnya sehingga
diketahui reliabilitas dari skala psikologi yang akan digunakan dalam
pengambilan data sebenarnya.
Tabel 3.9
Sebaran Aitem Valid Dan Aitem Gugur Try Out
Skala Kepribadian
Tabel 3.9 (Lanjutan)
No Dimensi Indikator Aitem
Total Favorable Unfavorable
1.
Neuroticsm
Kecemasan (Anxiety),
Kemarahan (Anger),
Depresi (Depression),
Kesadaran diri (Self-
consciousness),
Kurangnya kontrol diri
(Immoderation) dan
Kerapuhan
(Vulnerability)
1*, 2*, 4*,
6*, 9
3*, 5*, 7*,
8*, 10*, 11*
11
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0,854 30
50
Tabel 3.9 (Lanjutan)
No Dimensi Indikator Aitem
Total Favorable Unfavorable
2.
3.
4.
5.
Agreeableness
Conscientiousness
Ekstraversion
Openess to
experience
Kepercayaan (Trust),
Moralitas (Morality),
Berperilaku menolong
(Altruism),
Kemampuan
bekerjasama
(Cooperation),
Kerendahan hati
(Modesty), Simpatik
(Sympathy)
Kecukupan diri (Self
efficacy), keteraturan
(Orderliness), Rasa
tanggungjawab
(Dutifulness)
Minat berteman
(Friendliness), Minat
berkelompok
(Gregariousness),
Kemampuan asertif
(Assertiveness),Tingkat
aktivitas (Activity-
level), Mencari
kesenangan
(Excaitement-seeking),
Kebahagiaan
(Cheerfulness)
Kemampuan imajinasi
(Imagination), Minat
terhadap seni (Artistic
interest),
Emosionalitas
(Emotionality), Minat
14*, 16*,
18*, 19*,
21*, 22*
26, 28,
29*, 30,
31, 33
35*, 36*,
37, 38, 41,
42*, 43,
45, 46
47, 48*,
50*, 55,
56
12*, 13*,
15*, 17*,
20*, 23*
24, 25, 27,
31, 34*
39*, 40*, 44
49*, 51*,
52*, 53*,
54*, 57, 58*
12
11
12
51
Tabel 3.9 (Lanjutan)
No Dimensi Indikator Aitem
Total Favorable Unfavorable
berpetualangan
(Adventurousness),
Intelektualitas
(Intellect), Kebebasan
(Liberalism)
12
Total 31 27 58
Keterangan: tanda (*) adalah aitem yang gugur.
Tabel 3.10
Hasil Uji Reliabilitas Skala Kepribadian
Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan Cronbach's Alpha
sebesar 0,879 dari batas minimal yang ditetapkan adalah 0,60 dan skala
psikologi dinyatakan reliabel.
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Uji Asumsi Klasik
Terdapat beberapa syarat yang harus diepnuhi terlebih dahulu
sebelum melakukan uji hipotesis regresi berganda, yaitu:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa sampel
diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Normalitas data dalam
penelitian ini dilihat melalui uji Kolmogorov-Smirnov contoh tunggal
dengan bantuan program SPSS.
2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah keadaan di mana hubungan antara peubah-
peubah tak gayut cukup kuat. Apabila terjadi multikolinearitas, maka
peubah yang mempunyai korelasi yang multikolinear dapat dihilangkan
(Sulistyo, 2010). Uji multikolinearitas dapat dilakukan melalui uji regresi
dengan bantuan program SPSS 16, dengan melihat nilai patokan VIF dan
koefisien korelasi antar peubah tak gayut (Sulistyo, 2010).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0,879 58
52
3. Uji Linearitas
Dapat di cek dengan melihat residual scatterplot sebagai bagian dari
perhitungan regresi berganda menggunakan program SPSS 16. Residual
scatterplot harus menunjukkan garis lurus sebagai indikator bahwa
pengaruh peubah tak gayut terhadap peubah gayut bersifat linier (Pallant,
2007).
4. Uji Heteroskedastisitas
Varians dari residual dalam memprediksi skor peubah terikat harus
sama untuk semua skor yang diprediksi (Pallant, 2007). Dalam regresi,
heteroskedastisitas terjadi bila varian error tidak konstan untuk beberapa
nilai x. Apabila titik-titik dalam grafik scatterplot menyebar dan tidak
membentuk pola tertentu maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas (Sulistyo, 2010).
5. Uji Autokorelasi
Autokorelasi terjadi dalam regresi jika terjadi hubungan antara
peubah-peubah tak gayut itu sendiri atau berkorelasi sendiri. Autokorelasi
dapat dicek dengan pengujian Durbin-Watson pada program SPSS.
Autokorelasi tidak terjadi bila nilai d=2, positif terjadi jika d mendekati
nol, dan negatif terjadi bila nilai d mendekati 4 (Sulistyo, 2010).
3.8.2 Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan adalah uji regresi linier berganda
dengan bantuan program SPSS 16 untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh Kebermaknaan Hidup dan Kepribadian (Big Five Personality),
secara simultan terhadap Subjective Well-Being lanjut usia (lansia) di
Salatiga. Teknik analisa lain yang digunakan adalah uji-t (t-test) dan
ANOVA dua arah. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
Subjective Well-Being lanjut usia (lansia) di Salatiga ditinjau dari jenis
kelamin. Uji –t yang digunakan adalah independen sample-t-test (1-tailed)
dengan bantuan SPSS 16 for Windows, sehingga bila nilai Sig. Pada hasil
test <0,05 maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini mempunyai
perbedaan yang signifikan dengan tingkat kepercayaan 95%.
Untuk dapat menggunakan uji statistik ANOVA, maka harus
memenuhi asumsi dasarnya, yakni ragam homogen, yakni peubah gayut
harus memiliki varian yang sama dalam setiap kategori peubah tak gayut
(Ghozali, 2006). Kriteria pengujian ini, yaitu nilai levene test di atas 5%
(probabilitas < 0.05), maka hipotesis nol akan diterima berarti bahwa rata-
rata kelompok memiliki variance yang sama dan hal ini tidak menyalahi
aturan analysis of variance (Sunjoyo dkk. 2013). Pengambilan sampel
dilakukan secara random (Hartono, 2004). Analysis of variance (ANOVA)
53
merupakan metode untuk menguji hubungan antara satu peubah gayut
(skala metrik) dengan satu atau lebih peubah tak gayut (skala nonmetrik
atau kategorikal). Anova dua arah digunakan untuk data yang memiliki
satu peubah tak gayut dan dua peubah gayut (Ghozali, 2006).
ANOVA digunakan untuk mengetahui pengaruh utama (main effect)
dan pengaruh interaksi (interaction effect) dari peubah tak gayut
kategorikal (sering disebut faktor) terhadap peubah gayut. Pengaruh utama
atau main effect adalah pengaruh langsung peubah tak gayut terhadap
peubah gayut. Sedangkan pengaruh interaksi adalah pengaruh bersama
atau joint effect dua atau lebih peubah tak gayut terhadap peubah gayut
dan pengaruh interaksi nilai signifikan < 0,05 (Ghozali, 2006).